kimia klinik tutor 1

60
Oleh: Syntia Tanu Juwita, dr Pembimbing :Djoko Marsudi,dr.,MS.,SpPK

Upload: pdspatologikliniksby

Post on 15-Jun-2015

1.243 views

Category:

Health & Medicine


14 download

DESCRIPTION

PEMERIKSAAN ELEKTROLIT Na,K dan Cl

TRANSCRIPT

Page 1: Kimia klinik tutor 1

Oleh: Syntia Tanu Juwita, drPembimbing :Djoko Marsudi,dr.,MS.,SpPK

Page 2: Kimia klinik tutor 1

PENDAHULUAN

Cairan tubuh mengandung air,elektrolit dan non elektrolit.Elektrolit merupakan zat yang

terdisosiasi dalam cairan dan membawa muatan listrik.Elektrolit dibedakan menjadi ion positif

(kation) dan ion negatif (anion). Jumlah kation dan anion dalam suatu

larutan pada umumnya sama(dalam miliekuivalen).

2

Page 3: Kimia klinik tutor 1

Kation utama dalam cairan ekstraseluler adalah sodium(Na+).Kation utama dalam cairan intraseluler

adalah potassium (K+).Anion utama dalam cairan

ekstraseluler adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO3

-)Anion utama dalam intraseluler adalah

ion fosfat(PO43-).

3

Page 4: Kimia klinik tutor 1

Metode Pemeriksaan Natrium dan Kalium.

1. Flame fotometri 2. Atomic Absoption Spectrophotometry.3. Metode Fotometri Enzimatik4. ISE (Ion Selective electroda)

4

Page 5: Kimia klinik tutor 1

Sampel untuk pemeriksaan Na+, K+ , dan Cl-

-Darah utuh (whole blood)-Plasma-Serum-Urine-Cairan Serebrospinal-Feses

5

Page 6: Kimia klinik tutor 1

Flame Fotometer

EMISSION FLAME FOTOMETER

Galvanometer

DDetectorMonocromator

6

Page 7: Kimia klinik tutor 1

Prinsip kerja Flame fotometer:1.Larutan sampel dihisap oleh aspirator yang

merupakan kapiler dan menuju ke dalam suatu chamber,bersama-sama dengan gas yang bertekanan tinggi.Kemudian larutan tadi oleh atomizer disemprotkan dalam bentuk butiran air yang mengandung uap atom bebas yang masuk ke dalam flame .

2.Suatu atom terdiri atas proton dan elektron yang bergerak pada lintasan tertentu dengan energi tertentu.Selama bergerak,elektron tidak memancarkan atau menyerap energi.Tapi apabila atom tersebut diberi energi tinggi maka elektron terluarnya akan berpindah ke lingkaran lebih luar dan keadaan ini disebut tereksitasi. 7

Page 8: Kimia klinik tutor 1

3.Pada keadaan tereksitasi ,atom menjadi tidak stabil dan berusaha kembali ke keadaan semula (ground state) dengan mengeluarkan emisi sinar spesifik dengan panjang gelombang tertentu .Energi yang dipancarkan atom-atom itu berupa sinar polikromatis.

4.Kemudian sinar polikromatis masuk ke celah,dan melalui monokromator akan disaring menjadi sinar monokromatis.Monokromator disini berfungsi membedakan sinar yang diemisikan masing-masing masing logam.

5.Sinar monokromatis ditangkap fotodetektor,dan diubah menjadi sinyal listrik yang besarnya diukur dengan galvanometer.

8

Page 9: Kimia klinik tutor 1

Metode Flame fotometer

1.Merupakan metode rujukan yang baik& umum dikerjakan

2.Kadar diukur secara kuantitatif3.Eksitasi atom menghasilkan emisi

sinar spesifik4.Gas bakar yang bisa digunakan

dengan metode flame fotometer iniadalah LPG (propana) dan bahan lainmetana dan butana.

9

Page 10: Kimia klinik tutor 1

Atomic Absorption Spectrophotometer

10

10

Page 11: Kimia klinik tutor 1

Prinsip kerja Atomic Absorption Spectrophotometer

1.Sampel larutan dihisap oleh aspirator berbentuk kapiler,dan dengan daya kapiler larutan tadi menuju ke chamber,bersama-sama dengan gas yang bertekanan tinggi.Kemudian larutan tersebut oleh atomizer disemprotkan dalam bentuk butiran air yang mengandung uap atom bebas menuju ke flame.

2.Sumber sinar yang berupa tabung (Hollow cathoda lamp) yang menghasilkan sinar monokromatis dengan panjang gelombang tertentu,dan sinar monokromatis itu akan melewati flame atau api.

11

Page 12: Kimia klinik tutor 1

3.Flame disini tidak berfungsi untuk eksitasielektron. Melainkan untuk memanaskanatom-atom,sehingga atom logam yangdibakar tersebut dapat menyerap sinarsecara spesifik,dan atom sifatnya akanlebih stabil.

4.Kemudian sinar akan masuk kemonokromator .

5.Energi sinar dari monokromator akandiubah menjadi energi listrik di detektor.

6.Sistem pembacaan akan menampilkan datayang dapat dibaca dari grafik.

12

Page 13: Kimia klinik tutor 1

Fotometri Enzimatik

Dasar pemeriksaan reaksi Natrium Pengaktifan enzim β-galaktosidase oleh Na+

untuk hidrolisis o-nitrofenil-β-D-galactopyranoside (ONPG).Nilai yang dihasilkan dari o-nitrofenol diukur

λ 420 nmNa +

ONPG ------------------ > galaktosa + o-nitrofenol beta galaktosidase

λ max 420nm13

Page 14: Kimia klinik tutor 1

Dasar Pemeriksaan Reaksi Kalium• Pengaktifan enzim piruvat kinase oleh Ion

K+ dalam reaksi phosphoenolpyruvate (PEP) menjadi piruvat.

• Sebagai indikator reaksi ,piruvat yang terjadi diubah menjadi laktat oleh enzim LDH (Lactic dehydrogenase)

• Menggunakan koenzim NADH,penurunan kadar NADH dikuti dengan pembacaan panjang gelombang 340 nm.

14

Page 15: Kimia klinik tutor 1

REAKSI KALIUM

K +

PEP + ADP ---------------- > Piruvat + ATPPiruvat kinase

LDHPiruvat + NADH + H+ -------- > laktat + NAD+

λ 340nm

15

Page 16: Kimia klinik tutor 1

Ion Selectif Electroda

16

Page 17: Kimia klinik tutor 1

ISEMetode pemeriksaan berdasarkanpotensiometer ion yang merupakan bagian dari elektrokimia

PotensiometerAnalisis berdasarkan perbedaan potensial antara dua elektroda

ElektrokimiaPengukuran gerakan elektron dalam larutan elektrolit

17

Page 18: Kimia klinik tutor 1

Elektroda : konduktor yang diletakkanpada larutan elektrolit yang sesuaisehingga ada kecenderungan dari atomnyauntuk meninggalkan permukaan danmasuk dalam larutan sebagai ion.

Elektroda indikator : elektroda denganbesar potensial yang bervariasi sesuaidengan aktivitas/konsentrasi dari larutanyang diukur.

Elektroda referen: elektroda yang memilikibesar potensial konstan yang diketahuibesarnya.

18

Page 19: Kimia klinik tutor 1

Prinsip dasar pengukuran ISE:1.Dasar pengukurannya adalah interaksi

pergerakan ion-ion bebas dalam sampel dengan bahan sensor aktif .

2.Setiap elektroda mempunyai membran ion selektif.Dimana elektroda referense mempunyai konsentrasi larutan yang diketahui dan stabil.Sedangkan elektroda indikator mempunyai konsentrasi larutan yang tidak diketahui.

19

Page 20: Kimia klinik tutor 1

3.Membran ion selektif akan memisahkan sampel yang tidak diketahui konsentrasinya dengan larutan elektroda yang diketahui konsentrasi larutannya.

4.Bila suatu membran tipis memisahkan dua larutan yang berbeda aktivitas ionnya ,maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua sisi membran.

5.Potensial yang terjadi akan diteruskan ke amplifier.Proses selanjutnya,elektroda reference (acuan) dihubungkan dengan ground. Hasil potensial masing-masing elektroda diketahui dan dihitung perbedaan potensialnya.

