kebun raya bali menerapkan sistem manajemen

2
News Letter Kebun Raya Bali Vol: 2 No: 4 Juni-Juli 2013 Konservasi & Budaya Dalam Harmoni ISSN : 2088-7744 Susunan Redaksi: Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Pemimpin Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom, Dewan Redaksi: I Wayan Mudarsa, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Putu Suendra, SP, I Gusti Ngurah Putu Dedi Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan Setiadi, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191. Telp. (0368)2033211, 2033170. Fax. (0368)2033171. Email: [email protected]. Rwedaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http:// www.krbali.lipi.go.id M emasuki tahun 2013, Kebun Raya Bali mulai menerapkan Sistem Manajemen Mutu. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008, merupakan standar Internasional untuk mengatur system manajemen organisasi yang berfokus pada mutu. Menurut Dyan Meiningsasi S.P., selaku Wakil Manager Mutu menyatakan, Penerapan system ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja yang berbasis SOP dengan standar ISO 9001, yang nantinya akan berujung pada peningkatan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan intern yaitu staf, dan pelanggan ekstern yang mencakup; pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Menurut Dyan, tuntutan Reformasi Birokrasi mengharuskan setiap kegiatan berdasar SOP, sebagai salah satu unsur pengungkit dalam penilaian PMPRB. Beberapa langkah telah dilalui dalam rangka penerapan system tersebut, diantaranya melakukan studi banding ke Kebun Raya Bogor dan Cibodas pada tahun 2012, sosialisasi dan pelatihan ISO (22-24 april 2013), implementasi/ujicoba ISO (2 Mei 2013), pelatihan audit internal (3 Juli 2013), dan pelaksanaan audit internal (4-5 Juli 2013). “Pada awal implementasi, banyak persoalan yang dihadapi, diantaranya belum rapinya dokumen yang terekam, belum semua pegawai memahami pentingnya ISO, sehingga beberapa “langkah” dalam alur kerja (SOP) terlewati atau bahkan tidak dilaksanakan. Selain itu, pengawasan di level Pengendali masing-masing unit masih lemah, sehingga masih diperlukan pembenahan dan melengkapi dokumen,” Imbuh Dyan. Menurut Dyan, hingga pertengahan tahun ini, penerapan SMM telah mengarah pada capaian yang positif. “Di setiap unit sudah mulai melaksanakan SOP dengan lebih tertib, setiap kegiatan sudah terekam dalam dokumen/formulir, system kontrol dan pengawasan setiap alur pekerjaan mulai berjalan baik. Pada akhirnya, melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 ini, tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya good governance, efektif, efisien, accountable, dengan standar pelayanan prima terhadap pelanggan. (Gede Wawan Setiadi) KEBUN RAYA BALI MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 Rangkaian acara dalam rangka HUT Kebun Raya Bali ke-54: Pertandingan bola tangan, lomba lari karung, outbound, mencari koin di jeruk, jalan santai, donor darah, pelatihan panjat pohon, lomba identifikasi tumbuhan, family gathering, dharma wacana, dan peresmian Taman Aquatik. Perlombaan pertandingan olah raga antar pega- wai dimenangkan oleh; juara 1 regu3, juara 2 regu 4, juara 3 regu 2, juara 4 regu 1. Sedangkan pemenang lomba identifikasi tumbuhan kategori kelompok dimenangkan oleh Unit Registrasi, dan pemenang kategori perorangan adalah I Wayan Mudarsa (juara 1), I Made R. Pendit (Juara 2), Luh Sarini (Juara 3). (I Putu Suendra)

Upload: hadan

Post on 19-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: kebun raya bali menerapkan sistem manajemen

