bab iii hasil dan pembahasan.docx

Upload: an

Post on 10-Feb-2018

428 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    1/50

    15

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Profil Perusahaan1.) Nama Perusahaan

    PT. Indolakto (Indomilk)

    2.) Alamat dan Lokasi PerusahaanPT. Indolakto yang berlokasi di Jalan Raya Siliwanngi, Desa

    Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Dati II Sukabumi, Jawa

    Barat. Jarak PT. Indolakto dari Bogor 25 km, Sukabumi 40 km, dan

    dari Jakarta 70 km. Lokasi pabrik sangat strategia karena mempunyai

    sarana transportasi yang lancar sehingga dapat menghubungkan daerah-

    daerah sumber bahan baku susu segar diantaranya Bandung dan Bogor.

    Selain itu, terdapat sumber air yang bagus baik kualitas maupun kuantitas.

    Penentuan suatu industri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

    ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, sarana dan prasarana transportasi,

    serta daerah pemasaran.

    Luas bangunan PT. Indolakto adalah 25.909 m2. Bangunan yang ada

    terdiri dari bangunan-bangunan produksi (dairy bulding), bangunan

    produksi terdiri dari bangunan produksi UHT, bangunan produksi SKM,

    selain itu terdapat laboratorium kimia-fisika, laboratorium mikrobiologi,

    laboratorium inprocess, kantor departemen pengendalian mutu, kantor

    logistik/warehouse dan gudang. Di samping itu ada service building

    (bangunan untuk mekanik atau mesin) yang terdapat ruang trafo, boiler,

    genset dan suku cadang serta penanganan air. Selain itu terdapat auxiliary

    building yang terdiri dari kantor utama (tiga lantai), kantin (satu lantai),

    ruang sopir (dua unit), ruang penjaga (tiga unit), masjid, ruang fire storage

    dan ruang tempat pembuangan sampah. Sebelah utara dan selatan

    berbatasan dengan pemukiman penduduk, sebelah barat berbatasan dengan

    PT. Yakult dan PT. Indomeiji, dan sebelah timur berbatasan dengan Jalan

    Raya Cicurug, Sukabumi.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    2/50

    16

    a. ProduksiPT. Indolakto Cicurug-Sukabumi merupakan anak perusahaan

    dari Indomilk yang memproduksi minuman susu UHT (Ultra High

    Temperature) dan SKM (Susu Kental Manis). Saat ini produk susu

    yang masih diproduksi adalah SKM Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi

    dan Kremer rasaPlaindan Cokelat yang dikemas dengan kaleng (375

    atau 385 gram) maupun sachet (42 gram). Sedangkan susu UHT

    diproduksi dengan ukuran 125 ml (Indomilk Kids), ukuran 200 ml

    (Indomilk Regular dan Low Fat Hi-Calsium) dan ukuran 1000 ml

    (Indomilk Regular dan Low Fat Hi-Calsium) yang dikemas dengan

    kemasan Tetra Pak.

    PT. Indomilk adalah perusahaan susu pertama di Indonesia yang

    memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label Halal pada

    semua produknya setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan

    oleh Departemen Kesehatan, Departemen Agama, dan Majelis Ulama

    Indonesia (MUI) dalam hal bahan baku, formula, proses pengolahan,

    peralatan, kebersihan sarana kerja, kontrol mutu, kemasan, limbah,

    dsb. Pada Maret 2007, PT. Indolakto mendapatkan Piagam Bintang

    Tiga Keamanan Pangan (Food Star Award) dari Badan POM Republik

    Indonesia atas prestasinya dalam menerapkan Manajemen Keamanan

    Pangan berdasarkan Sistem HACCP, ISO 22000 secara konsisten.

    Perusahaan menetapkan panduan Sistem Jaminan Halal dalam

    rangka menjamin kehalalan produk. Sistem Jaminan Halal merupakan

    sistem terpadu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan

    mutu perusahaan, ISO 9001:2008, ISO 22000:2005, GMP, Internal

    Halal Audit yang berlaku di perusahaan sehingga dapat memberikan

    jaminan halal kepada konsumen atau pengguna produk. Panduan

    Sistem Jaminan Halal ditetapkan untuk dipahami oleh seluruh jajaran

    manajemen dan karyawan. Pada tahun 2008 dan 2009 perusahaan

    mendapatkan Status Sistem Jaminan Halal (SJH) dari LPPOM-MUI

    dengan kategori A (baik).

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    3/50

    17

    b. Sejarah Umum PerusahaanPT. Indolakto adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

    industri pengolahan susu. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 3 Juli

    1992 atas dasar akte pendirian No. 20 oleh notaris Beny Kristianto dan

    memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 1596.125.3/011 dan

    sudah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman. PT. Indolakto

    merupakan salah satu perusahaan dariIndomilk Dairy Group. Indomilk

    Dairy Group telah menaungi beberapa anak perusahaan dan berbagai

    produk susu sebagai berikut:

    1. PT. Australia Indonesian Milk Industries (PT. Indomilk, Jakarta)- Susu Kental Manis - Susu Pasteurisasi- Mentega - Susu Cair Steril

    2. PT. Indomurni Dairy Industries (Pandaan, Jawa Timur)- Susu Pasteurisasi - Set Yoghurt dan Yoghurt Drink- Susu Cair Steril

    3. PT. Ultrindo (Jakarta)- Susu Bubuk

    4. PT. Indolakto (Cicurug, Sukabumi)- Susu Kental Manis- Susu Ultra High Temperature(UHT)

    5. PT. Indoeskrim (Cicurug, Sukabumi)- Es krim

    6. PT. Alam Sumber Vita- Distributor untuk produk yang memerlukan mesin pendingin.

    Luas lahan yang dimiliki oleh PT. Indolakto pada awalnya 12

    hektar, diantaranya 10 hektar untuk pabrik dan 2 hektar untuk unit

    pengolahan limbah atau waste water treatment plant (WWTP). Luas

    lahan PT. Indolakto pada saat ini yaitu sebesar 38 hektar dan masuk

    dalam kategori zona industri. Selain PT. Indolakto terdapat beberapa

    perusahaan lain yang sudah beroperasi dan ikut menempati kawasan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    4/50

    18

    industri tersebut, diantaranya yaitu PT. Yakult Indonesia Persada

    seluas 5,5 hektar dan PT. Indomeiji seluas 2 hektar.

    Setelah PT. Indolakto didirikan pada tahun 1992, pembangunan

    fisik baru dimulai pada tanggal 12 Desember 1994 melalui

    pembebasan lahan. Pada awal tahun 1995, dimulai pekerjaan cutand

    fill diikuti dengan pembuatan konstruksi pada tahun 1996 sampai

    dengan 1997. Akhirnya pada bulan Mei 1997, PT. Indolakto

    mengeluarkan produknya untuk pertama kalinya yaitu SKM (Susu

    Kental Manis) dengan merek dagang Cap Enaak, Indomilk Putih,

    dan Indomilk Coklat dalam bentuk kemasan kaleng. Menyusul

    produksi SKM, susu UHT (Ultra High Temperature) mulai diproduksi

    pada bulan Oktober di tahun yang sama. Susu UHT yang diproduksi

    pada waktu itu terdiri dari rasa coklat,plain,strawberry, melon, manis,

    dan madu yang dikemas dengan kemasan Tetra Pack berukuran

    125 ml, 200 ml dan 1000 ml. Susu UHT dengan merek dagang

    Indomilk, Indomilk Kids, Indomilk Junior, dan Indomilk

    Champ. Pada tahun 1998, produk UHT diperluas dengan

    memproduksi Ice Milk dengan varian rasa choco mint, kopi, teh,

    yang dikemas dengan kemasan Tetra Pak 200 ml serta susu bantal

    yang dikemas dengan Tetra Pak180 ml.

    Pengembangan produk PT. Indolakto dilakukan oleh Corporate

    Development Laboratory. Penjualan produk di pasaran masih

    menggunakan nama dagang Indomilk. Pada periode April 1998, PT.

    Indolakto mulai membuat produk dengan nama dagang sendiri yaitu

    Krimer Kental Manis Cap Tiga Sapi, yang dijual di luar Pulau Jawa,

    seperti Sumatera dan Kalimantan. Pada tahun yang sama mengadakan

    kerjasama dengan PT. Pauls Australia dalam memproduksi susu cair

    UHT dengan nama dagang Susu Pauls dengan berbagai rasa yaitu

    rasa coklat, strawberry, plain, fullcream, dan pisang. Sebagai suatu

    produk yang merupakan pembelian lisensi maka formula dari susu

    Pauls ditentukan oleh PT. Pauls Australia. Produk-produk tersebut

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    5/50

    19

    sudah diekspor ke Singapura, Kamboja, Brunei Darussalam, Philipina,

    Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea, Fiji, Nauru, Tonga, Solomon,

    Samoa, Vanuatu, Papua Nugini, New Zealand, Timor Leste,

    Cameroon, Malawi, Moroni, dan Maladewa.

    Produk-produk yang dihasilkan PT. Indolakto dipasarkan di

    dalam negeri dan luar negeri. Pemasaran produk ditangani oleh

    perusahaan PT. Indomarco. Meskipun merupakan Grup dari Salim, PT.

    Indolakto mempunyai manajemen terpisah dangan PT. Indomilk.

    Untuk menyakinkan konsumen, PT. Indolakto mendapatkan sertifikat

    baik dari dalam maupun luar negeri.

    c. Visi dan Misi PerusahaanPT. Indolakto juga merupakan salah satu anak perusahaan

    PT. Indofood Nutrition. Visi dari PT. Indofood adalah sebuah

    perusahaan yang memberikan solusi total untuk kebutuhan pangan (a

    total food solutions company). Sedangkan Misi dari PT. Indofood

    adalah sebagai berikut :

    1. Memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan yang

    berkelanjutan (to provide sustainable solutions for food needs).

    2. Mengembangkan sumber daya manusia, proses, dan teknologi

    secara kontinyu (to continous improve our people, process, and

    technologies).

    3. Berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan

    secara berkelanjutan (to contribute to the welfare of the society and

    enviroment in a sustainable manner).

    4. Mengembangkan nilai stakeholder secara kontinyu (to

    continously improve stakeholders value).

    d. Struktur Organisasi PerusahaanWewenang tertinggi PT. Indolakto dipegang oleh pemegang

    saham yang mempercayakan pengelolaannya kepada Dewan

    Komisaris yang terdiri atas Chief Executive Officer (CEO), Deputy

    CEO dan General Manager. General Manager adalah pimpinan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    6/50

    20

    tertinggi di lokasi pabrik yang membawahi beberapa Manager yang

    membawahi enam departemen yaitu Departemen Produksi (Plant

    Departement), Departemen Teknik (Engineering Departement),

    Departemen Pengendalian Mutu (Quality Control Departement),

    Departemen Administrasi (Administration Departement), Departemen

    Akutansi dan Keuangan (Finance and Accounting Departement), dan

    Departemen Logistik (Logistic Departement). Dalam pelaksanaan

    tugasnya manager dibantu oleh supervisor yang membawahi staff,

    foreman(mandor), dan operator.

    Departemen Produksi (Plant Departement) terbagi atas

    Departemen Produksi Susu UHT dan Susu Kental Manis. Keduanya

    bertanggungjawab terhadap kelangsungan pada produksi sehingga

    dapat memenuhi target untuk produksi yang diinginkan atau yang

    direncanakan. Departemen packaging bertanggung jawab terhadap

    seluruh kegiatanfilling(pengisian) danpackaging(pengemasan).

    Departemen Teknik (Engineering) terdiri atas Departemen

    Listrik dan Mekanik. Departemen Listrik bertanggungjawab atas

    peralatan elektronik dan penyediaan listrik. Departemen Mekanik

    bertanggung jawab pemeliharaan, perawatan semua mesin, dan

    peralatan produksi, termasuk melakukan perbaikan bila terjadi

    kerusakan atau kemacetan pada mesin saat berlangsungnya proses

    produksi. Selain itu departemen ini juga bertanggung jawab atas

    penyediaan sarana penunjang produksi, seperti sarana air bersih, uap,

    air, pendingin dan udara bertekanan (air compressor). Untuk

    penanganan dan pengelolaan air limbah atau Waste Water Treatment

    Plant(WWTP) yang dikepalai olehEnviromental Officer.

    Departemen QA (Quality Assurance Departement) bertanggung

    jawab atas system jaminan mutu perusahaan, seperti International

    Standard Operation (ISO), Hazard Analysis and Critical Control

    Point (HACCP), Good Manufacturing Practices (GMP) dan Halal.

    Departemen QC bertanggung jawab dalam menentukan mutu bahan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    7/50

    21

    baku, sarana penunjang, bahan kemasan serta produk yang dihasilkan

    sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Departemen Human

    Resourch Development (HRD) bertanggung jawab terhadap masalah

    ketenagakerjaan dan membina hubungan baik dengan pihak eksternal

    perusahaan seperti pemerintah, swasta dan masyarakat maupun pihak

    internal perusahaan dengan menjamin lingkunagan kerja yang

    kondusif. Sedangkan DepartemenIndustrial Estatebertanggung jawab

    atas pengelolaan kawasan industri dan membuat peraturan berkaitan

    dengan pengelolaan kawasan industri. Departemen Logistik terbagi

    atas dua bagian, yaitu production planning and inventory control

    (PPIC) dan warehouse. Bagian PPIC ini bertangggung jawab dalam

    perencanaan produksi, pemeliharaan inventaris dan pengadaan bahan

    baku. Sedangkan warehouse bertanggung jawab terhadap penyimpanan

    bahan baku, bahan kemasan, bahan penunjang, sampai penyimpanan

    dan penanganan produk jadi.

    Departemen purchasing bertanggung jawab atas semua

    pembelian barang dan bahan baku untuk perusahaan. Departemen

    keuangan dan akuntansi bertugas untuk mengelola sumber daya

    perusahaan yang sesuai dengan kebutuuhan operasional termasuk

    menyusun anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

    Departemen teknologi infomasi bertugas untuk merancang suatu

    sistem informasi untuk mempermudah koordinasi dan informasi antar

    departemen dan perusahaan.

    Dalam pengembangan produk PT. Indolakto bekerja sama

    dengan PT. Indomilk yang bertempat di PT. Indolakto. Departemen

    yang melakukan pengembangan baik produk lama dan produk baru

    adalah Cooperate Development Laboratorium(CDL). Pengembangan

    produk juga didukung dengan adanya layanan konsumen secara

    langsung melalui telepon yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah

    Quality Improvement. Selain layanan konsumen, bagian Quality

    Improvement yang bertanggung jawab dalam memantau trial dari

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    8/50

    22

    CDL, mengawasi produk dari pasaran dan supplier, membuat surat

    NCR (Non Converment Report) dan pelatihan panelis (baru

    direncanakan). Pembuatan surat NCR adalah surat yang ditujukan

    kepada KUD (Koperasi Unit Desa), jika kualitas susu murni yang

    diterima oleh PT. Indolakto (kurang lebih dalam 3 kali pengiriman)

    tidak sesuai dengan kriteria susu murni yang baik. Hal ini

    dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas susu murni di Indonesia

    dan meningkatkan kualitas peternakan.

    Pemasaran produk akhir bekerjasama dengan PT. Alam Sumber

    Vita (ASV) dan PT. Indomarco sebagai distributor utama. Untuk

    keperluan ekspor PT. Indolakto memproduksi susu fullcream dengan

    merek dagang Australia Leche Condensate.

    e. Tenaga KerjaPengaturan ketenagaankerja di PT. Indolakto merupakan

    kesepakatan kerja bersama (KKB) antara 2 pihak, yaitu pengusaha dan

    pekerja yang diwakili oleh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)

    yang disahkan oleh Dinas Ketenagaankerja Provinsi Jawa Barat. KKB

    bertugas mengatur dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah

    pihak tersebut. Hak-hak pekerja menurut KKB adalah gaji pokok,

    transportasi, rawat inap, rawat jalan, makan, disiplin hadir, THR

    keagamaan dan jamsostek (permanen dan kontrak). Bagi karyawan

    permanen mendapatkan hak tambahan yaitu Dana Pensiun Lembaga

    Keuangan (DPLK).

    Berdasarkan status hubungan karyawan dengan perusahaan,

    karyawan PT. Indolakto terdiri dari karyawan tetap, kontrak, dan

    harian. Karyawan tetap adalah karyawan yang terikat hubungan kerja

    untuk waktu yang tidak tertentu dengan perusahaan dan telah

    menjalani masa percobaan tiga bulan dengan mendapat upah setiap

    bulan. Karyawan kontrak adalah karyawan yang terikat hubungan kerja

    dengan perusahaan untuk waktu tertentu. Sedangkan karyawan harian

    adalah karyawan yang terikat hubungan kerja atas dasar pekerjaan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    9/50

    23

    harian yang insidental (sewaktu-waktu). Karyawan kontrak yang

    dimiliki PT. Indolakto bisa menjadi karyawan tetap sesuai dengan

    kebutuhan perusahaan dan persetujuan. Jumlah tenaga kerja di PT.

    Indolakto keseluruhan bulan Juni sampai Juli 2013 berjumlah 478

    orang. Untuk tenaga kerja produksi UHT ada 224 orang, yang terdiri

    atas tenaga kerja tetap ada 102 orang, tenaga kerja kontrak ada 20

    orang, dan tenaga kerja outsource ada 102 orang.

    Berdasarkan pemberian upah karyawan dapat digolongkan

    menjadi karyawan non-over time dan karyawan over time (lembur).

    Karyawan non-over time adalah pekerja yang hak dan kewajibannya

    diatur secara umum diatur dalam peraturan perusahaan disamping

    adanya ketentuan-ketentuan khusus yang diatur secara tersendiri dan

    terpisah. Sedangkan karyawan over time(lembur) adalah pekerja yang

    hak dan kewajibannya diatur dalam peraturan perusahaan.

    Hari aktif kerja karyawan kantor (office) PT. Indolakto adalah

    lima hari yaitu Senin sampai Jumat. Jam kerja bagi karyawan kantor

    (office) adalah 08.00-16.30 WIB. Sedangkan hari aktif karyawan

    lapangan hari kerja selama 7 hari dengan pembagian shift kerja. Jam

    kerja bagi karyawan lapangan dibagi menjadi tiga shift, yaitu shift 1

    pukul 06.30-15.00 WIB, shift 2 pukul 14.30-23.00 WIB, dan shift 3

    pukul 22.30-07.00 WIB. Untuk waktu istirahat 30 menit bagi seluruh

    jam kerja/shift. Aktivitas pabrik 24 jam. Bila terdapat kerja tambahan,

    maka diadakan jam kerja lembur sesuai seberapa banyak tugas dan

    harus diselesaikan secepatnya. Sistem pengupahan pada PT. Indolakto

    sesuai dengan karyawan dan mengikuti standar mutu Upah Minimum

    Kabupaten (UMK).

    PT. Indolakto memberikan jaminan dan fasillitas bagi karyawan

    untuk meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.

    a. JaminanJaminan-jaminan yang diperoleh karyawan yaitu jaminan

    kesehatan berupa berobat jalan dan rawat inap, jaminan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    10/50

    24

    kesejahteraan berupa pemberian paket susu kental manis, jaminan

    terhadap keselamatan kerja berupa pemberian jamsostek serta

    sumbangan belasungkawa.

    b. FasilitasFasilitas yang diperoleh berupa mobil perusahaan, fasilitas

    transportasi berupa kendaraan atau mobil karyawan dengan grade

    tertentu, fasilitas antar jemput, pakaian pekerja dan kelengkapan

    kerja, kantin, tempat ibadah (masjid), tempat parkir dan koperasi.

    c. TunjanganTunjangan-tunjangan yang didapat berupa tunjangan makan

    per hari di kantin perusahaan dan tunjangan hari raya.

    d. Cuti dan IzinHak-hak cuti yang didapat oleh karyawan adalah setiap

    karyawan mendapatkan hak cuti selama 12 hari per tahun, bagi

    karyawan yang telah bekerja selama 6 tahun berhak mendapat cuti

    panjang selama 60 hari yang dapat diambil 30 hari dari tahun ke-7

    dan 30 hari di tahun ke-8, dan cuti menikah selama 3 hari.

    B. Hasil dan Pembahasan1. Penyediaan Bahan Baku, Penunjang, dan Pengemas

    a) Susu UHTSecara umum bahan baku yang digunakan dalam produksi susu

    UHT di PT. Indolakto adalah sebagai berikut :

    1. Susu Segar (Fresh Milk)Susu segar adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat

    dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar,

    yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu

    apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali

    pendinginan. Susu segar yang digunakan untuk produksi

    perusahaan diperoleh dari pemasok lokal (KUD setempat) yang

    dikirim secara rutin setiap hari. Susu segar yang digunakan sebagai

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    11/50

    25

    bahan baku produk susu UHT disimpan dalam ruang

    penampungan/tangki yang dikelola oleh bagian produksi UHT.

    2. Skim Milk Powder(SMP)SMP merupakan produk olahan susu yang dihasilkan dengan

    memisahkan cream(lemak susu) dan menghilangkan air dari susu

    segar dengan cara dikeringkan dengan spray dryer sehingga

    dihasilkan skim bubuk bebas lemak. SMP berbentuk bubuk,

    berwarna putih dan tidak menggumpal. Fungsi SMP pada

    pembuatan susu UHT adalah untuk meningkatkan total Solid Non

    Fat. SMP yang digunakan pada produksi susu UHT ini adalah

    SMP low heat karena tingkat WPNI (Whey Protein Nitrogen

    Index) tinggi (> 6) karena pada pengolahan susu UHT ini

    menggunakan suhu yang sangat tinggi sehingga dapat

    mendenaturasi protein. Oleh sebab itu, digunakan SMP yang

    berkadar WPNI tinggi agar protein yang ada di dalam susu

    walaupun sudah diberi perlakuan pemanasan yang tinggi (>

    100oC).

    3. Anhydrous Milk Fat(AMF)AMF adalah produk berlemak yang diturunkan secara khusus

    dari susu dan/atau produk yang didapat dari susu dengan suatu

    proses yang menghasilkan kehilangan sebagian besar kadar air dan

    SNF (Solid Non Fat).

    4. Gula Kristal RafinasiGula berfungsi sebagai pemanis dan pengawet karena gula

    dapat menghalangi aktivitas bakteri dan dapat menurunkan

    aktivitas air. Selain itu penambahan gula juga dapat mencegah

    denaturasi protein susu akibat pemanasan yang berlebihan. Gula

    yang digunakan adalah disakarida dalam bentuk kristal sukrosa

    (C12H12O11).

    5. Cocoa powderCocoa powder adalah produk yang didapat dari cocoa

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    12/50

    26

    (cokelat) yang diubah menjadi bentuk bubuk. Cocoa powder

    digunakan untuk pewarna dan perasa produk susu UHT varian rasa

    cokelat.

    6. Air

    Air merupakan bahan baku yang sangat penting dalam proses

    produksi susu UHT. Air berfungsi sebagai pelarut bahan baku

    seperti skim milk powder dan bahan penunjang. Selain berfungsi

    sebagai pelarut, air juga menentukan sifat produk akhir, seperti

    total padatan, suhu, pH, dan kadar lemak. Air yang digunakan

    dalam proses produksi sebagai bahan baku harus memiliki standar

    mutu yang sama dengan air minum. Air minum adalah air yang

    melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang

    memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

    Sedangkan bahan penunjang yang digunakan dalam produksi

    susu UHT di PT. Indolakto adalah sebagai berikut :

    1. Emulsifier dan StabilizerEmulsifier (pengemulsi) berfungsi sebagai zat yang dapat

    membentuk emulsi air dan lemak pada susu agar tidak terjadi

    pemisahan. Stabilizer (penstabil) berfungsi untuk menstabilkan

    emulsi yang terbentuk.

    2. Colour(Pewarna)Pewarna yang digunakan di PT. Indolakto sudah memenuhi

    food grade dan sertifikasi halal. Pewarna merah untuk varian

    strawberry berfungsi memberikan warna pada produk agar

    penampakan (lebih menarik) dan membedakan rasa dari setiap

    produk.

    3. FlavourFlavour berfungsi untuk meningkatkan aroma, citarasa, dan

    memberikan ciri khas pada produk susu. Flavouryang digunakan

    di PT. Indolakto ada yang dalam bentuk bubuk seperti cocoa

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    13/50

    27

    powder (bubuk cokelat) dan ada juga dalam bentuk cair seperti

    pasta cokelat dan sirupstrawberry.

    4. VitaminVitamin berfungsi meningkatkan nilai gizi pada produk susu

    yang dihasilkan. Vitamin yang digunakan di PT. Indolakto ada 2

    jenis, yaitu berbentuk bubuk (premix) dan bentuk cair. Vitamin

    yang terdapat dalam produk susu UHT yaitu vitamin A, B1, B2, B3,

    B5, B6, B12C, D, E, dan K1.

    Kemasan susu UHT (Ultra High Temperature) di PT. Indolakto

    menggunakan bahan tetra paperyang berasal dari Singapura dan Cina.

    Tetra paper (raw packaging) ini disimpan di gudang penyimpanan

    yang dibungkus oleh plastik yang bertujuan sebagai pelindung agar

    tidak rusak dan tidak terjadi kontaminasi silang. Saat penerimaan

    kedatangan tetra paper ini dicek terlebih dahulu oleh QC untuk

    mengecek apakah sudah sesuai dengan standard. Sebelum akan

    digunakan untuk mengisi produk, tetra paperdisiapkan terlebih dahulu

    di ruang tetra paper (tetra paper room). Selanjutnya oleh petugas

    dibawa dengan memakai handklift untuk menuju mesin TBA. Saat

    melakukan pergantian kertas, petugas yang ditugaskan hendaknya

    memperhatikan sanitasi kebersihan kerja yaitu memakai seragam

    lengkap dan bersih serta mencuci tangan dengan desinfektan (alkohol

    70%).

    b) Susu Kental ManisSecara umum bahan baku yang digunakan dalam produksi

    SKM/KKM di PT. Indolakto adalah sebagai berikut :

    1. Milk Powder(MP)Milk Powder/susu bubuk dalam pembuatan SKM/KKM dapat

    berupa Skim Milk Powder (SMP), Sweet Whey Powder (SWP),

    Butter Milk Powder(BMP).

    a. Skim Milk Powder(SMP)

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    14/50

    28

    SMP merupakan bubuk susu bebas lemak hasil

    pengeringan susu yang telah dipisahkan lemaknya dengan

    cream separator dan dikeringkan dengan spray drier. SMP

    digunakan untuk menambah total padatan dalam produk

    SKM/KKM yang dihasilkan hingga standar total padatan dalam

    SKM/KKM yang telah ditetapkan perusahaan terpenuhi.

    b. Sweet Whey Powder(SWP)SWP merupakan bubuk hasil pengeringan cairan hasil

    samping pada pembuatan keju dengan menggunakan vacum

    oven atau spray dryer. Setelah penambahan rennet pada susu,

    kasein akan terkoagulasi dan membentuk churdyang terpisah

    dari fase cairnya. SWP kaya akan soluble protein, laktosa,

    vitamin, mineral dan mempunyai kandungan lemak yang

    rendah (1,5 %). SWP digunakan untuk menambah kandungan

    protein dan kadar padatan bukan lemak (Solid Non Fat) pada

    produk SKM/KKM yang dihasilkan.

    c. Butter Milk Powder(BMP)BMP merupakan bubuk hasil pengeringan hasil separasi

    dari krim evaporasi atau hasil samping pembuatan mentega

    dengan kandungan lemak 1,2% menggunakan spray drier.

    Penambahan BMP dalam SKM/KKM agar mengurangi

    penggunaan SMP, menambah kadar lemak dan total padatan.

    Selain itu BMP juga dapat meningkatkan aroma dan kandungan

    protein pada susu.

    2. GulaGula merupakan senyawa disakarida dalam bentuk sukrosa.

    Fungsi gula adalah sebagai pemanis, pengental dan pengawet. Gula

    akan meningkatkan viskositas dan menurunkan aktivitas air

    sehingga dapat meningkatkan umur simpan. Pada pembuatan

    SKM/KKM plain gula digunakan dalam bentuk kristal dan

    sebagian dijadikan sugar slurry.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    15/50

    29

    3. MaltodekstrinMaltodekstrin merupakan polisakarida yang dihasilkan dari

    pati jagung atau singkong dengan hidrolisis parsial dan bersifat

    higroskopis. Maltodekstrin bertindak sebagai agen pengikat dan

    membantu menciptakan kristal seperti gula. Penambahan

    maltodekstrin dalam SKM/KKM agar menigkatkan total padatan

    pada produk non IMP.

    4. Palm Oil(PO)PO merupakan fraksi minyak nabati yang diperoleh dari buah

    tanaman kelapa sawit dalam bentuk Crude Palm Oil (CPO) yang

    sudah mengalami fraksinasi secara lengkap dan mudah mudah

    tengik karena pemanasan dengan suhu tinggi. Penambahan PO

    bertujuan untuk menambah jumlah total lemak di dalam

    SKM/KKM sehingga kandungan lemak dalam susu dapat

    mencapai kadar yang diinginkan. Pada saat penyimpanan, PO

    dijaga dengan suhu penyimpanan 40-50oC agar tetap dalam

    keadaan cair karena pada suhu kamar PO berwujud padat pada

    suhu kamar dengan melting point 38oC.

    5. AirAir merupakan bahan baku yang dapat digunakan sebagai

    pengganti susu segar dalam pembuatan SKM/KKM serta sebagai

    pelarut padatan-padatan bubuk dalam pembuatan SKM/KKM. Air

    sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu agar meningkatkan

    kelarutan padatan-padatan bubuk yang digunakan sehingga dapat

    bercampur lebih cepat. Air yang digunakan dalam proses produksi

    memiliki standar yang sama dengan air minum.

    6. Cocoa powderCocoa powder merupakan bubuk coklat yang ditambahkan

    pada produk SKM/KKM rasa coklat. Gula dilarutkan terlebih

    dahulu dengan air sehingga berbentuk cocoa slurry. Cocoa slurry

    disimpan dalamsugar/cocoa slurry tank

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    16/50

    30

    Sedangkan bahan penunjang yang digunakan dalam produksi

    SKM/KKM di PT. Indolakto adalah sebagai berikut :

    1. VitaminVitamin merupakan sekelompok senyawa organik berbobot

    molekul rendah namun memiliki fungsi vital dalam metabolisme

    organisme hidup dan tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin

    yang ditambahkan dalam SKM/KKM adalah vitamin A, B, C, D, E

    dan K. Sedangkan vitamin yang ditambahkan dalam KKM adalah

    vitamin A, B dan D.

    2. StabilizerStabilizeryang digunakan dalam pembuatan SKM/KKM ada

    dua jenis, yaitu karagenan dan avicel. Karagenan merupakan

    senyawa yang termasuk kelompok polisakarida (galaktosa) yang

    dapat dihasilkan dari ekstraksi rumput laut. Avicel dimurnikan dari

    serat tanaman atau selulosa dan terdiri atas jutaan mikrofibril.

    Penggunaan karagenan untuk produk coklat dan IMP, sedangkan

    avicel digunakan untuk produkplain.

    3. Laktosa dan Tri Calcium Phosphate(TCP)Laktosa merupakan gula susu yang terdiri dari galaktosa dan

    glukosa berbentuk kristal putih yang berasal dari pemekatan dan

    pengkristalan whey. Laktosa ditambahkan pada saat proses lactose

    seeding di saat produk berada dalam flash cooler. Penambahan

    bertujuan untuk mencegah terjadinya kristalisasi laktosa dan

    memancing pembentukan kristal laktosa yang berukuran lebih kecil

    dari 10 mikron sehingga penyebaran kristal merata dan

    menghasilkan produk yang lembut, halus dan tidak berpasir

    (sandy). TCP merupakan garam kapur yang bersifat higroskopis

    berbentuk kistal putih dan tidak berbau. TCP ditambahkan pada

    laktosa agar laktosa tidak menggumpal karena menyerap air.

    Sebelum digunakan, laktosa dan TCP dengan perbandingan 9:1

    melewati proses grinding selama 4-6 jam. Setelah grinding,

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    17/50

    31

    kemudian dilakukan sterilisasi dengan pengovenan pada suhu 100

    4oC selama minimal 2 jam untuk mencegah kontaminasi.

    Laktosa-TCP steril yang didapat mempunyai ukuran 2-10 mikron

    (80%).

    4. FlavorFlavor merupakan bahan yang digunakan untuk mempertegas

    cita rasa produk. Flavor yang digunakan dalam pembuatan

    SKM/KKM yaitu flavor krim dan flavor condensed milk.

    Sedangkan untuk produk coklat juga ditambahkan flavor coklat

    selain menggunakan cocoa powder.

    5. GaramGaram merupakan mineral untuk mengawetkan makanan.

    Garam juga berpengaruh dalam pembentukan karakteristik fisik

    dari adonan. Selain itu, garam juga dapat membantu mencegah

    berkembangnya mikroba yang ada dalam adonan.

    Bahan pemasan yang digunakan produk SKM/KKM di PT.

    Indolakto ada 2 macam, yaitu kemasan kaleng dan sachet. Berikut

    adalah bahan pengemas produk SKM/KKM kaleng :

    1. KemasanKemasan kaleng yang digunakan disuplai oleh UCC (United

    Can Company) dan Cometa Can selain memproduksi sendiri.

    Kaleng yang digunakan berbahan tin plate canuntuk body candan

    tin coil untuk tutup kaleng. Kemasan tin plate can merupakan

    kemasan plat baja yang dilapisi oleh timah di kedua sisinya.

    Kaleng jenis ini bersifat tahan korosi, kuat, mudah dibentuk, dan

    relatif ringan.

    2. LabelLabel berfungsi sebagai pemberi identitas pada produk

    sehingga mudah dikenali. Label produk SKM/KKM terdiri atas

    nama produk, berat bersih, nama produsen, komposisi, dan

    informasi nilai gizi produk. Sebelum digunakan, label harus

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mineralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mineral
  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    18/50

    32

    disimpan di ruangan sejuk karena label dapat melengkung apabila

    disimpan di ruangan panas.

    3. Carton BoxKemasan sekunder yang digunakan untuk produk

    SKM/KKM kaleng adalah berupa karton kertas bergelombang

    yang telah dilakukan pengujian terlebih dahulu, antara lain

    bursting strengthdan machine ability.

    4. Plastik WrapPlastik wrap untuk kemasan sachet disebut OPP yang

    digunakan sebagai kemasan sekunder. Sedangkan pada produk

    kaleng, plastik wrap digunakan sebagai kemasan tersier dan sangat

    melekat pada kemasan karton box.

    5. LemAda dua jenis lem yang digunakan dalam proses pengemasan

    produk yaitu lem pasta yang berwarna putih dan hot melt yang

    berwarna kuning. Lem pasta berwarna putih digunakan untuk

    melekatkan kedua ujung label pada proses pelabelan. Hot melt

    merupakan jenis lem yang harus dipanaskan terlebih dahulu hingga

    mencair dengan suhu 150oC sebelum digunakan karena lem jenis ini

    berwujud padat pada suhu kamar. Hot melt digunakan untuk

    menempelkan label pada kaleng dan melekatkan sambungan karton.

    6. PalletPallet merupakan papan kayu yang telah memiliki kode dan

    digunakan untuk menumpuk produk jadi yang telah terkemas rapi.

    Produk jadi ditumpuk dengan ketentuan tumpukan maksimal yang

    berbeda tiap jenis kemasan. Pallet biasa dipindahkan menggunakan

    forklift.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    19/50

    33

    2. Proses Pengolahana) Susu UHT

    Ada 3 jenis formulasi pada susu UHT di PT Indolakto yaitu fully

    recombined, semi recombined, dan full fresh milk. Perbedaannya

    adalah pada jenis fully recombined sama sekali tidak menggunakan

    fresh milk dan sebagai gantinya menggunakan SMP (Skim Milk

    Powder) dan bahan-bahan lain sedangkan pada semi recombined

    menggunakan fresh milk dalam komposisi tertentu. Di PT Indolakto

    sendiri lebih sering memproduksi susu UHT jenis semi recombined.

    Secara garis besar, tahap-tahap proses pengolahan susu UHT adalah

    sebagai berikut :

    1) Kedatangan dan Pendinginan Susu Segar (Fresh Milk)Saat kedatanganfresh milk dilakukan pengujian oleh petugas

    QC untuk mengetahui apakah layak diterima atau tidak. Uji fresh

    milk meliputi uji alkohol, organoleptik, boiling test, karbonat,

    formalin, amilum, borax, H2O2, acidity, pH, antibiotik, lemak

    tambahan. Setelah fresh milk lolos uji, kemudian dialirkan ke

    selang lalu masuk ke deaerator. Fungsinya adalah untuk

    menghilangkan oksigen dan gas-gas lain pada susu karena dapat

    mengakibatkan adanya aktivitas mikroba sehingga susu mengalami

    kerusakan. Pipa terhubung dengan filter yang berukuran 1000

    untuk difiltrasi yang berfungsi untuk mencegah bahaya fisik yang

    ikut masuk bersama fresh milkmisal bulu, kerikil, serpihan kaca,

    dan lain-lain. Dari filter, fresh milk dialirkan menuju PHE untuk

    didinginkan sampai suhu 4-8oC. Fungsinya untuk menghambat

    pertumbuhan mikroba. Kemudian fresh milk disimpan di tangki

    penyimpanan (storage tank).

    2) Proses Homogenisasi dan PasteurisasiFresh milk dari tangki penyimpanan dialirkan ke balance

    tank. Fungsi balance tank adalah sebagai tempat penampung

    sementara sehingga dapat mengatur aliran produk. Setelah dari

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    20/50

    34

    balance tank, fresh milk dialirkan ke PHE terlebih dahulu untuk

    pemanasan awal sampai suhu 75oC baru dilanjutkan ke

    homogenizer. Pemanasan awal ini dilakukan agar pemecahan

    globula lemak saat homogenisasi bisa berjalan dengan maksimal.

    Di homogenizer terjadi proses homogenisasi yang bertujuan

    menyeragamkan globula lemak dengan ukuran kurang dari 2

    Homogenisasi tahap ini memiliki tekanan sebesar 150 bar dengan

    suhu 65-75oC. Selanjutnya, dilakukan pasteurisasi dengan

    menggunakan PHE (Plate Heat Exchanger)yang bertujuan untuk

    membunuh mikroba pathogen dan memperpanjang masa simpan.

    Suhu pasteurisasi sebesar 85-89oC selama 30 detik. Pada tahap ini

    FDV (flow diferension valve)disetting pada suhu 85oC, jika fresh

    milk belum mencapai suhu tersebut maka secara otomatis FDV

    akan menutup dan fresh milk dialirkan ke balance tank dan

    dilakukan homogenisasi dan pasteurisasi kembali. Produk yang

    lolos FDV selanjutnya didinginkan sampai suhu 4-12oC dan

    disimpan di tangki penyimpanan pasteurisasi (pasteurization

    storage).

    3) ProsesMixingSebelum melakukan proses mixing, terdapat beberapa bahan-

    bahan yang harus disiapkan antara lain :

    a. AMF (Anhydrous Milk Fat)AMF memiliki titik leleh 30-35oC, maka perlu dicairkan

    dulu dengan menggunakan melting box dengan suhu 95oC

    dalam tekanan 2 bar dalam waktu 45 menit. Ketika akan

    digunakan, AMF ditarik dari AMF tank menuju ke mixing tank

    sesuai jumlah yang dibutuhkan.

    b. Choco Slurry(khusus untukflavour choco)Cocoa powder dan gula dituang dari dumper menuju

    liquiverter untuk kemudian dilakukan mixingdengan air di dalam

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    21/50

    35

    choco slurry tank.Proses ini berlangsung pada suhu 80oC dalam

    waktu 1 jam.

    c. Minor IngredientsUntuk bahan buffer dan fibre dilakukan mixing di dalam

    stabilizer tankdengan suhu 60oC selama 5 menit.

    Untuk proses mixing di dalam mixing tank dimulai dengan

    memasukkan stabilizer dan gula dengan komposisi tertentu atau

    yang disebut dengan metode dry blend. Sirkulasi awal berlangsung

    selama 10 menit dengan suhu 78oC. Setelah itu baru dimasukkan

    choco slurry (khusus choco), SMP, gula dan AMF. Urutan

    pemasukan bahan baku berdasarkan kelarutan bahan sehingga hasil

    mixingdapat tercampu merata. Proses ini berlangsung dengan suhu

    55-60oC selama 1 jam. Setelah selesai mixing, diambil sampel dari

    produk untuk diuji kandungannya oleh petugas QC.

    Setelah proses mixing bahan (non fresh milk) dan lolos uji

    QC, produk dialirkan ke dalam balance tank, untuk selanjutnya

    dihomogenisasi dan kemudian dipasteurisasi dengan PHE dengan

    suhu 82-86oC dan ditahan di holding tubeselama 30 detik dengan

    FDV < 82oC. Holding tube bertujuan mempertahankan suhu

    produk pada suhu pasteurisasi. Setelah produk lolos FDV,

    kemudian didinginkan di PHE sampai suhu 2-8oC. Pada

    pasteurisasi ini juga dilakukan pengecekan kandungannya oleh

    petugas QC. Selanjutnya, dialirkan ke dalam tangki hidrasi

    (hydration storage) dengan melalui filter dengan ukuran 300.

    4) Proses HidrasiSebelum masuk ke dalam tangki hidrasi, terjadi percampuran

    antara fresh milk dan konsentrat yang sudah dipasteurisasi di in

    line. Proses di in line ini hanya berlaku di formula semi

    recombined saja karena pada formula fully recombined tidak

    menggunakanfresh milksehingga tidak terjadi pencampuran di in

    linedan langsung masuk ke tangki hidrasi. Dalam penyimpanan di

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    22/50

    36

    tangki hidrasi, produk di agitasi dengan tujuan menyempurnakan

    emulsi antara air dan lemak. Proses ini disebut aging. Proses aging

    untuk formula fully recombined dilakukan minimal 2 jam, dan

    untuk formula semi recombined dilakukan minimal 1 jam. Di

    tangki hidrasi ini juga dilakukan pencampuran minor ingredients

    yang berupa vitamin,flavour, dan colouryang dimasukkan melalui

    tangki minor ingredients. Pada tangki minor ingredients terdapat

    mixer yang berfungsi mencampur bahan-bahan sebelum dialirkan

    ke tangki hidrasi. Suhu penyimpanan di tangki hidrasi antara 4-

    12oC.

    5) Proses SterilisasiSetelah proses hidrasi, sampel diambil dan diuji kandungan

    produknya oleh QC. Jika lolos maka proses kembali berjalan.

    Selanjutnya ,melewati filter yang berukuran sebesar 300. Produk

    kemudian dialirkan ke balance tank untuk kemudian

    dihomogenisasi kembali pada tahap sterilisasi. Pada proses

    sterilisasi ini ada dua jenis yaitu upstreamdan downstream. Untuk

    sterilisasi upstream dilakukan pada produk choco,strawberry, dan

    vanilla. Urutannya adalah homogenisasi, stabilisasi protein, dan

    sterilisasi. Sedangkan pada downstream dilakukan pada produk

    plain. Urutannya adalah stabilisasi protein, sterilisasi, dan

    homogenisasi. Tujuan homogenisasi dilakukan di akhir karena

    unyuk jenis plain kandungan lemaknya paling tinggi dan lemak

    bila sudah dipanaskan menjadi tidak stabil sehingga lebih mudah

    dihomogenisasi. Pada proses homogenisasi menggunakan

    homogenizer double stagedengan P1 = 200 bar dan P2 = 50 bar

    serta suhu 70-75oC. Proses stabilisasi protein pada suhu 95oC

    selama 60 detik. Suhu sterilisasi untuk choco 144-145oC dengan

    FDV 141oC, non choco (kecuali plain) 141-143oC dengan FDV

    136oC, dan plain140oC dengan FDV 138oC. Sterilisasi dilakukan

    dengan menggunakan THE dan ditahan di holding tube selama 4

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    23/50

    37

    detik. Jika suhu produk saat akhir sterilisasi tidak mencapai FDV

    maka produk akan dibuang (drain) karena dianggap sistem tersebut

    unsterile.

    Setelah sterilisasi kemudian dilakukan pendinginan atau

    cooling. Cooling bertujuan untuk mencegah overcooking. Suhu

    cooling antara 25-30oC. Selanjutnya, dialirkan ke aseptic tank

    storage dengan didorong menggunakan udara steril yang berasal

    dari utilitas yang bertekanan 1,3 bar. Udara steril tersebut

    sebelumnya telah lolos dari ultrafilter.

    6) ProsesFillingProsesfillingsusu UHT merupakan proses pengisian produk

    steril ke dalam kemasan steril yang dilakukan secara aseptis.

    Tahapan urutan proses filling hingga packing susu UHT yaitu

    persiapan bahan pengemas tetra paper, pelubangan pada tutup

    kemasan ukuran 1000 ml (pull tab punching), proses pemasangan

    strip applicator, sterilisasi kemasan tetra paper dengan larutan

    bahan kimia H2O2, pembentukan Longitudinal Sealing (LS),

    pengisian produk steril di ruang aseptic chamber, pembentukan

    Transversal Sealing(TS) dengan mesin tangan mekanik (jaw press

    machine), pembentukan kemasan pak (kotak) sempurna (pack

    forming) dengan mesin final folder yang berbentuk seperti kincir

    angin, pengecekan kemasan pak (check package intergrity),

    pemberian kode produksi pada kemasan pak, pemasangan straw

    (sedotan) di mesin straw applicator, pengepakan produk kemasan

    Tetra Pakdalam kemasan carton boxdi mesin cardboard packer,

    palletizing, penyimpanan gudang produk jadi, penyeleksian

    (sorting), dan siap didistribusikan (loading).

    7) ProsesPackingProduk yang telah dipack dari fillingmelalui conveyoryang

    diberi pelumas supaya berjalan dengan baik hingga sampai ke

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    24/50

    38

    cardboard packer machineuntuk dikemas karton dan diberi kode

    produksi pada kemasan karton.

    8) ProsesPalletizingProses pemalletan finish good product dapat dilakukan

    dengan cara menyiapkan palletbersih, dengan spesifikasi panjang

    120 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 14-15 cm. Selama pemalletan

    diperiksa kembali jumlah pak per box, print kode produksi pada

    box, lem box, nomor pallet, label identitas produk, tanggal

    kadaluarsa, status produk, pengujian kebocoran TS, LS, dan SA.

    Pengujian tersebut dilakukan per 2 pallet setiap 20 menit sekali.

    Kemudian produk yang dibawa ke gudang penyimpanan dengan

    menggunakan forklift. Produk disimpan dalam gudang

    penyimpanan dengan status hold (ditahan) terlebih dahulu untuk

    masa inkubasi selama 5 hari. Tujuannya adalah untuk mengetahui

    steril atau tidaknya produk yang dihasilkan. Setelah melewati masa

    inkubasi, maka produk akan disortir untuk melihat kualitas

    kemasan box yang dilakukan oleh bagian QC (Quality Control).

    Apabila produk telah lolos, maka statusnya akan berubah dari hold

    menjadi release sehingga produk tersebut siap dijual pada

    konsumen. Namun, jika produk tersebut tidak lolos, maka produk

    akan ditahan (hold) untuk dilakukan pengujian ulang dan disortir

    kembali. Jika produk sudah tiga kali tidak sesuai spesifikasi, maka

    produk tersebut akan dibuang.

    Tabel 3.Susunan dan Daya Tumpuk padaPallet

    Ukuran

    (ml)

    Jumlah

    Tiap

    Box

    (pak)

    Susunan

    Pak

    dalam

    Box

    Kapasitas

    Tiap

    Pallet

    (box)

    Daya

    Tumpuk

    (box)

    Susunan

    Baris (box)

    125 40 10 x 4 168 14 12

    200 30 10 x 3 144 16 9

    1000 12 6 x 2 75 15 5

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    25/50

    39

    b) Susu Kental ManisProses produksi SKM dan KKM meliputi proses dumping,

    mixing, filtrasi, homogenisasi, pasteurisasi, flash cooling, kristalisasi,

    filling danpackingyang dilakukan dengan dua line.

    1) Dumping/TippingDumping merupakan proses penuangan bahan baku kering

    yang telah sesuai standar pada ruang dumper. Pada ruang dumper

    terdapat 2 area dumper, yaitu dumper untuk penuangan gula,

    maltodekstrin, powder dan dumper untuk penuangan gula/cocoa

    powderpada pembuatan sugar/cocoa slurry. Penuangan bahan ke

    dumper dilakukan secara manual setiap karung bahan, sehingga

    memerlukan waktu yang lama. Oleh karenanya, penuangan

    dilakukan di awal proses produksi.

    Pada pembuatan sugar/cocoa slurry, gula dan atau cocoa

    powder secara manual dituangkan langsung pada mixer dan

    disirkulasikan untuk membuat slurry. Terdapat 2 tipper untuk

    powder, setelah powder dituang maka akan melewati beberapa

    tahapan alat sebelum masuk ke silo tank untuk penyimpanan

    sementara, seperti screw, rotary magnetic grip, blower,

    dehumidifier, rotary shifter, bin rotary blowing sealdan vibrator.

    Jika akan digunakan, masing-masing powder ditimbang dengan

    weighing tank untuk mengetahui berat setiap powder, kemudian

    dipindahkan dengan blower menuju weighing tank kedua yang

    berada di area mixinguntuk mengetahui beratpowdertotalpowder

    sebelum dimasukkan ke dalam turbo mixer.

    Penuangan gula dilakukan menggunakan dua buah tipperdan

    kemudian dipindahkan menuju silo gula dengan blower. Di dalam

    silo gula terdapat timbangan, sehingga gula yang telah masuk ke

    dalam silo dapat diketahui jumlahnya. Sebelum digunakan, gula

    dipindahkan melewati hopper dan ditimbang sesuai dengan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    26/50

    40

    formulasi dengan weighing tank gula yang berada pada area

    mixing.

    Penuangan maltodekstrin dilakukan dengan dua buah tipper.

    Maltodekstrin hanya digunakan untuk produk non-IMP. Setelah

    melalui tipper, maltodekstrin ditimbang dengan weighing tank

    maltodekstrin dan akan bercampur dengan gula. Sebelum

    digunakan, campuran gula dan maltodekstrin akan ditimbang

    dengan weighing tank yang berada di area mixing. Di dalam

    masing-masing silo terdapat sensor yang dapat digunakan sebagai

    detektor ketika silo kosong atau penuh.

    2) Sugar/Cocoa SlurrySugar/cocoa slurry yang ditambahkan pada produk dapat

    mempengaruhi kadar sukrosa (SWR) dan sifat organoleptik produk

    jadi. Cocoa slurry digunakan untuk pembuatan produk choco,

    sedangkansugar slurrydigunakan untuk pembuatan produk plain.

    Dalam pembuatan sugar slurry, suhu proses perlu diperhatikan

    karena dapat mempengaruhi kelarutan slurry, kenampakan slurry

    dan efisiensi waktu.

    Air dialirkan menuju tangki slurry disertai penimbangan

    menggunakan flow rate dan disirkulasikan menggunakan PHE.

    Setelah mencapai suhu tersebut, dilakukan penuangan gula pada

    mixer dan disirkulasikan. Produk yang keluar dari mixer menuju

    slurry tank akan melewati in linefilter. Sugar slurry ditampung

    padaslurry tankhingga digunakan. Sedangkan untuk cocoa slurry,

    setelah penambahan gula dan disirkulasi lagi hingga mencapai

    suhu yang diinginkan, dilakukan penambahan cocoa powder dan

    agitasi setelah sirkulasi. Setelah selesai pembuatan slurry, oleh

    bagian Quality Control(QC) akan menganalisis pH, densitas relatif

    dan total solid. Jika terjadi penyimpangan dengan standar maka

    dilakukan penambahan komposisi. Sebelum sugar/cocoa slurry

    dialirkan menuju turbo mixer di area mixing, sugar/cocoa slurry

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    27/50

    41

    akan melewati in linefilter dan metal detector untuk menyaring

    bahan berukuran besar serta bahan logam.

    3) MixingMixing adalah proses pencampuran bahan baku berupa

    bahan-bahan SKM/KKM sehingga tercampur sempurna. Proses

    mixing dapat sempurna jika dilakukan dengan urutan yang telah

    ditetapkan karena dalam pembuatan SKM/KKM sangat rentan

    terjadi blocking serta dapat mempengaruhi kenampakan finished

    good. Proses mixingdilakukan menggunakan turbo mixer sebagai

    pencampur, kemudian disirkulasi dengan tambahan alat penunjang

    lain seperti circulation pump, filter dan plate heat exchanger

    (PHE) serta mixing tank sebagai tempat penampungan terakhir.

    Terdapat 2 lineproses mixingdengan masing-masing terdiri dari 1

    turbo mixerdan 3 mixing tank.

    Air ditimbang dan dialirkan ke dalam mixing tankdan turbo

    mixer. Air tersebut kemudian disirkulasi dan pemanasan dengan

    PHE. Kemudian ditambahkanstabilizeravicel atau karagenan. Jika

    SKM/KKM yang diproduksi adalah SKM/KKM cokelat, maka

    ditambahkan cocoa slurry. Selanjutnya ditambahkan powder ke

    dalam turbo mixerpada suhu tertentu. Setelah penuanganpowder,

    produk diberi kesempatan hidrasi. Setelah powder terlarut

    kemudian ditambahkan gula, sugar slurry (plain), maltodekstrin,

    palm oil (PO) dan minor ingredients (flavor, vitamin dan

    antioksidan) yang telah ditimbang sesuai formula ke dalam turbo

    mixer. PO yang ditarik dari tangki penyimpanan akan melalui

    weighing tank terlebih dahulu, sedangkan minor ingredient akan

    dituang secara manual ke turbo mixer. Di dalam turbo mixer

    dilakukan agitasi, kemudian produk dialirkan ke dalam mixing tank

    dan diagitasi dengan kecepatan yang lebih rendah.

    Proses penyaringan selama sirkulasi dilakukan dengan

    menggunakan filter yang terbuat dari bahan nilon dan logam.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    28/50

    42

    Penyaringan ini bertujuan untuk menyaring bahan-bahan yang

    tidak diinginkan agar dapat menghindari bahaya fisik. Produk yang

    telah mengalami pengadukan dilewatkan ke PHE melalui saringan

    dengan bahan nilon untuk menyaring kotoran yang berukuran besar

    seperti sisa-sisa karung dan pasir dari gula yang dapat menghambat

    laju aliran susu di dalam PHE.

    Pada akhir mixing akan didapat produk akhir dengan suhu

    60oC. Jika kadar akhir lemak rendah maka ditambahkan BMP atau

    PO. Namun jika total solid rendah, maka tidak ditambahkan SMP

    atau gula karena dapat menyebabkan produk menjadi sangat kental

    dan keras. Sehingga perlu dilakukan penyesuaian hasil

    pencampuran tersebut dengan pencampuran berikutnya sehingga

    diperoleh total solid yang sesuai standar. Sedangkan jika akhir

    pencampuran menghasilkan total solid yang tinggi maka dapat

    ditambahkan air hingga diperoleh total solid sesuai standar.

    4) Filtrasi, Homogenisasi dan PasteurisasiSetelah dari mixing tank, produk menuju balance tanksetelah

    melewati proses filtrasi dengan russel filter. Di dalam russel filter

    terdapat baling-baling yang dapat membantu pergerakan partikel

    melewati celah filter. Campuran produk dari mixing tank yang

    telah tercampur rata dipindahkan ke dalam balance tank. Fungsi

    balance tank adalah menstabilkan aliran produk dengan

    menampung sementara produk dari proses mixingsebelum masuk

    ke homogenizer sehingga volume tetap stabil dan mencegah

    kekosongan tangki pada saat homogenisasi dan pasteurisasi.

    Balance tank dilengkapi dengan filter untuk menyaring partikel.

    Selanjutnya produk dialirkan ke homogenizer untuk proses

    homogenisasi.

    Homogenizer merupakan alat untuk menyeragamkan suatu

    campuran dengan memecah globula-globula lemak dengan

    kecepatan aliran bahan dan tekanan tinggi melalui celah sempit

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    29/50

    43

    sehingga ukuran globula akan lebih kecil dan menjadi seragam.

    Homogenisasi diperlukan untuk menyeragamkan globula lemak,

    mencegah terbentuknya cluster dan mengatur viskositas produk.

    Ukuran globula yang kecil dan seragam dapat membuat emulsi

    lemak lebih stabil dan dapat menghindari pemisahan lemak susu.

    Homogenizer menggunakan tiga buah piston yang bergerak

    secara kontinyu untuk mengecilkan globula. Pada saat piston

    bergerak mundur, produk terhisap masuk kemudian terdesak

    karena mendapat tekanan tinggi pada saat piston bergerak maju.

    Pada saat piston bergerak maju yang menyebabkan produk ikut

    naik dan melewati celah-celah sempit sehingga terjadi pergesekan

    antara globula lemak sampai globula lebih kecil dan seragam.

    Ukuran globula lemak akan membentuk cluster, yaitu gabungan

    dari globula-globula lemak. Proses homogenisasi akan

    mengakibatkan lebih banyaknya jumlah butiran lemak dan

    memperluas permukaan lemak sehingga mempermudah proses

    pasteurisasi.

    Setelah produk dihomogenisasi, produk akan masuk ke

    pasteurizer untuk proses pasteurisasi. Pasteurisasi adalah suatu

    poses pemanasan susu pada suhu tertentu selama waktu yang

    ditentukan dan didinginkan kembali untuk mencegah pertumbuhan

    bakteri yang merugikan serta menginaktifkan enzim. Proses

    pasteurisasi menggunakan sistem aliran kontinyu dengan PHE.

    PHE terdiri dari section regenerative, section A, section B dan

    section cooling. Namun penggunaan section A dan B hanya

    digunakan salah satu section dan digunakan secara bergantian.

    Pemanasan terjadi dengan memindahkan energi panas yaitu air

    panas ke produk melalui plat PHE. Aliran produk dan air dibuat

    berlawanan arah dan diantara keduanya dilapisi dengan gasket,

    yaitu suatu tali untuk isolasi yang terbuat dari karet untuk

    menghindari atau mencegah kebocoran dari luar dan pencampuran

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    30/50

    44

    di dalam antara bahan (air dan produk). Pada pendinginan,

    perpindahan energi terjadi dari produk ke air. Sedangkan pada

    section regenerative, perpindahan energi terjadi dari produk yang

    telah mengalami pemanasan ke produk yang belum mengalami

    pemanasan.

    Proses pemanasan produk pada PHE terjadi perpindahan

    energi dari air panas menuju produk dengan perantara plat

    pemanas. Selama proses pasteurisasi, suhu produk ditingkatkan

    hingga 852oC untuk produk plain dan 922oC untuk produk

    cokelat. Suhu pasteurisasi produk coklat lebih tinggi dibanding

    dengan plaindikarenakan pada produk coklat ditambahkan cocoa

    powder. Dalam pembuatan bubuk coklat dari buah coklat

    dilakukan dengan cara memfermentasi menggunakan beberapa

    mikroba. Sehingga dalam pasteurisasi produk yang menggunakan

    bubuk coklat memerlukan suhu yang lebih tinggi untuk membunuh

    mikroba yang masih ada ikut bercampur di dalam produk.

    Selanjutnya produk akan dilewatkan melalui holding tube,

    yaitu pipa yang berkelok-kelok untuk mempertahankan suhu susu

    selama 30 detik sehingga dapat mematikan bakteri. Pada bagian

    atas holding tube terdapat FDV (Flow Diversion Valve) sebagai

    sensor untuk menutup dan membuka valve berdasarkan suhu

    produk. Bila suhu kurang dari suhu yang ditentukan, maka valveke

    PHE section cooling akan tertutup dan susu akan kembali ke

    balance tankuntuk diresirkulasikan melewati proses homogenisasi

    dan pasteurisasi kembali. Produk yang telah melewati PHEsection

    cooling memiliki suhu 55-60oC. Proses pasteurisasi dapat

    berlangsung selama 55 menit. Selanjutnya produk akan dialirkan

    menuju buffer tank yang hampir memiliki fungsi seperti balance

    tank, yaitu untuk menampung produk yang telah dipasteurisasi

    sebelum prosesflash cooling.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    31/50

    45

    5) Flash coolingdan KristalisasiSKM/KKM dikentalkan agar sesuai dengan standar

    komposisi yang telah ditetapkan oleh perusahaan menggunakan

    alat flash cooler. Prinsip pengentalan pada flash cooler adalah

    penguapan air produk pada kondisi vakum dengan membuat

    tekanan di dalam alat menjadi di bawah 1 atm (950 mbar) sehingga

    penguapan air dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah karena

    menurunnya titik didih dan produk menjadi lebih kental sekaligus

    sebagai proses pendingin produk. Pengentalan produk pada suhu

    rendah dapat meminimalisir pencoklatan, perubahan citarasa dan

    aroma serta peningkatan viskositas produk selama penyimpanan.

    Selain uap air, bau yang tidak diinginkan juga akan menguap

    sehingga perubahan cita rasa dan aroma dapat terjaga. Penguapan

    serta pendinginan di dalam flash coolerdilakukan secara bertahap

    dalam 3stageyang saling terhubung melalui pipa di luar tabung.

    Setiap benda memiliki partikel-partikel penyusunnya menjadi

    wujud liquid, cair maupun gas tergantung pada kerenggangan

    partikelnya. Pada wujud gas, partikel memiliki kerenggangan yang

    besar, sedangkan pada liquid kerenggangannya lebih kecil

    dibanding wujud gas namun lebih besar dibanding wujud solid.

    Partikel-partikel tersebut bergerak bertumbukan dengan partikel

    lainnya sehingga menimbulkan perpindahan energi serta efek fisik

    yang disebut tekanan uap. Tekanan uap liquid dan gas dalam suatu

    tempat haruslah seimbang. Pada saat kondisi vakum flash cooler,

    jumlah partikel di udara (flash cooler) lebih sedikit dibanding

    dengan jumlah partikel di liquid. Sehingga tekanan uap udara lebih

    kecil dibanding tekanan uap liquid.

    Maka akan terjadi pelepasan partikel liquid menjadi partikel

    gas (uap air) untuk mencapai keseimbangan tekanan uap liquid dan

    gas di dalam flash cooler. Saat perpindahan partikel ini yang

    disebut penguapan. Semakin banyak uap air yang berpindah di

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    32/50

    46

    udara maka tekanan uap udara semakin tinggi. Penguapan akan

    terus terjadi hingga tercapai kesetimbangan tekanan uap atau

    mencapai kejenuhan. Akibatnya perbedaan tekanan uap semakin

    kecil yang menyebabkan berkurangnya laju penguapan. Kondisi

    jenuh dalam flash cooler perlu dihindari dengan menarik partikel

    uap air di udara dengan cara mengalirkan steam berkapasitas 7 bar

    (90-100oC) melalui steam injector sehingga ruangan tetap dalam

    kondisi vakum atau tidak jenuh serta penguapan akan terus terjadi.

    Dengan semakin berkurangnya kandungan air pada produk, maka

    produk akan semakin kental.

    Uap air dari stage 1 dan steam yang telah melewati stage 2

    dan 3 akan dialirkan menuju kondensor untuk didinginkan. Jika

    uap air dan steam tidak didinginkan, maka tekanan uap jenuh pada

    kondensor akan mempengaruhi tekanan uap udara dalam flash

    cooler sehingga laju penguapan akan menurun. Maka dilakukan

    kondensasi uap air dan steam melalui transfer panas dari uap air

    dan steam ke cooling water sehingga uap air dan steam berubah

    fase menjadi cair (kondensat). Kondensat kemudian dialirkan

    menuju saluran drainase.

    Produk dari buffer tank bersuhu 55-60oC dipompa menuju

    stage1. Produk akan mengalami penurunan suhu hingga 40-42oC

    kemudian masuk ke stage 2. Pada stage 2, uap air produk turun

    hingga suhu 29-31oC. Padastage3, suhu produk turun hingga 24-

    26oC. Feed ratedi dalam flash cooleradalah 5.000-6.000 kg/jam.

    Udara dan uap air yang tertarik akan dikondensasikan oleh

    kondensor yang telah divakumkan sebelumnya. Proses flash

    coolingumumnya selesai dalam waktu 1 jam.

    Pada saat produk mengalir pada stage 2 dan 3 dilakukan

    lactose seeding, yaitu penambahan bibit kristal laktosa steril

    berukuran kecil melalui lactose seeding tank yang terhubung

    dengan flash cooler stage 2 atau 3 agar mencegah kristal yang

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    33/50

    47

    berukuran besar. Penentuan penambahan kristal laktosa

    disesuaikan dengan kadar laktosa awal dan suhu produk. Sehingga

    penambahan laktosa untuk untuk produk Indomilkplaindilakukan

    padastage2, sedangkan produk non-IMP dilakukan pada stage3.

    Produk dialirkan ke dalam lactose seeding tankmelalui pipa yang

    terhubung dengan ujung stage 3, kemudian bubuk laktose-TCP

    dilarutkan hingga sempurna dan dipompa sedikit demi sedikit ke

    dalam flash cooler. Kristal laktosa yang diharapkan memiliki

    ukuran kurang dari 10 mikron. Setelah melalui stage 3, produk

    dipompa menuju crystallization tanksebagai tempat penampungan

    sementara sebelum produk dikemas di ruang filling.

    Kristalisasi merupakan proses pembentukan kristal-kristal

    laktosa, agar partikel laktosa yang dibentuk lebih kecil. Kristalisasi

    terjadi di dalam crystallization tank yang merupakan tangki

    penampungan terakhir dari produk yang siap filling. Kristal dalam

    produk yang diharapkan berukuran kecil dan seragam. Proses

    agitasi di dalam crystallization tank selama 2 jam untuk

    memberikan waktu dalam pembentukan kristal di dalam produk.

    Sebelum release untuk filling, oleh bagian Quality Control (QC)

    akan menganalisis organoleptik, fisik dan kimia produk.

    6) Filling danPackingPengisian susu kental manis ke dalam kaleng (filling)

    dilakukan di dalam ruangan yang steril. Setiap ruangan filling

    terdapat log room, yaitu ruangan pemisah antara ruang pengisian

    dan ruangan lain. Pada ruangan ini digunakan untuk penggantian

    sepatu standar, pencucian tangan dan terdapat air shower. Ketika

    pintu masuk antara ruangan luar dengan log room terbuka, maka

    pintu masuk filling harus dalam keadaan tertutup. Jika pintu

    ruangan filling terbuka maka pintu log room harus tertutup. Hal

    tersebut ditujukan untuk mengantisipasi kontaminasi melalui aliran

    udara.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    34/50

    48

    Parameter yang harus diperhatikan dan dijaga di ruang

    pengisian (filling room) yaitu suhu, tekanan, dan kelembaban.

    Ruangfilling sachet adalah suatu ruangan khusus yang tertutup dan

    dilengkapi dengan sistem Air Handling Unit (AHU). Sistem AHU

    membantu menjaga kelembaban udara, suhu, dan kebersihan udara

    dalam ruang filling sachet. Selain itu, penggunaan sistem AHU

    dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kontaminasi mikroba

    melalui udara. Dengan menggunakan sistem AHU, kelembaban

    udara dalam ruang filling dipertahankan dalam kisaran 50-80 %

    sedangkan suhu dijaga agar selalu berada dalam kisaran 22-28oC

    dan bertekanan positif (5-10 psi). Tekanan di dalam filling room

    harus dijaga agar selalu positif atau lebih besar dari tekanan udara

    di luar ruangan. Sehingga udara yang mengalir adalah dari luar

    ruangan ke dalam ruangan dan udara luar tidak dapat memasuki

    ruangan.

    Pengemasan produk kental manis dilakukan dengan cara

    pengalengan (2 line) dan sachet (5 line).

    a. Pengemasan dengan Kaleng1. Proses Sterilisasi

    Susu kental manis harus disimpan dalam kondisi

    kaleng tetap tertutup rapat. Sebelum dilakuan pengisian

    (filling), kemasan kaleng harus disterilisasi terlebih dahulu.

    Sterilisasi bertujuan agar kaleng steril dan bersih sehingga

    tidak terjadi kontaminasi pada produk. Sterilisasi kaleng

    dilakukan dengan prosesflame sterilization. Kaleng dibakar

    dengan menggunakan api bersuhu 98oC selama 3-5 detik

    ketika kaleng akan memasukifilling room. Api pembakaran

    akan menyala hanya jika ada kaleng dengan posisi

    horizontal dan bergerak berputar melewati konveyor

    pembakaran. Bila terjadi kemacetan atau kaleng berhenti di

    tempat pembakaran dalam waktu yang cukup lama, maka

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    35/50

    49

    api akan mati secara otomatis karena adanya sensor

    sehingga kaleng tidak terbakar hangus. Tutup kaleng (lid)

    juga disterilkan dengan induksi panas dari sinar UV dan

    flame. Sterilisasi UV lid dilakukan sebelum memasuki

    mesin closerdi sepanjang konveyor yang terdapat 3 buah

    lampu 60 W. Sedangkan sterilisasi flame dengan suhu 80-

    90oC dilakukan saat berada di mesin closer sebelum

    seaming.

    2. Proses Pengisian (filling)Kaleng-kaleng yang telah disterilisasi akan menuju

    ruang pengisian dengan menggunakan konveyor. Terdapat

    dua mesin filler susu kental manis kaleng. Mesin filler

    terdiri dari tangki penampung produk (filler bowl) dan 22

    filling head. Filler bowl pada mesin filler bekerja secara

    otomatis dengan dilengkapi piston, klep dan roller. Proses

    filling ini bekerja dengan sistem NCNF (No Can No Fill),

    yaitu suatu sistem elektronik dan pneumatik yang dapat

    mencegah keluarnya produk saat tidak ada suplai kaleng

    yang siap diisi.

    Produk dari crystallization tank dialirkan melewati

    filter menuju filler bowl. Ketika kaleng memasuki filler

    bowl, piston yang ada di dalam mesin akan turun dan

    masuk ke dalam kaleng. Jika sensor membaca ada kaleng

    yang terbuka ke atas, maka klep di bagian bawah piston

    akan terbuka sehingga terjadi pengisian susu ke dalam

    kaleng. Perputaran proses pengisian akan berhenti ketika

    kaleng menyentuh sensor yang menyebabkan klep piston

    tertutup dan piston naik kembali. Pengisian tidak dilakukan

    sampai kaleng terisi penuh karena berguna untuk memberi

    ruang kosong (head space) sebesar 3-10 ml. Piston akan

    disemprot dengan steamagar produk yang menempel pada

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    36/50

    50

    poros piston tidak lengket. Sehingga dari filler bowl

    terdapat penampung air karenasteamyang digunakan telah

    menjadi air.

    Kaleng yang telah berisi susu akan menuju mesin

    penutup (closer). Closeryang mempunyai 6 kepala silinder

    (tempat penyimpanan tutup kaleng yang disterilkan dengan

    UV dan flame serta tempat terjadinya proses penutupan

    SKM yang telah diisikan dalam kaleng secara otomatis.

    Mesin closer bekerja dengan sistem NCNL (No Can No

    Lid), yaitu suatu sistem elektronik yang dapat mencegah

    turunnya lidsaat tidak ada suplai kaleng yang siap ditutup.

    Sebelum penutupan kaleng secara sempurna, dilakukan

    injeksi nitrogen ke dalam kaleng untuk mendesak oksigen

    keluar dari dalam kaleng sehingga dapat memperkecil

    kemungkinan kontaminasi oleh bakteri. Nitrogen yang

    dimasukkan pada kaleng sebesar 0,5-0,68 bar. Pada saat

    kaleng yang berasal dari mesin pengisian menyentuh sensor

    maka sensor akan memberikan sinyal kepada alat pemberi

    tutup untuk menurunkan tutup yang membuka secara

    otomatis. Setelah tutup turun dilakukan proses double

    seamingoleh dua buah rolleryaitu roller untuk membentuk

    lipatan ganda antar tutup dan badan kaleng dan rollerkedua

    untuk merapatkan lipatan. Proses pengisian dan penutupan

    kaleng berlangsung kontinyu dengan kapasitas 300-340

    kaleng/jam. Kemudian kaleng keluar dari ruang filling

    menuju ruangpacking.

    3. Pengkodean (coding)Tahap pengkodean (coding) ini bertujuan untuk

    memberi identitas tentang asal produk sehingga apabila

    terjadi komplain dari konsumen dapat segera dilacak proses

    produksinya dan ditangani dengan cepat pula. Coding

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    37/50

    51

    berupa pemberian tulisan yang memuat informasi waktu

    pengisian susu, expire date, kode produksi, dan kode mesin

    filler. Kaleng yang telah terisi dari ruang filling akan

    melewati twister sehingga kaleng akan berada pada posisi

    terbalik. Kemudian kode dicetak dengan cara ditembakkan

    menggunakan ink jet print pada bagian bawah kaleng.

    Kemudian kaleng dialirkan dengan konveyor menuju mesin

    labeller.

    4. Proses PelabelanSetelah pengkodean, kaleng akan menuju ruang

    labelleruntuk dilakukan pelabelan dengan konveyor. Ada

    dua buah mesin labelleryang kecepatan pelabelannya dapat

    diatur sesuai dengan kondisi yang ada. Kaleng

    digelindingkan masuk ke dalam labeller dan menyentuh

    area lem. Dalam pemasangan label ini, digunakan pasta

    glue dan hot melt. Pasta glue digunakan untuk

    menempelkan antar ujung-ujung label yang disemprotkan

    dengan 3 nozzel bertekanan. Sedangkan lem panas

    digunakan untuk menempelkan label pada kaleng. Kertas

    label telah disiapkan membujur panjang pada labeller dan

    saat kaleng menyentuh label maka label akan ikut tergulung

    bersama kaleng. Perekatan label dengan kaleng ini juga

    dibantu oleh pengepres yang berada di bagian atas

    sepanjang jalur kaleng di dalam mesin. Kaleng yang telah

    terpasang label dialirkan menuju mesin pengepakan. Can

    accumulator digunakan untuk mengantisipasi adanya

    kemacetan jalur karena banyaknya kaleng pada konveyor

    dengan memperpanjang jalur menjadi tiga tingkat dimana

    kaleng akan naik ke tingkat atas dan menurun mengikuti

    jalur menuju pengepakan. Pada saat akan masuk dan

    meninggalkan can accumulalator, terdapat twistersehingga

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    38/50

    52

    kaleng akan berputar sepanjang jalur. Hal tersebut

    ditujukan agar label yang terpasang kurang kuat akan

    terlepas dan operator akan memisahkan dari jalur.

    5. PengepakanTahap pengemasan dalam carton box menggunakan

    mesin case packer. Mesin ini berfungsi untuk memasukkan

    kaleng ke dalam carton box dengan jumlah 48 kaleng (2

    layer). Pada tahap awal, kaleng melewati sensor yang

    bekerja secara mekanis. Kaleng akan dibagi menjadi 6 jalur

    oleh 5 lempengan logam datar yang disusun tegak dan

    sejajar dengan jarak yang pas untuk satu kaleng masuk

    pada setiap lempengan tersebut. Sebanyak 24 kaleng akan

    bergerak maju hingga tertahan oleh sekat dan diangkat ke

    atas dengan piston sebagai layer 1. Kemudian 24 kaleng

    lagi akan bergerak maju hingga tertahan sekat sebagai layer

    2. Kaleng layerakan diturunkan dan akan digeser ke arah

    samping menuju carton box. Mesin yang digunakan ini

    dapat melakukan pengepakan 12 karton setiap menitnya.

    Carton yang telah terisi kemudian berjalan untuk

    membentuk struktur boxserta ditambahkan lem dengan hot

    melt pada sisi-sisinya. Carton box berisi kaleng dipres

    sehingga bentuk box lebih kuat. Kemudian dilaukukan

    pengkodean pada carton box sebelum masuk ke proses

    wrapping.

    6. WrappingProduk kemudian masuk ke mesin auto case untuk

    proses wrapping. Produk akan melewati plastik wrap

    sehingga menyelimuti produk dan dipotong oleh pisau

    bersuhu 163oC. Selanjutnya akan ditiupkan udara panas

    bersuhu 173oC sehingga wrapakan mengkerut dan merekat

    mengikuti pola karton. Produk akan didinginkan dengan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    39/50

    53

    blower. Mesin auto case dapat melakukan wrapping 15

    karton setiap menitnya. Produk menuju ke check weighter

    untuk penimbangan, jika berat karton kurang dari batas

    minimal yang telah tersetting pada mesin, maka secara

    otomatis karton tersebut bergerak menuju konveyor

    pemisah. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah kaleng

    dalam karton tersebut kurang dari 48 kaleng. Namun,

    apabila berat karton sesuai dengan setting, karton akan

    lolos dan menujupalletizer dengan konveyor tipe roller.

    7. PalletizingTahap terakhir adalah palletizing atau penyusunan

    carton box yang telah berisi produk SKM kaleng di atas

    pallet sebelum ditransfer ke warehouse. Mesin yang

    digunakan pada proses ini adalah palletizer. Penyusunan

    box secara robotik dan disusun agar tidak mudah terjatuh.

    Susunan boxdengan jumlah 8 layerdi ataspalletdengan 7

    karton setiap layer. Jika susunan sudah lengkap,palletakan

    bergerak menuju tempat penampungan sementara dengan

    diangkut olehforkliftdan ditransfer ke warehouse.

    b. Pengemasan dengan Sachet1. Proses Pengisian (Filling)

    Produk dari crystallization tank dialirkan ke dalam

    tangki hopper, yaitu sebagai tangki penampungan

    sementara sebelum SKM dikemas. Susu kental manis dari

    tangki hopperdialirkan ke mesinfilling sachetyang disebut

    mesin piltz. Mesin piltz merupakan mesin pengisian

    sekaligus pengemasan produk SKM sachet dengan

    kemasan aluminium foil. Bagian dari mesin terdiri atas

    pegangan gulungan aluminium foil, bagian sealing dan

    display pengatur. Pegangan gulungan aluminium foil

    berfungsi untuk memasok kemasan sachet yang masih

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    40/50

    54

    dalam bentuk gulungan sepanjang 3.000 meter. Jika

    gulungan hampir habis, maka akan disambung dengan

    gulungan lain dengan lakban. Di setiap gulungan terdapat

    sambungan 3sachet, sehingga ketika akan digunakan, akan

    dilakukan pembuangansachet tanpa isi sebanyak 6sachet.

    Bagian sealingberfungsi untuk membentuk kemasan

    sachet dengan panas yang terdiri dari bagian vertical

    sealing, filling tube, pisau pemotong vertikal, horizontal

    sealing dan cutter perforasi untuk membentuk potongan

    antar sachet sehingga dapat mempermudah penyobekan

    kemasan. Bagian displayberfungsi sebagai pengatur proses

    yang dilakukan oleh mesin yang dijalankan melalui panel

    touch screen. Setiap satu mesin piltz terdapat 6 filling tube

    sehingga dapat mengisi 6 sachet dalam waktu bersamaan.

    Pada ruang filling terdapat lima mesin piltz yang berada

    dalam filling room. Mesin piltz 1-4 memiliki kapasitas 67

    sachet/menit sedangkan mesinpiltz ke-5 memiliki kapasitas

    90sachet/menit.

    Saat mesin piltz dioperasikan, alumunium foil akan

    ditarik oleh penarik rol untuk melewati proses sterilisasi

    dengan menggunakan sinar ultra violet (sinar UV) yang

    berasal dari 3 lampu 30 watt. Sterilisasi dilakukan untuk

    menghindari rekontaminasi produk yang dapat merugikan

    karena kemasan yang dipakai terdapat kontaminan.

    Kemudian alumunium foil dibelah menjadi dua simetris

    masing-masing untuk bagian depan dan belakang

    menggunakan pisau. Kedua belahan alumunium foilmenuju

    filling tube tetapi arahnya berkebalikan. Belahan

    alumunium foil akan bertemu lagi saat sealing dan

    pengisian. Selanjutnya pada alumunium foil terjadi sealing

    di bagian vertikal terlebih dahulu dengan suhu 164-167o

    C.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    41/50

    55

    Kemudian akan ditarik ke bawah oleh roller rubber dan

    dipotong menjadi 6 bagian oleh roller cutting. Pada bagian

    sealer vertikal terdapat block codinguntuk memberi kode

    pada produk yang dikemas. Pengkodean dilakukan

    bersamaan saat sealingdilakukan. Selanjutnya alumunium

    foil proses sealing di bagian horizontal dengan suhu 162-

    170oC. Tekanan pada saat sealing sebesar 50-70 psi. Jika

    suhu dan tekanan standar tersebut tidak terpenuhi, maka

    dapat menyebabkan kebocoran dan rekontaminasi produk.

    Pada bagian sealer horizontal terdapat pisau

    pemotong namun pada tahap ini belum dilakukan

    pemotongan. Bagian alumunium foilyang disealhorizontal

    bukan bagian yang terbawah dari lembaran alumunium foil.

    Kemudian produk diisikan dengan filling tube disertai

    pengisian nitrogen dengan dua selang kecil yang berada di

    sebelah kiri dan kanan filling tube. Tekanan pemasukan

    nitrogen untuk mesin 1-4 sebesar 1 bar, sedangkan mesin

    ke-5 sebesar 4,5 bar. Kemudian dilakukan sealing

    horizontal untuk menutup. Selain sealing, juga terdapat

    pembentukan perforasi, yaitu potongan-potongan kecil

    pada bagian sealinghorizontal agar kemasan dapat mudah

    disobek saat digunakan. Oleh karena itu, setelah sealing

    horizontal tidak langsung diisikan produk ke dalam

    alumunium foil. Setelah terdapat 6 sachet maka

    pemotongan dilakukan.

    Selanjutnya proses pengisian SKM ke dalam kemasan

    dengan berat masing sachet sebesar 42 gram. Setelah

    pengisian, dilakukan penyemprotan nitrogen ke dalam

    kemasan. Pipa penyemprot nitrogen terdapat di sebelah

    kanan dan kiri pipa filling tube. Penyemprotan nitrogen

    dilakukan untuk mengurangi residu oksigen dalam kemasan

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    42/50

    56

    agar dapat lebih awet. Setelah masuk pada tahapan

    pengisian kemasan keenam, proses sealing horizontal

    diikuti dengan proses pemotongan oleh pisau pemotong

    yang terdapat di bagiansealerhorizontal. Dengan demikian

    diperoleh 6 renceng SKM sachet dan dalam satu renceng

    terdapat 6sachetSKM.

    2. WrappingSusu kental manis yang telah selesai dikemas dalam

    sachet dikirim dengan konveyor ke ruang packingmelalui

    celah antar dinding. Satu renceng susu kental manis akan

    dilipat menjadi 3 lipatan dengan mesin pelipat yang

    menggunakan sistem aquator dan sensor untuk

    menggerakkan saat melipat. Setelah terlipat, operator secara

    manual akan memindahkan sachet ke konveyor yang

    menuju mesin flow wrapping. Mesin flow wrapping

    berfungsi membungkus 1 renceng susu sachetdalam OPP.

    Pada mesin flow wrapping, OPP ditarik dengan rol

    sehingga dapat tertekuk menyelubungi 1 renceng produk

    yang telah terlipat serta terjadi penghembusan udara.

    Terdapat sealer pada bawah mesin untuk menutup bagian

    tengah di belakang kemasan dengan suhu 175oC (line1-4)

    dan 203oC (line 5). Namun sealer ini tidak kontak secara

    langsung dengan OPP karena dapat langsung meleleh.

    Kemudian pada bagian ujung atas dan bawah wrapperakan

    dipotong dengan sealer berbentuk roll bersuhu 180oC

    (mesin 1-5). Sehingga jarak atau panjang wrapping dapat

    diatur sepanjang 240-245 mm. Setelah keluar dari sealer

    flow wrapping, jika terdapat wrappingtanpa isi maka akan

    direjectdengan menggunakan hembusan angin. Kemudian

    dialirkan menggunakan konveyor menuju mesin case

    packer.

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    43/50

    57

    3. PengepakanSetelah didapat 20 renceng dalam plastik wrap atau

    120 sachet, produk dikemas dalam 1 carton box dengan 1

    hanger. Pada line 1-4, pembentukan box dan pemasukan

    produk pada box dilakukan secara manual. Sedangkan

    bagian atas boxyang masih terbuka akan diplester dengan

    mesin carton sealer. Sedangkan untuk line5, pengepakan

    dalam carton box dapat dilakukan secara otomatis hingga

    keluar dalam boxyang telah tertutup. Carton boxyang telah

    terisi kemudian diberi kode pada carton box. Sebelum

    dipalletkan, carton box ditimbang terlebih dahulu untuk

    pengecekan berat produk serta untuk mengantisipasi jika

    terdapat kekurangan produk.

    4. PalletizingCarton boxyang telah yang telah terisi dengan benar

    akan disusun padapallet. Penyusunan padapalletmaksimal

    dilakukan dengan penumpukan 7 layer. Sehingga dalam

    satu pallet terdapat 140 carton box. Setelah pallet penuh,

    maka diangkut dengan forklift ke warehouse untuk

    penyimpanan sebelum keluar ke distributor.

    3. Mesin dan Peralatan

    a) Susu UHT

    Peralatan proses produksi untuk mendukung proses pengolahan

    susu UHT ada bermacam-macam, antara lain :

    1. Storage Tank(Tangki Penyimpan)Tangki penyimpan pada produksi UHT ada 8 unit yaitu 1 unit

    tangki penyimpanan fresh milk dengan kode 114.100, 5 unit tangki

    hidrasi dengan kode 115.100, 208.100, 209.100, 210.100, 212.100,

    dan 2 unit tangki penyimpanan susu yang sudah dipasteurisasi

    dengan kode 606.100 dan 607.100. Tangki ini memiliki kapasitas

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    44/50

    58

    sebesar 60 ton.Tangki ini bekerja berdasarkan prinsip pertukaran

    panas antara air pendingin yang berada dalam cooling jacket.

    Tangki ini juga berfungsi untuk mempertahankan suhu rendah

    susu.

    2. Plate Heat Exchanger(PHE)PHE digunakan sebagai pemanas produk sehingga dapat

    membunuh mikroba-mikroba pathogen. Selain itu PHE juga dapat

    digunakan sebagai pendingin. Prinsip kerjanya yaitu pertukaran

    panas antara produk dengan media pendingin melalui lempengan

    secara konversi.

    3. Turbuler Heat Exchanger(THE)THE berjumlah 3 unit. Di pengolahan susu UHT di PT

    Indolakto, THE digunakan untuk sterilisasi dan pendingin sebelum

    masuk ke aseptic tank storage. Prinsip kerja THE hampir sama

    dengan PHE yaitu pertukaran panas antara produk dengan media

    pendingin namun THE memakai pipa.

    4. MixerAda beberapa jenis mixer di ruang produksi antara lain

    liquiverter, almix, dan flex mix yang merupakan turbo mixer. Di

    dalam turbo mixer terdapat agitator dengan perputaran 3000 rpm.

    Fungsinya adalah untuk mencampurkan bahan baku dan penunjang

    dengan cara sirkulasi dengan mixing tankdan untuk mencampur air

    dengan minor ingredients seperti stabilizer, buffer, fibre

    berdasarkan perputaran agitator. Terdapat masing-masing 2 unit

    flex mix dan almix di ruang produksi UHT. Sedangkan untuk

    liquiverter, terdapat 1 unit yang digunakan. Liquiverterberfungsi

    untuk membuat choco slurry dengan cara mensirkulasi dengan

    choco slurry tank.

    5. Mixing TankTerdapat 4 unit mixing tank di ruang produksi. Masing-

    masing 2 unitflex mix(SPX unit) dan almix (tetra unit). Fungsinya

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    45/50

    59

    adalah sebagai pencampur bahan baku dan penunjang susu UHT

    dengan perputaran agitator yang terdapat di dalm mixing tank.

    Mixing tank memiliki kapasitas 15 ton. Agitator ini memiliki

    kemampuan 900 rpm. Selain mixing tank, di ruang mixing terdapat

    jugaAMF tankdanstabilizer tank yang berjumlah masing-masing

    1 unt dan memiliki kapasitas 500 liter serta terdapat tangkiminor

    ingredients yang di dalamnya terdapat mikser agar minor

    ingredients yang dimasukkan dapat tercampur dengan baik

    sebelum masuk ke tangki hidrasi.

    6. Balance TankSetiap sekali proses produksi akan melalui 3 unit balance

    tank. Kapasitas balance tanksebesar 500 liter. Fungsi balance tank

    adalah untuk mengatur aliran menuju pasteurizer atau sterilizer

    agar aliran tetap konstan. Balance tank ada yang menggunakan

    pelampung dan ada yang menggunakan sensor sebagai indikator

    volume dalam tangki. Jika jumlah produk sedikit, maka operator

    akan segera mengganti produk dengan air. Hal tersebut dilakukan

    karena aktifitas mesin pada homogenizer, pasteurizer, dan

    sterilizer tetap aktif sehingga apabila dibiarkan kosong akan

    merusak mesin, tetapi suhu dan tekanan diperkecil sehingga energi

    yang digunakan akan lebih efisien.

    7. HomogenizerSetiap sekali proses produksi akan melalui 3 unit

    homogenizer. Homogenizer memiliki kapasitas sebesar 12.000

    liter/jam. Fungsi homogenizer adalah untuk memecah globula-

    globula lemak sehingga menjadi kecil dan seragam. Homogenizer

    bekerja berdasar tekanan yang diberikan oleh piston yang terdapat

    di dalamnya terhadap larutan yang kemudian dimampatkan melalui

    celah sempit. Untuk homogenizer double stageyaitu produk akan

    mengalami 2 kali tumbukan. Stage1 berfungsi untuk mengecilkan

    globula-globula lemak dan stage2 berfungsi agar globula-globula

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    46/50

    60

    lemak tidak mengalami penggumpalan kembali yang juga disebut

    clustering sehingga dapat beremulsi dengan stabil.

    8. FilterFilter digunakan untuk proses filtrasi yang berfungsi untuk

    mencegah bahaya fisik yang ikut masuk seperti kotoran. Terdapat

    berbagai macam ukuran filter yang digunakan tergantung kerapatan

    media penyaringnya.

    9. Silo TankTerdapat 3 unitsilo tankyang digunakan untuk produksi susu

    UHT. 1 unit untuk penuangan SMP, 1 unit untuk penuangan gula

    ke dalam mixing tank, dan 1 unit untuk penuangan cocoa powder

    ke dalam choco slurry tank. Alat ini berfungsi untuk menampung

    dan memasukkan raw material kering sebelum proses mixing

    dilaksanakan. Silo tank ini menggunakan pompa vakum untuk

    menghisap bahan kering untuk kemudian dialirkan ke dalam mixer.

    10.Aseptic Storage TankTerdapat 3 unit aseptic storage tankdi ruang produksi UHT

    yang mempunyai kapasitas 30 ton (1 unit) dan 20 ton (2 unit).

    Fungsi alat ini adalah sebagai tempat penyimpan sementara

    sebelum produk dialirkan ke mesin pengisi. Tangki ini

    menggunakan pronsip pertukaran panas antara dindng tangki

    dengan produk yang ada di dalamnya sehingga dapat

    mempertahankan suhu pada 25oC-30oC.

    11.MesinFillingTerdapat 4 unit A3 Compact Flex dengan line K, L, M, N

    (untuk 125 ml dan 200 ml), 1 unit TBA 08 dengan line A (untuk

    1000 ml), 8 unit TBA 19 dengan B, C, D, E, F, G, H, J, dan I

    (untuk 125 ml dan 200 ml). Mesin ini digunakan untuk mengisi

    dan mengemas susu UHT ke dalam kemasan tetra pack secara

    aseptis. Proses pengemasan dilakukan dengan cara gulungan

    kemasan tetra paper yang terletak di bagian bawah ditarik ke atas

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    47/50

    61

    sedikit demi sedikit secara otomatis untuk kemudian dilakukan

    pencetakan tanggal kadaluarsa dan kode produksi. Sterilisasi tetra

    paper dilakukan di bagian atas dengan dicelupkan larutan H2O2

    kemudian di squeezing untuk menghilangkan sisa-sisa H2O2 dan

    dikeringkan dengan hot air purging. Selanjutnya badan kemasan

    dibentuk dan dilakukan pengisian produk secara aseptis di aseptic

    chamber.

    b) Susu Kental Manis

    Mesin dan Peralatan dalam produksi SKM/KKM di PT.

    Indolakto terletak pada beberapa ruang. Ruangan tersebut adalah

    ruang dumper, ruang slurry, ruang mixing, ruang flash cooling, ruang

    penggilingan, ruang pengkristalan, ruang filling, ruang packing dan

    can line. Pada masing-masing ruangan terdapat beberapa alat yang

    digunakan dengan spesifikasi masing-masing.

    1. DumperSelain terdapat tipper, tangki silo dan weighing tank.

    Terdapat alat penunjang dust collector, screw, rotary magnetic grip

    (penjelasannya belum), blower, dehumidifier, rotary shifter, bin

    rotary blowing sealdan vibrator.

    a. Dust collector: menyerap debu karena bahan yang beterbangandi udara sehingga tidak menghambat penuangan bahan.

    b. Dehumidifier: menghembuskan udara panas agar bahan keringtidak menggumpal karena menyerap air.

    c. Rotary Magnetic grip: menangkap benda yang terbuat darilogam dengan gaya magnet agar bahan baku terhindar dari

    bahaya fisik.

    d. Screw: mendorong bahan.e. Rotary shifter: mengatur aliran bahan yang dimasukkan ke

    dalam tangki pencampur serta menyaring bahan dengan gaya

    sentrifugal, sehingga kotoran dan bahan baku yang masih

  • 7/22/2019 BAB III Hasil dan Pembahasan.docx

    48/50

    62

    berukuran besar dapat disaring dan dihancurkan sehingga tidak

    terjadi penyumbatan jalur.

    f. Bin rotary blowing seal: mengatur aliran bahan sedikit demisedikit ke dalam jalur sebelum didorong oleh tekanan udara

    kering dari blower.

    g. Blower: menghasilkan tekanan udara kering supaya dapatmentransfer bahan.

    h. Vibrator: alat yang menyebabkan