jbptunikompp gdl cepidedese 21594 6 04babiv
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
BAB IV
RENCANA KERJA PROYEK RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
KELURAHAN KAMPUNG BUGIS
4.1 MATERI POKOK RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
Materi pokok Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) terdiri dari 6 (enam)
materi, yaitu:
Program Bangunan dan Lingkungan;
Program Investasi;
Rencana Umum;
Rencana Detail;
Administrasi Program Pengendalian dan Rencana; dan,
Arahan Pengendalian Pelaksanaan.
4.2 TAHAPAN PEKERJAAN
Berdasarkan keluaran yang akan dihasilkan tersebut di atas, maka pelaksanaan
pekerjaan dibagi menjadi beberapa tahap. Secara garis besar, operasional pekerjaan
terdiri dari 6 (enam) tahapan diluar tahap persiapan, yaitu:
1. Kajian Literatur;
2. Pengumpulan Data;
3. Identifikasi Karakteristik Kawasan;
4. Analisis dan Penyusunan Konsep Pengembangan;
5. Penyusunan Konsep Perencanaan;
6. Penyusunan Rencana dan Program Pelaksanaan.
Keenam tahapan tersebut disajikan dalam bentuk bagan alur seperti pada Gambar
4.1. Secara umum, pendekatan yang akan dilakukan adalah pendekatan kesisteman,
dengan melakukan peninjauan yang menyeluruh terhadap setiap komponen yang ada
dalam sistem. Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa tiga tahap pertama merupakan tahap
kritis untuk pelaksanaan berikutnya, sehingga dalam bagan alir berada dalam satu
kelompok. Keenam tahapan mempunyai kaitan satu dengan yang lainnya. Setiap tahapan
terdiri dari beberapa kegiatan yang sebagian dapat dilakukan secara paralel dan sebagian
lainnya merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya.
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 19
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Berikut adalah uraiannya setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan penyusunan RTBL
Kampung Bugis ini dalam bentuk tabel.
Tabel 4.1
Rincian Kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Kampung Bugis
Nomor Tahapan KegiatanTahap 1 Kajian Literatur a. Kajian Teoretik
b. Review Studi Terdahuluc. Review Kebijakan Tata Ruang dan Kebijakan
lainnyad. Studi Bandinge. Review Peraturan Terkait
Tahap 2 Pengumpulan Data a. Survey Fisik dan Lingkunganb. Survey Sosial-Kependudukanc. Survey Kelembagaand. Survey Ekonomie. Survey Sosial-Budayaf. Survey Struktur Ruangg. Survey Pola Pemanfaatan Ruangh. Survey Sistem Prasarana Perkotaani. Survey Pola Tata Bangunan dan Lingkungan
EksistingTahap 3 Identifikasi Karakteristik
Kawasana. Identifikasi Karakter Fisik dan Pola Ruangb. Identifikasi Karakter Sosial Ekonomic. Identifikasi Karakter Sosial Budayad. Identifikasi Karakter Pengelolaan Kawasan
Tabel 4.1 (lanjutan)
Rincian Kegiatan Penyusunan RTBL Kawasan Kampung Bugis
Nomor Tahapan KegiatanTahap 4 Analisis dan Penyusunan
Konsep Pengembangan a. Analisis Potensi, Masalah, dan Prospek
Pengembangan
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 20
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Tahapan Kegiatanb. Identifikasi Kegiatan dan Kebutuhan Ruangc. Analisis Peruntukan dan Pemanfaatan Lahand. Analisis Sistem Jaringan Prasarana
Perkotaane. Analisis Prasarana dan Sarana Lingkunganf. Analisis Sirkulasi Pergerakan, Parkir, dan
Pedestriang. Analisis Bentuk dan Tatanan Massa
Bangunanh. Analisis Ruang Terbuka dan Pola Tata Hijaui. Analisis Tata Informasi dan Pertandaanj. Analisis Kelembagaan dan Investasik. Pemrograman l. Perumusan Arah, Tujuan, dan Sasaran
Pengembanganm. Penyusunan Konsep Pengembangan
Tahap 5 Penyusunan Konsep Perencanaan
a. Perumusan Kriteria Perencanaan dan Perancangan
b. Perumusan Konsep Perencanaan dan Perancangan
Tahap 6 Penyusunan Rencana dan Program Pelaksanaan
a. Perumusan Rencana Umumb. Perumusan Rencana Panduan Rancang
Bangunan dan Lingkungan serta Administrasi Pengendalian Program dan Rencana
c. Perumusan Manajemen Pelaksanaan dan Pengelolaan serta Arahan Pengendalian dan Rencana
d. Perumusan Program Investasi
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 21
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Diagram 4.1 Metodologi dan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan RTBL Kampung Bugis
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
PENYUSUNAN KONSEP PERENCANAAN
PENYUSUNAN RENCANA DAN PROGRAM PELAKSANAAN
Kriteria Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan
Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan
Rencana Umum:Peruntukan Lahan Makro dan Mikro
Rencana Perpetakan
Rencana Sistem Pergerakan, Rencana Aksesibilitas Lingkungan
Ruang Terbuka Hijau
Rencana Wujud Visual Bangunan
Rencana Sarana dan Prasarana Lingkungan
Panduan Rancangan
Rencana Investasi
Ketentuan Pengendalian
Rencana
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
Studi banding kawasan sejenis:Kampung Nelayan Muara Angke, JakartaKampung Nelayan, Surabaya
KO
NSE
P PE
NG
EMB
AN
GA
N
Analisis Perkembangan Sosial Kependudukan
Analisis Prospek Pertumbuhan Ekonomi
Analisis Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
Kajian Aspek Historis Kawasan
Analisis Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan
Analisis Tapak
Analisis Potensi dan Permasalahan
PemrogramanFasilitasAktivitasRuang
Perumusan Arah, Tujuan dan Sasaran Pengembangan
PENGUMPULAN DATA, STUDI LITERATUR, IDENTIFIKASI KARAKTER FISIK KAWASAN
ANALISIS DAN PENYUSUNAN KONSEP PENGEMBANGAN
Identifikasi Karakter Kawasan Tepi Air Kampung BugisKarakter Fisik Pola
Ruang
Karakter Sosial Kependudukan
Karakter Sosial Budaya
Kajian Kebijakan Berkaitan dengan Kawasan:RTRW Propinsi Kepulauan
RiauRTRK Kabupaten
Kepulauan RiauRDTR
Penelaahan profil kondisi eksternal dan internal Wilayah:Fisik LingkunganSosial KependudukanKelembagaanEkonomiSosial BudayaStruktur Tata RuangPola Pemanfaatan RuangSistem PrasaranaPola Tata Bangunan dan
Lingkungan Binaan
Kajian karakteristik spesifik kawasan:Sosial budaya Kebudayaan
MelayuKawasan tepi pantai
Halaman - 22
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Masing-masing tahapan dan kegiatan pada tabel 4.1 tersebut di atas secara rinci
diuraikan pada tabel-tabel berikut;
Tabel 4.2
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap I – Kajian Literatur
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran1.a. Kajian
TeoretikKajian teoretik yang akan dilakukan mencakup kajian mengenai: Kawasan perkotaan tepi pantai; Permukiman kumuh; Bangunan di atas air.
Pendekatan studi Standar
perencanaan
1.b. Review Studi Terdahulu
Review dilakukan terhadap semua studi yang relevan dengan substansi dan wilayah studi, mencakup: sejarah, sosial ekonomi dan sosial budaya.
Karakteristik wilayah studi
Permasalahan Potensi wilayah studi Strategi penyusunan
RTBL1.c. Review
Kebijakan Tata Ruang dan Kebijakan Lainnya
Kebijakan tata ruang yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RTBL ini adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Umum Tata Ruang. Kebijakan ini sebenarnya lebih dibutuhkan sebagai kajian eksternal karena kawasan yang direncanakan merupakan bagian dari wilayah kota. Kebijakan lain yang terkait antara lain: kebijakan mengenai rencana pengembangan jaringan jalan, prasarana, dan lain-lain.
Positioning aktivitas dan kawasan perencanaan dalam pengembangan dan organisasi ruang kota.
Tabel 4.2 (Lanjutan)
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap I – Kajian Literatur
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 23
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran1.d. Studi Banding Studi banding dilakukan untuk
mendapatkan gambaran permasalahan secara lengkap tentang pengembangan kawasan perencanaan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih bervariasi, studi banding dilakukan pada kawasan perencanaan di luar negeri dan di Indonesia sendiri.
Permasalahan dari aspek fisik, sosial, ekonomi.
Keterkaitan bentuk fisik bangunan dengan kegiatan yang dikembangkan.
1.e. Review Peraturan Terkait
Semua peraturan yang berkaitan dengan penyusunan RTBL dikaji dengan rinci, baik yang berupa undang-undang (UU), peraturan pemerintah (PP), peraturan daerah (Perda), dan peraturan lainnya.
Aspek hukum yang berkaitan dengan penataan bangunan dan lingkungan.
Aspek hukum yang berkaitan dengan kawasan perkotaan tepi pantai.
Aspek hukum yang berkaitan dengan pemilikan tanah dan bangunan di atas air.
Tabel 4.3
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 2 – Pengumpulan Data
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran2.a. Survey Fisik
dan Data fisik dan lingkungan ini dibutuhkan untuk mengoptimalkan
Kondisi fisik tapak
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 24
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian KeluaranLingkungan pemanfaatan ruang sesuai dengan
daya dukung fisik dan lingkungan.2.b. Survey
Sosial Kependudukan
Data ini dibutuhkan untuk mengkaji demand (permintaan) terhadap kegiatan yang akan dialokasikan di kawasan perencanaan yang direncanakan.
Jumlah penduduk, sebaran penduduk, kegiatan yang akan dikembangkan, baik dari segi jenis maupun kuantitasnya.
2.c. Survey Kelembagaan
Pengumpulan data tentang kelembagaan dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan dan kesiapan Pemerintah Daerah beserta masyarakat untuk mengimplementasikan rencana, mencakup: aspek pengelolaan, aspek regulasi, dan aspek investasi.
Pola pengelolaan kawasan perencanaan
Sumber pendanaan
2.d. Survey Ekonomi
Pengumpulan data mengenai karakteristik ekonomi ini diperlukan untuk mengidentifikasikan kegiatan ekonomi yang telah ada, dan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Pola perdagangan yang ada
Kegiatan yang berprospek dikembangkan di wilayah yang dikaji
2.e. Survey Sosial Budaya
Karakteristik sosial budaya masyarakat setempat akan sangat menentukan pola pemakaian ruang dan bentukan fisik bangunan dan lingkungan binaan.
Bentuk arsitektur banguan tradisional, makanan khas, potensi kerajinan, dan lain-lain.
Tabel 4.3 (Lanjutan)
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 2 – Pengumpulan Data
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran2.f. Survey
Struktur Ruang
Data mengenai struktur tata ruang dibutuhkan untuk mengetahui distribusi penggunaan ruang sesuai dengan jenis kegiatan dan hirarki
Pola struktur ruang
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 25
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian Keluaranpelayanannya. Selain itu data tersebut juga digunakan untuk menentukan sirkulasi pergerakan internal dan eksternal orang maupun barang.
2.g. Survey Pemanfaatan Ruang
Tautan fungsional antara kawasan yang direncanakan dengan kawasan lainnya dapat ditentukan dengan adanya informasi mengenai pola pemanfaatan ruang ini.
Pola pemanfaatan ruang
2.h. Survey Sistem Prasarana Perkotaan
Sistem prasarana perkotaan yang akan dibutuhkan mencakup prasarana jalan dan transportasi, drainase, jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan telepon, dan lain-lain. Survey prasarana ini terutama yang akan berkaitan langsung dengan kegiatan di kawasan perencanaan
Sistem jaringan jalan
Sistem jaringan drainase
Sistem jaringan listrik
Sistem jaringan telepon
Sistem air bersih2.i. Survey Tata
Bangunan dan Lingkungan Binaan
Data ini dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan menyelaraskan tata bangunan dan lingkungan yang sudah ada dengan kawasan yang akan direncanakan.
Pola tata bangunan dan lingkungan
Pola ruang terbuka
Tabel 4.4
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 3 – Identifikasi karakteristik Kawasan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran3.a. Identifikasi
Karakteristik Fisik dan Pola Ruang
Kegiatan ini dilakukan setelah survey fisik dan lingkungan, struktur ruang, dan pemanfaatan runag dilakukan. Sasarannya adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih spesifik tentang keterkaitan kondisi
Kaitan antara karakter fisik dan pola ruang dengan pengembangan kawasan perencanaan.
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 26
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian Keluaranfisik dengan pemanfaatan ruang.
3.b. Identifikasi Karakteristik Sosial Ekonomi
Kegiatan ini dilakukan setelah diperoleh gambaran awal dari survey kependudukan dan kegiatan ekonomi penduduk. Sasarannya untuk memperoleh potret tentang permasalahan, kegiatan unggulan, dan sistem kegiatan komersial yang tepat untuk melayani penduduk kota dan kabupaten.
Kaitan antara karakter sosial ekonomi dan kegiatan komersial.
3.c. Identifikasi Karakteristik Sosial Budaya
Kegiatan ini dilakukan setelah diperoleh gambaran awal dari survey sosial budaya masyarakat setempat. Sasarannya untuk memperoleh gambaran yang spesifik tentang pengaruh budaya terhadap pemanfaatan ruang dan karakter bangunan, serta pola kegiatan di kawasan perencanaan yang sesuai.
Kaitan antara karakter sosial budaya dan pola kegiatan, pola pemanfaatan ruang dan bentuk fisik bangunan.
3.d. Identifikasi Karakteristik Pengelolaan Kawasan
Kegiatan ini merupakan analisis awal dari hasil survey kelembagaan dan sosial ekonomi..
Kaitan antara karakter pengelolaan kawasan dan pola kegiatan di lokasi perencanaan
Tabel 4.5
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 4 – Analisis dan Penyusunan Konsep
Pengembangan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran4.a. Analisis
Potensi, Masalah dan Prospek Pengembangan
Untuk mendapatkan keluaran yang optimal, terlebih dahulu perlu diketahui potensi dan masalah pengembangan untuk kawasan yang bersangkutan. Dengan potensi dan masalah tersebut, dapat dirumuskan
Potensi, masalah, dan prospek pengembangan.
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 27
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian Keluaranprospek pengembangan untuk masa yang akan datang.
4.b. Identifikasi Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Pengidentifikasian kegiatan dan kebutuhan ruang ini merupakan tahap awal untuk menentukan kegiatan yang paling tepat atau sesuai dengan karakteristik setempat. Identifikasi untuk bagian kawasan perencanaan harus saling terkait dan sinergsi satu sama lain. Keterkaitan positif ini nantinya akan mendorong perkembangan kota secara stimulan.
Jenis kegiatan di kawasan perencanaan yang akan dikembangkan,
Skala kegiatan di kawasan perencanaan yang akan dikembangkan,
Kebutuhan ruang setiap kegiatan di kawasan perencanaan yang akan dikembangkan.
4.c. Analisis Peruntukan dan Pemanfaatan Lahan
Analisis peruntukan lahan dan pemanfaatan lahan dilakukan untuk merumuskan program bangunan dan lingkungan. Analisis ini dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya analisis spasial lain, yaitu: sistem prasarana dan sarana, sistem transportasi, bentuk dan tatanan masa bangunan, ruang terbuka hijau, serta tata informasi dan pertandaan.
Sistem pemanfaatan ruang.
Tabel 4.5 (Lanjutan)
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 4 – Analisis dan Penyusunan Konsep
Pengembangan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran4.d. Analisis Sistem
Jaringan Prasarana Perkotaan
Dalam hal ini yang akan dianalisis adalah sistem prasarana transportasi, jaringan listrik, drainase, jaringan air bersih, jaringan telepon, dan lain-lain.
Parameter untuk pengembangan sistem prasarana,
Kebutuhan prasarana perkotaan.
4.e. Analisis Prasarana dan
Analisis ini merupakan analisis atas kelengkapan, kedalaman, dan
Parameter untuk pengembangan
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 28
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian KeluaranSarana Lingkungan
keluasan prasarana/sarana lingkungan yang dipengaruhi oleh kegiatan yang akan dikembangkan
sistem prasarana dan sarana lingkungan,
Kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan.
