bhd sinkronisasi dengan modul.ppt

76
BANTUAN HIDUP DASAR Hamzah Tasa 1

Upload: ilham-zulfichar-halim

Post on 01-Jan-2016

118 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

zzz

TRANSCRIPT

Page 1: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

BANTUAN HIDUP DASAR

Hamzah Tasa

1

Page 2: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Tujuan Umum

Setelah sesi pembelajaran, peserta mampu melakukan tindakan bantuan hidup dasar pada dewasa, anak, dan bayi

2

Page 3: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Tujuan Khusus• Setelah sesi pembelajaran, peserta mampu;• Melakukan tindakan bantuan hidup dasar pada

dewasa• Melakukan bantuan hidup dasar pada anak• Melakukan bantuan hidup dasar pada bayi• Memonitor pasien pasca henti nafas dan henti

jantung• Melakukan pembebasan sumbatan jalan nafas pada

dewasa dan anak• Menyiapkan obat-obat, alat, dan bahan medik habis

pakai pada emergency trolly• Menyiapkan alat-alat intubasi

3

Page 4: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

4

Otak Otak

tidak dapat Otidak dapat O22 matimatiJantungJantung

“3 – 8” menit

Page 5: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

5

Keterlambatan BHDKeterlambatan BHD

Keterlambatan Kemungkinan BHD berhasil 1 menit 98 dari 100 3 menit 50 dari 100 10 menit 1 dari 100

Page 6: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Indikasi BHD

• Henti napas.

• Henti jantung

6

Page 7: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Tujuan BHD

1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan

2. Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru ( RJP ).

7

Page 8: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Sekuens Bantuan Hidup

Dasar (Guidelines AHA 2005)

8

Page 9: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Langkah-langkah BHD

1. Pastikan keamanan penolong dan pasien

2. Kenali kemampuan penolong

9

Page 10: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

NILAI RESPON PASIEN

• Segera setelah aman• “Are you all right ?”

• Hati-hati kemungkinan trauma leher• Jangan pindahkan / mobilisasi pasien

bila tidak perluAKTIFKAN EMS

10

Page 11: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Memeriksa korban dengan cara menggoncangkan bahu

11

Page 12: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

SEGERA BERTERIAK MINTA PERTOLONGAN

12

Page 13: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

MEMPERBAIKI POSISI PASIEN

MEMPERBAIKI POSISI PENOLONG

13

Page 14: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

AIRWAY (JALAN NAFAS) PEMERIKSAAN JALAN NAFAS

14

Page 15: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

AIRWAYBila pasien tidak memberikan respon

• supine, permukaan datar dan keras• bila perlu pindahkan pasien dengan cara:

kepala, bahu dan badan bergerak bersamaan (in-line) bila curiga cedera spinal

• posisi penolong : di samping pasien / di atas kepala (kranial) pasien

Buka jalan nafas15

Page 16: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

MEMBUKA JALAN NAFASHead tild - Chin lif atau Jaw thrust

16

Page 17: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

BREATHING ( BANTUAN NAFAS )

Memastikan pasien tidak bernafas; Melihat (look), mendengar (listen), merasakan (feel) < 10 detik

17

Page 18: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Apnea, nafas abnormal, nafas tidak adekuat

Memberikan Bantuan Nafas

18

Page 19: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

MULUT KE MULUT MULUT KE MASK

• SUMBER: DIR JEN BINA PELAYANAN MEDIK DEP KES RI, 2005, GELS,

19

Page 20: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Mulut ke hidung Mulut ke stoma

20

Page 21: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

BAG VALVE MASK ( AMBU BAG )

21

Page 22: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

22

"Bagging" : lebih baik berdua"Bagging" : lebih baik berduaIII. B /A/CIII. B /A/C

BREATHINGBREATHING

Page 23: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Evaluasi airway & breathing (1)Jika mengalami kesulitan untukmemberikan nafas buatan yangefektif,periksa apakah masih adasumbatan di mulut pasien serta perbaikiposisi tengadah kepala dan angkat daguyang belum adekuat. Lakukan sampaidapat dilakukan 2 kali nafas buatan yangadekuat. 23

Page 24: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Evaluasi airway & breathing (2)• Bila pasien kembali bernafas spontan dan normal

tetapi tetap belum sadar, ubah posisi pasien ke posisi miring mantap, bila pasien muntah tidak terjadi aspirasi . Waspada terhadap kemungkinan pasien mengalami henti nafas kembali, jika terjadi segera terlentangkan pasien dan lakukan nafas buatan kembali.

