bab iv hasil penelitian dan...

28
57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 yang teletak di Jl.Domas No.54 Kotamadya Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 Tahun Ajaran 2017/2018 sejumlah 33 siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. 4.1.1 Deskripsi Siklus I Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dalam dua kali pertemuan (4 jam pembelajaran). pada pertemuan I dan pertemuan II akan disampaikan materi tentang peninggalan sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam yang menerapkan pembelajaran model Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans, pada akhir pertemuan ke II akan dilakukan tes formatif untuk evaluasi yang selanjutnya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pedoman indikator yang sebelumnya telah disusun. Tahapan perencanaan yang telah dilakukan dijelaskan sebagai berikut: Peneliti akan melakukan observasi untuk meninjau keadaan kelas yang akan dijadikan objek penelitian. Setelah peneliti melaksanakan observasi, peneliti akan melakukan diskusi dengan guru kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 sebagai guru kolaborator. Materi pembelajaran akan terlaksana menggunakan model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan media permainan Clash-Of-Clans yang menggunakan Standar Kompetensi (SK) untuk siklus I adalah SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

Upload: doandat

Post on 21-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 yang teletak di

Jl.Domas No.54 Kotamadya Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

5 SD Negeri Salatiga 12 Tahun Ajaran 2017/2018 sejumlah 33 siswa, yang

terdiri dari 13 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki.

4.1.1 Deskripsi Siklus I

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dalam dua

kali pertemuan (4 jam pembelajaran). pada pertemuan I dan pertemuan II akan

disampaikan materi tentang peninggalan sejarah pada masa Hindu-Buddha

dan Islam yang menerapkan pembelajaran model Teams-Games-Tournament

dengan media permainan Clash-Of-Clans, pada akhir pertemuan ke II akan

dilakukan tes formatif untuk evaluasi yang selanjutnya digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes yang digunakan untuk mengetahui

hasil belajar siswa menggunakan pedoman indikator yang sebelumnya telah

disusun. Tahapan perencanaan yang telah dilakukan dijelaskan sebagai

berikut:

Peneliti akan melakukan observasi untuk meninjau keadaan kelas yang

akan dijadikan objek penelitian. Setelah peneliti melaksanakan observasi,

peneliti akan melakukan diskusi dengan guru kelas 5 SD Negeri Salatiga 12

sebagai guru kolaborator. Materi pembelajaran akan terlaksana menggunakan

model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan media

permainan Clash-Of-Clans yang menggunakan Standar Kompetensi (SK)

untuk siklus I adalah SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh

sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman

kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

58

Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan

sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia.

Materi yang diajarkan pada pertemuan I adalah nama kerajaan dan

peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Sebelum peneliti

mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang digunakan selama proses

pembelajaran antara lain: RPP, buku LKS, Lembar Observasi, dan Media

Pembelajaran.

Pada pertemuan II materi yang akan disajikan adalah mengulas

kembali materi pada pertemuan I. Pada pertemuan II, peneliti menyiapkan

bahan-bahan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yaitu

RPP, Lembar Observasi, Media Pembelajaran, Lembar Evaluasi siklus I, dan

hadiah untuk tim pemenang. Pada akhir pertemuan II, guru akan membagikan

soal evaluasi kepada siswa. Lembar Evaluasi siklus I digunakan untuk

mengukur hasil belajar IPS siswa kelas 5 setelah siklus I terlaksana dengan

baik.

Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yang telah

dirancang sesuai dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran

Teams-Games-Tournament yang menggunakan media permainan Clash-Of-

Clans. Selanjutnya peneliti akan menyiapkan lembar observasi guna

mengamati kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang

sebelumnya. Pada lembar observasi, tersedia 2 kolom pelaksanaan yang

selanjutnya diisi oleh observer dengan memberikan tanda centang (√). Kolom

yang tersedia adalah kolom “YA” dan kolom “TIDAK”. Kolom “YA” dipilih

jika tindakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan langkah

pembelajaran, sedangkan kolom “TIDAK” dipilih jika tindakan yang

dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan

langkah pembelajaran.

59

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

dirancang, untuk pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.

