konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

49

Click here to load reader

Upload: slamet-readi

Post on 24-May-2015

94.234 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik merupakan hal yang wajar dan

biasa, karena setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda-beda dan

ketika kepentingan antara satu individu dengan individu lain ataupun

kepentingan kelompok dengan kelompok lain saling berbenturan maka

terjadilah konflik.

Pada dasarnya, munculnya konflik tidak bisa lepas dari kehidupan suatu

masyarakat, karena konflik adalah merupakan suatu fenomena yang tidak

dapat dihilangkan dalam suatu interaksi sosial. Konflik hanya dapat

dikendalikan dan diminimalisasi saja, sehingga konflik yang timbul tidak

sampai stadium lanjut yang mengancam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

Dalam hal ini, integrasi selalu menjadi harapan dan dambaan untuk

mampu meminimalisasi permasalahan yang timbul akibat konflik sosial

tersebut.

Oleh Karena itu, penulis tertarik untuk mencoba membahas masalah ini

kedalam paper yang berjudul “konflik dan intregrasi sosial dalam masyarakat”

1

1

Page 2: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

B. Rumusan Masalah

Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu kiranya penulis

merumuskan sebagai berikut:

1. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya konflik sosial?

2. Apa dampak terhadap terjadinya konflik dalam masyarakat?

3. Bagaimanakah cara penyelesaian konflik?

4. Bagaimana integrasi sebagai media pencegah konflik?

C. Tujuan Pembahasan

Dalam penyusunan paper ini ada beberapa bahasan yang perlu dibahas

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya konflik

2. Untuk mengetahui dampak terjadinya konflik dalam masyarakat

3. Untuk mengetahui cara penyelesaian konflik

4. Untuk mengetahui bagaimana integrasi sebagai media pencegah konflik

D. Jenis Penelitian

Dalam paper ini penulis membahas dengan cara penelitian kepustakaan

dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan dalam paper

ini. Karna itu peneliti ini termasuk ini termasuk jenis peneliti pustaka

(Library Research).

2

Page 3: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

E. Metode Pengumpulan Data

Adapun dalam penelitian paper ini, penulis menggunakan metode

dokumentasi yaitu membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan paper ini

sehingga penulis dapat mengumpulkan bahan-bahan atau data-data yang

selanjutnya dianalisis guna memperoleh pemecahan masalah.

F. Metode Analisa Data

Dalam usaha penyusunan paper ini penulis menggunakan analisis

sebagai berikut:

1. Metode Induktif

Yaitu metode yang berawal dari hal yang bersifat khusus kemudian

dijadikan pada pembahasan yang bersifat umum.

2. Metode Deduktif

Yaitu suatu pembasan yang berawal dari hal yang bersifat umum

kemudian dijadikan pada pembahasan yang bersifat khusus.

G. Sistematis Pembahasan

Untuk mempermudah paper ini maka penulis menulis sistematika

pembahasan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

pembahasan, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode

analisa data, sistematika pembahasan.

3

Page 4: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

BAB II : KONFLIK DAN INTREGRASI

Bab ini merupakan landasan teori yang meliputi definisi konflik,

definisi integrasi, bentuk-bentuk konflik dan integrasi sosial.

BAB III : KONFLIK DAN INTREGRASI SOSIAL DALAM MASYRAKAT

Pada bab ini penulis akan menguraikan faktor-faktor penyebab

terjadinya konflik sosial, dampak terjadinya konflik dalam

masyarakat, cara penyelesaian konflik, integrasi sebagai media

pencegahan konflik.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini meliputi kesimpulan, saran-saran dan Penutup.

4

Page 5: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

BAB II

KONFLIK DAN INTEGRASI

A. Definisi Konflik

Konflik pada umunya merupakan suatu gejala sosial yang sering muncul

dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu konflik (pertentangan) ini timbul

karena adanya persaingan antar individu maupun antar kelompok, selain itu

konflik bisa juga muncul karena adanya perbedaan emosi atau perbedaan

pendapat antarorang-orang dalam suatu interaksi sosial. Oleh karenanya

konflik merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu

interaksi sosial, yang bisa dilakukan hanyalah meminimalisasi dampak yang

ditimbulkan dari konflik itu sendiri.