– Jika tetap gagal memberikan napas buatan, lanjutkan ke pemeriksaan tanda-tanda sirkulasi

24

Page 25: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

CIRCULATION ( BANTUAN SIRKULASI ) III.B GNS

Memastikan ada tidaknya denyut jantung

25

Page 26: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Evaluasi Airway, Breathing & Circulation

• Sirkulasi ( - ) : teruskan PJL + NB

• Sirk (+) Nafas (-) : nafas buatan 10- 12 x/menit

• Sirk (+) Nafas (+) : posisi sisi mantap jaga jalan nafas

26

Page 27: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

KOMPRESI JANTUNG LUAR

• pada 1/2 bawah sternum, diantara 2 putting susu

• Kedalaman kompresi jantung 3,8 - 5 cm

• Rasio Kompresi Jantung Luar - Nafas Bantu 30 : 2 ( satu atau 2 penolong)

27

Page 28: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

KOMPRESI JANTUNG LUAR

28

Page 29: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

RJP Sebelum & Sesudah Intubasi

• Sebelum intubasi– Dewasa (>8 th) = Rasio 30 : 2 (utk 1 & 2

penolong)– Anak (1-8 th)– Bayi (<1 th )

• Setelah intubasi– Kompresi 100 x/mnt– Ventilasi 8 - 10 x/mnt

• 5 x siklus 30 :2 (= 2mnt) nilai ulang sirkulasi

29

30 : 2 (1 penolong)15 : 2 (2 penolong)

Page 30: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

EVALUASI• Sesudah 5 siklus ventilasi dan kompresi kemudian pasien dievaluasi kembali. • Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan bantuan nafas dengan rasio 30:2.• Jika ada nafas dan denyut nadi teraba letakan pasien pada posisi mantap.• Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas sebanyak 10- 12 x/menit dan monitor nadi setiap 10 detik.• Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.

30

Page 31: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

RJP DIHENTIKAN

• Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontan• Ada yang lebih bertanggung jawab• Penolong lelah atau sudah 30 menit tidak

ada respon. • Adanya DNAR• Tanda kematian yang irreversibel

31

Page 32: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

RJP TIDAK DILAKUKAN

• DNAR (Do Not Attempt Resuscitation)• Tanda kematian : rigor mortis,

dekapitasi• Sebelumnya dengan fungsi vital yang

sudah sangat jelek dengan terapi maksimal

• Bila menolong korban akan membahayakan penolong

32

Page 33: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

KOMPLIKASI RJP

• Nafas buatan :– inflasi gaster – regurgitasi– mengurangi volume paru

• Bila terjadi inflasi gaster– perbaiki jalan nafas– hindari TV yang besar dan laju nafas yang

cepat

33

Page 34: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

KOMPLIKASI RJP– Fraktur iga & sternum,sering terjadi terutama pada

orang tua, RJP tetap diteruskan walaupun terasa ada fraktur iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi tangan salah.

– Pneumothorax– Hemothorax– Kontusio paru– Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang terlalu

rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah heper (limpa)

– Emboli lemak34

Page 35: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

35

(A) Asses Responsiveness

(A) Asses Responsiveness

Responsive• Observe• Treat as indicated

Responsive• Observe• Treat as indicated

Not Responsive

• Activate EMS

• Call for defibrilator

• (A) Asses breathing (open the airway, look, listen, and feel)

Not Responsive

• Activate EMS

• Call for defibrilator

• (A) Asses breathing (open the airway, look, listen, and feel)

Breathing

• Place in recovery position

Breathing

• Place in recovery position

Not Breathing• (B) Give 2 slow breath• (C) Check pulse

Not Breathing• (B) Give 2 slow breath• (C) Check pulse

Pulse

No No PulsePulse

•Rescue breathing •Endotracheal intubation•Oxygen •History•IV •Physical Examination•Vital sign •Monitor, 12 leads

•Rescue breathing •Endotracheal intubation•Oxygen •History•IV •Physical Examination•Vital sign •Monitor, 12 leads

Start CPR (C)

Start CPR (C)

• Observe• Treat as indicated

• Observe• Treat as indicated

Page 36: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

36

Suspected CauseSuspected CauseVentricular fibrillation/tachycardia VF/VT)Present on monitor/defibrillator?

Ventricular fibrillation/tachycardia VF/VT)Present on monitor/defibrillator?

Hypotension/ Shock/

Acute Pulmonary Edema

Go to Fig 8

Hypotension/ Shock/

Acute Pulmonary Edema

Go to Fig 8

Acute MI

Go to Fig 9

Acute MI

Go to Fig 9

ArrhythmiaArrhythmia

Too Slow

Go to Fig 5

Too Slow

Go to Fig 5

Too Fast

Go to Fig 6

Too Fast

Go to Fig 6

• Intubate

• Confirm tube placement; Consider end-tidal CO2 Indicator• Confirm ventilation• Determine rhythm & cause

• Intubate

• Confirm tube placement; Consider end-tidal CO2 Indicator• Confirm ventilation• Determine rhythm & cause

VF/VT

Go to Fig 2

VF/VT

Go to Fig 2

Electrical ActivityElectrical Activity

Pulseless Electrical Activity (PEA)

Go to Fig 3

Pulseless Electrical Activity (PEA)

Go to Fig 3

Yes No

Asystole

Go to Fig 4

Asystole

Go to Fig 4

Page 37: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

RJP ANAK DAN BAYI

37

Page 38: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Tujuan

• Pencegahan gagal nafas dan henti sirkulasi dengan diagnosa dan intervensi dini.• Bantuan ventilasi dan sirkulasi tanpa alat.

38

Page 39: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Sebab-sebab henti jantung dan paru pada anak

• Lebih sering merupakan akibat kadar oksigen darah yang rendah (hypoxemia yang lama) karena gagal atau henti nafas.

39

Page 40: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Beberapa kejadian yang memerlukan resusitasi

• Luka karena kecelakaan.• Tersedak karena benda asing, seperti

makanan, cairan, dan lain-lain.• Inhalasi asap.• Sindroma mati mendadak pada anak• Infeksi saluran nafas

40

Page 41: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Langkah-langkah resusitasi jantung paru (RJP) pada anak

dan bayi

41

Page 42: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Menentukan keadaan pasien

• Tentukan keadaan anak, tak responsif atau dalam keadaan kesulitan nafas

• Penolong harus segera menilai mengguncangkan bahu anak.

• Bila anak mengalami kecelakaan berat seperti adanya trauma kepala atau leher pengamanan servikal.

42

Page 43: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Mintalah pertolongan

• Bila telah dipastikan tidak ada respon / terdapat tanda-tanda gagal nafas penolong harus meminta pertolongan

• Jika penolong sendiri, dan anak jelas tidak

bernafas RJP harus dilakukan selama 2 menit sebelum meminta pertolongan.

43

Page 44: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Posisi penolong dan pasien

• Posisi terlentang pada permukaan yang keras dan rata. Pada saat akan menelentangkan anak bila didapatkan perlukaan pada kepala dan leher harus dilakukan kontrol servikal.

44

Page 45: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Buka jalan nafas

45

• Tengadahkan kepala – topang dagu (chin Lift – head tilt)

• Gerakan mengedapankan rahang (mencakillan) Jaw Thrust

Page 46: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Menentukan pasien bernafas atau tidak

46

Page 47: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Memberi bantuan nafas • Prinsip pemberian bantuan nafas:

– Bantuan nafas penolong merupakan satu-satunya tindakan yang penting dalam membantu anak yang henti nafas.

– Volume nafas yang cukup adalah yang dapat menyebabkan rongga dada turun naik.

– Memberikan nafas secara lambat akan dapat volume nafas yang cukup dengan tekanan yang rendah sehingga menghindari terjadinya distensi lambung. 47

Page 48: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Sirkulasi periksa nadi

• Anak lebih dari 1 tahun arteri karotis

• Anak kurang dari 1 tahun

arteri brakhilis

48

Page 49: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Kompresi dada

• Menggunakan 2 atau 3 jari pada tulang dada dikompresi sampai kedalaman 0,5-1 inchi (1,3 – 2,5 cm) dengan kecepatan 100 x /menit atau 160 – 200 kali dalam 2 menit

49

Page 50: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Koordinasi Kompresi dan Bantuan Nafas

• Kompresi dada harus selalu disetai dengan bantuan nafas. • Pada setiap akhir kompresi ke 5, selang waktu harus

diberikan untuk ventilasi ( 1 detik setiap nafas). Pada anak usia 1 s/d 8 tahun dan bayi usia kurang dari 1 tahun , rasio kompresi – ventilasi 15:2 dipakai pada RJP 2 penolong. RJP 1 penolong rasio kompresi – ventilasi 30:2.

• Kompresi harus dihentikan sesaat untuk ventilasi yang cukup, dianjurkan untuk memberikan kecepatan kompresi 80 – 100 x/menit atau 160 – 200 kali dalam 2 menit.

• Bayi dan anak harus dinilai kembali setelah 5 siklus (kompresi – ventilasi 2 menit).

50

Page 51: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Menghentikan RJP

• Lamanya kematian klinis• Prognosis pasien ( ditinjaui dari penyebab

henti jantung.)• Penyebab henti jantung ( pada henti jantung

karena listrik minimal 1 jam )

Sebaiknya keputusan penghentian RJP diserahkan kepada dokter

51

Page 52: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Komplikasi RJP

• Fraktur iga posisi tangan salah• Perdarahan intra abdominal posisi tangan

yang terlalu rendah akan menekan procesus xipoideus ke arah hepar (limpa).

• Distensi lambung karena pernafasan buatan

52

Page 53: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Tatalaksana Obstruksi Jalan Nafas Pada Dewasa

53

Page 54: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Obstruksi jalan nafas• Sebagian (parsial ) mampu melakukan pernafasan,

namun kualitas pernafasan dapat baik atau buruk tindakan batuk dengan kuat

• Komplit ( total ) tidak dapat berbicara, bernafas, atau batuk, pasien memegang leher konsentrasi oksigen dalam darah akan dengan cepat menurun dan otak akan mengalami kekurangan oksigen kehilangan kesadaran, dan kematian akan cepat terjadi

54

Page 55: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas oleh benda asing

55

• Pasien sadar • Pasien tidak sadar

Page 56: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Tatalaksana Sumbatan Jalan Nafas

Pada Bayi Dan Anak

56

Page 57: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Penyebab

• Makanan (daging, permen, kacang) dan benda-benda kecil lainnya

• Pembengkakan jalan nafas karena infeksi,

misalnya epiglotis dan difteri

57

Page 58: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Gejala dan tanda

• Batuk• Tercekik • Bunyi stridor (nafas dengan bunyi nada

tinggi)

58

Page 59: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Penatalaksanaan obstruksi jalan nafas oleh benda asing pada bayi dan anak

59

• Bayi • Anak

Page 60: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

EMERGENCY Trolly

60

Page 61: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Prinsip

• Pendekatan suplay A-B-C-D.• Disesuaikan dengan kebutuhan

dan kekhususan RS

61

Page 62: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Manfaat

• Reaksi cepat dalam kondisi darurat• Menyakinkan kelengkapan tersedia• Kemudahan akses tranportasi

62

Page 63: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Alat, obat dan bahan medik habis pakai (1)

a. Airway – Breathing.• Set Intubasi :

– Laringoscope 1 set– Blade no 1 – 5– ETT no 2,5 – 8 @ 1 buah– Orofaringeal airway no.

000 – 0 dan no. 1 – 5– Naso faringeal airway no

1 - 5– Suction– Cathéter suction no. 6 –

14– Tubing suction

– Xylocain jelly / aqua jelly– Xylocain spray– Stylet / mandrine– Magill forcep– Mouth extractor– Bag valve mask + face

mask : dewasa, anak, bayi.

– Needle no 12 – 14– Dysposible syring 20 ml– Stetoscope– Plester dan tali pengikat

63

Page 64: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Alat, obat dan bahan medik habis pakai (2)

• Oksigenisasi–Selang dan tabung oksigen–Nasal prong / nasal kanul–Masker : simple mask, re-

breathing mask dan non rebreathing mask.

64

Page 65: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Alat, obat dan bahan medik habis pakai (3)

• Circulation.– IV catheter no 24 –

14 G– Infustion set (mikro

dan makro)– Blood set– Tourniquet– Cairan kristaloid : RL,

NaCl 0,9 %, RA, Dex 5%, Dex 10%, KaeN.

– Cairan koloid : plasma exfander, Haes steril, Haemacell, Dextran 40, Dextran 70.

– Disposible syringe 1 – 50 cc

– Threeway– Tranfaran dresing– Folley catheter no 8 – 18.

– Urine bag.

65

Page 66: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Alat, obat dan bahan medik habis pakai (4)

• Defibrilator dan drug (obat-obatan):

– Adrenallin 20 amp– Sulfas Atropine (SA) 12 amp– Cardarone / Xylocard /

Lydocain / Cordare 3 amp– Dobutamine 1 amp– Dopamine 1 amp– Relaxane 3 amp– Dormicum 3 amp– MgSO4 2 placon– Coagulant (Vit K, Adona,

Transamine)– Nitrgleserine 5 mg sublingual

10 tablet

– Nitrogleserineampul: 2 amp– KCl 2 placon– CaCl2 2 placon– Dextrose 40 % – Korticosteroid / dexametasone– Aminophiline– Diazepam– Furosemide– Adenosin Three Phospate

(ATP)– Digitalis (Lanoxine, Digoksine)– Nifedipine tablet 5 mg

66

Page 67: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Alat, obat dan bahan medik habis pakai (5)

Alat-alat Trauma• NGT no 6 s/d 18• Collar`neck ukuran ; S, M, L, XL• Verban gulung ( 5 dan 10 cm)• Elastic verban ( 4 dan 6 inc)• Figure of eight (ransel verband)• Arm sling• Kasa steril ukuran kesil dan besar (mitella)• Duk bolong steril• Sarung tangan steril no 6 s/d 8• Sarung tangan non streil no 6 s/d 8

67

Page 68: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Contoh Sususnan Emergency Trolly

68

Page 69: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

PERSIAPAN INTUBASI

ENDOTRAKHEAL

69

Page 70: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Tujuan

• Menjamin jalan nafas tetap terbuka.• Menghindari aspirasi.• Memudahkan tindakan bantuan

pernafasan.

70

Page 71: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Indikasi

• Henti jantung• Pasien sadar yang tidak mampu bernafas

dengan baik (edema paru Guillan-Bare syndrom, sumbatan jalan nafas).

• Perlindungan jalan nafas tidak memadai (koma, arefleksi).

• Penolong tidak mampu memberi bantuan nafas dengan cara konvensional

71

Page 72: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal

• Pipa oro/nasofaring.• Suction• Kanula dan masker

oksigen• Ambu bag.• Pipa endotrakheal dan

stylet• Pelumas (jelly)• Forcep magill• Laringoscope (handle

dan blade)

• Stetoscope• Stylet (mandrin)• Spuit cuft• Sarung tangan• Plester dan gunting• Obat-obatan sedatij

i.v• Bantal kecil tebal 10

cm (bila tersedia)72

Page 73: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Persiapan Alat Intubasi Endotrakheal

73

Page 74: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Cara Intubasi Endotrakheal (1)• Gunakan sarung tangan steril• Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaiknya gunakan

bantal dan pastikan jalan nafas terbuka (hati-hati pada cedera leher).

• Siapkan endotrakheal tube (ETT), periksa balon (cuff), siapkan stylet, beri jelly.

• Siapkan laringoskop (pasang blade pada handle), lampu harus menyala.

• Pasang laringoskop dengan tangan kiri, masukkan jung blade ke sisi kanan mulut pasien, geser lidah pasien ke kiri.

• Tekan tulang rawan krikoid (untuk mencegah aspirasi). 74

Page 75: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Cara Intubasi Endotrakheal (2)

• Lakukan traksi sesuai sumbu panjang laringoskop (hati-hati cedera gigi, gusi, bibir).

• Lihat adanya pita suara. Bila perlu isap lendir/cairan lebih dahulu.

• Keluarkan stylet dan laringoskop secara hati-hati.

• Kembangkan balon (cuff) ETT.• Pasang pipa orofaring (mayo/gudel)• Periksa posisi ETT apakah masuk dengan benar

(auskultasi suara pernafasan atau udara yang ditiupkan). Hubungkan dengan pipa oksigen.

• Amankan ETT dengan plester.75

Page 76: BHD sinkronisasi dengan modul.ppt

Kegagalan biasanya disebabkan satu kelemahan manusia yaitu tidak adanya keseimbangan antara keinginan dan kesungguhan dalam

menyempurnakan ikhtiar. (KH Abdullah Gymnastiar)

76