hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan …
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI KELUARGA
DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR
SISWA DI SMA N 1 CANGKRINGAN, SMA GAMA (TIGA
MARET), SMA ISLAM 3 PAKEM
DI KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuh Salah Satu Syarat
Mmemperoleh Gelar Sarjana Penddikan
Prrogram Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akutansi
Oleh :
Pater Dwi Prakoso
NIM : 121334047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTASI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh syukur dan terima kasih, saya persembahkan karya ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Ayah saya Bapak Fx. Endro Swuartono Harianto yang telah menjadi motivasi bagi
saya
Ibu Cicilia Nasri yang mendukung baik dalam segi Moral maupun materi
Kakak saya Ddeddy Harianto yang selalu memberi semangat
Terimaksih juga untuk Meriza Sastri Nenda dan semua yang belum tertulis namanya,
yang telah membantu, menemani, memberikan dukungan kepada saya selama proses
penyelesaian skripsi
Teman-teman seperjuangan PAK 2012, yang telah berdinamika bersama dalam proses
perkuliahan
Teman teman diluar program studi yang selalu mendukung dan memberi semangat
bagi saya.
Untuk almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tidak ada jalan mudah menuju kebebasan, dan banyak dari kita akan harus melewati
lembah gelap dan menyeramkan, lagi dan lagi sebelum akhrinya kita meraih puncak
kebahagian.
(Nelson Mandela)
Tak Semua dari kita dapat melakukan hal-hal besar, namun kita dapat melakukan hal
kecil dengan cinta yang besar
(Bunda Teresa)
Jangan menunggu dari para pemimpin, lakukan sendiri dari orang ke orang
(Bunda Teresa)
Perubahan tidak akan hadir jika hanya munggu orang lain dan menunda – nunda di
lain waktu, Kitalah orangnya yang sebenarnya sedang ditunggu tersebut. Kita adalah
perubahaan yang kita cari.
(Barak Obama)
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan rasa takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia
dengan kemajuan selangkah pun.
( Ir. Soekarno)
Percayalah kepada dirimu sendiri karena sesunggunya kepercayaan itulah
memberikan berubahan untuk dirimu sendiri karena nasibmu akan mengikuti
usahamu.
(Pater dwi parokos)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI KELUARGA DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA
DI SMA N 1 CANGKRINGAN, SMA GAMA (TIGA MARET), DAN SMA
ISLAM 3 PAKEM DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Pater Dwi Prakoso
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan positif
antara kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah dengan hasil belajar
siswa. Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI di SMA N 1 Cangkringan,
SMA GAMA (Tiga Maret), dan SMA Islam 3 Pakem di Kabupaten Sleman
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 sampai dengan
bulan Mei 2017. Dari populasi sebanyak 339 siswa, diambil sampel 184 dengan
teknik proportional random sampling. Hipotesis diuji dengan menggunakan
korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat hubungan antara
kondisi ekonomi keluarga dengan hasil belajar siswa (Spearman’s rho = 0,074;
nilai sig (2-tailed) = 0,316 > α = 0,05), 2) terdapat hubungan antara lingkungan
sekolah dengan hasil belajar siswa ranah kognitif (Spearman’s rho = -0,190; nilai
sig (2-tailed) = 0,018 < α = 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN FINANCIAL BACKGROUND AND
SCHOOL ENVIRONMENT AND THE STUDENTS’ LEARNING
RESULTS IN SMA N 1 CANGKRINGAN, SMA GAMA (TIGA MARET),
AND SMA ISLAM 3 PAKEM, SLEMAN REGENCY, YOGYAKARTA
Pater Dwi Prakoso
Sanata Dharma University
2018
The study aims to identify whether there is positive relationship between
financial background and school environment and the students’ learning results.
This study a case study.
The subjects of this study were the tenth and eleventh Grade students of
SMA N 1 Cangkringan, SMA GAMA (Tiga Maret), and SMA Islam 3 Pakem,
Sleman Regency, Yogyakarta. The study was conducted from March to May
2017. The population were 339 students. The samples were 184 students taken by
using a proportional random sampling technique. The hypotheses were tested by
using the Spearman correlation.
The results of the study show that: 1) there is not any relationship between
financial background and students’ learning results on the cognitive domain
(Spearman’s rho = 0.074; value sig (2-tailed) = 0.316 > α = 0.05) 2) there is
relationship between the school environment and the students’ learning results on
the cognitive domain (Spearman’s rho = -0,190; value sig (2-tailed) = 0,018 < α =
0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria, karena berkat dan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Hubungan Kondisi Ekonomi Keluarga Dan Lingkungan Sekolah
Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Siswa-Siswi SMA di SMA N 1 Cangkringan, SMAS Islam
3 Pakem, SMA GAMA (Tiga Maret) dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan
banyak bimbingan dukungan dan motivasi dari berbagai pihak yang berperan penting dalam
penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Bidang Keahlian Pendidikan Akunatnsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M. Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan waktu, tenaga serta kesabaran untuk bimbingan dan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Batasan masalah ................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8
A. Pengertian Belajar ................................................................................ 8
B. Hasil Belajar ......................................................................................... 9
C. Kondisi Ekonomi Keluarga .................................................................. 15
D. Lingkungan Sekolah............................................................................. 21
E. Kerangka Berfikir................................................................................. 27
F. Kerangka Konseptual ........................................................................... 29
G. Hipotesis ............................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 30
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 30
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 31
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ................................. 32
E. Variabel Penelitian ............................................................................... 34
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 35
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
H. Pengujian Instrumen Penelitian............................................................ 40
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 54
B. Pengujian Persyarat Analisis Data ....................................................... 59
C. Pembahasan ......................................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ...................... 68
A. Kesimpulan .......................................................................................... 68
B. Keterbatasan ........................................................................................ 68
C. Saran .................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71
LAMPIRAN 1 ................................................................................................. 73
LAMPIRAN 2 DATA INDUK PENELITIAN ............................................ 80
LAMPIRAN 3 DAFTAR TABEL STATISTIK .......................................... 92
LAMPIRAN 4 UJI VALIDITAS .................................................................. 94
LAMPIRAN 5 HASIL UJI HIPOTESIS ..................................................... 99
LAMPIRAN 6 SURAT IJIN PENELITIAN ............................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah modal pokok untuk meraih kesuksesan di masa
yang akan datang oleh sebab itu pendidikan adalah hal yang pokok
dikarenakan jika seseorang memiliki pendidikan yang tinggi maka
pemikiranya akan lebih maju oleh karena itu, manusia berhak mendapatkan
pendidikan. Fenomena yang saat ini terjadi persaingan setiap orang dalam
meraih hasil belajar yang tinggi agar terciptanya sumber daya yang
berkualitas. Usaha-usaha tersebut bertujuan agar tercipta sumber daya
manusia yang berkualitas serta mampu mengikuti berbagai kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Muhibbin Syah (1999:1),
pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber
daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar mereka.
Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan
manusia baik jasmani maupun rohani. Fenomena yang ada sekarang bahwa
keluarga dengan kondisi ekonomi yang mendukung atau cukup mampu
memberikan sarana dan dukungan kepada anaknya untuk menerima
pendidikan yang layak adalah dengan adanya dukungan keluarga berupa
fasilitas sebagai contoh lingkungan keluarga yang memiliki ekonomi yang
mampu memberikan laptop agar anak dapat mengikuti perkembangan zaman,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memberikan les tambahan di luar jam sekolah serta memberikan perhatian
dengan menghatar jemput agar tidak terlambat namun dikalangan keluarga
yang tidak mampu yang masih jauh dari fasilitas misalkan di desa anak tidak
mendapatkan fasilitas yang kurang misalkan tidak dikenlakan teknologi,
perhatian yang kurang karena orang tua sibuk mencari nafkah sehingga
pergaulan anak tidak tercontrol sehingga cenderung mengalami
penyimpangaan dalam bergaul dan berakibat anak kurang fokus terhadap
sekolah sehingga prestasi menurun.
Oleh sebab itu dukungan ekonomi keluarga sanagat dibutuhkan untuk
menjadi dukungan bagi siswa dalam peningkatan belajar dan peningkatan
hasil dari belajar anak itu sendiri. Sehingga pencapaian sumber daya manusia
yang berkualitas dapat dicapai dengan baik. Selain itu, dalam kaitannya
dengan pendidikan formal, lingkungan sekolah juga berperan penting contoh
fenomena yang terjadi di kota ketika lingkungan sekolah bersih, fasilitas
memadahi dengan adanya wi-fi lab laborat yang mendukung dapat
memaksimalkan potensi anak serta membuat nyaman sehingga semngat
belajar juga dapat terpacu, sedangkan lingkungan sekolah terlalu berisik, serta
fasilitas kurang mendudukung dan susah dikendalikan membuat siswa susah
untuk fokus kepada materi yang disampaikan oleh guru dapat membuat siswa
kurang maksimal dalam proses pembelajaran itu semua mempengaruhi
presatasi yang akan di capai siswa. oleh sebab itu lingkungan sekolah yang
nyaman akan mendukung dalam memberikan pengaruh besar terhadap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dalam belajar, sehingga mampu bagi siswa untuk menerima ilmu pelajaran
dengan baik dan akan memberikan hasil belajar yang baik.
Berdasarkan fenomena diatas, pendidikan menduduki posisi penting
untuk menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Tujuan pendidikan
tersebut dapat tercapai apabila ada tanggung jawab dari semua pihak, baik
murid, orang tua, guru, masyarakat, lembaga pendidikan (sekolah) serta
pemerintah. Pendidikan membentuk kualitas sumber daya manusia di suatu
negara. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat mencapai tujuan
pembangunan suatu negara. Menurut Sudarwan Danim (2010:3), pemerintah
Indonesia bertekad untuk memberikan kesempatan kepada seluruh warga
negara Indonesia dalam menikmati pendidikan yang bermutu, tetapi di
Indonesia kualitas pendidikan tergolong rendah jika dibandingkan dengan
negara-negara lain. Penilaian pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar yang
dicapai. Hasil belajar merupakan keseluruhan dari proses yang telah dilalui
siswa selama menempuh pendidikan. Hasil belajar adalah pemberian nilai
atas kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf
maupun kalimat sesuai periode tertentu sesuai hasil belajar yang dicapai
siswa.
Hasil belajar dapat menjadi pengukur tingkat keberhasilan belajar
siswa. Menurut Slameto (2003:54), keberhasilan belajar dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor internal atau dari dalam diri siswa (seperti jasmaniah,
psikologis) dan faktor ekternal atau dari luar siswa (seperti keluarga,
ingkungan sekolah, lingkungan masyarakat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Hasil belajar siswa meningkat apabila siswa tersebut mempunyai
minat belajar yang tinggi. Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi
akan mendorong siswa untuk berusaha mendapatkan nilai atau hasil belajar
yang tinggi, apabila unsur tersebut dapat terpenuhi dengan baik, maka anak
akan tumbuh dengan keadaan emosional yang baik. Kondisi ekonomi
keluarga merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan oleh anak dalam yang
menunjang belajar. Kondisi ekonomi keluarga berupa pemberian fasilitas
belajar kepada anak baik di rumah maupun disekolah yang diwujudkan
melalui pemberian sarana belajar alat tulis, media teknologi, maupun
kendaraan bagi anak. Seorang anak membutuhkan kondisi ekonomi dari
keluarga, karena dapat membantu anak dalam mengembangkan minat dan
motivasi belajar. Sesuai fenomena tersebut, kondisi ekonomi keluarga
menjadi faktor yang membawa pengaruh besar kepada anak dalam
meningkatkan belajar dan hasil belajar anak itu.