4.f. Analisis Sirkulasi Pergerakan, Parkir, dan Pedestrian
Analisis sirkulasi pergerakan ini berkenaan dengan sistem sirkulasi yang akan mendukung kemudahan pencapaian yang didukung oleh unsur-unsur estetika. Analisis parkir dilakukan dengan berorientasi pada kepentingan pejalan kaki, memudahkan aksesibilitas, dan sirkulasi pejalan kaki tidak terganggu oleh sirkulasi kendaraan.
Parameter untuk pola sirkulasi pergerakan,
Parameter untuk penyediaan fasilitas perparkiran,
Parameter untuk penyediaan fasilitas pedestrian.
4.g. Analisis Bentuk dan Tatanan Massa Bangunan
Bentuk dan tatanan massa bangunan yang telah ada perlu dianalisis agar nantinya bentuk dan tata massa bangunan di kawasan perencanaan akan selaras, dan sesuai dengan konteks fisik arsitektural bangunan dan lingkungan binaan kota secara kesleuruhan.
Parameter untuk bentuk dan tatanan massa bangunan.
Tabel 4.5 (Lanjutan)
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 4 – Analisis dan Penyusunan Konsep
Pengembangan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran4.h. Analisis Ruang
Terbuka dan Pola Tata Hijau
Analisis terhadap ruang terbuka dan pola tata hijau dilakukan untuk memperoleh ruang terbuka yang bermakna dan seimbang antara ruang terbuka yang aktif dan ruang terbuka yang pasif.Ruang terbuka aktif misalnya digunakan sebagai tempat interaksi sosial, sedangkan ruang terbuka pasif diperlukan untuk ventillasi,
Parameter untuk penataan ruang terbuka dan pola tata hijau,
Kebutuhan runag terbuka.
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 29
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian Keluaranpencahayaan, sebagai faktor keselamatan bangunan, dan lain-lain.
4.i. Analisis Tata Informasi dan Pertandaan
Analisis tata informasi dan pertandaan penting untuk membantu orientasi dengan tidak mengganggu karakteristik lingkungan yang ingin diciptakan atau dipertahankan, baik yang ditempatkan pada bangunan, di dalam kapling, di pagar, atau pada ruang publik.
Parameter untuk tata informasi dan pertandaan.
4.j. Analisis Kelembagaan dan Investasi
Analisis kelembagaan dan investasi dimaksudkan untuk mendukung dihasilkannya rencana yang realistis, sesuai dengan kemampuan lembaga terkait dan masyarakat pada umumnya.
Pola kelembagaanPola investasi
Tabel 4.5 (Lanjutan)
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 4 – Analisis dan Penyusunan Konsep
Pengembangan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran4.k. Pemrograman Program bangunan dan lingkungan
mempertimbnagkan faktor kelayakan baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya. Program ditetapkan setelah mempertimbangkan konsep keragaman kawasan, seperti keseimbangan pengembangan fungsi kawasan perencanaan dan niaga/usaha.
Jenis aktivitas yang akan berlangsung di dalam kawasan perencanaan beserta fasilitas yang dibutuhkan.
Jumlah kebutuhan ruang untuk mengakomodasikan aktivitas di dalam kawasan
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 30
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian Keluaranperencanaan.
Kualitas tautan (linkage) pada kawasan untuk menciptakan sinergi yang positif sehingga penggunaan kawasan dapat secara optimal terpenuhi.
4.l. Perumusan Arah, Tujuan, dan Sasaran Pengembangan
Dari kegiatan pemrograman dilakukanlah perumusan arah, tujuan, dan sasaran pengembangan yang menjadi salah satu dasar untuk perumuan konsep pengembangan.
Arah, sasaran, dan tujuan pengembangan.
4.m. Penyusunan Konsep Pengembangan
Pada kegiatan ini akan dikeluarkan beberapa alternatif konsep pengembangan berdasarkan rumusan arah, sasaran, dan pengembangan; kajian teoretik; dan studi banding. Dari beberapa alternatif konsep pengembangan dalam proses selanjutnya akan dianalisis, diperbandingkan, dan dipilih yang paling sesuai untuk diterapkan pada kawasan.
Konsep pengembangan.
Tabel 4.6
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 5 – Perumusan Konsep Perencanaan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran5.a. Perumusan
Kriteria Perencanaan dan Perancangan
Perumusan kriteria ini diilakukan untuk menentukan batasan serta ketentuan kondisi yang diperlukan bagi kegiatan perencanaan dan perancangan.
Kriteria perencanaan
Kriteria perancangan
5.b. Perumusan Konsep Perencanaan dan Perancangan
Konsep perencanaan dan perancangan dirumuskan sebagai kerangka dasar bagi ide perencanaan dan perancangan yang akan dilakukan untuk kawasan perencanaan.
Konsep perencanaan
Konsep perancangan
Tabel 4.7
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 31
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 6 – Penyusunan Rencana dan Program
Pelaksanaan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran6.a. Perumusan
Rencana Umum
Rencana umum merupakan rencana induk untuk perancangan dan kemungkinan pengembangan Kawasan
Rencana Peruntukan lahan;
Rencana perpetakan blok;
Rencana tapak/siteplan;
Rencana sistem pergerakan;
Rencana prasarana dan sarana lingkungan;
Rencana aksesibilitas lingkungan;
Rencana wujud bangunan;
Rencana preservasi dan konservasi.
Tabel 4.7 (Lanjutan)
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 6 – Penyusunan Rencana dan
Program Pelaksanaan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran6.b. Perumusan
Rencana DetailRencana detail disusun setelah perencanaan umum diselesaikan. Sasarannya adalah agar rencana yang dihasilkan lebih aplikatif.
Rencana detail; Rencana investasi; Rencana dan strategi
implementasi.
6.c. Perumusan Rencana Panduan Rancang Bangunan dan Lingkungan serta Administrasi Pengendalian Program dan
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan panduan bagi pelaksanaan rencana yang telah dihasilkan sebelumnya, termasuk bagaimana mengendalikannya.Kegiatan ini terdiri dari penyusunan: Panduan Rancang Bangunan
dan Lingkungan. Merupakan
Panduan rancang bangun dan lingkungan;
Administrasi pengendalian program dan bencana.
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 32
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian KeluaranRencana hasil pokok dari kegiatan
penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Kegiatan ini berisi panduan bagi keseluruhan aspek perancangan bangunan dan lingkungan secara teknis dan berfungsi sebagai arahan bagi pelaksanaan perancangan dan implementasinya di lapangan.
Administrasi Pengendalian Program dan Rencana. Merupakan bagian penting yang menyertai Panduan Rancang Bangunan dan Lingkungan sebagai perangkat administratif bagi pelaksanaan dan pengendalian program dan rencana secara keseluruhan.
Tabel 4.7 (Lanjutan)
Rincian Kegiatan yang Dilakukan pada Tahap 6 – Penyusunan Rencana dan Program
Pelaksanaan
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran6.d. Perumusan
Manajemen Pelaksanaan serta Arahan Pengendalian dan Rencana
Manajemen Pelaksanaan dan Pengelolaan diperlukan bagi kalangan pengelola serta pelaksana kegiatan di lapangan, baik kegiatan perencanaan dan pelaksanaan secara keseluruhan. Hal ini dilakukan agar kegiatan dapat berlangsung sesuai dengan rencana program dan jadual pelaksanaan program.Arahan Pengendalian dan Rencana merupakan bagian penting perangkat arahan pelaksanaan dan pengendalian program dan rencana secara keseluruhan.
Manajemen pengelolaan
Pengendalian rencana
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 33
Laporan Kerja Praktik-IIProyek Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kelurahan Kampng Bugis
C.V. Bina Lestari Consultant
Nomor Kegiatan Uraian Keluaran6.e. Perumusan
Program Investasi
Program ini dilakukan untuk menjaring investor dari berbagai kalangan, sebagai salah satu sumber pendanaan bagi keberlangsungan program dalam kawasan perencanaan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Program investasi diperuntukkan bagi investor, dari kalangan privat (swasta dan luar negeri), masyarakat serta kalangan publik (kalangan pemerintahan, baik pusat maupun daerah).
Program investasi
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIAFakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Arsitektur
Halaman - 34