1. Pertemuan I (31 Juli 2017)

Pada kegiatan awal pertemuan I, guru mengajak siswa berdoa bersama,

melakukan presensi. Kemudian guru menginformasikan bahwa materi

pembelajaran yang akan di bahas adalah kerajaan dan peninggalan sejarah dari

kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pada pertemuan I, guru mengajukan pertanyaan agama

dan bentuk pemerintahan awal di Indonesia. siswa akan memperhatikan

penjelasan guru tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia melalui LCD. Kemudian guru dan siswa akan melakukan tanya

jawab yang berhubungan dengan materi tersebut. Selanjutnya, guru akan

membimbing siswa untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran model

Teams-Games-Tournament (TGT). Langkah pertama adalah membagi siswa

dalam 4 kelompok. Guru meminta siswa duduk bersama kelompok dan

menjelaskan aturan permainan Clash-Of-Clans. Selanjutnya siswa akan

melakukan permainan Clash-Of-Clans dengan salah satu siswa berperan

sebagai pembaca soal dan guru sebagai juri yang menentukan kelompok

tercepat dalam mengangkat tangan. Setiap kelompok yang mampu menjawab

soal dengan benar pada permainan Clash-Of-Clans akan mendapatkan 1

wilayah. Wilayah yang didapatkan akan diarsir menggunakan warna simbol

kelompok tersebut. Kemudian guru bersama siswa akan menghitung skor

perolehan masing-masing kelompok.

Kemudian pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

60

Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus I pertemuan I

berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan

mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan

cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Persentase

kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat

mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran

sudah terlaksana. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian

proses pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Namun pada

pertemuan I ini terdapat kekurangan yaitu guru kurang mampu untuk

menguasai kelas, sehingga waktu terbuang untuk member peringatan kepada

siswa.

2. Pertemuan II (1 Agustus 2017)

Pada pertemuan II, guru memulai kegiatan awal dengan mengucapkan

salam dan berdoa bersama yang dilanjutkan presensi. Kemudian guru

melakukan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang materi

pembelajaran sebelumnya yaitu peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam

di Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pada pertemuan II, Guru mengulas kembali materi

pembelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Selanjutnya guru

melakukan Tanya jawab mengenai materi yang telah di sampaikan. Kemudian

guru meminta siswa duduk bersama kelompok awal dan menjelaskan aturan

turnamen. Selanjutnya siswa akan melakukan turnamen. Setiap kelompok

yang mampu menjawab soal dengan benar akan mendapat satu poin. Pada

akhir turnamen, guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing-

masing kelompok. Guru memberikan hadiah kepada kelompok pemenang.

Kemudian guru bersama siswa akan melakukan refleksi pembelajaran.

Selanjutnya guru akan memberikan soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa

secara mandiri.

61

Pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus I pertemuan II

berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan

mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan

cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. persentase

kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat

mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran

sudah terlaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses

pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Namun

4.1.3 Hasil Pretest

Hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan

untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung

interval kelas dapat dilihat di bawah ini :

K = 1 + 3,3 log n

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Keterangan

K = Jumlah kelas interval

n = banyaknya data

Data hasil pretest yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang

telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

K = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 33

= 1+3,3 x 1,52

= 1+ 5,016

= 6,016

62

= 7

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 60 - 20 + 1

= 41

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas interval

= 41 : 7

= 5,86

= 6

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 6. Tabel

distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.

Tabel 14

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

20-25 1 3,03%

26-31 5 15,15%

32-37 0 0%

38-43 8 24,24%

44-49

50-55

56-61

0

10

9

0%

30,30%

27,27%

Jumlah 33 100%

Nilai Tertinggi 60

Nilai Terendah 20

Rata-rata

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah

20-25 sebanyak 1 anak dengan persentase 3,03

interval 26-31 sebanyak 5 anak dengan persentase 15

dalam kelas interval 32

siswa dalam kelas interval 38

24,24%. Jumlah siswa dalam kelas interval 44

persentase 0%.

dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56

sebanyak 9 anak dengan prese

Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran

data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

Gambar 3

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

20-25 26-31

1

5

46,3

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval

sebanyak 1 anak dengan persentase 3,03%. Jumlah siswa dalam kelas

31 sebanyak 5 anak dengan persentase 15-15%. Jum

dalam kelas interval 32-37 sebanyak 0 anak dengan persentase

siswa dalam kelas interval 38-43 sebanyak 8 anak dengan persentase

ah siswa dalam kelas interval 44-49 sebanyak 0 anak dengan

%. Jumlah siswa dalam kelas interval 50-55 sebanyak 10 anak

dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56

sebanyak 9 anak dengan presentase 27,27%

Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran

data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

Gambar 3 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

31 32-37 38-43 44-49 50-55 56-61

0

8

0

10

9

Pretest

Frekuensi (f)

63

siswa dalam kelas interval

siswa dalam kelas

%. Jumlah siswa

37 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah

dengan persentase

49 sebanyak 0 anak dengan

55 sebanyak 10 anak

dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56-61

Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran

Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest

Frekuensi (f)

64

Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 60, sedangkan nilai

terendah adalah 20 dan nilai rata-rata pada nilai pretest adalah 46,3.

