jihad ilmiyah

22
Jihad ilmiyah Mari kita baca beberapa phenomena di sekeliling kita semoga jangan menjadi bahan ungkapan keluhan tanpa solusi, tapi justru, sebagaimana dokter, menganalisa penyakit agar tahu apa sebabnya dan apa obatnya dan itulah inti terdalam manfaat dari " membaca " . Apa saja penyakit masyarakat yang kini terbaca oleh kita ? 1.Banyak percekcokan antar madzhab yang terkadang dibeberapa tempat sampai tumpah darah bukan cuma caci maki . 2.Banyak kelompok merasa paling benar bahkan paling suci sendiri. Ada anekdot orang ketabrak yang lama ditolong karena musyawarah dulu ” ikhwan apa bukan ?”. 3.Banyak yang terkejut melihat "sesuatu yang baru" lalu bingung antara ikut atau menolak. 4.Kalau menerima sesuatu sering langsung menelan tanpa dikunyah dulu, tanpa IQRA atau mengkaji hingga ke dalam dulu sehingga timbul fanatik buta dan berbuat sesuatu tanpa dasar yang kuat ibarat bangunan fondasinya rapuh. 5.Kalau menolak sesuatu pun juga membabi buta tanpa IQRA atau mengkaji sampai dalam, sehingga cenderung mudah menjadi hakim dadakan yang langsung memvonis bid'ah dan sesat. 6.Umat kita saat ini menjadi kacung umat lain karena banyak yang gaptek ( gagap teknologi ).Sumber Daya Alam banyak dikuasai umat lain karena kebodohan dalam Ilmu Pengetahuan berawal dari salah mendidik generasi, kalo udah bisa cari duit tak perlu sekolah tinggi-tinggi ! Dalam surat arrahman diceritakan bahwa jika ada 2 pertemuan laut ( laut continental ) maka disana ada perrmata dan berlian. Tapi

Upload: anggaraperbawaputra

Post on 18-Dec-2015

246 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Jihad ilmiyah

Jihad ilmiyah

Mari kita baca beberapa phenomena di sekeliling kita semoga jangan menjadi bahan ungkapan keluhan tanpa solusi, tapi justru, sebagaimana dokter, menganalisa penyakit agar tahu apa sebabnya dan apa obatnya dan itulah inti terdalam manfaat dari " membaca ".Apa saja penyakit masyarakat yang kini terbaca oleh kita ?

1.Banyak percekcokan antar madzhab yang terkadang dibeberapa tempat sampai tumpah darah bukan cuma caci maki .

2.Banyak kelompok merasa paling benar bahkan paling suci sendiri. Ada anekdot orang ketabrak yang lama ditolong karena musyawarah dulu ikhwan apa bukan ?.

3.Banyak yang terkejut melihat "sesuatu yang baru" lalu bingung antara ikut atau menolak.

4.Kalau menerima sesuatu sering langsung menelan tanpa dikunyah dulu, tanpa IQRA atau mengkaji hingga ke dalam dulu sehingga timbul fanatik buta dan berbuat sesuatu tanpa dasar yang kuat ibarat bangunan fondasinya rapuh.

5.Kalau menolak sesuatu pun juga membabi buta tanpa IQRA atau mengkaji sampai dalam, sehingga cenderung mudah menjadi hakim dadakan yang langsung memvonis bid'ah dan sesat.

6.Umat kita saat ini menjadi kacung umat lain karena banyak yang gaptek ( gagap teknologi ).Sumber Daya Alam banyak dikuasai umat lain karena kebodohan dalam Ilmu Pengetahuan berawal dari salah mendidik generasi, kalo udah bisa cari duit tak perlu sekolah tinggi-tinggi ! Dalam surat arrahman diceritakan bahwa jika ada 2 pertemuan laut ( laut continental ) maka disana ada perrmata dan berlian. Tapi karena umat tidak IQRA maka barang tambang itu diambil orang kafir!

7. Umat Islam dulu tidak membeda dan memilah-milah mana urusan dunia mana urusan akherat, mana ilmu dunia mana ilmu agama. Umat Islam sekarang telah termakan ajaran ulama palsu dari Belanda; Snouk HourGronye yang menggali Islam untuk menghancurkan dari dalam, sehingga kita jadi sekuler. Ada yang ngurusi dunia melulu ada yang ngurusi akherat saja ! Tidak faham makna SHOLEH yang sesungguhnya!

8. Ulama dulu, usai tahajud dal baca quran lahirlah science dan teknologi, ulama sekarang usai tahajud dan baca quran lahirlah fatwa bahwa si anu sesat si anu salah. Dari Iqranya yang dalam terhadap ayat2 lafdziyah dan ayat kauniyah melahirkan sikap mendahulukan akhlaq diatas fiqih berbeda dengan umat Islam saat ini yang mendahulukan fiqih ringkihnya diatas segalanya.9.Umat Islam saat ini terkadang merasa lebih nyunah dengan membidahkan orang lain dan lebih merasa tauhidnya paling bersih padahal dengan sikap mereka saat ini maka justru tauhidnya rusak.Hal-hal diatas tidak akan terjadi jika umat mau mengamalkan ;1. " Kajilah dengan asma Tuhanmu yang telah berkreatifitas mencipta !"2. "Samakah orang yang memiliki pengetahuan dan yang tidak memiliki pengetahuan ?"3. "Allah akan mengangkat beberapa derajat orang di antaramu yang beriman dan meraka yang belajar ilmu pengetahuan "

Dasar Pemikiran Pentingnya Pendidikan Al-Quran

A. Sumber Al-Quran1. Alif Laam Miim, Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (QS. 2 : 1-2).2. Hai manusia , sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mujizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Quran) (QS. 4 : 174).3. Hai manusia telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Katakanlah : Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (QS. 10 : 57-58).4. Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tidak mau memahaminya? (QS. 21 : 10).5. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (QS. 54 : 17. 22, 32, 40).

B. Sumber Al-Hadist Didiklah( anak-anakmu dengan tiga hal perkara : mencintai Nabimu, mencintai ahlubaitnya dan gemar membaca Al-Quran (HR. Ath-Thabrani).( Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya (HR. Bukhari).( Hak anak atas orang tuanya ada tiga : memberi nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan Kitab Al-Quran ketika sudah bisa berfikir dan menikahkannya ketika sudah dewasa (HR. Ahmad). Barangsiapa yang ingin bercakap-cakap dengan( Allah, maka bacalah Al-Quran (HR. Muslim). Sesungguhnya( seseorang yang pagi-pagi pergi untuk mempelajari ayat-ayat dalam Al-Quran lebih baik daripada shalat sunat seratus rakaat (HR. Turmudzi)

C. Sumber Maqalah Ulama( Ibnu Khaldun dalam buku Muqaddimah nya, ia menjelaskan bahwa pengajaran Al-Quran itu merupakan fondasi pengajaran bagi seluruh kurikulum, sebab Al-Quran merupakan salah satu syiar agama yang menguatkan aqidah dan mengokohkan keimanan. Ibnu Sina dalam buku( As-Siyasah nya, menasehatkan agar kita mulai mengajar anak dengan pengajaran Al-Quran. Seluruh potensi anak, baik jasmani maupun akalnya hendaknya dicurahkan untuk menerima pelajaran Al-Quran ini agar anak mendapat bahasa asli dan agar aqidah bisa mengalir dan tertanam kokoh dalam kalbunya. Dr. Sayyid Quthub dalam Tafsirnya Fi Zhilalil( Quran menegaskan bahwa maju dan mundurnya Umat Islam sangat tergantung kepada mengerti atau tidaknya umat terhadap kitab sucinya. Prof.( Dr. Muhammad bin Muhammad Abu Syahbah, (Guru besar Universitas Al-Azhar Kairo, dalam buku pengantar Studi Al-Quran, beliau mengatakan hendaknya musabaqah Al-Quran yang harus digalakkan adalah Musabaqah Memahami Al-Quran bukan hanya membacanya. Prof. Dr. M. Quraish( Shihab dalam bukunya Wawasan Al-Quran mengatakan bahwa Al-Quran adalah bacaan yang sempurna, tiada suatu bacaanpun sejak menusia mengenal baca tulis sejak 5000 tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Quran al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia. Al-Quran adalah sumber yang tak pernah kering, ia layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.

D. Sumber Undang-Undang di Indonesia( Surat Keputusan Bersama Dua Mentri (Mendagri dan Menag) No. 128 dan No. 44A, 13 Mei 1982 tentang Usaha peningkatan kemampuan baca tulis huruf Al-Quran bagi umat Islam dalam rangka peningkatan, penghayatan dan pengamalan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Instruksi( Mentri Agama RI Nomor 3 Tahun 1990, tentang Pelaksanaan upaya peningkatan kemampuan baca tulis huruf Al-Quran. Instruksi( Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Nomor 08 Tahun 1991, tentang : Upaya mempercepat peningkatan gerakan baca tulis Al-Quran di kalangan masyarakat Islam. Pidato Wakil Presiden RI( pada pembukaan STQ Nasional X tanggal 26 Juli 1994, di Jakarta : Mengajak kepada umat Islam untuk menjadikan gerakan pemahaman makna, isi dan kandungan Al-Quran secara nasional, sehingga dengan demikian diharapkan nilai Al-quran dapat menjadi landasan moral, etika dan spiritual yang kokoh bagi pembangunan nasional Indonesia.( Undang-Undang RI no. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama Pasal 30 tentang Pendidikan Keagamaan.

E. Sumber Historis Zaman Nabi Muhammad Saw( dan empat sahabat Khulafaurrasyidin merupakan generasi terbaik yang dilukiskan dalam Al-Quran (QS. 3 : 110). Disebut generasi terbaik karena mereka mampu membaca, memahami dan mengamalkan isi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memperbaiki kebobrokan moral, kebodohan, mengangkat martabat dan kemuliaan manusia, bahkan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup lahir dan batin dalam ikatan persaudaraan dan kemanusiaan. (Sayyid Quthub dalam tafsirnya Fizhilalil Quran). Pada saat Islam berkembang di Persia, umat( Islam mampu membangun kemajuan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti Al-Kindi (Ahli Filosof), Al-Khawarizmi (Ahli Astronomi, Penemu Al-goritma dan Al-jabar), Al-Farabi (Pencipta alat musik Al-Qanun yang kemudian dikenal piano), Ar-Razy (Ahli ilmu kedokteran dan kimia), Ibnu Sina (Ahli ilmu falak dan ilmu bumi alam), Abu Raihan Al-Biruni (Filosof dan Fisikawan Ulung), Ibnu Yunus (Ahli ilmu falak dan ilmu alam), Ibnu Ridhwan (Ahli ilmu kedokteran), Al-farghani (Ahli Astronomi), Jabir Ibnu Hayyan (peletak dasar ilmu Kimia), Ibnu Al-Nafis (Dokter, penemu system peredaran darah), Ibnu Haitham (Peletak dasar ilmu Optik), Al-Zahravi (Ahli badah muslim terkemuka), As-Shakawi (Peletak dasar ilmu sejarah Islam). Panglima Zheng He (Ahli kelautan, Penemu Benua Amerika). Kemajuan-kemajuan Islam pada masa ini, sesungguhnya banyak diinspirasi oleh pesan-pesan ayat Al-Quran, karena mereka dapat memahami, kemudian mereka mengembangkan dan terus mengeksplorasi, sehingga akhirnya apa yang telah mereka lakukan sangat bermanfaat untuk peradaban manusia selanjutnya termasuk dunia barat. Maka tak heran jika saat ini Islam bagian Persia ( Iraq dan Iran ) lebih maju daripada Islam di Saudi.

F. Sumber Sosio 1. Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan mayoritas beragama Islam sehingga akar budaya Islami yang ada di masyarakat cukup kuat, seperti : Tradisi mengaji( di mesjid, surau, mushala, dan lain-lain. Tradisi khataman( Al-Quran yang bersatu dengan budaya masyarakat. Guru dan para( orangtua umumnya sudah merasa puas ketika mengantarkan putra-putrinya bisa membaca Al-Quran. Padahal Kewajiban umat Islam kepada kitab sucinya tidak terbatas hanya dalam hal membaca. Fenomena inilah( yang mendorong perlunya Al-Quran diajarkan kepada umatnya secara komprehensif (Kaffah) dan integral melalui Taman Pendidikan Al-quran.2. Arus Globalisasi dan kemajuan IPTEK terkadang seringkali membawa dampak yang negatif, malah bisa bersifat destruktif (merusak). Apabila hal ini tidak diantisipasi oleh semua pihak, maka dikhawatirkan akan merugikan bagi umat dan genarasi Islam, seperti ; berkembangnya narkoba, pergaulan bebas, tauran pelajar, kenakalan remaja, aborsi remaja, pornografi dan pornoaksi, kurangnya pendidikan dan pembinaan akhlak, pengaruh negatif dari media televisi dan media cetak, dll. Semua dampak negatif tersebut menuntut semua pihak khususnya orangtua agar lebih selektif, aktif dan lebih cerdas dalam memberikan pendidikan agama Islam sejak dini bagi putra-putrinya. Apabila kenyataan ini dibiarkan berlarut-larut tanpa adanya upaya mengatasinya secara profesional, maka dikhawatirkan nasib umat Islam menjadi terbelakang dan mengekor tanpa pegangan yang benar.

Imam 'Aly karramahullah wajhahu menyampaikan pesan penuh hikmah tentang posisi manusia dihadapan informasi / ilmu pengetahuan : Orang yang tahu dan tahu bahwa dirinya tahu dia itu ALIM, maka ikutilah ia 1 Orang yang tahu dan tidak tahu bahwa dirinya tahu dia itu lalai, maka ingatkanlah ia !

Orang yang tidak tahu dan tahu bahwa dirinya tidak tahu dia itu bodoh, maka ajarlah ia !

Orang yang tidak tahu dan tidaktahu bahwa dirinya tidaktahu dia itu bodoh kwadrat, maka jauhilah ia !Untuk tiepe terakhir yakni :Orang yang tidak tahu dan tidaktahu bahwa dirinya tidaktahu biasanya dikasih tahu tak mau tahu, eh tahu tehu sok tahu ! jadi kalau digambarkan kira-kira seperti diabawah ini ;

saya tahu ----->