cairan pada anak
TRANSCRIPT
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan
lingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya
yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya
dengan proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya
lingkungan sel yang relatif konstan tapi dinamis.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan
berpengaruh pada yang lainnya.
Kemampuandari seluruh organisme untuk berfungsi normal tergantung pada terpeliharanya
suatu lingkungan interna yang stabil. Ini merujuk pada kandungan cairan dan elektrolit dalam
tubuh. Agar setiap indiidu sehat, tubuh harus mengandung konsentrasi cairan dan elektrolit
yang semestinya.
!erbeda dengan de"asa, anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit sehingga diperlukan pemahaman prinsip - prinsip fisiologis tubuh.
Dikatakan bah"a perburukan maupun perbaikan keadaan klinis penderita berjalan
paralel dengan perubahan - perubahan pada ariabel fisiologis
Anak mempunyai kerentanan khusus terhadap keseimbangan cairan, terutama !!#$,
neonatus, obesitas, atau dalam keadaan sakit. %ertukaran cairan pada bayi hamper mencapai
&' dari seluruh cairan tubuh, sedangkan pada orang de"asa hanya sekitar . Dengan
begitu pengaruh penyakit yang mengurangi masukan cairan misalnya * muntah atau penyakit
yang meningkatkan pengeluaran cairan misalnya * panas dan diare, lebih cepat timbul pada
bayi dibandingkan dengan orang de"asa.
+ecara umum penatalaksanaan cairan bisa secara enteral maupun parenteral. Dalam
penatalaksanaan kega"atdaruratan anak maka pembahasan terutama pada penatalaksanaan
secaraparenteral. !erbicara mengenai terapi cairan tidak bisa lepas dari elektrolit, karena
ini merupakan satu kesatuan pembahasan.
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
2/30
I. Tujuan.
ujuan terapi cairan adalah *
. ntuk mengganti kekurangan air, elektrolit dan itamin agar tetap normal.
&. ntuk memenuhi kebutuhan nutrisi (K/,lemak,protein)
0. ntuk mengatasi syok dengan menjamin tersedianya akses intraena.
1. ntuk mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi yang diberikan. erapi
cairan perioperatif meliputi tindakan yang dilakukan pada masa pra-bedah, selama
pembedahan dan pasca bedah.
abel . ujuan terapi cairan.
2A3
4engatur cairan tubuh 4enjaga keseimbanga air dan
elektrolit
4enjaga keseimbangan asam dan
basa
Dukungan nutrisi +umber energi
Komposisi tubuh
Akses intraena 4enjamin ena tetap terbuka untuk
bisa memberikan obat
+alah satu tujuan terapi cairan adalah menyediakan elektrolit dan air untuk
mempertahankan cairan dalam keadaan normal. +alah satu tujuan lainnya adalah memnuhi
kebutuhan nutrisi. erapi cairan parenteral juga digunakan untuk menjamin tersedianya akses
intraena bila terjadi keadaan darurat, misalnya pada korban kecelakaan atau bencana alam.
BAB IIPEMBAHASAN
&
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
3/30
I. Kebutuhan Cairan Tubuh.
A. Pengaturan kebutuhan cairan dan eektr!it daa" tubuh.
%engaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-
paru dan gastrointestinal.
. 5injal
5injal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan
cairan dan elektrolit. /al ini pada fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi garam dalam darah, pengatur keseimbangan asam basa darah, dan pengaturan
eksresi bahan buangan atau kelebihan garam.
%roses pengaturan kebutuhn keseimbangan air ini dia"ali oleh kemampuan bagian
ginjal seperti glomerulus sebagai penyaring cairan. $ata-rata setiap satu liter darah
mengandung '66 cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 6 persennya disaring
keluarg. 7airan yang tersaring (filtrate glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuli
renalisyang sel-selnya menyerap semau bahan yang dibutuhkan. 2umlah urine yang
diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh AD/ dan aldosteron dengan rata-rata
ml8kg8bb8jam.
&. Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas. %roses ini diatur oleh pusat pengatur panas yang disarafi oleh asomotorik
dengan kemampuanmengendalikan arteriolakutan dengan cara asodilatasi dan asokontriksi.
!anyak darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit mempengaruhi jumlah
keringat yang dikleluarkan. %roses pelepasan panas kemudian dapat dilakukan dengan cara
penguapan.
Keringat merupakan sekresi aktif dari kelenjar keringat di ba"ah pengendalian saraf
simpatis. 4elalui kelenjar keringat ini suhu dapat diturunkan dengan melepaskan air yang
jumlahnya kurang lebih setengah liter sehari. %erangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh
dari aktiitas otot, suhu lingkungan dan melalui kondisi tubuh yang panas.
%roses pelepasan panas lainnya dilakukan melalui cara pemancaran yaitu dengan
melepaskan panas ke udara sekitarnya. 7ara tersebut beupa cara konduksi dan koneksi, cara
konduksi yaitu pengalihan panas ke benda yang disentuh, sedangkan cara koneksi yaitu
emngalirkan udara yang panas ke permukaan yang lebih dingin.
0
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
4/30
0. %aru-paru
9rgan paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insible "ater
loss : 166 ml8hari. %roses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat perubahan
frekuensi dan kedalaman pernapasan (keammpuan bernapas), misalnya orang yang
melakukan olah raga berat.
1. 5astrointestinal
5astrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam
mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal,
cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 66-&66 ml8 hari.
+elain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus
dikontrol oleh sistem endokrin (hormonal), yakni anti diuretik hormon (AD/), sistem
aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
. AD/
/ormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat
mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. /ormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang
ada di hipofisis posterior yang mensekresi AD/ dengan meningkatkan osmolaritas dan
menurunkan cairan ekstrasel.
&. Aldosteron
/ormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal dan berfungsi pada absorbsi
natrium. %roses oengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium,
natrium, dan sistem angiotensin renin.
0. %rostaglandin
%rostagladin merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi
merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan
gastrointestinal. %ada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
1. 5lukokortikoid
/ormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang
menyebabkan olume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
4ekanisme rasa haus diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan
merangsang pelepasan renin. %elepasan renin tersebut dapat menimbulkan produksi
angiotensin II yang merangsang hipotalamus, sehingga menimbulkan rasa haus.
B. Kebutuhan Cairan Tubuh bagi Manu#ia.
1
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
5/30
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis
kebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh dengan hampir ;6 dan total
berat badan. +ementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari. tubuh. +ecara keseluruhan,
persentase cairan tubuh berbeda berdasarkan usia.
%ersentase cairan tubuh bayi baru lahir sekitar 66&666-&'66
&&66-&
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
6/30
rendah. #arutan dengan konsentrasi yang tinggi akan mempercepat pergerakan molekul,
sehingga proses difusi berjalan lebih cepat.
&. 9smosis
9smosis adalah proses perpindahan pelarut murni (seperti air) melalui membran
semipermeabel, biasanya terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan
dengan konsentrasi lebih pekat, sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah olumenya akan
berkurang, sedangkan larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah olumenya.
+olute adalah ?at terlarut, sedangkan solent adalah pelarutnya. 5aram adalah solute
sedangkan air merupakan soluent. %roses osmosis ini penting dalam pengaturan
keseimbangan cairan ekstra dan intrasel. 9smolaritas adalah cara untuk mengukur kepekatan
larutan dengan menggunakan satuan mol.
3atrium dalam 3a7l berperan penting dalam pengaturan keseimbangan cairan dalam
tubuh. Apabila ada tiga jenis larutan garam dengan kepekatan yang berbeda dan di dalamnya
dimasukkan sel darah merah, maka larutan yang mempunyai kepekatan sama dengan sel
tersebut yang akan seimbang dan berdifusi terlebih dahulu. #arutan isotonik merupakan
larutan yang mempunyai kepekatan sama dengan larutan yang dicampur. #arutan 3a7l 6,;
merupakan larutan yang isotonik karena larutan tersebut mempunyai kepekatan yang sama
dengan larutan dalam sistem askular. #arutan hipotonik mempunyai kepekatan lebih rendah
dibanding dengan larutan intrasel.
0. ranspor aktif
%roses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme transpor aktif.
ransport aktif merupakan gerak ?at yang akan berdifusi dan berosmosis yang memerlukan
aktiitas metabolik dan pengeluaran energi untuk menggerakkan berbagai materi guna
menembus .memran sel (%otter, ;;
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
7/30
%roses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Dalam proses osmosis,
tekanan osmotik merupakan kemampuan partikel pelarut untuk menarik larutan melalui
membran. !ila terdapat dua larutan dengan perbedaan konsentrasi maka larutan yang
konsentrasi molekulnya lebih pekat dan tidak dapat bergabung disebut koloid. +edangkan
larutan dengan kepekatan yang sama dan dapat bergabung, maka larutan itu disebut
kristaloid. +ebagai contoh, koloid adalah apabila protein bercampur dengan plasma,
sedangkan larutan kristaloid adalah larutan garam. +ecara normal, perpindahan cairan
menembus membran sel permeabel tidak terjadi. %rinsip tekanan osmotik ini sangat penting
dalam proses pemberian cairan intraena. !iasanya larutan yang sering digunakan dalam
pemberian infus intraena bersifat isotonik karena mempunyai konsentrasi yang sama dengan
plasma darah. /al ini penting untuk mencegah perpindahan cairan dan elektrolit ke dalam
intrasel. #arutan intraena yang hipotonik, yaitu larutan yang mempunyai konsentrasi kurang
pekat dibanding dengan konsentrasi plasma darah. /al ini menyebabkan, tekanan osmotik
plasma akan lebih besar dibandingkan dengan tekanan osmotik cairan interstisial karena
konsentrasi protein dalam plasma lebih besar dibanding cairan interstisial dan molekul
protein lebih besar, sehingga membentuk larutan koloid dan sulit menembus membran
semipermiabel.
ekanan hidrostatik adalah kemampuan tiap molekul larutan yang bergerak dalam
ruang tertutup. /al ini penting untuk pengaturan keseimbangan cairan ekstra .dan intrasel.
&. 4embran
+emipermiabel merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak
tergabung. 4embran semipermiabel ini terdapat pada dinding kapiler pembuluh darah, yang
terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau ?at lain tidak berpindah ke jaringan.
E. %eni# cairan daa" tubuh.
. 7airan ?at gi?i (nutrien)
%asien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 1'6 kalori setiap hari. 7airan
nutrien dapat diberikan melalui intraena daiam bentuk karbohidrat, nitrogen, dan itamin
untuk metabolisme. Kalori yang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara &66-'66
kalori per liter. 7airan nutrien terdiri atas*
a. Karbohidrat dan air, contoh* dekstrosa (glukosa), leulosa (fruktusa), serta inert
sugar ( 8& dekstrosa dan 8& leulosa).b. Asam amino, contoh* amigen, aminosol, dan traamin.
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
8/30
c. #emak, contoh* lipomul dan liposyn.
&. !lood olume eBpanders
!lood olume eBpanders merupakan jenis cairan yang berfungsi meningkatkan olume
darah sesudah kehilangan darah atau plasma. /al ini terjadi pada saat pasien mengalami
perdarahan berat, maka pemberian plasma akan mempertahankanjumlah olume darah. %ada
pasien dengan luka baker yang berat, sebagian besar cairan akan hilang dari pembuluh darah
di daerah luka. %lasma sangat perlu diberikan untuk menggantikan cairan ini. 2enis blood
olume eBpanders antara lain* human serum albumin dan deBtran dengan konsentrasi yang
berbeda. Kedua cairan ini mempunyai tekanan osmotik, sehingga secara langsung dapat
meningkatkan jumlah olume darah.
II. Kebutuhan Eektr!it
Clektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. 7airan tubuh mengandung oksigen,
nutrien, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut dengan ion.
!eberapa jenis garam dalam air akan dipecah dalam bentuk ion elektrolit. 7ontohnya 3a7l
akan dipecah menjadi ion 3a dan 7. %ecahan elektrolit terse but merupakan ion yang dapat
menghantarkan arus listrik. Ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion yang
bermuatan positif disebut kation. 7ontoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium, dan
magnesium. 7ontoh anion antara lain klorida, bikarbonat, dan fosfat.
