documentd5

3
Bismillah Istiqomah Tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan mereka yang mempunyai jabatan tertinggi sekalipun. Kesempurnaan hanya milik-Nya, akan tetapi kita sebagai makhluk diwajibkan untuk berusaha menjadi lebih baik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa kita dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Menjadi lebih baik bukan berarti harus sempurna. Yang bisa menilai perbuatan kita hanya Allah SWT. Penting untuk meluruskan niat, melakukan kebenaran, dan istiqomah dalam keberjalanannya. Memulai sesuatu itu mudah, tapi konsistensi untuk melakukannya itu yang susah. Seperti halnya dengan berhijrah. Mengumpulkan niat hingga memutuskan untuk berhijrah, berat. Butuh keyakinan yang kuat untuk memulai dan memikirkan apa yang akan terjadi setelah kita berhijrah. Tak luput juga bagaimana pandangan orang tentang kita. Positif kah ? Negatif kah ? atau biasa-biasa aja, siapa peduli. Hidup kita hanya untuk Allah, tidak perlu memusingkan apa yang mereka katakan. Cukup ambil yang baik, tinggalkan yang buruk. Haha... kalau cuma di bibir mudah ya, bagaimana realitanya ? Kembali ke pribadi masing-masing, bagaimana niatnya, komitmennya, dan perjuangannya. Hijrah ke

Upload: durotunmaqfiraah

Post on 03-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ini adalah tulisan hari ke lima dalam #30DWC

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentD5

Bismillah Istiqomah

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan mereka yang mempunyai

jabatan tertinggi sekalipun. Kesempurnaan hanya milik-Nya, akan tetapi kita

sebagai makhluk diwajibkan untuk berusaha menjadi lebih baik. Seperti yang

sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa kita dianjurkan untuk berlomba-lomba

dalam kebaikan. Menjadi lebih baik bukan berarti harus sempurna. Yang bisa

menilai perbuatan kita hanya Allah SWT. Penting untuk meluruskan niat,

melakukan kebenaran, dan istiqomah dalam keberjalanannya. Memulai sesuatu itu

mudah, tapi konsistensi untuk melakukannya itu yang susah.

Seperti halnya dengan berhijrah. Mengumpulkan niat hingga memutuskan

untuk berhijrah, berat. Butuh keyakinan yang kuat untuk memulai dan

memikirkan apa yang akan terjadi setelah kita berhijrah. Tak luput juga

bagaimana pandangan orang tentang kita. Positif kah ? Negatif kah ? atau biasa-

biasa aja, siapa peduli. Hidup kita hanya untuk Allah, tidak perlu memusingkan

apa yang mereka katakan. Cukup ambil yang baik, tinggalkan yang buruk. Haha...

kalau cuma di bibir mudah ya, bagaimana realitanya ?

Kembali ke pribadi masing-masing, bagaimana niatnya, komitmennya, dan

perjuangannya. Hijrah ke jalan yang seharusnya, sesuai yang diperintahkan

olehNya. Sulit ? Tidak juga. Akan menjadi sulit jika kamu berpikiran bahwa itu

sulit, dan akan mudah jika kita berpikiran bahwa itu mudah. Positif thinking. Laa

Tahzan, Innallaha ma’ana (Jangan sedih, Allah bersama kita).

Positif thinking adalah saat kamu berjalan dan menengadah ke atas, tiba-

tiba seekor burung menjatuhkan kotorannya ke muka mu. Kamu tidak marah dan

tidak menangis, justru kamu bersyukur karena kerbau tidak bisa terbang seperti

burung

Ketika hasrat ibadah terasa lemah, ketika taat terasa berat, ketika syahwat

makin menguat, dan ketika hati terkubur dalam futur, maka jawaban apa yang

kamu berikan jika ditanya :

Page 2: DocumentD5

“Relakah kamu mati dalam keadaan seperti itu ?”

Jika tidak, maka bangkitlah ! Tidak ada jaminan berumur panjang, tidak ada

jaminan kita mati tua. Sesungguhnya tidak ada peluang ketaatan tatkala keematian

datang. Lalu, akankah kalian hanya akan diam ? Menutup mata dan telinga,

berpura-pura tidak tahu ? atau sudah tahu tapi tidak mau memulai berhijrah ?

Wahai sahabat muslimah, luruskan pakaianmu. Apa yang kita pakai,

membawa bersama meruah Islam. Bukan hanya mau dilihat baik dengan

penampilan, tetapi biarlah dunia melihat Islam yang tinggi dan indah nilainya.

Jadilah muslimah yang meninggikan Islam, bukan menjatuhkan. Jadikan

pakaianmu itu menjagamu dari fitnah dan nafsu mata. Jadilah lebih berharga

dengan rasa malu. Luruskan niat hanya untuk Allah. Jangan sesekali mendamba

pujian dan hanya menunjuk. Tuntut ilmu, jaga akhlak, agar tidak lari dari fungsi

‘apa yang dipakai’

“Ya Allah.. yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat

kepadaMu (HR Muslim)”