desiminasi awal

19
DESIMINASI AWAL Kepaniteraan Klinik Departemen Manajemen Di Ruang Dahlia I RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar KELOMPOK 4

Upload: marnia-sulfiana

Post on 01-Oct-2015

142 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

DESIMINASI AWAL Kepaniteraan Klinik Departemen Manajemen Di Ruang Dahlia I RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar

DESIMINASI AWALKepaniteraan Klinik Departemen ManajemenDi Ruang Dahlia I RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Blitar

KELOMPOK 4

PENDAHULUANTuntutan masyarakat terhadap peningkatan mutu layanan kesehatan turut mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatanMAKP menjadi trend dalam pemberian asuhan keperawatanRS merupakan institusi pemberi jasa layanan kesehatan mulai dari penyakit/kasus dasar sampai dengan spesifikHASIL PENGKAJIAN UNSUR M1 (MAN)Antara bulan November 2014 Januari 2015 sebagian besar (606) pasien berada dalam kategori pasien dengan ketergantungan parsialJumlah tenaga per hari adalah 15 orangLost day dalam 3 bulan = 1 orangTugas keperawatan = Kebutuhan tenaga + Lost day = 16 orangTugas Non Keperawatan = 25% tugas keperawatan + LOST DAY = 5 orangKebutuhan tenaga seluruhnya = 21 orang

LANJUTAN PENGKAJIAN M1Jumlah tenaga perawat yang ada saat ini = 12 orangKekurangan tenaga = 9 orangHASIL PENGKAJIAN UNSUR M2 (MATERIAL) Berdasarkan standar pedoman Rumah Sakit Tipe B, ada beberapa hal yang belum terpenuhi di Ruang Dahlia I yaitu:Ruang TindakanRuang Jaga dokterRuang linen kotorRuang perawatan isolasiHASIL PENGKAJIAN M3Pendokumentasian asuhan keperawatan belum lengkap mencakup blangko yang digunakan maupun pengisiannyaPelaksanaan Orientasi pasien baru tidak terstandardPelaksanaan discharge planning belum optimalBelum terlaksananya ronde keperawatanHASIL PENGKAJIAN M4Dalam 3 bulan terakhir (periode November 2014-Januari 2015) sebanyak 55.83% dari seluruh pasien Ruang Dahlia I adalah pasien yang menggunakan BPJSSisanya (44,17%) adalah pasien umumHASIL PENGKAJIAN M5Identifikasi pasien jatuhIdentifikasi ulkus decubitusPengendalian infeksi nosokomialDIAGRAM LAYANG(+) Internal (S)(KEKUATAN)(-) Internal (W)(KELEMAHAN)KuadranIKuadranIIIKuadranIVKuadranII

noMasalahMgSvMnNcAfTotalRanking1Pendokumentasian asuhan keperawatan belum lengkap2Ronde keperawatan belum terlaksana secara optimal3Orientasi pasien baru belum optimal4Discharge planning belum terlaksana dengan baik5 Tidak adanya penilaian resiko jatuh pada pasien 6Tidak adanya penilaian resiko ulcus decubitus7Tempat pembuangan sampah yang tidak menunjang pengendalian infeksi nosokomialMasalahAlternatif Penyelesaian MasalahTujuanPendokumentasian asuhan keperawatan belum lengkapSosialisasi masalahPembuatan SAK 10 besar penyakit di ruang Dahlia IMengetahui kemampuan dan kesadaran perawat tentang dokumentasi keperawatanMemudahkan pekerjaan perawatRonde keperawatan belum terlaksana secara optimalMerefresh kembali tentang ronde keperawatan Pembuatan SOP ronde keperawatanMengkaji dan meningkatkan kemampuan perawat tentang ronde keperawatanMembantu memudahkan pekerjaan perawatOrientasi pasien baru belum optimalPembuatan SOP Orientasi Pasien BaruPembuatan poster 5 kesalahan yang sering dilanggar oleh pasien dan pengunjungMemudahkan perawat dalam pelaksanaan orientasi pasien baruMembantu mendisiplinkan pasien dan keluarga dalam mentaati peraturan di rumah sakitDischarge planning belum terlaksana dengan baikPembuatan leaflet tentang discharge planning yang berkaitan dengan 10 besar penyakit di ruang Dahlia IPembuatan SOP pelaksanaan discharge planningSosialisasi ulang tentang pelaksanaan discharge planning Menarik minat dan perhatian pasien terhadap pentingnya informasiSebagai acuan perawat dalam melaksanakan discharge planningMerefresh kembali pengetahuan perawat tentang discharge planningTidak adanya penilaian resiko jatuh pada pasienPembuatan form penilaian resiko jatuh berdasarkan skala MorcePembuatan identifikasi pasien jatuh pada masing-masing bed pasienPembuatan SOP pencegahan pasien jatuhMemudahkan perawat dalam menentukan scoring pasien dengan resiko jatuhMeningkatkan kewaspadaan perawat maupun keluarga pasien tentang kemungkinan pasien untuk jatuhSebagai landasan pelaksanaan pencegahan pasien jatuhTidak adanya penilaian resiko ulcus decubitusPembuatan SOP penilaian pasien yang beresiko mengalami decubitusLabeling pasien dengan resiko decubitusSebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian decubitusMeningkatkan kewaspadaan dalam pencegahan terjadinya decubitus dan sebagai warning pelaksanaan jadwal mika/ mikiPOA (PLANNING OF ACTION)TERIMA KASIH