diaper rash1
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 Diaper Rash1
1/22
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar belakang
Ruam popok adalah iritasi pada kulit bayi di daerah pantat. Ini bisaterjadi jika popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengantimbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yangmemiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilangdalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion ataucream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
Incidence rate (angka kejadian) RUAM POPOK berbeda-beda disetiap negara, bergantung pada hygiene, pengetahuan orang tua (pengasuh)tentang tata cara penggunaan popok. Kimberly A Horii, MD (asisten profesor spesialis anak Universitas Misouri) dan John Mersch, MD, FAAP menyebutkan
bahwa 10-20 % Diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis anak diAmerika. Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan angkaterbanyak pada usia 9-12 bulan. Sementara itu Rania Dib, MD menyebutkanruam popok berkisar 4-35 % pada usia 2 tahun pertama.
Meskipun ruam popok menyebabkan sakit dan sangat mengganggu bayi, namun biasanya tidak berbahaya. Ruam popok umumnya terjadi pada bayi dengan kulit yang lebih sensitive
Jika ruam pada bayi Ibu disebabkan oleh popok yang basah atauinfeksi jamur, maka hanya dengan melepas popok dan membiarkan kulitnyaterkena angin sudah mampu menyembuhkan. Pastikan untuk mengganti
popoknya dengan rutin. Membasuh pantat bayi dan mengeringkannya sebelummemakaikan yang baru. Bisa juga menggunakan krim khusus untuk membantumelindungi iritasi pada kulit bayi akibat ruam popok.
1.2 Rumusan Masalah
Apa definisi dari diaper rash?
Bagaimana penyebab dan etiologi diaper rash?
1
-
7/27/2019 Diaper Rash1
2/22
Bagaimana tanda gejala manifestasi klinis dari diaper rash?
Bagaimana patofisiologi dari diaper rash? Bagaimana penatalaksanaan diaper rash?
Apa saja yang harus diperiksa untuk menentukan diaper rash?
Bagaimana penegakan diagnosanya?
Bagaimana asuhan kebidanan terhadap kasus diaper rash?
1.3 Tujuan
o Untuk mengetahui definisi dari diaper rash.
o Untuk mengetahui penyebab dan etiologi diaper rash.
o Untuk mengetahui tanda gejala manifestasi klinis dari diaper rash.
o Untuk mengetahui patofisiologi dari diaper rash.
o Untuk mengetahui penatalaksanaan diaper rash.
o Untuk mengetahui yang harus diperiksa untuk menentukan diaper rash.
o Untuk mengetahui penegakan diagnosanya.
o Untuk mengetahui asuhan kebidanan terhadap kasus diaper rash.
2
-
7/27/2019 Diaper Rash1
3/22
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Diaper rash (Ruam popok )adalah iritasi pada kulit bayi Ibu di daerah pantat .
Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area popok. Pada kasus
ringan kulit menjadi merah. Pada kasus-kasus yang lebih berat mungkin terdapat
rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan di dalam
lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4 hari
tanpa pengobatan. Bila ruam menetap atau muncul lagi setelah pengobatan,
berkonsultasilah dengan dokter.
Diaper rash adalah istilah umum pada beberapa iritasi kulit yang berkembang
pada daerah yang tertutup popok. Sinonim termasuk diaper dermatitis, napkin
(atau nappy) dermatitis dan dermatitis ammonia. Penyakit-penyakit ini dapat
dibagi secara konseptual ke dalam:
1. Ruam yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh
penggunaan popok. Kategori ini termasuk dermatosis, seperti
dermatitis kontak iritan, miliaria, intertrigo, dermatitis diaper kandida
dan granuloma gluteal infantum
2. Ruam yang muncul ditempat lain tetapi dapat menyebar ke daerah
paha yang teriritasi selama memakai popok. Kategori ini termasuk
3
-
7/27/2019 Diaper Rash1
4/22
dermatitis atopik, dermatitis seboroik dan psoriasis.
3. Ruam yang muncul pada daerah popok yang tidak disebabkan oleh penggunaan popok. Kategori ini terdiri dari ruam yang berhubungan
dari impetigo bullosa, sel histiosit Langerhans, acrodermatitis
enteropathica (defisiensi zinc), sifilis kongenital, scabies dan HIV.
Diaper rash paling banyak terjadi pada bayi. Prevalensi bervariasi
dilaporkan dari 4-35% pada 2 tahun pertama kehidupan. Tidak ada perbedaan
antara laki-laki dan perempuan. Diaper rash dapat bermula pada periode
neonatus segera setelah anak memakai popok. Insiden tertinggi pada umur 7-12 bulan, menurun sesuai umur. Diaper rash berhenti setelah anak mendapatkan
latihan toilet, biasanya sekitar umur 2 tahun.
2.2 Etiologi
Diaper rash dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini:
1. Gesekan, penggunaan popok atau pakaian yang ketat akan sering
tergesek dengan kulit sehingga menyebabkan ruam.
2. Iritasi dari feses dan urine. Paparan urin dan feses yang lama dapat
mengiritasi kulit bayi yang sensitif. Bayi lebih cepat terkena diaper
rash bila mengalami pergerakan usus yang sering, karena feses lebih
mengiritasi daripada urine.
3. Pengenalan makanan baru. Bayi mulai makan makanan padat atau
diperkenalkan makanan baru,umumnya ketika berumur antara 4-12
bulan, komposisi fesesnya berubah, kemungkinan meningkatkan
resiko diaper rash.
4. Infeksi bakteri atau jamur. Dimulai sebagai infeksi kulit yang bisa
menyebar sampai ke daerah sekitarnya. Daerah yang tertutup seperti
4
-
7/27/2019 Diaper Rash1
5/22
pantat, paha, dan genital khususnya yang mudah terserang karena
hangat dan lembab membuat bakteri dan jamur tumbuh subur.
5. Kulit sensitif. Bayi-bayi dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik
atau eksema, kemungkinan dapat berkembang menjadi diaper rash.
Namun, iritasi kulit dari dermatitis atopik dan eksema biasanya tidak
hanya mempengaruhi daerah tertutup popok.
6. Penggunaan antibiotik. Antibiotik dapat membunuh bakteri, baik flora
normal maupun bakteri patogen. Ketidakseimbangan kedua bakteri ini,
dapat menyebabkan infeksi jamur. Ini dapat terjadi ketika bayimengkonsumsi.
2.3 Tanda gejala manifestasi klinik
Gejalanya antara lain ruam kemerahan atau lecet pada kulit di daerahyang ditutupi popok. Selain itu, bayi biasanya terlihat rewel, terutama saat
penggantian popok. Bayi juga mungkin menangis saat kulit di daerah yangditutupi popok dicuci atau disentuh. Terdapat bercak-bercak kemerahan padadaerah pantat karena iritasi popok.
2.4 Patofisiologi
Hampir semua bayi pernah mengalami ruam atau lecet karena pemakaian popok. Lokasi yang sering terkena adalah bagian pantat, sekitar kemaluan, maupun paha. Bahkan, jika bakteri yang terdapat dalam urine bayi Anda terurai menjadiamonia, ruam ini bisa bertambah parah. Tentu saja keadaan ini sangat tidak menyenangkan buat si kecil.
Bayi yang senang tidur lama sebenarnya tidak ada masalah. Tetapimasalahnya bila popoknya basah berkali-kali dan membuatnya lembab. Karena
penyebab ruam popok yang paling utama adalah popok yang lembab. Popok yanglama terkena air seni dan tinja bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Bila Bunda tak segera membersihkannya, bakteri dan jamur akan tumbuh. Selain karena lembab ada
juga bayi yang memang alergi terhadap popok sekali pakai. Lebih baik gunakan popok tradisional dengan resiko Bunda harus lebih sering menggantinya bila bayi buang air kecil atau besar.
5
-
7/27/2019 Diaper Rash1
6/22
Penggunaan produk bayi yang mengandung parfum juga bisa meningkatkanresiko terkena ruam popok termasuk juga deterjen untuk mencuci pakaiannya.
Disarankan menggunakan diapers tanpa pewangi. Tetapi alangkah baiknya bilamelakukan upaya pencegahan, seperti :
Ganti popok sesering mungkin. Bila si kecil buang air besar, jangan menunda-nunda untuk segera menggantinya.
Minimalisasikan penggunaan tissue basah untuk membersihkan area popoknya.Air bersih adalah pilihan terbaik.
Hindari menggesek kulit bayi walau pun dengan handuk lembut. Sebaiknyatepuk-tepuk dan angin-anginkan saja pantat si kecil untuk mengeringkannya.
Beri sirkulasi udara untuk area kulitnya yang terkena popok dengan caramenggunakan popok kain, khususnya pada waktu tidur.
Jangan mengikat atau merekatkan popok terlalu kencang.
Perhatian :
Bila ruam tidak hilang lebih dari 3 hari konsultasikan segera ke dokter, terutama bila timbul demam dan tidak nafsu makan.
Jangan mengolesi ruam (bintik-bintik merah) dengan lotion atau baby oil.Gunakan salep anti jamur yang mengandung Zinc di bawah pengawasan dokter.
2.5 Penatalaksanaan
1. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basahkarena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi. Kontak yanglama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapat menimbulkan ruam
popok.
2. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok (bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahan dengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerahtersebut.
3. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap
6
-
7/27/2019 Diaper Rash1
7/22
kering dan bersih.
4. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapatmerangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yanglebih cocok.
5. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali, cucilah popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras.Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam pelembut tersebut dapatmengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
6. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok dengan kulit bayi.
2.6 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
Kepala
Ubun - ubun : tampak lebar
Kelainan : tidak tampak kelainan
Mata
Kesimetrisan : tampak simetris
Kelainan : tidak tampak kelainan
Telinga
Pengeluaran cairan : tidak tampak pengeluaran cairan
MulutBibir : tidak tampak sumbing (Labiopalato)
Lidah : tidak tampak mukosa
Kelainan : tidak tampak kelainan
7
-
7/27/2019 Diaper Rash1
8/22
Dada
Bentuk : simetris antara payudara kanan dan kiri
Tonjolan puting : tampak tonjolan puting susu
Perut
Pembesaran hepar : tidak tampak pembesaran atau pembengkakan
Kelainan : tampak ruam kemerahan di daerah perut bagian bawah
Punggung
Kelainan : tidak tampak kelainan
Ekstrimitas
Kelainan : tampak ruam atau lecet di lipatan kulit paha
Genetalia
Laki-laki
Testis : teraba testis belum turun
Anus : positif, tidak ada pengeluaran (BAB)
Kelainan : tampak ruam atau lecet di daerah skrotum dan pantat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tes laboratorium sebaiknya dilakukan berdasarkan gambaran
klinik dan frekuensi kejadian. Pemeriksaan darah lengkap dapat
membantu, khususnya jika pasien demam dan dicurigai terjadi infeksi
bakteri sekunder. Adanya anemia berhubungan dengan
hepatosplenomegali dan sebaiknya didiagnosa sel histiosit Langerhans
atau sifilis kongenital. Jika dicurigai dermatitis kontak, patch test dapat
membantu. Pemeriksaan serologi seperti jumlah zinc, tes Veneral
8
-
7/27/2019 Diaper Rash1
9/22
Disease Research Laboratory (VDRL), jumlah sel darah, atau kimia
darah yang berhubungan dengan penyakit dasarnya. Jumlah zinc
serum yang kurang dari 50 mcg/dL dapat didiagnosa acrodermatitis
enterohepatica.
Pemeriksaan Histologi
Biopsi untuk preparat histologi dapat memberikan informasi
yang benar untuk diagnosis. Gambaran umum histologi pada
dermatitis iritan primer dengan spongiosis epidermal dan inflamasi
ringan berubah pada dermis.
Pemeriksaan Lain
Kerokan kalium hidroksida (KOH) dari lesi papul atau pustul
bisa menunjukkan pseudohifa pada kasus yang dicurigai kandidiasis.
Ditemukannya tungau, ova, atau feses pada preparat mineral oil dari
liang kerokan dapat menegakkan diagnosis scabies.
2.7 Penegakan Diagnosa
Diagnosis diaper rash umumnya berdasarkan pada pemeriksaan klinis(temuan klinis). Anamnesis riwayat penyakit yang baik akan mempersempitdiagnosis banding penyakit. Informasi histopatologis sangat terbatas.
Diagnosis dapat dilakukan dengan menilai adanya ruam yang terlihatmerah cerah pada daerah yang sering kontak dengan popok seperti bokong,kelamin, perut bagian bawah, daerah atas paha, area mons pubis, labia mayor danskrotum.
Manifestasi awal dari diaper rash berupa eritem perianal ringan yangasimptomatis pada daerah kulit yang terbatas dengan maserasi dan gesekanyang minimal. Selama progress, maka timbul eritem sedang dengan maserasiyang luas. Pada kondisi ini bayi akan merasa tidak nyaman dan perih. Padadiaper rash berat (Jacquets dermatitis) terdapat punched-out lesions atau erosidengan batas yang luas.
9
-
7/27/2019 Diaper Rash1
10/22
2.8 Asuhan Kebidanan terhadap kasus Diaper RashLANGKAH I
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama bayi : By. Ny. A
Umur anak : 9 bulan
Tanggal lahir : 3 januari 2013
Jenis kelamin : laki - laki
Berat badan lahir : 2.750 kg
Panjang badan : 52 cm
Nama ibu : Ny. A Nama ayah : Tn.B
Umur : 27 tahun Umur : 30 tahun
Suku/bangsa : jawa suku/bangsa : jawa
Agama : Islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan: Wiraswasta
Alamat rumah : Jalan Margo Mulyo Rt. 023 No. 17
2. Anamnesa
A. Alasan periksa
Keluhan :
- adanya kemerahan pada kulit didaerah yang ditutupi popok.
- bayi rewel saat popok nya diganti
10
-
7/27/2019 Diaper Rash1
11/22
B. Riwayat kehamilan
G 2 P 1 A 0
C. Kebiasaan waktu hamil
- makanan : biasa
- obat - obatan / jamu : tidak pernah
- merokok : tidak pernah
- lain-lain : tidak pernah
Penyulit dalam kehamilan
- pre eklampsi : tidak pernah
- hipertensi : tidak pernah
- lain-lain : tidak ada
Riwayat persalinan sekarang
a. Penolong oleh : bidan
b. Usia kehamilan saat bersalin : 40 mingguc. Tempat persalinan : RSUD dr. Kanujoso
Djatiwibowo
d. Cara persalinan : spontan
- BB lahir : 2750 gram
- PB : 52 cm
e.Keadaan bayi saat lahir
- bayi : Segera Menangis
3. Pemeriksaan
Keadaan Umum : baik
11
-
7/27/2019 Diaper Rash1
12/22
TTV
a. Suhu : 36,6 0 C
b. Denyut jantung : 131 x / menit
c. Pernafasan : 41 x / menit
d. BB : 10 kg
e. PB :
Pemeriksaan fisik
Kepala
Ubun - ubun : tampak lebar
Kelainan : tidak tampak kelainan
Mata
Kesimetrisan : tampak simetris
Kelainan : tidak tampak kelainan
Telinga
Pengeluaran cairan : tidak tampak pengeluaran cairan
Mulut
Bibir : tidak tampak sumbing (Labiopalato)
Lidah : tidak tampak mukosa
Kelainan : tidak tampak kelainan
Dada
Bentuk : simetris antara payudara kanan dan kiriTonjolan puting : tampak tonjolan puting susu
Perut
Pembesaran hepar : tidak tampak pembesaran atau pembengkakan
12
-
7/27/2019 Diaper Rash1
13/22
Kelainan : tampak ruam kemerahan di daerah perut bagian bawah
Punggung
Kelainan : tidak tampak kelainan
Ekstrimitas
Kelainan : tampak ruam atau lecet di lipatan kulit paha
Genetalia
Laki-laki
Testis : teraba testis belum turun
Anus : positif, tidak ada pengeluaran (BAB)
Kelainan : tampak ruam atau lecet di daerahskrotum dan pantat
LANGKAH II
INTERPRETASI DASAR
DIAGNOSA DASAR
By. Ny A Cukup bulan sesuai masakehamilan usia 9 bulan dengandiaper rash
DS :
Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 3 Februari 2013
Bayi lahir dengan BB 2750 gram
Bayi lahir dengan PB 52 cm
Bayi lahir usia kehamilan ibu 40 minggu
DO :
KU : BAIK
13
-
7/27/2019 Diaper Rash1
14/22
TTV
- suhu : 36,6 0 C
- denyut jantung : 131x/m
- pernafasan : 41 x /m
- BB : 10 kg
- PB :
Pemeriksaan fisik
Kepala
Ubun - ubun : tampak lebar
Kelainan : tidak tampak kelainan
Mata
Kesimetrisan : tampak simetris
Kelainan : tidak tampak kelainan
Telinga
Pengeluaran cairan:tidak tampak pengeluaran cairan
Mulut
Bibir : tidak tampak sumbing (Labiopalato)
Lidah : tidak tampak mukosa
Kelainan : tidak tampak kelainan
Dada
Bentuk: simetris antara payudara kanan dan kiri
Tonjolan puting: tampak tonjolan puting susu
Perut
Pembesaran hepar: tidak tampak pembesaran
Kelainan: tampak ruam kemerahan di daerah perut
14
-
7/27/2019 Diaper Rash1
15/22
bagian bawah
Punggung
Kelainan : tidak tampak kelainan
Ekstrimitas
Kelainan:tampak ruam atau lecet di lipatan kulit paha
Genetalia
Laki-laki
Testis : teraba testis belum turun
Anus : positif, tidak ada pengeluaran (BAB)
Kelainan: tampak ruam atau lecet di daerahskrotum dan pantat
MASALAH DASAR
tidak ada Tidak ada
KEBUTUHAN DASAR
KIE tentang :
Pengertian diaper rash
Penyebab terjadinya diaper rash
Penanganan diaper rash di rumah
Ibu tidak mengetahui penyebab terjadinya diaper rash dan penanganannya di rumah
LANGKAH III
MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL DANMENGANTISIPASI PENANGANANNYA
15
-
7/27/2019 Diaper Rash1
16/22
Diagnosa potensial : Diaper Rash
Dasar :
- Adanya ruam atau lecet pada daerah ditutupi popok yaitu daerah perut bagian bawah, lipatan kulit paha, daerah skrotum dan daerah pantat bayi.
- Bayi menangis saat daerah yang lecet di sentuh
LANGKAH IV
MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERAKolaborasi dengan dokter spesialis kulit untuk melakukan pengobatan lebih lanjut
LANGKAH V
MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Lakukan pendekatan pada klien agar terjalin hubungan saling percaya antara bidan dan klien dengan cara memberitahu ibu untuk tidak takut dan khawatir
2. Jelaskan hasil pemeriksaan bayi kepada ibu
3. Berikan KIE tentang :
Pengertian diaper rash
Penyebab diaper rash
Penanganan diaper rash di rumah4. Libatkan keluarga untuk membantu ibu dalam menangani bayinya di rumah
5. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke dokter spesialis kulit apabilakeluhan bertambah parah
16
-
7/27/2019 Diaper Rash1
17/22
LANGKAH VI
PELAKSANAAN ASUHAN LANGSUNG
1. Melakukan pendekatan pada klien agar terjalin hubungan saling percayaantara bidan dan klien dengan cara memberitahu ibu untuk tidak takut ataukhawatir
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan bayi kepada ibu
KU : BAIK
TTV
- suhu : 36,6 0 C
- denyut jantung : 131x/m
- pernafasan : 41 x /m
- BB : 10 kg
- PB :
3. Memberikan KIE tentang :
Pengertian diaper rash
Ruam popok dapat berupa ruam yang terjadi di dalam area popok. Padakasus ringan kulit menjadi merah. Pada kasus-kasus yang lebih berat mungkinterdapat rasa sakit. Biasanya ruam terlihat pada sekitar perut, kemaluan, dan didalam lipatan kulit paha dan pantat. Kasus ringan menghilang dalam 3 sampai 4hari tanpa pengobatan. Bila ruam menetap atau muncul lagi setelah pengobatan,
berkonsultasilah dengan dokter.
Penyebab terjadinya diaper rash
a. Gesekan, penggunaan popok atau pakaian yang ketat akan seringtergesek dengan kulit sehingga menyebabkan ruam.
b. Iritasi dari feses dan urine. Paparan urin dan feses yang lama dapatmengiritasi kulit bayi yang sensitif. Bayi lebih cepat terkena diaper rash
bila mengalami pergerakan usus yang sering, karena feses lebihmengiritasi daripada urine.
c. Pengenalan makanan baru. Bayi mulai makan makanan padat ataudiperkenalkan makanan baru,umumnya ketika berumur antara 4-12
17
-
7/27/2019 Diaper Rash1
18/22
bulan, komposisi fesesnya berubah, kemungkinan meningkatkan resikodiaper rash.
d. Infeksi bakteri atau jamur. Dimulai sebagai infeksi kulit yang bisamenyebar sampai ke daerah sekitarnya. Daerah yang tertutup seperti
pantat, paha, dan genital khususnya yang mudah terserang karena hangatdan lembab membuat bakteri dan jamur tumbuh subur.
e. Kulit sensitif. Bayi-bayi dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik atau eksema, kemungkinan dapat berkembang menjadi diaper rash.
Namun, iritasi kulit dari dermatitis atopik dan eksema biasanya tidak hanya mempengaruhi daerah tertutup popok.
f. Penggunaan antibiotik. Antibiotik dapat membunuh bakteri, baik flora
normal maupun bakteri patogen. Ketidakseimbangan kedua bakteri ini,dapat menyebabkan infeksi jamur. Ini dapat terjadi ketika bayimengkonsumsi.
Penanganan diaper rash di rumah
a. Sering-seringlah mengganti popok. Jangan biarkan popok yang sudah basah karena menampung banyak urin berlama-lama dipakai bayi.Kontak yang lama antara urin atau tinja dengan kulit bayi dapatmenimbulkan ruam popok.
b. Saat membersihkan bayi, tepuk daerah yang biasa ditutupi popok
(bokong, paha, selangkangan, dan daerah genital bayi) secara perlahandengan handuk bersih. Usahakan menghindari menggosok-gosok dengan keras daerah tersebut.
c. Sesekali biarkan bokong bayi terbuka (tidak memasang popok) selama beberapa saat. Tindakan ini mungkin berguna menjaga daerah popok tetap kering dan bersih.
d. Hati-hati dalam memilih popok, karena beberapa jenis bahan popok dapat merangsang ruam popok. Jika hal itu terjadi, gantilah popok merk lain yang lebih cocok.
e. Jika bayi anda memakai popok kain yang digunakan berulang kali,cucilah popok kain tersebut dengan deterjen yang formulanya tidak terlalu keras. Hindari memakai pelembut, karena pewangi dalam
pelembut tersebut dapat mengiritasi kulit bayi. Pastikan untuk membilas popok dengan baik agar deterjen tidak tertinggal di dalam popok.
f. Hindari memasang popok terlalu kuat. Usahakan ada ruang antara popok
18
-
7/27/2019 Diaper Rash1
19/22
dengan kulit bayi.
4. Melibatkan keluarga untuk membantu ibu dalam menangani bayinya dirumah
5. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan bayinya ke dokter spesialis kulit apabilakeluhan bertambah parah
LANGKAH VII
EVALUASI
Tanggal : 3 oktober 2013Pukul : 10.45 WITA
- Ibu bersedia bekerja sama dengan bidan
- Ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang telah disampaikan oleh bidan
- Ibu mengetahui pengertian seborrhea
- Ibu mengetahui penyebab seborrhea
- Ibu mengetahui cara penanganan seborrhea di rumah
- Ibu mengatakan akan membawa bayinya ke dokter kulit apabila keluhan bertambah parah
DOKUMENTASI KEBIDANAN
Tanggal : 3 oktober 2013 Pukul : 10.45 WITA
S :
- Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 3 Februari 2013
- Bayi lahir dengan BB 2750 gram
- Bayi lahir dengan PB 52 cm
19
-
7/27/2019 Diaper Rash1
20/22
- Bayi lahir usia kehamilan ibu 40 minggu
- ibu mengatakan danya ruam atau lecet pada daerah ditutupi popok yaitudaerah perut bagian bawah, lipatan kulit paha, daerah skrotum dan daerah
pantat bayi.
- ibu mengatakan bayi menangis saat daerah yang lecet di sentuh
O :
Keadaan Umum : baik
TTV
a. Suhu : 36,6 0 C
b. Denyut jantung : 131 x / menit
c. Pernafasan : 41 x / menit
d. BB : 10 kg
e. PB :
Pemeriksaan fisik
Kepala
Ubun - ubun : tampak lebar
Kelainan : tidak tampak kelainan
Mata
Kesimetrisan : tampak simetris
Kelainan: tidak tampak kelainan
TelingaPengeluaran cairan : tidak tampak pengeluaran cairan
Mulut
Bibir : tidak tampak sumbing (Labiopalato)
20
-
7/27/2019 Diaper Rash1
21/22
Lidah : tidak tampak mukosa
Kelainan : tidak tampak kelainan
Dada
Bentuk : simetris antara payudara kanan dan kiri
Tonjolan puting : tampak tonjolan puting susu
Perut
Pembesaran hepar :tidak tampak pembesaran atau pembengkakan
Kelainan :tampak ruam kemerahan di daerah perut
bagian bawah
Punggung
Kelainan : tidak tampak kelainan
Ekstrimitas
Kelainan : tampak ruam atau lecet di lipatan kulit paha
Genetalia
Laki-laki
Testis : teraba testis belum turun
Anus : positif, tidak ada pengeluaran (BAB)
Kelainan : tampak ruam atau lecet di daerah skrotum dan pantat
A : By. Ny A Cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 9 bulan dengandiaper rash
Diagnosa potensial : Diaper Rash
Dasar :
- Adanya ruam atau lecet pada daerah ditutupi popok yaitu daerah perut bagian bawah, lipatan kulit paha, daerah skrotum dan daerah pantat bayi.
21
-
7/27/2019 Diaper Rash1
22/22
- Bayi menangis saat daerah yang lecet di sentuh
Kebutuhan:
KIE tentang:
Pengertian diaper rash
penyebab terjadinya diaper rash
penanganan diaper rash di rumah
Antisipasi :
Kolaborasi dengan dokter spesialis kulit untuk melakukan pengobatan lebih lanjut
P :
1. Lakukan pendekatan pada klien agar terjalin hubungan saling percaya antara bidan dan klien dengan cara memberitahu ibu untuk tidak takut dan khawatir
2. Jelaskan hasil pemeriksaan bayi kepada ibu
3. Berikan KIE tentang :
4. Pengertian diaper rash
5. Penyebab diaper rash
6. Penanganan diaper rash di rumah
7. Libatkan keluarga untuk membantu ibu dalam menangani bayinya di rumah
8. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke dokter spesialis kulit apabila keluhan bertambah parah