kajian pasar fisik terorganisir kakao

17
+ PASAR FISIK TERORGANISIR KAKAO Research and Business Development Division Jakarta Futures Exchange

Upload: iwan-suryadi

Post on 22-Jan-2015

142 views

Category:

Economy & Finance


0 download

DESCRIPTION

Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO - risalah

TRANSCRIPT

  • 1. + PASAR FISIK TERORGANISIR KAKAO Research and Business Development Division Jakarta Futures Exchange
  • 2. + Tujuan Pasar Fisik Terorganisir (PFT) Kakao Pembentukan harga (Price Discovery) Fluktuasi harga transparan dan wajar Menjadi harga patokan (price reference) pasar domestik dan internasional Sarana Pembentukan Harga Dapat di akses oleh para pelaku pasar dengan mudah dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja Meningkatkan segmen pasar baik untuk pembeli dan penjual Biaya murah dan tepat sasaran, pembeli dan penjual yang ter organisir dalam peraturan tata tertib dan di fasilitasi oleh BBJ Tata kelola lelang di awasi oleh BAPPEBTI ( Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi ) Efisiensi Pasar Memberikan pelayanan informasi harga lelang kepada publik industri Kakao Meningkatkan ekonomi secara makro dengan adanya informasi pasar yang up to date dan on line dapat di akses oleh seluruh lapisan pedagang skala kecil sampai perusahaan yang besar. Merupakan langkah awal bagi JFX untuk menindak lanjuti animo pasar kontrak berjangka Kakao sebagai sarana lindung nilai Informasi Pasar
  • 3. + Dasar Pemikiran PFT Kakao - JFX Modernisasi dan cara praktis bertransaksi Kakao Kepastian pasar untuk menciptakan referensi harga (price discovery) Sarana penunjang untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri di dalam negeri Untuk edukasi pelaku pasar menyikapi perdagangan yang terorganisir dan transparan serta untuk peningkatan kualitas Kakao berpotensi besar sebagai komoditas pencetak devisa negara Kemudahan akses sistem PFT Kakao melalui jaringan internet/web (on-line system) https://pasarfisik.jfx.co.id
  • 4. + PTT PFT Kakao berisi: KEPESERTAAN SATUAN TRANSAKSI KUOTASI HARGA JENIS DAN TEMPAT PENYERAHAN JAM PERDAGANGAN BIAYA TRANSAKSI MUTU KAKAO PENGUJIAN MUTU KAKAO KOMITE MEKANISME TRANSAKSI LELANG JUAL KESELURUHAN (ALL OR NONE) MEKANISME TRANSAKSI LELANG JUAL SEBAGIAN (PARTIAL) MEKANISME TRANSAKSI LELANG BELI KESELURUHAN (ALL OR NONE) MEKANISME TRANSAKSI LELANG BELI SEBAGIAN (PARTIAL)
  • 5. + Dokumen dan Persyaratan Peserta 1. Pembeli prosesor dan non-prosesor Profil Perusahaan (company profile), termasuk di dalamnya uraian kinerja perusahaan minimal 2 (dua) tahun terakhir serta informasi mengenai kapasitas gudang yang dimiliki/yang disewa bagi peserta yang berbentuk perusahaan; Akte Pendirian Perusahaan berikut perubahannya khusus peserta yang berbentuk badan usaha; Bukti laporan atau persetujuan dari Departemen dan/atau Kementerian Hukum dan HAM atas akte pendirian perusahaan/perubahannya khusus peserta yang berbentuk badan hukum; Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) khusus peserta yang berbentuk badan usaha; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); Surat Referensi dari bank; Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari penanggung jawab badan usaha;
  • 6. + Lanjutan .. Jaminan sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) untuk setiap lot yang belum diselesaikan baik pembayaran maupun penyerahan barang, berupa: Bank Garansi yang ditujukan kepada Bursa dengan jangka waktu 1 (satu) tahun; atau Deposito Berjangka 1 (satu) tahun pada Bank yang ditunjuk oleh Bursa; atau Setoran tunai ke rekening penampungan yang ditetapkan oleh Bursa. Khusus jaminan dalam bentuk setoran tunai ke rekening penampungan, maka bunga atas setoran tunai tersebut menjadi milik Bursa. Membayar biaya kepesertaan sebesar Rp.1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) per tahun Surat Referensi dari bank
