epid ralat.doc

Upload: hadisaufi

Post on 07-Aug-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    1/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

     

    I.1 Latar belakang

    Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak dahulu, masalah

    lingkungan hidup bukanlah masalah yang hanya dihadapi oleh Negara-negara

    maju ataupun Negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah

    merupakan masalah dunia dan masalah kita semua. Masalah lingkungan hidup

    merupakan masalah yang kompleks dan harus diselesaikan (Heny,2011)

    en!emaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, karena

    menyangkut keselamatan, kesehatan dan kehidupan kita. ermasalahan

     pen!emaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya

     pen!emaran air tanah dan sungai, pen!emaran udara perkotaan, kontaminasi tanah

    oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global,penipisan lapisan o"on,

    kontaminasi "at radioakti# dan sebagainya (Maula, 201$).

    %aat ini, masyarakat di kota-kota besar sudah sulit mendapat udara yang

     bersih dan segar karena tingginya tingkat pen!emaran udara akibat asap

    kendaraan bermotor dan kegiatan pabrik. &ondisi pen!emaran udara seperti ini

    mengakibatkan logam-logam berat berbahaya, 'irus, bakteri dan mikroorganisme

    lainnya ber!ampur baur dan masuk ke dalam tubuh melalui tarikan napas kita

    (Handayani,2010).

    ermasalahan pen!emaran udara di Negara maju terjadi di nggris pada

     bulan desember tahun 1*2 yang dikenal dengan +The Great London Smog .

    &ejadian ini beraal dari kabut yang dingin turun dikota ondon, udara di

     permukaan bumi lebih dingin daripada udara di lapisan atasnya, sehingga terjadilapisan in'ersi. &arena dingin, orang-orang membakar batubara lebih dari

     biasanya. /kibatnya, pen!emaran terperangkap akibat adanya lapisan in'ersi yang

    menyebabkan konsentrasi pen!emar, asap pembakaran batubara,meningkat

    dengan !epat. Masalah diperburuk pembakaran batubara kualitas rendah atau

     berkadar sul#ur tinggi. enomena pen!emaran udara di ondon ini menyebabkan

    sekitar 000 jia melayang dan sejumlah besar penduduk menderita penyakit

     bronkitis, jantung dan in#eksi saluran pernapasan hypoxia (kadar oksigen dalam

    1

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    2/24

    darah sangat rendah) dan berbagai penyakit pernapasan lainnya. ahkan

     bangunan, lukisan, patung atau monumenpun han!ur (3, 200).

    ermasalahan lingkungan lainnya, di ndonesia pada tahun 14 terjadi

     pen!emaran air di 3eluk uyat akibat 3. Nemont Minahasa 5aya. ada tahun

    14 3. Nemont Minahasa 5aya mulai berproduksi, sejak saat itulah 3.

     Nemont Minahasa 5aya mulai membuang limbahnya melalui pipa ke perairan

    laut 3eluk uyat &e!amatan &otabunan, &abupaten olaang Mongondo.

    6ilayah tambang 3. NM5 sendiri adalah 7esa 5atatotok perbatasan antara

    &abupaten Minahasa %elatan dan olaang Mongondo. %etiap hari, sebanyak 

    2000 ton tailing  disalurkan melalui pipa baja sepanjang 10 km menuju perairan

    3eluk uyat di kedalaman 82 meter. Mulut pipa pembuangan tersebut berjarak 

    00 m dari bibir pantai uyat. ersamaan dengan pembuangan limbah tailing  di

     perairan 3eluk uyat, nelayan bermukim di sekitar 3eluk uyat mulai

    mendapatkan puluhan ikan mati di ilayah perairan tempat mereka men!ari

    na#kah. kan mati tersebut dibaa nelayan ke laboratorium 9ni'ersitas %am

    5atulangi Manado, tapi upaya tersebut kandas.

    aboratorium milik perguruan tinggi terbaik di %ulaesi 9tara tersebut

    ternyata tidak sanggup meneliti dengan alasan ikan yang dibaa tidak layak lagi

    diteliti karena ikan-ikan tersebut sangat busuk. kan tersebut ternyata

    terkontaminasi arsen (/s) akibat pembuangan tailing tersebut. &ontaminasi arsen

    (/s) di dalam tubuh arga sekitar 3eluk uyat di akibatkan karena

    terkonsumsinya ikan-ikan di perairan 3eluk uyat tersebut. enyebab ter!emarnya

    3eluk uyat adalah pen!emaran air laut akibat logam berat arsen (/s) dan

    merkuri (Hg) yang telah melebihi nilai ambang batas yang di tetapkan. 3.

     Nemont Minahasa 5aya merupakan perusahan yang dituding sebagai biangkeladi pen!emaran ini, karena membuang tailing atau batuan dan tanah sisa

    ekstraksi biji emas ke dasar laut di 3eluk uyat. 7ampak nyata dari pen!emaran

    3eluk uyat ini menyebabkan masyarakat sekitar menderita  syndrom kelainan

    #ungsi syara# yang disebabkan oleh kera!unan air raksa. :ejala-gejala syndrom ini

    seperti kesemutan pada kaki dan tangan, lemas-lemas, penyepitan sudut pandang

    dan degredasi kemampuan berbi!ara dan pendengaran. ada tingkatan akut, gejala

    2

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    3/24

    ini biasanya memburuk di sertai kelumpuhan, kegilaan, koma dan akhirnya

    meninggal (ut#illah, 2011).

    1.2 Rumusan masalah1.  agaimanakah %ejarah erkembangan enyebab &onsep enyakit;

    2.  agaimanakah konsep

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    4/24

    BAB 2

    II

    2.1 ejarah Perkembangan Pen!ebab "#nse$ Pen!ak%t

    /. engertian Mengenai enyebab enyakit pada =aman rasejarah

    ada "aman prasejarah, penyakit disebabkan oleh adanya kekuatan-

    kekuatan supranatural karena segala ma!am penyakit di anggap berasal dari

    kekuatan gaib yang pada "aman itu diper!aya oleh penduduk. Misalnya,

     penyakit pre'alens rabies meningkat. Hal ini dianggap terjadi akibat

    mun!ulnya bintang sirius (anjing) di langit. &asus lain seperti kasus dysenteri

    yang meningkat pada penduduk disekitar sungai Nil akibat adanya perubahan

     pada aliran sungai Nil yang terjadi karena adanya kekuatan supranatural dari

    alam gaib.

    . =aman Hippo!rates (40-$>> %ebelum Masehi)

    Hipo!rates berpendapat baha penyakit bukan disebabkan hal-hal

    yang bersi#at supranatural melainkan disebabkan oleh karena terjadinya

     penyakit yang berkaitan dengan elemen-elemen bumi, api, udara dan air.

    ?lemen-elemen tersebut menyebabkan kondisi bumi menjadi dingin,

    kering, panas dan lembab. &ondisi dingin, panas, lembab dan kering dari

     bumi berpengaruh pada !airan tubuh, darah, !airan empedu kuning dan

    empedu hitam. ada "aman ini, Hippo!rates telah menghubungkan antara

    kejadian sakit dengan #aktor-#aktor lingkungan.

    @. =aman :alen (12-1 %etelah Masehi)

    Menurut :alen, penyakit terjadi oleh karena interaksi $ kumpulan

    #aktor yaitu tubuh, sikap hidup, dan atmos#er. 7apat dikatakan pada masa

    :alen ini sudah ada mun!ul pemikiran baha penyakit terjadi karena

    dipengaruhi oleh lingkungan dan sikap hidup masyarakat.

    7. &onsep kontagion

    &onsep kontagion mun!ul pada abad ke AB oleh ra!astorius (1>8-

    1**$). Menurut konsep ini, sakit terjadi karena adanya proses kontak <

     bersinggungan dengan sumber penyakit. ada masa ini, dapat dikatakan

    sudah ada pemikiran adanya konsep penularan.

    4

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    5/24

    ?. &onsep in#eksi dan imunitas

    &onsep ini mun!ul pada abad AB pertengahan. &onsep mengenai

     penularan atau kontak dengan sumber penyakit mulai diterima di /%. ada

    masa tersebut beraal dari terjadinya peristia dimana selimut bekas

     penderita-penderita !a!ar dibagi-bagikan kepada orang ndian sehingga

    orang ndian ikut tertular penyakit !a!ar. ersamaan dengan itu mun!ul

     juga konsep tentang adanya imunitas < kekebalan terhadap penyakit orang-

    orang yang pernah tertular penyakit !a!ar menjadi kebal terhadap penyakit

    tersebut dikemudian hari. ada abad ke AB itu juga mulai dikenal

     penyakit C penyakit in#eksi yang bersi#at menular lainnya seperti

    •  penyakit !a!ar 

    •  penyakit rabies

    •  penyakit kolera

    . ada masa Dhon %no (181$-18*8)

    ada masa ini, Dhon %no melakukan obser'asi mengenai riayat

    alamiah penyakit kolera, dan bagaimana model transmisi < penularannya.

    %no mengamati baha kolera ditularkan dari manusia ke manusia.

    enyebabnya adalah sel hidup yang tidak terlihat tapi dapat

    memperbanyak diri se!ara !epat. 3ransmisi melalui pen!ernaan dan atau

    air sumber penularan berasal dari #ae!es yang in#eksius.

    :. 3eori jasad renik

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    6/24

     bersi#at pathogen tapi tidak dapat dikultur < ditanam. atri! Manson (18-

    122), dapat menemukan < menunjukkan peran dari arthropoda sebagai

    'e!tor untuk penyakit-penyakit in#eksi tropikal seperti #ilariasis dan

    malaria.

    2.2 "#nse$ "eja&%an Pen!ebab Pen!ak%t

    %esuatu yang keberadaan, kelebihan, kekurangan atau ketiadaannya

    menimbulkan gangguan kesehatan terdiri atas F

    1. Makhluk (biologis)

    2. ahan kimia

    $. :i"i

    . sikis

    *. isik 

    4. isiologis

    >. Mekanis

    /. &onsep Monokasual.

    5obert &o!h (18$-110), merupakan orang pertama yang dapat

    mengisolasi agen penyebab penyakit 3@ dan kolera di /sia. &o!h dapat

    membuktikan adanya kausa primer dari suatu penyakit. enyakit

    disebabkan oleh satu penyebab. enyebab penyakit merupakan #aktor 

    yang ne!essary dan su##i!ient. anyak dianut pada era biologis yaitu

    ditemukannya mikroskop G jasad renik. Hal ini mendorong timbulnya

    ostulat &o!h.

    Menurut ostulate &o!h F

    • kuman harus ada pada setiap kasus penyakit dan dapat dibuktikan

    melalui kultur • kuman-kuman tersebut tidak ditemukan pada kasus-kasus yang

    disebabkan oleh penyakit lain

    • kuman tersebut harus menimbulkan penyakit yang sama pada binatang

     per!obaan

    • dari binatang per!obaan yang telah sakit, dapat ditemukan kuman

    yang sama dengan kuman penyebab penyakit

    "elemahan &ar% $#stulate "#'h

    • tidak dapat diterapkan pada semua penyakit

    •  pada penyakit-penyakit akibat 'irus ('irus belum dapat di kultur)

    6

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    7/24

    •  pada penyakit-penyakit tertentu seperti !ampak. enyakit ini dapat

    menyebabkan sakit pada manusia, tapi tidak dapat menyerang semua

     binatang per!obaan ke!uali hanya pada anjing-anjing ke!il

    •  penyakit-penyakit !anine distemper, dapat menyerang anjing tapi tidak 

    dapat menyerang manusia sehingga harus ada host yang spesi#ik untuk 

    kuman-kuman tertentu

    7ari penemuan &o!h dan kelemahan-kelemahannya timbul pemikiran-

     pemikiran baha selain #aktor

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    8/24

    2. ketidak seimbangan yang terjadi tergantung kepada karakteristik dari

    +agent dan +host

    $. karakteristik dari +agent dan +host dan interaksi diantara keduanya

    se!ara langsung tergantung kepada kondisi +en'ironment seperti

    kondisi #isik, sosial, ekonomi, lingkungan biologis dan lingkungan

     psikis.

    2.3. Te#r% Terja&%n!a Pen!ak%t

    2.3.1 Teori Hipocrates ()*+,3-- /

    Hipo!rates berpendapat baha sakit bukan disebabkan oleh hal-hal yang

     bersi#at supranatural tetapi ada kaitannya dengan elemen-elemen bumi, api, udara,

    air yang dapat menyababkan kondisi dingin, kering, panas dan lembab. &ondisiini dapat berpengaruh pada !airan tubuh, darah, !airan empedu kuning dan

    empedu hitam. ada "aman ini hipo!rates telah menghubungkan antara kejadian

    sakit dengan #aktor lingkungan. a mengemukakan teori tentang sebab musabab

     penyakit, yaitu bahaF

    a. enyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup, dan

     b. enyakit berkaitan dengan lingkungan eksternal maupun internal

    seseorang.3eori itu dimuat dalam karyanya berjudul +n /irs, 6aters and

    la!es.

    Hippo!rates juga merujuk dan memasukkan ke dalam teorinya apa yang

    sekarang disebut sebagai teori atom, yaitu segala sesuatu yang berasal dari

     partikel yang sangat ke!il. 3eori ini kemudian dianggap tidak benar oleh

    kedokteran modern. Menurut teorinya, tipe atom terdiri dari empat jenisF atom

    tanah (solid dan dingin), atom udara (kering), atom api (panas), atom air (basah).

    %elain itu ia yakin baha tubuh tersusun dari empat "atF #legma (atom tanah dan

    air), empedu kuning (atom api dan udara), darah (atom api dan air) dan empedu

    hitam (atom tanah dan udara). enyakit dianggap terjadi akibat

    ketidakseimbangan !airan sementara demam dianggap terlalu banyak darah.

    3eori ini mampu menjaab masalah penyakit yang ada pada aktu itu dan

    dipakai hingga tahun 1800-an.&emudian ternyata teori ini tidak mampIu

    menjaab tantangan berbagai penyakit in#eksi lainnya yang mempunyai rantai

     penularan yang lebih berbelit-belit.

    2.3.2. Teori Contagion

    8

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    9/24

    Menurut teori ini penyakit terjadi karena proses kontak atau

     bersinggungan dengan sumber penyakit. ada masa ini telah ada pemikiran

    konsep penularan yang beraal dari pengamatan terhadap penyakit kusta di Mesir.

    3eori ini tentu dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu di mana

     penyakit yang melanda kebanyakan adalah penyakit menular yang terjadi karena

    adanya kontak langsung. &onsep itu dirumuskan oleh :irolamo ra!astoro (18$-

    1**$). 3eorinya menyatakan baha penyakit ditularkan dari satu orang ke orang

    lain melalui "at penular (transference) yang disebut kontagion. ra!astoro

    membedakan tiga jenis kontagion, yaituF

    a. Denis kontagion yang dapat menular melalui kontak langsung, misalnya

     bersentuhan, ber!iuman, hubungan seksual.

     b. Denis kontagion yang menular melalui benda-benda perantara (benda tersebut

    tidak tertular, namun mempertahankan benih dan kemudian menularkan pada

    orang lain) misalnya melalui pakaian, handuk, sapu tangan.

    !. Denis kontagion yang dapat menularkan pada jarak jauh

    ada mulanya teori kontagion ini belum dinyatakan sebagai jasad renik 

    atau mikroorganisme yang baru karena pada saat itu teori tersebut tidak dapat

    diterima dan tidak berkembang. 3api penemunya, ra!astoro, tetap dianggap

    sebagai salah satu perintis dalam bidang epidemiologi meskipun baru beberapa

    abad kemudian mulai terungkap baha teori kontagion sebagai jasad renik.

    &arantina dan kegiatan-kegiatan epidemik lainnya merupakan tindakan yang

    diperkenalkan pada "aman itu setelah e#ekti'itasnya dikon#irmasikan melalui

     pengalaman praktek.

    2.3.3. Teori Humoral 

    7ikenal dalam kehidupan masyarakat @hina yang beranggapan baha penyakit disebabkan oleh gangguan keseimbangan !airan dalam tubuh. 7ikatakan

     baha dalam tubuh manusia terdapat empat ma!am !airan yaitu putih, kuning,

    merah dan hitam. ila terjadi ketidakseimbangan akan menyebabkan penyakit,

    tergantung dari jenis !airan yang dominan.

    2.3.4. Teori Miasma

    enyakit timbul karena sisa dari mahluk hidup yang mati membusuk,

    meninggalkan pengotoran udara dan lingkungan. ada "aman itu orang per!aya

    9

    http://disiniadanana.blogspot.com/2011/12/teori-miasma.htmlhttp://disiniadanana.blogspot.com/2011/12/teori-miasma.html

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    10/24

     bila seseorang menghirup miasma atau uap busuk tadi maka ia akan terjangkit

     penyakit. %ebagai pen!egahannya rumah-rumah dianjurkan ditutup rapat terutama

     pada malam hari dan tidak banyak keluar malam karena diper!aya miasma

    mun!ul terutama pada aktu malam. %elain itu masyarakat juga per!aya baha

    miasma dapat dihalau atau diatasi dengan jalan membakar ramuan< kemenyan

    (dupa) dan bisa juga diusir dengan bunyi-bunyian keras seperti bel gereja, bedug,

     petasan, dll. ada "amannya teori miasma lebih diper!aya dan dapat diterima

    daripada teori !ontagion yang di!etuskan oleh ra!astoro karena uap busuk lebih

     bisa diamati dan ter!ium baunya.

    2.3.5. Teori Jasad Renik (Germ Teor!".

    Dasad renik (germ) dianggap sebagai penyebab tunggal penyakit yang

     berkembang setelah ditemukannya mikroskop. %uatu kuman ( mikroorganisme)

    ditunjuk sebagai kausa penyakit.3eori ini sejalan dengan kemajuan di bidang

    teknologi kedokteran,ditemukannya mikroskop yang mampu mengidenti#ikasi

    mikroorganisme.&uman dianggap sebagai penyebab tunggal penyakit.Namun

    selanjutnya ternyata teori ini mendapat tantangan karena sulit diterapkan pada

     berbagai penyakit kronik,misalnya penyakit jantung dan kanker,yang

     penyebabnya bukan kuman.

    2.3.#. Teori $kologi %ingkungan

    Manusia berinteraksi dengan berbagai #aktor penyebab dalam lingkungan

    tertentu. ada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit. 3eori ini se!ara lebih

    luas membahas tentang penyebab penyakit yang menghubungkan antara sumber 

     penyakit, penderita dan lingkungannya. Model tradisional epidemiologi atau

    segitiga epidemiologi dikemukakan oleh :ordon dan a 5i!ht (1*0),

    menyebutkan baha timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhioleh tiga #aktor utama yaitu host, agent, dan environment . :ordon berpendapat

     bahaF

    a. enyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan

    manusia (host )

     b. &eadaan keseimbangan bergantung pada si#at alami dan karakteristik agent 

    dan host (baik indi'idu

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    11/24

    !. &arakteristik agent dan host   akan mengadakan interaksi, dalam interaksi

    tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan

    (lingkungan sosial, #isik, ekonomi, dan biologis).

    2.3.&. Te#r% ult%klausa

    7isebut juga sebagai konsep multi#aktorial di mana teori ini menekankan

     baha suatu penyakit terjadi sebagai hasil dari interaksi berbagai #aktor.

    Misalnya,#aktor interaksi lingkungan yang berupa #aktor biologis,kimiai dan

    sosial memegang peranan dalam terjadinya penyakit.

    %ebagai !ontoh, in#eksi tubekulosis paru yang disebabkan oleh in'asi

    mycobacterium tuberculosis pada jaringan paru,tidak dianggap sebagai penyebab

    tunggal terjadinya 3@. 7isini 3@ tidak hanya terjadi sebagai akibat

    keterpaparan dengan kuman 3@ semata,tetapi se!ara multi#aktorial berkaitan

    dengan #aktor genetik,malnutrisi,kepadatan penduduk dan derajat kemiskinan.

    7emikian pula halnya dengan kolera yang disebabkan oleh tertelannya 'ibrio

    kolera ditambah dengan beberapa (multi) #aktor risiko lainnya. &epekaan penjamu

    meningkat oleh keterpaparan berbagai #aktorFmalnutrisi,perubahan padat,

    kemiskinan, dan genetik. 7alam kondisi demikian seorang menelan 'ibrio kolera

    selama terpapar dengan air tidak bersih,yang dilanjutkan dengan pengeluaran

    toksin. &olera yang mera!uni lambung sehingga terjadilah diare.

    2.). Pen!ebab Pen!ak%t &alam Ranta% Penularan

    5antai penularan penyakit adalah rangkaian sejumlah #aktor yang

    memungkinkan proses penularan suatu penyakit dapat berlangsung. aktor yang

    merupakan mata rantai itu ada 4, yaituF

    2.).1. umber Penularan

    %umber penularan atau sumber in#eksi adalah tempat dimana hama penyakit hidup dan berkembang biak se!ara alamiah. 7ari sumber in#eksi inilah

    kemudian penyakit itu menular kepada orang lain. %umber penularan penyakit

    dapat dibedakan atas tiga ma!am, yaituF

    a. Manusia (Human 5eser'oir)

    Human reser'oir dapat berupaF

    • orang sakit dengan gejala-gejala yang jelas (kasus klinis)

    orang sakit dengan gejala-gejala yang tidak jelas (kasus sub klinis)

    11

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    12/24

    • &arier, yaitu orang yang tidak sakit tetapi tubuhnya mengandung dan

    mengeluarkan hama penyakit.

    %umber penularan itu mengandung hama penyakit pada berbagai bagian

    tubuhnya, misalnya dalam darah, paru-paru, hati, dan sebagainya. Duga dalam

     berbagai produk yang dikeluarkannya, misalnya ingus, ludah, dahak (sputum),

    urine, #ae!es, nanah, !airan luka, dan lain-lain, yang seaktu-aktu dengan !ara

    tertentu dapat menular kepada orang lain.

     b. Hean (/nimal 5eser'oir)

    eberapa jenis hean dapat menjadi sumber penularan beberapa ma!am

     penyakit, seperti misalnya lembu dan biri-biri (penyakit anthraE), anjing (penyakit

    rabies), tikus (penyakit pes), dan babi (!a!ing pita).

    !. ain-lain sumber penularan

    %umber penularan lain misalnya tanah dan udara. 7i tanah terdapat

     berbagai bibit penyakit seperti misalnya spora dari basil tetanus (@lostridium

    tetani), telur dari !a!ing-!a!ing (!a!ing ankylostoma, as!aris, dan lain-lain), yang

    dapat menimbulkan penyakit pada manusia. 7i udara bebas beterbangan

     berma!am-ma!am mikro organisme yang juga dapat menimbulkan penyakit-

     penyakit seperti strepto!o!!us, staphylo!o!!us, dan lain-lain.

    2.).2. Hama Pen!ak%t

    Jang dimaksud dengan hama penyakit adalah mikro organisme yang

    merupakan penyebab penyakit pada tuan rumah. Hama penyakit dapat dibedakan

    atas golongan sebagai berikut, yaituF

    a. :olongan hean

    • roto"oa, !ontohnya /moeba dysentri, 3rypanosoma gambiense,

    lasmodium malariae.

    • @a!ing-!a!ing, misalnya ilaria ban!ro#ti, /n!ylostoma duodenale, 3aenia

    solium.

    • %erangga, !ontohnya %aar!optes s!abii penyebab penyaki s!abies.

     b. :olongan tumbuh-tumbuhan

    • akteri, misalnya berma!am-ma!am !o!!us, basil, dan spirillium.

    • Damur, !ontohnya tyriasis 'ersi!olor penyebab penyakit panu.

    !. :olongan 'irus, misalnya 'irus 7H, /7%, dan !ampak.

    12

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    13/24

    d. :olongan 5i!kettsia, misalnya 5i!kettsia ri!kettsi penyebab penyakit thypus

     ber!ak abahi.

    Hama penyakit ini hidup dalam tubuh tuan rumahnya sebagai parasit,

    mereka menimbulkan kerusakan pada sel-sel jaringan tubuh yang ditempatinya,

     baik se!ara langsung maupun melalui toksin (ra!un) yang dihasilkannya.

    7i samping yang bersi#at patogen sejati (obligat parasit), terdapat juga

    hama penyakit yang bersi#at patogen #akultati# (#akultati# parasit oprtunis) seperti

    misalnya @lostridium tetani dan %taphylo!o!!us aureus. @lostridium tetani yang

    sporanya banyak terdapat di tanah, debu, dan benda-benda yang kotor hanya akan

    menimbulkan penyakit tetanus apabila se!ara kebetulan masuk ke dalam luka

     pada kulit. %taphylo!o!!us aureus yang banyak terdapat di udara bebas, baru akan

    menimbulkan penyakit (radang) apabila se!ara kebetulan sampai pada luka kulit.

    2.).3. P%ntu "eluar

    intu keluar adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit seaktu

    keluar

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    14/24

    • uka akibat terjadinya in#eksi dan radang pada kulit (misalnya luka pada

     penyakit syphylis).

    • uka akibat gigitan binatang (misalnya gigitan nyamuk, kutu, atau pinjal).

    • uka yang dibuat dengan sengaja (misalnya luka bekas suntikan).

    ada luka (ulkus) akibat penyakit syphilis atau pennyakit #ra#mboesia

    hama penyakit dikeluarkan bersama !airan luka (eEudat). Melalui gigitan nyamuk,

    kutu, dan pinjal dapat terisap keluar hama peyakit yang ada dalam darah

     penderita, misalnya pada penyakit malaria, typhus ber!ak pes. Melalui jarum

    suntik hama beberapa jenis penyakit dapat juga terbaa keluar, seperti misalnya

     pada penyakit hepatitis in#e!tiosa dan /7%.

    2.).). 0ara Penularan

    Jang dimaksud dengan !ara penularan penyakit adalah proses-proses yang

    dialami oleh hama penyakit tersebut sehingga dapat masuk ke dalam tubuh !alon

     penderita. Masing-masing penyakit menular mempunyai !ara penularan yang

    khas, yang satu berbeda dengan yang lain.

    @ara-!ara penularan tersebut adalah sebagai berikutF

    a. Melalui Hubungan rang dengan rang (ersonal @onta!t)

    ersonal !onta!t dapat dibedakan atas * !ara, yaituF

    • &ontak #isik, !ontohnya penularan penyakit syphilis melalui hubungan

    seksual.

    • Melalui tangan yang terkontaminasi, ini dapat terjadi misalnya pada

     penyakit kolera, seseorang yang tangannya terkontaminasi dengan produk 

    si penderita, kemudian makan tanpa terlebih dahulu membersihkan

    tangannya.

    • Melalui benda-benda yang terkontaminasi. enda-benda bekas

    dipergunakan oleh pederita dapat menjadi sarana penularan, seperti

    misalnya saputangan, handuk, piring, sendok, gelas, dan sebagainya,

    karena benda-benda tersebut telah terkontaminasi dengan produk dari

     penderita yang sudah barang tentu penuh dengan hama penyakit.

    • Melalui titik ludah (7roplet n#e!tion). ni dapat terjadi misalnya pada

     penyakit 3@ paru dan in#luen"a. ada saat penderita bersin, batuk, atau

     berbi!ara, se!ara tidak disadari akan disemprotkan butir-butir yang amat

    14

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    15/24

    halus dari ludah dan ingusnya ke udara. enularan akan terjadi apabila

     butir-butir ludah atau ingus yang mengandung hama penyakit itu terisap

    oleh orang lain pada saat berna#as.

    • Melalui udara (/ir orne n#e!tion). utir-butir ludah dan ingus seperti

    tersebut di atas mempunyai ukuran

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    16/24

    eberapa jenis alat kedokteran misalnya jarum suntik, jarum tran#usi,

     jarum 'aksinasi, dan sebagainya dapat juga menjadi perantara penularan beberapa

     jenis penyakit.

    2.).. P%ntu asuk 

    Jang dimaksud dengan pintu masuk adalah bagian-bagian badan yang

    dilalui oleh hama penyakit seaktu masuk ke dalam tubuh !alon penderita. intu

    masuk itu disebut juga pintu in#eksi. intu masuk itu umumnya sama dengan

     pintu keluar, yaituF

    a. /lat perna#asan, yaitu idung dan mulut, misalnya pada penyakit 3@ paru,

    in#luen"a dan di#teria.

     b. /lat en!ernaan Makanan, yaitu mulut misalnya pada penyakit kolera,

    dysentri, dan thypus perut.

    !. /lat ken!ing dan kelamin, misalnya pada penularan penyakit gonorhoea,

    syphilis, dan /7%.

    uka pada kulit, dapat berupa luka pada gigitan hean

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    17/24

    didahului dengan kondisi keterpaduan (exporused)  terhadap unsur tertentu untuk 

    menjadi sakit.

    3abel 2.1. Hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan

    dalam proses terjadinya penyakit

    &ondisi &eterpaparan&eadaan kekebalan

    5entan &ebal

    ositi# %akit 3idak sakit

     Negati# 3idak sakit 3idak sakit

    7engan memperhatikan gambar diatas maka jelas baik kita baha,

    seorang dapat menjadi sakit apabila orang tersebut mengalami keterpaparan

    terhadap unsur penyebab tertentu (primer maupun sekunder) dan dilain pihak 

    orang tersebut sekaligus berada pada tingkat kerentangan tertentu. &edua #aktor 

    keterpaparan dan kerentangan sangat dipengaruhi pula oleh berbagai unsur 

    terutama unsur lingkungan da unsur pejamu. leh sebab itu, dalam epidomologi

    terapan, keadaan ini harus betul-betul disadari, terutama tingkat kuanlitas maupun

    kualitas atau derajat serta si#at dan bentuk dari unsur yang menimbulkan

    keterpaparan.

    &ejadian penyakit, tidak terke!uali penyakit akibat (mendadak)mempunyai masa perlangsungan tersendiri. agaimanapun mendadaknya, perlu

    aktu, yang memang mungkin singkat, untuk ter!etusnya suatu penyakit. 7alam

    mengetahui keberadaan (diagnosis) penyakit, diperlukan perhatian dan

     perhitungan terhadap #aktor aktu perlangsungan penyakit. 9ntuk setiap

     penyakit, diinginkan untuk melakukan diagnosis benar, tepat aktu ataupun

    se!epatnya.

    9ntuk membuat diagnosis, salah satu hal yang perlu diketahui adalah

    riayat alamiah penyakit (natural history o# disease). 5iayat alamiah suatu

     penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa !ampur tangan medis atau

     bentuk inter'ensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung se!ara alamiah.

    5iayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap sebagai

     berikut F

    1. 3ahap repatogensis

    ada tahap ini indi'idu berada dalam keadaan normal atau sehat tetapi

    mereka pada dasanya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen

    17

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    18/24

     penyakit (stage o# suseptibility). 6alaupun demikian pada tahap ini sebenarnya

    telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit. 3etapi interaksi ini

    masih terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada diluar tubuh

     pejamu dimana para kuman mengembangkan potensi intekti#itas, siap menyerang

     penjamu. ada tahan ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan

    tubuh penjamu masih kuat. Namun begitu penjamunya Llengah ataupun memang

     bibit penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang

    kurang menguntungkan penjamu, maka keadaan segera dapat berubah. enyakit

    akan melanjutkan perjalanannya memasuki #ase berikutnya, tahap patogenesis.

    2. 3ahap atogenesis

    3ahap ini meliputi sub tahap yaitu tahap inkubasi, tahap dini, tahap

    lanjut, dan tahap akhir.

    • 3ahap nkubasi

    3ahap inkubasi merupakan tenggang diaktu antara masuknya bibit

     prnyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap peyebab penyakit sampai timbulnya

    gejala penyakit. Masa inkubasi ini ber'ariasi antara satu penyakit dengan penyakit

    lainnya. 7an pengetahuan tentang lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak 

    sekedar sebagai pengetahuan riayat penyakit, tetapi berguna untuk in#ormasi

    diagnosis. %etiap penyakit mempunyai masa inkubasi tersendiri, dan pengetahuan

    masa inkubasi dapat dipakai untuk identi#ikasi jenis penyakitnya.

    • 3ahap 7ini

    3ahap ini mulai dengan mun!ulnya gejala penyakit yang kelihatnnya

    ringan. 3ahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada

    gangguan patologi (pathologi! !hanges), alaupun penyakit masih dalam masa

    suklinik (stage o# sub!lini!al disease). %eandainya memungkinkan, pada tahap ini

    sudah diharapkan diagnosis dapat dilegakkan se!ara dini.

    • 3ahap anjut

    Merupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah

     berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage o# !lini!al disease).

    ada tahap ini penyakit sudah menunjukan gejala dan kelainan klinik yang jelas,

    sehingga diagnosis sudah relati# mudah ditegakkan. %aatnya pula, setelah

    18

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    19/24

    diagnosis ditegakkan, diperlukan pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat

    lanjut yang kurang baik.

    • 3ahap /khir atau pas!a patogenesis

    erakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilih keadaan yaitu F

    a. %embuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilng dan tubuh menjadi pulih

    sehat kembali.

     b. %embuh dengan !a!at, yakni bibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak 

    ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas gangguan yang

     permanen berupa !a!at.

    !. &arier, dimana tubuh penderita pulih kembali, namun penyakit masih tetap

    ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.

    d. enyakit tetap berlangsung se!ara kronik.

    e. erakhir dengan kematian

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 "es%m$ulan

    1. en!emaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, karena

    menyangkut keselamatan, kesehatan dan kehidupan kita. aktor yang

    19

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    20/24

    menimbulkan gangguan kesehatan terdiri atas F makhluk (biologis),

     bahan kimia, gi"i, psikis, #isik, #isiologis dan mekanis.

    2. %ejarah perkembangan penyebaran penyakit, yaitu F pengertian

    mengenai penyebab penyakit pada "aman prasejarah pada =aman

    Hippo!rates (40-$>> %M), =aman :alen (12-1 %M), &onsep

    &ontagion, &onsep n#eksi dan munitas, pada masa Dohn %no (181$-

    18*8) dan 3eori Dasa 5enik

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    21/24

    a. &onsep %egitiga ?pidemologi b. &onsep Dejaring !. &onsep 5oda

    &. "#nse$ Ek#l#g%s  e. &onsep pie dr.5othman

    $. rang pertama yang dapat mengisolasi agen penyebab penyakit 3@ dan kolera di

    /sia adalah ...

    a. :ordon b. a 5i!ht '. R#bert "#'h  d. :.ra!astoro e. Hippo!rates

    . enularan akan terjadi apabila butir-butir ludah atau ingus yang mengandung

    hama penyakit itu terisap oleh orang lain pada saat berna#as. ni merupakan

    !ontoh dari personal kontak melalui ...

    a. &ontak isik b. T%t%k Lu&ah  !. 9dara d. enda 3erkontaminasi e. /ir 

    *. 3eori terjadinya penyakit yang mengatakan manusia berinteraksi dengan

     berbagai #aktor penyebab dalam lingkungan tertentu ialah teori ...

    a. Humoral b. Ek#l#g% L%ngkungan !. Miasma d. Multiklausa e. @ontagion

    DATAR PUTA"A

    ustam, M.N.. 2000. Pengantar Epidemiologi. DakartaF 3 5N?&/ @3/

    ut#illah, &iki. 2001.  asus !e"mont (Pencemaran Telu# $uyat). Durnal

    &yberman.

    21

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    22/24

    Handayani, ratii. 2010. %ir $orne &isease.

    Heny, rasdiana. Pengaruh 'asalah Ling#ungan idup Terhadap esehatan

    Maula, Bina. 201$. Laporan Penelitian Survey esehatan Ling#ungan.

     Noor, Nasri Noor. 2000.  &asar*&asar Epidemiologi  DakartaF 3 5N?&/

    @3/.

    3im 3. 200. Pengantar Pencemaran +dara. 3 002 5ekayasa ingkungan.

    rogram %tudi 3eknik ingkungan 3. andung.

    INDE"

    /ntiseptik F /ntiseptik atau germisida adalah senyaa kimia yang digunakan

    untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan

    mikroorganisme  pada  jaringan yang hidup seperti pada

     permukaan kulit dan membran mukosa

    /nthraE F /ntraks adalah penyakit menular  akut dan sangat mematikan

    22

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_mukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_menularhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mematikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Membran_mukosahttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit_menularhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mematikan&action=edit&redlink=1

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    23/24

    yang disebabkan bakteri $acillus anthracis dalam bentuknya yang

     paling ganas

    @a!ar F acar   air atau Varicella simplex adalah suatu

    penyakit menular

    yang disebabkan leh in!eksi "irus "aricella#$ster

    7egredasi F kemunduran, kemerosotan, penurunan, dsb (tt mutu, moral,

     pangkat, dsb)

    ?mpedu F "at yang dihasilkan hati yang berguna untuk men!erna lemak 

    ilariasis F ilariasis adalah penyakit "oonosis menular yang banyak

    ditemukan di ilayah tropika seluruh dunia

    HypoEia F &adar oksigen dalam darah sangat rendah

    munisasi F munisasi adalah pemberian 'aksin ('irus yang dilemahkan)

    kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap

     penyakit tersebut.

    n'ersi F pembalikan posisi, arah, susunan, dsb

    Dasad 5enik F Dasad renik atau mikro organisme adalah mahluk hidup yang

    terdiri dari satu atau beberapa kumpulan sel dengan ukuran

     beberapa mikron (1 mikron K 0,001 mm).

    &olera F penyakit perut, disertai buang-buang air dan muntah-muntah,

    dapat menular disebabkan oleh basil, kuman

    &ronis F (1) terus-menerus berlangsung tahan dl aktu yang lama (tt

    keadaan) (2) berjangkit terus dl aktu yang lama menahun (tt

     penyakit yang melanda diri seseorang) yang tidak sembuh-

    sembuh

    Mikroorganisme F 'i#roorganisme atau mikrba adalah rganismeyang berukuran sangat kecil sehingga untuk

    mengamatinya diperlukan alat bantuan

     pathogen F (1) parasit yang mampu menimbulkan penyakit pada inangnya

    (2) bahan yang menimbulkan penyakit

    5abies F penyakit menular yang sering menjangkiti binatang berdarah

     panas, seperti anjing, ku!ing, dan serigala, sangat berbahaya,

    disebabkan oleh 'irus, biasanya menyerang pusat sara# 

    23

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_anthracishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_anthracishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ganas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zoonosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Bacillus_anthracishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ganas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zoonosis

  • 8/20/2019 epid ralat.doc

    24/24