komunitas together svn joss
DESCRIPTION
Askep PPOKTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK KOMUNITAS KELOMPOK
DESA NYATYONO DUSUN SENDANG REJO RW 7
OLEH
KELOMPOK 7
Frendy dwi prasetya 010112a034I kadek pandi putrawan 010112a040Yohanes hendrik ome 010112a112Nur hadi 010112a070Dwi Puji Susilawati 010112a023Ella herlina 010112a026Hilda diyanita 010112a038Titin nurkhasanah 010112a103Sanniah 010112a093Octavia Nur A W 010112a076Putri Anggraeni P 010112a077I wayan aditya harymbawa 010112a043Esthi wahyuningsih 010112a030
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosial-spritual yang utuh dan
unik. Teori kebutuhan manusia memandang manusia sebagai suatu
keterpaduan, keseluruhan yang terorganisir yang mendorong untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan manusia di pandang
sebagai tekanan internal sebagai hasil dari perubahan keadaan system, dan
tekanan ini dinyatakan dengan perilaku untuk mencapai tujuan sehingga
terpenuhinya kebutuhan. Bila dipandang dari aspek keperawatan maka
tekanan tersebut di tujukan untuk memenuhi kebutuhan keperawatan dan
kesehatan individu, keluarga, kelompok, maupun masryarakat yang menjadi
sasaran dalam perawatan kesehatan masyarakat.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul dan
saling berinteraksi menurut suatu system adat istiadat terntu yang bersifat
kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat sebagai
suatu system sosial menunjukan bahwa semua orang bersatu untuk saling
melindungi dalam kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu
kesatuan dan secara terus-menerus mengadakan hubungan (interaksi)
dengan system yang lebih besar dengan demikian apabila terdapat masalah
kesehatan dalam suatu masyarakat akan saling mempengaruhi dapat
menurunkan derajat kesehatan nasional.
World Health Organisation (WHO) telah menyatakan bahwa
perawatan kesehatan masyarakat adalah lapangan perawatan khusus yang
menyepakati gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan,
penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkunga fisik, rehabilitasi,
pencegahan penyakit dan bahanya yang lebih besar ditujukan kepada
keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat dirumah sakit,
1
kelompok masyarakat khusus yang mempunyai masalah kesehatan dimana
hal tersebut mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Departement kesehatan telah merencanakan visi indonesia sehat
2016, dengan merubah paradikma sakit menjadi paradigma sehat pada upaya
promotif (peningkatan kesehatan) dan prefentif (pencegahan) tanpa
mengesampingkan upaya kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan /
penyembuhan).
Kesehatan manusia bergerak maju dan mundur dalam kontinuitas
tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang di katakana sehat
atau sakit. Menurut Hendric L. Blum, ada empat factor utama yang
memepngaruhi kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan keturunan. Lingkungan merupakan factor yang paling
dominan memepengaruhi kesehatan masyarakat karena dilingkungan lah
manusia mengadakan interaksi dan interelasi dalam proses kehidupannya,
baik dalam lingkungan fisik, psikologis, sosial budaya, ekonomi, dimana
kondisi tersebut sngat dipengaruhi oleh perilaku individu, keluarga,
kelompok maupun masyarakat, yang erat kaitanya dengan kebiasaan, norma,
adat istiadat yang berlaku di masyarakat. kemudian baru di tunjang oleh
tersedianya fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, dan yang
terakhir adalah factor keturunan, yang dibawa dari sejak lahir, yang erat
kaitanya dengan gen yang diturunkan oleh orangtua.
Perawatan kesehatan masyarakat dibutuhkan dalam rangka
mewujudkan kesehatan mayarakat yang optimal. Perawatan kesehatan
masyarakt ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliaannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, yang lebih menekankan pada
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya
pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita
penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit.
2
Dari berbagai pernyataan di atas kegiatan dalam perawatan
kesehatan masyarakat merupakan tantangan bagi perawat untuk
memberdayakan masyarakat agar dapat terlibat secara langsung.
Keperawatan merupakan suatu profesi yang mempunyai kewajiban untuk
berperran serta dalam pembanguan kesehatan yang diwujudkan melalui
upaya pelayanan asuhan keperwatan komunitas kesehatan komunitas
dengan sasaran utama individu dan keluarga serta usia lanjut. Asuhan
keperawtan komunitas melibatkan klien sebagai penerima pelayanan,
mulai dari pengkajian sampai evaluasi.
Sebagai salah satu program pendidikan profesi keperawatan, untuk
menyiapkan tenaga keperawatan profesional, maka program pendidikan
keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk menerapkan asuhan keperawatan komunitas di
desa Nyatyono dusun sendang rejo Rw 7 dari tanggal 23 November
sampai tanggal 26 Desember 2015. Setiap mahasiswa memiliki tanggung
jawab untuk membantu masalah kesehatan komunitas yaitu menggali,
menemukan dan bersama masyarakat memecahkan masalah kesehatan
sesuai dengan sumber daya yang dimiliki dan diberdayakan seoptimal
mungkin.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan praktik komunitas di harapkan
mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas dengan
meningkatkan kemampuan masyarakat Dusun Sendang Rejountuk
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktek keperawatan komunitas
diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan di Dusun
Sendang Rejo.
3
b. Menentapkan masalah dan merumuskan alternative pemecahan
masalah
c. Mendorong dan meningkatkan partisifasi masyarakat dalam
meningkatakan self Care individu dan keluarga
d. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan pada
masyarakat
e. Meningkatkan kesehatan kelompok-kelompok resiko tinggi yang
rawan terhadap masalah kesehatan
3. MANFAAT
1. Masyarakat Dusun Sendang Rejo
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan
lingkungan perumahan, pendididkan, keselamatan dan permasalahan
kesehatan yang ada serta pelayanan sosial/ kegiatan sosial
kemasyarakatan di Dusun Sendang Rejo Desa Nyatyono
2. Puskesmas
Memberika gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan
kesehatan serta sosial kemsyarakatan yang ada dimaysrakatDusun
Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang.
3. Mahasiswa
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam
memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan
komunitas khususnya di dimaysrakatDusun Sendang Rejo Desa
NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
4
4. SISTEMATIS PENULISAN
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan
kegiatan praktik keperawatan komunitas diwilayah dimaysrakatDusun
Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten
Semarang sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pelayanan Kesehatan Utama
B. Keperawatan Komunitas
BAB III APLIKASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. Persiapan
B. Pengkajian
C. Rumusan Diagnosa Keperwatan Komunitas
D. Perencanaan
E. Implementasi
F. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
A. Persiapan
B. Pengkajian
C. Rumusan Diagnosa Keperwatan Komunitas
D. Perencanaan
E. Implementasi
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PELAYANAN KESEHATAN UTAMA
1. TUJUAN PHC(Primery Health Care)
a. Tujuan Umum
Menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelyanan kesehatan yang
diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan.
b. Tujuan Khusus
1) Pelayanan kesehatan harus mencapai keseluruhan penduduk
2) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani
3) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
4) Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-
sumber daya lai dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. FUNGSI PHC
a. Pemeliharaan Kesehata
b. Pencegahan Penyakit
c. Diagnosis dan pengobatan
d. Pelayanan tindak lanjut
e. Pemberian sertifikat
3. TIGA UNSUR UTAMA PHC
a. Melibatkan upaya-upaya dasar kesehatan
b. Melibatkan peran serta masyarakat
c. Melibatkan kerja sama lintas sektoral
4. PRINSIP DASAR PHC
a. Pemerataan upaya kesehatan
b. Penekanan pada upaya preventif
c. Menggunakan tekonologi tepat guna
d. Melibatkan peran serta masyrakat
e. Melibatka kerja sama lintas sektoral
6
5. ELEMEN DALAM PHC
a. Pendidikan tentang masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit
serta pengendaliannya
b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
c. Penyediaan air bersih dan sanitasi air
d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat atau penyakit
berbasis lingkungan (PBL)
g. Pengobatan penyakit umum dan roda paksa
h. Penyediaan obat esensial
6. CIRI-CIRI PHC
a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
b. Pelayanan yang menyeluruh
c. Pelayanan yang terorganisasi
d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Pelayanan kesehatan berkesinambungan
f. Pelayanan yang progresif
g. Pelayanan yang berorientasi pada keluarga
h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
7. TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PHC
Tanggung jawab perawat dalam PHC lebih menitiukberatkan kepada hal-hal
sebagai berikut :
a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b. Kerkjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu
c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan keperawatan
didri sendiri pada masyarakat
d. Memberukan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan
kesehatan dan masyarakat
e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyrakat
7
B. KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada komunitas
dengan menenkankan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan, dengan melibatkan klien sebagai motra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan (Pokja
CHS,1996)
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu
keperawatan, kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti
yang cukup luas.
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi
perubahan, penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit
yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia, balk secara individu,
keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan
manusia mulai dari tingkat individu sampai tingkat eko¬sistem serta
perbaikan fungsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari
tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh.
Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan
lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta
saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang
penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada
kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan
menJamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985).
8
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional, yang
pada prakteknya memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk
menyelesaikan atau mengatasi fenomena yaitu penyimpangan dalam
kebutuhan dasar komunitas. Ada berbagai macam model konseptual
keperawatan komunitas yang dikembangkan oleh para ahli.
Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh
faktor lingkungan fisik, biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual
terhadap kesehatan masyarakat dan memeberi prioritas pada strategi
pencegahan meliputi peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya
mencapai tujuan
2. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Individu keluarga, kelompok khusus dan masyarakat yang
sehat,sakit atau mempunyai masalah kesehatan yang terjadi ketidaktauan,
ketidakmampuan dan menyelesaikan maslah kesehatan.
3. TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
a. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal secara mandiri
b. Tujuan khusus
1) Masyarakat mengetahui pengertian sehat dan sakit
2) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar dalam
rangka engatasi masalah kesehatan
3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan
pembinaan dan asuhan keperawatan
4) Terlayaninya kelompok masyarakat khusus dan rawan yang
memerlukan pembinaan asuhan keperawatan di rumah atau di panti
5) Terlayaninya kasus – kasus yang memerlukan penanganan tindak
lanjut dan asuhan keperawatan di rumah
9
6) Terlayaninya kasus – kasus tertentu termasuk kelompok resiko tinggi
yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di puskesmas
dan di rumah
7) Teratasi dan terkendali keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk
menuju keadaan sehat optimal
4. KARAKTERISTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
a. Berfokus pada keluarga, komunitas dan kelompok (termasuk kelompok
resiko)
b. Memberikan pelayanan keperawatan yang terdistribusi
c. Bekerja pada semua kondisi sehat sakit pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan
d. Bekerja dengan semua institusi yang terkait dengan komunitas dan
kesehatan
e. Koordinasi pelayanan dengan berbagai tenaga komunitas baik medik
maupun non medik
f. Merencanakan dan memberi pelayanan perawatan yang berfokus pada
keluarga
g. Mendorong otonomi dan kontrol keluarga untuk kasus penyakit menular
h. Mengobservasi berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan
i. Membina hubungan yang intim (non formal) dengan klien yang tidak
ketat
j. Memanfaatkan fasilitas hubungan
5. TEORI PERUBAHAN KOMUNITAS
Menurut Lawrence Green (1991) bahwa kesehatan individu atau
masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu perilaku dan faktor
non perilaku.
a. Faktor perilaku
b. Faktor non perilaku yang dapat mempengaruhi pencapaian individu
atau masyarakat antara lain: sulit mencapai sarana pelayanan kesehatan,
mahalnya biaya pengobatan, dan lain-lain.
10
6. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
Proses keperawatan komunitas merupakan upaya pengalihan peran
pelayanan keperawatan dari tenaga pelaksana keperawatan pada individu,
keluarga, masyarakat termasuk kelompok khusus sebatas kewenangan yang
diperbolehkan. Proses keperawatan komunitas mempunyai 5 tahapan:
pengkajian (pengumpulan data, analisis, dan sintesa), diagnosa keperawatan
komunitas (penentuan masalah), intervensi (perencanaan), implementasi dan
evaluasi.
a. Pengkajian
Komponen-komponen yang harus dikaji dalam pengumpulan data
keperawatan komunitas meliputi : penduduk sebagai data inti, lingkungan
fisik, ekonomi, keamanan, transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, pendidikan dan rekreasi.
b. Diagnosa keperawatan komunitas
Diagnosa keperawatan komunitas adalah respon masyarakat
terhadap masalah kesehatan (aktual, potensial) yang dapat diantisipasi
perawat. Diagnosa keperawatan komunitas menggambarkan masalah,
respon, kondisi dan mengidentifikasi faktor etiologi serta tanda dan
gejala
c. Perencanaan
Perencanaan terdiri dari kegiatan memprioritaskan masalah,
merumuskan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, menetapkan
rencana tindakan serta merumuskan rencana evaluasi. Masalah
keperawatan komunitas yang sudah teridentifikasi kemudian
diprioritaskan untuk masing-masing masalah dengan menggunakan
kriteria prioritas sebagai berikut :
d. Implementasi
Langkah implementasi keperawatan komunitas berfokus pada
upaya meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan,
mencegah penyakit dan rehabilitasi dengan strategi yang digunakan
yaitu: proses kelompok, health promotion dan partnership
11
Proses kelompok adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat dan masyarakat sejak awal sampai akhir kegiatan (fase awal,
kerja, dan terminasi)
e. Evaluasi
Kegiatan evaluasi berupa mengukur keberhasilan, mengumpulkan
data dan menganalisa dilakukan bersama masyarakat dan menjadi
penasehat bagi masyarakat
Materi evaluasi adalah relevansi program yang disusun dengan
kebutuhan masyarakat, rencana yang dibuat, evisiensi biaya dan
efektifitas program serta dampak program
Jenis evaluasi dibedakan menjadi evaluasi somatif dan formatif.
Evaluasi formatif yaitu evaluasi untuk menilai aktifitas program dan sifat
sesaat. Jenis evaluasi somatif yang dugunakan untuk menilai ktifitas
jangka panjang yang dilakukan diakhir program. Strategi yang biasa
digunakan dalam mengevaluasi adalah studi kasus, observasi, menggali
persepsi secara kolektif, survei, monitoring dan analisa cost benefit.
12
BAB III
APLIKASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
DIDUSUN SENDANG REJO DESA NYATYONO KECAMATAN
UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG
Dalam rangka menerapkan ilmu keperawatan komunitas dan
meningkatkan derajat kesehatandimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa
NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, mahasiswa Program
Pendidikan Keperawatan Ngudi Waluyo mengikuti praktik kerja lapangan di
wilayah dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran
Barat Kabupaten Semarang.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas di dimaysrakat Dusun Sendang
Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.adalah
pertemuan dengan kepala Dusun, ketua RW, ketua RT, Kader Kesehatan, Tokoh
masyarakat guna menjelaskan program kerja dan tujuan yangakan dilaksanakan
dan juga membantu hubungan yang harmonis antara warga dan mahasiswa, selain
kegiatan asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa juga memberikan asuhan
keperawatan keluarga yang menjadi sasaran untuk keluarga dibina adalah
khususnya keluarga dengan resiko tinggi mempunyai masalah kesehatan seperti
keluarga yang mempunyai bayi, balita, ibu hamil, menyusui, lansia,dewasa serta
adanya penyakit menular dalam keluarga. Pada praktik asuhan keperawatan
kesehatan keluarga lengkap dan satu keluarga resume.
Kegiatan – kegiatan kelompok kerja kesehatan yang dilaporkan meliputi
tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi persiapan
kemasyarakatan serta persiapan tekhnis, sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari rencana dan pelaksanaan.
Asuhan keperawatan kesehatan komunitas yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa melalui praktik keperawatan di masyarakat berlangsung mulai
23november – 26 november 2015. Kelompok ini mendapatkan di wilayah
dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang.
13
A. TAHAP PERSIAPAN
1. Persiapan Kemasyarakat
Pada tahap persiapan masyarakat, kelompok melakukan kegiatan :
a. Mengidentifikasi tokoh masyarakat
Kegiatan mengidentifikasi tokoh masyarakat di mulai pada saat
mahasiswa di terima di tingkat Desa dan dilakukan serah terima
mahasiswa ke pihak Kepala dimaysarakatDusun Sendang Rejo Desa
NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Mahasiswa di
terima resmi oleh kepala Desa pada tanggal 23 november 2015.