Berdasarkan distribusi hasil belajar IPS pretest pada tabel 13 diatas, maka

berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5

yang akan disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 15

Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Pretest

Nilai Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

≥ 70 Tuntas 0 0%

<70 Tidak Tuntas 33 100%

Jumlah 33 100%

Dari tabel hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada pretest, dapat diketahui

bahwa seluruh siswa yang berjumlah 33 anak tidak ada yang mampu

mencapai KKM.

4.1.4 Hasil Tindakan Siklus I

Hasil belajar IPS siswa kelas 5 diperoleh setelah pembelajaran

terlaksana yaitu pada pertemuan I sampai II telah selesai. Pada pertemuan

kedua, siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan materi yang telah

dipelajari pada pertemuan I dan diulas kembali pada pertemuan II. Soal

evaluasi yang harus dikerjakan siswa pada siklus I ini berbentuk soal pilihan

ganda yang berjumlah 10 soal dimana soal tersebut sudah diuji pakar oleh

dosen IPS dan guru SD.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS SD Negeri

Salatiga 12 adalah 70. Berdasarkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus

I berikut ini akan disajikan hasil tes hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri

Salatiga 12. Data hasil posttest siklus I yang dapat diolah berdasarkan rumus

yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

65

K = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 33

= 1+3,3 x 1,52

= 1+ 5,016

= 6,016

= 7

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 80 – 50 + 1

= 31

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas interval

= 31 : 7

= 4,43

= 5

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 5 . Tabel

distribusi frekuensi hasil posttest Siklus I dapat dilihat pada Tabel 15 berikut

ini.

Tabel 16

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

50-54 4 12,12%

55-59 0 0%

60-64 12 36,36%

65-69 0 0%

70-74 11 33,33%

75-79 0 0%

80-84 6 18,18%

Jumlah 33 100%

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Rata-rata

Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah

50-54 sebanyak 4 anak dengan persentase 12,12

interval 55-59 sebanyak 0 anak dengan

kelas interval 60

siswa dalam kelas interval 65

Jumlah siswa dalam kelas interval 70

33,33%. Jumlah

persentase 0%.

dengan presentase 18,18%.

Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan

persebaran data hasil

Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I

0

2

4

6

8

10

12

50-54 55-59

4

0

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 50

65,7

Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval

54 sebanyak 4 anak dengan persentase 12,12%. Jumlah siswa dalam kelas

59 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah

kelas interval 60-64 sebanyak 12 anak dengan persentase 36,36

siswa dalam kelas interval 65-69 sebanyak 0 anak dengan persentase

siswa dalam kelas interval 70-74 sebanyak 11 anak dengan persentase

%. Jumlah siswa dalam kelas interval 75-79 sebanyak 0 anak dengan

%. Jumlah siswa dalam kelas interval 80-84 sebanyak 6 anak

dengan presentase 18,18%.

Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan

persebaran data hasil posttest siklus I pada grafik di bawah ini.

. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I

59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84

12

0

11

0

6

Siklus I

Frekuensi (f)

66

siswa dalam kelas interval

siswa dalam kelas

%. Jumlah siswa dalam

tase 36,36%. Jumlah

69 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%.

sebanyak 11 anak dengan persentase

79 sebanyak 0 anak dengan

84 sebanyak 6 anak

Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan

. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I

Frekuensi (f)

67

Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 80,

sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 50.

Dengan ini diketahui bahwa nilai rata-rata dari posttest I adalah 65,7.

Berdasarkan distribusi hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12

pada tabel 15 diatas maka berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 yang akan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 17

Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Siklus 1

Nilai Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

≥ 70 Tuntas 17 51,51%

<70 Tidak Tuntas 16 48,48%

Jumlah 33 100%

Dari tabel 15 diatas, hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus I, dapat

diketahui bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 17 siswa dan siswa yang

belum tuntas adalah sebanyak 16 siswa. Persentase jumlah siswa yang tuntas

adalah 51,51% dan yang belum tuntas sebesar 48,48%.

4.1.5 Refleksi

Berdasarkan pelaksanaan dan observasi pada siklus I, didapatkan

bahwa sintak Teams-Games-Tournament telah berjalan seluruhnya.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan dapat diketahui

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS menggunakan pembelajaran

Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans

mengalami peningkatan. Adapun peningkatan tersebut adalah 17 siswa yang

tuntas atau 51,51% siswa yang berhasil mendapatkan nilai diatas KKM, dan

16 siswa yang belum bisa mencapai nilai KKM. Indikator kinerja hasil belajar

siswa dalam penelitian ini adalah 80% meskipun nilai rata-rata dan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 sudah meningkat dari kondisi awal, siklus I ini

68

belum mencapai indikator pencapaian hasil belajar, oleh karena itu maka akan

dilanjutkan ke siklus II.

4.2 Deskripsi Siklus II

Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran IPS

siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan penerapan model pembelajaran

Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans adalah

masih ditemukannya beberapa nilai siswa yang belum mencapai KKM maka

di dalam siklus II ini akan dilakukan perbaikan kembali agar kekurangan pada

siklus I tidak terulang kembali.

4.2.1 Rencana Tindakan

Materi pembelajaran akan terlaksana menggunakan model

pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan media

permainan Clash-Of-Clans yang menggunakan Standar Kompetensi (SK)

untuk siklus I adalah SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh

sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman

kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

Kompetensi Dasar (KD) 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa

Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Rencana pembelajaran pada siklus II

dirancang dalam 2 pertemuan dimana pada pertemuan II adalah mengulas

kembali materi pada pertemuan I dan pada akhir pertemuan II akan dilakukan

tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar IPS siswa kelas 5 dengan

berpedoman pada indikator-indikator yang telah disusun. Berikut ini akan

disajikan tahapan perencanaan yang akan dilakukan pada siklus II.

Pada siklus II ini materi yang akan dipelajari adalah Tokoh-tokoh

sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam. Pertemuan I materi yang akan

dipelajari yaitu menyebutkan tokoh-tokoh beserta peranannya di pemerintahan

pada masa Hindu-Buddha dan Islam diIndonesia, pada pertemuan II kegiatan

yang akan dilakukan adalah mengulas kembali materi pada pertemuan I.

Setelah itu siswa melanjutkan dengan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran

69

pada siklus II ini sama seperti siklus I, namun hadiah turnamen yang

ditawarkan lebih besar sehingga siswa lebih tertarik dan antusias mengikuti

pembelajaran. Dengan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, maka

hasil belajar IPS siswa kelas 5 akan lebih meningkat.

Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yang telah

dirancang sesuai dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran

Teams-Games-Tournament yang menggunakan media permainan Clash-Of-

Clans. Selanjutnya peneliti akan menyiapkan lembar observasi guna

mengamati kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang

sebelumnya. Pada lembar observasi, tersedia 2 kolom pelaksanaan yang

selanjutnya diisi oleh observer dengan memberikan tanda centang (√). Kolom

yang tersedia adalah kolom “YA” dan kolom “TIDAK”. Kolom “YA” dipilih

jika tindakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan langkah

pembelajaran, sedangkan kolom “TIDAK” dipilih jika tindakan yang

dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan

langkah pembelajaran.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

dirancang, untuk pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan. Pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.

1. Pertemuan I (2 Agustus 2017)

Pada kegiatan awal pertemuan I, guru mengajak siswa berdoa bersama,

melakukan presensi. Kemudian guru menginformasikan bahwa materi

pembelajaran yang akan di bahas adalah kerajaan dan peninggalan sejarah dari

kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Selanjutnya guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pada pertemuan I, guru mengajukan pertanyaan tentang

kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.

Selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan tokoh-tokoh paling

70

berpengaruh di kerajaan masa Hindu-Buddha dan Islam. Kemudian siswa

akan memperhatikan penjelasan guru tentang tokoh dan peranannya di

kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia melalui LCD.

Setelah materi selesai disampaikan, guru dan siswa akan melakukan tanya

jawab yang berhubungan dengan materi tersebut. Selanjutnya, guru akan

membimbing siswa untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran model

Teams-Games-Tournament (TGT). Langkah pertama adalah membagi siswa

dalam 4 kelompok. Guru meminta siswa duduk bersama kelompok dan

menjelaskan aturan permainan Clash-Of-Clans. Selanjutnya siswa akan

melakukan permainan Clash-Of-Clans dengan salah satu siswa berperan

sebagai pembaca soal dan guru sebagai juri yang menentukan kelompok

tercepat dalam mengangkat tangan. Setiap kelompok yang mampu menjawab

soal dengan benar pada permainan Clash-Of-Clans akan mendapatkan 1

wilayah. Wilayah yang didapatkan akan diarsir menggunakan warna simbol

kelompok tersebut. Kemudian guru bersama siswa akan menghitung skor

perolehan masing-masing kelompok.

Kemudian pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran. Guru meminta siswa mempelajari kembali

materi yang telah dijelaskan dan menginformasikan bahwa pada pertemuan

selanjutnya akan diadakan turnamen. Guru menutup pembelajaran dengan

salam.

Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus II pertemuan I

berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan

mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan

cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Persentase

kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat

mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran

sudah terlaksana. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian

proses pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik.

71

2. Pertemuan II (3 Agustus 2017)

Pada pertemuan II, guru memulai kegiatan awal dengan mengucapkan

salam dan berdoa bersama yang dilanjutkan presensi. Kemudian guru

melakukan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang materi

pembelajaran sebelumnya yaitu peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam

di Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti pada pertemuan II, Guru mengulas kembali materi

pembelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Selanjutnya guru

melakukan Tanya jawab mengenai materi yang telah di sampaikan. Kemudian

guru meminta siswa duduk bersama kelompok awal dan menjelaskan aturan

turnamen. Selanjutnya siswa akan melakukan turnamen. Setiap kelompok

yang mampu menjawab soal dengan benar akan mendapat satu poin. Pada

akhir turnamen, guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing-

masing kelompok. Guru memberikan hadiah kepada kelompok pemenang.

Kemudian guru bersama siswa akan melakukan refleksi pembelajaran.

Selanjutnya guru akan memberikan soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa

secara mandiri.

Pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada

siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru menutup pembelajaran

dengan salam.

Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus II pertemuan II

berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan

mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan

cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. persentase

kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat

mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran

72

sudah terlaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses

pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik.

4.2.3 Data Hasil Posttest Siklus II

Data hasil posttest siklus II yang didapatkan diolah berdasarkan rumus

yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

K = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 33

= 1+3,3 x 1,52

= 1+ 5,016

= 6,016

= 7

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 90 - 60 + 1

= 31

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

= 31 : 7

= 4,42

= 5

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 5. Tabel

distribusi frekuensi hasil posttest Siklus II dapat dilihat pada Tabel 16 berikut

ini.

73

Tabel 18

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

60-64 2 6,06%

65-69 0 0%

70-74 13 39,39%

75-79 0 0%

80-84 12 36,36%

85-89

90-94

0

6

0%

18,18%

Jumlah 33 100%

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Rata-rata 76,6

Dari tabel 16 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval

60-64 sebanyak 2 anak dengan persentase 6,06%. Jumlah siswa dalam kelas

interval 65-69 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah siswa dalam

kelas interval 70-74 sebanyak 13 anak dengan persentase 39,39%. Jumlah

siswa dalam kelas interval 75-79 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%.

Jumlah siswa dalam kelas interval 80-84 sebanyak 12 anak dengan persentase

36,36%. Jumlah siswa dalam kelas interval 85-89 sebanyak 0 anak dengan

persentase 0%. Jumlah siswa dalam kelas interval 90-94 sebanyak 6 anak

dengan persentase 18,18%.

Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus II di atas, dapat disajikan

persebaran data hasil posttest siklus II pada grafik di bawah ini.

Gambar 5

Adapun nilai tertingg

terendah adalah 6

nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil

belajar siklus II.

Persentase

Nilai

≥ 70

<70

Jumlah

Dari tabel ketuntasan

diketahui bahwa sis

0

2

4

6

8

10

12

14

60-64

2

Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II

Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90, sedangkan nilai

adalah 60 dan nilai rata-rata adalah 76,5. Berdasarkan persebaran

nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil

Tabel 19

Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Siklus 1I

Kategori Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

Tuntas 31 93,93Tidak Tuntas

2 6,06

Jumlah 33 100%

Dari tabel ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus II, dapat

diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas sebanyak 31 siswa dan siswa yang

65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94

0

13

0

12

0

6

Siklus II

74

. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II

edangkan nilai

. Berdasarkan persebaran

nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil

Siklus 1I

Persentase

93,93%

6,06%

100%

siswa kelas 5 pada siklus II, dapat

siswa dan siswa yang

Frekuensi (f)

75

belum tuntas sebanyak 2 siswa. Persentase jumlah siswa yang tuntas adalah

sebesar 93,93% dan yang belum tuntas sebesar 6,06%.

4.2.4 Refleksi

Berdasarkan pelaksanaan dan observasi pada siklus II dapat diketahui

bahwa kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan pembelajaran Teams-

Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans. Hal tersebut

dapat dilihat dari persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II

adalah 90%. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini indikator proses

pembelajaran IPS dengan mengggunakan pembelajaran Teams-Games-

Tournament dengan permainan Clash-Of-Clans telah tercapai.

Dari hasil tes formatif yang telah diberikan pada pertemuan II siklus II

menunjukkan 93,93% siswa tuntas atau 31 siswa tuntas diatas KKM dan

hanya 2 siswa atau 6,06% siswa yang dibawah KKM atau belum tuntas. Pada

siklus II ini nilai tertinggi 90, dan terendah 60. Pada siklus II ini nilai tertinggi

yang diperoleh meningkat, jika pada siklus I nilai tertinggi 80, pada siklus II

ini meningkat menjadi 90. Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan

bahwa indikator kinerja telah tercapai. Oleh karena itu guru dan peneliti

sepakat bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sampai siklus II.

4.3 Analisis Data dan Rekapitulasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I dan siklus II

mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil belajar

siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II pada mata pelajaran IPS kelas 5

SD Negeri Salatiga 12.

76

Tabel 20 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPS Kondisi Awal, Siklus I, dan

Siklus II

Kriteria

Nilai

Kondisi awal

Siklus I Siklus II

Jumlah

siswa

Persentase

% Jumlah siswa

Persentase %

Jumlah siswa

Persentase %

Tuntas ≥ 70 0 0% 17 51,51% 31 93,93% Tidak tuntas < 70 33 100% 16 48,48% 2 6,06%

Jumlah 30 100% 30 100% 30 100%

Rata-rata 46,3 65,7 76,6 Nilai Minimal 20 50 60

Nilai Maksimal 60 80 90

Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 meningkat dari kondisi

awal, dan setelah dilaksanakannya siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa yang

belum tuntas pada kondisi awal sebanyak 33 siswa. Setelah siklus I

berlangsung, jumlah anak yang mendapat nilai dibawah KKM berkurang

menjadi 16 siswa kemudian pada akhir siklus II jumlah anak yang mendapat

nilai dibawah KKM menjadi 2 siswa. Berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat

dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 dari

keadaan awal, siklus I dan siklus II. Persentase siswa yang telah mencapai

KKM di kondisi awal adalah 0%, sedangkan pada siklus I sebesar 51,51%

kemudian pada akhir siklus II 93,93%. Untuk memperjelas peningkatan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 pada mata pelajaran IPS

dapat dilihat dalam diagram batang dibawah ini.

Gambar 6. Diagram

Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS

siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan

bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

Teams-Games-Tournament

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan

peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I,

dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang

mendapatkan nilai dia

4.4 Penerapan Pembelajaran IPS

Pembelajaran

Of-Clans

Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan

respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pretest

0%

100%

. Diagram Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPS

Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS

siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan

bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

Tournament dengan media permainan Clash-Of

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan

peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I,

dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang

mendapatkan nilai diatas KKM.

Penerapan Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan

Pembelajaran Teams-Games-Tournament Dengan Permainan

Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan

respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran

Siklus 1 Siklus II

51.52%

93,93%

48.48%

6,o6%

Tuntas

Tidak Tuntas

77

Belajar IPS Kondisi

Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS

siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan

bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

Of-Clans dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan

peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I,

dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang

Dengan Menggunakan Model

Permainan Clash-

Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan

respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran

Tidak Tuntas

78

Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans selama

siklus I dan siklus II.

Tabel 21

Rekapitulasi Lembar Observasi Siklus I dan II

No. Aspek yang diamati Siklus I Siklus II

I II I II 1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti

kegiatan pembelajaran. √ √ √ √

2. Guru melakukan absensi √ √ √ √ 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ √ √ √ 4. Guru melakukan apersepsi √ √ √ √ 5. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok √ √ √ √ 6. Guru memberikan arahan pelaksaan

permainan pada seluruh kelompok. √ √ √ √

7. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi guna menjawab pertanyaan dalam permainan Clash-Of-Clans

√ √ √ √

8. Guru memberi apresiasi berupa hadiah untuk kelompok pemenang

√ √ √ √

9. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.

√ √ √ √

10. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.

√ √ √ √

11. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran

√ √ √ √

12. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

√ √ √ √

13. Siswa menanggapi apresepsi dari guru √ √ √ √ 14. Siswa berkumpul dengan kelompok

masing-masing. √ √ √ √

15. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, siswa mendengarkan penjelasan mengenai game yang akan dilakukan

√ √ √ √

16. Siswa dalam kelompok melaksanakan kegiatan dalam bentuk games Clash-Of-Clans.

√ √ √ √

79

17. Setiap kelompok mengikuti petunjuk permainan dalam games

√ √ √ √

18. Kelompok terbaik mendapatkan hadiah √ √ √ √ 19. Siswa melakukan evaluasi terhadap

pekerjaan kelas secara individu. √ √ √ √

20. Siswa melakukan refleksi mengenai Peninggalan sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.

√ √ √ √

21. Siswa diberikan penguatan dan motivasi √ √ √ √ 22. Siswa diberikan tugas √ √ √ √ 23. Siswa menjawab salam dan berdoa √ √ √ √ Jumlah 23 23 23 23 Persentase 100% 100%

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil observasi siklus I dan siklus II

pada lampiran, dapat dilihat bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS dengan

menggunakan penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament

dengan media permainan Clash-Of-Clans pada siklus I dan siklus II kegiatan

pembelajaran sudah sangat sesuai dengan sintak pembelajaran IPS

menggunakan penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament

dengan media permainan Clash-Of-Clans.

Indikator proses pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model

pembelajaran Teams-Games-Tournamen dengan media permainan Clash-Of-

Clans adalah 100% dan pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat dilaksanakan

sesuai dengan rencana. Adapun persentase keterlaksanaan aspek-aspek

diamati adalah 100% sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator proses

pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Teams-Games-

Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans ini telah tercapai dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

80

4.5 Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 yang teletak di Jl.

Domas No. 54 Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri

Salatiga 12 Tahun Pelajaran 2017/2018 sejumlah 33 siswa, yang terdiri dari

13 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Hasil belajar IPA siswa kelas 5

SD Negeri Salatiga 12 sebelum diberikan tindakan masih rendah. Hasil

belajar IPS rata-rata masih di bawah KKM yaitu dibawah 70. Sebelum

diberikan tindakan, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Maka

perlu diadakannya tindakan agar hasil belajar siswa dapat meningkat diatas

KKM.

Perubahan hasil belajar IPS siswa kelas 5 mulai nampak setelah

diberikan sintak model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan

menggunakan permainan Clash-Of-Clans. Dengan model pembelajaran

Teams-Games-Tournament, siswa menjadi lebih antusias dan aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung, siswa

secara aktif melakukan tanya jawab dengan guru. Saat guru memberikan

pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan, siswa selalu menjawab

dengan penuh pertimbangan dan sering jawaban yang mereka berikan adalah

jawaban benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyampaian materi yang

dilakukan oleh peneliti dapat dipahami oleh siswa..

Teams-Games-Tournament adalah model pembelajaran yang

mengajarkan kepada seluruh siswa untuk bekerja sama dengan anggota

kelompoknya agar kelompoknya mampu bersaing dengan kelompok lain dan

memenangkan kompetisi. Namun jika model pembelajaran hanya

mengutamakan persaingan, itu dapat membuat siswa menjadi tertekan dan

menggunakan berbagai cara untuk mencapai kemenangan. Oleh karena itu,

Teams-Games-Turnament dapat dipadukan dengan permainan yang disukai

oleh anak-anak yaitu permainan Clash-Of-Clans. Siswa secara berkelompok

saling membantu memberikan gagasan yang mereka miliki untuk

81

mendapatkan jawaban yang paling tepat ketika permainan Clash-Of-Clans

berlangsung. Mereka berusaha untuk memberikan jawaban yang benar dan

berharap saat permainan selesai kelompok mereka memperoleh wilayah

terluas dan menjadi pemenang. Permainan Clash-Of-Clans yang berisikan

soal-soal dari materi ternyata mampu membantu siswa untuk mengingat

kembali materi yang sebelumnya telah dijelaskan oleh guru. Ini akan

memberikan kesan pada siswa bahwa materi pembelajaran dapat disampaikan

melalui permainan dan belajar dapat dilakukan sambil bermain. Ini sesuai

dengan pendapat Slavin (2005:163) yang mengemukakan bahwa TGT adalah

model pembelajaran kooperatif menggunakan turnamen akademik dan

menggunakan kuis-kuis, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim

mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara

seperti mereka.

Pelaksanaan pemberian tindakan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I

dibagi menjadi 2 pertemuan dengan materi yang akan diajarkan yaitu

Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional

dari masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Pertemuan I siklus I

membahas tentang kerajaan dan peninggalan-peninggalan sejarah dari

kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran

pertemuan I siswa dibagi dalam kelompok dan memilih warna sebagai simbol

kerajaannya. Kemudian siswa diminta berkompetisi menjawab pertanyaan

dalam bentuk permainan Clash-Of-Clans. Setiap kelompok melakukan

persaingan dalam permainan untuk memperoleh wilayah yang luas, guru

melakukan pendampingan dan berperan sebagai juri dalam permainan.

Pertemuan II siklus I mengulas kembali materi pertemuan I,

selanjutnya guru dan siswa melakukan kegiatan Tanya jawab tentang materi

yang telah disampaikan. Dalam pelaksanaan berdasarkan sintak yaitu siswa

dibagi ke dalam kelompok. setiap kelompok memilih nama kerajaan untuk

kelompoknya. Setiap kelompok melakukan kegiatan kompetisi dalam

82

permainan Clash-Of-Clans dengan cara menjawab pertanyaan sebanyak

mungkin untuk mendapatkan poin tertinggi. Guru melakukan pendampingan

dan bertindak sebagai juri dalam turnamen. Selanjutnya guru bersama siswa

menghitung skor perolehan seluruh kelompok dan kelompok terbaik akan

mendapatkan hadiah. Pada kegiatan akhir pertemuan II, akan dilakukan tes

evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12.

Siklus I siswa sudah mengalami perubahan setelah diberikannya

tindakan serta mengalami peningkatan pada hasil belajar IPS. Awal sebelum

tindakan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai KKM, sedangkan setelah

diberikan tindakan siklus I siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM

sebanyak 17 siswa atau 51,51% dan 16 atau 48,48% siswa yang belum tuntas.

Nilai tertinggi siswa pada siklus I yaitu 80, nilai terendah 50 serta rata-rata

nilai siswa pada siklus I yaitu 65.7. Maka dari itu perlu diadakannya tindakan

berikutnya untuk memperbaiki siswa yang belum tuntas pada siklus II.

Siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan, dalam pelaksanaan sintak

Teams-Games-Tournament dengan materi yang akan diajarkan adalah

Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam di

Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran pertemuan I siswa akan di bagi ke

dalam kelompok dan memilih warna sebagai simbol kerajaannya. Kemudian

siswa diminta berkompetisi menjawab pertanyaan dalam bentuk permainan

Clash-Of-Clans.Setiap kelompok melakukan persaingan dalam permainan

untuk memperoleh wilayah yang luas, guru melakukan pendampingan dan

berperan sebagai juri dalam permainan.

Pertemuan II siklus II akan mengulas kembali materi pembelajaran

yang telah disampaikan pada pertemuan I. Selanjutnya guru dan siswa

melakukan kegiatan Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan.

Dalam pelaksanaan berdasarkan sintak yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok.

setiap kelompok memilih nama kerajaan untuk kelompoknya. Setiap

kelompok melakukan kegiatan kompetisi dalam permainan Clash-Of-Clans

83

dengan cara menjawab pertanyaan sebanyak mungkin untuk mendapatkan

poin tertinggi. Guru melakukan pendampingan dan bertindak sebagai juri

dalam turnamen. Selanjutnya guru bersama siswa menghitung skor perolehan

seluruh kelompok dan kelompok terbaik akan mendapatkan hadiah. Pada

kegiatan akhir pertemuan II, akan dilakukan tes evaluasi untuk mengukur

hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Hasil belajar siswa pada

siklus II kembali mengalami perubahan. Pada siklus II, 31 siswa atau 93,93%

siswa telah mampu mencapai KKM dan2 siswa atau 6,06% siswa belum

mampu mencapai KKM . Nilai tertinggi siswa pada siklus II yaitu 90, nilai

terendah siswa siklus II 60 serta rata-rata nilai siswa pada siklus II yaitu 76,6.

Hasil belajar IPS menggunakan penerapan model pembelajaran

Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clash sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Hamdani (2011: 92) bahwa aktivitas

siswa dengan model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks

disampung menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan

keterlibatan belajar. Namun ketika pembelajaran berlangsung, situasi kelas

dapat berubah menjadi gaduh karena seluruh siswa memiliki keinginan

ditunjuk pertama untuk menjawab pertanyaan yang mengakibatkan kurangnya

waktu pembelajaran. Ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas.

Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 meningkat setelah

diberikan tindakan melalui penerapan model pembelajaran Teams-Games-

Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans sejalan dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Noviana Erwinta (2016) dan Ristiowati

(2014) bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Akan tetapi, terdapat perbedaan pada

penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh

sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari media pembelajaran yang

digunakan oleh peneliti. Peneliti menggunakan permainan Clash-Of-Clans,

karena jika hanya menggunakan Teams-Game-Tournament, anak SD merasa

84

tertekan karena berfikir harusmenjadi yang terbaik. Clash-Of-Clans

merupakan permainan yang menarik minat siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran.