laporan kasus dermatitis stasis

33
LAPORAN KASUS FARAH SONYA ANASTASYA 2010730036 PEMBIMBING : dr. Rizqa Haerani, Sp.KK

Upload: farah-sonya-anastasya

Post on 15-Sep-2015

475 views

Category:

Documents


69 download

DESCRIPTION

dermatitis stasis

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

LAPORAN KASUSFARAH SONYA ANASTASYA2010730036PEMBIMBING : dr. Rizqa Haerani, Sp.KKNAMA PASIEN : Ny. MUMUR : 41 tahunJENIS KELAMIN : PerempuanPEKERJAAN : Ibu Rumah TanggaALAMAT : Bunga rampai Jakarta TimurSTATUS : MenikahPENDIDIKAN : SMAAGAMA : IslamNO RM : 77 05 41TANGGAL : 27 Mei 2015IDENTITAS PASIENKELUHAN UTAMA : Bercak merah kehitaman yang terasa gatal pada kedua tungkai.ANAMNESIS (Autoanamnesis)Pasien mengeluh Bercak merah kehitaman yang terasa gatal pada kedua tungkai. adanya perubahan pada kulit di kedua tungkainya seperti bercak merah kehitaman sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya hanya terlihat merah dan bintik2 saja, yang disertai dengan gatal. namun karena gatal pasien menggaruknya dengan tangan sampai kulit terlepas. Kemudian saat ini kulit menjadi lebih gelap dari kulit disekitarnya. Kehitaman di kulit lama-kelamaan meluas sampai ke punggung kaki. Bengkak dirasa terkadang, nyeri (+), kaki berbau (+)Tampak pelebaran pembuluh darah (-)Kulit melepuh (-), penebalan (-)RPSRIWAYAT PENYAKIT DAHULU :pasien mengalami keluhan ini sejak 13 tahun yang lalu setelah melahirkan anak pertama, diobati hanya dengan meminum obat gatalRiwayat kaki sering bengkak jika berdiri lama (+)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : Tidak ada yang menderita keluhan yang sama

RIWAYAT ALERGI Pasien alergi makanan (ikan), alergi lainnya seperti obat, udara, cuaca disangkal. RIWAYAT PENGOBATAN Sudah diberikan obat betamethason dari puskesmas, namun keluhan tidak membaik dan cendrung bertambah

RIWAYAT PSIKOSOSIALpasien seorang ibu rumah tangga, tidak sering berdiri lama, pasien sering mencuci pakaian dan apabila terkena detergen kaki dan tangan selalu gatal.ANAMNESISSTATUS GENERALIS Keadaan Umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Komposmentis Keadaan gizi : Baik (BB: 58 Kg, TB: 165 cm)Pemeriksaan Thorak : Tidak ada kelainanPemeriksaan Abdomen : Tidak ada kelainan

PEMERIKSAAN FISIKSTATUS DERMATOLOGIS Lokasi : superior maleolus medial lateral dextra sinistra dan dorsum pedis.Efloresensi : makula eritem hiperpigmentasi(+) skuama (+) ,edema (+), varises (-), vesikel (-), ulkus (-)Penyebaran : regional

PEMERIKSAAN FISIKGambar tungkai bawah pasien

pemeriksaan KOH pada daerah lesi. Dermatitis stasis tidak menunjukkan gambaran spora dan hifa Pemeriksaan Anjuran : Venografi

PEMERIKSAAN PENUNJANGNy. M 41 tahun mengeluh adanya perubahan pada kulit di kedua tungkainya seperti bercak merah kehitaman sejak 2 tahun yang lalu. Awalnya hanya terlihat merah, gatal (+). namun karena gatal pasien menggaruknya dengan tangan sampai kulit terlepas. Kemudian saat ini kulit menjadi lebih gelap dari kulit disekitarnya. Kehitaman di kulit yang lama-kelamaan meluas sampai ke punggung kaki. Bengkak dirasa terkadang, nyeri (+), kaki berbau (+)Pem. status dermatologis : lesi pada superior maleolus medial lateral dextra sinistra dan pada dorsum pedis. didapatkan makula eritema, hiperpigmentasi, skuama, edema. Penyebaran regional.RESUMEDIAGNOSIS BANDING:Dermatitis stasisDermatitis kontak iritanNeurodermatitis

NONMEDIKAMENTOSA Kurangi berdiri lamaWaktu istirahat tungkai ditinggikan

MEDIKAMENTOSASISTEMIK: loratadine 10 mg 1x1LOKAL : Hidrokortison salep 1-2%

TERAPIQUO AD SANAM : Dubia ad bonamQUO AD VITAM: BonamQUO AD KOSMETIKUM: Dubia ad bonam

PROGNOSISDERMATITIS STATISDermatitis statis adalah dermatitis yang terjadi akibat adanya gangguan aliran darah vena ditungkai bawah. (Marwali Harahap, 2000).Akhir-akhir ini beberapa peneliti menganjurkan pemakaian istilah dermatitis gravitasional sebagai pengganti istilah Dermatitis Stasis. Hal ini karena diduga kemungkinan penyebabnya ialah faktor gangguan perfusi jaringan dan kulit di lokasi lesi, dan bukan akibat stasis.DEFINISIDermatitis Stasis lebih banyak terjadi pada wanita usia pertengahan atau lanjut, kemungkinan karena efek hormonal serta kecenderungan terjadinya thrombosis vena dan hipertensi saat kehamilan.Insidens pada wanita lebih banyak menderita dari pada pria. Dijumpai pada orang dewasa dan orang tua, tidak pada anak-anak. Banyak terjadi pada orang gemuk, banyak berdiri dan banyak melahirkan.EPIDEMIOLOGIETIOPATOGENESISMekanisme terjadinya penyakit dermatitis stasis belum sepenuhnya dipahami. Terdapat beberapa teori (hipotesis) yang menerangkan proses terjadinya penyakit ini:1)kebocoran fibrinogen ke dermis2)hubungan arteri-vena3)growth factor trap hypothesis4)white cell trapping hypothesis

Secara klinis biasanya terlihat kelainan di sisi medial yang dapat meluas ke seputar pergelangan kaki dalam berbagai gradasi. Awalnya dimulai dengan penebalan kulit dan skuamasi yang diikuti oleh likenifikasi. Saat penyembuhan seringkali kulit menjadi tipis, mengkilat dan hiperpigmentasi. Pada bagian proksimal lesi biasanya dijumpai adanya dilatasi dan varises vena-vena superfisialis.Keluhan subjektif berupa rasa gatal. Efloresensi akibat garukan berupa skuama, hiperpigmentasi dan erosi. Apabila penderita mengobati sendiri dapat terjadi dermatitis kontak, dan lesi bertambah tergantung pada iritannya.MANIFESTASI KLINIS

Klinis ditandai : Makula dan Papula Eritem denganSkuama dan Krusta pada pergelangan kaki sisi medial .Perhatikan : Lesi mengenai mata kaki.

Klinis ditandai : Lesi Pigmentasi.

Klinis ditandai : Ulkus sepanjang Lesi dengan Krusta dan Skuama.Sering kali dermatitis stasis di awal perkembangan penyakit sulit dibedakan dengan infeksi jamur. Untuk dapat membedkannya dapat dilakukan pemeriksaan KOH pada daerah lesi. Dermatitis stasis tidak menunjukkan gambaran spora dan hifaPEMERIKSAANDermatitis stasis dapat didiagnosa melalui pengolahan informasi anamnesis dan pemeriksaan fisik. Meskipun tiap bagian dari anamnesis adalah penting, yang perlu diperhatikan adalah usia penderita, aktivitas penderita, dan penyakit penyerta seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung-pembuluh darah. Pemeriksaan fisik dengan gambaran khas pada tungkai bawah menjadikan diagnosis dermatitis stasis dapat ditegakkan.DIAGNOSISDiagnosis banding antara lain:Dermatitis kontak (dapat terjadi bersamaan dengan dermatitis stasis)Dermatitis numularisPenyakit Schamberg.DIAGNOSIS BANDINGPrinsip pengobatannya adalah menghindarkan gangguan aliran vena dan edema. Harus dihindari banyak berdiri lama, kalau pasien gemuk, berat badannya harus diturunkan.Pada dermatitis yang akut, dapat diberikan salep yang tidak menimbulkan iritasi dan sensitasi kulit, misalnya salep iktiol 2% dalam salep seng oksida. (Marwali Harahap, 2000)PENATALAKSANAANKelainan lebih lanjut akan timbul infeksi sekunder dan terjadi kerusakan jaringan (nekrosis), timbul daerah iskemik yang dapat memacu ulkus yang disebut ulkus varikosum. (Purnawan Junadi dkk, 1992)KOMPLIKASI

Dermatitis Stasis dengan Ulserasi yang meluasPerhatikan : Ulkus dengan dasar yang bersih.Dermatitis stasis sering merupakan penyakit dengan kondisi jangka panjang (kronis).Kita bisa meminimalkan gejala dengan mengendalikan kondisi dan pembengkakan.PROGNOSISANALISIS KASUS

KEPUSTAKAANWolff K, Johnson RA,Surmond D : Fitzpatricks color atlas & synopsis of Clinical Dermatology, McGrawHill USA, 5 th ed.2005,pp 911-924Djuanda A : Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin, Penerbit FKUI Jakarta, 5th ed.2007, pp 393-413Daili SF: Materi Ajar Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Mahasiswa FKUI tahap Akademik th 2007http://emedicine.medscape.com/article/1084813-overview

TERIMA KASIH