efektivitas model pembelajaran savi (somatic ...repository.uinjambi.ac.id/948/1/tf.140567_muhammad...
TRANSCRIPT
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY,
VISUAL, INTELECTUAL) DENGAN PENDEKATAN ACCELERATED
LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM
SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD AHIR
NIM. TF. 140567
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY,
VISUAL, INTELECTUAL) DENGAN PENDEKATAN ACCELERATED
LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD AHIR
NIM. TF. 140567
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PERSEMBAHAN
Yang tercinta ALLAH SWT, takkan pernah lelah kulalui jalan demi
mencapai-MU. Terimakasih untuk rahmat-MU yang tiada henti. Hari ini
secercah harapan telah kugenggam, sepenggal asa telah kugapai,
Terimaksih Ya ALLAH, Kau berikan aku kesempatan untuk
membahagiakan orang-orang Yang kucintai dan kusayangi.
Untuk yang pertama, skripsi ini aku persembahkan kepada Ibunda
SITI ZAHARA Sosok yang pertama dari tujuan hidupku. Terimakasih
Ya ALLAH telah engkau berikan malaikat-Mu. Terimakasih telah
engkau lahirkan aku dalam rahimnya..
Untuk sosok yang penuh motivasi, yang mengajarkan arti hidup.
Ayahanda A.MANAF yang telah sabar tulus dan ikhlas membesarkanku,
membimbing dan mendidik ku hingga keperguruan tinggi, semoga
ALLAH SWT membalas jasa-jasa dan pengorbanan selama iya mendidik
diriku hingga sekarang ini. Tiada kata yang terindah dan tiada doa yang
paling bermakna untuk disampaikan kepada ALLAH SWT agar
memberikan balasan yang setimpal atas pengorbanan yang tulus selama
ini. Kekal dan abadi.
Aaminn.
Pasti akan ada sebuah kisah. Kisah yang akan kau ceritakan di sisa
usiamu nanti.
Untuk kedua saudaraku abang dan ayukku FIRMANZA &
DESMAROZA terimakasih sudah menjadi teman sekaligus saudara
untukku yang menjadi inspirasi buatku.
Sejuta terimaksih aku ucapkan kepada Bapak Drs. H. M. JUNAID,
M.Pd.I serta terimakasih juga untuk Bapak RUSTAN, M.Si selaku
pembimbing yang sabar dalam membimbing, menasehatkan dan
memberi semangat.
Terimaksih teruntuk sahabat-sahabat yang telah membantu (Eka,
Ena Triana, Haidir Ali dan Sri Harleli) Terimakasih untuk dukungan
serta motivasi yang kalian berikan.
Serta untuk sahabat-sahabat seperjuangan khususnya Fisika A & B
Angkatan 2014
Terimakasih telah menjadi tempat berbagi suka dan duka, saling
memotivasi dan berdiskusi selama berjuang berjuang bersama. Semoga
ALLAH SWT senantiasa menjaga Ukhuwah Islamiyah diantara kita.
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
MOTTO
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya. (QS. Al-‘Alaq ayat 1-5)
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan
tulis baca. ( Penerbit. Lembaga Percetakan Al-Qur’an Pemprov
Jambi 2012. Hal:537 )
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb
Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, Tuhan
Yang Maha ‘Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya,
atas iradahnya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan Salam atas
Nabi Muhammad SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini telah banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini Penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Jambi Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Jambi Sulthan Thaha Syaifuddin
Jambi.
3. Bapak Boby Syefrinando, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jambi
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Drs. H. M. Junaid, M.Pd.I, selaku dosen Pembimbing I dan Bapak
Rustan, S.Pd.,M.Si sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktu
dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepala Madrasah beserta Guru di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam
memperoleh data dilapangan.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Wassalamualaikum Wr,Wb
Jambi, Oktober 2018
Penulis
Muhammad Ahir
NIM.TF.140567
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRAK
Nama : Muhammad Ahir
Program Studi : Tadris Fisika
Judul : Efektivitas Model Pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory,Visual,Intelectual) dengan Pendekatan
Accelerated Learning terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas X Madrasah Aliyah Laboratorium.
Skripsi ini membahas tentang efektivitas model pembelajaran SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual) dengan menggunakan pendekatan Accelerated
Learning terhadap hasil belajar siswa Madrasah Aliyah Laboratorium Jambi Kelas
X pada materi gerak lurus GLB dan GLBB. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi Eksperimental Design. Teknik
pengambilan sampelnya yaitu dengan menggunakan teknik total sampling.
Sampel pada penelitian ini yaitu kelas X MIPA 1 sebagai kelas Eksperimen dan
kelas X MIPA 2 sebagai kelas Kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan pada
penelitian ini berupa observasi dan tes. Soal tes tersebut digunakan untuk melihat
hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik gain skor.
Hasil pengelolahan data diperoleh rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran SAVI sebesar 70,62% dan yang tidak menggunakan model
pembelajaran SAVI sebesar 59,06%. Standar deviasi yang menggunakan model
pembelajaran SAVI sebesar 10,487%, dan yang tidak menggunakan model
pembelajaran SAVI sebesar 7,861%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
hasil belajar fisika yang menggunakan metode eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan tidak menggunakan model pembelajaran SAVI, adanya
perbedaan hasil belajar ini juga terbukti melalui pengujian hipotesis yang
dilakukan yaitu ttabel = 2,02 < thitung = 3,96 > ttabel = 2,70. Karena hasil uji hipotesis
penilaian diperoleh ttabel = 5% , thitung > ttabel = 1%, sehingga H0 ditolak Ha
diterima. Sehingga dapat disimpulkan model pembelajaran SAVI efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata-kata kunci : Efektivitas, SAVI, hasil belajar.
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ABSTRACT
Nama : Muhammad Ahir
Program studi : Physics Education
Judul : Effectiveness of the SAVI Learning Model (Somatic,
Auditory, Visual, Intellectual) with an accelerated
learning approach to student learning outcomes of class
X Madrasah Aliyah Laboratorium.
This thesis discusses the effectiveness of SAVI learning models (Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual) using the Accelerated Learning approach to student
learning outcomes of the Class X Madrasah Aliyah Laboratory in straight motion
GLB and GLBB material. This research is a quantitative research using Quasi
Experimental Design method. The sampling technique is using total sampling
technique. The sample in this study is class X MIPA 1 as the Experiment class
and class X MIPA 2 as the Control class. The research instrument used in this
study was observation and test. The test questions are used to see student learning
outcomes.The data analysis technique used is the gain score technique. The data
management results obtained by the average learning outcomes of students who
use the SAVI learning model of 70.62% and those who do not use the SAVI
learning model for 59.06%. The standard deviation that uses the SAVI learning
model is 10.487%, and those who do not use the SAVI learning model are
7.861%. The results of this study indicate that physics learning outcomes that use
experimental methods are better than not using SAVI learning models, the
differences in learning outcomes are also proven by testing hypotheses that are t
table = 2.02< t count = 3.96 >t table = 2.70. Because the results of the assessment
hypothesis are obtained t table = 5%, t count> t table = 1%, so that H0 is rejected
by Ha accepted. So it can be concluded that SAVI learning model is effective in
improving student learning outcomes.
Key words: Effectiveness, SAVI, learning outcomes.
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
NOTA DINAS ................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
MOTTO ..........................................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................
ABSTRACT ....................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Indentifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Batasan Masalah.......................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ............... .......................................................... 6
B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 14
C. Kerangka Pikir............................................................................... 15
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 17
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 18
B. Pendekatan dan Desain Penelitian................................................. 18
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................... 19
D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 20
E. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 23
F. Teknik Analisis Data .................................................................... 26
G. Hipotesis Statistik ........................................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 30
B. Uji Hipotesis ................................................................................. 38
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................. 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 44
B. Saran ............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
CURRICULUM VITAE ................................................................................