  • 7. + Lanjutan . 2. Penjual Profil Perusahaan (company profile), termasuk di dalamnya uraian kinerja perusahaan minimal 2 (dua) tahun terakhir serta informasi mengenai kapasitas gudang yang dimiliki/yang disewa bagi peserta yang berbentuk perusahaan; Akte Pendirian Perusahaan berikut perubahannya khusus peserta yang berbentuk badan usaha; Bukti laporan atau persetujuan dari Departemen dan/atau Kementerian Hukum dan HAM atas akte pendirian perusahaan/perubahannya khusus peserta yang berbentuk badan hukum; Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga khusus untuk Penjual yang berstatus kelompok tani dan perorangan atau Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari penanggung jawab badan usaha; Surat Keterangan Domisili yang dikeluarkan oleh Kelurahan setempat khusus untuk Penjual yang berstatus kelompok tani dan perorangan; Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) khusus peserta yang berbentuk badan usaha; Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); Surat Referensi dari bank;
  • 8. + Satuan Transaksi, Kuotasi Harga dan Biaya Transaksi Satuan Transaksi Satuan transaksi dinyatakan dalam Lot 1 (satu) Lot sama dengan 5 (lima) ton atau sama dengan 5.000 (lima ribu) kilogram Kuotasi Harga Kuotasi harga adalah Rupiah per kilogram, besar kelipatan harga adalah Rp 10 (sepuluh Rupiah)/kg Biaya Transaksi Besarnya biaya transaksi yang dibayar masing-masing peserta penjual dan peserta pembeli sebesar Rp 20 (dua puluh Rupiah) per kilogram
  • 9. + Tempat Penyerahan dan Jam Perdagangan Jenis dan Tempat Penyerahan Jenis dan tempat penyerahan adalah Loco Gudang Penjual atau Franco Gudang Pembeli. Tempat penyerahan barang di kota sebagai berikut: Makasar, Palu, Mamuju, Kolaka ,Padang, Bengkulu, Medan, Lampung, Surabaya, Bali dan Jakarta. Jam Perdagangan Perdagangan diselenggararakan setiap hari kerja, Senin sampai dengan Jumat, mulai pukul 09.30 (GMT + 7) sampai dengan pukul 14:00 (GMT + 7) yang setiap harinya dibagi menjadi 4 (empat) sesi perdagangan. Sesi I :Pukul 09.30(GMT + 7) sampai dengan 10.00 (GMT + 7) Sesi II :Pukul 10.30 (GMT + 7) sampai dengan 11.00 (GMT + 7) Sesi II :Pukul 11.30 (GMT + 7) sampai dengan 12.00(GMT + 7) Sesi IV:Pukul 13.30 (GMT + 7) sampai dengan 14.00(GMT + 7)
  • 10. + Mutu Kakao Spesifikasi Biji Kakao Asalan Terorganisir (non graded cocoa beans) dengan toleransi batasan maksimum Biji Kakao Asalan Terorganisir yang dibawa oleh pedagang lokal adalah: Kadar air: maksimum 9%; Jumlah biji (Bean count): maksimum 120 biji per 100 gr sample; Biji berjamur (Moldy bean): maksimum 6%; Kotoran (Waste): maksimum 4%. Spesifikasi mutu FAQ (Fair Average Equivalent) Kakao kualitas ekspor (FAQ cocoa beans) berdasarkan Standard Nasional Indonesia (SNI), digunakan juga untuk patokan dasar pemotongan/refraksi harga, adalah: Kadar air: maksimum 7,5% Jumlah biji (Bean count) : maksimum115 biji per 100 gr bean sample Biji berjamur (Moldy bean) : maksimum 4% Kotoran (Waste) : maksimum 3% Bebas dari serangga hidup (live insects)
  • 11. + Lanjutan Spesifikasi mutu Full Fermented Beans berdasarkan Standard Nasional Indonesia (SNI) adalah: Mempunyai aroma fermented biji kakao dengan keasaman yang spesifik Kadar air: maksimum 7,5 % Jumlah biji (bean count): maksimum115 biji per 100 gr sample Biji berjamur (moldy beans): maksimum 4% Kotoran (waste): maksimum 3% Biji berkapang (slaty beans): maksimum 8 % Asam Lemak bebas (Free Fatty Acid): maksimum 1,75 % Bebas dari serangga hidup (live insect)
  • 12. + Mekanisme Penyelesaian Transaksi dalam Lelang Jual Dalam hal terjadi transaksi, Bursa akan menginformasikan melalui Komputer Server mengenai hasil lelang kepada pemenang baik Pembeli maupun Penjual. Selambat-lambatnya pada hari ketiga setelah transaksi (T + 3): Penjual wajib menyiapkan barang di gudang yang telah ditentukan sesuai paket lelang dengan toleransi kuantitas berat sebesar + 0,5%. Pembeli melakukan pemeriksaan mutu dan/atau refraksi yang dilakukan di gudang sesuai dengan paket lelang. Pembeli melakukan penimbangan di gudang sesuai dengan paket lelang. Penjual menyerahkan dokumen dan invoice final kepada Pembeli dan menyampaikan fotokopi dokumen dan invoice final ke Bursa. Penjual memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa bahwa barang sudah diserahkan kepada Pembeli sesuai dengan paket. Pada hari keempat setelah transaksi (T + 4), Pembeli melakukan pembayaran secara transfer atau tunai (penggunaan cek dan bilyet giro tidak diperbolehkan) kepada Penjual dan menyampaikan fotokopi bukti pembayaran ke Bursa serta menginformasikan melalui sistem ke Bursa. Pada hari kelima setelah transaksi (T + 5), Penjual wajib menginformasikan melalui sistem ke Bursa bahwa pembayaran sudah diterima.
  • 13. + Mekanisme Penyelesaian Transaksi dalam Lelang Beli Dalam hal terjadi transaksi, Bursa akan menginformasikan melalui Komputer Server mengenai hasil lelang kepada pemenang baik Pembeli maupun Penjual. Selambat-lambatnya pada hari ketiga setelah transaksi (T + 3): Barang sudah harus diterima di gudang yang telah ditentukan sesuai paket lelang dengan toleransi kuantitas berat sebesar + 0,5%. Pembeli melakukan pemeriksaan mutu dan/atau refraksi yang dilakukan di gudang sesuai dengan paket lelang . Pembeli melakukan penimbangan di gudang sesuai dengan paket lelang. Penjual menyerahkan dokumen dan invoice final kepada Pembeli dan menyampaikan fotokopi dokumen dan invoice final ke Bursa. Pembeli memberikan konfirmasi melalui sistem kepada Bursa bahwa barang sudah diterima sesuai dengan paket lelang. Pada hari keempat setelah transaksi (T + 4), Pembeli melakukan pembayaran secara transfer atau tunai (penggunaan cek dan bilyet giro tidak diperbolehkan) kepada Penjual dan menyampaikan fotokopi bukti pembayaran ke Bursa serta menginformasikan melalui sistem ke Bursa. Pada hari kelima setelah transaksi (T + 5), Penjual wajib menginformasikan melalui sistem ke Bursa bahwa pembayaran sudah diterima.
  • 14. + Gagal Bayar Penyelesaian transaksi baik penyerahan barang maupun pembayaran dapat dilakukan secara parsial dalam satuan lot. Pembeli wajib membayar sejumlah nilai dari jumlah lot yang diserahkan. Apabila Pembeli gagal melakukan pembayaran sebagaimana dimaksud ayat 2 (dua) di atas kepada Penjual pada hari keempat setelah transaksi (T+4), maka pembeli dianggap gagal bayar. Barang harus dikembalikan kepada Penjual sejumlah lot yang tidak dibayar. Semua biaya yang timbul sebagai akibat pengembalian barang tersebut ditanggung oleh Pembeli. Untuk setiap lot gagal bayar Bursa akan mencairkan Bank Garansi / Deposito berjangka/ Dana Setoran tunai dari pihak pembeli sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per lot, akan diberikan kepada pihak penjual
  • 15. + Gagal Serah Penyelesaian transaksi baik penyerahan barang maupun pembayaran dapat dilakukan secara parsial dalam satuan lot. Apabila Penjual gagal menyediakan seluruh barang di gudang sesuai dengan paket lelang pada hari ketiga setelah transaksi (T+3), maka Penjual dianggap gagal serah total dan tidak berhak atas pembayaran. Apabila Penjual gagal menyediakan sebagian barang di gudang sesuai dengan paket lelang pada hari ketiga setelah transaksi (T+3), maka Penjual dianggap gagal serah sebagian, dan hanya berhak atas pembayaran senilai jumlah lot yang diserahkan. Untuk setiap lot gagal serah Bursa akan mencairkan Bank Garansi / Deposito berjangka / Dana Setoran tunai dari pihak penjual sebesar Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per lot, akan diberikan kepada pihak pembeli.
  • 16. + Sanksi BAYAR TRANSAKSI BAYAR OLEH PEMBELI Hari keempat setelah transaksi (T + 4) GAGAL Bank Garansi/ Deposito Berjangka/Setoran Tunai dari pihak Pembeli diberikan ke Penjual SERAH PENYERAHAN BARANG DARI PENJUAL Hari ketiga setelah transaksi (T + 3) GAGAL Lelang Jual : Penjual wajib menyiapkan barang di gudang yang telah ditentukan sesuai paket lelang Lelang Beli : Barang sudah harus diterima di gudang yang telah ditentukan sesuai paket lelang Bank Garansi/ Deposito Berjangka/Setoran Tunai dari pihak Penjual diberikan ke Pembeli
  • 17. + TERIMA KASIH JAKARTA FUTURES EXCHANGE Iwan Cahyo Suryadi [email protected]