konflik dan integrasi sosial

27
BAB 2 KONFLIK DAN KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL INTEGRASI SOSIAL

Upload: luluk-wulandari-hariyanto

Post on 24-May-2015

3.852 views

Category:

Education


21 download

DESCRIPTION

materi oleh Prof Tri Marhaeni Puji Astuti

TRANSCRIPT

BAB 2

KONFLIK DAN KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIALINTEGRASI SOSIAL

BAGAN MATERI

KONFLIKDAN

INTEGRASI SOSIAL

KONFLIKDAN

INTEGRASI SOSIAL

KONFLIKKONFLIK

KONFLIKDAN

KEKERASAN

KONFLIKDAN

KEKERASAN

INTEGRASISOSIAL

INTEGRASISOSIAL

PENGERTIANPENGERTIAN

FAKTOR PENYEBAB

FAKTOR PENYEBAB

BENTUKKONFLIK

BENTUKKONFLIK

PENGERTIANPENGERTIAN

TEORIKEKERASAN

TEORIKEKERASAN

CARAPENGENDALIAN

KONFLIKDAN

KEKERASAN

CARAPENGENDALIAN

KONFLIKDAN

KEKERASAN

PENGERTIANPENGERTIAN

BENTUKINTEGRASI

BENTUKINTEGRASI

FAKTOR PENDORONGINTEGRASI

FAKTOR PENDORONGINTEGRASI

Sosiologis: konflik=proses antara 2/lebih orang yang berusaha menyingkirkanpihak lain dengan jalan

menghancurkan atau membuat tidak berdaya

Soejono Seokanto: konflik= proses memenuhi tujuandengan cara menentang

pihak lawan disertaiancaman/kekerasan

Lewis a.Coser: konflik= perjuangan nilai, kekuasaan dan

sumber daya yang bersifat langkadengan maksud menetralkan,

mencederaia atau melenyapkan lawan

Gillin dan Gillin: konflik= proses interaksi yang

berlawanan(oppositional process)

Kamus Besar Bahasa Indonesiakonflik=percecokan,

perselisihan atau pertentangan

Bahasa Latin: configerartinya saling memukul

KONFLIK

Gejala disintegrasi dan disorganisasi dalam

masyarakat:1. Ketidaksepahaman dalam

masyarkat2. Norma sosial melemah3. Pertentangan norma

4. Sanksi lemah5. Tindakan bertentangan

dengan norma

Gejala disintegrasi dan disorganisasi dalam

masyarakat:1. Ketidaksepahaman dalam

masyarkat2. Norma sosial melemah3. Pertentangan norma

4. Sanksi lemah5. Tindakan bertentangan

dengan norma

FAKTORPENYEBABKONFLIK

FAKTORPENYEBABKONFLIK

PERBEDAANANTAR INDIVIDU

PERBEDAANANTAR INDIVIDU

PERBEDAANKEBUDAYAAN

PERBEDAANKEBUDAYAAN

PERBEDAANKEPENTINGAN

PERBEDAANKEPENTINGAN

PERUBAHANSOSIAL

PERUBAHANSOSIAL

BENTUK KONFLIKBENTUK KONFLIK LEWIS A. COSERLEWIS A. COSER DAHRENDORTDAHRENDORT SOERJONO SOEKANTOSOERJONO SOEKANTO PSIKOLOGI SOSIALPSIKOLOGI SOSIAL URSULA LEHR URSULA LEHR

LEWIS A. COSER

KONFLIKREALISTIS

KONFLIKNON-REALISTIS

INGROUPINGROUP

OUTGROUPOUTGROUP

INGROUPINGROUP

OUTGROUPOUTGROUP

KONFLIKKONFLIK

DAHRENDORTDAHRENDORT

KONFLIK

Konflik antara/dalam peran sosial

Konflik antara kelompok sosial

Konflik antara kelompok yang terorganisir dan tidak

Konflik antara satuan nasional

SOERJONO SOERJONO SOEKANTOSOEKANTO

Konflik pribadiKonflik pribadi Konflik rasialKonflik rasial Konflik kelas sosialKonflik kelas sosial Konflik politikKonflik politik Konflik internasionalKonflik internasional

Konflik pribadiKonflik pribadi Konflik rasialKonflik rasial Konflik kelas sosialKonflik kelas sosial Konflik politikKonflik politik Konflik internasionalKonflik internasional

URSULA LEHR URSULA LEHR (PSIKOLOGI SOSIAL)(PSIKOLOGI SOSIAL)

Konflik dengan orang tuaKonflik dengan orang tua Konflik dengan anak sendiriKonflik dengan anak sendiri Konflik dengan sanak saudaraKonflik dengan sanak saudara Konflik dengan orang lainKonflik dengan orang lain Konflik dengan suami/istriKonflik dengan suami/istri Konflik di sekolahKonflik di sekolah Konflik pemilihan kerjaKonflik pemilihan kerja Konflik agamaKonflik agama Konflik pribadiKonflik pribadi

DAMPAK SEBUAH KONFLIKKONFLIK ADALAH SUATU HAL YANG WAJAR DALAM MASYARAKAT

(LEWIS A. COSER)

DAMPAKSEBUAHKONFLIK

DAMPAKSEBUAHKONFLIK

DAMPAK SECARA LANGSUNG

1.Menimbulkan keretakan hubungan

2.Adanya perubahan kepribadian seseorang

3.Hancurnya harta benda dan korban jiwa

4.Kemiskinan bertambah

5.Lumpuhnya roda perekonomian

6. Pendidikan formal dan informal terhambat

DAMPAK TIDAK LANGSUNG

Dampak yang dirasakan oleh

pihak-pihak yang

tidak terlibat langsung dalam sebuah konflik

Dampak Positif adanya Konflik

1. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in group solidarity).

2. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik.

3. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.

4. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan seimbang.

KONFLIK DAN KEKERASANKekerasan diartikan perbuatan yang menyebabkan cedera atau

matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisikKonflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan, Ketegangan di antara orang-perorangan atau kelompok

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Kekerasan diartikan perbuatan yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik

Konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan, Ketegangan di antara orang-perorangan atau kelompok

(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Kekerasan terjadi ketika individuatau kelompok mengabaikan

norma dan nilai dalam mencapai tujuan

Kekerasan terjadi ketika individuatau kelompok mengabaikan

norma dan nilai dalam mencapai tujuan

Menurut Prof. DR. Winardi, S.E., konflik berarti adanya oposisi atau Pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok, atau

Organisasi-organisasi berkaitan dengan perbedaan-perbedaan pendapat,Keyakinan-keyakinan, ide-ide maupun kepentingan-kepentingan.

Menurut Prof. DR. Winardi, S.E., konflik berarti adanya oposisi atau Pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok, atau

Organisasi-organisasi berkaitan dengan perbedaan-perbedaan pendapat,Keyakinan-keyakinan, ide-ide maupun kepentingan-kepentingan.

Contoh Konflik Kekerasan

TEORI TENTANG KEKERASANTEORI TENTANG KEKERASAN

TEORI FAKTOR INDIVIDUALDimulai dari perilaku individual

Agresifitas kekerasan

TEORI FAKTOR INDIVIDUALDimulai dari perilaku individual

Agresifitas kekerasan

TEORI DINAMIKA KELOMPOKAdanya deprivasi relatif dalam kelompok

Perubahan tidak mampu diikuti

TEORI DINAMIKA KELOMPOKAdanya deprivasi relatif dalam kelompok

Perubahan tidak mampu diikuti

TEORI FAKTOR KELOMPOKKelompok identitas sehinggamengalami benturan dengan

identitas yang lain

TEORI FAKTOR KELOMPOKKelompok identitas sehinggamengalami benturan dengan

identitas yang lain

CARA PENGENDALIAN KONFLIKCARA PENGENDALIAN KONFLIK

Tiga syarat konflik tidak berakhir dengan kekerasan:

1. Setiap kelompok harus menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka

2. Pengendalian konflik dapat dilakukan apabila kelompok yang berkonflik terorganisir

3. Setiap kelompok yang berkonflik mematuhi aturan yang telah disepakati

CARA PENGENDALIAN CARA PENGENDALIAN KONFLIKKONFLIK

Bentuk pengendalian konflik seperti ini dilakukan melalui lembaga yang memungkinkan diskusi dan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai

Contoh: lembaga perwakilan rakyat

K O N S I L I A S IK O N S I L I A S I

Pengendalian konflik dengan cara Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menujuk yang berkonflik sepakat untuk menujuk pihak ketiga sebagai mediatorpihak ketiga sebagai mediator

Pihak ketiga berfungsi untuk Pihak ketiga berfungsi untuk memberikan nasihat tentang cara memberikan nasihat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan terbaik untuk menyelesaikan pertentangan di antara merekapertentangan di antara mereka

Nasihat tersebut tidak bersifat mengikatNasihat tersebut tidak bersifat mengikat Contoh: dewan PBBContoh: dewan PBB

M E D I A S IM E D I A S I

Abritrasi dilakukan apabila pihak yang Abritrasi dilakukan apabila pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di menyelesaikan konflik yang terjadi di antara merekaantara mereka

ContohContoh: penyelesaian konflik di Vietnam : penyelesaian konflik di Vietnam oleh tentara Amerika pada masa 70-anoleh tentara Amerika pada masa 70-an

A B R I T R A S I

Ajudication

• Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan

Pengendalian Menggunakan Pengendalian Menggunakan Manajemen KonflikManajemen Konflik

Tindakan Menghindari

Bersikap tidak kooperatif dan tidak asertif

Menarik diri dari situasi yang berkembang

Bersikap netral dalam segala macam cuaca.

Kompetisi

Bersikap tidak kooperatif, tetapi asertif, bekerja dengan cara menentang keinginan pihak lain, berjuang untuk mendominasi dalam situasi menang atau kalah.

Memaksakan segala sesuatu agar sesuai dengan kesimpulan tertentu, dengan menggunakan kekuasaan yang ada.

Akomodasi atau Meratakan

Bersikap kooperatif, tetapi tidak asertif, membiarkan keinginan pihak lain menonjol, meratakan perbedaan-perbedaan guna mempertahankan harmoni yang diusahakan secara buatan.

Kompromis

Bersikap cukup kooperatif dan juga asertif dalam intensitas yang cukup.

Kolaborasi

Bersikap kooperatif maupun asertif, berusaha untuk mencapai kepuasan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan jalan bekerja melalui perbedaan yang ada, mencari, dan memecahkan masalah sehingga setiap individu/kelompok mencapai keuntungan masing-masing sesuai dengan harapannya.

Hasil Manajemen Konflik