bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id filesmartphone saat ini sudah mampu menjadi instan...
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Wahana Komputer (2010:2) mengemukakan bahwa “jaringan komputer
adalah sistem yang terdiri dari komputer-komputer serta piranti yang saling
terhubung sebagai satu kesatuan”. Informasi dan data yang bergerak melalui kabel
atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat
saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama, dan
bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan.
Setiap komputer, printer atau peripheral yang terhubung dengan jaringan tersebut
node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan, atau bahkan
jutaan node. Adapun jumlah potensi jaringan komputer, antara lain :
1. Mengintegrasikan dan berbagi pakai peralatan
Jaringan komputer memungkinkan pengguna bersama peralatan komputer
berbagai merek, yang semula tersebar di berbagai ruangan, unit dan
departemen sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya
tersebut.
2. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pemakai
komputer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan
dilakukannya rapat atau pertemuan tanpa harus meninggalkan meja kerja.
6
3. Mengintegrasikan data
Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar komputer-
komputer cient sehingga dapat diperoleh suatu data yang relevan.
4. Perlindungan data dan informasi
Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat pada
server, melalui pengaturan hak akses dari para pemakai serta penetapan
sistem password.
5. Sistem terdistribusi
Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan
aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya tumpukan pekerjaan satu
bagian.
6. Keteraturan aliran informasi
Jaringan komputer mampu mengalirkan data-data komputer client dengan
cepat untuk diintegrasikan dalam komputer server. Selain itu, jaringan
mampu untuk mendistribusikan informasi secara kontinu kepada pihak-pihak
terkait yang membutuhkan.
2.1.1. Sifat-sifat Jaringan Komputer
Jaringan komputer memiliki empat buah sifat dasar utama. Keempat sifat
tersebut meliputi Scalability, Resource Sharing, Connectivity, dan Reliability.
Pembahasan mengenai keempat sifat dasar tersebut adalah sebagai berikut :
1. Scalability
Pratama (2014:14a) mengemukakan bahwa “scalability memiliki arti
kemampuan untuk dapat diskalakan yang berarti bahwa jaringan komputer dapat
diskalakan (diukur, disesuaikan) dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer”.
7
Jaringan komputer dapat berkembang lebih luas, lebih besar, namun dapat juga
diperkecil, disempitkan, sesuai dengan kebutuhan dan cakupan pengguna.
Jaringan komputer mampu menghilangkan batasan-batasan geografis
(lokasi). Ini berarti bahwa dua buah pengguna atau lebih dari jaringan komputer
dapat saling terhubung secara digital (online) tanpa kendala jarak yang jauhsecara
fisik misalnya berbeda pulau, benua, negara, dan wilayah teritori.
2. Resource Sharing
Pratama (2014:14b) mengemukakan bahwa “resource sharing berarti
bahwa jaringan komputer dapat digunakan untuk saling berbagi dan memakai
secara bersama-sama segala suber yang ada”. Sumber daya meliputi seluruh
perangkat keras komputer (hardware) dan perangkat lunak komputer (software).
Sebagai contohapabila tidak ada jaringan komputer, setiap pengguna komputer
dalam satu ruangan wajib memiliki perangkat keras berupa printer untuk
mencetak dokumen ke dalam selembar kertas.
Dengan adanya jaringan komputer Local Area Network (LAN) maka
didalam satu ruangan tersebut cukup disediakan sebuah printer saja. Untuk
kemudian dibagikan (sharing) ke dalam jaringan lokal, sehingga semua pengguna
komputer dapat bersama-sama menggunakannya untuk mencetak dokumen.
Tentu saja ini akan jauh lebih menghemat biaya atau anggaran.
3. Connectivity
Pratama (2014:15a) mengemukakan bahwa “connectivity berari bahwa
jaringan komputer memiliki sifat untuk mudah dihubungkan ke semua pengguna
komputer dan perangkat serta pengguna komputer itu sendiri juga dapat dengan
8
mudah terhubung ke dalam jaringan komputer yang tersedia”. Untuk menciptakan
hubungan ini, terdapat sejumlah perangkat penghubung didalamnya.
Perangkat-perangkat tersebut antara lain berupa switch, modem, router,
hub, dan perangkat wireless, smartphone dengan kemampuan tethering, dan lain-
lain. Dengan adanya sifat connectivity ini maka, jaringan komputer dapat dengan
mudah dibentuk sesuai keperluan dan dalam waktu singkat. Sebagai contoh
smartphone saat ini sudah mampu menjadi instan Wifi/hotspot melalui tethering,
memanfaatkan teknologi peer to peer, yang merupakan salah satu bentuk
teknologi di dalam jaringan komputer.
4. Reliability
Pratama (2014:15b) mengemukakan bahwa “reliability berarti bahwa
jaringan komputer memiliki kemampuan untuk dapat diandalkan di dalam
jaringan komputer”. Keandalan disini dapat diartikan bahwa paket data yang
dikirimkan oleh pengirim akan sampai dengan baik di sisi penerima. Keandalan
yang makin tinggi dan makin baik pada jaringan komputer akan memberikan
kualitas layanan yang lebih baik bagi para pengguna jaringan komputer.
Demikian juga, saat proses transfer data, tidak ada paket data yang rusak
maupun hilang. Paket harus utuh di sisi penerima sebagaimana saat dikirim oleh
pengirim. Dilakukan proses pengecekan oleh oleh protokol-protokol di dalam
jaringan serta oleh pengguna jaringan komputer itu sendiri terhadap file digital
yang ditransmisikan pada jaringan komputer.
2.1.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer
Jaringan dapat dilakukan antara komputer dalam satu ruangan, beda
ruangan, beda lokasi, beda kota atau bahkan beda benua. Para pengguna komputer
9
tetap bisa saling terbuhungan untuk memberi informasi dan transfer data antara
komputer yang termasuk dalam bentuk jaringan tersebut. Terdapat beberapa teori
pendukung sebagai berikut :
1. Local Area Network (LAN)
Pratama (2015:32) mengemukakan bahwa : “Local Area Network (LAN)
adalah merupakan jaringan komputer terkecil untuk pemakaian pribadi”. LAN
memiliki skala jangkauan mencakup 1 sampai 10 kilometer, dalam bentuk koneksi
wired (kabel), wireless (nirkabel), maupun kombinasi keduanya.
Sumber : http://belajar-komputer-mu.com/artikel-pengenalan-jaringan-local-komputer-lan-local-
area-network/
Gambar II.1
Local Area Network (LAN)
Secara garis besar, terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan
peer to peer dan jaringan client server. Pada jaringan peer to peer, setiap
komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagi workstation dan
server pada jaringan client server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai
server, dan komputer lain berperan sebagai workstation.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Pratama (2015:34) mengemukakan bahwa “Metropolitan Area Network
(MAN) merupakan jaringan komputer yang memiliki cakupan area dan luas yang
lebih besar dibandingkan LAN”. MAN memiliki jarak jangkauan antara 10 hingga
10
50 kilometer. Wilayah jangkauan MAN dapat mencakup sebuah wilayah kota
yang didalamnya terdapat bayank gedung dan pemukiman.
Sumber : http://www.gurupendidikan.com/pengertian-dan-fungsi-man-metropolitan-area-
network-beserta-kelebihan-kekurangannya-terlengkap/
Gambar II.2
Metropolitan Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Pratama (2015:35) mengemukakan bahwa “ Wide Area Network (WAN)
merupakan jaringan komputer yang lebih luas dari MAN, dengan cakupan area
seluas sebuah negara atau benua. Secara fungsinya sebenarnya WAN tidak jauh
beda dengan LAN. WAN juga berfungsi menghubungkan antara komputer,
printer, dan device lainnya dalam satu jaringan.
Bentuk komunikasi antar komputer di dalam WAN memerlukan adanya
perangkat penghubung, salah satunya berupa router. Fungsi dari router adalah
membantu dalam merutekan jalur yang akan ditempuh oleh paket data di dalam
proses transmisi paket data dan komunikasi antar komputer di dalam WAN
tersebut.
