i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK RANGKAIAN LISTRIK
DALAM SUBTEMA 1 HIDUP RUKUN
UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Novita Rusilia Tama
NIM. 131134276
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI
(PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Yang selalu memberi berkat, rahmat kesehatan, perlindungan, serta petunjuk
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
Keluarga tercinta
Bapak Blasius, mama Maria Fatima, kakak Stevy Ekawati, adik Sindy Erika yang
selalu memberikan doa, perhatian, dukungan serta kasih sayang yang tiada henti
Opa Bernadus (alm), opa Yosep (alm), oma Rosalia (almh), oma Bibiana (almh), opa
pater Alosius Ombos, OFM, bapa Sebastianus dan mama Kristina yang telah
memberikan dukungan berupa doa dan semangat
Sahabat terbaik
Kakak Harry Dolores, Ririn Jaru, Titin Murni, Ina Jun, Ketrin Baso, kakak Vera
Nelci yang telah membantu memberikan masukan dan motivasi
Sahabat spesial Ferry Jehadut yang selalu mendukung dan membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Teman-teman seperjuangan PPGT PGSD USD Angkatan 2013 yang selalu
memberikan motivasi, semangat, kasih sayang, dan kebersamaan
Dosen-dosen Terbaik
Pak Puji, Pak Galih, Pak Rohandi, Pak Rusmawan, Pak Paulus Wahana, Pak
Adimassana, Ibu Maslichah, Ibu Ika,
Yang selalu menasehati dan memperbaiki kesalahan selama mengikuti perkuliahan
Keluarga Besar Student Residence
Pamong dan teman-teman SR
Yang selalu memberikan perlindungan, nasihat, kasih sayang, dan motivasi
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya
pada Tuhan”
(Yeremia 17:7)
“Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang disertai
dengan doa”
“Sesungguhnya kesuksesan itu berjalan di atas kesusahan dan pengorbanan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Novita Rusilia Tama
Nomor Mahasiswa : 131134276
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Rangkaian
Listrik dalam Subtema 1 Hidup Rukun untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Februari 2017
Yang menyatakan
Novita Rusilia Tama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PADA MATERI POKOK RANGKAIAN LISTRIK
DALAM SUBTEMA 1 HIDUP RUKUN
UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Novita Rusilia Tama
Universitas Sanata Dharma
2017
Kebutuhan guru terhadap media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik untuk mengemas konsep rangkaian listrik seri dan paralel merupakan alasan
dilakukannya penelitian dan pengembangan ini. Tujuan utama dilakukannya
penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan sebuah produk berupa media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik pada subtema 1 Hidup Rukun
untuk siswa kelas V sekolah dasar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan dari hasil
modifikasi antara model Borg & Gall dan Sugiyono. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi 5 langkah yaitu: 1) analisis masalah; 2)
pengumpulan data; 3) pengembangan produk; 4) validasai produk; 5) revisi produk
hasil validasi, hingga menghasilkan produk final berupa media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik pada subtema 1 Hidup Rukun untuk siswa kelas
V sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara
dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru SD kelas
V SD Negeri Kalasan 1, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas
media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik oleh dua orang pakar media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik, dan dua orang guru kelas V
sekolah dasar. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan skala 5
mengacu pada Sukardjo (2008:101).
Validasi media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
berpedoman pada 14 aspek penilaian. Validasi dari dua pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik menghasilkan skor 4,42 (Sangat Baik) dan 4,35
(Sangat Baik). Validasi dari dua guru kelas V sekolah dasar menghasilkan skor 4,28
(Sangat Baik) dan 4,71 (Sangat Baik). Media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik memperoleh rerata skor 4,44 dengan kategori “Sangat Baik”.
Dengan demikian, media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik yang
dikembangkan berkualitas sangat baik serta layak diujicobakan dalam pembelajaran.
Kata kunci: Media pembelajaran konvensional, papan rangkaian listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPING OF THE ELECTRICITY CONNECTING STRUCTURE BOARD
AS A CONVENTIONAL LEARNING MEDIA IN HIDUP RUKUN SUB THEME
OF (RANGKAIAN LISTRIK) ELECTRICITY CONNECTING STRUCTURE
MATERIAL FOR GRADE V ELEMENTARY STUDENTS.
Novita Rusilia Tama
Universitas Sanata Dharma
2017
The needs of the electricity connecting structure board to set the seri and
parallel of the electricity connecting structure concept as the conventional learning
media became the main reason of this research. The principal aim of this research is
to produce a product as like as the electricity connecting structure board media in
“hidup rukun” subtheme for grade v elementary students.
This research is the kinds of research and development from modification
result by Borg and Gall and Sugiyono. The elaboration procedure that is used in this
research include five steps they are (1) the problem analysis, (2) the data collection
(3) the development of product (4) the validation of product and (5) the revision of
product validation result, until produce the final product design in the form of the
electricity connecting structure boars media in “Hidup Rukun” subtheme for grade v
elementary students.
The instruments that used in this research are: list of interview questions of
the needed analysis and questionnaire. Interview is used to analyze the needed of
grade V teachers at SDN Kalasan 1, however the questionnaire is used to validate the
quality of the electricity connecting structure board as the conventional media by two
experts of conventional learning media and two teachers of grade V elementary
school. The analysis techniques in this research is using 5 scale related to Sukardjo
(2008: 101)
The validation of the electricity connecting structure board media is
orientated to 14 aspect of assessment. The validation from two experts in
conventional learning media of the electricity connecting structure boars produce the
score 4,42 (very good) and 4,35 (very good). The validation from two teachers of
grade V elementary school produce the score 4,28 (very good) and 4,71 (very good).
It can be conclude that the conventional learning media of the electricity connecting
structure boars acquire the average score 4,44 with the category “very good”. So,
the conventional learning media of the electricity connecting structure board that has
developed with the very good quality and suitable to be used in the process of
learning .
Key words: conventional electricity connecting structure, learning media, the
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan tuntunan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Rangkaian
Listrik dalam Subtema 1 Hidup Rukun untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar” dengan
baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak
mendapat bantuan, bimbingan, serta motivasi dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Maka pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,
memberi motivasi serta masukan yang positif sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Validator Pakar Media Pembelajaran
Konvensional Papan Rangkaian Listrik yang telah memberikan bantuan dalam
penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku Validator Pakar Media
Pembelajaran Konvensional Papan Rangkaian Listrik yang telah memberikan
bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.
6. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan
bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
8. Khatarina Supatminingsih, S.Pd. selaku Kepala SD Kanisius Eksperimental
Mangunan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk
penelitian.
9. Paula Novi Chandra, S.Pd. selaku guru kelas V SD Kanisius Eksperimental
Mangunan yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk
penelitian.
10. Ayah dan Ibunda tercinta, Bapak Blasius dan Mama Maria Fatima yang setia
memberikan doa serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakak Stevy Ekawati dan adik Sindy Erika yang selalu memberi semangat serta
doa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga besarku, opa Bernadus, opa Yosep, oma Rosalia, oma Bibiana, opa
Pater Aloysius Ombos, OFM, bapa Sebastianus, mama Kristina, kakak Stevy
Ekawati, kakak Ardi Noven dan adik Sindy yang selalu memberi dukungan serta
nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat spesial Ferry Jehadut yang selalu mendukung dan membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat terbaik, kakak Harry Dolores, Ririn Jaru, Titin Murni, Ina Jun, dan
Ketrin Baso, Ririn Andung, Nita, Ocik, Dini, Lili, Onik, Obet, Andi, Olla, Riko
yang selalu memberikan doa dan semangat.
15. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PPGT Angkatan 2013 yang selama ini
selalu mendukung, memberikan semangat, berbagi kebahagiaan, dan berjuang
bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
16. Para pamong asrama dan segenap keluarga besar Student Residence Sanata
Dharma yang memberi ketenangan, dukungan, serta rasa nyaman sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang turut berperan besar
dalam menyusun skripsi ini, peneliti ucapkan terima kasih.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhir
kata, peneliti mengucapkan selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita
semua.
Yogyakarta, 10 Februari 2017
Peneliti
Novita Rusilia Tama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................x
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................xv
DAFTAR BAGAN ................................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian..................................................................................................................8
E. Batasan Istilah .......................................................................................................................10
F. Spesifikasi Produk ................................................................................................................11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka .....................................................................................................................14
1. Media Pembelajaran .........................................................................................................14
2. Media Pembelajaran Konvensional ..................................................................................31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Materi Rangkaian Listrik ..................................................................................................35
B. Penelitian Relevan ................................................................................................................37
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................................44
D. Daftar Pertanyaan .................................................................................................................46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .....................................................................................................................47
B. Setting Penelitian ..................................................................................................................47
C. Prosedur Pengembangan ......................................................................................................49
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................................55
E. Instrumen Penelitian .............................................................................................................56
F. Teknik Amalisis Data ...........................................................................................................59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan ..............................................................................................................63
B. Deskripsi Produk Awal.........................................................................................................67
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Konvensional ...........................................72
D. Revisi Produk .......................................................................................................................73
E. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas V .................................................................................75
F. Revisi Produk ........................................................................................................................76
G. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan.................................................................................78
1. Kajian Produk Akhir ....................................................................................................78
2. Pembahasan .................................................................................................................81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................87
B. Keterbatasan Pengembangan ................................................................................................88
C. Saran .....................................................................................................................................89
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................90
LAMPIRAN ..............................................................................................................................92
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................................221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian.......................................................................................................48
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ................................................................................................58
Tabel 3.3 Pedoman Kuesioner (angket) ....................................................................................59
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala lima .........................................................................................60
Tabel 3.5 Kriteria Skor Skala Lima ..........................................................................................62
Tabel 4.1 Komentar & saran Perbaikan Validator P dan Revisi ...............................................74
Tabel 4.2 Komentar & saran Perbaikan Validator M dan Revisi .............................................74
Tabel 4.3 Komentar & saran Perbaikan Validator P dan Revisi ...............................................76
Tabel 4.4 Komentar & saran Perbaikan Validator K dan Revisi ..............................................77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................43
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................................................46
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Development (R&D) .....................................................................................................52
Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan ............................................................................53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik ...........................................................................................................................70
Gambar 4.2. Buku petunjuk penggunaan media .......................................................................71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian..............................................................................................93
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian .................................................................................96
Lampiran 3. Surat Izin Validasi ................................................................................................98
Lampiran 4. Surat Keterangan Validasi ..................................................................................100
Lampiran 5. Rangkuman Wawancara .....................................................................................102
Lampiran 6. Data Mentah Skor Validasi Pakar Media Pembelajaran
Konvensional .....................................................................................................106
Lampiran 7. Data Mentah Skor Validasi Guru SD Kelas V ...................................................114
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian .......................................123
Lampiran 9. Riwayat Hidup ....................................................................................................221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun suatu bangsa.
Dengan adanya pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan di
berbagai bidang pengetahuan. Pendidikan saat ini berorientasi pada nilai-nilai
budaya sehingga mampu memberdayakan semua peserta didik sesuai dengan
kemampuan, bakat, minat, serta kondisi fisik yang dimilikinya. Pidarta (2013:30-
31) mengatakan bahwa pendidikan merupakan sistem terbuka, sebab tidak
mungkin pendidikan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik bila mengisolasi
diri dengan lingkungan. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, baik
pemerintah/sekolah, orang tua dan masyarakat. Dewasa ini pendidikan di
Indonesia masih sangat memprihatinkan. Pendidikan masih belum dijangkau oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Banyak hal yang menjadi faktor utamanya, bukan
hanya dari pemerintah yang tidak menyediakan fasilitas atau tenaga guru yang
berkurang namun karena masyarakat itu sendiri yang belum memahami
bagaimana pentingnya pendidikan untuk kehidupannya. Persoalan mendasar
tentang pendidikan kurang diminati karena dianggap tidak menyumbangkan
pemikiran yang bisa dipakai untuk pemecahan langsung terhadap persoalan-
persoalan yang dihadapi masyarakat menyangkut praktik pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam pendidikan Indonesia begitu banyak disiplin ilmu di sekolah dasar
yang harus dikuasai, salah satunya adalah IPA. Samatowa (2011:5-9)
mengatakan, IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat
membuat pendidikan IPA menjadi penting serta perlu diberikan kesempatan
untuk berlatih keterampilan-ketserampilan proses IPA dan perlu dimodifikasikan
sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Persepsi awal orang-orang
tentang IPA pasti kurang baik, apalagi untuk siswa SD. Persepsi siswa yang
seperti itu bisa kita ubah jika siswa diajarkan dengan baik dan dalam suasana
yang menyenangkan, IPA akan diterima sebagai mata pelajaran yang
membangkitkan minat peserta didik. Ada beberapa alasan yang menyebabkan
mata pelajaran IPA harus dipelajari oleh peserta didik yakni; a) bila IPA diajarkan
dengan cara yang tepat, maka IPA merupakan mata pelajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis, b) bila IPA diajarkan dengan
percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah
merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. IPA sebagai disiplin ilmu
dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting.
Dengan upaya yang lebih menekankan bagaimana anak belajar, kita dapat melihat
bahwa pembelajaran IPA di kelas dipandang sebagai suatu proses aktif, dan
sangat dipengaruhi apa yang sebenarnya ingin dipelajari anak.
Namun, pada zaman sekarang jika melihat bagaimana penerapan konsep
IPA di sekolah-sekolah, peserta didik tidak mengalami secara langsung proses
belajar. Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menyebabkan peserta didik hanya sebatas mengetahui tetapi tidak memahami
terkait apa yang dipelajarinya. Oleh karena itu, dalam hal ini seorang guru harus
memperhatikan dengan baik apa yang dibutuhkan peserta didik. Guru harus bisa
menghasilkan sesuatu yang dapat menunjang proses pembelajaran, salah satunya
berupa media pembelajaran atau alat peraga yang dapat menarik minat siswa serta
membantu guru dalam menyampaikan materi sehingga tujuan pembelajaran
tercapai secara efisien.
Dalam suatu proses belajar mengajar, salah satu yang sangat penting
adalah tersedianya media pembelajaran. Media pembelajaran menjadi salah satu
komponen penting dalam mendukung setiap proses pembelajaran. Arsyad
(2007:3) menyebutkan bahwa “kata media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab,
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan”. Secara garis besar, guru, buku teks, atau lingkungan sekolah merupakan
media. Sedangkan secara khususnya, pengertian media belajar adalah alat-lat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Jadi dapat disimpulkan media belajar adalah
sarana yang digunakan pendidik dalam membantu memudahkan proses
pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga peserta didik
dapat dengan mudah memahami dan menangkap materi yang dipelajari.
Guru harus bisa melihat dan memperhatikan apa yang dibutuhkan
peserta didik terutama dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam persiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pembuatan media pembelajaran, guru harus mengetahui tujuan pembelajaran
yang akan dicapai siswa. Sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung
guru menggunakan media serta siswa dapat termotivasi untuk aktif belajar.
Selain itu juga, dalam pembuatan media guru harus mengetahui karakteristik
dari masing-masing peserta didik. Media pembelajaran merupakan segala alat
fisik yang digunakan pengajar untuk menyampaikan pesan berupa
pengetahuan kepada peserta didik, sehingga dapat merangsang serta
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Anitah (2010:7-8) mengatakan, media pembelajaran dapat
berbentuk visual berupa gambar, bentuk, dan sebagainya yang memanfaatkan
penglihatan. Ada pula yang berbentuk audio berupa film suara, radio, dan
sebagainya yang memanfaatkan pendengaran, ataupun yang memanfaatkan
keduanya yakni berbentuk audio visual. Salah satu jenis media pembelajaran
yang dapat digunakan adalah media konvensional. Media ini sangat sederhana
dan mudah dirancang oleh guru serta mudah digunakan oleh peserta didik.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat peserta didik, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap peserta didik. Hamalik (2010:15-16) mengatakan bahwa
penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
peserta didik, media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi.
Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V SDN Kalasan 1
pada hari Rabu, 14 September 2016, diperoleh beberapa informasi terkait
dengan intensitas penggunaan media dalam proses pembelajaran. Guru
mengetahui fungsi dan tujuan media pembelajaran, namun penggunaan media
masih terbilang sangat minim. Salah satu kurangnya penggunaan media
terdapat pada pembelajaran IPA materi rangkaian listrik. Ini dipengaruhi
persediaan media pembelajaran di sekolah yang tidak ada dan kurang
kreatifnya guru dalam merancang maupun menyusun media pembelajaran.
Selain itu juga, guru kadang hanya menjelaskan teori kepada siswa tanpa
mempraktikkan serta meminta peserta didik untuk menghafal. Hal ini sering
membuat siswa kurang memahami terkait materi yang diajarkan. Guru
berusaha menggunakan media pembelajaran sederhana ketika proses
pembelajaran berlangsung, namun, karena minimnya persediaan media
pembelajaran tersebut membuat peserta didik harus secara bergantian
menggunakan media itu sehingga menyebabkan proses pembelajaran kurang
berjalan secara efektif. Sejauh ini, sudah ada upaya yang dilakukan pihak
sekolah atau pun guru tersebut untuk mengatasi permasalahan yang dialami
oleh siswanya. Guru pernah membuat media pembelajaran yang sangat
sederhana terkait dengan materi rangkaian listrik, akan tetapi medianya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
bertahan lama karena tidak kuat. Perhatian siswa terhadap proses
pembelajaran diakui kurang terarah juga, salah satunya diakibatkan karena
media pembelajaran yang digunakan guru juga tidak menarik perhatian siswa.
Walaupun demikian, guru tetap menggunakan media pembelajaran yang ada
dan berusaha untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Oleh karena itu,
dalam hal ini guru harus mempertimbangkan media pembelajaran tersebut
apakah kuat dan dapat menarik perhatian siswa atau tidak. Dalam pembuatan
media pembelajaran, guru sering membuat media pembelajaran konvensional
dan juga kadang hanya menggunakan media berupa gambar-gambar yang
sudah tersedia di dalam buku. Guru mengakui bahwa tidak semua materi yang
ada dalam buku dapat dibuatkan media pembelajarannya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, guru membutuhkan media
pembelajaran konvensional yang dapat mengemas konsep dan materi tentang
rangkaian listrik. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengembangkan media
pembelajaran konvensional berupa papan rangkaian listrik yang dibutuhkan
oleh guru dan peserta didik. Media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik diharapkan dibuat secara sederhana, namun dapat bertahan
lama. Pembuatan media ini bertujuan untuk menunjang aktivitas belajar guru
dan peserta didik selama proses pembelajaran serta dapat menambah
pengetahuan siswa tentang konsep rangkaian listrik seri dan paralel. Judul
dalam penelitian ini “Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Materi Pokok Rangkaian Listrik dalam Subtema 1 Hidup Rukun untuk Siswa
Kelas V Sekolah Dasar.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti merumuskan beberapa
masalah yang terjadi antara lain:
1. Bagaimanakah langkah pengembangan media pembelajaran
konvensional pada materi pokok rangkaian listrik untuk siswa kelas V di
SDN Kalasan 1?
2. Bagaimanakah kualitas produk dari media pembelajaran konvensional
pada materi pokok rangkaian listrik untuk siswa kelas V di SDN Kalasan
1?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mencari jalan keluarnya. Berdasarkan
rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui langkah pengembangan media pembelajaran
konvensional pada materi pokok rangkaian listrik untuk siswa kelas V di
SDN Kalasan 1.
2. Untuk mengetahui kualitas produk dari media pembelajaran
konvensional pada materi pokok rangkaian listrik untuk siswa kelas V di
SDN Kalasan 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian dan pengembangan ini, antara lain sebagai
berikut:
1. Secara teoritis
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk menambah
pengetahuan tentang suatu media pembelajaran yang digunakan guru
dalam meningkatkan motivasi dan minat terhadap proses pembelajaran.
Suatu proses pembelajaran dapat lebih interaktif karena peserta didik
lebih berpartisipasi aktif karena penggunaan media itu sendiri.
2. Secara praktis
a. Bagi mahasiswa
Penelitian dan pengembangan ini memberikan pengalaman serta
pengetahuan baru dalam membuat dan mengembangkan media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik subtema 1 Hidup
Rukun pada materi pokok rangkaian listrik untuk siswa kelas V
sekolah dasar.
b. Bagi guru
Adanya media dalam proses pembelajaran mengakibatkan
penyampaian materi menjadi lebih baik, artinya informasi yang
disampaikan guru kepada peserta didik dapat diterima. Selain itu
juga, lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menyampaikan isi materi dalam jumlah yang cukup banyak dan
kemungkinan dapat diserap oleh peserta didik. Pembelajaran dapat
diberikan kapan dan di mana diperlukan terutama jika media
pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
c. Bagi peserta didik
Dengan adanya media pembelajaran yang digunakan oleh guru,
maka peserta didik akan tertarik mengikuti pembelajaran. Hal ini
dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar peserta didik, dalam hal
ini media pembelajaran tersebut dapat mengkomunikasikan elemen-
elemen pengetahuan sehingga terorganisasi dengan jelas.
d. Bagi sekolah
Penelitian dan pengembangan ini dapat menambah referensi bagi
sekolah dalam mengembangkan media pembelajaran konvensional
khususnya pada materi rangkaian listrik subtema 1 Hidup Rukun
untuk kelas V sekolah dasar.
e. Bagi prodi PGSD
Penelitian dan pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi
PGSD Universitas Sanata Dharma terkait pengembangan media
pembelajaran konvensional pada materi pokok rangkaian listrik
dalam subtema 1 Hidup Rukun untuk siswa kelas V sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
E. Batasan Istilah
1. Media pembelajaran merupakan perantara yang mengantar informasi antar
sumber dan penerima. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang mengandung maksud-maksud pembelajaran, maka media
tersebut di sebut sebagai media pembelajaran.
2. Media pembelajaran konvensional merupakan alat pembelajaran sederhana
yang dibuat menggunakan tangan manusia tanpa bantuan mesin dan
digunakan untuk mempermudah serta memperjelas penyampaian materi
pembelajaran dari guru kepada peserta didik.
3. Media papan rangkaian listrik merupakan suatu alat pembelajaran
konvensional yang dibuat khusus untuk mengemas konsep dan materi tentang
rangkaian listrik sehingga penyampaian materi terkait dapat diterima oleh
peserta didik sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
4. Materi pokok rangkaian listrik merupakan salah satu materi pembelajaran di
SD yang membahas rangkaian elektronika yang tersusun dari berbagai
komponen-komponen elektronika yang kemudian dirangkai dengan sumber
tegangan sehingga menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan
masing-masing (Yousnelly, 2010:147).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
F. Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik merupakan media
yang akan digunakan dalam materi rangkaian listrik dalam kurikulum 2013
yang diajarkan pada tema 3 Kerukunan dalam Bermasyarakat, subtema 1
Hidup Rukun, pembelajaran 2 dan 5 untuk siswa kelas V sekolah dasar.
2. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik terdiri atas :
a. Media papan rangkaian listrik seri, meliputi:
Alat:
1) Papan kayu berukuran 30 x 20 cm
2) 2 buah baterai
3) 2 buah lampu kecil
4) 2 buah fiting lampu
5) 1 buah saklar
6) Kabel berukuran 20 cm
Bahan:
1) Kain flanel
2) Lem
3) Mistar
4) Gunting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5) Cat minyak
6) Kuas
b. Media papan rangkaian listrik paralel, meliputi:
Alat:
1) Papan kayu berkuran 30 x 20 cm
2) 2 buah baterai
3) 3 buah lampu kecil
4) 3 buah fiting lampu
5) 2 buah saklar
6) Kabel berukuran 30 cm
Bahan:
1) Kain flanel
2) Lem
3) Mistar
4) Gunting
5) Cat minyak
6) Kuas
3. Alat dan bahan yang digunakan mudah diperoleh guru dan peserta didik.
4. Media pembelajaran papan rangkaian listrik mudah dibuat oleh guru dan
dapat digunakan oleh peserta didik secara individu maupun kelompok.
5. Media pembelajaran papan rangkaian listrik dibuat untuk mengembangkan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dari peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. Media pembelajaran papan rangkaian listrik dapat menarik minat peserta didik
untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
7. Media pembelajaran papan rangkaian listrik tidak mudah rusak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Secara harafiah, media berarti perantara atau pengantar. Sadiman
(2014:6) mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Sanjaya (2012:105)
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan
lingkungannya. Dijelaskan pula oleh Sanaky (2013:3) bahwa media adalah
sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan
materi pembelajaran. Materi yang diterima adalah pesan instruksional,
sedangkan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal. Dari pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
media pembelajaran merupakan alat atau perantara yang berfungsi
menyampaikan materi pembelajaran berupa pesan kepada penerima pesan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu
menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak
menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi
merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Di samping mampu menggunakan alat yang tersedia, guru
harus dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia. Hamalik (dalam Arsyad, 2010:1-3) mengemukakan bahwa, guru
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pembelajaran, yang meliputi:
a. Media sebagai alat komunikasi, guna lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar.
b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
c. Seluk beluk proses belajar.
d. Hubungan antara metode mengajar dan media pembelajaran.
e. Nilai atau manfaat media pembelajaran dalam pengajaran.
f. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran.
g. Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran.
h. Media pembelajaran dalam setiap mata pelajaran.
i. Usaha inovasi dalam media pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Penggunaan media tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan
medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam
membantu mempertinggi proses pembelajaran peserta didik. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media
pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Pertama, guru
perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan
manfaat media pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media
pembelajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan
tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar peserta didik.
Kedua, guru terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk
keperluan pembelajaran. Ketiga, pengetahuan dan keterampilan dalam
menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Menilai keefektifan media pembelajaran sangat penting bagi guru agar ia
bisa menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak
selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan prestasi belajar
yang dicapai peserta didik.
Media sebagai alat bantu mengajar, berkembang sedemikian
pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun
cukup banyak sehinga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu
maupun materi yang akan disampaikan. Apabila dikaitkan dengan
pembelajaran, maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pengajar ke peserta didik. Dengan demikian, media pembelajaran
merupakan segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi dari sumber/ pengajar ke peserta didik yang
bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian
tertentu dari kegiatan pembelajaran. Selain itu, berfungsi pula
memberikan penguatan dan motivasi. Kedudukan media pembelajaran
ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk
mempertinggi proses interaksi guru dan peserta didik serta interaksi
peserta didk dengan lingkungan belajarnya. Oleh karena itu, dalam hal ini
media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang
penggunaan metode mengajar yang digunakan guru. Melalui penggunaan
media pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses
belajar mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil
belajar peserta didik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik dan sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Manfaat Media
Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2010: 24-25) mengemukakan
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar peserta didik, yaitu
sebagai berikut:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih jelas dipahami oleh peserta didik, dan memungkinkan
peserta didik menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
c. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga.
d. Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab
tidak hanya mendengar uraian guru tetapi aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.
Encyclopedia of Educational Research (dalam Hamalik,
1994:15), mengemukakan manfaat media pembelajaran sebagai
berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir sehingga
mengurangi verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar sehingga membuat pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan peserta didik.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur, terutama melalui gambar
hidup.
f. Membantu tumbuhnya pengertian yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain dan membantu efisien serta keragaman yang
lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, dapat
disimpulkan beberapa manfaat dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, yaitu:
a. Media pembalajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan
proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan
lingkungannya, dan kemungkinan peserta didik untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang, dan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan
mereka serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung
dengan guru, masyarakat dan lingkunganya.
c. Ciri-ciri Media
Gerlach dan Ely, (dalam Kustandi & Sutjipto, 2011:13-15)
mengungkapkan, media memiliki tiga ciri antara lain sebagai berikut:
a. Ciri Fiksatif (fixative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media untuk merekam,
menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau
objek. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan
video atau video kamera dapat dengan mudah direproduksi kapan saja
diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu
rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu
ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
b. Ciri Manipulatif (manipulative property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media dapat melakukan
transformasi suatu kejadian. Kejadian atau peristiwa yang memakan
waktu lama, dapat disajikan/ditampilkan dalam waktu yang singkat.
Contohnya adalah metamorfosis kupu-kupu, dapat disajikan dalam
waktu yang lebih singkat menggunakan gambar atau rekaman video.
Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya,
proses tsunami dapat diamati melalui kemampuan manipulatif dari
media.
c. Ciri Distributif (distributive property)
Ciri ini dari Media memungkinkan sebuah kejadian atau objek
dapat dipindah tanpa terbatas ruang dan waktu. Distribusi media tidak
hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah-
sekolah pada suatu wilayah tertentu, tetapi media itu juga misalnya
rekaman video dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang
diinginkan kapan saja. Selain itu juga, dapat digunakan secara
berulang-ulang.
d. Jenis-jenis Media
Ada banyak media pembelajaran yang dapat digunakan untuk
suatu proses pembelajaran. Mulai dari yang sederhana, konvensional,
hingga media yang kompleks, rumit, dan modern. Dari yang hanya secara
manual dan konvensional dalam pengoperasiannya, hingga yang sangat
tergantung pada perangkat keras dan kemahiran sumber daya manusia
tertentu dalam pengoperasiannya. Russel (dalam Kosasih, 2007:12-14)
mengemukakan bahwa jenis media yang lazim digunakan dalam
pembelajaran antara lain: media grafis, media audio, dan media proyeksi
diam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Media Grafis
Termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan
disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual
(menyangkut indera penglihatan). Media grafis ini meliputi: gambar/
foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta/ globe, papan
panel, dan papan buletin.
b. Media Audio
Media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang
auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal.
Media audio meliputi radio, alat perekam (tape recorder), piringan
hitam, dan laboratorium bahasa. Karakteristik media audio umumnya
berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang
berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Jika
diklasifikasikan kecakapan-kecakapan yang bisa dicapai meliputi hal-
hal berikut:
1) Pemusatan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.
2) Mengikuti pengarahan.
3) Digunakan untuk melatih daya analisis peserta didik dari apa
yang mereka dengar.
4) Perolehan arti dari suatu konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5) Memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak
relevan.
6) Mengingat dan mengemukakan ide atau bagian-bagian dari cerita
yang mereka dengar.
c. Media Proyeksi
Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis
dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya,
media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media
yang bersangkutan. Sedangkan media proyeksi, pesan tersebut harus
diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Yang
termasuk dengan media proyeksi seperti slide, filmstrip, film,
penggunaan OHP dan lain-lan.
d. Media informasi adalah alat untuk menyampaikan suatu informasi.
Contoh, komputer, internet.
e. Lingkungan sebagai media pendidikan, yakni memanfaatkan segala
aspek yang ada di lingkungan sebagai alat dalam belajar.
Media yang dikembangkan peneliti dalam penelitian ini yakni
media grafis. Jenis media yang dikembangkan adalah papan rangkaian
listrik. Media ini berbentuk papan rangkaian seri dan paralel yang
digunakan dalam pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam
memahami konsep tentang rangkaian listrik seri dan paralel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Kriteria Pemilihan Media
Wilkinson (dalam Kosasih, 2007: 14-15) mengungkapkan, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran,
yakni:
a. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang
dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling
pokok, sedangkan tujuan pembelajaran yang lain merupakan
kelengkapan dari kriteria yang utama ini.
b. Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting
dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan.
Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak,
maka media film atau video akan lebih tepat. Penggunaan bahan-
bahan yang bervariasi menghasilkan dan meningkatkan pencapaian
akademik.
c. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda
interindividual antara siswa. Misalnya jika siswa tergolong tipe
auditif/ visual makan siswa yang tergolong auditif dapat belajar
dengan media visual dan siswa yang tergolong visual dapat juga
belajar dengan menggunakan media auditif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak
tersedia. Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan
tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memnuhi keperluan
siswa dan guru.
e. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media,
hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan
dicapai.
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media
merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu
ada beberapa media yang perlu diperhatikan dalam memilih media,
Arsyad (2010:75-76) antara lain:
a. Sesuai dengan tujuan yang dicapai
Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah
ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau
gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang
melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dan akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-
konsep atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-
tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkat yang lebih tinggi.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip dan generalisasi
Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan
simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses
dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar
dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus
selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas dan pembelajaran dan
kemampuan mental siswa.
c. Praktis, luwes, dan bertahan
Jika tidak tersedia waktu, dana dan sumber daya lainnya untuk
memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan
memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan
sebagai media pembelajaran yang baik. Kriteria ini menuntun para
guru/ instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau
mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat
digunakan di mana pun dan kapan pun dengan peralatan uang tersedia
disekitrnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
d. Guru terampil menggunakannya
Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apa pun media itu,
guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai
dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
e. Pengelompokkan sasaran
Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada
media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang,
kelompok kecil dan perorangan.
f. Mutu teknis
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide
harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar
belakang.
Kustandi & Sutjipto (2011:81-83) mengemukakan beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media sebagai
berikut:
a. Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum
Saat memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan,
yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang terdapat di dalam kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh
media pembelajaran. Selanjutnya dilakukan penelaahan terkait jenis
media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran
yang dikehendaki tersebut.
b. Keterjangkauan dalam pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran
hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang
ada.
c. Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media
pembelajaran
Merancang dan mengembangkan media pembelajaran perlu
memperhatikan dukungan ketersediaan peralatan pemanfaatannya
di kelas.
d. Ketersediaan media pembelajaran di pasaran
Hal ini berkaitan dengan media yang dibeli dalam bentuk jadi atau
yang telah diproduksi. Dalam mengadakan media pembelajaran,
perlu diperhatikan ketersediaan media tersebut di pasaran.
e. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran
Media pembelajaran yang diadakan atau dikembangkan hendaknya
mudah digunakan oleh guru maupun murid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
f. Pengembangan Media
Penggunaan media dalam suatu proses pembelajaran sangat
membantu guru untuk menyampaikan materi atau informasi dengan baik.
Dengan menggunakan media, diharapkan terjadi interaksi antara guru dan
peserta didik secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
sesuai dengan tujuan. Secara umum tujuan penggunaan media
pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan
atau materi pelajarannya kepada peserta didik, agar pesan lebih mudah
dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan peserta didik. Dalam
hal ini, pengembangan media yang dirancang adalah media konvensional
papan rangkaian listrik. Pembuatan media tersebut untuk siswa kelas V
SD dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami konsep tentang
rangkaian listrik seri dan paralel.
Pengembangan suatu media pembelajaran oleh guru harus
memperhatikan kebutuhan dan karakteristik peserta didik itu sendiri. Jika
kita ingin membuat suatu media pembelajaran, tentu saja kita berharap
bahwa media yang akan dibuat dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh
peserta didik. Media pembelajaran tersebut hanya akan digunakan jika
memang media itu mereka perlukan. Mengacu Lickona (dalam Suryana,
2013:115) terkait dengan pengembangan media tersebut, guru juga harus
mengetahui bagaimana karakteristik peserta didik kelas V, seperti:
a. Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin belajar.
c. Memiliki minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus untuk
menonjolkan bakat-bakatnya.
d. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama.
e. Membenci kegagalan atau kesalahan.
Sadiman (2014:17-18) menyatakan, setelah mengetahui kebutuhan
dan karakteristik peserta didik, sebagai guru yang merancang media
pembelajaran tersebut, kita harus mengetahui pengetahuan atau
keterampilan awal peserta didik. Dalam hal ini, pengembangan media
konvensional yang dimaksud memiliki kegunaan yang sama dengan
media pembelajaran lainnya yaitu:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif peserta didik. Hal ini dapat menimbulkan
kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan serta
memungkinkan peserta didik belajar sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Media Pembelajaran Konvensional
Media pembelajaran konvensional merupakan media pembelajaran
yang dibuat oleh tangan manusia sendiri, pengoperasiannya tidak
menggunakan program/aplikasi tertentu, dan berfungsi sebagai sarana
perantara untuk menyampaikan materi agar lebih mudah dipahami oleh
siswa. Media grafis merupakan media pembelajaran konvensional. Sanaky
(2013:81) mengemukakan media grafis termasuk media visual yang
berfungsi menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang
digunakan mengutamakan indera penglihatan. Sadiman (2009:29)
menyebutkan ada beberapa jenis media grafis antara lain:
a. Gambar/ foto
Gambar/ foto adalah media yang paling umum dipakai karena
dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Beberapa kelebihan
media ini yaitu:
1) Sifatnya konkret; gambar/ foto lebih realistis menunjukan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
2) Gambar/ foto dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua
benda, obyek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak semua
anak-anak dibawa ke obyek/ peristiwa terebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Gambar/ foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan. Sel atau
penampang daun yang tak mungkin dilihat dengan mata telanjang
dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar/ foto.
4) Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan
untuk usia tingkat berapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman.
5) Foto harganya lebih murah dan gampang didapat serta digunakan,
tanpa memerlukan peralatan khusus.
Selain beberapa kelebihan di atas, media gambar/ foto juga memiliki
kelemahan yaitu:
a) Gambar/ foto hanya menekankan persepsi indera mata.
b) Gambar/ foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran.
c) Ukurannya sangat terbatas utuk kelompok besar.
b. Sketsa
Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Seorang guru dalam pembelajaran
dapat menuangkan ide-ide ke dalam sketsa. Penggunaan sketsa dalam
pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa, menghindari
verbalisme, dan memperjalas penyampaian pesan. Media ini dapat
dibuat langsung oleh guru sehingga harganya cukup murah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Diagram
Diagram adalah suatu gambar sederhana yang menggunakan
garis-garis dan simbol-simbol untuk menggambarkan struktur dari objek
secara garis besar serta menunjukan hubungan yang antara
komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di situ. Diagram berfungsi
untuk menederhanakan hal yang kompleks sehingga dapat memperjelas
penyajian pesan.
d. Bagan/ chart
Bagan/ chart adalah media yang berfungsi menyajikan ide-ide atau
konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau
lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-
butir penting dari suatu presentasi.
e. Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-tikit,
garis atau gambar. Untuk melengkapi grafik terkadang digunakan
simbol-simbol verbal. Fungsi grafik adalah untuk mengambarkan data
kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan
sesuatu obek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan
jelas.
f. Kartun
Kartun adalah suatu gambar interpretatif yang menggunakan
simbol-simbol untuk menampaikan sesuatu pesan secara cepat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-
kejadian tertentu. Kartun sangat berkemungkinan besar untuk menarik
perhatian dan mempengaruhi sikap maupun tingkah laku.
g. Poster
Poster adalah media yang tidak saja penting untuk menyampaikan
kesan-kesan tertentu tetapi mampu mempengaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya.
h. Peta/ globe
Media ini berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Beberapa
kelebihan dari peta/ globe bila dipakai sebagai media pembelajaran
yaitu:
a) Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah
kepulauan, dan lain-lain.
b) Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh
geografis.
c) Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan
distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kelebihan hewan, serta
bentuk bumi yang sebenarnya.
i. Papan flanel/ flannel board
Papan flanel adalah media grafis yang efektif untuk menyajikan
pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain
flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat digunakan
berkali-kali.
j. Papan buletin/ bulletin board
Papan buletin adalah papan yang digunakan untuk menempel
gambar-gambar atau tulisan-tulisan dan berfungsi untuk menerangkan
sesuatu berupa kejadian dalam waktu tertentu.
3. Materi Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik merupakan tatanan sejumlah komponen elektronika
yang dirangkai dengan sumber tegangan sehingga terbentuklah suatu kesatuan
yang mempunyai manfaat dan fungsi tertentu. Kondisi yang membuat suatu
arus listrik di dalam rangkaian biasa mengalir ialah bila rangkaian di posisi
tertutup. Yousnelly (2010: 147-150) mengatakan bahwa lampu hanya dapat
hidup bila rangkaian ada di posisi tertutup yaitu disambungkan dengan saklar.
Bila didasarkan dengan tatanan sejunlah komponennya di dalam suatu
rangkaian listrik, ada beberapa jenis rangkaian listrik antara lain rangkaian
listrik seri dan rangkaian listrik paralel.
Rangkaian listrik seri merupakan suatu rangkaian dengan beban listrik
dua atau lebih yang terhubung dengan satu daya melalui satu rangkaian.
Rangkaian seri ini bisa diisi dengan banyak beban listrik yang ada dalam suatu
rangkaian. Rangkaian paralel merupakan suatu rangkaian listrik yang
mempunyai lebih dari satu garis edar untuk dilewati aliran arus. Dalam
rangkaian tersebut bebn listrik terhubung secara paralel dan masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
rangkaian itu bisa disambung dan diputuskan tanpa harus mempengaruhi
terhadap rangkaian lainnya. Memahami rangkaian lsitrik seri dan paralel uini
juga perlu mengetahui sifat dari masing-masing rangkaian. Misalnya saja sifat
yang dimiliki rangkaian listrik seri adalah pada tiap beban dalam rangkaian
listrik mengalir arus yang sama. Selain itu, rangkaian seri ini juga memiliki
sifat di mana jika besar tegangan sama maka, tegangan dari sumber akan
dibagi. Rangkaian seri juga akan dijumpai arus yang mengalir sangat
tergantung dengan jumlah besar tahanan dari beban dalam rangkaian tersebut.
Sifat khas rangkaian seri adalah jika beban dalam rangkaian putus maka aliran
arus akan terhenti.
Rangkaian listrik paralel juga memiliki beberapa ciri, misalnya tegangan
di tipa-tiap beban listrik memiliki tegangan yang sama sengan tegangan dari
sumber. Selain itu, di tiap-tiap cabang pada rangkaian paralel merupakan
rangkaian individu, artinya arus pada masing-masing cabang sangat
tergantung akan besar tahanan cabang. Pada rangkaian paralel, sebagian besar
tahanan yang dirangkai dalam rangkaian paralel ini tahanan total dari
rangkaian tersebut mengecil, maka dari itu arus total dari rangkaian tersebut
akan lebih besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
B. Penelitian yang Relevan
Dalam mengembangkan penelitian ini, memerlukan penelitian yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan
peneliti yaitu pengembangan media pembelajaran konvensional pada materi
pokok rangkaian listrik dalam subtema Hidup Rukun untuk siswa kelas V sekolah
dasar. Berikut ini adalah penelitian yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti:
Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Rendra Ari
Prabowo (2012) dengan judul Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 1 Jatipurwo. Jenis
penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development)
dari Borg and Gall. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media Puzzle pada siswa kelas V
SDN 1 Jatipurwo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui model alur dengan
urutan: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA kelas V SDN Jatipurwo. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan presentase hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus 1 sampai siklus
II. Pada prasiklus jumlah siswa yang mencapai KKM adalah sebanyak 43,75%
dari jumlah siswa kelas V atau 14 siswa. Pada siklus 1 meningkat 15,62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menjadi 59,37% atau 19 siswa. Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM
meningkat sebanyak 81,25% atau 26 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar pada mata
pelajaran IPA di kelas V SDN 1 Jatipurwo.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti. Kesamaan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
Development) sama seperti penelitian yang dilakukan peneliti.
2. Media dalam penelitian ini sama dengan media yang dikembangkan
peneliti berupa media pembelajaran konvensional.
3. Subjek dalam penelitian ini dan yang dilakukan oleh peneliti adalah siswa
kelas V SD.
4. Bidang studi dalam penelitian ini dan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti adalah bidang studi IPA.
Selain memiliki kesamaan, penelitian ini juga memiliki perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti, antara lain:
1. Media dalam penelitian ini adalah media Puzzle, sedangkan media yang
dikembangkan oleh peneliti adalah media papan rangkaian listrik.
2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi,
tes, dan dokumentasi, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan Kabut Amaria
Nurhayati dan Sony Irianto (2015) dengan judul Pengembangan Media
Permainan Congklak untuk Mengefektifkan Penyampaian Materi KPK dan
FPB Kelas IV di Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development) dari Borg and Gall. Penelitian
ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media permainan congklak
matematika pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar, (2) mengetahui pengaruh
media permainan congklak matematika terhadap keefektifan siswa ketika
proses belajar berlangsung, (3) mengetahui respon guru terhadap permainan
congklak matematika. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media permainan congklak matematika layak digunakan untuk
pembelajaran. Hal ini terlihat dari penggunaan media congklak matematika
dapat mengefektifkan penyampaian materi KPK dan FPB di kelas IV. Respon
guru menunjukkan sangat setuju dengan penggunaan media congklak
matematika dibuktikan dengan skor rata-rata respon guru 4,7. Hasil lainnya
yaitu respon siswa dengan skor rata-rata 3,8 menunjukkan siswa senang
dengan pembelajaran menggunakan media congklak matematika.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti. Kesamaan tersebut antara lain sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
Development) sama seperti penelitian yang dilakukan peneliti.
2. Media dalam penelitian ini sama dengan media yang dikembangkan
peneliti berupa media pembelajaran konvensional.
Selain memiliki kesamaan, penelitian ini juga memiliki perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti, antara lain:
1. Media dalam penelitian ini adalah media permainan congklak,
sedangkan media yang dikembangkan oleh peneliti adalah media
papan rangkaian listrik.
2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi, tes, dan angket, sedangkan dalam penelitian yang dilakukan
oleh peneliti menggunakan wawancara.
3. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV SD, sedangkan dalam
penelitian yang dilakukan peneliti adalah siswa kelas V SD.
4. Bidang studi yang dipilih dalam penelitian ini Matematika, sedangkan
dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah bidang studi IPA.
Penelitian ketiga merupakan penelitian yang dilakukan oleh Anafi
(2012) dengan judul Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan
Menggunakan Media Wayang Boneka Pada Siswa Kelas V B SD Seyegan
Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research
and Development) dari Borg and Gall. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa kelas V B SD Seyegan Sleman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bercerita. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket,
pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi foto, dan penilaian
keterampilan bercerita. Instrumen penelitian berupa catatan lapangan, lembar
pengamatan, angket, lembar penilaian bercerita. Data yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media wayang
boneka dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas V B SD
Seyegan Sleman. Peningkatan keterampilan bercerita siswa tampak pada
kualitas proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh keaktifan, perhatian pada
pelajaran, antusiasme selama pembelajaran, keberanian bercerita di depan
kelas, keterampilan siswa dalam menggunakan alat peraga sehingga dapat
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif dan kreatif.
Peningkatan secara produk dapat dilihat dari peningkatan skor hasil bercerita
siswa pada setiap siklus. Kemampuan rata-rata siswa dalam bercerita sebelum
adanya tindakan berkategori kurang. Namun, setelah implementasi tindakan
selama dua siklus, kemampuan rata-rata siswa dalam bercerita menjadi
kategori baik. Peningkatan kualitas produk/ hasil dapat dilihat dari
perbandingan skor rata-rata bercerita siswa pada tahap pratindakan sampai
pasca tindakan siklus II. Skor rata-rata siswa pada tahap pratindakan sebesar
20,31, pada siklus satu meningkat menjadi 23,36, dan pada siklus II
meningkat lagi menjadi 26,73. Skor rata-rata keterampilan siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
peningkatan sebesar 6,42. Dengan demikian, keterampilan bercerita siswa
kelas V B SD Seyegan Sleman telah mengalami peningkatan baik secara
proses maupun produk setelah diberi tindakan dengan menggunakan media
wayang boneka.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti. Kesamaan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
Development) sama seperti penelitian yang dilakukan peneliti.
2. Media dalam penelitian ini sama dengan media yang
dikembangkan peneliti berupa media pembelajaran konvensional.
3. Subjek dalam penelitian ini dan yang dilakukan oleh peneliti
adalah siswa kelas V SD.
Selain memiliki kesamaan, penelitian ini juga memiliki perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan peneliti, antara lain:
1. Media dalam penelitian ini adalah media wayang boneka,
sedangkan media yang dikembangkan oleh peneliti adalah media
papa n rangkaian listrik.
2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
angket, pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dokumentasi
foto, dan penilaian keterampilan bercerita, sedangkan dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Bidang studi yang dipilih dalam penelitian ini Matematika,
sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah
bidang studi IPA.
Mengacu pada ketiga penelitian di atas, peneliti belum menemukan
adanya penelitian yang memfokuskan pada Pengembangan Media
Pembelajaran Konvensional Papan Rangkaian Listrik pada Materi Pokok
Rangkaian Listrik subtema 1 Hidup Rukun untuk Siswa Kelas V SD. Oleh
karena itu, dapat dikatakan bahwa penelitian ini merupakan sumbangan yang
baru bagi dunia pendidikan. Berikut akan dipaparkan bagan literature map
dalam penelitian ini.
Bagan 2.1 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Media Wayang
Boneka pada Siswa Kelas V Seyegen Sleman
Anafi (2012)
Penggunaan Media Puzzle untuk
Meningkatkan Hasil Belajar pada
Mata Pelajaran IPA di Kelas V
SDN 1 Jatipurwo
Prabowo (2012)
Pengembangan Media Permainan
Congklak untuk Mengefektifkan
Penyampaian Materi KPK dan FPB
Kelas IV di SD Kabut
Nurhayati & Irianto (2015)
Pengembangan Media Pembelajaran Konvensional
Pada Materi Pokok Rangkaian Listrik dalam Subtema 1 Hidup Rukun untuk
Siswa SD Kelas V
Tama (2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Kerangka Berpikir
Kurikulum 2013 menekankan pada pembelajaran secara kontekstual dan
lebih kompleks dengan kehidupan peserta didik. Hal ini mendorong guru untuk
lebih kreatif dalam menyusun perangkat pembelajaran. Mulai dari silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan yang
terpenting adalah media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pembelajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam
menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan
pembelajaran. Media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Karenanya, informasi yang terdapat dalam media harus dapat
melibatkan siswa dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat
terjadi. Hadirnya media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan peserta didik, karena setiap peserta
didik memiliki kemampuan yang berbeda.
Media pembelajaran dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan
membuat peserta didik tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan
keruntutan pesan serta daya tarik media yang dapat menimbulkan keingintahuan,
menyebabkan peserta didik berpikir bahwa media pembelajaran memiliki aspek
motivasi dan meningkatkan minat. Media pembelajaran merupakan suatu sarana
yang berfungsi sebagai perantara pesan atau informasi berupa materi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
proses pembelajaran. Tentunya setiap materi memiliki tingkat kesulitan yang
bervariasi. Salah satu materi yang dianggap sulit oleh peserta didik yaitu materi
rangkaian listrik pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas V. Siswa kelas V
memang dikategorikan kelas atas, namun guru tetap mmebutuhkan media
pembelajaran untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa. Tanpa adanya
media pembelajaran, materi yang disampaikan oleh guru akan tetap dirasa sulit
sehingga pemahaman siswa terkait materi tersebut akan rendah. Dengan adanya
media pembelajaran, dapat memudahkan guru untuk menjelaskan materi pelajaran
kepada siswa dan tentunya dapat memudahkan siswa memahami apa yang
diajarkan guru. Meskipun guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang
berbeda-beda, dengan penggunaan media pembelajaran, ragam hasil tafsiran itu
dapat dikurangi sehingga informasi yang sama dapat disampaikan kepada peserta
didik sebagai landasan untuk pengkajian, latihan dan aplikasi lebih lanjut.
Didasari dari permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti memberikan
jalan keluar dengan mengembangkan media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik pada materi pokok rangkaian listrik subtema 1 Hidup Rukun
untuk siswa kelas V SD. Pengembangan media konvensional ini, tentunya untuk
meningkatkan pemahaman siswa terkait konsep tentang rangkaian listrik. Media
pembelajaran ini juga harus menarik, harus bisa membawa kesegaran dan variasi
bagi pengalaman belajar siswa, di mana siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga
melakukan aktivitas lain seperti mengamati, mencoba, serta mendemonstrasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
D. Daftar Pertanyaan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah pengembangan media pembelajaran konvensional pada
materi pokok rangkaian listrik dalam subtema 1 Hidup Rukun untuk siswa
kelas V sekolah dasar?
2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran konvensional pada materi
pokok rangkaian listrik dalam subtema 1 Hidup Rukun untuk siswa kelas V
sekolah dasar menurut pakar media pembelajaran konvensional?
3. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran konvensional pada materi
pokok rangkaian listrik dalam subtema 1 Hidup Rukun untuk siswa kelas V
sekolah dasar menurut guru SD kelas V?
Media
pembelajaran
Kurikulum
2013
Media
Konvensional
Media Papan
Rangkaian
Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan, yang biasanya lebih dikenal sebagai penelitian R & D (Research
and Development). Penelitian dan pengembangan (Research and Development)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu
dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015:407). Penelitian ini
merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu yang
dapat bermanfaat bagi masyarakat, maka digunakan penelitian yang bersifat
analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Produk yang
akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa media papan rangkaian listrik
pada subtema 1 Hidup Rukun untuk siswa kelas V sekolah dasar.
B. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian pada salah satu Sekolah Dasar yakni SD
Negeri Kalasan 1. Alasan pemilihan SD tersebut sebagai tempat penelitian
yakni karena sekolah tersebut sudah melaksanakan Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan terhitung dari bulan September
2016 sampai Januari 2017. Penelitian akan dimulai dengan analisis kebutuhan
dan diakhiri dengan revisi produk. Berikut akan dipaparkan jadwal kegiatan
penelitian:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa peneliti memulai penelitian pada
bulan September 2016. Penelitian diawali dengan melakukan analisis kebutuhan
terhadap guru kelas V SD Negeri Kalasan 1. Selanjutnya pada bulan yang sama yaitu
September, peneliti mengumpulkan data. Setelah mengumpulkan data, peneliti mulai
No Kegiatan
Bulan
September
2016
Oktober
2016
November
2016
Desember
2016
Januari
2017
1 Potensi dan
masalah
2 Pengumpulan
data
3 Desain produk
4 Validasi produk
5 Revisi produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mendesain produk pada bulan Oktober. Kemudian pada bulan November-Desember,
peneliti melakukan validasi produk. Setelah memperoleh hasil validasi, pada bulan
Januari peneliti melakukan revisi produk.
C. Prosedur Pengembangan
Suatu masalah atau gejala yang dipandang menarik dan berharga untuk
diteliti akan dicari solusinya melalui riset. Dengan demikian dengan
menggunakan metode atau lebih tepatnya pendekatan dipilih karena dianggap
oleh peneliti akan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang
dikajinya. Penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang
menghasilkan produk tertentu untuk bidang administasi, pendidikan dan sosial
lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan
dan sosial yang perlu dihasilkan melalui Research dan Development.
Prosedur pengembangan yang digunakan pada Penelitian ini
menggunakan pengembangan oleh Borg and Gall yakni metode Research and
Development (R&D) yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji keefektifan produk tersebut. Mengacu pada Sugiyono (2015:408)
mengemukakan ada beberapa langkah-langkah penelitian dan pengembangan
antara lain:
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yang terjadi. Masalah ini dapat diatasi melalui Research and Development
(R&D) dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau
sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini akan ditemukan dan
dapat diaplikasikan secara efektif jika dilakukan melalui penelitian dan
pengembangan.
2. Pengumpulan Data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi atau data yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan
dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian
tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung
permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development
(R&D) bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang
dihasilkan melalui penelitian Research and Development (R&D) diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Pada langkah ini desain produk
yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasinya. Desain produk harus
diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai
pegangan untuk menilai dan membuatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4. Validasi Desain
Validasis desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk secara rasional akan lebih efektif atau tidak. Dikatakan
secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan
pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap
pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat
diketahui kelemahan dan kekuatanya.
5. Revisi Desain
Setelah desain produk, divalidasi oleh pakar dan para ahli lainnya,
maka dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba
untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas
memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Uji coba Produk
Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan
keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba
dilakukan secara terbatas.
7. Revisi Produk
Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat
diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk
direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya.
8. Uji coba Pemakaian
Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam
pemakaian produk yang dibuat.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada
pemakaian kondisi nyata. Dalam uji coba pemakaian, sebaiknya pembuatan
produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk tersebut. Dalam hal ini
adalah media pembelajaran yang dikembangkan peneliti.
10. Produksi Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan
sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.
Berikut adalah langkah-langkah pengembangan menurut Sugiyono tersebut
dapat dipaparkan dalam bagan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Langkah-langkah Metode Research and Development (R&D)
Potensi dan
Masalah
Validasi Desain
Revisi Produk
Revisi Desain
Desain produk Pengumpulan Data
Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Uji Coba Produk
Produksi masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Prosedur pengembangan penelitian ini akan menghasilkan desain
produk final berupa pengembangan media papan rangkaian listrik.
Pengembangan produk ini akan mengikuti prosedur yang dikemukakan oleh
Sugiyono. Peneliti membatasi pengembangan media papan rangkaian listrik
hanya sampai pada tahap ke 5 yaitu (1) Potensi dan masalah, (2)
Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, dan (5) Revisi
produk. Langkah-langkah pengembangan tersebut dapat dipaparkan dalam
bagan sebagai berikut:
Bagan 3.2 Desain Penelitian Pengembangan
Tahap Keempat
Validasi Media Pembelajaran
Tahap Kedua
Pengumpulan Data
Hasil
wawancara
Pengumpulan data Penentuan
masalah
Konsultasi dosen
Tahap Ketiga
Desain Media Pembelajaran Papan Rangkaian Listrik
Konsep
media
Desain
media
Pengumpulan
bahan Pembuatan media pembelajaran
Tahap Pertama
Analisis Kebutuhan
Potensi dan Masalah Analisis Kebutuhan Wawancara
Pembuatan
instrumen validasi
Konsultasi
dosen
Revisi
Instrumen siap
digunakan
Analisis Guru dan kepala sekolah
Pakar media Pembelajaran
Validasi media
Tahap Kelima
Revisi Produk
Hasil validasi produk Revisi media Prototipe media pembelajaran konvensional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tahap pertama, peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru wali kelas V
berinsial U pada Sabtu, 14 September 2016 di SD Negeri Kalasan 1 yang
merupakan salah satu SD yang sudah menggunakan kurikulum 2013.
Wawancara dengan guru kelas V ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi
dan masalah yang ada di lapangan, terkait dengan penggunaan media
pembelajaran. Berdasarkan potensi dan masalah tersebut, peneliti dapat
mengembangkan media pembelajaran konvensional pada tema 3 Kerukunan
Dalam Bermasyarakat dengan subtema 1 Hidup Rukun”.
Tahap kedua, peneliti melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan
potensi dan masalah berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh. Hasil
wawancara tersebut, digunakan sebagai bahan pertimbangan pembuatan
produk berupa media pembelajaran konvensional untuk kelas V SD.
Kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Setelah itu,
dilanjutkan dengan pengumpulan data yang relevan terkait masalah yang ada.
Tahap ketiga adalah tahap untuk mendesain produk yang akan
dikembangkan oleh peneliti yakni media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik pada materi rangkaian listrik. Pada tahap ini, peneliti
menentukan konsep media yang cocok untuk memecahkan masalah sesuai
dengan hasil wawancara. Selanjutnya, mendesain media yang akan dibuat
dan pengumpulan bahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini.
Setelah semua bahan tersedia, maka dilanjutkan dengan pembuatan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
sesuai dengan desain yang telah dirancang. Media pembelajaran yang dibuat
adalah papan rangkaian listrik yang didesain untuk mempermudah siswa
memahami konsep atau materi pembelajaran IPA tentang rangkaian listrik
seri dan paralel.
Tahap keempat, peneliti menggunakan validasi pakar media
pembelajaran untuk mengevaluasi desain produk pengembangan media
pembelajaran. Tahap ini diawali dengan pembuatan instrumen validasi dan
melakukan validasi produk. Instrumen yang dibuat adalah kuensioner yang
digunakan untuk validasi produk penelitian yang dilakukan oleh satu pakar
media pembelajaran dan guru kelas V SD. Validasi ini bertujuan untuk
mengetahui kelemahan serta kelebihan dari produk tersebut, sekaligus
dijadikan bahan untuk merevisi produk yang akan dikembangkan.
Tahap kelima merupakan tahap akhir yakni revisi produk. Revisi
produk dilakukan berdasarkan komentar, saran dan masukan oleh para pakar
serta dosen pembimbing sehingga menjadi produk berupa media pembelajaran
konvensional yaitu media papan rangkaian listrik untuk kelas V sekolah dasar.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara
dan kuesioner atau angket. Wawancara dilakukan pada saat survei kebutuhan
dengan narasumber Ibu U, wali kelas V SD. Wawancara tersebut bertujuan untuk
menganalisis kebutuhan guru terkait penggunaan media pembelajaran pada materi
rangkaian listrik. Kuesioner digunakan pada saat validasi desain. Kuesioner diisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
oleh dua orang dosen PGSD, satu orang guru kelas V (lima) SD, dan satu orang
kepala sekolah.
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen pengumpulan data
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan
konsioner.
a. Pedoman Wawancara
Mengacu pada Herdiansyah (2015:29-31) mengemukakan bahwa
wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Definisi tersebut juga
menyiratkan bahwa posisi antara interviewer dan interviewee adalah
sejajar. Tidak ada garis pembatas yang membatasi domain interviewer
dan interviewee dapat saling bertukar satu sama lain karena keduanya
dapat salin bertanya dan menjawab. Dalam hal kepentingan dan tujuan,
bukan hanya interviewer saja yang memiliki kepentingan dan tujuan
ketika melakukan wawancara, tetapi keduanya dapat saja memiliki
kepentingan dan tujuan.
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara, yaitu
pedoman wawancara tidak terstruktur, adalah pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis
pedoman ini lebuh banyak tergantung dari pewawancara.
Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Dan jenis
kedua adalah pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman
wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check
list. Pewawancara tinggal membutuhkan tanda check pada nomor yang
sesuai, (Trianto, 2010:277). Pedoman wawancara yang banyak
digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini, mula-mula
interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur,
kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih
lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua
variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.
Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mencari tahu
ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran di SD yang
bersangkutan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen
berupa daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara yang digunakan
untuk analisis kebutuhan guru dan siswa mengenai media pembelajaran.
Dengan informasi yang diperoleh, peneliti dapat mengembangkan
sebuah media pembelajaran konvensional. Pedoman wawancara akan
dilampirkan pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara
No Indikator Butir-butir
Soal
1. Materi pembelajaran 3,4,5,6,7
2. Penggunaan media dalam proses pembelajaran 1,2
3. Saran dalam pengembangan media pembelajaran 8
b. Kuesioner (Angket)
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang berisikan
rangkaian pertanyaan dan pernyataan mengenai sesuatu masalah atau
bidang yang akan diteliti (Achmadi, 2005:76). Dalam penelitian ini,
peneliti akan mengumpulkan data dari responden melalui pengisian
kuesioner (angket). Tujuan dari pembagian angket adalah untuk
mengetahui jawaban responden terkait dengan produk yang
dikembangkan berupa media konvensional papan rangkaian listrik.
Selain itu juga, untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan
penelitian serta memperoleh data dengan realibilitas dan validitas yang
tinggi. Pedoman kuesioner yang diguankan dalam penelitian ini adalah
konsioner tentang kualitas penggunaan media pembelajaran. Kuesioner
akan diisi oleh satu pakar media pembelajaran yaitu dosen dan guru kelas
V SD Negeri Kalasan 1. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang
disusun berdasarkan kualitas media yang dibuat peneliti. Pedoman
kuesioner (angket) akan dilampirkan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.3 Pedoman Kuesioner (angket)
No Indikator Butir-butir
Pernyataan
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 2
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang
sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi 3, 5, 6, 7,
3. Praktis, luwes, dan bertahan 10, 11, 13, 14
4. Guru terampil menggunakannya 8
5. Pengelompokkan sasaran 4
6. Mutu teknis 1, 9
7. Tingkat kesenangan dan keefektifannya 12
Berdasarkan tebel di atas, penyusunan indikator sebagai pedoman
kuesioner (angket) mengacu pada Arsyad (2010; 75-76) dan Kustandi & Sutjipto
(2011:85).
F. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif,
dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Data Kualitatif
Data kualiitatif merupakan data yang berupa tanggapan atau komentar dan
saran dari pakar media pembelajaran dan guru. Tanggapan atau komentar
tersebut dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui
kelayakan produk yang dihasilkan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. Data berupa skor dari penilaian oleh pakar media
pembelajaran dan guru kelas V sekolah dasar. Data yang dianalisis sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval. Skala
penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu 5
(sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang baik), 1 (sangat kurang
baik). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data
kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai
berikut:
Tabel 3.4 Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi< X ≤ i + 1, 80Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60Sbi Cukup
i – 1,80 SBi < X ≤ i – 0,60Sbi Kurang
X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang
Keterangan:
Rerata ideal ( i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus
konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan
dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Skor minimal ideal : 1
Rata-rata ideal ( i) : (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) : (5-1) = 0,67
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 .0,67)
= X > 3+ 1,21
= X >4,21
Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0, 67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = i - 0,60SBi < X≤ i + 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X≤ 3,40
Kategori kurang baik = i - 1,80SBi < X≤ i - 0,60SBi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,21)
= X ≤ 1,79
Perhitungan tersebut menghasilkan kriteria skor skala lima yang
dikonversikan dari data kuantitatif menjadi data kualitatif sebagai berikut.
Tabel 3.5 Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5 Sangat Baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 - 3,40 Cukup
1,80 - 2,60 Kurang
1 - 1,79 Sangat Kurang
Perhitungan skor pada hasil validasi akan dicarikan rata-ratanya. Setelah itu
rata-rata skor hasil validasi tersebut dikonversikan dari data kuantitatif ke data
kualitatif sesuai dengan kategori-kategori seperti pada tabel di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti
dalam penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik. Analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
potensi atau masalah yang ada dan terjadi di lapangan. Selain itu, analisis
kebutuhan juga berfungsi sebagai pedoman bagi peneliti dalam mengembangkan
media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik. Peneliti melakukan
analisis kebutuhan berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah
diuraikan pada bab III.
Analisis kebutuhan diawali dengan melakukan wawancara terhadap Ibu U
yang merupakan guru kelas V SD Negeri Kalasan 1 pada hari Rabu, 14
September 2016 pukul 09:00 di ruang perpustakaan SD Negeri Kalasan 1. Tujuan
dilakukannya wawancara yaitu untuk mengidentifikasi potensi atau masalah yang
ada di lapangan, terkait pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan
media konvensional papan rangkaian listrik. Peneliti menjadikan hasil wawancara
tersebut sebagai pedoman dalam mengembangkan produk media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan
berjumlah 8 butir pertanyaan yang telah dibuat peneliti. Berikut ini merupakan
data hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Kalasan 1.
Pertanyaan pertama yaitu tentang materi yang sulit dikuasai siswa
pada mata pelajaran inti. Guru mengatakan bahwa ada beberapa materi yang
sulit dikuasai siswa salah satunya adalah materi tentang rangkaian listrik seri
dan paralel. Guru mengatakan bahwa, kurangnya pemahaman siswa terhadap
materi tersebut dikarenakan tidak ada media pembelajaran yang menunjang isi
pelajaran.
Pertanyaan kedua yaitu tentang upaya yang dilakukan guru untuk
membantu kesulitan siswa. Gurunya mengatakan bahwa sudah pernah
menggunakan media pembelajaran untuk membantu kesulitan siswa dalam
mengemas konsep rangkaian listrik seri dan paralel ketika proses belajar
mengajar di kelas, namun media pembelajarannya tidak bertahan lama. Guru
juga mengatakan kadang hanya menggunakan media gambar dalam
penyampaian materi tersebut.
Pertanyaan ketiga yaitu tentang apakah dalam proses pembelajaran
selalu menggunakan media. Gurunya mengatakan bahwa tidak semua materi
bisa dibuatkan media pembelajarannya. Penggunaan media pembelajaran
disesuaikan dengan materi atau jika dibutuhkan, sehingga media tidak selalu
digunakan dalam setiap pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
selalu menggunakan media pembelajaran. Kecuali, jika guru tidak malas dan
berpikir bahwa materi tersebut sangat baik jika ditunjang dengan media
pembelajarannya juga. Guru juga mengatakan bahwa lebih sering
menggunakan media yang abstrak (gambar-gambar) dibandingkan
menggunakan media yang konkrit.
Pertanyaan keempat yaitu tentang jenis media yang sering digunakan
guru dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa yang paling sering
mereka gunakan adalah media sederhana, atau yang lebih dikenal dengan
media pembelajaran konvensional, walaupun hanya berupa media gambar-
gambar atau media konkret lainnya yang mereka bisa buat. Intinya bahwa
konsep tentang suatu materi yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
tersalurkan dengan baik.
