calcium channel blockers

25
Calcium Channel Blockers Calcium channel blocker (CCB) adalah sekelompok obat yang bekerja dengan menghambat secara selektif masuknya ion Ca²+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema) otot jantung dan pembuluh darah, sehingga mendilatasi arteri utama jantung, dan meningkatkan pengiriman oksigen ke otot jantung dengan menghambat spasme arteri koroner Berdasarkan struktur kimianya, CCB dapat dibedakan atas 5 golongan obat: Dyhidropyridine (DHP) : Amilodipine, Felodipine, Isradipine, Nicardipine, Nifedipine, Nimodipine, Nisoldipine, Nitrendipine. Dyphenilalkilamine : Verapamil dll Benzotiazepin : Diltiazem dll, Piperazine : Sinarizine dll, Lain-lain : Bepridil dll. Berdasarkan lama kerjanya, CCBs dibedakan menjadi short acting (mula kerjanya cepat, tetapi masa kerjanya pendek) dan long acting ( mula kerjanya lebih lambat, tetapi masa kerjanya panjang) Beberapa tipe penyekat-kanal-kalsium adalah tipe L (tempat ditemukan: Otot,saraf), tipe T (tempat ditemukan : jantung, saraf), tipe N (tempat ditemukan : saraf), tipe P (tempat ditemukan saraf purkinje serebral). Cara kerja CCB tipe L merupakan tipe yang dominan pada otot jantung dan otot polos dan diketahui terdiri dari beberapa reseptor obat. Telah dibuktikan bahwa ikatan nifedipine dan dyhidropyridine lainnya

Upload: kevin-wewengkang

Post on 24-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ccb

TRANSCRIPT

Page 1: Calcium Channel Blockers

Calcium Channel Blockers

Calcium channel blocker (CCB) adalah sekelompok obat yang bekerja dengan menghambat secara selektif masuknya ion Ca²+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel (sarkolema) otot jantung dan pembuluh darah, sehingga mendilatasi arteri utama jantung, dan meningkatkan pengiriman oksigen ke otot jantung dengan menghambat spasme arteri koroner

Berdasarkan struktur kimianya, CCB dapat dibedakan atas 5 golongan obat:

Dyhidropyridine (DHP) : Amilodipine, Felodipine, Isradipine, Nicardipine, Nifedipine, Nimodipine, Nisoldipine, Nitrendipine.

Dyphenilalkilamine : Verapamil dll

Benzotiazepin : Diltiazem dll,

Piperazine : Sinarizine dll,

Lain-lain : Bepridil dll.

Berdasarkan lama kerjanya, CCBs dibedakan menjadi short acting (mula kerjanya cepat, tetapi masa kerjanya pendek) dan long acting ( mula kerjanya lebih lambat, tetapi masa kerjanya panjang)

Beberapa tipe penyekat-kanal-kalsium adalah tipe L (tempat ditemukan: Otot,saraf), tipe T (tempat ditemukan : jantung, saraf), tipe N (tempat ditemukan : saraf), tipe P (tempat ditemukan saraf purkinje serebral).

Cara kerja CCB tipe L merupakan tipe yang dominan pada otot jantung dan otot polos dan diketahui terdiri dari beberapa reseptor obat. Telah dibuktikan bahwa ikatan nifedipine dan dyhidropyridine lainnya terdapat pada satu situs, sedangkan verapamil dan diltiazem diduga mengadakan ikatan pada reseptor yang berkaitan erat, tetapi tidak identik pada regio lainnya. Ikatan obat pada reseptor verapamil atau diltiazem juga mempengaruhi pengikatan dyhidropyridine. Region reseptor tersebut bersifat stereoselektif, karena terdapat perbedaan yang mencolok baik dalam afinitas pengikatan stereoisomer maupun potensi farmakologis pada enansiomer verapamil, diltiazem dan kongener nifedipin yang secara optis aktif.

Page 2: Calcium Channel Blockers

Penyekatan oleh obat tersebut menyerupai penyekatan pada kanal natrium oleh anastetika lokal : obat tersebut bereaksi dari sisi dalam membrane dan mengikat lebih efektif pada kanal di dalam membrane yang terdepolarisasi. Pengikatan obat tersebut diduga mengubah cara kerja kanal, dari terjadinya pembukaan secara konsisten setelah depolarisasi, ke cara lain yang jarang terjadi pembukaan tersebut. Hasilnya adalah penurunan mencolok pada arus kalsium transmembran yang dihubungkan dengan relaksasi otot polos yang berlangsung lama dan di dalam otot jantung dengan penurunan kontraktilitas di seluruh jantung dan penurunan kecepatan pacemaker pada nodus sinus dan penurunan kecepatan konduksi pada nodus atrioventrikuler.

Respons otot polos terhadap aliran masuk kalsium melalui kanal kalsium yang dioperasikan reseptor juga menurun pada penggunaan obat tersebut, tetapi tidak begitu mencolok. Penyekatan tersebut berubah secara parsial dengan peningkatan konsentrasi kalsium,meskipun kadar kalsium yang diperlukan tidak dapat diperoleh dengan mudah. Penyakatan juga dapat berubah secara parsial dengan penggunaan obat yang dapat meningkatkan aliran kalsium transmembran, seperti simpatomimetika.

Tipe kanal kalsium lainnya kurang sensitive terhadap penyakatan oleh penyakatan kanal kalsium. Oleh karena itu, jaringan dengan tipe kanal tersebut memainkan peran utama- neuron dan sebagian besar kelenjar sekresi-kurang dipengaruhi oleh obat tersebut dibandingkan dengan otot jantung dan otot polos.

Beberapa CCBs berbeda dalam hal lama kerjanya, proses eliminasi dari tubuh, dan paling penting, dalam kemampuannya untuk mempengaruhi denyut dan kontraksi jantung. Sebagai contoh amlodipine mempunyai sangat sedikit efek pada denyut dan kontraksi jantung, sehingga aman untuk digunakan pada penderita gagal jantung atau bradycardia (denyut jantung yang perlahan).

Verapamil dan diltiazem mempunyai efek-efek yang paling besar pada jantung dan mengurangi kekuatan dan angka dari kontraksi. Oleh karenanya, mereka digunakan dalam mengurangi denyut jantung ketika jantung berdenyut terlalu cepat.

Nifedipin, verapamil dan diltiazem mudah larut dalam lemak, mudah diabsorbsi pada pemberian per oral dan sublingual (di bawah lidah)

Indikasi CCBs

merawat tekanan darah tinggi,

angina,

Page 3: Calcium Channel Blockers

irama-irama jantung yang abnormal (contohnya, atrial fibrillation, paroxysmal supraventricular tachycardia).

digunakan setelah serangan jantung, terutama diantara pasien-pasien yang tidak dapat mentolerir obat-obat beta-blockers, mempunyai atrial fibrillation, atau memerlukan perawatan untuk angina.

Tidak seperti beta blockers, CCBs masih belum ditunjukan mengurangi kematian atau serangan-serangan jantung tambahan setelah serangan jantung. CCBs adalah seefektif ACE inhibitors dalam mengurangi tekanan darah, namun mereka mungkin tidak seefektif ACE inhibitors dalam mencegah kegagalan ginjal yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau diabetes.

Mereka juga digunakan untuk merawat:

pulmonary hypertension,

Raynaud's syndrome,

cardiomyopathy, dan

subarachnoid hemorrhage.

CCBs juga digunakan dalam pencegahan sakit-sakit kepala migrain.

Efek Samping

Efek-efek sampingan yang paling umum dari CBs adalah sembelit, mual, sakit kepala, ruam, edema (pembngkakan kaki-kaki dengancairan), tekanan darah rendah, keadaan mengantuk, dan kepusingan.

Disfungsi hati dan pertumbuhan lebih dari gusi-gusi mungkin juga terjadi. Ketika diltiazem (Cardizem) atau verapamil (Calan, Isoptin) diberikan pada individu-individu dengan gagal jantung, gejala-gejala dari gagal jantung mungkin memburuk karena obat-obat ini mengurangi kemampuan dari jantung untuk memompa darah.

Seperti obat-obat tekanan darah lain, CCBs dihubungkan dengan disfungsi seksual.

Interaksi Obat

CCBs yang sering berinteraksi dengan obat lain antara lain adalah verapamil (Calan, Isoptin) atau diltiazem (Cardizem). Interaksi terjadi karena verapamil dan diltiazem mengurangi eliminasi dari sejumlah obat-obat oleh hati. Melalui mekanisme ini, verapamil dan diltiazem akan mengurangi eliminasi dan meningkatkan kadar carbamazepine, simvastatin, atorvastatin, dan lovastatin. Ini dapat menjurus pada keracunan dari obat-obat ini.

Page 4: Calcium Channel Blockers

Grapefruit juice (kira-kira 200 ml) mungkin meningkatkan konsentrasi-konsentrasi serum dari felodipine, verapamil, nisoldipine, nifedipine, nicardipine, dan kemungkinan amlodipine. Grapefruit juice harus tidak dikonsumsi dalam waktu 2 jam sebelum atau 4 jam setelah mengkonsumsi CCBs yang dipengaruhi.

Hindari alkohol, karena mengganggu efek calcium channel blockers dan meningkatkan efek samping.

Perhatian dan Peringatan

- Pemakaian pada Ibu Hamil dan Menyusui

Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi calcium channel blockers selama kehamilan . Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa CCBs dapat menyebabkan cacat lahir dan bahkan bayi lahir mati.

Obat ini juga dapat masuk ke dalam ASI, namun tidak berpengaruh pada bayi yang disusui telah ditemukan.

- Pemakaian pada Anak-anak

Keamanan CCBs pada anak-anak belum ditetapkan, namun, sampai saat ini tidak ditemukan adanya masalah. Diskusikan risiko dan manfaat dari pemberian CCBs pada anak.

- Pemakaian pada Orang Lansia

Orang lansia memiliki efek samping yang lebih banyak terhadap CCBs daripada orang yang lebih muda. sehingga, dosis yang lebih rendah sering dianjurkan.

Preparat yang tersedia

a) Amilodipine

Page 5: Calcium Channel Blockers

b) Diltiazem

c) Felodipine

d) Nifedipine

e) Nimodipine

f) Isradipine

g) Nisoldipine

h) Verapamil

Diposkan oleh budi pras

Page 6: Calcium Channel Blockers

FISIOLOGI : JANTUNG

A. FISIOLOGI JANTUNG

1. Potensial Aksi

Aktivitas listrik jantung terjadi akibat perubahan permeabilitas yang memungkinkan terjadi transport ion melewati saluran cepat dan saluran lambat terutama ion Na, K, Ca.

Potensial aksi terdiri dari 5 fase:

1. Fase istirahat(fase 4)

Terjadimperbedaan potensial, di dalam sel(-) di luar sel(+) yang menyebabkan terjadinya polarisasi akibat permeabilitas terhadap Na-K terutama K. selanjutnya K akan merembes keluar sel.

2. Depolarisasi cepat(fase0)- upstroke

Akibat permeabilitas Na meningkat kemudian Na akan masuk melalui saluran cepat menyebabkan keadaan didalam(+) diluar(-)

3. Repolarisasi parsial-fase 1(spike)

Mendadak terjadi perubahan kadar ion sebagai penyeimbang, ion negative akan masuk, kemudian trjadi inaktivasi sal.Na .

4. Plateu-fase 2

Tidak terjadi perubahan muatan listrik, ion masuk seimbang dengan ion yang keluar. K, Na, Ca masuk melalui saluran lambat.

5. Repolarisasi cepat fase 3(down upstroke)

Aliran Ca& Na inaktif, permeabilitas thd K meningkat, kalium akan keluar menyebabkan keadaan di dalam(-) dan diluar(+).

~ Ada 2 jenis refrakter dalam fase siklus elektrofisiologi jantung yaitu :

1. Periode Refrakter Absolut

Page 7: Calcium Channel Blockers

- Sejak awal fase 0 sampai fase 3, sel jantung akan mengalami fase refrakter absolut yang berarti saat ini serat otot jantung tidak dapat di aktivasi ulang walaupun diberi stimulus yang cukup kuat.

2. Periode Refrakter Relatif

- Menuju pertengahan fase 3 dan tepat sebelum fase 4 sel jantung akan mengalami fase refrakter relatif yang berarti apabila saat ini sel otot jantung diberi stimulus yang lebih kuat dari stimulus normal bisa menyebabkan terbentuk potensial aksi.

~ Sedangkan setelah mencapai fase 4 atau fase istirahat, setiap stimulus yang mampu mencapai ambang dapat menghasilkan potensial aksi.

Kurva di samping adalah kurve potential aksi yang terjadi di otot jantung. Sama seperti otot lurik maupun otot polos, otot jantung menganut hukum ‘ All or None’ dalam menanggapi rangsang. Ketika ada rangsangan masuk, otot jantung hanya akan menanggapi rangsangan yang mencapai nilai thresh hold. Rangsangan ini lalu akan dicetuskan sebagai potensial aksi melalui peristiwa depolarisasi. Depolarisasi terjadi karena adanya ekspansi dari Na+ ke

dalam sel yang berlangsung selama 3-5 ms. Peristiwa ini mengakibatkan potensial di dalam sel menjadi positif. Setelah terjadi penutupan sodium channel maka ekspansi akan terhenti. Lalu akan digantikan oleh pembukaan calcium channel sehingga masuklah Ca2+, karena waktu penutupan dari calcium channel berjalan lambat maka kurve yang terbentuk menjadi khas yaitu berupa platue. Platue berjalan sampai 175 ms setelah itu akan digantikan dengan terjadi penurunan potensial dalam sel karena keluarnya K+ melalui potassium channel. Peristiwa ini disebut repolarisasi.

MENGAPA BISA TERJADI PLATEAU??

Pada potensial aksi lambat, saluran Calsium-Natrium itu lebih lambat terbuka dan tetap terbuka setelahseperbeberapapuluh detik. Oleh karena itu waktu depolarisasinya menjadi lebih panjang dan menyebabkan gambaran plateau dalam potensial aksi.

PERAN Ca 2+

1. Potensial aksi terjasi pada membran transversum.

Page 8: Calcium Channel Blockers

2. Membran retikulum sarkoplasmik melepaskan ion Ca 2+

3. Ca 2+ berdifusi ke miofibril  mempermudah penggeseran filamen aktin dan filamen miosin yang mana kompleks aktif myosin – aktin ditutupi oleh kompleks troponin-tropomiosin  terjadi kontraksi otot.

4. Ca 2+ yang dari retikulum sarkoplasmik masih kurang dalam memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu perlu ada Ca 2+tambahan yang berdifusi dari sarkoplasma ke tubulus T.

Tubulus T pada otot jantung 5 x lebih besar sehingga volume yang dihasilkan juga 25 x lebih besar.

2. Cardiac Cycle

A. Cardiac Output

Curah Jantung

Definisi

Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit. Curah

jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada

laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan.

Perhitungan curah jantung

Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung

(1) aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang

sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung

untuk memperbesar curahnya.

(2) Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-nya

berdasarkan alasan berikut:(a) peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume

akhir diastolic(b) peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut

miokardial ventrikel(c) semakin banyak serabut oto jantung yang mengembang pada

permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga

daya konstraksi semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.

(3) Faktor yang mendukung aliran balik vena dan memperbesar curah jantung(a) pompa otot

rangka. Vena muskular memiliki katup-katup, yang memungkinkan darah hanya mengalir menuju

jantung dan mencegah aliran balik. Konstraksi otot-otot tungkai membantu mendorong darah

Page 9: Calcium Channel Blockers

kea rah jantung melawan gayagravitasi(b) Pernafasan. Selama inspirasi, peningkatan tekanan

negative dalam rongga toraks menghisap udara ke dalam paru-paru dan darah vena ke

atrium(c) Reservoir vena. Di bawah stimulasi saraf simpatis, darah yang tersimpan dalam limpa,

hati, dan pembuluh besar, kembali ke jantung saat curah jantung turun(d) Gaya gravitasi di area

atas jantung membantu aliran balik vena(4) Faktor-faktor yang mengurangi aliran balik vena dan

mempengaruhi curah jantung(a) perubahan posisi tubuh dari posisi telentang menjadi tegak,

memindahkan darah dari sirkulasi pulmonary ke vena-vena tungkai. Peningkatan refleks pada

frekuensi jantung dan tekanan darah dapat mengatasi pengurangan aliran balik vena(b)

Tekanan rendah abnormal pada vena (misalnya, akibat hemoragi dan volume darah rendah)

mengakibatkan pengurangan aliran balik vena dan curah jantung(c) Tekanan darah tinggi.

Peningkatan tekanan darah aorta dan pulmonary memaksa ventrikel bekerja lebih keras untuk

mengeluarkan darah melawan tahanan. Semakin besar tahanan yang harus dihadapi ventrikel

yang bverkontraksi, semakin sedikit curah jantungnya(5) Pengaruh tambahan pada curah

jantung(a) Hormone medular adrenal. Epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin meningkatkan

frekuensi jantung dan daya kontraksi sehingga curah jantung meningkat.(b) Ion. Konsentrasi

kalium, natrium, dan kalsium dalam darah serta cairan interstisial mempengaruhi frekuensi dan

curah jantungnya. (c) Usia dan ukuran tubuh seseorang dapat mempengaruhi curah jantungnya.

(d) Penyakit kardiovaskular. Beberapa contoh kelainan jantung, yang membuat kerja pompa

jantung kurang efektif dan curah jantung berkurang, meliputi:(1) Aterosklerosis, penumpukan

plak-plak dalam dinding pembuluh darah koroner, pada akhirnya akan mengakibatkan sumbatan

aliran darah.(2) Penyakit jantung iskemik, supali darah ke miokardium tidak mencukupi, biasanya

terjadi akibat aterosklerosis pada arteri koroner dan dapat menyebabkan gagal jantung.(3) Infark

miokardial (serangan jantung), biasanya terjadi akibat suatu penurunan tiba-tiba pada suplai

darah ke miokardium.(4) Penyakit katup jantung akan mengurangi curah darah jantung terutama

saat melakukan aktivitas (Ethel, 2003: 236-237).

Page 10: Calcium Channel Blockers

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I.I LATAR BELAKANG

Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan

tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). (www.inhealth.com). Penyakit ini adalah salah

stu jenis penyakit yang sangat berbahaya.Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta orang.

Sebanyak 10-30 % dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara. (www.indosiar.com/ragam/hipertensi-tak-memandang-usia_64500.html). Berdasarkan data Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia terus meningkat. Di India, penderita hipertensi mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di China, 98,5 juta orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada tahun 2025. Di bagian lain di Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun 2000 dan diperkirakan menjadi 67,4 juta orang tahun 2025. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi.(wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-rokok-dan-tekanan-darah.html)  Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. (http://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensi) .

Hari hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan oleh WHO sejak 2005. (http://ardika-zein-fst08.web.unair.ac.id/artikel_detail-46061-teknobiomedik-HIPERTENSI.html)

BAB I.2 ALASAN PEULISMakalah ini dibuat untuk memenuhi tugas geografi dengan tema “Lingkungan Hidup”.

Selain itu makalah ini juga di harapkan bisa bermanfaat bagi semua pembacanya. Dengan membaca makalah ini di harapkan bisa menambah wawsan dan pengetahuan bagi para pembaca tentang “Hipetensi”.

BAB I.3 RUMUSAN MASALAHHipertensi adalah penyakit yang harus di perhatikan,penyakit ini tidak boleh disepelekan.

Berdasarkan latar belakang di atas, saya akan merumuskan beberapa masalah yaitu:1.       Apa itu hipertensi ?2.       Apa saja gejala hipertensi ?3.       Apa penyebab hipertensi ?4.       Bagaimana pengobatan hipertensi ?5.       Bagaimana pencegahan hipertensi ?

Page 11: Calcium Channel Blockers

BAB IIPEMBAHASAN

BAB II.1 DEFINISI HIPERTENSI

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah peningkatan tekanan darah didalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari jantung dan dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu. (http://abidinblog.blogspot.com/2009/10/hipertensi-tekanan-darah-tinggi.html)

Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Seseorang dikatakan terkena hipertensi tidak hanya dengan 1 kali pengukuran, tetapi 2 kali atau lebih pada waktu yang berbeda. Waktu yang paling baik saat melakukan tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring. Klasifikasi tekanan darah menurut WHO                                                                                        

Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normotensi <140 <90

Hipertensi ringan 140-180 90-105

Hipertensi perbatasan 140-160 90-95

Hipertensi sedang dan berat >180 >105

Hipertensi sistolik terisolasi >140 <90

Hipertensi sistolik perbatasan

140-160 <90

sedangkan berdasarkan The Sixth Report Of the Joint National Committee on Preventation,Detection,Evaluation and Treatment of High Bload Pressure,1997 klafisikasi hipertensi yaitu

Kategori Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

Rekomendasi

Normal <130 <85 Periksa ulang dalam 2 tahun

Perbatasan 130-139 85-89 Periksa ulang dalam 1 tahun

Hipertensi tingkat 1

140-159 90-99 Konfirmasi dalam 1/2 bulan.Anjurkan modifikasi gaya hidup

Hipertensi tingkat 2

160-179 100-109 Evaluasi/rujuk dalam 1 bulan

Hipertensi tingkat 3

≥180 ≥110 Evaluasi/rujuk segera dalam 1 minggu berdasarkan kondisi medis

                Hipertensi adalah salah satu faktor resiko untuk terjadinya stroke, serangan jantung,gagal jantung, dan merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kronis.                Sejalan dengan bertambahnya usia hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan darah sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun, sedangkan tekanan darah diastolic terus meningkat sampai usia 55-60 tahun,kemudian berkurang secara perlahan/bahkan menurun drastis                BAB II.2 GEJALA HIPERTENSI

    Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala. Meskipun demikian secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan hipertensi (padahal sebenarnya tidak). Gejala yang di maksud adalah sakit kepala,pendarahan dari hidung,pusing,wajah kemerahan dan kelelahan .

Page 12: Calcium Channel Blockers

    Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala berikut :         Sakit kepala         Kelelahan         Mual         Muntah         Sesak nafas         Gelisah         Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,mata,jantung dan

ginjalKadang penderita hipertensi berat penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopoti hipertensif yang memerlukan penanganan segera.

BAB II.3 PENYEBAB HIPERTENSI              Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 yaitu :

1.       Hipertensi primer/esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum di ketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopaik. Tedapat 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik,lingkungan,hiperativitis susunan simpatis,system renin-angiotensis,defek dalam ekskresi Na,peningkatan Na dan Ca intraselular,dan factor-faktor yang meningkatkan risiko,seperti obesitas, alcohol,merokok serta polisitemia.

2.       Hipertensi sekunder . Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan estrogen,penyakit ginjal,hipertensi vascular renal,hiperaldosteronisme primer,dan sindrom cushing,feokromositomo,koarktasio aorta, hipertensi yang berhubung dengan kehamilan, dan lain-lain.

BAB II.4 PENGOBATAN HIPERTENSI              Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat di  obati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Langkah awal yang biasanya dilakukan yaitu merubah pola hidup penderita yaitu dengan :

1.       Penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal

2.       Membatasi alkohol3.       Olahraga aerobik sekitar 30-45 menit/hari4.       Merubah pola makan penderita yaitu dengan mengurangi pemakaian garam sampai <2,3g

Natrium atau 6g Natrium Klorida5.       Berhenti merokok6.       Mengurangi asupan lemah jenuh dan kolesterol dalam makanan

Berikut adalah 13 cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan tekanan darah seperti dilansir Prevention.com, Minggu (12/2/2012):

1. Biasakan berjalan kaki Pasien hipertensi yang membiasakan diri berjalan dapat menurunkan tekanan darahnya dengan cepat sebanyak sekitar 6 mmHg sampai 8 mmHg. Berjalan akan membuat jantung lebih banyak menggunakan oksigen dengan lebih efisien, sehingga tidak berupaya keras memompa darah. 

Lakukan latihan kardio sedikitnya 30 menit setiap hari dalam seminggu. Cobalah tingkatkan kecepatan atau jaraknya sehingga membuat badan tetap langsing.

Page 13: Calcium Channel Blockers

2. Tarik napas panjangPernapasan yang lambat dan melakukan meditasi seperti qigong, yoga dan tai chi akan menurunkan hormon stres kortisol yang dapat mengangkat renin, enzim dari ginjal yang meningkatkan tekanan darah. 

Lakukan latihan pernapasan selama 5 menit di pagi dan malam hari. Tarik napas dalam-dalam dan perluas perut. Buang napas dan lepaskan semua ketegangan.

3. Pilih produk kaya kalium "Kandungan kalium yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran merupakan bagian penting dalam program penurunan tekanan darah. Usahakan untuk mendapatkan asupan kalium dari 2.000 sampai 4.000 mg per hari," kata Linda Van Horn, PhD, RD, profesor kedokteran preventif di Northwestern University Feinberg School of Medical.

Sumber makanan yang kaya kalium antara lain ubi jalar, tomat, jus jeruk, kentang, pisang, kacang merah, kacang polong, melon, semangka dan buah-buahan kering seperti kismis.

4. Batasi konsumsi garam"Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi lebih besar kemungkinannya memiliki tekanan darah tinggi, terutama yang sensitif terhadap garam atau sodium. Tapi karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang sensitif terhadap sodium, maka setiap orang harus mengurangi asupan sodiumnya," kata Eva Obarzanek, PhD, ahli gizi penelitian di National Heart, Lung, dan Darah Institute.

Batasi penggunaan garam adalah 1.500 mg per hari. Sedangkan setengah sendok teh garam mengandung sekitar 1.200 mg sodium. Perhatikan juga kadar garam atau sodium dalam makanan olahan, sebab di situlah sebagian besar asal muasal sodium dalam makanan. Bumbui makanan dengan rempah-rempah, jamu, lemon, dan jangan ditambahi garam.

5. Makan cokelat hitamCoklat hitam mengandung flavanol yang membuat pembuluh darah menjadi lebih elastis. Dalam sebuah penelitian, 18% pasien yang makan cokelat hitam setiap hari mengalami penurunan tekanan darah. Ada baiknya memakan 1/2 ons cokelat hitam setiap hari-hari. Pastikan coklat hitam yang dimakan mengandung setidaknya 70% kakao.

6. Minum suplemenDalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti menemukan bahwa koenzim Q10 mengurangi tekanan darah hingga 10 mmHg sampai 17 mmHg. Antioksidan diperlukan untuk memproduksi energi dan melebarkan pembuluh darah. Konsultasikan dengan dokter tentang pemakaian suplemen 60 mg sampai 100 mg untuk 3 kali sehari.

7. Minum sedikit saja alkoholMenurut kajian dari 15 penelitian, semakin sedikit minum alkohol, semakin sedikit tekanan darah yang dapat diturunkan. Sebuah penelitian di rumah sakit Boston's Brigham and Women menemukan bahwa minum alkohol dalam taraf ringan, yaitu seperempat sampai setengah minuman per hari untuk wanita, dapat mengurangi tekanan darah lebih banyak daripada yang tidak minum setiap hari.

Page 14: Calcium Channel Blockers

Yang dimaksud satu minuman adalah 12 ons bir, atau 5 ons anggur atau 1,5 ons alkohol. Penelitian lain juga menemukan bahwa minum satu gelas sehari pada wanita dan dua gelas sehari untuk pria dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

"Dalam jumlah tinggi, alkohol jelas merugikan. Tapi konsumsi alkohol dalam taraf sedang adalah pelindung jantung, jika diminum dalam porsi yang cukup," kata Obarzanek.

8. Minum kopi tanpa kafeinPara ilmuwan telah lama memperdebatkan efek kafein terhadap tekanan darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kafein tidak mempengaruhi tekanan darah, tapi suatu penelitian dari Duke University Medical Center menemukan bahwa konsumsi kafein 500 mg atau sekitar tiga 8 ons cangkir kopi, dapat meningkatkan tekanan darah sebesar 4 mmHg. Efeknya berlangsung hingga menjelang tidur.

"Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dengan mengencangkan pembuluh darah dan mempembesar efek stres. Ketika sedang stres, jantung memompa darah lebih banyak dan meningkatkan tekanan darah. Dan kafein akan memperkuat efek itu," kata sang peneliti Jim Lane, PhD, profesor riset di Duke University.

Lane kemudian merekomendasikan untuk mengganti kopi biasa dengan kopi tanpa kafein untuk melindungi jantung. Sebagai perbandingan, 8 ons kopi biasa mengandung 100 sampai 125 mg. Dalam jumlah yang sama, teh mengandung 50 mg kafein dan cola sekitar 40 mg kafein.

9. Minum teh herbalDalam sebuah penelitian oleh Tufts University, peserta yang meminum 3 cangkir teh hibiscus setiap hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 7 poin dalam rata-rata 6 minggu. Hasil ini setara dengan obat resep. Peserta yang meminum minuman plasebo hanya mengalami penurunan tekanan darah sebesar satu poin.

Bahan fitokimia dalam hibiscus atau kembang sepatu nampaknya dapat banyak mengurangi tekanan darah tinggi. Dalam teh herbal, banyak terkandung kembang sepatu. Lihatlah campuran bahan-bahan yang terkandung dalam produk teh, dan pilihlah produk yang banyak mengandung kembang sepatu dalam setiap porsinya.

10. Kurangi lemburBekerja lebih dari 41 jam setiap minggu di kantor akan meningkatkan risiko hipertensi sebesar 15%, demikian menurut penelitian oleh University of California, Irvine terhadap 24.205 orang warga California. 

Sebabnya, kerja lembur membuat tubuh jarang berolahraga dan makan sehat. Usahakan menyelesaikan pekerjaan pada jam yang tepat sehingga dapat mengunjungi pusat kebugaran atau lebih sering memasak makanan sehat.

11. Bersantai dengan musikUntuk menurunkan tekanan darah, disamping dibantu oleh obat, juga bisa dibantu dengan merubah gaya hidup. Menurut para peneliti di University of Florence di Italia, lagu-lagu yang tepat dapat membantu menurunkan tekanan darah. 

Page 15: Calcium Channel Blockers

Peneliti meminta 28 orang dewasa yang sudah mengggunakan pil hipertensi mendengarkan musik klasik, Celtic, atau musik India selama 30 menit setiap hari sambil bernapas perlahan-lahan. Setelah seminggu, para peserta rata-rata mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,2 poin. Sebulan kemudian, angkanya turun sebanyak 4,4 poin.

12. Mengatasi ngorok saat tidurDengkuran yang kencang adalah salah satu gejala utama sleep apnea obstruktif (OSA). Peneliti dari Universitas Alabama menemukan bahwa penderita apnea tidur banyak memiliki kadar aldosteron yang tinggi, hormon yang dapat meningkatkan tekanan darah. Bahkan, diperkirakan bahwa separuh dari semua orang yang mengalami sleep apnea memiliki tekanan darah tinggi.

Penderita apnea tidur biasanya mengalami banyak gangguan tidur yang berpotensi mengganggu pernapasan dan mengancam nyawa saat tertidur. Selain mendengkur dengan keras, kelelahan yang berlebihan di siang hari dan sakit kepala pada pagi hari juga adalah pertanda apnea tidur. 

Jika memiliki tekanan darah tinggi, tanyakan kepada dokter apakah apnea tidurnya dapat disembuhkan. Mengobati apnea tidur dapat menurunkan kadar aldosteron dan memperbaiki tekanan darah tinggi.

13. Banyak makan kedelaiSebuah penelitian yang dimuat Journal of American Heart Association menemukan untuk pertama kalinya bahwa mengganti karbohidrat olahan dengan makanan kaya protein kedelai atau susu, seperti susu rendah lemak, dapat menurunkan tekanan darah sistolik penderita hipertensi atau prehipertensi

Obat yang paling sering diresepkan untuk obat hipertensi adalah:Diuretik - atau "pil air" seperti thiazide, hydroclorathiazide, chlorathalidone dan Indapamide) yang bekerja dengan membantu ginjal untuk lulus akumulasi garam dan air, sehingga mengurangi jumlah cairan dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah. Diuretik juga menyebabkan pembuluh darah membesar, mengurangi resistensi terhadap aliran darah, dan karena itu tekanannya. Beberapa jenis diuretik menyebabkan ginjal untuk mengekskresikan kalium suplemen kalium sehingga mungkin diperlukan.Beta-blocker - seperti propranolol, atenolol, nadolol, pindolol dan labetolol yang rileks jantung dengan menghalangi tindakan hormon seperti adrenalin dan noradrenalin yang membuat jantung memompa lebih keras.Alpha-blocker - seperti prazosin yang juga menghambat efek adrenalin dan noradrenalin pada pembuluh darah, santai dan dilatasi mereka.Vasodilator - seperti hydralazine dan minoxidil yang mengendurkan otot polos arteri, menyebabkan mereka untuk membesar dan dengan demikian mengurangi resistensi terhadap aliran darah.Bloker kanal kalsium - seperti nifedipin, nicardipine, verapamil dan diltiazem yang bekerja dengan menghalangi aliran kalsium dalam otot-otot jantung dan pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah membesar.Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor - seperti captopril, enalapril, perindopril, ramipril, quinapril dan lisinopril, yang memblokir aksi hormon angiotensin II, yang mempersempit pembuluh darah.

Page 16: Calcium Channel Blockers

Angiotensin receptor blocker - seperti candesartan, irbesartan, telmisartan, eprosartan berperilaku dengan cara yang sama seperti ACE inhibitor. (http://www.news-medical.net/health/Anti-Hypertensive-Drugs-(Indonesian).aspx)

               BAB II.5 CARA MENCEGAH HIPERTENSI                Sebelum penyakit hipertensi menyerang kita akan lebih baik jika kita mencegahnya terlebih dahulu. Cara yang tepat untuk mencegah hipertensi yaitu :

1.       Tidak merokok karena nikotin dalam rokok dapat mengakibatkan jantung berdenyut lebih cepat dan menyempitkan pembuluh darah kecil yang menyebabkan jntung terpaksa memompa lebih kuat untuk memenuhi keprluan tubuh kit

2.       Kurangi konsumsi garam karena garam berlebih dalam darah dapat menyebabkan lebih banyak air yang disimpan dan ini mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi

3.       Kurangi lemak, lemak yang berlebih akan terkumpul di sekeliling pembuluh darah dan menjadikannya tebal dan kaku

4.       Pertahankan berat badan ideal5.       Olahraga secara teratur6.       Hindari konsumsi alkohol7.       Konsumsi makanan sehat,rendah lemak,kaya vitamin dan mineral alami

Page 17: Calcium Channel Blockers

BAB IIIPENUTUP

                BAB III.1 KESIMPULAN        Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik ≥140mmHg

dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio aorta.

BAB III.2 SARAN                Setelah membaca makalah ini saya berpesan kepada para pembaca :

         Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang tak ternilai harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

         Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita. Makanlah makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan tubuh kita

         Rajin berolahraga

Page 18: Calcium Channel Blockers

DAFTAR PUSTAKA

http://health.detik.com/read/2012/02/12/080305/1840292/766/cara-cara-alami-untuk-turunkan-tekanan-darahhttp://alzeinsi.blogspot.com/2012/05/makalah-hipertensi-epid-peenyakit-tidak.htmlhttp://www.news-medical.net/health/Anti-Hypertensive-Drugs-(Indonesian).aspxhttp://abidinblog.blogspot.com/2009/10/hipertensi-tekanan-darah-tinggi.htmlhttp://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensiwww.inhealth.comwww.indosiar.com/ragam/hipertensi-tak-memandang-usia_64500.htmlhttp://wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-rokok-dan-tekanan-darah.htmlhttp://cai-sl.blogspot.com/2012/06/latar-belakang-hipertensi-penyakit.html

http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/makalah-hipertensi.htmlhttp://nuurasiyah.blogspot.com/

Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakmi,Wardani Wahyu Ika,Setiowulan,Editor,Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edissi III,Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2001

Page 19: Calcium Channel Blockers

Berikut adalah 10 faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami tekanan

darah tinggi.

Faktor keturunan

Bukan hanya warna kulit, ciri fisik atau sifat yang bisa diwarisi dari orang tua kita.

Ternyata, penyakit pun bisa. Jika salah satu, atau kedua orang tua Anda mengalami

tekanan darah tinggi, kemungkinan Anda pun beresiko tinggi mengalaminya.

Usia

Seiring bertambahnya usia, kita semua semakin beresiko menderita tekanan darah

tinggi. Mengapa? Karena semakin kita bertambah tua, elastisitas pembuluh darah kita

juga berkurang sehingga cenderung mengalami penyempitan pembuluh darah.

Akibatnya, tekanan darah pun meningkat.

Gender

Hingga usia 45, pria lebih beresiko mengalami tekanan darah tinggi. Pada usia 45 hingga

64, baik pria maupun wanita memiliki tingkat resiko yang sama. Tetapi, justru pada usia

di atas itu, wanita lebih beresiko.

Kurang gerak (Sedentary lifestyle)

Biasanya, orang yang tinggal di kota besar cenderung memiliki gaya hidup kurang gerak.

Bekerja di kantor, dan terus menerus duduk, ditambah lagi kurangnya olahraga, akan

cenderung meningkatkan resiko penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah.

Akibatnya adalah meningkatnya resiko darah tinggi.

Pola makan

Kalau Anda suka makan makanan tinggi kalori, lemak, dan gula, mungkin sudah saatnya

Anda menguranginya untuk mengurangi resiko terkena penyakit darah tinggi. Dan, ini

juga adalah fakta umum yang diketahui hampir semua orang: kurangi makanan

bergaram karena itu dapat menahan banyak cairan dalam tubuh sehingga meningkatkan

tekanannya.

Berat badan berlebih

BMI (Indeks Massa Tubuh) bisa menjadi salah satu ukuran resiko. Jika BMI Anda 25

hingga 30, atau bahkan lebih, Anda terhitung kelebihan berat badan, dan lebih beresiko

mengalami tekanan darah tinggi.

Kebiasaan minum minuman beralkohol

Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida

adalah kolesterol yang jahat yang berpotensi menyebabkan tekanan darah meningkat.

Page 20: Calcium Channel Blockers

Stres

Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan meningkat

sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat

sehingga tekanan darah pun meningkat. Selain itu, pada saat stres biasanya pilihan

makanan kita kurang baik. Kita akan cenderung melahap apa pun untuk merilekskan diri,

dan itu bisa berdampak secara tidak langsung pada tekanan darah kita.

Kondisi penyakit yang lain

Menurut para ahli, gangguan kondisi kesehatan seperti Apnea tidur (Sleep Apnea) dapat

menimbulkan tekanan darah tinggi. Orang yang mengalami gangguan ini sangat

dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya.

Banyak ahli kesehatan menganjurkan para penderita tekanan darah tinggi untuk mulai

menyesuaikan gaya hidup mereka dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan.

Salah satu tindakan pencegahan yang bisa mereka buat adalah mengonsumsi bahan-

bahan alami yang memiliki kandungan untuk mencegah tekanan darah tinggi. Buah Noni

adalah salah satu dari antara bahan alami itu.

Mengapa buah Noni bisa membantu? Buah Noni mengandung zat-zat alami yang dapat

menurunkan tekanan darah tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Misalnya, Noni juice dipercaya mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan menstimulasi

pembentukan nitrit oksida, yaitu senyawa kimia yang dibentuk dalam tubuh yang

mampu memperbesar saluran pembuluh darah dan membuatnya lebih elastis.

Hal ini tentu dapat sangat membantu penderita tekanan darah tinggi secara tidak

langsung. Selain itu, Noni juice juga memiliki kandungan scopoletin, yang secara sains

telah dibuktikan mampu memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi). Hal ini pun telah

diakui oleh Dr. Isabelle Abbot dari University of Hawaii.

Kandungan lain yang tidak kalah penting dari Noni juice adalah xeronine. Zat ini dapat

menurunkan tekanan darah dengan cara mempertahankan fungsi-fungsi sel dan enzim

agar tetap normal, juga menjaga sistem endokrin kita agar tetap berjalan baik.

Ya, kalau kita mencermati apa yang disediakan alam untuk kita, kita bisa menyimpulkan

bahwa Noni juice merupakan salah satu kebaikan alam yang bisa kita manfaatkan untuk

mengatasi tekanan darah tinggi.

Page 21: Calcium Channel Blockers

Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/10-faktor-resiko-penyebab-tekanan-darah-tinggi.html#ixzz2adnO2pDZ