peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata kebun … · pariwisata kebun raya massenrempulu...

82
SKRIPSI PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN RAYA MASSENREMPULU DI KABUPATEN ENREKANG Oleh : RISKA Nomor Induk Mahasiswa : 10561 05322 15 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

SKRIPSI

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN

PARIWISATA KEBUN RAYA MASSENREMPULU DI

KABUPATEN ENREKANG

Oleh :

RISKA

Nomor Induk Mahasiswa : 10561 05322 15

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

i

PENGAJUAN SKRIPSI

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN

RAYA MASSENREMPULU KABUPATEN ENREKANG

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara

Disusun dan Diajukan Oleh

RISKA

Nomor Stambuk: 105610532215

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

ii

Page 4: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

iii

Page 5: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama Mahasiswa : RISKA

Nomor Stambuk : 105610532215

Program Stuudi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa

bantuan dari pihak lain atau ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai

aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademi.

Makassar, 08 Januari 2020

Yang menyatakan,

RISKA

Page 6: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

v

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemerintah dalam pengelolaan

Pariwisata. Serta faktor apa saja yang dihadapi pemerintah dalam pengelolaan

Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini

menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan di dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan

dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjunkan bahwa peran pemerintah (Dinas

Lingkungan Hidup) dalam pengelolaan sektor pariwisata adalah melengkapi sarana

dan prasarana penunjang pariwisata. Ada beberapa peran pemerintah dalam

pengelolaan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang yaitu peran

pemerintah sebagai regulator, fasilitator dan motivator. Faktor yang mempengaruhi

pengembangan objek wisata adalah faktor pendukung yaitu motivator dan regulator,

sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya penanpungan air, serta

keterbatasan dana.

Kata Kunci: Peran Pemerintah, Kebun Raya Massenrempulu.

Page 7: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah penulisan panjatkan kehadiran allah swt, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulisan dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan Pariwisata Kebun

Raya Massenrempulu Di Kabupaten Enrekan

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas

muhammmadiyah makassar.

Penulisan menyadarkan bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah banyak

mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulisan tidak

lupa mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Muhammadiah,M.M selaku pembimbing I dan Dr.SudarmiM.Si

selaku pembimbing II atas bimbingan, arahan, waktu dan kesabaran yan

telah diberikan kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

2. Dr.Hj.Ihyani Malik,S.IP,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Nasrul Haq,S.sos.,M.PA selaku Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

vii

4. Kepada Upt Kebun Raya Massenrempulu serta staf yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis selama menjalankan kegiatan penelitian.

5. Seluruh dosen dan staf fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Makassar.

6. Ayahanda Agus dan Ibunda Hasna beserta Kakak dan seluruh keluarga besar

yang telah tulus dan penuh kasih sayang memberikan doa, perhatian, motivasi

dan bantuan material selama penulis menempuh pendidikan.

7. Seluruh rekan-rekan seangkatan khususnya pada jurusan administrasi negara

atas seluruh kerjasama, kebersamaan dan bantuannya.

Penulisan menya dari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan,karena itu melalui kesepakatan ini penulis mengharapkan kritik dan

saran dari berbagai pihak yang bersifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi

ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Wassalamu alikum Wr.Wb

Makassar, 08 Januari 2020

Penulis

Page 9: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ......................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENERIMAAN TIM ............................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYAH ILMIAH..................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... .v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL........................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Peran Pemerintah ............................................................... 7

B. Pengertian Pengelolan .......................................................................... 9

C. Parawisata dan Keparawisataan ........................................................... 10

D. Dinas Daerah ........................................................................................ 24

E. Pendapatan Asli Daerah ....................................................................... 25

F. Kerangka Pikir ..................................................................................... 28

G. Fokus Penelitian ................................................................................... 30

H. Deskripsi Fokus Penelitian ................................................................... 30

Page 10: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

ix

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 32

B. Jenis dan Tipe Penelitian ...................................................................... 32

C. Sumber Data ........................................................................................ 33

D. Informan Penelitian .............................................................................. 33

E. Teknik Pengumpula Data ..................................................................... 34

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 35

G. Teknik Pengabsahan Data .................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Penelitian ........................................................................ 37

B. Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu ... 45

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Kebun Raya Masenrempulu

.............................................................................................................. 59

BAB V HASIL PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 63

B. Saran-saran ........................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN .................................................................................................... 67

Page 11: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

x

DAFTAR TABEL

Table Halaman

1.1 Adapum Yang Menjadi Informan Dalam Penelitian Yaitu 8 Orang.......... 34

1.2 Pendapatan Kebun Raya Massenrempulu .................................................. 39

1.3 Luas Daerah Menurut Kecamatan Enrekang ............................................. 40

Page 12: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pariwisata telah mengalami berbagai perubahan baik

perubahan pola, bentuk dan sifat kegiatan, serta dorongan orang untuk melakukan

perjalanan. Pariwisata merupakan industri gaya baru yang mampu menyediakan

pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf

hidup dan dalam mengaktifkan sektor lain di dalam negara penerima wisatawan.

Kebudayaan merupakan hasil budidaya manusia yang selalu tumbuh dan

berkembang. Kebudayaan sudah sejak lama menjadi salah satu garapan dan

pembangunan nasional.Budaya merupakan salah satu bagian asset kepariwisataan

yang memiliki corak beraneka ragam di bumi nusantara ini.

Dalam dekade ini perkembangan pariwisata sudah sedemikian pesat dan

terjadi suatu fenomena yang sangat global dengan melibatkan jutaan manusia baik

kalangan pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Perkembangan dunia pariwisata

telah mengalami berbagai perubahan baik perubahan pola, bentuk, maupun sifat

perkembangan itu sendiri. Pariwisata merupakan sektor yang bisa menunjang

kemajuan suatu daerah, terutama dengan adanya peraturan mengenai otonomi daerah

Kegiatan ini diberlakukan salah satunya atas dasar karena masyarakat daerah

memiliki modal yang dapat di andalkan untuk kemajuan daerahnya, salah satunya

adalah melalui kegiatan pariwisata.Peranan pariwisata dalam pembangunan secara

garis besar berintikan tiga segi yakni segi ekonomis (devisa, pajakpajak), segi

Page 13: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

2

kerjasama antar negara (persahabatan antarbangsa), segi kebudayaan

(memperkenalkan kebudayaan kita kepada wisatawan mancanegara).

Sulsel yang selama ini cenderung hanya mengandalkan daerah tujuan wisata

budaya Tana Toraja, kini mulai berpaling ke sejumlah Kabupaten dan Kota sebagai

diversifikasi objek wisata yang bisa menarik minat kunjungan wisatawan

mancanegara maupun domestik. Kabupaten Enrekang memiliki potensi objek wisata

alam, budaya, dan kuliner khas yang tidak kalah dengan daerah lain, sehingga

pemerintah Kabupaten Enrekang menjadikan sektor ini sebagai primadona

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD).

Enrekang masuk dalam kawasan pengembangan pariwisata “Sawerigading”

Sulsel, bersama Kabupaten Luwu, Kota Palopo Luwu Utara, dan Luwu Timur.

Daerah yang masuk dalam satu kawasan wisata ini memiliki kesamaan budaya dan

seni “tempo doeloe”. Gambaran mengenai posisi sektor pariwisata di Kabupaten

Enrekang akan dibahas dengan mempertimbangkan penetapan pariwisata sebagai

salah satu bisnis inti Kabupaten Enrekang, peraturan perundangan yang mendukung

pengembangan kepariwisataan Kabupaten Enrekang, dan permasalahan yang

dihadapi dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang. Posisi sektor

parawisata Kabupaten Enrekang sangat penting sebagai salah satu bisnis inti

Kabupaten Enrekang. Dengan penetapan pariwisata sebagai salah satu bisnis inti,

perhatian pemerintah terhadap pengembangan pariwisata akan bertambah besar dan

pembangunan pariwisata menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.

Page 14: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

3

Tujuan pengembangan pariwisata Kabupaten Enrekang adalah menjadikan

pariwisata sebagai bagian dalam mewujudkan dan mengisi pola pembangunan

parawisata nasional, dan salah satu kegiatan ekonomi serta sumber pendapatan

daerah. Tujuan pengembangan pariwisata yang telah ditetapkan ini dihgarapkan dapat

memacu perkembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang. Pariwisata di Kabupaten

Enrekang sudah menjadi salah satu kegiatan ekonomi daerah, walaupun sebagian

besar belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah.

Dalam rangka memanfaatkan peluang pariwisata yang secara prospektif dapat

menguntungkan,maka diperlukan juga iklim usaha yang kondusif agar dapat

menjamin berlangsungnya kegiatan parawisata, serta membuka peluang investasi

guna meningkatkan aktifitas parawisata, yang selanjutnya melalui pengelolaan

berbagai potensi secara optimal diharapkan akan dapat menarik dunia usaha untuk

melakukan kegiatan penanaman modal di Kabupaten Enrekang dapat dipastikan

bahwa aktivitas ekonomi akan meningkat dan pada gilirannya akan memberi dampak

secara langsung terutama dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

masyarakat dan menunjang pendapatan asli daerah (PAD).

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

menjelaskan bahwa kepariwisataan diperlukan untuk mendorong pemerataan,

kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan

perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 Tentang

Pedoman Pengembangan Ekowisata Di Daerah, yang dimaksud ekowisata adalah

Page 15: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

4

kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur

pendidikan, dan dukungan terhadap usaha konservasi sumber daya alam, serta

peningkatan pendapatan masyarakat lokal.

Kebijakan pemerintah daerah dalam pembangunan pariwisata sangat penting

perannya dalam menunjang keberhasilan pembangunan pariwisata nasional.

Perkembangan dan pertumbuhan pariwisata perlu diantisipasi agar perkembangannya

tetap pada jalurnya dan daya dukungannya. Pembangunan dalam wilayah objek

wisata akan memberikan sumbangan yang sangat besar apabila dikelola secara

profesional, karena sumbangan bagi daerah yang bersangkutan, pariwisata dapat

memacu pertumbuhan kawasan sekitar objek wisata tersebut.

Peraturan otonomi daerah memberikan setiap daerah untuk mengelola

sumberdaya yang ada pada daerah tersebut, misalnya pengolaan sumber daya alam

dan sumber daya manusia. Perencanaan pengembangan dapat dimulai dengan

mengenali wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi pengenbangan kepariwisataan.

Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan peran dan kesejahteraan masyarakat

seluas-luasnya serta penyiapan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi

tinggi di bidang pelayanan jasa kepariwisataan juga menjadi hal yang perlu dilakukan

serta perlu pula dilengkapi dengan kemampuan teknis, operasional dan manejerial

dala penyediaan barang jasa kepariwisataan.

Kabupaten Enrekang memiliki banyak potensi wisata alam yang sangat

potensial jika dikembangkan dengan baik. Meskipun Kabupaten Enrekang memiliki

sejumlah potensi wisata alam yang sangat baik, namun sebagian besar belum tergarap

Page 16: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

5

secara maksimal. Banyak pengelolaan wisata di Kabupaten Enrekang dapat dilihat

dari keadaan sarana dan prasarana wisata di berbagai tempat objek wisata yang belum

lengkap dan tidak terawat.

Potensi objek wisata di Kabupaten Enrekang apabila dikelola dan

dikembangkan dengan baik dan tepat maka akan menjadi tujuan wisata yang menarik

untuk dikunjungi. Selain itu, dengan meningkatnya wisatawan yang berkunjung maka

akan secara langsung meningkatkan PAD.