Lingkungan sekolah sebagai pendidikan formal bagi anak menjadi
lembaga dalam mengembangkan minat untuk belajar siswa. Lingkungan
sekolah merupakan wadah bagi setiap orang untuk menuntut ilmu.
Pendidikan juga dapat di katakan wadah mencerdaskan anak-anak bangsa
sebab melalui pendidikan tercipta sumber daya manusia terdidik yang mampu
menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju sebaimana
diamanatkan dalam undang-undang dasar 1945. Agar terwujudnya proses
belajar mengajar, maka pihak sekolah agar dapat bekerja sama untuk
mengembangkan proses belajar mengajar serta mendidik siswa agar menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
manusia cerdas. Untuk mewujudkan hal tersebut sekolah memiliki peran
untuk mengembangkan minat belajar siswa. Minat sebagai kondisi dalam diri
individu yang dapat mendorong atau menggerakkan individu tersebut untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan dalam kegiatan
belajar. Lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman untuk siswa sangat
dibutuhkan dalam menunjang tercapainya hasil belajar yang maksimal. Jika
seseorang melakukan pekerjaan apapun termasuk dalam kegiatan belajar
dengan suasana kondusif dan nyaman yang baik dari diri siswa maka akan
menumbuhkan motivasi belajar yang baik pula sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai serta pembelajaran menjadi lebih berkualitas. Menurut Thursan
Hakim (2000:26) motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang
menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan
tertentu. Untuk meningkatkan proses pembelajaran di sekolah tentunya tidak
terlepas dari kualitas cara mendidik guru dan anak didik itu sendiri, hal
tersebut dapat kurang memotivasi siswa untuk belajar maka dari ini motivasi
belajar sangat penting pada saat ini.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk meneliti
mengenai hubungan dukungan orang tua dan lingkungan masyarakat dengan
hasil belajar pada siswa-siswi SMA Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Judul
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Hubungan Kondisi Ekonomi
Keluarga dan Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa Pada Siswa-
Siswi SMA Di Kabupaten Sleman Yogyakarta” .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Penelitian ini memusatkan pada persepsi siswa mengenai kondisi
ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah jika dihubungkan dengan hasil
belajar.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menuliskan rumusan
masalah:
1. Apakah ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dengan hasil
belajar siswa ranah kognif?
2. Apakah ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dengan hasil
belajar siswa ranah afektif?
3. Apakah ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar
siswa ranah kognitif ?
4. Apakah ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar
siswa ranah afektif ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas,
penelitian bertujuan untuk mengetahui:
1. Hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dengan hasil belajar siswa
2. Hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini, manfaat yang diharapkan antara lain:
1. Bagi Orang tua siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
para orang tua untuk memperhatikan dan membimbing anak dalam
pencapaian dan peningkatan hasil belajar anak.
2. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat bagi guru untuk mengetahui hal-hal
yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru dapat mengubah atau
merancang suatu pembelajaran yang baru bagi siswa yang menarik dan
tidak membosankan. Sehingga siswa tidak lagi mengalami kesulitan
dalam belajar.
3. Bagi Sekolah.
Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi
sekolah dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan
sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruh hasil belajar siswa.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa FKIP dalam berproses menjadi
pendidik yang berkualitas, dan bagi seluruh pihak yang membutuhkan
informasi untuk meningkatkan hasil belajar.
5. Bagi Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Penelitian ini bisa menjadi acuan bagi peneliti, kelak apabila
sudah menjadi guru, peneliti akan merancang suatu metode pembelajaran
yang cocok bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Menurut Suryabrata (dalam Nyayu Khodijah, 2014: 47), belajar
merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Belajar dapat
membuat pribadi memiliki kecakapan, keterampilan, pengetahuan,
kebiasaan, kegemaran, dan membentuk sikap yang berkembang.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), hasil belajar adalah
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungan yang menyangkut nilai kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Muhibbin Syah (1999: 68), belajar adalah tahapan
perubahan seluruh tingkah laku, sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Menurut W.S. Winkel (dalam Purwanto, 2009: 39), belajar adalah
suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu kreatifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan
sadar untuk memperoleh suatu pengetahuan atau pemahaman baru yang
membuat perubahan perilaku maupun tindakan seseorang.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut K. Brahim (dalam Ahmad Susanto, 2015: 5), belajar
adalah suatu proses usaha seseorang untuk perubahan perilaku.
Perubahan tersebut berkaitan dengan diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan
belajar. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Menurut Dimyati dan Mudjono (1999: 3), hasil belajar
merupakan suatu hal yang diperoleh dari interaksi belajar mengajar.
Melalui hasil belajar, guru mengevaluasi proses pembelajaran.
Pengetahuan dikategorikan dalam:
a. Pengetahuan tentang fakta
b. Pengetahuan tentang prosedural
c. Pengetahuan tentang konsep
d. Pengetahuan tentang prinsip
Keterampilan dikategorikan dalam:
a. Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif
b. Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik
c. Keterampilan bereaksi atau bersikap
d. Keterampilan berinteraksi
Untuk memperoleh hasil belajar, guru melakukan evaluasi
sebagai tindak lanjut untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Evaluasi belajar siswa tidak diukur melalui tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan melainkan dari sikap dan keterampilan. Oleh karena itu,
penilaian hasil belajar siswa mencakup berbagai aspek yang dipelajari
di sekolah, meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Siswa memperoleh hasil belajar, Setelah melalui proses belajar.
Dengan demikian hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa
setelah melakukan proses belajar.
2. Kategori Hasil Belajar
Menurut Benyamin Bloom (dalam Nana Sudjana, 2016:22-31),
hasil belajar kemampuan-kemampuan yang diimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar. Secara garis besar hasil belajar dibagi
menjadi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotoris.
a. Ranah Kognitif (Pengetahuan)
Hasil belajar intelektual terdiri dari enam aspek, yaitu:
1) Pengetahuan (Knowledge)
Jenjang yang paling rendah dalam kemampuan kognitif
meliputi pengetahuan tentang hal–hal yang bersifat khusus atau
universal, mengetahui metode dan proses, pengingatan terhadap
suatu pola, struktur atau seting. Dalam hal ini, Pengetahuan
merupakan tekanan utama pada pengenalan kembali fakta dan
prinsip.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2) Pemahaman ( Comprehension)
Jenjang lebih tinggi dari pengetahuan ini akan meliputi
penerimaan dalam komunikasi secara akurat, menempatkan
hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda,
mengreoarganisasikannya secara setingkat tanpa merubah
pengertian dan dapat mengeksporasikan.
3) Aplikasi
Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi
kongkret atau situasi khusus.
4) Analisa
Jenjang keempat ini menyangkut terutama kemampuan
anak dalam memisah-misahkan (breakdown) suatu materi
menjadi bagian yang membentuk, mendeteksi hubungan di
antara bagian – bagian yang terorganisir.
5) Sintesa
Jenjang ini satu tingkat lebih sulit dari analisa. Pada
jenjang ini meliputi anak untuk menaruh atau menempatkan
bagian – bagian atau elemen satu atau bersama sehingga
membentuk suatu keseluruhan yang koheren.
6) Evaluasi
Jenjang ini paling atas atau yang dianggap paling sulit
dalam kemampuan pengetahuan anak didik. Meliputi
kemampuan peserta didik dalam pengambilan keputusan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam menyatakan pendapat tentang nilai sesuatu tujuan, idea,
pekerjaan, pemecahan masalah, metoda, materi dan lain – lain.
Dalam pengambilan keputusan ataupun dalam menyatakan
pendapat, termasuk juga kriteria yang dipergunakan, sehingga
menjadi akurat dan menjadi standard penilaian atau
penghargaan.
b. Ranah Afektif (Kemampuan Sikap)
1) Menerima atau memperhatikan
Jenjang pertama ini akan meliputi sifat sintesis terhadap
adanya eksistensi suatu fenomena tertentu atau suatu stimulus
dan kesadaran yang merupakan perilaku kognitif. Termasuk di
dalamnya juga keinginan untuk menerima atau memperhatikan.
2) Merespon
Dalam jenjang ini anak didik dilibatkan secara puas
dalam suatu subjek tertentu, fenomena atau suatu keinginan
sehingga ia akan mencari – cari dan menambah kepuasan dari
bekerja dengannya atau terlibat di dalamnya.
3) Penghargaan
Pada level ini perilaku anak didik adalah konsisten dan
stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi
juga pemilihan terhadapnya dan ketertarikannya pada suatu
pandangan atau ide tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Mengorganisasikan
Dalam jenjang ini anak didik membentuk suatu sistem
nilai yang dapat menuntun perilaku. Ini meliputi konseptualisasi
dan mengorganisasikan.
5) Mempribadi
Pada tingkat akhir sudah ada internalisasi, nilai – nilai
telah mendapatkan tempat pada diri individu, diorganisir ke
dalam suatu sistem yang bersifat internal, memiliki kontrol
perilaku.
c. Ranah Psikomotoris (Keterampilan)
1) Menirukan
Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action
yang dapat diamati (observable), maka ia akan mulai membuat
suatu tiruan terhadap action itu sampai pada tingkat sistem
otot–ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hari untuk
menirukan.
2) Manipulasi
Pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan suatu
action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya yang
diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Keseksamaan (precission)
Pada keseksamaan Ini meliputi kemampuan anak didik
dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan
yang lebih tinggi dalam mereproduksi suatu kegiatan tertentu.
4) Artikulasi (articulation)
Pada tingkat ini yang utama di sini anak didik telah
dapat mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan
urutan/sikuen secara tepat di antara action yang berbeda – beda.
5) Naturalisasi
Tingkat terakhir dari kemampuan psikomotis adalah
apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action
atau sejumlah action yang urut. Keterampilan penampilan ini
telah sampai pada kemampuan yang paling tinggi dan action
tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang
minimum.
Perubahan salah satu atau ketiga ranah yang disebabkan oleh
proses belajar dinamakan hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari
ada tidaknya perubahan ketiga ranah tersebut yang dialami siswa
setelah menjalani proses belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan pencapaian perubahan perilaku yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris. Hasil belajar
diperoleh melalui pengukuran nilai (pengetahuan, sikap, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
keterampilan) yang dicapai oleh siswa dari proses evaluasi kegiatan
pembelajaran.
C. Kondisi Ekonomi Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Freidman (1992) mendefinisikan keluarga sebagai dua atau lebih
individu yang bekerja sama dengan ikatan saling berbagi dan kedekatan
emosi dan keluarga adalah unit yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-
anak mereka dan memperlihatkan pembagian kerja menurut jenis
kelamin (Potter & Perry, 2005). Menurut UU No.10 Tahun 1992
tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
suami-istri dan anak-anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya.
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat
hubungannya dengan seseorang. Menurut Notosoedirjo & Latipun
(2005), keluarga lebih dekat hubungannya dengan anak dibandingkan
dengan masyarakat luas. Keluarga juga didefinisikan sebagai suatu
ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak,
baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga (Sayekti, 1994 dalam Suprajitno, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Kondisi Keluarga
Kondisi keluarga didefinisikan sebagai informasi verbal atau non
verbal, keadaan yang nyata yang menggambarkan keadaan baik atau
lancar tersendatnya perjalanan ekonomi. Dalam hal ini orang yang
merasa mengetahui kondisi secara emosional merasa lega karena
diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada
dirinya (Gottlieb, 1983 dalam Smet, 1994).
