kesehatan saluran pencernaan ppt
DESCRIPTION
kesehatan saluran pencerna pptTRANSCRIPT
PENTINGNYA KESEHATAN SALURAN PENCERNAAN
UNTUK MENDUKUNG KESUKSESAN MILENIUM
DEVELOPMENT GOAL (MDG)
BAYI SEHAT
Bayi sehat adalah idaman setiap orangtua
Bayi sehat adalah bayi dengan fungsi organ yang normal, termasuk fungsi saluran cerna
BAGAIMANA PERAN SALURAN CERNA?
Saluran cerna berfungsi sebagai alat digesti dan absorpsi nutrien
Saluran cerna harus sehat agar kedua fungsi di atas baik
CARA KERJA SALURAN CERNA
Digesti:
mencerna karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral menjadi bahan yang mudah diserap
Absorpsi:
menyerap nutrien
Membuang bahan yang tidak dibutuhkan dalam bentuk feses
GANGGUAN SALURAN CERNA
Gangguan saluran cerna berhubungan dengan gangguan fungsi pencernaan
Pengosongan lambung
Digesti
Absorpsi
Persepsi
visceral
Waktu
transit
terganggu
diare
kolik
GER
konstipasi
Pengosongan lambung
Digesti
Absorpsi
Persepsi
visceral
Waktu
transit
APA TANDA PENCERNAAN BAYI NYAMAN / SEHAT?
Digesti baik: - pengosongan
lambung lebih baik- GER berkurang
Berkurangnya rasa tidak nyaman, karena:- sakit perut- kembung
Jarang menangis Konstipsi berkurang:
- konsistensi feses lebih baik- frekuensi BAB lancar
POLA DEFEKASI
Dipengaruhi oleh komposisi diet dan proses yang dialami nutrien pada saat melewati saluran cerna
Frekuensi defekasi, ukuran dan konsistensi feses dipengaruhi oleh usia, diet, penyakit dan pengobatan
Bayi dengan ASI, frekuensi defekasi lebih sering sampai usia 4 bulan
POLA DEFEKASI BAYI YANG MENDAPAT ASIWeaver dkk (1988):
Frekuensi lebih seringFrekuensi defekasi bayi yang mendapat ASI ~ 50% lebih sering dibandingkan yang mendapat susu formula
Konsistensi feses lebih lunakBayi yang mendapat ASI memiliki konsistensi feses lebih lunak walaupun telah mendapatkan makanan tambahan
KONSTIPASI
Kesulitan melakukan defekasi yang terjadi selama 2 minggu atau lebih dan menyebabkan stress pada pasien.
(NASPHGAN, 1999)
Paling sedikit dalam minggu feses keras seperti kerikil, frekuensi 2 kali atau kurang dalam seminggu, tanpa adanya penyakit struktural, endokrin atau metabolik.
(Rasquin-Weber A et al, 1999)
Konsistensi tinja keras dan nyeri saat defekasi, menahan defekasi, dan darah pada tinja. (Loening-Baucke, 2005)
PREVALENSI KONSTIPASI
Meningkat dengan bertambahnya usia
Tahun pertama: 2.9%
Tahun kedua: 10.1%
97% konstipasi fungsional
konstipasi masalah yang mengkhawatirkan ibu
SALURAN CERNA NYAMAN
Ditandai dengan pola defekasi normal
Selain faktor saluran cerna, pola defekasi tergantung pula nutrisi yang dikonsumsi
NUTRISI yang dapat mendukung:
- OLIGOSAKARIDA- PROTEIN WHEY
OLIGOSAKRIDA
Molekul KH yang memiliki residu monosakarida dalam jumlah kecil (3-10) yang dihubungkan degan ikatan glikosidik
Bersifat sebagai prebiotik dengan karakteristik:Tidak dapat dicernaMerangsang pertumbuhan dan aktifitas dari
beberapa spesies bakteri baik pada usus besar
Mempengaruhi kesehatan atau menguntungkan penjamu
Contoh: Frukto-oligosakarida (FOS) Glakto-oligosakarida (GOS)
ASI & “FAKTOR BIFIDUS”
Fakta:
Saluran cerna bayi dengan ASI eksklusif didominasi oleh bifidobakteria
ASI tidak mengandung bifidobakteria
ASI mengandung oligosakarida (karbohidrat yang tidak dicerna) sebagai “faktor bifidus” menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas bifidobakteria
OLIGOSAKARIDA DALAM ASI
ASI mengandung oligosakarida 8-12 g/L
Komponen ketiga terbesar setelah lemak dan laktosa
Lebih dari 130 oligosakarida, termasuk FOS dan GOS
Rasio oligosakarida FOS/GOS pada ASI adalah 1/9
Direkomendasikan jumlah FOS dan GOS pada susu formula 8 g/L
OLIGOSAKARIDA DARI SUSU HEWAN - GOS
GOS merupakan oligosakarida yang paling banyak diperoleh dari pengolahan susu hewan
• Ikatan galaktosa dengan glukosa terminal
• 3 hingga 7 unit GOS
n=1-5• Produksi: Sintesis enzymatis dari Laktosa menggunakan bakteri β-galactosidases
Gal Gal Glc
OLIGOSAKARIDA DARI TANAMAN - FOS FOS merupakan oligosakarida yang berasal dari inulin
yang secara alamiah terdapat pada tanaman seperti chicory, bawang, artichoke, gandum, asparagus dan pisang
Panjang rantai antara 2-7
Hidrolisa enzimatis inulin (hingga 60 molekul)
MEKANISME KERJA GOS/FOS (1)
Tidak dapat dicerna di dalam usus meningkatkan jumlah sisa makanan merangsang gerakan peristalsis
Difermentasi dalam usus besar meningkatkan kandungan air feses melunakkan feses
MEKANISME KERJA FOS/GOS (2)Mendorong “kuman baik” (probiotik)
untuk bertahan dan tumbuh dalam saluran cerna
Probiotik mudah menempel di dinding usus sehingga ekskresinya sedikit
Prebiotik dimanfaatkan oleh probiotik dan dihasilkan asam lemak rantai pendek sebagai sumber energi bagi kolon, dan
Penurunan keasaman usus besar menekan “kuman jahat”
MANFAAT PREBIOTIK (FOS-GOS)Hubungan simbiosis antara probiotik dan prebiotik
memberikan keuntungan: Aktifitas antikanker Aktifitas antimikrobial Kadar trigliserid lebih rendah Kadar gula darah lebih stabil Meningkatkan sistem imun Membantu meningkatkan absorpsi dan
keseimbangan mineral Menekan mikroorganisme yang merugikan Mencegah konstipasi dan diare
Penelitian FOS/GOS (1)Moro dkk
Semua feses bayi prematur yang mendapat susu formula + FOS/GOS mengandung FOS/GOS
Jan Knol dkkFeses bayi yang mendapat susu formula + FOS/GOS proporsi bifidobakteria lebih tinggi dan rerata pH lebih rendah secara bermakna, serta proporsi asetat meningkat dan propionat menurun
Penelitian FOS/GOS (2)
Petra dkk
Proporsi bifidobakteria pada feses bayi yang mulai mendapat makanan padat disertai FOS/GOS lebih tinggi secara bermakna
Arthur RE dkk
Susu formula yang disuplementasi dengan 1,5 gram/L dan 3 gram/L FOS meningkatkan bifidobakteria feses dan aman
Incidence of constipation (% of subjects having experienced at least one minor adverse effect)
0
5
10
15
20
25
Control Control+Probiotics+GOS/FOS
GOS/FOS mempengaruhipembentukan feses yang lebih lunak
# significantly lower vs control (p=0.02)
#
Puccio G. Europaediatric meeting 2006)
• Bayi usia 2 minggu hingga 4 bulan
• Kelompok yang mendapat formula + 90% GOS, 10% FOS rantai pendek (4g/L) mengalami konstipasi yang lebih sedikit
n=69 n=69
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Cont
rol
Cont
rol+
prob
iotic
s
Cont
rol+
prob
iotic
+GO
S/FO
S
GOS/FOS meningkatkan frekuensi BAB
* p= 0.027 vs control# p= 0.071 vs control+probiotics
n=58 n=63 n=58
• Bayi usia 2 minggu hingga 4 bulan
• Kelompok yang mendapat formula + 90% GOS, 10% FOS rantai pendek (4g/L) memiliki frekuensi BAB yang lebih sering
Chouraqui J.-P, 2006. Data on file)
Mean number of stools per day
TOLERANSI PREBIOTIK (FOS-GOS)
Adanya ekskresi asam D-lactat dalam urin setelah konsumsi formula dengan pre- atau probiotik
Efek jangka panjang konsumsi makanan pendamping yang disuplementasi dengan oligofruktose pada bayi tetap dengan status sehat
PROTEIN WHEY
Kualitas protein ASI ≠ susu sapi
Rasio Kasein/Whey: ASI : 40/60
Susu sapi : 77/23
Susu formula: diatur whey predominan
Kasein menggumpal saat diasamkan di lambung sulit dicerna
Whey tetap berbentuk cair sehingga lebih mudah dicerna
% sisa dalam lambung setelah 120 menit
19% 21%25%
38%
48%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Breastmilk WheyHydrolysate
Intact WheyDominant
Intact CaseinDominant
Cow's Milk
Kualitas Protein mempengaruhi waktu pengosongan lambung
* Significantly different from human milk (p< 0.05)# Significantly different from whey predominant formula (p< 0.05)
(Adapted from Billeaud et al, 1990)
*#
*#
71%
29%
91%
9%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Unformed/Soft Formed/Hard
Predominan Kasein(~80% casein)
Predominan Whey
Lebih banyak bayi dengan formula whey yang memiliki feses lebih lunak
(Adapted from Malacaman et al, 1985)
DOMINAN LACTOSA
• Laktosa merupakan sumber energi terpenting di tahun pertama kehidupan bayi (venema, K 2012)
• 85% karbohidrat di dalam asi adalah laktosa (Boudry, G 2012)
• Fungsi dominan laktosa untuk menunjang pertumbuhan baik dalam usus, melunakkan feses dan meningkatkan penyerapan air dan kalsium
KESIMPULAN
Bayi yang mendapat ASI memiliki frekuensi defekasi lebih sering dan konsistensi lebih lunak dibandingkan bayi yang mendapat susu formula
Oligosakarida (FOS/GOS) meningkatkan karateristik feses mendekati bayi yang mendapat ASI
Oligosakarida mendorong “kuman baik” (probiotik) untuk bertahan dan tumbuh dalam saluran cerna dan menekan kuman jahat
Kualitas protein mempengaruhi waktu transit di saluran cerna dan konsistensi feses
Protein whey lebih mudah dicerna dan lebih cepat dikosongkan di lambung