K!"(!#i#i Eektr!it
Kompisisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut*
3atrium * 0'-1' m CE8#
Kalium * 0,'-',0 m CE8#
Klorida * 66--6 m CE8#
!ikarbonat arteri * &&-& m CE j #
!ikarbonat ersa * &1-06 m CE8 #
Kalsium * 1-' m CE8#
4agnesium * ,'-&,' m CE8#
Fosfat * &,'-1,' mg8 66 ml
%engukuran elektrolit dalam satuan mili ekuialen per liter cairan tubuh atau milligram
per 66 ml (mg8 66 ml). Ckuialen tersebut merupakan kombinasi kekuatan ?at kimia ataukekuatan kation dan anion dalam molekul.
>
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
9/30
Pengaturan Eektr!it
. %engaturan keseimbangan natrium
3atrium merupakan kation dalam tubuh yang berfungsi dalam pengaturan osmoiaritas
dan olume cairan tubuh. 3atrium ini paling banyak pada cairan ekstrasel. %engaturan
konsentrasi cairan ekstrasel diatur oleh AD/ dan aldosteron. AD/ mengatur sejumlah air
yang diserap kembali ke dalam ginjal dari tubulus renalis. +edangkan aldosteron dihasilkan
oleh korteks suprarenal yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan konsentrasi
natrium dalam plasma dan prosesnya dibantu oleh AD/. Aldosteron juga mengatur
keseimbangan jumlah natrium yang diserap kembali oleh darah, 3atrium tidak hanya
bergerak ke dalam atau keluar tubuh, tetapi juga mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Ckskresi natrium dapat dilakukan melalui ginjal dan sebagian kecil melalui tinja, keringat,
dan air mata.
&. %engaturan keseimbangan kalium
Kalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi
mengatur keseimbangan elektrolit. Keseimbangan kalium diatur oleh ginjal dengan
mekanisme perubahan ion natrium dalam tubulus ginjal dan sekresi aidosteron. Aldosteron
juga berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalium dalam plasma (cairan ekstrasel). +istem
pengaturannya melalui tiga langkah, yaitu*
a. %eningkatan konsentrasi kalium dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan
peningkatan produksi aldosteron.
b. %eningkatan jumlah aldosteron akan memengaruhi jumlah kalium yang dikeluarkan
melalui ginjal.
c. %eningkatan pengeluaran kalium konsentrasi kalium dalam cairan ekstra sel
menurun.
Kalium berpengaruh terhadap fungsi sistem pernapasan. %artikel penting dalam kalium
ini berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik ke jantung, otot lain, jaringan paru-paru,
dan jaringan usus pencernaan. Ckskresi kalium dilakukan melalui urine, dan sebagian lagi
melalui tinja dan keringat.
0. %engaturan keseimbangan kalsium
Kalsium dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang, penghantar impuls
kontraksi otot, koagulasi darah (pembekuan darah), dan membantu beberapa en?im pankreas.
Konsentrasi kalsium dalam tubuh diatur langsung oleh hormon paratiroid melalui proses
reabsorpsi tulang. 2ika kadar kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid akan merangsang
;
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
10/30
pembentukan hormon paratiroid yang langsung meningkatkan jumlah kalsium dalam darah.
Kalsium diekskresi melalui urine dan keringat.
1. %engaturan keseimbangan magnesium
4agnesium merupakan kation dalam tubuh yang terpenting kedua dalam cairan intrasel.
Keseimbangannya diatur oleh kelenjar paratiroid. 4agnesium diabsorpsi dari saluran
pencernaan. 4agnesium dalam tubuh dipengaruhi oleh konsentrasi kalsium.
/ipomagnesemia terjadi bila konsentrasi serum turun kurang dari ,' mCE8#. +edangkan
hipermagnesemia terjadi bila kadar magnesiumnya lebih dari &,' mCE8#.
'. %engaturan keseimbangan klorida
Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel, tetapi klorida dapat ditemukan
pada cairan ekstrasel dan intrasel. Fungsi klorida biasanya bersatu dengan natrium yaitu
mempertaharBkan keseimbangan tekanan osmotik dalam darah. /ipokloremia merupakan
suatu keadaan kekurangan kadar klorida dalam darah. +edangkan hiperkloremia merupakan
kelebihan kadar klorida dalam darah. Kadar klorida yang normal dalam darah orang de"asa
adalah ;'-6> mCE8#.
. %engaturan keseimbangan bikarbonat
!ikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga) dalam tubuh.
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
11/30
Keseimbangan asam basa dapat dipertahankan melalui proses metabolisme dengan
sistem buffer pada seluruh cairan tubuh dan melalui pernapasan dengan sistem regulasi
(pengaturan di ginjal). iga macam sistem larutan buffer cairan tubuh yaitu larutan
bikarbonat, larutan buffer fosfat, dan larutan buffer protein. +istem buffer itu sendiri terdiri
atas natrium bikarbonat (3a/790), kalium bikarbonat (K/790), dan asam karbonat
(/&790).
%engaturan keseimbangan asam basa dilakukan oleh paru-paru hingga nilai p/ menjadi
standar (normal) melalui pengangkutan kelebihan 790 dan kelebihan /&790 dan darah yang
dapat meningkatkan p/. entilasi dianggap , memadai apabila suplai 6& seimbang dengan
kebutuhan 60. Demikian juga pembuangan 79& melalui paru-paru yang harus seimbang
dengan pembentukan 79& agar entilasi memadai. entilasi yang memadai dapat
mempertahankan kadar %79& sebesar 16 mm/g.
2ika pembentukan 79& metabolik meningkat, konsentraeinya dalam cairan ekstrasel
juga meningkat +ebaliknya, penurunan metabolisme memperkecil konsentrasi 79&. 2ika
kecepatan entilasi paru-paru meningkat, kecepatan pengeluaran 79& juga meningkat, dan
ini menurunkan jumlah 790 yang berkumpul dalam, cairan ekstrasel. %eningkatan dan
penurunan entilasi aleolus akan memengaruhi p/ cairan ekstra sei. %eningkatan %a79&
menurunkan p/, sebaliknya penurunan %a79& meningkatkan p/ darah. %erubahan entilasi
aleolus juga akan mengubah konsentrasi ion /. +ebaliknya, konsentrasi ion / dapat
memengaruhi kecepatan entilasi aleolus (umpan balik). Kadar p/ yang rendah, konsentrasi
ion / yang tinggi disebut asidosis. +ebaliknya p/ yang tinggi, lconsentrasi ion / rendah
disebut alkalosis.
%eni# A#a" Ba#a
7airan basa (alkali) digunakan untuk mengoreksi asidosis. Keadaan asidosis dapat
disebabkan karena henti jantung dan koma diabetikum. 7ontoh cairan alkali antara lain
natrium (sodium laktat) dan natrium bikarbonat. #aktat merupakan garam dan asam lemah
yang dapat mengambil ion / dari cairan, sehingga mengurangi keasaman (asidosis). Ion =
diperoleh dari asam karbonat (/&790), yang mana terurai menjadi /790 (bikarbonat) dan
/. +elain system pernapasan, ginjal juga berperan untuk mempertahankan keseimbangan
asam basa yang sangat kompleks. 5injal mengeluarkan ion hidrogen dan membentuk ion
bikarbonat sehingga p/ darah normal. 2ika p/ plasma turun dan menjadi lebih asam, ion
hidrogen dikeluarkan dan bikarbonat dibentuk kembali.
I+. Prin#i( , Prin#i( )i#i!!gi# Cairan dan Eektr!it.
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
12/30
Air merupakan komponen terbesar dan pelarut terpenting dari tubuh kita,
dinyatakan dalam persen berat bada n dan besarnya berubah menurut umur. %adasaat
menjelang dan segera setelah lahir, air meliputi J berat badan kemudianjumlahnya
menurun secara bertahap. 7airan tubuh terbag i dalam dua komparteme yaitu intraseluler
dan ekstraseluler. Ckstraseluler terbagi dalam ruang interstisial dan intraaskuler. %ada
fetus, cairan ekstraseluler lebih banyak dari intraseluler danjumlah cairan ekstraseluler
menurun seiring bertambahnya usia, seperti yangditunjukkan gambar .
ntuk memudahkan kita dalam penatalaksanaan cairan pada anak, maka dari gambar
di atas bisa diambil titiktitik penting seperti pada tabel 0 di ba"ah ini.
7airan tubuh juga terdapat pada dua ruang lain yaitu ruang transeluler dan ruangslowly
exchangeable. +ebenarnya ini juga merupakan cairan ekstraseluler tetapi mempunyai
karakteristik tersendiri dan dalam keadaan normal tidak terlalupenting. Komposisi elektrolitberbagai kompartemen tidak sama. 3atriummerupakan kation utama ekstraseluler dan aktif
&
abel. 0
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
13/30
secara osmotik menjaga olume intraaskuler dan interstisial. Kalium merupakan kation
utama intraseluler berperanmenjaga osmolalitas intrasel dan memelihara olume sel. Kalium
penting untuk membangkitkan selsel saraf dan otot serta bertanggung ja"ab terhadap
kontraktilitas otot (bercorak maupun polos) terutama otot jantung. (5ambar &)
Asupan air dirangsang oleh rasa haus sebagai respon terhadap kekurangan air
(hipertonik) melalui osmoreseptor di midhipotalamus, pankreas, dan ena porta hepatika.
/ipoolemia dan hipotensi juga merangsang haus melalui baroreseptor di atrium dan
pembuluh darah besar atau melalui peningkatan angiotensin II. Ckskresi atau pengeluaran air
dapat berupa kehilangan cairan insensible (J06), urin (J6), dan sedikit cairan tinja
(J6). /al ini menggambarkan jumlah yang harus diminum perhari untuk mempertahankan
keseimbangan cairan. Kehilangan cairan insensible bisa melalui kulit (&80) dan paru (80),
tergantung faktorfaktor yang mempengaruhi energy expenditure (tidak tergantung keadaan
cairan tubuh). Ini berbeda dengan kehilangan cairan melalui keringat (sensible water and
electrolyte losses) yang biasanya terjadi bila suhu tubuh dan8atau lingkungan meningkat.
Kehilangan cairan melalui keringat ini diatur oleh sistem saraf otonom. %engeluaran urin
penting untuk mengatur osmolalitas dan komposisi cairan ekstraseluler. 2umlah dan kadar
urin dikendalikan oleh aksis neurohypophyseal
renal, yaitu anti diuretic hormone (AD/).
Distribusi antar kompartemen dipengaruhi permeabilitas membran dan gradien osmolalitas,
tetapi keseimbangannya menganut hukum isoosmolaritas, neutralitas elektron, dan
keseimbangan asam basa.
9smolalitas plasma dapat dihitung dengan rumus*
0
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
14/30
Anak - anak memerlukan cairan dan elektrolit relatif lebih banyak daripada orang
de"asa sehingga mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Kebutuhan cairan per hari didasarkan pada insensible water loss (I=#) J urin J cairan tinja.
!isa juga diperkirakan berdasarkan energy expenditure, bah"a setiap kcal L ml /&9.
!erdasarkan perhitungan energy expenditure ratarata pasien yang dira"at di rumah
sakit didapatkan kebutuhan cairan perhari sebagai berikut*
!ayi hari L '6 ml /&98kg!!8hari
!ayi & hari L
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
15/30
erapi cairan rumatan ditujukan pada sejumlah air, elektrolit (natrium, kalium, dan
klorida) serta glukosa pada pasien yang tidak bisa memasukkan cairan le"at oral seperti pada
orang puasa menunggu operasi, atau pada orang yang mengalami gangguan kesadaran atau
gangguan pada saluran cerna. Kebutuhan cairan dan elektrolit serta glukosa ini berfungsi
untuk mengganti kehilangan air tubuh le"at urin, feses, paru dan keringat. 7airan rumatan
tidak dimasukkan untuk mengganti kehilangan cairan tidak normal seperti diare, muntah atau
bilas intestinal. 2umlah kehilangan air tubuh ini berbeda sesuai dengan umur, yaitu *
De"asa ,' N & ml8kg!!8jam
Anak-anak & N 1 ml8kg!!8jam
!ayi 1 N ml8kg!!8jam
9rok (neonatus) 0ml8kg!!8jam
B. Tera(i Cairan Intraena
Infus cairan intraena (intraenous fluids drip) adalah pemberian sejumlah cairan ke
dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh ena (pembuluh balik) untuk
menggantikan kehilangan cairan atau ?at-?at makanan dari tubuh.
+ecara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah*
a) %erdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
b) rauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
c) Fraktur (patah tulang), khususnya di pelis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan
cairan tubuh dan komponendarah)
d) Kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi (karenaHeat stroke, demam dan diare)
e) +emua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan
komponen darah).
Indikasi %emasangan Infus melalui 2alur %embuluh Darah ena (%eripheral enous
7annulation)*
a) %emberian cairan intraena (intraenous fluids)
b) %emberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah terbatas
c) %emberian kantong darah dan produk darah
d) %emberian obat yang terus-menerus (kontinyu)
e) paya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi
besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intraena untuk persiapan jika
terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
'
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
16/30
f) paya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nya"a), sebelum pembuluh darah kolaps
(tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
Kontraindikasi dan %eringatan pada %emasangan Infus 4elalui 2alur %embuluh Darah ena*
a) Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus
b) Daerah lengan ba"ah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan
untuk pemasangan fistula arteri-ena (A- shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci
darah)
c) 9bat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh ena kecil yang aliran
darahnya lambat (misalnya pembuluh ena di tungkai dan kaki).
!eberapa komplikasi yang dapat terjadi dalam pemasangan infus*
a) /ematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh
darah arteri ena, atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat
memasukkan jarum, atau OtusukanP berulang pada pembuluh darah
b) Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan pembuluh
darah), terjadi akibat ujung jarum infus mele"ati pembuluh darah
c) romboflebitis atau bengkak (inflamasi) pada pembuluh ena, terjadi akibat infus
yang dipasang tidak dipantau secara ketat dan benar
d) Cmboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat
masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke dalam pembuluh darah
e) Komplikasi yang dapat terjadi dalam pemberian cairan melalui infus
f) $asa perih8sakit
g) $eaksi alergi.
C. %eni# Cairan In/u#
0. Cairan hi(!t!nik
7airan hipotonik osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion
3aJ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan
osmolaritas serum. 4aka cairan OditarikP dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan
sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai
akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel OmengalamiP dehidrasi,
misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien
hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang
membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel,
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
17/30
menyebabkan kolaps kardioaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada
beberapa orang. 7ontohnya adalah 3a7l 1' dan Dekstrosa &,'.
$. Cairan I#!t!nik
7airan Isotonik osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian
cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. !ermanfaat pada
pasien yang mengalami hipoolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus
menurun). 4emiliki risiko terjadinya oerload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit
gagal jantung kongestif dan hipertensi. 7ontohnya adalah cairan $inger-#aktat ($#), dan
normal saline8larutan garam fisiologis (3a7l 6,;).
1. Cairan hi(ert!nik
7airan hipertonik osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga
OmenarikP cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. 4ampu
menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak).
%enggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. 4isalnya DeBtrose ', 3a7l 1'
hipertonik, DeBtrose 'J$inger-#actate, DeBtrose 'J3a7l 6,;, produk darah (darah),
dan albumin.
D. Pe"bagian Cairan
0. Kri#ta!id
Kristaloid bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah olume cairan
(olume eBpanders) ke dalam pembuluh darah dalam "aktu yang singkat (relatif sebentar di
intraaskuler), dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. 4isalnya $inger-
#aktat dan 3a7l 6,;.1,>
7airan ini mempunyai komposisi mirip cairan ekstraseluler (7C+ L 7CF).
Keuntungan dari cairan ini antara lain harga murah, tersedia dengan mudah di setiap pusat
kesehatan, tidak perlu dilakukan cross match, tidak menimbulkan alergi atau syok anafilaktik,
penyimpanan sederhana dan dapat disimpan lama.
7airan kristaloid bila diberikan dalam jumlah cukup (0-1 kali cairan koloid) ternyata
sama efektifnya seperti pemberian cairan koloid untuk mengatasi defisit olume
intraaskuler. =aktu paruh cairan kristaloid di ruang intraaskuler sekitar &6-06 menit.1
/eugman et al (;
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
18/30
turut memperkuat penelitan yang dilakukan oleh /eugman, yaitu pemberian sejumlah cairan
kristaloid dapat mengakibatkan timbulnya edema paru berat. +elain itu, pemberian cairan
kristaloid berlebihan juga dapat menyebabkan edema otak dan meningkatnya tekanan intra
kranial.
Karena perbedaan sifat antara koloid dan kristaloid dimana kristaloid akan lebih
banyak menyebar ke ruang interstitiel dibandingkan dengan koloid maka kristaloid sebaiknya
dipilih untuk resusitasi defisit cairan di ruang interstitiel.
#arutan $inger #aktat merupakan cairan kristaloid yang paling banyak digunakan
untuk resusitasi cairan "alau agak hipotonis dengan susunan yang hampir menyerupai cairan
intraaskuler. #aktat yang terkandung dalam cairan tersebut akan mengalami metabolisme di
hati menjadi bikarbonat. 7airan kristaloid lainnya yang sering digunakan adalah 3a7l 6,;,
tetapi bila diberikan berlebih dapat mengakibatkan asidosis hiperkloremik (delutional
hyperchloremic acidosis) dan menurunnya kadar bikarbonat plasma akibat peningkatan
klorida.
abel 1. Daftar 7airan Kristaloid
#arutan onisitas
(mosml8#)
3aJ
(mCE8#)
7l-
(mCE8#)
KJ
(mCE8#)
7a&J
(mCE8#)
5lukosa
(mCE8#)
#aktat
(mCE8#)
D' /ipotonis
(&'0)
- - - - '6 -
3ormal
+aline
Isotonis
(06>)
'1 '1 - - - -
D' Q
3+
Isotonis
(006)
0>,' 0>,' - - '6 -
D' R
3+
/ipertonis
(16
$. K!!id
Koloid ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar
dari membran kapiler, dan tetap berada lama dalam pembuluh darah, maka sifatnya
>
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
19/30
hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. 7ontohnya adalah albumin
dan steroid.
Disebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut Oplasma substituteP
atau Oplasma eBpanderP. Di dalam cairan koloid terdapat ?at8bahan yang mempunyai berat
molekul tinggi dengan aktiitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan
agak lama ("aktu paruh 0- jam) dalam ruang intraaskuler. 9leh karena itu koloid sering
digunakan untuk resusitasi cairan secara cepat terutama pada syok hipoolemik8hermorhagik
atau pada penderita dengan hipoalbuminemia berat dan kehilangan protein yang banyak
(misal luka bakar).
abel '. Daftar 7airan Koloid
2enis
Koloid
%roduksi ipe !4
rata-rata
=aktu
paruh
Indikasi
%lasma
protein
/uman
plasma
+erum consered
human albumin
'6.666 1-'
hari
a. %engganti
olume
b./iponatremia
c. /emodilusi
DeBtran #euconostoc
mesenteroid
! '&
D 68
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
20/30
Koloid alami yaitu fraksi protein plasma ' dan albumin manusia ( ' dan &,').
Dibuat dengan cara memanaskan plasma atau plasenta 6S7 selama 6 jam untuk membunuh
irus hepatitis dan irus lainnya. Fraksi protein plasma selain mengandung albumin (>0)
juga mengandung alfa globulin dan beta globulin. Prekallikrein activators (Hagemans
factor fragments) seringkali terdapat dalam fraksi protein plasma dibandingkan dalam
albumin. 9leh sebab itu pemberian infuse dengan fraksi protein plasma seringkali
menimbulkan hipotensi dan kolaps kardioaskuler.
&. K!!id #inte#i#
DeBtran
DeBtran 16 ($heomacrodeB) dengan berat molekul 16.666 dan DeBtran
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
21/30
gelatin (%lasmion dan /emacell), urea linked gelatin, oBypoly gelatin.4erupakan plasma
expanders dan banyak digunakan pada penderita ga"at. =alaupun dapat menimbulkan reaksi
anafilaktik (jarang) terutama dari golongan urea linked gelatin.
+I. Tataak#ana Tera(i Cairan Pada Kega2at Daruratan Anak.
ujuan utama penatalaksanaan cairan pada kega"at daruratan adalah mengembalikan
olume sirkulasi efektif yang adekuat dengan segera. olume yang diperlukan berariasi
tergantung keadaan klinis dan perlu ealuasi berulang. Adapun langkahlangkah prinsipnya
adalah sebagai berikut*
4emperkirakan kehilangan cairan* melalui pengukuran berat badan, anamnesis,
pemeriksaan fisis, dan laboratorium.
%emberian cairan intraena* meliputi penentuan cairan apa yang digunakan, berapa
banyak, bagaimana kecepatannya, bagaimana selanjutnya setelah olume sirkulasi
efektif tercapai, dan bagaimana osmolalitasnya.
4elakukan koreksi cepat yang aman sesuai dengan fisiologi terhadap gangguan
keseimbangan elektrolit yang mengancam ji"a dan dilanjutkan dengan koreksi
lambat.
7atatan khusus*
. !ayi dan anak kecil membutuhkan cairan lebih banyak dibandingkan dengan
anak yang besar karena perubahan dan pertukaran cairan lebih cepat dibanding
anak yang lebih besar.
&. Kehilangan cairan normal pada bayi dan anak kecil lebih banyak.
0. !ayi kecil mempunyai fungsi ginjal yang belum sempurna sehingga proses
sekresi dan reabsorbsi belum sempurna.
Aplikasi tatalaksana terapi cairan pada kega"at daruratan anak yang sering terjadi adalah
pada kasus Dehidrasi dan +yok.
A. Dehidra#i.
Dehidrasi sering dikategorikan sesuai dengan kadar konsentrasi serum dari natrium
menjadi isonatremik (0;-'6 mCE8#), hiponatremik (T0; mCE8#) atau hipernatremik
&
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
22/30
(M'6 mCE8#). Dehidrasi isonatremik merupakan yang paling sering terjadi (>6),
sedangkan dehidrasi hipernatremik atau hiponatremik sekitar '-6 dari kasus.
5ambar 0. /iperhidrasi dan $ehidrasi
Dehidrasi Isotonis (isonatremik) terjadi ketika kehilangan cairan hampir sama dengan
konsentrasi natrium terhadap darah. Kehilangan cairan dan natrium besarnya relatif sama
dalam kompartemen intraaskular maupun kompartemen ekstraaskular.
Dehidrasi hipotonis (hiponatremik) terjadi ketika kehilangan cairan dengan
kandungan natrium lebih banyak dari darah (kehilangan cairan hipertonis). +ecara garis besar
terjadi kehilangan natrium yang lebih banyak dibandingkan air yang hilang. Karena kadar
natrium serum rendah, air di kompartemen intraaskular berpindah ke kompartemen
ekstraaskular, sehingga menyebabkan penurunan olume intraascular.
Dehidrasi hipertonis (hipernatremik) terjadi ketika kehilangan cairan dengan
kandungan natrium lebih sedikit dari darah (kehilangan cairanhipotonis). +ecara garis besar
terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan natrium yang hilang. Karena kadar
natrium tinggi, air di kompartemen ekstraaskular berpindah ke kompartemen intraaskular,
sehingga meminimalkan penurunan olume intraaskular.
0. Perkiraan kehiangan cairan 3#tatu# dehidra#i4
Dehidrasi terjadi akibat kehilangan air dan natrium. !ergantung pada komposisi cairan
yang hilang secara akut, bila natrium yang hilang bersama air konsentrasinya lebih tinggi dari
kadar natrium cairan ekstraseluler maka akan terjadi dehidrasi hipoosmotik. !ila kurang lebih
sama akan terjadi dehidrasi iso
osmotik, dan bila lebih rendah akan terjadi dehidrasi
hiperosmotik akibat tingginya kadar natrium dalam cairan ekstraseluler. 5ejala klinis
&&
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
23/30
dehidrasi dipengaruhi oleh berat ringannya kehilangan cairan (abel &) dan kadar natrium
cairan ekstraseluler. anda yang dapatdijumpai antara lain, berat badan turun, turgor kulit
menurun, ubun - ubun cekung,mata cekung, mukosa kering, nadi cepat dan tekanan darah
turun, serta jumlah urin sedikit dan pekat. #aboratorium menunjukan kenaikan hematokrit
dan kenaikanberat jenis urin.
#angkah - langkah dalam memperkirakan kehilangan cairan*
. !erat badan
%erubahan berat badan yang cepat menggambarkan perubahan cairan tubuh total.
!erat badan diperlukan untuk menentukan banyaknya cairan pengganti yang
dibutuhkan.
&. Anamnesis
o Kehilangan cairan*
4untah, diare, perdarahan, luka bakar, drainase bedah (seberapa banyak dan8atau
seberapa sering).
o 4asukan cairan*
2enis cairan, berapa banyak, dan bagaimana keberhasilannya.
o %roduksi urin.
0. %emeriksaan fisik
+tatus mental, nadi, frekuensi nadi, tekanan darah, membran mukosa, turgor kulit,
"arna kulit, perabaan perifer, dan capillary refill time.
abel
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
24/30
1. #aboratorium
Kimia serum, hematokrit, urin lengkap.
$. Pe"berian cairan intraena
0. Cairan *ang digunakan.
ntuk memperbaikai olume sirkulasi efektif, apapun jenis dehidrasinya (isoosmotik,
hipoosmotik, maupun hiperosmotik) cairan a"al yang seharusnya diberikan adalah cairan
isotonis. Dalam hal ini yang biasa digunakan adalah !ingers Lactat, !ingers "setat, dan
3a7l 6,;. 3ilai #trong $on %ifference (+ID) dari 3a7l 6,; adalah 6 (nol), sehingga pasca
resusitasi dapat terjadi asidosis metabolik hiperkloremik. !ila karena perdarahan maka
pilihan volume expander terbaik adalah darah. %ada beberapa keadaan khusus perlu
dipertimbangkan penggunaan koloid.
+trategi untuk rehidrasi (menurut 5uillot) adalah dengan memperhitungkan defisit
cairan, cairan rumatan yang diperlukan dan kehilangan cairan yang sedang berlangsung
disesuaikan.
7ara rehidrasi *
&1
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
25/30
. 3ilai status rehidrasi (sesuai dengan tabel >), banyak cairan yang diberikan (D) L derajat
dehidrasi () B !! B 666 cc
abel >. Derajat dehidrasi
&. /itung cairan rumatan (4) yang diperlukan (untuk anak-anak) dengan rumus holliday-
segar (tabel '), (untuk de"asa 16 cc8kg!!8&1 jam)
abel ;. $umatan cairan menurut rumus /oliday-@egar
0. %emberian cairan *
jam I L R D J Q 4 atau > jam I L R D J R 4 (menurut 5uillot)
> jam II L R D J U 4 atau jam II L R D J R 4 (menurut 5uillot)
ntuk memperbaiki olume sirkulasi efektif perhitungan pemberian cairan yang juga sering
dipakai pada anak ialah diberikan 6&6 ml8kg !! dalam 6 - 06 menit. Kemudian
diealuasi perbaikan klinis meliputi status mental, tanda ital, dan produksi urin. !ila masih
diperlukan bisa diulang. !ila belum membaik setelah diberikan 6 ml8kg!!, pertimbangkan
pemasangan central venous pressure (7%) untuk menentukan olume intraaskuler yang
lebih tepat.
&'
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
26/30
$. Tataak#ana #eanjutn*a #eteah !u"e #irkua#i e/ekti/ terca(ai.
!ila belum memungkinkan peroral, total kebutuhan diberikan intraena dengan
mempertimbangkan*
o +isa defisit (air maupun elektrolit)*
V olume* bandingkan berat badannya dengan berat badan sebelum sakit,
perhitungkan jumlah cairan selama resusitasi.
V 3atrium* bila hiponatremi, perhitungkan defisit natriumnya.
V Air* bila hipernatremi, perhitungkan defisit airnya.
o Kehilangan cairan yang masih berlangsung*
olume dan komposisi elektrolitnya.
o Kebutuhan rumatan*
Air dan elektrolit (pertimbangkan kondisi yang meningkatkan8mengurangi
kebutuhannya).
2umlahkan semua kebutuhan air dan elektrolit dari sisa defisit, kehilangan cairan yang masih
berlangsung (ongoing losses), dan kebutuhan rumatan. Kemudian tentukan jenis cairannya
berdasarkan jumlah total air dan elektrolit yang diperlukan dan juga kalori untuk diberikan
dalam &1 jam. %ertimbangkan juga kondisi klinis penderita seperti adanya kelainan jantung
dan kelainan ginjal.
3ilai defisit dapat dihitung berdasar*
ntuk mempermudah perencanaan dapat dibuat format baku untuk tata laksana kebutuhan
cairan seperti abel 6 di ba"ah ini.
&
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
27/30
Koreksi kehilangan cairan sebelumnya dan penggantian kehilangan cairan yang sedang
berlangsung harus dilakukan dengan teliti. +eperti tata laksana di ruang intensif pada
umumnya, penilaian harus dilakukan secara ketat dari "aktu ke "aktu dengan interal yang
pendek (&1 jam). %erkiraan jumlah cairan yang hilang sebelumnya amat tergantung dari
ketajaman penilaian klinis dokter melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, dan analisis
laboratorium.
B. S*!k.
+yok adalah sindrom klinis akibat kegagalan sistem sirkulasi dengan akibat
ketidakcukupan pasokan oksigen dan substrat metabolik lain ke jaringan serta kegagalan
pembuangan sisa metabolisme. !erdasarkan komponen sistem sirkulasi,terdapat 0 jenis syok
yaitu syok hipoolemik, kardiogenik, dan distributif. Adapun prinsipprinsip
penatalaksanaannya adalah sebagai berikut*
0. S*!k hi(!!e"ik
%emberian cairan kristaloid 6 ml8kg!! secara bolus (secepatnya) dapat dilakukan
sambil menilai respon tubuh. %ada syok hipoolemik, maka peningkatan olume
intraaskular akan meningkatkan isi sekuncup disertai penurunan frekuensi jantung. %ada
kasus yang berat, pemberian cairan dapat diulangi 6 ml8kg!! sambil menilai respon tubuh.
%ada umumnya anak dengan syok hipoolemik mempunyai nilai 7%kurang dari ' mm/g.
%emberian cairan harus diteruskan hingga mencapainormoolemik. Kebutuhan cairan untuk
mengisi ruang intraaskular umumnya dapatdikurangi bila digunakan cairan koloid.
$. S*!k kardi!genik
7urah jantung merupakan fungsi isi sekuncup dan frekuensi. !ayi mempunyaientrikel
yang relatif noncompliant dengan kemampuan meningkatkan isi sekuncup amat terbatas.
Karena itu curah jantung bayi amat bergantung pada frekuensi. +yok kardiogenik pada
penyakit jantung ba"aan tidak dibahas di sini.
Isi sekuncup dipengaruhi olehpreload, afterload& dan kontraktilitasmiokardium. +esuai
dengan hukum +tarling, peningkatanpreload akan berkorelasipositif terhadap curah jantung
hingga tercapai plateau. Karena itu, sekalipun pada gangguan fungsi jantung,
mempertahankanpreload yang optimal tetap harusdilakukan. %enurunan curah jantung pasca
bolus cairan menunjukkan bah"a volume loading harus dihentikan. paya menurunkan
afterload terindikasi pada keadaan gagal jantung dengan peningkatan resistensi askular
sistemik yang berlebihan.
&
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
28/30
ntuk tujuan ini dapat digunakan asodilator.Diuretik digunakan pada kasus dengan
tanda kongestif paru maupunsistemik. ntuk tujuan ini dapat digunakan diuretik loop, atau
kombinasi denganbumetanid, tia?id atau metola?on.
!erbagai kondisi yang memperburuk fungsi kontraktilitas miokardium harus segera
diatasi, seperti hipoksemia, hipoglikemia, dan asidosis. ntuk memperbaiki fungsi
kontraktilitas ini, selanjutnya dapat digunakan obat inotropik (seperti dopamin, dobutamin,
adrenalin, amrinon, milrinon). ntuk mencapai fungsi kardioaskular yang optimal, dengan
pengaturan preload, penggunaan obat inotropik dan asodilator (seperti sodium nitroprusid,
nitrogliserin), dibutuhkanpemantauan tekanan darah, curah jantung, dan resistensi askular
sistemik.
1. S*!k di#tributi/ dan #*!k #e(tic
ata laksana syok distributif adalah pengisian olume intraaskular dan mengatasi
penyebab primernya. +yok septik merupakan suatu keadaan khusus dengan patofisiologi
yang kompleks. %ada syok septik, 'warm shock, suatu syok distributif, terjadi pada fase
a"al. %enggunaan stimulator alfa (seperti noradrenalin) dilaporkan tidak banyak
memperbaiki keadaan, bahkan menurunkan produksi urindan mengakibatkan asidosis laktat.
%ada fase lanjut, terjadi penurunan curah jantungdan peningkatan resistensi askular sistemik
akibat hipoksemia dan asidosis. Karenaitu tata laksana syok septik lanjut, mengikuti kaidah
syok kardiogenik. +ekalipunmasih kontroersi, steroid terkadang digunakan pada syok septik
yang resistenterhadap katekolamin dengan risiko insufisiensi adrenal.
BAB III
&>
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
29/30
KESIMPULAN
+ebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan, jadi kalau terjadi ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit maka tubuh akan mengalami gangguan secara fisiologis beberapa organ
misalnya * ginjal, jantung dan lain-lain. 9leh sebab itu keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh perlu dipertahankan agar tidak terjadi dehidrasi sehingga akan mengakibatkan
komplikasi.
Kasus dehidrasi akan lebih sering terjadi pada bayi karena kecepatan metabolismenya dan
luas permukaan tubuhnya yang relatif besar sehingga perlu penanganan yang lebih intensif
untuk pera"atan cairan dan elektrolitnya.
erapi cairan digunakan untuk mengganti kekurangan air dan elektrolit, untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi, mengatasi syok dan mengatasi kelainan yang ditimbulkan karena terapi
yang diberikan.
%emberian nutrisi pariental merupakan pilihan yang mahal sehingga indikasinya harus
tepat. Kalau sudah ditentukan indikasinya maka segera dimulai pemberiannya untuk
mencegah memburuknya keadaan, sebab yang paling terkena pada keadaan kekurangan
nutrisi dalah mukosa membran hepar, epitel tubulus ginjal, dan sistem saluran pencernaan,
juga penyembuhan luka menjadi lama.
%engaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan & parameter penting, yaitu* olume
cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. 5injal mengontrol olume cairan ekstrasel
dengan mempertahankan keseimbangan garan dan mengontrol osmolaritas ekstrasel dengan
mempertahankan keseimbangan cairan. 5injal mempertahankan keseimbangan ini dengan
mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi
asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. 5injal juga turut berperan dalam
mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion hidrogen dan ion
bikarbonat dalam urine sesuai kebutuhan. +elain ginjal, yang turut berperan dalam
keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan mengeksresikan ion hidrogen dan 79&dan
sistem dapar (buffer) kimia dalam cairan tubuh.
DA)TA- PUSTAKA
&;
-
5/27/2018 Cairan Pada Anak
30/30
. 5uyton A7, /all 2C.!uku Ajar Fisiologi Kedokteran. Cdisi kesembilan. 2akarta* C57.
;;.
1. +ouid AK, +chneiderman /. %rinciples of pediatric fluid therapy. Diakses dari
http*88""".ec.hscsyr.edu8peds8fluidWmanual, tanggal 61 Februari &6&.
'. Ambalaanan 3. Fluid, electrolyte, and nutrition management of the ne"born. Diakses
dari http*88""".emedicine.com8ped8topic&''1,tanggal 61 Februari &6&.
. +te"art %A. /o" to understand acidbase. Diakses dari http*88""".Eldanaesthesia.com,
&; 2anuari &6&.