bab iii metodologi penelitian a. tempat dan waktu...

23
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Palasah tahun ajaran 2013/2014 beralamat di Jalan Raya Cirebon-Bandung. Yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah perwakilan dua kelas dari seluruh siswa kelas X semester II. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang diperlukan mulai dari tahap persiapan selama tahap penulisan laporan selama enam bulan, dimulai dari bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014. Adapun jadwal penelitian yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Tabel Penelitian No. Kegiatan Januari Februari Maret 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan 2. Bimbingan Istrumen 3. Validasi isi dan Uji Coba Instrumen 4. Proses pembelajaran

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 40

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri Palasah tahun ajaran

    2013/2014 beralamat di Jalan Raya Cirebon-Bandung. Yang menjadi sasaran

    dalam penelitian ini adalah perwakilan dua kelas dari seluruh siswa kelas X

    semester II.

    2. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian yang diperlukan mulai dari tahap persiapan selama

    tahap penulisan laporan selama enam bulan, dimulai dari bulan Januari 2014

    sampai dengan Juni 2014. Adapun jadwal penelitian yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.1Tabel Penelitian

    No. KegiatanJanuari Februari Maret

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Persiapan

    2. Bimbingan

    Istrumen

    3.Validasi isi dan

    Uji Coba

    Instrumen

    4. Proses

    pembelajaran

  • 41

    No KegiatanApril Mei Juni

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    4. Proses

    Pembelajaran

    5. Tes akhir (post

    test)

    6. Angket

    5. Analisis data

    6. Penyusunan

    Laporan

    B. Metode dan Desain Penelitian

    1. Metode Penelitian

    Menurut Sugiyono metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah

    untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu.94 Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimana peneliti

    terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan

    metode pembelajaran Crossword Puzzle untuk mengetahui kemampuan

    berpikir analisis siswa pada mata pelajaran matematika, dengan memberikan

    tes akhir (post test).

    2. Desain Penelitian

    Desai penelitian menurut E. A. Suchman dalam Moh. Nazir adalah

    semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.95

    Sedangkan desain penelitian juga dapat diartikan sebagai penggambaran secara

    jelas tentang hubungan antar variabel.96 Adapun langkah – langkah yang

    ditempuh oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    94 Sugiyono.1 2013. Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D.Bandung : Alfabeta, hal. 395 M. Nazir. Op. Cit, hal. 8496 Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara , hal. 184

  • 42

    a. Tahap persiapan

    Pada tahap persiapan, langkah – langkah yang dilakukan adalah

    sebagai berikut: memilih masalah yang sesuai dengan wilayah kajian yang

    telah ditentukan pihak jurusan, melakukan studi pendahuluan dengan

    menelusuri teori – teori yang berkaitan dengan penelitian ini dari buku,

    skripsi, internet dan menelusuri penelitian – penelitian lain yang relevan

    agar tidak terjadi duplikat. Juga melakukan studi pendahuluan ke sekolah

    yang akan menjadi sasaran penelitian.

    b. Tahap pelaksanaan

    Dalam tahap pelaksanaan, langkah – langkah yang dilakukan

    adalah: memilih kelas sebagai kelas uji coba instrument dan menentukan

    kelas untuk pengumpulan data dengan cara simple random sampling.

    c. Tahap pengolahan data

    Dalam tahap pengolahan data peneliti melakukan analisis data yang

    telah diperoleh dengan menghitung uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

    hipotesis dengan bantuan program SPSS 18.

    d. Tahap penulisan laporan

    Tahap penulisan laporan ini adalah tahap akhir dalam proses

    penelitian. Penyusunan laporan ini dimulai dari bab I sampai denga bab III

    dan melakukan bimbingan dengan dosen.

    Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-

    Posttest Only Control Group Design.97

    Gambar 3.1desain penelitian

    97 Sugiyono.1 Op. Cit., hal. 112

    R O1 X O2

    R O3 O4

    K O

  • 43

    Ket :

    R = Random kelas (group)

    X = Perlakuan metode pembelajaran Crossword Puzzle

    (kelas eksperimen)

    O1 dan O3 = Kedua kelompok tersebut diobservasi dengan

    Pretest untuk mengetahui hasil belajar awalnya.

    O2 = Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran

    dengan Crossword Puzzle

    O4 = Hasil belajar kelompok kontrol siswa yang tidak

    diberi pembelajaran dengan Crossword Puzzle

    Adapun langkah – langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam

    melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

    e. Tahap persiapan

    Pada tahap persiapan, langkah – langkah yang dilakukan adalah

    sebagai berikut: memilih masalah yang sesuai dengan wilayah kajian yang

    telah ditentukan pihak jurusan, melakukan studi pendahuluan dengan

    menelusuri teori – teori yang berkaitan dengan penelitian ini dari buku,

    skripsi, internet dan menelusuri penelitian – penelitian lain yang relevan

    agar tidak terjadi duplikat. Juga melakukan studi pendahuluan ke sekolah

    yang akan menjadi sasaran penelitian.

    Setelah mengadakan studi pendahuluan, peneliti menyusun

    proposal penelitian. Selanjutnya proposal diseminarkan, kemudian peneliti

    melakukan revisi proposal. Setelah itu, proposal mendapatkan ACC dari

    dosen mata kuliah. Pada tahap selanjutnya peneliti meminta surat penelitian

    dari Fakultas Tarbiyah sebagai pengantar ke sekolah.

    f. Tahap pelaksanaan

    Pada tahap pelaksanaan, peneliti menyerahkan surat pengantar dari

    fakultas ke sekolah yang menjadi sasaran penelitian untuk meminta

    persetujuan melakukan penelitian di sekolah tersebut. Kemudian peneliti

    memperkenalkan diri kepada Kepala Sekolah untuk memperoleh informasi

  • 44

    tentang profil sekolah dan guru mata pelajaran untuk mendapatkan

    kesepakatan waktu penelitian. Kemudian peneliti memilih kelas sebagai

    kelas uji coba instrument dan menentukan kelas untuk pengumpulan data

    dengan cara simple random sampling.

    Selanjutnya, peneliti melakukan penyebaran angket dan tes kepada

    siswa. Setelah selesai dalam pengambilan data siswa, peneliti meminta surat

    keterangan telah melakukan penelitian dari sekolah sebagai bukti peneliti

    benar – benar melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.

    g. Tahap pengolahan data

    Pada tahap ini meliputi langkah-langkah: editing data, coding data

    dan entri data. Setelah itu, peneliti melakukan analisis data yang telah

    diperoleh dengan menghitung uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

    hipotesis secara manual dan bantuan excel serta SPSS 17.

    h. Tahap penulisan laporan

    Tahap penulisan laporan ini adalah tahap akhir dalam proses

    penelitian. Penyusunan laporan ini dimulai dari bab I sampai denga bab V

    dan melakukan bimbingan dengan dosen.

    C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Pengertian populasi menurut Sugiyono adalah wilayah generalisasi

    yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

    karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

    kemudian ditarik kesimpulannya.98 Dalam penelitian, populasi digunakan

    untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi

    sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek penelitian.99

    Sedangkan menurut Sudjana populasi adalah: “Totalitas semua nilai yang

    mungkin hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

    98 Sugiyono1. Op. Cit., hal. 11799 Juliansyah Noor. Metodologi Penelitian. 2012. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, hal. 147

  • 45

    mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap

    dan jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya”.100

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

    seluruh subjek yang menjadi sasaran penelitian, yang akan diambil data nya

    untuk memperoleh hasil penelitian.

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK

    Negeri Palasah Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdiri dari rombongan belajar

    (rombel), yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.2Jumlah Populasi

    No. Kelas Jumlah Siswa

    1. X-TKR 1 42

    2. X-TKR 2 41

    3. X-TKR 3 42

    4. X-TKR 4 42

    5. X-TKR 5 41

    Total 347

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi.101 Menurut Sudjana bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari

    populasi.102 Siswa yang menjadi responden sebagai sampel terdiri dari 76

    siswa, yaitu siswa kelas X-TKR 1 dan X-TKR 2.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    1. Instrumen Penelitian

    Sesuai dengan judul penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan

    Metode Pembelejaran Crossword Puzzle terhadap Berpikir Analisis Siswa pada

    100 Sudjana.3 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, hal. 6101 Sugiyono.1 Op. Cit., hal. 118102 Sudjana.3 2002. Loc. Cit.

  • 46

    Pokok Bahasan Barisan dan Deret Kelas X di SMK Negeri Palasah”, dapat

    diketahui bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu: Metode

    Pembelejaran Crossword Puzzle sebagai variabel X dan Berpikir Analisis

    Siswa sebagai variabel Y. Yang merupakan variabel bebas (Independent

    Variable) yaitu Metode Pembelejaran Crossword Puzzle, sedangkan variabel

    terikatnya (Dependent Variable) yaitu Berpikir Analisis Siswa. Berikut

    penjelasan dari masing – masing variabel tersebut:

    a. Variabel Metode Pembelejaran Crossword Puzzle (X)

    Untuk memperoleh data mengenai “Metode Pembelejaran

    Crossword Puzzle” dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah

    angket. Beberapa pernyataan disusun untuk mengetahui respon siswa

    terhadap metode pembelejaran Crossword Puzzle. Dalam menyusun angket,

    pernyataan terdiri dari 20 item pernyataan, dan masing – masing pernyataan

    diikuti dalam bentuk skala likert antara 1-5.

    Dalam menganalisis angket, skala kualitatif ditransfer kedalam

    skala kuantitatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, menurut Sugiyono

    jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut:103

    Tabel 3.3Skor skala likert

    Skor Pernyataan

    PositifPilihan Angket

    Skor Pernyataan

    Negatif

    5 Sangat setuju (SS) 1

    4 Setuju (S) 2

    3 Ragu-ragu (RR) 3

    2 Tidak setuju (TS) 4

    1 Sangat tidak setuju (STS) 5

    Sumber: Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta, hal. 39

    Dan kriteria interpretasi skor angket menurut Riduwan adalah

    sebagai berikut104:

    103 Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta, hal. 39104 Ibid., hal. 41

  • 47

    Tabel 3.4Kriteria Prosentasi Angket

    No. Skor(%) Kriteria

    1 0 – 20 Sangat Lemah

    2 21 – 40 Lemah

    3 41 – 60 Cukup

    4 61 – 80 Kuat

    5 81 – 100 Sangat Kuat

    Sumber: Riduwan. 2008. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta, hal. 41

    Pengolahan data untuk penafsiran setiap butir pernyataan, yaitu

    dengan menggunakan rumus 105:= 100 %Keterangan :

    P = presentase jawaban

    f = frekuensi jawaban

    n = banyak responden

    b. Variabel Berpikir Analisis Siswa (Y)

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian

    yang dibuat sendiri oleh peneliti yang digunakan untuk memperoleh data

    mengenai kemampuan berpikir analisis siswa. Instrumen ini dibuat sesuai

    dengan materi pada saat penelitian dilakukan. Tes yang digunakan ini

    adalah soal tes kemampuan berpikir analisis matematika. Sebanyak 15 soal,

    dengan prosedur yang digunakan adalah tes akhir (post test). Berikut

    penilaian soal instrumen tes uraian berpkir analisis ini menggunakan

    Holistic Scoring Rubric adalah sebagai berikut :106

    105 Ibid.106 Titi Rohaeti, Pengaruh Penerapan Strategi Pemecahan Masalah Sistematis Terhadap Kemampuan

    Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika (Studi Eksperimen dikeals VIII E SMPNegeri 8 Kota Cierbon). Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon, hal. 35

