diltiazem

3
Diltiazem Diltiazem merupakan obat penghambat kanal kalsium (calcium channel blocker atau calcium entry blocker atau calcium antagonis) adalah obat yang bekerja dengan menghambat masuknya ion Ca2+ melewati kanal yang terdapat pada membrane sel (sarkolema). Farmakodinamik dan farmakokinetik Secara kimiawi obat – obat antagonis kalsium dapat dibagi menjadi tiga golongan: a. derivate papaverin, misalnya verapamil dan gallopamil b. Derivat dihydropyridin, missal nifedipin, nimodipin, nicardipin dan felodipin c. derivate benzothiazepin, misal diltiazem secara umum obat – obat antagonis kalsium mempunyai efek farmakodinamik sebagai berikut: a. Pada miokardium: mengurangi kontraktilitas otot, mengurangi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya nekrosis terhadap sel – sel jantung yang telah mengalami iskemik atau injuri b. Pada pacemaker: menghambat nodus sino atrial, menghambat hantaran nodus atrioventrikuler dan menghambat otomatisasi irama ektopik

Upload: listiarsasih

Post on 17-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

DiltiazemDiltiazem merupakan obat penghambat kanal kalsium (calcium channel blocker atau calcium entry blocker atau calcium antagonis) adalah obat yang bekerja dengan menghambat masuknya ion Ca2+ melewati kanal yang terdapat pada membrane sel (sarkolema).Farmakodinamik dan farmakokinetikSecara kimiawi obat obat antagonis kalsium dapat dibagi menjadi tiga golongan:a. derivate papaverin, misalnya verapamil dan gallopamilb. Derivat dihydropyridin, missal nifedipin, nimodipin, nicardipin dan felodipinc. derivate benzothiazepin, misal diltiazemsecara umum obat obat antagonis kalsium mempunyai efek farmakodinamik sebagai berikut:a. Pada miokardium: mengurangi kontraktilitas otot, mengurangi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya nekrosis terhadap sel sel jantung yang telah mengalami iskemik atau injurib. Pada pacemaker: menghambat nodus sino atrial, menghambat hantaran nodus atrioventrikuler dan menghambat otomatisasi irama ektopikc. Pada otot polos pembuluh darah: mengurangi tonus otot dan menghilangkan kontraksi spastic, baik terhadap pembuluh darah sistemik maupun pembuluh darah tepi sifat farmakodinamik tersebut terdapat baik pada derivate papaverin, dyhydropyridin maupun benzothiazepin. Akan tetapi masing masing golongan mempunyai aksentuasi tersensiri terhadap salah satu efek farmakodinamiuk tersebut. Derivate benzothiazepin mempunyai posisi di tengah tengah antara kedua golongan lainnya. Semua jenis antagonis kalsium di metabolism di hati. Dalam jumlah sedikit, ekstreksi utuh dalam bentuk aktif. Sehingga pada gangguan fun gsi ginjal tidak ada perubahan farmakokinetik yang berarti. Sedangakan pada sirosis hepatis dan pada usia lanjut, kemampuan metabolic dihati menurun, sehingga dosis harus dikurangi.IndikasiDiltiazem seperti obat kalsium antagonis lainnya diindikasikan pada keadaan emergensi, hipertensi perioperatif, supraventrikel takikardi dan pada unstable angina pectorisDosis Pada angina pectoris dan hipertensi dapat diberikan 0,2 0,35 mg/ kgBB diberikan perlahan 1 3 menit, dan bila tidak ada respon dilanjutkan dengan diltiazem drip 5 15 ug/kgBB/ menit

KontraindikasiDiltiazem jangan diberikan pada penderita dengan gagal jantung, blok AV derajad 2 3, hipotensi, syok kardiogenik.Efek sampingEfek samping utama diltiazem adalah efek farmakologisnya pada jantung dan pembuluh darah yaitu:a. vasodilatasib. Efek inotropik negativec. adanya depresi konduksi AVd. Depresi nodus SAefek samping vasodilatasi yang berlebihan berupa nyeri kepala, muka merah, udem perifer dan hipotensi. Kemungkinan terjadinya gagal jantung lebih besar bila diltiazem diberikan bersama obat yang sinergis inotropik negative, missal penyekat beta.