bab ii tinjauan pustaka 2.1 strategi · program musik, analisa swot,dan juga penjelasan mengenai...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tinjauan pustaka berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi,
program musik, analisa SWOT,dan juga penjelasan mengenai format radio.
2.1 Strategi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah berupa akal
(tipu muslihat) untuk mencapai sesuatu.Menurut Onong Uchjana Effendy,
strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai tujuan.1
Menurut Ramlie R.Merta Wijaya, strategi adalah cara-cara yang
ditetapkan terlebih dahulu, dengan cara mana perusahaan akan berjalan
kearah tujuan luas yang menyangkut finansial, operasi atau aspek-aspek
sosial perusahaan.2
Menurut Lawrence dan Glueck (1998: 12) Strategi adalah rencana
yang disatukan, menyeluruh dan tepadu yang mengaitkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
1Onong Uchjaya Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1999), hlm.31. 2Ramlie R.Merta Wijaya, Strategi Pengendalian Administratif, (Bandung: Angkasa,1991),hlm.7.
Startegi program siaran radio diperlukan oleh sebuah media radio
untuk merencanakan bagaimana agar program yang disiarkan bisa
menarik banyak pendengar dan pengiklan. Sehingga strategi sangat
penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
Menurut Fred R. David dalam buku Manajemen Strategis (2011: 145)
menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga
tahapan,yaitu;
a. Perumusan Strategi
Langkah awal dalam perumusan strategi ialah menetapkan visi dan
misi. Visi merupakan langkah pertama dalam perencanaan
strategis, sedangkan misi merupakan suatu harapan jangka
panjang. Mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal yang
dapat menguntungkan ataupun merugikan dimasa depan, serta
menentukan kekuatan serta kelemahan internal organisasi.
b. Pelaksanaan Strategi
Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung
budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur
ulang usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget,
mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta
menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja
organisasi. Mengimplementasikan strategi sering disebut sebagai
“action stage” dari manajemen strategis. Pengimplementasian
strategi memiliki maksud memobilisasi para pegawai dan manajer
untuk menterjemahkan strategi yang sudah diformulasikan menjadi
aksi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap mengevaluasi strategi adalah tahap terakhir dalam
manajemen strategis. Para manajer sangat perlu untuk mengetahui
ketika ada strategi yang sudah diformulasikan tidak berjalan
dengan baik. Evaluasi strategi memiliki tiga aktifitas yang
fundamental, yaitu :
1. Mereview faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi
dasar untuk strategi saat ini.
Dalam hal ini banyak sekali faktor eksternal dan internal
yang dapat menghambat perusahaan dalam mencapai
tujuan jangka panjang,seperti tindakan para pesaing,
perubahan teknologi, perubahan ekonomi dapat
menghambat pencapaian tujuan. Sedangkan faktor internal
diantaranya seperti strategi yang tidak efektif untuk dipilih.
2. Mengukur performa
Membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya juga mengevaluasi kinerja individu demi
mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Mengambil langkah korektif
Menuntut adanya sebuah perubahan dari perusahaan itu
sendiri agar lebih bisa bersaing di masa yang akan datang.
Mengambil kesempatan dari peluang eksternal,
memperbaiki kelemahan internal serta mengurangi dampak
ancaman eksternal.
Evaluasi dibutuhkan karena kesuksesan hari ini tidak
menjamin kesuksesan di hari esok. Sukses selalu membawa
masalah baru yang berbeda dan perusahaan yang puas diri akan
mengalami kegagalan.
2.2 Radio
Radio merupakan salah satu media dalam komunikasi massa yang
mengandalkan kekuatan audio (suara) untuk menjagkau audience. Karena
itulah radio adalah sarana imajinasi (Theater of Mind) (Sirait, 2010:385).
Radio juga merupakan salah satu media yang sangat akrab dengan
masyarakat. Radio digunakan untuk mendapatkan informasi dan edukasi,
menghibur diri, melepaas kebosanan dan masih banyak lainnya (Rivers,
Jensen dan Peterson, 2003 :315). Hanya dengan mendengarkan radio,
pendengarnya bisa mendapatkan informasi musik yang sedang hitz,
mendengarkan guyonan penyiar dan juga info-info yang unik.