  • 48

    Tabel 3.5Holostic Scoring Rubric

    Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 0

    Jawaban benardan lengkap

    Jawaban benarkurang lengkap

    Beberapajawaban tidakada (hilang)

    Jawaban tidakmenggambarkan

    ide-ide mematikan

    Jawabansalah

    Menggambarkan problem

    solving

    Hampirmenggambarka

    n problemsolving

    Sedikitmenggambrkanproblem solving

    Kurangmenggambarkanproblem solving

    Tidakmenggamb

    arkaproblemsolving

    Semualangkah

    jawaban benar

    Hampir semualangkah

    jawaban benar

    Tingkatpemikiran kurang

    tinggi

    Beberapaperhitungan salah

    Tidakmenyatakanpemahamanmatematikayang tinggi

    Hasilmenggambark

    an secaralengkap

    Hasilmenggambarka

    n kuranglengkap

    Kesimpulandigambarkan,tapi kurang

    akurat

    Sedikitmenggambarkan

    pemahamanmatematika

    Tidakmengemuk

    akanjawaban

    Kesalahankecil mungkin

    terjadi

    Kesalahan kecilmungkin terjadi

    Kesalahan kecilmungkin terjadi

    Sudah ada upayamenjawabpertanyaan

    Todakmengemuk

    akanjawaban

    Sumber: Titi Rohaeti. Pengaruh Penerapan Strategi Pemecahan MasalahSistematis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata PelajaranMatematika. Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon

    Dan kriteria interpretasi skor tes adalah sebagai berikut:107

    Tabel 3.6Pedoman Penilaian Tes

    Nilai Interpretasi

    90 – 100 Baik sekali

    80 – 89 Baik

    70 – 79 Lebih dari Cukup

    107 Suharsimi Arikunto.1 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta,hal: 249

  • 49

    60 – 69 Cukup

    50 – 59 Kurang

    40 – 49 Kurang Sekali

    0 – 39 Gagal

    Sumber: Suharsimi Arikunto.1 2006. Prosedur Penelitian SuatuPendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal: 249

    Setelah mendapatkan hasil belajar pre-tes dan post-tes, kemudiandapat menentukan nilai gain (N-Gain) untuk mengetahui perubahan hasilbelajar yang di dapat siswa dengan rumus108:= − −

    Kriteria:Tabel 3.7

    Kriteria N-GainNilai Kriteria

    Gain > 0,7 Tinggi

    0,3 ≤ Gain ≤ 0,7 SedangGain < 0,3 Rendah

    2. Definisi Konseptual

    a. Metode Pembelajaran Crossword Puzzle (X)

    Metode Crossword Puzzle merupakan cara yang dipakai oleh guru

    dengan menggunakan permaianan, disediakan sejumlah pertanyaan atau

    kata frase sebagai kunci untuk mengisi serangkaian kotak-kotak kosong

    yang didesain sebagai metode pembelajaran yang baik dan menyenangkan

    tanpa kehilangan esensi belajar.

    b. Berpikir Analisis (Y)

    Berpikir analisis adalah pengembangan ide yang dilakukan

    seseorang melalui perencanaan yang terdiri dari beberapa bagian atau

    komponen yang saling berhubungan atau berkesinambungan, dimana

    dilakukan secara hati – hati.

    108 NN. http://mencari_nilai_gain.com// Diunduh pada tanggal 25 Mei 2014 pukul 17.29 WIB

  • 50

    3. Definisi Operasional

    a. Metode Pembelajaran Crossword Puzzle (X)

    Metode Pembelajaran Crossword Puzzle adalah skor total yang

    diperoleh dari pengisian angket oleh siswa setelah melakukan pembelajaran

    dengan menggunakan metode pembelajaran Crossword Puzzle.

    b. Berpikir Analisis (Y)

    Berpikir analisis siswa adalah skor total yang didapat siswa setelah

    melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

    Crossword Puzzle melalui pengerjaan soal matematika yang diberikan oleh

    peneliti.

    4. Kisi-kisi Instrumen

    a. Angket

    Kisi-kisi instrumen angket mengenai metode Crossword Puzzle sistematis

    dapat dilihat pada lampiran. Instrumen angket berisi 20 pernyataan tentang

    metode Crossword Puzzle. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran

    D halaman 185.

    b. Tes

    Menurut Nurul Zuriah tes ialah seperangkat rangsangan (stimulus) yang

    diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban

    yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi penetapan skor angka.109 Dalam

    penelitian ini digunakan tes uraian untuk mengungkap kemampuan berpikir

    analisis siswa. kisi-kisi instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B halaman

    154.

    5. Uji Coba Instrumen

    Uji coba instrumen ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

    yang akan peneliti gumakan layak dipakai atau tidak. Pada penelitian ini

    instrumen yang diuji cobakan hanya tes, yaitu tes kemampuan berpikir analisis

    berupa uraian. Hal ini berdasarkan pertimbangan yaitu siswa kelas X sudah

    menerima materi yang akan dijadikan sebagai instrumen tes pada penelitian.

    Sedangkan instrumen angket tidak diuji cobakan. Hal ini berdasarkan

    109 Nurul Zuriah. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 184

  • 51

    pertimbangan, yaitu penerapan metode pembelajaran Crossword Puzzle belum

    pernah diterapkan ditempat penelitian.

    a. Uji Validitas (Content validity) berdasarkan Expert Judgement

    Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur tersebut

    benar-benar mengukur apa yang diukur.110 Dalam validitas instrument ini

    menggunakan validitas isi dari pendapat ahli, dilanjutkan uji coba instrumen

    terhadap sejumlah responden. Dalam pengujian validitas isi ini dapat

    dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi tersebut

    terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur, dan nomor butir

    (item) pertanyaan. Dengan kisi-kisi instrumen tersebut, maka pengujian

    validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

    Dalam penelitian ini menggunakan 2 tim ahli, hasil konsultasi

    dengan para ahli mengenai instrumen tes, dari 15 soal yang diajukan

    semuanya dapat langsung diapakai untuk uji coba, mengenai validasi soal

    yang dilakukan 2 tim ahli, dapat dilihat pada lampiran B halaman 150.

    Dalam hal ini dilakukan bukti validitas berdasarkan isi tes. Bukti

    berdasarkan isi dapat berupa analisis ketepatan isi tes secara empirik atau

    logika untuk membuat penafsiran skor hasil tes. Bukti validitas isi berupa

    Expert Judgement untuk menyatakan hubungan antara isi dan konstrak

    tes.111

    Dalam estimasi validitas isi berdasarkan Expert Judgement, butir–

    butir soal yang telah dibuat diajukan kepada sejumlah panelis untuk

    dimintai penilaiannya terkait dengan kesesuaian antara butir soal dengan

    aspek yang diamati.112 Dalam hal ini butir – butir soal diperiksa dan dinilai

    oleh lima orang panelis dengan ketentuan sebagai berikut:

    Nilai 1 diberikan jika butir soal dinilai tidak penting

    Nilai 2 diberikan jika butir soal dinilai kurang penting

    Nilai 3 diberikan jika butir soal dinilai penting

    110Juliansyah Noor. Op. Cit, hal. 132111 Ibid., hal. 65112 C.H. Lawshe. 1975. A Quantitative Approach to Content Validity. Indiana: Bowling Green State

    University, hal. 568

  • 52

    Hasil penilaian dari panelis kemudian diolah dengan menggunakan

    Content Validity Ratio (CVR) sebagaimana yang diungkapkan Lawshe

    dengan rumus:113= atau = − 1Dengan CVR : nilai Content Validity Ratio

    N : banyaknya panelisne : panelis yang menyatakan penting

    Tabel 3.8Minimum Values of CVR

    No. No. Of Panelist Minimum Value

    1. 2 1

    2. 5 0,99

    3. 8 0,75

    4. 9 0,78

    5. 10 0,62

    6. 15 0,49

    7. 25 0,37

    Sumber: C.H. Lawshe. 1975. A Quantitative Approach to Content Validity.Indiana: Bowling Green State University, hal. 568

    Tabel 3.9Hasil Values of CVR

    no.Soal

    validator1

    validator2 ne N CVR Kriteria

    1 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    2 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    3 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    4 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    113 Ibid., hal. 567

  • 53

    5 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    6 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    7 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    8 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    9 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    10 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    11 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    12 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    13 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    14 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    15 3 3 2 2 1butir pertanyaan memilikivaliditas yang baik

    Berdasarkan tabel diatas, nilai CVR untuk dua orang panelis adalah

    1. Dalam penelitian ini, expert judgement diajukan pada 2 orang panelis.

    Oleh karena itu, tiap butir soal dinyatakan memiliki validitas isi yang baik

    jika nilai CVR nya adalah 1.

    b. Reliabilitas

    Menurut Juliansyah Noor114 bahwa realibilitas indeks yang

    menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.

    Uji realibilitas ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi Alpha

    Cronbach yaitu dengan rumus sebagai berikut115:

    = 1 − 2b2

    t

    Untuk menentukan nilai varians setiap butir pertanyaan116:

    114Juliansyah Noor. Op. Cit, hal. 130115Syofian Siregar. 2011. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

    hal. 176116Ibid., hal. 134

  • 54

    σ i = 2iX 2 iXUntuk menentukan nilai varians total117:

    2t =

    ∑ t ∑ tKeterangan:

    n = jumlah sampel

    X = nilai skor yang dipilih

    2t = varians total

    2b = jumlah varians butir

    k = jumlah butir pertanyaan

    = reliabilitas instrumen

    Dengankriteria sebagai berikut118:

    Tabel 3.10Reliabilitas

    Nilai Kategori

    0,90 ≤ ≤ 1,00 Sangat tinggi0,70 ≤ < 0,90 Tinggi0,40 ≤ < 0,70 Sedang0,20 ≤ < 0,40 Rendah0,00 ≤ < 0,20 Sangat rendah

    Berdasarkan rumus reliabilitas diatas, penitili menggunakan Software

    SPSS 18 untuk menghitung reliabilitas soal dengan hasil reliabilitas sebesar 0,870

    termasuk kategori tinggi.

    117Ibid., hal. 142118Ibid.

  • 55

    c. Daya Pembeda

    Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi (D) adalah:119

    Keterangan:

    D : Daya pembeda

    BA :banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

    BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

    benar

    JA : banyaknya peserta kelompok atas

    JB : banyaknya peserta kelompok bawah

    Menurut Fernandes dalam adi Suryanto dkk, kategori indeks daya

    beda butir soal adalah sebagai berikut120.

    Tabel 3.11Daya Pembeda

    Nilai Kategori

    D ≥ 0,40 Sangat baik

    0,30 ≤ D < 0,40 Baik

    0,20 ≤ D < 0,30 Cukup

    D< 0,20 Jelek

    Berikut ini adalah hasil perhitungan daya pembeda menggunakan

    bantuan software microsoft excel

    Tabel 3.12Hasil daya pembeda

    No SoalDaya

    PembedaKriteria

    Soal 1 0,22 CukupSoal 2 0,24 Cukup

    119Suharsimi Arikunto.2 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: rineka cipta,hal. 159

    120Ibid.

    B

    B

    A

    A

    J

    B

    J

    BD

  • 56

    Soal 3 0,44 sngat baikSoal 4 0,35 BaikSoal 5 0,20 CukupSoal 6 0,41 sngat baikSoal 7 0,74 sngat baikSoal 8 0,37 BaikSoal 9 0,49 sngat baikSoal 10 0,17 JelekSoal 11 0,23 CukupSoal 12 0,16 JelekSoal 13 0,27 CukupSoal 14 0,30 BaikSoal 15 0,34 Baik

    Berdasarkan tabel 3.8 maka terdapat 4 soal dengan kriteria baik yaitu soal

    nomor 4, 8, 14, 15. 4 soal dengan kriteria sangat baik yaitu soal nomor 3, 6,

    7, 9. 5 soal dengan kriteria cukup yaitu soal nomor 1, 2, 5, 11, 13.

    Kemudian 2 soal dengan kriteria jelek yaitu soal nomor 10, 12.

    d. Indeks Kesukaran

    Uji tingkat kesukaran ditujukan untuk mengetahui kesukaran tes yang

    diberikan peneliti ke siswa, adapun untuk mengetahui tingkat kesukaran

    soal menggunakan rumus indeks kesukaran sebagai berikut:121

    Keterangan:

    P : Indeks kesukaran

    B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

    JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

    Menurut Fernandes kategori tingkat kesukaran butir soal adalah

    sebagai berikut122:

    121 Ibid., hal. 208122 Ibid.

    JS

    Bp

  • 57

    Tabel 3.13Indeks Kesukaran

    Nilai Kategori

    P >0,75 Mudah

    0,25 ≤ p ≤ 0,75 Sedang

    P

  • 58

    Kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-

    cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.123 Teknik pengumpulan data

    dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu:

    a. Kuesioner atau Angket

    Sudjana menjelaskan, kuesioner atau angket adalah alat

    pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan atau

    pernyataan yang disusun secara khusus dan digunakan untuk menggali dan

    menghimpun keterangan atau informasi sebagaimana dibutuhkan dan cocok

    untuk dianalisis.124 Kuesioner atau angket akan disebarkan kepada siswa

    kelas eksperimen dimana bertujuan untuk mengetahui respon siswa

    mengenai penggunaan metode Crossword Puzzle.

    b. Tes

    Tes adalah sekumpulan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

    digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

    kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.125 Tes

    ini dibuat sendiri oleh peneliti pada pokok bahasan Barisan dna Deret dalam

    bentuk soal uraian. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam

    melakukan skoring hasil nilai. Tes akan disebarkan kepada siswa kelas X

    untuk mengetahui adakah dan seberapa besar pengaruh penggunaan

    Crossword Puzzle terhadap berpikir analisis siswa.

    E. Teknik Analisis Data

    Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, penulis selanjutnya

    menganalisis data untuk mencari pengaruh Pengaruh Penggunaan Metode

    Pembelejaran Crossword Puzzle terhadap Berpikir Analisis Siswa. Adapun

    langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

    1. Uji Persyaratan Analisis

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah sampel yang

    dipilih berdistribusi normal atau tidak. Rumus uji normalitas yang

    123 Sugiyono1, Op. Cit., hal. 193124 Sudjana.3 Op. Cit., hal. 177125 Ibid.

  • 59

    digunakan pada penelitian ini yaitu rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai

    berikut126:

    D = | S(X) – f0(X) |

    Keterangan:

    D = Deviasi maksimum

    S(X) = Fungsi distribusi frekuensi komulatif sampel

    F0 = Fungsi distribusi frekuensi komulatif teoritis

    Untuk menghitung uji normalitas peneliti menggunakan bantuan

    Software SPSS 18 dengan langkah-langkah sebagai berikut127:

    a. Masukkan data kedalam data view

    b. Klik Analyzedescriptive statistics explore

    c. Muncul kotak dialog explore

    d. Klik plots, kemudian beri centang pada normality plots with

    test. Lalu klik continue

    e. Klik ok

    Perumusan hipotesis

    H0 : data berasal dari populasi normal

    Ha : data bukan berasal dari populasi normal

    Statistik uji

    Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas populasi data

    menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05

    Kriteria pengujian

    Jika hasil taraf signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

    Jika hasil taraf signifikansi > 0,05 maka Ha diterima

    b. Uji Homogenitas

    Uji homogenitas dua varians adalah rumus yang digunakan untuk

    mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini homogen

    126 Sugiyono2. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta, hal. 156

    127 Duwi Priyatno. 2011. Buku Saku SPSS. Yogyakarta: MediaKom. hal. 81

  • 60

    atau heterogen. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Levene Tests

    ebagai berikut128: = − ∑ ( − )− 1 ∑ ∑ ( − )Keterangan:

    L = Nilai levene hitung

    W = Jumlah bobot keseluruhan data

    K = Banyaknya grup

    Adapun untuk menghitung uji homogenitas penelitian menggunakan

    bantuan Software SPSS 18 dengan angkah-langkah sebagai berikut129:

    a. Masukkan data pada data view

    b. Klik Analyzecompare meansOne Way ANOVA

    c. Muncul kotak dialog One Way Anova

    d. Masukkan variabel dependen ke kotak dependent list. Kemudian

    variabel independent ke kotak factor list.

    e. Klik option, kemudian pada kotak dialog One Way ANOVA:

    option, centang descriptive dan homogeneity of variance test.

    Laku klik continue

    f. Klik Ok

    Perumusan hipotesis

    Ho : Varians dua populasi adalah sama (homogen)

    Ha : Varians dua populasi adalah tidak sama(heterogen)

    Statistik uji

    Dalam penelitian ini untuk menguji homogenitas varians dua

    populasi data menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05

    Kriteria pengujian

    Jika taraf signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

    Jika taraf signifikansi > 0,05 maka Ha diterima

    128 http://repository.upi.edu/operator/upload/3_pmtk_053844_chapter3.pdf. diunduh tanggal 29 Juni2014 jam 10.43

    129 Duwi Priyatno. Op. Cit., hal. 106

  • 61

    2. Uji Hipotesis

    Untuk mengetahui signifikan koefisien digunakan uji t, dengan

    rumus sebagai berikut130:= √ − 2√1 −Keterangan:

    t : nilai thitung

    r : koefisien korelasi thitung

    n : jumlah responden

    Haraga thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabeluntuk α = 0,05 dan dk = n – 2

    Adapun untuk menghitung uji t penelitian menggunakan bantuan

    Software SPSS 18 dengan angkah-langkah sebagai berikut131:

    a. Masukkan data pada data view

    b. Klik AnalyzeCompare Means Independent Samples

    c. Muncul kotak dialog Independent Samples

    d. Masukkan nilai gain ke kotak Test Variabel List dan kelas ke

    kotak grouping variabels lalu klik Define Group isi dengan 1 dan

    2. Klik Continue

    e. Klik Ok

    Dengan kaidah pengujian:

    Jika thitung > rtabel, maka artinya koefisien korelasi untuk kedua

    variabel penelitian cukup berarti atau signifikan.

    Jika thitung ≤ rtabel, maka artinya koefisien korelasi untuk kedua

    variabel penelitian tidak berarti atau tidak signifikan

    Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis ialah jika H0 ditolak

    dan Ha diterima jika thitung > rtabel.

    130 Riduwan. 2008. Op. Cit, hal. 229131 Duwi Priyatno. Op. Cit., hal. 313

  • 62

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran F halaman 196.

    F. Hipotesis Statistik

    Hipotesis statistik pada penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan

    Metode Pembelejaran Crossword Puzzle terhadap Berpikir Analisis Siswa SMK

    Negeri Palasah adalah sebagai berikut:

    Ha : μ1 ≠ μ2

    Ho : μ1 = μ2

    Jika thitung ≤ ttabel maka Ha diterima dan jika thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak.