bahan en rosman

45
PERANAN GURU PK DALAM PENGURUSAN DAN PENTADBIRAN PPKI DI SEKOLAH RENDAH Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah”. Ini berarti bahwa seorang guru , minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh seorang guru , baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta tanggung jawab terhadap murid-murid yang di asuhnya,sehingga tugasnya sebagai seorang pendidik dapat terlaksana dengan baik. Definisi Guru menurut para ahli: Definisi Guru menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) - Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri. Definisi Guru menurut Peraturan Pemerintah - Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Definisi Guru menurut Keputusan Men.Pan - Guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah. Definisi Guru menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 - Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pengertian Dan Definisi Guru - Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru. Menjadi

Upload: hazim-lajis

Post on 10-Apr-2016

53 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

koko

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan en Rosman

PERANAN GURU PK DALAM PENGURUSAN DAN PENTADBIRAN PPKI DI SEKOLAH RENDAH

 Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah”. Ini berarti bahwa seorang guru, minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugas. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa kompetensi gurumerupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh seorang guru, baik dari segi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta tanggung jawab terhadap murid-murid yang di asuhnya,sehingga tugasnya sebagai seorang pendidik dapat terlaksana dengan baik.

Definisi Guru menurut para ahli:

Definisi Guru menurut Noor Jamaluddin (1978: 1) - Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

Definisi Guru menurut Peraturan Pemerintah - Guru adalah jabatan fungsional, yaitu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam suatu organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan keahlian atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

Definisi Guru menurut Keputusan Men.Pan - Guru adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah.

Definisi Guru menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 - Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Pengertian Dan Definisi Guru - Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru. Menjadi seorang guru dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa lagi jika menjadi seorang guru yang profesional maka harus menguasai seluk beluk pendidikan serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang harus dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu.

Pengertian dan definisi guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Pengertian dan definisi guru bukan hanya sebatas

Page 2: Bahan en Rosman

pegawai yang hanya melakukan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang dipikulnya. 

Di dalam pendidikan, guru mempunyai tiga tugas pokok yang bisa dilaksanakan yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugasmanusiawi. Tugas profesional adalah tugas yang berhubungan dengan profesinya. Tugas profesional ini meliputi tugas untuk mendidik, untuk mengajar dan tugas untuk melatih. Mendidik mempunyai arti untuk meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar mempunyai arti untuk meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi, dan tugas melatih mempunyai arti untuk mengembangkan keterampilan.

Tugas manusiawi merupakan tugas sebagai seorang manusia. Guru harus bisa menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua bagi murid. Guru harus bisa menarik simpatik sehingga dia menjadi idola bagi siswa. Selain itu transformasi diri terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat harus dibiasakan agar setiap lapisan masyarakat bisa mengerti jika menghadapi guru.

Tugas kemasyarakatan adalah tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang berfungsi sebagai pencipta masa depan dan penggerak kemampuan. Keberadaan guru bahkan menjadi faktor penentu yang tidak mungkin bisa digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan bangsa sejak dahulu apalagi pada masa kini.

Pengertian dan definisi guru adalah sebagai pengelola kegiatan proses belajar mengajar dimana dalam hal ini guru bertugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa agar bisa mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini guru berperan dan bertugas sebagai pengelola proses belajar mengajar. Guru berperan menjadi pengganti orang tua di sekolah. Dalam hal ini guru harus bisa menggantikan orang tua siswa jika siswa sedang berada di sekolah.

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Guru (dari bahasa Sanskrit गुरू) ataupun dikenali juga sebagai pengajar, pendidik, Mudarris dan

pengasuh merupakan tenaga pengajar dalam institusi pendidikan seperti sekolahatau tuisyen (kelas bimbingan). Dalam zaman modern ini guru juga merupakan istilah yang digunakan untuk seorang yang pakar dalam sesuatu bidang misalnya management guru merujuk kepada seorang yang pakar dan handal dalam bidang pengurusan. Di peringkat universiti, guru diberi gelaran tutor atau pensyarah. Lazimnya guru perlu mahir dalam sesuatu mata pelajaran serta diperkukuhkan pula dengan pengetahuan dalam bidang pedagogi atau sains prinsip pengajaran.

Dari segi agama pula misalnya agama Hindu dan Sikh, guru mempunyai maksud yang lebih tinggi. Ia biasanya merujuk kepada para pendita yang mempunyai ilmu mendalam dalam hal-hal kerohanian.

Page 3: Bahan en Rosman

Secara terminologi, guru sebagaimana dijelaskan oleh WJS Poerwadarminta adalah “Orang yang mendidik”.[1] Pengertian ini memberi kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.Dalam bahasa Inggris dijumpai beberapa kata yang berdekatan artinya dengan pendidik, sepertiteacher yang diartikan dengan guru atau pengajar dan tutor yang berarti guru pribadi, atau guru yang mengajar di rumah.[2]Dalam bahasa Arab dijumpai kata ustadz yang berarti teacher (guru) atau professor(gelar akademik = guru besar), muddaris yang berarti teacher (guru) atau instructor(pelatih) dan lecturer (dosen), muallim yang juga berarti teacher (guru) atau instructor(pelatih), serta trainer (pemandu) dan juga kata mu’adib yang berarti educator(pendidik).[3]Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik disebut dengan murabbi, muallim danmuadih. Kata murabbi berasal dari kata rabba, yurrabi. Kata muallim adalah isim dariallama, sedangkan kata muadib berasal dari adaba, yuadibu.Kata “murabbi” sering dijumpai dalam kalimat yang orientasinya lebih mengarah pada pemeliharaan, baik yang bersifat jasmani atau rohani. Sedangkan untuk istilah “muallim”, pada umumnya dipakai dalam pembicaraan aktivitas yang lebih terfokus pada pemberian atau pemindahan ilmu pengetahuan dari seseorang yang tahu kepada seorang yang tidak tahu. Adapun istilah ”muadib”, menurut Al-Attas lebih luas dari istilah “muallim” dan lebih relevan dengan konsep pendidikan Islam.[4]Kata-kata di atas secara kseluruhan mengacu kepada orang yang memberikan pengetahuan, ketrampilan atau pengalaman kepada orang lain. Berdasarkan ruang gerak dan lingkungan di mana ilmu atau ketrampilan itu diberikan, sering dibedakan pengistilahannya, untuk di sekolah disebut teacher,    di perguruan tinggi disebutlecturer atau professor, di rumah-rumah pribadi disebut tutor atau privat teacher, sedang di tempat pelatihan disebut instructor atau trainer dan di lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan agama disebut educator.Secara etimologi, istilah guru sebagaimana dijelaskan oleh Hadari Nawawi adalah “Orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran         di sekolah/kelas.[5]Secara khusus ia menegaskan bahwa guru berarti “Orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.[6] Guru dalam pengertian tersebut, menurutnya bukanlah sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang pendidikan dan pengajaran kepada orang lain. Dan kata guru secara fungsional menunjukkan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman, dan sebagainya. Orang yang melakukan kegiatan ini bisa siapa saja dan dimana saja.Guru menurut petunjuk Al-Qur’an secara garis besar ada empat, yaitu :

1. Allah SWT, sebagai guru Allah SWT menginginkan umat manusia menjadi baik dan bahagia hidup di dunia dan di akhirat. Dengan seluruh sifat yang melekat padaNya, Allah SWT sebagai seorang guru Ia memiliki pengatahuan yang luas (Al-‘Alim), Ia juga sebagai Pencipta, memiliki sifat Pemurah, tidak kikir dengan ilmuNya, Maha Tinggi, Penentu, Pembimbing, Penumbuh prakarsa, mengetahui kesungguhan manusia yang beribadah kepadaNya, mengetahui siapa yang baik dan siapa yang jahat, menguasai cara-cara atau metode dalam membina umatNya antara lain melalui penegasan, perintah, pemberitahuan, kisah, sumpah, keteladanan, pembantahan, mengemukakan teka-teki, mengajukan pertanyaan, memperingatkan, mengutuk dan meminta perhatian. (QS Al-Alaq, Al-Qalam, Al-Muzammil, Al-Mudatsir, Al-Lahab, At-Takwir dan Al-A’la).

2. Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi lainnya, para nabi menyampaikan ajaran Allah kepada manusia. Ajaran yang diterima umat manusia dapat memberi petunjuk mengenai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Sebagai guru, nabi memulai pendidikan kepada anggota keluarganya yang terdekat, dilanjutkan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Sejarah mencatat bahwa nabi Muhammad SAW sebagai seorang guru kepada umatnya, tugasnya dapat dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan, sehingga ajaran Islam melekat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perilaku dan peri kehidupan kaum

Page 4: Bahan en Rosman

muslimin sehari-hari. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari metode yang digunakan nabi, yaitu dengan cara menyayangi, keteladanan yang baik, mengatasi penderitaan dan masalah yang dihadapi umatnya, memberi ibarat, contoh dan lain sebagainya yang amat menarik perhatian masyarakat.

3. Kedua orang tua, Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang tua sebagai guru harus memiliki hikmah atau kesadaran tentang kebenaran yang diperoleh melalui ilmu dan rasio, dapat bersyukur kepada Allah, suka menasehati anaknya agar tidak mensekutukan Tuhan, memerintahkan anaknya agar menjalankan shalat, sabar dalam menghadapi penderitaan, tidak sombong dan takabur. Seperti kisah Luqman Al-Hakim yang diceritakan dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 12  – 19.

4. Orang lain, informasi yang amat jelas mengenai hal ini antara lain terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 60-82 tentang proses belajar mengajar antara nabi Khaidir AS kepada Nabi Musa AS. Bahwa dalam proses belajar hendaknya murid berlaku sabar dan agar tidak bertanya sebelum dijelaskan dan lain-lain. Orang yang keempat inilah yang selanjutnya disebut guru.[7]

 Tugas-tugas GuruSecara khusus guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Guru dalam pengertian ini bukanlah sekedar orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi ia adalah anggota masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan anak didiknya untuk menjadi anggota masyarakat sebagai orang dewasa.Karena tugasnya yang mulia, seorang menempati posisi yang mulia dan mendapat penghormatan yang tinggi. Sayyidina Ali ra menyatakan dalam salah satu perkataannya:“Barang siapa mengajariku satu huruf maka aku bersedia menjadi hambanya”[8] (Ali bin Abi Thalib RA).Guru sebagai seorang pendidik memiliki tugas yang amat mulia, baik di sisi manusia maupun dalam pandangan Allah dan Rasulnya. Allah menjanjikan pahala surga bagi mereka yang mengamalkan ilmunya dan mengancamnya dengan api neraka terhadap mereka yang menyembunyikan ilmunya. Tugas guru sebagaimana dijelaskan oleh S. Nasution terbagi menjadi tiga bagian :

1. Sebagai orang yang mengkomunikasikan pengetahuan2. Guru sebagai model dan contoh nyata dari yang dikehendaki oleh mata pelajaran.3. Menjadi model sebagai pribadi, seperti berdisiplin, cemat berpikir, mencintai pelajarannya, berperilaku

mulia.[9]

Karena tugasnya yang mulia seorang guru menempati posisi yang mulia dan mendapat penghormatan yang tinggi, jasanya amat banyak dan yang terpenting adalah:

1. Guru sebagai pemberi pengetahuan yang benar kepada murid2. Guru sebagai pembina akhlak yang mulia3. Guru sebagai pemberi petunjuk kepada anak tentang hidup yang baik[10]

“Keutamaan seorang guru disebabkan oleh tugas mulia yang diembannya. Tugas yang diemban seorang guru hampir sama dengan tugas seorang Rasul”.[11]Dari pandangan itu dipahami bahwa tugas pendidik sebagai “Warasat al-anbiya” yang pada hakikatnya mengemban misi rahmatan lil ‘alamin, yakni suatu misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan patuh kepada hukum-hukum Allah guna memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Kemudian misi ini dikembangkan kepada pembentukan kepribadian yang berjiwa tauhid, kreatif, beramal saleh dan bermoral tinggi.Untuk melaksanakan tugas sebagai warasat al-anbiya pendidik hendaklah bertolak pada “amar makruf nahyi anil munkar, menjadikan prinsip tauhid sebagai pusat kegiatan penyebaran misi, Islam dan ihsan, kekuatan yang dikembangkan oleh pendidik adalah individualitas, sosial dan moral (nilai-nilai agama dan moral)”.[12]Menurut Al-Hazali, tugas pendidik yang utama adalah “Menyempurna-kan, membersihkan, menyediakan hati manusia untuk ber-taqarub kepada Allah.[13]Sejalan dengan ini Abd Al-Rahman Al-Nahlawi menyebutkan tugas pendidik. “Pertama, fungsi penyucian yakni berfungsi sebagai pembersih, pemelihara dan pengembang fitrah

Page 5: Bahan en Rosman

manusia. Kedua, fungsi pengajaran yakni menginternalisasi-kan dan mentransformaskan pengetahuan dan nilai-nilai agama kepada manusia.[14]Berangkat dari uraian di atas maka tanggung jawab pendidik sebagaimana disebutkan oleh Abd Al-Rahman Al-Nahlawi adalah mendidik individu supaya beriman kepada Allah dan melaksanakan syariatnya, mendidik diri supaya beramal saleh dan mendidik masyarakat untuk saling menasehati dalam melaksanakan kebenaran, saling menasehati agar tabah dalam menghadapi kesusahan, beribadah kepada Allah serta menegakkan kebenaran. Tanggung jawab itu bukan hanya sebatas tanggung jawab moral seorang pendidik terhadap anak didik, tetapi lebih jauh dari itu pendidikan akan mempertanggung jawabkan atas segala tugas yang dilaksanakannya kepada Allah.Berangkat dari konsep operasional, pendidikan Islam adalah proses transformasi dan internalisasi nilai-nilai Islam dan ilmu pengetahuan dalam rangka mengembangkan fitrah dan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik guna mencapai keseimbangan dan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, maka pendidik mempunyai peran yang sangat pendidikan dalam pendidikan Islam.Abdullah Nashih ‘Uluwan berpendapat bahwa tugas dan peran pendidik atau guru adalah “Melaksanakan pendidikan ilmiah, karena ilmu mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat manusia”.[15]Sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai salah satu pelaksana pendidikan Islam “Guru tidak hanya bertugas memberikan pendidikan ilmiah semata, tugas guru hendaknya merupakan kelanjutan dan sinkron dengan tugas orang tua yang juga merupakan pendidik muslim pada umumnya, yaitu memberikan pendidikan yang berwawasan manusia seutuhnya”.[16] Hal itu dapat diwujudkan dengan cara menjadikan manusia itu sebagai manusia, mempertahankan adat kemanusiaannya, serta memelihara fitrahnya yang telah diberikan oleh Allah SWT.Dalam melaksanakan tugasnya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdurrahman Al-Nahlawi, guru hendaknya mencontoh peranan yang telah dilakukan para nabi dan pengikutnya tugas mereka pertama-tama adalah mengkaji dan mengajar ilmu Ilahi sesuai dengan Firman Allah surat Al-Imran ayat 79 yang menyatakan bahwa “Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan padanya Al-Kitab, Al-Hikmah dan kenabian lalu berkata kepada manusia: hendaklah kamu menjadi hamba-hambaku, bukan hamba-hamba Allah, akan tetapi (hendaklah ia berkata), hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan karena kamu tetap mempelajarinya”.[17]Kata “rabani” pada ayat di atas menunjukan pengertian bahwa pada diri setiap orang kedalaman atau kesempurnaan ilmu atau taqwa. Hal ini tentu sangat erat kaitannya dengan fungsinya sebagai pendidik. Ia tidak akan dapat memberikan pendidikan yang baik, bila ia sendiri tidak memperhatikan dirinya sendiri.Di samping itu Allah SWT juga mengisyaratkan bahwa tugas pokok Rasulullah adalah mengajarkan Al-kitab dan Al-Hikmah kepada manusia serta mensucikan mereka, yakni mengembangkan dan membersihkan jiwa mereka. Sebagaimana Allah SWT, menyebutkannya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 129 : “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat engkau dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab an Al-Hikmah serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha bijaksana’.[18]Ayat ini menerangkan bahwa sebagai seorang pendidik yang agung, beliau tidak hanya mengajarkan ilmu, tapi lebih dari itu, dimana ia juga mengemban tugas untuk memelihara kesucian manusia. Untuk itu guru sebagai pendidik juga harus memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kesucian atau fitrah anak didiknya sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.Berdasarkan Firman Allah SWT di atas, Al-Nahlawi menyimpulkan bahwa tugas pokok (peran utama) guru dalam pendidikan Islam adalah sebagai berikut :

1. Tugas pensucian. Guru hendaknya mengembangkan dan membersihkan jiwa peserta didik agar dapat mendekatkan diri kepada Allah serta menjauhkannya dari keburukan dan menjaganya agar tetap berada pada fitrahnya.

2. Tugas pengajaran. Guru hendaknya menyampaikan beberapa pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik untuk diterjemahkan dalam tingkah laku dan kehidupannya.[19]

Page 6: Bahan en Rosman

Peran dan fungsi yang cukup berat untuk diemban ini tentu saja membutuhkan sosok seorang guru atau pendidikan yang utuh dan tahu dengan kewajiban dan tanggung jawab sebagai pendidik. Pendidik itu harus mengenal Allah dalam arti yang luas dan Rasul serta memahami risalah yang dibawanya.Di samping memiliki kompetisi bidang pengetahuan yang menjadi disiplin ilmu dan profesionalitasnya seorang guru harus memiliki sifat-sifat pendidik yang baik, terutama oleh guru agama.Muhammad Athiyah Al-Abrasyi menyebutkan tujuh sifat yang harus dimiliki guru:

1. Seorang guru harus memiliki sifat zuhud yaitu tidak mengutamakan untuk mendapat materi dalam tugasnya, melainkan karena mengharapkan keridlaan Allah semata-mata.

2. Seorang guru memiliki jiwa yang bersih dari sifat dan akhlak yang buruk.3. Seorang guru harus ikhlas dalam melaksanakan tugasnya4. Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya.5. Seorang guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai seorang bapak, sebelum ia menjadi seorang

guru.6. Seorang guru harus mengetahui bakat, tabiat dan watak murid-muridnya.7. Seorang guru harus menguasai bidang studi yang diajarkan.[20]

Sifat tersebut di atas garis besarnya dibagi menjadi sifat yang berkaitan dengan kepribadian dan sifat yang berkaitan dengan keahlian akademik.Sifat-sifat tersebut bisa ditambah dengan sifat-sifat sekunder misalnya guru tersebut sebaiknya memiliki sifat suka pada seni atau berjiwa humor. Sifat lainnya adalah seorang guru harus dapat melakukan kerjasama dengan orang tua murid, terutama pada murid yang kurang mampu menerima pelajaran atau memiliki kelainan sifat dengan murid-murid lainnya, dan lain-lain.

Menurut Kamus Dewan, guru bermaksud pengajar, pendidik atau pengasuh. Seorang guru ialah merupakan pembimbing dalam proses pembelajaran. Menurut Mok Soon Sang (1990) pula, guru merupakan seorang ahli masyarakat yang mempunyai perhubungan sosial yang saling berkait rapat dengan masyarakat berstatus. Guru merupakan tenaga ikhtisas di dalam bidang perguruan yang dipertanggungjawab untuk mendidik pelajar di sekolah. Guru juga sebagai anggota masyarakat, harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, guru harus menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antara manusia dan sebagai anggota masyarakat, guru mempunyai keterampilan membina kelompok, berkerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan sesuatu masalah.

Dalam bahasa Arab pula dipanggil sebagai mudarris yang bermaksud sebagai pengajar. Walau bagaimanapun dalam islam guru itu bukan sahaja bertugas sebagai pengajar sahaja. Mereka akan dipanggil dengan pelbagai penggilan yang merujuk kepada tanggungjawab guru

Page 7: Bahan en Rosman

yang sebenar. Antara pnggilan tersebut ialah al-Mu’allim, al-Murabbi, al-Mu’addib dan al-Mursyid. Al-Mu’allim bermaksu menyampaikan ilmu yang benar. manakala al-Murabbi pula merujuk kepada menjayakan proses tarbiah atau mendidik. Al-Mu’addib pula bermaksud mengajar adab dan budi pekerti dan al-Mursyid yang bermaksud membentuk kepimpinan insan.

Antara fungsi dan peranan guru ialah guru sebagai pendidik dan pengajar haruslah memiliki kestabilan emosi, ingin memajukan pelajar, bersikap realistik, bersikap jujur dan terbuka, peka terhadap perkembangan terutamanya dalam inovasi pendidikan. Maka guru harus memiliki dan menguasai berbagai jenis bahan pelajaran, menguasai teori dan praktikal pendidikan, menguasai kurikulum dan metodologi pengajaran.

https://books.google.com.my/books?id=dzbA5Dv3WLIC&pg=PA182&lpg=PA182&dq=guru+pendidikan+khas&source=bl&ots=kGmSUzZkzH&sig=ojuBXaOEuAUCPs3T-fjUre-wYLY&hl=en&sa=X&sqi=2&redir_esc=y#v=onepage&q=guru%20pendidikan%20khas&f=false

DEFINISI PENDIDIKAN KHASPendidikan khas bererti program yang dirancang khusus untuk memenuhi pelbagai keperluan murid-murid khas. Pengajaran dan pembelajaran program ini menggunakan teknik yang bersesuaian dengan murid-murid khas. ini termasuk menggunakan sumber dan peralatan khas untuk membantu pembelajaran murid-murid khas.

Definisi Pendidikan Khas :

"Satu bentuk pendidikan yang disediakan untuk memenuhi keperluan kanak-kanak berkeperluan khas"

Page 8: Bahan en Rosman

Hallahan dan Kauffman(2006)

"Pendidikan Khas merupakan program pengajaran khusus yang direka bentuk bagi memenuhi keperluan pelajar luar biasa. Ia mungkin memerlukan penggunaan bahan-bahan, peralatan dan kaedah pengajaran khusus"

Gargiulo(2003)

"Pendidikan khas adalah pengajaran yang direka bentuk khusus bagi memenuhi keperluan kanak-kanak yang kurang upaya. Pengajaran ini mun gkin dikelolakan dalam bilik darjah, di rumah, di hospital atau institusi lain"

Friend (2005)

"Program Pendidikan Khas di Malaysia merupakan satu usaha yang berterusan menggalakkan perkembangan optima seseorang sebagai seorang yang berkemahiran, berhaluan, berupaya, beriman, berdikari, mampu merancang dan mampu menguruskan serta menyedari potensi diri sebagai seorang individu dan ahli masyarakat yang seimbang dan produktif selaras dengan Falsafah Pendidikan Negara"

Mansor (2005)

DEFINISI PENDIDIKAN KHAS

Pendidikan khas ialah satu bidang profesion yang berkaitan dengan kaedah , teknik dan penyelidikan yang tersendiri. Kesemua ini menumpukan ke arah pengurusan dan pembelajaran yang baik bagi menilai dan mematuhi kehendak-kehendak khas. Dari segi praktiknya pendidikan khas merupakan pendidikan secara individual dengan kaedah-kaedah pengurusan yang bersistematik dari segi susunan fizikal, alatan-alatan khas dan kaedah pengajaran khas. Kesemua intervensi-intervensi yang dibuat ini semata-mata untuk menolong kanak-kanak khas untuk mencapai kepuasan diri dari segi akedemik dan vokasional untuk membolehkan mereka berdikari.

Pendidikan Khas bererti program yang dirancang khusus untuk memenuhi pelbagai keperluan murid-murid khas. Ini termasuk pengunaan bahan-bahan khas, peralatan khas, teknik pengajaran dan pembelajaran mengikut tahap kebolehan dan keupayaan murid.

Ia bertujuan untuk MENDIDIK dan MEMBENTUK murid melalui

 perkembangan mental

 kestabilan emosi

 integrasi sosial

“ Pendidikan khas merujuk pada pendidikan bagi kanak-kanak luar biasa iaitu kanak-kanak yang dari segi intelek,fizikal, social dan emosi yang tidak mencapai pertumbuhan dan penyuburan biasa hinggakan mereka tidak dapat faedah sepenuhnya daripada rancangan sekolah biasa.”

Page 9: Bahan en Rosman

( Chua Tee Tee &Koh Boh Boon, 1992)

“ Kanak-kanak yang kebolehanya menyimpang daripada norma biasa, samada di bawah purata atau di atas purata. Sehubungan dengan tu mereka memerlukan pendidikan yang khas , kurikulum khas , alatan khas dan guru khas. Kanak-kanak khas termasuk kanak-kanak pintar dan bermasalah pembelajaran.”

(Heward & Orlansky ,1980)

“ Kanak-kanak Khas perlu dibantu untuk mencapai potensi maksima mereka dari segi

jasmani, emosi, sosial dan interlek dengan menyediakan pendidikan yang dirancang secara induvidu

dan sistematik.”

“ Kanak-kanak bermasalah pembelajaran merupakan golongan kanak-kanakyang telah

dikenal pasti dan disahkan oleh professional klinik sebagai mengalami kecacatan yang

mengganggu proses pembelajaran . kecacatan yang dialami boleh dikategorikan mengikut tahap

kefungsian kanak-kanak dalam kebolehan kognitif ,sosial , komunikasi dan kemahiran

perkembangan.

