deny andrianto_105060807111076

22
BUSINESS PLAN BURGER NASI D’BEZT Burger yang pas untuk rakyat Indonesia Oleh : Deny Andrianto (105060807111076) Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Upload: deny-andrianto

Post on 08-Dec-2014

116 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Deny Andrianto_105060807111076

BUSINESS PLAN

BURGER NASI D’BEZT

Burger yang pas untuk rakyat Indonesia

Oleh :

Deny Andrianto (105060807111076)

Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Teknik Informatika

Universitas Brawijaya Malang

2013

Page 2: Deny Andrianto_105060807111076

BAB I

LATAR BELAKANG

Nama Perusahaan             :  D’bezt

Bidang Usaha                  :  Franchise

Jenis Produk                     :  Burger Nasi

Alamat Perusahaan          :  Jln. Mt. Haryono gg 8B 1053A

Nomor Telepon                :  081216616891

1.1         Identifikasi Peluang Bisnis

Dewasa ini, perkembangan usaha semakin meluas terutama di daerah Jawa

Timur, khususnya dalam bidang franchise. Tidak sedikit usaha franchise yang telah

berkembang dengan keunggulan masing – masing. Juga franchise dari luar negeri yang

juga ikut berkembang dan telah menjadi lifestyle dari masyarakat. Franchise dari

masyarakat lokal sendiri tampaknya kurang populer di masyarakat. Contohnya seperti

friedchicken dan burger. Makanan khas dari budaya barat yang menjadi gaya hidup

masyarakat, terutama remaja. Hal ini merupakan kesempatan untuk makanan lokal,

untuk mampu bersaing dengan produk dari luar. Apalagi sekarang minat konsumen

terhadap makanan yang di franchisekan tergolong tinggi.

1.2         Penjelasan Produk

Cara membuat produk kami bisa dibilang susah susah gampang. Karena

sebenarnya hanya membutuhkan kreatifitas, keuletan dan kesabaran dari produsen.

Untuk membuat burger ini, kami cukup menyediakan nasi, daging sapi, daging ayam

dan jamur. Daging sapi, ayam dan jamur merupakan isi dari burger dengan pengolahan

tertentu. Untuk penyajiannya, nasi akan ditaruh kedalam suatu wadah dengan bentuk

yang unik, kemudian dimasukkan isi, dan diatas isi, diberi nasi kembali. Kemudian

dibungkus dengan kertas minyak agar konsumen mudah untuk membuka dan langsung

memakannya.

1.3         Latar Belakang Bisnis

Bisa kita lihat jika Franchise import telah meraih kesuksesan yang luar biasa,

menarik minat masyarakat sedemikian rupa sehingga makanan lokal pun berkesan

“kalah” dengan produk dari luar. Faktor inilah yang menjadi alasan utama kami untuk

Page 3: Deny Andrianto_105060807111076

membuat suatu franchise dengan konsep yang berbeda yang nantinya diharapkan dapat

mengangkat makanan lokal masyarat, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta

terhadap makanan indonesia. Kami membuat burger dengan berbahan dasar nasi,

yaitu makanan pokok indonesia dengan isi yang bervariatif sehingga dapat menarik

minat masyarakat.

1.4         Tujuan

1. Tujuan Umum

Mendapatkan keuntungan dari franchise ini

Membudayakan kebiasaan cinta makanan indonesia

2. Tujuan Khusus

Mengekspolasi kreativitas dalam membuat makanan

Memberi pilihan kepada masyarat untuk mencoba burger khas Indonesia

1.5         Potensi Bisnis

Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Karena

keberadaanya tergolong masih jarang dimasyarakat, khususnya di Malang. Dan juga

rasa yang lebih familiar dengan lidah masyarakat, sehingga mudah untuk diterima.

Juga yang tidak kalah pentingnya yaitu konsep yang unik, sederhana tapi modern.

Konsep inilah yang nantinya diharapkan menarik minat masyarakat untuk mencoba

burger khas dari indonesia ang berbahan dasar nasi.

BAB  II

Page 4: Deny Andrianto_105060807111076

ANALISIS SWOT

2.1    Faktor Internal

1)        Strength (Kekuatan)

a.      Keunggulan produk

Kami menawarkan suatu produk yang unik, yaitu sederhana dan

modern dan untuk pemasaran di kota Malang masih cukup jarang

keberadaannya

b.    Keterampilan dan keahlian

Kami memiliki keterampilan dan keahlian untuk melakukan modifikasi

makanan, merubahnya ke dalam bentuk makanan yang familiar di lidah

masyarakat.

c.     Bahan baku mudah di dapat

Bahan baku pembuatan burger nasi ini tersedia banyak dan mudah di

dapat serta harganya tidak begitu mahal.

2)        Weakness (Kelemahan)

a.    Belum memiliki cukup pengalaman

     Pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim

merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi.

2.2    Faktor Eksternal

1)        Opportunities ( Peluang )

a.       Banyaknya konsumen

Banyaknya minat masyarakat terhadap makanan akan menambah

peluang untuk franchise kami.

b.      Sistem pemasaran

Pemasaran bisa dibilang cukup mudah karena kami hidup di

lingkungan masyarakat yang mayoritas mahasiswa dan masyarakat memiliki

minat kuliner cukup tinggi .

2)        Threats ( Ancaman )

a.       Keacuhan konsumen

Terkadang masyarakat bosan untuk mengkonsumsi makanan berat

seperti nasi sehingga kurang diminati

Page 5: Deny Andrianto_105060807111076

STRATEGI SWOT Strength

a. Keunggulan produk

b. Keterampilan dan keahlian

c.    Bahan baku mudah di dapat

Weakness

a. Belum memiliki cukup pengalaman

Opportunity

a. Banyaknya

konsumen

b. Sistem pemasaran

a. Melakukan program

promosi jitu

b. Meningkatkan produksi

c. Melakukan pelatihan

keterampilan kepada

karyawan baru yang

memiliki motivasi

tinggi

d. Belajar berbisnis

dengan segala fasilitas

yang ada dan

menjalin koneksi

seluas-luasnya.

Threat

a. Keacuhan

konsumen

a. Melakukan promosi kepada

konsumen yang sekiranya

tertarik dengan produk

kami.

b.   Menawarkan keuntungan

dan kemudahan yang

didapat dengan membeli

produk kami

a. Memperbaiki sistem

manajemen

b. Meningkatkan

promosi

c. Menjaga kualitas

produk

.

BAB III

PERENCANAAN BISNIS

Page 6: Deny Andrianto_105060807111076

3.1         Sasaran dan Target Pasar

   Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia. Baik yang tua

maupun muda. Untuk itu kami memulai promosi dari daerah yang mayoritas

penduduknya mahasiswa. Karena kami menganggap lebih mudah

mempromosikannya. Selain itu kami juga mempunyai rumah produksi yang siap

didatangi siapa saja dan siap melayani pemesanan.

Untuk program jangka panjang, kami mencanangkan untuk membuka toko di

sekitar kampus – kampus. Seperti rumah produksi, kami juga menyediakan fasilitas

seperti pemesanan. Sasaran kami tetap yaitu semua masyarakat dari segala usia, tetapi

disini lebih ke mahasiswanya. Untuk itu, kami menggalakkan promosi di berbagai

media baik cetak maupun elektronik. Hal ini kami maksudkan untuk memberi

kemudahan dalam pemesanan dan pembelian produk kami.

3.2         Pembiayaan

3.2.1   Biaya Tetap (Fixed cost)

Di bawah ini sedikit alat yang kami gunakan:

No Nama Barang Jumlah

Barang

Harga Satuan Jumlah Harga

1 Gerobak 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000

2 Kompor gas 1 tungku 1 Rp 300.000 Rp 300.000

3 Perlengkapan masak Rp 175.000 Rp 175.000

TOTAL Rp 3.475.000

3.2.2    Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan

Page 7: Deny Andrianto_105060807111076

           

3.2.3        Biaya total

Biaya total = Variable cost + Fixed cost

                                = Rp 2.871.500 + Rp 3.475.000

                                = Rp 6.346.500

3.2.4        Biaya dan Harga Per Unit

Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 bulan adalah Rp 3.475.000 : 12 bulan

= Rp 289.583

Total biaya produksi yang dikeluarkan per bulan = Rp 2.871.500 + Rp

30.000 = Rp 2.901.500

Biaya per unit adalah Total biaya produksi dalam 1 bulan : jumlah produk

yang dihasilkan per bulan

                        2.901.500 : 1200 buah = 2417,9

      Harga jual per buah : Rp 6.000

3.2.5        Modal Awal

Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel selama 1 Bulan

= Rp  2.871.500 + Rp 3.475.000

 = Rp 6.346.500

No Nama Barang Jumlah

Barang

Harga

Satuan

Jumlah Harga

1 Kertas bungkus 3 kg Rp 7.000 Rp 21.000

2 Daging sapi 15 kg Rp 80.000 Rp 1.200.000

3 Daging ayam 15 kg Rp 30.000 Rp 450.000

4 Jamur kancing 15 kg Rp. 20.000 Rp 300.000

5 Beras 40 kg Rp 9000 Rp 360.000

6 Daging lele 15 kg Rp 15.000 Rp 225.000

7 Tepung 7 kg Rp 9.000 Rp 63.000

8 Gas 3 kg 3 buah Rp 13.000 Rp 39.000

9 Minyak Goreng 3,5 kg Rp 11.000 Rp 38.500

10 Rempah-rempah Rp 100.000 Rp 100.000

11 Sayuran Rp 75.000 Rp 75.000

TOTAL Rp 2.871.500

Page 8: Deny Andrianto_105060807111076

3.2.6   Analisis Titik Impas (Break Even Point)

BEP harga = Total biaya produksi selama 1 bulan : Produksi

                 = 2.871.500 : 1200 buah = 2417,9

      Harga jual per buah Rp 6.000

BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan : Harga per unit

                = Rp 2.871.500 : 6.000 = 478,6 = 479, buah

Jadi, untuk mencapai titik impas maka yang harus terjual adalah 479 dengan

harga per produk adalah Rp 6.000

3.2.7 Analisis Keuntungan

Pendapatan : Burger nasi yang terjual x harga jual = 1200 x Rp 6.000

                                                                                                   = Rp 7.200.000

          Total biaya produksi dalam 1 bulan : Rp 7.200.000

                 

                  Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi

                                                = Rp 7.200.000  – Rp 2.871.500

                                                  = Rp 4.328.500

Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 1200 Burger nasi dengan

harga Rp 6.000 per buah dalam 1 bulan adalah Rp 4.328.500

3.2.8 Pengembalian Modal     

Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 7.200.000 : Rp 4.328.500

                                            = 1,7 bulan (51 hari)     

Catatan :  - Dalam 1 bulan diproduksi  1200 buah burger nasi

Burger nasi yang harus dijual per hari = 1200 : 30 hari

       = 40 buah burger nasi

Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari

                                       = 479 : 40

                                       = 12 hari

Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 12 hari dengan penjualan 40

buah burger nasi tiap harinya.

Page 9: Deny Andrianto_105060807111076

BAB IV

STUDI KELAYAKAN

4.1.       Lokasi

Pembuatan burger nasi ini dilakukan di MT Haryono gg 8B 1053 A. Di sini

kami menyewa sebuah kamar kost yang diperuntukkan khusus membuat burger

(rumah produksi). Selain rumah produksi, kami juga membuka sebuah stand flexible

yang dapat berpindah berdasarkan lokasi yang sesuai.

4.2.       Sarana dan Prasarana

Selain menggunakan rumah produksi dan stand flexible sebagai media

promosi dan tempat traksaksi jual beli, kami juga memanfaatkan berbagi media baik

media elektronik maupun media cetak seperti brosur, leaflet, pamflet, majalah dan

online shop, blog, facebook, twitter dan lain sebagainya. Untuk pemesanan dapat

melalui sms, telepon, chatting, blackberry messenger, email maupun bertemu secara

langsung.

4.3.       Sumber Daya Manusia

Untuk usaha awal, kami membutuhkan 1 orang direktur, 1 orang manajer, 3

orang produksi burger dan 3 orang bagian pemasaran. Untuk 3 orang bagian produksi

burger, kami harus melakukan seleksi terlebih dahulu setelah itu pelatihan pembuatan

burger. Pada bagian pemasaran juga harus dipilih orang yang mempunyai koneksi luas

serta kemampuan berkomunikasi yang baik. Dengan adanya orang yang berperangai

baik dan ramah, konsumen akan merasa tertarik serta tidak malu. Untuk saat ini,

sumber daya manusia telah tersedia. Meskipun jumlahnya belum memenuhi. Namun

hal ini sudah menjadi modal yang luar biasa bagi usaha franchise kami.

Page 10: Deny Andrianto_105060807111076

BAB V

REAL BUSINESS PLAN

5.1    Rencana Manajemen

1.      Strategi pemasaran

Burger mungkin masi jarang ditemui di kota Malang, mungkin hanya

beberapa cabang franchise yang hanya menyediakan burger, dan harganya pun

relatif mahal. Oleh sebab itu, masyarakat harus tau tentang keberadaan produk

kami. Untuk itu, kami telah menyusun strategi pemasaran. Tahapan-tahapannya

sebagai berikut:

a.       Pengembangan produk

Untuk saat ini, burger bukan makanan yang asing lagi bagi kita.

Kebanyakan yang namanya burger, bahan pokok yang digunakan adalah

roti. Kami disini memodifikasi burger dengan menggunakan bahan

pokok nasi, agar masyarakat tidak jenuh dan nasi merupakan makanan

pokok konsumen sehingga lebih familiar. Kebanyakan konsumen jika

memakan makanan selain nasi, tidak cukup kenyang. Burger ini dapat

menjadi alternatif untuk konsumen sebagai menu sarapan, makan siang

ataupun makan malam dengan harga yang cukup terjangkau dan terdapat

banyak pilihan jenis burger apa yang akan dipilih oleh konsumen.

b.     Pengembangan wilayah pemasaran

Area pemasaran utama adalah di tempat yang mayoritas ramai,

seperti di daerah ITN, Watugong yang dekat dengan kost mahasiswa,

sehingga dapat menunjang peluang terjualnya produk kami. Selain itu di

dalam kantin kampus Universitas Brawijaya juga memiliki kemungkinan

terjualnya produk kami.

c.    Kegiatan promosi

Page 11: Deny Andrianto_105060807111076

Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi

sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami

melakukan promosi produk kami melalui sejumlah media baik

elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut ke

mulut. Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan membulka

semacam on-line shop di berbagai jaringan sosial yang kini marak di

dunia maya. Promosi melalui media cetak kami lakukan dengan

membuat pamflet, serta mengiklankan produk kami di media massa dan

majalah. 

d.   Penjualan kolektif

Yaitu memberikan pilihan kepada konsumen dengan menjual

lebih dari satu produk dengan harga yang lebih miring bila dikalkulasi

per produknya. Pembelian dengan harga yang miring ini minimal untuk

50 burger kami.

2.      Strategi produksi

Kami memproduksi burger nasi ini untuk menciptakan suasana baru di

dunia kuliner. Kami disini tidak ingin plagiat dari burger – burger sebelumnya.

Oleh sebab itu kami lebih inovatif dan kreatif untuk memproduksi burger ini. Di

dalam burger ini terdapat beberapa menu, seperti burger nasi sapi, burger nasi

ayam, burger nasi lele dan burger nasi jamur. Untuk jangka menengah kami akan

mengembangkan menu – menu baru yang lebih kreatif.

3.      Strategi organisasi dan SDM

Pengelolaan SDM merupakan hal yang karus dilakukan suatu

perusahaan sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas

karyawan pun semakin baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara

lain:

a.       Seleksi karyawan

Kami melakukan seleksi terhadap karyawan sesuai dengan

bidangnya. Contohnya di bidang produksi burger, kami memilih

karyawan yang memiliki keahlian minimal dapat memasak dan menghias

agar kualitas dari burger kami terjamin

b.      Pelatihan karyawan

Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi

motivasi tentang apa tujuan kami membuat burger nasi ini. Sehingga

Page 12: Deny Andrianto_105060807111076

mereka memiliki kesamaan persepsi dan pemikiran. Hal ini dilakukan

untuk mempertahankan kualitas dan ciri khas yang membedakan produk

kami dengan yang lain.

c.       Sistem Remunerasi yang Seimbang dan Adil

Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan

pada saat seleksi. Namun, tidak menutup kemungkinan kami akan

memberikan bonus pada karyawan yang memiliki produktivitas yang

tinggi dan sungguh-sungguh dalam bekerja.

4.      Strategi penetapan harga

Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting

dalam dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi

acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga

yang kami tawarkan di sini, kami sesuaikan dengan sasaran kami yaitu para

mahasiswa yang cenderung menyukai makanan yang enak tetapi dengan harga

semurah mungkin. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan berbagai variable

lain.

5.      Rencana pengembangan produksi

Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain:

a.    Memperluas wawasan tentang burger, sehingga dapat menciptakan inovasi

baru

b.    Memperluas area promosi

c.     Meningkatkan produksi

6.      Analisis resiko usaha dan antisipasinya

Setiap perbuatan tentu melahirkan resiko. Demikian pula produk kami

akan mendatangkan berbagai resiko sebagai berikut

a.       Produk kurang menarik minat masyarakat.

Manusia memiliki selera yang berbeda satu sama lain. Demikian pula dalam

hal makanan. Tidak semua masyarakat menyukai burger. Dan banyak

masyarakat, terutama mahasiswa menganggap burger itu mahal.

b.     Modal usaha

Burger nasi ini memang tidak memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi

juga tidak bisa dibilang memerlukan modal yang relatif kecil. Sebagai usaha

Page 13: Deny Andrianto_105060807111076

membangun suatu kualitas, modal awal demi terwujudnya suatu produksi

yang maksimal sangat dapat mendukung keberlangsungan usaha.

Antisipasi kami terhadap resiko-tersebut:

a.      Produk kurang menarik minat masyarakat

Setiap orang pasti memiliki persepsi terhadap apa yang mereka lihat. Cara

kami mengantisipasi kurangnya minat konsumen ini adalah dengan

melakukan promosi secara mendalam dan menyeluruh. Jadi bukan hanya

kami bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tetapi kami juga

mengenalkan burger khas indonesia yang menggunakan bahan pokok nasi.

Sehingga mereka dapat tertarik untuk memperhatikan dan mencoba produk

kami.

c.     Modal usaha

Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu bisnis. Untuk

memenuhi modal usaha kami memilih untuk melakukan peminjaman

kepada bank yang memiliki bunga peminjaman terkecil.

5.2    Proses Produksi

Proses produksi kami lakukan secara terus menerus setiap hari, untuk

mendongkrak penjualan. Tapi untuk pemasaran kami menggunakan waktu seperti malam

hari, sehingga tidak melalaikan kewajiban lain sebagai mahasiswa. Dan tentu saja kami

senantiasa menjaga kualitas dengan memilih bahan baku terbaik sehingga menghasilkan

suatu burger yang bergizi dan enak.

Untuk lebih rincinya, proses produksi kami diawali dari tahap membuat isi dari

burger. Dengan resep yang telah kami coba sebelumnya agar memiliki rasa yang tetap,

tidak berubah – ubah. Bahan – bahan yang telah diproses sedemikian rupa kemudian

diletakkan disuatu tempat yang bersih dan tertutup demi menjaga kebersihan dan

kualitas. Bahan tersebut nantinya akan dipersiapkan di dalam gerobak ketika akan

berjualan.

Pada kertas pembungkus makanan, kami mendesain semenarik mungkin dan

menyertakan nama usaha kami agar dapat membantu promosi.

1.     What

           Franchise yang kami produksi adalah Burger nasi. Burger berbahan pokok

nasi, dengan isi yang bermacam – macam sesuai menu yang dipilih oleh konsumen.

Page 14: Deny Andrianto_105060807111076

Burger nasi ini masi jarang ditemukan di kota Malang. Sehingga dapat menjadi

peluang besar untuk kami. Selain itu kami membuat harga burger ini semurah

mungkin, agar dapat dinikmati oleh semua kalangan, khususnya mahasiswa.

2.     Who

Dalam usaha ini yang memproduksi, promosi dan memasarkan produk ini telah di

atur dalam penugasan masing-masing. Dan job description tersebut antara lain:

         President Director

         General Manager

         Creative Manager

         Production Manager

         Marketing Manager

3.      Whom

Sasaran kami adalah seluruh lapisan masyarakat, dari yang muda sampai yang tua.

4.      When

Jangka pendek : membuka rumah produksi dan memulai produksi dari mulut ke

mulut. Target mampu menjual 100 burger setiap hari

Jangka menengah : membuka cabang di beberapa tempat di kota Malang

Jangka panjang : Membuka toko dengan nama D’bezt

5.      How Much

1 minggu = 300 buah x Rp 6.000,- = Rp 1.800.000,-

1 bulan = 1200 buah x Rp 6.000,- = Rp7.200.000,-

Sehingga apabila target kami tercapai, income yang kami dapat selama satu bulan

sebanyak Rp7.200.000,- dengan menjual 1200 buah perbulan.

5.4    Pengelolaan Karyawan

Kami memilih karyawan yang memiliki dedikasi dan mempunyai kemauan bukan

hanya sekedar memperoleh keuntungan tetapi bagaimana mereka berpikir maju dengan

melihat berpatoka pada tujuan utama perusahaan ini. Kami memilih karyawan yang

terampil juga benar-benar memiliki kemampuan dan keahlian dalam memasak. Oleh

karena itu, keuntungan yang nantinya akan diperoleh tentu saja kami bagikan seadil-

adilnya sesuai porsi yang telah ditepakan.

Page 15: Deny Andrianto_105060807111076

BAB VI

PENUTUP

6.1    Kesimpulan

Burger nasi adalah burger yang telah dimodifikasi dengan kreatifitas kami sehingga

dapat dikatakan berbeda dengan burger – burger yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat

menarik konsumen untuk mencobanya, apalagi dengan harga yang relatif murah. Kami yakin

semua kalangan masyarakat dapat mencobanya. Dan kami akan terus mengembangkan

franchise kami sehingga muncul inovasi baru yang dapat menunjang produksi dari burger nasi

sendiri

6.2    Saran

Franchise kami menitikberatkan pada tampilan dan rasa di dalamnya. Sehingga burger

nasi berbeda dengan burger yang lain. Oleh karena itu, keterampilan dan keahlian menjadi

sangat penting dalam produksi kami.