bab iii metodologi penelitian a.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/bab31414161005.pdf · bab...

12
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sindangwangi Kabupaten Majalengka di jalan raya Jerukleueut Sindangwangi Kabupaten Majalengka 45474. 2. Waktu Penelitian Pelakasanaan penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2017 hingga Mei 2018 di SMA Negeri 1 Sindangwangi semester genap tahun ajaran 2017/2018 dimana waktu penelitian ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. B. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1. Lokasi SMA Negeri 1 Sindangwangi berlokasi di jalan raya Jerukleueut Sindangwangi Kabupaten Majalengka 45474 2. Kondidi Umum Wilayah Penelitian SMA Negeri 1 Sindangwangi merupakan sekolah yang berada di Kabupaten Majalengka berlokasi di jalan Raya Jerukleueut Sindangwangi yang merupakan jalur jalan penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka, kondisi lingkungan sekitar merupakan persawahan dan perkebunan milik warga. Memiliki gedung yang permanen dan layak untuk kegiatan pemebelajaran ditunjang dengan fasilitas lapangan yang luas untuk kegiatan upacara maupun kegiatan olahraga, disetiap kelas dilengkapi dengan standar kondisi umum kelas yakni papan tulis, kursi dan meja baik peruntukan siswa maupun guru. Sistem fullday pembelajaran dimulai dari jam 07.00 sampai 16.00 WIB. Didukung tenaga pendidik yang mumpuni dan profesional menjadikan SMA N 1 Sindangwangi mampu bersaing dan berprestasi ditingkat nasional. Keberagaman latarbelakang siswa yang kebanyakan adalah suku sunda dan suku menjadikan kondisi sosial siswa saling melengkapi bisa terlihat dalam keorganisasian siswa diantaranya pramuka, PMR dan lain sebagainya. C. Desain Penelitian Penelitian eksperimen yakni penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini

Upload: others

Post on 29-Mar-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sindangwangi Kabupaten Majalengka

di jalan raya Jerukleueut Sindangwangi Kabupaten Majalengka 45474.

2. Waktu Penelitian

Pelakasanaan penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2017 hingga Mei 2018 di

SMA Negeri 1 Sindangwangi semester genap tahun ajaran 2017/2018 dimana waktu

penelitian ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.

B. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

1. Lokasi

SMA Negeri 1 Sindangwangi berlokasi di jalan raya Jerukleueut Sindangwangi

Kabupaten Majalengka 45474

2. Kondidi Umum Wilayah Penelitian

SMA Negeri 1 Sindangwangi merupakan sekolah yang berada di Kabupaten

Majalengka berlokasi di jalan Raya Jerukleueut Sindangwangi yang merupakan jalur

jalan penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka, kondisi

lingkungan sekitar merupakan persawahan dan perkebunan milik warga. Memiliki

gedung yang permanen dan layak untuk kegiatan pemebelajaran ditunjang dengan

fasilitas lapangan yang luas untuk kegiatan upacara maupun kegiatan olahraga, disetiap

kelas dilengkapi dengan standar kondisi umum kelas yakni papan tulis, kursi dan meja

baik peruntukan siswa maupun guru. Sistem fullday pembelajaran dimulai dari jam

07.00 sampai 16.00 WIB. Didukung tenaga pendidik yang mumpuni dan profesional

menjadikan SMA N 1 Sindangwangi mampu bersaing dan berprestasi ditingkat

nasional. Keberagaman latarbelakang siswa yang kebanyakan adalah suku sunda dan

suku menjadikan kondisi sosial siswa saling melengkapi bisa terlihat dalam

keorganisasian siswa diantaranya pramuka, PMR dan lain sebagainya.

C. Desain Penelitian

Penelitian eksperimen yakni penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

29

dilakukan pendekatan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Pretest-

posttest control group design, dengan cara membuat dua kelas perbandingan antara kelas

eksperimen yang diberikan perlakukan penerapan multimedia interaktif dalam

pembelajaran biologi berbasis religius dan tidak diberikan perlakuan penerapan multimedia

interaktif pembelajaran biologi berbasis religius (Sugiyono, 2016).

R1

O1

X

O2

R2 O3 O4

Gambar 3.1 Pretest-posttest Control Group Design

Keterangan:

R1 : Kelas eksperimen

R2 : Kelas kontrol

X : Penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius

O1 : Pretest (Kelas Eksperimen)

O2 : Posttest (Kelas Eksperimen)

O3 : Pretest (Kelas Kontrol)

O4 : Posttest (Kelas Kontrol)

D. Menentukan Sumber Data

1. Sumber Data

Sumber data adalah subjek penelitian yakni kelas XI IPA di SMA N 1 Sindangwangi

Kabupaten Majalengka dengan ketentuan membuat dua kelas yang pertama sebagai

kelas eksperimen dan yang kedua sebagai kelas kontrol diperuntukan sebagai

perbandingan perbedaan peningkatan hasil belajar.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam

penelitian ini yakni siswa kelas XI SMA N 1 Sindangwangi tahun pelajaran 2017-2018

yang terbagi kedalam tiga kelas yakni XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan total

jumlah 105 siswa.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

30

3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan sampel dengan teknik

Simple Random Sampling yaitu kelas XI IPA 3 dengan jumlah 35 siswa untuk dijadikan

kelas eksperimen yakni diberikan perlakukan penerapan multimedia interaktif dalam

pembelajaran biologi berbasis religius dan kelas XI IPA 1 dengan jumlah 35 siswa

sebagai kelas kontrol yakni tidak diberikan perlakukan penerapan multimedia interaktif

dalam pembelajaran biologi berbasis religius.

4. Variabel

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini terdiri variabel

bebas dan variabel terikat, penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi

berbasis religius merupakan variabel bebas dan hasil belajar merupakan variabel terikat.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian True-Eksperimental dilakukan

beberapa metode pengumpulan data diantaranya observasi, tes dan angket.

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi dalam (Sugiyono, 2016), bahwa observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Dua hal diantaranya yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada saat proses

pembelajaran. Aktivitas siswa dalam hal ini, berupa kegiatan yang dilakukan oleh siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan Rating Scale yang dinilai oleh observer.

2. Test

Tes merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar

dan pencapaian atau prestasi. Tes yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah bentuk soal dengan pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Sebelum insturmen tes

digunakan, terlebih dahulu telah dilakukan uji coba kepada siswa yang telah menerima

materi pelajaran biologi sistem reproduksi manusia. Hasil uji coba tersebut kemudian

dicari validitas, reliabilitas. Kemudian dilakukan pretest dan postest untuk mengetahui

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

31

tingkat pemahaman siswa terhadap konsep materi sistem reproduksi manusia sekaligus

untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa.

3. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawab (Sugiyono, 2016). Dalam teknik ini peneliti dituntut harus tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.

Bentuk angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

Skala Likert yang mengharuskan siswa untuk menjawab suatu pertanyaan atau

pernyataan dengan jawaban SS (Sangat Setuju), S (setuju), R (Ragu-Ragu), TS (tidak

setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Skla likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial,

maksud dari fenomena sosial adalah variabel dalam penelitian (Sugiyono, 2016).

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Observasi

Aktivitas belajar siswa dapat diamati melalui observasi, yang diamati dalam

penelitian ini antara lain:

a. Memperhatikan guru

b. Bertanya

c. Berpendapat

d. Berdiskusi

e. Mencatat

Dalam analisis lembar observasi ini dihitung persentase kegiatan belajar siswa

selama pembelajaran. Dalam analisis lembar observasi menggunakan rumus:

Keterangan :

P : Persentasi kemungkinan jawaban

F : Frekuensi kemungkinan jawaban

N : Jumlah responden

100% : Standar hitung (bilangan tetap)

