bab iv

3
BAB IV PEMBAHASAN Gigi secara embriologi berasal dari dua jaringan, yaitu ektoderm yang akan membentuk enamel dan mesoderm yang akan membentuk pulpa dan sementum. Gigi terdiri dari mahkota yang dikelilingi oleh enamel dan dentin serta akar yang tidak ditutupi oleh enamel. Gigi terdiri dari pulpa yang vital (terdapat persarafan) yang didukung oleh ligamen periodontal. Susunan kimia gigi terdiri dari bahan organik, anorganik, dan air, Secara makroskopik gigi terdiri dari mahkota atau korona, akar atau radiks, garis servikal atau cemento enamel junction,ujung akar atau apeks, tepi insisal (insisal edge), dan tonjolan atau cusp. Dilihat secara mikroskopik, susunan gigi terdiri dari jaringan keras, jaringan lunak, dan rongga pulpa. Pertumbuhan gigi meliputi mineralisasi, kemunculan (erupsi), dan pelepasan (eksfoliasi). Mineralisasi awal mulai seawal trisemester kedua (mean umur untuk insisivus sentral, 14 minggu) dan berlanjut hingga melewati umur tiga tahun untuk gigi primer (desidui) dan umur 25 tahun untuk gigi permanen. Mineralisasi mulai pada puncak gigi (korona) 26

Upload: aristawidyaningrum

Post on 25-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

27

BAB IVPEMBAHASAN

Gigi secara embriologi berasal dari dua jaringan, yaitu ektoderm yang akan membentuk enamel dan mesoderm yang akan membentuk pulpa dan sementum. Gigi terdiri dari mahkota yang dikelilingi oleh enamel dan dentin serta akar yang tidak ditutupi oleh enamel. Gigi terdiri dari pulpa yang vital (terdapat persarafan) yang didukung oleh ligamen periodontal. Susunan kimia gigi terdiri dari bahan organik, anorganik, dan air, Secara makroskopik gigi terdiri dari mahkota atau korona, akar atau radiks, garis servikal atau cemento enamel junction,ujung akar atau apeks, tepi insisal (insisal edge), dan tonjolan atau cusp. Dilihat secara mikroskopik, susunan gigi terdiri dari jaringan keras, jaringan lunak, dan rongga pulpa.Pertumbuhan gigi meliputi mineralisasi, kemunculan (erupsi), dan pelepasan (eksfoliasi). Mineralisasi awal mulai seawal trisemester kedua (mean umur untuk insisivus sentral, 14 minggu) dan berlanjut hingga melewati umur tiga tahun untuk gigi primer (desidui) dan umur 25 tahun untuk gigi permanen. Mineralisasi mulai pada puncak gigi (korona) dan berlanjut ke arah akar. Erupsi mulai dengan insisivus sentral dan berlanjut ke lateral. Pelepasan (eksfoliasi) mulai pada sekitar umur 6 tahun dan berlanjut hingga umur 12 tahun. Erupsi gigi permanen dapat menyertai pelepasan segera atau dapat tertinggal 4-5 bulan. Waktu pertumbuhan gigi kurang berkorelasi dengan proses pertumbuhan dan maturasi yang lain. Siklus kehidupan gigi dimulai dari tahap pertumbuhan yang terdiri dari tahap inisiasi, tahap ploreferasi, tahap histodeferensiasi, dan tahap morfodeferensiasi. Dilanjutkan tahap erupsi intraoseusyang terdiri dari tahap aposisi dan tahap kalsifikasi. Diikuti tahap erupsi yang meliputi tahap praerupsi, tahap prafungsional, dan tahap fungsional. Setelah itu tahap atrisi dan yang terakhir resorbsi Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tulang gigi seperti, faktor genetik, jenis kelamin, nutrisi, faktor sosial ekonomi, tinggi dan berat badan, serta hormon . Kelainan yang mungkin terjadi pada saat pertumbuhan gigi dalam kandungan adalah karena adanya gangguan dari salah satu faktor tersebut. Kelainan yang terjadi adalah seperti tidak mempunyai benih gigi atau agenesi (anodonti, hipodonti), kelainan pada pembenihan gigi (supernumerary tooth dansynodontia) ukuran gigi yang abnormal (makrodontia dan mikrodontia), kelainan pada jaringan pembentuk gigi (amelogenesis imperfekta dan odontogenesis imperfekta), kelainan bentuk gigi (molar murbei dan peg shaped teeth) dan lain-lain.

26