Kondisi keluarga adalah suatu proses hubungan antara keluarga
dan lingkungan sosialnya (Kane, 1988 dalam Friedman, 1998). Kondisi
keluarga adalah proses yang terjadi sepanjang hidup, dimana sumber
dan jenis kondisi keluarga berpengaruh terhadap tahap lingkaran
kehidupan keluarga. Menurut Stuart dan Sundeen (1995), ada tiga
dimensi interaksi dalam kondisi keluarga yaitu timbal balik (kebiasaan
dan frekuensi hubungan timbal balik), nasihat/umpan balik
(kuantitas/kualitas komunikasi) dan keterlibatan emosional
(meningkatkan intimasi dan kepercayaan) di dalam hubungan sosial.
3. Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah
laku manusia baik secara individu maupun kelompok masyarakat (dapat
berbentuk badan hukum maupun tidak serta dapat pula berbentuk
penguasaan/ pemerintah) dalam memenuhi kebutuhan hidup baik
kebutuhan material maupun spiritual (jasmani dan rohani) dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
kebutuhan tersebut cenderung mengarah menjadi tidak terbatas,
sedangkan sumber pemenuhan kebutuhan tersebut sangat terbatas.
Ekonomi adalah sesuatu yang membahas tentang kebutuhan-
kebutuhan manusia dan sarana-prasarana pemenuhannya (ilmu yang
membahas tentang produksi dan kualitasnya serta bagaimana
menentukan dan memperbaiki sarana-prasarananya). Ekonomi adalah
ilmu yang pada dasarnya mempelajari tentang upaya manusia baik
sebagai individu maupun masyarakat dalam rangka melakukan pilihan
penggunaan sumber daya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan
(yang pada dasarnya bersifat tidak terbatas) akan barang dan jasa.
Menurut Ruenez, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhannya dengan sarana-
sarananya yang terbatas yang mempunyai berbagai macam fungsi.
4. Kondisi Ekonomi Keluarga
Kondisi ekonomi keluarga adalah suatu upaya manusia dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya melalui aktivitas-aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang yang bertanggungjawab atas kebutuhan dan
kebahagiaan bagi kehidupannya (sekelompok komunitas dari
masyarakatnya).
Faktor yang memperngaruhi sosial ekonomi keluarga
a. Faktor-faktor ekonomi
1. Kemiskinan
2. Pengangguran
3. Penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Tidak adanya tempat tinggal
5. Terlalu banyak penghuni rumah dan tidak ada cara untuk istirahat16
Sebagai pelaku ekonomu, rumah tangga keluarga berfungsi sebagai
pemakai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun dalam
rumah tangga keluarga dipengaruhi oleh 2 faktor (yaitu intern dan ekstern).
a. Faktor intern, adalah faktor faktor yang mempengaruhi kegiatan
konsumsi (memakai benda/ jasa untuk memenuhi kebutuhan) rumah
tangga yang berasal dari rumah tangga itu sendiri. Sikap yaitu kebiasan
hidup hemat, Kepribadian yaitu keprbadian seseorang berbeda dengan
kepribadian orang lain dan Motivasi yaitu dorongan dalam memenuhi
kebutuhan berbeda-beda.
b. Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi
(memakai barang/ jasa untuk memenuhi kebutuhan) rumah tangga yang
berasal dari luar rumah tangga itu sendiri. Kebudayaan yaitu kebudayaan
sesuatu suku bangsa, kelas sosial yaitu berpengaruh terhadap kebiasaan,
dan keluarga yaitu pertalian keluarga yang erat akan berpengaruh
terhadap penditribusian pendapatan17
5. Unsur yang mendukung dan mengahambat sosial ekonomi keluarga
Upaya dalam mewujudkan cita-cita harus ada unsur dan faktor yang
mendukung sehingga akan tercapai dengan baik dan memuaskan. Namun
untuk mengejar, meningkatkan sesuatu pasti ada tantangan atau kendala yang
menghambat akan keberhasilannya.
6. Unsur yang mendukung sosial ekonomi keluarga
Dalam ilmu ekonomi dijelaskan bahwa : “Unsur-unsur yang ada dalam
ekonomi keluarga adalah penghasilan, pengeluaran dan cara mengatur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ekonomi keluarga”.18 Penghasilan keluarga merupakan sumber untuk
memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber antara lain.
a. Wiraswasta sebagai pedagang, pengusaha.
b. Bekerja di Industri/ pabrik sebagai pegawai, pegawai negeri, pengawai
swasta atau buruh.
c. Penghasilan dari tanah atau sawah, kebun atau rumah atau tempat
tinggal.
Menurut pendapat seorang ahli bahwa yang dimaksud dengan
penghasilan adalah gaji, hasil pertanian pekerjaan dari anggota keluarga. Jadi
penghasilan merupakan sumber pemasukan baik yang berupa uang, barang-
barang dan kepuasan yang dapat dipakai oleh keluarga untuk memnuhi
kebutuhan dan keinginannya. Unsur yang menghambat sosial ekonomi
keluarga, yaitu :
a. Sumber Penghasilan
Penghasilan keluarga dapat diperoleh dari beberapa sumber untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, diantaranya sumber penghasilan tetap
sebagai imbalan jasa dari pekerjaan tatap dan sumber penghasilan
tambahan yang merupakan hasil usaha sampingan.
b. Besarnya Penghasilan
Dalam hal ini yang dimaksud adalah besarnya pemasukan uang,
barang-barang atau harta kekayaan yang dapat diketahui oleh seluruh
anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu sendiri,
sebagaimana dijelaskan dalam suatu teori bahwa unsur-unsur dan
faktor-faktor yangmempengaruhi sosial ekonomi keluarga adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
sumber penghasilan, besarnya penghasilan, besarnya atau jumlah
anggota keluarga dan penggunaan penghasilan keluarga, baik
penghasilan tetap maupun penghasilan sampingan/ tambahan yang erat
hubungannya dengan pekerjaan. Sumber-sumber tersebut tidak sama
pada tiap-tiap keluarga sehingga dalam masyarakat dikenal dengan
adanya pegawai negeri, pegawai swasta, pegawai pabrik atau buruh
pabrik, pegawai bangunan (buruh bangunan) dan lain sebagainya. Dari
masing-masing pekerjaan mempunyai hasil atau gaji/ upah yang
berbeda dengan atauran yang telah ditetapkan atau disepakati. Sehingga
besarnya penghasilan dari setiap keluarga juga berbeda dan sangat
mempengaruhi dari setiap keluarga juga berbeda dan sangat
mempengaruhi seberapa banyak kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.
c. Besarnya jumlah anggota keluarga
Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungjawab sebuah
keluarga atau rumah tangga untuk dipenuhi kebutuhan hidupnya. Makin
banyak jumlah anggota keluarganya berarti makin banyak pula
kebutuhan yang harus dicapai atau nilai kebutuhan bertambah besar.
d. Penggunaan Penghasilan Keluarga
Untuk mengatur ekonomi keluarga agar kebutuhan dari masing-
masing keluarga terpenuhi, maka harus teliti memilah dan memilih
antara kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder serta pelengkap yang
lain. Semuanya itu harus disesuaikan dengan kemampuan atau
penghasilan keluarga yang diperoleh, sehingga tidak terperosok dalam
pemborosan, kesombongan atau bahkan sebaliknya kesengsaraan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
mendorong berlakunya penyimpangan dari hukum atau peraturan dan
bertindak curang serta jahat.
D. Lingkungan Sekolah
1. Pengertian Lingkungan
Pengertian Lingkungan Menurut Supardi (2003:2) lingkungan
adalah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di
dalam ruang yang kita tempati. Pengertian lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada disekitar manusia baik benda hidup maupun benda
mati, seluruh kondisi yang mempengaruhi tingkah laku dan
perkembangan kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya.
2. Pengertian Sekolah
Yusuf (2001:54) sekolah merupakan lembaga pendidikan formal
yang secara sistematis melaksanakan program bombingan, mengajar,
dan latihan dalam ragka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral,
spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Menurut Soedjiarto
(2000:46), sekolah sebagai pusat pembelajaran yang bermakna dan
sebagai proses sosialisasi dan pembudayaan kemampuan, nilai sikap,
watak, dan perilaku hanya hanya dapat terjadi dengan kondisi
infrakstruktur, tenaga kependidikan, sistem kurikulum, dan
lingkungan yang sesuai. 13 Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang sistem matis melaksanakan program pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bermakna dalam rangka membantu mengembangkan segala
potensinya.
3. Pengertian Lingkungan Sekolah
Menurut Tulus Tu’u (2004:1) lingkungan sekolah dipahami
sebagai lembaga pendidikan formal, dimana ditempat inilah kegiatan
belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan
dikembangkankepada anak didik. Berdasarkan pengertian lingkungan,
pengertian sekolah, dan pengertian lingkungan sekolah, maka dapat
disimpulkan pengertian lingkungan sekolah adalah jumlah semua
benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada didalam lembaga
pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan potensinya
dengan program pendidikan untuk membantu siswa mengembangkan
potensinya dengan dibiasakan nilai-nilai tata tertib sekolah serta nilai-
nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi. Sekolah adalah
lembaga pendidikan secara resmi menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah yang
dilakukan oleh pendidik yang professional dengan program yang
dituangkan ke dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik
pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat anak-anak sampai
perguruan tinggi. Menurut Sumitro, “Sekolah adalah lingkungan
pendidikan yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak
menjadi warga Negara yang cerdas, terampil & bertingkah laku 14
baik” (Sumitro 2006:81).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sekolah sebagai tempat belajar bagi seorang siswa dan
temantemannya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dari gurunya
dimana pelaksanaan kegiatan belajar dilaksanakan secara
formal.“Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan
formal karena disekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana
dan terorganisasi, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar-
mengajar di kelas”. Letak gedung sekolah harus memenuhi syarat-
syarat seperti tidak terlalu dekat dengan kebisingan/jalan ramai dan
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan ilmu kesehatan sekolah
(Sumadi Suryabrata,2006:233) lingkungan sekolah seperti para guru,
staf administrasi dan teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi
semangat belajar siswa. Para guru yang menunjukkan sikap dan
perilaku yang simpatik, misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat
menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.
Teman-teman yang rajin belajar dapat mendorong seorang siswa
untuk lebih semangat dalam kegiatan belajarnya. Menurut Nana
Syaodih Sukmadinata (2004:164), lingkungan sekolah meliputi:
a. lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana belajar,
sumber-sumber belajar dan media belajar.
b. lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-
temannya, gurugurunya, keluarga, dan staf sekolah yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
c. Lingkungan akademis yaitu suasana sekolah dan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar dan berbagai kegiatan ekstra
kulikuler.