News Letter

Kebun Raya Bali

Vol: 2 No: 4 Juni-Juli 2013

Konservasi & Budaya Dalam Harmoni

ISSN : 2088-7744

Susunan Redaksi:Pemimpin Umum: Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Pemimpin Redaksi: Muntadliroh, S.I.Kom, Dewan Redaksi: I Wayan Mudarsa, SP, I Made Raharja Pendit, SP, I Putu Suendra, SP, I Gusti Ngurah Putu Dedi Wirawan, A.Md, Renata Lusilaora, A.Md. Perwajahan: I Gede Wawan Setiadi, S.Sn. Alamat Redaksi: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali-LIPI, Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, 82191. Telp. (0368)2033211, 2033170. Fax. (0368)2033171. Email: [email protected]. Rwedaksi menerima tulisan, foto dan gambar serta berhak memilih dan menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi. Versi daring dapat dibaca dan diunduh di http://www.krbali.lipi.go.id

 

Memasuki tahun 2013, Kebun Raya Bali mulai menerapkan Sistem Manajemen Mutu. Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008, merupakan standar Internasional

untuk mengatur system manajemen organisasi yang berfokus pada mutu. Menurut Dyan Meiningsasi S.P., selaku Wakil Manager Mutu menyatakan, Penerapan system ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja yang berbasis SOP dengan standar ISO 9001, yang nantinya akan berujung pada peningkatan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan intern yaitu staf, dan pelanggan ekstern yang mencakup; pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum. Menurut Dyan, tuntutan Reformasi Birokrasi mengharuskan setiap kegiatan berdasar SOP, sebagai salah satu unsur pengungkit dalam penilaian PMPRB.

Beberapa langkah telah dilalui dalam rangka penerapan system tersebut, diantaranya melakukan studi banding ke Kebun Raya Bogor dan Cibodas pada tahun 2012, sosialisasi dan pelatihan ISO (22-24 april 2013), implementasi/ujicoba ISO (2 Mei 2013), pelatihan audit internal (3 Juli 2013), dan pelaksanaan audit internal (4-5 Juli 2013).

“Pada awal implementasi, banyak persoalan yang dihadapi, diantaranya belum rapinya dokumen yang terekam, belum semua pegawai memahami pentingnya ISO, sehingga beberapa “langkah” dalam alur kerja (SOP) terlewati atau bahkan tidak dilaksanakan. Selain itu, pengawasan di level Pengendali masing-masing unit masih lemah, sehingga masih diperlukan pembenahan dan melengkapi dokumen,” Imbuh Dyan.

Menurut Dyan, hingga pertengahan tahun ini, penerapan SMM telah mengarah pada capaian yang positif. “Di setiap unit sudah mulai melaksanakan SOP dengan lebih tertib, setiap kegiatan sudah terekam dalam dokumen/formulir, system kontrol dan pengawasan setiap alur pekerjaan mulai berjalan baik.

Pada akhirnya, melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 ini, tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya good governance, efektif, efisien, accountable, dengan standar pelayanan prima terhadap pelanggan. (Gede Wawan Setiadi)

KEBUN RAYA BALI MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

Rangkaian acara dalam rangka HUT Kebun Raya Bali ke-54: Pertandingan bola tangan, lomba lari karung, outbound, mencari koin di jeruk, jalan santai, donor darah, pelatihan panjat pohon, lomba identifikasi tumbuhan, family gathering, dharma wacana, dan peresmian Taman Aquatik. Perlombaan pertandingan olah raga antar pega-wai dimenangkan oleh; juara 1 regu3, juara 2 regu 4, juara 3 regu 2, juara 4 regu 1. Sedangkan pemenang lomba identifikasi tumbuhan kategori kelompok dimenangkan oleh Unit Registrasi, dan pemenang kategori perorangan adalah I Wayan Mudarsa (juara 1), I Made R. Pendit (Juara 2), Luh Sarini (Juara 3). (I Putu Suendra)

Page 2: kebun raya bali menerapkan sistem manajemen

Siswa SMAN 1 Blahbatuh, Kabupaten Gianyar mengadakan kegiatan observasi tumbuhan di Kebun Raya Eka Karya Bali pada hari Kamis 6 Juni 2013. Kegiatan ini merupakan

Program Penguatan Kompetensi Kelas Unggulan Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMAN 1 Blahbatuh Tahun pelajaran 2012/2013. Siswa yang berjumlah sekitar 250 orang dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok dipandu oleh seorang Pranata Humas. Pada kesempatan itu siswa diberikan penjelasan secara umum mengenai sejarah, tugas dan fungsi Kebun Raya Bali. Selanjutnya mereka dipandu keliling kebun serta diberikan penjelasan mengenai tumbuhan Paku-pakuan, Anggrek, Kaktus dan koleksi Lumut. Mereka sangat antusias mengikuti dan mencatat penjelasan dari pemandu lapangan. Banyak diantara siswa mengajukan pertanyaan seputar tanaman yang dilihatnya.

Dalam kegiatan ini, siswa diberi materi tentang sistematika tumbuhan, ciri khas dari takson yang dipelajari, proses reproduksi, sampai pada kegunaan dan usaha konservasinya. Pada akhir kegiatan, siswa diberikan tugas untuk mengambil beberapa contoh tumbuhan dan mencatat ciri dan nama jenis dari tumbuhan yang diambilnya. Kadek Yuliani, salah satu siswa SMAN 1 Blahbatuh mengatakan, “Saya sering melihat kerajinan anyaman dipajang di toko souvenir di kota Gianyar, tapi saya tidak tahu bahwa anyaman tersebut berasal dari tanaman paku ata (Lygodium circinatum). (I Wayan Mudarsa)

SMAN 1 BLAHBATUH GIANYAR ADAKAN

OBSERVASI LAPANGAN

Salam hangat dari Kebun Raya Bali,

Pembaca setia Newsletter Kebun Raya Bali, pada edisi Juli 2013 redaksi menyajikan info rangkaian HUT Kebun Raya Bali ke-54 tahun antara lain; Pertandingan olah raga antar pegawai, Kegiatan donor darah, Perkembangan implementasi ISO 9001:2008, dan Pelatihan Audit internal. Semoga infonya bermanfaat dan selamat membaca!

Selamat membaca!

UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya “Eka Karya” Bali - LIPI bekerjasama dengan UDD PMI Kabupaten Tabanan menggelar acara donor darah, Kamis 27 Juni

2013. Kegiatan sosial ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun Kebun Raya Bali ke 54 yang jatuh pada 15 Juli 2013. Kegiatan ini diikuti 26 orang pegawai dan yang dinyatan memenuhi syarat untuk donor sebanyak 15 orang.

“Dari catatan PMI, Kebun Raya Bali telah menyelenggarakan aksi donor darah sejak 2003. Tahun ini merupakan kegiatan ke-8 dan berhasil mengumpulkan 15 kantong darah,” tutur Bayu, petugas PMI Tabanan.

Lugrayasa menyatakan, aksi donor darah ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Kebun Raya Bali kepada sesama, dan akan sangat membantu UDD PMI Kabupaten Tabanan dalam melayani permintaan darah dari rumah sakit pemerintah maupun swasta khususnya di kabupaten Tabanan. (I Wayan Mudarsa)

HUT ke-54 KEBUN RAYA BALI

GELAR DONOR DARAH

PELATIHAN AUDIT INTERNAL SISTEM

MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

Pelatihan audit internal dilaksanakan di Wisma Wijahloka dengan narasumber yaitu Sugiono dan Ade Khaerudin dari P2SMTP LIPI . Ada hal yang menarik dan menambah

pengetahuan bagi audit pemula, yaitu kegiatan pemastian dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan kinerja lembaga . Berdasarkan penjelasan Sugiono, Audit internal membantu lembaga mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematik dan teratur untuk

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, pengendalian, dan tata kelola.

Terlebih dulu seorang auditor harus memahami tugas dan tanggung jawab seorang auditee (tempat dia sehari-hari bertugas) ujar Ade Khaerudin. Simulasi audit internal dilakukan tanggal 4 – 5 juli 2013, audit tersebut di mulai dari Seksi Konservasi Tumbuhan kemudian dihari berikutnya audit internal dilakukan di bagian tata usaha.