Candra Noviadri (2006:21), dalam makalahnya yang berjudul
Mengapa Menggunakan Radio menyebutkan bahwa radio memiliki sebelas
karakteristik, salah satunya adalah Radio memiliki kelompoksasaran yang
spesifik karena radio memiliki segmen masing- masing. Radio dengan
segmen anak muda seperti Solo Radio akan memutarkan lagu-lagu TOP 40
yang berisi lagu-lagu pop dari musisi dunia.
Ketatnya persaingan antar radio mengharuskan pengelola radio
menerapkan strategi pengelolaan yang tepat. Banyaknya radio yang saling
berebut pendengar menimbulkan tingginya tingkat persaingan. Hingga
produksi program disesuaikan dengan kebutuhan audiens yang dituju. Hal
inilah yang kemudian menentukan format stasiun radio. Programming
radio sangat ditentukan oleh format stasiun radio yang dipilih. Format
inilah yang nantinya akan mempengaruhi bagaimana programming
berjalan. Format siaran diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar
tentang apa, untuk siapa, dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran
hingga dapat diterima audien.Format ini nantinya akan menjadi ciri khas
suatu stasiun radio dan berguna untuk kesiapan berkompetisi dengan radio
lainnya.
2.3 Program Musik
Yang membuat sebuah radio tetap hidup sampai saat ini adalah
keberadaan konten yang disiarkan radio tersebut. Konten- konten itulah
yang kemudian mengudara bebas dan didengarkan oleh pendengar melalui
radio. Konten bisa juga disebut sebagai program radio yang menjadi
senjata utama untuk menarik pendengar. Program merupakan tiap-tiap
acara siaran yang ada di radio atau televisi. Misalnya sebuah acara musik,
berita, kuis atau drama. Istilah program dalam radio dapat
John R Bittner menjelaskan bahwa program sering kali juga
disebut dengan istilah acara yang mana adalah barang yang dibutuhkan
orang sehingga mereka bersedia mendengarkannya (Morissan, 2005:78).
Program sendiri adalah sebuah acara yang dikemas dalam satu format.
Karena pada dasarnya setiap stasiun radio sendiri harus mempunyai
format siaran yang jelas, dan format tersebut bisa menjadi satu ciri khas
yang dimiliki stasiun radio. Format itu sendiri adalah sebuah kemasan
yang mengemas program pagi (morning show), program siang, program
sore (evening show) dan program dini hari.
Sedangkan yang menjadi pondasi program musik di radio siaran
sendiri adalah musik. Karena seseorang mendengarkan radio salah satu
alasan utamanya adalah dengan mendengarkan musik. Karena musik
adalah hiburan (Effendy, 2007 :81). Menurut (Romli, 2007:106) program
radio terdiri dari :
a. Acara pemutaran lagu .
Radio adalah media hiburan dan musik adalah senjata
utamanya. Beragam program dengan materi dasar musik
disajikan sesuai dengan karakterisktik pendengar dan
kebutuhan yang menjadi target sasarannya. Dalam
menyajikan dan membuat playlist musik atau lagu tentu
tidak lepas dari Music Director(MD) itu sendiri. dalam hal
ini Music Director bertanggungjawab terhadap format
musik yang telah ditetapkan oleh stasiun radio. Dari format
musik yang telah dipilih inilah, seorang MD harus bisa
mengarahkan dan mengawasi pemutaran music dan lagu-
lagu yang memang sesuai formatnya. Tanggungjawab
seorang MD mulai dari mencari, memilih, menentukan dan
menyediakan lagu-lagu/musik yang sesuai dengan format
radio yang telah ditetapkan. Kemudian juga melakukan
analisa dan menyediakan informasi terkini tentang
perkembangan dunia musik, selera musik pendengar, dan
media pesaing sehingga dapat menyediakan musik yang
selalu sesuai dengan kebutuhan pendengar. Menjadi sebuah
kewajiban bagi Music Director untuk mengetahui berbagai
format musik yang banyak digunakan di radio.
Setelah playlist telah disiapkan oleh Music Director, tugas
berikutnya adalah memeriksa dan memastikan pelaksanaan
pemutaran lagu oleh penyiar dan operator sesuai dengan
format yang telah ditetapkan. Selain acara music by
request, penyiar maupun produser harus memutarkan
musik sesuai dengan playlist yang telah dibuat oleh Music
Director.
b. Obrolan bincang- bincang (talkshow)
Salah satu bentuk sajian program yakni dikemas dalam
bentuk talk show, yaitu program yang berisi dialog dengan
narasumber yang membahas atau mendiskusikan topik
tertentu. Topik-topik talkshow biasanya membahas seputar
isu-isu komunitas dan juga kajian terhadap sebuah berita
aktual atau sedang hangat diperbincangkan. Talkshow
sendiri adalah gabungan antara seni berbicara dan seni
wawancara.Tiga bentuk talk show yang populer, yaitu :
1. One on one show
pewawancara dan narasumber mendiskusikan topik
dengan dua posisi mikrofon terpisah di ruang studio
yang sama
2. Panel discussion (multi-person discussion)
pewawancara sebagai moderator hadir bersama
sejumlah narasumber
3. Call in show, program perbincangan yang hanya
melibatkan telepon dari pendengar.
c. Program berita (news program).
Berita adalah laporan faktual mengenai suatu peristiwa.
Sebagai sebuah laporan yang faktual tentunya siaran berita
harus dipaparkan sebagaimana adanya, tanpa ada maksud
tertentu, tanpa tujuan tertentu dan untuk keuntungan
tertentu. Kemasan berita di radio bisa dikemas secaara
langsung (live report) dari lokasi peristiwa, direkam
kemudian disiarkan secara khusus di radio pada jam-jam
tertentu atau masuk dalam randown siaran yang akan
dibacakan penyiar sebagai informasi.
Dalam buku Radio Siaran Teori dan Praktek milik Onong
Uchjana Effendy (1978:112) mengkategorikan acara siaran
berdasarkan maksud dan tujuan seperti berikut :
a. Siaran News and Information
siaran ini meliputi warta berita, reportase, pengumuman, dan
lain
sebagainya.
b. Siaran Pendidikan
Siaran ini meliputi siaran agama, sekolah, dan pengetahuan
umum.
c. Siaran Kebudayaan
Siaran ini meliputi kesusastraan , kesenian
daerah/tradisional , dan seni (art apreciation).
d. Siaran Hiburan (Entertainment)
Siaran ini meliputi musik , indonesia, asing, dan hiburan
ringan.
e. Siaran Lain-lain (Miscellaneous)
Siaran ini meliputi iklan dan bumper in dan out
(opening/closing tune), obrolan ringan, kuis,
drama.
2.4 Teori Niche
Teori niche merupakan teori yang muncul dari disiplin Ekologi. Akan tetapi
teori ini dapat digunakan untuk riset tingkat kompetisi antar media massa, baik itu
surat kabar, televisi maupun radio. Teori ini juga dapat digunakan untuk mengukur
persaingan antar program beberapa perusahaan.
Menurut Levin yang dikutip oleh Sendjaya dalam Kriyantono (2009 :274), sifat
interaksi sebuah organisasitergantung pada 3 faktor :
a. Niche Breadth yaitu daerha atau ruang sumber penunjang kehidupan yang
ditempati oleh masing-masing individu atau tingkat hubungan antar populasi dengan
sumber penunjang.
b. Niche Overlap yaitu penggunaan sumber penunjang kehidupan yang sama
dan terbatas oleh dua makhluk hidup atau lebih sehingga terjadi tumpang tindih atau
derajat persamaan ekologis atau kompetisi antar populasi dalam memperebutkan
sumber penunjang.
c. Jumlah seluruh sumber daya yang dapat digunakan oleh seluruh populasi.
Yang dimaksud oleh sumber penunjang dalam penelitian ini adalah sumber
penunjang kehidupan media, yang kaitannya dalam hal ini adalah radio. Sumber
penunjang kehidupan media meliputi types of capital (struktur permodalan dan
pemasukan iklan), types of content (Aspek program dan atau jenis isi media), types of
audience ( menunjukkan jenis khalayak sasaran). Dalam penelitian ini sendiri lebih
berfokus pada types of content (aspek program). Dimana nanti melihat persaingan
yang terjadi antar radio, kaitannya dengan program untuk meningkatkan jumlah
pendengarsehingga perlu adanya strategi dalam membuat sebuah program musik.
2.5 Analisa SWOT
Perencanaan yang cermat dan teliti akan menghasilkan tahapan kerja yang
jelas terukur danspesifik serta lengkap dengan langkah-langkah alternatif, sehingga
bila terjadikegagalan bisa diambil alternatif penyelesaian.Perencanaan juga dapat
memperlancar kerja sama dengan pihak lain. Sebuahrencana yang matang akan
memunculkan rasa percaya pada pendengar potensial,menciptakan atau membina
hubungan yang baik (Effendy, 1999: 177). Apabila rasa percaya sudah didapatkan
oleh pendengar Solo Radio,nantinya rasa percaya tersebut akan berkembang menjadi
loyalitas.Semua keuntungan tersebut tidak akan didapatkan jika perencanaan
yangdilakukan sebatas angan. Karena itu harus dibuat secara matang dan dituangkan
secaratertulis maupun didokumentasikan.
Ananlisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengts) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategis, dan kebijakan perusahaan.Dengan demikian perencana strategis
harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan ( kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan
Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk Analisis Situasi adalah Ananisis
SWOT.
Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
a. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi
yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau
perusahaan pada saat ini. Jika kekuatan perusahaan tersebut
unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat
di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang
membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang
lebih maju.
b. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun
kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi
atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara
menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius
dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi
yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau
perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari
peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu
perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa
yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis
tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu
perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai
macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada
suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan
kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut
akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang
bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang
akan datang.
Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam suatu perusahaan, sedang
peluang dan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh
perusahaan yang bersangkutan.Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT
sebagai alat pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST
dan WT. Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam
matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns sebagai berikut:
Tabel 2.1
Matrik SWOT Kearns
Sumber : Hisyam, 1998
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO
bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman.
Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan
menghindari ancaman eksternal.
2.6 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu skripsi yang ditulis oleh Abdul Azis
(2008) dengan judul "Strategi Radio Sonora Yogyakarta Dalam Persaingan
Bisnis Siara Radio" membahas tentang bagaimana upaya yang dilakukan
untuk mengelola dunia bisnis radio sehingga bisa bersaing dengan radio lain
dan program siarnya bisa diterima oleh masyarakat. Dalam penelitian tersebut
metode yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Penelitian tersebut juga menggunakan analisis data deskriptif kualitatif.
Selain itu peneliti juga menemukan penelitian lain yang membahas
strategi radio yang ditulis oleh Arifah Fatmawati (2008) dengan judul skripsi "
Strategi Penyiaran GCD FM Dalam Menghadapi Persaingan di Yogyakarta".
Dalam penelitian tersebut penulis membahas tentang bagaimana langkah-
langkah yang dilakukan oleh raadio GCD FM dalam menyajikan informasi
kepada masyarakat agar bisa efekti dan bisa diterima oleh pendengaar. Dalam
penelitian tersebut metode yang digunakan penulis yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan
analisis data deskriptif.
Hubungan kedua penelitian tersebut adalah sama-sama ingin
mengetahui strategi apa yang digunakany suatu radio dalam menghadapi
persaingan antar radio agar bisa diterima oleh masyarakat.Ada perbedaan
yang cukup signifikan dari penelitian tersebut dengan penelitian dalam skripsi
ini. Dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan penelitian pada
bagaimana usaha yang dilakukan oleh Solo Radio dalam merombak program
agar bisa meningkatkan jumlah pendengar.
2.7 Kerangka Pikir
Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Semakin ketatnya persainga nantar radio tidak dipungkiri membuat
suatu stasiun radio harus bekerja keras mengembangkan ide kreatif, agar
program yang dibuat bisa diterima oleh masyarakat. Format program acara
yang sudah mengudara selama 12 tahun dengan konten yang sama,membuat
Solo Radio ingin membuat sebuah gebrakan baru. Setiap radio pada dasarnya
memiliki format program yang sama, yaitu program musik. Namun untuk
Solo Radio Meningkatkan jumlah
pendengar
Analisa SWOT
1. Strategi SO Menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang.
2. Strategi WO Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang.
3. Stratgi ST Menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman.
4. Strategi WT Meminimalkan kelemahan dan
menghindari ancaman.
Penetapan Strategi
mendapatkan banyak pendengar setiap radio memiliki strategi masing-masing
dalam mengemas Program Musik agar lebih menarik agi.
Dengan menganalisi situasi menggunakan analisa SWOT bisa
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dana ancaman (Threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategis, dan kebijakan perusahaan.Dengan demikian perencana
strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (
kekuatan,kelemahan.peluang. dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.
Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk
Analisis Situasi adalah Ananisis SWOT. Setelah berhasil menganalisis situasi
kemudian merumuskan strategi, melaksanakan strategi dan mengevaluasi
strategi.