Pemerintah Kabupaten Enrekang mempunyai hambatan terbesar terutam

terletanya belum mampu mendesain atau merencanakan secara terpadu program-

program pengembangan pariwisata. Bahkan keindahan potensi yang terkandung,

pengelolaan nyaris terabaikan karena alasan dana dan kurangnya investor melirik.

Berdasarkan pada kenyataan uraian di atas terlihat bahwa pengelolaan

parawisata di Kabupaten Enrekang mendapat tantangan yang kompleks terutama

dalam hal pengelohan terhadap pemerintah daerah yang belum maksimal sehingga

penelitian mencoba mengambil judul “Peran Pemerintah Dalam Pengelolaan

Pariwisata Kebun Raya Masenrempulu Di Kabupaten Enrekang”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dijadikan dasar analisis peran pemerintah dalam

pengelolan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten Enrekang adalah

yaitu:

1. Bagaimana peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata Kebun Raya

Masenrempulu di Kabupaten Enrekang?

Page 17: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

6

2. Faktor-faktor apa saja yang memperngaruhi dalam pengelolaan pariwisata

Kebun Raya Masenrempulu di Kabupaten Enrekang ?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengelolaan pariwisata Kebun Raya Masenrempulu di

Kabupaten Enrekang

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengelolaan

pariwisata Kebun Raya Masenrempulu di Kabupaten Enrekang

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang parawisata.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan

informasi pariwisata secara umum, dan berguna bagi peneliti dalam menambah

wawasan mengenai pengelolaan parawisata yang ada di Kabupaten Enrekang.

Page 18: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Peranan Pemerintah

Setiap manusia dalam kehidupannya masing-masing memiliki peran dan

fungsi dalam menjalankan kehidupan. Dalam melaksanakan perannya, setiap manusia

memiliki cara atau sikap yang berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi oleh latar

belakang kehidupan sosialnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010), menjelaskan pengertian peran

sebagai berikut:

1. Peran adalah pemain yang diandalkan dalam sandiwara maka ia adalah pemain

sandiwara atau pemain utama.

2. Peran adalah bagian yang dimainkan oleh seorang pemain dalam sandiwara, ia

berusaha bermain dengan baik dalam semua peran yang diberikan.

3. Peran adalah bagian dari tugas utama yang dilaksanakan.

Peran merupakan aspek yang dinamis dalam kedudukan (status) terhadap

sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peran (suharto, 2006 : 1). Konsep tentang

peran (role) menurut Komaruddin (1994) yakni sebagai berikut:

1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen

2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status

3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata

7

Page 19: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

8

4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang apa

adanya

5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.

Dari sudut pandang yang lain, peranan ialah tindakan yang dilakukan

seseorang atas sekelompok orang dalam suatu peristiwa (Poerwadarminta, 1995).

Dari berbagai pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian

peranan dalam hal ini peran pemerintah dalam melaksanakan fungsi dan tujuannya

dalam pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pengaturan masyarakat. Dapat

dijelaskan bahwa peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan apabila

seseorang melaksanakan hak-hak serta kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka

ia telah melakukan sebuah peranan. Fungsi pemerintah yaitu mengarahkan

masyarakat dalam kemandirian dan pembangunan demi terciptanya

kemakmuran,tidak serta merta di bebankan oleh masyarakat. Perlu adanya peran

pemerintah yang secara optimal dan mendalam, maka peran pemerintah yang

dimaksud anatara lain : (Ryaas Rasyid,2010)

1. Peran pemerintah sebagai fasilitator

Peran pemerintah sebagai fasilitator memiliki suatu masalah tentang pemerintah

belum menyiapkan fasilitator yang cukup untuk mengelola tempat wisata,

pemerintah kurang memberikan motivasi kepada masyarakat mengenai

bagaimana mengelola parawisata.

Page 20: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

9

2. Pemerintah sebagai regulator

Peran pemerintah sebagai regulator memiliki suatu masalah tentang peraturan

yang belum cukup baik untuk menciptakan objek wisata. Regulator belum

menjamin tempat wisata yang baik. Pemerintah belum menyiapkan peraturan

tentang wisatawan tidak boleh menebang pohon, wisatawa tidak boleh

membuang sampah sembarangan, dan wisatawan tidak boleh mengganggu satwa.

3. Perann pemerintah sebagai motivator

Peran pemerintah sebagai motivator memiliki suatu masalah tentang pemerintah

kurang melakukan sosialisasi tentang bagaimana cara mengembangkan potensi

parawisata alam.

B. Pengertian Pengelolaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010) memberikan pengelolaan

didefinisikan sebagai berikut:

1. Proses, cara, pembuatan mengelola

2. Proses melakukan oerbuatan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain

3. Proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi

4. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam

pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Patterson dan Plowman dalam dalam Suprapto (2009) mendefinisikan

manajemen sebagai suatu teknik, maksud dan tujuan dari sekelompok manusia

tertentu yang ditetapkan, dijelaskan dan dijalankan.

Page 21: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

10

Menurut Terry (2009) pengelolaan (management) merupaka proses yang khas,

yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan

yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Pengelolaan merupakan suatu proses kegiatan yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksaan dan pengawasan.

1. Perencanaan (planning), adalah suatu pemeliharaan yang berhubungan dengan

waktu yang akan datang dalam menggambarkan dan merumuskan kegiatan-

kegiatan yang diusulkan demi mencapai hasil yang dikehendaki.

2. Pengorganisasian (organizing), adalah penentuan, pengelompokkan, dan

pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk mencapai tujuan.

3. Pelaksanaan (actuating), adalah usaha agar setiap anggota kelompok

mengusahakan pencapaian tujuan denga berpedoman pada perencanaan dan

usaha pengorganisasian.

4. Pengawasan (controling), adalah proses penentuan yang seharusnya

diselesaikan yaitu penilaian pelaksaan, bila perlu melakukan tindakan korektif

agar pelaksanaannya tetap sesuai dengan rencana.

C. Pariwisata dan Keparawisataan

1. Pariwisata

Bila dari segi etimologi pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri

dua kata yaitu “Peri” dan “Wisata”.Peri berarti berulang-ulang,berkali-kali atau

Page 22: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

11

berpura-pura, sedangkan Wisata berarti perjalanan atau berpergian, jadi pariwisata

berarti perjalanan yang dilakukan secara berpura-pura, berulang-ulang atau berkali.

The Association Internationale des Experts Scientifique du Tourisme (AIEST)

dalam Suwarjoko (2007), mendefinisikan pariwisata sebagai keseluruhan hubungan

dan fenomena yang timbul akibat perjalanan dan pertinggalan (stay) para

pendatang,namun yang dimaksud pertinggalan bukan berarti untuk bermukim tetap .

Menurut Kodyat (2001) parawisata adalah perjalanan suatu tempat ketempat

lain, bersifat sementra, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari

keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi

sosial, budaya alam, dan ilmu.Selanjutnya Burkart dan Medlik dalam Bram (2006)

menjelaskan pariwisata sebagai suatu trasformasi orang untuk sementara dan dalam

waktu jangka pandek ketujuan-tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hidup

dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal ditempa-tempat tujuan itu.

Sedangkan Wahad (2003) menjelaskan parawisata adalah salah satu jenis

industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam

penyediaan lapangan kerja peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi

sektor-sektor produktivitas lainnya. Sebagai sektor yang kompleks,pariwisata juga

meliputi industri-industri klasik seperti kerajinan tangan dan cindera mata,

penginapan, transportasi secara ekonomi juga dipandang sebagai industri.

Page 23: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

12

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang

Kepariwisataan, menyatakan bahwa ;

a. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengempangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

b. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

c. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitasserta layanan yang disediakan masyarakat,pengusaha,pemerintah,dan

pemerintah daerah.

d. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan

bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan

setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat

setempat, sesama wisatawan,pemerintah,pemerintah daerah, dan pengusaha.

Parawisata memiliki berbagai macam bentuk kegiatan wisata yang dapat

disesuaikan dengan minat ataupun kebutuhan wisatawan. Kegiatan wisata yang

dilakukan memiliki tujuan tertentu yang mendatangkan manfaat tersendiri bagi

masing-masing wisatawan. Menurut Suwantoro (2014) terdapat beberapa perjalanan

wisata bila ditinjau dari berbagai macam segi, yaitu:

1) Dari segi jumlahnya,wisatawan dibedakan atas:

a) Individual Tour (wisatawan perorangan),yaitu suatu perjalanan wisata yang

dilakukan oleh satu orang atau sepasang suami- istri

Page 24: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

13

b) Family Group Tour (wisata keluarga), yaitu suatu perjalan wisata yang

dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan

kekerabatan satu sama lain.

c) Group Tour (wisata rombongan) yaitu suatu perjalanan wisata yang dilakukan

bersama-sama dengan dipimpin oleh seorang yang bertanggungjawab atas

keselamatan dan kebutuhan anggotanya. Biasanya paling sedikit 10 orang,

dengan dilengkapi diskon dari perusahan principal bagi orang yang kesebelas

potongan ini berkisar antara 25 hinggga 50 % dari ongkos penginapan atau

penerbangan.

2) Dari segi kepengaturannya, wisata dibedakan atas:

a) Pra-arrangend Tour (wisata berencana), yaitu suatu perjalanan wisata yang

jauh hari sebelumnya telah datur segala sesuatunya,transportasi, akomodasi

maupum objek-objek yang akan dikunjungi.

b) Package Tour (paket wisata), perusahaan Biro perjalanan wisata yang telah

bekerjasama menyelenggarakan paket wisata yang mencakup biaya perjalanan,

hotel, ataupun fasilitas lainnya yang merupakan suatu komposisi perjalanan

yang disusun guna memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan

perjalanan wisata.

c) Coach Tour ( wisata terpimpin ), yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang

dijual oleh biro perjalanan dengan dipimpin oleh seorang pemamdu wisata dan

merupakan perjalanan wisata yang dilakukan secara rutin,dalam jangka waktu

yang telah ditetapkan dan dengan rute perjalanan yang tertentu pula.

Page 25: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

14

d) Special Arranged Tour (wisata khusus), yaitu suatu perjalanan wisata yang

disusun secara khusus guna memenuhi permintaan seorang langganan atau

lebih sesuai keinginannya.

e) Optimal Tour (wisata tambahan), yaitu suatu perjalanan wisata tambahan diluar

pengaturan yang telah disusun dan diperjanjikan perlaksanaannya, yang

dilakukan atas permintaan pelanggan.

3) Dari segi maksud dan tujuan, wisata dibedakan atas:

a. Holiday Tour (wisata liburan), yaitu suatu perjalanan wisata yang

diselenggarakan dan diikuti oleh anggotanya guna berlibur, bersenang-senang,

dan menghibur diri.

b. Familiarization Tour (wisata pengenalan), yaitu suatu perjalanan yang

dimaksud guna mengenai lebih lanjut bidang atau daerah yang mampunyai

kaitan dengan pekerjaannya.

c. Educational Tour (wisata pendidikan),yaitu suatu perjalanan wisata yang

dimaksudkan untuk memberikan gambaran, studi perbandingan ataupun

pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjunginya.

d. Scientific Tour (wisata pengetahuan), yaitu perjalanan wisata yang tujuan

pokoknya adalah untuk memperoleh pengetahuan dan penyelidikan terhadap

sesuatu bidang ilmu pengetahuan.

e. Pileimage Tour (wisata keagamaan), yaitu suatu perjalanan wisata yang

dimaksudkan guna melakukan ibadah keagamaan.

Page 26: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

15

f. Special mission Tour (wisata kunjungan khusus), yaitu suatu perjalanan wisata

yang dilakukan dengan maksud khusus, misalnya misi dagang, kesenian, dan

lain-lian.

g. Hunting Tour (wisata perburuan), yaitu suatu kunjungan wisata yang

dimaksudkan untuk menyelenggarakan perburuan binatang yang diijikan oleh

penguasa setempat sebagai hiburan semata

4) Dari segi penyelenggarannya, wisata dibedakan atas:

a) Ekskursi (Excursion), yaitu suatu perjalanan wisata pendek yang ditempuh

kurang dari 24 jam guna mengunjungi satu atau lebih objek wisata.

b) Safari Tour suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara khusus dengan

perlengkapan maupun peralatan khusus yang tujuan maupun objeknya bukan

merupakan objek wisata pada umumnya.

c) Cruise Tour, yaitu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesiar

mengunjungi objek-objek wisata bahari dan objek wisata di darat dengan

menggunakan kapal pesiar sebagai basis pemberangkatannya.

d) Youth Tour, (wisata remaja), yaitu kunjungan wisata yang diselenggarakan

khusus bagi para remaja menurut golongan umur yang ditetapkan negara

masing-masing.

e) Marine Tour (wisata bahari), yaitu suatu kunjungan ke objek wisata khususnya

untuk menyaksikan keindahan lautan wreck-diving (menyelam) dengan

perlengkapan selam lengkap.

Page 27: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

16

Ada beberapa komponen pokok yang secara umum digunakan dalam

memberikan batasan mengenai parawisata, sebagai berikut:

a) Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antara dua atau lebih

lokalitas.

b) Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan

merupakan tempat tinggalnya kurang dari setahun dan tujuan perjalanannya

bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau

penghidupan ditempat tujuan.

c) Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu

malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi.

Apabila diperhatikan ketiga hal tersebut, maka parawisata memiliki beberapa

komponen penting yang terkandung didalamnya, antara lain: traveler, visitor, dan

tourist, masing-masing komponen mempunyai hubungan yang erat satu sama lain.

Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang dapat

menarik minat wisatawan atau pengungjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat

tertentu. Daya tarik yang tidak atau belum dikembangkan merupakan sumber daya

potensial dan belum dapat dikatakan sebagai daya tarik wisata. Obyek dan daya tarik

wisata merupakan dasar bagi keparawisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu

daerah keparawisataan sulit untuk dikembangkan.

Page 28: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

17

Suatu obyek wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus

memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut Maryani (1991),

syarat-syarat tersebut adalah:

a) What to see, di tempat tersebut harus ada obyek wisata dan atraksi wisata yang

berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut

harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan

“entertainment” bagi wisatawan, yang meliputi pemandangan alam, kegiatan

kesenian, dan atraksi wisata.

b) What to do, ditempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan,

harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal

lama di tempat itu.

c) What to buy, tempat tujuan wisata harus menyediakan fasilitas untuk berbelanja

terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai cinderamata untuk di

bawa pulang.

d) What to arrived, didalamnya termasuk aksebilitas, bagaimana kita mengunjungi

obyek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan, dan berapa lama

tiba ketempat tujuan wisata tersebut.

e) What to stay, bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara selama dia

berlibur di obyek wisata itu.

Page 29: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

18

Diperlukan penginapan-penginapan. Selain itu, pada umumnya daya tarik suatu

obyek wisata berdasarkan atas:

a) Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman,

dan bersih.

b) Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.

c) Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka.

d) Adanya saran dan prasarana untuk melayani para wisatawan yang hadir.

e) Obyek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam

pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.

f) Obyek wisata mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus

dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang

terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa lampau.

Perkembangan suatu kawasan wisata juga tergantung pada apa yang dimiliki

kawasan tersebut untuk dapat ditawarkan kepada wisatawan. Hal ini tidak dapat

dipisahkan dari peranan para pengelola kawasan wisata. Yoeti (1996) berpendapat

bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga tercapainya industri sangat tergantung

pada tiga A (3A), yaitu atraksi (attraction), mudah dicapai (accesibility), dan fasilitas

(amenitiesi).

Atraksi wisata yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat

dilihat, dinikmati dan yang teramasuk dalam hal ini adalah: tari-tarian, nyanyian

kesenian rakyat tradisional, upacara adat, dan lain-lain. Tourism disebut attractive

Page 30: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

19

spontance, yaitu segala sesuatu yang terdapat didaerah tujuan wisata yang merupakan

daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke suatu tempat tujuan wisata.

Aksebilitas (accesibility),Aktifitas keparawisataan banyak tergantung pada

transportasi dan komunikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat

mempengaruhi keinginan seorang untuk melakukan perjalanan wisata. Unsur yang

terpenting dalam aksebilitas adalah transportasi sehingga jarak menjadi dekat. Selain

transportasi, yang berkaitan dengan aksebilitas adalah prasarana meliputi jalan,

jembatan, terminal, stasiun, dan bandara. Prasarana ini berfungsi untuk

menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lain. Keberadaan sarana

transportasi akan mempengaruhi laju tingkat transportasi itu sendiri. Kondisi

prasarana yang baik akan membuat laju transportasi optimal.

Fasilitas (amenties), pariwisata tidak akan terpisah dengan akomodasi

perhotelan. Fasilitas wisata merupakan hal-hal penunjang terciptanya kenyamanan

wisatawan untuk dapat mengungjungi suatu daerah tujuan wisata. Adapun sarana-

sarana penting yang berkaitan dengan perkembangan pariwisata yaitu akomodasi

penginapan, restoran, air bersih, komunikasi, hiburan, dan keamanan.

Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting dalam dunia

keparawisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat menyukseskan program

pemerintah dalam melestarikan adat dan budaya bangsa sebagai aset yang dapat

dijual kepada wisatawan. Objek dan daya tarik wisata dapat berupa alam, budaya,

tata hidup dan sebagainya yang memiliki daya tarik dan nilai jual untuk dikunjungi

ataupun dinikmati oleh wisatawan. Dalam arti luas, apa saja yang mempunyai daya

Page 31: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

20

tarik wisata atau menarik wisatawan dapat disebut sebagai objek dan daya tarik

wisata.

2. Kepariwisataan

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 1, Keparawisataan

adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan parawisata dan bersifat multidimensi

serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara

serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan,

pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha. Dalam keparawisataan, menurut

Leiper dalam Ismayati (2009), terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan

kepariwisataan tersebut bisa terjadi yakni:

a. Wisatawan

Adalah aktor dalam kegiatan wisata. Berwisata menjadi sebuah pengalaman

manusia untuk menikmati, mengantisipasi dan mengingatkan masa-masa di dalam

kehidupan.

b. Elemen Geografi

Pergerakan wisatawan berlangsung pada tuga area geografi, seperti berikut

ini:

a) Daerah Asal Wisatawan (DAW), daerah tempat asal wisatawan berada ketika ia

melakukan aktivitas keseharian, seperti bekerja, belajar, tidur dan kebutuhan

dasar lain. Rutinitas itu sebagai pendorong untuk memotivasi seseorang

berwisata. Dari DAW, seseorang dapat mencari informasi tentang obyek dan

Page 32: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

21

daya tarik wisata yang diminati, membuat pemesanan dan berangkat menuju

daerah tujuan.

b) Daerah Transit (DT), tidak seluruh wisatawan harus berhenti di daerah itu.

Namun, seluruh wisatawan pasti akan melalui daerah tersebut sehingga peranan

DT pun penting. Seringkali terjadi, perjalanan wisata berakhir di daerah transit,

bukan di daerah tujuan. Hal inilah yang membuat negara-negara seperti

Singapura dan Hongkong berupaya menjadikan daerahnya multifungsi, yakni

sebagai Daerah Transit dan Daerah Tujuan Wisata.

c) Daerah Tujuan Wisata (DWT), daerah ini sering dikatakan sebagai sharp end

(ujung tombak) pariwisata. Di DWT ini dampak parawisata sangat dirasakan

sehingga dibutuhkan perencanaan dan strategi manajemen yang tepat. Untuk

menarik wisatawan, DWT meruapakan pemacu keseluruhan sistem parawisata

dan menciptakan permintaan untuk perjalanan dari DAW. DWT juga

merupakan raison d’etre atau alasan utama perkembangan parawisata yang

menawarkan hal-hal yang berbeda dengan rutinitas wisatawan.

c. Industri Pariwisata

Elemen ketiga dalam keparawisataan adalah industri parawisata. Industri yang

menyediakan jasa, daya tarik, dan sarana wisata. Industri yang merupakan unit-unit

usaha atau bisnis di dalam keparawisataan dan tersebar di ketiga area geografi

tersebut. Sebagai contoh, biro perjalanan wisata bisa ditemukan di daerah asal

wisatawan. Penerbangan bisa ditemukan baik di daerah asal wisatawan maupun di

daerah transit, dan akomodasi bisa ditemukan di daerah tujuan wisata.

Page 33: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

22

Adapun asas, fungsi, tujuan keparawisataan menurut Undang - Undang 10

Tahun 2009 sebagai berikut:

a. Asas manfaat, asas kekeluargaan, asas adil dan merata, asas keseimbangan, asas

kemandirian, asas kelestarian, asas partisipatif, asas berkelanjutan, asas

demokratis, asas kesetaraan, asas kesatuan.

b. Fungsi kepariwisataan adalah memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan

intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan

pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

c. Tujuan keparawisataan meliputi:

a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

b) Meningkatkan kesejahteraan rakyat

c) Menghapus kemiskinan

d) Mengatasi pengangguran

e) Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya

f) Memajukan kebudayaan

g) Mengangkat citra bangsa

h) Memupuk rasa cinta tanah air

i) Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa

j) Memperat persahabatan antar bangsa

3. Potensi Pariwisata

Kata potensi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu potencial,

mengandung makna sebagai (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan. Dalam

Page 34: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

23

Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai

kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya.

Menurut Wiyono (2006) potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar

dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan

menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut. Menurut Prihadi (2004)

potensi biasa disebut sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam

yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Pendit (1999) menerangkan bahwa potensi wisata adalah berbagai sumber

daya yang terdapat di sebuah daerah tertentu yang bisa dikembangkan menjadi atraksi

wisata. Dengan kata lain, potensi wisata adalah berbagai sumber daya yang dimiliki

oleh suatu tempat dan dapat dikembangkan menjadi suatu atraksi wisata (tourist

attraction) yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dengan tetap

memperhatikan aspek-aspek lainnya.

4. Tujuan pariwisata

Menemukan tujuan adalah langkah awal dari perencanaan agar ketika

kegiatan dilaksanakan bisa sesuai dengan apa yang dinginkan. Seseorang dalam

melakukan perjalan pasti memiliki tujuan yang diinginkan.

Menurut (Kesrul 2003) tujuan pariwisata, yaitu sebagai berikut :

1. Keinginan bersantai ,bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas)

2. Keinginan mencari suasana baru atau suasana lain

3. Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan

Page 35: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

24

4. Keinginan berpetualang dan mencari pengalaman baru

5. Mencari kepuasaan dari yang sudah didapatkan.

Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pariwisata adalah

untuk bersantai, mencari suasana baru, memenuhi rasa ingin tahu, ingin berpetualang

dan mencari kepuasan ketika berwisata.

D. Dinas Daerah

Menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah

“Dinas Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pelaksana Pemerintah

Kabupaten/Kota dimpimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah”. Dinas

Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi.

Pada Dinas Daerah Kabupaten/Kota dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis

Dinas Daerah (UPTD) Kabupaten/Kota untuk melaksanakan sebagian tugas Dinas

yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.