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

32

Hasil pengamatan tersebut kemudian dipresentase dan diinterpretasi berdasarkan

keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran. Kriteria interpretasi skor sebagai berikut

(Sugiyono, 2016) :

Tabel 3.1 Kriteria Interpretasi Skor Aktivitas Belajar

Kriteria Interpretasi Skor

Angka 0% - 25% : Sangat tidak baik

Angka 26% - 50% : Kurang baik

Angka 51% - 75% : Cukup baik

Angka 76% - 100% : Sangat baik

Sumber (Sugiyono, 2016)

2. Analisis Test

a. Uji Instrumen

Sebelum dilakukan untuk penelitian, instrumen soal pilihan ganda yang sudah

dibuat disiapkan oleh peneliti untuk di uji coba terlebih dahulu kepada siswa yang

sudah mempelajari sistem reproduksi manusia, hal ini bertujuan untuk mengetahui

tentang validitas, reliabilitas.

1) Uji Validitas

Valid berarti alat ukur yaitu instrumen yang digunakan untuk untuk mendapatkan

data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2016). Tes dikatakan memiliki validitas jika hasil

tes tersebut memiliki kesejajaran dengan kriteria yang harus dipenuhi. Validitas

internal instrumen yang berupa test harus memenuhi validitas kontruksi dan validitas

isi. Untuk menghitung validitas suatu butir soal dapat menggunakan rumus korelasi-

produck moment dengan angka kasar, yaitu:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ +* ∑ (∑ +

Keterangan

rxy : koefisien korelasi antara skor butir soal (X) dan total skor (Y)

N : Banyaknya subjek

x : Skor butir soal atau skor item pernyataan/ pertanyaan

y : Total Skor

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

33

Tabel 3.2 Kriteria Validitas

r hitung Kriteria

0,00-0,20 Sangat rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Sedang

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat tinggi

Sumber (Arikunto, 2012)

Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui

kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi

prestasinya) dan bagi siswa yang tergolong rendah atau lemah prestasinya. Cara yang

biasa dilakukan dalam analisis daya pembeda adalah dengan menggunakan tabel atau

kriteria dari Rose dan Stanley seperti dalam analisis tingkat kesukaran soal. Dengan

menggunakan rumus:

SR – ST

Keterangan

SR : jumlah siswa yang menjawab salah kelompok rendah

ST : jumlah siswa yang menjawab salah kelompok tinggi

Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda

Daya Pembeda Interpretasi

DP ≤ 0,00 Sangat jelek

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat baik

Sumber (Arikunto, 2012)

Indeks Kesukaran

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, semakin

sulit soal tersebut. Sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh, semakin mudah

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

34

soal tersebut. Soal dikatakan memiliki indeks kesukaran baik jika soal tersebut tidak

terlalu mudah atau terlalu sukar.

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran (IK) Interpretasi

IK = 1,00 Soal terlalu mudah

0,70 < IK < 1,00 Soal Mudah

0,30 < IK < 0,70 Soal Sedang

0,00 < IK < 0,30 Soal Sukar

IK = 0,00 Soal terlalu sukar

Sumber (Arikunto, 2012)

Istilah tingkat kesukaran instrumen pada dasarnya merupakan suatu tingkatan

kesukaran instrumen item soal yang diujikan terhadap siswa. Hal ini berarti tingkat

kesukaran instrumen berkenaan dengan proporsi jumlah siswa yang menjawab benar

atas item soal tertentu. Dengan kata lain, tingkat kesukaran merupakan perbandingan

jumlah sisa yang menjawab benar dengan jumlah siswa seluruhnya Untuk

mengetahui instrumen soal pilihan ganda yang diujikan mudah, sedang atau sukar,

perlu dilihat tingkat kesukaran nya, yaitu dengan rumus:

I =

Keterangan

I : soal kategori sukar

B : soal kategori sedang

N : soal kategori mudah

2) Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2016). Perhitungan reliabilitas dapat diukur dengan menggunakan rumus Spearman-

Brown, berikut rumusnya:

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

35

Keterangan

: reliabilitas instrumen

⁄ : rxy indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

r hitung Kriteria

0,00-0,20 Sangat rendah

0,20-0,40 Rendah

0,40-0,60 Sedang

0,60-0,80 Tinggi

0,80-1,00 Sangat tinggi

Sumber (Arikunto, 2012).

b. Uji Hasil Penelitian

1) Menghitung Skor Mentah

Sebelum dianalisis hasil jawaban siswa menggunakan spss, skor jawaban hasil

pretest dan postest siswa kelas kontrol dan eksperimen terlebih dahulu dilakukan

analisis dalam excel, ditentukan dengan kriteria yang menjawab benar diberi skor 1

dan yang menjawab salah diberi skor 0.

Untuk menghitung skor mentah dari hasil test baik dalam pretest maupun postest

yaitu dilakukan dengan cara tanpa memberi hukuman yaitu apabila banyaknya angka

dihitung dari banyaknya jawaban yang cocok dengan kunci jawaban yang telah

ditentukan. Adapun rumusnya sebagai berikut:

Sk = B

Keterangan :

Sk : Skor yang diperoleh siswa

B : Jumlah jawaban yang benar

2) N Gain

Indeks gain digunakan untuk memperoleh nilai gain yang bersifat netral, hal ini

dilakukan untuk menghilangkan anggapan bahwa nilai gain yang terbesar

menunjukkan hasil belajar yang paling baik. Dalam penelitian ini penghitungan N-

gain untuk mengukur perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

36

eksperimen dan kelas kontrol. Adapun rumus indeks gain yang digunakan adalah

sebagai berikut :

3) Uji Prasyarat

a) Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

data. Uji kenormalan dapat dilakukan dengan Kolmogorov-Swirnov dan Shapiro-

Wilk. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu

distribusi data tersebut. Dalam penelitian ini untuk uji normalitas menggunakan

SPSS.

Ketentuan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut, jika Nilai Signifikan P >

0,05, data berdistribusi normal dan jika Nilai Signifikan P< 0,05, data tidak

berdistribusi normal. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Kolmogorov-

Smirnov sebagai berikut:

D = S( ) 0( )

Keterangan

D : Deviasi maksimum

S(X) : Fungsi distribusi frekuensi komulatif sampel

0 : Fungsi distribusi frekuensi komulatif teoritis

b) Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat variansi

data dari sampel yang telah dianalisis apakah homogen atau tidak. Dalam penelitian

ini, uji homogenitas menggunakan bantuan program SPSS dengan taraf signifikansi

5%. Pada uji tersebut dilakukan uji gabungan yaitu uji langsung normalitas dan

homogenitas sehingga data bisa di lihat langsung tingkat normaliats dan

homogenitasnya.

4) Uji Hipotesis

a) Uji T

Uji T digunakan untuk mengetahui kedua group memiliki nilai ratarata yang sama

atau berbeda secara signifikan. Uji t dalam penelitian ini menggunakan program

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

37

SPSS. Jika data normal dan homogen maka menggunakan independent sample T-

Test. Kriteria pengujiannya adalah nilai signifikansi atau Sig < 0,05 maka Ho atau

Ha diterima yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara dua

variabel. Jika nilai signifikansi atau sig > 0,05 maka Ho diterima atau Ha di tolak

yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikansi antara dua

variable

b) Uji Mann-Whitney U

Uji ini merupakan alternative untuk uji dua sampel independen (Independent

SampleT Test). Tujuan dari uji Mann Whitney U adalah untuk membedakan kinerja

kelompok yang terdapat dalam sampel kedalam kedua kelompok dengan dua kriteria

yang berbeda. Kriteria pengambilan keputusan dalam uji ini ialah Jika nilai

Prob./Signifikansi/Pvalue < 0.05, maka Ho ditolak, tetapi Jika nilai

Prob./Signifikansi/P-value = 0.05, maka Ho diterima.

3. Analisis Angket

Menentukan skor setiap siswa pada seluruh pertanyaan, dengan ketentuan angket

sikap siswa :

Tabel 3.6 Kriteria Penskoran Angket Sikap Siswa

Pernyataan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu- Ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber (Sugiyono, 2016)

Menghitung persentase dan interpretasi dari setiap pernyataan, dengan menggunakan

rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2016) :

Keterangan :

P : Persentasi kemungkinan jawaban

F : Frekuensi kemungkinan jawaban

N : Jumlah responden

100% : Standar hitung (bilangan tetap)

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

38

Hasil pengamatan tersebut kemudian dipresentase dan diinterpretasi berdasarkan

keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran. Kriteria interpretasi skor sebagai berikut

(Sugiyono, 2016) :

Tabel 3.7 Kriteria Sikap Siswa

Kriteria Interpretasi Skor

Angka 0% - 25% : Sangat tidak baik

Angka 26% - 50% : Kurang baik

Angka 51% - 75% : Cukup baik

Angka 76% - 100% : Sangat baik

Sumber (Sugiyono, 2016)

G. Prosedur Penelitian

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB31414161005.pdf · BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

39

Prosedur penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, tahap yang pertama yakni

penelitian pendahuluan yang menghasilkan rumusan masalah sekaligus menjadi tujuan

yang melatar belakangi penelitian ini. Hasil penelitian pendahuluan menunjukan bahwa

permasalahannya adalah yang dalam pembelajaran belum memaksimalkan pemanfaatan

teknologi seperti penggunaan media powerpoint dalam pembelajaran biologi padahal

materi-materi dalam pembelajaran biologi seperti sistem reproduksi manusia perlu di

tampilkan berupa gambar-gambar sehingga lebih membantu siswa dalam memahami

materi, selanjutnya pembelajaran biologi belum mengintegrasikan nilai IPA seperti

mengintegrasikan dengan nilai agama kebanykan pembelajaran biologi mengutamakan

materi umum saja yang sebenarnya bila dikaitkan dengan nilai agama sangat baik untuk

pengetahuan siswa sehingga menghasilkan siswa yang memiliki sikap akhlak mulia.

Proses penelitian dengan membuat dua kelas yakni kelas eksperimen yang diberikan

perlakukan penerapan multimedia interaktif dalam pembelajaran biologi berbasis religius

dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan penerapan multimedia interaktif dalam

pembelajaran biologi berbasis religius. Kelas eksperimen disini adalah kelas yang

merupakan fokus utama dalam penelitian ini apakah nantinya terdapat peningkatan hasil

belajarnya sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang digunakan sebagai pembanding kelas

eksperimen tujuan bahwa eksperimen penelitian ini benar dihasilkan peningkatan hasil

belajar lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Pengambilan data aktivitas belajar siswa

dilakukan dengan cara observasi saat kegiatan pembelajaran berlangsung, teknik

pengambilan data yakni dibantu oleh beberapa observer dengan menilai aktivitas setiap

siswa berdasarkan indikator yang telah disediakan dalam instrumen penelitian.

Pengambilan data hasil belajar dengan melakukan tes awal sebelum pembelajaran atau

pretest dan postest yaitu tes akhir setelah pembelajaran dilaksanakan dengan bentuk tes

pilihan ganda sebanyak 40 butir soal. Selanjutnya diajukan juga angket untuk sikap siswa

setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan untuk mengukur sikap siswa yaitu

akhlak mulia dengan beberapa indikator religius pada intrumen. Hasil data yang diperoleh

dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan analisis data sehingga terdapat data

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perbedaan hasil aktivitas belajar siswa

secara keseluruhan, hasil belajar siswa dan sikap siswa. Hipotesis data dalam penelitian ini

adalah kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih tinggi dibanding kelas kontrol yang

kemudian dituangkan kedalam laporan hasil penelitian.