Ir. I Nyoman Lugrayasa, M.si selaku Manajer Puncak menyampaikan bahwa seluruh pegawai bertanggung jawab untuk mematuhi Standar-standar terkait dengan objektivitas, kecakapan yang relevan dengan pelaksanaan tugasnya. (Renata Lusilaora)

Gedung Etnobotani Kebun Raya Bali memiliki dua fungsi yaitu sebagai Guest House dan museum tempat menyimpan artefak etnobotani disimpan. Museum

Etnobotani sangat relevan bagi Kebun Raya Bali dalam mendukung pelayanan jasa wisata ilmiah yang unik dan menarik. Di lokasi ini, pengunjung dapat melihat berbagai jenis artefak Etnobotani yang kini sudah jarang dipakai oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu artefak unik tradisional Bali adalah kalender tradisional bali yang terbuat dari kayu yang dapat digunakan sepanjang zaman.Museum Etnobotani Kebun Raya Bali dapat menjadi perpustakaan yang menyajikan informasi dan pendidikan tentang budaya Bali dalam memanfaatkan tumbuhan. Berbagai jenis tumbuhan dimanfaatkan sebagai bahan dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial masyarakat di Bali, dalam penyediaan sandang, pangan, pengobatan, dan pembuatan berbagai peralatan. Peralatan yang telah dikoleksi di museum antara lain terbuat dari Bambu tali (Gigantochloa apus), Bambu betung (Dendrocalamus asper), Aren (Arenga pinnata), Belibu (Ehretia javanica), Kelapa (cocus nuciferae), Rotan (calamus ciliaris), Cempaka (Michelia chmpaca), dan Ate (Lygodium circinnatum) yang dipakai sebagai peralatan dalam bentuk anyaman.Peralatan lainnya seperti lesung (alat menumbuk padi) dibuat dari kayu yang relative kuat, alot, dan ringan, umumnya menggunakan kayu kelapa bagian pangkal batang yang sudah tua. Dokumen budaya Bali ditulis dalam lontar yang terbuat dari daun ental (Borassus flabellifer). Lontar tersebut merupakan manuskrip yang memuat berbagai kegiatan budaya tradisional Bali. Seperti lontar usada Bali khusus memuat budaya pengobatan tradisional Bali. Lontar dan artefak Etnobotani tersebut telah dikoleksi oleh Museum Etnobotani Kebun Raya Bali, tepatnya di “Bale Dauh Gedung

Etnobotani” sejak tahun 1992. Gedung Etnobotani telah direnovasi dan diresmikan pada tahun 2013. Perbaikan infrastruktur Gedung Etnobotani dengan koleksi artefak yang tertata rapi merupakan faktor pendukung dalam pelayanan wisata ilmiah dan pendidikan. (I Made R. Pendit).

“MUSEUM ETNOBOTANI” KEBUN

RAYA BALI

Amorphophallus atau bunga bangkai mekar di Pembibitan Kebun Raya Bali pada bulan Juni 2013. Uniknya, kali ini bunga bangkai yang mekar bukan berukuran raksasa

seperti yang biasa kita lihat. Amorphophallus konjac adalah bungai mini dengan ukurun bunga setinggi 50 cm, tinggi batang 60 cm, berwarna ungu dan tutul-tutul hitam di bagian seludangnya. Amorphophallus konjac adalah anggota dari keluarga Araceae.

Menurut para ahli, Amorphophallus konjac adalah salah satu jenis yang memiliki potensi obat yang sudah di usahakan di negara-negara maju. Amorphophallus konjac memiliki kandungan glucomannan yang besar sehingga dapat mengurangi dosis penggunaan insulin bagi penderita diabetes. Bunga bangkai mini ini berasal dari Botanical Garden Tartu University Estonia, merupakan biji kirimin melalui Sudjati B. Susetyo, SP; Kebun Raya Bogor, dan ditanam di Kebun Raya Bali pada tanggal 24 Juni 2009. ( Ngurah Dedy W. )

Amorphophallus konjac K. Koch MEKAR DI KEBUN RAYA BALI