Tugas dan fungsi utama dinas daerah yang memberi pelayanan kepada

masyarakat tanpa batas-batas tertentu dapat digunakan sebagai organisasi ekonomi

yang memberikan pelayanan jasa dan menghasilkan imbalan (Riwu, 1997).

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah sebagai salah satu dinas daerah

adalah organisasi pariwisata daerah yang merupakan bagian dari dinas daerah dan

bertugas sebagai unsur pelaksanaan daerah dalam menjalankan roda pembangunan

dan pemerintah daerah di sektor pariwisata.

Page 36: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

25

E. Pendapatan Asli Daerah

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah,

maka sumber pendapatan daerah untuk membiayai APBD terdiri dari:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

b. Dana perimbangan

c. Pinjaman daerah

d. Lain-lain penerimaan daerah yang sah

Selanjutnya di dalam penjelasan atas Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang

diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Sektor pendapatan daerah memegang peranan yang sangat penting, karena

melalui sektor ini dapat dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan

pemerintah dan pembangunan daerah. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri

dari:

1. Pajak Daerah

Menurut Siagian, dalam bukunya yang berjudul Pajak Daerah Sebagai

Keuangan Daerah, pajak daerah dapat didefinisikan sebagai pajak Negara yang

diserahkan kepada daerah dan dinyatakan sebagai pajak daerah dengan undang-

undang. Menurut Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 pajak daerah didefinisikan

sebagai iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah

Page 37: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

26

tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat membiayai penyelenggaraan

pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oeh orang pribadi atau badan

kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. Pajak daerah

yang tergolong di dalamnya yaitu :

a. Pajak reklame

b. Pajak penerangan jalan

c. Pajak galian

d. Pajak hotel dan restoran

e. Pajak hiburan

f. Tunggakan pajak daerah

g. Yang tergolong dalam pos bagi hasil pajak :

h. Pajak bumi dan bangunan

i. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

j. Pajak kendaraan bermotor

k. Bea perolehan atas tanah dan bangunan

l. Bea balik nama kendaraan bermotor

2. Retribusi daerah

Retribusi daerah dapat didefinisikan sebagai pungutan terhadap orang atau

badan kepada pemerintah daerah dengan konsekuensi pemerintah daerah memberikan

Page 38: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

27

jasa pelayanan atau perijinan tertentu yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar

retribusi. Nama, objek dan subjek retribusi adalah :

1. Nama retribusi :

a) Retribusi karcis tanda masuk objek wisata yaitu : pungutan yang dipungut

kepada pengunjung objek wisata sebagai tanda bukti pembayaran yang sah

yang ditrbitkan oleh pemerintah.

b) Retribusi izin usaha parawisata yaitu : kegiatan tertentu pemerintah daerah

dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud

untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawas atas kegiatan

pemanfaatan ruangan, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana

atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga

kelestarian lingkungan.

2. Objek retribusi terdiri dari :

a) Pelayanan jasa umum untuk memasuki objek wisata

b) Penerbitan surat izin usaha pariwisata

3. Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menjalankan dan

menikmati pelayanan jasa umum dan perizinan tertentu.

a) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

b) Lain-lain pendapatan asli daerah sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf d, meliputi :

Page 39: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

28

a. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan

b. Jasa giro

c. Pendapatan bunga

d. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing

e. Komisi, potongan atau bentuk lain sebagai akibat dari penjualan atau

pengadaan barang dan jasa oleh daerah.

F. Kerangka Pikir

Pariwisata merupakan salah satu potensi daerah yang letaknya tersebar di

seluruh wilayah Indonesia dan salah satunya ada di Sulawesi Selatan. Kota Enrekang

sebagai salah satu daearah tujuan wisata di Provinsi Sulawesi Selatan memiliki

beraneka ragam objek wisata yang potensial yang tersebar diberbagai tempat. Semua

potensi yang ada tersebut masih perlu di kembangkan dan dikelola dengan baik

karena masih banyak potensi-potensi wisata yang di manfaatkan secara maksimal.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Enrekang sebagai lembaga yang

mempunyai peran penting dalam menjalankan urusan pemerintahan yang bersifat

pilihan diberi wewenang dalam pengelolaan dan mengembangkan parawisata,

sehingga Dinas tersebut memiliki wewenang dalam mengatur seluruh wisata yang

ada di Kabupaten Enrekang.

Page 40: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

29

Pengelolaan kawasan Kebun Raya massenrempulu dapat dilihat dari 3 aspek

yang berkaitan dengan pengelolaan: Sebagai fasilitator ,Sebagai regulator,Sebagai

motivator.

BAGAN KERANGKA PIKIR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Peran Pemerintah Dalam

Pengelolaan Pariwisata

Kebun Raya

Massenrempulu Kabupaten

Enrekang

Indikator Peran

Pemerintah Pariwisata

Kebun Raya

Massenrempulu:

1. Fasilitator

2. Regulator

3. Motivator

Faktor-Faktor

Pendukung

- Motivasi

- Regulator

Terciptanya Pengelolaan Pariwisata

Kebun Raya Massenrempulu

Faktor-Faktor

Penghambat

-Kurangnya

Penampungan Air

-Keterbatasan Anggaran

Page 41: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

30

G. Fokus Penelitian

Peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata Kebun Raya Masenrempulu u

di Kabupaten Enrekang mengenai peran pemerintah yang indikatornya adalah:

1).Sebagai fasilitator,

2).Sebagai regulator,dan

3).sebagai motivator.

H. Deskripsi Fokus Penelitian

1. Peran pemerintah sebagai fasilitator adalah menciptakan kondisi yang kondusif

bagi pelaksanan pembangunan untuk menjembatani berbagai kepentingan

masyarakat dalam mengoptimalkan pembangunan daerah.

2. Peran pemerintah sebagai regulator adalah menyiapkan arah untuk menyeimbangi

penyelenggaraan pembangunan melelui penerbitan peraturan-peraturan.

3. Peran pemerintah sebagai motivator adalah sasaran utama yang perlu untuk terus

diberikan motivasi agar perkembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik.

Peran pemerintah dalam memotivasikan masyarakat untuk ikut mengelolah

pariwisata yang dilakukan sebagai berikut: memberdayakan masyarakat yang

tinggal disekitar objek wisata hal ini diwujudkan melalui memberikan lahan

kepada masyarakat tanpa memungut biaya ,selain itu masyarakat juga diberi

motivasi melalui promosi pemasaran.

Page 42: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

31

4. Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang dapat membantu keberhasilan dinas

pariwisata dalam penelolaan Kebun Raya Masenrempulu Kabupaten Enrekang.

5. Faktor penghambat adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau merusak

keberhasilan dinas pariwisata dalam menjalankan perannya baik secara internal

maupun eksternal dalam upaya pengelolaan Kebun Raya Masenrempulu

Kabupaten Enrekang.

Page 43: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian yang dibutuhkan pada penelitian ini kurang lebih selama 2

(dua) bulan dihitung dari selesai proposal di laksanakan mulai tanggal 03 September

2019 s/d 03 November 2019. lokasi penelitian berada di Kantor Dinas Parawisata

Kabupaten Enrekang Karena penelitian ini melihat bagaimana peran pemerintah

dalam Pengelolaan Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu agar dapat bekerja

dengan giat untuk mencapai tujuan.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk

menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai peran pemerintah dalam

pengelolan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten Enrekang.

2. Tipe penelitian

Tipe penelitian ini adalah deskriptif yang dimaksudkan untuk mengungkapkan

atau memberikan gambaran mengenai masalah-masalah mengenai bagaimana peran

pemerintah dalam pengelolan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten

Enrekang.

32

Page 44: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

33

C. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan oleh penelitian dalam penelitian ini

yaitu:

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari informan

melakukan wawancara mendalam yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh berbagai literatur, laporan dokumen

yang berhubungan dengan pembahasan penelitian ini.

D. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah peran pemerintah dalam pengelolan

pariwisata Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten Enrekang,informan dalam

penelitian ini yaitu Kepala Dinas Upt Kebun Raya Massenrempulu,Staf Dinas Upt

Kebun Raya Massenrempulu,Masyarakat dan Wisatawan yang dianggap mempunyai

pemahaman yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian guna memperoleh

data dan informasi yang telah akurat.

Page 45: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

34

Tabel.1.1. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian yaitu :6 orang

NO INFORMAN INSIAL INFORMAN JABATAN

1. Bustamin

Hamzah.SP.

BH Kepala Upt Kebun Raya

Masenrempulu

2. Azisah AZ Staf Upt Kebun Raya

Masenrempulu

3. Sri Wahyuningsih SW Staf Upt Kebun Raya

Masenrempulu

4. Supriadi Ukkas SU Masyarakat

5. Susetyo SO Masyarakat

6. Satriani ST Wisatawan

JUMLAH 6 Orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah.

a. Wawancara, yaitu usaha untuk mendapatkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan lisa untuk dijawab secara lisan pula dari responden atau

infoman.

b. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian secara

langsung.

c. Dokumentasi, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

mengumpulkan data sekunder yaitu laporan-laporan realisasi penerimaan

retbusi dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pelaksaan Retbusi

pengelolaan pariwisata.

Page 46: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

35

F. Teknik Analisi Data

Teknik analisis yang dilakukan yaitu proses analisis yang dilakukan

bersaamaan dengan proses pengumpulan data dilakukan melalui 3 alur yakni:

1. Reduksi Data

Reduksi data yang digunakan penulis dalam penelitian in adalah analisa yang

mempertegas mengenai peran pemerintah dalam pengelolaan pariwisata Kebun Raya

Massenrempulu di Kabupaten Enrekang.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini data yang digunakan adlah teks naratif

yang diserta i bagan dan tabel yang isi berkaitan langsung dengan penelitian peran

pemerintah dalam pengelolaan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten

Enrekang.

3. Penarikan Kesimpulan (verifikasi)

Penarikan kesimpulan (verifikasi) yang dilakukan peneliti yaitu melakukan

pengumpulan data-data mengenai penelitian peran pemerintah dalam pengelolaan

pariwisata Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten Enrekang membuat

kesimpulan awal mula-mula mungkin lebih jelas akan menjadi jelas.

G. Teknik Pengabsahan Data

Dalam penelitian ini dalam menguji keabsahan data menggunakan teknik

triangulasi.ada 3 teknik triangulasi yaitu :

Page 47: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

36

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber berarti membandingkan cara mengecek ulang derajat

kepercayaan suatu informasi yang di peroleh melalui sumber yang berbeda. Misalnya

membandingakan hasil pengamatan dan wawancara, membandingkan apa yang di

katakan umum dengan yang di katakan dengan pribadi, membandingkan hasil

wawancara dengan dokumen yang ada.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kreadibilitas data di lakukan dengan cara

menegecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya

data yang di peroleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi dan

dokumentasi.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu di gunakan untuk validasi data yang berkaitan dengan

pengecekan data berbagai sumber dengan cara dan berbagai waktu. Perubahan suatu

proses dan perilaku manusia perubahan.

Page 48: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Penelitian

1. Sejarah berdirinya Kebun Raya Massenrempulu

Lokasi Kebun Raya Mesenrempulu Enrekang berjarak 211 km dari kota

Makassar dan dapat ditempuh via kendaraan darat selama 6-7 jam (kendaraan umum)

dan 4-5 jam (kendaraan pribadi). Terletak 70 km sebelum Kabupaten Tana Toraja

dari arah Makassar, lokasi Kebun Raya Massenrempulu Enrekang sangat strategis

karena dilalui jalan provinsi dan berada dijalur pariwisata Makassar-Tana Toraja.

Luas Kebun Raya Enrekang kuran lebih 300 hektar, dan terletak pada ketinggian 70-

155 mdpl. Secara administratif status pengelolan kawasan berada di bawah Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang. Lokasi Kebun Raya berada di Kecamatan

Maiwa yang memiliki curah hujan rendah dan masuk ke dalam golongan iklim tipe C,

sepanjang tahun. Bulan basah jatuh pada Januari- Juli dengan rata –rata curah hujan

bulanan 100 mm ; musim kering pada bulan Agustus –Desember.

Terdapat beberapa fasilitas antara lain , mushollah, toilet, gasebo, penyedian

makan ringan, tempat untuk melakukan kegiatan outdoor, Kebun Raya salah satu

objek wisata andalan di Kabupaten Enrekang. Lokasinya di Dusun Buttu Kuang,

Desa Batu Mila, Kecamatan Maiwa.

Kebun Raya Mesenrempulu sudah berusia 10 tahun, dibuka pada Bupati

Enrekang Ir. H. Latinro Latunrung. Ada 600 jenis tanaman yang tumbuh dan

dibudidayakan, baik tanaman endemik dalam negeri maupun dari luar negeri, seperti

Page 49: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

38

jabon merah, palem, ketapang malaysia, kigelia, afrikana, dan lain-lain. Luas kebun

300 hektar namun yang dikelola hingga saat ini baru sekitar 33,3% atau sekitar 100

hektar. Tujuh nama taman di Kebun Raya tersebut: taman palem, taman wangi, taman

obat, taman hias, taman jongging ,taman track, dan taman latinro. Ada juga kolam

untuk budiya ikan air tawar seperti ikan bawal, maula, patin, nila, dan ikan emas.

Kebun Raya Mesenrempulu buka pukul 08.00 sampai 17.00 WITA, setiap

hari. Tiket masuk Rp 5000 dewasa dan hanya Rp 3000 untuk pelajar. Kebun Raya

Massenrempulu ini sering dikunjungi warga masyarakat utamanya anak-anak muda

cuman ingin ber-swafoto dan menikmati udara segar dibawah pohon, jika lelah

berkeliling kita bisa beristirahat di gasebo-gasebo pojok taman.

2. Deskripsi Kebun Raya Massenrempulu

Salah satu objek wisata di Kabupaten Enrekang yang menarik adalah Kebun

Raya Massenrempulu. Lokasinya di Dusun Buttu Kuang, Desa Batu Mila, Kacematan

Maiwa. Kebun Raya Massenrempulu sudah berusia 10 tahun, dibuka pada Bupati

Enrekang Ir. H. Latinro Latunrung. Dari Kota Enrekang menuju Dusun Buttu Kuang

dengan jalan berliku diantara pepohonan dan latar pengunungan hijau dan indahya

pemandangan.

3. Pendapatan Kebun Raya Massenrempulu

Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten Enrekang menyimpan banyak ke

indahan alam yang tersembunyi dan belum terekspose ke khalayak ramai, akan tetapi

aneka wisata nusantara mencoba menggali seluruh tempat wisata yang belum

diketahui sekalipun. Di Enrekang terdapat pemandangan yang cukup menarik yaitu

Page 50: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

39

Kebun Raya. Dengan adanya pemandangan yang indah yng menunjang keperluan

para wisatawan pengunjung akan bertambah,pengunjung meningkat yang biasa hanya

sekitar 50 orang di hari biasa namun akan meningkat mencapai 150-250 orang di

akhir pekan.

Tabel 1.2. Pendapatan Kebun Raya Massenrempulu

NO Tahun Pendapatan Keterangan

1. 2016 Rp.400.700.000 Di tahun 2016 pendapatan kebun

raya massenrempulu sebesar Rp

400.700.000.

2. 2017 Rp.500.100.000 Di tahun 2017 pendapatan kebun

raya massenrempulu mengalami

kenaikan sebesar 24,8%.

3. 2018 Rp.500.900.000 Di tahun 2018 pendapatan kebun

raya massenrempulu mengalami

kenaikan sebesar 0,15%.

Sumber:Dinas Lingkungan Hidup dan Pariwisata 2019

Menurut hasil penelitian, pendapatan Kebun Raya Massenrempulu di tahun

2016 sebesar Rp400.700,000. Kemudian pada tahun 2017 pendapatan Kebun Raya

Massenrempulu mengalami kenaikan sebesar 24,8%. Kemudian pada tahun 2018

pendapatan Kebun Raya Massenrempulu mengalami kenaikan sebesar 0,15%.

Page 51: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

40

4. Luas Wilayah

Kabupaten Enrekang secara geografik terletak antara 3º14´36”-3º50´00”

Lintang Selatan dan antara 199º14´33” Bujur Timur. Letak goegrafik Kabupaten

Enrekang berada di jantung jasirah Sulawesi Selatan yang ada dalam peta batas

wilayah memang bentuknya seperti jantung.Batas wilayah Kabupaten Enrekang

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Toraja

b. Sebelah Timur : Kabupaten Luwu

Page 52: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

41

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap

d. Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang

Secara keseluruhan Kabupaten Enrekang memiliki Wilayah seluas 1.786,01

km². Jika dibandingkan luas wilayah Sulawesi Selatan, maka luas wilayah Kabupaten

Enrekang sebesar 2,83 %. Kabupaten Enrekang terbagi menjadi 12 kecamatan.

Table 4.2 Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kabupaten Enrekang

NO Nama Kecamatan Luas Wilayah (km²) PersentaseTerhadap Luas

Enrekang (%)

1. Maiwa 392,87 22,00

2. Bungin 236,84 13,26

3. Enrekang 291,19 16,30

4. Cendana 91,01 5,10

5. Baraka 159,15 8,91

6. Buntu Batu 125,65 7,02

7. Anggeraja 125,34 7,02

8. Malua 40,36 2,26

9. Alla 34,66 1,94

10. Curio 178,51 9,99

11. Masalle 68,35 3,83

12. Baroko 41,08 2,30

Kabupaten Enrekang 1,786,01 100

Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2019

Page 53: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

42

Berdasarkan table diatas Kecamatan Maiwa memiliki daerah trluas yakni

sebesar 392.87 km² (22%) sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Alla sebesar

34,88 km² (1,94%).

5. Topografi

Topografi Wilayah Kabupten Enrekang pada umumnya mempunyai Wilayah

Topografi yang bervariasi berupa perbukitan, pengunungan, lemah, dan sungai

dengan ketinggian 47-3.293 m dari permukaan laut serta tidak mempunyai wilayah

pantai. Secara umum keadaan Topografi Wilayah didominasi oleh bukit-bukit/

gunung-gunungan yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang ini

hampir sama dengan dengan musim yang ada di daerah lain yang ada di Provinsi

Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau, diamana musim hujan

terjadi pada bulan November-Juli sedangkan kemarau terjadi pada bulan Agustus-

Oktober.

Selama setangah dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan adminitrasi

pemerintah baik pada tingkat Kecamatan maupun level Desa/Kelurahan. Pada tahun

1995 di Kabupaten Enrekang hanya terdapat 54 Desa/Kelurahan yang terbesar pada 5

Kecamatan. Dengan adanya perubahan situasi dan kondisi wilayah, maka pemekaran

Desa/Kelurahan sudah terjadi keharusan. Maka pada tahun 1997, jumlah

Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Enrekang telah bertambah dari 78

Desa/Kelurahan kondisi tahun 1996, menjadi 108 Desa/Kelurahan. Demikian hal

pada tingkat Kecamatan yang semula hanya 5 Kecamatan menjadi 9 Kecamatan.

Pada pertengahan tahun 2003 terjadi pemekaran sehingga bertambah lagi sebnyak 3

Page 54: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

43

Desa menjadi 11` Desa/Kelurahan. Kemudian pada akhir tahun 2006 terjadi

pemakaran Desa dan Kecamatan menjadi 11 Kecamatan dan 112 Dasa/Kelurahan.

Terakhir pada tahun 2008 mekar kembali menjadi 12 Kecamatan dan 129

Desa/Kelurahan. Dari 12 Kecamatan tersebut, Kecamatan terluas adalah Kecamatan

Maiwa yaitu 392.87 km² atau 22 persen dari luas Kabupaten Enrekang, sedangkan

Kecamatan yng mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Alla yaitu 34,66 km² atau

1,94 persen dari luas Kabupaten Enrekang.

Pegunungan Latimojong yang memanjang dari arah utara ke Selatan rata-rata

ketinggian sekitar 3000 meter di atas permukaan laut, memagari Kabupaten

Enrekang di sebelah timur sedangkan disebelah barat Pinrang dengan aliran

pengairan sampai Kabupaten Sidrap.

Ditinjau dari kerangka pengembangan wilayah maupun secara geografi

Kabupaten Enrekang juga dapat dibagi kedalam dua kawasan yaitu Kawasan Barat

Enrekang (KBE) dan Kawasan Timur Enrekang (KTE). KBE meliputi Kecamatan

Alla ,Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Enrekang dan Kecamatan Cendana,

sedangkan KTE meliputi Kecamatan Curio, Kecamatan Malua,Kecamatan Baraka,

Kecamatan Bungin, dan Kecamatan Maiwa. Luas KBE kurang lebih 659,03 km² atau

36,90% km² atau 63,10% dari luas wilayah Kabupaten Enrekang.

Dilihat dari aktifitas perekonomian, tampak ada perbedaan signifikan antarah

kedua wilayah tersebut. Pada umumnya aktifitas pedagangan dan industri berada pada

wilaya KBE. Selain itu industri jasa seperti transportasi, telekomunikasi, hotel,

restoran, perbankan, perdagangan industri pengotahan kash pertanian berpontensi

Page 55: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

44

dikembangkan di wilayah tersebut. Sedangkan KTE yang selama ini dianggap relatif

tertinggi bila dilihat dari kertersedian sarana dan prasarana sosial ekonomi, sangat

pengembangan pertanian dalam arti yang luas yaitu pertanian tanaman

pangan/hortikultura, perkebunan dan pengembangan hutan rakyat.

Dari beberapa uraian diatas dapat dikemukakan peluang-peluang yang

mungkin dapat dimanfaatkan diantaranya adalah:

Pemekaran dari lima Kecamatan menjadi sembilan Kecamatan di Kabupaten

Enrekang menyebabkan akses penduduk terdapat pelayanan pemerintah lebih mudah

dicapai. Kondisi ini dipermudah oleh semakin dekatnya pusat pemerintah Kecamatan

dari Desa-Desa bawahannya.selain itu jumlah penduduk beserta aktifitasnya yang

akan ditangani. Setiap wilayah Kecamatan semakin berkuran. Pemekaran ini

diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas pelaksaan roda

pemerintah sehingga akan memberikan efek positif terhadap akselerasi pembangunan

di setiap wilayah.

Kawasan Timur Enrekang yang memiliki wilayah yang luas dengan berbagai

potensi memberikan peluang untuk mengembangkan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura serta tanaman perkebunan dan kehutanan. Adanya keterbatasan akses

KTE terhadap Kawasan Barat Enrekang mengindikasikan perlunya kebijakan atau

langka-langka strategis yang memungkinkan kedua wilayah tersebut dapat bersinergi

untuk menuju pencapain visi dan misi daerah. Keberangaman kondisi geografis pada

setiap wilayah menyebabkan adanya variasi komunitas unggulan yang memberikan

petuang untuk dikembangkan pada setiap wilayah.

Page 56: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

45

B. Peran Pemerintah Dalam Pengelolan Kebun Raya Massenrempulu

Kabupaten Enrekang memiliki keragaman pontensi daya tarik wisata, baik

potensi kesenian, sejarah dan budaya, serta kehidupan masyarakat. Dari sekian

banyaknya aktifitas wisata yang dijumpai di Kabupaten Enrekang,yang menarik

perhatian adalah wisata alam dan budaya masyarakat yang masih di pertahankan

sampai saat ini. Akan tetapi pemerintah tetap berusaha untuk menjadikan pariwisata

Kebun Raya sebagai ikon Kabupaten Enrekang yang dapat memberikan kontribusi

dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Enrekang.

Kebun Raya Kabupaten Enrekang perlu dikembangkan sebagai salah satu

distinasi tempat wisata favorit masyarakat Enrekang pada khususnya. Oleh karena itu

dalam mengembangkannya, ada cita-cita yang ingin diwujudnya. Cita-cita ini

merupakan alasan filosofis keberadaan suatu organisasi atau lembaga, baik

pemerintah maupun non pemerintah,dimana alasan filosofi tersebut berkaitan yang

gambaran tentang apa yang akan terjadi dan menjadi arah atau pegangan dalam

mewujudkan cita-cita yang selaras dan berkesinambungan. Cita-cita yang menjadi

rumusan visi.Adapun visi Kebun Raya Massenrempulu Enrekang adalah sebagai

berikut:

Menjadi salah satu Kebun Raya terbaik dibidang konservasi dan penelitian

tumbuhan tropika terutama wilayah jalur wallaccea, pendidikan, lingkungan

pariwisata.

Pariwisata bisa didefinisikan sebagai suatu ketertarikan terhadap sesuatu hasil

kebudayaan dan tata cara hidup suatu masyarakat, kekhasan suatu daerah atau

Page 57: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

46

panorama alam yang jarang dijumpai di daerah (negara) lain. Dengan demikian maka

kondisi tersebut dapat mendorong terjadinya motivasi orang tertentu untuk datang

berkunjung. Adanya pengunjung ini menciptakan suatu kondisi mengakibatkan

terjadinya pertukaran barang atau informasi yang akan memberikan keuntungan

secara ekonomi bagi masyarakat setempat.

Pariwisata sekarang ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di beebagai

lapisan bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, sehingga dalam penanganannnya

harus dilakukan dengan serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait, selain itu

untuk mencapai tujuan semua tujuan pengelolaan pariwisata,harus diadakan promosi

agar potensi dan daya tarik wisata dapat lebih dikenal dan mampu menggerakkan

calon wisatawan untuk mengunjungi dan menikmati tempat wisata. Dalam ini

industri pariwisata yang lebih bervariasi menyangkut pelestarian dari objek itu

seesuai dengan tujuan pengelolaan pariwisata yaitu untuk mengenalkan keindahan

alam, budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam.

Saat ini pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin penggerak ekonomi

atau penghasilan devisi bagi pembangunan ekonomi di suatu daerah, tanpa terkcuali

di indonesia dan khususnya pemerintah Kabupaten Enrekang. Namun pada

kenyataannya,pariwisata memiliki spectrum fundamental pembangunan yang luas

bagi suatu negara atau daerah.

Munculnya isu pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan adalah sebagai hal

yang dinamis dalam skala industri secara makro melalui pendekatan strategis dalam

perencanaan dan pembangunan sebuah distinasi pariwisata.meskipun bnyak anggapan

Page 58: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

47

bahwa pariwisata adalah sebuah sektor pembangunan yang kurang merusak

limgkungan dibandingkan denagn industri lainnya,namun jika kehadirannya dalam

skala luas akan menimbulkan kerusakan lingkungan fisik maupun sosial. Sebenarnya

pembangunan pariwisata dan konsep daya dukungan saling terkait adalah cara yang

baik dan dinamis untuk melihat kondisi dan perkembangan pariwisata. Konsep siklus

hidup menunjungkan bahwa daerah tujuan wisata senantiasa mengalami perubahan

dari waktu ke waktu, dan kemajuan dapat diliat melalui tahapan-tahapan dari

pengenalan hingga penurunan.

Dengan pengelolaan yang baik,pariwisata berperan untuk memberdayakan

sumber daya yang langka serta menjadikan industri pariwisata dapat diperpanjang

siklus hidupnya dan berkelanjutan. Dalam pengembangkan strategis pariwisata dan

kebijakan, otoritas yang bertanggung jawab, harus mempertimbangkan pandangan

dari sejumlah pemandu kepentingan termasuk industri, penduduk, kelompok khusus

yang mewakili kepentingan lingkunagan dan masyarakat, serta wisawatan sendiri.

Pelibatan starkeholder dalam perumusan strategi pengembangan pariwisata

yang berkelanjutan dan kebijakan mungkin menjadi hal yang sangat penting untuk

diperhatikan. Sebuah keharusan mengakomodasi seluruh masukan atau pendapatan

dari berbagai kelompok pemangku kepentingan dalam hal indentifikasi masalah,

keterlibatan dan resolusi komflik. Kerangka stakeholder telah diterapkan dalam

hubungannya dengan siklus hidup daerah tujuan wisata dalam rangka menganalisis

sikap terhadap pemangku kepentingan pariwisata dan pembangunan berkelanjutan.

Page 59: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

48

Potensi pariwisata pada tahapan identifikasi dan menunjukkan distinasi

memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik atau destinasi wisata

karena di dukung oleh ke indahan alam yang masih alam, daya tarik wisata alamiah

masih sangat asl, pada sisi lainnya telah ada kunjungan wisatawan dalam jumlah kecil

dan mereka masih leluasa dapat bertemu dan berkomunikasi serta berinteraksi dengan

penduduk lokal. Karakteristik ini cukup untuk dijadikan alasan pengembangan

sebuah kawasan menjadi sebuah destinasi atau daya tarik wisata.

1. Sebagai fasilitator

Peran pemerintah sebagai fasilitator adalah menciptakan kondisi yang

kondusif bagi pelaksanaan pembangunan untuk menjembatani berbagai kepentingan

masyarakat dalam mengoptimalkan pembangunan daerah. Sebagai fasilitator,

pemerintah bergerak dibidang pendampingan melalui pelatihan, pendidikan, dan

peningkatan keterampilan, serta di bidang pendanaan atau permodalan melalui

pemberian bantuan modal.

a. Membangun sarana dan prasarana

Dari observasi, pelayanan pemerintah dalam pengelolaan Kebun Raya di

Kabupaten Enrekang terdapat masyarakat (pengunjung), pengelola wisata memiliki

inisiatif tersendiri untuk menyediahkan sarana dan prasarana. Dari hasil wawancara

dengan Kepala Upt Kebun Raya Massenrempulu BH mengatakan bahwa:

Page 60: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

49

“ Disini pemerintah itu sangat mempunyai inisiatif yang sangat besar untuk

menyediakan sarana dan prasarana penunjang yang mampu memberikan

kenyamanan bagi pengunjung seperti gasebo dan boulevar dll.(wawancara

BH, tanggal 07/10/ 2019).

Berdasarkan pemerintah dalam pengelolaan Kebun Raya di Kabupaten

Enrekang yaitu seperti menyediakan sarana dan prasarana penunjang bagi wisatawan.

Pariwisata bisa didefinisikan sebagai suatu ketertarikan terhadap sesuatu hasil

kebudayaan dan tata cara hidup suatu masyarakat, kekhasan suatu daerah atau

panorama alam yang jarang dijumpai di daerah (negara) lain. Dengan demikian maka

kondisi tersebut dapat mendorong terjadinya motivasi orang tertentu untuk datang

berkunjung. Adanya pengunjung ini akan menciptakan suatu kondisi yang

mengakibatkan terjadinya pertukaran barang atau informasi yang telah memberikan

keuntungan secara ekonomi bagi masyarakat setempat.

Pemerintah mempunyai peran penting dalam pembangunan Kebun Raya

Massenrempulu di Kabupaten Enrekang. Dalam hal ini pemerintah harus bekerja

sama dengan masyarakat dalam hal pembangunan infrastruktur seperti menyediakan

sarana dan prasarana seperti toilet dan kasebo di Kebun Raya Massenrempulu di

Kabupaten Enrekang. Dari hasil wawancara dengan Kepala Upt Kebun Raya

Massenrempulu BH sebagai berikut:

“ Dalam hal pembangunan pengelolaan meningkatkan pembangunan secara

fisik seperti membangun sarana dan prasarana seperti toilet juga

meningkatkan daya tarik wisatawan dengan cara mengadaan saran penataan

taman dan promosi Kebun Raya serta perencanaan pengadaan pembangunan

sarana taman baca (tahap perencanaan).(Wawancara BH, tanggal 07/10/ 2019

Page 61: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

50

Berdasarkan hasil wawancara oleh Kepala Upt Kebun Raya Massenrempulu

BH, penulisan menyampaikan bahwa pembangunan di Kebun Raya Massenrempulu

ini telah diadakan toilet namun perlu juga diadakan promosi agar Kebun Raya dapat

diketahui oleh masyarakat dan pengguna internet. Namun sistem promosi yang

dijalankan pada kepariwisataan Kabupaten Enrekang hanya sekedar sistem promosi

dengan melalui media telekomunikasi dan media cetak.

Industri pariwisata berlomba-lomba menciptakan produk pariwisata yang

telah bervariasi menyangkut pelesarian dari objek itu sendiri sesuai dengan tujuan

pengelolaan pariwisata yaitu untuk mengenalkan keindahan alam yang ada di

Enrekang dan menjadi pariwisata sebagai bagian dalam mewujudkan dan mengisi

pola pembangunan pariwisata nasional, dan salah satu kegiatan ekonomi serta sumber

pendapatan daerah. Tujuan pariwisata yang telah ditetapkan ini di harapkan dapat

memacu perkembangan pariwisata di Kabupaten Enrekang. Dari hasil wawancara

Kepala Upt Kebun Raya Massenrempulu BH sebagai berikut:

“ Objek wisata di Kabupaten Enrekang di promosikan melalui media

telekomunikasi dan media cetak meskipun belum efektif.(Wawancara BH ,

tanggal 07/10/ 2019).

Berdasarkan hasil wawancara oleh Kepala Upt Kebun Raya Massenrempulu

BH penulisan menyimpulkan bahwa selain mengadakan festifal, Kebun Raya

Massenrempulu di promosikan melalui media telekomunikasi dan media cetak

meskipun belum efektif tapi setidaknya sudah ada usaha dari pemerintah untuk

mengembangkan tempat wisata yang ada di Kabupaten Enrekang.

Page 62: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

51

Informasi yang diberikan melalui situasi internet saat ini masih banyak

keterbatasan informasi yang diberikan untuk mempromosikan dan mengenalkan

pariwisata Kabupaten Enrekang khususnya Kebun Raya Massenrempulu kepada

masyarakat luas. Selain informasi-informasi yang di berikan tersebut belum

memasukkan potensi-potensi di Kabupaten Enrekang, kurangnya inovasi penggunaan

teknologi informasi seperti belum menggunakan video untuk mengenalkan pariwisata

ini karena kurangnya inovasi pariwisata yang telah dilakukan.

Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak

mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat cepat

dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya rektori

internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya informasi khususnya

tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan dengan sangat cepat

dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau dari mulut ke mulut.

Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia data tetang produk

pariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstruktur di dalamnya, karena internet

hanyalah merupakan sarana komunikasi saja.

Selain sebagai media penyedian informasi juga dapat memudahkan wisatawan

untuk berinteraksi dengan operator pariwisata yang dikehendakinya. Walaupun

demikian, sampai saat ini operator pariwisata yang telah memanfaatkan internet untuk

melayani pelanggannya masih sangat sedikit. Dari hasil wawancara kepada Staf Upt

Kebun Raya Massenrempulu AZ menyatakan bahwa:

Page 63: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

52

“ Penggunaan teknologi akan sangat membantu penyedian data untuk

kepentingan pemerintah, karena dapat diakses dengan cepat ketika

dibutuhkan, dapat diperbaharui kapan saja, serta mempunyai kapasitas

penyimpanan data yang besar tanpa harus membutuhkan tempat atau ruang

seperti biasanya kita menyimpan dalam bentuk laporan.(Wawancara AZ,

tanggal 07/10/ 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulisan dapat menyimpulkan bahwa

dengan adanya teknologi informasi akan sangat membantu penyedian data untuk

kepentingan pemerintah. Teknologi informasi akan sangat bermanfaat dalam

pengajian informasi yang cepat, mudah dan akurat yang sangat dibutuhkan oleh

wisatawan. Salah satu dari sekian banyak teknologi informasi yang bermanfaat bagi

wisatawan dan dapat diakses dengan mudah dari manapun adalah internet. Karena

adanya internet masyarakat akan lebih mudah mngakses dan lebih mudah

mendapatkan informasih mengenai tempat-tempat wisata yang bagus.

Berdasarkan hasil observasi sarana dan prasarana di Kebun Raya

Massenrempulu di Kabupaten Enrekang pembangunannya setiap tahun di masukkan

ke dalam program pengembangan destinasi pariwisata, kegiatan adalah

pengembangan objek wisata unggulan karna Kebun Raya Massenrempulu

maerupakan salah satu objek wisata yang unggulan di Kabupaten Enrekang. Seperti

yang dikatakan oleh salah satu Staf Utp Kebun Raya Massenrempulu SW dalam

wawancara tersebut adalah:

Page 64: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

53

“ Di tahun 2017 sarana dan prasarana yang dibangun antara lain musollah,

kios kuliner, dan pagar. (Wawancara SW, tanggal 07/10/ 2019).

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulisan penyimpulkan bahwa dengan

adanya bangunan tersebut Kebun Raya Massenrempulu menjadi salah satu destinasi

pariwisata favorit masyarakat Enrekang terutama pada hari libur sekolah. Kawasan

Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang di anggap sangat potensial da

belum mendapatkan ekspos secara penuh. Kawasan wisata ini, Dispora Kabupaten

Enrekang memiliki daya tarik karena menjadi objek wisata daerah.

Kabupaten Enrekang memiliki objek wisata alam, budaya dan kuliner yang

tak kalah dengan daerah lain. Posisi sektor pariwisata Kabupaten Enrekang sangat

penting sebagai salah satu bisnis inti Kabupaten Enrekang oleh karena itu perhatian

pemerintah terhadap pengembangan pariwisata akan bertambah besar dan

pengembangan pariwisata menjadi perioritas dalam pembangunan daerah.

b. Pemberdayaan masyarakat

Kabupaten Enrekang sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki beragam

objek wisata yang berpotensi bagi pengembangan pariwisata, namun dengan bebagai

keterbatasan maka dari itu pengembangan pariwisata belum baik. Selain memiliki

Kebun Raya Massenrempulu, ada terdapat objek-objek wisata lainnya dan untuk saat

ini Upt pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang secara bertahap

berusaha mengembangkan Kebun Raya Massenrempulu dengan memberikan

berbagai sarana-sarana penunjang agar dapat menarik jumlah kunjungan wisata yang

Page 65: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

54

baik dari dalam maupun dari luar. Dari hasil wawancara dengan masyarakat SO

mengatakan:

“ Bahwa dalam pengelolaan pariwisata masih terdapat permasalahan maupun

kelemahan dalam aspek pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu.

(Wawancara SO, tanggal 07/10/ 2019).

Hasil wawancara di atas dapat disimpulkan oleh penulisan bahwa dalam

pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu masih memiliki bnayak kekurangan dalam

hal pengelolaannya. Namun masyarakat tetap berusaha untuk selalu menjaga

keindahan dan kebersihan Kebun Raya Massenrempulu. Pengelolaan Kebun Raya

Massenrempulu tidak terlepas dari campur tangan masyarakat. Dalam hal ini Upt

pariwisata Kebun Raya Massenrempulu berharap agar masyarakat yang ada disekitar

Kebun Raya Massenrempulu tetap menjaga keindahan dan kebersihan Kebun Raya

Massenrempulu. Oleh karena itu harus ada kerja sama pemerintah dan masyarakat

karena masyarakatlah yang akan menjaga dan membersihkan Kebun Raya

Massenrempulu tersebut.

Program pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu merupakan hal yang

sangat penting demi meningkatkan kualitas Kebun Raya Massenrempulu dan

meningkatkan jumlah pengunjung pada Kebun Raya Massenrempulu tersebut.

Namun pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu ini masih sederhana. Dalam hal

ini pemerintah Kabupaten Enrekang menyusun program pengelolaan Kebun Raya

Massenrempulu sebagai berikut:

Page 66: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

55

1. Program pengembangan nilai budaya.

a. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah.

b. Penatagunaan naskah kuno daerah.

c. Penyusunan kebijakan tentang budaya lokal daerah.

d. Pemantauan dan evaluasi pelaksaaan program pengembangan nilai budaya.

2. Program pengelolaan kekayaan budaya

a. Fasilitas partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya.

b. Pelestarian fisik dan dukungan bahan pustaka termasuk naskah kuno.

c. Penyusunan kebijakan pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah.

d. Sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah.

e. Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala.

f. Promosi kebudayaan dan pariwisata.

g. Pengembangan nilai dan geografi sejarah.

h. Pengawasan, monitoring dan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program

pengelolaan kekayaan budaya.

i. Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama dibidang budaya.

3. Program pengelolaan keragaman budaya

a. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.

b. Penyusunan sistem informasi dan database bidang kebudayaan.

c. Penyelenggaraan dialog kebudayaan.

d. Fasilitas perkembangan penyelenggaraan festival budaya daerah.

Page 67: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

56

e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengembangan

keanekaragaman budaya.

Upaya-upaya yang dilakukan dalam pengelolaan objek wisata, baik dari pihak

pemerintah maupun dari pihak masyarakat disekitar lokasi adalah sebagai berikut:

a) Mengembangankan lebih jauh potensi-potensi objek wisata yang dimiliki dalam

menunjang kepariwisata di Daerah Kabupaten Enrekang.

b) Mempromosikan objek-objek wisata tersebut melalui media elektronik, media

cetak, ataupun dari individu ke individu lain.

c) Membangun segala fasilitas yang dibutuhkan oleh para wisatawan dalam kegiatan

liburan, agar wisatawan merasa aman, nyaman dan akhirnya berkeinginan untuk

berkunjung kembali.

d) Meningkatkan kemampuan serta keahlian sumber daya manusia (SDM) dalam hal

memberikan pelayanan kepada wisatawan.

2. Sebagai regulator

Peran sebagai regulator adalah menyiapkan arah untuk menyeimbangkan

penyelenggaraan pembangunan melalui penerbitan peraturan-peraturan. Sebagai

regulator, pemerintah memberikan acuan dasar kepada masyarakat sebagai instrumen

untuk mengatur segala kegiatan pelaksanaan.

a. Aturan retribusi karcis/tiket pengunjung

Retribusi merupakan pungutan biaya yang di pungut sesuai aturan-aturan yang

telah ditentukan Daerah, atau retribusi merupakan pendapatan atau pungutan daerah

sebagai pembayaran atau pemakaian karena memperoleh jasa yang disediakan.

Page 68: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

57

Dari hasil observasi, setiap pengunjung yang datang ke Kebun Raya

Massenrempulu di Kabupaten Enrekang wajib membayar uang tiket, untuk orang

dewasa wajib membayar sebesar Rp 5.000/orang dewasa dan Rp 3.000/untuk anak-

anak. Dari hasil wawancara dengan Kepala Upt Kebun Raya Massenrempulu BH

mengataan bahwa:

“ Pengunjung yang datang di Kebun Raya Massenrempulu wajib membayar

uang tiket sesuai dengan aturan yang telah di tentukan seperti, orang dewasa

dikenakan Rp 5.000/orang dan untuk anak-anak Rp 3.000/orang. (Wawancara

BH, tanggal 07/10/ 2019 ).

Berdasarkan hasil wawancara di atas penulis menyimpulkan bahwa setiap

masyarakat/pengunjung yang datang di Kebun Raya Massenrempulu wajib

membayar tiket seasuai dengan ketentuan yang ada, dengan adanya retribusi bagi

pengunjung maka Kebun Raya Massenrempulu bisa mendapatkan PAD, bahkan saat

ini sudah bisa menghasilkan PAD dengan retribusi Rp 5.000/orang dewasa dan

3.000/orang untuk anak-anak.

b. Aturan larangan membawah senjata tajam dan obat terlarang

Kebun Raya Massenrempulu merupakan objek wisata unggulan di Kabupaten

Enrekang, untuk memasuki kawasan Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten

Enrekang pengunjung dilarang membawah benda tajam dan obat-obat terlarang. Dari

hasil wawancara dengan Kepala Upt Kebun Raya Masenrempulu BH mengatakan

bahawa:

“ Pengunjung yang datang di Kebun Raya Massenrempulu tidak di

perbolehkan untuk membawah senjata tajam dan obat-obat terlarang.

(Wawancara BH, tanggal 07/10/ 2019).

Page 69: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

58

Berdasarkan hasil wawancara dengan Upt Kebun Raya Massenrempulu

penulisan menyimpulkan bahwa untuk memasuki Kebun Raya Massenrempulu

pengujung dilarang membawah senjata tajam, karena benda tersebut bisa saja

membahayakan diri sendiri bahkan orang lain, begitu pula dengan obat-obat terlarang

pengunjung dilarang membawah obat-obat terlarang ketika memasuki Kebun Raya

Massenrempulu karena seperti yang diketahui bahwa menggunakan obat terlarang

akan dikenakan hukuman sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan oleh

pemerintah.

3. Sebagai motivator

Peran pemerintah sebagai motivator adalah sasaran utama yang perlu untuk

terus diberikan motivasi agar perkembangan pariwisata dapat berjalan dengan baik.

Sebagai motivator, pemerintah sebagai stakeholder pariwisata di Kabupaten

Enrekang dibutuhkan perannya dalam rangka memotivasi masyarakat, investor, dan

pengusaha wisata. Pentingnya kesadaran masyarakat Kabupaten Enrekang akan

pentingnya pariwisata menuntut peran Pemerintah Kabupaten Enrekang agar terus

memberikan motivasi, baik itu berupa sosialisasi, pelatihan maupun dana stimulant.

Motivasi juga perlu untuk terus diberikan kepada para investor dan pengusaha wisata

di Kabupaten Enrekang agar tertarik mengembangkan usaha wisatanya di Kabupaten

Enrekang, dan secara tidak langsung juga dapat meringankan beban anggaran dari

Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam rangka pengembangan potensi pariwisata di

Kabupaten Enrekang.

Page 70: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

59

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu

Dalam pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu, ada faktor-faktor yang

mempengaruhi, baik itu faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor-faktor

ini harus dihadapi oleh Upt Kebun Raya Massenrempulu selaku pihak yang berperan

dalam pengembangkan kepariwisataan Kabupaten Enrekang.

1. Faktor Pendukung

a. Regulator

Peran pemerintah sebagai regulator menyiapkan arah untuk

menyeimbangkan penyelenggaraan pembangunan melalui peraturan. peran

pemerintah sebagai regulator menyiapkan arah untuk menyeimbangkan

penyelenggraan pembangunan melalui penerbit peraturan-peraturan. Sebagai

regulator,pemerintah memberikan acuan dasar kepada masyarakat sebagai instrumen

untuk mengatur segala kegiatan pelaksaan.Berdasarkan hasil wawancara dengan

Kepala Upt Kebun Raya Massenrempulu mengatakan bahwa peran pemerintah

sebagai regulator telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan

program yang diambil dari aspirasi masyarakat, dilarang membawah senjata

tajam,minuman terlarang dan obat terlarang.

b. Motivator

Partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan salah satunya melalui peranan

pemerintah sebagai motivator penggerak partisipasi masyarakat. Peran pemerintah

sebagai motivator artinya menggerakkan partisipasi masyarakat jika terjadi kendala-

kendala dalam proses pembangunan untuk mendorong dan memelihara dinamika

Page 71: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

60

pembangunan. Pemerintah berperan melalui pembuatan program yang sesuai dengan

aspirasi masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti berpendapat bahwa peran

pemerintah sebagai motivator telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditunjukkan

dengan program yang diambil dari aspirasi masyarakat, contohnya, penghijauan lahan

yang telah gundul melaui program menanam seribu pohon dengan melibatkan banyak

pihak seperti masyarakat, pelajar dan lain-lain. Selain itu, dalam melaksanakan

perannya, pemerintah berusaha menggerakkan, menumbuhkan kesadaran, serta

memberikan arahan kepada masyarakat betapa pentingnya partisipasinya dalam

menyukseskan program pemerintah. Hasil wawancara dengan salah seorang

masyarakat SU di mana ia menjelaskan bahwa:

“ Peran pemerintah sebagai motivator terlihat dari berbagai kegiatan

komunikasi yang dilakukan dan hasil-hasil pembangunan fisik yang

terpelihara dengan baik dan bermanfaat bagi masyaraka.(Wawancara SU,

tanggal 07/10/ 2019).

Hal ini diperkuat oleh hasil wawancara dengan seorang masyarakat SO

dimana ia menjelaskan bahwa:

“ Peran pemerintah sebagai motivator yakni melalui pelaksanaan program-

program yang berasal dari aspirasi masyarakat. Hal ini untuk mendorong

masyarakat dalam berpartisipasi dalam melaksanakan program-program yang

telah direncanakan sebelumnya.(Wawancara,SO, tanggal 07/10/ 2019).

Selain itu, pemerintah juga rutin melaksanakan rapat koordinasi bersama

dengan seluruh pegawai Kebun Raya untuk memberikan motivasi kepada mereka

sehingga mereka dapat bekerja sesuai dengan maksimal.

Page 72: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

61

2. Faktor penghambat

a. Kurangnya penampungan air

Salah satu faktor penghambat dalam pengembangan Kebun Raya

Massenrempulu Enrekang adalah kurangnya penampungan air. Ada beberapa faktor

yang menyebabkannya diantaranya: sumber air yang berada jauh dari lokasi Kebun

Raya Massenrempulu, selain itu jika tiba musim kemarau maka akan semakin sulit

untuk menemukan sumber air bersih dan juga dapat menyebabkan berkurangnya air

dikawasan wisata Kebun Raya sehingga sangat dibutuhkan sumber air bersih yang

sangat besar. Seperti wawancara dengan Kepala Upt Kebun Raya Masserempulu BH

mengatakan bahwa:

“ Saat musim kemarau air berkurang sehingga sangat dibutuhkan

penampungan air. (Wawancara BH, tanggal 07/10/ 2019).

Berdasarkan bahwa hasil wawancara dengan Kepala Upt Kebun Raya

Massenrempulu BH Enrekang penulis menyimpulkan bahwa pada saat musim

kemarau air di Kebun Raya Massenrempulu berkurang sehingga sangat dibutuhkan

penampungan air sehingga pada saat musim kemarau masih ada penyediaan air

bersih.

b. Keterbatasan anggaran untuk biaya pembangunan sarana dan prasarana Kebun

Raya Massenrempulu

Keterbatasan anggaran salah satu faktor penting yang menentukan maju atau

tidaknya pengembangaan Kebun Raya Massenrempulu. Dari hasil wawancara dengan

Kepala Upt Kebun Raya Masserempulu BH mengatakan bahwa:

Page 73: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

62

“ Dana pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu masih mengandalkan dana

dari APBD namun pihak tersebut tersendat dalam pembangunan dan

pengembangan Kebun Raya Massenrempulu karena belum ada sponsor dari

pihak pemerintah.(Wawancara BH, tanggal 07/10/ 2019).

Berdasarkan hasil wawancara penulisan menyimpulkan bahwa jika dana

tersedia maka pemgembangan dapat berjalan dengan lancar tetapi sebaliknya jika

tidak pengembangan akan terlambat dan Kebun Raya Massenrempulu pun mengalami

persoalan tersebut, hal ini dikarenakan dana pengembangan dan pembangunan Kebun

Raya Massenrempulu masih mengandalkan dana APBD. Keterbatasan APBD

membuat pembangunan dan pengembangan Kebun Raya Massenrempulu tersendat.

Disamping itu belum adanya sponsor dari pemerintah. Kabupaten Enrekang

Page 74: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

63

BAB V

PENUTUP

Pada BAB IV telah diuraikan hasil pembahasan mengenai peran pemerintah

dalam pengelolaan objek wisata Kebun Raya di Kabupaen Enrekang. Dalam bab ini

akan dikemukan kesimpulan dan saran dari penulisan.

A. Kesimpulan

1. Peran pemerintah sebagai fasilitator yaitu meningkatkan atau menyediakan

sarana dan prasarana penunjang bagi wisatawan. Melakukan pembangunan

toilet, mushollah, kios kuliner, gazebo, namun sistem promosi yang dijalankan

para kepariwisataan Kabupten Enrekang hanya sekedar sistem promosi dengan

melalui media telekomunikasi dan media cetak.

2. Peran pemerintah sebagai regulator yaitu membuat peraturan dan kebijakan

dalam pengelolaan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu seperti dilarang

membawah senjata tajam, obat terlarang, menjaga kebersihan, menjaga

keamanan.

3. Peran pemerintah sebagai motivator yaitu masih belum optimal, oleh karena itu

motivasi diperlukan berupa sosialisasi, pelatihan maupun dana stimulant agar

dapat mengembangakan pengelolaan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu.

4. Faktor pendukung dalam pengelolaan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu

Kabupaten Enrekang yang paling utama yaitu motivasi dan regulator. Sementara

itu, masih terdapat pula beberapa faktor penghambat berupa kuranganya

Page 75: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

64

penampungan air dapat menganggu kenyamanan pengunjung .hal tersebut

disebab kan oleh keterbatasan anggaran sehingga memperlambat pembangunan

Kebun Raya Massenrempulu.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu dikemukakan beberapa saran

sebagai berikut;

1. Diperlukan adanya perbaikan dan meningkatkan mutu sarana dan prasarana

pariwisata seperti mesjid di lengkapi, perbaikan jalan, kolam diperbesar dan

gazebo diperbanyak dll.

2. Perlu adanya pengawasan, untuk menunjang kenyamanan pengunjung terhadap

penerapan regulasi pada pengelolaan pariwisata Kebun Raya Massenrempulu

Kabupaten Enrekang.

3. Sosialisasi berupa dana maupun promosi dibutuhkan agar menarik minat

pengunjung, yang secara otomatis berdampak pada pengembangan objek wisata

Kebun Raya Masssenrempulu.

Page 76: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

65

DAFTAR PUSTAKA

Bram, Made I. 2006. Tesis: Studi Tentang Kebijakan Pengembangan pariwisata Kota

Provisi Jawa Timur, Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar.

Burkart, A. J dan Medlik, S 1987.Tourism, Past, Present, and Future.London.

Departemen Pendidikan Nasional.2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Ismayanti.2009. Pengantar Parawisata. Jakarta: Grasindo.

Kodyat, RA. 2001. Statistik Induktif Terapan. Yogyakarta: BPFE UGM.

Komarudin.1994.Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

eJournal Ilmu Pemerintahan 2015, 3 (2): 1182 – 1196.

Kesrul, 2003. htt://eprints.uny.ac.id/16934/1/SKRIPSI.pdf, di akses 06 Desember

2019 pukul 20.38.

Maryani.1991.Pengantar Geografi Pariwisata. IKIP Bandung.

Pendit, Nyoman S, 1999. Ilmu Parawisata Sebuah Pengantar Perdana.PT. Pradnya

Paramita. Jakarta.

Poerwadarminta. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia.

Prihadhi, Endra K .2004. My Potensi. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Riwu Kaho, Josef.1997. Prospek Otonomi Daerah Di Negara Republik Indonesia

(Identifikasi Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi). Jakarta: Grafindo

Persada.

Ryaas, Rasyid, Afan G.2010. Otonomi Dearah Dalam Negara Kesatuan. Yokyakarta:

Pustaka Pelajar Offset.

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung : PT.

Refika Aditama. Jurnal Sosiohumaniora, Volume 17 No. 1 Maret 2015: 22 –

28.

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta :

Medpress.

Page 77: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

66

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta : Andi

Suwarjoko, Warpani & Warpani P. Indira. 2007. Pariwisata dalam Tata Ruang

Wilayah. Bandung : ITB.

Terry, George R. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Bram, Made I.

2006. Tesis: Studi Tentang Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kota Kediri

Provinsi Jawa Timur. Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar.

Wahab, Saleh. 2003. Manajemen Keparawisataan. Jakarta, Pradnya Paramita.

Wiyono, Slamet. 2006. Managemen Potensi Diri. Jakarta: PT Grasindo.

Yoeti, Oka, A. 1996. Anatomi Parawisata. Bandung, Angkasa.

PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Pedoman

Pengembangan Ekowisata Di Daerah.

Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 Tentang Pajak Daerah.

Page 78: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

67

Page 79: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

68

Wawancara dengan Kepala Upt Kebun Raya Massenrempulu

Wawancara dengan Staf Upt Kebun Raya

Page 80: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

69

Wawancara dengan Masyarakat

Page 81: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

70

Wawancara dengan masyarakat

Kantor pengelolaan Kebun Raya Massenrempulu

Pembibitan dengan sarana springkle

Page 82: PERAN PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA KEBUN … · Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun

71

RIWAYAT HIDUP

Riska, lahir pada tanggal 02 Februari 1995 di Desa Batu Noni

Kecamatan Anggeraja Sulawesi Selatan. Anak ketiga dari empat

bersaudara, buah cinta dari pasangan Bapak M. Agus dan Ibu

Hasna Lahe. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar

di SDN 59 Garotin pada tahun 2009. Pada tahun itu juga penulis

melanjutkan pendidikan di SMP Muhammadiyah Rappang dan tamat pada tahun

2012. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMK 4 Enrekang dengan

mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan tamat pada tahun 2015.

Kemudian pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan

Tinggi tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Strata 1 (S1). Penulis

menyelesaikan kuliah S1 pada tahun 2020, dan berhasil mempertanggungjawabkan

hasil karya ilmiah didepan penguji yang berjudul ”Peran Pemerintah Dalam

Pengelolaan Pariwisata Kebun Raya Massenrempulu di Kabupaten Enrekang” dan

mendapatkan gelar S.Sos.