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Desain Posttest-Only Control .......................................................... 19
Tabel 3.1. Data kelas X MIPA Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi ... 19
Tabel 4.1. Kisi-kisi instrumen soal tes hasil belajar ........................................ 21
Tabel 4.2. Tahap-tahap penggunaan model SAVI .......................................... 22
Tabel 4.3. Skor hasil belajar yang tidak menggunakan model SAVI .............. 30
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi skor hasil belajar fisika siswa kelas kontrol .. 32
Tabel 4.3. Skor hasil belajar yang menggunakan model SAVI ...................... 34
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi skor hasil belajar fisika siswa kelas eksperimen
......................................................................................................... 36
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Desain kerangka pikir............................................................. 16
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Grafik Histogram Hasil Belajar menggunakan model pembelajaran
tipe SAVI ................................................................................................... 33
Grafik 4.2. Grafik Histogram Hasil Belajar tidak menggunakan model
pembelajaran tipe SAVI ............................................................................. 37
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran
Lampiran 1. Silabus
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen
Lampiran 3. Lembar Validasi Dosen RPP Eskperimen
Lampiran 4. Lembar Validasi Guru RPP Eskperimen
Lampiran 5. RPP Kelas Kontrol
Lampiran 6. Soal Tes
Lampiran 7. Lembar Validasi Dosen Soal Essai
Lampiran 8. Lembar Validasi Guru Soal Essai
Lampiran 9. Uji Normalitas
Lampiran 10. Uji Reliabilitas
Lampiran 11. Daya Pembeda
Lampiran 12. Dokumentasi
Lampiran 13. Jadwal Penelitian
Lampiran 14. Daftar Riwayat Hidup
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, pendidikan sangat diperlukan untuk
mengadapi pengembangan zaman yang semakin maju agar tidak mudah di
bodohi oleh orang lain. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual (keagamaan),
pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta kemampuan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan di
indonesia diselenggarakan secara demokratis, berkeadilan, dan tidak
diskriminatif yaitu dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
mengembangankan kemampuan, membentuk watak, dan peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangaka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Proses pendidikan dan pembelajaran harus membutuhkan kerjasama antara
negara pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat secara luas.
Hal yang penting dalam pendidikan adalah proses pembelajaran. Proses
pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa. Oleh sebab itu
dalam proses pembelajaran guru sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa.
Sedangkan siswa diharapkan dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Akan tetapi dalam kenyataan tidak berjalan demikian. Berdasarkan hasil
observasi yang dilaksanakan pada tanggal 17 juli 2018 peneliti melakukan
wawancara dengan guru bidang studi fisika di Madrasah Aliyah
Laboratorium kota jambi yaitu dengan ibu Ike Maryanti S.Pd beliau
mengatakan bahwa materi pelajaran fisika oleh sebagian siswa merupakan
pelajaran yang dianggap siswa relative sulit, karena menurut para siswa
dalam pembelajaran fisika selalu berkaitan dengan rumus dan hitung-
hitungan sehingga beberapa siswa beranggapan bahwa pembelajaran fisika itu
membosankan dan sulit untuk dipahami. Dan siswa-siswa di sekolah ini
1
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
lemah dalam menghitung dan kurang pahamnya dalam mengaplikasikan
rumus-rumus yang ada. Sehingga menyebabkan siswa mudah jenuh dalam
mengikuti pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran fisika, sehingga nilai
hasil belajar siswa dibawah standar KKM yaitu 70, siswa yang diatas KKM
20 siswa, sedangkan yang dibawah KKM 29 siswa dari 49 siswa.
Hal ini disebabkan karena selama pembelajaran berlangsung guru
masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat konvensional.
Dimana aktivitas dalam proses belajar mengajar masih pada tingkat mencatat,
mendengar, dan memperhatikan penjelasan guru. Dengan model
pembelajaran ini siswa kurang berperan aktif dalam proses belajar mengajar
dan siswa akan menjadi cepat jenuh sehingga motivasi dalam belajar menjadi
kurang, sehingga menuntut guru lebih kreatif dalam menerapkan model
pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI (Somatic, Auditori,
Visual, Intelectual). Karena model pembelajaran kooperatif tipe SAVI
(Somatic, Auditori, Visual, Intelectual) merupakan model yang menekankan
bahwa belajar haruslah memamfaatkan semua alat indra yang dimiliki oleh
siswa. Rusma (2011) dalam Fatmawati and Dadi (2015) menyatakan bahwa
model pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa,
siswa diharapkan mampu melibatkan seluruh alat indranya dalam suatau
penerapan pembelajaran. Sedangkan Rizki (2011) menyatakan bahwa model
pembelajaran SAVI adalah aktifitas, maksudnya siswa bergerak aktif secara
fisik ketika belajar, dengan memamfaatkan alat indra dan melibatkan seluruh
tubuh/pikiran dalam proses belajar.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “EFEKTIVITAS MODEL
PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORIY, VISUAL,
INTELECTUAL) DENGAN PENDEKATAN ACCELERATED
LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X
MADRASAH ALIYAH LABORATORIUM.”
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat di
idenfikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kurang peran aktif siswa saat proses pembelajaran dapat membuat
siswa jenuh dalam belajar.
2. Materi dalam pembelajaran fisika kurang dipahsmi oleh siswa yang
tidak aktif berpartisipasi pada proses pembelajaran.
3. Pengunaan metode dan model pembelajaran yang monoton membuat
siswa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
4. Hasil belajar siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium kurang
optimal.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat lebih terfokus pada permasalahan yang ada maka
perlu diadakan pembatasan masalah,antara lain:
1. Objek penelitian adalah siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium
pada tahun ajaran 2018-2019.
2. Penelitian menggunakan model pembelajaran SAVI.
3. Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada hasil belajar siswa
aspek kognitif.
4. Kompetensi dasar pada mata pelajaran fisika yaitu GLB dan GLBB.
D. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang dan batasan masalah diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar model pembelajaran SAVI pada materi GLB dan
GLBB siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium?
2. Apakah model pembelajaran SAVI dengan pendekatan Accelerated
learning lebih efektif dibandingkan pembelajaran diskusi terhadap
kemampuan hasil belajar siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium?
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk
mengetahui:
1. Hasil belajar model pembelajaran SAVI pada materi GLB dan GLBB
siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium.
2. Efektivitas model pembelajaran SAVI dengan pendekatan Accelerated
learning dibandingkan dengan pembelajaran diskusi terhadap
kemampuan hasil belajar siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat diantaranya:
a. Bagi Sekolah
Untuk memberikan strategi pembelajaran yag baru agar
kualitas pendidikan siswa menjadi lebih baik dengan
mengoptimalkan berbagai alat indra yang dimiliki siswa.
b. Bagi Siswa
1) Dapat belajar sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.
2) Meningkatkan semangat dalam proses pembelajaran fisika,.
3) Dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa.
4) Memperoleh pengetahuan yang lebih bermakna.
c. Bagi Pendidik
1) Dapat memberi alternatif strategi pembelajaran baru untuk
meningkat efektivitas pembelajaran fisika.
2) Dapat memotivasi untuk lebih kreatif dan inovativ dalam
mengembangkan pembelajaran fisika.
d. Bagi Mahasiswa
1) Memperoleh pengetahuan tentang pembelajaran yang
menerapkan model SAVI dengan pendekatan Accelerated
learning.
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2) Memotivasi untuk mengembangkan strategi yang lain dalam
penelitian pada masa yang akan datang.
3) Dapat memotivasi dan menambah wawasan untuk
mengembangkan penelitian dalam memajukan dunia
pendidikan, khususnya pembelajaran fisika.
4) Dapat memotivasi untuk melakukan inovasi dalam proses
pembelajaran, serta menambah kesiapan dalam mengajar.
e. Bagi Pembaca dan Peneliti Lain
Memberikan informasi tentang pelaksanaan pembelajaran fisika
menngunakan model SAVI dengan pendekatan Accelerated
learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada
pembelajaran fisika.
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Efektivitas pembelajaran
Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa
jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Efektivitas
merupakan faktor yang sangat penting dalam pelajaran karena menentukan
tingkat keberhasilan suatu model pembelajaran yang digunakan.
Menurut Nana Sudjana (1990:50) efektivitas dapat diartikan sebagai
tindakan keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat
membawa hasil belajar secara maksimal. Keefektifan proses pembelajaran
berkenaan dengan jalan, upaya teknik dan strategi yang digunakan dalam
mencapai tujuan secara optimal, tepat dan cepat, sedangkan menurut
Sumardi Suryasubrata (1990:5) efektivitas adalah tindakan atau usaha yang
membawa hasil.
Mengacu dari beberapa pengertian efektivitas yang telah dikemukakan
oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa efektivitas
adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari penerapan suatu model
pembelajaran, dalam hal ini diukur dari hasil belajar siswa, apabila hasil
belajar siswa meningkat maka model pembelajaran tersebut dapat dikatakan
efektif, sebaliknya apabila hasil belajar siswa menurun atau tetap (tidak ada
peningkatan) maka model pembelajaran tersebut dinilai tidak efektif. Jadi
tingkat keefektifan model pembelajaran accelated learning.
Agar metode yang akan digunakan dalam suatu pembelajaran bias
lebih efektif makan guru harus mampu melihat situasi dan kondisi siswa,
termasuk perangkat pembelajaran. Kegiatan pembelajaran untuk peserta
didik berkemampuan sedang tentu berbeda dengan peserta didik yang
pandai. Metode caramah misalnya akan menjadi kurang efektif jika dipakai
dalam kelas dengan jumlah siswa besar, karena berbagai alasan, seperti
6
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sebagian mereka kurang memperlihatkan pembicaraan guru, bicara sendiri
dengan temannya, guru kurang optimal dalam mengawasi siswa (Ismail,
2008: 30).
Untuk menciptakan siswa yang berkualitas dan mampu menghadapi
perkembangan zaman maka kebutuhan pembaharuan dalam metode
merupakan suatu keharusan. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari proses
dan dari segi hasil. Dari segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitan apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%)
peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun social dalam proses
pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajaran yang tinggi,
semangat belajar yang besar dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan
dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi
perubahan yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya
sebagian besar (75%). Suatu proses belajar mengajar efektif dan bermakna
akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa
maupun guru itu sendiri. (Ismail, 2008: 30)
2. Pengertian Model Pembelajaran
a) Pengertian Model Pembelajaran
Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu
faktor tercapainya tujuan pembelajaran. Model pembelajaran merupakan
strategi yang digunakan guru dalam penyampaian materi. Model
pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelectual) merupakan
belajar yang menggabungkan empat cara belajar siswa yaitu somatik,
auditori, visual, dan intelektual.
Model pemebelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan
sebagai pedoman dalam merencanakan proses belajar mengajar dikelas
atau pembelajaran dalam tutorial (Trianto 2011). Sedangkan menurut
Harjanto (2008) dalam Zainal and Ali (2016) Model pembelajaran
merupakan kerangka yang digunakan dalam menagajar yang dijadikan
pedoman atau acuan dalam kegiatan pembelajaran. Selanjutnya (Joyce &
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
weil (1980)dalam Rusman)Rusman (2016) Model pembelajaran sebagai
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum,
mendesain materi-materi instruksional, dan memandu proses pengajaran
di ruang kelas atau setting yang berbeda. Lebih lanjut Ridwan (2013) ia
menyatakan bahwa Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual
berupa pola prosedur yang dikembangkan berdasarkan teori untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran adalah strategi yang digunakan dalam
penyampaian materi sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas. Di dalamnya terdapat tujuan-tujuan pembelajaran
dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran.
3. Model pembelajaran SAVI
Setiap model memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan
dengan model pembelajaran lainnya. Sesuai dengan singkatan dari SAVI
itu sendiri yaitu Somatis Auditori Visual dan Intelektual, maka
karakteristiknya ada empat bagian (Ngalimun 2017). Belajar dapat
optimal jika keempat karakteristik SAVI ada dalam satu peristiwa
pembelajaran.
Unsur-unsur model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual,
Intelectual) , yaitu :
(1) Somatic
Somatic berasal dari bahasa Yunani “soma” yang berarti
tubuh. Jadi belajar somatis berarti belajar dengan indra peraba,
kinestis, praktis, melibatkan fisik dan menggunakan serta
menggerakkan tubuh sewaktu belajar. Jika dikaitkan dengan belajar
maka dapat diartikan sebagai belajar dengan berbuat. Dengan
demikian pembelajaran somatis adalah pembelajaran yang
memanfaatkan dan melibatkan tubuh (indra peraba, kinestik,
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
melibatkan fisik dan menggerakkan tubuh sewaktu kegiatan
pembelajaran berlangsung).
(2) Auditory
Belajar dengan berbicara dan mendengar. Dalam pembelajaran
peserta didik membicarakan apa yang sedang dipelajari, berdiskusi,
menceritakan pengalaman, dan mengumpulkan informasi.
(3) Visual
Belajar dengan mengamati dan menggambarkan. Peserta didik
lebih memahami materi pembelajaran jika dalam pembelajaran
tersebut dapat melihat contoh nyata atau guru menggunakan media
sebagai penyampaian materi terhadap peserta didik.
(4) Intelektual
Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. Tindakan
pembelajar yang melakukan sesuatu dengan pikiran secara internal
ketika menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu
pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana, dan nilai
dari pengalaman tersebut. Hal ini diperkuat dengan makna
intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta,
memecahkan masalah, dan membangun makna. Hal ini dapat
diartikan peserta didik terlibat aktif dalamaktivitas seperti
memecahkan masalah, merumuskan pertanyaan, melahirkan gagasan
kreatif, mencari dan menyaring informasi yang diperoleh.
(Fatmawati and Dadi (2015)
Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran SAVI (Somatic
Auditori Visual Intelektual) adalah belajar yang melibatkan seluruh
panca indra yang di miliki siswa dan memanfaatkan media yang ada di
sekitar kita.
Dalam setiap pembelajaran hendaknya tercipta beberapa jenis
kegiatan, baik itu mendengar, melihat sampai pada tahap mengkreasi
sendiri sebuah karya dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
Karakteristik dalam model pembelajaran Somatis Auditori Visual dan
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Intelektual (SAVI) sudah mewakili semua aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran, karena peserta didik tidak hanya mendapatkan
pengetahuan semata melainkan dapat benar-benar memahami dan
mengalami secara langsung apa yang dipelajari. Di sini guru dituntut
untuk mengembangkan kreativitasnya dalam memfasilitasi siswa
dengan ragam alat peraga atau media yang menarik dalam pelaksanaan
pembelajaran fisika.
4. Tahap-tahap Pembelajaran SAVI
Adapun untuk memulai suatu proses pembelajaran SAVI dapat
dilakukan degan tahapan-tahapan sebagai berikut :
(1) Tahap persiapan
Tahap persiapan dilaksanakan dalam kegiatan pendahuluan.
Pada tahap ini guru membangkitkan minat siswa, memberikan
perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang, dan
menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar.
(2) Tahap penyampaian
Tahap penyampaian dilaksanakan dalam kegiatan inti. Pada
tahap ini guru hendaknya membantu siswa menemukan materi
belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan,
relevan, melibatkan pancaindera, dan cocok untuk semua gaya
belajar.
(3) Tahap Pelatihan
Sama seperti tahap penyampaian, tahap pelatihan jga
dilaksanakan dalam kegiatan inti. Pada tahap ini guru hendaknya
membantu siswa mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan dan
keterampilan baru dengan berbagai cara.
(4) Tahap penampilan hasil
Tahap penampilan hasil dilaksanakan dalam kegiatan penutup.
Pada tahap ini guru hendaknya membantu siswa menerapkan dan
memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka pada
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pekerjaan sehingga hasil belajar akan melekat dan penampilan hasil
akan terus meningkat. (Wahyu and Chairil (2013)
5. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran SAVI
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran Somatis Auditori Visual dan Intelektual (SAVI), valencia
(2016).
(1) Kelebihan Model Pembelajaran SAVI antara lain :
(a) Membangkitkan kecerdasan terpadu siswa secara penuh melalui
penggabungan gerak fisik dengan aktivitas intelektual.
(b) Memunculkan suasana belajar yang lebih baik, menarik dan
efektif.
(c) Mampu membangkitkan kreativitas dan meningkatkan
kemampuan psikomotor siswa.
(d) Memaksimalkan ketajaman konsentrasi siswa melalui
pembelajaran secara visual, auditori dan intelektual.
(e) Pembelajaran lebih menarik dengan adanya permainan belajar.
(f) Pendekatan yang ditawarkan tidak kaku tetapi dapat sangat
bervariasi bergantung pada pokok bahasan, dan pembelajaran itu
sendiri.
(g) Dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif. Orang yang
dapat belajar paling baik dalam lingkungan fisik, emosi dan
sosial yang positif yaitu lingkungan yang tenang sekaligus
menggugah semangat, adanya rasa minat dan kegembiraan
sangat penting untuk mengoptimalkan pembelajaran.
(h) Adanya keterlibatan pembelajaran sepenuhnya.
(i) Terciptanya kerja sama di antara pembelajar.
(j) Merupakan variasi yang cocok untuk semua gaya belajar. Orang
dapat belajar dengan baik jika mempunyai banyak variasi
pilihan belajar yang memungkinkannya untuk memanfaatkan
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
seluruh indranya dan menerapkan gaya belajar yang
dikuasainya.
(2) Kekurangan Model Pembelajaran SAVI
(a) Menuntut adanya guru yang sempurna sehingga dapat
memadukan keempat komponen dalam SAVI secara utuh.
(b) Penerapan model ini membutuhkan kelengkapan sarana dan
prasarana pembelajaran yang menyeluruh dan disesuaikan dengan
kebutuhan, sehingga memerlukan biaya pendidikan yang sangat
besar.
(c) Model yang memang tidak kaku tetapi harus disesuaikan dengan
pokok bahasan materi pembelajaran.
(d) Model Somatis Auditori Visual dan Intelektual (SAVI) ini masih
tergolong baru, banyak pengajar guru sekali pun yang belum
menguasai model Somatis Auditori Visual dan Intelektual (SAVI)
tersebut.
(e) Model Somatis Auditori Visual dan Intelektual (SAVI) ini lebih
cenderung kepada keaktifan siswa, sehingga untuk siswa yang
memiliki tingkat kecerdasan kurang, menjadikan siswa itu
minder.
6. Prinsip Model Pembelajaran SAVI
Dalam pelaksanaannya model pembelajaran SAVI memiliki
beberapa prinsip. Beberapa prinsip pembelajaran SAVI antara lain :
1. Pembelajaran melibatkan seluruh pikiran dan tubuh
2. Kerjasama membantu proses pembelajaran
3. Emosi positif sangat membantu pembelajaran.
4. Pembelajaran berarti berkreasi bukan mengkonsumsi.
5. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan.
Jadi pada dasarnya penerapan model pembelajaran SAVI lebih
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengutamakan bagaimana siswa berkreasi untuk menciptakan
kreativitasnnya sendiri. Hal ini berpengaruh pada proses belajar siswa
menjadi lebih terbuka dan akhirnya dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
7. Pendekatan Accelerated Learning
Accelerated Learning adalah pendekatan pembelajaran yang
didasarkan pada penelitian mengenai otak dan belajar. Sifatnya terbuka
dan luwes serta dapat menggunakan berbagai metode dan media.
Pembelajar diajak terlibat sepenuhnya. Accelerated Learning cocok
untuk semua gaya belajar dan memberi energi serta membuat proses
belajar menjadi manusiawi kembali. Accelerated Learning membuat
belajar menyenangkan dan benar-benar sangat mementingkan hasil.
Pendekatan pembelajaran ini dapat dikombinasikan dengan Modalitas
Otak. Secara umum, ada dua kategori utama tentang bagaimana manusia
belajar. Pertama, bagaimana cara menyerap informasi dengan mudah dan
kedua, cara otak mengatur dan mengolah informasi tersebut. Dengan
memanfaatkan kekuatan seluruh otak, pikiran dan seluruh diri untuk
belajar (pikiran, tubuh, emosi dan semua indra) merupakan kunci untuk
membuat belajar lebih cepat, lebih menarik dan lebih efektif.
8. Tujuan Accelerated Learning
Adapun tujuan dari cara belajar cepat antara lain :
a. Melibatkan secara aktif otak emosional yang berarti membuat
segala sesuatu lebih mudah diingat.
b. Mensikronkan aktivitas otak kiri dan otak kanan.
c. Menggerakkan kedelapan kecerdasan sedemikian sehingga
pembelajaran dapat diakses oleh setiap orang dan sumber daya
segenap kemampuan otak digunakan.
d. Memperkenalkan saat-saat relaksasi untuk memungkinkan konsolidasi
seluruh potensi otak berlangsung. Walaupun memahami sesuatu dan
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengigatnya merupakan hal yang berbeda, semua pembelajaran
agar bermanfaat perlu disimpan dalam memori.
B. Penelitian Relevan
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian, maka
peneliti mendeskripsikan beberapa karya yang mempunyai relavansi dengan
judul penelitian ini. Adapun karya-karya tersebut diantaranya:
Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati & Dadi (2015) tentang Study
Literasi Pengaruh Penerapan Pembelajaran Model Savi Yang Menggunakan
Metode Brainstorming Terhadap Konsistensi Konsepsi Dan Peningkatan
Kemampuan Kognitif Siswa SMA. Metode penelitian yang digunakan adalah
Bainstroming, adapun populasi penelitian ini adalah seluruh kelas XI salah
satu sekolah SMA Negeri dikota Banjar pada tahun 2015/2016. Penelitian ini
dirancang menggunakan metode Brainstorming. Menggunakan desain post
test, siswa selalu aktif dalam pembelajaran dan melibatkan berbagai indera
yang memungkinkan siswa belajar dengan lebih bermakna sehingga
kemampuan kognitif siswa tinggi dan siswa lebih konsisten terhadap konsep.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Eko and Astuti 2015)
tentang Model pembelajaran induktif untuk meningkatkan pemahaman
konsep dan keterampilan generik fisika. Metode penelitian yang digunakan
adalah quasi eksperimen, adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XII SMA Negeri 04Kota Bengkulu pada tahun pelajaran 2014/2015.
Sampel yang diambil dengan teknik purpossive random samplin. Penelitian
ini dirancang menggunakan metode eksperimen. Menggunakan desain post
test dan pre test post. Pemahaman konsep dan keterampilan generik siswa di
kelas yang menggunakan model pembelajaran induktif lebih tingggi
dibandingkan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung.
Selanjutnya yaitu Ovic Valencia (2016) tentang pengaruh model
pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar siswa. Sampel yang diambil
dengan teknik purpossive random samplin. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode Eksperimen. Menggunakan desain post test dan pre
test. Populasi yang dipakai adalah seluruh siswa kelas VII SMP yang ada
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dikota Jambi. Ternyata dengan menggunkan model pembelajaran SAVI
terdapat perubahan hasil belajar pada siswa.
C. Kerangka Pikir
Pada hakikatnya belajar Fisika adalah perubahan tingkah laku siswa
dalam memahami Fisika. Dengan pemahaman yang benar tentang konsep
Fisika diharapkan siswa dapat memecahkan berbagai masalah sehari-hari.
Belajar Fisika sering dianggap sulit tetapi bila siswa sudah memiliki
keinginan yang tinggi dalam belajar maka siswa tidak akan mudah putus asa
pada saat mengahadapi kesulitan dalam belajar Fisika. Siswa yang
mempunyai semangat belajar yang tinggi akan berusaha mencari cara untuk
mengatasi kesulitan belajarnya baik itu melalui buku paket, soal-soal, modul,
dan belajar keperpustakaan, bahkan sampai belajar kelompok atau bertanya
pada orang yang sudah ahli atau yang lebih memahami. Berbeda dengan
siswa yang semangat belajarnya rendah akan cepat menyerah ketika
menemukan kesulitan dalam belajar Fisika, sehingga dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa.
Proses belajar mengajar merupakan peran penting dalam pencapaian
hasil belajar. Guru mempunyai tugas utama dalam menyelenggarakan
pembelajaran, karena pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk
membelajarkan siswanya, salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah
dengan menggunakan strategi dan model belajar yang tepat. Strategi dan
model belajar yang dapat membangkitkan minat siswa pada mata pelajaran
Fisika khususnya materi Fisika, model pembelajaran yang tepat dalam proses
belajar mengajar adalah model belajar yang mampu menciptakan
keberhasilan dalam belajar.
Proses pembelajaran di Sekolah Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi saat ini guru masih menggunakan model pembelajaran Teacher
Centered Learning. Model pembelajaran ini cenderung menjadikan suasana
menoton dan kurang menggairahkan, menjadikan siswa kurang aktif dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Upaya
yang dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa dalam belajar
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
salah satunya dengan cara menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Salah satu model pembelajarn tersebut yaitu model Somatic Auditory Visual
Intelectual (SAVI) dengan Accelerated Learning. Berdasarkan analisa
masalah dan solusi yang peneliti temukan, maka didapat kerangka fikir pada
gambar 2.1.
Gambar 2. 1. Desain Kerangka Fikir
Berdasarkan gambar 2.1 menjelaskan bahwa setelah menganalisa
permasalahan dalam proses pembelajaran dan solusi permasalahannya maka
peneliti membuat kerangka fikir bahwa didalam proses pembelajaran peneliti
membagi sampel menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas eksperimen mendapat perlakuan proses pembelajaran menggunakan
Guru Proses Pembelajaran Siswa
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pembelajaran dengan model
Somatic Auditory Visual dan
Intelectual (SAVI) dengan
Accelerated Learning
Pembelajaran konvensial
Tes Tes
Terdapat pengaruh atau
tidak terdapat pengaruh
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dan kelas kontrol
mendapat perlakuan proses pembelajaran konvensional. Kedua kelas tersebut
diberikan tes setelah mealukan proses pembelajaran untuk mengetahui
terdapat pengaruh atau tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual
(SAVI) dengan Accelerated Learning diharapkan mampu melatih kerja sama
siswa yang baik, dan mampu memunculkan aktivitas-aktivitas yang selama
ini tidak terlihat dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa diharapkan
termotivasi dalam belajar dan mendapatkan kemudahan dalam menerima dan
memahami materi yang diajarkan. Somatic Auditory Visual Intelectual
(SAVI) ini diduga mampu membawa siswa pada suasana yang baru yang
membuat perasaan menjadi senang terhadap materi Fisika. Model ini akan
memunculkan motivasi belajar siswa, sikap positif terhadap proses
pembelajaran, dan tumbuhnya rasa percaya diri. Jika hal tersebut sudah ada
dalam diri siswa maka akan mudah untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal.
D. Hipotesis Penelitian
Menurut ( Sukardi : 2015 ) menyatakan bahwa “jawaban yang masih
bersifat sementara dan bersifat teoritis disebut. Hipotesis adalah alat yang
mempunyai kekuatan dalam proses inkuiri”. Karena hipotesis dapat
menghubungkan dari teori yang relevan dengan kenyataan yang ada atau
fakta, atau dari kenyataan dengan teori yang relevan. Berdasarkan
permasalahan, solusi, dan kerangka teori maka peneliti membuat rumusan.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran SAVI (Somatic
Auditory Visual Intelectual) efektif dalam meningkatkan hasil belajar fisika
siswa kelas x di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi yang terletak di kawasan kota jambi, Telanai Pura Simpang VI Sipin
Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan tahun ajaran 2018/2019 semester ganjil
selama satu bulan yaitu pada bulan juli. Materi pada penelitian ini yaitu
tentang gerak lurus GLB dan GLBB.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan
untuk menguji efektivitas model SAVI (Somatic Auditory Visual Intelectual)
dengan pendekatan Accelerated Learning terhadap hasil belajar siswa kelas x
pada materi gerak lurus GLB dan GLBB di Madrasah Aliyah Laboratorium
Kota Jambi. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
metode Quasi Eksperimental Design. Quasi Eksperimental Design adalah
metode penelitian yang memliki kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah pottest-only control
design. Setelah diberikan treatment (perlakuan) kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol diberikan tes yaitu posttest, untuk mengetahui keadaan
kelompok setelah treatment. Pada penelitian ini kelompok eksperimen, proses
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe model
Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI), untuk kelompok kontrol proses
pembelajarannya menggunakan metode konvensial. Menurut (Sugiyono
2014:76) desain Posttest-only Control dapat dilihat pada Tabel 3.1
18
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.1
Desain Posttest-only Control
Kelompok Perlakuan Posttest
(R) E X O
(R) K - O
Keterangan:
R = Pemilihan subyek secara acak
E = Kelas eksperimen
K = Kelas kontrol
X = Perlakuan peneliti dengan menggunakan metode Somatic, Auditory,
Visual, Intelectua (SAVI)
O = Tes akhir
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Babby (1983) dalam Sukardi (2015:53) mengemukakan bahwa “ populasi
adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara
teoritis menjadi target hasil penelitian”. Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X Tahun Ajaran 2017/2018 Sekolah
Madrasyah Aliyah Laboratorium Kota Jambi. yang berjumlah 130 orang
siswa. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2
Data kelas X MIPA Madrasyah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.
No
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1
2
X MIPA A
X MIPA B
9 orang
8 orang
17 orang
15 orang
26 orang
23 orang
Jumlah 17 orang 32 orang 49 Orang
Sumber : Guru Fisika Sekolah Madrasyah Aliyah Laboratorium Kota Jambi
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.2 menyatakan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XMIPA A berjumlah 26 orang, siswa kelas XMIPA B berjumlah 23
orang. Jadi, jumlah keseluruhan populasi penelitian ini adalah 49 orang siswa
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sukardi (2016) menyatakan bahwa “Sampel atau cuplikan adalah
sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Salah satu
syarat yang harus dipenuhi diantaranya adalah bahwa sampel harus diambil
dari bagian populasi yang dapat diambil sebagai sampel”. Sampel merupakan
bagian dari populasi yang dianggap mempunyai karakteristik yang sama
dengan populasi bukan pupulasi secara keseluruhan.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total
sampling. Teknik ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap kedua menentukan orang-orang yang
ada pada daerah itu secara sampling juga (Sugiuno,2012). Pada penelitian ini
yang menjadi sampel penelitian adalah kelas X MIPA 1 sebagai kelas
Eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe SAVI (Somatic
Auditory Visual Intelectual) dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas Kontrol yang
menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode
ceramah dan demonstrasi.
D. Instrumen Penelitian
1. Hasil Belajar Fisika
a. Definisi Konseptual
Menurut Ahmad Susanto (2012 : 5 ) mengemukakan bahwa
“hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar”. Hasil belajar adalah suatu
perubahan yang dilakukan seseorang atau anak didik untuk
memperoleh tingkah laku yang baru seacara keseluruhan berkat
pengalaman dan latihan dalam interaksi di lingkungan nya atau
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sekolah. Sebagai hasil belajar yang telah didapatkan, perubahan yang
terjadi pada siswa merupakan dasar untuk menentukan tingkat
keberhasilan siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran, dan
dijadikan tolak ukur menentukan tingkat keberhasilan dalam bentuk
pengetahuan nilai setelah mengalami proses pembelajaran.
b. Definisi Operasional
Hasil belajar yang diambil dalam penelitian ini adalah hasil
belajar ranah kognitif. Ranah kognitif diukur dengan tes yaitu tes yang
berjumlah 10 soal essai.
Pengukuran ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar
berupa skor hasil belajar fisika pada materi gerak lurus GLB dan
GLBB pada kelas X di Sekolah Madrasyah Aliyah Laboratorium
Kota Jambi. Pengambilan skor hasil belajar diperoleh dengan
memberikan instrument pengumpulan data berbentuk soal-soal tes
dan observasi. Soal-soal dan observasi tersebut diberikan kepada
siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan nantinya akan
terlihat perbedaan skor dari masing-masing kelas. Hasil belajar ini
akan menentukan adanya kenyamanan siswa dalam proses belajar
mengajar dan sebagai tolak ukur tercapai tidaknya tujuan
pembelajaran yang di harapkan.
a. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen soal tes hasil belajar
Dimensi Indikator Item
soal
Jumlah
Pengetahuan Mendefinisikan
(C1)
1,2,3,4
,5
5
Pemahaman Menghitung (C2) 6,7,8,9
,10
5
Jumlah 10
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Model Pembelajaran SAVI (somatic, auditory, visual, intelectual)
a. Definisi Operasional
Secara umum, Prosedur model pembelajaran SAVI (somatic,
auditori, visual, intelectual) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Tahap-tahan penggunaan model SAVI (somatic, auditori, visual,
intelektual)
Fase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Fase 1:
Tahap persiapan
(Kegiatan
pendahuluan)
Membangkitkan minat siswa,
memberikan perasaan positif
mengenai pengalaman belajar
yang akan datang, dan
menempatkan mereka dalam
situasi optimal untuk belajar.
Siswa
mendengarkan
Fase 2:
Tahap
penyampaian
(Kegiatan Inti)
Membantu siswa menemukan
materi belajar yang baru dengan
melibatkan panca indera, dan
cocok untuk semua gaya belajar.
Siswa mengerjakan
sesuai arahan guru
Fase 3:
Tahap pelatihan
(Kegiatan Inti)
Membantu siswa
mengintegrasikan dan menyerap
pengetahuan dan keterampilan
baru dengan berbagai cara.
Siswa menyimak
Fase 4:
Tahap
penampilan
hasil (Tahap
Penutup)
Memabntu siswa menerapkan dan
memperluas pengetahuan atau
keterampilan baru mereka pada
pekerjaan sehingga hasil belajar
akan melekat dan penampilan
hasil belajar akan terus
meningkat.
Siswa memberikan
contoh
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Instrument Pengumpulan Data
1. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2012) “ Mengemukakan bahwa
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.
Metode ini di gunakan peneliti untuk melihat keadaan lokasi
penelitian, keadaan dan aktivitas siswa dalam proses belajar megajar, dan
melihat bagaimana hasil belajar siswa.
2. Tes
Menurut (Arikunto 2006), tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok.
Metode ini penulis gunakan untuk mengadakan uji kemampuan siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran antara penggunaan metode eksperimen
dan metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan untuk
menguji validitas dan reliabilitas soal tes berikut rumusnya:
1. Validitas soal
Menurut (Arikunto 2006), “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.”
Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini penulis menggunakan
rumus Korelasi Point Biserial, yakni:
Rpbi =
Keterangan:
rpbi = Angka Indeks Korelasi Point Biserial
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Mp =Mean (nilai rata-rata hitung) skor yang dicapai oleh
peserta tes yang menjawab betul, yang dicari korelasinya
dengan tes secara keseluruhan.
Mt = Mean skor total.
SDt = Standar Deviasi dari skor total.
P = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item
yang sedang diuji validitas itemnya.
q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item
yang sedang diuji validitas itemnya.
Untuk memberikan interpretasi terhadap Rpbi, digunakan
tabel “R” Product Moment, dengan terlebih dahulu mencari df-nya (df
= N- nr).
2. Reabilitas Soal
Menurut (Arikunto 2006), Penentuan tes hasil belajar bentuk
objektif dalam penelitian ini penulis menggunakan formula Spearman-
Brown, yakni.
r11 =
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas tes secara keseluruhan
r22
11 = Koefisin korelasi product moment antara separoh (1/2) tes
(belahan I) dengan separoh (1/2) tes (belahan II) dari tes
tersebut.
1 & 2 = Bilangan konstanta
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk menentukan besarnya r22
11digunakan rumus:
rhh atau r22
11atau rxy =
Keterangan:
N = Jumlah subyek (sampel/testee)
X = Skor–skor hasil tes pada separoh belahan pertama.
Y = Skor–skor hasil tes pada separoh belahan kedua
3. Daya Pembeda (DP)
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). (Arikunto 2010)
Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks
kesukaran, indeks deskriminasi (daya bedanya) ini berkisar antara 0,00
sampai 1,00.
Rumus mencari D :
D =
= PA - PB
Dimana :
DP = Daya Pembeda
J = Jumlah Peserta Tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
43
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk uraian adalah dengan
menggunakan rumus berikut ini Kriteria :
0,70 - 1,00 soal baik sekali (sangat baik)
0,40 - 0,69 soal baik(tinggi)
0,20 - 0,39 soal cukup (sedang)
0,19 - 0,00 soal rendah (kurang) (Arikunto 2010)
4. Indeks Kesukaran Atau Proporsi (P)
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar, soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena di luar jangkauannya.(Arikunto 2010)
P =
Dimana :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut :
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah sukar
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah sedang
Soal dengan P 0,70 sampai 0,10 adalah mudah
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik
analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial.
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang digunakan untuk
menggambarkan keadaan sampel dalam bentuk persentase (%), rata-rata (
44
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (s), varians (s2), nilai
maksimum (xmaks), dan nilai minimum (xmin).
b. Analisis Inferensial
Analisis inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian,
yang dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai
prasyarat untuk pengujian hipotesis dan uji hipotesis.
c. Uji Normalitas
(Subana, Moersetyo et al. 2000) “ Normalitas sebaran data menjadi
sebuah asumsi yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang
dipakai dalam penganalisaan selanjutnya. pengujian normalitas di gunakan uji
chi kuadrat “.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji chi kuadrat
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan rata-rata kelas X
b. Menentukan kelas interval ( aturan stuges )
K = 1+ 3,3 log (n)
c. Menentukan rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil.
d. Menentukan panjang kelas interval (P)
P =
e. Menentukan simpangan baku (S)
f. Menentukan batas kelas
g. Menentukan nilai Z dengan rumus :
Z =
h. Mencari chi kuadrat (X2 hitung) dengan rumus :
X2 =
i. Membandingkan (X2 hitung) dengan (X
2 tabel) dengan criteria :
Jika X2 hitung > X
2 tabel maka distribusi data Tidak Normal
Jika X2 hitung < X
2 tabel maka distribusi data Normal
45
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Uji Homogenitas
Uji ini untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varians yang
homogen atau tidak dengan menggunakan uji F. Dengan Rumus :
Fhitung =
Dengan criteria pengujian :
Jika F hitung > F tabel maka distribusi data Tidak Homogen
Jika F hitung < F tabel maka distribusi data Homogen
c. Uji t
Uji t adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menhuji perbedaan
atau kesamaan dua kondisi / perlakuan dua kelompok yang berbeda dengan
prinsip memperbandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok / perlakuan itu.
Rumus uji “t” atau t test adalah (Sudijono 2005).
t0 =
Langkah perhitungan :
1. Mencari mean variabel I dengan Rumus :
M1 = M + i
2. Mencari mean variabel II dengan Rumus :
M2 = M + i
3. Mencari standar deviasi variabel I dengan rumus :
SD1 = i
4. Mencari standar deviasi variabel II dengan rumus :
SD1 = i
5. Mencari standar error mean variabel X dengan rumus :
SEM1 =
6. Mencari standar error mean variabel Y dengan rumus :
46
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
SEM2 =
7. Mencari standar error perbedaan antara mean variabel X dan mean
variabel Y dengan rumus :
SEM1- M2 =
8. Mencari t0 dengan rumus :
t0 =
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah:
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 = Kemampuan pemahaman konsep fisika siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe SAVI (Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual).
47
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Proses pembelajaran Fisika di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota
Jambi berlangsung selama 6 jam pelajaran (6 x 45 menit). Penulis melakukan 1
kali pertemuan dalam seminggu untuk masing-masing kelas. Materi yang
disampaikan penulis yaitu Gerak Lurus GLB (Gerak Lurus Beraturan) dan
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) kelas yang menjadi sampel pada
penelitian ini adalah kelas X MIPA 1(sebagai kelas eksperimen) sedangkan X
MIPA 2 (sebagai kelas kontrol). Kelas X MIPA 1 belajar Fisika pada hari
selasa sedangkan kelas X MIPA 2 belajar Fisika pada hari jum’at. Kelas X
MIPA 1 diberi perlakuan khusus dengan menngunakan model Somatic,
Auditory, Visual dan Intelectual (SAVI) dengan Accelerated learning
sedangkan kelas X MIPA 2 menggunakan model konvensional dengan metode
ceramah dan demonstrasi. Setelah diberikan materi Lurus GLB (Gerak Lurus
Beraturan) dan GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan), penulis memberikan
test pada kedua kelas tersebut. Test yang diberikan terlebih dahulu di uji
validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Test yang berikan
adalah tes essay, yaitu menyiapkan soal sebanyak 10 soal. Pada uji validitas
soal semua soal dinyatakan valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen
dalam penelitian.
1. Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA 2 Kelas Kontrol
Tabel 4.1 : skor hasil belajar fisika siswa yang tidak menggunakan model
pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, dan Intelectual (SAVI)
No Nama Siswa KKM Konversi Nilai
1 Afifah 70 5x100/10 50
2 Al Fariz 70 5,5x100/10 55
3 Ayu Lailatusa’adah 70 6x100/10 60
4 Azra Nurul Jannah 70 6x100/10 60
30
48
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5 Ega Putri Milanda 70 6x100/10 60
6 Fauzan 70 3,5x100/10 35
7 Yasmin Hafifah Nuri 70 5x100/10 50
8 M.Farhan 70 3x100/10 30
9 Marini 70 5,5x100/10 55
10 Mina Ramadhani 70 7x100/10 70
11 Nepta Safitri 70 8x100/10 80
12 Nesha Syakila 70 7x100/10 70
13 Nurhariyanti 70 8x100/10 80
14 Nurjannah 70 6x100/10 60
15 Purnama Febriani 70 5x100/10 50
16 Raudatul Jannah 70 8x100/10 80
17 Rezi Syahputra 70 5x100/10 50
18 Rezi 70 5x100/10 50
19 M. Romi 70 4x100/10 40
20 M. Fikri Syahputra 70 7x100/10 70
21 Yuwita Rapita Sari 70 5x100/10 50
22 Sudandi Ramadhan 70 6x100/10 60
23 Nur Ismi Nabila 70 6x100/10 60
1. Sebaran data
50 55 60 60 60 35
50 30 55 70 80 70
80 60 50 80 50 70
40 70 50 60 60
2. Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 80
Skor terendah (L) = 30
49
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Menentukan Rentangan (R)
R = (H – L) +1
= 80 – 30 + 1
= 50 + 1
= 51
4. Menentukan banyak kelas (K)
K = 1+ 3,3 log n
= 1+ 3,3 log 23
= 1 + 3,3 . 1,3617
= 1+ 4,4936
= 5,4936 = 6 ( Pembulatan )
5. Menentukan panjang kelas atau interval (i)
i =
=
= 8,5 = 8 ( Pembulatan)
6. Menyusun tabel distribusi frekuensi
Dari data diatas maka dapat disusun tabel distribusi frekuensi hasil belajar
fisika kelas kontrol.
Tabel 4.2: distribusi frekuensi skor hasil belajar fisika siswa kelas X
MIPA 2
Kelas
interval
F Xi X1
FX1
F(X1)2
FK(b) FK(a)
73 – 80 3 76,5 3 9 27 3 23
65 – 72 4 68,5 2 8 16 7 20
57 – 64 6 60,5 1 6 6 13 16
49 – 56 7 52,5 (M) 0 0 0 20 10
31 – 48 2 44,5 -1 -2 2 22 3
23 – 30
1 26,5 -2 -2 4 23 1
Jumlah 23 19 55
50
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7. Membuat Histogram
8. Mencari Mean
Mx = M1 + i
= 52, 5 + 8 .
= 52, 5 + 8 . (0,34)
= 52, 5 + (2,72)
= 55,22
9. Mencari Median
Me = L + i
= 31, 5 + 8 .
= 31, 5 + 8 . (-1,214)
= 31, 5 + (-9,712)
= 21,788
0
1
2
3
4
5
6
7
8
26,5 44,5 52,5 60,5 68,5 76,5
NILAI HASIL BELAJAR KELAS X IPA 2
51
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
10. Mencari Modus
Mo = L + i
= 31, 5 + 8.
= 31, 5 + 8 . (0,75)
= 31,5 + 6
= 37,5
11. Menentukan Standar Deviasi (SD)
SD =
=
=
=
=
= 10,48
2. Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA 1 Kelas Eksperimen
Tabel 4.3 : skor hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model
pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI)
No Nama Siswa KKM Konversi Nilai
1 Afrizal Kurniawan 70 7x100/10 70
2 Agri Fina Alamanda 70 8x100/10 80
3 Agus Tomi 70 7x100/10 70
4 Arham 70 7,5x100/10 75
5 Attahirah Kamila 70 6x100/10 60
6 Efniaga 70 7x100/10 70
7 Elza Edison 70 8,5x100/10 85
8 Eliza Rahmayani 70 8x100/10 80
52
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
9 Ikhsan Ramadhan Habibi 70 7x100/10 70
10 Ibnu Sina Al-Amin 70 8x100/10 80
11 Lilisa Azzahra 70 5,5x100/10 55
12 Nurul Suhadah 70 6x100/10 60
13 Rahmat Ferdi 70 7x100/10 70
14 R.A. Fani Azzahra Putri 70 7x100/10 70
15 Riska Yunitasya 70 6x100/10 60
16 Rifatul Uliyah 70 6x100/10 60
17 Salwa Khairunnisa 70 7x100/10 70
18 Ummul Hasanah 70 7,5x100/10 75
19 Wahyu Nugroho 70 9x100/10 90
20 Yola Armita 70 6x100/10 60
21 Robiatul Adawiyah 70 8x100/10 80
22 Riska Widya Sari 70 8x100/10 80
23 Riska Dwi Yolanda 70 7x100/10 70
24 Nila Sari 70 7,5x100/10 75
25 Nur Aisyah 70 6x100/10 60
26 Dewi Kurniati 70 6x100/10 60
1. Sebaran data
70 80 70 75 60 70
85 80 70 80 55 60
70 70 60 60 70 75
90 60 80 80 70 75
60 60
2. Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertinggi (H) = 90
Skor terendah (L) = 55
53
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Menentukan Rentangan (R)
R = (H – L) +1
= 90 – 55 + 1
= 35 + 1
= 36
4. Menentukan banyak kelas (K)
K = 1+ 3,3 log n
= 1+ 3,3 log 26
= 1 + 3,3 . 1,4149
= 1+4,6691
= 5,6691 = 6 ( Pembulatan )
5. Menentukan panjang kelas atau interval (i)
i =
=
= 6 ( Pembulatan)
6. Menyusun tabel distribusi frekuensi
Dari data diatas maka dapat disusun tabel distribusi frekuensi hasil belajar
fisika kelas eksperimen
Tabel 4.4: distribusi frekuensi skor hasil belajar fisika siswa kelas X
MIPA 1
Kelas
interval
F Xi X1
FX1
F(X1)2
K(b) K(a)
85 – 90 2 87,5 1 2 6 2 26
79 – 84 5 81,5 2 10 20 7 24
73 – 78 3 75,5 3 9 27 10 19
67 – 72 8 69,5 (M) 0 0 0 18 16
61 – 66 0 63,5 -1 0 0 26 8
55 – 60 8 57,5 -2 -16 12 0 0
Jumlah 26 5 65
54
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
7. Membuat Histogram
8. Mencari Mean
Mx = M1 + i
= 69, 5 + 6 .
= 69, 5 + 6 . (0,07)
= 69, 5 + (0,42)
= 69,92
9. Mencari median
Me = L + i
= 61, 5 + 6 .
= 61, 5 + 6 . (0.5)
= 61, 5 + (3)
= 64,5
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
57,5 63,5 69,5 75,5 81,5 87,5
NILAI HASIL BELAJAR KELAS X IPA 1
55
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
10. Mencari Modus
Mo = L + i
= 61, 5 + 6.
= 61, 5 + 6 . (1)
= 61,5 + 6
= 67
12. Menentukan Standar Deviasi (SD)
SD =
=
=
=
=
= 9,97
B. Uji Hipotesis
Analisis yang penulis gunakan dalam pembuktian hipotesis penelitian ini
adalah uji hipotesis, rumus nya sebagai berikut :
1. Uji hipotesis
langkah-langkah perhitungannya adalah :
1. Mencari mean variabel I dengan rumus
M1 = M + i
= 52, 5 + 8 .
= 52, 5 + 8 . (0,82)
= 52, 5 + (6,56)
= 59,06
56
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Mencari mean variabel II dengan rumus
M2 ] = M + i
= 69, 5 + 6 .
= 69, 5 + 6 . (0,192)
= 69, 5 + (1,152)
= 70,625
3. Mencari standar deviasi variabel I dengan rumus
SD1 =
=
=
=
=
= 10,487
4. Mencari standar deviasi variabel II dengan rumus
SD2 =
=
=
=
=
= 9,416
5. Mencari standar error mean variabel I dengan rumus
SEM1 =
=
=
=2,236
57
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6. Mencari standar error mean variabel II dengan rumus
SEM2 =
=
=
= 1,883
7. Mencari Standar Error Perbedaan Antara Mean Variabel I dan Mean
Variabel II Dengan Rumus
SEM1- M2 =
=
=
=
=2,92
8. Mencari t0 dengan Rumus
t0 =
=
= 3,96
9. Member interpretasi terhadap “ t “
Df atau db = (N1 + N2 – 2 )
= 26 + 23 – 2
= 47
Df pada taraf signifikan 5 % ttabel = 2,021
Pada taraf signifikan 1 % ttabel = 2,704
Sementara t0 yang diperoleh = 3,96 dan lebih besar dari pada ttabel (baik
signifikan 5% maupun 1%).
Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
perbandingan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang diajarkan
dengan menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI)
dengan tidak menggunakan model Somatic, Auditory, Visual, Intelectual
(SAVI) yaitu model konvensional pada materi gerak lurus GLB (gerak lurus
beraturan) dan GLBB (gerak lurus berubah beraturan) di Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi, yaitu :
5 % t0 1%
58
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2,02 < 3,96 > 2,70
Perbedaan yang signifikan ini merupakan hasil pengujian hipotesis
yang dilakukan terhadap sampel yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan
demikian perbedaan hasil belajar siswa bisa terjadi karena kemampuan siswa
yang berbeda dilihat dari metode yang digunakan guru saat mengajar. Kondisi
ini tentu menjadi panduan dalam belajar di kelas.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat perbedaan antara
hasil belajar kelas X MIPA 1 (kelas eksperimen) dan X MIPA 2 (kelas
kontrol). Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa, perbedaan ini
terjadi karena proses belajar yang diterapkan berbeda.
Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) dengan Accelerated Learning dapat
memberikan konstribusi yang baik bagi proses pembelajaran Fisika siswa
dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) dengan Accelerated Learning. Siswa jadi
berminat, bersemangat, percaya diri dan meningkatkan rasa ingin tahu mereka
karena pembelajaran ini menggunakan totalitas aktivitas dan menggunakan
proses pembelajaran yang berbasis game namun serius. Dari rata-rata hasil
belajar siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran model Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) pada materi Gerak Lurus di Madrasah
Aliyah Laboratorium Kota Jambi sebagai kelas kontrol ( X MIPA 2) rata-
ratanya adalah 59,06 dari jumlah siswa sebanyak 23 orang siswa. Siswa
mendapat nilai diatas rata-rata sebanyak 7 orang dibawah rata-rata sebanyak 16
orang. Dan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran model Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) pada materi
Gerak Lurus di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi sebagai kelas
eksperimen ( X MIPA 1) rata-ratanya adalah 70,62 dari jumlah siswa sebanyak
26 orang siswa. Siswa mendapat nilai diatas rata-rata sebanyak 18 orang
dibawah rata-rata sebanyak 8 orang.
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa nilai untuk post test dengan
model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) belum bisa
di kategorikan baik karena masih banyak siswa yang belum mencapai KKM
walaupun ada juga yang sudah mencapai KKM.
Dengan perbedaan mean menggunakan model pembelajaran Somatic,
Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) lebih besar dibandingkan mean tidak
menggunakan model pembelajaran .
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji t pada hasil
posstest maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory,
Visual, Intelectual (SAVI) dengan tidak menggunakan model pembelajaran
Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) pada materi Gerak Lurus GLB
(gerak lurus beraturan) dan GLBB (gerak lurus berubah beraturan) yang
dilakukan di Madrasah Aliyah Laboratorium Kota Jambi.
`
60
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar model pembelajaran SAVI pada materi GLB dan GLBB
siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium mengalami peningkatan
yang segnifikan
2. Model pembelajaran SAVI dengan pendekatan Accelerated learning
lebih efektif dibandingkan pembelajaran diskusi terhadap kemampuan
hasil belajar siswa kelas x Madrasah Aliyah Laboratorium
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian di Madrasah Aliyah
Laboratorium Kota Jambi yang sudah di paparkan oleh penulis, maka peneliti
memberikan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi guru
a) Guru dapat mencoba menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory,
Visual dan Intelectual (SAVI) pada mater Gerak Lurus.
b) Guru harus mampu mengalokasikan waktu dengan sebaik – baiknya ketika
menggunakan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual dan
Intelectual (SAVI) sehingga seluruh kegiatan dapat diterapkan sesuai
aturan.
2. Bagi Siswa
a) Siswa diharapkan melakukan eksperimen dengan sungguh-sungguh agar
hasil yang didapatkan akurat.
b) Siswa harus berani bertanya kepada guru apabila pada saat pembelajaran
masih ada materi yang belum jelas dan belum di pahami agar siswa dapat
memahami dan mendapatkan hasil belajar yang optimal.
c) Siswa diharapkan selalu aktif, kreatif, kritis, dan bertanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah selama mengikuti kegiatan belajar.
43
61
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
DAFTAR PUSTAKA
(Asyiah Nur Lis, Slamet et al. 2013) Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara.
Asyiah Nur Lis, H. Slamet, et al. (2013). "Penerapan Pendekatan Accelerated
Learning Dengan Modalitas Otak Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar
Siswa (Siswa Kelas VIII SMP Negeri 9 Jember)." Pancaran 2(4): 130.
Eko and Astuti (2015). "Model pembelajaran induktif untuk meningkatkan
pemahaman konsep dan keterampilan generik fisika." penelitian dan
pengembangan pendidikan fisika 1.
Fatmawati and Dadi (2015). "Study literasi pengaruh penerapan pembelajaran
model savi yang menggunakan metode brainstorming terhadap konsistensi
konsepsi dan peningkatan kemampuan kognitif." Prosiding seminar
nasional fisika 4: 3.
Ngalimun (2017). Strategi pendidikan. Bantul yogyakarta, Prama ilmu
Ridwan (2013). Inovasi pembelajaran. Jakarta, Bumi aksara.
Rusman (2016). Model-model pembelajaran Jakarta, Pt rajagrafindo persada.
Satori, D. a. and A. Komariah (2013). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung,
Alfabeta.
Subana, R. Moersetyo, et al. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung, CV Pustaka
Setia.
Sudijono, A. (2005). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta, PT.Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung,
Alfabeta.
62
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Trianto (2011). Model pembelajaran terpadu. Jakarta, Bumi aksara.
valencia, O. (2016). Pengaruh model pembelajaran SAVI (somatic auditori visual
intelektual) terhadap hasil belajar siswa. Tarbiyah dan keguruan. Jambi,
UIN STS Jambi: 19.
Wahyu and Chairil (2013). "Efektivitas model pembelajaran savi dalam
pembelajaran matematika untuk mengembangkan karakter mandiri siswa."
EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, 1: 85.
Zainal and Ali (2016). Kumpulan metode pemblajaran. Bandung, Satu nusa.