epidemiologi kolera

2
Menurut Morris (1955), epidemiologi merupakan "Cinderella" dari dunia kedokteran, yang diharapkan mampu menjembatani antara public health dan clinical medicine. Lebih lanjut disebutkan bahwa epidemiologi kaya dengan saran temuan yang perlu ditindaklanjuti dengan studi klinis serta uji laboratorium. Epidemiologi Kolera John Snow John Snow (1813-1858), seorang dokter di London, sebenarnya lebih dikenal di bidang anestesi karena perannya membantu Ratu Victoria melahirkan kedua putranya dengan menggunakan kloroform. Namun, berkat minat dan upayanya selama bertahun-tahun mencatat, mengamati, dan memetakan kejadian wabah kolera di daerahnya yang kemudian dibukukan dan diterbitkannya sendiri dengan j udul On the Mode of Communication of Cholera, namanya dikenang hingga kini. Penelitiannya menjadi mahakarya klasik di bidang epidemiologi dan berbagai kajian tentang penelitiannya masih ditulis oleh para ahli di beberapa jurnal kedokteran terkemuka hingga kini. Pada masa-masa itu yang menjadi masalah sosial yang utama adalah wabah kolera, yang cara penularannya belum diketahui. Penyakit ini secara berkala melanda Benua Eropa dan menimbulkan angka kematian yang tinggi. Setelah mewabah Benua Eropa secara hebat pada tahun 1832, penyakit ini kemudian mengancam Kota London pada tahun 1848 dan 1853. Snow membuat catatan-catatan tentang kejadian kasus dan kematian yang terjadi ser ta berusaha merangkainya mencari jawab terhadap penyakit kolera ini. Dalam epidemi tahun 1848, kematian kare na kolera terutama dijumpai di daerah selatan Sungai Thames dan semakin berkurang pada daer ah yang semakin jauh dari sungai. Banyaknya kematian ditemukan terutama pada daerah yang kebutuhan airnya dipasok oleh dua perusahaan air (minum) swasta, Southwark and Vauxhal Water Company dan Lambeth Water Company. Kedua perusahaan tersebut mendistribusikan air yang diambil dari Sungai Thames melalui jaringan pipa ke rumah-rumah penduduk. Persaingan di antara kedua perusahaan tersebut membuat jaringan pipa yang berada di sebelah selatan Kota London kala itu dapat dikatakan semrawut, dan merupakan salah satu faktor yang menyulitkan Snow dalam penelitiannya. Hal-hal inilah yang dapat dihasilkan dari pengamatan Snow, sampai kejadian epidemic berikutnya pada tahun 1853. Sementara itu, antara tahun 1848 sampai 1853, dapat dikatakan London bebas dari kolera. Ketika wabah kolera kembali menjangkiti Kota London pada bulan Juli 1853, Snow kembali melakukan penyelidikan di daerah selatan Sungai Thames seperti kejadian epidemi yang lalu. John Snow mendatangi rumah-rumah yang terkena musibah dan mengadakan penelitian tentang sumber air yang digunakan dalam rumah-rumah itu. Menurut catatannya, jumlah kematian pada rumah yang mendapat distribusi dari Southwark and Vauxhall Company jauh lebih besar daripada yang mendapat distribusi baik dari Lambeth Company maupun dari perusahaan lainnya ataupun dari sumber air lainnya, seperti dari sumur. Berdasarkan pengamatannya selama itu, Snow memiliki dugaan kuat bahwa terdapat hubungan antara penyakit kolera dan air. Mungkin Snow dengan penyelidikannya itu tidak akan dikenal luas seandainya tidak terjadi wabah kolera pada tahun berikutnya. Dia meneruskan pencatatan yang dilakukan seperti pada wabah sebelumnya dan mendapati temuan y ang senada dengan penelitian sebelumnya. Ditengah kesibukannya mengadakan penelitian itu, Snow tertarik dengan data tentang kematian sebesar 616 orang di daerah Soho, di dekat rumahnya di Piccadilly. Menurut Snow, kejadian kolera di daerah

Upload: ganda-edhi

Post on 12-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Menurut Morris (1955), epidemiologi merupakan "Cinderella" dari dunia kedokteran, yangdiharapkan mampu menjembatani antara public health dan clinical medicine. Lebih lanjutdisebutkan bahwa epidemiologi kaya dengan saran temuan yang perlu ditindaklanjuti denganstudi klinis serta uji laboratorium.Epidemiologi KoleraJohn SnowJohn Snow (1813-1858), seorang dokter di London, sebenarnya lebih dikenal di bidang anestesi karena perannya membantu Ratu Victoria melahirkan kedua putranya dengan menggunakan kloroform. Namun, berkat minat dan upayanya selama bertahun-tahun mencatat, mengamati, dan memetakan kejadian wabah kolera di daerahnya yang kemudian dibukukan dan diterbitkannya sendiri dengan judul On the Mode of Communication of Cholera, namanya dikenang hingga kini. Penelitiannya menjadi mahakarya klasik di bidang

epidemiologi dan berbagai kajian tentang penelitiannya masih ditulis oleh para ahli di beberapa jurnal kedokteran terkemuka hingga kini. Pada masa-masa itu yang menjadi masalah sosial yang utama adalah wabah kolera, yang cara penularannya belum diketahui. Penyakit ini secara berkala melanda Benua Eropa dan menimbulkan angka kematian yang tinggi. Setelah mewabah Benua Eropa secara hebat pada tahun 1832, penyakit ini kemudian mengancam Kota London pada tahun 1848 dan 1853. Snow membuat catatan-catatan tentang kejadian kasus dan kematian yang terjadi serta berusaha merangkainya mencari jawab terhadap penyakit kolera ini. Dalam epidemi tahun 1848, kematian karena kolera terutama dijumpai di daerah selatan Sungai Thames dan semakin berkurang pada daerah yang semakin jauh dari sungai. Banyaknya kematian ditemukan terutama pada daerah yang kebutuhan airnya dipasok oleh dua perusahaan air (minum) swasta, Southwark and Vauxhal Water Company dan Lambeth Water Company. Kedua perusahaan tersebut mendistribusikan air yang diambil dari Sungai Thames melalui jaringan pipa ke rumah-rumah penduduk. Persaingan di antara kedua perusahaan tersebut membuat jaringan pipa yang berada di sebelah selatan Kota London kala itu dapat dikatakan semrawut, dan merupakan salah satu faktor yang menyulitkan Snow dalam penelitiannya. Hal-hal inilah yang dapat dihasilkan dari pengamatan Snow, sampai kejadian epidemic berikutnya pada tahun 1853. Sementara itu, antara tahun 1848 sampai 1853, dapat dikatakan London bebas dari kolera. Ketika wabah kolera kembali menjangkiti Kota London pada bulan Juli 1853, Snow kembali melakukan penyelidikan di daerah selatan Sungai Thames seperti kejadian epidemi yang lalu. John Snow mendatangi rumah-rumah yang terkena musibah dan mengadakan penelitian tentang sumber air yang digunakan dalam rumah-rumah itu. Menurut catatannya, jumlah kematian pada rumah yang mendapat distribusi dari Southwark and Vauxhall Company jauh lebih besar daripada yang mendapat distribusi baik dari Lambeth Company maupun dari perusahaan lainnya ataupun dari sumber air lainnya, seperti dari sumur. Berdasarkan pengamatannya selama itu, Snow memiliki dugaan kuat bahwa terdapat hubungan antara penyakit kolera dan air. Mungkin Snow dengan penyelidikannya itu tidak akan dikenal luas seandainya tidak terjadi wabah kolera pada tahun berikutnya. Dia meneruskan pencatatan yang dilakukan seperti pada wabah sebelumnya dan mendapati temuan yang senada dengan penelitian sebelumnya. Ditengah kesibukannya mengadakan penelitian itu, Snow tertarik dengan data tentang kematian sebesar 616 orang di daerah Soho, di dekat rumahnya di Piccadilly. Menurut Snow, kejadian kolera di daerah tersebut dapat dikatakan merupakan kejadian terburuk di negerinya. Tidak seperti di bagian selatan Sungai Thames, distribusi air di daerah itu dilayani oleh perusahaan New River dan Grand Junction. Mutu air yang diproduksi oleh kedua perusahaan tersebut sangat jelek serta mengalir rata-rata hanya dua jam sehari. Hal itu membuat banyak penduduk daerah tersebut mencukupi kebutuhan airnya dari sumursumur yang terdapat di daerah tersebut, yang airnya lebih jernih. Kemudian Snow memetakan semua kasus kematian itu dan perhatiannya tertuju pada banyaknya kematian di sekitar sumur yang terletak di Broad Street.