ekologi perairan 2007 2008 - 2 ekosistem
DESCRIPTION
ekologi lautTRANSCRIPT
Makassar 2012
EKOSISTEM
EKOLOGI PERAIRAN
Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA.Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan - Universitas Hasanuddin
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANJl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kampus Unhas Tamalanrea Makassar, 90245
Tlp. 586025, Fax. 586025
PENGERTIAN EKOSISTEM Suatu kesatuan/tatanan alam yang terdiri dari
semua organisme yang berfungsi bersama-sama di suatu tempat yang berinteraksi dengan lingkungan fisik yang memungkinkan terjadinya aliran energi dan membentuk suatu struktur biotik yang jelas dan siklus materi di antara komponen-komponen hidup dan tak hidup
Biofisik Aliran Energi Siklus Materi Struktur Biotik
Struktural Interaksi/hubungan
fungsional
PENGERTIAN EKOSISTEM Aliran energi
Aliran energi berjalan satu arah Sebagian energi matahari di-
transformasikan dan ditingkat-kan kualitasnya melalui kon-versi energi menjadi bahan organik oleh komunitas organisme Bahan organik merupakan bentuk energi yang
lebih padat Sebahagian besar energi yang masuk ke dalam
ekosistem mengalami degradasi, dan keluar dari sistem sebagai energi panas yang mutunya lebih rendah
Energi dapat disimpan dan dipakai kembali atau diekspor, tetapi tidak dapat digunakan secara berulang-ulang
PENGERTIAN EKOSISTEM
Siklus Materi Materi (unsur-unsur
hara bagi kehidupan seperti karbon, nitro-gen, fosfor, dsb-nya) dapat dipergunakan secara berulang
Komunitas Organisme Pengalir dan pendaur
energi
Aliran Masuk dan KeluarAliran masuk & keluar (energi dan materi) dari suatu
lingkungan sangat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, misalnya : Ukuran Sistem
Semakin besar sistem, semakin sedikit ketergantugan sistem pada faktor luar
Intensitas Metabolisme Semakin tinggi laju metabolisme, semakin besar
aliran masuk dan keluar Perbandingan antara autotrof-heterotrof
Semakin besar ketidakseimbangan autotrof-hetero-trofnya, semakin banyak faktor luar yang diperlukan untuk menyeimbangkan aliran masuk dan keluar
Tahap dan perkembagan Aliran masuk dan keluar lebih labil pada sistem
yang masih muda, dan lebih stabil pada ekosistem yang sudah matang
PENGERTIAN EKOSISTEM
Ditinjau dari struktur tropik, suatu ekosistem tersusun atas dua stratum (lapisan) : Stratum atas/autotropik/hijau
Terdiri dari tumbuhan berhijau daun yg dpt mengikat energi matahari, mengunakan bahan-bahan anorganik dan senyawa utk membentuk zat-zat/senyawa yg lebih kom-pleks
Stratum bawah/heterotropik/coklat Terdiri dari tanah, sedimen, atau bahan-
bahan yg megalami pelapukan dsb. Pada stratum ini terjadi proses-proses
pemakaian, penyusunan dan perombakan zat-zat atau senyawa yang kompleks
STRUKTUR EKOSISTEM
Suatu ekosistem terdiri atas beberapa komponen, yaitu : Senyawa atau bahan-bahanan organik
C, N, H20, CO2 dsb.
Senyawa-senyawa organik yang menghubungkan komponen biotik dan non-biotik misalnya: protein, karbohidrat, lipid, bahan humik dsb.
Udara, air, tanah/substrat, iklim dan faktor-faktor fisik lainnya
Produser Semua organisme autotropik yang sebagian besar
terdiri dari tumbuhan hijau yg dapat membuat bahan makanan dari zat-zat anorganik yg sederhana
Makrokonsumer atau fagotrof Hewan-hewan besar yang memperoleh makanannya dengan
memangsa organisme lain Mikrokonsumer, saprotrof, dekomposer, atau osmotrof
Mikroorganisme (jamur, bakteri dsb.) yg memperoleh makanan dan energi baik dgn merombak tubuh organisme yg telah mati, maupun dgn mengabsorpsi bahan organik yg telah larut
KOMPONEN EKOSISTEM
Contoh komponen ekosistem pada padang rumput dan perairan :Satuan-satuan fungsional ekosistem adalah matahari
(dan energi lain) sebagai masukan; air, zat-zat hara (senyawa organik dan anorganik) di dalam tanah/ sedimen, organisme autotropik dan heterotropik yang menyusun jaringan makanan biotik
KOMPONEN EKOSISTEM
Autotropik Tumbuhan berhijau daun : rumput dan hijauan
Makroalgae dan mikroalgae (fitoplankton)
Heterotropik Herbivora : serangga & mamalia pemakan tumbuhan
Herbivora : ikan & zooplank-ton pemakan tumbuhan
Detritipora : pemakan detritus (invertebrata tanah)
Detritipora : pemakan detritus (invertebrata dasar perairan)
Karnivora : burung dan hewan lain di daratan
Karnivora : burung & hewan lain di perairan dan udara
Saprovora : Bakteri dan jamur perombak
Saprovora : Bakteri dan jamur perombak
Bahan organik diproduksi melalui proses proses fotosintesis Di seluruh dunia, setiap tahun dipro-
duksi lebih dari 100 milyar ton bahan organik
Fotosintesis dapat digambarkan sebagai reaksi oksidasi reduksi seperti berikut :
PRODUKSI
Energi⇓
6CO2 + 6H2O ⇒ C6H12O6 + 6O2
Dekomposisi atau respirasi adalah oksidasi biotik yang melepaskan energi
Semua tumbuhan tingkat tinggi, binatang, monera, protista dan hewan lainnya memperoleh energi mereka untuk memelihara dan membentuk bahan-bahan sel dengan cara dekomposisi
DEKOMPOSISI
Energi⇑
6CO2 + 6H2O ⇐ C6H12O6 + 6O2
Dekomposisi atau respirasi yang berlangsung dalam kondisi tanpa oksigen umumnya hanya dilakukan oleh kelompok organime saprofat seperti bakteri, ragi, protosoa, dan sebagainya
DEKOMPOSISI
Proses dekomposisi penting dalam ekosistem karena : Memungkinkan siklus unsur-unsur hara melalui
proses mineralisasi Membentuk celat dan senyawa organik yang
kompleks yang dapat mengikat dan melepas kembali senyawa organik untuk diambil oleh tumbuhan
Dengan bantuan mikroba, proses dekomposisi dapat megembalikan unsur-unsur hara dan melepas energi
Menghasilkan makanan (energi) untuk organisme-organisme lain pada rantai makanan detritus
menghasilkan zat-zat penghambat, stimulasi atau pengatur
Membantu proses pembentukan dan pemeliharaan kesuburan tanah/perairan
Menjaga kelangsungan kehidupan organisme anaerobik yang biomasnya lebih besar, misalnya manusia
PENGENDALIAN EKOLOGI Pengendalian biologis dari lingkungan biogoekimia
(Hipotesis Gaia) Organisme, terutama mikroorganisme, telah
berevolusi bersama dengan lingkungan fisik untuk membentuk sistem pengendalian yang rumit, yang memperta-hankan keadaan bumi agar tetap sesuai untuk kehidupan
Hipotesis Gaia menyatakan bahwa aktivitas penyanggaan dari tumbuhan dan mikro organisme memperkecil fluktuasi faktor-faktor fisik lingkungan yang memungkinkan terjadinyan kehidupan awal di bumi
PENGENDALIAN EKOLOGI Atmosfer Mars, Venus dan Bumi seandainya
tidak ada kehidupan dan atmosfer bumi saat ini (Locke,1978)
Atmosfer Mars VenusBumi Tanpa
Kehidupan
Bumi Saat Ini
CO2 95 98 98 0,03
N2 2,7 1,9 1,9 79
O2
(dalam %)0,13
sangatsedidit
sangatsedikit
21
suhu permukaan
(0C)- 53 477 290 - 50 13
Ekosistem memiliki sifat sibernetikaSuatu komponen untuk mengendalikan dan megatur
sistem sebagai suatu kesatuanFungsi-fungsi pengendalian ini bersifat kedalam dan
tidak berfungsi keluar seperti pada peralatan sibernetik yang dibuat oleh manusiaAlat pengontrol ada di dalam sub-sistem, misalnya
alat sibernetik hewanOtak hewan yang berdarah panas yang
mengendalikan suhu tubuhnyaContoh pengendalian sibernetik pada ekosistem
Dalam suatu ekosistem dimana terdapat herbivora dan karnivora
Karnivora yang biomasnya kecil dapat megen-dalikan populasi herbivora dengan cara memangsanya
SIFAT SIBERNETIK EKOSISTEM
Ada dua macam stabilitas
Stabilitas resisten
Kemampuan suatu ekosistem untuk bartahan terhadap kerusakan dan menjaga struktur dan fungsinya secara utuh
Stabilitas resiliensi
Kemampuan untuk pulih kembali apabila sistem mengalami suatu gangguan
Kedua macam stabilitas ini sulit dikembang-kan pada waktu yang bersamaan karena, setiap ekosistem mempunyai sifat emergen sendiri-sendiri
STABILITAS EKOSISTEM