Lingkungan sekolah terkait dengan metode mengajar guru,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah.Lingkungan sekolah mencakup keadaan lingkungan
sekolah, suasana sekolah, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata
tertib dan fasilitas-fasilitas sekolah.Seperti pula dalam bukunya
Dimyati dan Mudjiono bahwa dalam 15 prasarana pembelajaran
meliputi gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang
ibadah, ruang kesenian dan peralatan olah raga.Sarana pembelajaran
meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fasilitas laboratorium
sekolah dan berbagai media pembelajaran lainnya. Lingkungan
sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar
para siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah
seperti lingkungan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang
ada, sumber-sumber belajar dan media belajar dan
sebagainya.Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan
kawan-kawannya, keluarga (orang tua), guru-guru serta staf sekolah
lainnya. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis,
yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar -mengajar, berbagai
kegiatan kokulikuler dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa lingkungan sekolah merupakan tempat bagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
untuk belajar bersama teman-temannya secara terarah guna menerima
transfer pengetahuan dari guru yang didalamnya mencakup keadaan
sekitar suasana sekolah, relasi siswa dengan dan teman-temannya,
relasi siswa dengan guru dan dengan staf sekolah, kualitas guru dan
metode mengajarnya, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib,
fasilitas-fasilitas sekolah, dan sarana prasarana sekolah.
A. Unsur-Unsur Lingkungan Sekolah
Unsur-unsur Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan salah satu
institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan fungsi
mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak. Sekolah merupakan
salah satu sistem sosial yang mempunyai organisasi dan pola relasi
sosial diantara para anggotanya.
Menurut Ahmadi (1991:187) menyatakan bahwa kebudayaan
sekolah mempunyai beberapa unsur penting, yaitu:
1. Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah
2. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun
fakta-fakta yang menjadi program keseluruhan pendidikan.
3. Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yan terdiri atas
siswa, guru,kepala sekolah dan tenaga administrasi.
4. Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan
sekolah.
Dalam buku Syah (2003: 152) menggolongkan lingkungan
sekolah menjadi dua, yaitu: Lingkungan Sosial dan Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Nonsosial. Lingkungan sekolah siswa tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Lingkungan Sosial Untuk ligkungan sekolah, yang termasuk
dalam lingkungan sosial adalah seluruh warga sekolah, baik itu
guru, karyawan maupun teman-teman sekelas, semuanya
berkaitan dengan semangat belajr siswa.para guru yang dapat
menunjukan sikap dan perulaku yang baik dan juga dapat
memperlihatkan teladan yang baik khususnya dalam hal belajar
seperti misalnya rajin membaca. Hal tersebut dapat memberikan
motivasi yang positif bagi belajar siswa.demikian halnya apabila
teman-teman disekolah mempunyai sikap dan perilaku yang
baik serta memiliki semacam etos belajar yang baik seperti
misalnya belajar akan berpengaruh positif terhadap belajar
siswa.
2. Lingkungan Nonsosial Lingkungan nonsosial yang berkaitan
dengan belajarnya di antaranya adalah gedung sekolah dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar
siswa dan juga mass media. Untuk menyelenggarakan
pendidikan disekolah, gedung merupakan prasyarat paling
utama yang harus dipenuhi oleh sekolah harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Menurut Slameto
(2003:64) menyatakan faktor sekolah yang mempengaruhi
belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran dan waktu sekolah, standart pelajaran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah. Orang tua adalah
komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu. Sedangkan
pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian
keluarga. Menurut Hasbullah (2005: 34), keluarga merupakan
lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan
utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat
kodrati orang tua bertanggungjawab memelihara, merawat,
melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang
dengan baik.
E. Kerangka Berfikir.
Hasil belajar siswa merupakan indikator keberhasilan siswa dalam
usaha belajar yang dilakukan di sekolah baik. Hasil belajar yang tinggi
menggambarkan bahwa siswa telah mampu mencapai tujuan yang
diinginkan secara sukses. Sedangkan prestasi belajar yang rendah
menggambarkan bahwa siswa tidak dapat mencapai tujuan belajar seperti
yang diharapkan.
1. Hubungan Kondisi Ekonomi Keluarga dengan Hasil Belajar.
Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor penting yang
dapat mempengaruhi hasil belajar anak terutama berkaitan dengan
domain kognitif atau nilai pengetahuan. Dalam lingkungan keluarga,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
orang tua memiliki potensi dalam mendidik anak secara efektif dan
menyediakan fasilitas untuk menunjang belajar anak. Orang tua
mendorong proses belajar anak dengan cara memberikan fasilitas yang
cukup untuk anak sebagai penunjang belajar. Kondisi ekonomi dari
keluarga berperan dalam memberikan fasilitas belajar anak. Kondisi
ekonomi yang diberikan akan mendorong anak untuk membantu
dalam penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak dalam
melakukan aktivitas belajar dengan baik dan penunjang usaha untuk
meraih nilai pengetahuan yang tinggi. Jika orang tua memberikan
kondisi ekonomi pada anak, maka akan tumbuh motivasi dan
mempermudah anak untuk memperoleh hasil belajar yang baik dalam
diri anak. Kondisi ekonomi keluarga yang diberikan kepada anak
antara lain berupa pemberian fasilitas belajar seperti alat tulis,
komputer/laptop, kendaraan, sepatu, dan uang saku.
2. Hubungan Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar.
Sekolah adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi tingkah
laku, pertumbuhan, pola pikir dan perkembangan seseorang. Sekolah
memiliki peran dalam pendidikan seseorang melalui proses belajar
secara formal. Proses belajar berpengaruh pada hasil belajar seseorang
melalui ilmu yang yang diterimanya di dalam lingkungan sekolah
tersebut. Proses belajar dalam lingkungan sekolah akan membentuk
pola belajar dan pemahaman pada diri seseorang sebagai contohnya
tata tertip, disiplin, rajin dan jam belajar. Dengan demikian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pendidikan dalam lingkungan sekolah perlu diperhatikan agar
menghasilkan ketercapaian hasil belajar yang tinggi.
F. Kerangka Konseptual
Berdasarkan hal tersebut, kerangka konseptual dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut :
G. Hipotesis
Berdasarkan tinjuan pustaka dan kerangka berpikir di atas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Ho1 = Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga
dengan hasil belajar siswa
Ha1 = Ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dengan
hasil belajar siswa
Ho3 = Tidak ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan
hasil belajar siswa
Ha3 = Ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil
belajar siswa
Kondisi Ekonomi
Keluarga.
Hasil Belajar Siswa
Lingkungan
Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Menurut Sangaji dan
Shopian (2010: 35) studi kasus adalah penelitian yang melakukan
penyelidikan secara mendalam mengenai subjek tertentu untuk
memberikan gambaran lengkap mengenai subjek tertentu. Dalam
penelitian ini siswa akan berperan sebagai responden. Penelitian ini akan
dilakukan di SMA N 1 Cangkringan, SMA GAMA (Tiga Maret), SMA
ISLAM 3 PAKEM dan hasil atau kesimpulan ini tidak bisa direalisasikan
pada SMA-SMA lainnya di Kabupaten Sleman, DIY. Sebab penelitian
studi kasus merupakan jenis penelitian dengan karakteristik serta masalah
yang mempunyai kaitan antara latar belakang dan kondisi nyata saat ini
dari subjek yang diteliti.
B. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 1 Cangkringan, SMA GAMA
(Tiga Maret), SMA ISLAM 3 PAKEM di Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2017 – Juni
2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X dan XI di
SMA N 1 Cangkringan, SMA GAMA (Tiga Maret), SMA ISLAM 3
PAKEM di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kondisi
ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah. Siswa yang dipilih oleh
peneliti adalah siswa yang berada di kelas X dan XI karena peneliti
berpendapat siswa yang berada dikelas X masih dalam proses transisi
dari SMP ke SMA untuk mencari jati diri dan memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, sedangkan kelas XI mereka adalah siswa yang berada
pada masa remaja memiliki emosi yang tidak stabil dan dapat
mempengaruhi bagaimana mereka berperan.
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karateristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut
Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih
dan mewakili populasi sesuai dengan karateristik yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang sesuai dengan
karakter yang telah ditentukan.
Penelitian yang ideal mensyaratkan pengambilan sampel yang
random untuk mendapatkan sampel yang representative. Namun
keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam hal tenaga, waktu, dan biaya
menyebabkan peneliti memilih menggunakan teknik pengambilan
sampel dengan proportional random sampling. Teknik ini memilih
sekelompok subjek yang berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 80), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Margono
(2010: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi adalah
keseluruhan dari subjek yang memiliki karakteristik untuk diteliti dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.
Oleh sebab itu dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah
siswa-siswi kelas X dan XI di SMA N 1 Cangkringan, SMA GAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(Tiga Maret), dan SMA Islam 3 Pakem di Kabupaten Sleman
Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Adapun jumlah populasi penelitian
ini sebanyak 339 responden.
Alasan Memilih hanya beberapa sekolah di daerah Kabupaten
Sleman, DIY karena adanya pertimbangan terhadap kesediaan waktu,
tenaga, dan biaya penelitian sehingga tidak mungkin populasi diambil
dari seluruh SMA se- Kabupaten Sleman, DIY.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut
Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih
dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya.
Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang sesuai dengan
karakter yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini akan diukur dengan menggunakan rumus
Slovin (Umar, 2007: 78) adalah:
n = 21 Ne
N
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya
5%.
Jadi sampel dalam penelitian ini adalah:
n = 21 Ne
N
n = 339
1+339.0,052
n = 184 (pembulatan dari 183,4912042)
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 184 responden.
3. Teknik Penarikan Sampel
Pada penelitian ini akan menggunakan teknik penarikan sampel
jenis proportional random sampling, teknik ini digunakan karena
populasinya tidak homogen, mengacu pada pendapat sugiyono (2011:
82) bahwa, “proportionate stratified random sampling digunakan bila
populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional”. Strata yang dimaksudkan dalam
penelitian ini yaitu kelas X dan kelas XI.
E. Variabel Penelitian
a. Variabel Terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas dan variabel terikat
apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar.
b. Variabel Bebas.
Varibel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel terikat.
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas yang terdiri dari kondisi
ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah.
F. Instrumen Penelitian
1. Survey/Angket/Kuesioner
Untuk memperoleh data kondisi ekonomi keluarga dan
lingkungan sekolah digunakan instrumen penelitian berupa angket
(kuesioner). Pengembangan instrumen ini didasarkan pada kerangka
teori yang telah disusun dan selanjutnya dikembangkan dalam
indikator. Indikator kemudian dijabarkan dalam bentuk item angket.
Angket yang digunakan adalah angket yang tertutup, yaitu telah
dilengkapi dengan pilihan jawaban sehingga siswa tinggal
memilihnya. Jawaban setiap instrumen penelitian ini menggunakan
skala Likert yang telah dimodifikasi dengan 4 alternatif jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel Skor alternatif jawaban untuk variabel Kondisi Ekonomi
Keluarga dan Lingkungan Sekolah.
Tabel 3.3.
Tabel Skor Alternatif Jawaban
Alternatif jawaban Skor untuk setiap alternatif jawaban
a. 4
b. 3
c. 2
d. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Berikut ini kisi-kisi instrumen masing-masing variabel
A. Kisi – Kisi Variabel Kondisi ekonomi keluarga
Tabel 3.4.
Tabel Kisi – Kisi Variabel Kondisi Ekonomi Keluarga
No Indikator Kisi-kisi No. Item Jumlah
1.