Identifikasi tokoh masyarakat dilakukan terhadap ketua RT, RW dan
msyarakat lainnya.
b. Pendekatan denga tokoh mayarakat
Setelah mengidentifikasi tokoh maysarakat, dilakukan pendekatan
dengan tokoh masyarakat setempat dengan cara membina hubungan
saling percaya melalui kunjungan rumah masyarakat setempat yang
dibagi untuk setiap RT sebanyak 2-3 orang mahasiswa. Kegiatan dalam
hal ini adalah memperkenalkan kegiatan yang akan dilakukan.
c. Membuat kontak dengan masyarakat
Dalam rangka membina kerjasama dengan masyarakat dalam
bidang kesehatan terutama untuk meningkatkan derajat kesehatan yaitu
dalam (promotif) dan pencegahan kesehatan (preventif). Maka pada
tanggal 29November 2015 mahasiswa mengkuti pertemuan PKK di
Dusun Sendang Rejo yang mana kita memperkenalkan diri dan mengikuti
acara dari PKK di Rt 1. Tujuan diadakan praktik keperawatan komunitas
serta mengidentifikasi permasalahan serta umum diwilayah yang menjadi
keluhan warga dimaysrakatDusun Sendang Rejo Desa
NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
Untuk menggali masalah yang ada dimaysrakat Dusun Sendang
Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang
sebelumnya mahasiswa mengadakan Musyawarah Masayarakat Desa
yang pertama yaitu pada tanggal 8 desember 2015 yang mana bertujuan
14
untuk mengidentifikasi dan menjelaskan kegiatan apa yang akan
dilaksanakan mahasiswa dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa
NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.
Pada pertemuan yang kedua dengan masyarakat di dimaysrakat
Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat
Kabupaten Semarang yaitu pada tanggal8desember 2015 bertujuan untuk
membahas hasil pengkajian yang telah dilakukan mahasiwa di
dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran
Barat Kabupaten Semarang. Dari hasil pengkajian langsung dari rumah
ke rumah di temukan masalah diantaranya;
1) Resiko meningkatnya kejadian penyakit pada usia bayi di RW. 07
Dusun Sendang Rejo
2) Resiko menurunnya derajat kesehatan anak usia sekolah di Dusun
Sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang
kesehatan anak usia sekolah Dusun Sendang Rejo RW.07
3) Resiko terjadinya gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu
hamil di RW. 07 Dusun Sendang Rejo
4) Resiko penyimpangan perilaku pada remaja di RW. 07 Dusun
Sendang Rejo
5) Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut di
RW. 07 Dusun Sendang
6) Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia produktif
(dewasa) di lingkungan RW. 07 Dusun Sendang Rejo
7) Resiko terjadinya gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
pada ibu menyusui di RW. 07 Dusun Sendang Rejo
8) Resiko terjadinya penyakit DHF pada usia pra sekolah (balita) di
RW 07 Dusun Sendang Rejo
2. Persiapan teknis
Kegiatan praktik komunitas diawalai dengan pertemuan I tokoh
masyarakat (RW, RT, Kepala desa, tokoh masyarakat) disini kita
menjelaskan tujuan dari praktik komunitas di Desa Nyatyono Dusun
Sendang Rejo Kecamatan Ungaran Barat,Kabupaten Semarang, selain itu
15
kita berkunjung ke kediaman bapak Sartono (bapak Kepala dusus
sendang rejo) untuk meminta ijin bahwasanya mahasiswa akan tinggal di
Desa Nyatyono Dusun Sendang Rejo Kecamatan Ungaran Barat,
Kabupaten Semarang sekitar 5 minggu sehingga kita menjalin hubungan
saling percaya bersama kepala Desa Nyatyono Dusun Sendang Rejo
Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang beserta masyarakat
yang lainnya. Pada kesepakatan tersebut mahasiswa mengemukakan
maksud dan tujuan praktik Desa Nyatyono Dusun Sendang Rejo
Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ini yang diawali oleh
ketua kelompok.
A. TAHAP PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanan terdiri dari pengkajian , perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data didapatkan melalui pengkajian dengan cara :
1) Winshield survey yaitu melakukan observasi atau pengamatan secara
langsung terhadap kondisi diwilayah Desa Nyatyono Kecamatan
Ungaran Barat, Kabupaten Semarang sebagai berikut:
1. Pembagian Wilayah
A. Jumlah RW
1. Dusun ngaglik
2. Dusun gelap
3. Dusun sipol
4. Dusun krajan
5. Dusun siroto
6. Dusun sendang putri
7. Dusun sendang rejo
8. Dusun blanten
16
B. Jumlah RT
1. Dusun Ngaglik : 3 Rt
2. Dusun Gelap : 3 Rt
3. Dusun Sipol : 2 Rt
4. Dusun Krajan : 6 Rt
5. Dusun Siroto : 6 Rt
6. Dusun Sendang Putri: 2 Rt
7. Dusun Sendang Rejo:8 Rt
8. Dusun Blanten: 6 Rt
B. HASIL PENGUMPULAN DATA
Hasil Pengkajian Keperawatan Komunitas di Desa Nyatyono Dusun
Sendang Rejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang
DATA DEMOGRAFI
1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Diagram Diatas Diketahui 6% Warga Ngaglik, 12% Warga Gelap,
2% Warga Sipol , 19% Warga Krajan, 14% Warga Siroto, 6% Sendang Putri,22
% Warga Sendang Rejo,19% Warga Blantik.
17
2. Pekerjaan
Berdasarkan diagram diatas diketahui 2% adalah seorang PNS,29%
swasta,6 % petani, ,pengusaha 1%,buruh 16%,polri 0%,guru 3%,pensiunan
1%, lain-lain 42%.
3. Status
Berdasarkan diagram diatas diketahui 6% penduduknya bercerai, 38%
belum kawin dan 56% adalah penduduk yang sudah kawin dari ketiga status
yang ada diketiga dusun yang menempati presentase tertinggi adalah
penduduk yang sudah kawin
4. Umur
18
Berdasarkan diagram diatas 8% penduduk bayi dan balita umur 0-5tahun,
5% penduduk sekolah umur 6-14tahun, 12% penduduk remaja umur 15-20tahun,
32% penduduk dewasa umur 18-39tahun, 27% penduduk pertengahan umur 40-
59tahun dan 16% penduduk lansia umur 60.
5. Jenis kelamin
Berdasrkan diagram diatas 51% adalah berjenis kelamin laki-laki dan 49%
berjenis kelamin perempuan dari kedua kriteria jenis kelamin yang menempati
presentase tertinggi adalah berjenis kelamin perempuan.
6. Agama
Berdasarkan diangram diatas ada 0,7% yang menganut agama kristen
dan 98% beragama islam,dan khatolik 1%, budha 0,1%,dari kelima kriteria
agama yang menempati presentase tertinggi adalah penganut agama islam.
19
7. Pendidikan
Berdasarkan diagram diatas Belum Sekolah 10%,Belum Tamat Sd
10,5%,Tidak Tamat Sd 0,6%, Tamat Sd 34,2%, Tamat SLTP 25,5%, Tamat
SLTA 20%,Akademi Diploma 1,2% , Sarjana Keatas 3,8%.
I. PENGKAJIAN 8 SUB SISTEM
1. Lingkungan
a) Perumahan
1) Jenis lantai
Berdasarkan diagram diatas diketahui adalah5%tanah, % lantai,
13% lantai plester, 36% lantai ubin atau keramik, dan sisanya 57%
adalah semen .
2) Kebersihan rumah
20
Berdasarkan diagram diatas diketahui keadaan rumah warga adalah
9% tidak bersih dan 42% keadaan rumah bersih..
3) Keadaan rumah
Berdasarkan diagram diatas, keadaan rumah rapi 88%,berantakan
12%
4) Pencahayaan
Berdasarkan diagram diatas pencahayaan dan penerangan di rumah
warga dusun ini adalah 29% cukup pencahayaan, 68% dengan
pencahaayan yang baik, dan sisanya 3% pencahayaannya kurang.
