bab 2 landasan teori 2.1 pengertian perencanaan strategi

46
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus mampu merumuskan strategi informasi yang tepat agar dapat meningkatkan daya saingnya. Proses analisis, perumusan strategi dan evaluasi termasuk dalam kegiatan perencanaan strategi informasi. Dengan perencanaan strategi informasi yang tepat, diharapkan perusahaan mampu mengembangkan produk atau jasa berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya yang dimiliki perusahaan. Berikut ini diuraikan secara lebih rinci pengertian dari perencanaan strategi informasi. 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter ( 2002, p200 ), perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atas tujuan organisasi, menyusun strategi secara menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan. Menurut Robson, perencanaan adalah proses yang sedang berlangsung yang menyediakan kerangka kerja yang menentukan/memutuskan bagian- bagian dari pelakasanaan (1997, p93). Sedangkan menurut pendapat Ward dan Peppard dalam bukunya yang berjudul strategic planning for information systems (2002,p69) ”Planning

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi

Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan

harus mampu merumuskan strategi informasi yang tepat agar dapat meningkatkan

daya saingnya. Proses analisis, perumusan strategi dan evaluasi termasuk dalam

kegiatan perencanaan strategi informasi. Dengan perencanaan strategi informasi

yang tepat, diharapkan perusahaan mampu mengembangkan produk atau jasa

berkualitas tinggi yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan

optimal dari sumber daya yang dimiliki perusahaan. Berikut ini diuraikan secara

lebih rinci pengertian dari perencanaan strategi informasi.

2.1.1 Pengertian Perencanaan

Menurut Robbins dan Coulter ( 2002, p200 ), perencanaan adalah suatu

proses yang melibatkan penentuan sasaran atas tujuan organisasi, menyusun

strategi secara menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dan

mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan

dan mengkoordinasikan kegiatan.

Menurut Robson, perencanaan adalah proses yang sedang berlangsung

yang menyediakan kerangka kerja yang menentukan/memutuskan bagian-

bagian dari pelakasanaan (1997, p93).

Sedangkan menurut pendapat Ward dan Peppard dalam bukunya yang

berjudul strategic planning for information systems (2002,p69) ”Planning

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

10

are thesystematics, comprehensive analysis to develop a plan of action”.

Perencanaan merupakan sebuah analisis yang menyeluruh dan sisitematis

dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

perencanaan adalah kegiatan yang melibatkan sasaran atau tujuan organisasi

serta cara – cara untuk pencapaian tujuan tersebut.

2.1.2 Pengertian Strategi

Menurut Rangkuti ( 1997, p3 ), strategi adalah alat untuk mencapai

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program

tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya.

Menurut Thomson & Strickland (2005, p1), strategi perusahaan adalah

strategi yang terdiri atas langkah – langkah kompetitif dan pendekatan –

pendekatan bisnis yang digunakan oleh manager untuk menarik dan

memuaskan pelanggan, bersaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan

operasional sehari – hari dan mencapai tujuan yang ditargetkan. Strategi

perusahaan mengindikasikan pilihan – pilihan yang diambil tentang

bagaimana perusahaan mendapatkan pelanggan, merespon perubahan –

perubahan pasar, berkompetisi, mengembangkan bisnis, dan bagaimana cara

untuk mencapai target.

Menurut Thomson & Strickland (2005, p7), terdapat 4 strategi yang

umum digunakan perusahaan untuk membedakannya dari pesaing dan

mencapai keunggulan kompetitif, yaitu:

1. Menjadi perusahaan low cost yang memberikan keunggulan dalam hal

biaya dibandingkan dengan saingan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

11

2. Melebihi pesaing dengan memberikan produk yang lebih berkualitas,

jasa yang lebih baik, pilihan produk yang lebih luas, atau kemampuan

teknologi yang baik.

3. Memfokuskan diri pada pasar yang lebih kecil dimana tidak banyak

pesaing yang ikut bermain dan menjadi pimpinan pada pasar tersebut.

4. Mengembangkan keunggulan kompetitif, keahlian, dan kekuatan

sumber daya perusahaan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing.

Menurut Robson (1997, p5), strategi merupakan suatu pola

pendayagunaan dan alokasi sumber daya dalam sebuah organisasi, dimana

pola tersebut memformulasikan tujuan utama organisasi dan serangkaian

usaha yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum

dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah rencana tentang serangkaian

manouver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang

tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.

2.1.3 Pengertian Informasi

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2001, p17), informasi adalah

kumpulan data-data atau fakta yang tersusun dalam suatu aturan tertentu

sehingga memiliki arti bagi penerimanya.

Sedangkan menurut Davis (1993, p28), informasi merupakan data

yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau masa mendatang.

Informasi yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan

sebaiknya memiliki karakteristik sebagai berikut :

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

12

1. Relevan

Informasi harus relevan dengan hal yang didukungnya dan

mempunyai arti penting bagi orang yang membutuhkannya

2. Tepat waktu

Informasi harus sudah dapat diperoleh sebelum tindakan pengambilan

keputusan terjadi.

3. Akurat

Informasi tidak boleh mengandung kesalahan yang mengakibatkan

salah pengertian.

4. Meminimumkan ketidakpastian

Informasi harus mampu meminimumkan ketidakpastian sehingga

tidak menimbulkan keraguan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan definisi diatas, disimpulkan bahwa informasi merupakan

suatu keluaran (output) dari suatu proses pengolahan data. Dalam kaitannya

dengan dunia bisnis, informasi biasanya telah tersusun dengan baik dengan

aturan tertentu dan mempunyai arti bagi penerimanya, sehingga dapat

dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan manajemen, baik

untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang.

2.1.4 Pengertian Perencanaan Strategi

Menurut Thompson dan Strickland (2004, p3), perencanaan strategi

adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi

dan implementasi dari rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan

suatu perusahaan.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

13

Menurut Rangkuti (1997, p184), Perencanaan Strategi adalah rencana

yang difokuskan pada keputusan strategi dari alokasi semua sumber daya

dalam kaitannya dengan pencapaian jangka panjang perusahaan dan

biasanya memiliki periode perencanaan lebih dari satu tahun.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka perencanaan strategi adalah

sebuah proses dari organisasi yang mendefinisikan strategi, atau arahan dan

membuat keputusan pada alokasi sumber dayanya untuk mengikuti strategi

yang sudah ditentukan, termasuk modal dan pekerja. Hasil yang dihasilkan

biasanya rencana strategi yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman

untuk mendefinisikan rencana fungsional dan divisional, termasuk

teknologi, pemasaran, dll.

