isi metabolisme as.amino
DESCRIPTION
isi makalah TM biokimia smt 3TRANSCRIPT
METABOLISME PROTEIN & ASAM AMINO
ebagian besar zat makanan harus
dipecahkan menjadi molekul-
molekul yang lebih kecil terlebih dahulu
sebelum diabsorpsi dari saluran
pencernaan. Asam amino yang dibuat
dalam hati, maupun yang dihasilkan dari
proses katabolisme protein dalam hati,
dibawa oleh darah kedalam jaringan
untuk digunakan.proses anabolik
maupun katabolik juga terjadi dalam
jaringan diluar hati. asam amino yang
terdapat dalam darah berasal dari tiga
sumber, yaitu absorbsi melalui dinding
usus, hasil penguraian protein dalam sel
dan hasil sintesis asam amino dalam
sel. Banyaknya asam amino dalam
darah tergantung keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan
penggunaannya. Hati berfungsi sebagai
pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah. Dalam tubuh kita, protein
mengalami perubahan – perubahan
tertentu dengan kecepatan yang
berbeda untuk tiap protein.
S Protein dalam dara, hati dan
organ tubuh lain mempunyai waktu
paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein
yang terdapat pada jaringan otot
mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-
rata tiap hari 1,2 gram protein per
kilogram berat badan diubah menjadi
senyawa lain. Ada tiga kemungkinan
mekanisme perubahan protein, yaitu :
1) Sel-sel mati, lalu komponennya
mengalami proses penguraian atau
katabolisme dan dibentuk sel – sel
baru.
2) Masing-masing protein
mengalami proses penguraian dan
terjadi sintesis protein baru, tanpa
ada sel yang mati.
3) Protein dikeluarkan dari dalam
sel diganti dengan sintesis protein
baru.
Protein dalam makanan diperlukan
untuk menyediakan asam amino yang
akan digunakan untuk memproduksi
1 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
BAB 1
senyawa nitrogen yang lain, untuk
mengganti protein dalam jaringan yang
mengalami proses penguraian dan
untuk mengganti nitrogen yang telah
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk
urea. Ada beberapa asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak
dapat diproduksi oleh tubuh dalam
jumlah yang memadai. Oleh karena itu
asam amino tersebut,yang dinamakan
asam essensial yang dibutuhkan oleh
manusia.
Proses Metabolisme Protein
Protein dalam makanan tidak dapat
diserap oleh mukosa usus, akan tetapi
setelah dalam bentuk asam amino
dapat diserap dengan baik.
1. Pencernaan protein di mulut: secara
mekanis, sedangkan secara enzimatis
belum.
2. Pencernaan protein di lambung: sel
mukosa lambung yaitu sel parietal
(Chief cell) mensekresikan asam
lambung (HCl), sedangkan sel zymogen
mensekresikan proenzim pepsinogen.
Proenzim pepsinogen oleh HCl
diaktifkan menjadi enzim pepsin. Protein
setelah didenaturasi (dirusak) oleh HCl,
kemudian dihidrolisis oleh enzim pepsin
menjadi peptida sederhana.
3. Pencernaan di usus halus: cairan
pankreas mengandung proenzim
trypsinogen dan chymotrypsinogen.
Proenzim trypsinogen dan
chymotrypsinogen diaktifkan menjadi
enzim trypsin dan chymotrypsin oleh
enzim enterokinase yang dihasilkan
oleh sel-sel mukosa usus halus.
Enzim trypsin dan chymotrypsin
berperan memecah polipeptida menjadi
peptida sederhana. Selanjutnya peptida
tersebut dipecah menjadi asam amino
oleh enzim peptidase (erepsin). Enzim
peptidase dapat dibedakan menjadi 2
macam berdasarkan aktivitasnya yaitu
enzim aminopeptidase memecah gugus
amina dari polipeptida dan
karboksipeptidase memecah gugus
karboksil dari polipeptida. Nuklease
memecah asam nukleat (DNA dan
RNA) menjadi nukleotida.
4. Absorpsi protein: setelah menjadi
asam amino selanjutnya diabsorpsi
dengan cara difusi fasilitasi melalui
mukosa yeyenum dan ileum. Asam
amino yang berasal dari makanan (diet)
dan dari pemecahan protein tubuh
2 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
selanjut dibawa oleh sirkulasi darah ke
dalam amino acid pool (gudang
penimbunan asam amino) yaitu darah
dan cairan jaringan (interseluler). Asam
amino selanjutnya digunakan untuk:
biosintesis protein tubuh di dalam
ribosom, mengganti jaringan yang
rusak, dan jika diperlukan dapat diubah
menjadi sumber energi.
3 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
KLASIFIKASI ASAM AMINO
sam amino merupakan senyawa
organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina
yang biasanya dengan gugus –NH2.
Gugus karboksil ini memberikan sifat
asam dan gugus amina memberikan sifat
basa. Asam amino pembentuk protein
akan saling berikatan dengan ikatan
peptida, sehingga dalam satu molekul
dipeptida mengandung satu ikatan
peptida.
A
Gambar 2.1 Rumus asam amino secara umum
Secara umum, pada asam amino
sebuah atom C mengikat empat gugus
yaitu gugus karboksil, gugus amina, satu
buah atom hydrogen dan satu gugus sisa
(rantai samping, gugus –R).
Rantai samping pada asam amino
(gugus –R) yang berbeda – beda pada
asam amino menentukan struktur, ukuran,
muatan elektrik dan sifat kelarutan dalam
air.
Ciri – ciri Asam Amino
Asam amino termasuk golongan senyawa
yang paling banyak dipelajari karena salah
satu fungsinya sangat penting dalam
organisme, yaitu unit penyusun protein.
Asam amino mempunyai ciri sebagai
berikut:
1. Senyawa organik yang memiliki
gugus fungsional karboksil (-
COOH) dan amina.
2. Dalam bentuk larutan, asam amino
bersifat amfoterik yaitu cenderung
menjadi asam pada larutan basa
dan menjadi basa pada larutan
asam. Perilaku ini terjadi karena
4 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
BAB 2
asam amino mampu menjadi
zwitter-ion.
3. Keduanya terikat pada satu atom
karbon (C) yang sama yang
biasanya disebut atom C "alfa"
atau α.
4. Mengandung gugus amina yang
bersifat basa dan gugus karboksil
yang bersifat asam dalam molekul
yang sama.
Struktur Asam Amino
Struktur asam α-amino, dengan gugus
amina di sebelah kiri dan gugus karboksil
di sebelah kanan. Satu atom C sentral
yang mengikat secara kovalen, yaitu:
1. gugus amino,
2. gugus karboksil,
3. satu atom H dan
4. rantai samping ( gugus R )
Sifat – Sifat Asam Amino
Asam amino bersifat amfoter, karena
mengandung gugus amina yang bersifat
basa dan gugus karboksil yang bersifat
asam dalam molekul yang sama. Asam
amino ini mempunyai momen dipol yang
besar sehingga mereka kurang bersifat
asam dibandingkan asam karboksilat.
Asam amino bersifat antara asam
lemah dan basa lemah, maka ia akan
terionisasi diantara asam dan basa dalam
larutan berair, yang disebut amfoterik.
Senyawa-senyawa amfoterik akan
bereaksi dengan asam ataupun basa dan
membentuk garam.
Asam amino larut dalam air dan
pelarut polar lain, tetapi tidak larut dalam
pelarut non – polar. Titik leburnya yang
relatif tinggi (di atas 200oC ) menyatakan
adanya gugus – gugus yang bermuatan
yaitu energi tinggi yang diperlukan untuk
memecahkan ionik yang mempertahankan
kisi – kisi Krista.
Klasifikasi Asam Amino
Terdapat 2 jenis asam amino berdasarkan
kemampuan tubuh dalam sintesisnya,
yaitu asam amino esensial dan asam
amino non esensial. Asam amino esensial
adalah asam amino yang tidak dapat
disintesis di dalam tubuh, tetapi dapat
diperoleh dari luar misalnya melalui
makanan atau diet. Contoh asam amino
esensial yaitu lisin, leusin, isoleusin,
treonin, metionin, valin, fenilalanin, histidin
dan arginin.
5 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Asam amino non esensial adalah
asam amino yang dapat disintesis di
dalam tubuh melalui perombakan
senyawa lain.
Klasifikasi asam amino dapat
dilakukan berdasarkan rantai samping
(gugus –R) dan sifat kelarutannya di
dalam air. Berdasarkan kelarutan di dalam
air dibagi atas asam amino hidrofobik dan
hidrofilik (klasifikasi dapat dilihat pada
bagian struktur asam amino).
Sedangkan berdasarkan rantai
sampingnya dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Dengan rantai samping
alifatik (asam amino non polar) :
Glisin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin.
2. Dengan rantai samping
yang mengandung gugus hidroksil
(OH), (asam amino polar) : Serin,
Treonin, Tirosin.
3. Dengan rantai samping
yang mengandung atom sulfur (asam
amino polar) : Sistein dan Metionin.
4. Dengan rantai samping
yang mengandung gugus asam atau
amida (gugus R bermuatan negatif) :
Asam aspartat, Aspargin, Asam
Glutamat, Glutamin.
5. Dengan rantai samping
yang mengandung gugus basa
(gugus R bermuatan positif) : Arginin,
Lisin, Histidin.
6. Yang mengandung cincin
aromatik : Histidin, Fenilalanin,
Tirosin, Triptofan.
7. Asam imuno : Prolin.
Berdasarkan kepolarannya, asam
amino dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
Asam Amino Non Polar
Asam amino nonpolar yang memiliki ciri
sebagai berikut :
a. Memiliki gugus R alifatik
b. Bersifat hidrofobik. Semakin
hidrofobik suatu asam amino biasa
terdapat di bagian dalam protein.
c. Prolin berbeda dgn asam amino
siklis. Tapi punya banyak
kesamaan sifat dengan kelompok
alifatis ini.
d. Umum terdapat pada protein yang
berinteraksi dengan lipid.
e. Contoh: Glisin, alanin, valin, leusin
dan prolin
Asam Amino Polar
6 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Asam amino polar memiliki ciri – ciri
sebagai berikut:
1. Memiliki gugus R yang tidak
bermuatan,
2. Bersifat hidrofilik sehingga mudah
larut dalam air,
3. Cenderung terdapat di bagian luar
protein,
4. Sistein berbeda dengan yang lain,
karena gugus R terionisasi pada pH
tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat
mengalami oksidasi dengan sistein
membentuk ikatan disulfid,
5. Sistin yang tidak termasuk dalam
asam amino standar karena selalu
terbentuk dari 2 buah molekul sistein
dan tidak dikode oleh DNA
6. Contoh : Serin, Threonin, Sistein,
Metionin, Asparagin, Glutamin.
Berdasarkan muatan gugus R, asam
amino dapat dibedakan menjadi dua
yaitu :
Asam amino dengan gugus R
bermuatan positif
Asam amino dengan gugus R bermuatan
positif memiliki ciri sebagai berikut:
1. Lisin, arginin, dan histidin
2. Mempunyai gugus yg bersifat
basa pada rantai sampingnya
3. Bersifat polar yang terletak di
permukaan protein dapat
mengikat air.
4. Histidin mempunyai muatan
mendekati netral dibanding lisin
pada gugus amino dan arginin
pada gugus guanidino
Asam amino dengan gugus R
bermuatan negatif
Asam amino dengan gugus R bermuatan
negatif memiliki ciri sebagai berikut:
1. Aspartat dan glutamat
2. Mempunyai gugus karboksil pada
rantai sampingnya sehingga
bermuatan negatif atau pada pH 7
Berdasarkan gugus R aromatik, asam
amino diklasifikasikan sebagai berikut :
Asam amino yang diperhatikan
berdasarkan gugus R aromatik memiliki
ciri sebagai berikut:
1. Memiliki gugus R alifatik
2. Bersifat hidrofobik. Semakin
hidrofobik suatu asam amino biasa
terdapat di bagian dalam protein.
3. Prolin berbeda dgn asam amino
siklis. Tapi punya banyak
kesamaan sifat dgn kelompok
alifatis ini.
7 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
4. Umum terdapat pada protein yang
berinteraksi dengan lipid.
5. Contoh: Glisin, alanin, valin, leusin
dan prolin
ASAM AMINO NON ESENSIAL
Asam amino non-esensial dapat dibentuk
oeh tubuh. Fungsinya adalah untuk
menjaga kesehatan fungsi ginjal dan
fungsi seksual pria seperti arginin,
berguna menjaga fungsi hati seperti
alanin, pengaturan tekanan darah. Asam
Glutamat dan Kolin menjaga fungsi
kesehatan otak. Prolin untuk
pembentukan kolagen dan penyerapan
zat - zat gizi tubuh. Berikut asam amino
non esensial :
1. Tirosin
Pertama kali di temukan dalam keju. Pada
manusia, asam amino ini tidak bersifat
esensial, tapi pembentukanya
menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim phehidroksilase. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh institut penelitian
kesehatan Lingkungan Amerika Serikat
tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia
obat stimulan dan penenang yang efektif
untuk meningkatkan kinerja mental dan
fisik di bawah tekanan, tanpa efek
samping. Tirosin terkandung dalam hati
ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan
daging.
Tirosin memiliki satu gugus fenol
(fenil dengan satu tambahan gugus
hidroksil). Bentuk yang umum adalah L-
tirosin (S-tirosin), yang juga ditemukan
dalam tiga isomer struktur: para, meta,
dan orto. Pembentukan tirosin
menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim Phe-hidroksilase. Enzim ini hanya
membuat para-tirosin. Dua isomer yang
lain terbentuk apabila terjadi "serangan"
dari radikal bebas pada kondisi oksidatif
tinggi (keadaan stress).
Dalam transduksi signal, tirosin
memiliki peran kunci dalam pengaktifan
beberapa enzim tertentu melalui proses
fosforilasi (membentuk fosfotirosin). Bagi
manusia, tirosin merupakan prekursor
hormon tiroksin dan triiodotironin yang
dibentuk di kelenjar tiroid, pigmen kulit
melanin, dan dopamin, norepinefrin dan
epinefrin. Tirosin tidak bersifat esensial
bagi manusia. Oleh enzim tirosin
hidroksilase, tirosin diubah menjadi
dopamin yang merupakan bagian dari
manajemen terhadap penyakit parkinson.
Memiliki rumus kimia C9H11NO3, titik
8 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
leburnya 343°C, titik iso elktrik 5,66, nama
sistematiknya adalah Asam S-2-amino-3-
(4-hidroksi-fenil)-propanoat.
Gambar 2.2. Struktur kimia tirosin
2. Sistein
Sekalipun asam amino bukan esensial
kandungan atom sistein hampir sama
dengan metionin. Sistein juga di temukan
pada bahan pangan seperti cabai,
bawang putih, bawang bombai, brokoli,
haver, dan inti bulis gandum.
Sistein memiliki atom S, bersama-
sama dengan metionin. Atom S ini
terdapat pada gugus tiol (dikenal juga
sebagai sulfhidril atau merkaptan). Karena
memiliki atom S, sistein menjadi sumber
utama dalam sintesis senyawa-senyawa
biologis lain yang mengandung belerang.
Sistein dan metionin pada protein juga
berperan dalam menentukan konformasi
protein karena adanya ikatan hidrogen
pada gugus tiol.
Sistein mudah teroksidasi oleh
oksigen dan membentuk sistin, senyawa
yangterbentuk dari dua molekul sistein
yang berikatan pada atom S masing-
masing. Reaksiini melepas satu molekul
air (reaksi dehidrasi). Serin memiliki rumus
kimia C3H7NO2S1, titik leburnya 240°C, titik
iso elktrik 5,07, nama sistematiknya
adalah Asam 2R-2-amino-3-sulfanil-
propanoat.
Gambar 2.3. Struktur kimia sistein
3. Serin
Serin merupakan asam amino penyusun
protein yang umum ditemukan pada
protein hewan. Protein mamalia hanya
memiliki L-serin. Serin bukan merupakan
asam amino esensial bagi manusia.
Namanya diambil dari bahasa Latin,
sericum(berarti sutera) karena pertama
kali diisolasi dari protein serat sutera pada
tahun 1865. Strukturnya diketahui pada
tahun 1902. Sintesis serin (dan glisin)
berawal darioksidasi 3-fosfogliserat (3
PGA) yang membentuk 3-
fosfohidroksipiruvat dan NADH. Reaksi
transaminasi dengan asam glutamat
menghasilkan 3-fosfoserin dan glisin,yang
9 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
diikuti dengan dilepasnya fosfat.
Serin penting bagi metabolisme
karena terlibat dalam biosintesis senyawa-
senyawa purin dan pirimidin, sistein,
triptofan (pada bakteria), dan sejumlah
besar metabolit lain. Sebagai penyusun
enzim, serin sering memainkan peran
penting dalam fungsi katalisator enzim. Ia
diketahui berada pada bagian aktif
kimotripsin, tripsin, dan banyak enzim
lainnya. Berbagai gas-gas perangsang
saraf dan senyawa aktif yang dipakai
pada insektisida bekerja melalui residu
serin pada enzim asetilkolin esterase
sehingga melumpuhkan enzim itu
sepenuhnya. Akibatnya asetilkolin (suatu
neurotransmiter) yang seharusnya segera
diuraikan oleh enzim itu segera setelah
bekerja malah menumpuk di sel dan
mengakibatkan kekejangan dan kematian.
Sebagai penyusun protein non-
enzim, rantai sampingnya dapat
mengalami glikolisasi yang dapat
menjelaskan gangguan akibat diabetes.
Serin juga merupakan satu dari tiga asam
amino yang biasanya terfosforilasi oleh
enzim kinase pada saat transduksi signal
pada eukariota. Berikut ini beberapa
informasi tentang serin, memiliki rumus
kimia C3H7NO3, titik leburnya 228°C, masa
jenisnya 1,537g cm-3, nama sistematiknya
adalah Asam S-2-amino-3-
hidroksipropanoat.
Gambar 2.4.. Struktur kimia serin
4. Prolin
Fungsi terpentingnya di ketahui sebagai
komponen protein. Prolin merupakan satu-
satunya asam amino dasar yang memiliki
dua gugus samping yang terikat satu-
sama lain (gugus amino melepaskan satu
atom H untuk berikatan dengan gugus
sisa). Akibat strukturnya ini, prolin hanya
memiliki gugus amina sekunder (-NH-).
Beberapa pihak menganggap
prolin bukanlah asam amino karena tidak
memiliki gugus amina namun imina
namun pendapat ini tidak tepat. Adanya
rantai siklik yang terbentuk antara gugus
amina dan residu menyebabkan prolin
memiliki karakter yang khas (relatif sangat
kaku dan menentukan konformasi protein
secara kuat. Prolin dapat berperan
sebagai pengubah struktur alfa-heliks dan
juga sebagai titik belok bagi beta-sheets.
10 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Fungsi terpenting prolin tentunya adalah
sebagai komponen protein. Sel tumbuh-
tumbuhan tertentu yang terpapar kondisi
lingkungan yang kurang cocok (misalnya
kekeringan) akan menghasilkan prolin
untuk menjaga keseimbangan osmotik sel.
Prolin dibuat dari asam L-glutamat
dengan prekursor suatu asam imino.
Prolin bukan merupakan asam amino
esensial bagi manusia. Berikut ini
beberapa informasi tentang prolin,
memiliki rumus kimia C5H9NO2, titik
leburnya 221°C, titik iso elktrik 6,30, nama
sistematiknya adalah Asam S-pirolidin-2-
karboksilat.
Gambar 2.5. Struktur kimia prolin
5. Glisin
Glisin (Gly, G) atau asam aminoetanoat
adalah asam amino alami paling
sederhana. Rumus kimianya C2H5NO2.
Asam amino ini bagi manusia bukan
merupakan asam amino esensial karena
tubuh manusia dapat mencukupi
kebutuhannya. Glisin merupakan satu-
satunya asam amino yang tidak memiliki
isomer optik karena gugus residu yang
terikat pada atom karbon alpha adalah
atom hidrogen sehingga terjadi simetri.
Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin. Glisin
merupakan asam amino yang mudah
menyesuaikan diri dengan berbagai
situasi karena strukturnya sederhana.
Sebagai misal, glisin adalah satu-satunya
asam amino internal pada heliks kolagen,
suatu protein struktural.
Pada sejumlah protein penting
tertentu, misalnya sitokrom c, mioglobin,
dan hemoglobin,glisin selalu berada pada
posisi yang sama sepanjang evolusi
(terkonservasi). Penggantian glisin
dengan asam amino lain akan merusak
struktur dan membuat protein tidak
berfungsi dengan normal. Secara umum
protein tidak banyak pengandung glisin.
Perkecualian ialah pada kolagen yang dua
per tiga darikeseluruhan asam aminonya
adalah glisin. Glisin merupakan asam
amino nonesensial bagi manusia. Tubuh
manusia memproduksi glisin dalam jumlah
mencukupi. Glisin berperan dalam sistem
saraf sebagai inhibitor neurotransmiter
pada sistem saraf pusat (CNS). Berikut ini
beberapa informasi tentang glisin titik
leburnya 290°C, masa jenisnya 1,607 g
11 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
cm-3, titik iso elektrik 10,76, nama
sistematiknya adalah Asam 2-
aminoetanoat.
Gambar 2.6. Struktur kimia glisin
6. Asam glutamat
Asam glutamat termasuk asam amino
yang bermuatan (polar) bersama-sama
dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik
isoelektriknya yang rendah,
yangmenandakan ia sangat mudah
menangkap elektron (bersifat asam
menurut Lewis). Asam glutamat dapat
diproduksi sendiri oleh tubuh manusia
sehingga tidak tergolong esensial. Ion
glutamat merangsang beberapa tipe saraf
yang ada di lidah manusia. Sifat ini
dimanfaatkan dalam industri penyedap.
Garam turunan dari asam glutamat, yang
dikenal sebagai mononatrium glutamat
( dikenal juga sebagai monosodium
glutamat, MSG, vetsin atau micin), sangat
dikenal dalam dunia boga Indonesia
maupun Asia Timur lainnya sebagai
penyedap masakan. Berikut ini beberapa
informasi tentang Asam glutamat, memiliki
rumus kimia C4H7NO4, titik leburnya 247-
249°C, masa jenisnya 1,538g cm-3, titik
isoelktrik 3,22, nama sistematiknya adalah
Asam 2S-2-aminopentandioat.
Gambar 2.7. Struktur kimia asam glutamat
7. Asam aspartat
Aspartat juga dimungkinkan berperan
dalam daya tahan terhadap kepenatan.a
sam aspartat (atau sering disebut aspartat
saja, karena terionisasi di dalam sel),
merupakan satu dari 20 asam amino
penyusun protein. Asparagin merupakan
asam amino analognya karena terbentuk
melalui aminasi aspartat pada satu gugus
hidroksilnya.
Asam aspartat bersifat asam, dan
dapat digolongkan sebagan asam
karboksilat. Bagi mamalia aspartat
tidaklah esensial. Fungsinya diketahui
sebagai pembangkit neurotransmisi di
otak dan saraf otot. Diduga, aspartat
berperan dalam daya tahan terhadap
kepenatan. Senyawa ini juga merupakan
12 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
produk dari daur urea dan terlibat dalam
glukoneogenesis. Berikut ini beberapa
informasi tentang Asam aspartat, memiliki
rumus kimia C4H7NO4, titik leburnya 270-
271°C, masa jenisnya 1,23 gcm-3, titik iso
elktrik 2,77, nama sistematiknya adalah
Asam Asam2S-2-aminobutandioat.
Gambar 2.8. Struktur kimia asam aspartat
8. Ariginin
Asam amino arginin memiliki
kecenderungan basa yang cukup tinggi
akibat eksesi dua gugus amina pada
gugus residunya. Asam amino ini
tergolong setengah esensial bagi manusia
dan mamalia lainnya, tergantung pada
tingkat perkembangan atau kondisi
kesehatan. Bagi anak-anak, asam amino
ini esensial sekalipun bersifat non-
esensial bagi manusia dan mamalia lain,
tetapi ariginin dapat di katakan sebagai
asam amino setengah esensial karena
produksinya sangat bergantung pada
tingkat perkembangan dan kondisi
kesehatan. Pada anak-anak, ariginin
sangatlah penting. Pangan sumber utama
ariginin ditemukan pada produk-produk
peternakan seperti daging, susu, telur,
dan berbagai olahannya. Sedangkan dari
produk tumbuhan, ariginin banyak
ditemukan pada cokelat dan biji kacang
tanah.
Dari produk tumbuhan dapat
disebutkan cokelat dan biji kacang tanah.
Berikut ini beberapa informasi tentang
Arginin, memiliki rumus kimia C6H14N4O2,
titik leburnya 244°C, masa jenisnya 1,165
g cm-3, titik iso elektrik 10,76, nama
sistematiknya adalah Asam S-2-amino-5-
(diamino metilidenamino) pentanoat.
Gambar 2.9. Struktur kimia Arginin
9. Histidin
Histidin merupakan satu dari 20 asam
amino dasar yang ada dalam protein. Bagi
manusia histidin merupakan asam amino
yang esensial bagi anak-anak. Rantai
samping imidazol dan nilai pKa yang
relatif netral (yaitu 6,0) berarti bahwa
perubahan sedikit saja pada pH sel akan
13 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
mengubah muatannya. Sifat ini
menjadikan histidin sering menjadi bagian
dari gugus katalitik pada enzim maupun
ligan koordinasi pada metalo protein.
Histidin menjadi prekursor
histamin, suatu amina yang berperan
dalam sistem saraf, dan karnosin, suatu
asam amino, terdapat dua enantiomer
histidin yaitu D-histidin dan L-histidin,
namun yang lebih dominan adalah L-
histidin (atau S-histidin). Berikut ini
beberapa informasi tentang histidin,
memiliki rumus kimia C6H9N3O2, titik
leburnya 287°C, titik iso elktrik 7,59, nama
sistematiknya adalahAsam S-2-amino-3-
(3H-imidazol-4-il)propanoat.
Gambar 2.10. Struktur kimia histidin
10. Glutamin
Merupakan asam amino yang dikenal pula
dengan sebutan asam glumatik. Asam
amino ini berfungsi sebagai bahan bakar
otak yang mengontrol kelebihan amonia
yang terbentuk dalam tubuh akibat proses
biokimia. Secara alami, glutamin di
temukan dalam gandum dan kedelai.
Glutamin adalah satu dari 20 asam amino
yang memiliki kode pada kodegenetik
standar. Rantai sampingnya adalah suatu
amida.
Glutamin dibuat dengan mengganti
rantai samping hidroksil asam glutamat
dengan gugus fungsional amina. Glutamin
merupakan bagian penting dari asimilasi
nitrogen yang berlangsung pada
tumbuhan. Amonia yang diserap
tumbuhan atau hasil reduksi nitrit diikat
oleh asam glutamat menjadi glutamin
dengan bantuan enzim glutamin sintetase
atau GS. Glutamin dijadikan suplemen
atlet binaraga untuk mengganti kerusakan
otot dengan segera akibat latihan beban
yang berat.
Memiliki rumus kimia C5H10N2O3
titik leburnya 185°C, titik isoelktrik 5,65,
nama sistematiknya adalah Asam 2S-2-
amino-4-karbamoil-butanoat.
Gambar 2.11. Struktur kimia glutamin
14 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
11. Asparagin
Diperlukan oleh sistem saraf untuk
menjaga kesetimbangan dan diperlukan
pula dalam transformasi asam amino.
Asparagin di temukan pula pada daging
(segala macam sumber), telur dan susu
(serta produk turunanya).
Asparagin adalah analog dari
asam aspartat dengan penggantian gugus
karboksil oleh gugus karboksamid.
Asparagin bersifat netral (tidak
bermuatan) dalam pelarut air. Asparagin
merupakan asam amino pertama yang
berhasil diisolasi. Namanya diambil
karena pertama kali diperoleh dari jus
asparagus. Asparagin diperlukan oleh
sistem saraf untuk menjaga
kesetimbangan dan dalam transformasi
asam amino. Ia berperan pula dalam
sintesis amonia. Daging (segala macam
sumber), telur, dan susu(serta produk
turunannya) kaya akan asparagin.
Memiliki rumus kimia C4H8N2O3,
titik leburnya 235°C, masa jenisnya
1,538g cm-3, nama sistematiknya adalah
Asam 2S-2-amino-3-karbamoil-
propanoat.
Gambar 2.12. Struktur kimia asparagin
12. Alanin
Ditemukan dalam bahan pangan bentuk
lain seperti daging, ikan, susu, telur, dan
kacang-kacangan.
ASAM AMINO ESENSIAL
Dari sekitar 20 jenis asam amino yang
dibutuhkan tubuh, delapan diantaranya
disebut sebagai asam amino esensial atau
penting karena tubuh tidak bisa
membentuknya dan harus didapat dari
makanan. Asam amino esensial -- Asam
amino diperlukan oleh makhluk hidup
sebagai penyusun protein atau sebagai
kerangka molekul-molekul penting. Ia
disebut esensial bagi suatu spesies
organisme apabila spesies tersebut
memerlukannya tetapi tidak mampu
memproduksi sendiri atau selalu
kekurangan asam amino yang
bersangkutan. Untuk memenuhi
15 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
kebutuhan ini, spesies itu harus
memasoknya dari luar (lewat makanan).
Istilah "asam amino esensial" berlaku
hanya bagi organisme heterotrof.
1. Triptofan
Merupakan asam amino esensial, ini
merupakan beberapa sumber di dapatkan
dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada
telur, daging, susu skim,pisang, susu, dan
keju. Untuk produksi serotonin pada otak.
2. Treonin
Terdapat pada bahan pangan berupa
susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
Digunakan untuk menyeimbangkan
nitrogen.
3. Metionin
Bersifat esensial. Oleh sebab itu, harus di
ambil dari bahan pangan. Sumber utama
metionin hádala buah-buahan, daging
(ayam, sapi, ikan,susu (susu murni,
beberapa jenis keju), saturan (bayam,
bawang putih, jagung), serta kacang-
kacangan (kapri, pistacio, kacang mete,
kacang merah, tahu tempe). Diperlukan
bagi produksi sulfur, menjaga kenormalan
metabolisme, danmerangsang serotonin
sehingga dapat menghilangkan kantuk.
4. Lisin
Terdapat dalam protein kedelai,bici
polong-polongan, dan ikan. Rata-rata
kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
Dapat menolong menyembuhkan penyakit
herpes kelamin.
5. Leusin
Banyak tersedia pada makanan yang
tinggi protein, seperti daging, susu, beras
merah dan kacang kedelai. Pada produk-
produk susu kedelai juga banyak di temui
kandungan leusin. Penting untuk
pertumbuhan.
6. Isoleusin
penting bagi pertumbuhan bayi dan
keseimbangan nitrogen bagi orang
dewasa.
7. Fenilalanin
Merupakan asam amino esensial yang
menjadi bahan baku bagi pembentukan
katekolamin. Katekolamin ini di kenal
sebagai peningkat kewaspadaan penting
bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin
terdapat pada daging ayam, sapai, ikan,
telur, dan kedelai. Dibutuhkan untuk
produksi tyrosine yang penting bagi
pertumbuhan.
16 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
8. Valin
Terdapat pada produk-produk peternakan
seperti daging, telar, susu dan keju. Selain
itu, asam amino esensial ini terdapat pada
biji-bijian yang mengandung minyak
seperti kacang tanah, wijen dan gentil).
Digunakan untuk menyeimbangkan
nitrogen.
SKEMA METABOLISME ASAM AMINO
DAN JALUR METABOLIK UTAMA
Metabolisme Asam Amino
Gambar 2.13
Gambar 2.13. Metabolisme Asam Amino
Jalur Metabolik Utama
17 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Gambar 2.14. Jalur Metabolik Utama
PROTEIN
akanan pada anak-anak harus
lebih diperhatikan zat gizinya
terutama protein yang membantu
proses pertumbuhan tinggi badan,
selain penyediaan untuk asupan
pertumbuhan otak dan kecerdasan.
Protein merupakan suatu zat makanan
yang sangat penting bagi tubuh, karena
zat ini disamping berfungsi sebagai zat
pembangun dan pengatur, Protein
adalah sumber asam- asam amino yang
mengandung unsur C, H, O dan N yang
tidak dimiliki oleh lemak atau
karbohidrat. Anak-anak biasanya susah
makan, hal tersebut yang menggangu
pertumbuhan mereka. Kebiasaan anak
yang tidak makan secara teratur 3 x
sehari akan menyebabkan lambung
kosong, kadar gula darah menurun,
lemas, sulit konsentrasi, gairah belajar
menurun.
M Pertumbuhan anak mengalami
kekerdilan disebabkan oleh kurangnya
protein yang dikonsumsi. Protein
digunakan sebagai zat pembakar,
sehingga anak-anak yang kekurangan
protein meliliki otot – otot yang
cenderung menjadi lembek dan rambut
mudah rontok. Anak-anak yang berasal
dari tingkat sosial ekonomi menengah
ke atas rata-rata lebih tinggi daripada
yang berasal dari keadaan ekonomi
rendah, dikarenakan konsumsi protein
anak sosial ekonomi menengah ke atas
lebih terpenuhi nilai gizinya.
Pertumbuhan atau penambahan otot
hanya mungkin bila tersedia asam
amino yang sesuai termasuk untuk
pemeliharaan dan pertumbuhan. Untuk
itulah kita sebagai manusia yang
kompeten di bidang olahraga tidak
18 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
BAB 3
boleh menganggap sepele masalah
makanan bagi anak-anak.
Protein merupakan salah satu
kelompok bahan makronutrien, tidak
seperti bahan makronutrien lainnya
(karbohidrat, lemak), protein ini
berperan lebih penting dalam
pembentukan biomolekul daripada
sumber energi (penyusun bentuk
tubuh). Namun demikian apabila
organisme sedang kekurangan energi,
maka protein ini dapat juga di pakai
sebagai sumber energi. Keistimewaan
lain dari protein adalah strukturnya yang
selain mengandung N, C, H, O, kadang
mengandung S, P, dan Fe. Protein
adalah molekul makro yang mempunyai
berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-
rantai asam amino, yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam
amino yang terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Ada beberapa asam amino
mengandung unsur unsur fosfor, besi,
iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen
adalah unsur utama protein, karena
terdapat di dalam semua protein akan
tetapi tidak terdapat di dalam
karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen
merupakan 16% dari berat protein.
Molekul protein lebih kompleks daripada
karbohidrat dan lemak dalam hal berat
molekul dan keanekaragaman unit-unit
asam amino yang membentuknya.
Molekul protein mengandung pula
posfor, belerang dan ada jenis protein
yang mengandung unsur logam seperti
besi dan tembaga.
Struktur Protein
Molekul protein adalah rantai panjang
yang tersusun oleh mata rantai asam-
asam amino. Dalam molekul protein,
asam-asam amino saling dirangkaikan
melalui reaksi gugusan karboksil asam
amino yang satu dengan gugusan
amino dari asam amino yang lain,
sehingga terjadi ikatan yang disebut
ikatan peptida.
Ikatan peptida ini merupakan
ikatan tingkat primer. Dua molekul asam
amino yang saling diikatkan dengan
cara demikian disebut ikatan dipeptida.
Bila tiga molekul asam amino, disebut
tripeptida dan bila lebih banyak lagi
disebut polypeptida. Polypeptida yang
hanya terdiri dari sejumlah beberapa
molekul asam amino disebut
oligopeptida. Molekul protein adalah
19 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
suatu polypeptida, dimana sejumlah
besar asam-asam aminonya saling
bertemu dengan ikatan peptida tersebut.
Sifat Protein
Protein merupakan molekul yang sangat
besar, sehingga mudah sekali
mengalami perubahan bentuk fisik
maupun aktivitas biologis. Banyak faktor
yang menyebabkan perubahan sifat
alamiah protein misalnya: panas, asam,
basa, pelarut organik, pH, garam, logam
berat, maupun sinar radiasi radioaktif.
Perubahan sifat fisik yang mudah
diamati adalah terjadinya penjendalan
(menjadi tidak larut) atau pemadatan,
Ada protein yang larut dalam air,
ada pula yang tidak larut dalam air,
tetapi semua protein tidak larut dalam
pelarut lemak seperti misalnya etil eter.
Daya larut protein akan berkurang jika
ditambahkan garam, akibatnya protein
akan terpisah sebagai endapan. Apabila
protein dipanaskan atau ditambahkan
alkohol, maka protein akan
menggumpal. Hal ini disebabkan alkohol
menarik mantel air yang melingkupi
molekul-molekul protein.
Adanya gugus amino dan
karboksil bebas pada ujung-ujung rantai
molekul protein, menyebabkan protein
mempunyai banyak muatan dan bersifat
amfoter (dapat bereaksi dengan asam
maupun basa). Dalam larutan asam (pH
rendah), gugus amino bereaksi dengan
H+, sehingga protein bermuatan positif.
Bila pada kondisi ini dilakukan
elektrolisis, molekul protein akan
bergerak kearah katoda. Dan
sebaliknya, dalam larutan basa (pH
tinggi) molekul protein akan bereaksi
sebagai asam atau bermuatan negatif,
sehingga molekul protein akan bergerak
menuju anoda.
Jenis – jenis Protein
Berdasarkan bentuknya protein dapat
dibedakan menjadi :
a. Protein fibriler (skleroprotein)
Merupakan protein yang bentuknya
serabut. Protein ini tidak bisa larut
dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan
garam, asam basa ataupun alkohol.
Contohnya kolagen yang terdapat pada
tulang rawan, keratin pada rambut,
20 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
miosin pada otot, dan fibrin pada
gumpalan darah.
b. Protein globuler (steroprotein)
Merupakan protein yang berbentuk mirip
dengan bola. Protein ini larut dalam
larutan garam dan asam encer, untuk
protein jenis ini lebih mudah berubah
dibawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam, pelarut asam dan basa
dibandingkan protein fibriler.
Protein ini sangat mudah
terdenaturasi, yaitu susunan molekul
dapat berubah diikuti dengan perubahan
sifat fisik dan fisiologik seperti yang
dialami oleh enzim dan hormon. Protein
dari sudut fungsi fisiologik yaitu
berhubungan dengan daya dukung
untuk pertumbuhan badan dan
pemeliharaan jaringan tubuh, protein ini
dapat dibedakan menjadi:
1. Protein sempurna apabila
protein bisa mendukung
pertumbuhan badan dan
pemeliharaan jaringan. Protein
sempurna sangat diperlukan
untuk anak-anak karena
mempengaruhi masa
pertumbuhan dan
perkembangan.
2. Protein setengah sempurna,
apabila protein sanggup
mendukung pemeliharaan
jaringan, tetapi tidak dapat
mendukung pertumbuhan
badan. Protein yang memelihara
jaringan yang rusak.
3. Protein tidak sempurna, apabila
sama sekali tidak sanggup
membantu pertumbuhan badan
dan pemeliharaan jaringan.
Fungsi dan Peranan Protein
Protein memegang peranan penting
dalam berbagai proses biologi. Peran -
peran tersebut antara lain:
1. Transportasi dan penyimpanan
Molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh
protein spesifik. Contohnya transportasi
oksigen di dalam eritrosit oleh
hemoglobin dan transportasi oksigen di
dalam otot oleh mioglobin.
2. Proteksi imun
21 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Antibodi merupakan protein yang sangat
spesifik dan sensitif dapat mengenal
kemudian bergabung dengan benda
asing seperti : virus, bakteri, dan sel dari
organisma lain.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena
pergeseran dua filamen protein.
Misalnya pergerakan kromosom saat
proses mitosis dan pergerakan sperma
oleh flagela.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan dan kekerasan kulit dan
tulang disebabkan oleh kolagen yang
merupakan protein fibrosa.
5. Katalisis enzimatik
Sebagaian besar reaksi kimia dalam
sistem biologi, dikatalisis oleh enzim
dan hampir semua enzim yang berperan
adalah protein.
6. Membangkitkan dan menghantarkan
impuls saraf
Rangsang spesifik direspon oleh
selespon sel saraf diperantarai oleh
protein reseptor. Contohnya rodopsin
adalah protein yang sensitif terhadap
cahaya ditemukan pada sel batang
retina. Contoh lainnya adalah protein
reseptor pada sinapsis.
7. Pengendali pertumbuhan dan
diferensiasi
Protein mengatur pertumbuhan dan
diferensiasi organism tingkat tinggi.
Misalnya faktor pertumbuhan saraf
mengendalikan pertumbuhan jaringan
saraf. Selain itu, banyak hormon
merupakan protein.
Ciri-ciri Protein
Protein diperkenalkan sebagai molekul
makro pemberi keterangan, karena
urutan asam amino dari protein tertentu
mencerminkan keterangan genetik yang
terkandung dalam urutan basa dari
bagian yang bersangkutan dalam DNA
yang mengarahkan biosintesis protein.
Ciri-ciri protein adalah sebagai berikut:
1. Susunan kimia yang khas
Setiap protein individual merupakan
senyawa murni
2. Bobot molekular yang khas
Semua molekul dalam suatu contoh
tertentu dari protein murni
mempunyai bobot molekular yang
sama. Karena molekulnya yang
22 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
besar maka protein mudah sekali
mengalami perubahan fisik ataupun
aktivitas biologisnya.
3. Urutan asam amino yang khas
Urutan asam amino dari protein
tertentu adalah terinci secara
genetik. Akan tetapi,masih ada
perubahan kecil dalam urutan asam
amino dari protein tertentu.
Sumber Protein
Kualifikasi protein berdasarkan
sumbernya dapat dibedakan menjadi
protein hewani dan protein nabati.
Sumber protein hewani dapat berbentuk
daging dan alat-alat dalam seperti hati,
pankreas, ginjal, paru, jantung , jerohan.
Yang terakhir ini terdiri atas babat dan
iso (usus halus dan usus besar). Susu
dan telur termasuk pula sumber protein
hewani yang berkualitas tinggi.
Ikan, kerang-kerangan dan jenis
udang merupakan kelompok sumber
protein yang baik, karena mengandung
sedikit lemak, tetapi ada yang alergi
terhadap beberapa jenis sumber protein
hasil laut ini. Jenis kelompok sumber
protein hewani ini mengandung sedikit
lemak, sehingga baik bagi komponen
susunan hidangan rendah lemak.
Namun kerang-kerangan mengandung
banyak kolesterol, sehingga tidak baik
untuk dipergunakan dalam diet rendah
kolesterol.
Ayam dan jenis burung lain serta
telurnya, juga merupakan sumber
protein hewani yang berkualitas baik.
Harus diperhatikan bahwa telur bagian
merahnya mengandung banyak
kolesterol, sehingga sebaiknya
ditinggalkan pada diet rendah kolesterol.
Sumber protein nabati meliputi
kacangkacangan dan biji-bijian seperti
kacang kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, kacang koro, kelapa dan lain-lain.
Asam amino yang terkandung dalam
protein ini tidak selengkap pada protein
hewani, namun penambahan bahan lain
yaitu dengan mencampurkan dua atau
lebih sumber protein yang berbeda jenis
asam amino pembatasnya akan saling
melengkapi kandungan proteinnya.
Bila dua jenis protein yang
memiliki jenis asam amino esensial
pembatas yang berbeda dikonsumsi
bersama-sama, maka kekurangan asam
amino dari satu protein dapat ditutupi
oleh asam amino sejenis yang
berlebihan pada protein lain. Dua
23 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
protein tersebut saling mendukung
sehingga mutu gizi dari campuran
menjadi lebih tinggi daripada salah satu
protein itu.
Contohnya yaitu dengan
mencampurkan dua jenis bahan
makanan antara campuran tepung
gandum dengan kacang-kacangan,
dimana tepung gandum kekurangan
asam amino lisin, tetapi asam amino
belerangnya berlebihan, sebaliknya
kacang-kacangan kekurangan asam
amino belerang dan kelebihan asam
amino lisin.
METABOLISME ASAM AMINO
eduapuluh asam amino yang
terdapat di protein bersifat esensial
bagi kesehatan. Meskipun relatif jarang
dijumpai di dunia barat, defisiensi asam
amino masih bersifat endemic di
beberapa tempat di Afrika barat yang
masih sangat mengandalkan diet dari
padi-padian yang kurang mengandung
asam amino, seperti triptofan dan lisin.
Penyakit – penyakit ini seperti
kwashiorkor dan marasmus.
K
Manusia dapat membentuk 12
dari 20 asam amino yang umum dari zat
- zat antara amfibolik glikolisis dan
siklus asam sitrat. Meskipun secara
nutrisional nonesensial, namun
keduabelas asam amino ini bersifat ‘non
esensial’. Kedua puluh asam amino
tersebut secara biologis essensial.
Dari 12 asam amino yang secara
nutrisional nonesensial, 9 buah
diantaranya dibentuk dari zat antara
amfibolik dan 3 buah (sistein, tirosin,
dan hidroksilin) dibentuk dari asam
amino yang esensial secara nutrisional.
Identifikasi 12 asam amino yang
dapat disintesis oleh manusia terutama
didasarkan pada data yang berasal dari
diet dengan protein yang digantikan
oleh asam amino murni.
ASAM AMINO YANG NON-ESENSIAL
SECARA NUTRISIONAL MEMILIKI
JALUR BIOSINTETIK NUTRISIONAL
24 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
BAB 4
MEMILIKI JALUR BIOSINTETIK
PENDEK
Enzim glutamate dehidrogenase,
glutamine sintetase dan
minotransferase menempati posisi
sentral dalam biosintesis asam amino.
Kerja kombinasi ketiga enzim ini adalah
mengubah ion ammonium menjadi
nitrogen α-amino dan berbagai asam
amino.
Glutamat Dan Glutamin
Aminasi reduktif ketoglutarat dikatalisis
oleh glutamat dehidrogenase.aminasi
glutamat menjadi glutamin dikatalisis
oleh glutamine sintease.
Alanin
Transminasi piruvat membentuk alanin.
Aspartat Dan Asparagin
Transaminasi oksaloasetatmembentuk
aspartatmenjadi asparagin dikatalisis
oleh aspargin sintease kecuali bahwa
glutamine menyediakan nitrogen, nukan
ion ammonium. Namun, asparagin
sintease bakteri juga dapat
menggunakan ion ammonium.
Penggabungan hidrolisis PPi dengan Pi
oleh pirofosfatase memastikan bahwa
reaksi tersebut berlangsung.
Serin
Oksidasi gugus α-hidroksil pada zat
antara glikolisis 3-fosfogliserat
mengubahnya menjadi suatu asam
okso, dengan transminasi dan
defosforlasi selanjutnya yang
menghasikkan serin.
Glisin
Glisin aminotransferase, reaksi-reaksi
ini sangat cenderung mengarah pada
pembentukan glisin.
Prolin
Prolin dibentuk dari glutamat melalui
pembalikan reaksi-reaksi katabolisme
prolin.
Sistein
Sistein, meskipun secara nutrisional
tidak esensial, namun dibentuk dari
metionin yang esensial secara
nutrisional. Setelah perubahan metionin
menjadi homosistein, homosistein dan
serin membentuk sistationin yang
hidrolisisnya membentuk sistein dan
homoserin.
25 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Tirosin
Fenilalanin hidroksilase mengubah
fenilalanin menjadi tirosin. Jika diet
mengandung fenilalanin dalam jumlah
yang memadai, tirosin secara nutrisional
menjadi tidak esensial. Tetapi, karena
reaksi finilalanin hidroksilase bersifat
ireversibel, tirosin dalam makanan tidak
dapat menggantikan fenilalanin.
Katalisis oleh oksigenase
berfungsi-campuran ini menyebabkan
penggabungan satu atom O2 dengan
fenilalanin dan mereduksi atom yang
lain menjadi air. Kemampuan mereduksi
yang dimiliki oleh tetrahidrobioptrerin,
akhirnya berasal dari NADPH.
Hidroksiprolin Dan Hidroksilisin
Hidroksiprolin dan hidroksilisin terutama
terdapat dalam kolagen. Karena tidak
mendapat tRNA untuk kedua asam
amino terhidroksilasi ini, tidak ada
hidroksiprolin atau hidroksilisin dalam
makanan yang terdapat dalam protein.
Keduanya mengalami penguraian
sempurna.
Hidroksiprolin dan hidroksilisin
berasal dari prolin dan lisin, tetapi hanya
setelah asam-amino ini tergabung ke
dalam peptida. Hidroksilasi residu prolil
dan lisil yang terikat pada peptida
dikatalisis oleh propil hidroksilase dan
lisil hidroksilase jaringan, termasuk di
kulit dan otot rangka, serta jaringan
granulasi luka. Hidroksilase adalah
oksigenase yang memiliki fungsi
campuran dan memerlukan substrat, O2
molekular, askrobat, Fe2+, dan α-
ketoglutamat. Didekarboksilasi menjadi
suksinat. Satu atom O2 masuk ke dalam
prolin atau lisin, dan yang lain masuk ke
suksinat. Defisiensi vitamin C yang
dibutuhan oleh kedua hidroksilase ini
menyebkan skorbut.
Valin, Leusin, Dan Isoleusin
Adalah asam-asam amino yang
esensial secara nutrisional,
aminotransferase jaringan saling
mengkonversi secara reversibelketiga
asam amino ini secara asam-asam α-
keto-nya. Jadi, asam-asam α-keto ini
dapat menggantikan asam aminonya
dalam makanan.
Selenosistein ( Asam Amino Ke 21 )
Meskipun keberadaannya dalam protein
jarang dijumpai, selenosistein terdapat
di bagian aktif beberapa enzim manusia
26 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
yang mengkatalisis reaksi redoks.
Contohnya mencakup tioredoksin
reduktase, glutation peroksidase, dan
deiodinase yang mengubahtiroksin
menjadi tiiodotironin. Jika ada,
selenosistein ikut serta dalam
mekanisme katalitik.
Biosintesis selenosistein
memerlukan L-sistein, selenat, ATP,
tRNA spesifik, dan beberapa enzim. L-
serin memeberi rangka karbon untuk
selenosistein.
Selenofosfat yang dibentuk dari
ATP dan selenat berfungsi sebagai
donor selenium. Tidak seperti
hidroksiprolin atau hidroksilisin,
selenosisteinterbentuk secara ko-
translasional selama penggabungannya
ke dalam peptida. Antikodon UGA pada
tRNA yang tidak-lazim dan disebut
tRNASec biasanya menandakan STOP.
Kemampuan perangkat sintesis protein
untuk mengidentifikasi kodon UGA
spesifik-selenosistein berkaitan dengan
elemen insersi selenosistein, suatu
struktur stem-loop di region mRNA yang
tidak ditranslasikan. Selenosistein
tRNASec mula-mula ditempeli serin oleh
ligase yang menempelkan tRNASec
Penggantian oksigen serin
selanjutnya oleh selenium melibatkan
selenofosfat yang dibentuk oleh
selenofosfat sintase. Reaksi-reaksi
selanjutnya yang dikatalisis oleh enzim
mengubah sisteil- tRNASec menjadi
seloenosisteil- tRNASec, dengan adanya
elongation factor (faktor pemanjang)
spesifik yang mengenali seloenosisteil-
tRNASec, selenosistein kemudian dapat
tergabung ke dalam protein. Perubahan
kerangka karbon asam-asam L-amino
umum menjadi zat antara amfibolik dan
penyakit metabolik atau kelainan pada
metabolisme bawaan.
KATABOLISME RANGKA
KARBON ASAM AMINO
Transaminasi
Transminasi adalah reaksi katabolik
pertama asam amino . kecuali prolin,
hidroksipolin,treonin dan lisin. Setelah
proses transminasi,reaksi-reaksi
selanjutnya mengeluarkan semua
nitrogen tambahan dan
merekstrukturisasi rangka karbon untuk
27 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
dikonversi menjadi oksaloasetat,α-
ketoglutarat,piruvat dan Asetil-KoA.
Asparagin,Aspartat,Glutamin, dan
Glutamat.
Keempat karbon asparagin dan aspartat
membentuk oksaloasetat. Reaksi
analog mengubah glutamin dan
glutamat menjadi α -ketoglutarat.
Prolin.
Nitrogen asam amino ini dipertahankan
selama oksidasinya menjadi
dehidroprolin,pembukaan cincin menjadi
glutamat-γ-semialdehida, dan oksidasi
menjadi glutamat menjadi α -
ketoglutarat. Blok metabolik
hiperprolinemia tipe I terletak di prolin
dehidrogenase. Sedangkan blok
metabolik pada hiperprolinemia tipe II
terletak di glutamat- γ -semiadehida
dehidrogenase, yang berfungsi dalam
katabolisme hidroksiprolin.
Arginin dan Ornitin
Arginin diubah menjadi ornitin,
kemudian menjadi glutamat γ-
semialdehida yang diubah menjadi α -
ketoglutarat,seperti pada prolin.
Kelainan atau penyakit yaitu
atrofi girus retina disebabkan
peningkatan ornitin plasma dan urine
akibat dari mutasi pada ornitin–
aminotransferase. Terapinya berupa
pembatasan arginin dalam diet.
Sindrom hiperornitinermia-
hiperamonemia. Defek pada antiporter
ornitin-sitrulin terjadi di mitokondria yang
mengganggu transpor ornitin ke dalam
mitokondria yang digunakan pada
sinstesi urea.
Histidin
Katabolisme histidin berlangsung
melalui urokanat, 4-imidazolon-5-
propionat, dan N-formiminoglutamat.
Pemindahan gugus formimino ke
tetrahidroflorat menghasilkan glutamat,
kemudian alpha-ketoglutarat. Kelainan
dapat berupa histidenemia dan
asiduria-urokanat akibat gangguan
histidase.
Enam asam amino membentuk asam
piruvat
28 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
1. Glisin. Komples glisin sintase di
mitokondria hati memecah glisin
menjadi CO2 dan NH4 + , dan
membentuk N5 ,N10 –metilen
tetrahidrofolat. Kelainan : Glisinuria
terjadi akibat defek pada reasorbsi di
tubulus ginjal.
Defek pada hiperoksaluria
primer adalah kegagalan tubuh
mengakatbolisme glioksilat yang
terbentuk dari deaminasi glisin.
Oksidasi selanjutnya glioksilat
menjadi oksalat menyebabkan
urolitiatis, nefrokalsinosis, dan
kematian akibat gagal ginjal atau
hipertensi.
2. Serin. Setelah diubah menjadi
glisin yang dikatalisis oleh serin
hidroksimetiltransferase, serin
mengalami katabolisme serupa
dengan katabolisme glisin.
3. Alanin. Transminasi alanin
membentuk piruvat,mungkin karena
alasan-alasan yang rumit pada
katabolisme glutamat dan aspartat.
4. Sistein. Sistin mula.mula
direduksi menjadi sistein oleh sistin
reduktase. Dua jalur berbeda
kemudian mengubah sistein menjadi
piruvat. Kelainan dapat berupa :
(a)Sistinuria,kelainan pada reasorbsi
asam-asam amino di ginjal, terjadi
eksdresi sistin,lisin,arginin dan
ortinin. Diluar timbulnya batu
sistin,sistinuria bersifat jinak.Disulfida
campuran L-sistein dan L-
homosistein yang diekskresikan oleh
pasien dengan sistinuria lebih larut
daripada sistin dan mengurangi
pembentukan batu sistin.
(b) homosistinuria yang responsif
dan nonresponsif terhadap vitamin
B6,akibat dari defek metabolik.
(c) Sistinosis, gangguan pada
transpor sistin yang diperantarai oleh
pembawa.Pengendapan kristal sistin
di jaringan dan jenatian dini akibat
gagal ginjal akut.
5. Treonin. Treonin dipecah
menjadi asetaldehida dan glisin.
Oksidasi asetaldehida menjadi asetat
diikuti oleh pembentukan Asetil-koA
6. 4-Hidroksiprolin. Katabolisme
4-hidroksi-L-prolin membentuk secara
29 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
berurutan, L1-pirolin-3-hidroksi-
glutarat. Penguraian tipe-aldol
kemudian membentuk glioksilat plus
piruvat. Kelainan:
hiperhidroksiprolinemia, akibat dari
defek 4-hidroksiprolin hidrogenase.
Asam Amino Membentuk Asetil-Koa
Tirosin. Karena askorbat merupakan
reduktan untuk perubahan p-
hidroksifenilpiruvat menjadi
homogentisat, pasien dengan skorbut
mengekskreksikan produk-produk yang
tidak sempurna teroksidase pada
katabolisme tirosin. Katabolisme
selanjutnya membentuk
malkeilasetoasetat, fumarilasetoasetat,
fumarat, asetoasetat, dan akhirnya
asetil-KoA.
Defek metabolik yang mungkin
pada tirosinemia tipe I (tirosinosis)
mungkin terletak di fumarilasetoasetat
hidrolase. Terapi berupa diet rendah-
tirosin dan fenilalanin. Tirosinosis akut
dan kronik yang tidak diobati
menyebabkan kematian akibat gagal
hati.metabolit-metabolit lain juga
diekskresikan pada tirosinemia tipe
II(sindrom ritchner-Hanhart),suatu defek
pada tirosin aminotransferase ,dan pada
tirosine ia neonatus,akibat
berkurangnya aktivitas p-
hidroksifenilpiruvat
hidroksilase.Terapinya berupa diet
rendah-protein.
Alkaptonuria, penyakit yang
diuraikan pada tahun 1859 ini menjadi
dasar bagi gagasan klasik Garrord
mengenai penyakit metabolik herediter.
Defeknya adalah ketiadaan
homogentisat oksidase. Urine menjadi
gelap jika terpajan oleh udara akibat
oksidasi homogentisat yang
diekskresikan di urine. Pada tahap lanjut
penyakit, terjadi artrtitis dan pigmentasi
jaringan ikat (okronosis) akibat oksidasi
homogentisat menjadi bezokuinon
asetat yang mengalami polimerisasi dan
berkaitan dengan jaringan ikat.
Fenialalanin. Fenialalanin mula-
mula diubah menjadi tirosin. Reaksi
selanjutnya adalah reaksi yang terjadi
pada tirosin. Kelainan dapat berupa
Hiperfenilalaninemia, terjadi akibat
defek pada fenilalanin hidroksilase (tipe
I fenilketonuria klasik atau PKU), pada
dihidrobiopterin (tipe IV dan V).
Katabolit. katabolit alternatif
diekskresikan Diagnosis pranatal defek
30 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
fenilalanin hidroksilase atau
dihidrobiopterin reduktase dipermudah
oleh adanya probe DNA. Diet rendah-
fenilalanin dapoat mencegah retardasi
mental pada PKU (frekuensi 1:10.000
kelahiran).
Meningkatnya kadar fenilalanin
darah mungkin belum terdeteksi hingga
3-4 hari pascapartum. Hasil positif palsu
pada bayi prematur mungkin
mencerminkan belum terjadinya
pematangan enyim-enyim pada
katabolisme fenilalanin. Pemeriksaan
penyaring yang lebih kuno dan kurang
dapat diandalkan adalah penggunaan
FeCl3 untuk mendeteksi fenilpiruvat
dalam urine.pemeriksaan penyaring
PKU dengan menggunakan FeCl3,
bersifat wajib dibanyak negara , tetapi di
Amerika Serikat cara ini umumnya telah
diganti dengan menggunakan tandem
mass spectrometry.
Lisin. Enam reaksi pertama
pada katabolisme L-lisin di hari manusia
membentuk krotonil-KoA, yang
kemudian diuraikan menjadi asetil-KoA
dan CO2 oleh reaksi-reaksi katabolisme
asam lemak.
Reaksi pada Tirosinemia tipe II
dan tirosinemia neonatus mengubah
basa Schiff yang terbentuk antara α-
ketoglutarat dan gugus ɛ-amino lisin
menjadi L-α-aminoadipat- δ-
semialdehida.Kedua reaksi dikatalisis
oleh satu enzim
bifungsional,aminoadipat semialdehida
sintase(juga disebut lisin 2-oksoglutarat
reduktase-sakaropin dehidrogenase).
Reduksi L-α-aminoadipat- δ-
semialdehida menjadi L-α-aminoadipat
diikuti oleh tansaminasi menjad δ-
ketoadipat.perubahan menjadi tioester
glutaril-KoA diikuti oleh dekarboksilasi
glutaril-koA menjadi krotonil-koA.
Reaksi-reaksi selanjutnya adalah reaksi
katabolisme asam lemak α-tak jenuh
dengan jumlah atom karbon ganjil.
Hiperlisinemia, dapat terjadi
akibat suatu defek pada aktivitas
Tirosinemia tipe II atau tirosinemia
neonatus pada biofungsional
aminoadipat semialdehida sintase.
Hiperlisinemiaakan disertai peningkatan
kadar sakaropin darah hanya jika defek
tersebut melibatkan aktivitas tirosinemia
neonatus
Triptofan. Triptofan diuraikan
menjadi zat-zat antara amfibolik melalui
jalur kinurenin-antranilat. Triptofan
oksigenase (tiptofan pirolase) membuka
31 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
cincin indol,menggabungkan molekul
oksigen, dan membentuk N-
formilkinurenin.Triptofan oksigenase,
suatu metaloprotein porfirin besi yang
dapat diinduksi di hati oleh
kortikosteroidadrenal dan oleh triptofan,
dihambat melalui umpan balik oleh
turunan asam nikotinat, termasuk
NADPH.
Pengeluaran gugus formil pada
N-formilkinurein melalui hidrolisis
dikatalisis oleh kinurenin formilase dan
menghasilkan kinurenin. Karena
kinureninase memerlukan prikdosal
fosdat, ekskresi xanturenat sebagai
respons terhadap pemberian triptofan
merupakan petunjuk diagnostik adanya
defisiensi vitamin B6. Kelainan dapat
berupa Penyakit Hartnup,
mencerminkan gangguan transpor
triptofan dan asam amino netral lain di
usus dan ginjal .Turunan-turunan indol
dari triptofan yang tidak terserap yang
dibentuk oleh bakteri usus
diekskresikan. Defek ini membatasi
ketersediaan triptofan untuk biosintesis
niasin dan merupakan penyebab
munculnya gejala dan tanda mirip
pelagra.
Metionin, bereaksi dengan ATP
membentuk S-adenislmetionin,yakni
"metionin aktif". Reaksi-reaksi
selanjutnya membentuk propionil-KoA
dan akhirnya suksinil-KoA.
Reaksi Awal yang Sama Untuk 3
Asam Amino Rantai Bercabang
Setelah transaminasi, ketiga asam α-
keto mengalami dekarboksilasi oksidatif
yang dikatalisis oleh asam α-keto rantai-
bercabang dehidrogenase di
mitokondria. Kompleks enzim multimerik
suatu dekaboksilase,transasilase dan
dihidrolipoil dehidrogenase ini sangat
mirip dengan piruvat dehidrogenase.
Regulasinya juga sejalan dengan
regulasi piruvat dehidrogenase,yaitu
diinaktifkan melalui fosforilasi dan
direaktivasi melalui defosforilasi.pada
isovalerat asidemia,konsumsi makanan
yang kaya protein akan meningkatkan
kadar isovalerat, yaitu produk deasilasi
isovaleril-KoA.
Penyakit Metabolik Pada Katabolisme
Asam Amino Rantai-Bercabang
32 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Maple syrup urine disease (ketonuria
rantai-bercabang) baunya mirip
dengan sirup maple atau gula hangus.
Defek biokimianya mengenai kompleks
asam α-keto dekarboksilase. Kadar
leusin,isoleusin,valin, asam α-keto dan
asam α-hidroksi (asam α-keto tereduksi)
di dalam plasma dan urine meningkat.
Mutasi di komponen dihiodrolipoat
reduktase mengganggu dekarboksilase
asam α-keto rantai-bercabang,piruvat,
dan asam α-ketoglutarat.
Pada ketonuria rantai-
bercabang intermiten, asam α-keto
dekarboksilase mempertahankam
sebagian aktivitasnya, dan gejala timbul
belakangan.Enzim yang terganggu pada
asidemia isovalerat adalah isovaleril-
KoA dehidrogenase . konsumsi protein
dalam jumlah berlebihan akan
menyebabkan muntah,asidosis,dan
koma. Isovaleril-KoA yang menumpuk
dihidrolisis menjadi isovalerat dan
diekskresikan.
SIKLUS UREA
NH2 - berasal dari ammonia
C=O - berasal dari CO2
NH2 - berasal dari asp
Siklus urea termasuk reaksi endergonic
yaitu sintesis 1 mol urea memerlukan
3mol atp. Pengendalian siklus urea
dilakukan oleh glutamate dehidrogenase
dan karbamoil fosfat sintetase i.
Gambar 4.1. Reaksi dan intermedial pada
biosintesis ureum
Siklus urea terjadi di hati. Produk
akhir dari siklus urea yaitu urea akan
masuk sirkulasi darah dan dibuang
lewat ginjal ( urine ). Enzim yang
berperan pada reaksi adalah sebagai
berikut :
Reaksi 1 : Karbamoil Fosfat
Sintase I
33 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Reaksi 2 : Ornitin
Transkarbamoilase
Reaksi 3 : Asam
Argininosuksinat Sintetase
Reaksi 4 : Argininosuksinase
Reaksi 5 : Arginase
Reaksi 1 dan 2 terjadi di dalam
matrix mitokondria hati, sedangkan
reaksi 3, 4, 5 terjadi di dalam sitosol
hati.
Gambar 4.2. Siklus urea
Gambar 4.3. Hubungan antara siklus urea dengan
siklus asam sitrat
NH3 dihasilkan oleh hasil
katabolisme nitrogen di jaringan tubuh.
Hasil kerja bakteri usus terhadap sisa
protein atau asam amino dalam
makanan dan urea dalam sekresi usus.
Akibatnya kadar amonia dalam vena
porta lebih besar dalam darah sistemik.
Amonia akan diubah menjadi urea di
hati. Pada siroosis hati, kadar ammonia
darah meningkat, apalagi bila disertai
perdarahan gastrointestinal. Amonia
bersifat toksik terutama pada sistem
saraf dapat terjadi gangguan
penglihatan, gangguan bicara, flapping
34 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
tremor, koma sampai kematian. Selain
itu, kerusakan ginjal berat terjadi
uremia ( kadar ureum meningkat ).
( Manual Book Database, 2011 )
GANGGUAN SIKLUS UREA
The “ Reye – like ” inherited metabolic
disorder ( IMD ), kategori utama
berhubungan dengan kelainan oksidasi
lemak, gangguan siklus urea, dan
gangguan metabolisme asam amino.
Tipe ini tidak ditemukan pada anak-anak
dengan sindroma Reye “klasik” dan
sering muncul pada bayi dan anak-anak
umur kurang dari 5 tahun. ( Hall, 2008 )
Bila terjadi kelebihan ammonia dalam
darah akan mengakibatkan sintesis protein
akan terdeaminasi dalam hati dan
menyebabkan amonia bebas muncul di dalam
darah. Ammonia amat beracun dan
menyebabkan gangguan, dan perkembangan
mental yang terhambat, dan dalam jumlah
tinggi menyebabkan koma dan kematian.
Penderita dengan gangguan siklus urea ini
seringkali diobati dengan mengganti asam
amino ( yang bersifat esensial untuk
pertumbuhan ) dengan analog asam α -
ketonnya. Karena bagian esensial dari asam
amino yang tidak dapat diganti adalah
kerangka karbonnya, dan bukan gugus asam
aminonya, analog asam α - keto dari asam
amino esensial ini dapat menerima gugus
amino dari kelebihan asam amino tidak
esensial oleh aktivitas transaminase. Dengan
cara ini, asam amino tidak esensial dijaga
supaya tidak memberikan gugus aminonya
kepada darah dalam bentuk ammonia.
( Lehninger, 1992 )
35 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
NITROGEN
KESEIMBANGAN NITROGEN
rotein dalam tubuh bersifat dinamis
dan selalu sintesis dan degradasi.
Dengan mengukur jumlah nitrogen yang
masuk dan keluar, kita dapat
memperikan kondisi metabolisme
protein dalam tubuh serta konsentrasi
urea dalam urin. Oleh karena nitrogen
dalam tubuh terutama terdapat pada
protein. Nitrogen masuk kedalam tubuh
melalui makanan yang kita konsumsi.
Sedangkan proses keluarnya nitrogen
bisa melalui feses, keringat, dan urin.
P
Keseimbangan nitrogen dalam
tubuh ini memiliki tiga kondisi, yaitu
kondisi dimana nitrogen ini positif,
normal, maupun negatif.
a) Keseimbangan Positif
Keseimbangan nitrogen dikatakan
positif bila nitrogen yang masuk
kedalam tubuh lebih besar daripada
nitrogen yang keluar dari tubuh. Hal ini
berarti bahwa proses sintesis protein
lebih banyak dilakukan daripada proses
katabolismenya. Keseimbangan
nitrogen positif ini terjadi pada saat
masa pertumbuhan, masa
penyembuhan, dan masa hamil.
b) Keseimbangan normal
Keseimbangan nitrogen dikatakan
normal bila nitrogen yang masuk
dengan nitrogen yang keluar sama
jumlahnya. Sehingga proses sintesis
36 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
BAB 5
dan proses katabolismenya seimbang.
Keseimbangan ini didapatkan pada
orang dewasa normal dan sehat.
c) Kesimbangan Negatif
Kesimbangan nitrogen negatif
merupakan suatu keadaan dimana
proses sintesis dari protein lebih sedikit
dibandingkan dengan proses
katabolismenya. Hal ini berarti bahwa
lebih banyak nitrogen yang dikeluarkan
dari pada nitrogen yang masuk. Hal ini
terjadi pada orang mengalami demam,
luka bakar, dan saat kelaparan atau
selama masa puasa. Kesimbangan
nitrogen negative dapat digunakan
sebagai bagian dari evaluasi klinis gizi
buruk.
NITROGEN POOL
Metabolisme nitrogen tidak kalah
pentingnya jika dibandingkan dengan
metabolisme karbihidrat dan
metabolisme lipid. Protein membentuk
jaringan struktural untuk otot dan
tendon, transportasi oksigen atau
hemoglobin, mengkatalisis semua
reaksi biokimia sebagai enzim, dan
mengatur reaksi sebagai hormon.
Tubuh kita harus mampu mensintesis
banyak protein, asam amino, dan non-
protein nitrogen yang mengandung
senyawa yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perbaikan penggantian,
dan. Protein lebih digunakan untuk
memasok energi atau membangun
cadangan glukosa, glikogen, atau lipid.
Nitrogen adalah campuran asam
amino yang tersedia dalam sel yang
berasal dari sumber makanan atau
degradasi protein. Karena protein dan
asam amino tidak disimpan dalam
tubuh, maka dari itu perlu ada
pemasukan konstan protein. Beberapa
protein terus-menerus disintesis
sedangkan protein lainnya sedang
terdegradasi. Misalnya, hati dan plasma
protein memiliki paruh 180 hari atau
lebih, sedangkan enzim dan hormon
dapat didaur ulang dalam hitungan
menit atau jam.
Setiap hari, beberapa asam
amino yang dikatabolisme memproduksi
energi dan amonia. Amonia diubah
menjadi urea dan dikeluarkan dari tubuh
dan merupakan menguras “kolam”
nitrogen.
Keseimbangan nitrogen dicapai
oleh orang yang sehat ketika asupan
37 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
makanan yang seimbang dengan
ekskresi limbah urea. Jika ekskresi
nitrogen lebih besar dari kandungan
nitrogen dari diet, orang itu dikatakan
berada dalam keseimbangan nitrogen
negatif. Hal ini biasanya ditafsirkan
sebagai indikasi kerusakan jaringan.
Jika ekskresi nitrogen kurang dari isi
diet, keseimbangan nitrogen positif
menunjukkan pembentukan protein.
Keseimbangan dinamis kolam nitrogen
diringkas dalam grafik di bawah ini
EKSKRESI NITROGEN DALAM URIN
Urine merupakan keluaran akhir yang
dihasilkan ginjal sebagai akibat
kelebihan urine dari penyaringan unsur-
unsur plasma. Ginjal merupakan bagian
organ dalam tubuh yang terletak pada
bagian dorsal dari rongga abdominal
(Frandson, 1992). Ginjal manusia
merupakan tipe metanephros, berwarna
merah gelap, berbentuk seperti biji
kacang sekitar 4 inchi terletak di bagian
belakang rongga tubuh sedikit ke bawah
lambung pada garis media dorsalis
(Girinda, 1989).
Dalam kehidupan protein
memegang peranan penting, protein
merupakan komponen penting atau
komponen utama sel hewan atau
manusia. Oleh karena sel itu merupakan
pembentuk tubuh kita, maka protein
yang terdapat dalam makanan berfungsi
sebagai zat utama dalam pembentukan
dan pertumbuhan tubuh.
Proses kimia dalam tubuh dapat
berlangsung dengan baik karena
adanya enzim, suatu protein yang
berfungsi sebagai biokatalis. Disamping
itu hemoglobin dalam butir-butir darah
merah atau eritrosit yang berfungsi
sebagai pengangkut oksigen dari paru-
paru keseluruh bagian tubuh, adalah
38 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
Gambar 5.1. Nitrogen Pool
salah satu jenis protein. Demikian pula
zat-zat yang berperan untuk melawan
bakteri penyakit atau yang disebut
antigen, juga suatu protein (Poedjiadi,
1994)
Proses pengendapan protein
dapat dilakukan dengan menggunakan
amonium sulfat berkonsentrasi tinggi
atau larutan jenuh. Beberapa protein
berbeda kelarutannya dalam
konsentrasi garam yang berbeda. Cara
ini digunakan terutama bila diinginkan
satu macam protein saja, sedangkan
protein lain tidak diperlukan. Selain
dengan garam, proses pengendapan
protein dapat dilakukan dengan
menyesuaikan pH titik isolistrik protein
yang diinginkan. Pada titik isolistrik
kelarutan protein berkurang hingga
minimum dan protein yang diinginkan
akan mengendap, sedangkan protein
lain yang tidak diinginkan tetap dalam
larutan. Penggunaan pelarut organik
untuk mengendapkan protein juga dapat
dilakukan, namun untuk menghindari
terjadinya denaturasi proses
pengendapan dengan cara ini harus
dilakukan pada suhu yang rendah
(Poedjiadi, 1994)
Urine merupakan larutan berair,
jernih agak kekuning-kuningan, berbau,
reaksinya asam, yang dikeluarkan dari
dalam badan hewan, untuk
mengeluarkan air dan senyawa berberat
molekul rendah. Fungsi organ tersebut
bilamana diperinci ialah : 1). Eliminasi
kelebihan air yang dibentuk badan atau
dimasukan ke dalam badan, 2).
Menghilangkan hasil akhir metabolisme
yang sifatnya tidak mudah menguap, 3).
Mengeliminasi unsur anorganik sesuai
dengan kebutuhan jasad hidup, 4).
Eliminasi substansi asing tertentu, 5).
Menahan benda-benda tertentu yang
diperlukan untuk kelangsungan fungsi
normalnya, 6). Pembentukan dan
ekskresi substansi tertentu misalnya
amoniak dan ion-ion hydrogen,
( Poejiadi. 1994).
Volume urine normal dapat
berubah-ubah dalam batas yang besar.
Total volume yang disaring oleh
glomerolus berkisar antara 75-150 liter
perhari, sedangkan yang dikeluarkan
sekitar 1-2 liter. Urine merupakan
keluaran akhir yang dihasilkan ginjal
sebagai akibat kelebihan urine dari
penyaringan unsur-unsur plasma. Ginjal
merupakan bagian organ dalam tubuh
39 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
yang terletak pada bagian dorsal dari
rongga abdominal Ginjal manusia
merupakan tipe metanephros, berwarna
merah gelap, berbentuk seperti biji
kacang sekitar 4 inchi terletak di bagian
belakang rongga tubuh sedikit ke bawah
lambung pada garis media dorsalis
(Frandson, 1992)
Penelitian yang dilakukan oleh
para ahli tentang mekanisme reaksi
penambatan nitrogen hanya
menggunakan bintil-bintil akar dan
bakteri penangkap nitrogen. Hasil
penelitian mereka ialah bahwa nitrogen
yang ditangkap dari udara oleh jasad
tadi diubah menjadi amoniak. Ini berarti
bahwa di dalam jasad tersebut
berlangsung sistem hidrogenasi atau
reduksi. Tidak hanya N – N saja yang
direduksi menjadi NH3 akan tetapi
senyawa lain seperti asetilen, sianida,
dan azida juga dapat direduksi oleh
jasad penambat nitrogen. Oleh karena
pada proses diperlukan hidrogen atau
elektron untuk mereduksi maka dalam
sistem tersebut harus ada senyawa
yang bertindak sebagai donor hidrogen
atau elektron (Martoharsono,1990).
Nitrifikasi adalah suatu proses
oksidasi amoniak menjadi nitrit dan
selanjutnya menjadi nitrat. Pengubahan
itu dilaksanakan oleh bakteri tanah,
darimana jasad renik itu memperoleh
energi untuk hidupnya. Reaksi itu
berlangsung dalam dua tahap yaitu
oksidasi amoniak menjadi nitrit yang
dikerjakan oleh bakteri Khemolitotrop
erobik, nitrosomonas. Dengan cara
yang sama nitrit merupakan hasil limbah
perubahan amoniak oleh Nitrosomonas,
dimanfaatkan oleh Nitrobacter. Bakteri
ini mengubah nitrit menjadi nitrat.
Perubahan amoniak menjadi nitrit dan
kemudian nitrat membantu penyediaan
N untuk tanaman. Nitrat yang diserap
oleh tanaman secara bertahap diubah
menjadi amoniak yang selanjutnya
digunakan dalam proses aminasi
( Martoharsono,1990 ).
Metode sekresi nitrogen pada
masing-masing mahluk hidup berbeda
satu dengan yang lainnya. Primata
mengekskresikan asam urat sebagai
hasil akhir metabolisme purin,
sedangkan pada hewan mamalia lain
terlebih dahulu mendegradasikannya
menjadi alantoin sebelum diekskresikan.
Pada sebagian besar spesies bahkan
mampu mendegradasi lebih lanjut
menjadi bentuk asam gliosilik dan urea
40 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
dan diekskresikan lewat urin. Ekskresi
nitrogen berhubungan dengan erat
dengan status nutrisi mahluk hidup.
Penurunan kadar N dalam diet akan
menyebabkan penurunan yang nyata
pada ekskresi N dalam urin (Anonim,
2009).
KATABOLISME PROTEIN
sam-asam amino tidak dapat
disimpan oleh tubuh. Jika
jumlah asam amino berlebihan atau
terjadi kekurangan sumber energi
lain (karbohidrat dan protein), tubuh
akan menggunakan asam amino
sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino
memerlukan pelepasan gugus amin.
Gugus amin ini kemudian dibuang
karena bersifat toksik bagi tubuh.
A
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus
amin dari asam amino, yaitu:
1. Transaminasi : Enzim
aminotransferase memindahkan
amin kepada α-ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada
oksaloasetat menghasilkan aspartat
2. Deaminasi oksidatif : Pelepasan
amin dari glutamat menghasilkan ion
ammonium Gugus-gugus amin
dilepaskan menjadi ion amonium
(NH4+) yang selanjutnya masuk ke
dalam siklus urea di hati. Dalam
siklus ini dihasilkan urea yang
selanjutnya dibuang melalui ginjal
berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus
urea digambarkan terdiri atas
beberapa tahap yaitu:
41 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
BAB 6
1. Dengan peran enzim karbamoil
fosfat sintase I, ion amonium
bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini
diperlukan energi dari ATP
2. Dengan peran enzim ornitin
transkarbamoilase, karbamoil fosfat
bereaksi dengan L-ornitin
menghasilkan L-sitrulin dan gugus
fosfat dilepaskan.
3. Dengan peran enzim
argininosuksinat sintase, L-sitrulin
bereaksi dengan L-aspartat
menghasilkan L-argininosuksinat.
Reaksi ini membutuhkan energi dari
ATP dan terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Dengan peran enzim
argininosuksinat liase, L-
argininosuksinat dipecah menjadi
fumarat dan L-arginin
2. Dengan peran enzim
arginase, penambahan H2O
terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea
(Lehninger, 2005).
42 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
DEAMINASI & DEAMINASI OKSIDATIF
Deaminasi
eaminasi adalah proses
metabolisme asam amino, atau
proses tersingkirnya gugus amino dari
basa. Reaksi deaminasi dapat terjadi
secara langsung atau melalui reaksi
transdeaminasi. Dalam reaksi
transdeaminasi, mula-mula asam amino
diubah menjadi senyawa lain yang
dapat dideaminasi lebih lanjut untuk
menghasilkan amonia. Contoh proses
reaksi deaminasi oksidatif adalah
seperti di bawah ini :
D
Gambar 7.1. Proses reaksi deaminasi oksidatif
Berdasarkan reaksi di atas, glutamat
mengalami proses deaminasi
menghasilkan ion amonium (NH4+).
Selanjutnya ion amonium (NH4+) masuk
ke dalam siklus urea. Atau secara
sederhana dapat dilihat pada reaksi
berikut :
43 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
BAB 7
Gambar 7.2. Reaksi yang menghasilkan ion
amonium
Deaminasi Oksidatif
Deaminasi oksidatif adalah proses
pemecahan (hidrolisis) asam amino
menjadi asam keto dan ammonia (NH4
+). Proses ini terjadi pada hati dan
ginjal. Asam amino terlebih dahulu
mengalami dehidrogenasi karena
pengaruh enzim oksidase yang
mempunyai koenzim FAD membentuk
asam keto yang sesuai. Reaksinya
sebagai berikut:
FAD H2 + O2 FAD + H2O2
H2O H2O + ½ O2
FAD H2 teroksidasi langsung
oleh O2 yang ada pada jaringan
membentuk hydrogen peroksida dan
akhirnya produk toksik, hydrogen
peroksida ini, oleh pengaruh enzim
katalase, dipecah menjadi oksigen dan
air.
Deaminasi menghasilkan dua
senyawa penting yaitu senyawa
nitrogen dan non-nitrogen.
1. Senyawa nonnitrogen yang
mengandung gugus C, H, dan O
selanjutnya diubah menjadi asetil
Co-A untuk sumber energi melalui
jalur siklus Kreb’s atau disimpan
dalam bentuk glikogen.
2. Senyawa nitrogen dikeluarkan
lewat urin setelah diubah lebih
dahulu menjadi ureum (diagram 2).
Proses deaminasi kebanyakan
terjadi di hati, oleh karena itu pada
gangguan fungsi hati (liver) kadar
NH3 meningkat. Pengeluaran
(ekskresi) urea melalui ginjal
dikeluarkan bersama urin.
44 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
PUSTAKA
- Alberts, Bruce et All. 2002. Molecular Biology of the Cell - How Cells Obtain Energy from Food : Amino Acids and Nucleotides Are Part of the Nitrogen Cycle. 4th edition. Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1.
- Anonim. 2009. Buku Panduan Praktikum Biokimia Dasar. Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan. Yogyakarta : UGM.
- Anonim. 2010. elisa.ugm.ac.id/files/chimera73/ulnVfTez/KARBOHIDRAT1.pdf- Anonim. 2009. Karbohidrat. Dari
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1799308-karbohidrat/- Anonim. 2009 (b). Fungsi Protein.
http://rgilfan.wordpress.com/2008/05/27/fungsi-protein/- Anonim, 2000. Petunjuk Praktikum Biokimia Untuk PSIK (B) Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : Lab. Biokimia FK UGM.- Frandson, R.D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi Keempat. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press- Girinda, A. 1989. Biokimia Dasar-dasar Patologi Hewan. Bogor : LSI IPB.- Siegel, JG et All. 1999. Basic Neurochemistry - Molecular, Cellular and Medical
Aspects. 6th edition. Lippincott-Raven. ISBN 0-397-51820-X. - Martoharsono, Soeharsono. 1990. Biokimia. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press- Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia- Page, D.S. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia. Edisi Kedua. Penerjemah R.
Soendoro. Jakarta: Erlangga- Gaman PM dan Sherrington KB. 1992. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan,
Nutrisi dan Mikrobiologi. Murdijati G, et all, penerjemah. Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: The Science of Food, An Introduction to Food Science, Nutrition and Microbiology
- Winarno, FG. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia- Guyton AC dan Hall JE. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX.
Penerjemah: Setiawan I, Tengadi, Santoso A. Jakarta : EGC- Ganong, WF. 1995. Review of Medical Physiology. 4th ed. San Fransisco:
Prentice Hall International Inc.
45 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O
- Guyton, AC. 1986. Textbook of Medical Physiology. 7th ed. Philadelphia: W.B.Saunders Company
- Hall, SM. 2008. Reye’s Syndrome. Dari http://www.bmj.com/cgi/content/full/309/6951/411?
- Manual Data Base. 2011. Siklus Urea.
- Sumardjo, Damin. Pengantar kimia. Jakarta : EGC.- Campbell, dkk. 2003. Biology Jilid I. Jakarta: Erlangga.- Haryanto, Aris. 2009. Organa Digestoria- Lehninger. 2005. Dasar-dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta: Erlangga.- Marianti, S. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu.- Murray, RK, et All. 2003. Biokimia Harper Edisi XXV. Penerjemah : Hartono
Andry. Jakarta : EGC- Nugroho, H. 2009. Metabolisme Lipid. Dari static.schoolrack.com/34773/5-
metabolisme_lipid.doc - Nuringtyas 2009. Karbohidrat. Dari www.google.com- Nurcahyo, Heru. Regulasi Metabolisme Protein. Dari
Http://Staff.Uny.Ac.Id/Sites/Default/Files/Tmp/Metaboproteinsma5.Pdf- Siregar, Yahwardiah dan Hidayat. Metabolisme Protein atau Asam Amino. Dari
www.ocw.usu.ac.id- Rochem. 2012. Metabolisme Protein Dan Asam Amino. Dari
Http://Rochem.Wordpress.Com/2012/01/20/Metabolisme-Protein-Dan-Asam-Amino-2/.
46 | S E R B A – S E R B I M E T A B O L I S M E A S A M A M I N O