5) Kondisi lantai
Berdasarkan diagram diatas 92% tidak licin dan 8% bersih
21
6) Kondisi bak mandi
Berdasarkan diagram diatas 58% tidak dan 42% ya dari kedua
kriteria kepemilikanJamban yang ada di satu dusun ini yang
menempati presentase tertinggi adalah memiliki Jamban
7) Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan diagram diatas 75% tidak pencemaran lingkungan dan
25% ya pencemaran lingkungan.
8) Jarak pembuangan dengan sumber air
Berdasarkan diagram diatas 36% > 10 meter dan 64% <10 meter
dari kedua kriteria Jarak pembuangan dengan sumber air yang ada
di satu dusun ini yang menempati presentase tertinggi adalah Jarak
pembuangan dengan sumber air <10 meter
22
9) Sumber air bersih
Berdasarkan diagram diatas terdapat yang menggunakan air bersih
dari sumur 45%,dari sungai 10%, dari mata air 17%, dari pam 22%
dan pompa listrik 6 %.
10) Perawatan penmapungan air
Berdasarkan diagram diatas yang melakukan perawatan
penampungan bak sir nya selama kurang dari 1 minggu yaitu 36%,
lebih dari seminggu 28 %,setiap hari 1%, dan tidak dilakukan 0%.
23
11) Kualitas air
Berdasarkan diagram diatas kualitas air yang tidak berada ,tidak
berbau 96%, air yang berwarna 1%, dan yang berasa 3%.
12) Cara pembuangan sampah
Berdasarkan diagram diatas cara pembuangan sampah dengan cara
di ambil 55 %, ditimbun 5 %, dibuang disungai 5%, dibakar 35%.
2. Payanan Kesehatan Dan Sosial
a) Pelayanan kesehatan
1) Fasilitas kesehatan
di dusun sendang rejo ini fasisilitas kesehatan ada dua
2) Jenis fasilitas kesehatan
Jenis fasilitas kesehatan yang ada disini seperti 2 bidan dan
posyandu yaitu yang satu didusun sendang rejodan yang satu
didusunkrajan, kebetulan di dusun sendangrejo juga ada rumah
bidan dan biasanya warga lebih sering memeriksakan dirinya ke
bidan terdekat.
24
3) Waktu pelaksanaan posyandu
Untuk waktu pelaksanaan posyandu di dusun ini diadakan 1 bulan
sekali yaitu minggu pertama.
4) Kader yang memberikan pelayanan kesehatan
Biasanya untuk memberikan pelayanan kesehatan tenaga kesehatan
langsung seperti bidan atau tenaga kesehatan yang lain ikut
membantu dalam pemberian pelayanan kesehatan seperti memberi
imunisasi pada balita atau mengukur tekanan darah bagi pasien
lansia.
5) System pelaksaan posyandu balita dan lansia
Dalam pelaksanaan Posyandu balita dan lansia di dusun ini yang
digabung menjadi satu hal ini dikarenakan jika diadakan sendiri-
sendiri sering tidak berjalan dengan efektif.
II. PENGKAJIAN KELOMPOK KHUSUS
1. Ibu Hamil
a) Jumlah ibu hamil
Berdasarkan diagram diatas paling banyak jumlah ibu hamil adalah di
Rt.6 dan di Rt.3 yaitu 38 %. Dan rata rata di Rt.1,2,8 hanya 6 %
25
b) Umur kehamilan
Berdasarkan diagram diatas terdapat 50% ibu hamil dengan umur
kehamilan memasuki trimester II, dan 33% lagi dengan umur
kehamilan memasuki trimester I, dan trimester III 17%.
c) Kehamilan Yang Keberapa
Berdasarkan diagram diatas 69 % pda kehamilan ke 2 dan 12%
kehamilan ke 3.
d) Tempat Pemeriksaan Kehamilan
Berdasarkan diagram diatas, memeriksakan kehamilan paling banyak
di bidan desa yaitu 88 %, dipuskesmas 6%.
26
e) Melakukan senam hamil
Berdasarkan diagram diatas, ibu hamil tidak melakukan senam hamil
44 %, yang melakukan 56%.
f) Konsumsi Tablet Besi
Berdasarkan diagram diatas, yang mengkonsumsi 94% dan yang tidak
mengkonsumsi 6%.
g) Pengetahuan nutrisi ibu hamil
Berdasarkan diagram diatas pengetahuan dengan nutrisi ibu hamil
yang tahu sekitar 56% dan yang tidak tahu 44%
h) Resiko Tinggi Ibu Hamil
27
Berdasarkan diagram diatas, terdapat 19% ibu hamil beresiko tinggi
terkena penyakit karena umur ibu hamil kurang dari 20 tahun dan lebih
dari 35 tahun dan yang tidak diketahui 81 %
2. Ibu Menyusui
a. Lama ibu menyususi
Berdasarkan diagram diatas, terdapat yang paling lama menyussui pada
bayi 6-2 th 48%, 0-6 bulan 33%
b. Cara menyusui yang benar
Berdasarkan diagram diats, terdapat 70% persen ibu menyusui yang
mengetahui cara atau teknik menyusui yang benar, sedangkan sisanya
30 % persen tidak mengetahui tentang cara atau teknik menyusui yang
benar.
c. Pengetahuan nutrisi untuk ibu menyusui
Berdasarkan diagram diatas, terdapat 48% ibu menyusui mengetahui
tentang nutrisi yang baik bagi dirinya, dan 52% tidak mengetahui
tentang nutrisi yang baik bagi ibu menyusui.
28
d. Pemberian susu formula
Berdasarkan data diatas, pemberian susu asi lebih banyak yaitu 59%
dan yang memberi susu formula 41%.
3. Bayi Dan Balita
a. Jenis penyakit
Berdasarkan diagram diatas, terdapat 5%% bayi yang memiliki penyakit
DHF, ISPA 5% , diare 10%, yang tidak bermasalah 80 %
4. Usia sekolah
a. Pernah mengalamisakit gigi
Dari diagram diatas yang pernah mengalami sakit gigi 67 % dan 33% tidak
pernah mengalami sakit gigi
29
b. Kebisaan jajan sembarangan
Berdasarkan diagram diatas kebiasaan jajan anak sekolah sembarangan
96% dan yang tiak jajajn semabarangan 4%.
1. Jenis penyakit
Berdasarkan diagram diatas penyakit anak sekolah yang diderita 27%
ispa, 20% diare,2% campak dan lain lain 51 %.
5. Remaja
a. Remaja pernah mengalami sakit
Berdasarkan diagram diatas yang pernah sakit 97%, 3% tidak pernah
mengalami sakit.
a. Pengetahuan remaja mengenai kespro
30
Berdasarkan diagram diatas yang tidak pengetahuan remaja mengenai
kespro 36%, dan yang mengetahui remaja tentang kespro 64%
b. Pengetahuan mengenai pms
Berdasarkan diagram diatas yang tidak pengetahuan remaja mengenai pms
36%, dan yang mengetahui remaja tentang kespro 64%
c. Perilaku menyimpang
Berdasarkan diagram diatas yang melakukan penyimpagan seperti
merokok 72 %, miras 8%, penggunaan kontrasepsi 3%, tidak diketahui
72%.
6. Dewasa
31
Berdasarkan diagram diatas yang memiliki riwayat penyakit diare 2%,
rematik 1%, hipertensi 20%, asam urat 10%, dan tidak bermasalah 64%.
7. Lansia
a) Jenis penyakitnya
Berdasarkan diagram diatas, terdapat 12% lansia yang menderita
Diabetes Mellitus, 0% menderita osteoporosis, 25% menderita hipertensi,
15% menderita asam urat, 2% menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas,
dan sisanya 15% tidak ada keluhan.
b) Cara pengobatan
Berdasarkan diagram diatas lansia melakukan pemeriksaan kesehatan
30%, yang tidak melakukan pemeriksaan 70%.
32
III. ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. A. Hasil wawancara
Ketua karang taruna mengatakan banyak remaja kurang
mengetahui tentang kesehatan reproduksi, bahaya
perilaku menyimpang
B. Hasil Kuesioner
1) 36% Remaja tidak mengetahui kesehatan reproduksi
2) 72% remaja melakukan penyimpangan perilaku
seperti merokok
C. Hasil MMD 1
1) Di dusun Sendang Rejo belum pernah diadakan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, bahaya
perilaku menyimpang
2) Disarankan untuk diadakan penyuluhan tentang
bahay merokok dan kesehatan reproduksi pada
remaja dikarenakan kenakalan remaja dan anak
sekolah semakin rawan.
1) Kurang pengetahuan remaja tentang
kesehatan reproduksi
2) Terdapat remaja yang merokok
3) Belum pernah diadakan penyuluhan
pada remaja tentang kesehatan
reproduksi, bahaya perilaku
menyimpang
Resiko meningkatnya perilaku
menyimpang pada remaja di RW
07 Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan kurangnya
infromasi kesehatan remaja
2. A. Hasil wawancara
1) Kader kesehatan mengatakan hanya sebagian kecil
lansia di Dusun Sendang Rejo yang datang ke
1) Ketidaktahuan lansia tentang cara Resiko terjadinya peningkatan
Hipertensi pada usia lansia di RW
39
Posyandu lansia
2) Kader Kesehatan mengatakan Lansia yang datang ke
posyandu sering mengeluh pusing serta darah tinggi
(hipertensi) dan nyeri pada sendinya terutama pada
bagian lutut (asam urat)
B. Hasil kuesioner
1) 25% Lansia memiliki keluhan Hipertensi, 15%
Asam Urat, 13% Diabetes Melitus, 2% Stroke, 2%
Asma
2) 30% lansia yang memeriksakan ke pelayanan
kesehatan
C. Hasil MMD 1
1) Kader kesehatan mengatakan banyak lansia yang
sering mengeluh pusing dan pegal-pegal dan mereka
tidak mengetahui penyakit yang dideritanya
2) Kader posyandu mengatakan sudah diadakan
posyandu lansia di MTS Almakrif tetapi kemauan
lansia untuk datang masih kurang
mengobati penyakitnya
2) Kurang kesadaran lansia datang ke
Posyandu lansia
07 Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan ketidaktahuan
lansia menangani penyakit dan
kemauan lansia untuk
memeriksakan penyakitnya
kepelayanan kesehatan
3. A. Hasil wawancara
1) Dari hasil data Cohort didapatkan ibu hamil
sebanyak 16 orang
2) Ibu Hamil di Dusun Sendang Rejo mengatakan
1) Ketidaktahuan ibu mengenai nutrisi
saat hamil
2) Ketidatahuan ibu mengenai
Resiko terjadinya gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh pada
ibu hamil di Rw 07 Dusun
40
kurang mengetahui tentang nutrisi ibu hamil dan
cara perawatan payudara
B. Hasil Kuesioner
1) 56% ibu hamil tidak mengetahui tentang nutrisi ibu
hamil
2) 88% ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke
pelayanan kesehatan (Bidan)
perawatan payudara yang benar Sendang Rejo sehubungan dengan
kurangnya pengetahuan ibu hamil
tetntang pemenhan kebutuhan
nutrisi saat kehamilan.
Dimanifestasikan dengan
persentase ibu hamil tidak tahu
56%, dan yang mengetahui 44%
4. A. Hasil wawancara
1) Ibu balita mengatakan balita di Dusun SEndang
Rejo kurang pengetahuan dalam menjaga kebersihan
lingkungan
2) Kader kesehatan mengatakan ada kejadian DBD di
RT 03 dimana yang terkena DBD anak usia 5th dan
tidak bias diselamatkan (meninggal)
B. Hasil Kuesioner
1) 5% balita terkena DHF
C. Hasil MMD
Tokoh masyarakat mengatakan banyak balita yang
terkena DBD
1) Kurang pengetahuan masyarakat
dalam memelihara dan
mempertahankan lingkungan yang
bersih.
Resiko terjadinya penyakit DHF
pada usia prasekolah (balita) di
RW 07 Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang pengendalian
lingkungan yang sehat dan
kurangnya pengetahuan tentang
cara penanganan dini DHF.
5. A. Hasil Wawancara
1) Siswa belum membiasakan diri mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan dirumah
1) Ketidakmauan siswa mencuci Resiko menurunnya derajat
kesehatan anak usia sekolah di
41
2) Di sekolah tidak ada kantin sehingga mendatangkan
penjual dari luar
3) Siswa mengatakan sehari menggosok gigi 2x
B. Hasil Kuesioner
1) 67% mengalami sakit gigi
2) 96% kebiasaan jajan sembarangan di luar sekolah
3) 36% sakit diare
C. Hasil MMD
Tokoh masyarakat mengatakan anak sekolah
kebanyakan
tangan sebelum dan sesudah makan
2) Ketidakmauan siswa untuk
menggosok gigi secara teratur
3) Banyak siswa jajan sembarangan
Dusun Sendang Rejo sehubungan
dengan kurangnya kesadaran
tentang kesehatan anak usia
sekolah ditandai dengan anak
sekolah yang mengalami diare
36%, kebiasaan tidak mencuci
tangan 34% dan sakit gigi 30%
sebagian anak sekolah belum
mengetahui cara menggosok gigi
yang benar, cara mencuci tangan
yang benar, tidak mengetahui
jajanan yang sehat dan tidak
mengetahui pola makan yang sehat
6. A. Hasil Wawancara
1) Ibu menyusui mengatakan kurang mengetahui
tentang nutrisi untuk ibu menyusui
B. Hasil Kuesioner
1) 52% tidak mengetahui nutrisi ibu menyusui
2) 41% memberikan susu formula
1) Kurangnya pengetahuan ibu
menyusui tentang nutrisi ibu
menyusui
Resiko terjadinya gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh pada
ibu menyusui di RW 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan
dengan : kurangnya pengetahuan
ibu menyusui tentang pemenuhan
kebutuhan nutrisi saat menyusui
dimanifestasikan dengan tidak
42
mengetahui tentang nutrisi ibu
menyusui sebesar 52% dan yang
mengetahui 48%
7. A. Hasil Wawancara
1) Ibu bayi mengatakan anaknya pernah mengalami
sakit diare
B. Hasil Kuesioner
1) 10% mengalami diare
C. Hasil MMD
1) Tokoh masyarakat mengatakan kebanyakan bayi
pernah mengalami sakit diare
1) Kurangnya informasi warga
memelihara lingkungan yang
sehat
2) Terpaparnya lingkungan oleh
populasi
Resiko meningkatnya kejadian
diare pada usia bayi di RW 07
Dusun Sendang Rejo sehubungan
dengan kurangnya informasi
warga memelihara lingkungan
yang sehat dan terpaparnya
lingkungan oleh beberapa populasi
dimanifestasikan dengan angka
kejadian diare pada bayi 10%, 5%
DHF, 5% ISPA, dan tidak
bermasalah 80%
8. A. Hasil Wawancara
1) Warga mengatakan kebanyakan mengalami
Hipertensi
B. Hasil Kuesioner
1) 25% mengalami hipertensi
C. Hasil MMD
1) Tokoh masyarakat mengatakan warga disini
kebanyakan memiliki riwayat penyakit hipertensi
1) Kurangnya kesadaran tentang
kesehatan usia produktif
2) Kurangnya pengetahuan warga
tentang cara mengatasi penyakit
hipertensi
Resiko terjadinya peningkatan
hipertensi pada usia produktif
(dewasa) di RW 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan dengan
kurangnya kesadaran tentang
kesehatan usia produktif yang
dimanifestasikan dengan tingginya
kejadian hipertensi pada usia
43
produktif sebesar 25%, 1%
rematik, 10% asam urat, 5% sakit
mata, 2% diare, 68% tidak
bermasalah
44
Prioritas Masalah Kesehatan Di desa nyatyono dusun sendang rejo kecamatan ungaran berat ,kabupaten semarang
NOMASALAH
KESEHATAN
KRITERIA PENAPISAN
JUMLAH URUTANTERSEDIANYA SUMBER
A B C D E F G H I J K L
1. Resiko terjadinya
penurunan derajat
kesehatan pada usia lanjut
di RW. 07 Dusun Sendang
Rejo sehubungan dengan :
1. Kurangnya kesadaran
tentang kesehatan usia
lanjut yang
dimanifestasikan
dengan :
a. Jumlah usia lanjut
yang berumur diatas
55 tahun berjumlah
48 orang
b. Penyakit yang
diderita usia lanjut :
4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 39 V
45
Hipertensi 25 %,
Asam Urat 15 %,
DM 13 %, Asma 2
%, Stroke 2 %,
katarak 1 % dan
yang tidak
bermasalah 43 %
2. Resiko meningkatnya
kejadian penyakit pada
usia bayi di RW. 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan
dengan :
1. Kurangnya motivasi
warga RW.07 Dusun
Sendang Rejo
memelihara
lingkungan yang sehat.
2. Terpaparnya
lingkungan oleh
berbagai polusi.
Dimanifestasikan dengan :
4 5 4 4 3 5 4 3 3 3 4 3 45 I
46
Angka kejadian Diare pada
bayi 10 %, DHF 5 %,
ISPA 5 %, dan tidak
bermasalah 80 %
3. Resiko penyimpangan
perilaku pada remaja di
RW. 07 Dusun Sendang
Rejo Sehubungan dengan :
1. Kurangnya informasi
kesehatan remaja,
ditandai dengan :
a. Jumlah remaja
RW. 07 sekitar 36
orang.
b. Perilaku
menyimpang
seperti remaja
merokok 72 %,
penyalahgunaan
kontrasepsi 3%,
miras 8% dan yang
4 5 4 4 1 5 1 3 3 3 4 3 40 IV
47
tidak diketahui17
%.
4. Resiko menurunnya
derajat kesehatan anak usia
sekolah di Dusun Sendang
Rejo sehubungan dengan
kurangnya kesadaran
tentang kesehatan anak
usia sekolah ditandai
dengan anak sekolah yang
mengalami diare 36%,
kebiasaan tidak mencuci
tangan 34% dan sakit gigi
30% sebagian anak
sekolah belum mengetahui
cara menggosok gigi yang
benar, cara mencuci
tangan yang benar, tidak
mengetahui jajanan yang
sehat dan tidak mengetahui
pola makan yang sehat
4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 41 II
48
5. Resiko terjadinya
penurunan derajat
kesehatan pada usia
produktif (dewasa) di
lingkungan RW. 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan
dengan :
1. Kurangnya kesadaran
tentang kesehatan usia
lanjut yang
dimanifestasikan
dengan :
a. Tingginya kejadian
hipertensi pada usia
produktif sebesar
20%, remumatik 1%,
asam urat 10%, sakit
mata 5%, diare 2%
dan tidak bermasalah
68 %.
b. Jumlah dewasa 211
4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 34 VI
49
orang.
6. Resiko terjadinya
gangguan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada
ibu hamil di RW. 07
Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan :
1. Kurangnya
pengetahuan ibu
hamil tentang
pemenuhan
kebutuhan nutrisi saat
kehamilan.
Dimanifestasikan
dengan : persentase
ibu hamil tidak tahu
sebesar 56 % dan
yang mengetahui 44
%.
4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 41 III
50
7. Resiko terjadinya
gangguan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh pada
ibu menyusui di RW. 07
Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan :
1. Kurangnya
pengetahuan ibu
menyusi tentang
pemenuhan kebutuhan
nutrisi saat menyusui.
Dimanifestasikan
dengan : persentase ibu
menyusuitidak
mengetahui tentang
nutrisi ibu menyusui
sebesar 52 % dan yang
mengetahui 48 %.
3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 2 32 VIII
51
8. Resiko terjadinya penyakit
DHF pada usia pra sekolah
(balita) di RW 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan
dengan :
1. Kurangnya
pengetahuan tentang
pengendalian
lingkungan yang sehat
2. Kurang pengetahuan
tentang cara penangan
dini DHF.
3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 37 VII
Keterangan : Keterangan nilai :
52
A = Sesuai peran perawat komunitas/CHNB = Resiko TerjadiC= Resiko ParahD= Potensi Untuk pendidikan kesehatanE= Minat masyarakat F= Sesuai program pemerintahG= Kemungkinan DiatasiH= TempatI= DanaJ=WaktuK= FasilitasL= Petugas
1 = Sangat Rendah2 = Rendah3 = Cukup4 = Tinggi5 = Sangat Tinggi
53
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko meningkatnya kejadian diare pada usia bayi di RW. 07 Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan Kurangnya motivasi warga memelihara lingkungan yang sehat
dan terpaparnya lingkungan oleh berbagai polusi. Dimanifestasikan dengan :Angka
kejadian Diare pada bayi 10 %, DHF 5 %, ISPA 5 %, dan tidak bermasalah 80 %.
2. Resiko menurunnya derajat kesehatan anak usia sekolah di Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang kesehatan anak usia sekolah
ditandai dengan anak sekolah yang mengalami diare 36%, kebiasaan tidak mencuci
tangan 34% dan sakit gigi 30% sebagian anak sekolah belum mengetahui cara
menggosok gigi yang benar, cara mencuci tangan yang benar, tidak mengetahui
jajanan yang sehat dan tidak mengetahui pola makan yang sehat
3. Resiko terjadinya gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di RW. 07
Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi saat kehamilan. Dimanifestasikan dengan : persentase
ibu hamil tidak tahu sebesar 56 % dan yang mengetahui 44 %.
4. Resiko meningkatnya perilaku merokok pada remaja di RW. 07 Dusun Sendang Rejo
Sehubungan dengan : Kurangnya informasi kesehatan remaja, ditandai dengan :
Perilaku menyimpang seperti remaja merokok 72 %, penyalahgunaan kontrasepsi 3%,
miras 8% dan yang tidak diketahui 17 %.
5. Resiko terjadinya peningkatan Hipertensi pada usia lansia di RW. 07 Dusun Sendang
Rejo sehubungan dengan : Kurangnya kesadaran tentang kesehatan usia lanjut yang
dimanifestasikan dengan : Jumlah usia lanjut yang berumur diatas 55 tahun berjumlah
48 orang Penyakit yang diderita usia lanjut : Hipertensi 25 %, Asam Urat 15 %, DM
13 %, Asma 2 %, Stroke 2 %, katarak 1 % dan yang tidak bermasalah 43 %.
6. Resiko terjadinya peningkatan hipertensi pada usia produktif (dewasa) di lingkungan
RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan Kurangnya kesadaran tentang
kesehatan usia produktif yang dimanifestasikan dengan : Tingginya kejadian
hipertensi pada usia produktif sebesar 20%, remumatik 1%, asam urat 10%, sakit
mata 5%, diare 2% dan tidak bermasalah 68 %. Jumlah dewasa 211 orang
54
7. Resiko terjadinya gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu menyusui di
RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya pengetahuan ibu
menyusi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat menyusui. Dimanifestasikan
dengan : persentase ibu menyusui tidak mengetahui tentang nutrisi ibu menyusui
sebesar 52 % dan yang mengetahui 48 %.
8. Resiko terjadinya penyakit DHF pada usia pra sekolah (balita) di RW 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya pengetahuan tentang pengendalian
lingkungan yang sehat Kurang pengetahuan tentang cara penangan dini DHF.
55
C. PLAN OF ACTION KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa keperawatan bayi Tujuan Strategi Rencana
kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator
Jangka panjang
Jangka pendek
kriteria standar
Resiko meningkatnya kejadian penyakit pada usia bayi di RW 07 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono sehubungan dengan:
1. kurangnya motivasi warga RW 07 Dusun Sendang Rejo memelihara lingkungan kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan angka kejadian penyakit pada bayi menurun dari 20% menjadi 10%
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :
1.Pengetahuan ibu/keluarga tentang tumbuh kembang bayi,kesehatan bayi dan penanggulangan masalah penyakit bayi dapat
Mengadakan perkumpulan remaja pada tanggal 20 desember 2015
1.Menganjurkan kepada ibu yang memiliki bayi untuk mengikuti posyandu secara rutin2.Memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan pemebrian makanan pendamping ASI
1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo
2. Kader 3. Leflet4. Poster
atau lembar balik
MTs Ma’rif
23 november- 26 desember 2015
angka kejadian penyakit pada bayi menurun dari 20% menjadi 10%
95% dari jumlah ibu yang memiliki bayi dapat ,mengkuti posyandu95% ibu yang memiliki bayi mengetahui tentang ASI eksklusif dan cara pemberian ASI eksklusif
Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyokader
2. Terpaparnya lingkungan oleh berbagai polusi
meningkat.2. Ibu yang memliki bayi dapat mengikuti posyandu secara rutin
1
Diagnosa keperawatan usia
sekolahTujuan Strategi Rencana
kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator
Jangka panjang
Jangka pendek
kriteria standar
Resiko
menurunnya
derajat kesehatan
anak usia sekolah
di Dusun Sendang
Rejo sehubungan
dengan
1. kurangnya
kesadaran
tentang
kesehatan
anak usia
sekolah
ditandai
dengan
anak
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan angka kejadian sakit gigi dan diare pada anak sekolah mengalami penurunan dari 66% menjadi 40%
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan :
1.Pengetahuan anak usia sekolah tentang pola kehidupan yang sehat(jajan yang sehat,kesehatan gigi,cara menggosok gigi,dan mencucui tangan)
Melakukan pengkajian terhadap anak usia sekolah dengan mengunjungi anak sekolah di sendang rejo
1.Memberikan informasi kepada pihak sekolah dalam rangka penyuluhan tentang kesehatan gigi dan cara menggosok gigi yang baik dan benar2.menganjurkan kepada anak usia sekolah untuk memeriksakan giginya ke pelayanan sekolah
1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo
2. Pihak panti asuhan sendang rejo rt 3
3. Media PPT
Panti asuhan sendang rejo
16 desember 2015
Angka kejadian sakit gigi mengalami penurunan dari 66% menjadi 40%
90% anak usia sekolah dapat mengikuti dan memahami tentang pola hidup yang sehat(jajanan yang sehat,kesehatan gigi,cara menggosok gigi,mencucui tangan) dengan benar
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoPihak panti asuahn sendang rejo rt.3
2
sekolah
yang
mengalam
i diare
36%
2. kebiasaan
tidak
mencuci
tangan
34%
3. Dan sakit
gigi 30%
sebagian
anak
sekolah
belum
mengetahu
i cara
menggoso
dengan benar dapat meningkat.2.anak sekolah yang mengalami sakit gigi dan diare dapat memeriksakan ke pelayanan kesehatan.
3
k gigi
yang
benar, cara
mencuci
tangan
yang
benar,
tidak
mengetahu
i jajanan
yang sehat
dan tidak
mengetahu
i pola
makan
yang sehat
Penyakit yang sering diderita dalam 6 bulan
4
terkahir ISPA (69,3%), diare (16,9%), panas kejang (2,3%).
Dari 26 keluarga binaan semuanya mempunyai masalah kesehatan lingkungan.
Jumlah kader yang ada belum mendapatkan pelatihan kesehatan lingkungan.
Diagnosa keperawatan ibu
Tujuan Strategi Rencana kegiatan
Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator
5
hamilJangka panjang
Jangka pendek
kriteria standar
Resiko gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di RW 07 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono sehubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat kehamilan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan gangguan nutrisi pada ibu hamil tidak terjadi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :
1.Pengetahuan ibu/keluarga tentang nutrisi ibu hamil dan penanggulangan masalh ibu hamil dapat meningkat.2. Ibu hamil memeriksakan secara rutin ke pelayanan kesehatan
Mengadakan perkumpulan remaja pada tanggal 20 desember 2015
1.Memberikan informasi kepada ibu hamil untuk mengikuti pertemuan PKK dalam rangka penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil2.menganjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan secara rutin ke pelayanan kesehatan
1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo
2. Kader 3. Leflet4. Poster
atau lembar balik
Rumah salah satu anggota PKK
23 november- 26 desember 2015
Tidak terjadi gangguan nutrisi pada ibu hamil
95% dari jumlah ibu hamil dapat memenuhi nutrisinya dengan baik
95% ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin ke pelayanan kesehatan
Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyokader
6
Diagnosa Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator
7
keperawatan remaja kegiatan
Jangka panjang
Jangka pendek
kriteria standar
Resiko penyimpangan perilaku pada remaja l di RW 07 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono sehubungan dengan kurangnya informasi tentang kesehatan remaja ditandai dengan:
1. Jumlah RW 07 sekitar 36 orang
2. Perilaku menyimpang seperti remaja merokok 72%, penyalahgunaan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan penyimpangan perilaku remaja dapat berkurang dari 84% menjadi 50%
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :
1.Pengetahuan tentang kesehatan remaja, penympangan remaja dan cara penyalahgunaanya dapat meningkat.2. remaja dapat membentuk kegiatan-kegiatan
Mengadakan perkumpulan remaja pada tanggal 20 desember 2015
1.Memberikan informasi kepada remaja RW 07 melalui surat dalam rangka penyuluhan tentang kesehatan remaja dan perilaku menyimpang
5. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo
6. Ketua remaja
7. Leflet8. Poster
atau lembar balik
Rumah salah satu anggota remaja
23 november- 26 desember 2015
penyimpangan perilaku remaja dapat berkurang dari 84% menjadi 50%
80% remaja
mendapatkan
undangan
60% remaja dapat mengikuti pertemuan dalam rangka penyuluhan
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoKetua remaja
8
kontrasepsi 3%, miras 8% dan tidak diketahui 17%
yang bermanfaat
Diagnosa keperawatan
DewasaTujuan Strategi Rencana
kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator
Jangka panjang
Jangka pendek
kriteria standar
Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia produktif (dewasa) di lingkungan RW 07 Dusun sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang kesehatan usia dewasa yang di manifestasikan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan derajat kesehatan pada usia dewasa mengalami
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan :
1.Pengetahuan tentang kesehatan pada usia dewasa
Mengikuti pertemuan PKK dan Pengajian di RW07
1.Memberikan informasi kepada warga usia RW 07 untuk mengikuti perkumpulan warga RW 07 dalam rangka pemberian penyuluhan tentang
1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo
2. Kader 3. Leflet4. Poster
atau lembar b
Rumah ketua RT
Rumah salah satu anggota remaja
23 november- 26 desember 2015
Penyimpangan perilaku merokok pada remaja dari 58% menjadi 50%
Remaja memben
80% usia dewasa mendapat undangan.
50% dari jumlah uisa dewasa yang mendpat undangan,bias hadir dan mengikuti penyuluhan.
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoKaderKadus
9
dengan:1. Tingginya
angka kejadian hipertensi pada usia dewasa sekiotar 20%, reumatik 1%, asam urat 10%, sakit mata 55, diare 2% dan yang tidak bermasalah 68%
2. Jumlah dewasa 212orang
peningkatan dari 68% menjadi 80%
meningkat.2. warga usia dewasa di RW 07 memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono
kesehatan usia dewasa.2.mengadakan senam kebugaran untuk ibu ibu PKK
tuk kegiatan yang menarik dan bermanfaat
10
Diagnosa keperawatan
LansiaTujuan Strategi Rencana
kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator
Jangka panjang
Jangka pendek
kriteria standar
1. Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut di RW 7 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan : 1. Kurangnya
kesadaran tentang kesehatan usia lanjut yang di manifestasikan dengan :a. Jumlah
usia lanjut yang berumur diatas 55 tahun berjumlah 48 orang.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan derajat kesehatan usia lanjut terjadi peningkatan dari 43% menjadi 50%
Setelah tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan
Lansia mampu mempertahankan kesehatannya dengan kriteria:1. Tekan
an darah dalam batas normal
2. Kadar asam
1.Mencari data Lansia melalui kader desa2.Mengkaji masalah lansia3.memberikan motivasi kepada lansia untuk mengikuti dan mamanfaatkan pelayanan posyandu lansia setiap 2 minggu sekali.
1.Melakukan penyuluhan untuk memepertahankan dan meningkatakan status kesehatan seperti :
Memanfaat-kan posyandu lansia sebagai sarana dan upaya untuk mempertahankan dan menimgkatkan status kesehatan
9. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo
10. Kader 11. Leflet12. Poster
atau lembar balik
Keluarga binaanBalai RWPosyandu,balai RW,Rumah Ketua RT
23 november- 26 desember 2015
Status kesehtan lansia meningkat dari 43% menjadi 50%
Sebagian besar lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia
60% dari jumlah lansia dapat mengikuti posyandu lansia dan pemeriksaan gratis asam urat,glukosa darah dan tekanan darah.
Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoKader Ketua RT
11
b. Penyakit yang diderita usia lanjut : hipertensi 25%, asam urat 15%, DM 13%, asma 2%, stroke 2% dan yang tidak bermasalah 43%.
urat dalam batas normal
3. Kadar glukosa darah dalm batas normal
4. Lansia mampu memperthankan diet yang dianjurkan
pada lansia di dusun RW 7 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono.2.Menginformasikan kepada lansia tentang manfaat dan tujuan diadakannya posyandu lansia di RW 7 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono3.mengadakan senam
12
lansia dan pemeriksaan asam urat,glukosa darah dan tekanan darah pada lansia di atas usia 55 tahun.
13
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masalah kesehatan yang ditemukan di Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono,
Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang adalah :
1. Resiko meningkatnya kejadian diare pada usia bayi di RW. 07 Dusun Sendang
Rejo sehubungan dengan Kurangnya motivasi warga memelihara lingkungan yang
sehat dan terpaparnya lingkungan oleh berbagai polusi. Dimanifestasikan
dengan :Angka kejadian Diare pada bayi 10 %, DHF 5 %, ISPA 5 %, dan tidak
bermasalah 80 %.
2. Resiko menurunnya derajat kesehatan anak usia sekolah di Dusun Sendang Rejo
sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang kesehatan anak usia sekolah
ditandai dengan anak sekolah yang mengalami diare 36%, kebiasaan tidak
mencuci tangan 34% dan sakit gigi 30% sebagian anak sekolah belum mengetahui
cara menggosok gigi yang benar, cara mencuci tangan yang benar, tidak
mengetahui jajanan yang sehat dan tidak mengetahui pola makan yang sehat
3. Resiko terjadinya gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di RW.
07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat kehamilan. Dimanifestasikan dengan :
persentase ibu hamil tidak tahu sebesar 56 % dan yang mengetahui 44 %.
4. Resiko meningkatnya perilaku merokok pada remaja di RW. 07 Dusun Sendang
Rejo Sehubungan dengan : Kurangnya informasi kesehatan remaja, ditandai
dengan : Perilaku menyimpang seperti remaja merokok 72 %, penyalahgunaan
kontrasepsi 3%, miras 8% dan yang tidak diketahui 17 %.
5. Resiko terjadinya peningkatan Hipertensi pada usia lansia di RW. 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya kesadaran tentang kesehatan usia
lanjut yang dimanifestasikan dengan : Jumlah usia lanjut yang berumur diatas 55
tahun berjumlah 48 orang Penyakit yang diderita usia lanjut : Hipertensi 25 %,
14
Asam Urat 15 %, DM 13 %, Asma 2 %, Stroke 2 %, katarak 1 % dan yang tidak
bermasalah 43 %.
6. Resiko terjadinya peningkatan hipertensi pada usia produktif (dewasa) di
lingkungan RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan Kurangnya
kesadaran tentang kesehatan usia produktif yang dimanifestasikan dengan :
Tingginya kejadian hipertensi pada usia produktif sebesar 20%, remumatik 1%,
asam urat 10%, sakit mata 5%, diare 2% dan tidak bermasalah 68 %. Jumlah
dewasa 211 orang
7. Resiko terjadinya gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu
menyusui di RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya
pengetahuan ibu menyusi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat menyusui.
Dimanifestasikan dengan : persentase ibu menyusui tidak mengetahui tentang
nutrisi ibu menyusui sebesar 52 % dan yang mengetahui 48 %.
8. Resiko terjadinya penyakit DHF pada usia pra sekolah (balita) di RW 07 Dusun
Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya pengetahuan tentang pengendalian
lingkungan yang sehat Kurang pengetahuan tentang cara penangan dini DHF
15
B. SARAN
1. Puskesmas
Diharapkan adanya supervisi dari pihak puksesmas secara berkesinambungan
untuk memantau kegiatan yang dilakukan oleh kader posyandu balita dan lansia di
wilayah Dusun Sendang Rejo, Desa Nyatnyono, Kabupaten Semarang.
2. Kader Posyandu Balita & Lansia
Kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik seperti posyandu balita dan
posyandu lansia, untuk selanjutnya dapat dilaksanakan denga menggunaka sistem
5 meja, setiap pengurus pokjakes dan seksi lingkungan rumah dan kesehatan
remaja diharapkan sesuai denga tanggung jawab hendaknya melanjutkan promosi
kesehatan dan preventif terhadap masalah kesehatan. Kader kesehatan diharapkan
berperan aktif dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan
oleh masing –masing seksi.
3. Masyarakat
Perlu adanya peningkatan kesadaran atau peran serta dari warga masyarakat
dan tokoh masyarakat pada berbagai kegiatan khususnya bidang kesehatan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin. Peran tersebut antara
lain ibu-ibu mempunyai bayi dan balita aktif mengikuti posyandu balita, lansia
aktif dalam mengikuti posyandu lansia, dan remaja aktif dalam organisasi karang
taruna dalam melaksanakan program kesehatan remaja dan warga masyarakat
aktif mengikuti program kesehatan lingkungan.
4. Petugas kesehatan di Desa Nyatnyono
Diharapkan supervisi dan keterlibatan dari bidan desa atau petugas kesehatan
lainnya secara berkesinambungan dan rutin untuk memantau dan membantu
kegiatan yang dilakukan oleh pokjakes atau kader balita dan lansia dan membantu
seksi kesehatan lingkungnan dan kesehatan remaja untuk melaksanakan
programnya.
5. Institusi Pendidikan
Kegiatan praktik komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa di wilyaha
Dusun Sendang Rejo Jolodriyan Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat,
Kabupaten Semarang perlu ditindak lanjuti oleh pihak institusi. Untuk menjadikan
wilayah Dusun Sendang Rejo Jolodriyan Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran
16
Barat, Kabupaten Semarang sebagai daerah binaan STIKES Ngudi Waluyo
Ungaran sehingga wilayah tersebut mendapat kesempatan untuk melakukan
koordinasi denga pihak institusi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dan
pencegahan penyakit.
17
DAFTARPUSTAKA
Departeman Kesehatan RI, (1994), Pedomanpembinaan kesehatan usia lanjut bagi petugas kesehatan. Jakatra : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Keluarga.
Departeman Kesehatan RI, (1994), Pedomanpembinaan kesehatan usia lanjut bagi petugas kesehatan. Jakatra : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Dinas Kesehatan Propinsi dati I Jawa Tengah, (1996), Pedoman praktis perawatan kesehatan usia lanjut, Jakarta : Direktorat jenderal pembinaan kesehatan masyarakat.
Departemen Kesehatan RI, (1998), Pelaksanaan program penyehatan lingkungan pembinaan Repelita V, Jakarta : Direktorat jenderal pembinaan kesehatan masyarakat.
Departemen Kesehatan RI, (1998), Buku pedoman pencegahan dan penanggulangan NAPZA bagi remaja, Jakarta : Direktorat jenderal pembinaan kesehatan keluarga.
Effendi, Nasrul, (1998), Perawatan kesehatan masyarakat, Jakarta : EGC.
Pusdiklat Pegawai Depkes RI, (1987), Peran serta masyarakat, Jakarta : Depkes RI.
Wibisana, Widiyastuti, Arif, (1996), Pedoman manajemen peran serta masyarakat, Jakarta : Depkes RI.
Muninjaya, A.A. Gede, (1999), Manajemen kesehatan, Jakarta : EGC.
Stanhope, Jeanetta, Landcaster, (1998), Perawatan kesehatan masyarakat : suatu proses dan praktek untuk peningkatan kesehatan, Bandung : Yayasan ikatan alumni pendidikan keperawatan padjajaran.
Stanhope, Jeanetta, Landcaster, (1997), Buku saku :keperawatan komunitas dan kesehatan rumah (perangkat pengkajian, intervensi dan penyuluhan), Jakarta : EGC
18