kerusakan lambung akibat nsaid

3
Kerusakan Lambung Akibat NSAID Pendahuluan Mukosa lambung secara terus menerus terpapar dengan berbagai macam faktor yang berbahaya antara lain faktor endogen seperti asam hidroklorida 0.1N, pepsin, asam empedu, dan toksin dari kuman Helicobacter pylori, serta faktor eksogen seperti obat NSAID, etanol, obat kemoterapeutik dan lain sebagainya. Pada kondisi normal, integritas mukosa lambung dipertahankan dengan adanya mekanisme pertahanan lambung yang meliputi faktor- faktor pre-epitel seperti barier mukus-bikarbonat-fosfolipid, dan barier epitel seperti prostaglandin dan ‘heat shock protein’, aliran darah mukosa lambung dan sintesis prostaglandin. Kerusakan pada mukosa lambung dapat terjadi apabila faktor-faktor berbahaya tadi merusak mukosa lambung atau bisa juga terjadi akibat gangguan mekanisme pertahanan mukosa lambung. 1 Kerusakan lambung akibat NSAID NSAID merupakan obat yang paling banyak diresepkan di seluruh dunia. Obat-obat NSAID yang non-selektif dan tradisional dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung. NSAID dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan akibat inhibisi pada prostaglandin, berhubungan dengan inhibisi proses fosforilasi oksidatif di mitokondria, inhibisi pada enzim fosforilase, dan /atau aktivasi dari proses apoptosis. 2 Peranan penting dari leukotrien pada kerusakan lambung akibat NSAID juga telah dikemukakan. Dengan penurunan metabolisme dari asam arakidonat melalui jalur siklooksigenase pada pengguna NSAID, metabolisme asam arakidonat beralih pada jalur alternatif lain yaitu jalur lipo-oksigenase, dan akan berakibat terjadinya peningkatan produksi leukotrien. Prostaglandin disintesis dari asam lemak esensial, dan konsentrasi tertingginya terdapat di mukosa saluran cerna. Pembentukan prostaglandin yang berkelanjutan oleh mukosa lambung dan usus memperlihatkan suatu proses fisiologik yang dibutuhkan

Upload: subhy-abinte

Post on 26-Nov-2015

71 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Kerusakan Lambung Akibat NSAID Pendahuluan

Mukosa lambung secara terus menerus terpapar dengan berbagai macam faktor yang berbahaya antara lain faktor endogen seperti asam hidroklorida 0.1N, pepsin, asam empedu, dan toksin dari kuman Helicobacter pylori, serta faktor eksogen seperti obat NSAID, etanol, obat kemoterapeutik dan lain sebagainya. Pada kondisi normal, integritas mukosa lambung dipertahankan dengan adanya mekanisme pertahanan lambung yang meliputi faktor-faktor pre-epitel seperti barier mukus-bikarbonat-fosfolipid, dan barier epitel seperti prostaglandin dan heat shock protein, aliran darah mukosa lambung dan sintesis prostaglandin. Kerusakan pada mukosa lambung dapat terjadi apabila faktor-faktor berbahaya tadi merusak mukosa lambung atau bisa juga terjadi akibat gangguan mekanisme pertahanan mukosa lambung.1