Pendapatan
keluarga
Pekerjaan orang
tua
Pendapatan per
bulan
1,2 2
2. Kepemilika
n
Fasilitas belajar
Transportasi
3,4 2
3. Jumlah
tanggungan
Berpakah jumlah
anggota keluarga
anda
biaya listrik
rumah
biaya sekolah
5,6,7 3
4. Tingkat
pendidikan
Pendidikan
terkair orang tua 8 1
Jumlah pernyataan 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
B. Kisi-Kisi Instrumen Variabel Lingkungan Sekolah
Tabel 3.5.
Tabel Kisi – Kisi Variabel Lingkungan Sekolah.
No Aspek yang diukur
Indikator No. Butir
Soal
Jumlah
1. Suasana sekolah.
Kondisi gedung
dan keamanan
bangunan.
Kebesihan
ruangan.
Penataan
ruangan.
Kenyamanan
ruangan.
Bangunan dan
perabotan
sekolah.
1,2,3,4,5 5
2. Media yang
digunakan guru.
Media
pengajaran.
6 1
3. Kondisi fasilitas
pembelajaran.
Kelengkapan
buku
perpusatakaan.
Kelengkapan
peralatan
laboratorium.
Sarana
prasarana.
7,8,9 3
Jumlah no. item 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Dokumentasi
Dokumen artinya barang-barang tertulis. Menurut Suparno
(2014: 62), dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat
pengumpulan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen,
notulen catatan harian, daftar nilai, foto-foto, dan lain-lain. Data yang
dikumpulkan dengan metode dokumentasi adalah data berupa daftar
nilai hasil ulangan akhir semester gasal siswa kelas X dan XI SMA N
1 Cangkringan, SMA Islam 3 Pakem, dan SMA GAMA (Tiga Maret).
Instrumen hasil belajar berupa hasil belajar siswa selama satu
semester gasal yang dilihat dari raport siswa.
G. Teknik Pengumpulan Data
Uji Coba Instrumen Sebelum angket digunakan untuk
mengumpulkan data dari subjek penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji
coba instrumen. Uji coba instrumen ini dimaksudkan untuk memperoleh
alat ukur yang sahih (valid) dan handal (reliabel). Untuk mengetahui baik
buruknya instrumen yang digunakan dalam penelitian, angket yang
digunakan dalam penelitian sebelumnya diuji cobakan terlebih dahulu,
untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Uji coba
instrumen penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui layak atau
tidaknya instrumen tersebut, digunakan dalam pengambilan data
penelitian. Uji coba instrumen dalam hal ini adalah Kondisi ekonomi
keluarga dan Lingkungan sekolah yang diuji cobakan dengan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
responden 184 kelas X dan XI. Uji coba dilakukan di SMA N 1
Cangkringan, SMA GAMA (Tiga Maret), SMAS ISLAM 3 PAKEM di
Kabupaten Sleman yang telah ditentukan sesual sampel. Hal ini dilakukan
bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai sudah atau belum
terpenuhinya persyaratan instrumen sebagai alat pengumpul data yang
valid dan reliabel.
Keseluruhan item pernyataan yang dibuat dari item yang positif dan
item negatif. Item positif adalah item-item yang menyatakan peran positif
atau mendukung kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah,
sedangkan item yang negatif adalah item-item yang menyatakan peran
negatif atau tidak mendukung adanya dukungan sosial keluarga dan
lingkungan sekolah item-item tersebut disusun secara acak.
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:203) instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Menurut Sugiyono (2013:286), pengujian validitas instrumen
dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment,
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
𝑟𝑥𝑦=
𝑛 ∑ 𝑥1𝑦1 − (∑ 𝑥1)(∑ 𝑦1)
√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖
2}{𝑛 ∑ 𝑦𝑖2 − (∑ 𝑦1
2)
Keterangan:
r = koefisien korelasi validitas butir
Y = skor total setiap siswa
X = skor tiap butir soal untuk setiap siswa
N = jumlah responden
Jika nilai koefisien r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir
soal tersebut dikatakan valid. Jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid.
Nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat di hitung dengan menggunakan sampel sebanyak
184 responden dengan taraf signifikansi 5%, dari responden sebanyak
184 siswa tersebut dapat dilihat di tabel dengan cara menghitung.
Df = n-2
Keterangan:
Df = degree of freedom (derajat bebas)
n = jumlah responden
Perhitungan adalah sebagai berikut:
Df = 184-2 = 182
Tabel 3.6
Sebagian dari r table
Df= n-2 Taraf Signifikansi sebesar 0,05
(5%)
184 0.1447
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap item lebih
besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka item pertanyaan/pernyataan dapat dikatakan
valid. Sebaliknya, jika nilai-nilai corrected item-total correlation setiap
item lebih kecil 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dari 0.1447, maka item pertanyaan/pernyataan
dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan secara serentak dengan jumlah
responden sebanyak 184 siswa. Penelitian dilakukan di SMA di
Kabupaten Sleman sesuai dengan sampel yang telah didapat. Berikut ini
disajikan hasil validitas item penelitian ini:
a. Variabel Kondisi Ekonomi keluarga
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kondisi Ekonomi
Keluarga
Tabel 3.7 menunjukan bahwa ada satu butir
pertanyaan/pernyataan tentang Kondisi Ekonomi Keluarga adalah
tidak valid karena nilai corrected item-total correlation < 0,1447.
No Item r hitung r table Keterangan
Butir 1 .378 0,1447 Valid
Butir 2 .454 0,1447 Valid
Butir 3 .160 0,1447 Valid
Butir 4 .357 0,1447 Valid
Butir 5 .369 0,1447 Valid
Butir 6 .395 0,1447 Valid
Butir 7 .434 0,1447 Valid
Butir 8 -.027 0,1447 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Butir yang tidak valid adalah butir ke-8 karena hanya ada satu
butir pertanyaan/ pernyataan yang tidak valid maka dilakukan
pengujian validitas ulang dengan menghapus butir yang tidak valid
tersebut.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Kondisi
Ekonomi Keluarga
Tabel 3.8 setelah menghapus butir pertanyaan/pernyataan yang tidak
valid dan melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir
pertanyaan/pernyataan tentang Kondisi Ekonomi Keluarga adalah
valid karena nilai corrected item-total correlation > 0,1447
No Item r hitung r table Keterangan
Butir 1 .398 0,1447 Valid
Butir 2 .485 0,1447 Valid
Butir 3 .239 0,1447 Valid
Butir 4 .387 0,1447 Valid
Butir 5 .363 0,1447 Valid
Butir 6 .400 0,1447 Valid
Butir 7 .462 0,1447 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Variabel Lingkungan sekolah
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Lingkungan Sekolah
.
Tabel 3.9 menunjukan bahwa semua butir
pertanyaan/pernyataan tentang lingkungan sekolah adalah valid
karena nilai corrected item-total correlation (= 0,1447).
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Jonathan Sarwono (2014:248) reliabilitas menunjuk pada
adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di
setiap kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama.
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan
dengan program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha
Cronbach yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya.
Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan
pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya,
semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan
pengukuran maka semakin tidak reliabel.
No. Item R Hitung R Tabel Keterangan
butir_1 .163 0,1447 Valid
butir_2 .364 0,1447 Valid
butir_3 .467 ,0,1447 Valid
butir_4 .535 0,1447 Valid
butir_5 .410 0,1447 Valid
butir_6 .202 0,1447 Valid
butir_7 .503 0,1447 Valid
butir_8 .359 0,1447 Valid
butir_9 .178 0,1447 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Pengujian realibitas dalam penelitian ini menggunakan
Cronbach’s Alpha, sebagai berikut Kountur (2003:158):
(𝑁
𝑁 − 1)(1 −
∑ α2𝑖𝑡𝑒𝑚
α2𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
)
2
2
11 11( t
b
k
kr
Keterangan:
11r = koefisien realibilitas instrumen/Cronbach’s Alpha
k = jumlah butir pertanyaan
α2𝑖𝑡𝑒𝑚
2
b = jumlah varian butir
α2𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2
t = jumlah varian total
Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut
dikatakan reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas variabel kondisi ekonomi keluarga
dan variabel lingkungan sekolah tampak dalam tabel berikut:
Tabel 3.11.
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Cronbach Alpha Parameter Keterangan
a. Kondisi
ekonomi
keluarga
0,673 0,6 Reliabel
b. Lingkungan
sekolah 0,653 0,6 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.11 menunjukkan bahwa instrument penelitian untuk
variabel kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah adalah
reliabel (keseluruhan nilan r hitung atau cronbach’s alpha> 0,6).
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan
menggunakan statistik deskriptif. Menurut Siregar (2013: 95),
deskriptif data adalah menggambarkan karakteristik atau ukuran
sekelompok data yang di analisis dengan menggunakan teknik
statistik. Analisis deskriptif bertujuan untuk memaparkan persepsi
siswa tentang kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah
dengan hasil belajar siswa, deskripsi dilakukan berdasarkan PAP tipe
II.
PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada
persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi
minimal yang paling rendah. Persentil score pada persentil kurang dari
56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua
passing score tersebut telah keluar dari persentil minimal dan
maksimal. Namun, kiranya masih terbuka kesempatan untuk
menentukan passing score pada daerah sekitar persentil 56 dan 65,
asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap
memperhitungkan keadaan. Menurut Masidjo (1995, 157-159), nilai
persentil PAP tipe II adalah sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.12
Nilai Persentil PAP Tipe II
PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk
menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor
maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan
sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari
itu untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus
dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi
rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai persentil x (skor tertinggi
yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai)]
Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut :
a. Variabel Hasil Belajar Siswa
Pada penginterpretasian variabel hasil belajar kognitif tidak
didasarkan acuan PAP II melainkan menggunakan cara Statistika
untuk menentukan hasil interpretasi datanya. Pada perhitungan
interpretasi data Hasil belajar kognitif dilakukan dengan cara:
1. Menentukan Jangkauan (J)
Jangkauan = Datum Terbesar - Datum Terkecil
Keterangan :
Nilai Persentil Kategori Kecenderungan Variabel
81% - 100% Sangat Tinggi
66% – 80% Tinggi
56% – 65% Cukup
46% – 55% Rendah
<46% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Datum = catatan yang berisi ketersngan atau informasi
yang didapatkan setelah melakukan sebuah
penelitian, kumpulan dari datum-datum disebut
sebagai data.
Perhitungannya:
Jangkauan = Datum Terbesar - Datum Terkecil
= 84,54 - 8,61
= 75,92
2. Menentukan Banyak Kelas Interval (K)
K = 1 + 3,3log n
K = 1 = 3,3log 275
K = 1 + 3,3(2,439)
K = 1 + 8,0487
= 9,0487
3. Menentukan Panjang Interval
C = Jangkauan / Banyaknya Kelas Interval
C = 75,92739 / 9,0487
C = 8,39
Dari data perhitungan di atas dapat diperoleh tabel
statistika sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.13.
Hasil Belajar Siswa
b. Variabel Kondisi ekonomi keluarga
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 7 = 28
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 7 = 7
Skor :
7 + 81% (28 – 7) = 24,01 dibulatkan 24
7 + 66% (28 – 7) = 20,86 dibulatkan 21
7 + 56% (28 – 7) = 18,76 dibulatkan 19
7 + 46% (28 – 7) = 16,66 dibulatkan 17
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel kondisi ekonomi keluarga adalah sebagai
berikut:
No. Interval Skor
1 75,73 - 84,54
2 67,34 - 74,73
3 58,95 - 66,34
4 50,56 - 57,95
5 42,17 - 49,56
6 33,78 - 41,17
7 25,39 - 32,78
8 17,00 - 24,79
9 8,61-16.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.15.
Kondisi Ekonomi Keluarga
c. Variabel Lingkungan sekolah
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 7 = 28
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 7 = 7
Skor :
7 + 81% (28 – 7) = 24,01 dibulatkan 24
7 + 66% (28 – 7) = 20,86 dibulatkan 21
7 + 56% (28 – 7) = 18,76 dibulatkan 19
7 + 46% (28 – 7) = 16,66 dibulatkan 17
Data perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa kategori
kecenderungan variabel lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:
Tabel 3.16.
Lingkungan sekolah
Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel
24 – 28 Sangat Tinggi
21 – 23 Tinggi
19 – 20 Sedang
17 – 18 Rendah
7 – 16 Sangat Rendah
Interval Skor Kategori Kecenderungan Variabel
24 – 28 Sangat Tinggi
21 – 23 Tinggi
19 – 20 Sedang
17 – 18 Rendah
7 – 16 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Pengujian Hipotesis
1) Rumusan hipotesis
a) Hipotesis Pertama
Ho =Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga
dengan hasil belajar siswa.
Ha = Ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga
dengan hasil belajar siswa.
b) Hipotesis Kedua
Ho = tidak ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan
hasil belajar siswa
Ha = Ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan
hasil belajar siswa
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis ini dilakukan berdasarkan rumus
korelasi product moment yaitu dengan (Noor, 2014 : 77)
𝑟𝑥𝑦=
𝑛 ∑ 𝑥1𝑦1 − (∑ 𝑥1)(∑ 𝑦1)
√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖
2}{𝑛 ∑ 𝑦𝑖2 − (∑ 𝑦1
2)}
Keterangan :
N = Jumlah responden
x = nilai tiap item
y = nilai total item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang
menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih dan juga dapat menentukan arah dari variabel
tersebut. Nilai koefisien korelasi tersebut berkisar 0 = (-1 ≤
0 ≤1). Berikut ini disajikan tabel tentang korelasi dan
kekuatan hubungan variabel menurut siregar (2013:251-
251) :
Tabel 3.17
Tingkat korelasi dan kekuatan arah dukungan
No Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
1. 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2. 0,20 – 0,399 Lemah
3. 0,40 -0,599 Cukup
4. 0,60 – 0,799 Kuat
5. 0,80 – 1,00 Sangat Kuat
b. Penarikan Kesimpulan
a. Jika nilai Sig.(2-tailed) < α = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada hubungan antara lingkungan sekolah
dengan hasil belajar siswa . Sebaliknya jika nilai Sig.(2-tailed)
> α = 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, tidak ada
hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar
siswa ranah.
b. Jika nilai Sig.(2-tailed) < α = 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada hubungan antara kondisi ekonomi
keluarga dengan hasil belajar siswa ranah. Sebaliknya jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
nilai Sig.(2-tailed) > α = 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi
keluarga dengan hasil belajar siswa ranah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data dalam penelitian ini terdiri dari data kondisi ekonomi keluarga,
lingkungan sekolah dan hasil belajar siswa kelas X dan XI SMA di Kabupaten
Sleman Yogyakarta. Data kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah
dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa kelas X dan XI,
sedangkan data hasil belajar dikumpulkan melalui pengambilan nilai raport
semester gasal.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017. Penelitian ini
dilakukan di sekolah Kabupaten Sleman yaitu SMA Negeri 1
Cangkringan, SMA GAMA (Tiga Maret), SMA Islam 3 Pakem. Subjek
dari penilitian ini adalah peserta didik kelas X dan XI SMA di sekolah-
sekolah tersebut. Kursioner yang diberikan kepada responden sebanyak
184.
Berikut adalah data distribusi frekuensi jumlah siswa berdasarkan
asal sekolah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
No. Nama Sekolah Jumlah Siswa Frekuensi Relatif
1. SMA N 1 Cangkringan 92 54,9%
2. SMA GAMA (Tiga Maret) 45 21,8%
3. SMA Islam 3 Pakem 47 23,3%
Total 184 100%
Tabel 4.1 menunjukan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden adalah 184 siswa, dengan rincian sebagai berikut: SMA Negeri
Cangkringan berjumlah 92 siswa, SMA GAMA (Tiga Maret) berjumlah
45 siswa, dan SMA Islam 3 Pakem berjumlah 47 siswa.
2. Deskripsi Variabel
Di dalam penelitian ini, variabel yang digunakan terdiri dari 3
variabel, yaitu kondisi ekonomi keluarga, lingkungan sekolah, dan hasil
belajar siswa. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan
PAP tipe II. Berikut interpretasi atas data yang diperoleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
a. Hasil Belajar Siswa
Berikut tabel frekuensi dan interpretasi hasil belajar siswa
atas data yang diperoleh:
Tabel 4.2.
Hasil Belajar Siswa
Interval Skor Frekuensi Persentase
75,73 – 84,54 177 97,46%
67,34 – 74,73 3 1,09%
58,95 – 66,34 0 0%
50,56 – 57,95 0 0%
42,17 – 49,56 0 0%
33,78 – 41,17 0 0%
25,39 – 32,78 1 0,36
17,00 – 24,79 0 0%
8,61 -16,00 3 1,09%
Total 184 100%
Tabel 4.3 menunjukan bahw 184 siswa yang memiliki hasil
belajar siswa dengan persentase nilai tinggi pada interval 75,73 –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
84,54 adalah 177 siswa (97,46%), interval skor 67,34 – 74,73 adalah 3
siswa (1,09%), interval skor 8,61 – 16,00 adalah 3 siswa (1,09%).
Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) =
78,27; nilai tengah (median) = 79,11; dan nilai yang sering muncul
(modus) = 78. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa yang didapat sebagian besar siswa sangat baik.
b. Kondisi Ekonomi Keluarga
Tabel 4.5.
Interpretasi Kondisi Ekonomi Keluarga
Tabel 4.6 menunjukan bahwa 184 siswa yang memiliki
kondisi ekonomi keluarga dengan kategori sangat tinggi adalah
No Interval F Fr Kriteria
1. 24 – 28 47 25,4% Sangat Tinggi
2. 21 – 23 68 37,1% Tinggi
3. 19 – 20 31 16,7% Sedang
4. 17 – 18 23 12,4% Rendah
5. 7 -16 15 8,4% Sangat Rendah
Jumlah 184 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
47 siswa (25,4%), kategori tinggi adalah 68 siswa (37,1%),
kategori sedang adalah 31 siswa (16,7%), kategori rendah adalah
23 siswa (12,4%), dan kategori sangat rendah aadalah 15 siswa
(8,4%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata – rata
(mean) diperoleh hasil 21; nilai tengah (median) = 22; dan nilai
yang sering muncul (modus) = 22. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kondisi ekonomi keluarga yang ada di
sebagian besar siswa tinggi.
c. Lingkungan sekolah
Berikut tabel kategori dan interpretasi lingkungan sekolah
atas data yang diperoleh:
Tabel 4.6.
Interpretasi Lingkungan sekolah
No Interval F FR Kriteria
1. 24 – 28 92 58,6% Sangat Tinggi
2. 21 – 23 50 26,1% Tinggi
3. 19 – 20 18 6,6% Sedang
4. 17 – 18 11 4% Rendah
5. 7 -16 13 4,7% Sangat Rendah
184 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.5 menunjukan bahwa 184 siswa yang memiliki
hubungan lingkungan sekolah dengan kategori sangat tinggi adalah
92 siswa (58,6%), kategori tinggi adalah 50 siswa (26,1%),
kategori sedang adalah 18 siswa (6,6%), kategori rendah adalah 11
siswa (4%), dan kategori sangat rendah adalah 13 siswa (4,7%).
Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata – rata 9 mean 0
diperoleh hasil 23,52; nilai tengah (median) = 26; dan nilai yang
sering muncul (modus) = 24. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa lingkungan sekolah yang diterima sebagian besar tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis 1
a. Hubungan Kondisi Ekonomi Keluarga dengan Hasil Belajar
Ho1: Tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga
dengan hasil belajar siswa.
Ha1: Ada hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dengan
hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.11.
Hasil Uji Korelasi Kondisi Ekonomi Keluarga dengan Hasil
Belajar Siswa
Correlations
Kondisi_ek
onomi_kel
uarga
nilai_ko
gnitif
Spearman's rho
Kondisi_ekonomi_kelua
rga
Correlation Coefficient 1.000 .074
Sig. (2-tailed) . .316
N 184 184
Hasil_belajar
Correlation Coefficient .074 1.000
Sig. (2-tailed) .316 .
N 184 184
Berdasarkan tabel 4.11 tampak bahwa Correlation Coefficient
(Spearman’s rho) = 0,074. Nilai tersebut menunjukkan menunjukkan
bahwa hubungan kondisi ekonomi keluarga dengan hasil belajar siswa
adalah positif dengan kategori sangat tinggi. Hubungan positif yang
dimaksud adalah semakin tinggi kondisi ekonomi keluarga maka
memiliki kecenderungan menaikkan hasil belajar siswa. Hubungan
pada kategori sangat tinggi dikarenakan berada pada nilai korelasi
diatas 0,05. Pada tabel 4.11 nilai Sig (2-tailed) adalah sebesar 0,316
yang menunjukkan tidak adanya hubungan kondisi ekonomi keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan hasil belajar siswa ranah kognitif yang tidak signifikan,
dikarenakan nilai Sig (2-tailed) = 0,316 > α 0,05. Dapat diartikan
bahwa Ho diterima atau tidak ada hubungan antara kondisi ekonomi
keluarga dengan hasil belajar siswa. Dengan demikian maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa hubungan kondisi ekonomi keluarga dengan
hasil belajar siswa tidak dapat digeneralisasikan pada populasinya.
1. Pengujian Hipotesis II
a. Hubungan Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar
Ho: Tidak ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil
belajar siswa.
Ha: Ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil
belajar siswa.
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 4.13.
Hasil Uji Korelasi Lingkungan Sekolah t dengan Hasil Belajar
Siswa
Correlations
lingkungan_
sekolah
nilai_kog
nitif
Spearman's rho
lingkungan_sekolah
Correlation Coefficient 1.000 -.190**
Sig. (2-tailed) . .010
N 184 184
Hasil_belajar
Correlation Coefficient -.190** 1.000
Sig. (2-tailed) .018 .
N 184 184
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan tabel 4.13 tampak bahwa Correlation Coefficient
(Spearman’s rho) = -0,190. Nilai tersebut menunjukkan menunjukkan
bahwa hubungan lingkungan sekolah dengan hasil belajar siswa ranah
kognitif adalah negatif dengan kategori tidak berarti. Hubungan
negatif yang dimaksud adalah semakin tinggi lingkungan sekolah
maka memiliki kecenderungan menurunkan hasil belajar siswa.
Hubungan pada kategori tidak berarti dikarenakan berada pada nilai
korelasi dibawah 0,00. Pada tabel 4.13 nilai Sig (2-tailed) adalah
sebesar 0,018 yang menunjukkan tidak adanya hubungan lingkungan
sekolah dengan hasil belajar siswa yang signifikan, dikarenakan nilai
Sig (2-tailed) = 0,018 < α 0,05. Dapat diartikan bahwa Ha diterima
atau ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar
siswa ranah kognitif. Dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa hubungan lingkungan sekolah dengan hasil belajar siswa dapat
digeneralisasikan pada populasinya.
