by sinkronisasi -...
TRANSCRIPT
by NURI DZIHN P_3204100019 Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD
•Kurangnya minat warga untuk belajar dan mengetahui tentang budaya asli mereka
khususnya generasi muda.
•Jawa Timur memiliki budaya yang beraneka ragam dari tari, musik, makanan, dan sejarah.
•Jawa Timur cenderung berfungsi sebagai wilayah transit bagi para wisatawan dari
Indonesia bagian Timur dan Barat terutama Surabaya
•Tidak ada wadah bagi para seniman yang dapat menyatukan mereka, sehingga
perkembangannya sangat lambat.
•Kurangnya pengelolaan dan pengembangan tempat wisata yang ada.
Masyarakat lebih senang menghabiskan waktu mereka di mall daripada melihat
pertunjukan budaya dan belajar seni tari.
DefinisiTempat untuk berkumpul, refreshing (penyegaran) dan bersenang-senang
yang bertujuan mengenalkan, menjual, memberikan informasi tentang
macam-macam seni dan kebudayaan-kebudayaan masyarakat Indonesia
khususnya Jawa Timur, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk mendalami dan mempraktekan di kehidupan sehari-hari dalam upaya
melestarikan budaya bangsa
Fungsi
Sebagai sarana informasi dan pelatihan kebudayaan Jawa Timur
Sebagai tempat untuk memamerkan kebudayaan Jawa Timur.
Sebagai tempat pertunjukan dan pergelaran seni kebudayaan Jawa Timur.
Mewadahi kebutuhan masyarakat akan tempat wisata dan belajar.
FasilitasFasilitas Utama
•Teater tertutup
•Teater terbuka
•Sanggar seni
•Museum
•Wisma seni
•Perpustakaan
•Kantor pengelola
•Ruang informasi dan pos jaga
Fasilitas Penunjang
•Kafetaria
•Tempat ibadah
TEMA
TEMA :
Pemilihan tema sinkronisasi ini didasarkan pada fungsi dari Taman wisata budaya yang
merupakan tempat berkumpulnya masyarakat berbagai usia, golongan dan suku bangsa
sekaligus sebagai pusat budaya. Maka taman wisata budaya harus dapat menjadi
penjembatan dan tempat berkumpul masyarakat dari berbagai perbedaan dan masalah
yang menyertai keberadaanya.
PENGERTIAN
Sinkronisasi adalah perpaduan antara dua atau lebih unsur yang terjadi dalam satu tempat.
Sinkronisasi disebut juga simbiosis antar budaya.
KARAKTERISTIK
1.Adanya hubungan timbal balik antara dua hal atau lebih yang berbeda dan berusaha
agar hal-hal yang berbeda tersebut dapat tampil secara harmonis.
2.Adanya ruang perantara ( Intermediate Zones) yang merupakan penggabungan dua
unsur budaya sebagai penyampaian dua karya arsitektur.
3. Pengadopsian budaya ke dalam sebuah karya arsitektur dapat ditinjau dalam bentuk
simbol, motif ornamen, dan bentuk bangunan.
4.Memperhatikan aspek regional
LOKASI
Lokasi site berada di jalan Tempurejo, Surabaya Timur. Lokasi berada di daerah perkampungan kumuh yang sebagian besar masih berupa rawa. Luasan site ± 3 Ha. Dengan batas-batas site sebagai berikut:
U
KONSEP PENATAAN MASSA
Konsep perancangan untuk penataan massa disini menggunakan
sistem grid yang diadopsi dari sistem tata kota kerajaan Majapahit.
Menurut Kakawin Nagarakretagama, tata kota kerajaan Majapahit
digambarkan dalam bentuk jaringan jalan, kanal dan tembok
keliling yang membentuk blok-blok empat persegi. Secara makro,
bentuk Kota Majapahit menyerupai bentuk mandala candi
berdenah segi empat dan terdapat gapura masuk di keempat
sisinya, sedangkan keraton terletak di tengah-tengah
u
Zona
publik
Intermedi
ete zona
Zona
Budaya
Site tersusun oleh persegi yang sama besar
Pada bagian tengah site yang merupakan aplikasi dari area keraton mengalamipergeseran ke arah barat daya berorientasi pada gunung Arjuna.
A
BC
D
D
D
E
EE
Pola SirkulasiSecara umum sirkulasi yang diterapkan menggunakan pola linier.Terdapat pemisahan sirkulasi kendaraan dan pengunjung (pejalan kaki) yakni kendaraan tidakdapat melalui/ masuk ke dalam komplek bangunan, melainkan tersendiri di area luar komplek.Pada area publik (blok kuning) dapat diakses langsung dari area parkir& terdapat jalur menujuarea bangunan utama (blok merah) yang juga dapat langsung diakses oleh area parkir sisi lain.Sementara untuk area bangunan privat (blok hijau) hanya dapat diakses melalui jalur yang berasaldari area bangunan utama (blok merah).
A
BC
D
D
D
E
EE
ZoningA. Blok kuning, merupakan area publik.B. Blok merah, merupakan area bangunan utamaC. Blok hijau, merupakan area privatD. Blok biru, merupakan jalur pejalan kaki.E. Blok ungu, area parkir pengunjung & pengelola,
mobil & motor.
KONSEP GUBAHAN MASSA ATAU BENTUK
1. Mengacu pada karakter sinkronisasi yaitu adanya dua unsur yang
disandingkan maka konsep gubahan massa menyandingkan budaya
masa lalu yang diwakili oleh arsitektur jaman Majapahit dan budaya
masa kini.
2. Bentuk denah tiap massa bangunan berupa segi panjang yang
mengadopsi dari tipologi bentuk rumah jawa yang cenderung
memanjang ke samping.
1
2
3
4
5
6
1. Bentuk atap Joglo2. Undak-undakan3. Umpak: pada rumah tradisional, umpak merupakan
pondasi bangunan, sementara pada rancangan, umpakberfungsi sebagai aksen, penunjuk “kaki bangunan”
4. Penggunaan kolom ekspos batu bata kembalidiaplikasikan dalam rancangan
5. Bambu6. Elemen kaca juga dihadirkan sebagai elemen moderen
Penutup atapmenggunakan metalsheet
material besi dan kaca mewakili unsur masa kini
Material bata dan penggunaan warna merah bata mewakili unsur masa lalu.
Material besi yangdi finish cat hijaumenyimbolkanunsur bambu
Sistem Utilitasa. SistemDistribusi Air Bersih
b. Sistem PembuanganAir HujanAir hujan dialirkan melalui talang lalu diserap tanah. Setiap 10 m terdapat bakkontrol dengan saringan untuk sampah.
c. Sistem PemadamKebakaranTerdapat tandon air khusus pemadam kebakaran yang kemudian dialirkan kesprinkler. Selain itu juga terdapat tangga kebakaran pada museum & teatertertutup, masing-masing 2 unit.
Massa
bangunan
PDAM Pompa airTandon
Pipa-pipa
SISTEM UTILITAS
Sistem struktur dalam bangunan menggunakan sistem kolom balok dengan arak
antar kolom kurang lebih 8 meter kecuali pada teater jarak atar kolom ± 10 meter.
Hal ini dikarenakan agar tidak mengganggu view. Diameter kolom rata-rata 50 cm
kecuali pada teater menggunakan diameter 1 m.
Untuk struktur lantai menggunakan struktur lantai beton bertulang dengan jarak
antar lantai 4 meter. Untuk struktur atap, kuda – kuda menggunakan rangka Truss
frame dan untuk bahan penutup atap menggunakan genteng
Pada Gedung serbaguna kerangka atap menggunakan truss frame dan untuk
bahan penutup atap Onduline
STRUKTUR