Kerusakan lambung akibat NSAIDNSAID merupakan obat yang paling banyak diresepkan di seluruh dunia. Obat-obat NSAID yang non-selektif dan tradisional dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung. NSAID dapat menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan akibat inhibisi pada prostaglandin, berhubungan dengan inhibisi proses fosforilasi oksidatif di mitokondria, inhibisi pada enzim fosforilase, dan /atau aktivasi dari proses apoptosis.2Peranan penting dari leukotrien pada kerusakan lambung akibat NSAID juga telah dikemukakan. Dengan penurunan metabolisme dari asam arakidonat melalui jalur siklooksigenase pada pengguna NSAID, metabolisme asam arakidonat beralih pada jalur alternatif lain yaitu jalur lipo-oksigenase, dan akan berakibat terjadinya peningkatan produksi leukotrien.Prostaglandin disintesis dari asam lemak esensial, dan konsentrasi tertingginya terdapat di mukosa saluran cerna. Pembentukan prostaglandin yang berkelanjutan oleh mukosa lambung dan usus memperlihatkan suatu proses fisiologik yang dibutuhkan untuk mempertahankan integritas selular dari mukosa saluran cerna. Hampir semua mekanisme pertahanan mukosa lambung dirangsang dan/atau difasilitasi oleh adanya prostaglandin. Prostaglandin dapat menghambat sekresi asam, merangsang sekresi mukus, bikarbonat, dan sekresi fosfolipid, meningkatkan aliran darah mukosa, dan mempercepat pembentukan epitel dan penyembuhan mukosa lambung.3,4Sebagai kesimpulan, kerusakan mukosa lambung akibat NSAID adalah terjadi akibat inhibisi pada pembentukan prostaglandin dan induksi dari hipermotilitas lambung, yang diikuti dengan gangguan mikrovaskuler dan aktivasi neutrofil. Hipermotilitas lambung dan gangguan mikrovaskuler dikaitkan dengan defisiensi prostaglandin yang disebabkan oleh karena inhibisi enzim siklooksigenase-1 akibat penggunaan NSAID.

Mucosta adalah obat anti-gastritis dan gastropati yang mengandung zat aktif rebamipide dengan berat molekul 370,79. Mucosta digolongkan sebagai obat anti-inflamasi karena mengobati inflamasi di mukosa saluran cerna dengan cara menghambat pelepasan radikal bebas superoksida dan mengeliminasi radikal bebas hidroksil radikal serta menghambat pelepasan sitokin inflamasi. Selain itu, Mucosta merupakan gastrobioregulator yang dapat menjaga ketahanan mukosa lambung dan memperbaiki kerusakan jaringan melalui regulasi sistem biologik yang dimiliki lambung itu sendiri. Mucosta meningkatkan sintesis prostaglandin endogen yang akan meningkatkan mekanisme pertahanan mukosa saluran cerna terhadap faktor-faktor agresif seperti asam lambung, infeksi kuman H.pylori, NSAID, dan stressor lainnya.

Mucosta dianjurkan dalam penatalaksanaan gastritis, gastropati (misalnya akibat NSAIDS, steroid, atau antibiotik), ulkus lambung, dan pencegahan lesi akut mukosa saluran cerna akibat pemakaian NSAIDs, steroid, antibiotik, dan lain-lain. Obat ini mempunyai daya penetrasi yang kuat ke dalam jaringan mukosa saluran cerna dengan absorpsi ke dalam darah yang minimal. Mucosta tidak berinteraksi dan tidak mengganggu absorpsi obat lain yang sering diberikan bersamaan (misalnya, NSAIDs, antibiotik) sehingga tidak menganggu efektivitas obat tersebut.

Referensi : 1. Laine L, Takeuchi K. and Tarnawsky A. Gastric Mucosal Defense and Cytoprotection : Bench to Bedside in: Metz D., eds. Reviews in basic and clinical gastroenterology Gastroenterology 2008; 135:41-60.2. Husain SS, Szabo IL, Pai R, et al. MAP (ERK-2) kinase a key target for NSAIDs-induced inhibition of gastric cancer cell proliferation and growth. Life Sci 2001;69:3045-3054.3. Tarnawsky A. Cellular and molecular mechanisms of gastric mucosal defense and repair. In: Arakawa T, Yoshikawa T. Bioregulation and Its Disorders in the Gastrointestinal Tract. Japan : Blackwell Science 1998.4. Brozowski T, Konturek PC, Konturek SJ, et al. Role of prostaglandins in gastroprotection and gastric adaptation. J Physiol Pharmacol 2005;56(Suppl 5):33-55.

Dr. Philip Darmawan, MKTMedical [email protected]