kondisi lingkungan sungai - digilib.its.ac.id · •kondisi lingkungan sungai terjadinya...
TRANSCRIPT
• KONDISI LINGKUNGAN SUNGAI
Terjadinya pendangkalan akibat sedimen sampah dan lumpur. Dengan kedalaman antara 1 sampai 2 meter
Kondisi sempadan sungai yang kurang terawat dan tidak berplengseng.
Rendahnya kualitas air sungai akibat digunakan sebagai tempat MCK bagi pemukiman sekitar
RTH yang kurang tertata Sempadan sungai yang dijadikan sebagai tempat
perparkiran truk, yang berdampak pada longsornya pinggiran sungai sehingga mengurangi lebar sungai
Bangunan melintang sungai (jembatan) yang memiliki ketinggian hampir sama dengan permukaan air sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui kapal
• BANGUNAN CAGAR BUDAYA
• AKTIVITAS DI KAWASAN STUDI
Bank Arta Graha Jl. Karet
Bank Prima di Jl. Veteran PT. Bentoel di Jl. Karet
PT. Bima Alfa di Jl. Karet
Bongkar Muat Pedagang Kaki Lima Pengrajin Ban Pengrajin Drum
Kelompok
Stakeholder
Interest Stakeholders terhadap
revitalisasi Kalimas ruas Jembatan
Semut – Jembatan Merah
Pengaruh (influence)
Stakeholders
Dampak
program
terhadap
interest
(-) 0 (+)
Kepentingan (importance)
Stakeholders terhadap
kesuksesan program
1=little/no importance
2=some importance
3=moderate importance
4=very importance
5=critical player
Pengaruh (influence)
Stakeholders terhadap
kesuksesan program
1=little/no importance
2=some importance
3=moderate importance
4=very importance
5=critical player
KELOMPOK PEMERINTAH
Bappeko Surabaya Menata kawasan sesuai
dengan Tata Ruang dan daya
dukungnya
Kebijakan penataan kawasan dapat
mengendalikan vitalitas dari kawasan
tersebut
+ 5 5
Mengkoordinasi penanganan
terhadap benda dan kawasan
bersejarah
Kebijakan terhadap bangunan dan
kawasan dapat memberikan citra yang
khas terhadap bangunan bersejarah
Dinas Cipta Karya dan
Tata Ruang
Menyusun petunjuk teknis di
bidang tata bangunan
Kebijakan yang dihasilkan dapat
menjadi panduan yang spesifik
terhadap bangunan bersejarah
+ 5 5
Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
Perumusan perencanaan
kebijakan teknis bidang
kepariwisataan dan
kebudayaan
Pengambilan keputusan terhadap
kebijakan pariwisata
+ 4 5
Pelaksanaan pembangunan,
pengelolaan, pembinaan,
pemberian
bimbingan dan perijinan
Terlibat dalam pengelolaan
kegiatan/event pariwisata
Pengawasan dan
pengendalian teknis
di bidang pariwisata dan
kebudayaan
Perum Jasa Tirta
Dinas Pengairan
Terlibat dalam pengelolaan sungai dan
daerah sempadannya
+ 5 5
• Analisa Stakeholder
AKADEMISI DAN PRAKTISI
Akademisi Bidang Tata
Ruang
Memiliki pandangan
ideal tentang factor faktor
yang
mempengaruhi
vitalitas kawasan
Dapat memberikan
pandangan
tentang penanganan
revitalisasi perkotaan
+ 4 4
Praktisi (Konsultan
Rencana Tata Ruang
Wilayah)
Memberikan masukan atau
penilaian secara
konsepsional mengenai
Revitalisasi kawasan
Menjadi mitra kerja
pemerintah daerah dalam
hal mewujudkan
perencanaan revitalisasi
kawasan