20

Page 21: Kimia klinik tutor 1

Rumus yang digunakan :

Ecell = Eind – Eref + Eij

Keterangan:Ecell = potensial cellEind = potensial indicatorEreff = potensial referensEij = potensial liquid junction

21

Page 22: Kimia klinik tutor 1

Dimension® RxL Max™ IMT Fluidics

22

IMTRotary Valve

ToWaste

DiluentPump

IMTPump

X1

X2

R1

X0

X

F2F1

B

A

D2

D1

SaltBridge

Solution

W

Out

P55F

Out

Standard A

Standard B

Flush

X1

X2

R1

X1

12

ToWaste

W2

FlushPump

P55E

Out

QuikLYTE®SampleDiluent

D1

IMTSample

Port

Air

Page 23: Kimia klinik tutor 1

Pengukuran Na+, K+ dan Cl- memakai alat Dimension® RxL Max dengan metode ISE

23

Page 24: Kimia klinik tutor 1

1. Sampel dihisap oleh sampel tip

2. Kemudian sampel dimasukkan ke Aliqurt

24

Page 25: Kimia klinik tutor 1

3. Sampel ditambahkan dengan standar A dan standar B serta flash solution

4 .Ditambahkan diluent sebagai pengencer dengan perbandingan 1:10

25

Page 26: Kimia klinik tutor 1

5.Sampel,standar A dan standar B,diluent,masuk ke Port Integrated Multisensor Technology(IMT)

26

Page 27: Kimia klinik tutor 1

6.Ditambahkan salt ke Quiklyte elektrolit yang berfungsi sebagai elektroda,terdapat 3 elektroda ion selektif untuk ion Na+,K+,dan CL.Juga terdapat elektroda reference.Setelah diposisikan dimultisensor ion Na+,K+,dan CL- akan membentuk keseimbangan dengan permukaan elektroda.Potensial elektroda Na+,K+,dan CL- diukur secara berurutan dibandingkan terhadap listrik yang dihasilkan pada larutan. Konsentrasi yang diinginkan di hitung dengan Nerst equation.

27

Page 28: Kimia klinik tutor 1

Elektroda pada Dimension® RxL Max :

28

Page 29: Kimia klinik tutor 1

7. Pembuangan melalui pump IMT

29

Page 30: Kimia klinik tutor 1

Metode Pemeriksaan Klorida.

1. Titrasi merkurimetri2. Kolometrik-amperometrik titrasi3. ISE4. Metode fotometri

30

Page 31: Kimia klinik tutor 1

Metode Titrasi MerkuriPrinsip :1. Filtrat bebas protein (pengendapan dengan

asam tungstat) ditambah dengan difenilkarbazon sebagai indikator.Selanjutnya dititrasi merkuri nitrat.

2.Hg2+ bebas bereaksi dengan Cl- membentuk merkuri kloridaCl‾ + Hg(NO3)2 HgCl2 + 2 NO3

3.Kelebihan ion Hg²+ bereaksi dengandifenilkarbazon membentuk senyawa komplek berwarna biru ungu

4.Saat mulai timbul perubahan warna merupakantitik akhir dari titrasi.

31

Page 32: Kimia klinik tutor 1

Kolometri-amperometrik titrasiPrinsip :1.Pengukuran Cl‾ ini menggunakan ion

perak (Ag) yang dikombinasi dengan ion klorida untuk menghitung konsentrasiklorida.Ag+ + Cl‾ AgCl

2. Saat semua ion Cl‾ berikatan dengan ion Ag+ , kelebihan ion Ag+ bebas digunakansebagai endpoint.

32

Page 33: Kimia klinik tutor 1

QUALITY CONTROLPENGGUNAAN SERUM KONTROL:

Lyphochek Assayed Chemistry Control level 1

Lyphochek Assayed Chemistry Control level 2

33

Page 34: Kimia klinik tutor 1

QUALITY CONTROL

34

• Minimal dilakukan kontrol 1 kali dalamsehari,dari bahan kontrol dengan konsentrasiprotein yang sudah diketahui .

• Menggunakan reagen Lyphochek AssayedChemistry Control level 1 dan level 2 yangberupa serum dari manusia yang dibentukkanserum beku kering (Lyophilized sera)

• Reagen Lyphochek Assayed Chemistry Controllevel 1 ini untuk kontrol normal, ReagenLyphochek Assayed Chemistry Control level 2untuk kontrol tinggi.

• Serum kontrol ini akan tetap stabil sampai padawaktu kadaluarsa selama kondisi tidak terbukadengan suhu 2-8°C

Page 35: Kimia klinik tutor 1

PARAMETERLyphochek Assayed

Chemistry Control level 1

Lyphochek Assayed Chemistry Control

level 2

Sodium 139-153 mmol/L 123-137 mmol/L

Potassium 3.10-4.10 mmol/L 5.20-6.60 mmol/L

Chlorida 87-101 mmol/L 80-90 mmol/L

35

Page 36: Kimia klinik tutor 1

Cara rekonstitusi serum beku kering (Lyophilized sera) :• Digunakan pipet volumetrik,tiap vial

serum kontrol ditambahkan 5 ml aquadest.

• Dicampurkan dengan baik,dan jangan sampai berbuih karena akan menyulitkan pada saat pengambilan oleh pipet ,bila buih ikut terambil maka pengukuran tidak akurat.

• Didiamkan 30 menit sebelum dianalisis.

36

Page 37: Kimia klinik tutor 1

Cara pemeriksaan serum kontrol:

•Serum kontrol diletakkan ditengah deretan serum pasien .

•Serum kontrol diperlakukan sama seperti serum pasien

37

Page 38: Kimia klinik tutor 1

KALIBRASI ISE

Ada 2 cara kalibrasi otomatis 1.Memakai 2 titik yaitu memakai 2

standar yang berbeda.2.Memakai 1 titik yaitu

membandingkan sampel dengan standar A.

38

Page 39: Kimia klinik tutor 1

:Kalibrasi 2 macam standard A dan B

•Selama kalibrasi ,standar B akan melewati elektroda ion selektif Na,K,Cl dan elektroda reference.

•Dengan cara yang sama untuk standar A juga melewati elektroda ion selektif Na,K,Cl dan elektroda referene.

•Perbedaan tegangan antara standar A dan standar B digunakan untuk menghitung slope kalibrasi(kemiringan).

39

Page 40: Kimia klinik tutor 1

Slope range:Sodium :53 – 62Potassium:53 – 62Chloride:-60 sampai -40

Bila melebihi atau kurang dari slope range maka hasil failed.

40

Typical Na slopes 58 to 62K slopes 57 to 61CL slopes -49 to -53

Page 41: Kimia klinik tutor 1

Nilai rujukan kadar elektrolitElektrolit Spesimen Nilai rujukan

Natrium Urin(24 jam)Serum dan plasma cairan serebrospinal

40-220 mmol/hari136-145 mmol/L136-150 mmol/L

Kalium Urin(24 jam)Serum dan plasma

25-125 mmol/hari3.4-5.0 mmol/L

Klorida Urin(24 jam)Serum dan plasma

110-250 mmol/hari98-107 mmol/L

41

Page 42: Kimia klinik tutor 1

Terima kasih

42

Page 43: Kimia klinik tutor 1

HIPERNATREMIA

1.Terjadi jika pemasukan melebihi pengeluaran, yang disebabkan oleh abnormalitas mekanisme homeostatis.

2.Karena natrium beredar dalam cairan ekstraseluler (CES), peningkatan natrium total akan disertai peningkatan volume CES

3.Peningkatan volume ini terutama pada cairan interstitial yang menyebabkan oedema.

4.Pada kasus : Gagal jantung kongestif, penyakit hati, penyakit ginjal, kehamilan

43

Page 44: Kimia klinik tutor 1

HIPONATREMIA1.Jumlah pengeluaran natrium melebihi

pemasukannya2.Didapatkan pada keadaan seperti pengeluaran

melalui gastrointestinal (diare,muntah), jumlah keringat yang meningkat, luka bakar, penyakit ginjal, dan diuretika

3.Pseudohiponatremia : hiperglikemia, hiperglobulinemia.

44

Page 45: Kimia klinik tutor 1

HIPERKALEMIA

1.Terjadi jika perpindahan kalium dari CIS ke CES , peningkatan pemasukan (intake), atau penurunan pengeluaran (ekskresi)

2.Penyebab hiperkalemia : Asidosis, Hipoksia, Defisiensi insulin, Trauma otot, intake peningkat, pengeluaran menurun

3.Pseudohiperkalemia : hemolisis, lekositosis

45

Page 46: Kimia klinik tutor 1

HIPOKALEMIA

1.Terjadi karena perpindahan kalium CES menuju CIS

2.Penyebab hipokalemia : Alkalosis, pemberian diuretik, intake menurun, dan peningkatan ekskresi di gastrointestinal

3.Pseudohipokalemia : peningkatan ekskresi di urin

46

Page 47: Kimia klinik tutor 1

HIPERKLORIDA1.Terjadi jika pemasukan melebihi

pengeluaran pada gangguan mekanisme homeostatis dari klorida

2.Umumnya penyebab retensi klorida sama dengan penyebab retensi natrium

HIPOKLORIDATerjadi karena pengeluaran klorida melebihi pemasukan

47

Page 48: Kimia klinik tutor 1

Interferens pada pemeriksaan Natrium Pada umumnya hemolisis tidak

mempengaruhi kadar natrium dalam serum dan plasma.Untuk sampel berupa feses ,harus cair

dan ini perlu disaring atau diputar (sentrifugasi )sebelum dilakukan pemeriksaan.

48

Page 49: Kimia klinik tutor 1

Interferens pada pemeriksaan kalium 1.Hemolisis harus dihindari dari

pemeriksaan kalium .2.Pada proses pembekuan darah kalium

banyak dilepaskan oleh platelet,sehingga kadar K+ dalam serum 0.2-0.3 mmol/l lebih tinggi.

3.Sampel urine yang digunakandikumpulkan selama 24 jam untukmengurangi variasi diurnal,bila kurang dari 24 jam hasil dipengaruhi variasi diurnal.

49

Page 50: Kimia klinik tutor 1

4.Pada penggunaan tourniquet saat pengambilan darah menyebabkan kenaikan level potasium 10-20%.

5.Peningkatan kadar kalium yang menyebabkan false high bisa disebabkan karena aktivitas otot

6.Peningkatan juga dapat terjadi jika darah dibekukan sebelum dipisahkan.

7.Adanya lekositosis dan trombositosis yang ekstrem dapat meningkatkan kadar kalium serum.

50

Page 51: Kimia klinik tutor 1

Kelebihan metode Atomic Absorption Spectrophotometer 1.Metode ini menganalisa konsentrasi

logam berat dalam sampel secara akurat karena konsentrasi yang terbaca pada alat AAS berdasarkan banyaknya sinar yang diserap yang berbanding lurus dengan kadar zat.Metode ini bisa menganalisa sampel sampai pada kadar rendah,sedangkan pada metode lain seperti volumetrik hanya dapat menganalisa pada kadar yang tinggi.

2.Analisa sampel dapat berlangsung lebih cepat

51

Page 52: Kimia klinik tutor 1

Kekurangan metode Atomic Absorption Spectrophotometer 1.Berdasarkan pengaruh kimia,metode ini

tidak mampu menguraikan zat menjadi atom.Dan hanya dapat menganalisa logam berat dalam bentuk atom-atom.

2.Sampel yang dianalisa harus dalam suasana asam ,sehinggasemua sampel yang akan dianalisa harus dibuat dalam suasana asam,dengan ph antara 2 sampai 3.

3.Biaya operasional tinggi dan harga peralatan yang mahal.

52

Page 53: Kimia klinik tutor 1

Interferens pada metode AAS:1.Interferens secara kimiawi,sampel disini tidak

memisah menjadi ion-ion bebas yang penting untuk absorbsi.

2.Interferens saat ionisasi,yaitu dimana atom bebas pada flame terionisasi, sementara tetap berada di tempat semula(ground state) sehingga bila sinar spesifik dari hallow cathoda lamp melewati flame tidak bisa diserap oleh atom di flame.

3.Interferens di bahan pemeriksaan,yaitu dimana misalnya pada sampel yang diperiksa mengandung protein,sementara pada standart tidak mengandung protein,sehingga terdapat perbedaan kepekatan ,komposisi pelarut,dan konsentrasi garam.

4.Interferens karena spektrum,dimana terjadi absorbsi lainnya dalam sampel.

53

Page 54: Kimia klinik tutor 1

Perbedaan interpretasi dari metode direk dan indirek :1.Pada metode direk,hasil yang didapat

merupakan gambaran aktivitas elektrolit dalam air plasma(93%),dan hanya dapat dibandingkan dengan hasil pemeriksaan flame fotometer atau fotometer ,jika kadar protein dan bikarbonat normal.

2.Pada metode indirek hasil pemeriksaan dinyatakan dalam kadar yang sudah dikoreksi dengan faktor kompensasi ,sehingga nilainya dapat dibandingkan dengan hasil dari flame fotometer maupun fotometer enzimatik.

54

Page 55: Kimia klinik tutor 1

Nernst Equation

ΔE = ΔEo - RT ln ax

nF

Eo = potensial standar sel elektrokimia R = sebagai konstan; T = Suhu, di degress Kelvin;n = jumlah elektron yang terlibat dalam elektroda

reaksi F = konstanta faraday;ln = logaritma naturalax = aktivitas ion

55

Page 56: Kimia klinik tutor 1

Keuntungan Pemakaian Metode ISE1) ISE relatif murah dan mudah digunakan .2) Dapat memakai bodi dari plasik namun cukup kuat dan

tahan lama sehingga ideal digunakan di dalam dan diluar laboratorium.

3) Dapat dipakai untuk mengukur ion terlarut dalampelarut air secara cepat dan mudah.

4) ISE sangat berguna dalam aplikasi untuk menentukankonsentrasi yang besar.

5) ISE dipakai untuk pemantauan kontinyu dariperubahan konsentrasi: misalnya dalam titrasipotensiometri atau n. pemantauan penyerapan nutrisi, atau konsumsi reagen.

6) Berguna dalam aplikasi biologis / medis karenamengukur aktivitas ion secara langsung.

56

Page 57: Kimia klinik tutor 1

7) Dalam aplikasi di mana ada interferen ion, pH, ataumasalah konsentrasi terlalu tinggi , dapat dilakukanmodifikasi melalui metode eksperimental khusus danreagen khusus untuk mengatasi banyak dari kesulitanini.

8) Dengan pemakaian yang hati-hati, kalibrasi yang teratur, akurasi dan tingkat presisi ± 2 atau 3% untukbeberapa ion dan dengan demikian menguntungkandibandingkan dengan teknik analisis lain yang jauhlebih kompleks dan mahal

9) ISE adalah salah satu dari beberapa teknik yang bisamengukur baik ion positif dan negatif.

10) ISE tidak terpengaruh dengan warna sampel ataukekeruhan.

11) ISE dapat digunakan dalam larutan air pada rentangtemperatur yang luas. Kristal membran dapatberoperasi dalam kisaran 0°C sampai 80°C danmembran plastik dari 0°C sampai 50 ° C. 57

Page 58: Kimia klinik tutor 1

KURVA STANDAR KALIBRASI

58

Page 59: Kimia klinik tutor 1

Interferens klorida:1.Bila proses pemisahan sampel serum dan

plasma dari sel-selnya terlalu lama akan terjadi persinggungan antara darah dan udara yang menyebabkan gas CO2 keluar sehingga terjadi perubahan distribusi klorida antara sel-sel darah dengan plasma.

2.Salisilat dalam jumlah tinggi mengganggu elektroda klorida dan menyebabkan hasil klorida bias positif .Konsentrasi salisilat dalam level terapi tidak menyebabkan gangguan yang signifikan.

59

Page 60: Kimia klinik tutor 1

4.Hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari:Hukum Lambert : bila suatu sumber sinar

monokromatis melewati medium transparan ,maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorbsi.Hukum Beer: Intensitas sinar yang diteruskan

berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesifik yang menyerap sinar tersebut.

60