Download - LAPORAN UJI MUTU.docx
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
1/40
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI MUTU KAPSUL KLORAMFENIKOL 250 mg
DI Susun Oleh :
WINDA KURNIADEWI ( 5!!"!!! #
MIRA NURMALASARI (5!!"!!2$#
NURUL FAD%ILA% ( 5!!"!!52#
Kel&m'& : !! )
PRO*RAM STUDI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNI+ERSITAS JENDRAL A)%MAD ,ANI
)-m.h-
20!"
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
2/40
/A/ !
PENDA%ULUAN
!! L.1. /el..ng
Salah satu masalah dalam bidang kesehatan adalah terinfeksinya tubuh oleh
mikroorganisme, sehingga diperlukan obat-obat antiinfeksi diantaranya adalah
penggunaan antibiotik. Pada dasarnya, suatu infeksi lazimnya dapat ditangani secara
berhasil oleh sistem pertahanan alamiah tubuh. Namun adakalanya sistem ini harus
ditunjang oleh penggunaan antibiotik, meskipun dewasa ini sangat disadari bahwa
amat sering antibiotik telah mengalami penyalahgunaan ataupun penggunaan yang
salah (wattimena.,dkk, !!"#$%.
&ntibiotik adalah semua senyawa kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang
memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroba lain, sedangkan
toksisitasnya bagi manusia relatif kecil yang diperoleh melalui sintesis yang memiliki
indeks kemoterapi tinggi, yang manifestasi akti'itasnya terjadi pada dosis yang
sangat rendah (wattimena.,dkk, !!"%.
Penyalahgunaan antibiotik secara luas mengandung berbagai resiko berikut"
. )ebanyakan antibiotik menimbulkan efek samping dan reaksi toksik.
*. +ipersensiti'itas dapat diinduksi, sehingga memungkinkan terjadi berbagai
reaksi ringan ataupun gawat pada pemakaian berulang antibiotik tersebut.
#. lora normal usus sering dimodifikasi sehingga meningkatkan kemungkinan
untuk terjadi superinfeksi
. uta ikroba yang resisten sering terseleksi dari populasi bakteri dan
merupakan ancaman bahaya indi'idual atau epidemiologik.
/. Status fisiopatologi pasien sering kali menuntut perhatian khusus pada disain
terapi dengan antibiotik.
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
3/40
0. aktor lingkungan seperti diet, terapi lain yang dilaksanakan sejajar ataupun
bersama-sama dengan terapi antibiotik merupakan hal-hal yang perlu
diperhitungkan pengaruhnya terhadap terapi antibiotik.
1elas kiranya bahwa penggunaan suatu antibiotik untuk terapi perlu didasari pada
berbagai pertimbangan khusus menuju penggunaan antibiotik secara rasional, Asas
penggunaan rasional suatu antibiotik ialah seleksi antibiotik yang selektif terhadap
mikroorganisme yang menginfeksi dan efektif untuk memusnahkanya dan sejalan
dengan hal ini, memiliki potensi terkecil untuk menimbulkan tokisitas, reaksi alergi
ataupun resiko lain bagi pasien (wattimena.,dkk, !!"#%.
&ntibiotik memiliki spektrum kerja. Spektrum kerja adalah luasnya daerah kerja
antibiotika terhadap berbagai spesies mikroba. Pengelompokan antibiotika
berdasarkan spektrum kerja meliputi antibiotika spektrum kerja luas dan spektrum
kerja sempit. &ntibiotika spektrum kerja luas dapat bekerja terhadap bakteri 2ram
negatif, bakteri 2ram positif dan mikroba lainnya seperti klamidia, mikoplasma, dan
riketsia. Sedangkan antibiotika spektrum sepit umumnya terbatas pada bakteri 2ram
positif saja atau untuk bakteri 2ram negatif. Selain itu antibiotika dapat dibedakan
berdasarkan tipe kerjanya yaitu, bakterisid (3ekerja membunuh mikroba% dan
bakteriostatik (3ekerja menghambat pertumbuhan mikroba%. Suatu antibiotika
apakah bertipe bakterisid atau bakteriostatik dapat dilihat berdasarkan mekanisme
kerjanya atau dapat pula karena dosisnya .Penggunaan antibiotika apakah yang
brtipe bakterisid atau bakteriostatik mempunyai kebaikan dan keburukan tersendiri.
(katzung, wattimena, *$$%
4nfeksi dapat disebabkan oleh masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh sehingga
terjadi gangguan fisiologis normal tubuh. Salah satu contoh infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme adalah bakteri Salmonella typhi, yaitu penyebab tifus (demam
tifoid%. 5ifus memiliki beberapa gejala, seperti demam tinggi dan kepala sangat nyeri,
dimana pertama kali terjadi dengan cara menginfeksi usus, kemudian melakukan
perbanyakan diri. Selanjutnya tersebar melalui sirkulasi darah dan akan kembali lagi
di dalam usus melalui saluran empedu, sehingga infeksi tetap dipertahankan. Sebagai
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
4/40
pengobatannya digunakan kloramfenikol karena merupakan Drug of Choice (obat
terpilih% yang sampai sekarang masih digunakan sebagai obat antiinfeksi.
)loramfenikol bekerja dengan menghambat akti'itas enzim peptidil transferase pada
bakteri sehingga sintesis protein akan terhenti. 6engan demikian kloramfenikol
memiliki aktifitas kerja secara bakteriostatik dan memiliki spektum kerja luas.
(7attimena, !!" *#%.
)adar kloramfenikol dapat ditentukan dengan beberapa metode yaitu secara
'olumetri, spektrofotometer 89, dan )romatografi :air )inerja 5inggi (6itjen P;,
!
karena pelarut yang digunakan lebih sederhana yaitu a>uadest dan data yang
diperoleh akurat.
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
5/40
/A/ II
TINJAUAN PUSTAKA
2! K.'sul
)apsul adalah sediaan padat, dimana satu macam obat atau lebih dan?atau bahan inert
lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil yangumumnya terbuat
dari gelatin yang sesuai, tergantung pada formulasinya kapsul dari geatin bisa lunak
atau bisa juga keras(&nsel, *$$" *
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
6/40
ii% )apsul :angkang Bunak
)apsul lunak (capsulae molles, soft capsul% merupakan suatu kesatuan
berbentuk bulat atau silindris (pearl% atau bulat telur (globula% yang dibuat dari
gelatin (kadang disebut gel lunak% atau bahan lain yang sesuai, biasanya lebih
tebal dibanding dengan kapsul cangkang keras dan dapat diplastisasi dengan
penambahan senyawa poliol, seperti sorbitol atau gliserin. )apsul ini biasanya
mengandung air 0-#A, umumnya diisi dengan bahan cairan bukan air seperti
P@2, berbobot molekul rendah dan dapat juga diisi dengan bahan padat atau
serbuk atau zat padat kering. )apsul cangkang lunak mempunyai bermacam-
macam bentuk dan biasanya dapat dipai untuk rute oral, 'aginal, rektal, atau
topikal ( Syamsuni, *$$/"//%.
*.m. 22 K.'sul Lun.
*..*. 9olume dan 8kuran kapsul
N& Uu.n +&lume 6.l.m m-l-l-1e
Un1u M.nus-.
000
00
0
!
2
"5
!78
!72
0795
07$2
0752
07$
072807!
Un1u %e;.n
!0
!!
!2
0
!5
875
( Syamsuni, *$$/"/%.
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
7/40
*.m. 2 Uu.n .'sul
*..#. )euntungan dan )erugian Sediaan )apsul
Keuntungan pemberian bentuk sediaan kapsul
i% 3entuk menarik dan praktis.
ii% :angkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang
memiliki rasa dan bau yang tidak enak.
iii% udah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut dan dosis yang
berbeda-beda sesuai kebutuhan pasien.
i'% 6okter dapat mengombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang
berbeda-beda sesuai kebutuhan pasien.
'% )apsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat
tambahan atau penolong seperti pembuatan pil atau tablet.
Kerugian pemberian bentuk sediaan kapsul
i% 5idak bisa untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul
tidak tidak dapat menahan penguapan.
ii% 5idak bisa untuk zat-zat yang higroskopis (menyerap lembab%
iii% 5idak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul.
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
8/40
i'% 5idak dapat digunakan untuk balita.
'% 5idak bisa dibagi-bagi.
(Syamsuni, *$$/"/0%
*... Syarat )apsul
Syarat-syarat kapsul adalah sebagai berikut "
i% )eseragaman )andungan
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan kandungan bahan aktif dari
kapsul satu dan kapsul lainnya. 1ika bahan aktif tidak kurang dari /$A
dari bobot tablet atau kapsul dan lebih besar dari /$ mg persyaratannya
harus berada pada rentang /A - /A dengan simpangan relatif kurang
atau sama dengan 0A.
ii% )eseragaman 3obot
3obot rata-rata isi kapsul Perbedaab bobot isi kapsul dalam A
& 3
*$ mg atau lebih C$A C*$A
Bebih dari *$ mg C
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
9/40
7aktu hancur setiap tablet atau kapsul dicatat dan memenuhi
persyaratan spesifikasi waktu (dalam / menit% (6ep)es D4, !
22 D-s&lus-
*.*. Pengertian
6isolusi adalah larutnya zat berkhasiat dalam suatu media disolusi. 8ji ini
dimaksudkan untuk mengetahui berapa persentasi zat aktif dalam obat yang dapat
terlarut dan terabsorpsi dan masuk ke dalam peredaran darah untuk memberikan efek
terapi pada tubuh.
6isolusi dari suatu partikel obat dikontrol oleh beberapa sifat fisika-kimia, termasuk
bentuk kimia, kebiasaan kristal, ukuran partikel, kelarutan, luas permukaan, dan sifat-
sifat pembasahan. Baju disolusi dari suatu zat obat dimana luas permukaan adalah
konstan selama disolusi digambarkan oleh modifikasi persamaan Noyes-7hitney"
dC
dt=
DA
hV (:s E :%
6imana 6 adalah koefisien difusi, h adalah ketebalan lapisan difusi pada antarmuka
padat-cairan, & adalah luas permukaan dari obat yang terpapar (terkontaminasi% ke
media disolusi, 9 adalah 'olume media, :s adalah konsentrasi dari larutan jenuh zatterlarut dalam medium disolusi pada temperatur eksperimen, dan : konsentrasi obat
dalam larutan pada waktu t. Baju disolusi diberikan oleh d:?dt.
&da sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan bila melakukan suatu uji disolusi "
i% 8kuran dan bentuk wadah dapat mempengaruhi laju dan tingkat pelarutan.
Sebagai contoh, wadah dapat mempunyai rentang ukuran dari beberapa
mililiter sampai beberapa liter. 3entuk wadah dapat mempunyai alas bulat
atau datar= sehingga dalam percobaan yang berbeda tablet dapat berada dalam
posisi yang berbeda.ii% 1umlah pengadukan dan sifat pengaduk. )ecepatan pengadukan harus
dikendalikan, dan spesifikasi yang membedakan antar produk obat.
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
10/40
iii% Suhu media pelarutan harus dikendalikan dan 'ariasi suhu harus dihindarkan.
Sebagian besar uji pelarutan dilakukan pada #
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
11/40
i% Buas permukaan
3ila suatu partikel obat dikurangi sampai menjadi partikel-partikel yang lebih
kecil dalam jumlah besar, luas permukaan total yang diciptakan ditingkatkan.
8ntuk zat obat yang sukar larut atau larut dengan perlahan, ini umumnya
mengakibatkan peningkatan dalam laju disolusi.
ii% 3entuk obat kristal atau amorf
3ahan-bahan obat padat bisa ada sebagai zat kristal murni dengan bentuk
tertentu yang dapat diidentifikasi atau sebagai partikel-partikel amorf tanpa
struktur tertentu. )arakter kristal atau amorf dari suatu zat obat bisa penting
sekali dalam memudahkan formulasi dan penanganannya, kestabilankimianya, dan seperti baru-baru ini terbukti, bahkan akti'itas biologisnya. Gat
obat tertentu bisa dihasilkan dalam bentuk kristal atau amorf. )arena bentuk
amorf dari suatu zat kimia biasanya lebih mudah larut dibandingkan dengan
bentuk kristalnya, banyaknya absorpsi obat yang berbeda bisa dihasilkan
dengan akibat berbedanya derajat akti'itas farmakologis yang diperoleh dari
masing-masing.
iii% 3entuk garam
Baju disolusi bentuk garam dari suatu obat umumnya berbeda sekali dari
senyawa induknya. 2aram-garam natrium dan kalium dari asam organik
lemah dan garam-garam hidroklorida dari basa organik lemah melarut jauh
lebih mudah dibandingkan dengan asam bebas atau basa bebasnya. +asilnya
merupakan suatu lapisan difusi yang lebih cepat jenuh mengitari
partikel-partikel yang melarut dan berakibat lebih cepatnya difusi obat
tersebut ke tempat absorpsi.
i'% aktor-faktor lain)eadaan hidrasi dari suatu obat dapat mempengaruhi kelarutan dan pola
absorpsi. 3iasanya bentuk anhidrat dari suatu molekul organik lebih mudah
larut daripada bentuk hidratnya. 1uga terbukti dalam pengkajian yang sama
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
12/40
bahwa laju absorpsi untuk bentuk anhidrat lebih besar daripada untuk bentuk
trihidrat dari obat tersebut.
2 Kl&.m
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
13/40
&nemia aplastik
&nemia hemolitik
Neutropenia
5rombositropenia
Beukopenia
@osinofili
Purpura
)loramfenikol, amfoterisin 3
6efisiensi 2-0-P6, kloramfenikol,
+ipersensitifitas " Penisilin, sefalosporin
)loramfenikol
)loramfenikol, rifanpin, dan tetrasiklin
Penisilin dosis tinggi, sefalosporin,
kanamisin, kloramfenikol, dan
linkomisin.
Sefalosporin, penisilin dosis tinggi,
tetrasiklin dan kloramfenikol
Penisilin, stertomisin, tetrasiklin,kloramfenikol dan linkomisin.
*.#.. armakologi
)loramfenikol merupakan suatu antibiotik broad spectrum yang aktif terhadap
bakteri gram positif dan gram negatif. &ntibiotik ini dihasilkan oleh Streptomyces
veneuela dan merupakan antibiotik yang digunakan sebagai obat penyakit tifus.
3erbagai turunan kloramfenikol berhasil disintesis akan tetapi tidak ada senyawa
yang khasiatnya melampaui khasiat kloramfenikol. )arena amat pahit biasanya
kloramfenikol digunakan dalam bentuk kapsul. ekanisme kerja antibiotik
kloramfenikol ialah menghambat sintesis protein yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel-sel bakteri sehingga kloramfenikol menghambat fungsi DN& dari
bakteri. (7attimena, !!%. @fek samping kloramfenikol yang umum terjadi antara
lain gangguan lambung-usus, neuropati optis dan perifer, radang lidah dan mukosa
mulut. 5etapi yang sangat berbahaya yaitu dapat mengakibatkan kerusakan padasumsum tulang belakang sehingga pembuatan sel-sel darah merah menjadi terganggu.
)arenanya penggunaannya ditujukan hanya untuk penyakit tifus dan penyakit berat
saja.
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
14/40
*.#.*. @fek Samping )loramfenikol
Salah satu efek samping pada terapi kloramfenikol adalah reaksi pada saluran cerna
(mual, muntah, dan diare%, yang biasa disebut alergi (demam, bentol-bentol merah
pada kulit%, gejala yang berkaitan dengan dosis (sindrom bayi abu-abu dan anemia
terpulihkan, dan reaksi superinfeksi serta toksik (anemia aplastik%
/A/ III
METODE PER)O/AAN
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
15/40
! Al.1 6.n .h.n
!! Al.1
&latEalat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah "
5imbangan analitik (Sartorius 3B *$/%
Spektrofotometer !"#"isible(Shimadzu 89-0$%
&lat uji disolusi (9eego Scientific 6&-46%
Babu ukur
Pipet 'olum
3all pipet
2elas ukur
Pipet tetes
!2 /.h.n
3ahanEbahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah "
)loramfenikol
&sam hidroklorida
&>ua dest
2 Me1&6e Pe3&..n
2! Penen1u.n P.n=.ng *el&m.ng Se.'.n M.s-mum Kl&.m. K.l-.s-
6itimbang sebanyak */$,$ mg kloramfenikol dilarutkan dengan +:l $,N dalam labu
takar hingga */$ mB ($$$Hg?mB%. 6ari larutan tersebut dipipet sebanyak $,$ mB
kedalam labu takar $$,$ mB ($$ Hg?mB% dan diencerkan dengan +:l $,N sampai
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
16/40
tanda batas. 6ibuat satu seri larutan standar dari larutan induk dengan konsentrasi ,
*, 0, *$, *, * Hg?mB. asing-masing larutan diukur serapannya pada panjang
gelombang serapan maksimum kloramfenikol yaitu *
2 Kese.g.m.n /&&1
6iambil *$ kapsul kloramfenikol kemudian ditimbang masing-masing kapsul satuper
satu, keluarkan isi kapsul dan timbang cangkang kapsulnya. 6ihitung rata-rata bobot
kapsul dan hitung juga penyimpangan terhadap bobot rata-rata kapsul tersebut.
2" Ke.g.m.n /&&1
6itimbang $ kapsul kloramfenikol kemudian ditimbang masing-masing kapsul,
keluarkan isi kapsul dan timbang cangkang kapsulnya, dihitung kadar kapsul
kloramfenikol dari setiap kapsulnya.
25 Pene1.'.n K.6.
6itimbang setara kloramfenikol #$ mg sebanyak tiga kali, kemudian dimasukan
kedalam labu ukur $$,$ mB dimasukan kedalam labu $$,$ mB dan diencerkan
sampai tanda batas dengan +:l $, N (*/$$ ppm%. 6iambil ,$ mB kemudian di
encerkan hingga $$,$ mB ($$ ppm%. 6iambil mB kemudian di ad hingga */ mB
(0 ppm%. 6ihitung absorbansi kloramfenikol pada panjang gelombang *
)emudian hitung kadar kapsul kloramfenikol.
2$ W.1u %.n3u
6iambil 0 kapsul kloramfenikol, dimasukan kedalam keranjang alat waktu hancur,
atur suhu hingga #
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
17/40
)emudian cuplikan diukur absorbansinya dengan spektrofotometer 89-Sinar tampak
pada panjang gelombang maksimum kloramfenikol *
/A/ I+
%ASIL PER)O/AAN
"! Penen1u.n P.n=.ng *el&m.ng Se.'.n M.s-mum Kl&.m
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
18/40
"2 Pemu.1.n Ku>. K.l-.s-
5abel Serapan kloramfenikol dalam asam hidroklorida $,N pada Panjang
2elombang *
)onsentrasi Hg?ml Serapan (&%
$,*#
-
8/9/2019 LAPORAN UJI MUTU.docx
19/40
2ambar " )ur'a kalibrasi kloramfenikol dalam larutan asam hidroklorida $,N)eterangan " J*
*!! $,00
* *! $,!!0
# #$* $,##*
#$ $,!!0
/ #$* $,##*
0 #$ $
< #$0 ,00
#$/ ,#*!
! #$* $,##*
$ #$* $,##*
*!! $,00
* *!! $,00
# #$$ $,##*
#$$ $,##*
/ *!! $,00
0 #$ $
< #$* $,##*
#$ $
! #$/ ,#*!
*$ #$ $,!!0
"" Ke.g.m.n /&&1
)apsul 3obot (mg% )eragaman bobot (A%
*!! $,0
* #$* ,!