C. Pembahasan
1. Hubungan Kondisi Ekonomi Keluarga dengan Hasil Belajar Siswa.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diperoleh
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
kondisi ekonomi keluarga dengan hasil belajar siswa. Tidak adanya
hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai Spearman’s rho dengan nilai
asymp. Sig (1-tailed) = 0,316 > α 0,05 pada hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Pada Pada perhitungan dan interpretasi penilaian mengenai kondisi
ekonomi keluarga, dapat diperoleh bahwa kondisi ekonomi keluarga pada
hasil belajar siswa dengan kategori sangat tinggi, yaitu ditunjukan dari
161 siswa (58,6%), kategori tinggi adalah 72 siswa (26,1), kategori sedang
adalah 18 siswa (6,6%), kategori rendah adalah 13 siswa (4,7%). Dalam
variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil
23,52; nilai tengah (median) = 26; dan nilai yang sering muncul (modus )
= 24. Pada hasil belajar siswa diperoleh secara garis besar hasil belajar
siswa berada pada kategori baik, hal tersebut diketahui berdasarkan
perhitungan rata-rata (mean) diperoleh hasil 78,27; nilai tengah (median)
diperoleh hasil 79,11; dan nilai yang sering muncul (modus) diperoleh
hasil 78 pada hasil belajar.
Nilai koefisien korelasi Kondisi ekonomi keluarga dengan hasil
belajar siswa menunjukkan derajat hubungan negatif dengan kategori tidak
berarti pada hasil belajar siswa. Hubungan negatif yang berada pada
kategori tidak berarti dan hubungan positif yang berada pada kategori
sangat lemah memiliki makna bahwa skor antar variabel memiliki tingkat
kesensitifan yang tidak cukup. Tingkat kesensitifan yang tidak cukup
berarti keseluruhan responden pada saat pengisian kuesioner tidak
konsisten dalam menghasilkan skor untuk kedua variabel.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara kondisi ekonomi keluarga dan hasil
belajar siswa. Namun, pada hasil penilaian dan interpretasi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kondisi ekonomi keluarga dan hasil belajar menunjukkan hasil dengan
kategori yang tinggi untuk kedua variabel tersebut. Temuan dari hasil
penelitian ini, mungkin disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya :
1. Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam dan luar. kondisi
ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor dari luar sedangkan
masih banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi hasil belajar siswa
itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena faktor dari dalam dan luar siswa
misalnya kecerdasan, lingkungan sekolah, guru dan cara mengajar guru
yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
2. Lembar kuesioner yang diisi oleh responden sebagian besar mengacu
pada nilai yang sama atau sebagian kurang merata, sehingga akan
mempengaruhi hasil perhitungan data.
3. Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa belum mencerminkan
keaaslian data yang sebenarnya.
4. Kuesioner tidak diisi secara sungguh-sungguh sehingga data yang
dihasilkan tidak sesuai dengan keadaan responden.
5. Responden menjawab pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner tidak
spesifik dan jawaban pada kuesioner tidak dapat menampung kebenaran
yang sesuai dengan keadaan responden, sehingga informasi atau data
yang diperoleh tidak tepat.
Berdasarkan kemungkinan yang pertama bahwa belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam dan luar. Tingkat
keberhasilan anak dalam belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
ekonomi keluarga, tetapi berkaitan dengan faktor dari luar anak. Menurut
Tambunan (1979:198) orang tua sebagai orang yang paling dekat di hati
anak harus berusaha membantu anaknya sendiri. Orang tua harus turut
membantu dalam hal motivasi maupun penyediaan alat-alat belajar yang
dibutuhkan oleh anak. Orang tua tidak dapat lepas dengan masalah belajar
yang dihadapinya. Namun, mereka tidak dapat membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh anaknya secara langsung dalam belajar.
Dukungan moral dari orang tua juga harus diberikan kepada anak dengan
tetap melihat kondisi anak. Orang tua harus bijaksana dalam memberikan
dorongan kepada anak agar tetap semangat dan merasa nyaman di antara
orang tua.
Peran keluarga dalam memberikan dukungan pada anaknya sangat
diperlukan untuk menumbuhkan tingkat belajar anak yang tinggi. Namun,
tidak secara langsung dengan kondisi ekonomi keluarga tersebut dapat
meningkatkan hasil belajar anak. Ketercapaian hasil belajar siswa yang
tinggi hanya didapat melalui 2 faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar
dari anak. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada
dukungan orang tua dengan hasil belajar memiliki hubungan negatif maka
dapat dijelaskan bahwa dukungan orang tua dengan hasil belajar siswa
tidak dapat berhubungan secara langsung.
2. Hubungan Lingkungan Sekolah dengan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka diperoleh
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
lingkungan sekolah dengan hasil belajar siswa. Adanya hubungan tersebut
ditunjukkan oleh nilai (sperman’s rho ) dengan nilai asymp.Sig (2-tailed)
= 0,018 < α 0,05.
Pada perhitungan dan interpretasi penilaian mengenai lingkungan
sekolah, dapat diperoleh bahwa lingkungan sekolah pada hasil belajar
dengan kategori sangat tinggi adalah 92 siswa (58,6%), kategori tinggi
adalah 50 siswa (26,1%), kategori sedang adalah 18 siswa (6,6%), kategori
rendah adalah 11 siswa (4%), dan kategori sangat rendah adalah 13 siswa
(4,7%). Dalam variabel ini diperoleh hasil perhitungan rata-rata (mean) =
78,27; nilai tengah (median) = 79,11; dan nilai yang sering muncul
(modus) = 78. Pada hasil belajar siswa dan perhitungan rata – rata (mean)
diperoleh hasil 3,31; nilai tengah (median) = 3,33; dan nilai yang sering
muncul (modus) = 3,06. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
menunjukan bahwa lingkungan sekolah yang diterima sebagian besar
tinggi. Nilai koefisien korelasi lingkungan sekolah dengan hasil belajar
siswa menunjukkan derajat hubungan negatif dengan kategori tidak berarti
pada hasil belajar siswa. Hubungan negatif yang berada pada kategori
tidak berarti memiliki makna bahwa skor antar variabel memiliki tingkat
kesensitifan yang tidak cukup. Tingkat kesentifan yang tidak cukup berarti
keseluruhan responden pada saat pengisian kuisioner tidak konsisten
dalam menghasilkan skor untuk kedua variabel.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah dan hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
siswa. Namun pada hasil penilaian dan interpretasi mengenai lingkungan
sekolah dan hasil belajar menunjukan hasil dengan kategori yang tinggi
untuk kedua variabel tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai
hubungan kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah dengan hasil
belajar siswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada hubungan kondisi ekonomi keluarga dengan hasil belajar
siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan pada hasil belajar nilai
Spearman’s rho = 0,074; nilai sig (2-tailed) = 0,184 > α = 0,05. Tidak
adanya hubungan ini dapat berarti bila setiap perubahan pada kondisi
ekonomi keluarga maka disertai perubahan pada hasil belajar siswa,
dan setiap perubahan pada lingkungan sekolah maka hasil belajar
disertai perubahan hasil belajar siswa.
2. Ada hubungan lingkungan sekolah dengan hasil belajar siswa. Hasil
penelitian ini dibuktikan pada nilai Spearman’s rho = -0,190; nilai sig
(2-tailed) = 0,018 < α = 0,05. Adanya hubungan ini dapat berarti bila
setiap perubahan pada lingkungan sekolah maka akan disertai
perubahan yang seimbang pada hasil belajar siswa.
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak
keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, adapun keterbatasan tersebut
adalah sebagai berikut:
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Keterbatasan penulis dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
kondisi ekonomi keluarga dan lingkungan sekolah saja, meskipun
masih banyak variabel-variabel lain yang dapat digunakan untuk
mempengaruhi hasil belajar siswa.
2. Keterbatasan kemampuan penulis untuk mengetahui kebenaran data
responden, apabila data yang diberikan tidak sesuai kondisi seperti
ketidakjujuran responden dalam mengisi kuesioner dengan kondisi
yang sebenarnya maka kesimpulan dari penelitian ini tidak seluruhnya
benar.
3. Keterbatasan penulis dalam memberikan pertanyaan atau pernyataan
kurang spesifik dan jawaban tidak menampung semua kemungkinan
yang ada di kuesioner, sehingga berdampak pada kurang tepatnya
informasi atau data yang didapat.
C. Saran
Berikut ini disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan:
1. Orang tua diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa
supaya siswa dapat lebih nyaman dalam belajar dan dapat
meningkatkan prestasi belajar disekolah.
2. Kelarga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman
dirumah, sehingga siswa menjadi nyaman untuk belajar dirumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Dalam peningkatan fasilitas belajar seperti wifi, sekolah diharapkan
dapat melakukan pengawasan terhadap siswa terutama pengawasan
perhadap pemakaian wifi dan telepon genggam disekolah pada saat
jam belajar, sehingga tidak mengganggu proses belajar siswa. Dan
sekolah dapat memblokir situs situs yang dapat memberikan
pengaruh buruk bagi perkembangan siswa.
4. Sekolah diharapkan dapat meningkatkan pendampingan belajar di
sekolah terutama bagi siswa yang berperstasi di bidang non
akademik, sehingga siswa tersebut tidak tertinggal mata pelajaran
agar siswa mampu meningkatkan hasil belajar yang tinggi.
5. Dalam penggunaan media pembelajaran diharapkan guru dapat
menyesuaikan dengan kondisi siswa dan guru dapat lebih kreatif
dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat
memahai materi dengan baik.
6. Dengan adanya metode membelajaran yang baru, guru perlu
melakukan pengawasan dan peninjauan kembali terhadap tugas yang
diberikan untuk siswa, sehingga siswa tidak hanya copy paste tetapi
siswa juga mengerti dengan tugas yang dikerjakan.
7. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian ulang
dengan sampel yang lebih representatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
DAFTAR PUSTAKA
Ab. Widyanta, 2002. Sosiologi Kebudayaan. Yogyakarta: Cindelaras Pustaka
Rakyat Cerdas
Ambo upe, 2010. Tradisi Aliran Dalam Sosiologi. Jakarta : Rajawali pers
Jihad, Asep., dkk. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta; Multi
Pressindo.
Koentjaraningrat. 2015. Kebudayan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta;
PT Gramedia Pustaka Utama.
Kompri, 2014. Manajemen Sekolah : Teori dan Praktek. Bandung;
ALFABETA, CV.
Mulyatiningsih, Endang. 2014. Metode Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan. Bandung Alfabeta
Sarafino, E.P. 1998. Health Psychology. New York: Biopsychology . . . . . .
. Interaction.
Setiadi, Elly M., dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ( Edisi Kedua).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta
.
Sugiyono 2015. Metode Penelitian & Pengembangan. Bandung; . . . . . .
. ALFABETA, CV
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung;
ALFABETA, CV
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung; ALFABETA, CV
Syah, Muhibibin.1999.psikologi belajar. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Syah, Muhibibin. 2003, Psokologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Slamet.2003. Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakrta :
Rineka Cipta
Hakim, Thurysan. 2002. Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta :Puspa
Swara
Khodijah, Nyayu.2014. Psikologi pendidikan jakarta: Rajawali pers.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Rineka Cipta.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.
