laporan sosialisasi survei ikm 2015 jawa tengah
DESCRIPTION
Indeks Kepuasan MasyarakatTRANSCRIPT
LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI HASIL PENELITIAN 2015
DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA TENGAH
OLEH:
TIM SOSIALISASI
PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan
rahmat dan nikmat-Nya sehingga laporan kegiatan sosialisasi hasil penelitian,
pengkajian dan pengembangan Pusjianbang dapat diselesaikan.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (Pusjianbang) sebagai
salah satu supporting unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian
Hukum dan HAM RI memiliki tugas melaksanakan Penelitian, Pengkajian dan
Pengembangan Kebijakan di bidang Hak Kekayaan Intelektual, Keimigrasian,
Pemasyarakatan, Pelayanan Hukum dan Jasa Hukum lainnya, serta Administrasi
Fasilitatif berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana
tercantum dalam Pasal 1252 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-
05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
Guna pemanfaatan hasil penelitian, pengkajian dan pengembangan kebijakan
dapat dirasakan secara optimal maka perlu dilakukan penyebarluasan informasi dan
komunikasi berupa sosialisasi terhadap hasil-hasil penelitian pengkajian dan
pengembangan kebijakan kepada instansi di jajaran Kementerian Hukum dan HAM
RI. Kegiatan Sosialisasi “Evaluasi kualitas pelayanan publik di unit pelayanan
Kementeraian Hukum dan HAM RI” dilaksanakan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Tengah.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami sampaikan ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan saran atau kritik untuk
penyempurnaannya, sehingga laporan ini akan menjadi bahan rumusan kebijakan
pimpinan Kementerian Hukum dan HAM RI yang implementatif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Jakarta, November 2015
Kepala Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Drs. AGUSTA KOSTI EMBLY, S.H., Dipl.Ds.,M.A.
NIP. 19600831 198503 1 001
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. ii
I. Pendahuluan ………………………………………………………………………….. 1
a. Dasar Hukum Kegiatan ………………………………………………………….. 1
b. Latar Belakang ……………………………………………………………………. 1
II. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi …………………………………………………. 1
a. Pembukaan dan Kata Sambutan ………………………………………………. 2
b. Penyampaian Materi …………………………………………………………….. 3
c. Diskusi dan Tany Jawab ………………………………………………………… 4
d. Hambatan Pelaksanaan Sosialisasi ……………………………………………. 5
III. Penutup ………………………………………………………………………………... 5
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….. 6
1
LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI HASIL PENELITIAN PUSJIANBANG
DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA TENGAH
TAHUN 2015
I. Pendahuluan
a. Dasar Hukum Kegiatan
1. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor M.HH.05.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM RI
2. Surat Keputusan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan Nomor SEK.7.584.OT.03.01 Tahun 2015 tentang Kegiatan
Sosialisasi Hasil Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan
Kebijakan.
b. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik secara
berkelanjutan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan
publik. Salah satu upayanya adalah dengan melakukan survei kepuasan
masyarakat. Survei kepuasan masyarakat adalah pengukuran secara
komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang
diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari dari penyelenggara pelayanan publik. Untuk
itu pada tahun 2015 Pusjianbang melaksanakan survei kepuasan
masyarakat bidang pelayanan jasa hukum, imigrasi dan pemasyarakatan.
Agar penyelenggara layanan dapat mengetahui tingkat kepuasan
masyarakat, maka Pusjianbang perlu melakukan sosialisasi hasil survei
kepuasan masyarakat.
II. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
Berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kebijakan Nomor SEK.7.584.OT.03.01 Tahun 2015 tentang Kegiatan
Sosialisasi Hasil Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Kebijakan Tahun
2015 di laksanakan di lima (5) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
yaitu D.I. Yogyakarta; Jawa Barat; Banten; Jawa Tengah dan Sulawesi
Selatan.
2
Kegiatan Sosialisasi “Evaluasi kualitas pelayanan public di unit
pelayanan Kementeraian Hukum dan HAM RI” di Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Tengah dilaksanakan pada tanggal 10 November
2015 bertempat di Aula Kantor Wilayah Jawa Tengah dengan peserta 50
orang pegawai kantor wilayah, Pegawai UPT Pemasyarakatan dan UPT
Imigrasi.
Adapun susunan kepanitian sosialisasi di Kantor Wilayah D.I.
Yogyakarta sebagai berikut :
Koordinator : Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Pembicara I : Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM D.I.
Yogyakarta
Pembicara II : Edward James Sinaga, SSi., MH.
Moderator : Sunu Tedy Maranto, ST., SH., MH.
Notulen : Imam Lukito
Staf Sekretariat : Retno Setiowati, BA.
A. Pembukaan dan Kata Sambutan
Pelaksanaan sosialisasi hasil penelitian Pusjianbang di Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dibuka pada jam 09.00 WIB
dengan didahului menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan
sambutan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan. Dalam
sambutannya beliau menyampaikan bahwa Pusjianbang membuat kegiatan
yang output-nya ialah berupa rekomendasi kebijakan sebagai bahan masukan
kepada pimpinan untuk mengambil kebijakan. “Survey Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) adalah salah satu wujud tugas Pusjianbang dalam upaya
memberikan masukan kepada pimpinan kementerian.
Setelah Sambutan Kepala Pusjianbang kemudian dilanjutkan dengan
Sambutan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Tengah dan dilanjutkan secara resmi membuka kegiatan sosialisasi tersebut.
Dalam sambutannya Kakanwil berharap agar sosialisasi tersebut dapat
memberikan pemahaman kepada kita semua betapa pentingnya
melaksanakan dan menyukseskan agenda reformasi birokrasi di Kementerian
Hukum dan HAM RI. Kakanwil juga berharap agar para peserta kegiatan
3
sosialisasi tersebut dapat saling bertukar informasi tentang perkembangan
dan kemajuan reformasi birokrasi.
B. Penyampaian Materi
Oleh Edward James Sinaga, SSi., MH.
“Ëvaluasi Kualitas Pelayanan Publik Di Unit Pelayanan Kementerian Hukum
dan HAM RI”
Kualitas pelayanan public dapat dijadikan salah satu tolak ukur
kredibilitas penyelenggaraan pemerintah. Pelayanan publik yang dilakukan
oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan masyarakat. Hal
ini dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan
melalui media masa dan jaringan sosial, sehingga memberikan dampak
buruk terhadap pelayanan pemerintah, yang menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat.oleh karena itu kualitas pelayanan public perlu ditingkatkan.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan
publik adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat kepada pengguna
layanan. Berdasarkan Permenpan & RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang
Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pelayanan Publik, bahwa penyelenggara pelayanan wajib mengadakan
survey minimal sekali dalam setahun serta wajib mempublikasikan hasil
surveinya. Tahun 2015, Pusjianbang melakukan survei IKM Bidang Pelayanan
Jasa Hukum, Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Hasil survei IKM Pelayanan Jasa Hukum Kementerian Hukum dan HAM
adalah 71.51 (Baik), Pelayanan Keimigrasian 76.46 (Baik); dan Pelayanan
Pemasyarakatan 74.74 (Baik). Sedangkan untuk hasil survei IKM khusus
untuk Kantor Wilayah D.I. Yogyakarta yaitu Pelayanan Imigrasi 67.33 (Baik);
Pemasyarakatan 81.71 (Baik); dan Pelayanan Jasa Hukum 72.07 (Baik).
Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di
Kemenkumham perlu ditingkatkan. Walaupun indeksnya sudah masuk ke
dalam kategori baik, tetapi belum memenuhi target kinerja tahun 2015 yaitu
Indeks sebesar 80% (8,0).
Prioritas kepuasan masyarakat yang perlu ditingkatkan adalah:
• Kemudahan prosedur pelayanan Perlu pembahasan kembali untuk
penyempurnaan SOP pelayanan kepada masyarakat.
4
• Waktu/Kecepatan pelayanan
Perlu peningkatan kemampuan SDM Kemenhumkan (misalnya
mengadakan pelatihan dan pendidikan), dan mengupayakan penggunaan
waktu istirahat antara pukul 12.00-13.00 agar tetap membuka pelayanan
untuk mempercepat pelayanan.
• Penanganan pengaduan
Agar dibentuk tim untuk merespon dan menindaklanjuti kritik, saran, dan
pengaduan dari masyaraakat serta langkah perbaikan jika diperlukan
C. Diskusi Tanya Jawab
(1) Bp. Andi Kusmianto (Divisi Pelayanan Hukum)
Terkait dengan pelayanan Yankum oleh Notaris, nilai unsur yang paling
rendah adalah pada unsur pengaduan, masukan dan saran, karena
selama ini kita/Divisi Yankum tidak punya wewenang yang kuat terhadap
notaris seperti contohnya ketika kita mencari data ke MPD untuk
mendapatkannya sangat sulit. Kami dari Divisi Yankum memberikan
masukan kepada tim penelitian Pusjianbang untuk melakukan penelitian
mengenai Regulasi yang berkaitan dengan kewenangan kita terhadap
MPDJ
Jawaban
Terima kasih atas masukan dan informasi dari Bp. Andi, peran aktif para
peserta sosialisai ini sangat kami harapkan, karena kita dapat melakukan
penelitian yang berasal dari permasalahan stakeholder, supaya apa yang
dilakukan oleh Pusjianbang (penelitian) hasil rekomendasinya tidak sia-
sia.
Kita (Pusjianbang) sudah berkali-kali melakukan kegiatan kajian dan
penelitian, namun kami informasikan bahwa Pusjianbang bertindak bukan
sebagai pengambil kebijakan di Kementerian. Denagn adanya ORTA
Kantor Wilayah yang baru yaitu nomor 28 Tahun 2014. Kantor Wilayah
dapat melakukan kegiatan penelitian dan dapat kerjasama dengan
Pusjianbang dalam melakukan penelitian kedepannya.
5
(2) Ibu Tyas Widiasmara (BHP Semarang)
Beberapa pelayanan di BHP belum mengena/dirasakan sepenuhnya oleh
masyarakat kalangan tertentu seperti keturunan Tionghoa, Arab.
Bagaimana masukan dari bapak narasumber supaya pelayanan BHP
dapat dirasakan dan terukur kepada masyarakat luas?
Jawaban
Penelitian pusjianbang selama ini masih terfokus pada permasalahan di
Rutan dan Lapas. Betul yang ibu sampaikan, pelayanan di BHP masih
kurang, kurator negeri belum dapat bersaing optimal dengan para kurator
swasta. Perlu penguatan dari sisi kelembagaan BHP, kenapa di
Kemenkumham hanya terdapat 5 BHP pada provinsi kota-kota besar.
Harus ada trobosan-trobosan dari BHP, motornya harus kuat. Kami
harapkan dengan adanya tusi perlindungan anak dibawah umur, fungsi
BHP akan lebih dapat ditingkatkan.
D. Hambatan Pelaksanaan Sosialisasi
1. Persiapan pelaksanaan sosialisasi terlalu mepet
2. Kurangnya koordinasi dengan pihak kantor wilayah
3. Peserta lebih banyak dari kantor wilayah dibandingkan dari UPT yang
memberikan pelayanan
III. Penutup
Demikian laporan yang dapat kami sampaikan, apabila ada hal-hal yang
kurang berkenan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, atas perhatian
dan perkenaannya kami ucapkan terima kasih.
11
NOTULEN
SOSIALISASI HASIL PENELITIAN 2015
Tanggal : 10 November 2015
Hari : Selasa
Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d Selesai
Tempat : Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah
Judul : SOSIALISASI HASIL PENELITIAN PUSJIANBANG TAHUN 2015
“Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik di Unit Pelayanan Kementerian
Hukum dan HAM RI”
Pembicara I : Bambang Sumardiono, Bc.IP.,S.H.,M.Si (Kepala
Kantor Wilayah Jawa Tengah)
Pembicara II : Edward James Sinaga, SSi., MH. (Peneliti Madya
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan)
Moderator : Sunu Tedy Maranto, ST., SH., MH. (JFU pada Kantor
Wilayah DI. Yogyakarta)
Peserta : 1. Pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Tengah
2. Pegawai UPT Imigrasi
3. Pegawai UPT Pemasyarakatan
Acara : - Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan diawali dengan menyanyikan
lagu Indonesia Raya
- Sambutan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
- Sambutan Kepala Kantor Wilayah Jawa Tengah.
- Paparan Hasil Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pelayanan
Jasa Hukum, Pemasyarakatan dan Pelayanan Paspor Imigrasi
Kementerian Hukum dan HAM
- Diskusi (tanya jawab)
- Penutup
12
(Paparan Hasil Survei IKM) :
- Paparan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat hasil survei IKM bidang Pelayanan
Hukum, Pelayanan Kunjungan pada UPT Pemasyarakatan, dan Pelayanan
Paspor pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM di Indonesia;
- Paparan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat hasil survei IKM bidang Pelayanan
Hukum, Pelayanan Kunjungan pada UPT Pemasyarakatan, dan Pelayanan
Paspor pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah.
Sesi I Tanya Jawab
1. Bp. Andi Kusmianto (Divisi Pelayanan Hukum)
Terkait dengan pelayanan Yankum oleh Notaris, nilai unsur yang paling rendah
adalah pada unsur pengaduan, masukan dan saran, karena selama ini kita/Divisi
Yankum tidak punya wewenang yang kuat terhadap notaris seperti contohnya
ketika kita mencari data ke MPD untuk mendapatkannya sangat sulit. Kami dari
Divisi Yankum memberikan masukan kepada tim penelitian Pusjianbang untuk
melakukan penelitian mengenai Regulasi yang berkaitan dengan kewenangan
kita terhadap MPDJ
Jawaban
Terima kasih atas masukan dan informasi dari Bp. Andi, peran aktif para peserta
sosialisai ini sangat kami harapkan, karena kita dapat melakukan penelitian yang
berasal dari permasalahan stakeholder, supaya apa yang dilakukan oleh
Pusjianbang (penelitian) hasil rekomendasinya tidak sia-sia.
Kita (Pusjianbang) sudah berkali-kali melakukan kegiatan kajian dan penelitian,
namun kami informasikan bahwa Pusjianbang bertindak bukan sebagai
pengambil kebijakan di Kementerian. Denagn adanya ORTA Kantor Wilayah
yang baru yaitu nomor 28 Tahun 2014. Kantor Wilayah dapat melakukan
kegiatan penelitian dan dapat kerjasama dengan Pusjianbang dalam melakukan
penelitian kedepannya.
13
2. Ibu Tyas Widiasmara (BHP Semarang)
Beberapa pelayanan di BHP belum mengena/dirasakan sepenuhnya oleh
masyarakat kalangan tertentu seperti keturunan Tionghoa, Arab. Bagaimana
masukan dari bapak narasumber supaya pelayanan BHP dapat dirasakan dan
terukur kepada masyarakat luas?
Jawaban
Penelitian pusjianbang selama ini masih terfokus pada permasalahan di Rutan
dan Lapas. Betul yang ibu sampaikan, pelayanan di BHP masih kurang, kurator
negeri belum dapat bersaing optimal dengan para kurator swasta. Perlu
penguatan dari sisi kelembagaan BHP, kenapa di Kemenkumham hanya
terdapat 5 BHP pada provinsi kota-kota besar.
Harus ada trobosan-trobosan dari BHP, motornya harus kuat. Kami harapkan
dengan adanya tusi perlindungan anak dibawah umur, fungsi BHP akan lebih
dapat ditingkatkan.
Kendala Pelaksanaan Sosialisasi
1. Persiapan pelaksanaan sosialisasi terlalu mepet
2. Kurangnya koordinasi dengan pihak kantor wilayah
14
15
16
17
1
SAMBUTAN
KEPALA PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
PADA ACARA SOSIALISASI
EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA UNIT PELAYANAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
Yang terhormat Bapak Kepala Kantor Wilayah;
Yang terhormat Pembicara dan moderator acara sosialisasi;
Yang terhormat para kepala divisi;
Yang terhormat para pejabat eselon III dan IV;
Yang terhormat para Kepala Unit Pelaksana Teknis;
Dan yang saya banggakan para pejabat fungsional khusus dan
fungsional uum di jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM Sulawesi Selatan.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan
salam sejahtera bagi kita semua
Pertama kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Kakanwil yang telah berkenan menerima kami dari Pusjianbang
dalam rangka Sosialisasi Hasil Penelitian Tahun 2015.
Sesuai Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor
M.HH.05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan HAM RI, Pusat Pengkajian dan
Pengembangan Kebijakan (Pusjianbang) mempunyai tugas
2
melaksanakan penelitian, pengkajian, dan pengembangan serta
perumusan rekomendasi kebijakan di bidang Hak Kekayaan
Intelektual, keimigrasian, pemasyarakatan, pelayanan hukum dan
jasa hukum lainnya dan administrasi fasilitatif berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Output dari penelitian
Pusjianbang adalah berupa rekomendasi kebijakan sebagai bahan
masukan kepada pimpinan kementerian.
Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah salah satu
wujud tugas Pusjianbang dalam upaya memberi masukan kepada
pimpinan kementerian khususnya di dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan publik. Pusjianbang telah melaksanakan survey
IKM secara berkala sejak tahun 2012 dan berlanjut hingga kini.
Survey IKM merupakan amanat Undang-undang Nomor 25 tentang
pelayanan publik, di mana undang-undang tersebut mengamanatkan
kepada penyelenggara pelayanan publik untuk melakukan evaluasi
secara berkala untuk meningkatkan kualitas pelayanannya . Data
hasil survey IKM juga digunakan sebagai salah satu tolok ukur
keberhasilan Reformasi Birokrasi Kementerian Hukum dan HAM.
Dalam Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB),
terdapat dua komponen yang dinilai, yaitu komponen pengungkit dan
komponen hasil. Kualitas pelayanan publik yang diukur melalui
3
Survey IKM merupakan salah satu unsur dari komponen hasil, yaitu
Hasil Pada Masyarakat (Penggunan Layanan).
Secara lebih detail, pelaksanaan Survey IKM diatur dalam
Permenpan RB nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survey
Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Publik. Dalam peraturan tersebut terdapat sebuah ketentuan yang
mengatur tentang kewajiban untuk mempublikasikan hasil survey.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk dari publikasi
hasil survey IKM tersebut.
Selain ketentuan tersebut, Undang-undang Nomor 18 Tahun
2002 tentang Sistem Penelitian dan Pengembangan Nasional, juga
menyebutkan bahwa hasil-hasil penelitian wajib disampaikan kepada
masyarakat atau publik untuk dapat dimanfaatkan. Kegiatan
sosialisasi ini dengan demikian juga merupakan salah satu sarana
bagi Pusjianbang untuk melaksanakan amanat UU tersebut.
Hadirin yang berbahagia,
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan Pusjianbang di 5 (lima)
Kantor Wilayah (Kanwil) yaitu: Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten,
Sulawesi Selatan, dan D.I.Yogyakarta
Dalam kegiatan sosialisasi di tahun 2015 ini Pusjianbang
melakukan sosialisasi salah satu hasil penelitian/kajian tahun 2015
4
yaitu: Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik Pada Unit Pelayanan
Kementerian Hukum dan HAM RI.
Para hadirin yang saya hormati,
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor SEK.7-
584.OT.03.01 Tahun 2015 tentang Kegiatan Sosialisasi Hasil
Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Kebijakan. Peserta
Sosialisasi adalah para pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dan Unit Pelaksana Teknis di
bawahnya sebanyak lima puluh peserta. Kegiatan ini dibiayai dengan
DIPA Pusjianbang Tahun 2015.
Demikian sambutan dan laporan penyelenggaraan sosialisasi
ini, akhir kata
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semarang, 10 Nopember 2015
Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Drs. Agusta Konsti Embly, SH, Dip.Ds, MA
NIP 19600831 198503 1 001
1
SAMBUTAN
KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA TENGAH
pada acara sosialisasi
EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA UNIT PELAYANAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
SEMARANG, 10 November 2015
Yth. Bapak dan Ibu Pembicara dan Moderator;
Yth. Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Kementerian Hukum dan HAM RI;
Yth. Pejabat struktural, pejabat fungsional khusus, dan pejabat fungsioanl
umum di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Tengah, para peserta sosialisasi, para Undangan serta hadirin yang
berbahagia.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Sebagai umat beragama, tiada hentinya saya mengajak hadirin
sekalian untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga
kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat. Kita yakin dan
percaya, bahwa hanya dengan izin-Nya kehadiran Bapak, Ibu dan
Saudara tidak memiliki hambatan yang berarti. Saya menyambut baik
penyelenggaraan Sosialisasi hari ini, karena akan membahas satu topik
yang sangat penting bagi kemajuan Kementerian Hukum dan HAM RI.
Pemilihan dan penetapan topik hasil penelitian tentang: “Evaluasi
Kualitas Pelayanan Publik Di Unit Pelayanan Kementerian Hukum
dan HAM RI”, saya nilai relevan dengan kondisi kekinian dan
dilaksanakan sesuai dengan salah satu tugas dan fungsi Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan. Oleh karena itu, saya
berharap agar sosialisasi ini tidak hanya menghasilkan sebatas laporan
2
yang memenuhi kelengkapan administratif, tetapi lebih dari pada itu dapat
memberikan pemahaman kepada kita semua betapa pentingnya
melaksanakan dan menyukseskan agenda reformasi birokrasi di
Kementerian Hukum dan HAM.
Hadirin yang berbahagia,
Pelayanan publik merupakan salah satu bagian dari kegiatan
administrasi publik. Sebagaimana telah diketahui bahwa administrasi
publik mempunyai dimensi cakupan yang amat luas dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara. Dari dimensi yang luas tersebut,
pelayanan publik adalah salah satu aspek yang paling dekat menyentuh
masyarakat. Untuk itulah maka diantara kalangan para ilmuwan ada yang
berpendapat bahwa kualitas pelayanan publik dapat dijadikan salah satu
tolok ukur kredibilitas penyelenggaraan suatu pemerintahan (Abdul
Wahab, 1999).
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik mendefinisikan pelayanan publik sebagai kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sedangkan
penyelenggara pelayanan publik adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain
yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dengan
definisi tersebut maka kita semua di Kementerian Hukum dan HAM adalah
penyelenggara pelayanan publik dan mendapat amanah dari Undang-
undang untuk menjadi pelayan masyarakat.
Di samping itu, terdapat pula peraturan perundang-undangan lain
yang memberikan landasan bagi penyelenggaraan pelayanan publik
dengan mendasarkan pada asas-asas umum pemerintahan yang baik.
Pasal 3 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
3
Negara yang Bersih Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
menyebutkan asas-asas yang menjadi landasan penyelenggaraan
pelayanan publik terdiri dari: asas kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan,
asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas.
Sebelumnya juga telah dikeluarkan acuan sebagai pedoman dalam
memberikan pelayanan publik oleh aparatur pemerintah yaitu Instruksi
Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan Mutu Pelayanan
Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat. Kemudian Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah
yang menginstruksikan kepada instansi pemerintah untuk menyampaikan
laporan akuntabilitas kinerja instansinya kepada Presiden. Setelah itu,
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Meneg
PAN) Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Ketiga instrumen hukum tersebut
merupakan pedoman pemerintah untuk memperbaiki kinerja lembaganya,
terutama lembaga atau instansi pelayanan publik.
Hadirin yang berbahagia,
Dewasa ini masyarakat menginginkan adanya perbaikan dari kinerja
pemerintah terutama dalam hal pelayanan yang saat ini kondisinya dinilai
tidak efisien, sentralistik, dan kurang profesional. Jika tidak dibenahi,
kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi kepercayaan masyarakat dan
wibawa pemerintah. Oleh karena itu, untuk mewujudkan pemerintahan
yang baik berdasarkan prinsip-prinsip kepastian hukum, keterbukaan,
akuntabilitas, serta kinerja yang profesional, pelayanan prima kepada
masyarakat secara adil, transparan, profesional, terjangkau, aman serta
dapat dipertanggungjawabkan perlu terus diupayakan.
Saat ini pelayanan publik yang disediakan oleh pemerintah masih
menghadapi beberapa persoalan. Ada beberapa kelemahan mendasar
yang dihadapi yaitu; Pertama, kelemahan yang berasal dari sulitnya
menentukan atau mengukur output maupun kualitas dari pelayanan yang
4
diberikan oleh pemerintah. Kedua, pelayanan pemerintah tidak mengenal
bottom line. Artinya, seburuk apa pun kinerjanya, pelayanan pemerintah
tidak mengenal istilah bangkrut. Ketiga, berbeda dengan mekanisme
pasar yang memiliki kelemahan dalam memecahkan masalah eksternal,
organisasi pelayanan pemerintah menghadapi masalah internal. Artinya,
organisasi pemerintah sangat sulit mencegah pengaruh nilai-nilai dan
kepentingan para birokrat dari kepentingan umum masyarakat yang
seharusnya dilayaninya.
Seiring dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan
kebutuhan masyarakat khususnya dalam hal pelayanan di bidang hukum,
yang diikuti oleh adanya tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan
yang lebih baik, maka institusi pelayanan dituntut untuk selalu merespon
perubahan yang terjadi. Perubahan yang sangat pesat telah terjadi baik
dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi, sehingga mengakibatkan
timbulnya berbagai kesenjangan, seperti kesenjangan teknis, kesenjangan
administrasi, kesenjangan komunikasi dan kesenjangan persepsi. Sebagai
upaya pemenuhan tuntutan masyarakat, pemerintah harus mampu
menyediakan fasilitas pelayanan. Perubahan-perubahan yang terjadi di
masyarakat merupakan keharusan untuk dipertimbangkan serta dianalisis
oleh pihak pemerintah maupun oleh pihak swasta, sehingga dapat
memenuhi harapan masyarakat. Upaya untuk menghadapi perubahan
tersebut adalah dengan cara menerapkan kebijakan dan strategi yang
tepat dengan selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan yang
berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Selain itu sebagai akibat
pesatnya perkembangan teknologi bidang informasi, telekomunikasi, dan
trasportasi maka pelanggan sebagai konsumen menuntut untuk
mendapatkan kualitas layanan yang lebih baik, lebih lengkap dan lebih
cepat. Kemajuan di bidang teknologi informasi dapat mengakibatkan
masyarakat akan menuntut pelayanan yang lebih cepat dari pemerintah.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi maka sistem pelayanan
dapat ditangani dengan komputerisasi, sehingga pelayanan masyarakat
5
dapat lebih ditingkatkan dan kemungkinan penyimpangan administrasi
dapat dihindarkan.