2.1.5 Pengertian Perencanaan Strategi Informasi

Menurut Robson (1997, p95), perencanaan strategi informasi adalah

suatu proses untuk memformulasikan strategi informasi bagi suatu

perusahaan yang meliputi perumusan kegunaan dari sistem informasi dan

pengelolaannya. Keseluruhan proses perencanaan ini akan mendefinisikan

dengan jelas apa yang harus dicapai system dan batasan-batasan yang

dimiliki oleh system yang dihasilkan.

Penekanan utama dari perencanaan strategi informasi adalah

bagaimana menggunakan teknologi secara tepat untuk membantu

perusahaan agar dapat meningkatkan keuntungan, mendorong

pertumbuhan perusahaan dan memenangkan persaingan dengan para

pesaingnya tanpa melupakan etika bisnis.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

14

2.2 Pengertian Strategi IS, IT, Bisnis

Secara garis besar, IS / IT strategic dapat dibagi atas 2 komponen yaitu : IS

Strategy dan IT Strategy. Tabel 2.1 mendefinisikan perbedaan IS Strategy dan IT

Strategy. Perbedaan yang mendasar adalah bahwa strategi sistem informasi lebih

menitikberatkan pada bisnis sehingga semua strategi yang dicanangkan harus

sesuai dengan tujuan bisnis. Disisi lain, strategi IT lebih menitikberatkan kepada

aktifitas – aktifitas yang terjadi.

Tabel 2.1 IS Strategy vs IT Strategy

No. IS Strategic IT Strategic

1. Business Based Activity Based

2. Demand Oriented Supply Oriented

3. Application Focused Technology Focused

Menurut Martin, Brown, DeHaves, Hoffer, Perkins, (2002), setiap

pengambilan keputusan dalam informasi harus selalu berkaitan erat dengan arah

pengembangan bisnis.

2.2.1 Pengertian Strategi Sistem Informasi

Menurut Tozer (1996, p7), strategi sistem informasi adalah sistem

informasi pada bisnis dalam pengertian yang paling luas, manual seperti

halnya di otomatisasikan, informal seperti halnya formal. Secara formal,

sistem terotomatisasi sering diistilahkan dengan sebutan “aplikasi”. Strategi

sistem informasi juga mencakup data store (data yang disimpan), user

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

15

interface, dan cara untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hal tersebut dapat

diperoleh dari strategi bisnis dengan proses manual.

2.2.2 Pengertian Strategi Teknologi Informasi

Menurut Tozer (1996, p8), strategi teknologi informasi adalah

mengenai solusi – solusi teknologi yang mendukung sistem dan terkadang

mendukung kebutuhan bisnis secara langsung. Strategi teknologi informasi

meliputi seluruh aspek dalam satu kesatuan, seperti kabel-kabel, sistem

perangkat lunak yang membentuk lingkungan dimana sistm informasi

tersebut berjalan. Strategi teknologi informasi dikemudikan oleh strategi

bisnis dan strategi sistem.

Dibandingkan dengan perubahan rutin yang cepat, tekanan dan

kebutuhan bisnis, kapasitas serta biaya yang menjadi dasar komponen –

komponen, solusi secara teknologi informasi merupakan hal yang paling

sulit. Teknologi informasi harus dapat diadaptasikan secara tepat.

2.2.3 Pengertian Perencanaan Bisnis

Perencanaan Bisnis adalah suatu pernyataan formal dari

penyelenggaraan tujuan bisnis, alasannya mengapa mereka dipercaya untuk

dapat mencapai, dan rencana untuk mencapai tujuan itu (Fiifi Essel). Hal itu

juga dapat mengandung background informasi tentang organisasi atau usaha

tim untuk mencapai tujuannya tersebut.

Tujuan bisnis adalah mengusahakan sesuatu yang dapat mendatangkan

keuntungan atau tidak. Untuk rencana bisnis yang mendatangkan

keuntungan biasanya berfokus pada tujuan finansial. Untuk rencana bisnis

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

16

yang tidak mendatangkan keuntungan dan agen pemerintah cenderung

berfokus pada tujuan layanan.

Rencana bisnis juga dapat diartikan sebagai perubahan bisnis di dalam

persepsi dan branding oleh konsumen, klien, pembayar pajak, atau

komunitas yang lebih besar lagi. Sebuah rencana bisnis yang memiliki

perubahan di persepsi dan branding sebagai tujuan utamanya biasanya di

sebut rencana marketing.

Rencana bisnis juga dapat diartikan fokus internal atau eksternal.

Rencana fokus eksternal, tujuannya adalah penting untuk stakeholder

eksternal, lebih tepatnya stakeholder finansial. Mereka biasanya memiliki

informasi yang mendetail mengenai organisasi atau usaha tim untuk

mencapai tujuan pasti yang tidak diacak. Dalam kasus entitas for - profit,

stakeholder eksternal bisa saja menjadi investor dan konsumen. Stakeholder

eksternal dari non-profit termasuk donor dan klien dari layanan non-profit.

Pada kasus agen pemerintah, stakeholder eksternal meliputi pembayar

pajak, agen pemerintah yang tingkat tinggi dan badan peminjaman

internasional seperti IMF, World Bank, dan agen ekonomi yang lainnya

seperti UN dan Development Bank.

Rencana bisnis yang berfokus internal, merupakan tujuan lanjutan

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan eksternal. Contohnya adalah

pengembangan produk baru, layanan baru, sistem teknologi informasi yang

baru, restructuring finance, memperbaharui lagi pabrik atau restructuring

organisasi.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

17

Rencana bisnis internal akan sering dikembangkan dengan critical

succes factors. Hal ini dapat menghasilkan keberhasilan dari rencana untuk

dapat dihitung menggunakan parameter yang non – financial. Rencana

bisnis yang mengidentifikasi dan tujuan terget internal, tetapi tidak

menyediakan pedoman umum atau biasa kita sebut sebagai Strategic Plan.

2.3 Pengertian Perencanaan Strategi IS / IT

Dimulai pada tahun 1960an, terdapat 3 era sistem informasi menurut Ward

dan Peppard (2002) yang dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 2.2 Tiga Model Era Informasi Sistem

Sumber : Ward dan Peppard 2002

Era Karakteristik

60s Data Processing (DP) komputer secara terpisah , remote untuk

user, fungsi penutunan biaya

70s & 80s Management Information Sistem

(MIS)

Proses distribusi, saling berhubungan, diatur

oleh jasa managemen , mendukung bisnis,

memandu user

80s & 90s Strategic Information Sistem (SIS) jaringan, sistem yang terintegrasi, selalu ada

dan membantu user, digunakan untuk

strategi bisnis, memungkinkan memandu

bisnis – bisnis

Aplikasi pada semua area Data Processing (DP), Management Information

Sistem (MIS), dan Strategic Information Sistem (SIS) perlu direncanakan dan

diatur menurut kontribusi mereka terhadap bisnis, baik kontribusi yang telah

terjadi saat ini maupun kontribusi untuk masa depan. Sebuah model yang

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

18

dikembangkan oleh McFarlan (1984), memperhatikan kontribusi dari IS / IT

terhadap bisnis baik untuk saat ini maupun untuk masa depan berdasarkan

pengaruhnya terhadap industri.

Beberapa karakteristik dari IS / IT Strategic Planning, yaitu :

a) Tugas utama : strategis / keunggulan kompetitif, hubungan dengan strategi

bisnis.

b) Tujuan : mengintegrasikan sistem informasi dan strategi bisnis

c) Pengarah : eksekutif / managemen senior dan user, koalisi dari user /

management dengan informasi

d) Pendekatan : inovasi user, pengembangan bottom – up dan / atau analisis top

– down yang dilakukan bersamaan.

IS / IT Strategic Planning atau yang disebut juga Strategic Information

Sistem Planning oleh Somendra Pant dan Cheng Hsu, pada era SIS, merupakan

tugas yang berat, dibandingkan dengan era – era sebelumnya. Pada era ini

perencanaan strategi informasi harus benar – benar sejalan dengan strategi

organisasi, seperti menciptakan keunggulan kompetitif, menyediakan informasi

yang akurat, ataupun mendukung misi perusahaan. Kunci utama disini adalah

bahwa divisi IT bukan hanyak diperlukan untuk menurunkan biaya, tetapi juga

untuk menambah daya saing perusahaan dengan meningkatkan keunggulan

kompetitif.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

19

2.4 Analisis Tools

Berikut ini adalah beberapa metode analisis yang digunakan untuk mengetahui

informasi – informasi penting yang berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan:

2.4.1 Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Dalam melakukan analisis lingkungan internal bisnis kita harus

mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan oleh lingkungan internal bisnis,

dan memahami hal – hal dibawah ini:

a) Strategi bisnis yang sudah ada, tidak hanya tujuannya tetapi juga hal –

hal yang dapat mempengaruhi untuk pencapaian strategi bisnis tersebut.

b) Proses bisnis yang sudah ada, aktifitas bisnis, dan informasi utama

mengenai bisnis ( seperti informasi pelanggan, persediaan, keuangan )

dan bagaimana informasi – informasi tersebut dapat saling

berhubungan satu sama lain.

c) Mengetahui lingkungan organisasi, mengetahui struktur organisasi, aset

– aset dan keahlian – keahlian yang ada, dan faktor – faktor

pendukungnya seperti ilmu pengetahuan, kompetensi, nilai – nilai

perusahaan, gaya kepemimpinan, budaya, dan hubungan perusahaan

dengan hal – hal yang terkain dengan bisnis ( seperti pelanggan,

supplier, dan hubungan antar karyawan )

Hal – hal yang harus diperhatikan untuk memilih strategi bisnis:

a) Misi Perusahaan

Suatu pernyataan yang jelas tentang apa yang dilakukan perusahaan

dan pernyataan tersebut bersifat jangka banjang dan menjakup seluruh

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

20

tujuan perusahaan. Misi perusahaan merupakan suatu acuan untuk

diikuti seluruh elemen perusahaan.

b) Visi Perusahaan

Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, visi memberikan

gambaran dalam jangka waktu tertentu tentang aspek – aspek yang

dapat di identifikasi untuk pemenuhan strategi bisnis dimasa yang akan

datang dan bagaimana cara mengoperasikan aspek – aspek tersebut.

c) Business Drivers

Business drivers adalah suatu kekuatan critical untuk melakukan suatu

perubahan dimana perubahan tersebut harus memberikan timbal balik

terhadap bisnis.

d) Critical Success Factors ( CSFs )

Critical Success Factor (CSF) digunakan untuk mengintepretasikan

tujuan, taktik, dan aktifitas operasional dalam suatu organisasi,

termasuk kebutuhan informasi, serta kekuatan dan kelemahan sistem

yang sedang berjalan dalam perusahaan.

e) Perencanaan area bisnis

Merupakan perencanaan suatu area bisnis yang beraneka ragam,

dimana hasil perencanaan tersebut akan mendapatkan mempengaruhi

strategi bisnis.

f) Strategi

Rencana tentang serangkaian manouver, yang mencakup seluruh

elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin

keberhasilan mencapai tujuan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

21

2.4.1.1 Analisis Critical Success Factor (CSF)

Critical Success Factor (CSF) digunakan untuk

mengintepretasikan tujuan, taktik, dan aktifitas operasional dalam

suatu organisasi, termasuk kebutuhan informasi, serta kekuatan dan

kelemahan sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan. Dalam hal

ini, bila hasil implemetasi dari area – area tersebut memuaskan, maka

dapat dipastikan bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai.

Critical Success Factor (CSF) adalah suatu jangka waktu bisnis

untuk sebuah elemen yang dapat memungkinkan untuk sebuah

organisasi atau proyek dalam penyelesaian misinya. Sebagai contoh,

sebuah CSF untuk kesuksesan dari proyek Teknologi Informasi

membutuhkan pengaruh user.

Konsep dari "success factors" dikembangkan oleh D. Ronald

Daniel dari McKinsey & Company pada tahun 1961. Proses ini

disaring lagi oleh Jack F. Rockart pada tahun 1986. Dan pada tahun

1995 James A. Johnson dan Michael Friesen

mengimplementasikannya di berbagai sektor termasuk pada sektor

health care.

Sebuah rencana seharusnya diimplementasikan untuk

mempertimbangkan sebuah platform yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan dan perolehan keuntungan sebagai mana diambil agar

dapat menjadi bahan pertimbangan dalam CSF berikut ini :

a) Faktor uang : positive cash flow, pertumbuhan pendapatan dan

profit margins.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

22

b) Mendapatkan pelanggan baru atau distributor baru - rencana

kedepan.

c) Kepuasan pelanggan – bagaimana membuat pelanggan bahagia ?

d) Kualitas – sebaik apakah produk dan layanan yang sudah

diberikan ?

e) Pengembangan produk dan layanan – hal baru apa yang dapat

meningkatkan bisnis dengan pelanggan yang ada dan untuk

mendapatkan pelanggan yang baru ?

f) Modal Intellectual – meningkatkan pengetahuan dapat

mendatangkan keuntungan

g) Strategi Hubungan – sumber daya baru dari bisnis, produk dan

pendapatan sampingan

h) Employee attraction and retention

i) Sustainability – kemampuan seseorang untuk menjaga apa yang

sedang berjalan.

CSF bukanlah key performance indicator (KPI). Critical

success factors adalah sebuah elemen yang sangat penting untuk

kesuksesan dalam strategi. KPI adalah alat ukur yang menyatakan

kuantitas tujuan dan kemampuan untuk mengukur performa strategi.

Contohnya :

KPI = jumlah dari pelanggan baru

CSF = pemasangan call center untuk memenuhi penawaran yang ada

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

23

Seperti ditunjukkan pada gambar 2.5, CSF dapat terbentuk pada

beberapa level, yang merepresentasikan area kunci dimana segala

sesuatu harus dijalankan dengan baik agar bisnis dapat berkembang.

Gambar 2.1 Hirarki CSF

Keunggulan dan Kelemahan dari CSF dapat digambarkan

sebagai berikut:

1. Keunggulan : CSF menyediakan metode agar supaya suatu

organisasi atau manager yang terlibat didalamnya dapat

berkonsentrasi dalam area – area tertentu. Hal ini menyebabkan

sumber daya perusahaan dan pengembangan sistem informasi

dapat dikonsentrasikan untuk memastikan keunggulan kompetitif.

Industri CSF’s

Organizational CSF’s

Business Unit or Function CSF’s

Manager CSF’s

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

24

2. Kelemahan :

a. Fokus utama CSF adalah pada kontrol manajemen, sehingga

cenderung untuk terfokus pada internal organisasi dan

analitical dibanding kreatif.

b. CSF tidak memperhatikan nilai tambahan yang didapat dari

yang ada. Analisis CSF akan menghasilkan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan organisasi, tetapi nilai yang dapat

diturunkan dari sistem tersebut tidak tersentuh.

c. CSF harus berhubungan langsung dengan tujuan bisnis yang

ingin dicapai, sehingga pengalaman pihak manajemen untuk

menghasilkan CSF yang komprehensif sangat penting.

2.4.1.2 Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicators (KPI) adalah matrik keuangan

maupun non-keuangan yang digunakan untuk menghitung tujuan

untuk mewakili performa dari strategi yang ada di sebuah organisasi.

KPI digunakan untuk Business Intelligence untuk menetapkan proses

bisnis yang sekarang dan untuk menentukan hal – hal yang harus

dilakukan. Tindakan dari memonitor KPI pada real-time lebih

dikenal dengan pengawasan aktivitas bisnis. KPI sering digunakan

untuk nilai yang sulit dalam aktivitas pengukuran seperti keuntungan

dari pengembangan kepemimpinan, perjanjian, layanan, dan

kepuasan. KPI biasanya mengikat strategi organisasi (ditunjukan

melalui teknis seperti Balanced Scorecard).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

25

Perbedaan KPI tergantung pada keaslian dari organisasi dan

strategi organisasi. Mereka membantu organisasi untuk mengukur

pertumbuhan mereka melalui tujuan organisasi, khususnya melalui

kuantitas proses yang berdasarkan pengetahuan yang sulit.

KPI adalah bagian kunci dari tujuan pengukuran yang dibuat menjadi

arahan, KPI, standar ukuran, target dan time frame.

Mengidentifikasi indikator

Perbedaan indikasi performa dengan business driver dan tujuan.

Sekolah mungkin menyadari nilai kegagalan dari setiap muridnya

sebagai Key Performance Indicator yang dapat membantu sekolah

tersebut memahami posisinya dalam komunitas pendidikan, yang

mana bisnis mungkin menyadari persentase dari pendapatan dari

return pelanggan sebagai potensi KPI. Tetapi hal ini memungkinkan

sebuah organisasi untuk setidak – tidaknya mengindentifikasi KPI

mereka. Kata kunci untuk mengidentifikasi KPI adalah:

a) Memiliki sebuah pre-defined proses bisnis

b) Memiliki tujuan yang jelas / kebutuhan performa untuk proses

bisnis.

c) Memiliki sebuah pengukuran kuantitatif / kualitatif dari hasil

dan perbandingan denga tujuannya

d) Menginvestigasi beberapa jenis dan Tweaking Processes atau

sumber daya untuk pencapaian tujuan jangka pendek.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

26

Ketika mengidentifikasi KPI kita akan mengaplikasikannya pada

SMART. KPI dibutuhkan untuk :

- Specific (Spesifik)

- Measurable (Pengukuran)

- Achievable (Pencapaian)

- Result-oriented (Berorientasi Hasil)

- Time- based (Berdasarkan Waktu)

2.4.2 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Analisis lingkungan eksternal bisnis dilakukan untuk mengetahui

peluang – peluang IS / IT terhadap bisnis. Faktor – faktor yang perlu

diperhatikan dalam melakukan analisis lingkungan eksternal bisnis adalah

faktor ekonomi, industri, dan keunggulan kompetitif untuk mendukung

kegiatan organisasi atau perusahaan.

2.4.2.1 Analisis PEST

Menurut Ward dan Peppard (2002,p70-72) analisis PEST adalah

analisis yang dilakukan terhadap lingkungan eksternal makro yang

dapat mempengaruhi seluruh perusahaan. Analisis PEST sangat

penting dilakukan untuk suatu pertimbangkan organisasi dalam

melakukan suatu proses marketing terhadap suatu lingkungan.

Faktanya, analisis terhadap lingkungan harus dilakukan secara terus-

menerus dan memenuhi segala aspek dalam perencanaan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

27

Faktor PEST berperan penting dalam menciptakan nilai

keuntungan suatu strategi, bagaimana pun PEST biasanya diluar

kontrol korporasi dan secara normal pasti mempertimbangkan

ancaman dan keuntungan. Sama halnya seperti faktor ekonomi makro

dapat berbeda per benua, negara ataupun wilayah, jadi analisis PEST

seharusnya dilakukan per negara,wilayah atau pun satu Perusahaan.

PEST analisis terdiri dari ” Politik, Ekonomi, Sosial, dan

Teknologi analisis ” dan menggambarkan kerangka kerja dari faktor

lingkungan makro yang digunakan dalam pengamatan lingkungan.

Analisis PEST selalu menunjuk sebagai STEP, STEEP, PESTEL,

PESTLE, atau LEPTEST (atau politik, ekonomi, sosial cultur,

teknologi, legal, lingkungan). Bahkan sekarang ini lebih menunjuk

kepada STEEPLE dan STEEPLED, termasuk etika dan demografis.

Gambar 2.2 PEST

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

28

Analisis PEST cocok untuk semua pengamatan lingkungan seperti

digambarkan diagram dibawah ini:

Gambar 2.7 Pengamatan Lingkungan

Politik

Faktor politik termasuk peraturan pemerintahan dan legal issue

dan menerapkan peraturan formal dan non formal dibawah

perusahaan yang mengoperasikannya. contoh:

1. Kebijakan pajak

2. Hukum pekerja

3. Peraturan lingkungan

4. Stabilitas politk

Environmental Scan

/ \

External Analysis Internal Analysis

/ \

Macroenvironment Microenvironment

|

P.E.S.T.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

29

Ekonomi

Faktor ekonomi memberi efek pada kekuatan pembelian

konsumen yang potensial dan modal perusahaan. Contoh dari faktor

makro ekonomi sebagai berikut.

1. Pertumbuhan ekonomi

2. Perhatian kurs

3. Nilai tukar kurs

4. Inflasi kurs

Sosial

Yang termasuk faktor sosial adalah demografi dan aspek kultur

lingkungan eksternal makro. Faktor tersebut mempengaruhi

kebutuhan Pelanggan dan ukuran pasar potensial. Beberapa faktor

sosial diantaranya:

1. Kesadaran kesehatan

2. Tingkat pertumbuhan populasi

3. Distribusi usia

4. Perilaku karir

5. Perhatian terhadap keamanan

Teknologi

Faktor teknologi bisa menjadi hambatan yang lemah untuk

masuk, mengurangi secara minimum efisiensi level produksi, dan

mempengaruhi keputusan outsourcing. Beberapa factor teknologi

diantaranya;

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

30

1. R & D aktivitas

2. Otomatisasi

3. Pendorong teknologi

4. Tingkat perubahan teknologi

Tabel 2.3 Contoh Faktor PEST

Politik

Ekonomi

Sosial

Teknologi

peraturan lingkungan

dan perlindungan Pertumbuhan

ekonomi Distribusikan penghasilan

Riset pemerintah membelanjakan

Kebijakan pajak Politik moniter demografi, pertumbuhan populasi , perbedaan umur

Focus industri pada peningkatan teknologi

Peraturan perdagangan

internasional dan restriksi

Pembelanjaan pemerintah

Tenaga kerja / sosial mobilitas

Penemuan baru dan pengembangan

Hukum pelaksanaan kontrak perlindungan

pemakai

Kebijakan pengangguran Perubahan gaya hidup Tarif pergantian

teknologi

Kebijakan karyawan Pajak Karir and leisure attitudes Entrepreneurial spirit

Perputaran teknologi and dan kecepatan teknologi

menjadi usang Organisasi pemerintah

/ sikap Tarif penukaran Pendidikan Penggunaan energi dan pengeluaran

Peraturan persaingan Tingkat inflasi Fashion, hypes Teknologi informasi

Stabilitas politik Perputaran bisnis Kesehatan, perasaan aman Internet

Peraturan keselamatan Kepercayaan pelanggan Kondisi tempat tinggal Teknologi mobile

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

31

Melengkapi analisis PEST secara relatif sederhana, dan dapat

dilakukan via workshop menggunakan teknik brainstorming.

Pemakaian analisis PEST dapat dilakukan dari bisnis dan

perencanaan strategi, perencanaan pasar, bisnis dan pengembangan

produk untuk pencarian ulang laporan.

2.4.2.2 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (1997, p18-19), Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths), dan peluang (Opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(Weaknesses) dan ancaman (Threat).

SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris STRENGTHS

(Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES

(Peluang) dan THREATS (Ancaman). Analisa SWOT berguna untuk

menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan andil

terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil

mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus

menganalisis faktor – faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

32

Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling popular

untuk menganalisis situasi adalah Analisis SWOT.

Menurut Thomson & Strickland (2004, p89-88) SWOT dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength) adalah sesuatu hal yang dapat dilakukan

dengan baik dalam perusahaan atau suatu karakteristik yang

dapat meningkatkan kompetisi perusahaan. kekuatan dapat

mengambil berbagai bentuk :

a) Keahlian perusahaan

b) Aset – aset fisik yang penting

c) Sumber daya manusia

d) Aset – aset organisasi yang penting

e) Aset – aset penting lainnya yang tidak dapat hanya

dilihat

f) Kemampuan kompetitif perusahaan

g) Posisi perusahaan yang menguntungkan dalam pasar

h) Kerjasama antar perusahaan

2. Kelemahan (Weaknesses) adalah kekurangan yang ada pada

perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain atau kondisi

yang menempatkan perusahaan pada suatu kerugian.

Kelemahan internal perusahaan dapat berupa :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

33

a) Kekurangan dalam kemampuan atau keahlian untuk

berkompetisi

b) Kurangnya asset – asset yang penting untuk

berkompetisi

c) Lemah dalam area – area kunci pada kompetisi

3. Peluang (Opportunities) merupakan faktor penting dalam

membentuk strategi perusahaan. Tergantung pada keadaan

perusahaan, peluang dapat bervariasi, mulai dari cukup hingga

berlebih, cukup menarik hingga sangat menarik. Peluang yang

paling relevan dengan keadaan perusahaan adalah yang

menawarkan keuntungan, meningkatkan sisi kompetitif

perusahaan, dan yang sesuai dengan sumber daya yang

dimiliki perusahaan.

4. Ancaman (Threats) dapat terbentuk dari munculnya teknologi

baru yang lebih murah atau lebih baik, pesaing yang

memperkenalkan produk yang lebih baik, masuknya

kompetitor baru, peraturan – peraturan baru yang lebih

membebani perusahaan daripada kompetitor, kenaikan suku

bunga, potensi pengambil alihan perusahaan secara paksa, dan

lain – lain.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

34

Cara membuat analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat

ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor

tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis

SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang

(opportunities) dan Ancaman (threat) dengan faktor internal

Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weakness).

Analsis SWOT dapat dibagikan dalam lima langkah:

1. Menyiapkan sesi SWOT.

2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.

3. Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.

4. Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.

5. Menganalisis kekuatan dan kelemahan.

Identifikasi Posisi

KelemahanInternal

BerbagaiPeluang

KekuatanInternal

BerbagaiAncaman

MendukungStrategi

Turn-around

Mendukungstrategiagresif

Mendukungstrategidefensif

MendukungStrategidiversifikasi

3 1

4 2

Gambar 2.4 Analisis SWOT

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

35

1. Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

partumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

2. Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai ancaman,

perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.

Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

strategi diversifikasi (produk / pasar).

3. Kuadran 3: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat

besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala /

kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip

dengan Question Mark pada BCG Matrik. Fokus strategi

perusahaan ini adalah meminimalkan masalah – masalah internal

perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih

baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali

teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk –

produk baru dalam industri microcomputer.

4. Kuadran 4: Ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai

ancaman dan kelemahan internal.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

36

2.4.2.3 Analisis Lima Daya Porter

Menurut Porter (1993, p3) persaingan dalam suatu industri

tergantung pada kekuatan lima bersaing. Kumpulan kekuatan –

kekuatan ini menentukan potensi keuntungan dalam industri yang

diukur berdasarkan pengendalian jangka panjang terhadap model

yang diinfestasikan.

Lima kekuatan persaingan yang meliputi masuknya pendatang

baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli,

kekuatan tawar menawar pemasok, serta persaingan konvensional

diantara para pesaing yang ada merefleksikan kenyataan bahwa

persaingan dalam industri tidak hanya terbatas pada pemain

konvensional yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti, serta

pendatang baru potensial semuanya merupakan “pesaing” bagi

perusahaan – perusahaan dalam industri.

Kelima kekuatan pesaingan tersebut secara bersama – bersama

mentukan intensitas persaingan dan kemampuan dalam industri, dan

kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjai

sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

37

Gambar 2.5 Lima Daya Porter

Lima faktor kekuatan Porter dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persaingan intra industri

Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu

perusahaan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap

para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorng

perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut.

Dalam arti, perusahan – perusahaan tersebut saling tergantung

satu sama lain (mutually dependent ). intensitas persaingan antar

perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor seperti:

Pesaing industri Persaingan diantara perusahaan yang ada

Pendatang baru

Pemasok

Produk pengganti

Pembeli

Ancaman pendatang baru

Kekuatan pemasok pemasaran

Kekuatan penawaran pembeli

Ancaman produk/ jasa pengganti

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

38

1. Adanya beberapa pesaing yang seimbang

2. Pertumbuhan industri yang lambat

3. Kurang diferensial deperensiasi atau switching cost

4. Pertambahan kapasitas yang tinggi

5. Persaingan yang berbeda –beda

6. Hambatan pengunduran diri yang tinggi

2. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru dalam industri biasanya dapat mengancam

pesaing yang ada. Hal ini disebabkan karena pendatang baru

seringkali membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut

pangsa pasar, serta seringkali juga memiliki sumber daya yang

sangat besar.

Kemungkinan suatu perusahaan akan memasuki suatu

industri adalah fungsi dari dua faktor, yaitu hambatan memasuki

industri dan reaksi dari perusahaan yang ada. Terdapat beberapa

hambatan untuk memasuki industri (entry barriers ), antara lain

: skala ekonomi, diperensiasi produk, persyaratan modal, biaya

peralihan pemasok ( switching cost ) akses kesaluran distribusi,

kebijakan pemerintah, dll.

3. Kekuatan tawar menawar pemasok

Pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu

industri dengan cara menaikan harga serta menurunkan kualitas

barang yang dijualnya. Jika perusahaan tidak dapat menutupi

kenaikan biaya memalui struktur harganya, maka kemampuan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

39

perusahan tersebut dapat menurun karena tindakan pemasok

tadi. Pemasok memiliki tawar menawar jika:

a) Di dominasi oleh sedikit perusahaan

b) Produknya adalah unik

c) Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting

d) Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan

integrasi hilir.

4. Kekuatan tawar menawar pembeli

Para pembeli biasanya akan membeli barang dengan harga

termurah yang dapat diperolehnya. Untuk mengurangi biaya

mereka biasanya pembeli meminta kualitas yang lebih tinggi,

pelayanan yang lebih baik, serta yang lebih penting harga yang

lebih murah. Biasanya kekuatan tawar menawar pembeli

meningkat jika terjadi situasi berikut :

a) Pembeli membeli dalam jumlah yang besar

b) Produk yang dibeli adalah produk standar dan tidak

terdiferensiasi.

c) Pembeli memperoleh laba yang rendah

d) Produk industri adalah tidak terlalu penting untuk produk

atau jasa pembeli.

e) Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi

kehulu untuk membuat produk industri

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

40

5. Ancaman produk pengganti

Ancaman dari produk substitusi akan kuat jika konsumen

dihadapkan pada sedikitnya perbandingan harga ( switching cost

) dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang

lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari

produk – produk suatu industri.

2.4.2.4 Matriks BCG (Boston Consulting Group)

Matriks BCG mendasarkan pada market share dan market growth

rate.

Tabel 2.4 Matriks BCG

Question Mark ( pertumbuhan tinggi, pangsa pasar rendah)

Pada saat perusahaan mendapatkan penilaian question mark atau

tanda tanya, ini berarti bahwa dapat tidaknya perusahaan

melanjutkan bisnis yang sedang dijalankan sangat bergantung

misalnya pada kondisi keuangan yang ada. Hal tersebut dikarenakan

bahwa perusahaan memerlukan tambahan dana untuk meningkatkan

Cash Cow

Star

Dogs

Question

mark

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

41

pangsa pasar disaat pertumbuhan pasar dari bisnis yang

dijalankannya tinggi.

Star ( pertumbuhan tinggi, pangsa pasar tinggi)

Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator star atau

bintang, ini berarti bahwa perusahaan tengah meraih kesuksesan

dalam bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar

dalam bisnis yang dijalankan mampu diimbangi dengan

kemampuan perusahaan untuk meraih pangsa pasar yang tinggi

pula.

Cash Cow (low pertumbuhan, pangsa pasar tinggi)

Pada saat perusahaan mengalami dengan indikator cash cow ,

perusahaan mengalami kesukesan yang tinggi dengan memperoleh

pendapatan yang berlebih dari pangsa pasar yang tinggi sekalipun

pertumbuhan pasar relatif rendah. Dalam keadaan seperti ini,

perusahaan tidak memerlukan investasi yang berlebih dalam bisnis

ini. Sebaliknya, ketersediaan dana yang dimiliki oleh perusahaan

dapat dialokasikan untuk kegiatan bisnis yang lain.

Dogs (rendahnya pertumbuhan, pangsa pasar rendah)

Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator dogs

atau anjing, perusahaan mengalami kondisi yang buruk dalam

sektor bisnis yang dijalankannya. Selain pangsa pasar yang rendah,

pertumbuhan pasarnya juga rendah. Bisnis pada sektor ini seringkali

disubsidi dari bisnis pada sektor lain yang mungkin dijalankan oleh

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

42

perusahaan. Pada kondisi seperti ini, perusahaan sebaiknya menutup

bisnis yang dijalankan.

2.4.3 Analisis Lingkungan Eksternal IS / IT

2.4.3.1 Analisis Rantai Nilai

Menurut Keith Ward ( 1992, p24) Rantai Nilai berfokus pada

total nilai yang dibuat oleh industri dan bagian organisasi yang ada di

dalam industri tersebut dan juga berdasarkan kontribusi yang

dihasilkan dari setiap aktifitas utama dan pendukung yang ada di

dalam suatu organisasi.

Menurut Michael Porter ( Ward and Peppard(2002,p244))

Rantai Nilai merupakan proses internal atau aktivitas yang ada di

dalam sebuah perusahaan yang digunakan untuk mendesain,

memproduksi, menentukan pasar , mengirim produk atau jasa untuk

mendukung produk yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

Dari Pernyataan – Pernyataan di atas makan dapat disimpulkan

rantai nilai adalah :

a. Rantai nilai merupakan alat dasar untuk memeriksa semua

aktivitas yang dilakukan perusahaan dan bagaimana semua

aktivitas itu berinteraksi untuk menimbulkan keunggulan

kompetitif perusahaan.

b. Rantai nilai menguraikan perusahaan menjadi aktivitas –

aktivitas yang relevan secara strategik untuk memahami

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

43

perilaku biaya dan sumber deferensiasi yang sudah ada dan

yang potensial.

c. Rantai nilai adalah pola yang digunakan perusahaan untuk

memahami posisi keuangannya dan untuk mengidentifikasi cara

– cara yang dapat digunakan untuk memfasilitasi implementasi

dari strategi tingkat bisnisnya.

d. Rantai nilai setiap perusahaan terdiri atas sembilan kategori

generic aktifitas yang dikaitkan menjadi satu dengan cara yang

khas.

Rantai Nilai mempunyai 2 aktivitas, Yaitu :

1. Aktivitas Primer

i. Logistik Masuk

Aktivitas – Aktivitas, seperti penanganan bahan baku

produk, pengendalian persediaan, mengatur kegiatan

penerimaan, penyimpanan dan penyebaran produk atau

jasa.

ii. Kegiatan Operasi

Aktivitas – aktivitas yang diperlukan untuk

mengkonversi masukan yang disediakan oleh logistic

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

44

masuk ke dalam bentuk produk akhir. Misalnya

pengemasan produk, perakitan dan pemeliharaan peralatan.

iii. Logistik Keluar

Aktivitas – aktivitas yang melibatkan pengumpulan,

penyimpanan dan pendistribusian secara fisik produk final

kepada para pelanggan. Seperti penyimpanan barang jadi

di gudang, pemrosesan pemesanan.

iv. Pemasaran dan Penjualan

Aktivitas – aktivitas yang diselesaikan untuk

menyediakan sarana dimana dengan proses ini para

pelanggan dapat membeli produk dan mempengaruhi para

pelanggan untuk tertarik membeli produk yang ditawarkan.

Seperti pemasangan iklan.

v. pelayanan

Aktivitas – aktivitas yang dirancang untuk

meningkatkan atau memelihara nilai produk. Seperti

peningkatan kualitas pelayanan, produk atau jasa.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

45

2. Aktivitas Pendukung

i. Pembelian

Aktivitas – aktivitas yang dilakukan untuk membeli

masukan yang diperlukan untuk memproduksi produk

perusahaan. Masukan pembelian mencakup item – item

yang semuanya dikonsumsi selama proses manufaktur

produksi.

ii. Pengembangan Teknologi

Aktivitas – aktivitas yang dilakukan untuk

memperbaiki produk dan proses yang digunakan

perusahaan untuk memproduksinya. Hal ini dapat

diwujudkan melalui desain riset, pengembangan dasar dan

prosedur pemberian layanan.

iii. Manajemen Sumber Daya Manusia

Aktivitas – aktivitas yang melibatkan perekrutan,

pelatihan, pengembangan, dan pemberian kompensasi

kepada semua karyawan.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

46

iv. Infrastruktur Perusahaan

Infrastruktur Perusahaan mencakup aktivitas –

aktivitas seperti manajemen umum, perencanaan,

keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi pemerintahan,

yang diperlukan untuk mendukung kerja seluruh Rantai

nilai.

Gambar 2.13 Value chain

2.4.2 haiAnalisis Lingkungan Internal IS/IT

Gambar 2.11 Value Chain

2.4.4 Analisis Lingkungan Internal IS / IT

2.4.4.1 Analisis Area, Fungsi, dan Proses Bisnis

Menurut Ward dan Peppard (2002, p192), salah satu analisis

yang perlu dilakukan dalam perencanaan strategi SI / TI adalah

membuat model yang menggambarkan proses – proses, aktivitas –

aktivitas, dan informasi – informasi utama serta hubungan

keterkaitannya satu sama lain dalam sebuah model bisnis.

Infarastruktur Perusahaan

Pengembangan Teknologi

Manajemen Sumber Daya Manusia

Pembelian

Logistik Ke Dalam

Kegiatan Operasi

Logistik Ke Luar

Pemasaran dan

Penjualan

layanan

   M         A          R            G               I                 n 

                  

          M             A          R        G       I    N 

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

47

Menurut Ward dan Peppard (2002, p195) Entity Relationship

Diagrams, ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan

hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD,

model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan. ERD

pertama kali dideskripsikan oleh Peter Chen yang dibuat sebagai

bagian dari perangkat lunak CASE. Notasi yang digunakan dalam

ERD dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 2.5 Komponen- Komponen ERD Notasi Keterangan

Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi

dalam lingkungan pemakai.

Garis, sebagai penghubung antara relasi dengan entitas,

relasi dan entitas dengan attribute.

Kardinalitas Relasi

Dalam ERD hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah

entitas yang disebut dengan derajat relasi. Derajat relasi maksimum

disebut dengan kardinalitas sedangkan derajat minimum disebut

dengan modalitas. Jadi kardinalitas relasi menunjukkan jumlah

maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada

Entitas

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

48

himpunan entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua

himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

1. Satu ke satu (one to one/ 1-1)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi

dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B,

demikian juga sebaliknya.

2. Satu ke banyak (one to many/ 1- N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak

sebaliknya.

3. Banyak ke banyak (many to many/ N –N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian

juga sebaliknya.

Tahapan Pembuatan ERD

Diagram ER dibuat secara bertahap, ada dua kelompok

pentahapan yang biasa ditempuh didalam pembuatan diagram ER,

yaitu :

1. Tahap pembuatan diagram ER awal (preliminary design)

2. Tahap optimasi diagram ER (final design)

Tujuan tahap pertama adalah untuk mendapatkan sebuah

rancangan basis data minimal yang dapat mengakomodasi

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

49

kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem yang sedang ditinjau.

Tahap awal ini umumnya mengabaikan anomali-anomali (proses

pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak

diharapkan) yang menang ada sebagai suatu fakta. Anomali-

anomali tersebut biasanya baru dipertimbangkan pada tahap kedua.

Tahap kedua mempertimbangkan anomali-anomali dan juga

memperhatikan aspek-aspek efisiensi, performasi dan fleksibilitas.

Tiga hal tersebut seringkali dapat saling bertolak belakang. Karena

itu, tahap kedua ini ditempuh dengan melakukan koreksi terhadap

tahap pertama. Bentuk koreksi yang terjadi dapat berupa

pendekomposisian himpunan entitas, penggabungan himpunan

entitas, pengubahan derajad relasi, penambahan relasi baru atau

perubahan (penambahan dan pengurangan) atribut-atribut untuk

masing-masing entitas dan relasi.

Langkah-langkah teknis yang dapat dilakukan untuk

mendapatkan ERD awal adalah:

a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas

yang akan terlibat.

b. Menetukan atribut-atribut kunci dari masing-masing himpunan

entitas.

c. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi

diantara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta

foreign-keynya (kunci asing/ kunci tamu).

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

50

d. Menentukan derajat /kardinalitas relasi untuk setiap himpunan

relasi.

e. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan

atribut dekriptif (atribut yang bukan kunci)

2.4.4.2 Matrix Portofolio Aplikasi McFarlan

Berisi tentang penjelasasn aplikasi – aplikasi apa saja yang akan

digunakan & diusulkan untuk menjalankan proses bisnis yang ada di

perusahaan. Terdiri dari 4 bagian yaitu aplikasi yang akan menunjang

strategi perusahaan, aplikasi yang akan menimbulkan keuntungan

tinggi bagi perusahaan dan aplikasi yang akan digunakan sebagai

kunci operasional dan support.

Tahap –tahap membuat aplikasi Portfolio McFarlan

1. Nyatakan aplikasi SI yang ada saat ini

2. Tentukan aplikasi yang dibutuhkan berdasarkan dari analisa

teknologi menurut balanced scorecard, CSF, dan analisis value

chain

3. Klasifikasikan aplikasi yang ada saat ini dan yang dibutuhkan

ke dalam matrix

4. Dengan SWOT nyatakan kondisi dari setiap aplikasi yang ada.

Tabel 2.6 Matrix Portofolio Aplikasi McFarlan

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

51

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Application that are critical to sustaining future business strategy

Application that maybe important inachieving future

success

Application on which the organization currently depends for

success

Application that valuable but not critical to success

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Kategori dalam porfolio aplikasi ini adalah sebagai berikut;

a) Strategic, adalah aplikasi yang memiliki pengaruh keberhasilan bisnis

perusahaan dimasa yang akan datang. Aplikasi strategis adalah aplikasi

yang mendukung perusahaan dengan memberikan keunggulan bersaing.

Teknologi yang digunakan tidak menentukan apakah suatu apalikasi

strategis atau tidak, dampaknya pada bisnis perusahaan lah yang

menentukan.

b) Key Operational, adalah aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis

perusahaan. Apabila terhenti, perusahaan tidak dapat beropeasi dengan

normal dan mengakibatkan menurunnya keunggulan perusahaan

c) Support, adalah aplikasi yang mendukung perusahaan dalam

meningkatkan efisisensi bisnis dan efektifitas menejemen, namun tidak

memberikan keunggulan bersaing.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

52

d) High Potential, adalah aplikasi yang mungkin dapat menciptakan

peluang keunggulan dari perusahaan di masa yang akan datang tetapi

masih belum terbukti.

2.5 Formulasi Strategi SI / TI

Gambar 2.7 Model Strategi SI / TI

Internal business environment

Internal IS/IT environment

External IS/IT environment

External business environment

IS/IT strategy process

Current application portofolio

IT strategy IS/IT management strategy

Business IS strategy

Future application portofolio

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

53

Inputs

1) Lingkungan internal bisnis

Mencakup strategi bisnis yang sudah ada, visi dan misi perusahaan,

sumber daya perusahaan, proses – proses yang ada di dalam

perusahaan,dan budaya serta nilai perusahaan di dalam bisnis.

2) Lingkungan ekternal bisnis

Faktor ekonomi industri, dan keunggulan kompetitif dalam

pengoperasian organisasi.

3) Lingkungan internal IS / IT

Pandangan IS / IT sekarang, dari segi kematangan, cakupan bisnis dan

kontribusi, kemampuan, sumber daya dan infrastruktur teknologi.

Aplikasi portofolio atas sistem yang ada sekarang dan sistem dibawah

pemerintahan atau anggaran belanja tetapi jalannya tidak juga bagian dari

lingkungan IS / IT internal

4) Lingkungan eksternal IS / IT

Tren teknologi, kesempatan dan penggunaan yg dibuat dari IS / IT oleh

yang lain, khususnya pelanggan pesaing dan supplier.

Output

1. Management strategi IS / IT

Elemen umum dari strategi yg ditambahkan dari keseluruhan organisasi,

memastikan konsisten keamanan pada saat dibutuhkan.

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

54

2. Strategi bisnis IS

Bagaimana dari tiap unit atau fungsi akan mengembangkan IS / IT dalam

mencapai sasaran bisnis.

3. Strategi IT

Keamanan / asuransi dan strategi untuk management teknologi dan

sumber daya ahli.