kti

2
Hubungan antara Status Pekerjaan dengan Pola Pemberian ASI Distribusi pola pemberian ASI berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid IRT 69 69.0 69.0 69.0 Wiraswasta 10 10.0 10.0 79.0 Buruh 6 6.0 6.0 85.0 Pegawai Swasta 5 5.0 5.0 90.0 PNS/TNI/Polri 10 10.0 10.0 100.0 Total 100 100.0 100.0 Suatu pekerjaan diduga mempunyai kaitan dengan pola pemberian ASI. Tumbelaka 13 menyatakan bahwa kemajuan teknologi, perkembangan industry, urbanisasi dan pengaruh Kebudayaan Barat telah menyebabkan pergeseran nilai-nilai social, ekonomi dan budaya masyarakat. Banyak ibu bekerja di luar rumah hingga selama mereka tidak ada di rumah kepada bayi mereka diberi susu botol, hal ini menjadi sebab penurunan pemberian ASI. Suatu penelitian di Srilanka menunjukkan wanita pekerja berhenti menyusui sama sekali setelah 5 minggu, sedangkan wanita yang bukan pekerja terus saja menyusui untuk waktu yang lebih lama. Studi mengungkapkan bahwa secara umum urbanisasi membawa serta penurunan dalam hal kebiasaan menyusui. Dari hasil analisis terlihat bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan pola pemberian ASI (p value = ) sehingga hipotesa yang menyatakan ada hubungan antara

Upload: hareen-raj

Post on 03-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pola pemberian asi

TRANSCRIPT

Page 1: kti

Hubungan antara Status Pekerjaan dengan Pola Pemberian ASI

Distribusi pola pemberian ASI berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency Percent Valid PercentCumulative

Percent

Valid IRT 69 69.0 69.0 69.0

Wiraswasta 10 10.0 10.0 79.0

Buruh 6 6.0 6.0 85.0

Pegawai Swasta 5 5.0 5.0 90.0

PNS/TNI/Polri 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Suatu pekerjaan diduga mempunyai kaitan dengan pola pemberian ASI. Tumbelaka 13 menyatakan bahwa kemajuan teknologi, perkembangan industry, urbanisasi dan pengaruh Kebudayaan Barat telah menyebabkan pergeseran nilai-nilai social, ekonomi dan budaya masyarakat. Banyak ibu bekerja di luar rumah hingga selama mereka tidak ada di rumah kepada bayi mereka diberi susu botol, hal ini menjadi sebab penurunan pemberian ASI.

Suatu penelitian di Srilanka menunjukkan wanita pekerja berhenti menyusui sama sekali setelah 5 minggu, sedangkan wanita yang bukan pekerja terus saja menyusui untuk waktu yang lebih lama. Studi mengungkapkan bahwa secara umum urbanisasi membawa serta penurunan dalam hal kebiasaan menyusui.

Dari hasil analisis terlihat bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan pola pemberian ASI (p value = ) sehingga hipotesa yang menyatakan ada hubungan antara status pekerjaan dengan pola pemberian ASI menjadi terbukti. Meski demikian proporsi pemberian ASI pada ibu yang tidak bekerja (69,0%) lebih tinggi disbanding ibu bekerja (31,0%). Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Paiman, dkk (1999) dimana ditemukan proporsi pemberian ASI pada ibu yang kegiatan terbanyak sebagai ibu rumah tangga (72,8%) lebih besar dari ibu-ibu yang bekerja lainnya (71,6%).