Hadirin yang berbahagia,
Peranan Kementerian Hukum dan HAM RI dewasa ini dirasakan
semakin penting untuk menunjang pembangunan pada bidang hukum dan
HAM, terutama yang menyangkut pelayanan publik yang menjadi
kewenangan dan tanggung jawabnya. Terciptanya kualitas pelayanan
publik melalui agenda reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk
membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna
dalam mengemban tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional.
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process), dan
sumber daya manusia aparatur. Sasaran reformasi birokrasi adalah
adanya pembenahan pada aspek kelembagaan, tata laksana, manajemen
sumber daya aparatur, akuntabilitas, pengawasan, pelayanan publik,
reward and punishment, serta perubahan mindset dan culture set; yaitu
perubahan cara pikir aparatur dari penguasa menjadi pelayan, dari
wewenang menjadi peranan, dari jabatan menjadi amanah, dari ego
sektoral menjadi ego nasional, dan dari output menjadi outcome.
Sementara itu, saat ini kita telah memasuki tahapan rencana
pembangunan penengah yang ketiga (RPJMN 2015 – 2019) dimana
dalam tahap ini pembangunan diarahkan untuk lebih memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan
menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat. Untuk
mempercepat proses tersebut, penyelenggara pelayanan dituntut untuk
proaktif dalam mengembangkan terobosan dan inovasi pelayanan
6
khususnya mencari solusi yang optimum bagi kepentingan masyarakat
dengan melibatkan semua unsur.
Hadirin yang berbahagia,
Kiranya tidak berlebihan manakala saya menegaskan kembali
bahwa kegiatan sosialisasi hasil penelitian ini penting bagi kita semua
sebagai sarana untuk saling bertukar informasi tentang perkembangan
dan kemajuan reformasi birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM. Untuk
itu, saya mengharapkan kepada seluruh peserta sosialisasi kiranya dapat
mengikuti kegiatan ini dengan memberikan sumbangan pemikiran yang
konstruktif sehingga pelaksanaan kewajiban dan tanggungjawab kita
dalam melaksanakan 8 (delapan) area perubahan, sebagai bagian dari
agenda reformasi birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM, dapat
mencapai tujuan sebagaimana yang kita harapkan.
Kepada para pembicara dan moderator, saya mengucapkan terima
kasih atas kesediaannya untuk memberikan tambahan pengetahuan dan
berbagi informasi dalam sosialisasi ini. Terima kasih juga saya sampaikan
kepada Pusjianbang yang telah mempunyai inisiatif untuk
menyelenggarakan sosialisasi ini. Akhirnya dengan mengucapkan
Bismillaahhirrohmaannirrohiim, sosialisasi hasil penelitian tentang:
“Evaluasi Kualitas Pelayanan Publik Pada Unit Pelayanan
Kementerian Hukum dan HAM”, secara resmi saya nyatakan dibuka.
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah
EVALUASI KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PADA UNIT PELAYANAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
Semarang, 10 November 2015 1
S O S I A L I S A S I
H A S I L P E N E L I T I A N
LATAR BELAKANG
Kualitas kinerja
birokrasi
pelayanan publik
memiliki
implikasi yang
luas dalam
mencapai
kesejahteraan
masyarakat
Hakekat
penyelenggaraan
pemerintahan adalah
public service
Kualitas pelayanan
publik dapat dijadikan
salah satu tolok ukur
kredibilitas
penyelenggaraan
pemerintahan
UUD 45
Negara wajib
melayani
setiap warga
negara &
penduduk
untuk
memenuhi
kebutuhan
dasarnya
dalam rangka
pelayanan
umum dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
UU 25/2009 tentang
Pelayanan Publik
Pasal 15: Kewajiban
penyelenggara pelayanan
PP 96/2012 ttg
Pelaksanaan UU
25/2009 ttg
Pelayanan Publik
Permenpan RB
16/2014 ttg
Pedoman Survey
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap
Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Pasal 2: wajib survey min 1
tahun sekali
Pasal 5: wajib publikasi
hasil survey
Pasal 6: hasil survey
sebagai dasar penyusunan
IKM
S U R V E Y/ E V A L U A S I
Pasal 22: wajib menyusun
dan menerapkan standar
pelayanan
Pasal 32: wajib evaluasi
standar pelayanan berkala
1 tahun sekali
Pasal 33: wajib tinjau
ulang standar pelayanan
setiap 3 tahun
AMANAT
Pasal 18: Hak masyarakat
Pasal 10: Evaluasi pelayanan
publik
Pasal 15 UU Pelayanan Publik
Penyelenggara pelayanan public berkewajiban:
a. menyusun dan menetapkan standar pelayanan;
b. menyusun, menetapkan, dan memublikasikan maklumat pelayanan;
c. menempatkan pelaksana yang kompeten;
d. menyediakan sarana, prasarana, dan/ atau fasilitas pelayanan publik yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang
memadai;
e. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan publik;
f. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;
g. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
publik;
Pasal 18 UU Pelayanan Publik
Masyarakat berhak:
a. mengetahui kebenaran isi standar pelayanan;
b. mengawasi pelaksanaan standar pelayanan;
c. mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan;
d. mendapat advokasi, perlindungan, dan/ atau pemenuhan pelayanan;
e. memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak
sesuai dengan standar pelayanan;
f. memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan
standar pelayanan;
g. mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/ atau tidak memperbaiki pelayanan kepada
penyelenggara dan ombudsman;
h. mengadukan penyelenggara yang melakukan penyimpangan standar pelayanan dan/atau tidak memperbaiki pelayanan
kepada pembina penyelenggara dan ombudsman; dan
i. mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan.
Pasal 10 UU Pelayanan Publik
(1) Penyelenggara berkewajiban melaksanakan evaluasi terhadap kinerja pelaksana di lingkungan organisasi secara berkala
dan berkelanjutan.
(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (I), penyelenggara berkewajiban melakukan upaya
peningkatan kapasitas pelaksana.
(3) Evaluasi terhadap kinerja pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan indikator yang jelas dan
terukur dengan memperhatikan perbaikan prosedur dan atau penyempurnaan organisasi sesuai dengan asas pelayanan
publik dan peraturan perundang-undangan .
METODE PENELITIAN • Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat;
• Purposive Judgement Sampling (Untuk menentukan UPT terpilih);
• Questionnaire and Indepth Study;
• Skala Interval (Skala Likert)
• Responden: penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan (Kep/25/M.PAN/2/2004)
12/11/2015 4
Unsur-unsur penilaian IKM
Prosedur pelayanan (U2), yaitu kemudahan tahapan (tata cara) pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan
Waktu pelayanan (U3), yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan
Persyaratan pelayanan (U1), yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya
Biaya/Tarif (U4), yaitu kesesuaian ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dengan tarif yang telah ditetapkan
Spesifikasi Jenis Pelayanan (U5), yaitu kesesuaian antara kualitas pelayanan yang diterima dengan yang dijanjikan
Unsur-unsur penilaian IKM (2)
Page #1
Kompetensi Pelaksana (U6), yaitu kemampuan (meliputi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman) yang dimiliki oleh pemberi layanan
Perilaku Pelaksana (U7), yaitu sikap/perilaku/kesopanan/keramahan petugas dalam memberikan pelayanan
Maklumat Pelayanan (U8), yaitu keberadaan pernyataan kesanggupan dan kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan di tempat pelayanan
Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan (U9), yaitu respon petugas terhadap pengaduan, saran, dan masukan yang diberikan oleh pengguna layanan
SKORING IKM
Bobot nilai rata-rata = Jumlah bobot = 1 = 0,11
tertimbang Jumlah Unsur 9
IKM Unit Pelayanan X 25
Atau dengan cara
IKM Unit Pelayanan = Nilai IKM x 100 4
IKM = Total dari nilai persepsi per unsur x Nilai penimbang Total unsur yang terisi
Interpretasi nilai IKM yaitu antara 25 – 100 maka hasil penilaian dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus
Page #1
SKORING IKM
IMIGRASI & AHU
Bobot nilai rata-rata = Jumlah bobot = 1 = 0,125
tertimbang Jumlah Unsur 8
PEMASYARAKATAN
2. Perangkat Pengolahan a. Secara manual b. Menggunakan aplikasi Excel
Tabel: Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
SKORING IKM .......... lanjutan
Page #1
NILAI
PERSEPSI
NILAI
INTERVAL IKM
NILAI INTERVAL KONVERSI IKM
MUTU PELAYANAN
KINERJA UNIT PELAYANAN
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
4 3,26 – 4,00 81,26 – 100,00 A Sangat baik
SKORING IKM …… LANJUTAN
DATA LAPANGAN
1723 1516
332
JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN JENIS LAYANAN
(N = 3571)
IMIGRASI
PEMASYARAKATAN
NOTARIS
247
1205
1032
606
376 105
Jumlah Responden Berdasar Usia (N = 3571)
< 20 21 - 30 31 - 40
41 - 50 > 50 Tidak isi
409
849
378
959
259
JUMLAH RESPONDEN BERDASAR JENIS PEKERJAAN
(N = 3571)
PNS/TNI/Polri
Swasta
Pelajar
Lainnya
Tidak Isi
1814 1609
JUMLAH RESPONDEN BERDASARKAN JENIS
KELAMIN (N = 3571)
LAKI-LAKI PEREMPUAN
DATA LAPANGAN
143
577
1224 374
779
263 211
JUMLAH RESPONDEN BERDASAR TINGKAT PENDIDIKAN
(N = 3571)
SD
SLTP
SLTA
DIPLOMA
SARJANA
PASCASARJANA
TIDAK ISI
No Kanwil IKM Kategori
1 Kanwil Nangroe Aceh Darusalam 78,25 Baik
2 Kanwil Sumatera Barat 77,50 Baik
3 Kanwil Sumatera Selatan 71,50 Baik
4 Kanwil Bangka Belitung 80,25 Baik
5 Kanwil Kepulauan Riau 79,25 Baik
6 Kanwil Lampung 81,75 Sangat Baik
7 Kanwil Bengkulu 88,75 Sangat Baik
8 Kanwil Banten 74,33 Baik
9 Kanwil Jakarta 72,50 Baik
10 Kanwil Jawa Barat 72,78 Baik
11 Kanwil Jawa Tengah 74,85 Baik
12 Kanwil D.I.Yogyakarta 67,33 Baik
13 Kanwil Jatim 75,25 Baik
14 Kanwil Kalimantan Tengah 75,00 Baik
15 Kanwil Kalimantan Selatan 81,50 Sangat Baik
16 Kanwil Sulawesi Selatan 71,00 Baik
17 Kanwil Sulawesi Tengah 63,75 Baik
18 Kanwil Sulawesi Utara 80,25 Baik
19 Kanwil Sulawesi Barat 83,00 Sangat Baik
20 Kanwil Sulawesi Tenggara 78,25 Baik
21 Kanwil Maluku Utara 81,00 Baik
22 Kanwil Ntt 74,00 Baik
Rata2 IKM = 76,46 BAIK
Tabel Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan Imigrasi (Penerbitan Paspor)
Per Kantor Wilayah (N = 1723)
Kode Unsur Pelayanan IMI KUALITAS
U1 Persyaratan 79,48 Baik
U2 Prosedur 77,55 Baik
U3 Waktu pelayanan 71,66 Baik
U4 Biaya/Tarif 76,35 Baik
U5 Spesifikasi Jenis Pelayanan 75,30 Baik
U6 Kompetensi Pelaksana 77,54 Baik
U7 Perilaku Pelaksana 78,76 Baik
U8 Maklumat Pelayanan 75,06 Baik
U9 Penanganan Pengaduan, Saran dan
Masukan 75,06 Baik
TABEL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PELAYANAN KEIMIGRASIAN
(PENERBITAN PASPOR) PER UNSUR PELAYANAN (N = 1723)
IKM PELAYANAN IMIGRASI KEMENKUMHAM = 76,46 (BAIK)
NO KANWIL IKM KUALITAS
1. Kanwil Banten 74,27 Baik
2. Kanwil DKI Jakarta 75,40 Baik
3. Kanwil Jawa Barat 71,75 Baik
4. Kanwil Jawa Tengah 72,13 Baik
5. Kanwil Jawa Timur 74,20 Baik
6. Kanwil DI Yogyakarta 81,71 Sangat Baik
7. Kanwil Kalimantan Tengah 72,94 Baik
8. Kanwil Kalimantan Selatan 80,11 Baik
9. Kanwil Sulawesi Tengah 78,13 Baik
10. Kanwil Sulawesi Utara 78,96 Baik
11. Kanwil Sulawesi Barat 72,86 Baik
12. Kanwil Sulawesi Tenggara 75,47 Baik
13. Kanwil Nangroe Aceh Darussalam 67,14 Baik
14. Kanwil Sumatera Selatan 78,06 Baik
15. Kanwil Sumatera Barat 75,50 Baik
16. Kanwil Kep. Riau 77,75 Baik
17. Kanwil Bengkulu 65,63 Baik
18. Kanwil NTB 80,94 Baik
19. Kanwil Maluku Utara 67,50 Baik
20. Kanwil Bangka Belitung 74,11 Baik
21. Kanwil Lampung 75,00 Baik
TOTAL N = 1516 IKM RATA2 = 74,74 BAIK
Tabel Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan Pemasyarakatan (Pelayanan Kunjungan)
Per Kantor Wilayah
Kode Unsur Pelayanan Indeks Kategori
U1 Persyaratan 77,72 Baik
U2 Prosedur 76,62 Baik
U3 Waktu pelayanan 72,86 Baik
U4 Biaya/Tarif
U5 Spesifikasi Jenis Pelayanan 71,12 Baik
U6 Kompetensi Pelaksana 75,63 Baik
U7 Perilaku Pelaksana 79,47 Baik
U8 Maklumat Pelayanan 72,66 Baik
U9 Penanganan Pengaduan, Saran dan
Masukan 76,45 Baik
TABEL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PELAYANAN PEMASYARAKATAN
(KUNJUNGAN) PER UNSUR PELAYANAN (N = 1516)
IKM PELAYANAN PEMASYARAKATAN KEMENKUMHAM = 74,74(BAIK)
NO KANWIL IKM Kategori
1. Kanwil Banten 68,75 Baik
2. Kanwil DKI Jakarta 67,50 Baik
3. Kanwil Jawa Barat 66,00 Baik
4. Kanwil Jawa Tengah (N = 8) 99,00 Sangat Baik
5. Kanwil Jawa Timur 71,50 Baik
6. Kanwil DI Yogyakarta 72,00 Baik
7. Kanwil Kalimantan Tengah 71,75 Baik
8. Kanwil Sulawesi Tengah 57,75 Kurang Baik
9. Kanwil Sulawesi Barat 70,25 Baik
10. Kanwil Sulawesi Tenggara 74,00 Baik
11. Kanwil Nangroe Aceh Darussalam 66,75 Baik
12. Kanwil Sumatera Selatan 74,75 Baik
13. Kanwil Sumatera Barat 72,00 Baik
14. Kanwil Kep. Riau 73,50 Baik
15. Kanwil Maluku Utara 74,25 Baik
16. Kanwil Bangka Belitung 66,25 Baik
17. Kanwil Lampung 84,00 Sangat Baik
18. Kanwil Bali 67,75 Baik
19. Kanwil Sulawesi Selatan 68,75 Baik
20. Kanwil Kaltim 63,75 Baik
Total N = 322 Rata2 IKM= 71,51 BAIK
Tabel Indeks Kepuasan Masyarakat AHU (Notaris) Per Kantor Wilayah
Kode Unsur Pelayanan AHU KUALITAS
U1 Persyaratan 76,73 Baik
U2 Prosedur 74,70 Baik
U3 Waktu pelayanan 71,23 Baik
U4 Biaya/Tarif 70,33 Baik
U5 Spesifikasi Jenis Pelayanan 72,36 Baik
U6 Kompetensi Pelaksana 71,61 Baik
U7 Perilaku Pelaksana 73,80 Baik
U8 Maklumat Pelayanan 70,03 Baik
U9 Penanganan Pengaduan, Saran dan
Masukan 67,92 Baik
TABEL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PELAYANAN AHU (NOTARIS)
PER UNSUR PELAYANAN (N = 322)
IKM PELAYANAN ADMINISTRASI HUKUM UMUM (NOTARIS) KEMENKUMHAM = 71,51(BAIK)
KINERJA PELAYANAN PUBLIK
PADA KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM JAWA TENGAH
Kode Unsur Pelayanan IKM IM
KATE GORI
IKM PAS
KATE GORI
IKM AHU
KATEGORI
N = N =
N = 322
(Nasional)
U1 Persyaratan 77,86 Baik 76,35 Baik 76,73 Baik
U2 Prosedur 77,26 Baik 76,35 Baik 74,70 Baik
U3 Waktu pelayanan 72,86 Baik 73,65 Baik 71,23 Baik
U4 Biaya/Tarif 76,55 Baik - - 70,33 Baik
U5 Spesifikasi Jenis Pelayanan 72,38 Baik 70,95 Baik 72,36 Baik
U6 Kompetensi Pelaksana 76,79 Baik 73,65 Baik 71,61 Baik
U7 Perilaku Pelaksana 76,31 Baik 70,95 Baik 73,80 Baik
U8 Maklumat Pelayanan 74,88 Baik 63,51 Baik 70,03 Baik
U9 Penanganan Pengaduan, Saran
dan Masukan 75,60 Baik 71,62 Baik 67,92 Baik
KINERJA PELAYANAN 74,85 72,13 71.36
TABEL
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PER UNSUR PELAYANAN
KANWIL JAWA TENGAH
GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN PEMASYARAKATAN PER UNSUR LAYANAN KANWIL JAWA TENGAH
N = 37
8
24
4 1
Sangat Baik (21,62%)
Baik (64,86%)
Cukup (10,81%)
Buruk (2,70)
UNSUR PERSYARATAN INDEKS 76,35
9
21
7
0 Sangat Baik (24,32%)
Baik (56,76%)
Cukup (18,92%)
Buruk (0)
INDEKS 76,35
UNSUR PROSEDUR PELAYANAN
8
19
10
0 Sangat Baik (21,62%)
Baik (51,35%)
Cukup (27,03%)
Buruk (0)
UNSUR WAKTU PELAYANAN
INDEKS 73,65
IKM UNSUR PELAYANAN PEMASYARAKATAN... LANJUTAN
6
23
6
2 Sangat Baik (16,22%)
Baik (62,16%)
Cukup (16,22%)
Buruk (5,40%)
UNSUR SPESIFIKASI JENIS PELAYANAN
INDEKS 70,95
9
21
5
2 Sangat Baik (24,32%)
Baik (56,76%)
Cukup (13,51%)
Buruk (5,41%)
UNSUR KOMPETENSI PELAKSANA
INDEKS 73,65
9
19
6
3 Sangat Baik (24,32%)
Baik (51,35%)
Cukup (16,21%)
Buruk (8,10%)
UNSUR PERILAKU PELAKSANA
INDEKS 70,95
IKM UNSUR PELAYANAN PEMASYARAKATAN... LANJUTAN
5
18
10
4 Sangat Baik (13,51%)
Baik (48,65%)
Cukup (27,03%)
Buruk (10,81%)
UNSUR MAKLUMAT PELAYANAN
INDEKS 63,51
6
22
7
2 Sangat Baik (16,22%)
Baik (59,46%)
Cukup (18,92%)
Buruk (5,41%)
UNSUR PENANGANAN PENGADUAN
INDEKS 71,62
GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN KEIMIGRASIAN PER UNSUR LAYANAN KANWIL JAWA TENGAH
N = 210
67
107
32 4
0
20
40
60
80
100
120
Sangat Baik(31,9%)
Baik(50,95%)
Cukup(15,24%)
Buruk(1,9%)
Indeks 77,86
66 100
42 2 0
20
40
60
80
100
120
Sangat Baik(31,43%)
Baik(47,62%)
Cukup(20,0%)
Buruk(0,95%)
Indeks 77,26
59
94
44
13
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Sangat Baik(28,1%)
Baik(44,76%)
Cukup(20,95%)
Buruk(6,19%)
Unsur Waktu Pelayanan
Indeks 72,86
IKM UNSUR PELAYANAN KEIMIGRASIAN... LANJUTAN
79 77
46
8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Sangat Baik(37,62%)
Baik(44,76%)
Cukup(20,95%)
Buruk(6,19%)
UNSUR BIAYA/TARIF
INDEKS 76,55
44
106
56
4 0
20
40
60
80
100
120
Sangat Baik(20,95%)
Baik(50,48%)
Cukup(26,67%)
Buruk(1,90%)
INDEKS 72,38
59
111
37
3 0
20
40
60
80
100
120
Sangat Baik(28,1%)
Baik (52,86%) Cukup(17,62%)
Buruk(1,43%)
INDEKS 76,79
UNSUR PENANGANAN PENGADUAN (INDEKS = 67,5%)
IKM UNSUR PELAYANAN KEIMIGRASIAN... LANJUTAN
64
101
40
5 0
20
40
60
80
100
120
Sangat Baik(30,48%)
Baik (48,1%) Cukup(19,05%)
Buruk(2,38%)
INDEKS 76,31
50
116
39
5 0
20
40
60
80
100
120
140
Sangat Baik(23,81%)
Baik (55,24%) Cukup (18,57%) Buruk (2,38%)
62
104
35
9
0
20
40
60
80
100
120
Sangat Baik(29,52%)
Baik(49,52%)
Cukup(16,67%)
Buruk(4,29%)
GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN AHU (NOTARIS) PER UNSUR LAYANAN
N = 332
0
50
100
150
200
SANGATBAIK
(23,49%)
BAIK(59,93%)
CUKUP(16,57%)
BURUK (0)
78
199
55
0
UNSUR PERSYARATAN
INDEKS 76,73
0
50
100
150
200
250
SANGATBAIK
(19,28%)
BAIK(60,54%)
CUKUP(19,88%)
BURUK(0,3%)
64
201
66
1
UNSUR PROSEDUR
INDEKS 74,70 0
20
40
60
80
100
120
140
160
SANGATBAIK
(20,48%)
BAIK(47,29%)
CUKUP(29,82%)
BURUK(2,41%)
68
157
99
8
UNSUR WAKTU PELAYANAN
INDEKS 71,23
IKM UNSUR PELAYANAN AHU (NOTARIS)... LANJUTAN
0
50
100
150
200
SANGATBAIK
(19,58%)
BAIK(45,48%)
CUKUP(32,53%)
BURUK(2,41%)
65
151 108
8
UNSUR BIAYA/TARIF
INDEKS 70,33
0
50
100
150
200
SANGATBAIK
(19,58%)
BAIK(45,48%)
CUKUP(27,41%)
BURUK(1,20%)
65
172
91
4
UNSUR SPESIFIKASI PELAYANAN
INDEKS 72,36
0
50
100
150
200
SANGATBAIK
(18,37%)
BAIK(51,51%)
CUKUP(28,31%)
BURUK(1,81%)
61
171
94
6
UNSUR KOMPETENSI PELAKSANA
INDEKS 71,61
IKM UNSUR PELAYANAN AHU (NOTARIS)... LANJUTAN
0
50
100
150
200
SANGATBAIK
(24,10)
BAIK(49,70%)
CUKUP(24,10%)
BURUK(2,11%)
80
165
80
7
UNSUR PERILAKU PELAKSANA
INDEKS 73,80
0
50
100
150
200
SANGATBAIK
(15,96%)
BAIK(51,51%)
CUKUP(29,82%)
BURUK(2,70%)
53
171
99
9
UNSUR MAKLUMAT PELAYANAN
INDEKS 70,03
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
SANGATBAIK
(14,75%)
BAIK(48,49%)
CUKUP(30,72%)
BURUK(6,02%)
49
161
102
20
UNSUR PENANGANAN PENGADUAN
INDEKS 67,92
KESIMPULAN
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANWIL JAWA TENGAH: IKM PELAYANAN KEIMIGRASIAN (PENERBITAN PASPOR): INDEKS = 74,85 (KINERJA PELAYANAN BAIK IKM PELAYANAN PEMASYARAKATAN (PELAYANAN KUNJUNGAN) INDEKS = 72,13 (KINERJA PELAYANAN BAIK)
SARAN
29
1. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kemenkumham perlu ditingkatkan. Walaupun indeksnya sudah masuk ke dalam kategori baik, tetapi belum memenuhi target kinerja tahun 2015 yaitu Indeks sebesar 80% (80,00).
2. Prioritas kepuasan masyarakat yang perlu ditingkatkan adalah: • Kemudahan prosedur pelayanan Perlu pembahasan kembali untuk penyempurnaan SOP pelayanan kepada
masyarakat. • Waktu/Kecepatan pelayanan Perlu peningkatan kemampuan SDM Kemenhumkan (misalnya mengadakan
pelatihan dan pendidikan), dan mengupayakan penggunaan waktu istirahat antara pukul 12.00-13.00 agar tetap membuka pelayanan untuk mempercepat pelayanan.
• Keberadaan gratifikasi Dibentuknya tim pengawas yang berkualitas di unit pelayanan untuk
pelayanan publik. (Mohon diperbaiki, sesuikan dengan data yang ada. Mata saya sudah pegel :D )
TERIMA KASIH
30