11
Sumber : http://www.pengertianku.net/2016/02/pengertian-wan-dan-fungsinya-secara-
ringkas.html
Gambar II.3
Wide Area Network (WAN)
4. Internet
Pratama (2015:36) mengemukakan bahwa “internet atau interconnection
Networking (keterhubungan antar jaringan) merupakan jaringan komputer yang
terluas dengan cakupan seluruh planet bumi ini”. Internet menghubungkan semua
WAN, MAN, dan LAN di dalamnya sehingga dapat dikatakan bahwa internet
terdiri atas semua komputer dan perangkat lainnya kedalam suatu jaringan
komputer terbesar didunia, yang menghubungkan setiap gedung, setiap tempat,
setiap pengguna komputer yang ada di bumi ini.
Komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol
TCP/IP karena menggukan bahasa yang sama. Perbedaan jenis komputer dan
sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi
Windows dapat berkomunikasi dengan Macintosh atau dengan Sun SPARC yang
menjalan kan solaris. Jadi, jika menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung
langsung ke internet, komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di
belahan dunia maupun yang juga terhubung ke internet.
12
2.2. Topologi
Berdasarkan ruang lingkup, jaringan bisa dikelompokan berdasarkan
topologi Pada jaringan komputer, dikenal setidaknya lima buah topologi pada
jaringan komputer. Kelima jenis topologi pada jaringan komputer tersebut
memiliki karakteristik masing-masing.
2.2.1. Topologi Bus
Pratama (2014:19) mengemukakan bahwa “Topologi bus merupakan
merupakan topologi yang paling awal digunakan dalam topologi pada jaringan
komputer, topologi bus hanya menggunakan sebuah jalur koneksi yang kemudian
digunakan secara bersama-sama oleh beberapa pengguna komputer dan perangkat
jaringan komputer terhubung lainnya”. Transmisi sinyal satu sentral tidak di
alirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda dengan yang terjadi
pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat
di lakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan.
Sumber : http://www.teorikomputer.com/2012/08/topologi-bus-pengertian-keuntungan-dan.html
Gambar II.4
Topologi Bus
2.2.2. Topologi Bintang (Star)
Pratama (2014:21) mengemukakan bahwa “ topologi star adalah topologi
didalam jaringan komputer dimana terdapat sebuah komputer (ataupun perangkat
13
jaringan komputer seperti hub atau switch) yang menjadi pusat dari semua
komputer yang terhubung kedalamnya”. Jika di bandingkan dengan sistem mesh,
sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sedrhana sehingga
sistem menjadi ekonomis, tetapi beban yang di pikul sentral pusat cukup berat.
Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari
sentral lebih besar. Hub pada topologi star saat ini banyak di tinggalkan dan
diganti dengan switch. Hal ini karena kecepatan transfer data Hub lebih lambat
dibandingkan Switch.
Sumber : http://www.teorikomputer.com/2012/08/kelebihan-dan-kelemahan-topologi.html
Gambar II.5
Topologi Bintang (Star)
2.2.3. Topologi Mesh
Pratama (2014:15) mengemukakan bahwa “topologi mesh adalah salah
satu jenis topologi koputer yang menggabungkan semua komputer secara penuh”.
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah
saluran arus di sediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah jumlah sental di
kurangi 1 (n-1, n=jumlah sentral).
14
Sumber : http://www.it-newbie.com/2016/04/pengertian-dan-macam-macam-topologi.html
Gambar II.6
Topologi Mesh
Tingkat kerumitran jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sental
yang terpasng. Dengan demikian, selain kurang ekonomis, juga relatif mahal
dalam pengoperasian.
2.2.4. Topologi Pohon (Tree)
Mulyono (2008:178) mengemukakan bahwa “ Topologi tree disebut juga
sebagai topologi jaringan bertingkat”. Topologi ini biasanya digunakan untuk
interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Hierarki yang lebih rendah
digambarkan pada lokasi rendah. Semakin keatas, hierarki semakin tinggi.
Topologi jaringan jenis ini cocok di gunakan pada sistem jaringan komputer.
Sumber : http://www.bisawebsite.com/2016/11/pengertian-topologi-tree-serta-kelebihan-dan-
kekurangannya.html
Gambar II.7
Topologi Tree
15
2.2.5. Topologi Cincin (Ring)
Irawan (2013:24) mengemukakan bahwa “Topologi ring atau topologi
cincin merupakan jalur kompunikasi satu arah, karena semua komputer dan node
lainnya saling berhubungan seperti bentuk lingkaran.” Untuk membangun
jaringan cincin, setiap sentral harus di hubungkan seri atau dengan yang lain dan
hubungan ini akan membentuk loop tertentu. Setiap sentral harus dirancang agar
dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan dan berjauhan. Dengan
demikian, kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral.
Sumber : http://www.pintarkomputer.com/pengertian-dan-macam-macam-topologi-jaringan-
komputer-lengkap/
Gambar II.8
Topologi Ring
Kelebihan topologi jaringan ini antaran lain tingkat kerumitan jaringan
rendah (Sederhana) jika ada gangguan atau kerusakan pada sentral, aliran terakhir
dapat di lewatkan pada arah lain dalam satu sistem. Yang paling banyak di
gunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan tree hal ini
dikarenakan alasan kerumitan, kemudahan instalasi, dan pemeliharaan, serta harga
yang harus dibayar, jaringan bertipe Pohon (tree) yang diakui kendalanya karena
putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mengakui hubungan client yang
lain.
16
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Bagian fisik komputer memiliki bentuk masing-masing sesuai dengan
fungsinya, ada beberapa perangkat keras jaringan komputer yang harus diketahui
seperti kabel, ethernet card, hub, switch dan router.
2.3.1. Kabel Jaringan
Madcoms (2010:10) mengemukakan bahwa “kabel merupakan perangkat
yang digunakan sebagai jalur yang menghubungkan antara perangkat data dengan
perangkat yang lain”. Kabel jaringan berfungsi sebagai penghubung node didalam
jaringan. Kabel UTP (Unshilded Twisted Pair) merupakan kabel penghubung
yang biasa digunakan di jaringan bertopologi star.
Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit menjadi 4
pasang. Keempat pasang tersebut adalah pasangan kabel warna hijau dengan putih
lease hijau, pasangan kabel warna orange dengan putih lease orange, pasangan
kabel warna biru dengan putih lease biru, dan pasangan kabel warna coklat
dengan putih lease coklat.
Sumber : http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-kabel-utp-dan-fungsinya-secara-
lengkap.html
Gambar II.9
Kabel UTP
17
a. Kabel straight
kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang
sama pada ujungnya. digunakan untuk koneksi antar perangkat yang berbeda jenis
seperti antara komputer ke switch, komputer ke hub/bridge, router ke switch,
menggunakan T-568A dan T-568B kombinasi warnanya dapat d lihat pada
gambar di bawah ini.
Sumber : http://www.cintateknologi.com/2015/03/kode-warna-kabel-straight-dan-cross.html
Gambar II.10
Kabel Straight
Penggunaan kabel staright :
1. menghubungkan komputer ke port biasa di switch.
2. Menghubungan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
3. Menghubungan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL
4. Menghubungkan port LAN router ke port uplink di switch.
5. Menghubungkan 2 hub/switch dengan salah satu hub/switch
menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.
Berikut adalah daftar pemasangan kabel straight dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
18
Tabel II.1
Pemasangan Kabel Straight
Ujung A Ujung B
Putih Orange 1 Putih Orange
Orange 2 Orange
Putih Hijau 3 Putih Hijau
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Hijau
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Sumber : Heriadi (2012:192)
b. Kabel Cross
Digunakan untuk koneksi peer to peer antara perangkat yang sejenis seperti
komputer ke komputer , switch ke switch, router ke router. Biasa menggunakan
T-568A dan T-568B kombinasi warnanya bisa di lihat pada gambar dibawah ini.
Sumber : http://www.anaktkj.net/2015/12/susunan-paling-benar-kabel-utp-straight.html
Gambar II.11
Kabel Cross
Berikut ini adalah urutan kabel cross yang digunakan untuk koneksi
dengan suatu device atau perangkat yang sama.
19
Tabel II.2
Pemasangan Kabel Cross
Ujung A Ujung B
Putih Orange 1 Putih Hujau
Orange 2 Hijau
Putih Hijau 3 Putih Orange
Biru 4 Biru
Putih Biru 5 Putih Biru
Hijau 6 Orange
Putih Coklat 7 Putih Coklat
Coklat 8 Coklat
Sumber : Heriadi (2012:192)
2.3.2. Kartu Jaringan
Madcoms (2010:8) mengemukakan bahwa “Kartu Jaringan merupakan
perngkat yang dipasang pada sebuah PC yang berfungsi untuk dapat
berkomunikasi dengan komputer lain melalui jaringan LAN (Local Area
Network)”. Setiap kartu jaringan memiliki MAC Address (Medium Access
Control) yang bersifat unik, yang berarti tidak ada 2 kartu jaringan yang memiliki
MAC Address yang sama.
Sumber : http://www.gatlingkom.com/2016/06/pengertian-fungsi-dan-macam-macam-lan.html
Gambar II.12
Network Interface Card (NIC)
20
NIC umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan kedalam sebuah slot
dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI,
bus EISA, bus MCA, ayau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang
ditancapkan kedalam motherbuard, NIC fisik juga dapat berupa kartu dengan bus
USB, PCMCIA, bus serial, bus paralel atau Express Card, sehingga menngkatkan
mobilitas.
Tugas NIC adalah untuk mengubah data paralel dalam bus komputer
menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.
Kompuetr dapat berkomunikasi dengan NIC menggunakan beberapa metode yaitu
I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access (DMA) atau memori yang
digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel yang akan dikirimkan kepada
kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu sebelum
dipaketkan menjadi beberapa frame yang berbeda-beda sebelum akhirnya dapat
ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini akan
menambahakan header dan trailer terhadap data yang hendak dikirimkan yang
mengandung alamat, mensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan.
2.3.3. Switch
Madcoms (2010:9) mengemukakan bahwa “ Switch merupakan pernagkat
jaringan yang bekerja pada OSI layer 2 (Data Link Layer)”. Switch berfungsi
hampir sama dengan Hub. Switch mengenal MAC Address yang di gunakan untuk
memilah data mana yang harus ditransmisikan. Switch menampung daftar MAC
Address yang dihubungkan dengan prot-port yang digunakan untuk membentuk
kemana harus mengirim paket data, sehingga akan mengurangi traffic pada
jaringan.
21
Sumber : http://www.patartambunan.com/mengganti-switch-yang-rusak-di-jaringan-komputer/
Gambar II.13
Switch
Switch menggunakan transmisi Full Duplex dimana memiliki jalur antara
receive dan transmit data yang terpisa. Walaupun collision masih mungkin
terjadi, tetapi sudah diminimalisir.
2.3.4. Router
Athailah (2013:2) mengemukakan bahwa “ router adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengatur rute sinyal atau data yang ada di jaringan komputer
sehingga dapat diarahkan menuju ke rute tertentu yang telah diatur sebelumnya
dan menghasilkan suatu hubungan antar jaringan. Router akan mencari jalur
terbaik untuk mengirim sebuah pesan yang berdasrkan atas alamat tujuan dan
alamat asal router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan
jaringan lokalnya, mengetahui alamat bridge dan router lainya. Router juga dapat
mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan
bisa menarik data sisi lain yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih/clean.
Sumber : http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=131
Gambar II.14
Router
22
Jika sebuah perusahan mempuyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke
internet, maka mereka sebaiknya membeli router, mangapa?
Karena kemampuan yang dimiliki router, diantaranya.
1. Router dapat menerjemahkan informasi di antara LAN anda dan internet.
2. Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengkirimkan data melewati internet.
3. Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang di
antara dua protokol.
4. Dapat mengatur aliran data diantara topologi jaringan linear bus dan
bintang.
5. Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel coxial atau
kabel twisted pair.
2.3.5. Access Piont
Wahana Komputer (2010:18) menyatakan bahwa “ Wireless Access Point
(WAP) adalah sebuah piranti yang memungkinkan piranti wireless berkomunikasi
untuk berhubungan ke jaringan wireless menggunakan Wifi”. WAP ini biasanya
terhubung ke router dan bisa merelay data antara piranti wireless seperti komputer
dan printer, ke piranti wired di jaringan.
Sumber : http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-wireless-access-point-fungsi-access-point-
penerapan-access-point/
Gambar II.15
Access Point
23
2.3.6. Modem
Zaki (2012:43) berpendapat bawa “Modem (Modulator Demodulator)
merupakan perangkat yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi
digital dan begitupun sebaliknya”. Modem digunakan untuk menghubungkan
jaringan komputer dengan internet.
Sumber : http://www.mandalamaya.com/pengertian-modem/
Gambar II.16
Modem
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Perangkat lunak atau software jaringan komputer umumnya berkaitan
dengan sistem operasi yang digunakan oleh komputer server dan client. Terdapat
bayak sekali jenis sistem operasi client windows 7 dan Debian server yang akan
dijadikan sebagai server.
1. Windows 7
Windows 7 dikembangkan oleh Microsoft sebagai penyempurna produk
sebelumnya yaitu windows vista. Wondows yang diluncurkan pada tanggal 22
oktober 2009 dan memiliki beberapa versi diantaranya: starter, home, basic, home
premium, enterprise, professional, ultimate.
24
Sumber : http://www.lenovo.com/windows7/europe/
Gambar II.17
Windows 7
Kelebihan :
a. Dapat diakses lebih cepat ke semua program yang digunakan
b. Kopabilitas yang lebih baik
c. Berbagi file dan printer diantara beberapa PC
d. Menjaga PC agar lebih terlindungi dengan hanya sedikit gangguan
e. Mengelola perangkat dengan lebih mudah dan aman
f. Milti-task menjadi lebih mudah
g. Menjelajahi web menjadi lebih mudah
h. Menjalankan program sekaligus dengan performa yang lebih baik pada PC
64bit.
i. Membantu menjaga data pribadi dan aman
j. Mampu menjalankan berbagai produktifitas Windows XP
Kekurangan:
a. Beberapa aplikasi belumbisa beroperasi di Windows 7
b. Bug pada Windows player 12
c. Ada hardware yang bisa langsung dikenali vista tetapi tidak di windows 7.
25
2. Debian
Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh
banyak programer sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek
Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang
dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux,
sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang
menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer
dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti
Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan
distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia.
2.5. TCP/IP dan Subnetting
2.5.1. TCP/IP (Transport Control Protocol/ Internet Protocol)
Sopandi (2008:50) mengemukakan bahwa “TCP/IP (Transport Control
Protocol/ Internet Protocol) adalah salah satu jenis protokol yang memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu
network (jaringan)”. Dalam sebuah komunikasi dua buah network device atau
lebih, diperlukan sebuah standar yang saling dimengerti antara satu dengan yang
lainnya, dalam sebuah jaringan istilah ini disebut dengan protokol.
TCP/IP sebenarnya mengacu pada sekumpulan set protokol yang terdiri dua
protokol utama yaitu: Transmission Control Protocol dan Internet Protocol.
TCP/IP memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer yang memiliki
perbedaan karekteristik dari segi hadrware maupun software. Model TCP/IP
mengikuti model konsep empat layer yang dikenal sebagai Departement of
26
Defense/DoD, dengan tujuan membangun jaringan yang dapat bertahan pada
segala kondisi. Kemajuan TCP/IP dijadikan model dasar yang terus digunakan
dan menjadi sebuah standar, seperti internet yang dibangun dengan model dasar
TCP/IP, protokol TCP/IP memiliki referensi yang terdiri dari empat layer yaitu:
Application Layer, Transport Layer, Internet Layer, dan Network Access Layer.
TCP (Transmission Control Protocol) melakukan transmisi data
persegmen, artinya paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai dalam jumlah
degan besaran paket, kemudian dikirim satu persatu higga selesai. Agar
penerimaan data sampai dengan baik, maka pada setiap paket pengiriman, TCP
akan menyertakan nomor seri (squence number). Komputer mitra yang menerima
paket tersebut harus mengirim balik sebuah sinyal AC Knowlage dalam satu
periode yang ditentukan bila pada waktunya sang mitra belum juga memberikan
ACK, maka akan terjadi “time out” yang menandakan pengiriman paket gagal dan
harus diulang kembali. Model protokol TCP disebut sebagai connection oriented
protocol. TCP PORT merupakan pintu masuk datagram dan paket data. Port data
dibuat mulai dari 0 sampai dengan 65.536. Port 0 sampai 1024 disediakan untuk
layanan standar seperti FTP, telnet, Mail, Web dan lainnya. Port ini lebih dikenal
degan nama well known port.
Internet protocol menggunakan IP addreess sebagai identitas. Pengiriman
data akan dibungkus dalam paket dengan label beripa IP address pengirim dan IP
address penerima. Apabila IP address yang sesuai, maka datagram tersebut akan
diambil dan disalurkan ke TCP melalui port dimana aplikasi menunggunya. IP
address terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
27
1. Network ID (identitas jaringan)
2. Host ID (identitas komputer)
Penulisan IP address terbagi menjadi atas 4 angka, yang masing-masing
mempunyai nilai maksimum 255 (maksimum dari 8 bit).
IP Address 255.255.255
IP address terbagi menjadi beberapa kelas IP, yaitu kelas A, kelas B, kelas
C, kelas D, dan kelas E. penjelasan tentang kelas IP seperti di bawah ini:
1) Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
(n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama : 0
Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)
Oktet Pertama : 0 – 127
Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah Network : 126
Jumlah IP address: 16.777.214
IP kelas A untuk network sedikit dengan host yang sangat banyak
2) Kelas B
Format : 10nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
(n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama : 10
Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)
Oktet Pertama : 128 - 191
28
Range IP Address: 128.0.xxx.xxx – 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384
Jumlah IP address: 65.534
Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang dua bit pertama selalu diset
10. IP kelas B dapat menampung sekitar 65.000 host.
3) Kelas C
Format : 110nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
(n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)
Oktet Pertama : 192 - 223
Range IP Address : 192.0.0.xxx – 255.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152
Jumlah IP address: 254
Host ID adalah 8 bit terakhir, dengan IP kelas C dapat dibetuk sekitar 2 juta
network yang masing-masing networknya memiliki 254 host.
4) Kelas D
Format : 1110xxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Bit Pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : IP kelas D adalah ruang alamat multicast
29
Kelas ini digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama 110, dan bit-
bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP
address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.
5) Kelas E
Format : 1111rrrr.rrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
Bit Pertama : 1111
Bit multicast : 28 bit
Byte inisial : 248-255
IP address kelas E adalah ruang yang dicadangkan untuk keperluan
eksperimental.
TCP/IP dipakai karena bersifat fleksibel dan mudah digunakan. TCP/IP
terdiri dari beberapa lapisan protokol. Dalam penerapannya, TCP/IP
menggunakan protokol sampai dengan 4 level fungsi layer dalam arsitektur
protokol, yaitu seperti dibawah ini:
Sumber : http://www.pearsonitcertification.com/articles/article.aspx?p=1829351
Gambar 2.18
Lapisan Layer TCP/IP
Jika satu protokol manarima data dari protokol lain di layer atasnya, maka
akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut, informasi ini
memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut, informasi ini
memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini
diteruskan lagi ke protokol pada layer dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi
30
jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer
dibawahnya. Jika data dinaggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan
tersebut untuk kemudian meneruskan dat itu ke protokol lain yang berada pada
layer diatasnya.
2.5.2. Subnetting
Sofana (2013:117) mengemukakan bahwa “Subnetting merupakan proses
membagi atau memecahkan sebuah network menjadi beberapa network yang lebih
kecil (subnet)”. Sementara subnetmask digunakan untuk menetukan batas network
ID dalam suatu subnet. Tinjauan dalam melakukan subnetting adalah:
1. membagi satu kelas network atas sejumlah subnet dengan membagi satu kelas
jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2. Menempatkan suatu host apakah berada dalam suatu jaringan atau tidak
3. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
4. Penggunaan Ip address lebih efisien.
Tabel II.3
Subnetmask untuk tiap kelas IP address
IP Address Bit Subnetmask Subnet Desimal
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
Sumber: Pratama (2015:406)
Perhitungan subnetting meliputi 5 hal, yaitu subnetmask baru hasil
subnetting, jumlah subnet yang terbentuk, jumlah host tiap subnet, range alamat
host tiap subnet, dan alamat broadcast tiap subnet. Subnetting dapat diterapkan
pada IP Classfull ataupun Clasless menggunakan notasi CIDR (Clasless Inter
31
Domain Routing). CIDR biasanya ditulis dengan tanda “/” setelah IP address,
kemudian diikuti dengan informasi jumlah bits yang dialokasikan sebagai network
ID, contoh 192.168.1.0/24 dimana /24 artinya sebanyak 24 bit (dari kiri)
merupakan network ID. Sehingga, sisa bit yang dapat digunakan untuk membuat
host sebanyak 8 bit, yakni 32 – 24 = 8. Subnetmask dalam bentuk binernya adalah
11111111.11111111.11111111.00000000 dan subnetmask dalam desimalnya
adalah 255.255.255.0.
Tabel II.4
Tabel Subnetmask dan Nilai CIDR
Subnetmask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.248.0 /21
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30 Sumber: Pratama (2015:407)
32
Contoh untuk menghitung subnetting IP kelas C, misalkan IP address
adalah 192.168.1.0/27 maka hitunglah subnetmask, jumlah host, IP network dan
IP broadcast dari IP address tersebut. Cara perhitungannya sebagai berikut:
1) Jumlah subnet =2x dimana “x” adalah banyaknya biner 1 pada oktet
terakhir subnetmask. Jadi jumlah subnet adalah 22
= 4 subnet.
2) Menghitung jumlah blok subnet dengan menggunakan 2y, dimana
“y” adalah jumlah biner 0 pada subnetmask, jadi jumlah blok
subnetnya adalah 26 = 64.
3) Setelah mendapatkan subnetnya kita bisa mengetahui host ID
dengan mengguakan rumus (2n-2) dalam rumus dikurangi dengan 2
karena 2 IP digunakan untuk network ID dan Broadcast ID. Jadi
jumlah host yang tersedia dalam satu subnet adalah 26
– 2 = 62
host.
4) Rumus untuk subnetmask adalah 256 – 64 = 192
Bentuk desimal subnetmask adalah 255.255.255.192
Bentuk biner subnetmask adalah
11111111.11111111.11111111.11000000
5) Maka hasil dari perhitungan tersebut adalah sebagai berikut
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
33
2.5 Sistem Kemanan Jaringan
Pentingnya sebuah perlindungan informasi yang ada pada komputer, maka
orang telah mengembangkan berbagai teknik utuk melindungi komputernya dari
berbagai seangan dengan cara enkripsi data, pengembangan otentikasi, biometri
dan sebagainya.
Pratama (2015:699) mengemukakan bahwa “ firewall adalah gabungan
antara peragkat keras komputer dan perangkat lunak komputer yang diujukan
untuk mengatur dan mengawasi lalu lintas paket data di dalam jaringan
komputer”. Sebuah firewall dapat berupa komputer biasa yang telah
dikonfigurasikan menggunakan software tertentu, bisa juga hardware atau device
khusus. Sekurang-kurangnya firewall memiliki dua buah interface, salah satu
interface dihubungkan dengan jaringan private (yang akan dilindungi, biasanya
LAN) sedangkan interface yang lain dihubungkan dengan jaringan public
(biasanya internet).