bab iv
DESCRIPTION
giziTRANSCRIPT
BAB IV
PEMBAHASAN
Skrining adalah penapisan atau penjaringan. Program gizi terkait skrining
anak kurang gizi di Puskesmas Ambacang yaitu penimbangan berat badan balita
setiap bulan, pemantauan status gizi, pemberian vitamin A, pemeriksaan garam
beryodium di SD pada bulan Mei, dan skrining anemia pada anak sekolah.
4.1 Program Penimbangan
Program penimbangan dilakukan setaip bulannya saat posyandu. Pada
program ini dilakukan pengukuran berat badan. Selain itu juga dilakukan
pengukuran panjang atau tinggi badan, dan lingkar kepala.
Pemantauan status gizi dilakukan dengan memanfaatkan data hasil
penimbangan bulanan posyandu tersebut. Dari data hasil penimbangan tersebut
dapat dihasilkan cakupan kinerja program gizi yang didasarkan pada indikator
SKDN, yaitu:
• Cakupan penimbangan balita meliputi cakupan program (K/S):
Memantau balita yang telah mendapat KMS.
• Cakupan partisipasi masyarakat (D/S): Memantau partisipasi masyarakat
untuk menimbang balitanya ke posyandu.
• Cakupan kelangsungan penimbangan (D/K): Memantau balita yang
memiliki KMS dan ditimbang di posyandu.
• Cakupan hasil penimbangan (N/D): Memantau efektifitas perbaikan gizi
dengan melihat jumlah balita yang naik berat badannya selama 2 kali
berturut-turut datang ke posyandu.
Dari hasil pengukuran maka dilihat bagaimana status gizi anak.
Karakteristik balita gizi kurang adalah
1. BMG (Bawah Garis Merah) : Anak dengan berat barat hasil penimbangan yang
dicatat dan dianalisa pada grafik berada pada garis merah.
2. 2T : Berat badan tidak naik dua kali berturut-turut.
3. T : Berat badan tidak naik
Berdasarkan hasil pelaporan program penimbangan tahun 2014 di
Puskesmas Ambacang, pencapaian Balita yang datang dan ditimbang (D/S) tidak
22
mencapai target, sedangkan pencapaian Balita yang naik berat badannya (N/D)
sudah mencapai target.
Dalam triwulan I tahun 2015 belum semua anak yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Ambacang yang ditimbang, hal ini terlihat pada grafik D
dibanding dengan S akan tetapi dari bulan januari sampai maret terdapat
peningkatan jumlah bayi yang ditimbang tiap bulannya. Dalam tiap bulannya
terdapat balita yang baru ditimbang dan balita yang ditimbang bulan ini tetapi
bulan lalu tidak datang. Untuk jumlah balita yang naik berat badannya, meningkat
tiap bulan. Namun, balita yang tidak naik berat badannya juga meningkat pada
bulan Maret 2015. Hal yang sama juga terlihat pada anak yang 2 kali tidak naik
berat badannya dan anak yang berada dibawah garis merah. balita (0-59) tahun
yang mengalami gizi kurang (KURUS: -3BB/PB atau BB/TB sampai <-2 BB/PB
atau BB/TB) meningkat jumlahnya dari bulan Januari-Maret 2015.
Dalam triwulan I tahun 2015 disimpulkan bahwa hampir semua indikator
pencapaian program sudah melewati target kecuali, untuk indikator penimbangan
massal yang masih kurang mencapai target.
Kendala dalam pencapaian D/S adalah kurangnya kesadaran masyarakat
untuk datang ke Posyandu dan kurang aktifnya kader atau pihak RT, RW, atau
kelurahan untuk mengajak datang ke posyandu.
4.2. Program Pemantauan Status Gizi (PSG)
Pemantauan Status Gizi (PSG) dilakukan satu kali setahun yaitu pada
bulan Mei. Berdasarkan hasil pemantauan status gizi pada bulan Mei tahun 2014
di Puskesmas Ambacang, terdapat 1 orang dengan status gizi BB/TB tergolong
kurus (0,83%). Hasil ini menunjukkan angka yang relatif kecil. Sedangkan dalam
triwulan I tahun 2015 kegiatan Program Pemantauan Status Gizi (PSG) belum
dilakukan.
4.3. Program Pemeriksaan Garam Beryodium
Pemeriksaan Garam Beryodium dilakukan 1 kali setahun pada bulan Mei.
Berdasarkan hasil pemeriksaan garam beryodium di SD pada bulan Mei tahun
23
2014 di Puskesmas Ambacang, terdapat 543 sampel dengan + yodium (terdapat
yodium pada garam) dari 546 sampel yang diperiksa. Program sudah tercapai
yaitu 99,45% dari target 90%. Sedangkan dalam triwulan I tahun 2015 kegiatan
pemeriksaan Garam Beryodium belum dilakukan.
4.4. Program Skrining anemia pada anak sekolah
Skrining anemia pada anak sekolah dilakukan sekali setahun yaitu pada
bulan Mei. Sasaran program ini adalah anak SMP dan SMA kelas 1. Berdasarkan
skrining anemia pada anak SMP dan SMA kelas 1 di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang tahun 2014 didapatkan kasus kasus anemia relatif rendah 4,4% anak
SMP dan 1,6 % anak SMA. Sedangkan dalam triwulan I tahun 2015 kegiatan
Program Skrining anemia belum dilakukan.
4.5. Pemberian Vitamin A
Sasarannya adalah bayi berusia 6-11 bulan 12-59 bulan. Dari data cakupan
distribusi Vitamin A 2014 didapatkan bahwa cakupan distribusi vitamin A pada
bayi usia 6-11 bulan sudah mencapai target 85% (87,77%), begitu juga untuk bati
usia 12-59 bulan (88,89%). Sedangkan dalam triwulan I tahun 2015 kegiatan
pemberian Vitamin A sudah mencapai target.
24