( Kem . Pendidikan Malaysia)

“ Pendidikan yang disediakan untuk memenuhi keperluan kanak-kanak berkeperluan khas.

( Hallahan dan Kauffman 2006)

“ Program pengajaran khusus yang direka bentuk untuk memenuhi keperluan pelajar luar biasa. Ia

mungkin memerlukan penggunaan bahan-bahan peralatan dan kaedah pengajaran khusus.( Gargiulo

2003)

Pendidikan khasDaripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.

×Sign into your Wajam account and discover what your friends have shared

Twitter

Page 10: Bahan en Rosman

Facebook

Pendidikan khas adalah perkhidmatan dan kemudahan pendidikan yang disediakan untuk individu berkeperluan khas, atau kurang upaya, yang terdiri daripada mereka yang mengalami kecacatan mental, bermasalah pembelajaran, gangguan emosi dan tingkah laku, gangguan komunikasi(pertuturan dan bahasa), hilang pendengaran, hilang penglihatan atau darjah penglihatan yang rendah, kecacatan fizikal dan golongan pintar cerdas.

Di Malaysia[sunting | sunting sumber]

Kementerian Pelajaran Malaysia menurut Akta Pendidikan 1996, Peraturan-peraturan Pendidikan (Pendidikan Khas 1997 Bahagian II 3(2) menyediakan pendidikan khas dan kemudahan untuk murid bermasalah penglihatan dan pendengaran, manakala pendidikan khas integrasi pula adalah untuk yang bermasalah pembelajaran, penglihatan, dan pendengaran.

Ia diwujudkan di peringkat prasekolah, sekolah harian biasa rendah dan menengah serta sekolah menengah teknik atau vokasional, dengan menggunakan pendekatan pengajaran berasingan dan separa inklusif. Tempoh pengajian bagi sekolah rendah adalah selama enam tahun, manakala bagi sekolah menengah pula selama lima tahun dan dilanjutkan sehingga dua tahun maksimum mengikut keperluan murid.

Bilangan murid pendidikan khas rendah dan menengah di seluruh Malaysia adalah seramai 2912, manakala guru pula ialah seramai 630. Terdapat sebanyak 28 buah sekolah rendah, iaitu lima(kanak-kanak buta), dan 23 (kanak-kanak pekak). Manakala bagi sekolah menengah rendah pula, terdapat tiga buah sekolah pendidikan khas iaitu, satu (kanak-kanak buta) dan tiga (kanak-kanak pekak). Bilangan murid pendidikan khas integrasi pula adalah seramai 11 961, manakala gurunya pula adalah seramai 2587 orang.

Syarat-syarat[sunting | sunting sumber]

Syarat-syarat kemasukan ke sekolah pendidikan khas pula adalah; Tadika(berusia tidak kurang 6 tahun), Sekolah Rendah(berusia 6+ hingga 14+ tahun) dan Sekolah Menengah (13+ hingga 19+ tahun. Semua kanak-kanak ini mestilah mendapat pengesahan daripada doktor terlebih dahulu dan dapat menguruskan diri sendiri tanpa bantuan individu atau orang lain.

PA ITU PENDIDIKAN KHAS?

APA ITU PENDIDIKAN KHAS?

Pendidikan Khas ialah suatu program pengajaran yang direka bentuk berpandukan ciri-ciri individu untuk memenuhi keperluan individu yang berpendidikan khas. Matlamat paling penting dalam pendidikan khas ialah untuk mencari dan membangkitkan keupayaan kanak-kanak berkeperluan khas. Pengajarannya yang bercorak individu direka untuk memenuhi keperluan pendidikan yang berkaitan dengan

Page 11: Bahan en Rosman

murid-murid kurang upaya. Pendidikan khas menyediakan peluang pembelajaran yang tidak disediakan dalam kurikulum biasa atau perkhidmatan sekolah biasa.

DEFINISI PENDIDIKAN KHAS

Pendidikan khas ialah pengajaran yang direka bentuk untuk memenuhi

keperluan istimewa kanak-kanak berpengetahuan khas ( Hallahan &Kaufman 2000)

Mengikut Heward (2000) pula pendidikan khas boleh diterangkan dalam pelbagai perspektif. Pendidikan khas sebagai intervensi iaitu proses mencegah, menghapus

atau mengatasi halangan yang mungkin menyebabkan pelajar daripada penyertaan aktif dalam sekolah atau masyarakat. Oleh itu Pendidikan Khas secara umumnya didefinisikan sebagai kaedah-kaedah yang dibentuk khusus untuk memenuhi keperluan kanak-kanak yang mengalami pelbagai kecacatan / kurang upaya. Ia merupakan satu program pendidikan yang ditujukan kepada golongan kurang upaya dari segi intelek, fizikal dan emosi serta sosialnya yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal. 

SIAPAKAH KANAK-KANAK KHAS?

Kanak-kanak yang berbeza daripada kanak-kanak yang sederhana ataupun biasa ( 1) dalam ciri-ciri mental ( 2) keupayaan deria ( 3) dalam ciri-ciri saraf dan otot atau fizikal ( 4) dalam tingkah laku social- emosi ( 5) dalam keupayaan komunikasi atau ( 6) dalam pelbagai kekurangan sehinggakan ia memerlukan amalan-amalan sekolah yang diubahsuai atau perkhidmatan pendidikan khas supaya ia boleh berkembang sehingga kemampuan maksima.

VISI PENDIDIKAN KHAS

Page 12: Bahan en Rosman

Menyediakan perkhidmatan yang berkualiti kepada murid-murid berkeperluan khas ke arah kecemerlangan hidup sejajar dengan hasrat Falsafah Pendidikan Kebangsaan.

MISI PENDIDIKAN KHAS

Menyediakan perkhidmatan yang berkualiti kepada murid-murid berkeperluan khas untuk menjadikan mereka insan yang dapat berdikari, berjaya dalam hidup dan memberikan sumbangan bakti kepada masyarakat dan negara.

PERISTIWA PENTING YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KHAS

1)DEKLARASI HAK-HAK KEMANUSIAAN SEJAGAT ( 1948) meliputi hak bagi setiap individu mendapat pendidikan yang menekankan ‘ keperluan –keperluan pembelajaran untuk orang kurang upaya menuntut perhatian khusus. Langkah-langkah perlu diambil untuk menyediakan persamaan akses kepada pendidikan untuk semua kategori orang kurang upaya sebagai bahagian yang sepadu dalam sistem pendidikan.

2)Pada tahun 1959 PERTUBUHAN BANGSA-BANGSA BERSATU( PBB) telah mengisytiharkan HAK KANAK-KANAK SEDUNIA dimana mereka berhak mendapat penjagaan yang khusus dan bimbingan mengikut kecacatan yang dialami serta peluang menjadi kanak-kanak normal.

3)AKTA PELAJARAN 1961 dalam bahagian 1 ( tafsiran)- dinyatakan bahawa sekolah khas bermakna sekolah yang menyediakan layanan yang khas untuk kanak-kanak kurang upaya.

4)LAPORAN JAWATANKUASA KABINET ( 1978)- mengkaji dasar perlaksanaan pelajaran melalui PERAKUAN 169 merupakan satu titik tolak yang membawa kepada satu penekanan dan tumpuan yang jelas kepada perkembangan Pendidikan Khas di Malaysia. Di mana tanggungjawab kementerian tertentu adalah sebagaimana berikut:

 Tanggungjawab Kementerian Pendidikan terhadap pendidikan kanak-kanak yang bermasalah penglihatan, pendengaran, pembelajaran( terencat akal ) yang boleh didik.

 Tanggungjawab Kementerian Kebajikan Masyarakat terhadap pendidikan kanak-kanak yang kurang upaya fizikal, terencat akal sederhana dan teruk serta kanak-kanak spastic.

 Tanggungjawab Kementerian Kesihatan untuk mengenalpasti diperingkat awal dan menyaring kanak-kanak yang dilahirkan dalam keadaan yang berisiko

Page 13: Bahan en Rosman

Selain daripada itu dalam Laporan jawatankuasa Kabinet tersebut juga Akta Pelajaran 1961 telah disemak semula dan digantikan dengan Akta Pendidikan 1996.

SIAPAKAH KANAK-KANAK BERKEPERLUAN KHAS

Kanak-kanak lazimnya setelah melalui suatu program pendidikan, jurang perbezaan penguasaan mereka dapat dikurangkan. Namun terdapat sekumpulan kecil kanak-kanak di mana cirri-ciri mental, fizikal atau emosi mereka yang berbeza daripada norma sehingga mereka memerlukan program pendidikan yang khusus iaitu Pendidikan Khas. Ini termasuklah juga kanak-kanak yang mempunyai kebolehan yang jauh tinggi dari norma umur mereka. Kumpulan pelajar ini merupakan kanak-kanak berkeperluan khas.

SIAPAKAH KANAK-KANAK BERKEPERLUAN KHAS

Kanak-kanak lazimnya setelah melalui suatu program pendidikan, jurang perbezaan penguasaan mereka dapat dikurangkan. Namun terdapat sekumpulan kecil kanak-kanak di mana cirri-ciri mental, fizikal atau emosi mereka yang berbeza daripada norma sehingga mereka memerlukan program pendidikan yang khusus iaitu Pendidikan Khas. Ini termasuklah juga kanak-kanak yang mempunyai kebolehan yang jauh tinggi dari norma umur mereka. Kumpulan pelajar ini merupakan kanak-kanak berkeperluan khas.

JENIS-JENIS MASALAH MURID-MURID BERKEPERLUAN KHAS

 Kerencatan akal

 Masalah Penglihatan

 Masalah Pendengaran

 Masalah tingkah laku/emosi

 Masalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

 Palsi Serebral

 Masalah pembelajaran spesifik

 Masalah komunikasi dan bahasa

 Masalah Autisme

 Masalah pintar cerdas

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KHAS

Page 14: Bahan en Rosman

PENYAMPAIAN

Penyampaian pembelajaran dengan menggunakan kaedah tertentu. Contohnya penggunaan bahasa isyarat.

KAEDAH PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Strategi pengajaran yang khusus yang sesuai dengan jenis ketidakupayaan murid.

PERALATAN

Alat yang membantu proses pendidikan seperti alat bantuan pendengaran bagi kanak-kanak pekak dan mesin Brailler bagimereka yang buta.

BILANGAN PELAJAR DALAM KELAS

Bilangan pelajar dalam kelas Pendidikan Khas di Malaysia ialah 5-10 orang murid dan jumlah ini dalam proses penambahbaikan sehingga menjadi nisbah guru-murid 1:1 pada masa akan datang.

GURU PENDIDIKAN KHAS TERLATIH

Guru-guru dilatih khas untuk mengajar kanak-kanak berkeperluan khas seperti masalah pembelajaran, masalah penglihatan dan masalah pendengaran. 

PENGUBAHSUAIAN KURIKULUM

Kandungan kurikulum diubahsuai dengan mengambil kira jenis keupayaan murid.

AKTIVITI KOKURIKULUM

Diubahsuai dengan jenis murid berkeperluan khas

http://www.moe.gov.my/v/Program-Pendidikan-Khas-Integrasi-Informasi-Program

APA ITU PENDIDIKAN KHAS ? Download PPKIApa itu Program Pendidikan Khas Integrasi ?Sekolah-sekolah yang mempunyai kelas untuk murid khas yang ditadbir sepenuhnya oleh Jabatan Pelajaran Negeri ,

Kementerian Pelajaran Malaysia

Siapa yang boleh mendaftar di Program Pendidikan Khas Integrasi (PPKI)?

Page 15: Bahan en Rosman

o Murid bermasalah penglihatan

o Murid bermasalah pendengaran

o Murid bermasalah pembelajaranPendidikan khas merujuk pada pendidikan bagi kanak-kanak luar biasa, iaitu ‘kanak-kanak yang dari segi intelek, fizikal,

sosial atau emosi, tidak mencapai pertumbuhan dan penyuburan biasa, hinggakan mereka tidak mendapat faedah

sepenuhnya daripada rancangan sekolah biasa’ (Chua,1982)

Pendidikan Khas ialah subsistem dalam sistem pendidikan, yang Bertanggungjawab mengadakan peruntukkan

kemudahan dan keistimewaan bagi membantu kanak-kanak dan belia yang bersifat luar biasa. (Gearhart dan

Weishahn,1980)

CIRI – CIRI MURID BERKEPERLUAN KHAS

o Autisme

o Epilepsi

o Pintar Cerdas dan Berbakat

o Lembam

o Cerebral Palsy

o Acalculia

o Discalculia

o Disgrafia

o Sindrom Down

o Disleksia 

FALSAFAH PENDIDIKAN KHAS

Pendidikan Khas di Malysia adalah satu usaha yang berterusan untuk melahirkan insan yang berkemahiran, berhaluan,

berupaya, beriman, berdikari, mampu merancang dan mengurus kehidupan serta menyedari potensi diri sendirir

seabgai seorang individu dan ahli masyarakat yang seimbang dan produktif selaras dengan Falsafah Pendidikan

Kebangsaan

HURAIAN FALSAFAH PENDIDIKAN KHAS

Melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Falsafah Pendidikan Khas

Page 16: Bahan en Rosman

Memperseimbangkan peluang-peluang pendidikan dalam aspek peruntukan kewangan, pakar khidmat sokongan

khas, peruntukan fizikal, pembangunan dan lain-lain.

Menyediakan perkembangan kemahiran intelek dan psikomotor secara menyeluruh dan bersepadu untuk

menghasilkan individu yang terpelajar dan seimbang dalam masyarakat.

Menekankan Pendidikan Bagi Semua (Education for all).

Segala program yang dirancang dan dibentuk hendaklah berlandaskan kebolehan kefungsian, bukan kepada kategori

/ labelling.

Memperkukuhkan keadaaan bahawa kanak-kanak dengan keperluan-keperluan khas pada asasnya adalah kanak-

kanak dan pergaulan berterusan dengan kanak-kanak biasa adalah berfaedah; kelas khas rancangan percantuman,

normalisasi, persekitaran yang tidak terhad, intergrasi sosial, intergrasi berfungsi, intergrasi setempat dan pengsealiran

(mainstreaming).

Menghasilkan individu yang mempunyai kesedaran, semangat, kesetiaan, aspirasi dan nilai yang tinggi agar dapat

bersatu dan membentuk perpaduan di kalangan masyarakat majmuk.

Menghasilkan sumber tenaga manusia untuk pembangunan ekonomi negara.

Menyediakan individu yang mempunyai nilai moral yang tinggi, sahsiah yang baik, bertanggungjawab, berdisiplin dan

progresif agar dapat memberi sumbangan dalam pembangunan bangsa dan negara.

Menyediakan kanak-kanak dengan keperluan-keperluan pendidikan khas dengan program seperti yang diberi kepada

kanak-kanak biasa dan belajar bersama-sama mereka.

Pendidikan khas adalah sebahagian dari pendidikan biasa dengan pengubahsuaian dimana perlu.

Melaksanakan Rancangan Pendidikan Individu (IEP).

Mewujudkan norma-norma yang berteraskan keperluan-keperluan khas dari aspek tenaga pendidikan khas dan

tenaga khidmat sokongan khas seperti jurupulih pertuturan/bahasa, guru khas audiologi/guru khas pakar perunding,

guru khas beredar (intinerant teacher) dan lain-lain.

Menekankan pendekatan pendidikan dan pemulihan yang terdiri daripada pasukan multi disciplinary.

Menekankan pembekalan perkhidmatan-perkhidmatan yang bersifat pencegahan awal daripada yang bersifat

pemulihan.

Page 17: Bahan en Rosman

Mewujudkan program transisi bagi murid-murid dan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas

untuk mendapatkan penyesuaian dalam budaya kerja.

Menghasilkan program-program yang berteraskan pra-vokasional dan vokasional supaya murid-murid dan pelajar-

pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas mempunyai kemahiran-kemahiran bekerja sendiri.

Menghasilkan perkhidmatan-perkhidmatan program yang menekankan kepada pelbagai model perkhidmatan.

Menentukan supaya pelajar-pelajar dengan keperlaun-keperluan khas rancangan percantuman sekolah biasa terlibat

dalam cadangan kombinasi mata pelajaran efektif di tingkatan IV untuk persediaan peperiksaan SPM.

Menentukan perlaksanaan kombinasi mata pelajaran efektif di tingkatan IV di sekolah menengah khas untuk

persediaan SPM.

Menentukan supaya sebilangan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas cacat penglihatan dan

rabun dapat mengambil peperiksaan SPM(Vokasional).

Menentukan pelajar-pelajar dengan keperluan pendidikan khas cacat pendengaran di sekolah menengah pendidikan

khas mengambil peperiksaan Majlis Latihan Vokasional Kebangsaan Kementerian Sumber Manusia.

Menentukan sebilangan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas cacat pendengaran di SMP

Khas Vokasional mengambil peperiksaan SPMV dan MLVK.

Menentukan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas cacat pendengaran di kelas-kelas khas

rancangan percantuman mengambil peperiksaan Majlis Latihan Vokasional Kebangsaan Kementerian Sumber Manusia

di bawah sayap Vokasional.

 

RANCANGAN PENDIDIKAN INDIVIDU

( RPI)

 

Dengan RPI, ibu bapa dan guru dapat bekerjasama dalam beberapa aspek seperti menentukan keperluan

pembelajaran murid, keperluan bagi mencapai keperluan itu dan hasil pembelajaran yang dijangkakan. RPI disemak

dan diteliti apabila berlaku perubahan dalam keperluan pembelajaran murid.

Penulisan RPI adalah komitmen pihak sekolah bagi menyediakan sumber-sumber yang diperlukan dan dipersetujui

bersama. Dengan adanya RPI, pencapaian murid dapat dilihat dengan jelas dan dapat bertindak sebagai penilaian bagi

Page 18: Bahan en Rosman

murid ituu dalam mencapai matlamat objektif. Di samping itu, RPI juga adalah satu titik pertemuan bagi menyelesaikan

isu yang mungkin timbul dengan wujudnya kesepakatan antara pelbagai pihak.

 

CIRI-CIRI RANCANGAN PENDIDIKAN INDIVIDU

Rancangan Pendidikan Individu yang dibentuk perlu mengandungi ciri-ciri berikut :

a) KomprehensifRPI merangkumi aspek ketidakupayaan murid, termasuk aspek komunikasi, tingkah

laku, sosial, pengurusan diri, akademik, kemahiran motor kasar dan koordinasi motor-

tangan, kemahiran vokasional dan transisi, perkhidmatan yang berkaitan penempatan

yang diperlukan sama ada di program biasa, vokasional ataupun pendidikan khas.

b) SpesifikMatlamat dan objektif bagi RPI dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat

diperhatikan dan diukur.

c) Mengikut urutanRPI dibentuk berdasarkan urutan perkembangan dan fungsi kemahiran.

d) Realistik dan sesuaiMatlamat dan objektif yang dinyatakn dalam RPI perlu sesuai dengan tahap fungsi dan

kadar perkembagan sedia ada setiap murid.

e) Difahami

RPI direkodkan dengan menggunakan bahasa yang difahami oleh para profesional dan

juga ibubapa dan dapat menjejaskan apa yang perlu diketahui.

f) DipersetujuiRPI adalah program yang dipersetuujui ibubapa, guru, murid dan professional lain

yang terlibat. 

Pendidikan merupakan satu wadah utama untuk pembangunan sesebuah negara. Pendidikan yang baik ialah pendidikan untuk semua dan

Page 19: Bahan en Rosman

merangkumi segala aspek yang diperlukan oleh setiap murid mengikut perbezaan murid. Ia selaras dengan Falsafah Pendidikan Kebangsaan iaitu “Pendidikan adalah usaha berterusan ke arah memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bagi melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara”. Oleh itu, pendidikan yang khusus dan bersesuaian dengan keperluan dan kebolehan kanak-kanak yang pelbagai juga perlu disediakan.

         Di Malaysia, pendidikan khas telah mendapat perhatian semua pihak apabila Akta Pendidikan 1996 menyatakan, program pendidikan khas di sekolah kerajaan dan bantuan kerajaan layak diikuti oleh murid dengan keperluan khas yang boleh dididik, iaitu;

“Jika dia mampu menguruskan diri sendiri tanpa bergantung kepada bantuan orang lain dan disahkan oleh suatu panel yang terdiri daripada pengamal perubatan, pegawai daripada Kementerian Pendidikan dan pegawai daripada Jabatan Kebajikan Masyarakat, sebagai berupaya mengikut program pendidikan kebangsaan.”

Sehubungan dengan itu, pendidikan khas di Malaysia pada masa kini adalah di bawah tanggungjawab empat kementerian iaitu Kementerian Kesihatan, Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat, Kementerian Pelajaran Malaysia, Kementerian Pengajian Tinggi dan Kementerian Sumber Manusia. Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat bertanggungjawab menyediakan perkhidmatan kepada kanak-kanak yang cacat fizikal, terencat akal sederhana dan teruk serta kanak-kanak spastik atau terencat. Manakala Kementerian Kesihatan pula bertanggungjawab menyaring dan mengenalpasti kanak-kanak yang dilahirkan dalam keadaan berisiko. (Jamila K.A Mohamed, 2006)

            Jamila K.A Mohamed (2006) menyatakan bahawa pendidikan khas adalah pengajaran yang direka bentuk bagi memenuhi keperluan pendidikan murid dengan keperluan khas. Pendidikan ini dirancang secara teratur serta dinilai keberkesanannya secara teliti bagi membantu murid dengan keperluan khas mencapai tahap berdikari tinggi dan kejayaan hidup yang memuaskan.

            Berdasarkan Akta Pendidikan 1996 di bawah Peraturan-peraturan Pendidikan Khas (1997), program pendidikan khas bererti suatu program yang disediakan di sekolah khas bagi murid-murid yang mempunyai kecacatan penglihatan ataupun kecacatan pendengaran. Selain itu, program pendidikan khas juga diertikan sebagai suatu program percantuman di sekolah biasa bagi murid-murid yang mempunyai kecacatan penglihatan ataupun kecacatan pendengaran atau mempunyai

Page 20: Bahan en Rosman

masalah pembelajaran dan program pendidikan inklusif bagi murid-murid dengan keperluan khas yang dapat menghadiri di dalam kelas biasa bersama-sama dengan murid-murid biasa. (Jamila K.A Mohamed, 2006).

            Program Pendidikan Khas di Malaysia terdiri daripada tiga kategori yang utama iaitu Program Pendidikan Khas Bermasalah Pendengaran, Program Pendidikan Khas Bermasalah Penglihatan dan Program Pendidikan Khas Integrasi. Ketiga- tiga program ini disediakan dari peringkat prasekolah sehinggalah sekolah menengah. Disamping itu, pendidikan teknik dan vokasional juga disediakan untuk ketiga-tiga kategori ini, khususnya bagi masalah pendengaran. Malah pelajar masalah pendengaran yang berkelayakan dapat meneruskan pengajian mereka di politeknik yang menjalankan program pendidikan secara inklusif.

            Secara umumnya, masyarakat melabelkan orang yang memerlukan keperluan khas sebagai orang cacat,kurang upaya dan ketidaksempurnaan. Menurut Noriati A.Rashid et al. (2011), kumpulan berkeperluan khas merujuk kepada kanak-kanak istimewa (luar biasa atau tercabar dari segi intelek, jasmani, sosial atau emosi). Kumpulan ini dianggap sebagai istimewa kerana ibu bapa dan guru menumpukan perhatian yang lebih berbanding murid-murid normal. Antaranya murid yang menghadapi penyakit autisme, sindrom down, masalah pembelajaran disleksia, lewat perkembangan cerebral palsy, kecacatan pendengaran dan penglihatan, pintar cerdas, kecelaruan tingkah laku dan lain-lain lagi. Berdasarkan Akta Pendidikan 1996 di bawah Peraturan-peraturan Pendidikan Khas (1997), murid-murid dengan keperluan khas bermaksud murid-murid yang mempunyai kecacatan samaada penglihatan, pendengaran ataupun masalah pembelajaran. (Jamila K.A Mohamed, 2006)

2.0 PERKEMBANGAN      

2.1  PERANAN GURU PENDIDIKAN KHAS

            Mengikut Kamus Dewan (Edisi Ke-4), guru adalah orang yang mengajar, pendidik, pengajar dan juga pengasuh. Oleh sebab itu, peranan dan tanggungjawab seorang guru sangat memberi impak yang besar dan mendalam dalam diri setiap murid. Menurut Tokoh Guru Peringkat Negeri Kedah, Abdul Rahim Mohd Said (Utusan Online, 2008), beliau menyatakan bahawa setiap guru perlu memberi keutamaan kepada pelajar dan ibu bapa mereka sera tahu apa keperluan pelajar bagi menjadi seorang guru yang baik. Ia sejajar dengan Falsafah Pendidikan Guru iaitu “ Guru yang berpekerti mulia, berpandangan progresif dan saintifik, bersedia menjunjung aspirasi negara serta menyanjung warisan kebudayaan negara, menjamin pembangunan individu dan memelihara suatu masyarakat yang bersatu padu, demokratik, progresif dan berdisiplin.”

Page 21: Bahan en Rosman

            Profesion guru merupakan suatu pekerjaan yang amat mulia di sisi Allah S.W.T. dan banyak hadis Rasulullah S.A.W yang menyarankan umat manusia untuk menjadi pendidik atau penuntut ilmu yang menabur bakti mengajar orang lain apatah lagi menjadi guru pendidikan khas yang telah berbakti mengajar murid-murid istimewa yang memerlukan kesabaran yang sangat tinggi.

Peranan guru sangat besar apabila mereka dianggap sebagai pengajar kerana tugas utama guru di dalam bilik darjah adalah menyampaikan ilmu pengetahuan berdasarkan sukatan pelajaran serta mendidik murid-murid supaya menjadi insan yang bermoral tinggi. Untuk mencapai objektif ini, guru sebagai pengajar hendaklah merancangkan aktiviti pengajaran yang sesuai, alat bantu mengajar untuk meningkatkan keberkesanan pengajaran dan pembelajaran, melaksanakan rancangan mengajar yang telah disediakan dan membuat penilaian atas segala aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang telah dijalankan. Melalui maklum balas yang diperoleh daripada penilaian, guru dapat menambahbaikkan proses pengajaran dan pembelajaran. Kaedah pembelajaran yang baharu mengikut masalah perlu diwujudkan apabila penambahbaikkan diperlukan. Oleh sebab itu, guru haruslah menggunakan pendekatan yang kreatif dan kritis untuk menarik minat murid dalam pengajaran dan pembelajaran. Cikgu Donny Chin (Utusan Online, 2011), menyatakan bahawa mendidik pelajar kelas pendidikan khas bukan sahaja memerlukan kesabaran tetapi perlu pendekatan kreatif dan kritis dalam pembelajaran kerana setiap pelajar pendidikan khas di dalam sesebuah kelas memerlukan kaedah pengajaran tersendiri.

            Guru juga dianggap sebagai pengurus apabila mereka diperlukan untuk mengurus rutin bilik darjah, mengurus murid supaya menjalankan tugas seperti menjaga kebersihan kelas, menjaga disiplin pelajar dan sebagainya. Kecekapan guru menjalankan tugas sebagai pengurus akan mewujudkan suasana sosioemosi yang sihat, disiplin kelas yang mantap dan keadaan bilik darjah yang kondusif dan sesuai untuk meningkatkan keberkesanan pengajaran dan pembelajaran. Selain itu, guru pendidikan khas juga bertanggungjawab untuk menyimpan rekod-rekod peribadi murid mereka. Rekod peribadi mereka sangatlah penting kepada individu lain untuk mendapatkan maklumat dan sebaginya. Guru juga perlulah sentiasa mengemaskini rekod peribadi murid-murid ini supaya perkembangan terbaru mereka dapat diperbaharui.

            Kaunselor juga seringkali dikaitkan dengan guru pendidikan khas. ia berlaku apabila mereka seringkali mempunyai anggapan positif terhadap pelajar mereka. Mereka tidak pernah menganggap pelajar mereka mempunyai masalah yang tidak boleh diselesaikan. Justeru itu, mereka sentiasa menerima pelajar mereka tanpa syarat. Guru Pendidikan Khas juga dianggap kaunselor apabila murid-murid mengalami masalah sosioemosi seperti rasa takut, kecewa, bosan dan sebagainya serta masalah pembelajaran hendaklah dibimbing supaya murid dapat

Page 22: Bahan en Rosman

membina keyakinan diri. Sebagai contoh Cikgu Alizah Abdul Malek, Guru Penolong Kanan Pendidikan Khas, Sekolah Menengah Kebangsaan Kolombong telah mengatakan bahawa beliau bukan sahaja mengajar di sekolah malah pernah diminta oleh ibu bapa pelajar supaya menelefon dan mengejutkan anak mereka yang enggan ke sekolah (Utusan Online, 2011). Ini membuktikan bahawa peranan guru pendidikan khas sebagai kaunselor yang sentiasa menyelesaikan masalah murid walaupun masalah berlaku di luar sekolah. Lain pula dengan Cikgu Norfadzilah Abu Samad dari Sekolah Menengah Danau Kota apabila terdapat pelajar istimewa yang dirasakan berpotensi, dia akan membawa mereka pulang ke rumah selepas sekolah dan mengajar cara-cara pengurusan diri. (Kosmo, 2008).

2.2 CIRI-CIRI GURU PENDIDIKAN KHAS

            Guru adalah orang yang penting dalam riwayat hidup setiap individu sehinggakan ada pendapat yang mengatakan, “Saya suka subjek itu kerana saya sukakan cara guru itu mengajarnya”. Apabila kanak-kanak itu mula bersekolah sehinggalah mereka meningkat dewasa, mereka sentiasa berhadapan dengan guru serta interaksi juga sering berlaku. Guru mengajar, membimbing, menegur, memuji, memujuk dan memarahi pelajar-pelajarnya adalah situasi yang sentiasa berlaku semasa pengajaran dijalankan. Dalam situasi ini terdapat pelbagai kualiti yang berbeza. Mengikut Atan Long (1992) dalam buku Mengurus Tingkah Laku Pelajar , terdapat beberapa ciri menjadi guru yang baik iaitu emosi dan mental yang stabil dan sihat, dipercayai, sering memberi kerjasama, kesihatan yang baik, kecerdasan otak dan tingkahlaku yang sopan dan menyenangkan. Kesantunan dan kepedulian adalah ciri-ciri guru yang baik malah ia adalah perkara-perkara yang terkandung di bawah etika guru. Mengikut Kamus Dewan Edisi Ke-4, etika ialah prinsip moral (atau akhlak) atau nilai-nilai akhlak yang menjadi pegangan seseorang individu atau sesuatu kumpulan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahawa etika guru ialah prinsip moral atau akhlak yang menjadi pegangan seorang guru.

Jika dikaitkan dengan kesantunan guru atau etiket, ia terbahagi kepada tiga iaitu kesantunan berpakaian, kesantunan tingkahlaku dan kesantunan berbahasa. Kesantunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu kelompok masyarakat tertentu sehingga kesantunan tersebut sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati oleh perilaku sosial. (Syed Ismail dan Ahmad Subki, 2010). Oleh yang demikian, kesantunan guru perlu dipamerkan untuk membentuk kesantunan di kalangan murid. Kepedulian guru juga adalah salah satu daripada ciri guru yang baik. Pendekatan kepedulian merupakan kesanggupan seseorang untuk berkorban demi orang lain. Kepedulian atau dalam istilah yang lain ialah ‘ambil peduli’, ‘mengambil berat’ dan ‘menyayangi’, yang melibatkan responsif sensitif terhadap orang lain berdasarkan sikap keterbukaan dan perhatian terhadap pengalaman mereka. Oleh yang demikian, kepedulian bolehlah

Page 23: Bahan en Rosman

didefinisikan sebagai perasaan ambil berat terhadap orang lain. (Syed Ismail dan Ahmad Subki, 2010).

Salah satu ciri guru pendidikan khas yang baik ialah mempunyai sifat sabar yang tinggi. Kesabaran ini diperlukan ketika menghadapi karenah murid-murid ini. Hal ini kerana murid berkeperluan khas ini sangat unik dan mempunyai pelbagai karenah dan perangai tersendiri seperti tidak sabar, memberontak, cepat menangis dan mengamuk. Untuk menghadapi situasi ini, seorang guru haruslah sentiasa berupaya mendengar dengan tekun, mengawal perasaan, serta menghargai murid. Jika kesabaran tidak dapat dipraktikkan, maka guru ini akan mengalami situasi yang sangat sukar dalam mengendalikan murid-murid dan kemungkinan guru-guru ini juga akan mengalami kemurungan. Memetik kata-kata Cikgu Lee Fong Lan dari Sekolah Menengah Danau Kota dalam Kosmo terbitan 2008, beliau menyatakan bahawa beliau pernah ditendang dan diludah oleh kanak-kanak autisme tetapi dengan kesabarannya mendidik akhirnya kanak-kanak tersebut semakin mendengar kata dan berkelakuan baik. Pendapat ini disokong oleh Cikgu Alizah bahawa guru pendidikan khas memerlukan kesabaran yang tinggi dan dengan kesabaran itu menjadikan proefesion guru sebagai unik dan menarik.

Selain itu, guru pendidikan khas juga haruslah bertanggungjawab untuk mendidik murid-murid berkeperluan khas. Sudah diketahui umum bahawa bukan semua murid-murid berkeperluan khas ini mampu membaca, menulis seperti rakannya yang lain tetapi menjadi satu kebanggaan kepada gurunya apabila murid mereka mampu berdikari dan mengurus keperluan diri sendiri. Ia merupakan kejayaan terbesar yang dan hadiah yang tidak ternilai untuk seorang guru walaupun setelah masa yang lama untuk dididik. Justeru itu, guru seharusnya bertanggungjawab menggunakan pelbagai pendekatan untuk menarik minat murid dalam pembelajaran. Seperti yang dikatakan oleh Cikgu Donny Chin (Utusan Online, 2011), bahawa pengajaran yang dilakukan kepada murid pendidikan khas perlu pendekatan kreatif dan kritis serta mempunyai kaedah pengajaran tersendiri.

Jika guru disiplin perlukan sifat yang tegas, guru pendidikan khas pula perlukan sifat pandai memujuk murid. Sifat ini diperlukan untuk menangani pelajar yang agrasif. Murid seperti ini tidak boleh dimarahi kerana mereka akan menjadi lebih agresif. Disinilah pentingnya sifat memujuk dan tahap kesabaran yang tinggi. Layanan yang diberikan kepada pelajar ini  perlulah dengan penuh berhemah. Sebagai contoh, Cikgu Alizah Abdul Malek telah mengalami situasi murid telah memanjat pokok dan pujukan diperlukan untuk murid tersebut turun dengan selamat. (Utusan Online, 2011)

Komunikasi antara guru dengan murid dan ibu bapa adalah sangat penting dalam mewujudkan perhubungan yang baik. Ciri positif komunikasi tersebut ialah guru boleh berinteraksi dengan baik. Dengan

Page 24: Bahan en Rosman

interaksi yang berlaku akan mewujudkan pelbagai perasaan yang positif seperti kepercayaan, empati dalam diri, penerimaan murid dan sebagainya. Dengan interaksi dua hala ini ibu bapa senang untuk mengadakan perbincangan dan meluahkan pandangan serta idea. Petikan daripada Khutbah Jakim juga menyatakan bahawa hubungan baik antara ibu bapa dengan pihak guru penting supaya usaha mengasuh dan mendidik anak berjalan dengan lancar dan sempurna. Ibu bapa dan masyarakat perlu menjalin hubungan erat dan berterusan dengan pihak sekolah supaya permasalahan diselesaikan secara muhibah. (Berita Harian, 2011)

Untuk mengatasi segala masalah yang berkaitan, guru haruslah mempunyai ilmu yang cukup dan kecerdasan minda dalam menyelesaikan masalah. Ilmu menjadi sesuatu yang penting untuk guru-guru ini mengenalpasti murid-murid mereka dengan baik dan mencari jalan penyelesaian yang baik dan sesuai untuk setiap murid. Ilmu bukan sahaja melalui pembacaan tetapi guru-guru ini boleh menghadiri kursus, menyambung pengajian dan bertanyakan pakar adalah salah satu daripada ilmu yang diperolehi. Dengan ilmu yang ada, guru-guru dapat menggunakan kecerdasan minda mereka dalam menghadapi muird-murid ini.

2.3  CABARAN GURU PENDIDIKAN KHAS

            Menjadi guru pendidikan khas adalah sesuatu yang amat berbeza dan mencabar berbanding menjadi guru biasa.(Utusan Online, 2011). Kata-kata tersebut adalah petikan daripada seorang guru pendidikan khas yang sebelum ini adalah guru biasa. Menurut Cikgu Alizah Bt Abdul Malek, kehidupan sebagai seorang guru pendidikan khas sangat mencabar kerana pelbagai karenah murid yang berbeza terpaksa mereka hadapi. Pendapat ini telah disokong oleh seorang lagi guru pendidikan khas iaitu Cikgu Norfadzilah Abu Samad dari Sekolah Menengah Danau Kota bahawa menjadi guru pendidkan khas sangat mencabar. (Kosmo, 2008)

            Cabaran yang paling besar yang perlu dihadapi ialah murid-murid sendiri. murid-murid ini akan melakukan pelbagai aksi ataupun sikap untuk menunjukkan sikap memberontak, marah, sedih dan sebagainya. Terdapat juga murid yang membuat perangai disebabkan inginkan perhatian. Ia telah dialami oleh Cikgu Norfadzilah Abu Samad dari Sekolah Menengah Danau Kota yang telah digigit dan dipukul kerana tidak memberikan perhatian kepada seorang pelajar. Disebabkan kerenah yang pelbagai, guru perlu menggunakan segala kepakaran mereka samaada memujuk, menyelesaikan masalah dan sebagainya.

            Seterusnya ialah cabaran daripada ibu bapa apabila meletakkan harapan yang tinggi terhadap guru untuk mengubah anak mereka. Apabila wujud kesedaran ibu bapa terhadap masalah pembelajaran anak-anak mereka,  mereka akan menghantar anak mereka ke sekolah.

Page 25: Bahan en Rosman

Mereka akan mula mengharapkan perubahan terhadap anak mereka sedangkan guru hanya mendidik semasa murid di sekolah sahaja. Tetapi dengan rasa tanggungjawab dan ikhlas dalam menjalankan tugas, guru pendidikan khas merasakan mereka mampu membawa perubahan kepada anak-anak istimewa ini. Seorang ibu iaitu Dayang Kianhing, telah mengatakan bahawa anaknya telah berlaku perubahan yang memberangsangkan apabila sudah boleh menghafal surah al-Fatihah dan bersolat serta sudah berminat ke sekolah. Ia adalah perkembangan yang memberangsangkan kerana anaknya sebelum ini mengalami masalah hiperaktif dan masalah pertuturan. (Utusan Online, 2011)          

3.0  IMPLIKASI

            Implikasi cabaran yang dihadapi oleh guru akan meningkatkan lagi tahap profesional guru tersebut. Tahap ini dapat ditingkatkan apabila guru mula mengutip pengalaman semasa pengajaran dan pembelajaran berlaku. Apabila pelbagai pengalaman telah dilalui, maka pelbagai perubahan yang baru akan dapat dibuat seiring dengan perubahan murid dan masa. Selaian itu, tahap profesioanalisme dapat ditingkatkan apabila guru mula memikirkan cara untuk mendapatkan ilmu sama ada menyambung pengajaran, menghadiri kursus, membaca dan sebagainya. Kemahiran-kemahiran baru juga akan dapat dikumpul melalui aktiviti yang dijalankan.

            Selain itu, penyampaian pengajaran guru akan menjadi sesuatu yang menarik dan pelbagai. Penyampaian yang menarik sangat diperlukan supaya murid tidak merasa bosan sekaligus tidak ingin hadir ke sekolah. Untuk menjadikan pengajaran sesuatu yang menarik, guru mestilah menyediakan perancangan pengajaran terlebih dahulu sebelum menyampaikannya. Bukan sahaja perancangan pengajaran malah bahan bantu mengajar juga akan disediakan bagi menjadikan sesuatu pengajaran dan pembelajaran akan berkesan dan menarik.

            Etika guru akan terjaga dengan baik apabila menjadi guru pendidikan khas. Disebabkan guru memerlukan sikap sabar, penyayang, jujur serta bertanggungjawab maka, keperibadian guru akan meningkatkan ke tahap yang lebih baik. Selain daripada itu, percakapan yang lembut dan sifat memujuk mampu menjadikan seorang guru pendidikan khas sebagai guru yang baik dan menjaga tingkahlaku.

            Walaubagaimanapun anak-anak murid yang diterima, hubungan guru dengan ibu bapa akan terjaga dengan baik. Ini adalah kerana interaksi dua hala yang dijalinkan mampu membina hubungan yang mesra. Dapat dilihat bahawa guru dan ibu bapa akan sentiasa berhubungan antara satu sama lain untuk mendapatkan maklumat dan juga membuat perbincangan tentang sesuatu perkara.

            Pembentukan tingkahlaku positif dari aspek fizikal, mental, emosi dan sosial dapat dipupuk. Apabila nilai-nilai murni sering diterapkan dalam diri murid, maka mereka akan mengaplikasikannya dengan orang

Page 26: Bahan en Rosman

persekitaran. Murid juga akan belajar melalui tingkahlaku dan cara guru mengajar dan mendidik mereka. Ini disebabkan oleh salah satu dari pembelajaran murid adalah melalui pemerhatian dan peniruan.

 4.0 CADANGAN

Cadangan pertama untuk guru menghadapi murid-murid ini ialah guru seharusnya memperkasa emosi dalam membentuk sikap pelajar. (Abdul Ghani Abdullah & Abd. Rahman Abd. Aziz, 2009). Kamus Dewan edisi ke-4 mentakrifkan emosi sebagai perasaan pada jiwa yang kuat seperti sedih dan marah. Oleh itu, emosi adalah ciri jiwa manusia yang mempamerkan perasaan yang berpunca daripada psikologi, tingkahlaku dan naluri manusia. Guru haruslah mempunyai kesedaran kendiri yang tinggi untuk menangani ketidakstabilan emosi yang berpunca daripada tekanan dengan positif. Tanpa kesedaran kendiri, individu itu tidak mampu untuk membina makna hasil tindakan dan reaksinya pada persekitaran. Disebabkan itu, guru memerlukan dorongan diri ataupun motivasi yang tinggi dalam kawalan kecenderungan emosi yang dapat memandu ataupun memudahkan pencapaian matlamat dan kejayaan orang lain.

Guru juga boleh menggunakan satu pendekatan untuk membentuk tingkahlaku murid supaya senang untuk dikawal semasa pengajaran dan pembelajaran. Sebagai  contoh aktiviti bercerita dalam membentuk tingkahlaku murid. Cerita boleh dijadikan sebagai satu terapi untuk intervensi kaunseling kanak-kanak. Terapi bercerita ialah seni mempengaruhi orang lain dengan bercerita berkenaan dilema persendirian mereka. Terapi ini juga merupakan media komunikasi antara ahli terapi dengan klien. (Lee Keok Cheong et al., 2012). Melalui aktiviti bercerita ini guru boleh menggunakan contoh teladan untuk memberi pengajaran kepada murid. Akan terdapat murid yang akan mengikut tingkahlaku yang diceritakan oleh guru. Cerita yang dipilih oleh guru juga hendaklah bersesuaian dengan perkembangan murid.

            Melahirkan guru mesra OKU juga salah satu dari cara untuk membentuk guru pendidikan khas yang baik dan prihatin serta mesra terhadap murid. Ia haruslah diberikan latihan semasa guru-guru ini berada dalam latihan perguruan. Ia bukan merujuk kepada guru pendidikan khas sahaja tetapi juga guru-guru biasa supaya mereka dapat mengesan ketidaksempurnaan anak didik mereka. Dengan itu, guru-guru bolehlah membawa masalah ini kepada pakar. Program ini juga disokong oleh pihak TWINTECH International University College of Technology (TWINTECH) apabila mereka menawarkan pelbagai program bagi membantu kerajaan melahirkan guru prihatin dan mesra orang kelainan upaya (OKU). Universti tersebut mengambil tindakan seperti penguasaan Bahasa Isyarat Malaysia wajib bagi graduan, melahirkan guru pendidikan khas berkepakaran autisme dan sebagainya. ( Mymetro, 2012)

5.0 RUMUSAN

Page 27: Bahan en Rosman

            Pada pandangan saya, tugas guru pendidikan khas sangat mencabar kepada sesiapa yang menyandangnya. Tugas itu terlalu berat untuk dipikul untuk guru yang masih belum menguasai tahap kesabaran dan keikhlasan yang tinggi. Pengalaman ini telah dikongsi dengan seluruh rakyat Malaysia melalui penerbitan Kosmo, 2008 dan Utusan Online, 2011. Cikgu Alizah Abdul Malek (Utusan Online,2011) menyimpulkan bahawa guru pendidikan khas mempunyai 1001 macam cerita. Cerita yang mereka sempat berkongsi adalah berkaitan ragam murid-murid dan juga harapan ibu bapa.  

Selain daripada guru, ibu bapa juga menganggap anak istimewa sebagai cabaran yang besar. Berikutan kenyataan tersebut, ibu kanak-kanak autisme menyatakan bahawa sebelum mendapat pendidikan di Persatuan Kebangsaan Autisme Malaysia, (NASOM) anaknya mudah naik angin dan marah apabila keinginan dirinya tidak dipenuhi. Percakapannya tidak difahami apabila hanya mengeluarkan bunyi seperti em...em...sahaja. (Berita Harian, 2012). Jika dilihat kenyataan ibu kanak-kanak tersebut, beliau hanya menghadapi seorang sahaja kanak-kanak istimewa tetapi guru pendidikan khas menghadapi murid lebih daripada seorang serta mempunyai kepelbagaian masalah.

Walaupun pelbagai cabaran yang telah mereka hadapi tetapi dengan kejayaan murid-murid mereka walaupun hanya sekadar mengurus diri sendiri adalah kejayaan terbesar dan tidak ternilai oleh mereka. Dengan berkat kesabaran mereka dalam mendidik, murid-murid ini telah berjaya mencapai matlamat yang telah ditetapkan oleh guru tersebut. Namun terdapat juga murid berkeperluan khas yang telah berjaya dengan cemerlang dan mendapat pendidkan sehingga peringkat tinggi.  Dua orang pelajar cacat penglihatan Sekolah Menengah Pendidikan Khas Setapak (SMPKS), Kuala Lumpur iaitu Tang Kah Hung dan Ahmad Shahide Ruslan telah mendapat 10 A untuk SP 2010. (Berita Harian, 2010) Ini menunjukkan terdapat juga murid berkeperluan khas yang berjaya sehingga ke peringkat tinggi.

Oleh yang demikian, jangan dipandang murid berkeperluan khas hanya memberikan beban yang besar kepada orang sekeliling mereka tetapi pandanglah mereka sebagai anugerah yang terindah. Saya memetik kata-kata Rosmah Mansur yang juga Yang Dipertua Badan Amal dan Kebajikan Tenaga Isteri-Isteri (BAKTI), iaitu “hanya dengan mendampingi mereka, barulah ia dapat membuka hati dan minda kita supaya lebih menghayati keperluan mereka dan seterusnya memperjuangkan nasib golongan OKU.”(Berita Harian, 2011)   

Sebagai kesimpulan, menjadi seorang guru pendidikan khas bukan sekadar menjadi guru biasa tetapi sebagai guru yang baik kerana tahap kebergantungan murid kepada guru adalah melebihi murid-murid yang normal. Namun, sebagai seorang guru, keikhlasan dalam mendidik menjadikan mereka seorang yang berfikiran positif, bersikap menerima

Page 28: Bahan en Rosman

dan sebagainya.  Walaupun banyak cabaran yang ditempuhi tetapi didiklah mereka kerana mereka berpeluang untuk meningkatkan kualiti hidup dan mengurangkan kebergantungan kepada keluarga, masyarakat dan negara.

Pengurusan Dokumen1.         Merekod dan mengemaskini jadual kedatangan murid pada setiap hari,

2.         Melengkapkan jadual kedatangan murid pada awal tahun dan mengemaskini maklumat di dalamnya sekiranya berlaku sebarang perubahan pada bilangan murid di dalam kelas pendidikan khas,

3.         Memastikan Fail Rancangan Pengajaran Individu (RPI) muridnya sentiasa dikemaskini,4.         Menyedia dan memastikan Fail Peribadi semua muridnya lengkap,

5.         Menguruskan surat menyurat berkaitan seperti surat kebenaran, surat rawatan, surat panggilan mesyuarat dan lain-lain,

Pengurusan Hal Ehwal Murid1.         Membawa semua murid pendidikan khas di kelasnya ke perhimpunan pagi,

2.         Memastikan bilangan murid pendidikan khas di kelasnya adalah sama sebelum dan selepas rehat (untuk mengelak murid pendidikan khas daripada ponteng),

3.         Bertanggungjawab sepenuhnya terhadap kebajikan, keselamatan dan disiplin murid-murid pendidikan khas di kelasnya,3.         Menguruskan pendaftaran kemasukan murid pendidikan khas yang baru,

4.         Memaklumkan kepada Penyelaras Kelas Pendidikan Khas tentang murid pendidikan khas di kelasnya yang telah tamat tempoh percubaan,

5.         Memaklumkan kepada Penyelaras kelas Pendidikan Khas tentang murid akan melanjutkan pelajaran ke sekolah menengah atau Sekolah Vokasional,

6.         Menguruskan pinjaman buku teks bagi murid pendidikan khas di kelasnya yang akan menduduki peperiksaan awam,

7.         Menghubungi ibu bapa atau penjaga murid pendidikan khas berkenaan jika berlaku sebarang kesulitan,8.         Menguruskan Sijil Berhenti Sekolah murid-murid pendidikan khas,

Pengurusan Data1.         Melaporkan status kedudukan bilangan murid-murid kepada Penyelaras Kelas

Pendidikan Khas supaya maklumat Laporan Status Program Pendidikan Khas pada setiap bulan adalah tepat.

Pengurusan Kewangan1.         Menguruskan hal-hal berkaitan dengan yuran murid dan mengeluarkan resit,

Pengurusan Kelas1.         Memastikan kelas sentiasa dalam keadaan kemas dan ceria,2.         Menyedia dan mempamerkan jadual waktu kelas,

Page 29: Bahan en Rosman

3.         Melantik Jawatankuasa Kelas, membuat Carta Organisasi Kelas dan mempamerkan carta tersebut,4.         Menyediakan jadual bertugas kelas dan menjaga kebersihan kelas,5.         Memastikan kelasnya dibuka pada setiap pagi dan ditutup sebelum balik.

Pengurusan Pengajaran & Pembelajaran1.         Memastikan rekod prestasi murid-murid pendidikan khas di kelasnya dilengkapkan

sebelum diserahkan kepada ibu bapa untuk ditandatangani,2.         Mengenalpasti murid pendidikan khas di kelasnya yang layak diinklusifkan dan

yang berpotensi menduduki peperiksaan awam dan memaklumkan kepada Penyelaras Kelas Pendidikan Khas untuk tindakan lanjut,

Merujuk kepada buku yang ditulis oleh K.A Razhiyah, berikut adalah beberapa perkara yang dapat dijalankan dalam melaksanakan Program

Pendidikan Khas.

PERSEDIAAN BILIK DARJAH

Menguruskan papan tanda di luar sekolah berkenaan kewujudan kelas pendidikan khas di sekolah sebagai makluman kepada masyarakat.

Menyediakan bilik darjah yang dilengkapi peralatan seperti kerusi, meja, papan tulis dan peralatan-peralatan lain yang perlu.

Menyiapkan ruang ataupun bilik bagi stesen pembelajaran. Memastikan terdapat dua pintu keluar masuk di setiap bilik darjah

bagi tujuan keselamatan dan kecemasan. Memastikan bilik darjah dan persekitaran selamat untuk murid

pendidikan khas. Memastikan alat pemadam kebakaran mudah didapati di dalam

kelas pendidikan khas. Menyediakan peti pertolongan cemas yang lengkap di dalam bilik

darjah. Memastikan terdapat sekurang-kurangnya dua bilik air untuk

kegunaan murid. Memastikan peralatan tajam disimpan di tempat yang selamat. Memastikan bilangan kipas mencukupi di dalam kelas.

PENDAFTARAN MURID

Bagi sekolah menengah, pastikan kita menerima fail peribadi, murid daripada sekolah rendah.

Menerima kemasukan murid dengan meneliti borang pendaftaran dan cadangan penempatan kanak-kanak berkeperluan khas.

Page 30: Bahan en Rosman

Memastikan murid ditempatkan di program yang sesuai dengan masalahnya.

Menemubual ibu bapa dan murid. Memastikan ibu bapa mengisi borang maklumat murid,

menyerahkan salinan kad pengenalan dan surat beranak serta empat keping gambar untuk tujuan rekod dan fail.

Merekodkan pendaftaran murid di dalam buku rekod pendaftaran unit pendidikan khas dan buku rekod pendaftaran sekolah.

Menyediakan fail peribadi setiap murid bagi menyimpan maklumatnya.

Memastikan setiap murid berdaftar dengan Jabatan Kebajikan Masyarakat dan mempunyai Kad Kenal Diri Orang Kurang Upaya.

MEMBANTU GURU BESAR & PENGETUA

Menyediakan jadual waktu kelas dan jadual waktu persendirian. Menyediakan kurikulum pendidikan khas. Menyediakan kegiatan kokurikulum pendidikan khas. Menguruskan buku kewangan pendidikan khas dengan kemas dan

teratur. Memastikan guru mencukupi mengikut kuota yang ditetapkan. Memastikan kelas pendidikan khas cukup, selesa dan selamat. Memaklumkan bilangan murid serta menghantar senarai nama guru

dan murid ke jabatan. Menguruskan stok kelas pendidikan khas. Menghubungi pembekal barangan bagi memesan barangan

keperluan pengajaran dan pembelajaran. Mendapatkan barang yang berkualiti dengan harga yang murah

bagi tujuan pembelian. Menguruskan pembelian peralatan dan barangan bagi pendidikan

khas. Membantu menyelesaikan invois dengan pihak pembekal. Menguruskan tuntutan makan dan perjalanan guru-guru pendidikan

khas dan murid pendidikan khas sekiranya melibatkan aktiviti luar. Menguruskan lawatan daripada pihak luar. Berurusan dengan pihak jabatan ataupun pihak-pihak yang

berkenaan sekiranya perlu.

PENGURUSAN PENTADBIRAN PENDIDIKAN KHAS

Mengadakan taklimat antara guru-guru pendidikan khas. Menyediakan laporan taklimat untuk diserahkan kepada guru besar

atau pengetua dan difailkan. Menyediakan takwim unit pendidikan khas selaras dengan takwim

sekolah. Merancang aktiviti yang dijalankan. Membahagikan tugasan kepada guru-guru khas.

Page 31: Bahan en Rosman

Menyediakan Buku Pengurusan Pendidikan Khas. Menyediakan Buku Laporan Pelawat. Menyediakan buku disiplin atau salah laku. Menyediakan buku perjumpaan ibu bapa. Menyediakan tugasan mingguan guru-guru. Menyiapkan brosur Unit Pendidikan Khas. Menyediakan laporan berkenaan aktiviti yang dijalankan untuk

didokumenkan.

PELAKSANAAN PROJEK

Menjalankan ujian diagnostik ke atas murid khas untuk ditempatkan dalam kumpulan yang sesuai mengikut kategori.

Menyenaraikan nama murid bagi setiap kumpulan. Menyediakan fail pengurusan, kewangan dan borang supaya mudah

diurus apabila diperlukan. Melaksanakan Rancangan Pendidikan Individu (RPI). Mengadakan pravokasional bagi sekolah menengah. Menyiapkan kertas kerja bagi aktiviti ataupun projek baru yang

dijalankan.

KURIKULUM PENDIDIKAN KHAS

Memastikan pengajaran dan pembelajaran mengikut kurikulum yang disediakan oleh Jabatan Pendidikan Khas, Kementerian Pelajaran Malaysia.

Merancang mata pelajaran yang sesuai untuk diajar kepada murid-murid pendidikan khas berdasarkan sukatan pelajaran yang disediakan.

Mengenalpasti mata pelajaran yang dipilih sesuai dengan tahap dan keupayaan murid.

Memastikan bahan-bahan pengajaran dan pembelajaran mencukupi bagi pelaksanaan kurikulum pendidikan khas.

KOKURIKULUM PENDIDIKAN KHAS

Mewujudkan aktiviti kokurikulum murid pendidikan khas. Menggalakkan murid mengambil bahagian dalam aktiviti sukan dan

permainan. Mendaftarkan murid dalam aktiviti kokurikulum bersama murid

biasa. Menubuhkan unit beruniform seperti Pengakap, Puteri Islam dan

sebagainya. Menubuhkan kelab seperti Kelab Kraftangan, Kelab Jahitan dan

sebagainya.

Page 32: Bahan en Rosman

Menubuhkan persatuan seperti Persatuan Bahasa Malaysia, Persatuan Matematik dan sebagainya.

Melibatkan murid dalam aktiviti kokurikulum yang dianjurkan oleh pihak sekolah, jabatan dan NGO.

Memastikan bahan dan peralatan bagi aktiviti kokurikulum mencukupi.

HAL EHWAL MURID PENDIDIKAN KHAS

Menyiapkan senarai nama murid dan maklumat lengkap. Mengawasi disiplin murid pendidikan khas. Mengenalpasti murid yang perlu mendapatkan khidmat

multidisiplin. Mengenalpasti murid yang memerlukan bantuan kewangan. Melantik ketua kelas dan pengawas yang terdiri daripada murid

pendidikan khas. Menghantar surat kepada ibu bapa sekiranya murid tidak hadir ke

sekolah. Menghubungi ibu bapa sekiranya terdapat sebarang masalah

berkenaan anak mereka. Menguruskan surat bagi murid untuk mendapatkan rawatan di

hospital. Mengunjungi murid sekiranya dimasukkan ke hospital. Mengadakan program Home Visit untuk mewujudkan silaturrahim

dengan keluarga murid. Mengadakan majlis hari jadi setiap bulan untuk murid.

PUSAT SUMBER PENDIDIKAN KHAS

Menyediakan bilik yang ceria, menarik dan selesa. Memastikan buku-buku rujukan dan buku kerja mencukupi. Menyediakan buku-buku cerita yang sesuai dengan tahap murid. Melengkapkan bilik dengan televisyen, radio, pemain kaset, pemain

video, CD, DVD dan LCD. Menyediakan pita video, kaset dan CD yang mencukupi. Melengkapkan bahan bantu mengajar yang dibeli ataupun direka

sendiri. Mengadakan sudut bercerita ataupun pentas kecil.

BILIK KOMPUTER PENDIDIKAN KHAS

Menyediakan komputer yang mencukupi untuk murid. Menyediakan perisian komputer yang sesuai. Mewujudkan kelas komputer dalam jadual. Memberikan peluang kepada semua murid belajar komputer.

Page 33: Bahan en Rosman

PROGRAM INKLUSIF

Memastikan program inklusif dijalankan. Mengkaji subjek yang sesuai. Mengenalpasti murid yang sesuai bagi dilibatkan dalam program itu. Memberi maklumat dan penerangan kepada guru besar atau

pengetua, ibu bapa dan guru biasa berkenaan program inklusif. Memastikan program ini mendapat sokongan daripada pihak

sekolah dan ibu bapa. Memberi pendedahan dan galakan kepada murid yang terlibat. Menyediakan buku-buku yang sesuai. Membimbing murid terlibat dalam program inklusif.

AKTIVITI LUAR BILIK DARJAH

Mewujudkan taman rekreasi yang menyediakan kolam bagi memelihara ikan

CABARAN-CABARAN DAN CARA-CARA ATASI

Kata Takrif Sumbercabaran 1 ajakan utk berlawan; tantangan. 2 sesuatu yg mencabar: Hidup ini penuh dgn ~. Kamus Pelajar

Edisi Kedua

cabaran1. hasil mencabar (mempersoalkan, mempertikaikan); 2. ajakan (utk berlawan dsb); 3. sesuatu (unsur, faktor, dsb) yg mencabar (menguji kemampuan dan ketabahan seseorang atau sesuatu organisasi dll): pekerjaan yg penuh dgn ~;

Kamus Dewan Edisi Keempat

cabaran 1. ajakan utk berlawan; tantangan. 2. sesuatu yg mencabar: Hidup ini penuh dgn ~. Kamus Pelajar

penantang

1. ajakan berkelahi (berperang dll), cabaran; 2. sesuatu (unsur, faktor, dsb) yg mencabar (menguji kemampuan dan ketabahan seseorang atau sesuatu organisasi dll), cabaran: aku ingin menghasilkan insan berkualiti yg mampu menghadapi ~ zaman;

Kamus Dewan Edisi Keempa

Kata Takrif Sumber

cadang

; bercadang bersedia atau bermaksud utk berbuat sesuatu: Saya ~ akan pergi ke luar negara pd tahun hadapan. mencadangkan 1 mengeluarkan fikiran; mengusulkan; menyarankan: Ia ~ supaya perkara itu disiasat terlebih dahulu. 2 mengemukakan (seseorang) sbg calon: Ia ~ Adli sbg bendahari persatuan itu. 3 menyediakan atau menyimpan sesuatu utk kegunaan apabila perlu. cadangan 1 sesuatu atau apa-apa yg dicadangkan; anjuran; usul: ~nya telah ditolak oleh jawatankuasa pusat. 2 sesuatu yg disediakan utk digunakan apabila perlu. pencadang orang yg mencadangkan; pengusul.

Kamus Pelajar Edisi Kedua

cadang modal (Eko) persediaan harta (saham, wang, dsb); Kamus Dewan

Edisi Keempat

Page 34: Bahan en Rosman

cadang wang tunai

(Eko) persediaan harta (saham, wang, dsb); Kamus Dewan Edisi Keempat

cadang penimbal

(Eko) himpunan bahan mentah utk mengawasi harga supaya tidak merosot atau tidak me-lambung tinggi;

Kamus Dewan Edisi Keempat

cadang balas cadangan yg diberikan sbg tindak balas kpd cadangan yg terdahulu; Kamus Dewan

Edisi Keempat

cadang

; bercadang mempunyai niat utk melakukan sesuatu (spt pergi melancong dll), berniat, berhajat, bertujuan: mereka ~ utk pergi melancong ke Bali; mencadangkan 1. mengemukakan sesuatu pendapat utk dipersetujui (dipertimbangkan dsb), mengusulkan, menyarankan, menganjurkan: Menteri Buruh akan ~ supaya rang undang-undang itu dibaca bagi kali yg ketiga; 2. mencalonkan: dgn tiada pilih-memilih lagi, Serang Sakar telah ~ Si Tenggang bagi memenuhi jawatan tandil itu; Ali ~ Jamal sbg setiausaha kehormat persatuan itu; 3. menyediakan (menyimpan) sesuatu (utk digunakan apabila perlu): seramai tiga puluh ribu orang dicadangkan utk memperkuat pertahanan negara; 4. menguntukkan (harta, wang, dsb) utk penggunaan sesuatu atau seseorang: kawasan tanah itu dicadangkan utk bekas-bekas perajurit; 5. mempersiapkan, merancang, merencanakan, merangka: ~ strategi serangan; cadangan 1. sesuatu yg dicadangkan, anjuran, usul, saranan: setelah ~ menteri itu disokong, rang undang-undang itu pun diluluskan oleh Dewan; ~ Serang Sakar itu telah dipersetujui pula oleh Nakhoda Jaya; 2. persediaan (wang, harta, benda, dll) utk digunakan apabila perlu, dana; 3. rancangan, rencana: ~ lima tahun; ~ balas cadangan yg diberikan sbg tindak balas kpd cadangan yg terdahulu; ~ penimbal (Eko) himpunan bahan mentah utk mengawasi harga supaya tidak merosot atau tidak melambung tinggi; ~ wang tunai = ~ modal (Eko) persediaan harta (saham, wang, dsb); pencadangan perihal (perbuatan dsb) mencadangkan; pencadang orang yg mencadangkan (mengusulkan, menyarankan, mencalonkan, dll), pengusul, penyaran, pencalon.

Kamus Dewan Edisi Keempat

cadang

bercadang bersedia atau bermaksud utk berbuat sesuatu: Saya ~ akan pergi ke luar negeri pd tahun hadapan. mencadangkan 1. mengeluarkan fikiran; mengusulkan; menyarankan: Ia ~ supaya perkara itu disiasat terlebih dahulu. 2. mengemukakan (seseorang) sbg calon: Ia ~ Adli sbg bendahari persatuan itu. 3. menyediakan atau menyimpan sesuatu utk kegunaan apabila perlu. cadangan 1. sesuatu atau apa-apa yg dicadangkan; anjuran; usul: ~nya telah ditolak oleh jawatankuasa pusat. 2. sesuatu yg disediakan utk digunakan apabila perlu. pencadang orang yg mencadangkan; pengusul.

Kamus Pelajar

EFINISI USULMenurut kamus dewan edisi ke 4;

Usul adalah kata nama sinonim dengan pendapat, cadangan, syor, anjuran, nasihat dan lain-lain.Membahaskan usul pula bermaksud membincangkan sesuatu dengan mengemukakan hujah masing-masing sama ada menyokong atau menentang, mendebatkan, memperdebatkan, mengupas, mengkritik, membantah.DUA KATEGORI USUL Usul Berkaitan Pindaan Perlembagaan PERUBATAN1. Usul jenis ini membawa maksud sama ada mengubah,menambah atau

mengurangkan sebarang perkara yang termaktub dalam perlembagaan PERUBATAN.

Page 35: Bahan en Rosman

2. Usul jenis ini sekiranya mendapat sokongan majoriti perwakilan Mesyuarat Agung Tahunan (MAT) akan berkuatkuasa mulai dari tarikh MAT yang terdekat (oleh AJKT PERUBATAN sesi berikutnya)

Usul Bersifat Agenda Tahunan PERUBATAN1. Usul jenis ini membawa maksud cadangan perwakilan untuk program

atau kempen yang menjadi agenda/pembawaan tahunan PERUBATAN.2. Usul jenis ini sekiranya mendapat sokongan majoriti perwakilan MAT

akan dilaksanakan oleh AJKT PERUBATAN pada sesi tersebut SEBELUM MAT akan datang.

3. Usul jenis ini mestilah bersifat menyeluruh kerana pelaksanaan adalah melibatkan seluruh cawangan.

USUL TERGEMPARTiada Usul Tergempar akan dibuka pada tahun ini. Semua usul, sepertimana yang diperuntukkan oleh Perlembagaan, hendaklah dihantar selewat-lewatnya tujuh (7) hari sebelum tarikh Mesyuarat.

*****************************

DEFINISI CADANGANCadangan kepada barisan kepimpinan baru untuk melaksanakan suatu bentuk gerak kerja/melakukan sedikit perubahan pada sesuatu atau seumpamanya.

Cadangan yang dilontarkan akan dipertimbangkan pelaksanaannya oleh ahli MTP/AJKT Cawangan.

******************************

USUL vs CADANGANUSUL CADANGAN

Mampu memberi kesan yang besar pada PERUBATAN.

Kesannya tidak sebesar kesan usul.

Menyentuh dasar dan pembawaan tahunan PERUBATAN.

Tidak menyentuh dasar dan pembawaan tahunan PERUBATAN.

Usul hanya boleh dibawa dalam MAT sahaja.

Cadangan boleh diberi pada barisan MTP di luar MAT.

Usul harus melalui proses perbahasan oleh perwakilan dalam MAT.

Cadangan tidak perlu dibahaskan dalam MAT.

Page 36: Bahan en Rosman

Usul perlu diluluskan dalam MAT.

Cadangan tidak perlu diluluskan dalam MAT.

Usul yang diluluskan dalam MAT wajib dilaksanakan oleh barisan MTP dalam tempoh sesi berkenaan walau dengan cara bagaimana sekali pun. (melainkan ada masalah yang tidak dapat dielakkan.)

Cadangan yang diberikan dalam MAT akan dipertimbangkan oleh MTP pelaksanaannya.

Di peringkat MTC, jika usul ini diluluskan perlu dibentang semula di MAT untuk membolehkan pindaan perlembagaan itu sendiri.

Di peringkat MTC hanya melibatkan lokaliti tapi di MAT melibatkan semua cawangan.

MODUL PENGURUSAN DAN PENTADBIRAN PPKI MP (FAIL MEJA)

1. 1. ISI KANDUNGAN Misi Kementerian Pelajaran Malaysia Objektif Kementerian Pelajaran Malaysia Nilai Teras Kementerian Pelajaran Malaysia Falsafah Pendidikan Negara Visi Pendidikan Khas Misi Pendidikan Khas Falsafah Pendidikan Khas Objektif Pendidikan Khas Piagam Pelanggan a. Jabatan Pelajaran Melaka b. Unit Pendidikan khas Objektif Unit Pendidikan Khas Matlamat Pendidikan Khas Prinsip 5S Carta Organisasi Program Integrasi Pendidikan Khas a. Dengan perjawatan GPK Pendidikan Khas b. Tanpa perjawatan GPK Pendidikan Khas Senarai tugas Proses kerja Carta Aliran Kerja Lampiran MISI KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA Membangunkan Sistem Pendidikan Berkualiti Yang Bertaraf Dunia Bagi Memperkembangkan Potensi Individu Sepenuhnya Dan Memenuhi Aspirasi Negara Malaysia

2. 2. OBJEKTIF KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA Melahirkan bangsa Malaysia yang taat setia dan bersatu padu. Melahirkan insan yang beriman, berakhlak mulia, berilmu, berketrampilan dan sejahtera. Menyediakan sumber tenaga manusia untuk keperluan dan kemajuan negara Memberi peluang-peluang pendidikan kepada semua warganegara Malaysia NILAI TERAS KEMENTERIAN PELAJARAN MALAYSIA Berakhlak Mulia Amanah Rajin Ikram Berilmu Berfikir FALSAFAH PENDIDIKAN NEGARA “Pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha berterusan ke arah

3. 3. memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bagi melahirkan bangsa Malaysia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri dan keluarga serta memberi sumbangan terhadap dan kemakmuran masyarakat dan Negara” VISI PENDIDIKAN KHAS Menyediakan perkhidmatan yang berkualiti kepada murid-murid dengan keperluan khas ke arah kecemerlangan hidup sejajar dengan hasrat Falsafah Pendidikan Negara. MISI PENDIDIDIKAN KHAS Membangunkan modal insan berkeperluan khas yang cemerlang berasaskan Sistem pendidikan yang berkualiti Perkembangan potensi diri ke tahap optimum Keupayaan berdaya saing dan

Page 37: Bahan en Rosman

kebolehpasaran Nilai-nilai murni sebagai warganegara yang bertanggungjawab; dan Perkongsian pintar dengan pelbagai pihak FALSAFAH PENDIDIKAN KHAS Pendidikan Khas di Malaysia adalah suatu usaha yang berterusan untuk melahirkan insan yang berkemahiran, berhaluan, berupaya, beriman, berdikari, mampu merancang dan menguruskan kehidupan serta menyedari

4. 4. potensi sendiri sebagai seorang individu dan ahli masyarakat yang seimbang dan produktif selaras dengan Falsafah Pendidikan Negara. OBJEKTIF PENDIDIKAN KHAS Menyediakan peluang dan kemudahan pendidikan untuk murid-murid dengan keperluan khas. Menyediakan pendidikan yang sesuai dan releven kepada setiap murid dengan keperluan khas. Menyediakan peluang untuk mengembangkan bakat dan potensi murid dengan keperluan khas. Menyediakan bahan-bahan pengajaran dan pembelajaran yang mencukupi dan terkini. Memastikan tenaga pengajar yang mencukupi dan terlatih dalam bidang pendidikan khas.

5. 5. PIAGAM PELANGGAN UNIT PENDIDIKAN KHAS Tetamu kita keluarga kita Tanpa mengira bangsa dan pangkat Layanan mesra senyuman percuma Maklumat diberi cepat dan tepat. OBJEKTIF UNIT PENDIDIKAN KHAS Memberi peluang belajar dan menempatkan pelajar-pelajar yang berkeperluan Pendidikan Khas dan Pemulihan Khas. Menyediakan Pendidikan yang sesuai dan releven kepada setiap murid dengan keperluan khas. Memastikan kurikulum yang disarankan diaplikasikan dengan sesuai. Memastikan bahan-bahan pengajaran dan pembelajaran yang mencukupi. Menempatkan tenaga pengajar yang mencukupi dan terlatih dalam Pendidikan Khas dan Pemulihan Khas. MATLAMAT PENDIDIKAN KHAS

6. 6.  Matlamat utama Rancangan Pendidikan Khas ialah memberi kesinambungan program yang bermutu untuk memenuhi keperluan dan kebolehan khusus kepada kanak-kanak khas dalam suasana biasa. Usaha-usaha berkaitan dengan keperluan kanak-kanak khas serta tanggungjawab untuk meningkatkan aspek perkembangan kanak- kanak. Semua usaha berkaitan dengan keperluan kanak-kanak dan tanggungjawabnya berlandaskan kepada matlamat dan objektif pendidikan biasa yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan sistem persekolahan. Berusaha ke arah sifar tidak menguasai 3M. PRINSIP 5S SENYUM – Sentiasa melemparkan senyuman setulus hati kepada tetamu dan warga Pendidikan Khas. SENTUHAN – Keikhlasan ramah mesra dan saling kenal mengenal warga Pendidikan Khas sehingga menyentuh perasaan. SAYANG – Hormat dan saling sayang menyayangi sesama warga Pendidikan Khas tanpa membezakan batas umur, budaya, bangsa dan fizikal. SIMPATI EMPATI – Menyelami perasaan warga Pendidikan Khas, secara simpati dan empati. SAKSAMA – Mampu memberikan ilmu pengetahuan, kasih sayang dan simpati yang tidak berbelahbagi.

7. 7. CARTA ORGANISASI PROGRAM INTEGRASI PENDIDIKAN KHAS (dengan perjawatan GPK P.KHAS) CARTA ORGANISASI PROGRAM INTEGRASI PENDIDIKAN KHAS (tanpa perjawatan GPK P.KHAS) PENGETUA / GURU BESAR GPK HEM GPK PENDIDIKAN KHAS GPK KOKURIKULUM GPK PENTADBIRAN PENYELARAS PPM PENDIDIKAN KHAS GURU PENDIDIKAN KHAS PENGETUA / GURU BESAR

http://alkindi10autisme.blogspot.com/2015/01/buku-pengurusan-ppki.html

http://alkindi10autisme.blogspot.com/2015/03/sistem-fail-ppki.html