Ahmad Sutanto. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran Disekolah Dasar.
jakarta: prenanda media
Dimiyati dan mudjiono 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Nana (2016). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Babdung: .
. . . . Rosidikarya
Freidman, J. 1992 Empowerment: The politics of Alternative Development.
BlackwellPublisher. Cambrisge, USA
Notosoedirjo & Latipun. (2005). Kesehatan Mental, Konsep dan
penerapan.Jakarta:EGC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Suprajitno, (2004). Asuhan keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. . . . . .
. Jakarta:EGC
Fredman, M.Marilyn. (1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.
Jakarta: EGC.
Supardi, (2003). Lingkungan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Al Haryono Yusuf, 2001. Dasar- Dasar akutansi, Yogyakarta, STIE YKPN
Soedijarto. 2000. Pendidikan Sebagai Transformasi Budaya. Jakarta: Balai
Pustaka.
Tulus, Tu'u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi . …
……Belajar.Jakarta:Grasindo.
Sumirto dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Sumadi Suryabrta. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
…….persada.
Sukmadinata, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan
praktiknya,jakarta : Bumi Aksara.
Abu Ahmadi. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta. PT Rineka cipta.
Hasbullah. 2005. Dasar ilmu pendidikan. Jakarta : PT Raja Grasindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Margono, S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Eko Widodo, Suparno. 2014." Manajeman Pembangunan Sumber Daya
……..manusia.
Yogyakarta : pustaka belajar
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar
…….Interpratama
Mandiri.Masidjo, 1995, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah,
Yogyakarta:Kanksius
Mamang Sangaji, Etta dan sopiah, 2010. Metodologi penelitan,
penerbitAndi,Yogyakarta.
Taylor, Shelley E. (2012). Health Psychology. 8th. ed. New York: McGraw-
HillCompanies, Inc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENELITIAN
(Kuesioner dan Lembar Jawab)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
INSTRUMEN PENELITIAN
HUBUNGAN KONDISI EKONOMI KELUARGA DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR
SISWA-SISWI KELAS X DAN XI DI SMA N 1
CANGKRINGAN, SMA GAMA (TIGA MARET), SMA ISLAM
3 PAKEM DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
Studi Kasus Pada Siswa-Siswi Kelas X dan XI SMA Di SMA N 1
Cangkringan, SMA Gama (Tiga Maret), SMA Islam 3 Pakem
Kabupaten Sleman Yogyakarta
Oleh:
Pater Dwi Prakoso
NIM : 121334
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden.
1. Nama / No. Absen :
2. Kelas :
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner.
1. Isilah identitas pada lembar kuesioner
2. Berilah tanda ( X ) pada angka untuk jawaban yang anda anggap sesuai
dengan keadaan yang anda alami.
3. Selesai mengerjakan, telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap
pernyataan di kuesioner ini di jawab semua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
A. Lembar Kuesioner Kondisi Ekonomi Keluarga
1. Fasilitas belajar apa saja yang di sediakan orang tua di
rumah?
a. Laptop / PC, wifi, dan meja belajar.
b. Laptop / PC, dan wifi.
c. Meja belajar.
d. Tidak menyediakan fasilitas.
2. Kendaraan apa yang anda gunakan saat berangkat dan
pulang sekolah?
a. Mobil
b. Sepeda motor
c. Angkutan umum
d. Membonceng teman
3. Berapakah besar pendapatan pokok orang tua yang di teriama
per bulan?
a. < 1.000.000
b. 1.000.000-2.000.000
c. 2.000.000-3.000.000
d. > 5.000.000
4. Barang-barang elektronik apa yang dimiliki orang tua anda
dirumah?
a. Kulkas,televisi, tape dan radio
b. Televisi dan radio
c. Radio
d. Tidak memiliki barang elektronik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
5. Bagaimana kondisi bangunan rumah anda ?
a. Sangat layak
b. Layak
c. Tidak layak
d. Sangat tidak layak
6. Bagaimana keadaan atap rumah keluarga anda ?
a. Genteng beton/press
b. Genteng biasa
c. Asbes
d. Seng
7. Lantai rumah anda terbuat dari bahan dasar apa?
a. Marmer
b. Kramik
c. Semen
d. Tanah
8. Berapa uang saku yang diberikan orangtua setiap anda
berangkat ke sekolah ?
a. Diatas 20.000
b. 10.000 sampai 20.000
c. 5.000 sampai 9.000
d. Dibawah 5.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Lembar Kuesioner Lingkungan Sekolah.
1. Bagaimana suasana di sekolah anda?
a. Sangat tenang semua berjalan sesuai dengan peraturan
sekolah, tidak pernah terjadi keributan.
b. Tenang namun sesekali terjadi keributan.
c. Ramai namun dapat dikendalikan oleh warga sekolah.
d. Selalu ramai dan menganggu proses pembelajaran.
2. Bagaimana kondisi gedung sekolah anda?
a. Bangunan selalu direnovasi sehingga sangat layak dan
aman untuk digunakan.
b. Bangunan lama cukup layak untuk digunakan..
c. Terdapat beberapa bangunan yang rapuh.
d. Membahayakan untuk ditempati.
3. Bagaimana tingkat kebersihan lingkungan di sekolah anda ?
a. Sangat bersih terdapat banyak tempat sampah yang
diletakkan di tempat – tempat yang strategis, dan sering
dibersihkan.
b. Bersih, tempat sampah masih jarang.
c. Kurang bersih masih ada sampah di beberapa tempat.
d. Tidak bersih
4. Bagaimana penataan ruangan sekolah anda?
a. Sangat rapi dan nyaman untuk pembelajaran.
b. Rapi, tidak sesuai dengan keinginan siswa.
c. Kurang rapi
d. Berantakan.
5. Bagaimana kenyamanan di lingkungan sekolah anda ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a. Sangat merasa nyaman disekolah.
b. Nyaman.
c. Tidak nyaman, banyak gangguan.
d. Sangat tidak nyaman
6. Bagaimana dampak penggunaan media pembelajaran bagi
anda?
a. Hasil belajar (nilai) saya meningkat.
b. Saya menjadi termotivasi untuk belajar.
c. Saya merasa terhibur dikelas.
d. Tidak berdampak apapun.
7. Bagaimana kondisi fasilitas belajar dikelas?
a. Fasilititas lengkap seperti penggaris, pengahapus papan
tulis, spidol, meja dan kursi terawat dengan sangat baik.
b. Fasilitas kurang lengkap dengan kondisi lebih bersih.
c. Papan tulis, penghapus.
d. Sangat buruk, tidak dapat digunakan.
8. Bagaimana inventaris buku diperpustakaan sekolahan anda?
a. Sangat lengkap, tersusun rapi dan mudah ditemukan.
b. Koleksi buku lengkap namun tidak tersusun rapi.
c. Lengkap.
d. Tidak lengkap dan tidak tersusun rapi.
9. Laboratorium apa saja yang terdapat di sekolah anda?
a. Laboratorium kimia, fisika, computer dan Bahasa.
b. Hanya terdapat laboratorium kimia dan computer.
c. Hanya terdapat laboratorium computer.
d. Tidak terdapat laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN 2
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LAMPIRAN 3
DAFTAR TABEL STATISTIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel Harga Kritik dari r Product Moment
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
(Arikunto, 2010: 402)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN 4
UJI VALIDITAS
DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
UJI VALIDITAS
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal_1 2.6739 1.04132 184
soal_2 3.4022 .61953 184
soal_3 2.8913 .67681 184
soal_4 2.6739 .87602 184
soal_5 2.3641 1.04176 184
soal_6 2.8587 .65423 184
soal_7 3.7337 .59115 184
soal_8 3.2011 .86700 184
Uji Vaiditas Kondisi Ekonomi Keluarga
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal_1 21.1250 8.099 .378 .237 .558
soal_2 20.3967 9.399 .454 .322 .555
soal_3 20.9076 10.467 .160 .147 .626
soal_4 21.1250 8.656 .357 .228 .555
soal_5 21.4348 10.116 .369 .101 .680
soal_6 20.9402 9.565 .395 .231 .571
soal_7 20.0652 9.843 .434 .202 .579
soal_8 20.5978 8.591 -.027 .239 .548
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Pengujian Ulang Kondisi Ekonomi Keluarga
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal_1 2.6739 1.04132 184
soal_2 3.4022 .61953 184
soal_3 2.8913 .67681 184
soal_4 2.6739 .87602 184
soal_6 2.8587 .65423 184
soal_7 3.7337 .59115 184
soal_8 3.2011 .86700 184
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal_1 18.7609 6.686 .398 .236 .637
soal_2 18.0326 7.911 .485 .318 .618
soal_3 18.5435 8.719 .239 .092 .682
soal_4 18.7609 7.407 .387 .225 .640
soal_5 18.5761 8.267 .363 .211 .649
soal_6 17.7011 8.506 .400 .191 .654
soal_7 18.2337 7.306 .462 .235 .630
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
UJI VALIDITAS Lingkungan Sekolah
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
butir_1 26.63 8.128 .163
.072 .620
butir_2 26.30 8.538 .364
.188 .580
butir_3 25.90 7.565 .467
.339 .566
butir_4 26.05 7.335 .535
.412 .548
butir_5 26.43 8.348 .410
.193 .593
butir_6 26.83 7.695 .202
.110 .611
butir_7 26.00 7.855 .503
.223 .560
butir_8 26.38 6.936 .359
.258 .586
butir_9 25.79 9.086 .178
.065 .630
Uji Reabilitas Kondisi Ekonomi Keluarga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.619 .649 8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.680 .689 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Uji Reabilitas Lingkungan Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.619 .649 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 5
HASIL UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
1. Pengujian Hipotesis I
a. Hubungan kondisi ekonomi keluarga dengan Hasil Belajar
Ho : Tidak ada hubungan positif kondisi ekonomi keluarga
dengan hasil belajar siswa.
Ha : Ada hubungan positif kondisi ekonomi keluarga dengan
hasil belajar siswa.
Tabel
Hasil Uji Korelasi kondisi ekonomi keluarga dengan Hasil Belajar
Siswa
Correlations
dukungan_oran
g_tua
nilai_kognitif
Spearman's rho
dukungan_orang_tua
Correlation Coefficient 1.000 .074
Sig. (2-tailed) . .316
N 184 184
Hasil_belajar
Correlation Coefficient .074 1.000
Sig. (2-tailed) .316 .
N 184 184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. Pengujian Hipotesis II
a. Hubungan Lingkungan Masyarakat dengan Hasil Belajar
Ho :Tidak ada hubungan positif lingkungan sekolah dengan
hasil belajar siswa.
Ha : Ada hubungan positif lingkungan sekolah dengan hasil
belajar siswa.
Tabel
Hasil Uji Korelasi Lingkungan sekolah dengan Hasil Belajar Siswa
Correlations
lingkungan_sek
olah
nilai_kognitif
Spearman's rho
lingkungan_sekolah
Correlation Coefficient 1.000 -.190**
Sig. (2-tailed) . .010
N 184 184
Hasil_belajar
Correlation Coefficient -.190** 1.000
Sig. (2-tailed) .010 .
N 184 184
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 6
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI