environmental dispute verdict 02_pdt.g_2011_pn.bdw
DESCRIPTION
Environmental LawTRANSCRIPT
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
NO. 02/PDT.G/2011/PN. BDW
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bondowoso, yang memeriksa dan mengadili
perkara-perkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
di dalam perkara gugatan antara :
1. JEMI ROVA BASUDI, lahir di Bondowoso, 7 April 1963, pekerjaan petani
beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT I;
2. SUSI JUHARTI, lahir di Bondowoso, 29 September 1945, pekerjaan
pedagang, beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec Grujugan Kab.
Bondowoso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT II.
3. SAMSUDIN, lahir di Bondowoso, 01 Januari 1942, pekerjaan buruh,
beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT III;
4. RAHMANI, lahir di Bondowoso, 10 Juli 1987, pekerjaan ibu rumah tangga,
beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT IV;
5. MARYONO/P. SAMSUL ARIFIN, lahir di Bondowoso, 10 Juni 1960,
pekerjaan wiraswasta, beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec.
Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT V;
6. MARYONO, lahir di Bondowoso, 05 Juni 1980, pekerjaan wiraswasta,
beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT VI.
7. WARTONO, lahir di Bondowoso, 05 Mei 1973, pekerjaan wiraswasta,
beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT VII;
- 1 -
- 1 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
8. MOHAMMAD, lahir di Bondowoso, 20 April 1964, pekerjaan wiraswasta,
beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT VIII.
9. SURAHMAN, lahir di Bondowoso, 2 April 1971, pekerjaan buruh, beralamat
di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT IX;
10. IMAM BASUKI, lahir di Bondowoso, 15 Januari 1974, pekerjaan wiraswasta,
beralamat di RT/RW 007/001 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT X.
11. JUMAIYAH, lahir di Bondowoso, 16 Juni 1955, pekerjaan wiraswasta,
beralamat di RT/RW 010/002 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XI;
12. TITIK SUNARSIH, lahir di Bondowoso, 05 Juli 1971, pekerjaan ibu rumah
tangga, beralamat di RT/RW 010/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab.
Bondowoso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XII.
13. BUDI JUHARIANTO P.TAUFIK, lahir di Bondowoso, 27 Oktober 1977,
pekerjaan petani, beralamat di RT/RW 010/002 Desa Taman Kec. Grujugan
Kab. Bondowoso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XIII;
14. ASMUYATI, lahir di Bondowoso, 27 Pebruari 1976, pekerjaan ibu rumah
tangga, beralamat di RT/RW 010/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab.
Bondowoso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XIV.
15. P. WAKIK, lahir di Bondowoso, 01 Januari 1940, pekerjaan petani, beralamat
di RT/RW 010/002 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT XV;
16. SITI HATIJAH, lahir di Bondowoso, 01 Juli 1959, pekerjaan petani,
beralamat di RT/RW 010/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XVI.
- 2 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
17. HAMINA, lahir di Bondowoso, 01 Januari 1965, pekerjaan, beralamat di RT/
RW 010/002 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT XVII;
18. ARTANI, lahir di Bondowoso, 10 Mei 1968, pekerjaan pedagang, beralamat
di RT/RW 010/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT XVII.
19. P. ACHMADI/TUR, lahir di Bondowoso, 25 Pebruari 1944, pekerjaan petani,
beralamat di RT/RW 009/002 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XIX;
20. B. BUDI, lahir di Bondowoso, 01 Januari 1960, pekerjaan ibu rumah tangga,
beralamat di RT/RW 011/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XX.
21. KUSNO, lahir di Bondowoso, 24 April 1967, pekerjaan petani, beralamat di
RT/RW 010/002 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT XXI;
22. SUNJOTO, lahir di Bondowoso, 15 Maret 1962, pekerjaan petani, beralamat
di RT/RW 009/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT XXII.
23. HENDRI SUTIKNO, lahir di Bondowoso, 09 Agustus 1971, pekerjaan
wiraswasta, beralamat di RT/RW 009/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab.
Bondowoso, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XXIII.
24. BUDIANTO, lahir di Bondowoso, 08 Agustus 1985, pekerjaan, beralamat di
RT/RW 011/002 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso, selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT XXIV;
25. TOMAJI, lahir di Bondowoso, 20 Agustus 1963, pekerjaan wiraswasta,
beralamat di RT/RW 011/002 Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XXV.
- 3 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
26. SURYADI, lahir di Bondowoso, 3 Maret 1954, pekerjaan wiraswasta,
beralamat di RT/RW 011/002 Desa Taman Kec. Grujugan Kab. Bondowoso,
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT XXVI;
Dalam hal ini diwakili oleh:
1. JARMOKO, SH;
2. A.B.BABUN NAJIB, SH.
3. Drs. H.A. IRHAM SANTOSO, SH,
4. YAMINI, SH.
Para advokat dan Konsultan hukum serta kandidat advokat pada kantor Bantuan
Hukum Rakyat Mandiri (KBHR) yang beralamat kantor di Jl Arowana Blok IX No.
20 Jember, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 01 Desember 2010 No. 33/
KBHR/SK.Pdt/XII/10, selanjutnya disebut sebagai PARA PENGGUGAT.
--------------------------------------------------- L A W A N --------------------------------
1. PT. ARIA ENERGY PERSADA, di jl. Manyar Kertoharjo V/15 Surabaya,
untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I;
2. SANTOSO WAHYUDI, SH, pemilik saham serta Pengelola SPPBE di Desa
Taman Kec Grujugan, pekerjaan wiraswasta, beralamat di Jl RE Martadinata
No. 4 Bondowoso, untuk selanjutnya disebut TERGUGAT II;
3. BUPATI BONDOWOSO, di Jl Amir Kusuma No. 2 Bondowoso, untuk
selanjutnya disebut TERGUGAT III.
4. PT. PERTAMINA (Persero) qq Gas Domestik Region IV, di jalan Jagir
Wonokromo No. 88 Surabaya, TERGUGAT IV.
Majelis Hakim tersebut :
Telah membaca seluruh surat-surat berkas perkara ;
Telah mendengar kedua belah pihak yang berperkara.
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat-Penggugat mengajukan gugatannya di Pengadilan
Negeri Bondowoso dengan surat gugatan tanggal 13 Januari 2011 terdaftar dalam register
perkara No. 02/Pdt.G/2011/PN/BDW, yang pada pokoknya sebagai berikut :
- 4 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
A. URAIAN FAKTA.
1. Bahwa pada bulan Juli 2009 PT Aria Energy Persada telah memulai
Pembangunan SPPBE yang berlokasi di RW 01 Pedukuhan Congkrong Barat
Desa Taman Kecamatan Grujugan Kab Bondowoso.
2. Bahwa sebelum Pembangunan, ada 8 orang yang dimintai tandatangan oleh
Santoso (Tergugat III) yang mengaku sebagai pemilik perusahaan.
Tandatangan tersebut katanya diperlukan pembebasan lahan. Kedelapan orang
tersebut tidak mendapat penjelasan mengenai usaha yang hendak dibangun.
3. Bahwa pada tanggal 15 Agustus 2009, kedelapan orang tersebut yang terdiri
dari bpk Sunjoto, Abdul Latif, Budiyanto, Agus Djumantoro, Budi Eksan, Abd
Azis, Frikas Abdillah, Suyanto telah mencabut pernyataan tidak keberatan
serta telah mengirimkan kepada direktur PT Aria Energy persada.
4. Bahwa jumlah penduduk disekitar lokasi Pembangunan SPPBE adalah sekitar
300 KK dan atau sekitar 1.200 jiwa tidak pernah memberikan ijin dan atau
dimintai ijin Pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji
(SPPBE) di wilayah pemukiman mereka, termasuk para Penggugat;
5. Bahwa melalui surat tertanggal 18 Agustus 2009, 122 (seratus dua puluh dua)
orang warga Pedukuhan Congkrong Barat Desa Taman Kec Grujugan Kab.
Bondowoso, mengirimkan pernyataan yang pada pokoknya: 1. Meninjau
kembali izin yang telah diberikan kepada PT. Aria Energy Persada; 2.
Memindahkan SPPBE tersebut ketempat yang sesuai dengan ketentuan
Pertamina dan harus jauh dari pemukiman warga, yang dikirimkan ke Bupati
Bondowoso serta ditembuskan kepada 1. Ketua DPRD Bondowoso, 2.
Kapolres Bondowoso, 3. Komandan Kodim Bondowoso, 4. Manager Gas
Domestik Regional IV Pertamina Surabaya, 5. Kantor perizinan terpadu
Bondowoso, 6. Direktur PT. Aria Energy Persada di Desa Taman, 7. Camat
Grujugan, 8. Kapolsek Grujugan, 9. Koramil Grujugan dan 10. Kepala Desa
Taman Kec. Grujugan.
- 5 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
6. Bahwa melalui surat No. 158/F14550/2009-S3 tertanggal 4 September 2009
Pertamina Gas Domestik Region IV (Tergugat IV) yang ditujukan kepada
Direktur PT. Aria Energy Persada di Jl. Manyar Kertoharjo V/15 Surabaya,
telah meminta aktifitas Pembangunan SPPBE di Desa Taman Kec. Grujugan
Kab. Bondowoso untuk dihentikan sementara waktu.
7. Bahwa pada tanggal 17 September 2009, sebagian warga diundang dalam
acara sosialisasi Program Konversi LPG dan Pendirian SPPBE, buka puasa
dan ramah tamah di Pendopo Kec Grujugan. Dimana masyarakat tetap
menolak pendirian SPPBE di Desa Taman Kec Grujugan tersebut, termasuk
para Penggugat juga menolak pendirian SPPBE;
8. Bahwa masyarakat dusun Congkrong Barat Desa Taman Kec. Grujugan
melalui Forum masyarakat Taman telah mengirimkan kembali Permohonan
merelokasi SPPBE, dengan surat No. 05/FORMAT/X/2009 tertanggal 12
Oktober 2009 yang ditujukan kepada Bupati Bondowoso;
9. Bahwa pada bulan Desember 2009 warga Dsn Congkrong Barat Desa Taman
mendapat tembusan surat dari Pertamina Pemasaran Gas Domestik Region IV
Sales Representative LPG Rayon III, (Tergugat IV) dengan surat no. 125/
F14550/2009-S3 tertanggal 2 Desember 2009 yang ditujukan kepada Direktur
PT Aria Energy Persada yang pada pokoknya berisi: mencabut surat terkait
penghentian Pembangunan SPPBE baru atas nama PT Aria Energy Persada di
Desa Taman Kec Grujugan Kab Bondowoso dan pencabutan surat tersebut
mulai berlaku terhitung sejak tanggal dikeluarkannya surat ini.
10. Bahwa sebagaimana dalam surat dari Pertamina Pemasaran gas Domestik
Region IV Sales Representative LPG Rayon III (Tergugat IV) dengan surat
No. 215/F14550/2009-S3 tertanggal 02 Desember 2009 disebutkan pula
bahwa “ PT Aria Energy Persada telah melengkapi berkas-berkas dan ijin-ijin
yang dipersyaratkan untuk pembangunan SPPBE termasuk didalamnya Ijin
Gangguan (HO) dan ijin mendirikan bangunan IMB.
- 6 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
11. Bahwa salah satu acuan surat tersebut (angka 4) adalah adanya surat
masyarakat Congkrang barat Desa Taman tanpa nomor tanggal 16 September
2009 perihal pencabutan pernyataan menolak proyek SPPBE dan acuan surat
tersebut didapatkan dalam bentuk fax.
Setelah dikonfrontir, surat pernyataan serta tanda tangan yang terlampir adalah
tidak benar.
12. Bahwa melalui surat No. 09/Format/XII/2009 tertanggal 13 Desember 2009,
masyarakat yang tergabung di forum masyarakat taman (Format) perihal:
Penolakan surat Pertamina Pemasaran gas Domestik Region IV Rayon III No.
215/F14550/2009-S3 tentang membuka kembali Pembangunan SPPBE baru
atas nama PT Aria Energy Persada di Desa Taman Kec Grujugan Kab
Bondowoso yang ditujukan kepada Senior Vice President Pemasaran di
Jakarta.
13. Bahwa selanjutnya masyarakat beberapa kali melakukan aksi dan
mengadukan kebeberapa instansi terkait untuk menghentikan dan atau
memindahkan pembangunan SPPBE ketempat yang jauh dari pemukiman
penduduk.
14. Bahwa terakhir adalah aksi penolakan kedatangan Skid tank yang berisi LPG
pada tanggal 3 Nopember 2010;
15. Bahwa sebagaimana surat dari Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Pemerintah Kab Bondowoso, nomor 503/0515/430.911/2010, perihal
Permohonan ijin HO dan IMB tertanggal 23 Nopember 2010 didapatkan
keterangan dan penjelasan bahwa perijinan HO dan IMB PT Aria Energi
Persada telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati (Tergugat III) dan sudah
disampaikan kepada yang bersangkutan.
16. Bahwa selama ini, warga Dusun Congkrong Barat Desa Taman Kec Grujugan
kab Bondowoso, termasuk para Penggugat tidak pernah diberitahu dan atau
diberikan kesempatan untuk melakukan keberatan terhadap HO dan IMB
SPPBE tersebut. Bahkan minta secara tertulispun oleh Pemerintah Kabupaten
- 7 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bondowoso melalui Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu tidak diberikan
salinan dan atau copynya.
B. ANALISA HUKUM
B. 1. IUS STANDI PARA PENGGUGAT.
1. Para Penggugat adalah orang-orang yang berdomisili dan atau penduduk
di RT 007 RW 01, RT 09 RW 02, RT 10 RW 02 dan RT 011 RW 02 Dusun
Congkrong Barat Desa Taman Kec Grujugan Kab Bondowoso. Sedangkan
SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) milik PT Aria
Energy Persada juga dibangun di dusun Congkrong Barat Desa Taman
Kec Grujugan Kab Bondowoso.
2. Bahwa jarak rumah/kediaman Para Penggugat dengan radius
pembangunan SPPBE tersebut kurang dari 200 (dua ratus) meter. Atau
Para Penggugat berdiam diradius kurang dari 200 (dua ratus meter) dari
SPPBE.
3. Bahwa para Penggugat dirugikan secara ekonomis, ekologis, maupun
psikologis atas dibangunnya SPPBE. Pembangunan SPPBE merupakan
usaha yang berbahaya jika dilakukan diareal pemukiman warga. Gas elpiji
sangat rentan terhadap api. Sedangkan masyarakat termasuk para
Penggugat masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Juga
diwilayah tempat para Penggugat ada dua usaha Pembakaran batu bata.
Jika gas elpiji tersebut bocor, dan kita semua tidak tahu kapan akan terjadi,
maka akan dimungkinkan akan tersulut api dari pemukiman warga. Dan
membayangkan adanya ledakan gas sepanjang hidup adalah siksaan yang
luar biasa, baik secara fisik maupun psihis;
4. Bahwa dengan demikian para Penggugat adalah subjek hukum yang
mempunyai kedudukan hukum (Yus standi) sebagai Penggugat terhadap
Tergugat sebab para Penggugat telah merasa dirugikan hak-haknya selaku
warga yang harus dilindungi hak-haknya, baik hak untuk hidup sejahtera
maupun hak terhindar dari rasa takut akibat perbuatan Tergugat.
- 8 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
B. 2. Hubungan hukum Para Penggugat.
1. Para Penggugat telah membentuk kelompok bernama Forum Masyarakat
Taman sebab mempunyai kesamaan kepentingan (common interest) dan
kesamaan penderitaan (common grievance), sehingga hubungan hukum para
Penggugat dalam perkara ini telah melekat dengan adanya kesamaan
kepentingan dan penderitaan serta diformulasikan dalam bentuk kelompok
kepentingan tersebut.
2. Hubungan hukum para Penggugat juga dapat dilihat dalam kelaziman serta
kebiasaan perkara-perkara sengketa lingkungan yang menimbulkan korban
massal, yang mempunyai akibat hukum yang sama bagi para warga yang
dimungkinkan berdampak akibat kesalahan pengelolaan usaha berkaitan
bahan yang berbahaya dalam waktu yang bersamaan maupun yang
berkelanjutan.
3. Dalam perkara ini, para Penggugat mempunyai hubungan hukum dalam arti
nasib dan kepentingan yang sama oleh perbuatan Tergugat I yang membangun
SPPBE didaerah pemukiman yang telah didiamin/dihuni terlebih dahulu oleh
para Penggugat.
B. 3. Argumentasi pokok perkara.
1. Bahwa pendirian SPPBE sebagaimana peraturan pertamina yang
dimuat di Web Sitenya, menyatakan bahwa SPPBE bisa dibangun
didaerah mana saja yang bukan daerah pemukiman dan berada
disekitar Sutet;
Bahwa faktanya Pembangunan SPPBE yang dibangun Tergugat I dan
Tergugat II terletak di daerah pemukiman para Penggugat. Yaitu berada di
Dusun Congkrong Barat Desa Tamanan Kec Grujugan, termasuk
bersebelahan dengan industry tembakau yang ketika berproduksi menyerap
ratusan tenaga kerja.
- 9 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Serta ada dua usaha masyarakat yang memproduksi batu merah, dimana
ketika berproduksi pasti akan melakukan pembakaran terhadap batu bata
tersebut.
2. SPPBE di Dusun Congkrong Barat Desa Taman Kec Grujugan Kab
Bondowoso dapat dimungkinkan berbahaya karena mudah terbakar
dan meledak, akan dapat menimbulkan kerusakan harta milik,
kematian dan gangguan berat lainnya terhadap warga yang berada
disekeliling bangunan yang letaknya dalam lingkungan radius dua
ratus meter atau lebih.
Bahwa berdasarkan Undang-undang gangguan pasal 6 ayat (2), para
Penggugat berhak mengajukan keberatan sehingga ijin pendirian usaha
SPPBE dapat ditolak. Bahwa para Penggugat berada dalam lingkungan
radius dua ratus meter, dan selama ini tidak ada permohonan ijin,
penyampaian Amdal, maupun sosialisasi kepada para Penggugat dan
masyarakat lainnya.
3. Bahwa pendirian dan pembangunan SPPBE diareal pemukiman
merupakan perbuatan melanggar hukum berkaitan Rencana Tata
Ruang dan Tata Wilayah Kabupaten Bondowoso. Bahwa fakta
sebenarnya areal lokasi pendirian SPPBE adalah wilayah pemukiman
warga yang sudah hidup dan menetap berpuluh tahun lamanya. Dan
usaha SPPBE merupakan usaha yang memiliki resiko kesehatan,
keamanan, kerusakan yang tinggi.
4. Bahwa Pembangunan SPPBE oleh Tergugat I dan Tergugat II yang
dibiarkan dan diberikan persetujuan secara diam-diam oleh Tergugat
III dan Tergugat IV telah melanggar hukum, karena tidak disertai
Analisa Dampak Lingkungan yang harus diketahui masyarakat sekitar.
5. Bahwa pemberian ijin terhadap usaha yang dapat membahayakan
keselamatan jiwa haruslah dibuat secara hati-hati, sekaligus dilakukan
oleh sebuah tim yang memiliki kapasitas untuk itu. Hal ini tidak
- 10 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III maupun Tergugat
IV.
6. Bahwa pendirian dan pembangunan SPPBE oleh Tergugat I dan
Tergugat II dilakukan dengan banyak rekayasa berkaitan prosedur
pendirian. Bahwa ketika pendirian SPPBE, ijin mendirikan maupun
ijin gangguan yang berasal dari masyarakat belum ada. Bahkan ada
dugaan rekayasa persetujuan yang dilakukan oleh orang-orang atas
perintah dan atau suruhan perusahaan SPPBE. Saat ini dugaan itu talah
kami laporkan kepada Kepolisian daerah Jawa Timur di Surabaya.
D. PETITUM.
Berdasarkan uraian tersebut maka para Penggugat meminta kepada Pengadilan ini
untuk berkenan memutuskan:
PRIMAIR:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan menurut hukum Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan
hukum dengan cara membangun SPPBE diareal Pemukiman warga dusun
Congkrong Barat Desa Taman Kec Grujugan Kab. Bondowoso.
3. Menyatakan menurut hukum Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan
hukum dalam proses perijinan dan pembangunan SPPBE diareal Pemukiman
warga dusun Congkrong Barat Desa Taman kec.Grujugan Kab Bondowoso.
4. Menghukum Tergugat I dan II untuk memindahkan lokasi pembangunan SPPBE
dari pemukiman warga dusun Congkrong Barat Desa Taman Kec. Grujugan Kab
Bondowoso.
5. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat III telah melanggar hukum dengan
membiarkan Pembangunan SPPBE yang tidak memiliki ijin dan atau ijinnya tidak
sesuai denganRencana tata Ruang dan Tata wilayah Kab Bondowoso.
6. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat III melalui dinas perijinan Kab
Bondowoso telah lalai dan atau tidak sesuai peraturan perijinan usaha dalam
- 11 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
membuat Keputusan Perijinan Pendirian SPPBE di Pemukiman warga Dusun
Congkrong Barat Desa Taman Kec Grujugan Kab Bondowoso;
7. Menyatakan menurut hukum bahwa Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Ijin
Gangguan (HO) adalah cacat hukum dan melawan hukum serta dibatalkan.
8. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat IV dalam pemberian rekomendasi
dan ijin Pembangunan SPPBE adalah perbuatan melawan hukum;
9. Menyatakan menurut hukum lokasi Pembangunan Stasiun Pengisian dan
Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Dusun Congkrong Barat Desa Taman Kec
Grujugan Kab Bondowoso dikosongkan dari Usaha Pengisian dan Pengangkutan
Bulk Eppiji.
10. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara ini.
SUBSIDAIR
Apabila Pengadilan berpendapat lain maka mohon diputuskan seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa pada hari persidangan pihak-pihak hadir antara lain :
Penggugat dihadiri oleh kuasanya: JARMOKO, SH, BABUN NAJIB, SH, DRS. H. A.
IRHAM SANTOSO, SH dan YAMINI, SH kesemuanya advokat dan kandidat advokat
pada Kantor bantuan Hukum Rakyat (KBHR) beralamat di jalan Arowana Blok IX No.
20 Jember, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 4 Desember 2010 No. 33/KBHR/
SK.Pdt/XII/10.
Tergugat I dan II diwakili oleh kuasanya EKO SAPUTRO, SH.,MH, Advokad dan
Konsultan Hukum, beralamat di Jalan Perum kembang Permai Nomor 7 Bondowoso,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Pebruari 2011.
Tergugat III diwakili oleh kuasanya: HARI SETIYONO, SH Kepala Kejaksaan Negeri
Bondowoso dan ROSLEILY, SH DAN PURJIO, SH, masing-masing Jaksa Pengacara
serta H NOER SOETJAHJONO, SH.,MH, WAWAN SETIAWAN, SH, MIKE
NURHIDAYAH, SH dan ANDRI SETIAWAN, SH, masing-masing asisten dan staf pada
Kantor Pemerintah Kabupaten Bondowoso, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20
januari 2011 No. 188/15.A/430.42/2011 jo Tanggal 20 Januari 2011 No. SK-1/0.5.17.5/
Gp.1/01/2011, jo tanggal 20 januari 2011 No. 188/15.A/430.42/2011.
- 12 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat IV diwakili oleh kuasanya: BENEDICTUS DICKY SIMARMATA, YUNITA
EKAWATI, M. ALIS TABRI, HANGGOWO WICAKSONO, TUTUKO WIDODO, IDA
BAGUS DWIJAKSANA, MUHAMAD IRFAN kesemuanya adalah pekerja PT
Pertamina (Persero) Legal Area Jatim Balinus bertempat tinggal di Surabaya dan Legal
Counsels bertempat tinggal di Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 4
Pebruari 2011 No. SK-19/C00000/2011-S0.
Menimbang, bahwa sebelum pemeriksaan perkara ini dimulai, Majelis Hakim
telah mengupayakan untuk menyelesaikan perkara ini dengan perdamaian melalui
mediasi, dan Majelis Hakim telah menunjuk Hakim Mediator sesuai dengan Surat
Penetapan tanggal 14 Maret 2011 No.02/Pdt.G/2011/PN.Bdw dan ternyata setelah
diberikan waktu yang cukup, mediasi yang telah dilakukan tidak berhasil menyelesaikan
perkara ini dengan perdamain, sesuai dengan surat keterangan Hakim Mediator tanggal
22 Maret 2011 No.02/Pdt.G/2011/PN.Bdw oleh karenanya pemeriksaan perkara ini
dilanjutkan dengan membacakan gugatan Penggugat yang isinya dipertahankan
Penggugat.
Menimbang, bahwa Tergugat I dan II mengajukan jawaban pada pokoknya
sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI
1. Eksepsi Kompetensi absolut.
• Bahwa yang menjadi dasar gugatan Para Penggugat adalah izin (IMB dan HO)
yang dikeluarkan oleh Bupati Bondowoso kepada Tergugat I untuk
pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Desa
Grujugan Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso, sebagaimana didalilkan/
diuraikan dalam fundamentum petendi/posita gugatan nomor 5 (uraian fakta)
halaman 5 Nomor 15 (uraian fakta) halaman 6, nomor 16 (uraian fakta) halaman
6, nomor B 3.2, dan Petitum nomor 3, serta petitum nomor 7. Sedangkan Para
Penggugat mendalilkan (sebagaimana tersebut dalam posita point B.1.2) “…..
berdiam diradius kurang dari 200 (dua ratus) meter dari SPPBE….”. Selanjutnya
para Penggugat mendalilkan bahwa: “……. Pembangunan SPPBE terletak di
- 13 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
daerah pemukiman Para Penggugat, dapat dimungkinkan berbahaya karena
mudah terbakar dan meledak, akan dapat menimbulkan kerusakan harta milik,
kematian dan gangguan berat lainnya terhadap warga” (vide: argumentasi pokok
perkara point B 3.1 jo. B 3.2 gugatan para Penggugat).
• Bahwa didalilkan pula oleh para Penggugat sebagaimana tersebut dalam posita
nomor 1 : “bahwa pada bulan Juli 2009, PT Aria Persada telah memulai
pembangunan SPPBE…..” Dan demikian jika dihubungkan dengan Posita nomor
15, telah secara tegas diakui kalau izin HO dan IMB sudah ditetapkan dengan
Keputusan Bupati (tepatnya untuk IMB dengan Keputusan Bupati Bondowoso
tertanggal 30 Juli 2009, nomor: 640/786/430.42/2009 dan untuk izin HO
tertanggal 22 Juni 2009 nomor: 530.08/112/430.42/2009) dan posita B.3.2.
secara tegas mendalilkan: “….. Para Penggugat berhak mengajukan keberatan
sehingga ijin pendirian usaha SPPBE dapat ditolak”. Hal ini berarti bahwa
pembangunan SPPBE terjadi setelah keluarnya izin, dan karenanya menurut
hukum keberadaan SPPBE adalah sah dan tidak melawan hukum;
• Bahwa tentang perizinan yang dikeluarkan oleh Bupati Bondowoso yaitu HO
dan IMB, sudah jelas merupakan Keputusan Bupati selaku Pejabat Tata Usaha
Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 3 UU No. 5 Tahun 1986 jo
UU No. 9 tahun 2004 yaitu Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang
berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bersifat konkrit,
individual, final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan
hukum perdata.
• Bahwa izin menurut Spelt dan Ten Berge (terjemahan Philipus M.Hadjon dalam
bukunya : Pengantar hukum Perizinan, penerbit Yuridika Surabaya, 1993, adalah
suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan Undang-undang atau Peraturan
Pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan-ketentuan
larangan perundangan. Dengan memberi izin berarti penguasa memperkenankan
orang yang memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang
- 14 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sebenarnya dilarang. Hal ini menyangkut perkenaan bagi suatu tindakan yang
bagi kepentingan umum diharuskan pengawasan khusus atasnya, karena fungsi
izin adalah mengarahkan/mengendalikan (sturen) aktifitas tertentu dan mencegah
bahaya bagi lingkungan.
Bahwa untuk mendapatkan izin tersebut (HO dan IMB) tentunya sudah
dipenuhi syarat-syaratnya dan telah dilalui pentahapannya dalam proses
perizinan. Begitu juga syarat-syarat yang harus dilakukan setelah memperoleh
izin, karena apabila syarat-syarat setelah memperoleh izin tersebut dilanggar,
maka pemberi izin akan mencabut izin sebagai suatu sanksi dan itupun tidak
dilakukan secara langsung, melainkan ada suatu proses atau prosedur yang
memuat tindakan-tindakan atau peringatan-peringatan dan atu tegoran keras
dan pembekuan izin bahkan dapat dilakukan paksaan perintahan/bongkar
paksa (bestuur dwaang);
• Bahwa sengketa atau gugatan ini diajukan oleh Para Penggugat setelah
Keputusan Tata Usaha Negara yang berupa izin dikeluarkan oleh Bupati selaku
Pejabat Tata Usaha Negara, dengan dalih ada 8 (delapan) orang yang mencabut
pernyataan tidak keberatan sebagaimana dalil posita nomor 3 dan juga
mendalilkan bahwa para Penggugat berdiam diradius kurang dari 200 (dua ratus)
meter dari SPPBE sebagaimana Posita point B.1.2 dan lain-lain.
Bahwa sengketa sebagaimana akibat dikeluarkannya izin sebagai Keputusan
Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 4 UU No, 5
Tahun 1986 jo UU No. 9 tahun 2004 adalah merupakan kompetensi absolute
PTUN.
• Bahwa dengan demikian, Pengadilan Negeri Bondowoso tidak berwenang untuk
memeriksa dan memutus perkara ini, karenanya mohon dalam putusan sela untuk
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi: Menyatakan gugatan Para
Penggugat tidak dapat diterima.
2. DILATOIR EKSEPSI
- 15 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa gugatan Para Penggugat perihal Perbuatan melawan hukum belum
waktunya untuk diajukan.
• Bahwa dalam posita gugatan, B.1. Ius Standi Para Penggugat nomor 3 secara
tegas didalilkan: bahwa Para Penggugat dirugikan secara ekonomis, ekologis,
maupun psikologis atas dibangunnya SPPBE……. Jika gas elpiji tersebut bocor,
dan kita semua tidak tahu kapan akan terjadi….. maka akan dimungkinkan akan
tersulut api dari pemukiman warga dan membayangkan adanya ledakan gas
sepanjang hidup……….”
• Bahwa dengan demikian, kerugian materiil maupun immaterial akibat
dibangunnya SPPBE masih belum terjadi, tetapi hanya merupakan kemungkinan
yang dibayangkan oleh Para Penggugat;
Bahwa tentang kemungkinan dan bayangan para Penggugat akan adanya
bahaya, sama sekali tidak mendasar atas hukum dan para restoration to
original condition sebagaimana yang dikehendaki pula dalam ketentuan pasal
1365 KUHPerdata mengenai perbuatan melawan hukum, yaitu Tiap perbuatan
melanggar hukum yang menimbulkan kerugian pada orang lain, mewajibkan
pembuat yang bersalah untuk mengganti kerugian;
• Bahwa salah unsure pasal 1365 KUHPerdata adalah adanya kerugian, sedangkan
dalam gugatan Para Penggugat, selain hanya kemungkinan dan bayangan, tidak
disebutkan berapa kerugian materiil ataupun kerugian immaterial yang dapat
dinilai dengan uang dan yang diderita oleh Para Penggugat;
• Bahwa dengan adanya izin yang telah dikeluarkan oleh Bupati Bondowoso,
maka keberadaan SPPBE adalah sah dan tidak melawan hukum sebagaimana
yang dimaksud dalam unsure pasal 1365 KUHPerdata. Sehingga jika dikaitkan
dengan unsur adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian juga
sangat tidak terpenuhi;
• Bahwa kalau Para Penggugat dalam gugatannya, posita B.2 (hubungan hukum
para Penggugat) nomor 1,2 dan 3 yang pada intinya mendalilkan: “……. Adanya
- 16 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kesamaan kepentingan dan penderitaan serta diformulasikan dalam bentuk
kelompok….. kebiasaan perkara sengketa lingkungan yang menimbulkan korban
masal…..”, maka seharusnya berdasarkan pasal 3 PERMA nomor 1 tahun 2002,
“ dalam petitum tentang ganti rugi harus dikemukakan dengan jelas dan rinci,
memuat atau menjelaskan cara pendistribusian ganti rugi itu kepada seluruh
anggota kelompok dan usul pembentukan tim atau panel yang bertindak
membantu kelancaran pendistribusian ganti rugi”.
• Bahwa dengan adanya aksi dan upaya lain yang dilakukan oleh Para Penggugat,
sampai saat ini SPPBE belum beroperasi dan justru Tergugat I yang amat sangat
dirugikan, baik secara materiil maupun immateriil;
• Bahwa karena tidak atau belum ada kerugian yang diderita Para Penggugat, baik
materiil maupun immaterial yang dapat dinilai dengan uang, dan tidak ada
perbuatan melawan hokum yang dilakukan oleh Tergugat I dan II, justru
Tergugat I yang dirugikan, maka gugatan Para Penggugat belum saatnya pula
untuk diajukan. Untuk itu mohon agar gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima.
3. EKSEPSI DISKWALIFIKATOR
• Bahwa Para Penggugat salah menentukan dan menarik Tergugat II dalam perkara
ini;
• Bahwa sebagai pengusaha yang mendirikan SPPBE adalah PT Aria Energy
Persada, sedangkan Tergugat II dan PT tersebut hanyalah sebagai salah satu
pemegang saham yang diberi tugas dalam mengelola SPPBE oleh Direktur PT
Aria Energy Persada;
• Bahwa berdasarkan pasal 98 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 2007, yang berhak
mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar Pengadilan adalah Direktur;
• Bahwa karena gugatan juga ditujukan kepada Tergugat II yang menurut hukum
acara Perdata tidak mempunyai tanggunggugat, maka mohon agar gugatan Para
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;
- 17 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
II. DALAM KONPENSI
• Bahwa eksepsi Tergugat I dan II merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
pokok perkara ini dan Tergugat I dan II menolak dalil-dalil gugatan kecuali yang
akan diakui secara tegas akan kebenarannya;
• Bahwa adapun jawaban Tergugat I dan II adalah sebagai berikut:
A. Tentang Fakta
1. Bahwa benar PT Aria Energy Persada telah membangun SPPBE “mini” di
Desa Taman Dusun Congkrong Barat Kecamatan Grujugan Kabupaten
Bondowoso dengan kronologis sebagai berikut:
• Tanggal 27 Maret 2008, dengan Suratnya nomor 001/AEP/K/08/Sausulan,
Tergugat I mengajukan permohonan Ijin Pembangunan SPPBE Mini di
Kabupaten Bondowoso;
• Tanggal 6 Juni 2008 dengan Suratnya nomor: 1023/F10000/2008-S3, Tergugat
IV memberikan Persetujuan Ijin Prinsip Pembangunan SPPBE untuk pengisian
LPG 3 Kg;
• Kemudian Tergugat I melalui salah satu pemegang sahamnya (yaitu Tergugat II)
membeli tanah untuk lokasi Pembangunan SPPBE;
• Selanjutnya ada Pernyataan Lingkungan yang ditandatangani oleh 8 (delapan)
orang serta diketahui oleh Kepala Desa Taman dan Camat Grujugan yang isinya
menyatakan setuju dan tidak keberatan dengan adanya/didirikannya PT Aria
Energy Persada (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji);
• Tanggal 01 Mei 2009 dilakukan Survey/kunjungan ke Lokasi Rencana
Pembangunan SPPBE oleh Tergugat IV dan hasilnya dinyatakan sesuai dan
memenuhi persyaratan untuk didirikan SPPBE;
• Tanggal 01 Mei 2009 setelah dinyatakan sesuai dan memenuhi syarat oleh
Tergugat IV seketika itu pula Tergugat I mengajukan peermohonan ijin prinsip
Pembangunan SPPBE di Desa Taman Kecamatan Grujugan Kabupaten
Bondowoso kepada Tergugat III;
- 18 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Tim 11 (sebelas) dari Tergugat III melakukan peninjauan lokasi yang akan
didirikan SPPBE. Tim tersebut meliputi: Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu,
Bapeda, Kantor Satpol PP, Bagian hukum, Dinas Kesehatan, Badan Lingkungan
Hidup, Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, bagian perekonomian, Dinas
Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Kecamatan Grujugan, Kepala
Desa Taman;
• Tanggal 22 Juni 2009, Tergugat III membeerikan Persetujuan Ijin Prinsip
Pembangunan SPPBE dan mengeluarkan Ijin Tempat Usaha berdasarkan HO,
Surat Ijin Undang-undang Gangguan (HO) atas nama Tergugat I;
• Tanggal 30 Juli 2009, Tergugat III mengeluarkan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) atas nama Tergugat I dan setelah itu baru dimulai pembangunan SPPBE
oleh Tergugat I;
• Tanggal 15 Agustus 2009 ada Pencabutan pernyataan dari 8 (delapan) orang
yang sebelumnya memberikan persetujuan dan tidak keberatan dengan
dibangunnya SPPBE;
• Tanggal 18 Agustus 2009 ada surat pernyataan yang isinya menolak lokasi
SPPBE;
• Tanggal 4 September 2009, ada Surat nomor: 158/F14550/2009-S3 dari Sales
Representative LPG Rayon III Pertamina yang isinya meminta agar aktivitas
pembangunan SPPBE dihentikan untuk sementara waktu;
• Tanggal 16 September 2009, ada Surat Pencabutan Pernyataan yang isinya
menerima SPPBE;
• Tanggal 27 Nopember 2009, peertemuan dengan PT Pertamina, Bupati
Bondowoso dan masyarakat Taman Kecamatan Grujugan-Bondowoso;
• Tanggal 02 Desember 2009, ada Surat nomor: 215/F14550/2009-S3 dari Sales
Representative LPG Rayon III Pertamina yang isinya mencabut Surat nomor:
158/F14550/2009-S3, tanggal 04 September 2009 yang intinya menyatakan
bahwa PT Pertamina (Persero) tidak berwenang untuk menghentikan aktifitas
- 19 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
pembangunan SPPBE dan meminta agar Tergugat I melanjutkan pembangunan
SPPBE;
• Tanggal 03 Pebruari 2011, terjadi Minute of Meeting, Pertemuan masyarakat
Congkrong Barat yang kontra SPPBE dengan KH Muhammad Ma’shum
(pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah) yang intinya menawarkan 2 (dua) opsi
yaitu: Mubahalah antara penguasa dan pengusaha serta dengan masyarakat yang
kontra SPPBE, jika Muhabalah disetujui maka SPPBE dipersilahkan untuk
beroperasi dan semua perkara dicabut, serta opsi yang kedua yaitu:
• Masyarakat menghentikan kegiatan unjuk rasa sedangkan SPPBE mencabut
semua perkara criminal di Polres maupun di Kejaksaan, sedangkan perkara
perdata tetap berjalan;
• Tanggal 06 Pebruari 2011, terjadi Minute of Meeting, peertemuan masyarakat
Congkrong Barat yang kontra SPPBE dengan KH. Muhamad Ma’shum
(pimpinan pondok Pesantren Al-Ishlah) yang intinya kesepakatan dari peserta
rapat untuk meminta kepada Bupati Bondowoso ganti rugi yaitu:
1. Ganti rugi biaya pidana dan perdata Rp. 50 juta dan biaya operasi
Suryadi Rp. 100 juta;
2. Tenaga kerja 80% masyarakat sekitar SPPBE terdiri dari yang pro dan
kontra;
3. Penerangan jalan radius 200 m;
4. Paving jalan desa;
5. CSR;
6. Bengkel kerja untuk para pemuda yang tidak tertampung di SPPBE
(bengkel las, sepeda motor, pertukangan, dll).
7. Fasilitas olahraga;
8. Air bersih di tiga titik;
9. Santunan awal kepada 300 Kepala Keluarga terdampak Rp. 900 juta
dll.
- 20 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2. Bahwa sangat tidak benar kalau didalilkan ada 8 orang dimintai tandatangan
oleh Tergugat II untuk pembebasan lahan, karena sudah jelas dalam isi
pernyataannya yang berbunyi: “….. menyatakan setuju dan tidak keberatan
dengan adanya/didirikannya Perusahaan PT Aria Energy Persada (SPPBE)”
dan dalam Surat Pencabutan Pernyataan tertanggal 15 Agustus 2009 juga
sudah disebutkan sendiri yaitu: “ yang isinya menyetujui tentang akan
dibangunnya SPPBE PT Aria Energy Persada di Desa Taman Kecamatan
Grujugan Kabupaten Bondowoso”.
Bahwa dengan demikian Para Penggugat telah merekayasa fakta yang tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Bahwa pencabutan Pernyataan tidak keberatan
yang dilakukan oleh 8 (delapan) orang adalah tidak benar dan sangat melawan
hokum, karena pencabutan tersebut dilakukan setelah semua proses dan perizinan
SPPBE sudah dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan setelah masa
sanggah/keberatan yang ditentukan perundang-undangan telah lewat waktu serta
pembangunan SPPBE sudah berjalan/selesai;
Bahwa faktanya ada diantara kedelapan orang tersebut yang merekomendasi
orang-orang untuk bekerja di SPPBE dari sejak mulai awal pembangunan sampai
para karyawan SPPBE yang terdiri dari orang-orang Desa Taman itu sendiri;
3. Bahwa tentang fakta dalil gugatan Para Penggugat yang mengatakan 300 KK
atau sekitar 1.200 jiwa disekitar lokasi Pembangunan SPPBE tidak
memberikan ijin. Bahwa yang menjadi pertanyaan adalah apakah 300 KK
atau 1200 jiwa tersebut benar-benar mempunyai kapasitas dan wewenang
serta ada relefansinya untuk memberikan ijin, sedangkan menurut hukum
yang berhak dan berwenang memberikan ijin adalah Tergugat III dan
mengapa mereka 300 KK atau 1200 jiwa tidak ikut mengajukan gugatan?.
Bahwa dengan demikian faktanya adalah kediaman 300 KK atau 1200 jiwa
tersebut jauh dari lokasi Pembangunan SPPBE dan karenanya memang tidak
mempunyai kedudukan hukum untuk mengajukan gugatan, sehingga tidak ada
- 21 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
relefansinya jika Para Penggugat mendramatisir dengan mengatasnamakan
masyarakat dan/atau 300 KK atau 1200 jiwa tersebut;
4. Bahwa para Penggugat yang mendalilkan pada tanggal 18 Agustus 2009 ada
122 (seratus dua puluh dua) orang penduduk warga Congkrong Barat Desa
Taman Kecamatan Grujugan mengirimkan Pernyataan yang pada pokoknya
meninjau kembali ijin yang telah diberikan dan memindahkan SPPBE.
Bahwa dalil fakta dan pernyataan yang demikian haruslah dikesampingkan,
karena faktanya ke -122 orang tersebut tidak dirugikan baik secara materiil
maupun immaterial dan juga bukan pihak dalam perkara ini, mereka juga
tidak mempunyai kedudukan (legal standing) untuk mengajukan gugatan.
Terbukti mereka ke-122 orang tidak menjadi pihak Penggugat atau para
Penggugat atau mewakilkan dan/atau terwakili serta tidak memberikan kuasa
kepada para Penggugat;
5. Bahwa keberatan Para Penggugat dan/atau 122 (seratus dua puluh dua) orang
terhadap keberadaan SPPBE adalah tanpa dasar alas hak yang sah dan justru
melawan hokum serta tidak beritikad baik. Faktanya adalah bahwa keberatan
itu dilakukan dan diajukan setelah pembangunan SPPBE (yang sudah
mendapat izin dari Pejabat yang berwenang) dan setelah adanya persetujuan
lokasi dari Pertamina (Tergugat IV);
Bahwa dengan pengkondisian dari Para Penggugat kepada 122 orang tersebut
telah berhasil mempengaruhi Usman Lekki (Sales Representative LPG Rayon III)
untuk menghentikan aktifitas Pembangunan SPPBE. Padahal antara Tergugat I
dengan Tergugat IV adalah mitra kerja, karena SPPBE dibangun dengan pola
kerja sama. Sedangkan untuk pembangunan dan segala perijinannya bukanlah
merupakan kewenangan dan tanggung jawab PT Pertamina (Persero)
sebagaimana telah diakui sendiri oleh Tergugat IV dan faktanya setelah
mengadakan pertemuan dengan Bupati dan masyarakat, berdasarkan suratnya
nomor 215/F14550/2009-S3 tanggal 02 Desember 2009 Tergugat IV berharap
agar pembangunan dilanjutkan dan diselesaikan.
- 22 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
6. Bahwa aksi masyarakat atau Para Penggugat dan/atau apalagi ke 122 orang
yang tergabung dalam forum Masyarakat Taman (Format) adalah tanpa
dasar fakta dan hanya berdasar atas kemungkinan-kemungkinan dari suatu
akibat yang sebenarnya tidak mungkin terjadi atas keberadaan SPPBE;
Bahwa faktanya SPPBE telah dibangun berdasarkan syarat pengamanan
berstandar internasional dan dengan konstruksi/system keamanan (dari resiko
terbakar/meledak) yang amat sangat memadai karena dilengkapi dengan : alarm
deteksi gas, pemadam kebakaran, hidran (kolam) 500 m3, katub dan lain-lain
yang memang sengaja disiapkan dan diharuskan apabila sewaktu-waktu terjadi
hal-hal serta resiko yang tidak diinginkan, sehingga SPPBE mini milik Tergugat I
dengan prediksi terjelek terjadi kebakaran/ledakan maka tidak akan sampai
berpengaruh pada lingkungan diluar bangunan SPPBE itu sendiri, mengingat
ketentuan dari Tergugat IV, jarak aman dari storage tank adalah dalam radius 50
feet/15,24 m, sedangkan faktanya jarak storage tank dengan batas dalam
lingkungan dalam SPPBE keliling adalah dalam radius rata-rata lebih dari 25 m2.
Kontruksi/system serta tata ruang bangunan SPPBE sudah ditinjau langsung oleh
Manager external affair serta selalu dimonitor/dipantau oleh SR LPG Rayon III
Pertamina dan oleh pemberi izin;
7. Bahwa sangat ironis dan bertolak belakang dengan dasar gugatan Para
Penggugat yang mendalilkan SPPBE berbahaya sedangkan disisi lain mereka
membawa obor dan paku yang ditancapkan kekayu dalam jarak kurang lebih
5 sampai 10 m untuk mencegat dan menghalangi Skid Tank saat akan
dimasukkan ke SPPBE. Hal ini sangat merugikan Tergugat I;
Bahwa dengan demikian faktanya adalah Para Penggugat mendalilkan SPPBE
berbahaya dipemukiman dengan radius kurang dari 200 m hanyalah alas an yang
sama sekali tidak berdasar atas hokum dan hanya omong kosong belaka, apalagi
telah terbukti berdasarkan fakta hokum bahwa khususnya Penggugat I yang
dikatakan oleh Para Penggugat sebagai koordinatornya terhadap keberadaan
SPPBE sebagaimana tersebut dalam Minute of Meeting tanggal 6 Pebruari 2001,
- 23 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
ikut mengajukan/mengusulkan kepada Bupati Bondowoso sesuatu yang sama
sekali tidak terkait untuk mengurangi/menanggulangi bahaya melainkan turut
mengusulkan;
1. Ganti rugi biaya Pidana dan Perdata Rp. 50 juta dan biaya operasi
Suryadi Rp. 100 juta.
2. Tenaga kerja 80% masyarakat sekitar SPPBE, terdiri dari yang pro dan
kontra.
3. Penerangan jalan radius 200 m.
4. Paving jalan desa.
5. CSR.
6. Bengkel kerja untuk para pemuda yang tidak tertampung di SPPBE
(bengkel las, sepeda motor, pertukangan, dll).
7. Fasilitas olah raga.
8. Air bersih di tiga titik.
9. Santunan awal kepada 300 kepala keluarga terdampak Rp. 900 juta.
8. Bahwa jarak rumah/kediaman Para Penggugat dengan SPPBE rata-rata lebih
dari 200 m, yaitu masing-masing Penggugat (selanjutnya disingkat P) dengan
SPPBE berjarak kurang lebih sebagai berikut: P. I = 325 m, P.II = 325 m,
P.III = 200 m, P.IV = 210 m, P.V = 385 m, P.VI = 320 m, P.VII = 315 m,
P.VIII = 340 m, P. IX = 335 m, P. X = 330 m, P. XI = 270 m, P. XII = 280 m,
P. XIII = 260 m, P. XIV = 250 m, P. XV = 270 m, P. XVI = 280 m, P. XVII =
270m, P.XVIII = 515 m, P. XIX = 270 m, P. XX = 575 m, P. XXI = 500 m,
P.XXII = 500 m, P. XXIII = 250 m, P. XXIV = 575 m, P. XXV = 600 m, P.
XXVI = 630 m.
9. Bahwa dengan demikian faktanya adalah Para Penggugat telah beritikad baik
terhadap Tergugat I khususnya terhadap keberadaan SPPBE, padahal
Tergugat I tidak akan membangun SPPBE kalau tidak ada persetujuan dari
warga dan kalau tidak ada izin dari pejabat yang berwenang;
B. ANALISA HUKUM
- 24 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
B. 1. Tentang Ius Standi Para Penggugat
1. Bahwa Tergugat I dan II menolak dalil gugatan Para Penggugat karena Para
Penggugat tidak mempunyai kedudukan hukum untuk menggugat, baik karena
berdasar atas alasan dalam satu pemukiman, apalagi atas dasar jarak kediaman
mereka dalam radius kurang dari 200 m dari SPPBE.
2. Bahwa karena alasan satu pemukiman, bukan berarti Para Penggugat secara
hukum bisa mempunyai kedudukan hukum selaku subjek hukum untuk
mengajukan gugatan. Apalagi alasan pemukiman oleh para Penggugat hanya
didasarkan kepada web site, sedangkan menurut hukum, web site bukanlah
merupakan sumber hukum, norma atau kaidah yang berisi larangan, perintah atau
sanksi;
3. Bahwa karena alasan jarak dalam radius kurang dari 200 m juga tidak
memberikan kedudukan hukum bagi para Penggugat untuk mengajukan gugatan,
karena selain faktanya Para Penggugat bertempat tinggal/berkediaman dijarak
lebih dari 200 m dari SPPBE, jarak dalam radius 200 dari tempat usaha SPPBE
juga tidak ada sumber atau dasar hukumnya. Namum apabila yang dimaksud oleh
Para Penggugat adalah jarak 200 m sebagaimana diatur dalam psal 6 ayat (2)
Undang-undang Gangguan Stb 1926 – 266, maka Para Penggugat semakin tidak
mempunyai kedudukan untuk mengajukan gugatan perdata. Karena keberatan
tersebut harus ditujukan kepada pemberi izin atau gugatan tersebut harus
ditujukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara dan itupun kalau ada hal yang
menjadikan rumah atau bagian-bagian rumah Para Penggugat tidak baik atau
kurang baik didiami atau ada hal yang merintangi para Penggugat menggunakan
rumah-rumahnya atas beberadaan SPPBE.
4. Bahwa kekhawatiran Para Penggugat akan terjadi bahaya dengan adanya SPPBE
bukan merupakan dasar dan alasan untuk mengajukan gugatan perdata
sebagaimana yang dikehendaki pasal 1365 KUH Perdata, karena menurut
ketentuan pasal 6 ayat (2) Undang-undang Gangguan (Stb 1926 -266)
kekhawatiran tersebut merupakan salah satu penyebab ditolaknya izin, tetapi
- 25 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
faktanya izin tidak ditolak dan bahkan telah dikeluarkan oleh Pejabat yang
berwenang;
5. Bahwa karena ius standi Para Penggugat terkait erat dengan izin yang telah
dikeluarkan, sedangkan tentang perizinan sebagaimana telah dibahas dalam
eksepsi, merupakan Keputusan Tata Usaha Negara, maka gugatan Perdata yang
diajukan oleh Para Penggugat adalah salah alamat, karena Pengadilan Negeri
Bondowoso tidak berwenang memeriksa dan mengadili sengketa akibat
dikeluarkan izin oleh pejabat Tata Usaha Negara.
B.2. Tentang Hubungan hukum Para Penggugat.
1. Bahwa Tergugat I dan II menolak dalil gugatan Para Penggugat terkait dengan
hubungan hukum diantara mereka Para Penggugat.
2. Bahwa dalam gugatannya, Para Penggugat mendalilkan mempunyai kedudukan
hokum (ius standi) karena berdiam diradius kurang dari 200 m dari SPPBE.
3. Bahwa faktanya para Penggugat bertempat tinggal/berdiam pada jarak dalam
radius lebih dari 200 m dan masing-masing Penggugat jarak dari SPPBE tidak
sama, sehingga jika memang benar SPPBE menimbulkan bahaya maka ada dari
mereka Para Penggugat yang berdiam diradius lebih dari 200 m tidak akan
berdampak. Sehingga karena ada perbedaan diantara para Penggugat yang sangat
prinsipil dan substansial maka dengan demikian diantara Para Penggugat sudah
jelas tidak ada hubungan hokum, karena tidak mempunyai kesamaan fakta apalagi
persamaan kepentingan dan penderitaan;
4. Bahwa hubungan hukum diantara Para Penggugat tidak lazim dan bahkan tidak
pernah ada dalam perkara sengketa lingkungan, karena yang lazim sebagaimana
diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2002 adalah hubungan hokum antara
Kelompok (class) Perwakilan Kelompok (class Representative) dan anggota
kelompok (class Members) dan berdasarkan ketentuan pasal 38 UU Nomor 23
Tahun 2007 (UUPLH) yang diberi hak untuk mengajukan gugatan dan tuntutan
atas nama kepentingan perlindungan lingkungan hidup adalah LSM yang sudah
berbadan hokum;
- 26 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
5. Bahwa dengan demikian Para Penggugat yang telah membentuk kelompok
bernama Forum Masyarakat taman (Format) haruslah diabaikan dan
dikesampingkan karena:
• Tidak berbentuk badan hokum atau yayasan;
• Tidak dijelaskan tujuannya dalam anggaran dasarnya;
• Baru dalam perkara ini Format secara insidentil mewakili dirinya sendiri;
6. Bahwa karena format bertindak untuk diri sendiri dan bukan untuk
kepentingan kelompok tertentu, sehingga kedudukan dan kapasitasnya bukan
sebagai legal mandatory atau wettelijke vertegenwoordig dan oleh karena itu
tidak mempunyai hak legal standing untuk mengajukan gugatan.
B.3. Tentang Argumentasi Pokok Perkara.
Bahwa Tergugat I dan II menolak dalil gugatan Para Penggugat terkait dengan
Argumentasi Pokok Perkara yang diajukan Para Penggugat.
1. Bahwa argumentasi keberatan pada Penggugat terhadap SPPBE yang bias
dibangun didaerah mana saja yang bukan merupakan daerah pemukiman
didasarkan kepada web sitenya Pertamina. Web site termasuk yang memuat
ketentuan tersebut bukanlah peraturan yang merupakan sumber hokum;
Bahwa logika hukumnya adalah: kalau dibangun diluar area pemukiman
maka tidak perlu persetujuan masyarakat dan sebaliknya, karena ada
persetujuan dari masyarakat, khususnya yang benar-benar bersebelahan/
berdekatan, maka boleh dan sah menurut hokum. Masyarakat yang telah
memberikan persetujuan adalah Bp. Sunjoto, Abdul Latif, Budiyanto, Agus
Djumantoto, Budi, Eksan, Abd Azis, Frikas Abdillah dan Suyanto.
Persetujuan tersebut dilakukan secara tertulis. Sehingga sangat tidak benar
kalau didalilkan persetujuan untuk pembebasan lahan yang dijadikan dasar
untuk pencabutan persetujuan oleh mereka, karena sudah sangat jelas dalam
surat pencabutan itupun tertulis: menyetujui akan dibangunnya SPPBE,
bahkan diantara masyarakat yang telah menyetujui tersebut, ada yang telah
merekomendasi para pekerja dari sejak akan dibangunnya sampai adanya
- 27 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
karyawan SPPBE. Pencabutan tersebut dilakukan setelah semua proses dan
perizinan SPPBE sudah dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan
setelah masa sanggah/keberatan yang ditentukan perundang-undangan telah
lewat waktu serta pembangunan SPPBE sudah berjalan/selesai;
Bahwa syarat pengamanan berstandar Internasional sudah diterapkan dalam
SPPBE dan jarak aman dari storage tank adalah dalam radius 50 feet/15,24
m, sedangkan faktanya SPPBE milik Tergugat I jarak storage tank dengan
batas dalam dilingkungan dalam SPPBE adalah dalam radius rata-rata lebih
25 m. Dengan demikian adanya gudang tembakau dan produksi batu merah
tidak akan mengakibatkan resiko pada SPPBE karena jaraknya lebih dari
15,24 m bahkan lebih dari 200 m.
2. Bahwa sangat tidak benar Para Penggugat yang mendalilkan bahwa SPPBE
dapat menimbulkan kerusakan harta milik, kematian dan ganggugan berat
lainnya terhadap warga yang berada disekeliling bangunan yang letaknya
dalam lingkungan radius dua ratus meter atau lebih. Hal itu sudah
dipertimbangkan sebelum dilkeluarkannya izin oleh pemberi izin.
Bahwa berdasarkan pasal 6 ayat (2) Undang-undang Gangguan Stb. 1926 –,
para Penggugat hanya berhak mengajukan keberatan kepada pemberi izin
atau mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara dan itupun
kalau ada hal yang menjadikan rumah atau bagian-bagian rumah para
Penggugat tidak baik atau kurang baik didiami atau ada hal yang merintangi
para Penggugat menggunakan rumah-rumahnya;
3. Bahwa pendirian dan pembangunan SPPBE oleh Tergugat I berdasarkan alas
hak yang sah dan tidak melanggar hukum, karena SPPBE didirikan dan
dibangun setelah semua perizinan dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang.
Perlu digaris bawahi bahwa SPPBE yang dibangun oleh Tergugat I hanya
merupakan stasiun pengisian atau transit gas/LPG 3 kg dan bukan pembuatan/
pemrosesan gas, walau demikian sudah dilengkapi pula dengan UKL-UPL
untuk menekan bahaya terhadap lingkungan dan sarana penegakan hokum
- 28 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
lingkungan melalui perizinan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Bahwa dengan dikeluarkannya semua izin maka keberadaan SPPBE adalah
sah dan tidak melawan hukum, begitu juga dengan perbuatan Tergugat I
mendirikan dan membangun SPPBE adalah sah serta tidak melawan hokum
pula.
Bahwa Tergugat I selaku Direktur Utama PT Aria Energy Persada
membangun SPPBE adalah untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam
mengganti minyak tanah dengan gas elpiji yang lebih ekonomis dan dapat
menghemat pengeluaran Negara sampai Rp. 30 triliun.
Bahwa keberadaan SPPBE tersebut selain didukung oleh masyarakat sekitar
(bukti persetujuan dan banyaknya para pekerja/karyawan) juga ditanggapi
baik oleh PT Pertamina selaku mitra kerja/usaha dengan memberikan
persetujuan ijin prinsip Pembangunan SPPBE mini untuk pengisian LPG 3
kg serta diberikan izin oleh pejabat yang berwenang.
Bahwa setelah pembangunan selesai dan SPPB sudah siap beroperasi
tepatnya bulan Nopember 2010, ternyata ada aksi dengan tujuan
menghalang-halangi kegiatan SPPBE, dimana aksi tersebut tidak hanya
merupakan aksi damai tetapi lebih daripada itu sudah mengarah kepada
kekerasan dengan menutup paksa pintu masuk SPPBE dan bahkan
menghalang-halangi masuknya skid tank dengan membawa obor dan paku
yang ditancapkan ke kayu.
Akibatnya sampai sekarang SPPBE belum beroperasi sementara sudah
banyak karyawan (Satpam dan pesuruh) yang sudah mulai bekerja sejak
bulan Nopember 2010 sampai sekarang. Sehingga dengan demikian Tergugat
I selaku pribadi dan selaku pengusaha sangat dirugikan baik secara materiil
maupun immaterial.
- 29 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Atas dasar hal tersebut diatas, Tergugat I dan Tergugat II mohon agar Pengadilan
Negeri Bondowoso melalui Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan
menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
Dalam eksepsi (dalam putusan sela atau dalam pokok perkara).
Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima.
Dan atau :
Jika Pengadilan Negeri Bondowoso berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya.
Dalam Konpensi.
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima.
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara ini
Dan atau:
Jika Pengadilan Negeri Bondowoso berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya.
Menimbang, bahwa Tergugat III mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai
berikut:
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Tergugat III menyatakan menolak dan menyangkal keras terhadap
seluruh uraian dalil gugatan Para Penggugat (posita) beserta petitumnya
kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas tidak dibantah dan diakui oleh
Tergugat III.
2. Tentang Eksepsi Absolut, bahwa Pengadilan Negeri Bondowoso tidak
berhak dan berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut
karena ternyata seluruh uraian dalil gugatan Para Penggugat tersebut,
mengenai sah atau tidaknya ijin HO dan IMB yang diterbitkan oleh
Tergugat III, hal demikian dapat terbukti dalam Petitum gugatan para
Penggugat yang pada pokoknya meminta para Pengadilan Negeri
- 30 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bondowoso agar ijin HO dan IMB yang diterbitkan oleh Tergugat III
dibatalkan.
Bahwa apabila memperhatikan dalil gugatan para Penggugat yang demikian ijin
HO dan IMB adalah merupakan produk hokum yang berupa penetapan tertulis
yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara berisi tindakan
hokum Tata Usaha Negara berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku dan bersifat konkrit, individual dan final, kemudian Keputusan Tata
Usaha Negara tersebut menimbulkan akibat hokum bagi seseorang atau badan
hokum. Dengan demikian apabila mengacu pada ketentuan pasal 1 butir 3
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 perkara tersebut telah memenuhi unsur-unsur
yang merupakan sengketa Tata Usaha Negara sehingga gugatan perdata terdaftar
dalam perkara nomor: 02/Pdt.G/2011/PN Bdw yang ditujukan kepada Tergugat III
adalah bukan kewenangan Pengadilan Negeri Bondowoso melainkan menjadi
kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara, karenanya gugatan para Penggugat
yang demikian itu sepatutnya ditolak dan tidak perlu dipertimbangkan atau
setidak-tidaknya dinyatakan gugatan tidak dapat diterima;
3. Bahwa gugatan Para Penggugat tersebut harus dipandang tidak sempurna
(obscure libele) hal yang demikian karena dalam gugatan para Penggugat
diuraikan tidak dengan jelas dan rinci menyebutkan identitas bangunan
SPPBE serta tidak dilengkapi dengan menyebut lokasi batas-batas
pembangunan SPPBE, maka gugatan Para Penggugat yang demikian itu
secara hokum harus dinyatakan tidak dapat diterima.
4. Bahwa oleh karena dalam perkara ini pihak Tergugat III adalah Pejabat
Negara dan didalam menjalankan jabatannya adalah untuk dan atas nama
Negara dan bukan personal seorang bupati, sehingga gugatan seharusnya
ditujukan kepada Pemerintah Republik Indonesia, maka gugatan para
Penggugat yang demikian itu harus dipandang tidak sempurna, karena
kekurangan subyek hokum (pihak) yang harus digugat (exeptio plurium
litis consortium).
- 31 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
5. Bahwa oleh karena gugatan para Penggugat tidak sempurna, maka
konsekuensi yuridisnya gugatan para Penggugat dalam perkara ini harus
dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaarrd).
6. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, kiranya dalam jawaban ini
Tergugat III mohon kepada Pengadilan Negeri Bondowoso melalui yth.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk
menjatuhkan putusan sela sebelum pokok perkara diperiksa, dengan
menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Bondowoso tidak berwenang
mengadili perkara ini melainkan menjadi kewenangan Pengadilan Tataa
Usaha Negara.
II. Eksepsi Kedudukan Para Penggugat tidak jelas.
1. Bahwa sebagai Penggugat dalam perkara ini terdiri dari Penggugat I
sampai dengan Penggugat XXVI yaitu terdiri dari 26 orang Penggugat
secara individual.
2. Bahwa domisili Para Penggugat sesuai dengan identitas para Tergugat
masing-masing dari Warga Negara/penduduk dari RT 007/RW 001 (10
Penggugat), dari RT 010/RW 002 (9 Penggugat) dari RT 009/RW 002 (3
Penggugat) dari RT 011/RW 002 (4 Penggugat).
3. Bahwa dalil gugatan adalah ijin HO yang tidak memenuhi prosedur dan
standar jarak dengan pemukiman penduduk, sedang jika para Penggugat
beralamat pada 4 RT dan 4 RW, maka adalah mengada-ada jika
keberadaan SPPBE tersebut akan mengancam sampai 4 RT dan 4 RW,
sehingga kedudukan para Penggugat adalah menjadi kabur yang
mendalilkan pihak yang berbatasan langsung dengan SPPBE.
4. Bahwa berdasarkan dalil-dali diatas tersebut, oleh karena gugatan pihak-
pihak Penggugat kabur maka gugatan Para Penggugat adalah tidak
berdasar dan haruslah ditolak atau dinyatakan tidak dapat diterima;
III. Eksepsi Gugatan Kabur (obscuur lebels).
- 32 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1. Bahwa objek yang digugat dalam perkara ini tidak diuraikan dengan jelas
tentang HO dan IMB nomor berapa dan tanggal berapa serta tidak jelas
dan tidak secara terperinci menguraikan identitas SPPBE dan letak serta
batas-batas SPPBE yang menjadi objek sengketa dalam perkara ini.
2. Bahwa oleh karena itu maka gugatan Para Penggugat adalah kabur
(obscuur libels) sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima.
IV. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa segala hal yang telah kami uraikan dalam eksepsi, maka dianggap
sebagai suatu kesatuan dengan pokok perkara ini sepanjang ada korelasi
dan relevansinya, sehingga tidak perlu diulangi lagi dalam pokok perkara.
2. Bahwa Tergugat III menyatakan menolak secara tegas terhadap
keseluruhan dalil-dalil uraian Para Penggugat baik posita maupun
petitumnya kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas tidak dibantah dan
diakuinya.
3. Bahwa Tergugat III menyatakan menolak dan menyangkal keras terhadap
dalil gugatan Para Penggugat sebagaimana terurai pada point 2, 3 dan 4
tersebut adalah tidak benar, sebelum Pembangunan SPPBE dimulai
Pembangunannya Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso dalam hal
ini Tergugat III melalui tim/Komisi HO Kabupaten pada tanggal 6 Mei
2009 terlebih dahulu telah memasang Pengumuman atas Rencana
Pembangunan Proyek SPPBE di Kantor Kecamatan Grujugan nomor
530.08/228a/430.911/2009 (bukti T.3.1) dan sampai batas waktu
Pengumuman tersebut yaitu selama 30 (tiga puluh) hari sesuai Peraturan
Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 12 Tahun 2002 tentang Retribusi
ijin bangunan selanjutnya tim/komisi HO melakukan peninjauan
Lapangan dan ternyata warga tidak ada yang keberatan tentang rencana
dibangunnya Proyek SPPBE tersebut, karenanya dengan telah
terpenuhinya prosedur dan persyaratan administrasi perijinan sesuai
peraturan yang berlaku, maka Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
- 33 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Kabupaten Bondowoso memproses Penerbitan ijin SPPBE milik PT Aria
Energi Persada di Desa Taman Kecamatan Grujugan, Kabupaten
Bondowoso.
4. Bahwa Tergugat III menyatakan menolak dan menyangkal keras terhadap
dalil uraian gugatan Para Penggugat sebagaimana terurai pada point ke 5
yang pada pokoknya bahwa para Penggugat keberatan dan minta meninjau
kembali atas ijin yang telah diberikan Tergugat III kepada PT. Aria Energi
Persada serta memindah SPPBE tersebut ke tempat yang sesuai dengan
ketentuan Pertamina dan jauh dari pemukiman warga.
Bahwa atas sangkaan para Penggugat yang menyatakan bahwa ijin yang diberikan
adalah perbuatan melawan hokum maka perlu kiranya dipahami bersama bahwa
perbuatan melawan hokum oleh Penguasa (onrechtmatige overheids daad) harus
terlebih dahulu memenuhi unsure-unsur sebagaimana tercantum dalam SEMA
tanggal 25 Pebruari 1977 yaitu sebagai berikut:
a. Melanggar Undang-undang;
b. Pelampauan kewenangan (overss chirjding bevoed heiet).
c. Penyalahgunaan kekuasaan (misbruik van mach atau d’toournement de
poevoir).
d. Kesewenang-wenangan (willekuur) oleh penguasa.
Bahwa terhadap ijin SPPBE yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten
Bondowoso dalam hal ini Tergugat III telah memenuhi persyaratan legal formal
prosedur perijinan sesuai Peraturan Perundang-undang berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bondowoso nomor 4 tahun 1997 tentang IMB dan Perda
nomor 12 tahun 2002 tentang Retribusi Ijin gangguan HO sehingga tidak
melanggar ketentuan peraturan Perundang-undangan dan bukan merupakan
perbuatan melawan hokum sebagaimana dimaksud dalam gugatan para Penggugat
dalam petitum point 5, 6 dan7. Persyaratan legal formal prosedur perijinan
tersebut diatas, adalah sebagai berikut:
Persyaratan untuk terbitnya HO:
- 34 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1. Formulir permohonan bermeterai tanggal 01 Mei 2009 No. 015/ABP/K
an. Laurensiun Sardjono A. Dr. Dengan alamat Manyar Kartoarjo No. 63
RT 06 RW 11 Kec. Gubeng Surabaya dengan pekerjaan sebagai dokter
(bukti T.3.2).
2. Rekomendasi Camat tertanggal 05 Mei 2009 No. 503/159/430.1011/2009
(bukti T.3.3).
3. Foto copy KTP (bukti T.3.4);
4. NPWPD No. 02.822.742. 9-606.000 an PT Aria Energy Persada ( Bukti
T.3.5).
5. Foto copy PBB No. SPPT (NOP) 35.11.020.008.010.001.3.0 an. DR
Tendean dusun Congkrong Barat PS-47 Taman Grujugan Bondowoso
tertanggal 02 Januari 2009 (bukti T.3.6).
6. Foto copy Sertifikat nomor 3415579 An. Dr Nico Rahmat Tendean (bukti
T.3.7).
7. Persetujuan tetangga yang ditandatangani oleh 8 (delapan) warga dan
diketahui oleh Kepala Desa, Ketua RT dan Kepala Kecamatan Grujugan
(bukti T.3.8).
8. Pas photo 3 x 4 (bukti T.3.9).
9. Rekomendasi tim HO tertanggal 28 Mei 2009 yang terdiri dari 11 instansi
(bukti T.3.10).
Dilengkapi persyaratan tambahan berupa:
1. Fotocopy Akta Pendirian PT Aria Persada No. 082 dengan Notaris Yudi
Suyanto, SH. (bukti T.3.11);
2. Ijin Lokasi/ijin prinsip berupa:
a. Surat Pertamina nomor 1023/F10000/2008-S3 perihal persetujuan ijin
prinsip Pembangunan SPPBE untuk pengisian LPG 3 Kg PT Aria
Energy Persada di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur tertanggal 06
Juni 2008 (bukti T. 3.12).
- 35 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
b. Berita Acara hasil kunjungan ke Lokasi Rencana Pembangunan
SPPBE PT Aria Energy Peersada tanggal 01 Mei 2009 yang
menyatakan bahwa lokasi akan dibangunnya SPPBE telah sesuai dan
memenuhi syarat (bukti T.3.13).
c. Ijin prinsip No. 520.12/07/430.911/2009 tanggal 22 Juni 2009 tentang
Persetujuan ijin Prinsip Pembangunan SPPBE oleh Bupati Bondowoso
(bukti T.3.14).
d. Persetujuan lokasi no. 2856/F10500/2008-S3 tertanggal 11 Nopember
tahun 2008 (bukti T.3.15).
3. Dokumen UKLUPL
4. Keterangan lain berupa Pengumuman sebagaimana bukti T1 diatas;
Oleh karenanya dalil gugatan Para Penggugat yang demikian itu sepatutnya
ditolak dan tidak perlu dipertimbangkan.
5. Bahwa terdapat aturan Pertamina tentang lokasi Pembangunan SPPBE
yang tidak diperbolehkan didaerah pemukiman dan Sutet (point 4) yang
tercantum dalam situs resmi PT Pertamina, dapat kami jelaskan bahwa
lokasi pembangunan SPPBE tidak berada didekat Sutet dan lingkungan
padat penduduk, dengan batas lokasi sebagai berikut:
• Sebelah Utara berbatasan dengan sebidang tanah dan sebuah gudang kosong;
• Sebelah Timur berbatasan dengan lahan tegalan;
• Sebelah Barat berbatasan dengan jalan umum;
• Sebelah Selatan berbatasan dengan 3 buah rumah dimana pada bagian belakang
rumah terletak sebidang tanah kosong dan saluran irigasi.
Dalam RT/RW Kabupaten Bondowoso (Perda No. 8 Tahun 2007) dinyatakan:
bahwa wilayah kecamatan Grujugan merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah
Pengembangan V (SSWP) di Kabupaten Bondowoso, mencakup Kecamatan
Grujugan dan Maesan dengan arahan pemanfaatan umum (fungsi utama) sebagai
kawasan pengembangan salah satunya untuk perdagangan dan jasa local, industry.
- 36 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
6. Selanjutnya terhadap produk hukum yang dibuat oleh Tergugat III berupa
Surat Ijin HO dan IMB adalah merupakan Penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara atau Pejabat Tata
Usaha Negara yang berada dalam jajaran eksekutif/Pemerintah yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku dan bersifat kongkrit, individual dan final, dan
terhadap keputusan tersebut menimbulkan akibat hukum bagi seseorang
atau badan hukum, oleh karenanya dengan demikian produk hukum
berupa penerbitan ijin HO dan IMB adalah jelas-jelas merupakan
Keputusan Tata Usaha Negara dan merupakan kewenangan dari
Pemerintah Kabupaten Bondowoso, karenanya dengan diterbitkan ijin HO
dan IMB tersebut jelas tidak dapat dibatalkan Pengadilan Umum
melainkan menjadi kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN),
karenanya gugatan para Penggugat yang demikian itu sepatutnya ditolak
atau setidak-tidaknya gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima.
7. Bahwa terhadap hal-hal yang selebihnya dari dalil-dalil gugatan (posita)
maupun tuntutan (petitum) Para Penggugat yang belum ditanggapi oleh
Tergugat III, karenanya secara tegas Tergugat III menyatakan menolak dan
menyangkalnya, karena hal-hal lain dan selebihnya tersebut tidak ada
korelasi maupun relevansi secara yuridis untuk ditanggapi.
Bahwa, berdasarkan atas segala hal sebagaimana telah diuraikan diatas, Tergugat
III melalui Para Penerima kuasanya mohon agar majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini nantinya berkenan menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi
sebagai berikut dibawah ini:
I. DALAM EKSEPSI
1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat III.
- 37 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Bondowoso tidak
berwenang mengadili dan memeriksa perkara ini, melainkan
menjadi kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara.
I. DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima
(Niet Onvankelijke Verklaard).
3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa Tergugat IV mengajukan jawabannya pada pokoknya sebagai
berikut:
DALAM EKSEPSI
A. Eksepsi Kompetensi Absolut
1. Bahwa objek gugatan dalam perkara ini adalah berkaitan dengan masalah
perijinan pembangunan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) khususnya
ijin HO (Hinder Ordonantie) dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) yang
diterbitkan oleh Tergugat III sebagaimana ternyata dari dalil-dalil
Penggugat yang diuraikan dalam posita tentang uraian fakta nomor 5, 15,
16, B.3.2 dan petitum nomor 3;
2. Bahwa berdasarkan UU No. 5 Tahun 1986 sengketa terkait penerbitan ijin
HO dan IMB merupakan kewenangan absolute dari Peradilan Tata Usaha
Negara. Dengan demikian perkara ini bukan menjadi kewenangan
Pengadilan Negeri Bondowoso untuk memeriksa dan memutus, dan oleh
karenanya gugatan para Penggugat yang demikian harus ditolak atau
setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
B. Gugatan Prematur
1. Pada halaman 1 gugatan disebutkan bahwa perihal gugatan adalah gugatan
melawan hokum. Namun demikian dalam posita para Penggugat tidak
dapat menguraikan dalil-dalil tentang telah dipenuhinya semua unsure
- 38 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
perbuatan melawan hokum sebagaimana dimaksud pasal 1365 KUH
Perdata yang menimbulkan hak bagi Para Penggugat untuk mengajukan
gugatan perbuatan melawan hokum.
2. Bahwa salah satu unsure yang mutlak harus dipenuhi untuk adanya
perbuatan melawan hokum menurut ketentuan pasal 1365 KUH Perdata
adalah adanya kerugian nyata yang diderita oleh seseorang, in casu Para
Penggugat akibat perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh
orang lain, in casu para Tergugat.
3. Bahwa unsure kerugian yang diuraikan oleh para Penggugat dalam
gugatannya hanya merupakan khayalan dan gambaran buruk yang masih
dalam alam pikiran para Penggugat serta sama sekali belum terjadi secara
nyata dan menimpa para Penggugat. Hal ini ternyata dari posita gugatan
Penggugat nomor 3 (bagian analisis hokum, Ius Standi Para Penggugat)
yang menyebutkan “….jika gas elpiji tersebut bocor, dan kita semua tidak
tahu kapan akan terjadi, maka akan dimungkinkan akan tersulut api dari
pemukiman warga….” Dan nomor B.3.2 (bagian argumentasi pokok
perkara) yang menyebutkan “SPPBE di dusun Congkrong Barat Desa
Taman Kec. Grujugan Kab Bondowoso dapat dimungkinkan berbahaya
karena mudah terbakar dan meledak…”
4. Sesuai uraian diatas, unsure-unsur adanya perbuatan melawan hokum
sebagaimana dimaksud ketentuan pasal 1365 KUHPerdata belum
terpenuhi. Dengan demikian gugatan perbuatan melawan hokum dalam
perkara ini terlalu premature untuk diajukan oleh para Penggugat, dan
oleh karenanya gugatan yang demikian sudah sepatutnya ditolak.
C. Gugatan salah alamat (error in persona).
1. Bahwa apabila para Penggugat ingin menarik PT Pertamina (Persero)
sebagai salah satu tergugat, maka seharusnya gugatan para Penggugat
ditujukan kepada Badan Hukum PT Pertamina (Persero) yang beralamat di
jalan Medan Merdeka Timur 1A Jakarta Pusat. Mengingat berdasarkan
- 39 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Anggaran Dasar PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero)
berkedudukan di Jakarta dengan alamat jalan Medan Merdeka Timur No.
1A Jakarta Pusat.
2. Bahwa gugatan Para Penggugat yang ditujukan kepada PT Pertamina
(Persero) Gas Domestik Region IV jalan Jagir Wonokromo No. 88
Surabaya merupakan suatu kekeliruan yang fatal karena Gas Domestik
Region IV yang berkantor di jalan jagir Wonokromo No. 88 Surabaya
hanyalah satu kantor administrasi untuk pelaksanaan unit bisnis PT
Pertamina (Persero) dibidang LPG dan Produk Gas, bukan tempat
kedudukan PT Pertamina (Persero) serta bukan merupakan badan hokum
tersendiri. Oleh karena itu gugatan yang demikian sepatutnya untuk
ditolak.
D. Gugatan kabur (Obscuur Libele).
1. Bahwa terdapat ketidaksinkronan (tidak nyambung) antara maksud/perihal
gugatan posita dan petitum gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat.
2. Bahwa sesuai dengan perihal gugatan para penggugat sepertinya
bermaksud untuk mengajukan gugatan perbuatan melawan hokum.
Namun dalil-dalil yang diuraikan oleh para Penggugat dalam posita
mengarah pada sengketa Tata Usaha Negara yaitu berkaitan dengan
penerbitan Ijin HO dan IMB oleh Tergugat III serta sumir sekali untuk
mendukung adanya perbuatan melawan hokum.
3. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 1365 KUH Perdata, hak bagi orang
menderita kerugian akibat suatu perbuatan melawan hokum adalah
meminta ganti rugi, sehingga salah satu petitum dari gugatan perbuatan
melawan hokum seharusnya adalah permintaan ganti kerugian. Namun
Para Penggugat dalam petitum gugatannya sama sekali tidak menuntut
suatu ganti kerugian tertentu, sehingga maksud gugatan yang sedianya
merupakan gugatan melawan hokum menjadi kabur dan tidak sinkron
dengan petitumnya.
- 40 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
4. Berdasarkan uraian diatas, sangat jelas bahwa para Penggugat bingung
dan asal-asalan serta tidak mempunyai dasar yang jelas dan kuat dalam
mengajukan gugatan sehingga pokok gugatannya menjadi kabur. Oleh
karena itu gugatan yang demikian sudah sepatutnya untuk ditolak dan
tidak dipertimbangkan.
Berdasarkan uraian pada eksepsi diatas, Tergugat IV mohon kepada majelis
Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memberikan putusan tersendiri terlebih
dahulu sebelum melanjutkan pada tahap pokok perkara sebagai berikut:
1. Menerima eksepsi Tergugat IV secara keseluruhan;
2. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Bondowoso tidak berwenang untuk
mengadili perkara ini;
3. Menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak atau tidak dapat diterima;
4. Menghukum Penggugat untuk membayar semua biaya perkara.
Selanjutnya apabila Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berpendapat lain,
maka perkenankan Tergugat IV mengajukan tanggapan atau bantahan terhadap pokok
perkara sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa dalil-dalil yang diuraikan oleh Tergugat IV pada bagian eksepsi
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan pokok
perkara.
2. Bahwa Tergugat IV menolak dengan tegas semua dalil-dalil Penggugat
kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat IV.
3. Bahwa dalam rangka untuk menjamin penyediaan BBM didalam Negeri
dan mengurangi subsidi BBM guna meringankan beban keuangan Negara,
Pemerintah memberlakukan kebijakan substitusi penggunaan atau
konversi minyak tanah ke Liquefied Petroleum gas (LPG) 3 kg sesuai
dengan Peraturan Presiden No. 104 Tahun 2007.
4. Untuk pelaksanaan kebijakan tersebut, Pemerintah menugaskan Tergugat
IV selaku Badan Usaha Milik Negara untuk menyediakan dan
- 41 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
mendistribusikan LPG 3 Kg kepada masyarakat. Salah satu bentuk upaya
Tergugat IV untuk penyediaan dan pendistribusian LPG 3 kg kepada
masyarakat adalah dengan bekerja sama dengan masyarakat (sebagai mitra
kerja) untuk mendirikan SPBE sebagai sarana penimbunan bulk LPG dan
pengisian tabung LPG 3 kg (supply point) sehingga pemenuhan kebutuhan
masyarakat akan LPG 3 kg dapat dilakukan dengan cepat dan efisien.
5. Bahwa adanya SPBE di Bondowoso yang sedianya telah dibangun oleh
(PT Aria Energy Persada) Tergugat I pada dasarnya memberikan
keuntungan ekonomis kepada warga Dusun Congkrong Desa Taman kec
Grujugan khususnya dan warga Bondowoso umumnya sebagai berikut:
a. Ketersediaan akan LPG 3 kg di Bondowoso akan lebih terjamin serta
distribusi akan lebih cepat, mengingat saat ini belum ada SPBE yang
beroperasi di Bondowoso dan kebutuhan LPG 3 kg dipenuhi dari
SPBE di Jember yang jaraknya kurang lebih 22 KM, dimana apabila
terjadi kerusakan atau shortage pada SPBE Jember, maka pemenuhan
LPG 3 kg di Bondowoso akan terhambat.
b. Akan tercipta lapangan kerja baru bagi masyarakat Bondowoso
khususnya warga Dusun Congkrong Desa Taman Kec Grujugan,
mengingat pengoperasian SPBE membutuhkan banyak pekerja dan
untuk menekan overhead cost ketenagakerjaan tentu pengelola SPBE
akan merekrut pekerja dari sekitar lokasi SPBE.
6. Bahwa dalam proses pembangunan SPBE di Bondowoso, Tergugat IV
sebagaimana suratnya No. 1023/F10000/2008-S0 tanggal 8 Juni 2008
terlebih dahulu telah meminta Tergugat I untuk melengkapi ijin-ijin dari
instansi yang berwenang.
Sesuai dengan persyaratan tersebut, Tergugat I telah mendapatkan ijin-ijin dari
instansi berwenang antara lain sebagai berikut:
- 42 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
a. Ijin Prinsip Pembangunan SPBE di Desa Taman kec Grujugan sesuai
Surat Bupati Bondowoso No. 520.12/07/430.911/2009 tanggal 22 Juni
2009;
b. Surat Ijin Tempat Usaha No. 503/112/430.911/2009 tanggal 22 Juni
2009.
c. Surat Ijin HO No. 530.08/112/430.42/2009 tanggal 22 Juni 2009.
d. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) sesuai SK Bupati Bondowoso No.
640/786/430.42/2009 tanggal 30 Juli 2009.
Bahwa Tergugat IV dalam proses pengurusan perijinan sebagaimana disebutkan
diatas sama sekali tidak campur tangan, sehingga semua pengurusan diurus oleh
Tergugat I kepada instansi-instansi terkait.
Bahwa terkait pendirian SPBE di Bondowoso, Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Propinsi Jawa Timur, sesuai Surat Kepala Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur
kepada Gubernur jawa Timur No. 545/678/119.2/2010 tanggal 6 Juni 2010 perihal
Laporan Hasil Koordinasi, telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
serta melakukan peninjauan lapangan dengan kesimpulan bahwa pendirian SPBE
oleh Tergugat I telah memenuhi prosedur perijinan dan sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
7. Bahwa Penggugat dalam posita gugatannya No. B.3.1 (argumentasi Pokok
Perkara) mendalilkan yang pada pokoknya bahwa pendirian SPBE tidak
sesuai dengan ketentuan dalam web site Tergugat IV karena dibangun
didaerah pemukiman para Penggugat yaitu di Dusun Cangkrong Barat
Desa Taman Kec Grujugan.
Bahwa faktanya memang benar SPBE didirikan di Dusun Cangkrong Barat Desa
Taman KecGrujugan, namun lokasinya tidak berada didaerah pemukiman padat
penduduk (tidak berbatasan langusng dengan perumahan warga) dan tidak berada
disekitar Sutet sehingga lokasi SPBE telah sesuai dengan ketentuan dalam web site
Tergugat IV.
- 43 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
8. Bahwa terkait kekhawatiran para Penggugat akan bahaya kebakaran dan
kerusakan sehubungan didirikannya SPBE sebagaimana dalilnya dalam
posita gugatan No. B.3.2 (argumentasi pokok perkara) yang sebenarnya
tidak perlu dikhawatirkan oleh para Penggugat, dapat kami sampaikan
sebagai berikut:
Bahwa SPBE telah dibangun dengan mengikuti buku Standarisasi SPBE yang
mengacu pada Standar Pengamanan (safety) internasional yang antara lain jarak
antara storage tank dengan pagar SPBE minimal 50 feet atau 15, 24m.
Bahwa lokasi SPBE lebih luas dari persyaratan standar pengamanan (safety)
internasional yaitu minimal 3.735 –.750 m atau yang dipersyaratkan dalam
persetujuan prinsip Pembangunan SPBE dari Tergugat IV yaitu minimal 70 m x 70 m
atau sekitar 4.900 m2, dimana luas lokasi SPBE sebagaimana tercantum dalam denah
Rencana Lokasi SPBE PT Aria Energy Persada yang ditandatangani oleh direkturnya
tanggal 1 Mei 2009 adalah berukuran 150 m x 120 m atau sekitar 18.000 m2. Dengan
demikian secara logika sederhana, standar keamanan (safety) SPBE tersebut tentu
telah terpenuhi dan melebihi persyaratan.
Berdasarkan uraian diatas, maka industry tembakau dan batu merah yang lokasinya
tidak berdekatan dengan SPBE apalagi tempat tinggal para Penggugat yang jaraknya
lebih dari 200 m dari pagar SPBE tentu berada pada daerah/jarak aman (safe area)
dari SPBE apabila terjadi bahaya kebakaran dan lain-lain.
9. Bahwa para Penggugat mendalilkan posita gugatannya poin B.3.4
(argumentasi pokok perkara) yang pada pokoknya menyatakan Tergugat
IV telah melanggar hokum karena memberikan persetujuan atas
pembangunan SPBE tanpa disertai analisis dampak Lingkungan.
Bahwa sesuai dengan Surat No. 1023/F100000/2008-SO tanggal 8Juni 2008 dan
Surat No. 860/F10500/2009-SO tanggal 11 Juni 2009, Tergugat IV telah menegaskan
bahwa persetujuan Tergugat IV atas pembangunan SPBE dititikberatkan pada aspek
marketing dan kelayakan usaha serta meminta Tergugat I sebagai mitra kerja untuk
mengurus ijin-ijin termasuk UKP/UPL dari instansi yang berwenang. Selain itu,
- 44 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tergugat IV sebagai badan hokum privat tidak mempunyai kewenangan untuk
melakukan dan membuat analisis dampak Lingkungan Hidup.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, mohon yang terhormat Majelis Hakim yang
memeriksa perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut:
1. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat IV tidak melakukan perbuatan melawan hukum.
3. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo
et bono).
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 19 Mei 2011
dan kemudian Tergugat I,II, III dan IV menyerahkan dupliknya masing-masing
tertanggal 26 Mei 2011 yang untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup menunjuk
segala hal yang telah diuraikan dalam Berita acara Persidangan dan merupakan bahagian
yang tidak terpisahkan dengan putusan ini.
Menimbang, bahwa Tergugat I, II, III dan IV didalam jawabannya masing-masing
mengajukan eksepsi –eksepsi tentang kompetensi absolute disamping eksepsi prosesuil,
maka berdasarkan pasal 136 HIR, Majelis Hakim sebelum memeriksa lebih lanjut pokok
perkara akan mengambil putusan terhadap eksepsi kompetensi absolute tersebut sebagai
mana dibawah ini:
TENTANG HUKUMNYA.
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa Tergugat I, II, III dan IV mengajukan eksepsi kompetensi
absolute yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
Bahwa objek gugatan dalam perkara ini adalah berkisar mengenai masalah:
1. Pendirian dan pembangunan SPPBE diareal pemukiman yang dianggap oleh
Penggugat-penggugat sebagai perbuatan melanggar hukum berkaitan Rencana
Tata Ruang dan Tata Wilayah Kabupaten Bondowoso, karena areal lokasi
pendirian SPPBE adalah wilayah pemukiman warga yang sudah hidup dan
- 45 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
menetap berpuluh tahun lamanya. Dan usaha SPPBE merupakan usaha yang
memiliki resiko kesehatan, keamanan, kerusakan yang tinggi.
2. Pembangunan SPPBE oleh Tergugat I dan Tergugat II yang dibiarkan dan
diberikan persetujuan secara diam-diam oleh Tergugat III dan Tergugat IV telah
melanggar hukum, karena tidak disertai Analisa Dampak Lingkungan yang harus
diketahui masyarakat sekitar dilakukan dengan rekayasa berkaitan dengan
prosedur pendiriannya maupun ijin gangguan belum ada dari masyarakat.
3. Pemberian ijin terhadap usaha yang dapat membahayakan keselamatan jiwa
haruslah dibuat secara hati-hati, sekaligus dilakukan oleh sebuah tim yang
memiliki kapasitas untuk itu. Hal ini tidak dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II,
Tergugat III maupun Tergugat IV.
Menimbang, bahwa dari dalil-dalil Penggugat tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa sengketa dalam perkara ini adalah berkisar kepada permasalahan proses perijinan
dan pembangunan Stasiun Bulk Elpiji (SPBE) khususnya Ijin HO (Hinder Ordonantie)
dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) yang diterbitkan oleh Tergugat III kepada Tergugat
I dan II.
Menimbang, bahwa untuk menilai apakah pembangunan SPPBE di Dusun
Congkrong Barat, Desa Taman, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso sebagai
perbuatan melawan hukum haruslah memperhatikan perijinan-perijinan yang sudah
dimilikinya sebelum pembangunan SPPBE tersebut, dimana pembangunan dan ijin-ijin
yang melingkupinya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Menimbang, bahwa bila pembangunan SPPBE tersebut mempunyai izin, apakah
ijin tersebut dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang atau tidak, jika dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang, apakah sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Menimbang, bahwa Tergugat I dan II melaksanakan pembangunan SPPBE yang
menjadi sengketa, sebelumnya telah mendapat ijin yang dikeluarkan oleh Tergugat III
sebagai penyelenggara Pemerintahan yang berwenang mengatur pembangunan di
- 46 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Kabupaten Bondowoso, yaitu ijin HO (Hinder Ordonantie) dan IMB (Ijin Mendirikan
Bangunan) sebagaimana dituangkan dalam lampiran duplik Tergugat I dan II berupa:
1. Surat yang dikeluarkan oleh Bupati Bondowoso (Tergugat III) tanggal 22 Juni
2009 No. 520.12/07/430.911/2009 perihal Persetujuan ijin prinsip Pembangunan
Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Desa Taman Kec. Grujugan.
2. Surat yang dikeluarkan oleh Bupati Bondowoso (Tergugat III) tanggal 22 Juni
2009 No. 503/112/430.911/2009, perihal Surat Ijin Tempat Usaha berdasarkan
H.O, atas nama PT Aria Energy Persada.
3. Surat yang dikeluarkan oleh Bupati Bondowoso tanggal 22 Juni 2009 No.
530.08/112/430.42/2009, perihal Surat Ijin Undang-undang Gangguan (Hinder
Ordonantie) tentang Stasiun Pengisian Bulk Elpiji.
4. Keputusan Bupati Bondowoso tanggal 30 Juli 2009 No. 640/786/430.42/2009
Tentang Izin mendirikan bangungan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji atas nama Dr
Laurensius Sardjono, alamat Manyar Kertoarjo 6/3 RT.06 RW.11 Kecamatan
Gubeng Kota Surabaya.
Menimbang, bahwa ijin-ijin yang dimiliki oleh Tergugat I dan II tersebut diatas
dikeluarkan oleh Tergugat III sebagai Penyelenggara Pemerintahan di Kabupaten
Bondowoso karenanya merupakan keputusan Pejabat Tata Usaha Negara.
Menimbang, bahwa untuk menilai apakah keputusan Pejabat tata Usaha Negara
tersebut sah atau tidak merupakan kewenangan Pejabat yang mengeluarkan dan cara-cara
Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan mengambil keputusan, apakah pejabat
tersebut berwenang atau tidak berwenang, apakah tidak terjadi perbuatan melampaui
wewenang, penyalahgunaan wewenang, perbuatan sewenang-wenang, apakah keputusan
itu diambil karena kekurang hati-hatian, keputusan dikeluarkan secara fair, apakah
keputusan itu diambil tidak mengandung kekeliruan baik objek maupun subjek yang
kesemuanya merupakan sengketa Tata Usaha Negara.
Menimbang, bahwa pasal 1 angka 3 dan angka 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo UU No 9 Tahun 2004 menyatakan bahwa
- 47 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Peradilan Tata Usaha Negara mengadili setiap Keputusan Tata Usaha Negara berupa
Penetapan tertulis yang dikeluarkan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang.
Menimbang, bahwa tindakan hukum yang dimaksud adalah perbuatan yang
menimbulkan suatu akibat hukum tertentu dalam hal ini Tergugat III mengeluarkan ijin
HO dan IMB bermaksud menimbulkan akibat hukum yaitu Tergugat I dan II berhak
melakukan pembangunan SPPBE yang mengandung arti bahwa bila ada pihak-pihak
yang dirugikan atas dikeluarkannya ijin tersebut, haruslah dinilai lebih dahulu
keabsahannya oleh Pengadilan Tata Usaha Negara.
Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat I dan II membangun SPPBE dilandasi
dengan ijin yang sah dikeluarkan oleh Pejabat yang berwenang, maka untuk menilai
apakah perbuatan Tergugat – Tergugat sebagai perbuatan melawan hukum, haruslah
dengan menilai keabsahan ijin-ijin yang dikeluarkan oleh Tergugat III, Pengadilan Negeri
Bondowoso tidak berwenang menilai ijin-ijin yang dimiliki Tergugat I dan II yang
merupakan legalitas pembangunan SPPBE.
Menimbang, bahwa dengan uraian tersebut diatas, Majelis Hakim menilai bahwa
eksepsi Tergugat I, II, III dan IV beralasan secara hukum, maka patutlah menyatakan
mengabulkan eksepsi kompetensi absolute tersebut.
Menimbang, bahwa karena eksepsi Tergugat-Tergugat beralasan secara hukum,
dimana sengketa dalam perkara ini adalah sengketa Tata Uasa Negara yang merupakan
kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara, maka patutlah menyatakan Pengadilan
Negeri ( Bondowoso) tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini.
Menimbang, bahwa oleh karena Pengadilan Negeri ( Bondowoso ) tidak
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini maka, patutlah menyatakan gugatan
Penggugat-Penggugat tidak dapat diterima.
- 48 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa karena eksepsi dikabulkan, maka biaya-biaya yang timbul
dalam perkara ini harus dibebankan kepada Penggugat-Penggugat sebagaimana
ditentukan dalam amar putusan ini.
Mengingat segala peraturan yang berhubungan dengan perkara ini, khususnya
pasal 136 HIR.
M E N G A D I L I
• Mengabulkan eksepsi kompetensi absolute Tergugat I, II, III dan IV tersebut;
• Menyatakan Pengadilan Negeri tidak berwenang memeriksa dan mengadili
perkara ini.
• Menyatakan gugatan Penggugat-Penggugat tidak dapat diterima.
• Menghukum Penggugat-Penggugat secara tanggung renteng untuk membayar
biaya-biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 654.000,- ( Enam Ratus
Lima Puluh Empat Ribu Rupiah ).
DEMIKIAN diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Bondowoso pada hari RABU, tanggal 1 J U N I 2011, oleh kami BONAR
HARIANJA, SH,MH sebagai Hakim Ketua Majelis dan TAUFAN RACHMADI, SH,
MHum. dan NANANG ZULKARNAIN FAISAL, SH masing-masing sebagai Hakim
Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum pada hari itu
juga oleh hakim ketua majelis tersebut didampingi hakim-hakim anggota, dibantu oleh
AFFANDI,SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Bondowoso, dengan dihadiri
oleh Kuasa Penggugat-Penggugat, Kuasa Tergugat I, II, III dan tidak dihadiri Kuasa
Tergugat IV.
Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,
Ttd ttd
- 49 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
TAUFAN RACHMADI, SH, MHum. BONAR HARIANJA, SH.,MH.
ttd
NANANG ZULKARNAIN FAISAL, SH.
Panitera Pengganti,
ttd
AFFANDI, SH.
BIAYA –BIAYA :
Pendaftaran gugatan .................................................Rp. 30.000,-
Biaya proses .............................................................Rp. 100.000,-
Panggilan ..................................................................Rp. 510.000,-
L e g e s ....................................................................Rp. 3.000,-
M e t e r a i ...............................................................Rp. 6.000,-
Redaksi ................................................................... Rp. 5.000,-
---------------------------------------------
J u m l a h : Rp. 654.000,-
( Enam ratus lima puluh empat ribu rupiah ) ; ----------------------------
- 50 -
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50