hiperemis gravidarum
DESCRIPTION
kedokteran medisTRANSCRIPT
Management of Hyperemesis Gravidarum Using Steroid Therapy
Management of Hyperemesis Gravidarum Using Steroid Therapy
Pembimbing : dr. Irawan Sanjoto Putro, Sp.OGPembimbing : dr. Irawan Sanjoto Putro, Sp.OG
Nama : Ellysa Erfaliyana
Nim : 012106142
Nama : Ellysa Erfaliyana
Nim : 012106142
Identitas JurnalJudul : Tatalaksana Hiperemis Gravidarum menggunakan Terapi Steroid
Peneliti : Sadaf Tufail, Farzana Kazmi, Sobia Nawaz, Maliha Sadaf, Farah
Tanggal Publikasi :2012
Publikasi oleh : Journal of Rawalpindi Medical College (JRMC)
Abstrak
Latar Belakang : membandingkan efektivitas jangka pendek dari pemberian steroid dengan dimenhydrinate
Metode : 50 pasien menerima hidrokortison IV 100 mg 8 jam sebagai dosis harian selama tiga hari.Prednisolon oral 45 mg yang dosisnya semakin dikurangi dalam 5 hari. 50 pasien diberi dimenhydrinate IV 50 mg 3 kali sehari selama 3 hari, diikuti dengan tablet oral 50mg 3x sehari selama 5 hari. Hasil : penurunan yang signifikan dari eposide muntah pada kelompok hidrokortison dibandingkan dengan kelompok dimenhydrinate (p <.0001).
Kesimpulan : Pemberian kortikosteroid jangka pendekefektif untuk mengobati hiperemesis gravidarum tak terkontrol.
Latar Belakang
Mual dan muntah adalah gejala yang paling umum yang dialami pada awal kehamilan.
3% dari wanita hamil mengalami hiperemesis gravidarum, muntah yang berat ditandai dengan adanya penurunan berat badan, kelainan elektrolit, dehidrasi, dan ketonuria
Dehidrasi berat dapat mengakibatkan hipovolemia, yang bisamenyebabkan shock. Ibu dengan hiperemesis gravidarum lebih mungkin untuk melahirkan bayi berat badan rendah dan diperkirakan memiliki peningkatan risiko kelahiran prematur.
Metode Penelitian
Januari 2010 – Desember 2011
Di District Head Quarter, Pakistan
100 wanita dengan keluhan mual dan muntah selama trimester 1 (< 20 minggu dan >10 minggu )
Tidak mempunyai
respon pada terapi rawat jalan
Hasil pemeriksaa
n keton urin 3+ atau 4+
Penurunan BB >5% dari BB
sebelum hamil
Kriteria Inklusi
Pemeriksaan USG(menyingkirkan mola, konfirmasi janin
hidup, usia kehamilan)
Pemeriksaan Laboratorium (fungsi tiroid, fungsi hati, pankreas (amilase
dan lipase) dan elektrolit.)
Kristaloid dgn
tiamin 100 mg Kelomp
ok BDimenhy
rinate 10mg Iv setiap 8 jam 3 hari,
dimenhidrinat oral 3x 50 mg selama 5
hari
Kelompok A
Hidrokortison
100mg IV selama 3
hari, tapperin
g off predniso
n oral (40mg 4 hari, 30 mg, 20
mg, 10 )
Steroid Dimenhidrinate
Frekuensi muntah berkurang
25 11
Lebih baik 16 17
Masih muntah 8 20
Lost follow up 1 2
antiemetik 8 20
Toleransi makanan per oral 2 minggu follow up
67,32% (33) 39,58 (19)
Diskusi
Protokol menyarankan untuk menggunaan steroid setelah umur kehamilan 10 minggu dan dibatasi penggunaanya hanya satu bulan
Penelitian terkini menyatakan bahwa penghentian muntah yang diamati pada sebagian besar pasien yaitu setelah dosis awal hidrokortison intravena
Penggunaan steroid untuk hiperemesis gravidarum menunjukkan manfaat terhadap kesejahteraan , asupan makanan dan berat badan pasien
Penelitian yang dilakukan Rodriguez menunjukkan pengaruh yang signifikan dari penggunaan steroid trimester pertama dan pada bibir sumbing,tapi tiga dari lima kasus yang diidentifikasi muncul tidak mungkin relevan.
Studi yang lebih besar menemukan bibir sumbing ditemukan sama antara kontrol dan pasien yang menggunakan steroid pada trimester pertama dan gagal untuk menunjukkan hubunganantara penggunaan steroid dalam trimester pertama dan bibir sumbing.
Kesimpulan
Terapi steroid untuk hiperemesis gravidarum, setelah minggu ke sepuluh kehamilan akan menghindari ibu dan implikasi merusak janin.