bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik ......18 bab iii metode penelitian 3.1...
TRANSCRIPT
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Dalam setting dan karakteristik subjek penelitian ini dipaparkan mengenai
tempat dilaksanakannya penelitian, waktu yang digunakan untuk penelitian, dan
karakteistik dari subjek penelitian tersebut.
3.1.1 Setting Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian ini di SD Negeri Jamusan Kecamatan
Jumo Kabupaten Temanggung pada siswa kelas 5. Peneliti menggunakan waktu
penelitian pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 mulai dari bulan Maret
sampai bulan Mei.
3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Jamusan. Jumlah
siswa kelas 5 adalah 23 siswa, terdiri dari 10 siswa perempuan dan 13 siswa
laki-laki. Semua siswa tersebut tergolong normal tidak ada siswa yang mengalami
gangguan ABK. Namun demikian, walaupun semua anak dibilang normal atau
mampu menerima pelajaran dengan baik, tetapi ada salah satu siswa yang bandel,
sulit diatur oleh guru sehingga siswa tersebut sering mendapat nilai yang rendah
karena selalu tidak memperhatikan pelajaran. Pekerjaan orang tua siswa sebagian
besar berprofesi sebagai petani dan sebagian kecil penambang pasir sehingga
orang tua siswa kurang memperhatikan anaknya dalam belajar. Hal ini
dikarenakan latar belakang pendidikan orang tua yang rendah.
3.2 Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
PTK ini bersifat kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti
dengan guru kelas. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SD Negeri
Jamusan Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Tahapan awal peneliti
menyiapkan materi, menyusun RPP, menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk mengajar, kemudian guru kelas yang mengajarkan pada saat
19
pelaksanaan penelitian. Untuk observer dapat dilakukan oleh guru yang lain yang
setara jabatannya.
Desain penelitian yang dipergunakan berbentuk siklus yang mengacu pada
model kemmis dan Mc Taggart. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali,
tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah
didesain dalam faktor yang diselidiki.
Desain penelitian model Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari tiga tahapan
rencana tindakan, antara lain: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Tahapan siklus diartikan sebagai
perputaran tahapan dalam penelitian tindakan kelas. Pada bagian ini dipersiapkan
segala sesuatu yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan hasil belajar. Desain yang dipergunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini berbentuk siklus diambil dari Kemis dan MC Taggart yang
terlihat pada gambar di bawah ini.
Desain model PTK bentuk spiral dari Kemmis dan
Taggart
20
Pelaksanaan tiap siklus tersebut secara garis besar dapat dijelaskan dengan
gambar berikut.
Skema Tahapan yang Dilakukan dalam Setiap Siklus
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Kemmis dan Mc Taggart dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari
empatkomponenyaitu:
a. Perencanaan yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan
berdasarkan identifikasi masalah pada obeservasi awal sebelum penelitian
dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara
rinci pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan penelitian tindakan kelas
dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi
pembelajaran, model yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan
instrumen observasi disesuaikan dengan rencana.
b. Tindakan dan observasi yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti
sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat
sebelumya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas
sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta
mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat
meningkatkan kerjasama peneliti dengan subjek penelitian (siswa) sehingga dapat
REFLEKSI
PELAKSANAAN
TINDAKAN
PENGAMATAN TAHAP
PERENCANAAN
21
memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi dalam pembelajaran
dikelas.
c. Hasil observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan
langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan
pokok observasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi
dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.
d. Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil
atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini,
peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana
awal. Kegiatan refleksi ini, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai,
apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran
berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan
direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa,
metode, model, alat peraga maupun evaluasi.
3.3 Variabel Penelitian
Sebelum menentukan penelitian, terlebih dahulu peneliti harus menentukan
variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiono (2010:60) variabel merupakan
“segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimulan”. Variabel penelitian berfungsi untuk pembeda dalam hubungan antar
variabel yang satu dengan yang lainnya. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh
variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh
variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lain. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk
Write.
22
b. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah unsur yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Bahasa
Indonesia.
Variabel yang digunakan mengandung arti bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Think Talk Write mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia
siswa kelas 5 SD Negeri Jamusan.
3.4 Rencana Tindakan
3.4.1 Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), meliputi :
a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dilakukan penelitian
b) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
indikator
c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran
d) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write
e) Menetapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
pembelajaran sesuai dengan materi
2) Membuat evaluasi
3) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan 3 kali pertemuan.
Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti, dan penutup/akhir sebagai berikut :
23
Pertemuan pertama
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberikan apersepsi kepada siswa”Apabila kalian ingin
mengetahui isi dari buku cerita atau buku pengetahuan maka cara
apa yang harus kalian lakukan?”
b) Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu cara meringkas
isi buku
2) Kegiatan Inti
a) Guru membagikan buku cerita anak atau buku pengetahuan kepada
masing-masing siswa
b) Guru meminta siswa membaca sekilas buku yang dibagikan sambil
membuat catatan kecil
c) Siswa diminta mencari judul buku dan nama penulis buku, serta
pokok-pokok isi buku cerita maupun buku pengetahuan yang telah
dibaca
d) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok sesuai judul buku
e) Dalam kelompok siswa diminta untuk mendiskusikan mengenai
pokok-pokok isi buku
f) Perwakilan dari masing-masing kelompok maju untuk
mempresentasikan hasilnya
g) Kemudian siswa menuliskan hasil dari presentasi pada lembar kerja
yang telah disediakan.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan kedua
1) Kegiatan Awal
a) Pada apersepsi, siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru
mengenai membuat paragraf yang padu serta penggunaan ejaan.
24
b) Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu membuat
paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan dari pokok-pokok
isi buku
2) Kegiatan Inti
a) Guru membagikan buku cerita anak atau buku pengetahuan kepada
siswa dengan judul yang sama seperti pada siklus 1
b) Siswa diminta mendiskusikan pokok isi buku pada siklus 1 menjadi
beberapa paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan.
c) Dari hasil diskusi siswa diminta merangkai pokok isi buku tersebut
menjadi beberapa paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan
d) Kemudian perwakilan dari masing-masing kelompok maju untuk
mempresentasikan hasilnya
3) Kegiatan Akhir
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
b) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan ketiga
Digunakan untuk tes formatif siklus 1
c. Tahap Hasil Observasi
Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap:
1) Kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
2) Kemampuan guru dalam mengelola kelas
3) Kegiatan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran
4) Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Talk Write
5) Hasil belajar peserta didik dalam evaluasi pembelajaran
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun
kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write. Untuk mengetahui
perubahan atas tindakan yang telah diberikan, diadakan perbandingan
25
antara hasil belajar bahasa Indonesia setelah diberi tindakan dengan hasil
belajar bahasa Indonesia pada tindakan sebelumnya. Dari hasil tersebut,
diadakan tindak lanjut apabila tindakan yang telah dilakukan tidak
menghasilkan perubahan yang dapat meningkatkan hasil belajar bahasa
Indonesia. Kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan
akan diperbaiki pada tindakan berikutnya yang didiskusikan dengan guru
kelas 5.
3.4.2. Siklus 2
Siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus 2 merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada
siklus 1.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam
setiap bentuk penilaian. Kesalahan dalam pengumpulan data akan sangat
berpengaruh terhadap hasil penelitian. Maka data yang diharapkan dalam setiap
penelitian adalah data yang benar dan dapat dipercaya.
Sesuai dengan pendekatan tindakan kelas dan sumber data maka teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi:
a. Tes
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes kemampuan siswa dalam mengerjakan dan mencari kalimat atau ide
pokok dalam bacaan. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil
belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan
bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
b. Observasi
Untuk mengatahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan
teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan
26
penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar
guru dalam proses pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data
yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang berupa jumlah siswa,
daftar nama siswa, dan daftar nilai siswa kelas 5 SD Negeri Jamusan
Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan hasil belajar bahasa Indonesia adalah:
a. Tes
Tes diberikan kepada siswa setelah mempelajari bahasa Indonesia
materi meringkas isi buku dan menuliskan laporan pengamatan. Tes yang
diberikan berbentuk pilihan ganda. Adapun kisi-kisi soal pada siklus 1 dapat
dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Soal Siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Pada Tes Jumlah
Item
Mengungkap
kan pikiran,
perasaa,
informasi,
dan fakta
secara
tertulis
dalam
bentuk
ringkasan,
laporan, dan
puisi bebas
Meringkas
isi buku
yang dipilih
sendiri
dengan
memperhatik
an
penggunaan
ejaan
Mendeskripsikan
pengertian meringkas
Pilihan ganda
item 6, 8, 11
3
Menjelaskan cara
meringkas isi buku
Pilihan ganda
item 1, 2, 3, 4, 5,
9, 17, 18, 20
9
Menentukan pokok
isi buku dalam
beberapa kalimat
dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan
Pilihan ganda
item 15, 19
2
27
Pada siklus 2 kisi-kisi soal yang dibuat berdasarkan indikator pada KD 8.2
Menuliskan laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan,
konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan dapat
dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Siklus 2
Standar
kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Pada
Tes
Jumlah Item
Mengungkapkan
pikiran, perasaan,
informasi, dan
fakta secara
tertulis dalam
bentuk
ringkasan,
laporan, dan
puisi bebas
Menulis laporan
pengamatan atau
kunjungan
berdasarkan
tahapan (catatan,
konsep awal,
perbaikan, final)
dengan
memperhatikan
penggunaan
ejaan
Mendeskripsikan
pengertian
laporan
pengamatan
Pilihan ganda
item 2, 16,
17
3
Menyebutkan
format laporan
pengamatan
Pilihan ganda
item 1, 3, 5,
6, 9, 11, 18
5
Menentukan
tema pengamatan
Pilihan
ganda item
10, 12
2
Menentukan
tujuan
pengamatan
Pilihan
ganda item
20
1
Menentukan
objek
pengamatan
Pilihan
ganda item
14, 15
2
Merangkai pokok isi
buku dalam beberapa
paragraf yang padu
dengan
memperhatikan
penggunaan ejaan
Pilihan ganda
item 7, 10, 12,
13,14, 16
6
28
Standar
kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Pada
Tes
Jumlah Item
Menggambarkan
objek
pengamatan
dalam sebuah
catatan kecil
dengan
memperhatikan
penggunaan
ejaan
Pilihan
ganda item
8
1
Menulis laporan
pengamatan
dengan
memperhatikan
penggunaan
ejaan
Pilihan
ganda item
4, 7, 13, 19
4
b. Lembar Observasi atau Pengamatan
Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru
dan kegiatan siswa saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir
pembelajaran. dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada
intinya adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan
guru dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dan
kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Talk
Write sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi di bawah ini.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Hal Yang
Diamati
Indikator Total
Item
1 Pra pembelajaran Kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaran 2
Memeriksa kesiapan siswa
2 Membuka
pembelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi
2 Menyampaikan kompetensi (tujuan)yang
akan dicapai dan rencana kegiatan
3 Penguasaan
materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran 4
Mengaitkan materi dengan pengetahuan
29
lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan
hierarki belajar
Mengaitkan materi dengan realita
kehidupan
4 Strategi atau
model
pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan model pembelajaran Think Talk
Write
Melaksanakan pembelajaran secara
runtut
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang
bersifat kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif dengan menggunakan model
Think Talk Write
Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan waktu yang telah dialokasikan
5 Pemanfaatan
sumber belajar
Menunjukkan keefektifan dalam
penggunaan sumber
4 Menghasilkan pesan yang menarik
Menggunakan sumber efesien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber
6 Pembelajaran
yang memicu dan
memelihara
keterlibatan siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran dengan menggunkan
model pembelajaran Think Talk Write
6
Merespon positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru,
siswa, dan sumber belajar
Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa
Menunjukkan hubungan antar pribadi
yang kondusif
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
7 Penilaian proses
dan hasil belajar
Mamantau siswa dalam kegiatan belajar
kelompok 2
Memberikan pujian/hadiah pada siswa
yang hasilnya baik
8 Penggunaan Menggunakan bahasa lisan secara jelas 3
30
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Hal Yang
Diamati Indikator
Total Item
1 Pra pembelajaran Siswa menempati tempat duduknya
masing-masing 2
Kesiapan menerima pelajaran
2 Membuka
pembelajaran
Siswa mampu menjawab apersepsi
2 Memperhatikan secara seksama
ketika dijelaskan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
3 Penjelasan materi
pelajaran
Memperhatikan dengan serius ketika
dijelaskan materi
4
Aktif bertanya ketika proses
penjelasan materi
Adanya interaksi positif antara
siswa–guru, siswa–materi
Siswa memiliki pemahaman yang
sama tentang materi pelajaran yang
dijelaskan
4 Strategi atau
model
pembelajaran
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran
10
Siswa memberikan pendapatnya
ketika diberikan kesempatan
Aktif mencatat berbagai penjelasan
yang diberikan
Siswa termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran
Siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran dengan santai dan
bahasa dan lancar
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
9
Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
3 Menyusun rangkuman dengan
melibatkan siswa
Melakukan penilaian akhir dan tindak
lanjut
31
No Hal Yang
Diamati Indikator
Total Item
tidak penuh tekanan
Adanya interaksi positif antara siswa
dengan model pembelajaran Think
Talk Write yang digunakan guru
Siswa merasa senang ketika belajar
kelompok dengan menggunakan
model Think Talk Write
Siswa tertarik terhadap pembelajaran
yang disajikan dengan model
pembelajaran Think Talk Write
Siswa terlibat aktif dalam diskusi
kelompok
Siswa dapat bersosialisasi dan
bekerjasama dalam kegiatan
kelompok
5 Pemanfaatan
sumber
pembelajaran
Adanya interaksi positif saat sumber
atau media pembelajaran disajikan
3
Siswa mampu menggunakan waktu
dengan baik untuk menulis dengan
kalimat sendiri dan memperhatikan
penggunaan ejaan dengan waktu
yang dialokasikan
Siswa semakin jelas dan konkret saat
penjelasan materi yang disajikan
dengan sumber atau media
pembelajaran
6 Penilaian proses
dan hasil belajar
Siswa mampu berinteraksi dengan
kelompok belajarnya
5
Siswa mampu menulis dengan
memperhatikan penggunaan ejaan
Siswa mampu menggunakan waktu
dengan baik untuk menulis dengan
kalimat sendiri dan memperhatikan
penggunaan ejaan dengan waktu
yang dialokasikan
Siswa merasa terbimbing
Mampu menjawab pertanyaan guru
dengan benar
7 Penggunaan
bahasa
Penjelasan dapat dengan mudah
dimengerti oleh siswa
2 Siswa tidak menemui kesulitan
dalam pemahaman ketika dijelaskan
materi pelajaran
32
No Hal Yang
Diamati Indikator
Total Item
8 Penutup Siswa secara aktif membuat
rangkuman 2
Siswa mengerjakan evaluasi dengan
baik
3.6 Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan
tidaknya suatu item maka menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan
sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Untuk
menetukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman dari Priyatno.
Menurut Priyatno (2010: 95) menyatakan suatu item instrumen penelitian
dianggap valid jika pada output Item-Total Statistics pada kolom Corrected Item-
Total Correlation nilainya ≥ nilai r tabel. r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dan
jumlah data (n) = 21, maka didapat r tabel sebesar 0,433. Validitas dihitung
dengan menggunakan penghitungan SPSS 17.0 for Windows.
Tabel 3.5
Uji Validitas Siklus 1
Bentuk
Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan Ganda 40 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10,
11, 12, 13, 16, 19,
21, 22, 23, 24, 25,
26, 29, 30, 32, 35,
36
6, 8, 9, 14, 15, 17,
18, 20, 27, 28, 31,
33, 34, 37, 38, 39,
40
Jumlah 23 17
Hasil penghitungan validitas item pada soal siklus 1 dengan menggunakan
SPSS 17.0 for Windows yang berdasarkan Corrected Item-Total Correlation
berdasarkan tabel r yang dikemukakan oleh Priyatno (2010: 95), maka dapat
disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 40 item yang diuji ada 23 item
yang valid dan 17 item yang tidak valid. Soal yang digunakan untuk tes evaluasi
pada siklus 1 diambil 20 soal dari 23 soal yang valid.
33
Tabel 3.6
Uji Validitas Siklus 2
Bentuk
Instrumen
Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan Ganda 30 1, 2, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 15, 16, 18,
20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 28, 30
3, 4, 5, 13, 14, 17,
19, 27, 29
Jumlah 21 9
Hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal siklus 2 dengan
menggunakan SPSS 17.0 for Windows yang berdasarkan Corrected Item-Total
Correlation berdasarkan tabel r yang dikemukakan oleh Priyatno (2010: 95),
maka nomor item 3, 4, 5, 13, 14, 17, 19, 27, 29 dinyatakan tidak valid karena
nilai Corrected Item-Total Correlation < 0,433. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 30 item yang diuji ada 21 item
yang valid dan 9 item yang tidak valid. Soal yang digunakan untuk tes evaluasi
pada siklus 2 diambil 20 soal dari 21 soal yang valid.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran realibilitas instrumen
dalam penelitian ini dengan menggunakan Sekaran dalam Priyatno (2010: 98)
sebagai berikut :
< 0,6 : kurang baik
0,6 < ≤ 0,8 : dapat diterima
> 0,8 : baik
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Siklus 1
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,899 Baik
34
Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat bahwa Cronbach`s
Alpha sebesar 0,899 dari 23 item yang diuji. Menurut Sekaran dalam Priyatno
(2010: 98), Cronbach`s Alpha 0,915 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang
baik. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas Siklus 2
Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,915 Baik
Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat bahwa Cronbach`s
Alpha sebesar 0,915 dari 21 item yang diuji. Menurut Sekaran dalam Priyatno
(2010: 98), Cronbach`s Alpha 0,915 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang
baik. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.
3.7 Taraf Kesukaran
Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas
dan reabilitas juga harus memperhatikan keseimbangan dari tingkat kesukaran
soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesangggupan atau
kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai
pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran
soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang,
dan sukar. Menurut Arifin (2012: 272) cara melakukan analisis untuk menentukan
tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑝 = 𝑁Σ𝐵
Keterangan :
p = tingkat kesukaran
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar
N = jumlah peserta didik
35
Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria
sebagai berikut:
P > 0,70 = soal kategori mudah
0,30 p 0,70 = soal kategori sedang
P < 0,30 = soal kategori sukar
Hasil penghitungan tingkat kesukaran pada soal siklus 1 dapat dilihat pada
tabel 3.9
Tabel 3.9
Taraf Kesukaran Soal Siklus 1
No. Indeks Kesukaran Jumlah Soal
1 Mudah 4
2 Sedang 19
3 Sukar 0
Jumlah 23
Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus 1 dari 23
soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 4 soal, yang termasuk kategori
sedang sejumlah 19 soal, dan yang termasuk kategori sukar sejumlah 0 soal. Soal
pada siklus 1 yang termasuk dalam kategori mudah terdiri dari nomor 7, 16, 22,
26 dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari nomor 1, 2, 3, 4, 5, 10, 11, 12,
13, 19, 21, 23, 24, 25, 29, 30, 32, 35, 36 sedangkan yang soal yang termasuk
kategori sukar tidak ada.
Hasil penghitungan tingkat kesukaran pada soal siklus 2 dapat dilihat pada
tabel 3.10
Tabel 3.10
Taraf Kesukaran Soal Siklus 2
No. Indeks Kesukaran Jumlah Soal
1 Mudah 6
2 Sedang 15
3 Sukar 0
Jumlah 21
Tabel 3.10 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus 2 dari 21
soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 6 soal, yang termasuk kategori
sedang sejumlah 15 soal, dan yang termasuk kategori sukar tidak ada. Soal pada
36
siklus 2 yang termasuk dalam kategori mudah adalah soal nomor 2, 9, 11, 12, 20,
24 dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari nomor 1, 6, 7, 8, 10, 15, 16, 18,
21, 22, 23, 25, 26, 28, 30 sedangkan yang soal yang termasuk kategori sukar tidak
ada.
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dinyatakan dapat
berhasil apabila dapat meningkatkan skor kriteria hasil belajar siswa sebanyak
90% dari jumlah keseluruhan siswa kelas 5 dengan mencapai nilai 70.
3.9 Teknik Analisis Data
Jenis data yang peneliti peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data
kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada
siklus 1 dan 2. Data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan r product
moment. Untuk memperoleh signifikasi tindakan yang dilakukan terhadap hasil
belajar dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows.