bpm nss 2016
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
1/25
1
Buku Panduan Mahasiswa
BLOK NEUROLOGY & SPECIFIC SENSE SYSTEMS
(NSS)
KODE : KUB 161
SEMESTER 5
JURUSAN KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
2/25
2
DAFTAR ISI
a. Nama Blok : Neurology & Specific Sense Systems b. Kode Blok : KUB 161c. Ruang lingkup : Mempelajari tentang struktur, fisiologi dan patofisiologi dalam
sistem saraf dan indera manusia serta keterampilan klinis,
penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada kelainan-kelainansistem saraf dan indera manusia (mata dan telinga).
d. SKS : 10 SKS
Blok Neurology & Specific Sense Systems merupakan blok ke-24 dalam kurikulum berbasiskompetensi Jurusan kedokteran, Fakultas Kedokteran & Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal
Sudirman. Blok ini dilaksanakan pada awal semester VI. Materi yang akan diberikan dalam blok inimeliputi sistem saraf secara keseluruhan beserta kelainannya, dan indera manusia (mata dantellinga) beserta kelainannya pula, sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai berdasarkan
Standar Kompetensi Dokter. Blok ini akan berjalan selama 8 minggu, yaitu minggu pembelajaranselama 7 minggu, dan 1 minggu terakhir untuk ujian.
Anatomi Ilmu bedah sarafHistologi Rehabilitasi Medik
Biokimia RadiologiFisiologi Patologi Anatomi
Neurologi Patologi KlinikMata Forensik
THT MikrobiologiIlmu Kesehatan anak ParasitologiFarmakologi
1. PIC 1 : Dr. dr. Eman Sutrisna M.Kes
2. PIC 2 : dr. Fajar Wahyu Pribadi, M.Sc.3. Administrasi,Sekretaris,Pengajuan Anggaran : Sri Wahyuningsih, SH
4. Caraka : Waryanto
Mahasiswa yang mengikuti Blok Neurology and Specific Sense Systems (NSS) TA
2014/2015 adalah mahasiswa memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Peserta blok NSS adalah mahasiswa semester VI dan yang mengulang blok
2. Tidak ada prasyarat khusus untuk mengikuti blok ini
DEPARTEMEN TERKAIT
ORGANISASI BLOK
KARAKTERISTIK MAHASISWA
DESKRIPSI BLOK
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
3/25
3
a. Pada akhir blok mahasiswa diharapkan mampu menentukan pengelolaan pasien dengankelainan pada sistem saraf dan indera secara komprehensif berdasarkan landasan ilmiah
kedokteran dengan memanfaatkan teknologi informasi. b. Untuk mencapai sasaran pembelajaran akhir blok, diharapkan :
i. Mahasiswa mampu menguraikan embriogenesis susunan saraf pusat
ii. Mahasiswa mampu menguraikan patologi embriogenesis susunan saraf pusat yangsering terjadi
iii. Mahasiswa mampu menghubungkan patologi embriogenesis dengan terjadinyaanomali kongenital susunan saraf pusat
iv. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda anomali kongenital susunan sarafv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi anomali kongenital susunan
saraf pusat
vi. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan fisik anomali kongenitalvii. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis anomali kongenital susunan saraf pusatviii. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis banding anomali kongenital susunan
saraf pusatix. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur susunan saraf pusatx. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi-fungsi susunan saraf pusat dari tingkat
organ hingga molekulerxi. Mahasiswa mampu menguraikan patofisiologi kelainan susunan saraf pusat
xii. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda kelainan susunan saraf pusatxiii. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi kelainan susunan saraf pusatxiv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi anatomi kelainan susunan
saraf pusat
xv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi klinik susunan saraf pusatxvi. Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan kelainan susunan saraf pusat
xvii. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk kelainan susunansaraf pusat
xviii. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis kelainan susunan saraf pusatxix. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur indera penglihatan
xx. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi indera penglihatanxxi. Mahasiswa mampu menguraikan patofisiologi kelainan indera penglihatan
xxii. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda kelainan indera penglihatanxxiii. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi anatomi kelainan indera
penglihatan
xxiv. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi kelainan indera penglihatanxxv. Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan kelainan indera penglihatan
xxvi. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk kelainan indera penglihatan
xxvii. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis kelainan indera penglihatanxxviii. Mahasiswa mampu mengidentifikasi struktur indera pendengaranxxix. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi indera pendengaranxxx. Mahasiswa mampu menguraikan patofisiologi kelainan indera pendengaranxxxi. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran patologi anatomi kelainan indera
pendengaranxxxii. Mahasiswa mampu menguraikan gambaran radiologi kelainan indera pendengaran
xxxiii. Mahasiswa mampu menguraikan gejala dan tanda kelainan indera pendengaran
xxxiv. Mahasiswa mampu menginterpretasi hasil pemeriksaan kelainan indera pendengaran
SASARAN PEMBELAJARAN
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
4/25
4
xxxv. Mahasiswa mampu menentukan pemeriksaan penunjang untuk kelainan indera pendengaran
xxxvi. Mahasiswa mampu menentukan diagnosis kelainan indera pendengaran
xxxvii. Mahasiswa mampu mengidentifikasi obat yang digunakan untuk kelainan susunansaraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xxxviii. Mahasiswa mampu menjelaskan farmakodinamik dan farmakokinetik obat yangdigunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xxxix. Mahasiswa mampu menguraikan indikasi, kontraindikasi dan efek obat yangdigunakan untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xl. Mahasiswa mampu menentukan obat yang paling tepat digunakan untuk kelainan
susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaranxli. Mahasiswa mampu mengidentifikasi rehabilitasi medis yang digunakan untuk
kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaranxlii. Mahasiswa mampu menguraikan fungsi rehabilitasi medis yang digunakan untuk
kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaranxliii. Mahasiswa mampu menentukan rehabilitasi medis yang paling tepat digunakan
untuk kelainan susunan saraf pusat, indera penglihatan dan pendengaran
xliv. Mahasiswa mampu menguraikan aspek bioetika pada kasus-kasus kelainan SSP,indera pendengaran dan indera penglihatan.xlv. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran/tanda vital akibat kematian pada
kelainan SSP
1. Perkuliahan
Mini Lecture adalah kegiatan perkuliahan tatap muka yang berlangsung sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Tujuan dari minilecture meliputi :a. Memberikan informasi kepada mahasiswa dalam jumlah besar dalam waktu yang bersamaan
b. Informasi yang diberikan berupa konsep atau prinsip dasar.
2. Praktikum Praktikum adalah kegiatan pengajaran dan pembelajaran dengan mengutamakan
ketrampilan yang menunjang pemahaman terhadap suatu materi atau informasi.Ketrampilantersebut dapat dilakukan di dalam ruang kuliah,laboratorium,atau di luar ruangan baik di dalamlingkungan maupun di luar kampus.Jenis pelaksanaannya dapat terbagi dua yaitu praktikum
basah dan praktikum kering.Praktikum basah dilaksanakan di laboratorium menggunakan alat
dan bahan habis pakai serta orang/hewan coba (bila diperlukan). Praktikum kering dapatdilakukan di dalam atau di luar laboratorium tanpa menggunakan bahan habis pakai.Contoh dari
praktikum kering adalah demonstrasi gambar-gambar patologi jaringan, dan penyusunan resep
obat berdasarkan kasus yang disediakan. Tujuan kegiatan praktikum adalah untuk membantumahasiswa memahami dan menguasai materi yang diberikan.
3. Problem Based Learning (PBL) a. Pengertian
PBL adalah metode pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai stimulus.Masalah tersebut akan diselesaikan dalam diskusi kelompok kecil mahasiswa di bawah
pengawasan tutor. Tutor tidak berperan sebagai pemberi informasi,membenarkan ataumenyalahkan pendapat mahasiswa. Peran tutor adalah memfasilitasi mahasiswa untukmencapai tujuan diskusi.
METODE PEMBELAJARAN
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
5/25
5
b. Tujuan
· Mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dari skenariomasalah yang berisi patient problem.
· Melatih kemampuan generic learning skills, dan memahami serta menghubungkan basic
sciences dengan clinical sciences.
· Meningkatkan penguasaan soft skills yang meliputi kepemimpinan, profesionalisme,
ketrampilan komunikasi, kemampuan untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim,ketrampilan untuk berpikir secara kritis,serta kemampuan untuk menyelesaikan masalahyang dihadapi (Cline,2005).
· Melatih karakter student centred learning , self directed learning dan adult learning .
4. Clinical skills activities (Skill Lab) a. Pengertian
Clinical skills adalah ketrampilan/prosedur klinik yang harus dikuasai atau diketahui oleh
mahasiswa sesuai dengan kompetensinya sebagai dokter umum. Pengajaran dan pembelajaranketrampilan klinik tersebut dilakukan dalam skills laboratorium,menggunakan alat bantu
peraga, film, dan pasien terstandarisasi atau pasien yang sesungguhnya. b. Tujuan
Melatih mahasiswa untuk menguasai berbagai ketrampilan dan prosedur klinik yang lege artis serta relevan dengan kompetensi dokter umum.
5. Out Patient Encounter (OPE Lapangan) a. Pengertian (Kerfott and De Wolf,1979)
Outpatient Encounter (OPE) adalah strategi pembelajaran dan pengajaran yang menggunakanmasalah pasien bukan rawat inap sebagai kasus yang harus dipecahkan. Mahasiswamelakukan kontak secara langsung dengan pasien.
b. Tujuan- Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data/informasi penting dan relevant
mengenai permasalahan klinik dari real patient melalui penerapan skill communication,anamnesis, physical examination, interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium/penunjang.
- Mahasiswa mampu menerapkan teori dan lab skills yang sudah didapat terhadap real out- patient untuk mencapai learning objectives yang sudah ditentukan.
- Mahasiswa mampu melakukan critical and clinical thinking (from data to plan) dari real
patient melalui tahapan (the process of clinical thinking ) sebagai berikut :3
o Identify the abnormal finding in the patient’s data base. Yaitu membuat daftar catatan
gejala pasien, tanda yang ditemukan pada physical examination dan hasillaboratorium/penunjang.
o Localize these finding anatomically. Contoh : gejala nyeri tenggorok, tanda yangditemukan adalah 5pharynx kemerahan, maka jelas bahwa lokasi masalah di pharynx
o Interpret the finding in terms of problem process. Problem pasien mungkin akarnya
dari proses patologis struktur tubuh. Yang diklasifikasikan dengan bermacam-macamyaitu meliputi : congenital, inflammatory, immunologic, neoplastic, metabolic,
nutritional, degenerative, vascular, traumatic, and toxic.o Make a hypothesis about the nature of the patient’s problem.
- Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologis yang ditemukan pada real patient.- Mahasiswa mampu melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta konseling
secara komprehensif dan5 holistic kepada patient.- Mahasiswa mempunyai kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam
hal konsultasi dan rujukan.- Mahasiswa mampu menghormati dan menghargai pasien, keluarga pasien, profesi
kesehatan lainya sesuai dengan kode etik kedokteran dan sumpah dokter.
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
6/25
6
c. Strategi Pendekatan OPEPendekatan pada outpatient encounter yaitu :- OPE dengan menerjunkan mahasiswa ke Puskesmas. Setiap mahasiswa akan berinteraksi
secara langsung dengan real patient untuk mencapai tujuan OPE- Mahasiswa diterjunkan langsung ke puskesmas/posyandu lansia yang sudah ditunjuk.
Kemudian mahasiswa mencari kasus katarak pada real patient. Hal-Hal lain mengenaiteknis pelaksanaan akan dijelaskan pada panduan case finding katarak
d. Panduan Case Finding katarak1) Latar Belakang
§ Katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia
§ Katarak paling banyak mengenai lansia
§ Kasus katarak yang dijumpai di unit-unit pelayanan kesehatan sebagian besarmerupakan stadium lanjut
2) Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Kegiatan Case Finding ini menitikberatkan pada pencapaian kompetensi mahasiswa dalamhal melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik mata terhadap real patient , sampai
dengan kemampuan membuat surat rujukan untuk temuan kasus yang perlu dirujuk.Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang.
Bagi mahasiswa, mereka dapat langsung mengaplikasikan skills yang diperoleh di kampuskepada real patient di lapangan. Bagi pihak puskesmas, penemuan kasus-kasus kataraksejak dini (tidak menutup kemungkinan ditemukan penyakit mata lain), dapat mengurangitingginya angka kebutaan dan juga diharapkan mampu menimbulkan upaya-upaya lainyang mendukung ke arah menurunnya angka kebutaan di Indonesia.
3) Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Case Finding ini terdiri dari dua kegiatan :
a. Kegiatan LapanganKegiatan lapangan (active case finding ) diselenggarakan secara berkelompok,mahasiswa akan diterjunkan ke Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM). Kegiatanini berlangsung selama 3 hari terbagi yaitu 12 April 2016 – 14 April 2016
b. Kegiatan presentasi dengan Pembimbing di fakultasKegiatan ini berisi presentasi mengenai laporan hasil kegiatan lapangan.
4) Tugas Mahasiswaa. Mengikuti seluruh kegiatan secara aktif
b. Menyusun laporan hasil kegiatan
5) Teknis Pelaksanaan Kegiatan Lapangan
a. Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok besar yang masing-masing terdiri dari 25orang mahasiswa akan ditempatkan di BKMM.
b. Setiap kelompok dampingi oleh satu orang dosen pembimbing fakultas dan pendamping Lapangan. Pendamping lapangan adalah petugas yang ditunjuk olehkepala BKMM yang bertugas melakukan koordinasi dan membimbing saat berada ditempat pelaksanaan kegiatan.
c. Mahasiswa sudah harus berada dilokasi kegiatan pada pukul 08.00 WIB.d. Mahasiswa melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik mata terhadap seluruh pasien
yang hadir.e. Peralatan dan perlengkapan yang digunakan mahasiswa terdiri dari Optotipe Snellen,
senter, oftalmoskop, pin-hole, obat tetes mata (tropicamide dan pilokarpin), salinanrekam medis dan form surat rujukan.
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
7/25
7
f. Bagan alur pelaksanaan kegiatan
PENDAFTARAN
PEMERIKSAAN
AWAL
PEMERIKSAANREFRAKSI /
VISUS
PEMERIKSAANDOKTER
SPESIALIS
EDUKASI
TATALAKSANA
RUANG
TRANSIT
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
8/25
8
Keterangan :
1. Mahasiswa melakukan pencatatan identitas pasien pada lembar CM, meliputi nama, jeniskelamin, umur/TTL dan alamat lengkap, serta memberikan informed consent dengan lengkapdan jelas (Pendaftaran).
2. Mahasiswa melakukan anamnesis lengkap keluhan pasien, meliputi keluhan sistemik dankeluhan mata (Ruang Pemeriksaan Awal).
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
9/25
9
3. Mahasiswa melakukan pemeriksaan visus menggunakan Optotipe Snellen/ E-chart, pada jarak6 meter, bergantian antara mata kanan dengan mata kiri.
4. Mahasiswa melakukan pemeriksaan tonometri digital dengan jari pada mata kanan dan mata
kiri.5. Mahasiswa melakukan pemeriksaan reflek pupil langsung dan tidak langsung dengan
menggunakan senter. Pemeriksaan reflek pupil dikatakan normal bila pupil bulat, sentral,regular, diameter 3-4 mm reflek cahaya +. Pupil dinyatakan abnormal bila reflek cahaya –
atau berkurang, diameter pupil 5-6 mm.6. Mahasiswa mengikuti pasien ke ruang dokter spesialis dan mengkonfirmasi hasil
pemeriksaan.
7. Seluruh tindakan yang dilakukan mahasiswa harus dalam pengawasan dosen pembimbing dandokter lapangan
8. Pembagian tugas antar mahasiswa harus dilakukan secara adil, sehingga setiap mahasiswa berkesempatan melakukan setiap tahapan pemeriksaan.
A. Tugas Dosen Pembimbing
· Dosen pembimbing diwajibkan mengawasi seluruh jalannya kegiatan.
·
Dosen pembimbing berkewajiban menyediakan waktu untuk diskusi/konsultasi dalam penyusunan laporan hasil kegiatan lapangan.
· Dosen pembimbing akan memberikan penilaian saat di lapangan dan menilai laporan hasilkegiatan.
B. Tata Tertib Mahasiswa
a. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh kegiatan Case Finding ini, kecuali dengan alasan yangsah. Ketidakhadiran dengan alasan yang yang sah, akan mendapatkan konsekuensi berupa
penugasan, yang akan diberikan oleh dosen pembimbing. Ketidakhadiran dengan alasan yangtidak sah akan mengakibatkan mahasiswa tidak lulus blok.
b. Mahasiswa wajib mengisi daftar hadir
c. Mahasiswa wajib mengenakan jas almamater selama kegiatan lapangan berlangsung
d. Setiap mahasiswa wajib menjaga sopan santun, etika pergaulan dan kesusilaan dalam berinteraksi dengan semua pihak (puskesmas, pasien, masyarakat)
e. Laporan hasil kegiatan dikumpulkan paling lambat 1 hari setelah pelaksanaan kegiatan disekretariat blok. Keterlambatan pengumpulan laporan akan mendapatkan konsekuensi berupa
pengurangan nilai.
f. Pelanggaran yang berkaitan dengan tingkah laku (attitude) dapat membatalkan nilaimahasiswa
g. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini, akan diatur kemudian dengan kebijakan
pengelola blok, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan akademik yang berlaku diJurusan Kedokteran FK Unsoed.
1. Persyaratan mengikuti ujian sumatif akhir blok.a. Ketidakhadiran dalam proses pembelajaran dengan berbagai metode pembelajaran, baik
perkuliahan, diskusi kelompok (PBL), praktek lapangan karena alasan apa pun maksimal25 %.
b. Termasuk dalam 25 % ketidakhadiran tersebut, terdapat jenis alasan yang dapat diterimadan alasan yang tidak dapat diterima.
c. Jenis alasan yang dapat diterima dan bukti pendukung yang menyertai adalah sebagai
berikut:
TATA TERTIB BLOK
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
10/25
10
· Apabila ada anggota keluarga inti yang meninggal dunia. Dalam hal ini mahasiswawajib menyerahkan surat pemberitahuan dan permohonan izin yang diketahui oleh
anggota keluarga tertua
· Apabila mahasiswa menderita sakit. Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkansurat keterangan sakit dari dokter pemeriksa, maksimal 1 hari setelah tidak masuk.
Surat keterangan sakit tersebut hanya berlaku untuk 3 hari. Identitas dokter danalamat lengkap yang mengeluarkan surat keterangan sakit harus jelas.
· Apabila keadaan mahasiswa yang sakit belum dapat masuk setelah 3 hari masa berlaku surat keterangan sakit, maka wajib mendapatkan surat keterangan rawatinap/mondok dari dokter di instansi pelayanan kesehatan yang merawat mahasiswayang bersangkutan.
· Apabila mahasiswa akan mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang harus diikuti.Dalam hal ini mahasiswa wajib menyerahkan surat ijin yang dilampiri dengansurat keterangan (dispensasi) dari Ketua Jurusan atau Dekan.
d. Jenis alasan yang tidak dapat diterima adalah selain yang telah disebutkan di atas.e. Jenis alasan yang dapat diterima mengandung konsekuensi sebagai berikut:
· Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan) yang tidak dihadiri tidak diganti dengan pengumpulan tugas konsekuensi ketidakhadiran.
· Nilai performa diskusi kelompok (nilai individual) yang tidak dihadiri direrata
sesuai jumlah kehadiran
· Nilai laporan diskusi kelompok (nilai kelompok) yang tidak dihadiri disamakan
dengan nilai kelompok setelah mahasiswa mengumpulkan tugas konsekuensiketidakhadirannya. Tugas yang diberikan berupa tugas tertulis sesuai kesepakatan antara tutor dan kelompoknya (dibahas pada pertemuan PBL
pertama: penentuan ground rules).f. Jenis alasan yang tidak dapat diterima mengandung konsekuensi sebagai berikut:
· Sesi perkuliahan (jam perkuliahan, bukan hari perkuliahan) yang tidak dihadiri tidak diganti dengan pengumpulan tugas konsekuensi ketidakhadiran.
· Nilai performa diskusi kelompok (nilai individual), nilai laporan diskusi
kelompok (nilai kelompok) dan nilai praktek lapangan yang tidak dihadiri dianggap nol dan turut serta dalam penghitungan nilai akhir.
g. Telah mengumpulan semua tugas terstruktur (laporan).
h. Tidak melakukan pelanggaran akademik dan non akademik mengacu pada menurut BukuPeraturan dan Tata Tertib Jurusan Kedokteran FK UNSOED.
i. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan mengikuti ujian sumatif di atas dinyatakan
TIDAK LULUS BLOK dan harus mengulang blok .
2. Ketentuan mengenai tugas terstruktur (laporan).
a. Log Book PBL
Setiap mahasiswa wajib membuat log book pada saat sebelum dan setelah diskusi PBL. Log
book diberikan kepada tutor sesaat sebelum diskusi PBL dilakukan, untuk diperiksan dandiberi paraf / tanda tangan. Log book berisi uraian hasil belajar mandiri mahasiswa sebelumdiskusi PBL.
b. Laporan OPE “ Case Finding Cataract”
Bukan laporan kasus Format :o Pendahuluan
a. Latar belakang b. Tujuan
c. Manfaato Isi
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
11/25
11
a. Waktu dan tempat kegiatan b. Pelaksanaan kegiatan
- menceritakan mulai dari jumlah mahasiswa yang hadir beserta fungsinya
- jumlah tenaga puskesmas yang terlibat beserta fungsinya- pendamping lapangan dan fakultas serta Sp.M terlibat
- jumlah peserta/lansia yang hadir- gambaran umum alur dan time schedule pelaksanaan kegiatan di puskesmas masing-
masingc. Hasil pelaksanaan kegiatan
- kasus mata apa saja yang ditemui dan berapa jumlah masing-masing kasus
- khusus untuk kasus katarak, laporkan dalam bentuk tabel sesuai tabel terlampir
CASE FINDING CATARACT
No Nama Alamat Diagnosa Nama dan No.
kontak K
Hub kontak dgn penderita
Keterangan
1 Jelas Lengkap KATARAK
...OD/OS
APAPUN YANG
BERKAITANMISAL :MAMPU/TIDAK
2
3
d. Kendala yang dijumpai selama kegiatan- Kendala yang dijumpai beserta solusi yang diambil ketika kegiatan ( jika sudah
teratasi )
o Penutup
a. Kesimpulan
b. Kesan : kesan mahasiswa terhadap kegiatanc. Saran : saran yang membangun untuk pelaksanaan kegiatan “ Case Finding Cataract “
Ketentuan laporan :
§ Laporan diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12, kerapatan tulisan adalahsatu setengah (1,5) spasi pada kertas kuarto (A4), tepi kiri dan tepi atas 4 cm, tepikanan dan tepi bawah 3 cm.
§ Laporan harus disetujui dan ditandatangani oleh dokter puskesmas dan dosen pembimbing fakultas.
laporan diserahkan dalam bentuk print-out sebanyak 3 eksemplar (Unsoed, Puskesmas,
BKMM ) dan soft copy ( sekre blok ) paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaankegiatan. Yakni 24 April 2016§ Ketentuan mengenai praktek lapangan diatur tersendiri dalam panduan teknis
pelaksanaan praktek lapangan.
Ketentuan Tata Tertib Ujian
A. Sebelum Ujian Berlangsung. 1. Para peserta ujian harus berada di Kampus sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) menit sebelum
ujian dimulai;2. Lima menit sebelum ujian dimulai, para peserta ujian sudah harus berada di ruang ujian3. Peserta ujian wajib melengkapi dirinya dengan alat-alat tulis yang diperlukan dan yang
diperkenankan untuk kepentingan ujian;
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
12/25
12
4. Peserta ujian tidak diperkenankan membawa kertas ataupun catatan dalam bentuk apapun kedalam ruang ujian
5. Peserta ujian tidak diperkenankan menggeser-geser/memindahkan kursi atau meja yang telah
diatur untuk keperluan ujian;6. Peserta ujian yang datang terlambat kurang dari 30 menit, tetap diperkenankan mengikuti
ujian, tetapi tidak diberikan tambahan waktu penyelesaian ujian;7. Peserta ujian yang datang terlambat lebih dari 30 (tiga puluh) menit setelah ujian dimulai tidak
diperkenankan mengikuti ujian;8. Khusus ujian yang membutuhkan karantina harus hadir sebelum waktu masuk karantina, dan
bagi mahasiswa yang datang terlambat, maka tidak diperkenankan mengikuti ujian.
9. Peserta wajib berpakaian sopan dan bersepatu sesuai dengan aturan Jurusan Kedokteran FKUnsoed. Pengawas berhak mengeluarkan peserta ujian yang tidak mematuhi keharusan ini.
10. Peserta tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dalam bentuk apapun pada waktu ujian berlangsung serta pada waktu karantina (khusus ujian yang membutuhkan karantina).
B. Selama Ujian Berlangsung 1. Peserta ujian diwajibkan untuk menandatangani daftar hadir ujian, sekaligus menulis nomor
urut dan tanda tangannya pada lembar jawab karya ujian;2. Peserta ujian dilarang untuk:a. Saling berhubungan, baik secara lisan, tulisan maupun kode atau tanda-tanda lain, dengan
sesama peserta ujian maupun dengan pihak lain di luar ruang ujian;
b. Pinjam meminjam alat yang diperlukan selama ujian;c. Mencontoh, baik dari catatan sendiri maupun milik orang lain atau mencontoh pekerjaan
orang lain;
§ Meninggalkan ruang ujian tanpa izin pengawas. Peserta yang meninggalkan ruangtanpa ijin, dianggap telah menyelesaikan ujiannya;
§ Membawa sebagian atau seluruh naskah soal ujian keluar dari ruang ujian sebelummaupun sesudah ujian berlangsung.
§ Mencatat sebagian atau seluruh naskah soal ujian selama ujian berlangsung.
3. Peserta ujian dapat mengajukan pertanyaan kepada pengawas ujian dengan ketentuan:§ Hanya mengenai hal-hal yang menyangkut redaksi dan teks ujian;
§ Tidak mengganggu kelancaran jalannya ujian.4. Peserta ujian yang telah menyelesaikan pekerjaannya dapat memberitahukan kepada
pengawas dengan cara mengangkat tangan dan menyerahkan karya ujiannya kepada pengawas. Pengawas dapat mengijinkan mahasiswa yang bersangkutan untuk
meninggalkan ruang ujian bilamana ujian telah berlangsung lebih dari 30 (tiga puluh)menit.
5. Peraturan khusus selama di dalam ruang karantina ujian:
§ Peserta ujian diperkenankan membawa catatan yang diperlukan untuk belajar. Catatanyang dimaksud tidak diperkenankan dibawa masuk ke ruang ujian.
§ Peserta ujian dilarang saling berhubungan, baik secara lisan, tulisan maupun kode atau
tanda-tanda lain, dengan pihak lain di luar ruang karantina dan ruang ujian;§ Peserta tidak diperkenankan membawa alat komunikasi dalam bentuk apapun.
C. Sanksi Peserta yang melanggar ketentuan tata tertib ujian ini akan dicatat pada berita acara ujian danmahasiswa yang bersangkutan langsung mendapat nilai nol untuk mata ujian tersebut.
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
13/25
13
JADWAL BLOK NSS 2016 MINGGU I
HariWaktu
SENIN29 Februari 2016
SELASA1 Maret 2016
RABU2 Maret 2016
KAMIS3 Maret 2016
JUMAT4 Maret 2016
07.00-07.50 Kontrak PembelajaranL.5
Anamnesis &pemeriksaanfisik SSP
(dr.Tutik Ermawati,Sp.S)
L.9 Saraf Nyeri ( HNP )
(dr.Untung G,Sp.S) L.7 Saraf Neurovaskuler 1
kesadaran,ensefalopati(Hipertensi
metabolik,koma)(dr.Muttaqien P,Sp.S)
L.15 Saraf Nyeri Neuropatik ( Neuralgia
Trigeminal, Neuralgia PascaHerpes, Nyeri PunggungBawah, Sindroma Tolosa
Hunt, Nyeri Neuropati
Diabetika, SindromeTerowongan Karpal )(dr.Untung G,Sp.S)
08.00-08.50 L.1 Anatomi
Pengantar bedah saraf(dr.Agus BS,Sp.BS)
L.20 Saraf Neuroinfeksi 1
(Serebritis dan AbsesSerebri, Meningitis
bakterial, MeningitisTuberkulosa,Meningoensefalitis
viral)(dr.Tutik
Ermawati,Sp.S)
09.00-09.50 L.13 PKPungsi lumbal
(Dr.dr.WahyuSiswandari,Sp.PK) L.4 SarafAnatomi dan FisiologiSSP & SST 1
(dr.Hernawan,Sp.S)
L.24 SarafBrain death
(dr.YuanitaMardastuti,Sp.S)
L.8 Saraf
Anatomi dan FisiologiSSP & SST 2( dr.Hernawan,Sp.S)
10.00-10.50
L.6 Biokimia
Biokimia saraf(dr.Alfi M,M.Sc)
L.31 Farmakologi
Obat-obatan SSP I(dr.Setawati,M.Sc)
11.00-11.50
L.3 HistologiSSP
(dr.Ika Murti H,M.Sc)
L.1113 Mikrobiologi
Mikroba pada kelainanSSP
(Dra.IDSAPPeramiarti,M.Kes)
12.00-12.50 Istirahat Istirahat Sholat Jumat
13.00-13.50 IstirahatIstirahat
L.10 AnakKelainan kongenitalSSP & Kuliah anakGangguan tumbuh
kembang SSP(dr.Hartono,Sp.A)
PRAKTIKUMAnatomi 1 (D)Histologi I (C)
L.12 Saraf Neurovaskuler (Stroke)
(dr.Muttaqien P,Sp.S)14.00-14.50
L.2AnatomiEmbriologi SSP
(dr.Sindu Wisesa)
15.00-15.50 PRAKTIKUMHistologi 1 (B)
PRAKTIKUMAnatomi 1 (C)
PRAKTIKUMAnatomi 1 (B)16.00 –
16.50
KULIAH DIRUANG KULIAH
2 GEDUNG A LANTAI 2
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
14/25
14
MINGGU II
HariWaktu
SENIN7 Maret 2016
SELASA8 Maret 2016
RABU9 Maret 2016
KAMIS10 Maret 2016
JUMAT11 Maret 2016
07.00-07.50 L.27 Saraf Nyeri Kepala (Migrain,
TTH, Nyeri KepalaKlaster & Sefalgia
Otonomik Trigeminal)(dr.Untung G,Sp.S)
L.21 SarafGangguan Gerak
(Parkinson)(dr.Muttaqien P,Sp.S)
Libur Nasional L.23 SarafPenyakit Saraf Tepi &
Otot 1 (Neuropati,Bell’s Palsy, SGB)
(dr.TutikErmawati,Sp.S)
L.29 Bedah SarafCedera kepala
dr.Agus BS,Sp.BS
08.00-08.50L.22 RadiologiKelainan SSP I
( dr.Markus B,Sp.Rad) 09.00-09.50L.19 Forensikvehicle injury
(dr.Zaenuri SH,Sp.KF)
L.25 RadiologiVertebra & MS
( dr.Markus
B,Sp.Rad)
L.16 Saraf Neuroinfeksi 2 (Myelitis,
Arachnoiditis)
(dr.Hernawan,Sp.S)10.00-10.50
PBL 1.1
L.35 SarafPenyakit Saraf Tepi &
Otot 2 (Miopati, PeriodikParalisis)
(dr.Tutik Ermawati,Sp.S)
11.00-11.50 L.18 Saraf Neuroonkologi 1
(Tumor Otak )(dr.Yuanita
Mardastuti,Sp.S)
12.00-12.50 Istirahat Istirahat Sholat Jumat
13.00-13.50 L.28Parasit
Parasit pada kelainanSSP
(dr.Lieza D,M.Kes )
PBL 1.2 IstirahatPRAKTIKUM
Patologi Anatomi 1 (A-B)Anatomi 2 (C)
Mikrobiologi (D)
14.00-14.50PRAKTIKUMAnatomi 1 (A)
15.00-15.50 PRAKTIKUMMikrobiologi (B)
Histologi 1 (A)
PRAKTIKUMMikrobiologi (A)
Farmako (D)
PRAKTIKUMAnatomi 2 (B)
Farmakologi (C)16.00 – 16.50
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
15/25
15
MINGGU III
HariWaktu
SENIN14 Maret 2016
SELASA15 Maret 2016
RABU16 Maret 2016
KAMIS17 Maret 2016
JUMAT18 Maret 2016
07.00-07.50 L.30 SarafEpilepsi
(dr.YuanitaMardastuti,Sp.S)
L.32 Saraf Neuroonkologi 2 (Tumor
Medula Spinalis)( dr.Hernawan,Sp.S)
L.37 Saraf Neurotraumatologi
(Cedera Kepala, CederaMedula Spinalis)
(dr. Untung G, Sp.S)
L.40 Bedah SarafCedera vertebra & MS
(dr.Agus BS,Sp.BS)
L.43 Saraf Neurootologi & Neurooftalmologi
(Vertigo) (dr.YuanitaMardastuti,Sp.S)
08.00-08.50L.38
Skill lab radiologi( dr.Markus B,Sp.Rad)
L.36 FarmakologiObat-obatan SSP II(dr.Setiawati,M.Sc)
09.00-09.50 L.41 Saraf Neurogeriatri (Demensia
Alzheimer, DemensiaVaskuler )
(dr.Muttaqien P,Sp.S)
SKILLAB 1
10.00-10.50
PBL 2.1L.34 Farmakologi
Anti Epileptik & AntiKonfuksi
(Dr.dr.Eman S,M.Kes)
PBL 2.211.00-11.50
12.00-12.50ISHOMA
Istirahat IstirahatIstirahat
Sholat Jumat
13.00-13.50L.14 PA
SSP(lesi neoplastik)
(dr.Dody N,Sp.PA)
L.17 PASSP
(dr.Hidayat S,Sp.PA)
L.39 RMRehabilitasi padaGangguan saraf
(dr.Wati,Sp.KFR)
L.42 RMRehabilitasi pada kelainan
tulang belakang & nyeri(dr.MassitaD,Sp.KFR)
L.46 RMRehabilitasi Ggn Neurologi anak
(dr.Wati,Sp.KFR)
14.00-14.50
15.00-15.50PRAKTIKUMHistologi 1 (D)Anatomi 2 (A)
PRAKTIKUMAnatomi 2 (D)
Mikrobiologi (C)
PRAKTIKUMAnatomi 3 (B)
Farmakologi (A)Patologi Anatomi 1(C-D)
PRAKTIKUMPatologi Anatomi 1 (C-D)
Farmakologi (B)Anatomi 3 (A)
16.00 – 16.50
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
16/25
16
MINGGU IV
HariWaktu
SENIN21 Maret 2016
SELASA22 Maret 2016
RABU23 Maret 2016
KAMIS24 Maret 2016
JUMAT25 Maret 2016
07.00-07.50L.48 Refraksi
dr.M.Rifqy S,Sp.M
L.45 Neoplasma
dr. Teguh Anamani, SpML.55 Glaucoma
(dr. Wahid H,SpM)
Libur Nasional
08.00-08.50 L.44 AnakInfeksi SSP
(dr.Nur Faizah,Sp.A)
CBT I( SARAF )
L.33 AnakKonvulsi
(dr.Nur Faizah,Sp.A)
L.56 Lensa dan katarak(dr. Wahid H,SpM)
09.00-09.50
10.00-10.50PBL 3.1
PBL 3.2
SKILLAB 211.00-11.50
12.00-12.50 Istirahat Istirahat Istirahat ISTIRAHAT
13.00-13.50L.47 Anatomi dan
fisiologi Penglihatan 1(dr. Yulia F,SpM)
L. 51 MataAnatomi dan Fisiologi
penglihatan 2(dr. Yulia F,Sp.M)
L. 54 MataKornra, Sklera dan
Konjunctiva(dr. Yulia F,Sp.M)
14.00-14.50
15.00-15.50PRAKTIKUMAnatomi 3 (C)Fisiologi 1 (D)
PRAKTIKUMFisiologi 1 (A)Anatomi 3 (D)
PRAKTIKUMFisiologi 1 (C)Anatomi 4 (B)
16.00-16.50
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
17/25
17
MINGGU V
HariWaktu
SENIN28 Maret 2016
SELASA29 Maret 2016
RABU30 Maret 2016
KAMIS31 Maret 2016
JUMAT1 April 2016
07.00-07.50 L.49 Retina
dr. M.Rifqy S,Sp.M
L.59Uvea dan vitreous
dr. Dian Putriani ,Sp.M
L.61Traumatologi(dr. Teguh
Anamani,Sp.M)
L.52 MataMuscle balance
(dr. AndiSurahmat,Sp.M)
L.64 THTTelinga luar
( dr.Nur Mei,Sp.THT )
08.00-08.50
L.50Histologi
Organ penglihatan
(dr.Nur Signa AiniG,M.Biotech)
L.68 Palpebra danSistem Lakrimalis
dr. Syarief Djati SpM
L.53 PediatricOpthalmology
(dr. AndiSurahmat,Sp.M)
L. 62 HistologiTelinga
(dr.Ika Murti H,M.Sc)
09.00-09.50 L.60 OpthalmologyKomunitasdr. Tuti S,Sp.M
L.58 Neuroopthalmology(dr. AndiSurahmat,Sp.M)
10.00-10.50PBL 4.1
PBL 4.2SKILLAB 3
11.00-11.50
12.00-12.50 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
13.00-13.50
L.57 MataAnamnesa dan PF
dr. Yulia F,Sp.M
Farmakologi
Obat-obatan Mata
( Dr.dr.Eman S,M.Kes)L.63
Fisiologi dan anatomiPendengaran ,Anamnesis
dan pemeriksaan fisikTHT,
(dr.Bagus C,Sp.THT )
L.66 PAMata & telinga
(dr.Hidayat S,Sp.PA)
SKILLAB 4
14.00-14.50
15.00-15.50 PRAKTIKUM
Fisiologi 1 (B)Anatomi 4 (D)
PRAKTIKUMHistologi 2 (B)Anatomi 4 (A)
PRAKTIKUMAnatomi 4 (C)Histologi 2 (D)
PRAKTIKUMHistologi 2 (A)Anatomi 5 (C)
PRAKTIKUMAnatomi 5 (D)Histologi 2 (C)
16.00 – 16.50
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
18/25
18
MINGGU VI
HariWaktu
SENIN4 April 2016
SELASA5 April 2016
RABU6 April 2016
KAMIS7 April 2016
JUMAT8 April 2016
07.00-07.50L.70 THT
Telinga tengah II(dr.Nur Mei,Sp.THT
L.67 THTAudiologi
(dr.Supriyo,Sp.THT)L.69 THT
Telinga dalam,vestibuler,n.fascialis( dr.Nur Mei,Sp.THT )
08.00-08.50 CBT II( Mata )
L.71 RadiologiMata & THT
(dr.Markus B,Sp.Rad)SKILLAB 5
09.00-09.50SKILLAB 7
10.00-10.50
PBL 5.1 PBL 5.2 SKILLAB 6
11.00-11.50
12.00-12.50 Istirahat IstirahatIstirahat Istirahat Istirahat
13.00-13.50 PRAKTIKUMPatologi Anatomi 2(C-D)
Histologi 3 (B)Anatomi 5 (A)
FarmakologiObat-obatan THT
( Dr.dr.Eman S,M.Kes)
PRAKTIKUMPatologi Anatomi 2 (A-B)
Histologi 3 (D)Fisiologi 2 (C).
SKILLAB 8
14.00-14.50
15.00-15.50 PRAKTIKUMHistologi 3 (C)Fisiologi 2 (D)
Fisiologi 2 (A)Anatomi 5 (B)
PRAKTIKUMHistologi 3 (A)
Fisiologi 2 (B)SKILLAB 9
16.00-16.50
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
19/25
19
MINGGU VII
HariWaktu
Senin11 April 2016
Selasa12 April 2016
Rabu13 April 2016
Kamis14 April 2016
Jumat15 April 2016
07.00-07.50
CBT III( THT )
OPE OPE OPE
IDENTLab Anatomi
(Anatomi,Mikro,PA) 08.00-08.50
09.00-09.50
10.00-10.50
11.00-11.50
12.00-12.50
13.00-13.50
14.00-14.50
15.00-15.50
16.00-16.50
MINGGU VIII
HariWaktu
Senin18 April 2016
Selasa19 April 2016
Rabu20 April 2016
Kamis21 April 2016
Jumat22April 2016
07.00-07.50IDENT
Lab Histologi(Histologi,Fisiologi,Farmako)
OSCE OSCE OSCE
REMED IDENTLab Anatomi
(Anatomi,Mikro,PA)
08.00-08.50
09.00-09.50
10.00-10.50
11.00-11.50
12.00-12.50
13.00-13.50
14.00 –14.50 REMED IDENT
Lab Histologi(Histologi,Fisiologi,Farmako)15.00-15.50
16.00-16.50
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
20/25
20
MINGGU IX
HariWaktu
Senin25 April 2016
Selasa26 April 2016
Rabu27April 2016
Kamis28 April 2016
Jumat29 April 2016
07.00-07.50
BLOK SELANJUTNYA
08.00-08.50
REMED CBT REMED OSCE 09.00-09.50
10.00-10.50
11.00-11.50
12.00-12.50 Istirahat 13.00-13.50
PRESEPTOR OPE 14.00 –14.50
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
21/25
21
SKENARIO PBL 1
Anamnesis
Tn. N usia 55 tahun datang ke IGD RS diantar oleh keluarganya dengan keluhan utama tangan
dan kaki sebelah kiri lemah secara mendadak, keluhan ini muncul ketika sedang membaca koran kira-
kira 2 jam yang lalu. Keluarga pasien mengaku sejak kejadian itu, juga tidak bisa berbicara namun masih
dapat mengikuti perintah. Pasien tidak mengeluhkan nyeri kepala, maupun muntah muntah dan tetap
dalam keadaan sadar sebelum, saat, maupun sesudah kejadian. Pasien tidak mengeluh ada riwayat demam
maupun kejang sebelumnya. Pasien juga menyangkal mengalami trauma kepala sebelumnya.
Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang sama sebelumnya, Tn N adalah seorang
perokok aktif yang menghabiskan kurang lebih setengah bungkus rokok setiap harinya. Menurut
pengakuan keluarganya, Tn N memiliki riwayat kencing manis dan kolesterol, serta hipertensi. Ibu pasien
pernah mengalami keluhan yang sama. Ayah pasien menderita penyakit hipertensi dan kencing manis.
SKENARIO PBL 2
Anamnesis
Anak L usia 3 tahun, datang ke IGD dengan keluhan kejang. Kejang terjadi 10 menit sebelummasuk rumah sakit frekuensi 1 kali dan lama kejang kurang lebih 5 menit. Menurut ibunya
kejang terjadi seluruh tubuh dan saat pasien demam, saat kejang tidak sadar sebelum dan setelahkejang sadar. Ibu pasien sudah memberikan obat diazepam melalui anus nya sebanyak 10 mg.
An L mengalami demam sejak 2 hari yang lalu disertai dengan keluhan bab cair, sebanyak 3 kalisehari, tanpa ada lender atau darah, buang air kecil dalam batas normak, pasien masih mau
minum. An L tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Bapaknya pernahmengalami kejang saat masih kecil. Karena khawatir akan muncul kejang lagi, orang tua pasien
membawa ke rumah sakit.
SKENARIO 3
Anamnesisa An R 12 tahun datang dengan keluhan pandangan tidak jelas pada kedua matanya. Pandangantidak jelas ketika membaca tulisan di papan tulis di bangku paling belakang. Namun pasien tidak
merasakan keluhan pandangan kabur apabila membaca buku. Keluhan ini disadari pasien setelahditegur guru, karena tidak dapat mengikuti pelajaran.
Menurut ibu penderita sejak kecil pasien suka menonton tv terlalu dekat. Pasien juga sukamemicingkan mata saat membaca atau melihat jarak jauh. sudah dirasakan pasien sejak 1 minggu
yang lalu, namun tidak pernah diperiksakan ke dokter.Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah dari pasien menggunakan kacamat minus.
SKENARIO 4
Anamnesis Nn T 25 tahun datang dengan keluhan merasakan ada benjolan di mata sebelah kiri. Keluhan ini
dirasakan sejak 3 hari yang lalu, semakin lama semakin membesar, terasa nyeri, kelopak mata berwarna kemerahan.
4 hari yang lalu pasien menggunakan eyeliner yang dipinjem dari teman nya yang pernahmengalami keluhan yang sama.
SKENARIO
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
22/25
22
SKENARIO PBL 5
Anamnesis
An. Inu berusia 5 tahun datang ke Klinik THT RSMS diantar ibunya dengan keluhan utama nyeri
pada telinga kiri sejak 2 hari yang lalu. Awalnya An.Inu merasakan pendengaran telinga kiri agak
berkurang dan terasa seperti penuh sejak seminggu yang lalu hingga keluhan dirasakan seperti sekarang.
Sebelum muncul keluhan pada telinga An Inu mengeluhkan batuk, pilek,dan demam, keluhan ini sudah
membaik sejak minum obat batuk yang dibelinya di warung.
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
23/25
23
Lampiran 1
Identitas Pasien
Nama :
Jenis kelamin :
Alamat :
Tanggal Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Plan/terapi Paraf
SALINAN UNTUK
Usia/TTL : No kontak :
Lembar Catatan Medis
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
24/25
24
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK LAPANGAN PUSKESMAS
BLOK NSS TA 2015/2016Jurusan Kedokteran FK UNSOED
Preceptor Lapangan : tanda tangan:
Kelompok :
Puskesmas………………………………………………
No ASPEK PENILAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 Kehadiran 0-20
2 Attitude di puskesmas 0-20
3 Keaktifan 0-20
4 Kemampuan ketrampilan
klinis
0-20
5 Kemampuan komunikasi 0-20
TOTAL
-
8/18/2019 Bpm Nss 2016
25/25
Lampiran 3
DAFTAR KELOMPOK PBL, PRAKTIKUM DAN OPE
BLOK NSS 2016
DAFTAR KELOMPOK PBL Kelompok 1 = NIM G1A013001- G1A013009
Kelompok 2 = NIM G1A013010- G1A013019Kelompok 3 = NIM G1A013020- G1A013029
Kelompok 4 = NIM G1A013030- G1A013039Kelompok 5 = NIM G1A013040- G1A013049
Kelompok 6 = NIM G1A013050- G1A013059Kelompok 7 = NIM G1A013060- G1A013068
Kelompok 8 = NIM G1A013069- G1A013078
Kelompok 9 = NIM G1A013079- G1A013088
Kelompok 10 = NIM G1A013089- G1A013098Kelompok 11 = NIM G1A013099- G1A0130108Kelompok 12 = NIM G1A013109- G1A0130118
Kelompok 13 = NIM G1A013119- G1A0130128Kelompok 14 = NIM G1A013129- G1A0130136
DAFTAR KELOMPOK PRAKTIKUM
No NIM Kelompok Praktikum
1 G1A013001‐ G1A013034 A
2 G1A013035‐ G1A013068 B
3 G1A013069‐ G1A013101 C
4 G1A013102 ‐ G1A013136 D
DAFTAR KELOMPOK OPE
NIM KELOMPOK OPE G1A013001‐ G1A013025 I
G1A013026‐ G1A013050 II G1A013051‐ G1A013075 III
G1A013076‐ G1A013100 IV G1A0130101‐ G1A013125 V
G1A013126‐ G1A013136 + Retacker VI