bab iii pelaksanaan kegiatan 3.1 perhitungan hpp dan
TRANSCRIPT
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Perhitungan HPP dan Laporan Laba/Rugi Kerupuk Dua Putra
Nama : Reza Ukhtiani
Npm : 1612120126
Jurusan : Akuntansi
1. Definisi Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2002: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data
keuangan atauaktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Sedangkan Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002: 3) menyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan obyek dari analsis terhadap laporan keuangan. Oleh
karnaitu memahami latar belakang penyusunan dan penyajian laporan keuangan
merupakan langkahyang sangat penting sebelum menganalisis laporan keuangan
itu sendiri.
Menurut Eugne F, Brigham dan Joel F. Houston (2001: 78), laporan
keuanganmelaporkan posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan operasinya
selama beberapa periodeyang lalu. Akan tetapi riil dari laporan keuangan adalah
fakta bahwa laporan keuangan dapatdigunakan untuk membantu memprediksi laba
dan dividen masa depan.
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
Laporan keuangan adalah sumber informasi yang dijadikan landasan
pengambilan keputusan oleh para pemegang saham, kreditur, pengamat ekonomi
dan pemerintah ditinjau dari kepentingan masing-masing, serta merupakan
landasan bagi Analisa Rasio Keuangan untuk merinci prestasi operasional
perusahaan. Dengan adanya laporan keuangan diperoleh gambaran tentang
perkembangan perusahaan, sehingga mereka yang berkepentingan
terhadap perkembangan perusahaan mengadakan analisis atau interprestasi
terhadap data-data keuangan yang tercermin pada laporan keuangan.
1.1. Laporan Laba/Rugi
Najmudin (2011: 71) Menurut Najmudin, arti laporan laba rugi adalah
membandingkan pendapatan terhadap beban pengeluarannya untuk
menentukan laba atau rugi bersih. Laporan laba rugi ini dapat memberikan
informasi tentang akhir perusahaan dalam periode tertentu.
Kasmir (2010: 67) Menurut Kasmir, laporan laba rugi dapat memberikan
informasi situasi usaha dalam perusahaan dalam perusahaan dalam satu
periode tertentu. Laporan laba rugi harus di buat dalam siklus operasi atau
periode tertentu untuk mengetahui jumlah pendapatan (penjualan) dan biaya
yang dikeluarkan sehingga dapat di ketahui perusahaan mengalami
keuntungan atau kerugian.
Laporan rugi-laba merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka
waktu tertentu. Berbeda dengan neraca yang merupakan snapshot, maka
laporan rugi-laba mencakup suatu periode tertentu. Laporan rugi-laba biasanya
ditulis dengan judul sebagai berikut: Laporan rugi-laba untuk tahun yang
berakhir dengan 31 desember 1994. dalam jangka waktu tertentu, total aset
perusahaan berubah disebabkan oleh kegiatan investasi, pendanaan, dan
kegiatan operasional. Aset bertambah jika perusahaan membeli pabrik baru
atau mendirikan bangunan baru. Hutang bertambah jika perusaaan meminjam
dana dari bank untuk membeli pabrik. Hutang juga bertambah apabila
perusahaan mengeluarkan obligasi untuk membiayai pendirian bangunan.
Struktur modal dengan demikian akan berubah. Dalam kegiatan sehari-hari
perusahaan memproduksi, kemudian menjual barang dagangan. Penjualan
akan menghasilkan kas, menghasilkan keuntungan yang bisa ditahan atau bisa
juga dibagi sebagai dividen. Kegiatan operasional juga akan merubah struktur
aset.
Laba bersih merupakan selisih antara total pendapatan dikurangi dengan
total biaya. Pendapatan mengukur aliran masuk aset bersih setelah dikurangi
hutang dari penjualan barang atau jasa. Biaya mengukur aliran keluar aset
bersih karena digunakan atau dikonsumsikan untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan bisa dibedakan menjadi pendapatan operasional yaitu pendapatan
yang dihasilkan oleh kegiatan pokok perusahaan, dan pendapatan non
operasional atau pendapatan lain-lain yang dihasilkan oleh kegiatan sampingan
perusahaan. Apabila perusahaan berada dalam bisnis makanan,sebagai contoh,
maka pendapatan yang dihasilkan dari penjualan makanan merupakan
pendapatan operasional. Dalam kegiatan bisnis yang normal, kadang-kadang
perusahaan menjual sebagian asetnya. Penjualan aset ini bukan merupakan
kegiatan pokok perusahaan meskipun ada kaitannya dengan operasi bisnis
yang normal. Apabila menghasilkan untung penjualan aset ini dikelompokkan
kedalam pendapatan lain-lain.
1.2. Biaya Produksi dan Biaya Operasional
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan
dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau
barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya
operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus
diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan
laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi
akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh.
Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan
baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
Laporan biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok produksi.
Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu
:
1.Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah
produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai
diproduksi, serta keseluruhan jumlah produk yang dihasilkan dari awal
sampai akhir dalam satu periode.
2.Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian
harga satuan per produk / per barang yang didalamnya telah meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
3.Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian
harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki
departemen produksi, hingga memasuki gudang penempatan produk yang
telah selesai diproduksi.
Biaya operasional adalah biaya yang berupa pengeluaran uang untuk
melaksanakan kegiatan pokok, yaitu berupa biaya penjualan dan administrasi
untuk memperoleh pendapatan, tidak termasuk pengeluaran yang telah
diperhitungkan dalam harga pokok penjualan dan penyusutan.
Biaya Operasional Jenis Biaya Operasional
Tunjangan Hari Raya Biaya Tetap
Biaya Gaji Biaya Tetap
Biaya Konsumsi Biaya Tetap
Biaya Lembur Biaya Variabel
Biaya BBM Biaya Tetap
Biaya Kirim Biaya Variabel
Biaya Pulsa Biaya Tetap
Biaya PDAM Biaya Tetap
Biaya Listrik Biaya Variabel
Biaya Air Mineral Biaya Tetap
Biaya Pembelian Plastik Biaya Variabel
Biaya Cetak Buku Biaya Variabel
Biaya Finishing Biaya Variabel
Biaya Lainnya Biaya Variabel
1.3. Harga Pokok Penjualan (HPP)
Pengertian HPP adalah perhitungan dari seluruh biaya yang ada di dalam
penjualan sebuah produk. Menurut Mulyadi (2008), pengertian HPP adalah
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang dijual atau
harga perolehan dari barang yang dijual. Harga Pokok Penjualan ini
dibutuhkan untuk penentuan keuntungan atau pendapatan dari perusahaan
sehingga penentuan HPP ini harus dilakukan dengan benar.
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Harga Pokok Produksi + Persediaan
Barang Awal – Persediaan Barang Akhir
Analisis Keuangan
1.4. Modal Usaha
Modal Usaha Kerupuk Dua Putra Rp. 1.000.000
1.5. Penentuan Biaya Produksi Dan Biaya Operasional
Biaya Produksi Dan Biaya Operasional
No Keterangan Jumlah Harga Total
1 Bahan Baku
Bahan Ikan 5kg 8000/kg Rp.40.000
Bahan Jengkol 5kg 15000/kg Rp.75.000
Bawang 1kg 28000/kg Rp.28.000
Garam 2kg 15000/kg Rp.30.000
Total Biaya Bahan
Baku
Rp.173.000
2 Biaya Tenaga Kerja
Langsung
Biaya Karyawan 1 Rp.400.000
Total Biaya Kerja
Langsung
Rp.400.000
3 BOP (Biaya Overhead
Pabrik)
Bahan Penolong - - -
Total BOP - - -
Total Biaya Produksi Rp.573.000
Biaya Habis Pakai
No Keterangan Jumlah Harga Total
1 Bahan Habis Pakai
Plastik Besar 1ball 25000/ball Rp.25.000
Plastik Kecil 1ball 20000/ball Rp.20.000
Minyak 50kg 9200/kg Rp. 460.000
Total Bahan Habis
Pakai
Rp. 505.000
Biaya Operasional
No Keterangan Jumlah Harga Total
1 Biaya Operasional
Cetak Logo 3rim 30000/rim Rp.90.000
Total Biaya Operasional Rp.90.000
Harga Pokok Penjualan
HPP = Rp. 8.650
Harga Jual = Rp. 18.000
Keuntungan yg akan diterima = Rp. 18.000 – Rp. 8.650 = Rp. 9.350
1.6. Laporan Laba Rugi
KERUPUK DUA PUTRA
Laporan Laba/Rugi
Periode Agustus 2019
Pendapatan Rp. 2.000.000
Pendapatan Piutang - -
Total Pendapatan Rp.2.000.000
Biaya-biaya :
Biaya Bahan Baku Rp.173.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp.400.000
Biaya Habis Pakai Rp.505.000
Biaya Cetak Rp.90.000
Total Biaya Rp.1.168.000
Laba Rp. 832.000
1.7. Laporan Perubahan Modal
KERUPUK DUA PUTRA
Laporan Perubahan Modal
Periode Agustus 2019
Modal (Awal) Rp. 1.000.000
Laba/Rugi Rp. 832.000
Prive - -
Rp. 832.000
Modal Akhir Rp. 1.832.000
3.2 Businnes plan, membuat inovasi
Nama : Marlena okta via
Npm : 1612110173
Jurusan : Manajemen
Dalam dunia usaha inovasi merupakan salah satu senjata untuk dapat
mempertahan produk kita. Karena dengan inovasi dan mengikuti perkembangan
teknologi maka produk kita dapat dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu daya
tarik suatu produk adalah diliat dari segi cara pengemasan (packing). Untuk
dikenal masyarakat di perlukan suatu ciri khas pada produk sebagai identitas, kita
membutuhkan suatu rancangan atas kemasan produk atau membutuhkan desain
kemasan pada produk.
Kotler dan Amstrong, pengertian kemasan adalah suatu bentuk aktivitas yang
melibatkan desain serta produks, sehingga kemasan ini dapat berfungsi agar
produk di dalamnya dapat terlindungi. Kotler dan Amstrong, pengertian kemasan
adalah suatu bentuk aktivitas yang melibatkan desain serta produk, sehingga
kemasan ini dapat berfungsi agar produk di dalamnya dapat terlindungi.
Jadi kemasan adalah suatu kegiatan merancang dan memproduksi bungkus suatu
barang yang meliputi desain bungkus dan pembuatan bungkus produk tersebut.
Dengan inovasi ini diharapkan dapat membantu pemilik UMKM kerupuk varian
milik Bapak Safei lebih mudah memasarkan produknya.
Dengan inovasi kemasan menggunakan standing pouch agar kerupuk tidak mudah
melempem dan terlihat lebih rapih dan enak dipandang. Standing pouch yaitu
kemasan yang membuat kerupuk tertutup rapat sehingga tidak ada celah dan tidak
ada pintu masuk untuk bakteri. Dengan menggunakan kemasan baru maka harga
jual lebih terjangkau dan dapat menarik konsumen untuk membeliKemasan
sebelum inovasi
Kemasan Sesudah Inovasi
3.3 Website
Nama : Ali muazis
Npm : 1612110084
Jurusan : Manajemen
Merupakan program yang bertujuan untuk mengembangkan usaha kerupuk dua
putra milik bapak syafei tentang bagaimana melakukan jual beli secara online
dengan situs website. Program ini bertujuan Agar masyarakat luas lebih mengenal
dan mengetahui informasi tentang UKM krupuk dua putra.
3.4 Video Editing
Nama : Ilham Fadillah
Npm : 1611050036
Jurusan : Sistem Informasi
Merupakan kegiatan wajib yang dilakukan untuk mendukomentasi segala kegiatan
apa saja yang dilakukan selama sebulan di desa sidodadi,waylima,pesawaran dan
aktivitas kami dalam melakukan tugas Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat
(PKPM). Seperti Kegiatan dalam UKM, kegiatan bersama masyarakat, rapat
bersama aparatur Desa, kegiatan sehari-hari dan kegiatan lainnya di desa
sidodadi,Way lima. Dokumentasi yang kami berikan kepada masyarakat desa
sidodadi sebagai bentuk bukti dan kenang-kenangan dari mahasiswa IIB
DARMAJAYA dan masyarakat yang ikut serta membantu dalam proses pembuatan
video.
3.5 Sosial Media
Nama : Rizkia Ambar Sai
Npm : 1612120164
Jurusan : Akuntansi
Media sosial sekarang ini sudah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Beberapa contoh media sosial yang banyak digunakan
adalah YouTube, Facebook, Blog, Twitter, instagram dan lain-lain. Bagi para
pemasar hal ini bisa menjadi kesempatan yang sangat besar untuk digunakan sebagai
salah satu alat komunikasi pemasaran.
Pemasaran Kerupuk Dua Putra milik Bapak Syafei masih menggunakan strategi
pemasaran konvensional, yaitu pemasaran yang di pasarkan secara langsung
sehingga konsumen dapat langsung datang ke tempat untuk membeli produknya.
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM), kami
memberikan solusi dengan cara mengembangkan pemasaran produk dengan
menggunakan media sosial. Pengembangan bisnis produk dengan menggunakan
media sosal sangatlah diperlukan, karena perkembangan jaman saat ini sangatlah
pesat dan penggunaan internet semakin luas. Dengan memasarkan produk kerupuk
dua putra oleh pak syafei ke media sosial seperti blog, facebook dan instagram
membuat pemasaran produk kerupuk ini semakin luas diberbagai daerah.
Tahap yang telah dilakukan oleh pengembangan ini adalah :
Membuat media sosial Instagram
Membuat sosial media Facebook
Membuat Tokopedia
3.6 Pembuatan Logo Produk
Nama : Ade Otoh Khoirulloh
Npm : 1512110250
Jurusan : Manajemen
Logo adalah suatu gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili
suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal
lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah di ingat sebagai pengganti
dari nama sebenarnya. Dengan adanya logo produk akan mudah dikenal oleh
konsumen, dan dapat mengetahui suatu kepemlilikan bahwa produk tersebut
dimiliki seseorang. diperlukan untuk memperkenalkan produk sehingga mudah
diingat oleh konsumen. Logo juga dapat mempercantik kemasan pada produk
sehingga menarik minat konsumen untuk membeli produk. Pembuatan logo pada
produk mempertimbangkan berbagai hal agar dapat meningkat kan daya jual
produk dan menjadi identitas produk yang dapat selalu diingat oleh konsumen.