laporan preferendum
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
1/24
PREFERENDUM
LAPORAN
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Ekologi
Yang dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Suhadi, M.Si dan Dr. Ibrohim, M.Si
Disusun oleh:
Offering G
Kelompok
!ailatul "omari#ah $%&'&()*'&(+-
ining urnaningsih $%&'&()*'&-
Putrid De/i#an asari $%&'&()*'&-
Sis0a Ma#linda Sari $%&'&()*'&-
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2!"
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
2/24
A# To$i% : Preferendum
B# Tu&u'n :
1u2uan dari praktikum ini adalah sebagaiberikut 3
%. Mengetahui efek membatasi dari kondisi fa0tor suhu terhadap sebaran
indi/idu4indi/idu.
). Mengetahui kondisi suhu preferendumn#a dari suatu organisme.
&. Memeriksa ada tidakn#a pengaruh aklimasi terhadap efek membatasi
dan preferendum tersebut.
(# D's') Teo)i
5klimatisasi adalah usaha manusia untuk men#esuaikan he6an
terhadap kondisi faktor lingkungan di habitat buatan #ang baru. 5klimasi
adalah usaha #ang dilakukan manusia untuk men#esuaikan he6an terhadap
kondisi suatu fa0tor lingkungan tertentu dalam laboratorium $Dharma6an,
)''7-.
Konsep kisaran toleransi, faktor pembatas maupun preferendum
diterapkan dibidang bidang pertanian, peternakan, kesehatan, konser/asi dan
lain4lain. 8al ini dilakukan dengan harapan kiner2a biologi he6an,
pertumbuhan dan reproduksi dapat maksimum dan untuk kondisi he6an #ang
merugikan kondisi lingkungan biasan#a dibuat #ang sebalikn#a $Dharma6an,
)''7-.
Setiap he6an memiliki kisaran toleransi #ang ber/ariasi, maka
kehadiran di suatu habitat sangat ditentukan oleh kondisi dari faktor
lingkungan di tempat tersebut. Kehadiran dan kiner2a populasi he6an di suatu
tempat menggambarkan tentang kondisi faktor4faktor lingkungan di tempat
tersebut. Oleh karena itu ada istilah spesies indikator ekologi, baik ka2ianekologi he6an maupun ekologi tumbuhan. Spesies indi0ator ekologi adaalah
suatu spesies organisme #ang kehdirann#a ataupun kelimpahann#a dapat
memberi petun2uk mengenai bagaimana kondisi fa0tor4faktor fisik kimia
disuatu tempat $Dharma6an, )''7-.
Suatu indi/idu #ang dikenal suhu nisbi tinggi untuk beebrapa hari
$atau mungkin kurang dari itu- dapat tergeser keseluruhan tanggapan terhadap
suhu ke atas sepan2ang skala suhu, dan beberapa hari dikenai suhu nisbi
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
3/24
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
4/24
Setelah suhu kompartemen bergradasi ikan dimasukkan seban#ak %' ekor
#ang telah diaklimasi pada kompartemen tengah. Kemudian diamati hasiln#a
F# D'*'
A%li,'si suhu 2o(
;ase u/enil ) menit % ) ( % % 4 4 4 4 4
) 4 4 ( & 4 4 4 4 4
& 4 4 ( & 4 4 4 4 %
( menit % % ( ) 4 4 4 4 4 %
) ) 4 & 4 & 4 4 4 4
& 4 4 4 7 ) % 4 4 4
* menit % ( % % 4 4 4 % 4 4
) 4 4 & 7 4 4 4 4 4
& 4 4 4 & % 4 4 4 4
+ menit % 4 & % 4 4 4 4 4 %
) 4 4 ( & % 4 4 4 4
& 4 4 4 % ( 4 & 4 4
%' menit % ) % % 4 4 4 4 4
) 4 4 7 ) % 4 4 4 4
& 4 4 % % * 4 4 4 4
). Grafit ) menit % 4 4 % & 4 ( ) 4 4
) 4 4 4 ) ) ) ) ) 4& 4 4 4 4 % % % 4
( menit % 4 4 % 4 4 4 4 4
) 4 4 & ( % % % 4 4
& 4 4 4 % 4 7 % & 4
* menit % 4 4 % 4 ( % ( 4 4
) 4 4 ( & ) % 4 4 4
& 4 4 4 * & 4 % 4 4
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
5/24
+ menit % 4 4 % 4 & ) ( 4 4
) 4 4 + % % 4 4 4 4
& 4 4 4 ) & ) & 4 4
%' menit % 4 4 ) 4 & 7 4 4
) 4 4 % 4 4 4 4 4
& & 4 4 4 * 4 % 4 4
&. on
Grafit
) menit % 4 4 4 7 ( 4 4 4 4
) 4 ) ( ( 4 4 4 4 4
& 4 4 4 4 4 4 4 4 4
( menit % 4 4 & 7 4 4 4 4 4) 4 4 & 7 ) 4 4 4 4
& 4 4 4 4 4 4 4 4 4
* menit % 4 4 % % + 4 4 4 4
) 4 4 4 4 ( & 4 4 4
& 4 4 4 4 4 4 4 4 4
+ menit % 4 4 4 ) 4 7 4 4 4
) 4 4 4 & 4 ( 4 4 4
& 4 4 4 4 4 4 4 4 4
%' menit % 4 ) 7 4 4 4 4 4
) 4 ) 7 ) 4 4 4 4 4
& 4 4 4 4 4 4 4 4 4
A%li,'si suhu 2"o(
;ase u/enil ) menit % 4 ( & 4 4 4 4 ) 4
) 4 %' 4 4 4 4 4 4 4
& % ( % 4 4 % 4 4 %
( menit % 4 4 4 4 4 ( 4 4 (
) 4 4 7 4 % 4 4 4 (
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
6/24
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
7/24
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
8/24
( menit % 4 4 4 4 7 7 4 4 4
) 4 4 & % % 4 4 4 4
& 4 4 4 ) ( ( 4 4 4
* menit % 4 4 4 * ( 4 4 4 4
) 4 4 4 4 4 4 4 4 4
& 4 4 4 ( * 4 4 4 4
+ menit % 4 4 7 7 4 4 4 4 4
) 4 4 4 4 4 4 4 4 4
& 4 4 4 4 ) & 7 4 4
%' menit % 4 4 4 4 & 7 ) 4
) 4 4 4 4 4 4 4 4 4
& 4 4 4 4 7 7 4 4 4
&. on
Grafit
) menit % 4 4 4 4 4 4 4
) 4 4 4 4 4 4
& 4 4 4 4 4 4 4 4 4
( menit % 4 + 4 4 4 ) 4 4 4
) 4 4 4 4 4 4 4 &
& & % & 4 % 4 % % 4
* menit % 4 4 ) 4 4 % 4 4
) 7 4 ) 4 4 4 4 4 &
& 4 & ( ) 4 % 4 4 4
+ menit % % * 4 4 & 4 4 4 4
) 4 * ( 4 4 4 4 4 4
& ) ) 7 % 4 4 4 4 4
%' menit % 4 ( 4 * 4 4 4 4
) 7 7 4 4 4 4 4 4 4
& & ( & 4 4 4 4 4 4
G# An'lisis D'*'
Pada praktikum preferendum ini dengan menggunakan ikan gatul #ang
fasen#a berbeda4beda, #aitu pada fase 2u/enile, fase grafit dan fase non grafit.
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
9/24
Kemudian ikan4ikan tersebut di aklimasi pada suhu )'o:, suhu )7o: dan suhu
&'o:. Selan2utn#a ikan akan diu2i pada suhu #ang berbeda4beda #aitu %7 ':,
%,7o:, )'o:, )),7o:, )7o:, ),7o:, &'o:, &),7o: dan &7o:. Sehingga kita bisa
mengamati pada suhu ke berapa ikan bisa hidup optimal. 9erdasarkan data
pengamatan, data dianalisis dengan diaplikasikan ke dalam grafik. Data
diambil dengan & kali pengulangan, dimana data #ang diambil telah dirata4
rata.
T'.le +'*' '%li,'si 2o( $'+' ,eni* %e/2 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7o: )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile % % & ) % ' ' ' '
) Grafit ' ' ' ) % ) ( % '
& on Grafit ' % ) ( ) ' ' ' '
Keterangan 3
>u/enile 3 Pada menit ini, terdapat ) ikan #ang mati pada ulangan pertama. Ikan
tersebut mati pada suhu ke4%7o: dan ),7o:.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, terdapat % ikan #ang mati pada suhu ke4%7o: pada
ulangan pertama.
>adi, sisa ikan fase 2u/enil ada + ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekordan ikan pada fase non grafit ada ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2o( $'+' ,eni* %e/2 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si 2o( $'+' ,eni* %e/3 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile % % ) ) ) ' ' ' '
) Grafit ' ' % ) & ) % % '
& on Grafit ' ' & 7 % ' ' ' '
Keterangan 3
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
10/24
>u/enile 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan masih sama seperti pada menit ke4) #aitu fase 2u/enil ada +
ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2o( $'+' ,eni* %e/3 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si 2o( $'+' ,eni* %e/4 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile ) ' % & % ' ' ' '
) Grafit ' ' ) % ( ) % % '
& on Grafit ' ' % ) 7 % ' ' 'Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, terdapat % ikan #ang mati pada suhu %7o: pada
ulangan pertama
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini #aitu fase 2u/enil ada ekor, ikan pada fase
grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2o( $'+' ,eni* %e/4 0)'*'/)'*'1
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
11/24
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
12/24
>u/enile 3 pada menit ini, terdapat % ikan #ang mati pada suhu %7o: pada
ulangan pertama.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini #aitu fase 2u/enil ada * ekor, ikan pada fase
grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada + ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2o( $'+' ,eni* %e/! 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/2 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile % % & & ' ' ' ' '
) Grafit ' % % & & % ' % '
& on Grafit ( & ' % ' ' ' ' )
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, terdapat ) ikan #ang mati pada suhu %,7o: pada
ulangan pertama dan suhu %7o: pada ulangan ketiga.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini #aitu fase 2u/enil ada + ekor, ikan pada fase
grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/2 0)'*'/)'*'1
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
13/24
T'.le +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/3 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile ' ' ) % ' ) ' ' &
) Grafit ' ' ' ) * % % ' '
& on Grafit % & % % % % ' ' )
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini sama seperti menit ke4) #aitu fase 2u/enil
ada + ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada %'
ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/3 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/4 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile ' ' ) ' % ' ' ' (
) Grafit % % ) % & % % ' '
& on Grafit ' ' ) & ) ) ' ' %
Keterangan 3
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
14/24
>u/enile 3 pada menit ini, terdapat % ikan #ang mati pada suhu %7o: pada
ulangan pertama.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini #aitu fase 2u/enil ada ekor, ikan pada fase
grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/4 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/5 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile ' ' & % & ' ' ' '
) Grafit ' ' ) % & % ) ' %
& on Grafit ' ' % % ( ) ) ' '
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini sama pada menit ke4* #aitu fase 2u/enil ada
ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/5 0)'*'/)'*'1
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
15/24
T'.le +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/! 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile ' ' ) % ) % % ' '
) Grafit ' ' ) % & & % ' '
& on Grafit ' ) % ) & % % ' '
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini sama pada menit ke4+ #aitu fase 2u/enil ada
ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si 2"o( $'+' ,eni* %e/! 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/2 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile & ' ) ' ' ' ' ' &
) Grafit ' ' ' % & ) ( ' '
& on Grafit % 7 % ' % % ' ' %
Keterangan 3
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
16/24
>u/enile 3 pada menit ini, terdapat ) ikan #ang mati pada suhu %7o: pada
ulangan pertama.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini, #aitu fase 2u/enil ada + ekor, ikan pada fase
grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/2 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/3 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile & ' ) ' ' ' ' ' &) Grafit ' ' ' % & ) ( ' '
& on Grafit % 7 % ' % % ' ' %
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini sama seperti menit sebelumn#a, #aitu fase
2u/enil ada + ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafitada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/3 0)'*'/)'*'1
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
17/24
T'.le +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/4 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile ' % ) ' ' ) % ' )
) Grafit ' ' ' ' & & & % '& on Grafit % 7 & ' ' % ' ' '
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini sama seperti menit sebelumn#a, #aitu fase
2u/enil ada + ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit
ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/4 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/5 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile ' ' ' ' % % ) ' )
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
18/24
) Grafit ' ' % % & & ) ' '
& on Grafit % 7 & ' % ' ' ' '
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, terdapat ) ikan #ang mati pada suhu %7
o
: padaulangan pertama.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
>adi, sisa ikan pada menit ini #aitu fase 2u/enil ada * ekor, ikan pada fase
grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/5 0)'*'/)'*'1
T'.le +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/! 0)'*'/)'*'1
o. ;ase %7o: %,7o: )'o: )),7': )7o: ),7o: &'o: &),7o: &7o:
% >u/enile % ' ' ' ' ' ' % (
) Grafit ' ' ) % & & % ' '
& on Grafit & ( % ) ' ' ' ' '
Keterangan 3
>u/enile 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
Grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.
on grafit 3 pada menit ini, ikan tidak ada #ang mati.>adi, sisa ikan pada menit ini sama seperti menit sebelumn#a #aitu fase
2u/enil ada * ekor, ikan pada fase grafit ada %' ekor dan ikan pada fase non grafit
ada %' ekor.
G)'i% +'*' '%li,'si -o( $'+' ,eni* %e/! 0)'*'/)'*'1
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
19/24
H# Pe,.'h's'n
Ikan Gathul $Poe0ilia sp.- merupakan salah satu 0ontoh
Elasmobranchii #ang mudah didapatkan dan biasan#a ban#ak ditemui pada
sungai4sungai. Ikan Gathul ini 0ukup berbeda dari ikan lainn#a karena
fertilisasin#a se0ara internal. $Yatim, %(-.
Menurut Yonandre $)'%'-, ditemukan ikan gathul dapat hidup se0ara
alami di lingkungan air dingin dengan suhu )),7?: dan lingkungan panas pada
suhu &'?:. Pada umun#a ikan gathul dapat hidup di air #ang bersuhu antara
)'?: 4&'?:.
Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan $E6usie,%'-. Kenaikan suhu air dapat menimbulkan kehidupan ikan dan he6an air
lainn#a terganggu $5prianto dan !i/ia6ati, %)-. Menurut Soet2ipta $%&-,
air memiliki beberapa sifat termal #ang unik, sehingga suhu dalam air ber2alan
lebih lambat dari pada udara. Selan2utn#a Soet2ipta menambahkan bah6a
6alaupun suhu kurang mudah berubah di dalam air dari pada udara, namun
suhu merupakan faktor pembatas utama. Oleh karena itu, makhluk akuatik
sering mengalami toleransi #ang sempit.
Dalam Susanto, Pud#o. )''' $)(4)7-, he6an4he6an air biasan#a
mempun#ai rentangan toleransi #ang sempit terhadap suhu. 8al ini
berhubungan dengan rentangan perubahan suhu air #ang tidak terlalu 2auh.
Meskipun beberapa 2enis he6an dapat bertahan hidup pada suhu ekstrem atas
atau ba6ah, tetapi keban#akan he6an han#a bertahan hidup pada temperatur
#ang sesuai dengann kemampuan adaptasin#a. Perubahan temperature 2uga
berpengaruh terhadap perkembangbikan dan pertumbuhan he6an.
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
20/24
Pada praktikum #ang telah dilakukan, terdapat tiga ma0am perlakuan
aklimasi suhu #aitu )'?:, )7?:, dan &'?: selama ) hari. Setelah dianalisis,
faktor pembatas berupa suhu tersebut dikaitkan apakah ada pengaruhn#a
terhadap sebaran ikan4ikan #ang terdapat pada kompartemen.
Pada praktikum pertama mengggunakan ikan gathul dengan suhu
aklimasi )'?: pada fase 2u/enile, menit ke ), (, *, +, %' didapatkan hasil
bah6a ikan gathul lebih ban#ak menempati suhu )'?: selain itu 2uga terdapat
pada suhu %7?:, %,7?:, )),7?:, )7?:, &),7 ?: serta ada 2uga #ang lethal
pada suhu %7?: dan ),7?: . 8al tersebut telah sesuai dengan teori bah6a
menurut Dharma6an $)''7- men#atakan tu2uan dari aklimasi adalah
membiasakan indi/idu dengan lingkungan barun#a sehingga ikan akan paling
ban#ak berada pada kisaran suhu )' ?: dimana ia pernah diaklimasikan
$0o0ok pada suhu tempat tersebut-. =ntuk ikan4ikan #ang lain #ang
menempati suhu lain, mungkin ikan tersebut sedang berenang bebas atau
bermain4main dengan lingkungan baru #aitu medium #ang lebih ke0il
Sedangkan untuk ikan gathul #ang lethal pada suhu %7?: hal tersebut
dikarenakan kesalahan praktikan karena membiarkan ikan terperangkap pada
es batu sehingga membuat ikan lethal dan #ang lethal pada suhu ),7?:
dikarenakan ikan tidak dapat beradaptasi dengan suhu tersebut sehingga ikan
stress menghadapi kondisi barun#a.
Pada praktikum mengggunakan ikan gathul dengan suhu aklimasi )'?:
pada fase gra/it, menit ke ), (, *, +, %' didapatkan hasil bah6a ikan gathul
lebih ban#ak menempati suhu )7?:, selain itu 2uga terdapat pada suhu %7?:,
%,7?:, )),7?:, )7?:, ),7?:, &'?:, &),7?:. 8al tersebut sesuai dengan teori
bah6a menurut 1unas $)''7- pada dasarn#a suhu rendah memungkinkan airmengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah men#ebabkan stress
pernafasan pada ikan berupa penurunan la2u respirasi dan den#ut 2antung
sehingga dapat berlan2ut dengan pingsann#a ikan4ikan akibat kekurangan
oksigen. Sehingga pada umumn#a ikan lebih men#ukai suhu #ang relatif
hangat untuk proses fisiologis dalam tubuhn#a ataupun inkubasi telur
maksimal untuk #ang gra/it. >adi keban#akan ikan gra/id berada pada suhu
hangat atau tinggi karena karena untuk proses fisiologisn#a.
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
21/24
Pada praktikum selan2utn#a mengggunakan ikan gathul dengan suhu
)'?: pada fase non gra/it menit ke ), (, *, +, %' didapatkan hasil bah6a ikan
gathul lebih ban#ak menempati suhu )7?: selain itu 2uga terdapat pada suhu
%7?:, %,7?:, )),7?:, )',7?:, ),7?: serta terdapat % ikan gathul #ang letal
pada suhu %7?: . 8al tersebut tidak sesuai menurut teori dikarenakan menurut
Dharma6an $)''7- men#atakan tu2uan dari aklimasi adalah membiasakan
indi/idu dengan lingkungan barun#a sehingga ikan akan paling ban#ak
berada pada kisaran suhu )' ?: dimana ia pernah diaklimasikan. 8al tersebut
dikarenakan ikan tersebut sedang berenang bebas atau bermain4main dengan
lingkungan baru #aitu medium #ang lebih ke0il atau karena faktor diantaran#a
suasana laboratorium #ang tidak kondusif seperti ribut dan ban#akn#a
pergerakan. Sebab ikan gathul ini sangat sensiti/e terhadap pergerakan dan
suara dan untuk ikan gathul #ang lethal hal tersebut dikarenakan ikan tidak
dapat beradaptasi dengan suhu barun#a sehingga men#ebabakan ikan stres
Pada praktikum selan2utn#a menggunakan ikan gathul dengan suhu
aklimasi )7?: pada fase 2u/enile, menit ke ), (, *, +, %' didapatkan hasil
bah6a ikan gathul lebih ban#ak menempati suhu )'?: selain itu 2uga terdapat
pada suhu %7?:, %,7?:, )),7?:, )',7?:, ),7?:, &'?:, &),7?: dan ada %
ekor ikan lethal pada suhu %7?: . 8al tersebut tidak sesuai dengan teori
dikarenakan bah6a menurut Dharma6an $)''7- seharusn#a ikan akan
men#usaikan atau beradaptasi dengan lingkungan sebelumn#a $aklimsi-, dan
ikan pada stadia muda kisaran toleransin#a rendah. 8al tersebut dikarenakan
ikan gathul #ang suka berpindah dan berenang bebas, sehingga pada saat
pengamatan ban#ak #ang berada pada suhu )7?: dan ikan lethal disebabkan
suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih tinggi, tetapisuhu rendah men#ebabkan stres pernafasan pada ikan berupa menurunn#a
la2u pernafasan dan den#ut 2antung sehingga dapat berlan2ut dengan pingsan
atau lethaln#a ikan4ikan akibat kekurangan oksigen.
Pada praktikum selan2utn#a menggunakan ikan gathul dengan suhu
aklimasi )7?: pada fase gra/it, menit ke ), (, *, +, %' didapatkan hasil bah6a
ikan gathul lebih ban#ak menempati suhu )7?:. 8al tersebut telah sesuai
dengan teori diakarenakan menurut Dharma6an $)''7- he6an #ang berbiak
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
22/24
membutuhkan kondisi lingkungan berada disekitar kondisi prefrendumn#a
selain itu ikan pada fase gra/it lebih men#ukai suhu #ang relatif hangat untuk
proses fisiologis dalam tubuhn#a ataupun inkubasi telur maksimal untuk #ang
gra/it. >adi keban#akan ikan gra/id berada pada suhu hangat atau tinggi
karena karena untuk proses fisiologisn#a.
Pada praktikum selan2utn#a menggunakan ikan gathul dengan suhu
aklimasi )7?: pada fase non gra/it, didapatkan hasil bah6a ikan paling
ban#ak berada pada suhu )7?:. 8al tersebut sudah sesuai dengan teori bah6a
menurut Dharma6an $)''7- seharusn#a ikan akan men#esuaiakan atau
beradaptasi dengan lingkungan sebelumn#a $aklimasi-. 8al tersebut
menun2ukkan bah6a pada ikan gathul non gra/id dapat men#esuaikan diri
dengan lingkungan baru dengan suhu #ang sama dengan suhu aklimasi.
Pada praktikum terakhir #aitu menggunakan suhu &'?:. Pada u2i
pertama #aitu menggunakan ikan gathul fase 2u/enile didapatkan hasil bah6a
ikan paling ban#ak menempati suhu &7?: serta ada ( ekor #ang mati pada
suhu %7?:. 8al tersebut tidak sesuai dengan teori dikarenakan menurut
Dharma6an $)''7- seharusn#a ikan dapat men#esuaiakan atau beradaptasi
dengan lingkungan sebelumn#a $aklimsai- atau dikarenakan ikan sedang
berenang bebas atau bermain4main dengan lingkungan baru #aitu medium
#ang lebih ke0il, pen#ebab kematian ikan tersebut dikarenakan stress atau
belum bisa beradaptasi dengan lingkungan atau medium baru.
Praktikum selan2utn#a #aitu menggunakan suhu &'?: dengan
menggunakan ikan gathul fase gra/it didapatkan hasil bah6a ikan paling
ban#ak menempati suhu )7?:. 8asil tersebut tidak sesuai dengan teori bah6a
menurut Dharma6an $)''7- men#atakan bah6a he6an #ang berbiakmembutuhkan kondisi lingkungan berada disekitar kondisi pereferendumn#a
atau aklimasi dimana aklimasi berfungsi untuk membiasakan lingkungan baru
dengan lingkungan sebelumn#a
5klimasi di sini berfungsi untuk membiasakannlingkungan baru
dengan lingkungan sebelumn#a. Selain itu he6an #ang sedang berbiak,
kisaran toleransin#a lebih sempit dibandingkan dengan #ang tak berbiak.
Sehingga hal tersebut dikarenakan karena adan#a kesalahan praktikan #ang di
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
23/24
pengaruhi oleh beberapa faktor seperti setiap indi/idu memiliki kisaran
toleransi #ang berbeda tu ikan sedang berenang bebas.
Pada praktikum selan2utn#a menggunakan suhu &'?: dengan
menggunakan ikan gathul fase non gra/it didapatkan hasil ikan paling ban#ak
berada pada suhu %,7?:. 8al tersebut tidak sesuai dengan teori dikarenakan
menurut Dharma6an $)''7- seharusn#a ikan dapat men#esuaiakan atau
beradaptasi dengan lingkungan sebelumn#a $aklimasi-. Kondisi tersebut
dikarenakan pada suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih
tinggi 2adi ikan senang pada suhu tersebut atau diakibatkan ikan sedang
bermainp4main atau bergerak bebas.
I# Kesi,$ul'n
Pada praktikum ini dapat ditarik kesimpulann#a adalah sebagai berikut3
%. Pada ikan gathul aklimatisasi )' ?: pada fase 2u/enile didapatkan hasil
ikan paling ban#ak berada pada suhu )' ?:, sedangkan pada fase gra/it
ikan paling ban#ak berada pada suhu )7?:, serta pada fase non gra/it
didapatkan hasil ikan paling ban#ak terdapat pada suhu )7?:.
). Pada ikan gathul aklimatisasi )7 ?: pada fase 2u/enile didapatkan hasil
ikan paling ban#ak berada pada suhu )' ?:, sedangkan pada fase gra/it
ikan paling ban#ak berada pada suhu )7?:, serta pada fase non gra/it
didapatkan hasil ikan paling ban#ak terdapat pada suhu )7?:.
&. Pada ikan gathul aklimatisasi &'?: pada fase 2u/enile didapatkan hasil
ikan paling ban#ak berada pada suhu &),7 ?:, sedangkan pada fase gra/it
ikan paling ban#ak berada pada suhu )7?:, serta pada fase non gra/it
didapatkan hasil ikan paling ban#ak terdapat pada suhu %,7?:.
(. D'*') Pus*'%'5prianto, E., dan !i/ia6ati, E. %). Pengendalian Hama & Penyakit
Ikan. :etakan Pertama. Yog#akarta 3 Penerbit Kanisisus
Dharma6an, 5gus, dkk. )''7. Ekologi Hewan. Malang 3 =ni/ersitas
egeri Malang
E6usie, >. Y. %'.Ekologi Tropika. Bandung3 Penerbit I19.
Slamet, 5deng@ Mgs.M.1ibrani. )''*. Diktat Penuntun Belajar isiologi
Hewan.
-
7/24/2019 LAPORAN PREFERENDUM
24/24
Inderala#a3 ;KIP Pendidikan 9iologi, =ni/ersitas Sri6i2a#a.
Soet2ipta. %&. Dasar!dasar Ekologi Hewan. Yog#akarta. Depdikbud
Dir2en Dikti
Susanto. Pud#o. )'''. Pengantar Ekologi Hewan. >akarta3 Pro#ek
Pengembangan Guru Menengah Departemen Pendidikan asion
1rubus.)''7. Pembudidayaan "rtemia #ntuk Pakan #dang & Ikan.
>akarta31rubus
Yatim, urusan 9iologi ;MIP5 =ni/ersitas
Malang
"# L',$i)'n
Gambar %.% Menun2ukkan Praktikum Aefrendum