Pertanyaan kelima yaitu tentang intensitas penggunaan media
pembelajaran oleh guru. Beliau mengatakan bahwa penggunaan media
pembelajaran masih terbilang sangat minim. Hal ini dipengaruhi persediaan
media pembelajaran di sekolah yang sedikit dan kurang kreatifnya guru dalam
merancang maupun menyusun media pembelajaran.
Pertanyaan keenam yaitu tentang hasil dari penggunaan media
pembelajaran oleh guru. Beliau mengatakan bahwa tentu saja hasil yang
diperoleh siswa ketika menggunakan media pembelajaran atau tidak
menggunakannya akan sangat berbeda. Ketika menggunakan media, siswa
akan jauh lebih aktif dalam proses pembelajaran karena mereka mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
sendiri proses belajarnya. Selain itu juga, ketertarikan mengikuti pembelajaran
tersebut akan lebih meningkat.
Pertanyaan ketujuh yaitu tentang alasan penggunaan media dalam
proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa media pembelajaran dianggap
penting dalam mengajar karena media pembelajaran dapat membantu
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.
Pertanyaan kedelapan yaitu tentang media seperti apa yang diinginkan
oleh guru jika akan dibuatkan media pembelajaran. Guru mengatakan bahwa
beliau sangat membutuhkan media pembelajaran papan rangkaian listrik seri
dan paralel yang sederhana tetapi tahan lama, serta dapat mengemas konsep
rangkaian listrik dengan baik sehingga memudahkan bagi siswa untuk
memahami tentang konsep rangkaian listrik.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti
berkesimpulan bahwa guru sudah cukup memahami materi-materi yang
dianggap sulit oleh siswa dalam proses pembelajaran. Dengan hal ini, guru
berupaya untuk mencari jalan keluar dengan menggunakan media
pembelajaran sebagai penunjang dalam aktivitas belajar mengajar siswa di
dalam kelas. Guru sangat memahami fungsi dan peranan media dalam proses
pembelajaran. Guru mengetahui pentingnya kehadiran serta penggunaan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas. Meskipun tidak
selalu dalam proses pembelajaran guru menggunakan media, tetapi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
sudah cukup mampu merancang bahkan membuat media pembelajaran. Guru
lebih sering menggunakan media pembelajaran yang telah disediakan oleh
sekolah. Jika ada media yang belum ada, guru berupaya untuk membuatnya
atau hanya berusaha untuk memaksimalkan proses pembelajaran.
Guru lebih sering menggunakan media pembelajaran konvensional
dibandingkan dengan jenis media pembelajaran lainnya. Media pembelajaran
konvensional dipilih karena dianggap lebih mudah dan sederhana, serta cukup
mudah ditemukan. Guru menyadari bahwa penggunaan media pembelajaran
tidak hanya untuk menarik perhatian siswa agar fokus pada materi yang
disampaiakan oleh guru, tetapi karena ada masalah terkait dengan kesulitan
dalam memahami materi pembelajaran sehingga guru berinisiatif untuk
merancang serta membuat media pembelajaran tersebut. Dengan bekal
pemahaman guru terkait kriteria pemilihan media pembelajaran yang baik,
sehingga memungkinkan guru untuk membuat sendiri media pembelajaran
konvensional yang akan sangat berguna bagi proses pembelajaran di dalam
kelas.
B. Deskripsi Produk Awal
Dalam mengembangkan produk media pembelajaran konvensional ini,
peneliti melakukan beberapa langkah pengembangan. Langkah pertama yang
dilakukan peneliti dalam membuat produk ini adalah menentukan tema dan
subtema, serta kompetensi inti dan kompetensi dasar dari subtema yang telah
ditentukan tersebut. Mengacu pada kompetensi dasar, peneliti merumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah berikutnya,
peneliti membuat jaring-jaring subtema untuk kompetensi dasar serta indikator
yang telah disusun dan dirumuskan. Peneliti kemudian merancang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan untuk setiap muatan pembelajaran.
Di dalam RPPTH yang dirancang tersebut memuat materi pembelajaran,
pendekatan dan metode pembelajaran, sumber belajar, hingga rangkaian kegiatan
pembelajaran. Selain itu, RPPTH tersebut juga dilengkapi dengan Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan instrumen penilaian. Langkah selanjutnya yang dilakukan
peneliti yakni merancang media pembelajaran konvensional dengan berpatokkan
pada RPPTH yang telah dibuat. Media pembelajaran konvensional yang dibuat
berjumlah 2 macam media yaitu media papan rangkaian listrik seri dan media
papan rangkaian listrik paralel. Peneliti mengembangkan media pembelajaran
konvensional yang memfasilitasi materi pelajaran tentang konsep rangkaian
listrik.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
merupakan sebuah rancangan kegiatan pembelajaran yang berisi tahap-tahap
atau langkah-langkah dalam pembelajaran secara lebih terperinci guna
mencapai indikator serta tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Penyusunan RPPTH dilakukan secara sistematis dengan menggunakan
pendekatan tematik integratif. RPPTH terdiri atas beberapa komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
penyusunnya, antara lain; (1) Satuan pendidikan/ identitas sekolah, (2) Kelas/
semester, (3) Tema/ subtema, (4) Pembelajaran, (5) Alokasi waktu, (6)
Kompetensi inti, (7) Kompetensi dasar, (8) Indikator, (9) Tujuan
pembelajaran, (10) Materi pembelajaran, (11) Pendekatan dan metode
pembelajaran, (12) Media, alat, dan sumber pembelajaran, (13) Langkah-
langkah pembelajaran, (14) Penilaian, (15) Lampiran-lampiran.
Dalam penelitian ini, RPPTH dirancang untuk satu subtema, tetapi hanya
memuat dua pembelajaran saja yang mencakup salah satu materi. Setiap
pembelajaran memiliki alokasi waktu 5 35 menit. Cakupan mata pelajaran
dalam dua pembelajaran tersebut adalah 4 mata pelajaran. Langkah-langkah di
dalam RPPTH ini disusun secara detail dan sistematis agar mudah digunakan
atau diimplementasikan oleh guru dalam proses pembelajaran.
2. Media Pembelajaran Konvensional Papan Rangkaian Listrik
Media pembelajaran konvensional yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah media pembelajaran papan rangkaian listrik pada
subtema hidup rukun untuk siswa kelas V sekolah dasar. Keseluruhan jumlah
media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik yang dikembangkan
adalah 2 media. Kedua media pembelajaran konvensional yang dikembangkan
antara lain; (1) media papan rangkaian listrik seri, (2) media papan rangkaian
listrik paralel. Kedua media pembelajaran konvensional yang dikembangkan
dalam penelitian ini mengacu pada kompetensi dasar dan indikator yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dicapai. Kedua media pembelajaran ini akan menarik perhatian siswa dan
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Variasi warna, serta kerapian
dalam penempatan bahan-bahan akan membuat siswa tidak merasa bosan.
Berikut adalah gambar media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik.
Gambar 4.1 Media Pembelajaran Konvensional
Papan Rangkaian Listrik
3. Buku Petunjuk Penggunaan Media Pembelajaran Konvensional Papan
Rangkaian Listrik
Buku petunjuk penggunaan media pembelajaran konvensional papan
rangkaian berisi langkah-langkah penggunaann media tersebut. Berikut akan
dijabarkan langkah-langkahnya: a) siswa dibagi dalam 4 kelompok secara
heterogen; b) setiap kelompok mendapatkan masing-masing rangkaian listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
seri dan paralel; c) siapkan rangkaian listrik seri untuk dinyalakan; d) ambil
kedua bola lampu yang ada pada kotak, kemudian pasang pada fiting yang
disediakan; e) salah satu siswa menekan tombol saklar untuk menyalakan
kedua lampunya; f) siswa mengamati kedua lampu pada rangkaian listrik seri;
g) jika kedua lampunya sudah menyala, tekan kembali tombol saklar atau
putar salah satu lampunya hingga longgar; h) amati apa yang terjadi pada
lampu yang lain; i) siapkan rangkaian listrik paralel untuk dinyalakan; j)
ambil ketiga bola lampu yang ada pada kotak, kemudian pasang pada fiting
yang disediakan; k) salah satu siswa menekan tombol saklar 1 untuk
menyalakan ketiga lampunya; l) siswa mengamati ketiga lampu pada
rangkaian listrik paralel; m) jika ketiga lampunya sudah menyala, tekan
tombol 2 atau putar salah satu lampunya; n) amati apa yang terjadi pada
lampu yang lain.
Berikut adalah gambar buku petunjuk penggunaan media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik.
Gambar 4.2 Buku Petunjuk Penggunaan Media Pembelajaran
Konvensional Papan Rangkaian Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Konvensional Papan Rangkaian Listrik
Salah satu tahap yang harus dilalui dalam penelitian dan pengembangan
adalah tahap validasi. Tujuan dilakukan validasi yaitu untuk mengetahui kualitas
dan kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Produk media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik yang dikembangkan divalidasi
oleh dua pakar media pembelajaran konvensional. Kedua validator dalam
penelitian ini yaitu bapak P dan ibu M Produk media pembelajaran konvensional
papan rangkaian listrik divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 14 Desember
2016.
Aspek yang divalidasi dari media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik ini, antara lain: (1) memuat petunjuk cara penggunaan, (2)
potensial untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran, (3) tidak
mengandung unsur salah konsep, (4) sesuai dengan karakteristik siswa kelas V
sekolah dasar, (5) mempermudah siswa dalam memahami konsep mengenai
rangkaian listrik seri dan paralel, (6) memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran, (7) konkrit untuk digunakan dalam proses pembelajaran, (8)
digunakan dengan mudah oleh guru dan siswa, (9) ukuran papan rangkaian listrik
proposional, (10) bahan yang digunakan mudah didapatkan, (11) bahan yang
digunakan kuat, tahan lama, dan dapat digunakan berulang-ulang, (12) pemilihan
warna indah dan menarik perhatian siswa, (13) bahan yang digunakan tertata
dengan rapi, (14) tidak membahayakan keselamatan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik bapak P, skor rata-rata yang diperoleh yaitu
4,42 dengan kategori “Sangat baik”. Media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik dinyatakan layak digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran.
Total skor yang diperoleh dari validator P yaitu 62 dari total 14 item. Skor rata-
rata diperoleh dengan cara dihitung menggunakan rumus rata-rata yang ada pada
bab III. Berdasarkan skor rata-rata yang diperoleh yaitu 4,42, selanjutnya data
kuantitatif tersebut dikonversikan ke data kualitatif dalam kategori “Sangat baik”
dengan berpedoman pada tabel kriteria skor skala lima yang terdapat pada bab III.
Berdasarkan hasil validasi dari ibu M sebagai pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik, skor rata-rata yang diperoleh yaitu 4,35
dengan kategori “Sangat Baik” dan dengan kesimpulan media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik dinyatakan layak digunakan/ uji coba
dengan revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh dari validator M yaitu 61
dari total 14 item. Perhitungan skor rata-rata dan pedoman konversi skala lima
sesuai dengan yang diuraikan pada bab III.
D. Revisi Produk
Setelah melalui tahap validasi, selanjutnya dilakukan revisi produk. Pakar
media pembelajaran konvensional juga memberikan beberapa komentar umum
dan saran perbaikan. Produk media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik kemudian direvisi sesuai komentar dan saran dari kedua validator. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
akan dipaparkan komentar umum dan saran secara perbaikan yang diberikan oleh
validator P serta revisi yang dilakukan.
Tabel 4.1 Komentar & Saran Perbaikan Validator P dan Revisi
Komentar dan Saran Perbaikan Revisi
Baterai dibuat agar lebih tahan lama Baterainya sudah dibuat agar lebih
tahan lama.
Berdasarkan tabel komentar dan saran perbaikan yang dilakukan oleh
validator pakar media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik bapak P
mengatakan bahwa sebaiknya baterai dibuat agar lebih tahan lama. Selanjutnya
dilakukan revisi oleh peneliti berdasarkan komentar dan saran perbaikan oleh
validator.
Berikutnya, akan dipaparkan komentar umum dan saran secara perbaikan
yang diberikan oleh validator M serta revisi yang dilakukan.
Tabel 4.2 Komentar & Saran Perbaikan Validator M dan Revisi
Komentar dan Saran Perbaikan Revisi
Baterai harus direkatkan lagi agar tidak
mudah kendur.
Baterainya sudah direkatkan dengan
rapi.
Berdasarkan tabel komentar dan saran perbaikan yang dilakukan oleh
pakar media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik ibu M
mengatakan bahwa sebaiknya baterai harus direkatkan lagi agar tidak mudah
kendur. Selanjutnya dilakukan revisi oleh peneliti berdasarkan komentar dan
saran perbaikan oleh validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Dari kedua tabel tersebut, dapat diketahui bahwa beberapa bagian dalam
media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik perlu direvisi. Oleh
karena itu, peneliti kembali melakukan revisi terhadap media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik dengan berpedoman pada komentar dan
saran perbaikan dari masing-masing validator pada kedua tabel tersebut.
E. Data Hasil Validasi Guru Kelas V SD
Validasi terhadap produk media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik juga dilakukan oleh dua validator lain, yakni Ibu P dan Ibu K.
guru kelas V SD Kanisius Eksperimental Mangunan. Produk media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik divalidasi oleh masing-masing validator
sebanyak satu kali. Validasi oleh ibu P dilakukan pada tanggal 9 November 2016,
sedangkan validasi oleh ibu K dilakukan pada tanggal 19 November 2016.
Instrumen validasi yang digunakan sama dengan instrumen yang digunakan oleh
validator pakar media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik,
sehingga aspek-aspek yang dinilai pun sama.
Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari ibu P selaku guru kelas V
sekolah dasar, media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
memperoleh skor rata-rata 4,28 dengan kategori “Sangat baik” dan dengan
kesimpulan media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik layak
digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. Total skor yang diperoleh dari
validator P yaitu 60 dari total 14 item. Skor rata-rata diperoleh dengan cara
dihitung menggunakan rumus rata-rata yang ada pada bab III. Berdasarkan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
rata-rata yang diperoleh yaitu 4,28, selanjutnya data kuantitatif tersebut
dikonversikan ke data kualitatif dalam kategori “Sangat baik”.
Berikutnya hasil validasi dari ibu K selaku Kepala Sekolah dan guru kelas
V sekolah dasar, skor rata-rata yang diperoleh yaitu 4,71 dengan kategori “Sangat
Baik”. Produk media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
dinyatakan layak digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. Total skor yang
diperoleh dari validator K yaitu 66 dari total 14 item. Perhitungan skor rata-rata
dan pedoman konversi skala lima sesuai dengan yang diuraikan pada bab III.
F. Revisi Produk
Setelah melalui tahap validasi, selanjutnya dilakukan revisi produk. Kedua
guru kelas V sekolah dasar memberi komentar dan saran perbaikan.
Produk media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik kemudian
direvisi sesuai komentar dan saran dari ibu P Komentar dan saran dari validator
P.N. serta revisi akan diuraikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.3 Komentar Validator P dan Revisi
No. Komentar Revisi
1. Pada saat menyiapkan rangkaian,
sebaiknya diberi instruksi untuk
memasang lampu.
Saat menyiapkan rangkaian, sudah
disipkan instruksi untuk memasang
lampu yang dicantumkan dalam
petunjuk penggunaan media papan
rangkaian listrik.
8. Tempat baterai lebih diperhatikan lagi
agar tidak kendur.
Tempat baterainya sudah dipasang
atau direkatkan lagi agar tidak
kendur atau bergeser.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Ibu P memberikan komentar terhadap beberapa item aspek yang dinilai.
Pada aspek yang dinilai, item pertama, ibu P memberi komentar agar pada saat
menyiapkan rangkaian, sebaiknya diberi instruksi untuk memasang lampu. Pada
item kedelapan, ibu P memberi komentar agar tempat baterai lebih diperhatikan
lagi agar tidak kendur atau tidak bergeser. Selain itu, ibu P juga memberikan
beberapa komentar umum dan saran secara perbaikan.
Tabel tersebut menunjukkan bahwa beberapa bagian dalam media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik perlu direvisi. Peneliti
kemudian melakukan revisi terhadap media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik dengan mengacu pada komentar terhadap beberapa item,
komentar umum serta saran perbaikan dari validator P pada tabel tersebut.
Validator K juga memberikan beberapa komentar umum dan saran secara
perbaikan. Produk media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
kemudian direvisi sesuai komentar dan saran dari validator K Berikut akan
dipaparkan komentar umum dan saran secara perbaikan yang diberikan oleh
validator K serta revisi yang dilakukan.
Tabel 4.4 Komentar & Saran Perbaikan Validator K dan Revisi
Komentar dan Saran Perbaikan Revisi
Tidak menemukan cara penggunaannya. Sudah dicantumkan cara penggunaan
media papan rangkaian listrik yang
tertera pada buku petunjuk
penggunaanya.
Mohon dicek ulang untuk aliran listrik,
baterai, sambungan, karena saat dicoba
lampu tidak menyala.
Untuk bahan yang digunakan, baik itu
baterai, lampu, fiting, saklar serta
kabelnya sudah dicek dan lampunya
menyala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan uraian dalam tabel tersebut, dapat diketahui bahwa perlu
dilakukan revisi terhadap beberapa bagian dalam media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik. Oleh karena itu, peneliti kembali
melakukan revisi terhadap media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik dengan berpedoman pada komentar dan saran perbaikan dari validator K
dalam tabel tersebut.
G. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir yang dikembangkan adalah media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik pada subtema hidup rukun untuk siswa
kelas V sekolah dasar. Produk yang dihasilkan dibuat berdasarkan hasil validasi
serta komentar dan saran perbaikan dari dua pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik dan dua orang guru sekolah dasar. Peneliti
melakukan revisi terhadap produk awal berdasarkan komentar dan saran setelah
melakukan validasi untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dan lebih
layak digunakan dalam proses pembelajaran. Produk akhir yang dihasilkan
berupa media pembelajaran konvensional dengan jumlah total 1 macam media.
Satu macam media pembelajaran tersebut memuat rangkaian listrik seri dan
rangkaian listrik paralel.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir berupa media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik akan diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
sebagai produk akhir disesuaikan dengan hasil validasi serta komentar
dan saran dari pakar media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik dan guru kelas V Sekolah Dasar. Muatan dalam RPPTH sama
dengan RPPTH pada produk awal. Komponen dalam RPPTH pun sama,
antara lain: (1) Satuan pendidikan/ identitas sekolah, (2) Kelas/ semester,
(3) Tema/ subtema, (4) Pembelajaran, (5) Alokasi waktu, (6) Kompetensi
inti, (7) Kompetensi dasar, (8) Indikator, (9) Tujuan pembelajaran, (10)
Materi pembelajaran, (11) Pendekatan dan metode pembelajaran, (12)
Media, alat, dan sumber pembelajaran, (13) Langkah-langkah
pembelajaran, (14) Penilaian, (15) Lampiran-lampiran.
b. Media Pembelajaran Konvensional Papan Rangkaian Listrik
Produk akhir media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik setelah direvisi sesuai komentar dan saran secara perbaikan dari
pakar media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik dan guru
kelas V Sekolah Dasar terdapat beberapa perubahan di dalamnya.
Perubahan yang dilakukan terhadap media papan rangkaian listrik yaitu
(1) tersedianya cadangan baterai untuk meminimalisir terjadinya
kehabisan daya baterai, (2) baterai lebih direkatkan lagi agar tidak kendur
atau bergeser, (3) bahan yang digunakan, baik itu baterai, lampu, fiting,
saklar serta kabelnya sudah dicek sehingga lampunya menyala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Perubahan-perubahan tersebut dilakukan berdasarkan komentar dan saran
dari dua pakar media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
dan dua guru kelas V Sekolah Dasar.
c. Buku Petunjuk Penggunaan Media Pembelajaran Konvensional Papan
Rangkaian Listrik
Buku petunjuk penggunaan media pembelajaran konvensional
papan rangkaian berisi langkah-langkah penggunaann media tersebut.
Berikut akan dijabarkan langkah-langkahnya: a) siswa dibagi dalam 4
kelompok secara heterogen; b) setiap kelompok mendapatkan masing-
masing rangkaian listrik seri dan paralel; c) siapkan rangkaian listrik seri
untuk dinyalakan; d) ambil kedua bola lampu yang ada pada kotak,
kemudian pasang pada fiting yang disediakan; e) salah satu siswa
menekan tombol saklar untuk menyalakan kedua lampunya; f) siswa
mengamati kedua lampu pada rangkaian listrik seri; g) jika kedua
lampunya sudah menyala, tekan kembali tombol saklar atau putar salah
satu lampunya hingga longgar; h) amati apa yang terjadi pada lampu yang
lain; i) siapkan rangkaian listrik paralel untuk dinyalakan; j) ambil ketiga
bola lampu yang ada pada kotak, kemudian pasang pada fiting yang
disediakan; k) salah satu siswa menekan tombol saklar 1 untuk
menyalakan ketiga lampunya; l) siswa mengamati ketiga lampu pada
rangkaian listrik paralel; m) jika ketiga lampunya sudah menyala, tekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
tombol 2 atau putar salah satu lampunya; n) amati apa yang terjadi pada
lampu yang lain.
2. Pembahasan
Pengembangan media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik yang dikembangkan oleh peneliti mengacu pada kriteria pemilihan
media. Arsyad (2010:75-76) mengemukakan yaitu: 1) sesuai dengan tujuan
yang dicapai; 2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta,
konsep, prinsip dan generalisasi; 3) praktis, luwes, dan bertahan; 4) guru
terampil menggunakannya; 5) pengelompokkan sasaran; 6) mutu teknis; 7)
tingkat kesenangan dan keaktifannya. Dari ketujuh kriteria pemilihan media
diatas memiliki kesesuaian dengan media pembelajaran konvensional yang
dikembangkan oleh peneliti. Ini terbukti dari: 1) penggunaan media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik sudah mencapai tujuan
pembelajaran; 2) media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
mendukung isi pelajaran yaitu tentang materi rangkaian listrik; 3) media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik praktis dan bertahan; 4)
guru dengan mudah menggunakan media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik; 5) media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
bisa digunakan secara individu maupun kelompok; 6) mutu teknis artinya
media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik jelas dan informasi
terkait materi dapat dengan mudah dipahami oleh siswa; 7) media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik dapat membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
tertarik terhadap pelajaran yang akan berpengaruh dengan keaktifannya dalam
proses belajar mengajar. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik sudah memenuhi kriteria
pembuatan dan pemilihan media yang sudah dipaparkan di atas.
Pengembangan media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik telah melalui tahap validasi oleh dua orang pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik dan dua orang guru kelas V Sekolah
Dasar. Penilaian yang dilakukan oleh validator berpedoman pada empat belas
aspek dalam instrumen validasi yang dapat dilihat pada bab III. Keempat belas
aspek tersebut antara lain: (1) media papan rangkaian listrik memuat petunjuk
cara penggunaannya, (2) potensial untuk menunjang ketercapaian tujuan
pembelajaran, (3) tidak mengandung unsur salah konsep, (4) sesuai dengan
karakteristik siswa kelas V sekolah dasar, (5) dapat mempermudah siswa
dalam memahami konsep mengenai rangkaian listrik seri dan paralel, (6)
dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, (7) sudah
konkrit untuk digunakan dalam proses pembelajaran, (8) dapat digunakan
dengan mudah oleh guru dan siswa, (9) ukuran media papan rangkaian listrik
proposional, (10) bahan yang digunakan mudah didapatkan, (11) bahan yang
digunakan kuat, tahan lama, dan dapat digunakan berulang-ulang, (12)
pemilihan warna indah dan menarik bagi siswa, (13) bahan pada media papan
rangkaian listrik tertata dengan rapi, (14) media yang digunakan tidak
membahayakan bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berdasarkan hasil validasi dari pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik dan guru kelas V Sekolah Dasar,
diketahui bahwa media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
yang dikembangkan termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan rata-rata
4,44 dan layak digunakan sesuai dengan revisi. Berikut tabel uraian hasil
validasi dari keempat validator.
Tabel 4.5 Perolehan Skor Hasil Validasi Produk
No. Validator Rata-rata Kriteria
1. Pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkian listrik (P) 4,42 Sangat Baik
2.
Pakar media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik
(M)
4,35 Sangat Baik
3. Guru kelas V Sekolah Dasar (P) 4,28 Sangat Baik
4. Guru kelas V Sekolah Dasar (K) 4,71 Sangat Baik
Jumlah 17,76
Rata-rata 4,44
Kriteria Sangat Baik
Tabel tersebut menunjukkan hasil perolehan skor secara keseluruhan
dari empat validator mengenai kualitas media pembelajaran konvensional
papan rangkaian listrik. Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat dilihat
bahwa pakar media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik (P)
memberikan skor 4,42 dengan kategori “Sangat baik”. Selanjutnya pakar
media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik (M) memberikan
skor 4,35 dengan kategori “Sangat Baik”. Guru kelas V Sekolah Dasar (P)
memberikan skor 4,28 dengan kategori “Sangat baik”, dan guru kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sekolah Dasar (K) memberikan skor 4,71 dengan kategori “Sangat baik”.
Kemudian dapat diketahui bahwa rata-rata perolehan skor dari keseluruhan
hasil validasi adalah 4,44 dan termasuk dalam kategori “Sangat baik”.
Berdasarkan hasil tersebut, produk media pembelajaran konvensional papan
rangkaian listrik yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik dan
layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini, produk akhir yang dihasilkan berpatokan pada
spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang
dikembangkan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik merupakan
media yang akan digunakan dalam materi rangkaian listrik dalam
kurikulum 2013 yang diajarkan pada tema 3 Kerukunan dalam
Bermasyarakat, subtema 1 Hidup Rukun, pembelajaran 2 dan 5 untuk
siswa SD kelas V.
b. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran
konvensional papan rangkaian listrik terdiri atas :
1) Media papan rangkaian listrik seri, meliputi:
Bahan:
a) Papan kayu berukuran 30 x 20 cm
b) 2 buah baterai
c) 2 buah lampu kecil
d) 2 buah fiting lampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
e) 1 buah saklar
f) Kabel berukuran 20 cm
g) Kain flannel
h) Lem
i) Cat minyak
Alat:
a) Mistar
b) Gunting
c) Kuas
2) Media papan rangkaian listrik paralel, meliputi:
Bahan:
a) Papan kayu berkuran 30 x 20 cm
b) 2 buah baterai
c) 3 buah lampu kecil
d) 3 buah fiting lampu
e) 2 buah saklar
f) Kabel berukuran 30 cm
g) Kain flanel
h) Lem
i) Cat minyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Alat:
a) Mistar
b) Gunting
c) Kuas
c. Bahan dan alat yang digunakan mudah diperoleh siswa.
d. Media pembelajaran papan rangkaian listrik mudah dibuat oleh guru dan
dapat digunakan oleh siswa secara individu maupun kelompok.
e. Media pembelajaran papan rangkaian listrik dibuat untuk mengembangkan
aspek kognitif, afektif dan psikomorik dari peserta didik.
f. Media pembelajaran papan rangkaian listrik dapat menarik minat siswa
untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
g. Media pembelajaran papan rangkaian listrik tidak mudah rusak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan
media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik
menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan oleh Borg & Gall yang
dikutip dalam Sugiyono. Namun, dalam penelitian ini tidak semua langkah
pengembangan dilaksanakan dikarenakan keterbatasan waktu dan media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik ini hanya dibuat sebagai
pegangan guru. Langkah-langkah pengembangan dalam prosedur penelitian
yang dilaksanakan meliputi: (1) analisis potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk
yang telah divalidasi. Produk akhir yang dihasilkan berupa Media
Pembelajaran Konvensional Papan Rangkaian Listrik pada Subtema Hidup
Rukun untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar.
2. Media Pembelajaran Konvensional papan rangkaian listrik pada Subtema
Hidup Rukun untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar memiliki kualitas yang
sangat baik dan layak diujicobakan dalam proses pembelajaran. Pernyataan
tersebut berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari dua pakar media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik dan dua orang guru kelas
V Sekolah Dasar. Skor rata-rata yang diperoleh dari dua pakar media
pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik yaitu bapak P.P. adalah
4,42 dengan kategori “Sangat Baik” dan ibu M.M. memberikan skor rata-rata
4,35 dengan kategori “Sangat Baik”. Sedangkan, skor rata-rata dari dua orang
guru kelas yaitu ibu P.N. memberikan skor rata-rata 4,28 dengan kategori
“Sangat Baik” dan ibu K.S. memberikan skor rata-rata 4,71 dengan kategori
“Sangat Baik. Rata-rata skor akhir yang diperoleh dari keempat validator
tersebut yaitu 4,44 dan masuk dalam kategori “Sangat Baik”.
B. Keterbatasan Pengembangan
Produk media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik yang
dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan yang akan dipaparkan sebagai
berikut:
1. Wawancara dalam analisis kebutuhan hanya dilakukan terhadap satu orang
guru kelas V Sekolah Dasar. Dengan demikian, data yang diperoleh hanya
terkait dengan permasalahan yang dialami oleh guru kelas tersebut.
2. Penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional papan rangkaian
listrik ini hanya sampai pada langkah kelima dari sepuluh langkah
pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall, sehingga tidak
dilaksanakan uji coba produk untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk
dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Produk media pembelajaran konvensional papan rangkaian listrik yang
dikembangkan ini hanya terbatas pada subtema Hidup Rukun. Materi
rangkaian listrik hanya terdapat pada pembelajaran dua dan pembelajaran
lima.
C. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti bagi peneliti lain terkait
penelitian dan pengembangan tentang media pembelajaran konvensional berbasis
kecerdasan ganda sebagai berikut:
1. Sepuluh langkah pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall
sebaiknya dilaksanakan agar kualitas dan tingkat keberhasilan media
pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dapat teruji dan layak digunakan
dalam proses pembelajaran.
2. Wawancara terkait analisis kebutuhan dalam proses pengumpulan data
sebaiknya melibatkan siswa agar ada berbagai masukan terkait dengan
pembuatan media pembelajaran yang disarankan terutama untuk materi
tentang rangkaian listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Anafi. 2012. http://www. Jurnal penelitian pengembangan media Wayang Boneka
untuk SD. Dalam google.com. Diunduh pada 27 Agustus 2016. Pukul 18.00.
Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Persada.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Herdiansyah, Haris. 2015. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups. Jakarta:
Rajawali Persada.
Kosasih, Ahmad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.
Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurhayati & Irianto. 2015. http://www. Jurnal penelitian pengembangan media
Permainan Congklak untuk SD. Dalam google.com. Diunduh pada 27
Agustus 2016. Pukul 18.00.
Pidarta, Made. 2013. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Prabowo. 2012. http://www. Jurnal penelitian pengembangan media Puzzle untuk
SD. Dalam google.com. Diunduh pada 27 Agustus. Pukul 18.00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Sadiman, Arief S. 2014. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT
Indeks.
Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R n D. Bandung: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia
(IKAPI).
Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pemebelajaran, PPS UNY.
Suryana. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
Trianto. 2010. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Yousnelly, Putty (dkk). 2010. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Yudhistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS KEBUTUHAN
No Daftar Pertanyaan Jawaban pertanyaan
1. Materi apa yang sulit
dikuasai siswa pada mata
pelajaran inti?
Ada beberapa materi yang sulit dikuasai siswa,
salah satunya materi tentang rangkaian listrik seri
dan paralel.
2. Apa upaya yang dilakukan
oleh guru untuk membantu
kesulitan siswa tersebut?
Upaya yang dilakukan adalah sudah pernah
menggunakan media pembelajaran untuk
membantu kesulitan siswa dalam mengemas
konsep rangkaian listrik seri dan paralel ketika
proses belajar mengajar di kelas, namun media
pembelajarannya tidak bertahan lama. Kadang juga
hanya menggunakan media gambar dalam
penyampaian materi tersebut.
3. Apakah dalam setiap proses
pembelajaran ibu mengajar
menggunakan media?
Tidak semua materi bisa dibuatkan media
pembelajarannya. Penggunaan media pembelajaran
disesuaikan dengan materi atau jika dibutuhkan,
sehingga media tidak selalu digunakan dalam
setiap pembelajaran.
LAMPIRAN 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
4. Jenis media apa yang
paling sering digunakan?
Paling sering mereka gunakan adalah media
sederhana, atau yang lebih dikenal dengan media
pembelajaran konvensional, walaupun hanya
berupa media gambar-gambar atau media konkret
lainnya yang mereka bisa buat. Intinya bahwa
konsep tentang suatu materi yang ingin
disampaikan kepada siswa dapat tersalurkan
dengan baik.
5. Bagaimana intensitas
penggunaan media?
Penggunaan media pembelajaran masih terbilang
sangat minim. Hal ini dipengaruhi persediaan
media pembelajaran di sekolah yang sedikit dan
kurang kreatifnya guru dalam merancang maupun
menyusun media pembelajaran.
6. Bagaimana hasil
penggunaan media
tersebut?
Tentu saja hasil yang diperoleh siswa ketika
menggunakan media pembelajaran atau tidak
menggunakannya akan sangat berbeda. Ketika
menggunakan media, siswa akan jauh lebih aktif
dalam proses pembelajaran karena mereka
mengalami sendiri proses belajarnya. Selain itu
juga, ketertarikan mengikuti pembelajaran tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Yogyakarta, 14 September 2016
Peneliti,
Novita Rusilia Tama
akan lebih meningkat.
7. Mengapa penggunaan
media sangat penting dalam
proses pembelajaran?
Penggunaan media pembelajaran dianggap penting
dalam mengajar karena media pembelajaran dapat
membantu mempermudah pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan oleh guru.
8. Media seperti apa yang ibu
inginkan jika akan
dibuatkan media?
Sangat membutuhkan media pembelajaran papan
rangkaian listrik seri dan paralel yang sederhana
tetapi tahan lama, serta dapat mengemas konsep
rangkaian listrik dengan baik sehingga
memudahkan bagi siswa untuk memahami tentang
konsep rangkaian listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 6
DATA MENTAH HASIL
VALIDASI PAKAR MEDIA
PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN 8
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN TEMATIK
HARIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena
alam secara mandiri maupun
berkelompok
3.4 Mengenal rangkaian listrik sederhana
dan sifat magnet serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
4.3 Merancang dan membuat rangkaian
seri dan parallel menggunakan sumber
arus searah
Indikator
1.1.1 Menunjukkan sikap bersyukur dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran
Tuhan.
2.2.1 Menghargai kerja individu dan
Kelompok dalam aktivitas di dalam
kelas.
3.4.1 Menjelaskan rangkaian listrik
sederhana dengan berbagai variasi.
4.3.1 Menggambar bagan rencana rangkaian
seri dan paralel
IPA
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep variasi dan
kombinasi pola gerak dasar dalam
berbagai permainan dan atau olah
raga tradisional bola besar.
4.1 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi pola gerak dasar yang
dilandasi konsep gerak dalam
berbagai permainan dan atau
olahraga tradisional bola besar.
Indikator
3.1.1 Menjelaskan cara melakukan
gerakan menendang, melempar,
dan menggiring bola dengan
kontrol yang baik.
4.1.1 Mempraktikkan gerakan
menendang, melempar, dan
menggiring bola dengan kontrol
yang baik.
PJOK
Kompetensi Dasar
3.3 Menguraikan isi teks paparan iklan
tentang ekspor impor sebagai
kegiatan ekonomi antarbangsa
dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
4.3 Menyajikan teks paparan iklan
tentang ekspor impor sebagai
kegiatan ekonomi antarbangsa
secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata
baku.
Indikator
3.3.1 Menjelaskan pengertian teks
paparan iklan
4.3.1 Membuat teks iklan
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
3.2 Mengenal harmoni musik dan
lagu Daerah.
4.6 Memainkan alat musik ritmis
secara berkelompok dengan
iringan vokal lagu anak-anak
dua suara.
Indikator
3.2.1 Menjelaskan tentang lagu
daerah
4.6.1 Menyanyikan lagu anak-anak
dua suara secara berkelompok
SBdP
Tema 3 : Kerukunan dalam
Bermasyarakat
Subtema 1 : Hidup Rukun
Pembelajaran : 2 (Dua)
Pembelajaran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Eksperimental Mangunan
Kelas/Semester : V (Lima) 1 (Satu)
Tema/Subtema : Kerukunan dalam Bermasyarakat/ Hidup Rukun
Muatan Pelajaran Terkait : IPA, PJOK, Bahasa Indonesia, SBdP
Pembelajaran ke- : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 6 × 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin
tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Muatan
Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator
IPA
Sikap Spiritual
1.1 Bertambah keimanannya dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya,serta
mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sikap
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan
penelaahan fenomena alam
secara mandiri maupun
berkelompok
Pengetahuan
3.4 Mengenal rangkaian listrik
sederhana dan sifat magnet serta
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Keterampilan 4.3 Merancang dan membuat rangkaian
seri dan parallel menggunakan
sumber arus searah.
Sikap Spiritual
1.1.1 Menunjukkan sikap
bersyukur dengan menyadari
hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap
kebesaran Tuhan.
Sikap Sosial
2.2.1 Menghargai kerja
individu dan kelompok dalam
aktivitas di dalam kelas.
Pengetahuan
3.4.1 Menjelaskan rangkaian listrik
sederhana dengan berbagai
variasi.
Keterampilan
4.3.1 Menggambar bagan rencana
rangkaian seri dan parallel.
PJOK
Pengetahuan
3.1 Memahami konsep variasi dan
kombinasi pola gerak dasar
dalam berbagai permainan
dan atau olah raga tradisional
bola besar.
Keterampilan
4.1 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi pola gerak dasar
yang dilandasi konsep gerak
dalam berbagai permainan dan
atau olahraga tradisional
Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan cara melakukan
gerakan menendang,
melempar,dan menggiring
bola dengan control yang
baik.
Keterampilan
4.1.1 Mempraktikkan gerakan
menendang, melempar, dan
menggiring bola dengan
kontrol yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
bola besar.
Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.3 Menguraikan isi teks paparan
iklan tentang ekspor impor
sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa dengan bantuan
guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
Keterampilan
4.3 Menyajikan teks paparan iklan
tentang ekspor impor sebagai
kegiatan ekonomi antar bangsa
secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata
baku.
Pengetahuan
3.3.1 Menjelaskan teks paparan
iklan
Keterampilan 4.3.1 Membuat teks iklan.
SBdP
Pengetahuan
3.2 Mengenal harmoni musik dan
lagu daerah.
Keterampilan
4.6 Memainkan alat musik ritmis
secara berkelompok dengan
iringan vokal lagu anak-anak
dua suara.
Pengetahuan 3.2.1 Menjelaskan tentang lagu
daerah.
Keterampilan
4.6.1 Menyanyikan lagu anak-anak
dua suara secara kelompok
C. Tujuan Pembelajaran
Muatan Pelajaran Tujuan Pembelajaran
IPA
Sikap Spiritual
1.1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap bersyukur dengan
menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
terhadap kebesaran Tuhan melalui doa dengan tepat.
Sikap Sosial
2.2.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap menghargai kerja
individu dan kelompok dalam aktivitas di dalam
kelas dengan benar.
Pengetahuan
3.4.1.1 Siswa mampu menjelaskan rangkaian listrik
Sederhana melalui kegiatan diskusi dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
D. Materi Pembelajaran
1. IPA : Rangkaian listrik (uraian materi terlampir)
2. PJOK : Teknik dasar sepak bola (menendang, melempar,
menggiring) (uraian materi terlampir)
3. Bahasa Indonesia : Teks paparan iklan (uraian materi terlampir)
4. SBdP : Lagu daerah dan alat musik ritmis (uraian materi
terlampir)
E. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan, ceramah
Keterampilan
4.3.1.1 Siswa mampu menggambar bagan rencana
Rangkaian Seri dan paralel melalui kegiatan diskusi
dengan benar.
PJOK
Pengetahuan
3.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan cara melakukan gerakan
menendang, melempar, dan menggiring bola
melalui penugasan yang dilakukan guru dengan
tepat.
Keterampilan
4.1.1.1 Siswa mampu melakukan gerakan menendang,
melempar, dan menggiring bola melalui penugasan
yang dilakukan guru dengan tepat.
Bahasa Indonesia
Pengetahuan
3.3.1.1Siswa mampu menjelaskan teks paparan iklan
melalui kegiatan diskusi dengan benar.
Keterampilan 4.3.1.1 Siswa mampu membuat teks iklan melalui kegiatan
diskusi dengan tepat.
SBdP
Pengetahuan 3.2.1.1 Siswa mampu menjelaskan tentang lagu daerah
Melalui kegiatan diskusi dengan tepat.
Keterampilan
4.6.1.1 Siswa mampu menyanyikan lagu anak-anak dengan
dua suara secara kelompok dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
F. Media dan Sumber belajar
1. Media : Teks lagu, gambar teknik dasar sepak bola, gambar
alat music ritmis, papan rangkaian listrik, dan gambar
bola.
2. Sumber belajar :
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kerukunan
dalam Bermasyarakat: Buku Guru Kelas V Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 14-21
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kerukunan
dalam Bermasyarakat: Buku Siswa Kelas V Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 11-18
G. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Penggalan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa, presensi
2. Apersepsi : Guru menggali pengetahuan awal
siswa dengan bertanya “Apakah kalian pernah
berolahraga?
3. Motivasi : Guru dan siswa menyanyikan lagu
“Yo Yo Olahraga”
4. Orientasi : Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran, serta aktivitas yang akan dilakukan
bersama selama proses pembelajaran pada
penggalan pertama.
5 menit
1. Guru mengajak siswa untuk ke luar kelas dan
berkumpul di lapangan.
2. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok secara
heterogen.
3. Siswa duduk melingkar bersama kelompok kecil
yang telah dibagikan.
4. Setiap kelompok dibagikan gambar yang sama
terkait dengan permainan sepak bola.
5. Setiap kelompok memperhatikan kegiatan yang
sedang dilakukan pada gambar. (mengamati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Inti
6. Siswa bertanya kepada guru terkait gambar yang
belum mereka pahami. (menanya)
7. Siswa menulis persamaan dan perbedaan tentang
gambar yang mereka amati. (menalar)
8. Guru meminta siswa membuat deskripsi singkat
tentang gambar-gambar tersebut. (mencoba)
9. Siswa mengemukakan jawaban yang mereka
diskusikan. (mengkomunikasikan)
10. Guru menegaskan kembali jawaban yang
disampaikan siswa.
11. Guru meminta siswa memperhatikan gerakan
pemanasan yang dilakukannya.
12. Siswa memperhatikan gerakan yang dilakukan
guru. (mengamati)
13. Siswa dengan bimbingan guru memulai kegiatan
variasi pemanasan. (mencoba)
14. Guru menjelaskan secara singkat tentang materi
teknik menendang, melempar, dan menggiring
bola dengan kontrol yang tepat.
15. Siswa menyampaikan pertanyaan terkait dengan
tiga teknik tersebut. (menanya)
16. Siswa berlatih menendang, melempar, dan
menggiring bola secara bergantian. (mencoba)
17. Siswa menceritakan pengalaman ketika
menendang, melempar dan menggiring bola.
(mengkomunikasikan)
18. Guru meminta siswa masuk ke ruangan kelas.
19. Guru bertanya kepada siswa: “Anak-anak, apakah
kalian bermain bola ketika malam hari”?
20. Siswa menjawab: “Tidak”.
21. Guru bertanya kepada siswa: “Mengapa tidak
boleh dilakukan pada malam hari”?
22. Siswa menjawab: “karena pada malam hari
gelap”.
23. Guru bertanya lagi: “Mengapa gelap”?
24. Siswa menjawab: “karena tidak ada penerangan
atau cahaya lampu”.
60 menit
Penutup
1. Guru menjelaskan secara singkat dengan
memberikan pemahaman kepada siswa bahwa
ketika dalam keadaan gelap, kita tidak bisa
melakukan aktivitas sehingga dibutuhkan sumber
energi listrik yang bisa menghasilkan cahaya.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
2. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat
sebelum dilanjutkan pelajarannya.
3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika
istirahat.
Penggalan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Guru menanyakan aktivitas siswa selama istirahat.
3. Guru menggali kembali pengetahuan awal siswa
dengan meminta salah satu siswa maju ke depan
kelas untuk menekan tombol saklar.
4. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa “Apa
yang terjadi pada lampu?”
5. Siswa menjawab pertanyaan guru.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta
aktivitas yang akan dilakukan bersama selama
proses pembelajaran pada penggalan kedua.
5 menit
Inti
1. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok secara
heterogen dengan bimbingan guru.
2. Guru membagi media pembelajaran yang akan
digunakan oleh siswa.
3. Setiap kelompok mendapat masing-masing satu
media pembelajaran rangkaian listrik.
4. Guru memberi arahan lisan terkait langkah-
langkah kegiatan yang akan dilakukan sekaligus
membagi lembar kerja kelompok.
5. Siswa mengamati media pembelajaran rangkaian
listrik. (mengamati)
6. Siswa bertanya tentang langkah-langkah kegiatan
pembelajaran untuk penggunaan media yang
belum dipahami. (menanya)
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
7. Siswa berdiskusi dalam kelompok terkait kegiatan
yang akan dilakukan. (menalar)
8. Siswa mempraktikkan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran untuk penggunaan media
pembelajaran tersebut. (mencoba)
9. Siswa menulis hasil diskusi tersebut di dalam
lembar kerja kelompok yang sudah disediakan.
10. Salah satu dari setiap kelompok maju ke depan
kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi yang
telah dilakukan. (mengkomunikasikan)
11. Siswa lain mencatat hal-hal penting terkait apa
yang dipresentasikan kelompok lain.
12. Guru dan siswa bertanya jawab “Apa perbedaan
antara rangkaian seri dan paralel?” “Apa saja
kelemahan dan kelebihan dari masing-masing
rangkaian listrik tersebut?” (menanya)
13. Guru memberikan penegasan kembali terkait
presentasi yang sudah dilaksanakan.
Penutup
1. Guru memberi tugas kepada siswa untuk
membuat/ menggambar bagan tentang rangkaian
listrik seri dan paralel secara mandiri.
2. Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan
tugas yang sudah diberikan.
3. Guru bertanya kepada siswa: “Apakah ketika
bermain alat musik harus selalu menggunakan
sumber energi listrik”?
4. Siswa menjawab pertanyaan: “Tidak semua alat
musik menggunakan sumber energi listrik ketika
memainkannya”.
5. Guru meminta siswa untuk menulis alat musik apa
saja yang tidak menggunakan sumber energi listrik
ketika memainkannya.
6. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
7. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika
istirahat.
Penggalan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Guru menanyakan perasaan dan aktivitas siswa
selama istirahat.
3. Guru menggali kembali pengetahuan awal siswa
dengan bertanya terkait tugas yang diberikan guru
sebelum istirahat.
4. Siswa membacakan hasil kerja mereka terkait alat
musik apa saja yang tidak mneggunakan sumber
energi listrik ketika memainkannya.
5. Guru bertanya kepada siswa“Siapa yang suka
menyanyi?”
6. G uru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta
materi yang akan dipelajari siswa.
5 menit
Inti
1. Guru meminta siswa untuk duduk secara
berpasangan.
2. Guru secara singkat menjelaskan tentang
pengertian alat musik ritmis.
3. Guru membagikan gambar tentang berbagai jenis
alat musik ritmis.
4. Siswa diminta mengamati gambar yang telah
dibagikan. (mengamati)
5. Siswa diminta menentukan nama-nama dari
gambar alat musik ritmis yang dibagikan.
(menalar) 6. Guru membagikan materi tentang lagu daerah
kepada siswa.
7. Siswa menulis hal-hal penting tentang lagu daerah.
(menalar) 8. Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan. (mengkomunikasikan)
9. Guru menyiapkan lagu daerah serta memutar
musik untuk dinyanyikan bersama siswa.
10. Guru membagi kelompok siswa dalam vokal dua
suara untuk menyanyikan lagu “Bolelebo”.
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
11. Guru dan siswa bernyanyi bersama dengan
iringan musik yang
di putar oleh guru. (mencoba)
1. Guru dan siswa bertepuk tangan bersama ketika
lagu yang dibawakan selesai dinyanyikan.
2. Salah satu anggota dari setiap kelompok maju ke
depan kelas untuk menceritakan pengalaman
mereka ketika bernyanyi. (mengkomunikasikan)
3. Guru bertanya kepada siswa “apakah pernah
melihat teks iklan tentang alat musik”?”Apakah
kalian sudah pernah belajar tentang teks iklan”?
4. Siswa menjawab pertanyaan guru. (menalar)
5. Guru meminta siswa untuk tetap duduk
berpasangan.
6. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan
teman sebangkunya terkait apa yang mereka
ketahui tentang teks iklan.
7. Siswa berdiskusi bersama sambil didampingi oleh
guru. (menalar)
8. Guru bertanya kepada siswa “apakah mereka
sudah selesai berdiskusi”?
9. Beberapa siswa mengangkat tangan untuk
membacakan hasil diskusi mereka.
(mengkomunikasikan)
10. Siswa lain menambahkan jawaban temannya yang
belum lengkap.
11. Guru menegaskan kembali apa yang sudah
didiskusikan oleh siswa.
12. Guru meminta siswa secara pribadi untuk
membuat sebuat teks iklan berkaitan dengan alat
musik ritmis yang sudah mereka pelajari.
13. Siswa mulai bekerja secara sendiri-sendiri.
(mencoba)
14. Guru berkeliling memperhatikan pekerjaan yang
dilakukan siswa.
15. Siswa mengumpulkan tugas tersebut.
Penutup
1. Siswa dibimbing oleh guru untuk membuat
kesimpulan terkait proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada hari itu.
2. Evaluasi: Siswa mengerjakan soal post test
3. Refleksi: Siswa menjawab beberapa pertanyaan
refleksi secara tertulis (panduan refleksi terlampir)
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
4. Tindak Lanjut: Siswa diingatkan untuk
mengerjakan soal-soal latihan terkait apa yang
sudah dipelajari pada hari itu sehingga menambah
pemahaman mereka.
5. Doa dan salam penutup.
H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
Aspek Penilaian Jenis Penilaian Teknik Penilaian
Kognitif Tes Tes tertulis
Keterampilan Non tes Unjuk kerja dan produk
Afektif Non tes Produk dan Observasi
2. Instrumen Penilaian
a. Soal dan kunci jawaban (terlampir)
b. Tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
3. Pedoman Penskoran (terlampir)
I. Lampiran
1. Instrumen penilaian setiap muatan pelajaran
2. Rangkuman materi
3. Media pembelajaran
4. Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
5. Soal post test
6. Refleksi
Yogyakarta, 5 November 2016
Calon Guru
(Novita Rusilia Tama)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pamong
(Khatarina Supatminingsih, S.Pd) (Paula Novi Candra, S.Pd)
Dosen Pembimbing
(Galih Kusumo, S.Pd,. M.Pd.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN SETIAP MUATAN PELAJARAN
A. Muatan Pelajaran IPA
1. Pengetahuan
Indikator 3.4.1 Menjelaskan rangkaian listrik sederhana dengan
berbagai variasi.
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
Soal:
1) Jelaskan pengertian tentang rangkaian listrik!
2) Jelaskan perbedaan antara rangkaian listrik seri dan paralel!
3) Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari rangkaian listrik seri dan
paralel!
Kunci jawaban:
1) Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan komponen elektronika yang
saling di hubungkan atau di rangkai dengan sumber tegangan menjadi
satu kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu.
2) Perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel antara lain:
a. Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian
listrik seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu
komponen berasal dari output komponen lainnya.
b. Rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara berderet (paralel). Rangkain listrik paralel
adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama.
3) Kelebihan dan kekurangan dari rangkaian listrik seri dan paralel
a. Kelebihan rangkaian seri: rangkaian listrik seri dapat
menghemat biaya (digunakan sedikit kabel penghubung) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
pembuatannya tidak memakan waktu yang lama. Kekurangan
rangkaian seri: jika salah satu komponen dicabut atau rusak,
maka komponen yang lain tidak akan berfungsi sebagaimana
mestinya.
b. Kelebihan rangkaian paralel: jika salah satu komponen dicabut
atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya.Kekurangan rangkaian paralel:
menghabiskan biaya yang lebih banyak (kabel penghubung
yang diperlukan lebih banyak) serta pembuatannya memakan
waktu yang cukup lama.
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menjawab soal nomor 1 1
2 Siswa menjawab soal nomor 2 2
3 Siswa menjawab soal nomor 3 3
Skor maksimal: 6
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Sikap Spiritual
Indikator 1.1.1 Menunjukkan sikap bersyukur dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam
terhadap kebesaran Tuhan.
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Buatlah doa syukur terhadap kebesaran Tuhan
Rubrik penilaian Doa Syukur
No.
Nama
Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Keseriusan
dalam
berdoa
Menghargai cara
berdoa teman
lain
Kemampuan
menghayati isi
doa
1.
2.
3.
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Keterangan kriteria:
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang
dikalikan dengan skor tertinggi.
3. Sikap Sosial
Indikator 2.2.1 Siswa mampu menunjukkan sikap menghargai
kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas di dalam kelas dengan
benar.
Teknik Observasi
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
No Kriteria
Sangat baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Keseriusan
dalam berdoa
Memenuhi 3
kriteria
Hanya
memenuhi 2
kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak
satupun
kriteria
yang
terpenuhi
2. Menghargai
cara berdoa
teman lain
3. Kemampuan
menghayati isi
doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Tugas: Isilah dengan angka (1-4) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
siswa!
Rubrik penilaian Sikap Menghargai
Keterangan kriteria
No Kriteria
Sangat baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Mendengarkan
teman lain
ketika sedang
berbicara
Memenuhi 3
kriteria
Hanya
memenuhi 2
kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak
satupun
kriteria yang
terpenuhi
2. Tidak
mengganggu
teman ketika
berdiskusi
3. Mengacungkan
tangan sebelum
berpendapat
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Mendengar
kan teman
lain ketika
sedang
berbicara
Tidak
mengganggu
teman ketika
berdiskusi
Mengacungkan
tangan sebelum
berpendapat
1.
2.
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi.
4. Keterampilan
Indikator 4.3.1 Menggambar bagan rencana rangkaian seri dan
paralel
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Gambarlah bagan rencana rangkaian seri dan paralel
Rubrik penilaian keterampilan
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Kelengkapan
bahan-bahan
yang digunakan
dalam
pembuatan
bagan
rangkaian seri
dan paralel
Gambar
bagannya
harus rapi dan
bersih
Gambar
bagannya
harus jelas
1.
2.
Ds
t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Keterangan kriteria
No Kriteria
Sangat
baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Kelengkapan
bahan-bahan
yang digunakan
dalam
pembuatan
bagan rangkaian
seri dan paralel
Memenuhi
3 kriteria
Hanya
memenuhi
2 kriteria
Hanya memenuhi 1
kriteria
Tidak
satupun
kriteria
yang
terpenuhi
2. Gambar
bagannya harus
rapi dan bersih
3. Gambar
bagannya harus
jelas
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
B. Muatan Pelajaran PJOK
1. Pengetahuan
Indikator 3.1.1 Menjelaskan cara melakukan gerakan menendang,
melempar, dan menggiring bola
dengan kontrol yang baik.
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
Soal:
1) Jelaskan yang kalian ketahui tentang teknik menendang,
melempar dan menggiring bola!
2) Jelaskan manfaat dari ketiga teknik tersebut!
3) Sebutkan cara/teknik yang benar dalam melakukan ketiga
gerakan tersebut!
Kunci jawaban:
1) Teknik menendang bola merupakan menendang bola
merupakan hal penting yang perlu di lakukan oleh pemain
sepak bola, menendang bola merupakan teknik dasar yang
perlu di kuasai oleh para pemain sepak bola. Teknik
menendang bola di bagi menjadi beberapa teknik, diantaranya
adalah teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam, kaki
bagian luar dan punggung kaki.
Dalam teknik melempar bola kerap terjadi bola keluar dari
lapangan permainan (out). Dan permainan dilanjutkan setelah
seorang pemain melempar bola ke dalam lapangan lagi. Dalam
teknik menggiring bola yang perlu diperhatikan bahwa
pandangan kita harus selalu tertuju ke arah bola, langkah kaki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
dalam mendorong bola harus teratur dan bola yang kita giring
tetap dalam penguasaan dan tidak jauh dari kaki.
2) Manfaat dari ketiga teknik tersebut adalah dapat memberikan
bola kepada rekan satu tim, menendang bola ke arah gawang
lawan, melakukan tendangan pinalti, mempertahankan bola
agar tetap dalam penguasaan, serta dapat melewati lawan.
3) Cara/teknik yang efektif dalam melakukan ketiga gerakan ini:
a. Teknik menendang
1. Posisi kepala
2. Posisi kaki
3. Bagian dari bola yang akan ditendang
4. Kekuatan kaki
5. Bagian kaki untuk menendang
b. Teknik melempar
1. Waktu melempar bola, kita harus menghadap ke
lapangan, dan berdiri dengan kedua kaki di atas
atau di luar garis lapangan permainan.
2. Dengan kedua tangan kita melempat dari
belakang, melalui atas kepala dengan sekali
gerakan lemparan. Agar bola dapat dilempar
sejauh-jauhnya, kedua kaki harus dibuka agak
lebar.
c. Teknik menggiring
1) Pandangan mata ke arah bola
2) Kepala dan badan di atas bola
3) Bola didorong dengan punggung kak
4) Ujung kaki yang mendorong bola menghadap
ke tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
5) Ketika berlari, kaki melangkah pendek, jarak
bola masih dalam penguasaan pemain.
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menjawab 3 soal sesuai pendapatnya 3
2 Siswa menjawab 2 soal sesuai pendapatnya 2
3 Siswa menjawab 1 soal saja 1
4 Siswa tidak menjawab satupun soal 0
Skor maksimal: 3
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta
didik berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.1.1 Mempraktikkan gerakan menendang,
melempar, dan
menggiring bola dengan kontrol yang baik.
Teknik Unjuk kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Praktikkan gerakan menendang, melempar, dan menggiring bola
dengan kontrol yang baik
Rubrik penilaian keterampilan dan pedoman penskoran
Kriteria
Baik sekali
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu Bimbingan
(1)
Mempratikkan
gerakan
Mampu melakukan
gerakan menendang,
melempar, dan
menggiring bola
dengan kontrol yang
tepat.
Mampu
melakukan 2
gerakan
Mampu
melakukan 1
gerakan
Tidak bisa
melakukan gerakan
tersebut
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang
dikalikan dengan skor tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
C. Muatan pelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengetahuan
Indikator 3.3.1 Menjelaskan teks paparan iklan
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
Soal:
1) Jelaskan pengertian iklan!
2) Jelaskan tujuan membuat iklan!
3) Jelaskan hal-hal penting dalam pembuatan teks iklan!
Kunci jawaban:
1) Iklan merupakan salah satu media yang dipakai dalam
mempromosikan sesuatu baik itu barang atau jasa yang
ditujukan terhadap masyarakat umum supaya membeli alias
menikmati barang atau jasa yang dibagikan.
2) Tujuan membuat iklan memberitahu masyarakat tentang suatu
barang atau jasa, mengajak masyarakat untuk membeli produk
tersebut, serta mendukung terjadinya penjualan.
3) Hal-hal penting dalam pembuatan iklan antara lain: kalimatnya
singkat dan jelas, bahasanya mudah dipahami dan menarik, dan
tulisan dan gambarnya menarik,
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
1 Siswa menjawab soal nomorr 1 1
2 Siswa menjawab soal nomor 2 2
3 Siswa menjawab soal nomor 3 3
Skor maksimal: 6
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta
didik berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.3.1 Membuat teks iklan.
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Buatlah teks iklan tentang alat musik ritmis.
Rubrik penilaian keterampilan
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Kalimat yang
disusun harus
menggunakan
bahasa
Indonesia yang
benar.
Tulisann
ya dapat
dibaca
dan rapi.
Gambar alat
musiknya harus
jelas
1.
2.
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Keterangan kriteria
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi.
D. Muatan pelajaran SBdP
1. Pengetahuan
Indikator 3.2.1 Menjelaskan tentang lagu daerah.
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
No Kriteria
Sangat baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbinga
n
(1)
1. Kalimat yang disusun harus
menggunakan bahasa
Indonesia yang benar.
Memenuhi 3
kriteria
Hanya
memenuhi
2 kriteria
Hanya
memenuhi
1 kriteria
Tidak
satupun
kriteria
yang
terpenuhi 2. Tulisannya dapat dibaca dan
rapi.
3. Gambar alat musiknya harus
jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Soal:
1) Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang lagu daerah!
2) Jelaskan tujuan memahami lagu daerah!
3) Sebutkan minimal 3 lagu daerah yang kalian ketahui!
Kunci jawaban:
1) Lagu daerah merupakan lagu atau musik yang berasal dari
suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik
oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya.
2) Tujuan memahami lagu daerah antara lain: membantu untuk
mengingat aneka ragam bahasa dari setiap lagu daerah,
menjaga kelestarian budaya serta dapat memetik pesan positif
dari lagu daerah tersebut.
3) Lagu daerah yang diketahui:
a) Ampar-ampar pisang
b) Bolelebo
c) Potong bebek angsa
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menjawab nomor 1 3
2 Siswa menjawab soal nomor 2 3
3 Siswa menjawab soal nomor 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Skor maksimal: 9
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta
didik berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.6.1 Menyanyikan lagu anak-anak dua suara secara
berkelompok
Teknik Unjuk kerja
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Rubrik penilaian keterampilan
Tugas: Nyanyilah lagu Bolelebo dengan baik.
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Mampu
menyanyikan
lagu anak-
anak dengan
baik
Kekompakkan Keseriusan
1.
2.
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Keterangan kriteria
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta
didik berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang
dikalikan dengan skor tertinggi.
No Kriteria
Sangat baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Mampu
menyanyikan
lagu anak-
anak dengan
baik dan
benar.
Memenuhi 3
kriteria
Hanya
memenuhi
2 kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak satupun
kriteria yang
terpenuhi
2. Kekompakkan
.
3. Keseriusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN 2
RANGKUMAN MATERI
A. IPA : Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan komponen elektronika yang
saling di hubungkan atau di rangkai dengan sumber tegangan menjadi satu
kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Rangkaian listrik
terdiri dari rangkaian listrik seri dan paralel.
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik
seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit
kabel penghubung). Selain memiliki kelebihan, rangkaian listrik seri
juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen
dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya. Misalnya, tiga buah bola lampu dirangkai
seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu yang
lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain
akan ikut padam.
Sifat-sifat Rangkaian Seri:
a. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
b. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri
jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam
rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri adalah sama
dengan tegangan total sumber tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
c. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian
seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya
penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus yang
mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban
dalam rangkaian.
d. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak
terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih
dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Masing-masing
rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian
yang lain. Rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara berderet (paralel). Lampu yang dipasang di rumah
umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel
adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel
dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak
(kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu
dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah
satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel:
a. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan
tegangan sumber.
b. Masing-masing cabang dalam rangkaian paralel adalah
rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
c. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel,
tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total
lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian paralel adalah
lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
d. Jika terjadi salah satu cabang tahanan paralel terputus, arus
akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut.
Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
B. PJOK : Teknik dasar sepak bola (menendang, melempar, dan
menggiring)
1. Teknik Dasar Menendang Bola
Menendang bola merupakan hal penting yang perlu di lakukan oleh
pemain sepak bola, menendang bola merupakan teknik dasar yang
perlu di kuasai oleh para pemain sepak bola. Dalam permainan
sepak bola menendang bola memiliki beberapa kegunaan, seperti
memberikan bola kepada rekan satu tim, menendang bola ke arah
gawang lawan dan juga melakukan tendangan pinalti. Teknik
menendang bola di bagi menjadi beberapa teknik, diantaranya
adalah teknik menendang bola dengan kaki bagian dalam, kaki
bagian luar dan punggung kaki.
2. Teknik Dasar Menggiring Bola
Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar lainnya yang
perlu di kuasai oleh pemain sepak bola, dalam permainan sepak bola
menggiring bola sangatlah penting, seorang pemain sepak bola perlu
mengusai beberapa teknik dasar dalam menggiring bola. Menggiring
bola berguna untuk memberikan bola kepada rekan satu tim,
mempertahankan bola agar tetap dalam penguasaan, dan juga untuk
melewati lawan. Dalam menggiring bola ada beberapa hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
perlu kita perhatikan, yaitu untuk menggiring bola pandangan kita
harus selalu tertuju ke arah bola, langkah kaki dalam mendorong
bola harus teratur dan bola yang kita giring tetap dalam penguasaan
dan tidak jauh dari kaki. Terdapat beberapa teknik dalam
menggiring bola, yaitu : teknik menggiring bola dengan kaki bagian
dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki.
3. Teknik Dasar Melempar Bola
Dalam suatu permainan kerap terjadi bola keluar dari lapangan
permainan (out). Dan permainan dilanjutkan setelah seorang pemain
melempar bola ke dalam lapangan lagi.
Beberapa peraturan tentang lemparan bola dari samping lapangan:
a. Waktu melempar bola, kedua kaki harus menginjak tanah.
b. Waktu melempar bola, kedua kaki harus beraqda di luar garis
atau di atas garis.
c. Waktu melempar bola, harus menggunakan dua tangan, dan
dengan sekali gerakan lemparan.
d. Seorang pelempar bola tak boleh menyentuh bola yang telah
dilemparkannya masuk ke dalam lapangan permainan,
sebelum bola tersebut tersentuh oleh pemain lain.
e. Goal yang terjadi oleh lemparan bola langsung ke gawang
tidak sah.
f. Pemain yang berdiri off-side tidak boleh dihukum, karena
lemparan bola ke dalam tersebut.
Cara melempar bola :
a. Waktu melempar bola, kita harus menghadap ke lapangan,
dan berdiri dengan kedua kaki di atas atau di luar garis
lapangan permainan.
b. Dengan kedua tangan kita melempar dari belakang, melalui
atas kepala dengan sekali gerakan lemparan. Agar bola dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
dilempar sejauh-jauhnya, ambillah ancang-ancang dengan
kedua kaki agak lebar.
C. Bahasa Indonesia : Teks Paparan Iklan
Teks iklan merupakan salah satu media yang sangat manjur sekali
dipakai dalam mempromosikan sesuatu baik itu barang atau jasa yang
ditujukan terhadap masyarakat umum supaya membeli alias menikmati
barang atau jasa yang dibagikan. Sebuah teks iklan wajib dibangun seluar
biasa mungkin, tujuannya yaitu supaya orang yang menonton iklan
tersebut, berminat dengan apa yang ada di dalam iklan. Media yang
dipakai dalam memasang iklan ini juga sangat tak sedikit, mulai dari
media cetak semacam surat berita, majalah, serta lainnya, media
elektronik semacam Televisi, serta baru-baru ini tak sedikit juga yang
memasang iklan melewati media internet. Mesikipun media yang dipakai
tak sama-beda, namun semua itu tetap dalam satu tujuan yaitu untuk lebih
mempromosikan barang atau jasa.
Fungsi teks iklan:
Secara sederhana, pengertian teks iklan adalah sebagai pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat
suatu media. Namun, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa,
iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Iklan
mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai informasi (menyampaikan info produk baru, ciri-ciri, dan
lain-lain).
2. Sebagai persuasi (mengarahkan konsumen untuk membeli).
3. Sebagai reminder (iklan mengingatkan konsumen tentang produk
tertentu agar selalu menggunakan produk tersebut).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
D. SBdP : Lagu daerah dan alat musik ritmis
1. Lagu daerah
Lagu daerah adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah
tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah
tersebut maupun rakyat lainnya. Bentuk lagu ini sangat sederhana dan
menggunakan bahasa daerah atau bahasa setempat. Lagu daerah
banyak yang bertemakan kehidupan sehari-hari sehingga mudah untuk
dipahami dan mudah diterima dalam berbagai kegiatan rakyat.
Menurut sifat dan keberasalannya lagu daerah dibedakan menjadi dua.
Lagu rakyat dan agu klasik. Lagu rakyat yaitu lagu yang berasal dari
rakyat di suatu daerah. Lagu rakyat tersebar secara alami yang
disampaikan secara lisan dan turun-temurun. Contoh lagu rakyat yaitu
lagu yang dipakai untuk pernikahan, kematian, berladang, berlayar,
menenun, dsb.
2. Alat musik ritmis
Alat musik jenis ritmis adalah alat musik yang tidak mempunyai nada,
tetapi hanya memiliki perbedaan tinggi bunyi untuk mengeluarkan
irama. Alat musik ritmis berfungsi sebagai pengiring dan pembentuk
irama sehingga karya musik yang dimainkan dapat stabil. Alat musik
ini dapat dikenali dari cara memainkannya, yaitu dilakukan dengan
cara di pukul atau di kocok. Memainkan alat musik ritmis yang
diutamakan adalah ketepatan irama atau keteraturan ketukan
mengikuti ritme suatu lagu. Musik yang tercipta dari gabungan
beberapa bunyi alat musik ritmis disebut musik ritmis, benda-benda
yang dapat mengeluarkan bunyi dapat pula digunakan untuk musik
ritmis. Contoh alat musik ritmis antara lain: Gendang, Tifa, Kecapi,
Tamborin, Rebana, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
LAMPIRAN 3
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Teks lagu
“Yo Yo Olahraga”
Bangun ayo kawan bangun, jangan pada melamun
Nanti jadi mudah pikun, lebih baik kita semua
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Ayo bersepeda atau sepak bola
Badminton boleh juga, apa saja yang penting
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Di dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang kuat
Walau badan bau keringat tapi kita adalah anak hebat
Yo yo olahraga, yo yo olahraga
Yo yo olahraga, yo yo olahraga
Yo yo olahraga, yo yo olahraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
“Bolelebo”
Bolelebo ita nusa lelebo
Bolelebo ita nusa lelebo
Malole simalole ita nusa lemalole
Malole simalole ita nusa lemalole
Bolelebo baradimu lelebo
Bolelebo baradimu lelebo
Ie ta'do ie baradimu rihi ie
Ie ta'do ie baradimu rihi ie
Bolelebo tanah Timor lelebo
Bolelebo tanah Timor lelebo
Baik tidak baik tanah Timor lebin baik
Baik tidak baik tanah Timor lebin baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
B. Gambar teknik dasar sepak bola
Teknik menendang bola Teknik melempar bola
Teknik menggiring bola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
C. Media pembelajaran Konvensional Papan Rangkaian Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
D. Gambar alat musik ritmis
Gendang Kecapi
Rebana Tamborin
Marakas Gambus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
Dst.
Petunjuk :
1. Berkumpullah dalam kelompok masing-masing (4 orang)!
2. Kerjakanlah soal-soal sesuai dengan petunjuk bersama teman-teman
sekelompokmu!
Simaklah tujuan pembelajaran dan seluruh petunjuk yang disampaikan oleh
gurumu!
Penggalan 1
Tugas 1
Amatilah gambar tentang teknik dasar sepak bola yang telah dibagikan guru!
Sampaikan pertanyaanmu secara lisan kepada guru tentang isi gambar yang
belum kamu pahami!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Tulislah persamaan dan perbedaan dari gambar yang telah kalian amati!
Buatlah deskripsi singkat dari gambar tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Bacalah hasil diskusi yang telah kalian lakukan!
Tugas 2
Amatilah gerakan pemanasan yang dilakukan oleh guru!
Sampaikan pertanyaanmu secara lisan kepada guru tentang 3
teknik dasar sepak bola yang belum kamu pahami!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Tulislah secara singkat tentang 3 teknik dasar sepak bola yang sudah
didengar dari penjelasan guru!
Lakukan gerakan menendang, melempar, dan menggiring bola dengan
baik!
Ceritakan pengalaman kalian ketika melakukan gerakan menendang,
melempar, dan menggiring bola!
Penggalan 2
Amatilah media pembelajaran rangkaian listrik yang dibagikan guru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Sampaikan pertanyaanmu kepada guru tentang langkah-
langkah kegiatan pembelajaran untuk penggunaan media yang
belum dipahami!
Diskusikan kegiatan yang akan dilakukan!
Lakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran untuk
penggunaan media pembelajaran papan rangkaian listrik
tersebut!
Presentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan!
Penggalan 3
Amatilah gambar alat musik ritmis yang telah disediakan guru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Sampaikan pertanyaanmu kepada guru secara lisan terkait
gambar alat musik ritmis tersebut!
Tulislah hal-hal penting yang disampaikan guru terkait alat musik
ritmis tersebut!
Tulislah secara singkat terkait pengalaman yang kalian peroleh ketika
menyanyikan lagu daerah!
Ceritakan pengalaman tersebut di depan kelas!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
LAMPIRAN 5
SOAL POST TEST
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Ceritakan secara singkat menggunakan bahasa kalian sendiri, apa yang
kalian pahami tentang lagu daerah dan alat musik ritmis!
2. Sebutkan alat musik ritmis yang kalian ketahui!
3. Ceritakan pengalaman kalian ketika bersama-sama menyanyikan lagu
daerah diiringi alat musik ritmis!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LAMPIRAN 6
REFLEKSI
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti proses pembelajaran
ini? Mengapa?
2. Hal-hal apa yang kamu anggap berharga (bernilai) bagimu setelah
mengikuti pembelajaran ini?
3. Kesulitan-kesulitan apa saja yang masih kamu alami selama
mempelajari materi pada hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
4. Jika kamu menemukan kesulitan selama mengikuti proses
pembelajaran ini, rencana apa yang akan kamu lakukan untuk
mengatasinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
Pembelajaran 5
Kompetensi Dasar
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena alam secara
mandiri maupun berkelompok.
3.5 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat
magnet serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
4.4 Merancang dan membuat rangkaian seri dan
parallel menggunakan sumber arus searah
Indikator
1.2.1 Menunjukkan sikap bersyukur dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran
Tuhan
2.3.1 Menghargai kerja individu dan Kelompok
dalam aktivitas di dalam kelas.
3.4.2 Mengidentifikasi berbagai sumber listrik.
4.3.2 Membuat rangkaian seri dan paralel
IPA
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep variasi dan
kombinasi pola gerak dasar dalam
berbagai permainan dan atau olahraga
tradisional bola kecil.
4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi
pola gerak dasar yang dilandasi konsep
gerak dalam berbagai permainan dan
atau olahraga tradisional bola kecil.
Indikator
3.1.2 Menjelaskan cara melakukan gerakan
(melambungkan dan menangkap bola
kasti)
4.1.1 Melakukan keterampilan dasar
(melambungkan dan menangkap
bola kasti)
PJOK
Tema 3 : Kerukunan dalam
Bermasyarakat
Subtema 1 : Hidup Rukun
Pembelajaran : 5 (Lima)
Kompetensi Dasar
3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu
daerah.
4.6 Memainkan alat musik ritmis
secara berkelompok dengan iringan
vokal lagu anak-anak dua suara.
Indikator
3.2.1 Menjelaskan harmoni musik
4.6.1 Menyanyikan lagu anak-anak dua
suara secara kelompok
SBdP
Kompetensi Dasar
3.3 Menguraikan isi teks paparan iklan tentang ekspor
impor sebagai kegiatan ekonomi antarbangsa
dengan bantuan guru dan tema dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
4.3 Menyajikan teks paparan iklan tentang ekspor
impor sebagai kegiatan ekonomi antarbangsa secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator
3.3.1 Mengudentifikasi unsur-unsur dalam iklan.
4.3.1 Membuat teks iklan.
Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalasan I
Kelas/Semester : V (Lima) 1 (Satu)
Tema/Subtema : Kerukunan dalam Bermasyarakat/ Hidup Rukun
Muatan Pelajaran Terkait : IPA, PJOK, Bahasa Indonesia, SBdP
Pembelajaran ke- : 5 (Lima)
Alokasi Waktu : 6 × 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan
guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba
[mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin
tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah,
dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Muatan Kompetensi Dasar Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Pelajaran
IPA
Sikap Spiritual
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya.
Sikap Sikap
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan penelaahan
fenomena alam secara mandiri maupun
berkelompok.
Pengetahuan
3.4 Mengenal rangkaian listrik sederhana dan
sifat magnet serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Keterampilan 4.3 Merancang dan membuat rangkaian seri dan
paralel menggunakan sumber arus searah.
Sikap Spiritual
1.2.1 Menunjukkan sikap
bersyukur dengan
menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam
terhadap kebesaran
Tuhan.
Sikap Sosial
2.2.1 Menghargai kerja
individu dan kelompok
dalam aktivitas di dalam
kelas.
Pengetahuan
3.4.1 Mengidentifikasi
berbagai sumber listrik.
Keterampilan
4.3.1 Membuat rangkaian
listrik seri dan paralel
sederhana.
PJOK
Pengetahuan
3.1 Memahami konsep variasi dan kombinasi
pola gerak dasar dalam berbagai permainan
dan atau olah raga tradisional bola kecil.
Keterampilan
4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola
gerak dasar yang dilandasi konsep gerak
dalam berbagai permainan dan atau olahraga
tradisional bola kecil.
Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan
keterampilan dasar
(melambungkan dan
Menangkap bola kasti).
Keterampilan
4.1.1 Melakuka keterampilan
dasar (melambungkan
dan menangkap bola
kasti)
Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.2 Menguraikan isi teks paparan iklan tentang
ekspor impor sebagai kegiatan ekonomi
antarbangsa dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Keterampilan
4.2 Menyajikan teks paparan iklan tentang
ekspor impor
Pengetahuan
3.2.1 Mengidentifikasi unsur-
unsur dalam iklan.
Keterampilan 4.2.1 Membuat teks iklan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
sebagai kegiatan ekonomi antarbangsa secara
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku.
SBdP
Pengetahuan
3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah.
Keterampilan
4.6 Memainkan alat musik ritmis secara
berkelompok dengan iringan vokal lagu
anak-anak dua suara.
Pengetahuan 3.2.1 Menjelaskan harmoni
musik
Keterampilan
4.6.1 Menyanyikan lagu anak-
anak dua suara secara
kelompok.
C. Tujuan Pembelajaran
Muatan
Pelajaran Tujuan Pembelajaran
IPA
Sikap Spiritual
1.2.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap bersyukur dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam terhadap
kebesaran Tuhan melalui doa dengan tepat.
Sikap Sosial
2.2.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap menghargai kerja individu
dan kelompok dalam aktivitas di dalam kelas dengan benar.
Pengetahuan
3.4.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi berbagai sumber listrik melalui
diskusi dengan tepat.
Keterampilan
4.3.1.1 Siswa mampu membuat rangkaian listrik seri dan parallel
melalui diskusi dengan benar.
PJOK Pengetahuan
3.1.1.1 Siswa mampu menjelaskan keterampilan dasar (melambungkan
dan menangkap bola kasti) melalui diskusi dengan benar.
Keterampilan
4.1.1.1 Siswa mampu melakukan keterampilan dasar (melambungkan
dan menangkap bola kasti) melalui diskusi dengan tepat.
Bahasa
Indonesia Pengetahuan
3.3.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur dalam iklan
melalui diskusi dengan tepat.
Keterampilan 4.3.1.1 Siswa mampu membuat teks iklan melalui kegiatan diskusi
dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
SBdP
Pengetahuan 3.2.1.1 Siswa mampu menjelaskan tentang harmoni musik melalui
kegiatan diskusi dengan tepat.
Keterampilan
4.6.1.1 Siswa mampu menyanyikan lagu anak-anak dengan dua suara
Secara kelompok dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. IPA : Rangkaian listrik (uraian materi terlampir)
2. PJOK : Keterampilan dasar (melambungkan dan menangkap
Bola kasti) (uraian materi terlampir)
3. Bahasa Indonesia : Unsur-unsur dalam iklan (uraian materi terlampir)
4. SBdP : Harmoni musik (uraian materi terlampir)
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik
2. Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan, ceramah
F. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Gambar-gambar,
2. Sumber belajar :
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kerukunan
dalam Bermasyarakat: Buku Guru SD/MI Kelas V Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 44-53.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kerukunan
dalam Bermasyarakat: Buku Siswa SD/MI Kelas V Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 40-49.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Penggalan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Salam pembuka, doa, presensi
2. Apersepsi : Guru menggali pengetahuan awal siswa
dengan bertanya “Apakah kalian pernah bermain bola
kasti?
3. Motivasi : Guru dan siswa menyanikan lagu “Aku
Anak Sehat”
4. Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
serta aktivitas yang akan dilakukan bersama selama
proses pembelajaran pada penggalan pertama.
10 menit
Inti
1. Guru mengajak siswa untuk ke luar kelas dan
berkumpul di lapangan.
2. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok secara
heterogen.
3. Siswa duduk melingkar bersama kelompok kecil yang
telah dibagikan.
4. Setiap kelompok dibagikan gambar yang sama.
5. Setiap kelompok memperhatikan kegiatan yang sedang
dilakukan pada gambar. (mengamati)
6. Siswa bertanya kepada guru terkait gambar yang belum
mereka pahami. (menanya)
7. Siswa menulis persamaan dan perbedaan tentang
gambar yang mereka amati. (menalar)
8. Guru meminta siswa membuat deskripsi singkat
tentang gambar-gambar tersebut. (mencoba)
9. Siswa mengemukakan jawaban yang mereka
diskusikan. (mengkomunikasikan)
10. Guru menegaskan kembali jawaban yang disampaikan
siswa.
11. Guru meminta siswa memperhatikan gerakan
pemanasan yang dilakukannya.
12. Siswa memperhatikan gerakan yang dilakukan guru.
(mengamati) 13. Siswa dengan bimbingan guru memulai kegiatan
variasi pemanasan. (mencoba)
14. Guru menjelaskan secara singkat tentang materi
keterampilan dasar (melambungkan dan menangkap
bola)
15. Siswa menyampaikan pertanyaan terkait dengan dua
75 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
keterampilan tersebut. (menanya)
16. Siswa berlatih melambungkan dan menangkap bola
secara bergantian. (mencoba)
17. Siswa menceritakan pengalaman ketika melambungkan
dan menangkap bola. (mengkomunikasikan)
18. Guru meminta siswa untuk kembali masuk ke ruangan
kelas.
19. Guru bertanya kepada siswa: “Anak-anak, apakah
kalian bermain bola ketika malam hari”?
20. Siswa menjawab: “Tidak”.
21. Guru bertanya kepada siswa: “Mengapa tidak boleh
dilakukan pada malam hari”?
22. Siswa menjawab: “karena pada malam hari gelap”.
23. Guru bertanya lagi: “Mengapa gelap”?
24. Siswa menjawab: “karena tidak ada penerangan atau
cahaya lampu”.
Penutup
1. Guru menjelaskan secara singkat dengan memberikan
pemahaman kepada siswa bahwa ketika dalam keadaan
gelap, kita tidak bisa melakukan aktivitas sehingga
dibutuhkan sumber energi listrik yang bisa
menghasilkan cahaya.
2. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat sebelum
dilanjutkan pelajarannya.
3. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat.
5 menit
Penggalan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Guru menanyakan aktivitas siswa selama istirahat.
3. Guru menggali kembali pengetahuan awal siswa
dengan meminta salah satu siswa maju ke depan kelas
untuk menekan tombol saklar.
4. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa “Apa yang
terjadi pada lampu?”
5. Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan guru.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta
aktivitas yang akan dilakukan bersama selama proses
pembelajaran pada penggalan kedua.
10 menit
1. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok secara
heterogen dengan bimbingan guru.
2. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Inti
sumber listrik apa saja yang mereka ketahui.
3. Siswa berdiskusi bersama teman kelompoknya.
4. Siswa menayangkan foto-foto terkait sumber energi
listrik.
5. Guru menjelaskan secara singkat tentang sumber energi
listrik.
6. Guru membagi media pembelajaran yang akan
digunakan oleh siswa.
7. Setiap kelompok mendapat masing-masing satu media
pembelajaran rangkaian listrik.
8. Guru memberi arahan lisan terkait langkah-langkah
kegiatan yang akan dilakukan sekaligus membagi
lembar kerja kelompok.
9. Siswa mengamati media pembelajaran rangkaian
listrik. (mengamati)
10. Siswa bertanya tentang langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang belum dipahami terkait dengan
penggunaan media. (menanya)
11. Siswa berdiskusi dalam kelompok terkait kegiatan yang
akan dilakukan. (menalar)
12. Siswa mempraktikkan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran untuk penggunaan media pembelajaran
tersebut. (mencoba)
13. Siswa menulis hasil diskusi tersebut di dalam lembar
kerja kelompok yang sudah disediakan.
14. Salah satu dari setiap kelompok maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah
dilakukan. (mengkomunikasikan)
15. Siswa lain mencatat hal-hal penting terkait apa yang
dipresentasikan kelompok lain.
16. Guru dan siswa bertanya jawab “Apa perbedaan
antara rangkaian seri dan paralel?” “Apa saja
kelemahan dan kelebihan dari masing-masing
rangkaian listrik tersebut?” (menanya)
17. Guru memberikan penegasan kembali terkait
presentasi yang sudah dilaksanakan.
18. Guru membagi alat dan bahan kepada siswa untuk
membuat rangkaian listrik seri dan paralel sederhana.
19. Siswa bekerja di dalam kelompoknya masing-masing.
20. Guru berkeliling untuk mengamati pekerjaan siswa.
50 menit
1. Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan tugas
yang sudah diberikan.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Penutup
2. Guru bertanya kepada siswa: “Apakah ketika bernyanyi
perlu menggunakan alat musik untuk mengiringinya”?
“Apakah penggunaan alat musik tersebut selalu
menggunakan sumber energi listrik ketika
memainkannya”?”
3. Siswa menjawab pertanyaan guru.
4. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat.
5. Guru menasihati siswa agar berhati-hati ketika istirahat.
Penggalan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Salam
2. Guru menanyakan perasaan dan aktivitas siswa selama
istirahat.
3. Guru menggali kembali pengetahuan awal siswa
dengan bertanya terkait tugas yang diberikan guru
sebelum istirahat.
4. Guru bertanya kepada siswa“Siapa yang suka
menyanyi?” “Siapa saja yang bisa bernyanyi sambil
bermain alat musik?”
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, serta materi
yang akan dipelajari siswa.
10 menit
1. Guru membagi siswa dalam 4 kelompok secara
heterogen.
2. Guru secara singkat menjelaskan tentang harmoni
musik.
3. Siswa menyimak penjelasan guru dengan baik.
4. Guru menayangkan sebuah video tentang harmoni
musik sambil guru menyiapkan lagu yang akan siswa
bawakan.
5. Siswa diminta mengamati video yang ditayangkan.
(mengamati) 6. Siswa bertanya terkait video yang belum dipahami.
(menanya) 7. Siswa menulis hal-hal penting yang baru mereka
ketahui tentang harmoni musik berdasarkan tayangan
video. (menalar)
8. Guru membagi kelompok siswa dalam vokal dua suara
untuk menyanyikan lagu “Desaku”.
9. Guru dan siswa bernyanyi bersama dengan iringan
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Inti
musik yang di putar oleh guru. (mencoba)
10. Salah satu anggota dari setiap kelompok maju ke depan
kelas untuk membacakan hal-hal penting yang ditulis
dari video yang ditonton sekaligus menceritakan
pengalaman mereka ketika bernyanyi.
(mengkomunikasikan) 11. Guru bertanya kepada siswa “apakah pernah melihat
teks iklan tentang alat musik”?”Apakah kalian sudah
pernah belajar tentang teks iklan”?
12. Siswa menjawab pertanyaan guru. (menalar)
13. Guru meminta siswa untuk tetap duduk dalam
kelompoknya.
14. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman
kelompoknya terkait apa yang mereka ketahui tentang
teks iklan dan unsur-unsur yang ada dalam iklan.
15. Siswa berdiskusi bersama sambil didampingi oleh
guru. (menalar)
16. Guru bertanya kepada siswa “apakah mereka sudah
selesai berdiskusi”?
17. Beberapa siswa mengangkat tangan untuk
membacakan hasil diskusi mereka.
(mengkomunikasikan)
18. Siswa lain menambahkan jawaban temannya yang
belum lengkap.
19. Guru menegaskan kembali apa yang sudah
didiskusikan oleh siswa.
20. Guru meminta siswa secara pribadi untuk membuat
sebuat teks iklan berkaitan dengan harmoni musik yang
sudah mereka pelajari.
21. Siswa mulai bekerja secara sendiri-sendiri. (mencoba)
22. Guru berkeliling memperhatikan pekerjaan yang
dilakukan siswa.
23. Siswa mengumpulkan tugas tersebut.
Penutup
1. Siswa dibimbing oleh guru untuk membuat kesimpulan
terkait proses pembelajaran yang telah dilakukan pada
hari itu.
2. Evaluasi: Siswa mengerjakan soal post test
3. Refleksi: Siswa menjawab beberapa pertanyaan
refleksi secara tertulis (panduan refleksi terlampir)
4. Tindak Lanjut: Siswa diingatkan untuk mengerjakan
soal-soal latihan terkait apa yang sudah dipelajari pada
hari itu sehingga menambah pemahaman mereka.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
5. Doa dan salam penutup.
H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
Aspek Penilaian Jenis Penilaian Teknik Penilaian
Kognitif Tes Tes tertulis
Keterampilan Non tes Unjuk kerja dan produk
Afektif Non tes Produk dan Observasi
2. Instrumen Penilaian
a. Soal dan kunci jawaban (terlampir)
b. Tugas dan rubrik penilaian (terlampir)
3. Pedoman Penskoran (terlampir)
I. Lampiran
1. Instrumen penilaian setiap muatan pelajaran
2. Rangkuman materi
3. Media pembelajaran
4. Lembar Kerja Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
5. Soal post test
6. Refleksi
Yogyakarta, 5 November 2016
Calon Guru
(Novita Rusilia Tama)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pamong
(Katharina Supatminingsih, S.Pd) (Katharina Supatminingsih, S.Pd)
Dosen Pembimbing
(Galih Kusumo, S.Pd,. M.Pd.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN SETIAP MUATAN PELAJARAN
A. Muatan Pelajaran IPA
1. Pengetahuan
Indikator 3.4.1 Mengidentifikasi berbagai sumber listrik
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
Soal
1) Jelaskan pengertian sumber listrik!
2) Sebutkan 3 contoh sumber listrik yang ada di sekitar kalian!
3) Sebutkan manfaat sumber listrik dalam kehidupan sehari-hari!
Kunci jawaban
1) Sumber listrik merupakan benda-benda yang dapat menghasilkan arus
listrik.
2) Contoh sumber listrik yang ada di sekitar antara lain:
a. Baterai
b. Aki
c. Dinamo
3) Manfaat sumber listrik tersebut adalah:
a. Sebagai sumber penerangan
b. Sebagai sumber penghasil panas
c. Sebagai sumber penghasil gerak
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai
Akhir
1.
2.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menjawab soal nomor 1 1
2 Siswa menjawab soal nomor 2 2
3 Siswa menjawab soal nomor 3 3
Skor maksimal: 6
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Sikap Spiritual
Indikator 1.1.2 Menunjukkan sikap bersyukur dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan.
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Buatlah doa syukur terhadap kebesaran Tuhan
Rubrik penilaian doa syukur
No
Nama
Siswa
Aspek
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Keseriusan
dalam
berdoa
Menghargai
cara berdoa
teman lain
Kemampuan
menghayati
isi doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Keterangan kriteria:
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi.
1.
2.
3.
dst
.
No Kriteria
Sangat
baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Keseriusan
dalam berdoa
Memenuhi
3 kriteria
Hanya
memenuhi 2
kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak
satupun
kriteria yang
terpenuhi
2. Menghargai cara
berdoa teman
lain
3. Kemampuan
menghayati isi
doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
3. Sikap Sosial
Indikator 2.2.2 Siswa mampu menunjukkan sikap menghargai
kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas di dalam kelas dengan
benar.
Teknik Observasi
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Isilah dengan angka (1-4) sesuai dengan kenyataan yang ada pada
siswa!
Rubrik penilaian sikap menghargai
Keterangan kriteria
No Kriteria
Sangat
baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Mendengarkan teman
lain ketika sedang
berbicara
Memenuhi
3 kriteria
Hanya
memenuhi 2
kriteria
Hanya
memenuhi
1 kriteria
Tidak
satupun
kriteria
yang
terpenuhi 2. Tidak mengganggu
teman ketika berdiskusi
3. Mengacungkan tangan
sebelum berpendapat
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Mendengarkan
teman lain
ketika sedang
berbicara
Tidak
mengganggu
teman ketika
berdiskusi
Mengacung
kan tangan
sebelum
berpendapat
1.
2.
Ds
t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta
didik berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang
dikalikan dengan skor tertinggi.
4. Keterampilan
Indikator 4.3.1 Membuat rangkaian listrik seri dan paralel
sederhana
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Buatlah rangkaian listrik seri dan paralel sederhana.
Rubrik penilaian keterampilan
Keterangan kriteria
No Kriteria
Sangat
baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Kelengkapan
bahan-bahan yang
digunakan dalam
pembuatan
rangkaian seri dan
paralel
Rangkaian
listriknya
harus rapi dan
bersih
Rangkaian
listriknya
harus jelas
1.
2.
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
1. Kelengkapan bahan-
bahan yang digunakan
dalam pembuatan
bagan rangkaian seri
dan paralel
Memenuhi
3 kriteria
Hanya
memenuhi 2
kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak
satupun
kriteria
yang
terpenuhi
2. Rangkaian listriknya
harus rapi dan bersih
3. Rangkaian listriknya
harus jelas
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi.
B. Muatan Pelajaran PJOK
1. Pengetahuan
Indikator 3.1.1 Menjelaskan keterampilan dasar (melambungkan
dan menangkap bola).
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
Soal
1) Sebutkan cara melakukan gerakan keterampilan dasar
melambungkan bola kasti.
2) Sebutkan cara melakukan gerakan keterampilan dasar menangkap
bola kasti.
3) Sebutkan peralatan yang digunakan dalam permainan bola kasti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Kunci jawaban
1) Cara melakukannya antara lain:
a. Sikap awal berdiri tegak.
b. Letakkan kaki kiri di depan dan pegang pemukul dengan
kanan tanganmu.
c. Perhatikan arah datangnya bola yang dilemparkan oleh
temanmu.
d. Kemudian, pukul bola tersebit ke arah melambung.
2) Cara melakukannya antara lain:
a. Berdiri dengan kaki kanan di depan, dan kaki kiri di
belakang.
b. Satukan kedua tangan sambil membuka jari-jari untuk
menangkap bola.
3) Peralatan permainan bola kasti antara lain:
a. Bola kasti
b. Pemukul
c. Papan skor
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menjawab soal nomor 1 2
2 Siswa menjawab soal nomor 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
3 Siswa menjawab soal nomor 3 2
Skor maksimal: 6
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta
didik berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.1.1 Melakukan keterampilan dasar (melambungkan
dan menangkap bola)
Teknik Unjuk kerja
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Praktikkan keterampilan dasar melambungkan dan menangkap bola.
Rubrik penilaian keterampilan dan pedoman penskoran
Kriteria
Baik sekali
(3)
Baik
(2)
Cukup
(1)
Mempratikkan
gerakan
Mampu melakukan
gerakan
melambungkan dan
menangkap bola
dengan benar.
Mampu
melakukan 2
gerakan
Mampu
melakukan 1
gerakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Skor maksimal: 3
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi
C. Muatan pelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengetahuan
Indikator 3.3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur dalam iklan
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
Soal:
1) Sebutkan unsur-unsur dalam sebuah iklan!
2) Jelaskan tujuan membuat iklan!
3) Jelaskan hal-hal penting dalam pembuatan teks iklan!
Kunci jawaban:
1) Unsur-unsur dalam sebuah iklan yaitu:
a. Attention (perhatian)
Iklan yang baik harus dapat menarik perhatian masyarakat
umum.
b. Interest (minat)
Setelah mendapat perhatian, maka harus ditingkatkan
menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara rinci
dalam diri konsumen.
c. Disire (keinginan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Suatu cara utuk menggerakkan keinginan suatu
konsumen.
d. Conviction (rasa percaya)
Untuk mendapatkan rasa percaya dalam diri konsumen,
maka sebuah iklan harus ditunjang berbagai kegiatan
peragaan seperti pembuktian atau sebuah kata-kata.
e. Action (tindakan)
Tindakan merupakan tujuan akhir dari produsen untuk
menarik konsumen agar membeli atau menggunakan
produk dan jasanya.
2) Tujuan membuat iklan memberitahu masyarakat tentang suatu
barang atau jasa, mengajak masyarakat untuk membeli produk
tersebut, serta mendukung terjadinya penjualan.
3) Hal-hal penting dalam pembuatan iklan antara lain: kalimatnya
singkat dan jelas serta bahasanya mudah dipahami.
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menjawab soal nomor 1 3
2 Siswa menjawab soal nomor 2 2
3 Siswa menjawab soal nomor 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Skor maksimal: 7
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta
didik berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.3.1 Membuat teks iklan.
Teknik Produk
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Buatlah teks iklan tentang alat musik ritmis.
Rubrik penilaian keterampilan
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Kalimat
yang
disusun
harus
mengguna
kan
bahasa
Indonesia
yang
benar.
Tulisannya
dapat
dibaca dan
rapi.
Gambar alat
musiknya
harus jelas
1.
2.
Dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Keterangan kriteria
No Kriteria
Sangat
baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Kalimat yang disusun
harus menggunakan
bahasa Indonesia yang
benar.
Memenuhi
3 kriteria
Hanya
memenuhi
2 kriteria
Hanya
memenuhi 1
kriteria
Tidak
satupun
kriteria
yang
terpenuhi 2. Tulisannya dapat
dibaca dan rapi.
3. Gambar alat musiknya
harus jelas
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi.
D. Muatan pelajaran SBdP
1. Pengetahuan
Indikator 3.2.1 Menjelaskan harmoni musik
Teknik Tes tertulis
Instrumen Soal dan kunci jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Soal:
1) Jelaskan pengertian Harmoni Musik.
2) Sebutkan dan jelaskan teknik vokal/musik.
3) Jelaskan manfaat mempelajari Harmoni Musik.
Kunci jawaban:
1) Harmoni musik adalah keselarasan paduan bunyi. Harmoni
memiliki elemen interval dan akor. Akor adalah susunan nada
apabila dibunyikan secara serentak akan terdegar harmonis.
2) Teknik vokal/musik antara lain:
a. Unisono merupakan suatu bentuk sajian yang semua anggota
menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu.
b. Homofoni terdiri dari beberapa jalur suara, semua jalur suara
serempak memulai, bergerak bersama, dan menutupnya
bersama-sama pula. Bentuk penyajian ini dapat dilakukan
dengan dua suara atau lebih, melodi pokok selalu ditempatkan
pada suara tertinggi. Homofon adalah penyajian lagu yang kita
kenal dengan Paduan Suara.
c. Polifoni bentuk nyanyian yang terdiri dari beberapa jalur suara.
Tapi jalur suara berjalan saling mendahului, kejar mengejar
namun secara kesuluruhan tetap merupakan kesatuan yang utuh
dan harmonis.
d. Kannon merupakan bentuk penyajian lagu dimana penyanyi
dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan ketentuan
lagunya. Tiap kelompok menyanyikan sebuah lagu yang sama
secara bergantian dengan selang waktu yang ditentukan.
3) Mempelajari harmoni musik mempunyai suatu manfaat penting
yaitu sebagai dasar ataupun patokan pengetahuan dan keterampilan
dalam menyelenggarakan musik yang disertai dengan latihan dan
praktek secara sungguh-sungguh dalam memainkan musik ataupun
bernyanyi, sehingga diperoleh pengetahuan, kesenangan, apresiasi,
dan keterampilan tentang dunia musik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Rubrik Penilaian tes tertulis
No. Nama Siswa Skor Perolehan Nilai Akhir
1.
2.
3.
dst.
Keterangan kriteria:
No. Kriteria Penilaian Skor
1 Siswa menjawab soal nomor 1 2
2 Siswa menjawab soal nomor 2 3
3 Siswa menjawab soal nomor 1 2
Skor maksimal: 7
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria (soal)
dikalikan dengan skor tertinggi.
2. Keterampilan
Indikator 4.6.1 Menyanyikan lagu anak-anak dua suara secara
kelompok
Teknik Unjuk kerja
Instrumen Tugas dan rubrik penilaian
Tugas: Nyanyikan lagu “Desaku”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Rubrik penilaian keterampilan
Keterangan kriteria
No Kriteria
Sangat
baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
bimbingan
(1)
1. Mampu
menyanyikan lagu
“Desaku” dengan
dua suara secara
benar.
Memen
uhi 3
kriteria
Hanya
memenuhi 2
kriteria
Hanya
memenuhi
1 kriteria
Tidak
satupun
kriteria
yang
terpenuhi
2. Kekompakkan.
3. Keseriusan.
Skor maksimal: 4
Skor perolehan
Nilai akhir = × 100
Skor maksimal
No
Nama
Siswa
Kriteria
Skor
Perolehan
Nilai
Akhir
Mampu
menyanyi
kan lagu
“Desaku”
dengan
dua suara
secara
benar.
Kekompakkan Keseriusan
1.
2.
dst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Keterangan:
a. Skor perolehan didapat dari skor yang diperoleh peserta didik
berdasarkan kriteria yang ada.
b. Skor maksimal diperoleh dari banyaknya kriteria yang dikalikan
dengan skor tertinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
LAMPIRAN 2
RANGKUMAN MATERI
A. IPA : Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik adalah suatu kumpulan komponen elektronika yang
saling di hubungkan atau di rangkai dengan sumber tegangan menjadi satu
kesatuan yang memiliki fungsi dan kegunaan tertentu. Rangkaian listrik
terdiri dari rangkaian listrik seri dan paralel.
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang
dihubungkan ke satu daya lewat satu rangkaian. Rangkaian listrik
seri adalah suatu rangkaian listrik, di mana input suatu komponen
berasal dari output komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
rangkaian listrik seri dapat menghemat biaya (digunakan sedikit
kabel penghubung). Selain memiliki kelebihan, rangkaian listrik seri
juga memiliki suatu kelemahan, yaitu jika salah satu komponen
dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya. Misalnya, tiga buah bola lampu dirangkai
seri, maka input dari lampu satu akan datang dari output lampu yang
lain. Jika salah satu lampu dicabut atau rusak, maka lampu yan lain
akan ikut padam.
Sifat-sifat Rangkaian Seri:
a. Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
b. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan
seri jika besar tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan
dalam rangkaian seri dari masing-masing tahanan seri
adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
c. Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian
seri, tahanan total rangkaian menyebabkan naiknya
penurunan arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus
yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan
beban dalam rangkaian.
d. Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak
terhubung atau putus, aliran arus terhenti.
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih
dari satu bagian garis edar untuk mengalirkan arus. Masing-masing
rangkaian dapat dihubung-putuskan tanpa mempengaruhi rangkaian
yang lain. Rangkaian paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang
disusun secara berderet (paralel). Lampu yang dipasang di rumah
umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel
adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen
berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel
dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak
(kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu
dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah
satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel:
a. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan
tegangan sumber.
b. Masing-masing cabang dalam rangkaian paralel adalah
rangkaian individu. Arus masing-masing cabang adalah
tergantung besar tahanan cabang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
c. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel,
tahanan total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total
lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian paralel adalah
lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalam rangkaian.)
d. Jika terjadi salah satu cabang tahanan paralel terputus, arus
akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut.
Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
B. PJOK : Teknik Keterampilan Dasar (Melambungkan dan
Menangkap Bola Kasti)
1. Melempar Bola
Melempar bola adalah teknik dasar yang harus dikuasai dalam
permainan kasti. Terutama bagi regu penjaga agar bisa melempar ke
bagian tubuh regu pemukul dengan tepat. Melempar bola dapat
dilakukan dengan cara melempar bola bawah, mendatar, dan
melambung.
a. Melempar bola melambung
Cara melakukannya:
1) Pegang bola kasti dengan tangan kanan.
2) Pandangan diarahkan ke sasaran lemparan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
3) Condongkan badan sedikit ke belakang, kemudian
lemparkan bola ke atas sehingga bola melambung.
4) Ulangilah latihan ini beberapa kali agar menjadi lebih
ahli
b. Melempar bola mendatar
Cara melakukannya:
1) Pegang bola kasti dengan tangan kanan.
2) Pandangan diarahkan ke sasaran lemparan.
3) Posisi badan tegak, kemudian lemparkan bola arah
mendatar.
4) Ulangilah latihan ini beberapa kali!
c. Melempar bola ke bawah
Cara melakukannya:
1) Pegang bola kasti dengan tangan kanan.
2) Pandangan diarahkan ke sasaran lemparan.
3) Posisi badan tegak, kemudian lemparkan bola arah
bawah.
4) Ulangilah latihan ini beberapa kali.
2. Menangkap Bola
Pada permainan kasti, di samping mampu melempar bola
dengan baik kamu juga harus mempunyai kemampuan untuk mengkap
bola. Kemampuan ini bermanfaat sekali saat pemain menjadi regu
penjaga agar dapat menangkap bola dengan baik. perlu diperhatikan
dalam menangkap bola adalah arah datangnya bola. Cara menangkap
bola pun ada tiga, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah
ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
1) Menangkap bola melambung
2) Menangkap bola mendatar
3) Menangkap bola ke arah bawah
C. Bahasa Indonesia : Unsur-unsur dalam Iklan
Iklan atau pariwara merupakan bagian penting dalam
mempromosikan atau menawarkan suatu barang ataupun jasa. Kita dapat
melihat iklan diberbagai media seperti koran, majalah, radio, teleivisi,
internet. Iklan adalah suatu pesan tentang barang atau jasa yang dibuat
oleh pembuat barang yang disampaikan lewat media (cetak, audio,
elektronik) yang di tujukan kepada masyarakat umum. Pada dasarnya
tujuan utama iklan adalah agar masyarakat mau membeli produk tersebut.
Agar masyarakat tertarik untuk membeli produk tersebut maka iklan
dibuat semenarik mungkin dan seefektif mungkin. Iklan memiliki peranan
yang sangat penting dalam memasarkan produk agar dapat di kenal oleh
masyarakat. Berikut adalah unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah iklan:
1. Attention ( perhatian )
Iklan yang baik harus dapat menarik perhatian masyarakat umum.
2. Interest ( minat )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Setelah mendapat perhatian, maka harus ditingkatkan menjadi
minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara rinci dalam diri
konsumen.
3. Desire ( keinginan )
Suatu cara utuk menggerakkan keinginan suatu konsumen.
4. Conviction ( rasa percaya )
Untuk mendapatkan rasa percaya dalam diri konsumen, maka
sebuah iklan harus ditunjang berbagai kegiatan peragaan seperti
pembuktian atau sebuah kata-kata.
5. Action ( tindakan )
Tindakan merupakan tujuan akhir dari produsen untuk menarik
konsumen agar membeli atau menggunakan produk dan jasanya.
D. SBdP : Harmoni Musik
Harmoni dapat diartikan sebagai ilmu untuk menyusun dan
menyambung akor-akor. Harmoni juga dapat dikatakan paduan nada, yaitu
paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua
nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara
serentak. Akor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga
nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara bersama sekaligus. Tiga
nada itu yaitu: nada alas (prime), ketiga (terts), dan kelima (kwint). Triad
atau akor trinada merupakan sumber akor, nada paling bawah disebut nada
alas atau not alas yang dirangkai dengan nada-nada yang selaras (terts dan
kwint).
Sajian musik atau tekstur dapat berujud: unisono, homofoni,
polifoni, kannon, dan diskan. Unisono adalah suatu bentuk sajian yang
semua anggota menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu.
Sajian yang disampaikan adalah suara tunggal atau lagu pokok sehingga
lagu yang disajikan secara unisono gema paduannya benar–benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
menyentuh perasaan pendengarnya. Homofon merupakan suara serempak
yang dimulai bersama dan menutupnya secara bersama – sama pula.
Sajian homofon dapat dilakukan dalam dua suara, tiga suara, atau empat
suara. Oleh karena lagu pokok hanya dipegang salah satu jalur suara,
maka suara lain harus menyadari bahwa mereka berfungsi membantu
pemegang melodi lagu pokok. Polifoni merupakan penyajian lagu yang
terdiri dari berbagai jalur suara, tiap jalur nampak seakan–akan berjalan
tanpa memperhatikan harmoni namun secara keseluruhan tetap merupakan
satu kesatuan yang harmonis. Hal yang dapat dirasakan ialah keindahan
melodi dari tiap jalur suara biasanya lebih baik, jika dibandingkan dengan
bentuk serempak seperti biasanya. Kannon merupakan bentuk penyajian
lagu dimana penyanyi dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
ketentuan lagunya. Tiap kelompok menyanyikan sebuah lagu yang sama
secara bergantian dengan selang waktu yang ditentukan. Penyajian
menyanyi bentuk ini tidak dapat dilakukan pada sembarang lagu. Bentuk
ini hanya sesuai untuk lagu – lagu tertentu yang memang berjenis kanon.
Lagu telah disusun sedemikian rupa, sehingga memungkinkan penyajian
secara kanon. Diskan merupakan merupakan melodi sisipan dengan teks
bebas yang berupa kalimat, kata, suku kata atau senandung. Penyajian
bentuk ini pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian lagu pokok
dan diskan. Bagian lagu pokok dapat berbentuk satu suara atau lebih,
tetapi tetap membawakan lagu dan teks pokok, sedangkan bagian diskan
merupakan melodi sisipan dengan teks bebas. Paduan akhir merupakan
paduan yang diletakkan pada not terakhir, satu birama terakhir, atau dapat
dikembangkan satu kalimat musik terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
LAMPIRAN 3
MEDIA PEMBELAJARAN
A. Teks lagu
“Yo Yo Olahraga”
Bangun ayo kawan bangun, jangan pada melamun
Nanti jadi mudah pikun, lebih baik kita semua
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Ayo bersepeda atau sepak bola
Badminton boleh juga, apa saja yang penting
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Olahraga ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga-ga
Di dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang kuat
Walau badan bau keringat tapi kita adalah anak hebat
Yo yo olahraga, yo yo olahraga
Yo yo olahraga, yo yo olahraga
Yo yo olahraga, yo yo olahraga
“Desaku”
Desaku yang kucinta
Pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda
Dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan
Tak mudah bercerai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Selalu kurindukan
Desaku yang permai
B. Gambar Teknik Keterampilan Dasar Melambungkan dan Menangkap
Bola Kasti
C. Media pembelajaran Konvensional Papan Rangkaian Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA SISWA
Nama Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
Dst.
Petunjuk :
3. Berkumpullah dalam kelompok masing-masing (4 orang)!
4. Kerjakanlah soal-soal sesuai dengan petunjuk bersama teman-teman
sekelompokmu!
Simaklah tujuan pembelajaran dan seluruh petunjuk yang disampaikan oleh
gurumu!
Penggalan 1
Tugas 1
Amatilah gambar tentang teknik dasar keterampilan dalam permainan
bola kasti yang telah dibagikan guru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Sampaikan pertanyaanmu secara lisan kepada guru tentang isi gambar yang
belum kamu pahami!
Tulislah persamaan dan perbedaan dari gambar yang telah kalian amati!
Buatlah deskripsi singkat dari gambar tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Bacalah hasil diskusi yang telah kalian lakukan!
Tugas 2
Amatilah gerakan pemanasan yang dilakukan oleh guru!
Sampaikan pertanyaanmu secara lisan kepada guru tentang 2 teknik
dasar keterampilan dalam permainan bola kasti yang belum kamu
pahami!
Tulislah secara singkat tentang 2 teknik dasar keterampilan dalam
permainan bola kasti yang sudah didengar dari penjelasan guru!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lakukan gerakan melambungkan dan menangkap bola kasti dengan
baik!
Ceritakan pengalaman kalian ketika melakukan gerakan
melambungkan dan menangkap bola kasti.
Penggalan 2
Amatilah media pembelajaran rangkaian listrik yang dibagikan guru!
Sampaikan pertanyaanmu kepada guru tentang langkah-langkah
kegiatan pembelajaran untuk penggunaan media yang belum
dipahami!
Diskusikan kegiatan yang akan dilakukan!
Praktikkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran untuk penggunaan
media pembelajaran tersebut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Presentasikan hasil diskusi/ praktikkan yang telah dilakukan!
Penggalan 3
Amatilah video yang ditayangkan!
Sampaikan pertanyaanmu kepada guru secara lisan terkait video yang
ditayangkan!
Tulislah hal-hal penting yang diperoleh dari tayangan video tersebut!
Buatlah deskripsi singkat terkait video yang telah ditayangkan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
LAMPIRAN 5
SOAL POST TEST
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Ceritakan secara singkat menggunakan bahasa kalian sendiri, apa yang
kalian pahami tentang sumber listrik!
2. Jelaskan secara singkat perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel!
3. Ceritakan pengalaman kalian ketika mencoba menggunakan media
pembelajaran papan rangkaian listrik seri dan paralel!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
LAMPIRAN 6
REFLEKSI
1. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti proses pembelajaran ini?
Mengapa?
2. Hal-hal apa yang kamu anggap berharga (bernilai) bagimu setelah
mengikuti pembelajaran ini?
3. Kesulitan-kesulitan apa saja yang masih kamu alami selama mempelajari
materi pada hari ini?
4. Jika kamu menemukan kesulitan selama mengikuti proses pembelajaran ini,
rencana apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
BIODATA PENULIS
NOVITA RUSILIA TAMA lahir di Lombok, Nusa
Tenggara Barat (NTB), 14 April 1995. Sekolah Dasar
diperoleh di SDI Karot, Manggarai, NTT, Sekolah
Menengah Pertama diperoleh di SMP Negeri 1 Langke
Rembong, Sekolah Menengah Atas diperoleh di SMA
Negeri 1 Langke Rembong. Pada tahun 2013,
memperoleh beasiswa dari Rintisan Program
Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi (PPGT) untuk
melanjutkan studi di perguruan tinggi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan di
perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Rangkaian Listrik Dalam Subtema 1
Hidup Rukun untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI