file · web viewtes skrining tiroid dan fenilketonuria (pku) telah dilakukan, tes pku...
TRANSCRIPT
PERAWATAN DI RUMAH
Pemulangan pascapartum dini adalah memulangkan pasien dalam 48 jam atau kurang
dari 48 jam setelah pasien melahirkan. Hal ini berlaku untuk pasien yang memenuhi criteria
pemulangan dan menunjukkan resiko kecil.
Kriteria Pemulangan Dini
(Rekomendasi dari American Academic of Pediatrics)
IBU BAYI UMUM Kehamilan,
persalinan,kelahiran, dan masa pascapartum tanpa komplikasi
Tidak ada bukti ketuban pecah dini
Tekanan darah normal, suhu tubuh <38ºC
Mampu berjalan sendiri Mampu buang air kecil
tanpa kesulitan Perineum utuh tanpa
robekan perineum Hemoglobin >10 g Tidak ada perdarahan
pervaginam yang berarti
Bayi aterm (38-41 minggu) dengan berat 2500-4500 g
Temuan normal pengkajian fisik dilakukan oleh dokter
Data laboratorium normal, termasuk Coombs negative dan hematokrit 40%-65%
Tanda-tanda vital stabil Temperature stabil Makan dengan baik
(mengisap dan menelan dengan normal)
Nilai Apgar >7 pada menit pertama dan kelima
Berkemih dan defekasi normal
Tes skrining tiroid dan Fenilketonuria (PKU) telah dilakukan, tes PKU ulang dijdwalkan pada minggu kedua.
Menghadiri kelas perawatan bayi dan ibu dengan menekankan masalah perawatan di rumah pada minggu pertama
Kehadiran seseorang yang mendukung di rumah untuk membantu perawatan
Ada strategi untuk tindak lanjut
Kehamilan, persalinan, kelahiran, dan masa pascapartum tanpa komplikasi, baik pada ibu maupun pada bayi
Ibu mendemonstrasikan keterampilan pemberian makan, perawatan kulit dan tali pusat, mengukur temperature dengan thermometer, memeriksa keadaan bayi dan tanda penyakit serta member perawatan kedaruratan.
Keuntungan pemulangan dini :
Memperkuat konsep kelahiran sebagai peristiwa fisiologis yang normal
Mempersingkat masa pisah antara ibu dan anak yang lain
Memperluas kemampuan kontrol dan partisipasi pasangan setelah kelahiran itu sendiri
Memberi rasa aman karena berada di lingkungan rumah selama masa awal menjadi orang
tua yang diwarnai stressor-stressor
Mengurangi pajanan pathogen yang tidak perlu di lingkungan rumah sakit
Membuat tempat tidur di layanan maternitas dipakai dengan lebih efektif (misalnya,
pertukaran pasien yang cepat atau penyediaan tempat tidur untuk seseornag yang
mengalami komplikasi)
Meningkatkan jumlah kelahiran tanpa penggunaan obat
Membuat ibu/ayah/pasangan/bayi dan anggota keluarga lain memiliki lebih banyak
waktu bersama
Menciptakan gangguan yang lebih sedikit dalam kehidupan sehari-hari keluarga
Kerugian pemulangan dini :
Ibu/pasangan tidak harus banyak mempelajari tentang perawatan bayi, jika tidak maka
akan terjadi masalah pada perawatan bayi
Orang tua mengalami masa transisi kehidupan, menyesuaikan kebutuhan bayi baru lahir,
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari saat kembali ke rumah,
mengubah prioritas, dan mengatur kembali beberapa peran lama sambil memulai peran
yang baru. Jika anak lain, membantu mereka untuk menyesuaikan diri dengan bayi baru
lahir. Keadaan-keadaan seperti ini dapat menimbulkan stress pada masa pascapartum
Adanya resiko komplikasi yang tidak terdeteksi dan serangan penyakit yang potensial
dan potensi krisis yang mudah timbul pada orang tua dan keluarga.
Penatalaksanaan kasus alur perawatan
Alur perawatan menggambarkan apa yang harus terjadi pada rencana
pengajaran/pemulangan pada waktu tertentu. Alur perawatan memberi arah yang jelas untuk
mengordinasi perawatan, mengajarkan informasi yang penting, menyiapkan ibu pascapartum
untuk pulang, dan mendukung orangtua untuk bisa mandiri. Perawat hanya punya waktu 24 jam
untuk menyiapkan ibu pascapartum untuk dipulangkan. Oleh karena itu, setiap perawat pada
setiap waktu jaga diharapkan menyelesaikan intervensi yang sebelumnya direncanakan.
ALUR PERAWATANKelahiran pervaginam tanpa komplikasi : lama perawatan yang diharapkan-24 jam
Pengkajian Intervensi Waktu
Tanda vital
Pengkajian
pascapartum
Berkemih Sensori Bonding
(Hubg.kasih sayang)
Lab IV Perineum Aktivitas Obat-obatan
Pengajaran/ rencana pulang
Rujukan/ konsul
Tahap keempat persalinan
Setiap 15 menit dalam 1 jam DBN
Setiap 15 menit dalam 1 jam DBN
Kandung kemih kosong atau fundus keras dan tidak bergeser
Sadar penuh, mampu menggerakkan semua ekstremitas
Bukti adanya hubungan kasih sayang orangtua/bayi saat pertama kali menyususi
IV Kompres es pada perineum oleh perawat
Ke kamar mandi dibantu
Pasien ditambahkan ke dalam IV
Posisi menyusui, meminta bantuan untuk ambulasi pertama
4 jam setelah melahirkan
Setiap 1 jam sebanyak 3 kali DBN
Setiap 1 jam sebanyak 3 kali DBN
Kandung kemih kosong atau fundus keras dan tidak bergeser
Ambulasi dengan bantuan
Hasil HDL Intrapartum pada bagan/computer, tentukan status Rh dan kebutuhan akan globulin anti-Rh, periksa imunitas Rubela
Bisa dihentikan
Perawatan perineum mandiri
Ambulasi dibantu
Pitosin dihentikan
Menungkapkan pemahaman/rutinitas unit dan cara untuk beristirahat, perawatan perineum, involusi, pengontrola nyeri
Kunjungan bayi pertama
Hubungan kasih sayang orangtua-bayi berlanjut
Dibantu untuk mendapatkan posisi yang nyaman saat menggendong dan menysusi bayi
Cuci tangan, keselamatan bayi, pengaturan posisi menyusui,menyendawakan bayi jika menyusui, posisi bayi waktu penyapihan
8 jam Setiap 8 Setiap 8 Kandung Ambulasi Ambulas Pelunak Tindakan untuk
setelah kelahiran
jam DBN jam DBN
kemih kosong tiap kali berkemih
tanpa bantuan
i tanpa dibantu
tinja PNV
mempertahankan fungsi kemih dan defekasi, nutrisi, laktasi, atau supresi
Kunjungan bayi kedua
Hubungan kasih sayang orangtua-bayi membaik
Bonding,Kekhawatiran orangtua, pemberian makan
16 jam setelah kelahiran
PP HCT, jika diprogramkan, beri globulin anti Rh jika ada indikasi
Duduk berendam
Kaji kebutuhan akan perujukan/konsul, misalnya pekerja sosial, konsultasi laktasi
Kunjungan bayi ketiga
Memandikan bayi, perawatan tali pusat, perlu kursi bayi di mobil, karakteristik bayi baru lahir, perawatan sirkumsisi jika diperlukan, jawab pertanyaan klien, ulangi demonstrasi mengganti popok dan menyusui
24 jam setelah kelahiran
Perawatan di rumah: tanda komplikasi (infeksi, perdarahan), penyesuaian psikologis normal, memulai aktivitas normal dalam kehidupan sehari-hari, kontrasepsi, identifikasi system pendukung di rumah
Rujuk sebelum pulang jika diperlukan
Pemula PP HCT Resep Ulangi demonstrasi Rujuk ke
ngan DBN, beri vaksin Rubela jika ada indikasi
ditebus atau diberikan untuk dibawa pulang
perawatan bayi, tekankan lagi pemakaian buku kecil untuk bayi dan perawatan diri, beri tahu siapa yang bisa ditelepon jika ada masalah, tinjau kembali perlunya perjanjian untuk pemeriksaan lanjutan, berikan informasi tentang sumber dalam masyarakat, diskusikan tentang imunisasi, berikan salinan instruksi perawatan di rumah
Puskesmas jika perlu
Tanda bahaya pascapartum (fisik) :
Demam dengan atau tanpa menggigil
Bau rabas vagina yang tidak enak atau mengiritasi
Lokia atau rabas vagina keluar secara berlebihan
Lokia kembali berwarna merah terang setelah setelah sebelumnya berwarna merah karat
Daerah tungkai bawah membengkak, nyeri, kemerahan, atau panas jika disentuh
Pembengkakan yang terlokalisasi atau rasa nyeri, panas di payudara
Suatu sensasi terbakar selama berkemih atau tidak bisa berkemih
Nyeri di pelvis atau perineum
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian pascapartum berfokus pada status fisiologis dan psikologis ibu, tingkat
kenyamanannya, kurangnya pengetahuan terkait dan kesiapan untuk belajar, perilaku
bonding, dan penyesuaian terhadap transisi, yang diperlukan untuk menjadi ibu. Focus
pengkajian BBL adalah peneyesuaian fisiologis bayi terhadap lingkungan di luar rahim,
kenormalan temuan fisik dan perilaku, dan kemampuan orangtua untuk memenuhi kebutuhan
bayi. Perawat bisa memakai data pengkajian untuk membantu menetapkan bahwa criteria
untuk pulang dini telah dipenuhi, sehingga dapat melindungi ibu dan bayi
2. Diagnosa keperawatan
Diagnose keperawatan berikut ini relevan untuk wanita dan keluarga yang pulang didni dari
rumah sakit:
Perubahan pemeliharaan kesehatan b.d. kurang pengetahuan tentang tanda-tanda
komplikasi
Ansietas b.d. merasa kurang siap untuk pulang dengan cepat
Menyusui tidak efektif b.d. pengetahuan tidak adekuat atau dukungan yang kurang
Koping keluarga tidak efektif b.d. disorganisasi dan perubahan peran setelah pulang
dan menjadi orangtua
Keletihan b.d. kurang kesempatan untuk beristirahat selama periode inap yang singkat
di rumah sakit
Risiko tinggi perubahan menjadi orangtua b.d. kurang pengetahuan dan harapan yang
tidak realistis
3. Hasil akhir yang diharapkan
Hasil akhir yang diharapkan untuk ibu/keluarga yang akan dipulangkan dini meliputi:
Ibu pascapartum akan mengalami pemulihan fisiologis tanpa komplikasi
Ibu tidak akan mengalami komplikasi dalam proses penyesuaian psikologis menjadi
orangtua
Ibu pascapartum akan menyebutkan pengetahuan dasar yang akurat dan/atau
mendemonstrasikan perawatan yang tepat untuk dirinya dan bayinya.
Ibu akan menyebutkan satu persatu sumber yang tersedia untuk memperoleh
dukungan dan perawatan di rumah dan cara untuk memperolehnya
Orangtua yang baru akan mendemonstrasikan instruksi yang positif terhadap satu
sama lain, dan anggota keluarga lain
Ibu pascapartum akan menghadiri kelas persiapan pulang dini dan akan dijadwalkan
menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah
4. Perawatan kolaboratif
Perawat melakukan peran sebagai perawat dan pengajar dalam mempersiapkan ibu dan
keluarganya untuk pulang lebih cepat. Mereka mengetahui alternative perawatan lanjutan di
rumah, yang tersedia untuk pasien pascapartum mereka dan membuat rujukan yang tepat.
Perawat yang memberikan perawatan pascapartum di rumah melanjutkan kelangsungan
perawatan setelah pasien pulang dalam berbagai bentuk dan cara: konseling suportif,
pengajaran, perujukan, yang didasarkan pada tamabahan berkelanjutan ke dalam data dasar.
5. Evaluasi
Perawat bisa merasa cukup yakin bahwa perawatan cukup efektif, jika hasila khir berikut bisa
dicapai:
Wanita pascapartum mengalami pemulihan fisiologis tanpa komplikasi dan
penyesuaian psikologis untuk menjadi orangtua
Ia mengemukakan suatu pengetahuan dasar yang akurat dan/atau mendemonstrasikan
perawatan diri dan perawatan bayi yang memadai
Ia menyebutkan satu persatu sumber yang tersedia untuk memperoleh dukungan dan
perawatan di rumah dan cara untuk memperolehnya
Orangtua baru menunjukkan interaksi positif terhadap satu sama lain, bayi baru lahir,
dan anggota keluarga lain
Ibu pascapartum telah menghadiri kelas persiapan pulang dini dan telah dijadwalkan
untuk mendapat pemeriksaan lanjutan di rumah
PERAWATAN PASCAPARTUM
1. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah bisa menjadi bagian dari layanan rumah sakit, dokter pribadi,
departemen kesehatan masyarakat, atau suatu badan pribadi yang khusus memberi pelayanan di
rumah untuk pasien maternitas. Kunjungan rumah direncanakan untuk bekerjasama dengan
keluarga dan dijadwalkan berdasarkan kebutuhan. Kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam
setelah pulang dan kontrak selanjutnya sesuai kebutuhan.
2. Pengkajian
Selama kunjungan rumah perawat melakukan pengkajian yang sistematis terhadap ibu
dan bayi yang baru lahir untuk menentukan penyesuaian fisiologis dan untuk mengidentifikasi
setiap komplikasi yang potensial. Pengkajian juga difokuskan pada penyesuaian emosional ibu,
termasuk faktor-faktor keseimbangan (persepsi, koping, dan dukungan) yang mencegah krisis
dan pengetahuan ibu tentang perawatan diri sendiri dan perawatan bayi. Idealnya, ayah juga
hadir saat kunjungan rumah dilakukan, sehingga penyesuaian pasangan tersebut dalam menjadi
orangtua dapat dikaji. Kunjungan rumah ini juga merupakan kesempatan bagi perawat untuk
mengobservasi interaksi di antara anggota keluarga yang hadir di dalam rumah tangga mereka
sendiri.
Kriteria hasil akhir kunjungan –pemulihan fisiologis, involusi, dan pemulihan pada ibu :
Menulis tanda-tanda masalah yang harus segera dilaporkan kepada dokter
Menyebutkan pemahaman tentang temuan normal
Memastikan rasa nyeri semakin berkurang, dikontrol dengan upaya pemberian rasa
nyaman yang diprogramkan
Memastikan pola yang mencerminkan istirahat yang adekuat
Payudara
Kenakan bra yang menopang dengan baik
Tidak nyeri bila ditekan, tidak ada tandan-tanda peradangan
Putting susu utuh tanpa pecah-pecah atau nyeri jika menyusui
Menjelaskan atau mendemonstrasikan teknik untuk meletakkan bayi pada posisi yang
bisa mengurangi tanda-tanda bahaya yang dilaporkan
Bahas pentingnya tidak merangsang payudara
Rahim
Fundus keras, turun lebih randah dan umbilicus sekitar 1 cm/hari
Usus dan kandung kemih
Memulai kembali pola defekasi yang biasa
Ukuran hemoroid (jika ada) berkurang, tidak menyebabkan nyeri
Memulai berkemih yang biasa, tidak ada rasa seperti terbakar atau kesukaran untuk mulai
berkemih
Lokia
Menunjukkan kemajuan involusi normal : jumlah rubra, serosa, alba berkurang-bau
daging normal, tidak ada bekuan
Insisi : di perineum atau abdomen
Episiotomy (jika ada) dalam keadaan baik, tidak ada kemerahan, edema, ekinosis, nanah,
atau nyeri bila ditekan
Insisi sesaria (jika ada) bersih, kering, baik, staple kulit, jahitan, atau Strei-strips utuh
(jika masih ada), bukti adanya proses pemulihan normal
Tungkai
Tidak nyeri tekan, tanda Homan negative pada kedua sisi
ADAPTASI FISIOLOGIS BAYI
Temperature (36,5ºC-37,2ºC) pada aksila
Denyut jantung
120-160 x/menit, kuat, regular, variasi normal jika melakukan aktivitas
Pernapasan
30-60 x/menit, bunyi pernapasan normal, ritme tidak regular, tidak ada retraksi atau
rintihan, variasi normal saat melakukan aktivitas
Kulit
Hangat, turgor baik, tidak ada ruam
Kepala
Simetris, dengan fontanel datar, molase atau kaput berkurang, tidak ada hematoma
Abdomen
Lunak, tidak distensi, bunyi usus terdengar
Warna
Konsisten dengan latar belakangras, tidak ada ikterik
Aktivitas
Sadar disertai tonus otot yang baik, menggerakkan semua anggota gerak dengan normal
Tali pusat
Atrofi normal, dasar kering tanpa kemerahan, tidak ada bau yang tidak seharusnya
Sirkumsisi
bel terpasang (jika ada), bersih dan memulih, tidak ada darah, aliran urin normal
Eliminasi
Mengompol setidaknya 6-10 popok/hari, warna, jumlah, dan konsistensi tinja sesuai
makanan
Pola tidur
Tidur dengan baik
Pemberian makan
Mengisap dengan baik tanpa ada yang keluar
Bersendawa dengan baik
Lama menyusui (jika dilakukan) sesuai rekomendasi
Jumlah formula tiap kali makan sesuai rekomendasi
PENYESUAIAN EFEKTIF MENJADI ORANGTUA
Orangtua berinteraksi dengan BBL dengan penuh kasih sayang
Perilaku orangtua mencerminkan apresiasi sensoris dan kapasitas perilaku bayi
Orangtua berespons terhadap tanda-tanda dan bayi
Orangtua menyatakan percaya diri dan semakin terampil dalam merawat bayi, misalnya
menyusui, mengganti popok, kebersihan, rangsangan sensoris
Orangtua mengidentifikasi penyimpangan dari keadaan normal pada bayi, yang harus
segera mendapat perhatian dokter
Orangtua tidak hanya menemukan faktor-faktor yang membuat stress dan menantang,
tetapi juga yang positif atau yang menggembirakan
Orangtua menjelaskan atau mendemonstrasikan prosedur dalam keadaan darurat dan
menyebutkan tindakan untuk mengkaji keadaan kedaruratan
Orangtua berinteraksi dengan cara yang suportif
Orangtua bekerjasama secara efektif satu sama lain dalam merawat BBL dan anaka yang
lain
Orangtua berhubungan secara efektif dengan keluarga BBL
3. Intervensi
Intervensi perawatan selama kunjungan rumah berupa konseling suportif, pedoman
petunjuk, pengajaran atau rujukan, and perawatan fisik berupa program dokter, seperti
mengangkat jahitan, mengganti kasa pembalut, fototerapi untuk bayi, dan sebagainya.
Protokol kunjungan rumah pascapartum
a. Intervensi prakunjungan
1. kontak keluaerga untuk mengatur detil kunjungan rumah.
Perkenalkan diri dan identitas dan lembaga yang diwakili
Tinjau kembali tujuan tindak lanjut kunjungan rumah
Jadwalkan waktu kunjungan yang membuat klien nyaman
Pastikan lagi almat dan jalan kerumah keluarga tersebut
2. Tinjau kembali dan cari penjelasan tentang data yang ada
Semua data pemeriksan yang ada untuk ibu dan bayi (misalnya, formulir rujukan,
ringkasan keadaan ibu dan bayi selama di rumah sakit, hal-hal yang perlu dipelajari
keluarga tersebut)
Tinjau kembali semua catatan kontak dengan perawat sebelumnya
Kontak pemberi perawatan professional yang diperlukan untuk mencari penjelasan
ata (misalnya, ahli kandungan, bidan, ahli anak, perawat)
3. Identifikasi sumber-sumber dalam masyarakat dan bahan-bahan pengajaran
4. Rencanakan kunjungan dan siapkan tas dan peralatannya, bahan-bahan yang diperlukan
untuk pengkajian ibu dan bayi, dan pengajaran.
b. Intervensi di rumah: membina hubungan
1. Perkenalkan diri lagi dan sebutkan tujuan kunjungan rumah pascapartum untuk ibu, bayi,
dan keluarga. Beri kesempatan kepada keluarga yang dikunjungi untuk menceritakan
harapan mereka dari kunjungan ini
2. Luangkan sedikit waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga yang dikunjungi guna
mengenal dan menjalin hubungan saling percaya.
c. Intervensi di rumah: bekerjasama dengan keluarga
1. Lakukan pengkajian sistematis ibu dan BBL untuk menentukan penyesuaian fisiologis
dan setiap komplikasi yang ada
2. Selama kunjungan kumpulkan data untuk mengkaji penyesuaian emosional setiap
anggota keluarga terhadap BBL dan perubahan gaya hidup. Catat bukti ikatan BBL
dengan keluarga dan bukti pertengkaran antara saudara (sibling rivalry). Catat hubungan
antara ibu, ayah, anak-anak, kakek-nenek.
3. Tentukan keadekuatan system pendukung
Sampai sejauh manakah bantuan orang yang membantu memasak, membersihkan
rumah, dan melakukan tugas-tugas rumah tangga lain
Sejauh mana bantuan diberikan untuk merawat BBL dan anak-anak lain
Apakah orang yang membantu ini mendorong ibu yang baruuntuk merawat diri dan
memperoleh cukup istirahat
Siapa yang memberi informasi yang membantu dan bantuan emosional
4. Selama kunjungan, perhatikan lingkungan rumah tangga utnuk menentukan apakah
sumber-sumber yang ada cukup :
Ruang privasi, tempat yang nyaman untuk anak-anak bermain dan untuk tidur
Kebersihan umum dan perhatian yang dilakukan
Jumlah anak tangga yang harus dinaiki ibu baru
Keadekuatan pengaturan masak
Keadekuatan lemari es dan lemari makan
Keadaan kamar mandi dan tempat mencuci baju
Pengaturan rumah untuk bayi: tidur, mandi, persiapan formula, popok, dan kebutuhan
lain
5. Selama kunjungan perhatikan lingkungan rumah secara umum: apakah ada perbaikan dan
aspek pengamanan
Penyimpanan obat, pembersih rumah tangga, dan bahan-bahan lain yangberbahaya
untuk anak-anak
Cat terkelupas pada peralatan, tembok, atau tiang
Faktor yang membuat anak jatuh, misalnya lampu kurang terang, anak tangga rapuh,
karpet robek
Adanya vermin (binatang kecil, misalnya kutu)
Pemakaian tempat tidur atau bermain bayi yang tidak memenuhi standar keamanan
Alat-alat darurat5 jika terjadi kebakaran
6. Beri perawatan untuk ibu dan BBL sesuai program dokter keluarga atau protocol rumah
sakit
7. Beri penyuluhan sesuai kebutuhan yang diidentifikasi
8. Rujuk keluarga ke sumber masyarakat yang sesuai: sambungan telepon penting dan
kelompok pendukung
9. Pastikan ibu tahu masalah potensial yang perlu diperhatiikan dansiapa yang harus
dihubungi bila terjadi.
10. Pastikan benda-benda sekali pakai bekas dibuang dengan benar dan benda yang dapat
kembali dipakai dibersihkan dan disimpan dengan baik di dalam tas perawat.
d. Intervensi di rumah: akhir kunjungan
1. Ulas secara ringkas aktivitas dan hal-hal penting kunjungan
2. Klasifikasi harapan untuk masa yang akan datang, termasuk jadwal kunjungan berikutnya
3. Tinjau kembali rencana penyuluhan, buat kerangka tulisan
4. Beri informasi cara mengunjungi perawat atau lembaga, jika diperlukan sebelum jadwal
kunjungan berikutnya
e. Intervensi pascakunjungan
1. Dokumentasikan kunjungan, gunakan formulir klinik sebagai catatn sah dan bukti
penggantian biaya
2. Susun rencana pengajaran yang akan menjadi dasar pertemuan berikutnya dengan
pasien/keluarga
3. Komunikasikan sesuai kebutuhan (melalui telepon, surat, catatan kemajuan, atau formulir
rujukan) dengan dokter, professional kesehatan lain, atau lembaga rujukan sebagai
perwakilan pasien/keluarga
4. Dokumentasi
Perawat harus membuat dokumentasi hasil temuan pengkajian dan semua intervensi yang
dilakukan. Termasuk konseling dan pengajaran. Dokumentasi semacam ini tidak hanya
berfungsi sebgai catatan hukum pada setiap kunjungan, tetapi juga untuk mendapatkan
penggantian dana yang sesuai.
5. Tindak lanjut melalui telepon
Tindak lanjut melalui telepon berupa dialog terapeutik antara perawat dan pasien yang
dilakukan melalui telepon untuk memeriksa pasien, memberi penyuluhan kesehatan,
mengidentifikasi komplikasi untuk memperoleh intervensi yang tepat. Selam tindak lanjut
melalui telepon ini, perawat akan mengajukan pertanyaan dengan tujuan sebagai berikut:
Untuk menentukan pemulihan fisiologis, rasa nyeri dan istirahat
Untuk menentukan kesehatan psikologi ibu, termasuk faktor-faktor keseimbangan
pencegahan krisis
Untuk menentukan bukti-0bukti terpilih akibat adaptasi fisiologis pada BBL
Untuk menegakkan tingkat penyesuaian orangtua terhadap keadaan menjadi orangtua
dan stress yang timbul pada awal trimester keempat.
Untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran keluarga
Untuk menentukan sejauhmana suatu hubungan telah terjalin antara BBL, saudara
kandung, orangtua dan kakek nenek
Untuk menggali hal-hal yang menimbulkan kekhawatiran atau tantangan khusus,
demikian pula dalam menentukan tuntutan yang belum dipenuhi pada anggota keluarga
Keuntungan dan kerugian pembicaraan telepon: Telepon lebih hemat dari kunjungan
rumah, tetapi terbatas karena sifat pemeriksaan yang dilakukan tidak langsung. Jika
persepsi ibu tentang keadaannya /bayinya tidak akurat atau salah dilaporkan, masalah yang
timbul menjadii tidak diketahuidan intervensi tidak didukungdata yang relevan,. Kerugian
ini dapat diatasi dengan menggabungkan kedua strategi: pembicaraan telepon dan
kunjungan rumah.