Seorang tokoh sosiologi Indonesia bernama Soerjono Soekanto

mendefinisikan konflik sebagai suatu pertentangan atau pertikaian. Apabila

dijabarkankan secara lebih mendalam maka konflik adalah suatu proses sosial

individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan

menentang pihak lawan, yang adakalanya disertai dengan ancaman dan

kekerasan. Apabila ditinjau dari aspek bahasa (etimologis), konflik berasal

dari bahasa asing configure yang berarti saling memukul.

Berikut ini terdapat beberapa tokoh teoritis konflik yang memberikan

definisi dari sudut pandang masing-masing.

5

5

Page 6: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

a. Berstin (1965)

Menurut Berstin, konflik merupakan suatu pertentangan atau

perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai potensi yang

memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia.

b. Robert M.Z. Lawang

Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh status,

nilai, kekuasaan, dimana tujuan mereka yang berkonflik tidak hanya

memperoleh keuntungan, tapi juga untuk menundukkan saingannya.

c. Ariyono Suyono

Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau keadaan

dimana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-

masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun

tuntutan dari masing-masing pihak.

d. James W. Vander Zanden

Menurut Zanden dalam bukunya Sociology, konflik diartikan

sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas

kekayaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan

untuk menetralkan, merugikan atau menyisihkan lawan mereka.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik

berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok

yang saling menentang dengan ancaman kekerasan. Dalam bentuk

ekstrimnya. Konflik dilangsungkan tidak hanya sekedar untuk

mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai

6

Page 7: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

tahap pembahasan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang

sebagai lawan atau saingannya.

B. Definisi Integrasi

Integresi dalam masyarakat merupakan suatu keadaan yang dicita-

citakan. Integrasi dalam masyarakat akan terwujud apabila seluruh anggota

masyarakat mampu mengendalikan prasangka yang ada sehingga konflik dan

dominasi golongan mayoritas terhadap minoritas tidak terjadi.

Kata intregrasi merupakan terjemahan dari bahasa inggris intregration

yang berarti keseluruhan atau kesempurnaan. Integrasi berarti juga proses

pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Intregrasi diri

merupakan wujud dari diri seorang yang utuh, bulat, dan seimbang serta jujur

dan dapat dipercaya. Maurice Duverger (1881) memberikan definisi sebagai

berikut: Integrasi adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat antara

bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam

masyrakat. Paul B. Hurton menyatakan bahwa integrasi merupakan suatu

pengembangan masyrakat di mana segenap kelompok ras dan etnis mampu

berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.

Dalam kehidupan bersama manusia, intregrasi selalu menjadi dambaan

dan harapan. Oleh karena itu, intregrasi diusahakan untuk tumbuh dan

senantiasa dijaga kelangsungannya. Integrasi social adalah proses penyesuaian

diantara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial

7

Page 8: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

sehingga menghasilakn suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi

masyarakat yang bersangkutan. (Tim Sosiologi, 2004:16)

C. Bentuk-bentuk Konflik dan Integrasi Sosial

a. Bentuk-bentuk konflik

Berbagai bentuk konflik yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat

sebagai berikut

1. Konflik Pribadi

Konflik pribadi adalah pertentangan-pertantangan yang terjadi antara

orang-perorangan. Masalah yang menjadi dasar perlawanan konflik

pribadi biasanya juga masalah pribadi. Bisanya hal itu terjadi karena

diantara dua orang sudah tidak ada rasa simpati dan tidak lagi saling

menyukai.

2. Konflik Rasial

Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena

kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial

umumnya terjadi karena salah satu ras merasa sebagai golongan yang

paling unggul dan paling sempurna diantara ras yang lainnya.

3. Konflik Politik

Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut

ketidaknyamanan atau ketidaktenangan dalam masyarakat. Masalah

politik sering mengakibatkan konflik antar masyarakat. Konflik politik

8

Page 9: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

merupakan konflik yang menyangkut golongan-golongan dalam

masyarakat maupun diantara Negara-negara yang berdaulat.

4. Konflik Antarkelas Sosial

Merupakan pertentangan antara dua kelas sosial. Konflik itu terjadi

umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan antara kedua golongan

tersebut.

5. Konflik Internasional

Yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa kelompok Negara (blok)

karena perbedaan kepentingan

6. Konflik Antarkelompok

Konflik yang terjadi karena persaingan dalam mendapatkan mata

pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur

budaya asing.

( Budiyono, 2009: 49-51 )

b. Bentuk-bentuk integrasi

1. Integrasi Normatif

Yaitu suatu bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma

yang berlaku dalam masyarakat.

2. Integrasi Fungsional

Yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya fungsi-fungsi tertentu

dalam masyarakat

9

Page 10: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

3. Integrasi Koersif

Yaitu integrasi yang terbentuk karena adanya kekuasaan pemimpin

(Noviana Rahmawati, dkk. [tt]: 51)

10

Page 11: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

BAB III

KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT

A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik sosial, yaitu sebagai

berikut:

1. Perbedaan Individu

Dalam diri setiap manusia memiliki karakteristik yang khas dan unik,

dimana keunikan yang dimiliki menjadi pembeda antara manusia satu

dengan manusia yang lain. Melalui perbedaan karakter tersebut

memungkinkan terjadinya perbedaan pandapat dan sudut pandang dalam

menilai sesuatu, oleh karenanya akan memungkinkan terjadinya

pertentangan dan ketidakselarasan dalam interaksi yang dilakukan, hal

inilah yang menimbulkan konflik. Namun sesungguhnya perbedaan yang

dimiliki oleh setiap individu dalam suatu masyarakat tidak harus menjadi

faktor pemicu konflik, sebaliknya, perbedaan yang ada bisa menjadi

pelengkap untuk saling mengisi kekurangan masing-masing orang yang

terlibat dalam proses sosial tersebut.

2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan

Setiap masyarakat pastilah memiliki kebudayaan yang berbeda dengan

kebudayaan masyarakat lain. Hal ini disebabkan kebudayaan tersebut

berbeda pada tempat dan kondisi tertentu. Dalam kehidupan yang lebih

luas, tiap-tiap kelompok kebudayaan memiliki nilai-nilai dan norma-

11

11

Page 12: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

norma sosial yang berbeda-beda ukurannya sesuai dengan kebutuhan

masyarakat setempat. Perbedaan-perbedaan inilah yang memungkinkan

terjadinya konflik sosial. Hal ini disebabkan kriteria tentang baik buruk,

pantas atau tidak pantas maupun berguna atau tidak bergunanya sesuatu,

baik itu berupa benda fisik maupun nonfisik berbeda-beda menurut pola

pikir masing-masing yang didasarkan pada latar belakang budaya yang

dianut.

3. Perbedaan Kepentingan

Setiap manusia pastilah memiliki kepentingan, dan kepentingan pada tiap

individu pastilah berbeda-beda. Perbedaan kepentingan pada masing-

masing memungkinkan munculnya konflik. Konflik akibat adanya

perbedaan kepentingan dapat menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial

maupun budaya, dapat pula terjadi antar kelompok ataupun antar

kelompok dengan individu. Misalnya konflik yang terjadi pada buruh dan

pengusaha.

4. Perubahan-perubahan Nilai yang Cepat

Perubahan nilai terjadi pada setiap masyarakat dimana nilai-nilai sosial,

nilai kebenaran, kesopanan, maupun nilai matrial suatu benda mengalami

perubahan, sehingga perubahan adalah hal yang lazim terjadi.

Namun, apabila perubahan nilai berlangsung dengan cepat dan mendadak,

maka akan menimbulkan guncangan terhadap proses-proses sosial dalam

masyarakat, bahkan dapat terjadi perubahan karena dianggap

mengacaukan tatanan kehidupan. (Novianan Rahmawati, dkk.[tt]: 45)

12

Page 13: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

B. Dampak Terhadap Terjadinya Konflik Dalam Masyarakat

Dalam suatu interaksi sosial konflik selalu ada dalam kehidupan

masyarakat. Konflik merupakan salah satu unsur interaksi. Walaupun konflik

selalu dikonotasikan negatif karena tidak jarang menimbulkan perpecahan,

namun tidak dapat dikatakan bahwa konflik selalu berakibat tidak baik.

Artinya, konflik juga dapat menyebabkan kelestarian kelompok.

Akibat konflik sosial dalam masyarakat ada yang bersifat positif dan

adapula yang bersifat negatif.

1. Akibat Negatif Dari Konflik

a. Goyang dan retaknya persatuan kelompok apabila terjadi konflik

antargolongan dalam suatu kelompok.

b. Menimbulkan dampak psikologis yang negatif, seperti perasaan

tertekan sehingga menjadi siksaan terhadap mentalnya, stres,

kehilangan rasa percaya diri, rasa frustasi, cemas dan takut. Hal ini

dapat terjadi pada pribadi-pribadi individu yang tidak tahan

menghadapi suatu konflik.

c. Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat karena pribadi yang

mendapat tekanan psikologis akibat konflik cenderung pasrah dan

putus asa.

d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia. Hal tersebut

terjadi apabila konflik telah mencapai pada tahap kekerasan, seperti

perang, bentrok antar kelompok masyarakat, dan konflik antar suku

bangsa.

13

Page 14: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

e. Munculnya akomodasi, dominasi, dan takhluknya salah satu pihak.

Keadaan tersebut akan muncul apabila ada tanda-tanda sebagai

berikut:

1) Akomodasi akan muncul apabila kekuatan pihak-pihak yang

bertentangan seimbang

2) Dominasi akan muncul apabila terjadi ketidakseimbangan antara

kekuatan-kekuatan pihak yang mengalami konflik

3) Munculnya kekuatan-kekuatan dari pihak yang mendominasi

konflik akan menyebabkan takutnya salah satu pihak terhadap

kelompok pemenang

2. Akibat Positif Dari Konflik

a. Bertambahnya solidaritas interen dan rasa in group suatu kelompok.

Apabila terjadi pertentangan antar kelompok, solidaritas antar anggota

masing-masing kelompok akan meningkat sekali. Solidaritas didalam

suatu kelompok yang pada situasi normal sulit dikembangkan akan

berlangsung meningkat pesat saat terjadinya konflik dengan pihak-

pihak luar.

b. Memudahkan kepribadian individu. Hal itu terjadi apabila ada konflik-

konflik antar kelompok. Individu-individu dalam tiap-tiap kelompok

akan mengubah kepribadiannya untuk mengidentifikasikan dirinya

secara penuh dengan kelompknya.

(Budiono, [tt]: 59-60)

14

Page 15: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

C. Penyelesaian Konflik

Adanya perbedaan kepentingan yang berlawanan antarkelopok

membuat kelompok-kelompok tersebut senantiasa dalam situasi konflik.

Konflik yang merupakan gejala kemasyarakatan akan senantiasa melekat

dalam kehidupan masyarakat dan tidak mungkin dilenyapkan. Konflik akan

lenyap apabila masyarakat tersebut lenyap pula. Dengan demikian, yang dapat

dilakukan adalah mengendalikan konflik dalam masyarakat agar tidak

mengarah pada kekerasan.

Dalam proses pengendalian konflik yang terjadi didalam kehidupan

sosial masyarakat, haruslah diadakan usaha-usaha untuk mengendalikan

konflik tersebut yaitu dengan akomodasi.

Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

1. Konsiliasi (Conciliation)

Konsiliasi merupakan media pengendalian konflik sosial yang utama.

Konsiliasi dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang

mengondisikan berlangsungnya diskusi dan pengambilan keputusan

diantara pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang

dipertentangkan.

2. Mediasi (Mediation)

Mediasi adalah pengendalian konflik dengan mendatangkan mediator dan

dilaksanakan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk

menunjuk pihak ketiga yang akan memberikan nasihat maupun

pertimbangan-pertimbangan mengenai bagaimana sebaiknya mereka

15

Page 16: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

menyelesaikan konflik yang terjadi. Dalam proses mediasi, mediator

(pihak III) tidak berwenang untuk mengambil keputusan penyelesaian

masalah yang akan ditempuh.

3. Arbitrasi (Arbitration)

Arbitrasi adalah bentuk pengendalian konflik yang dipergunakan apabila

mediasi tidak tercapai sebagai penyelesaian konflik. Arbitrasi sering

disebut perwalian dan dilaksanakan dengan adanya kesepakatan kedua

belah pihak yang bertentangan untuk menerima atau dengan terpaksa

menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-

keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.

4. Kompromi (Compromisme)

Kompromi adalah bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat

pertentangan saling mengurangi tuntutannya sehingga tercipta suatu

penyelesaian atas perselisihan yang terjadi. Syarat utama untuk

melaksanakan kompromi adalah kerelaan untuk merasakan dan memahami

keadaan pihak lainnya.

5. Koersi (Coercion)

Koersi adalah bentuk akomodasi yang dilaksanakan karaena adanya

paksaan. Koersi merupakan bentuk akomodasi yang berlangsung ketika

salah satu pihak yang bertikai berada dalam keadaan lemah dan

sebaliknya.

6. Toleransi (Tolerance)

16

Page 17: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

Toleransi adalah sebuah akomodasi tanpa persetujuan formal, sehingga

pihak-pihak yang bertentangan sedapat mungkin menahan diri untuk

menghindari terjadinya perselisihan nyata.

7. Statemat

Statemat adalah akomodasi yang pihak-pihak bertentangan tidak mungkin

maju atau mundur. Hal itu terjadi karena mereka mempunyai kekuatan

yang seimbang.

8. Ajudikasi (Adjudication)

Ajudikasi adalah penyelesaian perkara atau sengketa di lembaga

pengadilan.

9. Konvertion

Konvertion adalah bentuk akomodasi yang sering dihubungkan dengan

keagamaan,sehingga salah satu pihak yang bersengketa dapat menerima

pandangan dari pihak lainnya.

10. Displacement

Displacement adalah bentuk akomodasi untuk mengakhiri konflik dengan

cara memindah perhatian pada objek baru secara bersama-sama dari pihak-

pihak terkait.

(Muh Fahrudin, [tt]: 41-42)

17

Page 18: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

D. Integrasi Sebagai Media Pencegah konflik

1. Hakikat Integrasi Sosial

Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang saling

berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola

kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

William F. Ogburm dan Meyer Nimkoff menyebut adanya beberapa syarat

keberhasilan suatu integrasi sosial, yaitu sebagai berikut:

a. Anggota masyarakat merasa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan

satu dengan yang lain, sehingga kebutuhan fisik berupa sandang,

pangan, dan kebutuhan sosialnya telah dapat dipenuhi oleh budayanya.

Terpenuhinya kebutuhan ini menyebabkan masyarakat merasa perlu

untuk saling menjaga keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.

b. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama

mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan

dijadikan pedoman dalam berinteraksi.

c. Norma-norma dan nilai sosial sudah berlaku cukup lama dan dijadikan

secara konsisten serta tidak mudah mengalami perubahan, sehingga

dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan proses interaksi

sosial.

Integrasi menjadi salah satu media untuk meminimalisir pengaruh negatif

dari keanekaragaman kelompok sosial dan budaya. Para penganut

fungsionalisme struktural menyatakan bahwa sistem sosial senantiasa

terintegrasi di atas dua landasan sebagai berikut:

18

Page 19: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

a. Masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus

diantara sebagian besar anggota masyarakat.

b. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat secara

bersamaan menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross cutting

affiliations). Sehingga konflik yang terjadi diantara suatu kesatuan

sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan dapat segera dinetralkan

dengan adanya loyalitas ganda (cross cutting loyalities) dari para

anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.

2. Faktor-faktor Pendorong Integrasi

Integrasi dapat dicapai dengan adanya faktor-faktor sebagai berikut:

a. Adanya rasa toleransi, saling menghormati, dan tenggang rasa

b. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi kelompok

masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda

c. Sikap saling menghargai orang lain beserta kebudayaannya

d. Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja

sama kelompok dalam masyarakat menghadapi kejadian bersama

e. Fungsi pemerintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana terutama

yang menyentuh masyarakat bawah

f. Persamaan unsur-unsur kebudayaan

g. Perkawinan campuran (amalgamasi)

h. Adanya musuh bersama diluar

i. Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah

19

Page 20: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

3. Proses Integrasi

Integrasi sosial tidak pernah dapat dicapai dengan sempurna,

namun secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke arah

keseimbangan yang dinamis. Proses integrasi tidak bisa terjadi begitu saja.

Integrasi merupakan proses panjang dalam waktu lama. Terjadinya proses

integrasi suatu bangsa harus dilandasi suatu cita-cita atau tujuan yang

sama.

Dalam konteks bangsa Indonesia, integrasi harus berjalan alamiah.

Maksudnya, integrasi harus berjalan sesuai keanekaragaman budaya

bangsa dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi peranan politik etnik

tertentu. Proses integrasi dilakukan melalui fase sosial dan politik.

Ogburm dan Nimkoff berpendapat bahwa integrasi melalui sebuah proses

seperti bagan berikut ini:

Jika diperhatikan proses-proses tersebut dapat juga berfungsi untuk

meredakan dan mengendalikan konflik.

1. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses kearah tercapainya kesepakatan

sementara yang dapat diterima oleh pihak yang terlibat konflik.

Akomodasi terjadi pada orang-orang atau kelompok yang mau tidak

mau harus bekerja sama walaupun dalam kenyatannya mereka berbeda

paham. Tanpa akomodasi dan kesediaan akomodasi, pihak yang

20

Akomodasi

Kerjasama koordinasi

Asimilasi

Page 21: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

terlibat konflik tidak akan mungkin bekerja sama untuk selama-

lamanya. Jadi, dengan adanya akomodasi integrasi dapat terwujud.

2. Kerja Sama

Kerja sama merupakan perwujudan minat dan perhatian orang

untuk bekerja bersama-sama dalam suatu kesepahaman. Kerjasama

dapat dijumpai dalam masyarakat manapun, baik pada kelompok kecil

maupun besar.

3. Koordinasi

Koordinasi adalah kerja sama yang dilakukan oleh pihak-pihak

yang terlibat konflik, yaitu pihak yang menang terhadap pihak yang

kalah. Misalnya, saat pemilihan ketua partai politik. Dalam pemilihan

tersebut ada dua orang calon ketua. Setelah dilakukan pemungutan

suara diperoleh satu calon ketua. Pemenang mengajak pihak yang

kalah untuk bekerja sama demi keutuhan dan integrasi partai yang

bersangkutan.

4. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya usaha

mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang-perorang atau

kelompok. Proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-

sikap yang sama dengan tujuan mencapai kesatuan atau paling sedikit

mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran dan tindakan.

Adapun cepat lambatnya proses integrasi sosial dapat

dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

21

Page 22: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

NoFaktor Yang Mempengaruhi Cepat Lambatnya Integrasi

Keterangan

1. Homogenitas kelompok Pada masyarakat yang tingkat kemajemukannya rendah, integrasi akan lebih mudah dan cepat dicapai, begitu pula sebaliknya.

2. Besar kecilnya kelompok Semakin kecil suatu kelompok maka tingkat kemajemukannya pun semakin rendah, sehingga proses integrasi akan lebih mudah dan cepat tercapai begitu pula sebaliknya.

3. Mobilitas geografis Semakin tinggi tingkat mobilitas seseorang akan semakin sulit untuk beradaptasi dan melakukan integrasi sosial, sementara itu pada masyarakat yang tingkat mobilitasnya rendah maka integrasi sosial akan lebih mudah dan cepat terjadi.

4. Efektivitas komunikasi Semakin efektif komunikasi sosial antar anggota masyarakat berlangsung, maka akan semakin cepat dan mudah integrasi sosial tercipta.

(Noviana rahmawati, dkk.[tt]: 51-52)

22

Page 23: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesuai dengan pemecahan masalah diatas, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Munculnya konflik sosial disebabkan oleh adanya faktor-faktor dan sebab

tertentu yang diantaranya

a. Perbedaan individu

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan

c. Perbedaan kepentingan

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat

2. Dampak terhadap terjadinya konflik

a. Dampak negatif

1) Goyang dan retaknya persatuan kelompok

2) Menimbulkan dampak psikologis yang negatif

3) Mematikan semangat kompetisi dalam masyarakat

4) Hancurnya harta, benda dan korban manusia

5) Munculnya akomodasi, dominasi dan takhluknya salah satu pihak

b. Dampak Positif

1) Bertambahnya solidaritas intern dan rasa in group suatu kelompok

2) Memudahkan kepribadian individu

23

23

Page 24: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

3. Penyelesaian konflik

Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan akomodasi, diantaranya:

a. Arbitrasi (Arbitration)

b. Konsiliasi (Conciliation)

c. Mediasi (Mediation)

d. Kompromi (Compromisme)

e. Koersi (Coercion)

f. Toleransi (Tolerance)

g. Statemat

h. Ajudikasi (Adjudication)

i. Konvertion

j. Displacement

4. Integrasi sebagai media pencegah konflik

a. Hakikat integrasi sosial

Integrasi merupakan proses penyesuaian diantara unsur-unsur yang

saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan

pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

b. Faktor-faktor Pendorong Integrasi

1) Adanya rasa toleransi, saling menghormati, dan tenggang rasa

2) Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi bagi kelompok

masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda

3) Sikap saling menghargai orang lain beserta kebudayaannya

24

Page 25: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

4) Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja

sama kelompok dalam masyarakat menghadapi kejadian bersama

5) Fungsi pemerintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana

6) Persamaan unsur-unsur kebudayaan

7) Perkawinan campuran (amalgamasi)

8) Adanya musuh bersama diluar

9) Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah

c. Proses Integrasi

1) Akomodasi

2) Kerja sama

3) Koordinasi

4) Asimilasi

d. Faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya integrasi

1) Homogenitas kelompok

2) Besar kecilnya kelompok

3) Mobilitas geografis

4) Efektivitas komunikasi

B. Saran-Saran

1. Kita sebagai makhluk sosial hendaknya selalu menjunjung tinggi asas

perdamaian

2. Jadikan konflik dan persaingan sebagai sarana perubahan sosial

25

Page 26: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

C. Penutup

Alkhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis berhasil

menyusun karya tulis berjudul “KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

DALAM MASYARAKAT” dengan baik.

Namun penulis menyadari bahwa karya tulis yang penulis susun ini

masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan disana sini.

Untuk itu apabila ada kekurangan penulis senantiasa mengharap kritik dan

saran dari segenap pembaca. Dan penulis hanya bisa berdo’a semoga karya

tulis ini bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.

Amien.

26

Page 27: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

BIODATA PENULIS

Nama : SLAMET READI

Tempat / Tanggal lahir : Kuala Tungkal, 30 Juni 1992

Alamat : Prt No VIII Kempas Jaya Kuala Tungkal Jambi

Pendidikan : SDN Teluk Ketapang

MTs “Darussalam”

MA “Darul Huda”

Hobby : Ngemil,denger musik, & masih buuuuanyak lagi

Cita-cita : Mencapai puncak kesuksesan seorang

wirausahawan yang di landasi Ilmu, Amal, Taqwa

Motto : Pelan tapi pasti

Pesan : Siap...., dan hati-hatilah,

“Hanya bila cuaca cukup gelaplah engkau dapat

melihat indahnya kilau cahaya bintang”

Kesan : Saat ini adalah masa terindah yang pernah aku

alami selama perjalanan hidupku, terasa indah

ketika aku bisa mengenal kalian semua,

yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia

27

Page 28: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, 2009. Sosiologi 2 Kelas XI SMA dan MA Surabaya: PT JePe Press Media Utama.

Fahrudin Muh, dkk. Sosiologi SMA Kelas XI. Surakarta: Citra Pustaka.

Rahmawati Noviana, dkk. Sosiologi SMA / MA Kelas XI. Klaten: Pakarindo.

Tim Sosiologi. 2004. Sosiologi 2 Kelas XI SMA. Jakarta : Yudistira.

28

Page 29: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

DALAM MASYARAKAT

PAPER

Diajukan Kepada Madrasah Aliyah “DARUL HUDA”

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Mengikuti Ujian Akhir Nasional

Oleh:

SLAMET READI

NIS: 02914

Jurusan: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

MADRASAH ALIYAH “DARUL HUDA”

PONOROGO

2010/2011

29

Page 30: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

MOTTO

Artinya:Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari dua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah alloh; jika golongan itu tidak kembali (kepada perintah alloh), maka damaika lah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya alloh menyukai orang-orang yang berlaku adil.(QS.Al Hujurat: 9)

Artinya:Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kamu bercerai berai. (QS. Ali Imron: 103)

ءءءءءء

Artinya:Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawaroh antara mereka.(QS. As-Syuro: 38)

PERSEMBAHAN

30

iii

Page 31: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

Karya tulis ini dipersembahkan pada:

Ayah dan Ibundaku tercinta yang tak kenal lelah mendidikku dan

mencurahkan kasih sayangnya kepadaku serta mendoakanku untuk bisa

meraih impianku

Madrasah Aliyah “Darul Huda”, tempatku menimba ilmu yang sangat

berguna bagi kehidupan kelak

Bapak Ibu guru semua yang telah mengajariku, mendidikku,

membimbingku, serta mencurahkan segala perhatiannya kepadaku

sehingga aku tahu apa itu arti dan guna hidup

Kakak-kakakku yang selalu menjadi teladanku serta adikku tersayang

yang selalu menjadi motivasiku untuk giat berusaha meraih yang terbaik

Sahabat-sahabatku yang telah memberiku semangat dan motifasi kepadaku

sehingga aku mampu menjadi seperti sekarang ini

Semua-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

mencurahkan pikirannya demi membantu penyelesaian karya tulis ini

KATA PENGANTAR

31

iv

Page 32: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

Puji syukur yang sedalam-dalamnya senantiasa terpanjatkan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga

bisa terwujud karya tulis ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita

Nabi Besar Muhammad SAW serta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Atas tersusunnya paper ini sebagai persyaratan Ujian Nasional penyusun

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Mudlofir Ihsan, selaku kepala Madrasah Aliyah “Darul Huda”

2. Bapak Agus Sukoco, SE selaku pembimbing paper

3. Bapak Sudono, S.Pd selaku wali kelas XIIA IPS

4. Semua pihak yang langsung maupun tidak langsung terlibat dalam

penulisan paper ini

Penulis yakin bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun paper ini.

Karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun.

Akhirnya, semoga paper ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca umumnya.

Ponorogo, ……..,……………….2010

Penulis

SLAMET READI

DAFTAR ISI

32

v

Page 33: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………... ii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………... v

DAFTAR ISI……………………………………………………………. vi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………. 1

B. Rumusan Masalah………………………………….. 2

C. Tujuan Pembahasan………………………………… 2

D. Jenis Penelitian……………………………………... 2

E. Metode Pengumpulan Data………………………… 3

F. Metode Analisa Data……………………………….. 3

G. Sistematika Pembahasan…………………………… 3

BAB II : KONFLIK DAN INTEGRASI

A. Definisi Konflik……………………………………. 5

B. Definisi Integrasi…………………………………… 7

C. Bentuk-bentuk Konflik dan Integrasi Sosial………. 8

BAB III : KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL DALAM

33

vi

Page 34: Konflik dan integrasi sosial dalam masyarakat

MAYSYARAKAT

A. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial… 11

B. Dampak Terhadap Terjadinya Konflik Dalam

Masyarakat…………………………………………… 13

C. Penyelesaian Konflik………………………………… 15

D. Integrasi Sebagai Media Pencegah Konflik…………. 18

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………….. 23

B. Saran-saran………………………………………….. 25

C. Penutup……………………………………………… 26

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS

34

vii

vi