+ 4 4
MASYARAKAT
Tokoh Masyarakat
setempat/Kecamatan
Paham dan dapat
memberikan pandangan
terhadap keragaman
aktifitas yang ada pada
kawasan
+ 4 5
STAKEHOLDER TERILIH : • R-1 = Tokoh masyarakat /petugas Kecamatan • R-2 = Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya • R-3 = Bappeko Surabaya • R-4 = Perum. Jasa Tirta • R-5 = Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya
INFLUENCE OF
STAKEHOLDER IMPORTANCE OF ACTIVITY TO STAKEHOLDERS
Little/ No
Importance
Some Importance Moderate
Importance
Very Importance Critical Player
Little/No Importance
Some Influence
Moderate Influence
Significant Influence - Praktisi
- Akademisi
Very Influencial Tokoh
Masyarakat
Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan
Bappeko
Dinas Cipta
Karya dan
Pemukiman
Perum Jasa
Tirta
Pemetaan Stakeholders Berdasarkan Pengaruh dan Kepentingan
• FAKTOR PENYEBAB PENURUNAN VITALITAS
Faktor Variabel Penjelasan
Fisik
Jalur Pejalan Kaki
Penyediaan sarana jalur pejalan kaki dibutuhkan dalam mengakomodasi bagi pejalan kaki yang
melintasi koridor sungai tersebut. Lebar jalur sebaiknya berdasarkan lebar Damija agar tidak mengurangi
kapasitas jalan
Jalan
Penyediaan jaringan jalan yang baik serta perbaikan kondisi fisik jalan sangat perlu untuk dilakukan
tujuannya untuk memperlancar sirkulasi transportasi. Serta berfungsi untuk pemeliharaan koridor
sungai
Sungai
Fisik sungai perlu juga diperhatikan dari adanya pendangkalan yang diakibatkan karena material lumpur
dan sampah sehingga direkomendasikan untukdilakukanya pengerukan
Bangunan
Penghijauan Perlunya penataan/pemberian ruang untuk penghijauan agar pada koridor sungai supaya terlihat lebih
sejuk dan memberikan kenyamanan bagi pejalan
Perparkiran Perlu tersedianya ruang perpakiran yang cukup dan memadahi sehingga pinggiran sungai tidak dijadikan
sebagai area parkir yang dapat menyebabkan longsor.
Aktifitas
Bongkar Muat
Barang
Berahlinya aktifitas bongkar muat barang yang dulunya berlangsung lewat sungai dan kini berganti
menjadi lewat darat menyebabkan menurunya vitalitas koridor sungai
Sirkulasi Air
Berlangsungnya aktifitas sirkulasi perahu pada badan sungai dapat terjadi apabila kondisi sungai
mendukung. Yaitu berdasarkan tingkat kedalaman sungai serta ketinggian bangunan melintang sungai
agar mampu dilewati perahu tongkang.
Event kebudayaan Event-event kebudayaan perlu untuk diselenggarakan dengan maksud melestarikan budaya masyarakat
setempat dan sebagai daya tarik kawasan. Event kebudayaan dapat memanfaatkan sungai Kalimas.
Institusional
Kebijakan
Pemerintah
Harus adanya kebijakan dari setiap dinas-dinas yang bersangkutan, baik berupa rencana maupun
regulasi terkait pemanfaatan kawasan badan/sempadan sungai
Finansial
Perlunya alokasi anggaran dalam pelestarian dan pengembangan kawasan berdasarkan RPJMD dengan
skala prioritas. Dalam menutupi kebutuhan anggaran bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak
swasta.
EKSP
LOR
ASI V
AR
IAB
EL
Variabel Penjelasan Konfirmasi Responden
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5
Jalur Pejalan Kaki
Penyediaan sarana jalur pejalan kaki dibutuhkan dalam mengakomodasi bagi
pejalan kaki yang melintasi koridor sungai tersebut. Lebar jalur sebaiknya
berdasarkan lebar Damija agar tidak mengurangi kapasitas jalan
S S S S S
Jalan
Penyediaan jaringan jalan yang baik serta perbaikan kondisi fisik jalan sangat perlu
untuk dilakukan tujuannya untuk memperlancar sirkulasi transportasi. Serta
berfungsi untuk pemeliharaan koridor sungai
S S S S S
Sungai
Fisiksungai perlu juga diperhatikan dari adanya pendangkalan yang diakibatkan
karena adanya material lumpur dan sampah dan direkomendasikan
untukdilakukanya pengerukan
S S S S S
Bangunan
Perlunya upaya perawatan dari adanya kerusakan dan mempertahankan kekhasan
arsitektur bangunan yang tergolong dalam cagar budaya dengan fungsi yang telah
ditetapkan dalam kebijakan pada kawasan
S S S S S
Penghijauan Perlunya penataan/pemberian ruang untuk penghijauan agar pada koridor sungai
supaya terlihat lebih sejuk dan memberikan kenyamanan bagi pejalan S S S S S
Perparkiran Perlu tersedianya ruang perpakiran yang cukup dan memadahi sehingga pinggiran
sungai tidak dijadikan sebagai area parkir yang dapat menyebabkan longsor. S S S S S
Bongkar Muat Barang
Berahlinya aktifitas bongkar muat barang yang dulunya berlangsung lewat sungai
dan kini berganti menjadi lewat darat menyebabkan menurunya vitalitas koridor
sungai TS TS S TS TS
Sirkulasi Air
Berlangsungnya aktifitas sirkulasi perahu pada badan sungai dapat terjadi apabila
kondisi sungai mendukung. Yaitu berdasarkan tingkat kedalaman sungai serta
ketinggian bangunan melintang sungai agar mampu dilewati perahu S S S S S
Event kebudayaan
Event-event kebudayaan perlu untuk diselenggarakan dengan maksud melestarikan
budaya masyarakat setempat dan sebagai daya tarik kawasan. Event kebudayaan
dapat memanfaatkan sungai Kalimas.
S S S S S
Kebijakan Pemerintah
Perlu adanya kebijakan yang terintegrasi dari setiap dinas-dinas yang bersangkutan,
baik berupa rencana maupun regulasi terkait pemanfaatan kawasan
badan/sempadan sungai
S S S S S
Finansial
Perlunya alokasi anggaran dalam pelestarian dan pengembangan kawasan
berdasarkan RPJMD dan skala prioritasnya. Dalam menutupi kebutuhan anggaran
bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta.
S TS S S S
ITERA
SI I
Variabel Penjelasan
Bongkar Muat
Barang
Berahlinya aktifitas bongkar muat barang yang dulunya berlangsung lewat
sungai dan kini berganti menjadi lewat darat menyebabkan menurunya
vitalitas koridor sungai
(4 stakeholder tidak sepakat)
Perbedaan Pendapat :
Pihak Bappeko Surabaya berpandangan bahwa aktivitas bongkar muat
barang terjadi di daerah pinggir sungai/sepanjang jalan sungai dan
berpengaruh terhadap vitalitas kawasan karena dapat menarik intensitas
kunjungan
Finansial
Perlunya alokasi anggaran dalam pelestarian dan pengembangan kawasan
berdasarkan RPJMD dengan skala prioritas. Untuk menutupi kebutuhan
anggaran bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta.
(4 stakeholder telah sepakat)
Perbedaan Pendapat :
Pihak Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang berpandangan bahwa persoalan
anggaran bukan menjadi hal prioritas dalam pelestarian pengembangan
kawasan, melainkan terkendala dalam hal penguasaan lahan.
TIDA
K TER
JAD
I KON
SESUS PA
DA
ITERA
SI I
ITERA
SI II
Variabel Penjelasan
Konfirmasi Responden
R-1 R-2 R-3 R-4 R-5
Bongkar Muat Barang
Beralihnya aktifitas bongkar muat barang yang dulunya berlangsung
lewat sungai dan kini berganti menjadi lewat darat menyebabkan
menurunya vitalitas koridor sungai. Aktifitas bongkar muat umumnya
berlangsung di kawasan pelabuhan
TS TS TS TS TS
Finansial
Perlunya alokasi anggaran dalam pelestarian dan pengembangan kawasan berdasarkan RPJMD dan skala prioritasnya. Dalam menutupi kebutuhan anggaran bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak swasta. Penyediaan anggaran salah satunya dapat berfungsi dalam ganti rugi penguasaaan lahan.
S S S S S
KETERANGAN : R-1 = Tokoh masyarakat R-2 = Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya R-3 = Bappeko Surabaya R-4 = Perum. Jasa Tirta R-5 = Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya
HA
SIL AN
ALISA
DELP
HI
Variabel Penjelasan
Jalur Pejalan Kaki
Penyediaan sarana jalur pejalan kaki dibutuhkan dalam mengakomodasi bagi pejalan kaki yang
melintasi koridor sungai tersebut. Lebar jalur sebaiknya berdasarkan lebar Damija agar tidak
mengurangi kapasitas jalan
Jalan
Penyediaan jaringan jalan yang baik serta perbaikan kondisi fisik jalan sangat perlu untuk
dilakukan tujuannya untuk memperlancar sirkulasi transportasi. Serta berfungsi untuk
pemeliharaan koridor sungai
Sungai
Fisiksungai perlu juga diperhatikan dari adanya pendangkalan yang diakibatkan karena adanya
material lumpur dan sampah dan direkomendasikan untukdilakukanya pengerukan
Bangunan
Perlunya upaya perawatan dari adanya kerusakan dan mempertahankan kekhasan arsitektur
bangunan yang tergolong dalam cagar budaya dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam
kebijakan pada kawasan
Penghijauan Perlunya penataan/pemberian ruang untuk penghijauan agar pada koridor sungai supaya
terlihat lebih sejuk dan memberikan kenyamanan bagi pejalan
Perparkiran Perlu tersedianya ruang perpakiran yang cukup dan memadahi sehingga pinggiran sungai tidak
dijadikan sebagai area parkir yang dapat menyebabkan longsor.
Sirkulasi Air
Berlangsungnya aktifitas sirkulasi perahu pada badan sungai dapat terjadi apabila kondisi
sungai mendukung. Yaitu berdasarkan tingkat kedalaman sungai serta ketinggian bangunan
melintang sungai agar mampu dilewati perahu
Event kebudayaan
Event-event kebudayaan perlu untuk diselenggarakan dengan maksud melestarikan budaya
masyarakat setempat dan sebagai daya tarik kawasan. Event kebudayaan dapat memanfaatkan
sungai Kalimas.
Kebijakan Pemerintah Perlu adanya kebijakan yang terintegrasi dari setiap dinas-dinas yang bersangkutan, baik
berupa rencana maupun regulasi terkait pemanfaatan kawasan badan/sempadan sungai
Finansial
Perlunya alokasi anggaran dalam pelestarian dan pengembangan kawasan berdasarkan RPJMD
dan skala prioritasnya. Dalam menutupi kebutuhan anggaran bisa dilakukan dengan bekerja
sama dengan pihak swasta. Penyediaan anggaran salah satunya dapat berfungsi dalam ganti
rugi penguasaaan lahan
• Pembobotan terhadap variabel penyebab penurunan vitalitas kawasan
• PENENTUAN ZONASI BERDASARKAN KEMUNDURAN KAWASAN
Faktor Fisik
Faktor A
ktivitas
Faktor In
stitusio
nal
Co
mb
ine Fakto
r
• Penentuan Zona Kemunduran Kawasan
Reklasifikasi : • Nilai 1 : kemunduran kawasan rendah • Nilai 2 : kemunduran kawasan sedang • Nilai 3 : kemunduran kawasan tinggi
Tahap Pembobotan pada weighted overlay
Proses Output weighted overlay
Kemunduran dari faktor Fisik
Kemunduran dari Aktivitas
Kemunduran dari faktor Institusional
Kemunduran dari Combine Faktor
1) Zona Kemunduran Tinggi, terdapat pada kawasan badan sungai Kalimas. Penyebab kemunduran utamanya disebabkan oleh kondisi sungai Kalimas yang mengalami pendangkalan akibat sedimen lumpur dan sampah. Hal ini menyebabkan hilangnya aktivitas sirkulasi air yang dahulunya pernah ada di sungai legendaris tersebut.
2) Zona Kemunduran Sedang, terdapat pada kawasan ruas sebelah timur Kalimas (Jl. Karet, Jl. Bibis, Jl.Cokelat) dan ruas sebelah barat Kalimas (Jl. Jembatan Merah dan Jl. Niaga). Penyebab kemunduran utamanya disebabkan oleh belum terlaksanya kebijakan pada kawasan Pecinan, tidak tertanya serta minimnya ruang penghijauan, tidak tersedianya jalur pejalan kaki pada ruas Timur Kalimas, rusaknya jalan, hilangnya atraksi kebudayaan pada kawasan pecinan, perparkiran yang bersifat on-street serta tidak terawatnya bangunan cagar budaya.
3) Zona Kemunduran Rendah, terdapat pada kawasan ruas sebelah barat Kalimas yaitu di kawasan Jl. Veteran hingga Jl. Kebon Rojo. Pada Kawasan ini hampir tidak mengalami kemunduran hanya diakibatkan beberapa bangunan yang kurang harmonis akibat perubahan gaya bangunan cagar budaya (façade) yang terdapat koridor Jl. Veteran serta belum optimalnya street furniture.
Matrix SWOT pada Kawasan Kemunduran Tinggi
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Opportunnity (O))
1. Adanya rencana Bappeko dalam
pengembangan Kalimas sebagai kawasan
waterfront city (O1)
2. Adanya Jembatan bersejarah serta
bangunan-banguanan tua yang berada di
ruas bagian kanan kiri Kalimas (O2)
Threats (T)
1. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam
peslestarian sungai sehingga sungai rawan
dimanfaatkan sebagai MCK dan pembuangan
limbah RT oleh pemukiman sekitar. (T1)
2. Limbah dari kegiatan pergudangan berupa sisi
bahan bakar truk, yang dapat mencemari air
sungai (T2)
Strength (S)
1. Letak Kalimas yang strategis berada
membelah Kota Surabaya serta menyimpan
nilai historis awal pertumbuhan Kota
Surabaya (S1)
2. Sebagai jaringan utama drainase kota
Surabaya, yang merupakan tempat
penampungan air hujan/banjir. (S2)
3. Adanya ruang di sekitar sempadan sungai
yang bersifat amenities (S3)
Mengembangkan badan sungai kalimas
sebagai sarana wisata air berupa perahu
wisata dengan diduging konsep desain special
lighting pada bangunan tua dan Jembatan
Merah maupun jembatan semut. (S1,O1,O2)
Pembuatan jalan inspeksi yang berguna
sebagai pengelolaan sungai serta dapat
dimanfaatkan sekaligus sebagai sarana berupa
jogging track (S3,O1)
Pemberian intensif dan disinsentif oleh
pemerintah kepada masyarakat yang bermukim
disekitar sungai agar lebih ikut memelihara
kelestarian sungai seperti larangan pembuangan
sampah .(S2,T1)
Weakness (W)
1. Terjadinya pendangkalan akibat tingginya
sedimen lumpur dan sampah, yang
merupakan kendala bagi transportasi air (W1)
2. Bangunan liar /non-permanen yang berada
pada sempadan kalimas (W2)
3. Kualitas air sungai yang buruk (W4)
4. Kurang tertatanya penghijauan yang berada
pada sempadan sungai (W5)
Melakukan pengerukan sedimen sampah dan
lumpur untuk menunjang wisata air Kalimas
agar dapat dilalui perahu .(W1,O1)
Pembersihan bangunan liar pada kawasan
sempadan sungai serta pemberian pagar
pembatas,plengsengan sungai dan jalur hijau
(W2,O1)
Penataan penghijauan di sempadan sungai,
serta dilengkapi dengan lampu-lampu
penerangan untuk mendukung sebagai
kawasan berbasis waterfront city (W5,O1)
Pemasangan jaring sampah pada jembatan
Merah untuk menangkal sampah menuju muara
sungai (W4,T1)
Adanya larangan perparkiran yang berada di
sekitar sempadan sungai terutama bagi
kendaraan berat pada kawasan pergudangan
(W4,T2)
Strategi S-O • Mengembangkan badan sungai kalimas sebagai sarana wisata air berupa perahu wisata dan rumah makan
terapung dengan didukung konsep desain special lighting pada bangunan tua dan Jembatan bersejarah. • Pembuatan jalan inspeksi yang berguna sebagai daerah perawatan sungai serta dapat dimanfaatkan
sebagai sarana jogging track. Strategi S-T • Pemberian intensif dan disinsentif oleh pemerintah kepada masyarakat yang bermukim disekitar sungai
agar lebih ikut memelihara kelestarian sungai. Strategi W-O • Melakukan pengerukan sedimen sampah dan lumpur untuk menunjang wisata air Kalimas agar dapat
dilalui perahu. • Melakukan pembersihan pada bangunan liar yang pada kawasan sempadan sungai. • Penataan penghijauan di sempadan sungai, serta dilengkapi dengan lampu-lampu penerangan untuk
mendukung sebagai kawasan berbasis waterfront city. Strategi W-T • Pemasangan jaring sampah pada jembatan Merah untuk menangkal sampah • Adanya larangan perparkiran yang berada di sekitar sempadan sungai terutama bagi kendaraan berat pada
kawasan pergudangan.
Strategi pada Kawasan Kemunduran Tinggi
Matrix SWOT pada Kawasan Kemunduran Sedang
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Opportunnity (O)
1. Adanya Jembatan Merah Plaza sebagai tujuan wisata sebagai
faktor tarikan (O1)
2. Prioritas pembangunan berdasarkan RPJMD Kec. Pabean
Cantikan dalam pembangunan infrastruktur jalan (O2)
3. Terdapat beberapa bangunan-bangunan tua yang menjadi ciri
khas etnis Pecinan seperti rumah abu yang terdapat di Jl. Cokelat
(O3)
4. Adanya rencana Bappeko dalam pengembangan Kalimas sebagai
kawasan waterfront city ()4)
5. Adanya pihak investor yang dapat dijadikan mitra kerja dalam
pelaksanaan kebijakan/rencana pemerintah (O5)
Threats (T)
1. Masyarakat lebih meminati menggunakan
angkutan kendaraan ketika melewati
koridor daripada berjalan kaki (T1)
2. Kebijakan pemerintah yang belum
menetapkan kawasan Pecinan sebagai
Urban Heritage Site (T2)
Strength (S)
1. Kawasan Jembatan Merah merupakan kawasan
bersejarah yang memiliki bangunan cagar budaya
dengan kekhasan arsitektur yang beragam (pecinan,
eropa, arabic) (S1)
2. Potensi sebagai daerah objek tujuan wisata air dan
budaya (S2)
Menghidupkan kawasan sebagai obyek wisata budaya dengan
berbasis konsep waterfront city, yaitu dengan menawarkan
kekhasan bangunan tua dan kalimas sebagai orientasi kawasan.
(S1,O4)
Menjalin kerjasama dengan investor, dengan upaya
mempermudah investasi dalam mengembangkan kawasan (O5,S2)
Menetapkan kawasan pecinan (ruas
timur Kalimas) sebagai Urban Heritage
Site melalui Perda maupun SK Walikota
(S1,T2)
Weakness (W)
1. Pada ruas Jl. Karet hingga Jl. Cokelat belum tersedia
jalur pejalan kaki (W1)
2. Aktivitas di sepanjang koridor yang belum mendukung
bagi para pejalan kaki (W2)
3. Kegiatan bongkar muat dari pergudangan di Jl. Cokelat
menyebabkan sirkulasi jalan terhambat serta
rusaknya kondisi jalan akibat sering dilewati truk (W3)
4. Adanya ruang sebagai jalan inspeksi di sekitar
sempadan sungai yang tidak beraspal dan tidak
terawat (W4)
5. Kurang terawat/rusakanya bangunan-bangunan cagar
budaya yang umumnya memiliki fungsi pergudangan
(W5)
6. Perparkiran di sisi Timur Kalimas yang bersifat on
street serta berada pada sempadan sungai (W6)
7. Memudarnya tradisi lokal masyarakat setempat
dengan semakin menghilangnya event-event
kebudayaan Pecinan (W7)
8. Rendahnya instrumen dalam mengrealisasikan
kebijakan/rencana yang sudah ada. (W8)
9. Anggaran pemerintah yang relatif terbatas dalam
pengimplementasian kebijakan/rencana (W9)
Penyediaan jalur pedestrian pada ruas Jl. Karet hingga Jl. Cokelat
yang nyaman bagi pejalan, dengan desain khas pecinan serta
berfungsi sebagai akses dalam menuju objek wisata seperti JMP
(W1,O1)
Perbaikan infrastruktur jalan, terutama pada jalan inspeksi sungai
yang belum terbangun (W4,W3,O2)
Meningkatkan upaya pelestarian kawasan bersejarah baik melalui
pemberian fungsi baru pada bangunan tua yang kosong maupun
pemberian intensif kepada masyarakat pemilik bangunan tua,
berupa dana pemeliharaan dan perbaikan. (W5,O3)
Penyedian parkir terpusat yang bersifat off-street, pada bangunan
khusus parkir (W6,O4)
Diadakannya kembali event-event kebudayaan ketika hari besar
etnis Tionghoa yang bertepatan pada ramainya aktivitas pada
tempat peribadatan pecinan, melalui komunitas/organisasi
kebudayaan setempat (W7,O3)
Meningkatkan koordinasi antara badan/lembaga terkait revitalisasi
melalui satu kebijakan yang terintegrasi dalam merevitalisasi
Kalimas (W8,O4)
Menjalin kerjasama finansial antara pemerintah dengan pihak
swasta/investor dalam pengimplementasian kebijakan/rencana
pemerintah (W9,O4,O5)
Penempatan beberapa sarana penjualan
seperti PKL binaan/cafe dengan pada ruang
dibelakang bangunan sekitar sungai untuk
meningkatkan aktivitas dan tarikan pada
kawasan terutama bagi pejalan kaki. (W2,T1)
Menerapkan penutupan ruas jalan pada hari
libur (car free day) dengan menciptakan
kegiatan wisata jalan-jalan pada koridor
sekitar sungai pada waktu tertentu dengan
menggunakan sebagian ruas jalan (W2,T1)
Strategi S-O • Menghidupkan kawasan sebagai obyek wisata budaya dengan berbasis konsep waterfront city,yaitu dengan
menawarkan kekhasan bangunan tua dan kalimas sebagai orientasi kawasan.
Strategi S-T • Menetapkan kawasan Pecinan (ruas timur Kalimas) sebagai Urban Heritage Site melalui Perda maupun SK
Walikota.
Strategi W-O • Penyediaan jalur pedestrian pada ruas Jl. Karet hingga Jl. Cokelat yang nyaman bagi pejalan, dengan • desain khas pecinan serta berfungsi sebagai akses dalam menuju objek wisata seperti JMP. • Perbaikan infrastruktur jalan, terutama pada jalan inspeksi sungai yang belum terbangun. • Meningkatkan upaya pelestarian kawasan bersejarah baik melalui pemberian fungsi baru pada bangunan
tua yang kosong maupun pemberian intensif kepada masyarakat pemilik bangunan tua, berupa dana pemeliharaan dan perbaikan.
• Penyedian parkir terpusat yang bersifat off-street, pada bangunan khusus parkir. • Diadakannya kembali event-event kebudayaan ketika hari besar etnis Tionghoa yang bertepatan pada
ramainya aktivitas pada tempat peribadatan pecinan, melalui komunitas/organisasi kebudayaan setempat. • Meningkatkan koordinasi antara badan/lembaga terkait melalui satu kebijakan yang terintegrasi dalam
merevitalisasi Kalimas. • Menjalin kerjasama finansial antara pemerintah dengan pihak swasta/investor dalam pengimplementasian
kebijakan/rencana pemerintah.
Strategi W-T • Penempatan beberapa sarana penjualan seperti PKL binaan/cafe dengan pada ruang dibelakang bangunan
sekitar sungai untuk meningkatkan aktivitas dan tarikan pada kawasan terutama bagi pejalan kaki. • Menerapkan penutupan ruas jalan pada hari libur (car free day) dengan menciptakan kegiatan wisata jalan-
jalan pada koridor sekitar sungai pada waktu tertentu dengan menggunakan sebagian ruas jalan
Strategi pada Kawasan Kemunduran Rendah