bab ii kajian pustaka a. peran, tugas, fungsi guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/bab ii.pdf · a....

21
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani dan Mustofa (2013 :173), yaitu menunjukkan pribadi-pribadi yang mulia kepada peserta didik karena dengan pertunjukkan pribadi-pribadi itulah karakter, sikap, moral, dan akhlak peserta didik dapat terwujud. Peran guru juga dinyatakan oleh Sutirna (2013 :77) adalah keseluruhan perilaku yang harus dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Berikut ini penjelasan dari UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen yaitu, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada penddidikan usia dini jlaur pendidikan formal , pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa peran guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevalusai peserta didik. Selain itu, guru juga berperan sebagai pendidik profesional dalam menunjukkan pribadi-pribadi mulia kepada peserta didik sehingga memiliki karakter, sikap, moral dan akhlak yang dapat berkembang dan tumbuh dengan baik. Di dalam kehidupan masyarakat, peran guru juga sangat dibutuhkan untuk memberikan kemajuan dalam pola hidup manusia. Secara tidak langsung peran guru memiliki pengaruh yang besar terhadap murid- muridnya, sehingga baik tidaknya ditentukan oleh guru. 8

Upload: others

Post on 11-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar

Pengertian peran guru menurut Jasmani dan Mustofa (2013 :173), yaitu

menunjukkan pribadi-pribadi yang mulia kepada peserta didik karena dengan

pertunjukkan pribadi-pribadi itulah karakter, sikap, moral, dan akhlak peserta didik

dapat terwujud. Peran guru juga dinyatakan oleh Sutirna (2013 :77) adalah

keseluruhan perilaku yang harus dilakukan seseorang dalam melaksanakan

tugasnya. Berikut ini penjelasan dari UU nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan

dosen yaitu, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada penddidikan usia dini jlaur pendidikan formal , pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan

bahwa peran guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevalusai peserta didik. Selain itu, guru juga berperan

sebagai pendidik profesional dalam menunjukkan pribadi-pribadi mulia kepada

peserta didik sehingga memiliki karakter, sikap, moral dan akhlak yang dapat

berkembang dan tumbuh dengan baik. Di dalam kehidupan masyarakat, peran guru

juga sangat dibutuhkan untuk memberikan kemajuan dalam pola hidup manusia.

Secara tidak langsung peran guru memiliki pengaruh yang besar terhadap murid-

muridnya, sehingga baik tidaknya ditentukan oleh guru.

8

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

9

1. Peran Guru Kelas Sebagai Konselor di Sekolah Dasar

Guru kelas dipandang lebih memahami perkembangan peserta didiknya. Hal

itu karena guru kelas sebagai pembimbing dan pengasuh utama yang setiap hari

berada bersama peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru kelas di

sekolah dasar dituntut untuk memiliki kemampuan dalam mengimplementasikan

layanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik di kelas yang menjadi

tanggungjawabnya.

Guru kelas selain mengajar adalah memberikan pelayanan bimbingan dan

konseling kepada seluru peserta didiknya di kelas. Guru kelas mempunyai peranan

yang luas baik di sekolah, di keluarga, maupun di masyarakt. Guru kelas merupakan

faktor utama dalam keseluruhan proses pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya

sebagai pendidik, guru kelas memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau

harus dilaksanakan sebagai seorang guru.

Prayitno (1997:39-40) menjelaskan peranan guru mata pelajaran sebagai

pembimbing yang dilakukan di sekolah sebagai berikut :

(1)Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

siswa, (2) Membantu konselor mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan

layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa

tersebut, (3) Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan

konseling kepada guru BK, (4) Menerima alih tangan siswa dari guru BK yang

memerlukan pelayanan pengajar/latihan khusus, (5) Memberikan kesempatan dan

kemudahan kepada siswa yang memerlukanlayanan/kegiatan bimbingan danm

konseling mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu, (6)

Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

10

kasus, (7) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka

penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

Syamsu ( 2016 : 255) berpendapat bahwa peranan utama konselor adalah

membantu atau memfasilitasi klien agar aktif dan komitmen dalam proses

perubahan dirinya. Secara rinci peranan konselor itu adalah (1) sebagai fasilitator

perubahan dalam membantu klien mengakses sumber daya dan kekuatan yang

dimilkinya; (2) sebagai pendorong, penantang, pengembang harapan-harapan untuk

berubah,; (3) sebagai pembangun kerjasama dengan klien dalam menetukan solusi

masalah, dah (4) sebagai pemberi kesempatan atau ( peluang) kepada klien untuk

menjasdi ahli dalam mengembangkan dirinya atau mengatasi masalah

kehidupannya. (Syamsu, 2016 : 255)

2. Fungsi Guru Kelas Sebagai Konselor di Sekolah Dasar

Daoed Joesoep, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1978-1983

mengemukakan tiga misi atau fungsi guru,yaitu fungsi profesional, fungsi

kemanusiaan, dan fungsi civic mission. Fungsi profesional berarti meneruskan ilmu

atau keterampilan atau pengalaman yang dimilikinnya atau dipelajarinya kepada

peserta didiknya, fungsi kemanusiaan dalam arti berusaha mengembangkan atau

membina segala potensi bakat atau pembawaan yang ada pada diri anak serta

membentuk wajah ilahi dalam dirinya. Fungsi civic mission berarti guru wajib

menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang baik, yaitu berjiwa

patriotisme, mempunyai semangat kebangsaan nasional, dan disiplin atau taat

terhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku atas dasar Pancasila

dan UUD RI 1945.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

11

Berkaitan dengan fungsi konselor sekolah, Konsorsium Ilmu

Pendidikan (1990) dalam Naskah Akademik tentang Jabatan

Fungsional Koselor Sekolah, mengungkapkan sebanyak enam belas

tugas fungsional konselor sekolah, yang disebutnya sebagai tugas pokok. Fungsi-

fungsi yang dimaksud, adalah :

(a) Menyusun program BK; (b) Mengorganisasikan pelaksanaan program BK;

(c) Memasyarakatkan program BK; (d) Melaksanakan program orientasi bagi siswa

baru; (e) Mengungkapkan masalah siswa; (f) Menyusun dan mengembangkan

himpunan data; (g) Menyelenggarakan layanan penempatan siswa; (h)

Menyelenggarakan bimbingan karir; (i) Menyelenggarakan bentukbentuk pelayanan

klien, yaitu konseling dan bimbingan/konseling kelompok; (j) Menyelenggarakan

bimbingan kelompok belajar; (k) Membantu guru dalam diagnosis kesulitan belajar,

pengajaranperbaikan, program pengayaan, dan kegiatan ko/ekstra kurikuler; (l)

Menyelenggarakan konsultasi dengan orangtua; (m) Mengusahakan perubahan

lingkungan klien; (n) Menyelenggarakan konpenrensi kasus; (o) Menerima dan

memberikan alih-tangan; dan (p) Mengadakan hubungan masyarakat.(Supriatna , 9)

Di dalam mendeskripsikan fungsi konselor sekolah para ahli

menempuh jalan yang berlain-lainan; sesuai dengan latar belakang landasan

filsafiah dan teoretis masing-masing. Namun, pada dasarnya mereka ingin mencapai

tujuan yang sama, melalui sudut pandang dan cara yang berbeda. Para pakar yang

berpandangan fenomenologis (Boy dan Pine,1968) merinci tugas-tugas konselor

sekolah dikaitkan dengan fungsi-fungsi spesialis bimbingan dan konseling

profesional dalam bidang pendidikan, yakni fungsi-fungsi:

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

12

Fungsi yang pertama, meliputi tugas-tugas administratif, seperti merancang,

merencanakan dan memandu karyawisata siswa dalam kaitannya dengan informasi

jabatan/karir, pembuatan laporan kepada orang tua siswa, dan sebagainya.

Kemudian, tugas-tugas pengajaran, tutorial, pengawasan dan pengajaran remedial;

disiplin siswa; tugas-tugas klerikal; mencek kehadiran siswa; dan merancang

program akademik atau merancang jadwal sekolah.

Fungsi yang kedua, mecakup: penyediaan informasi bagi siswa yang berkaitan

dengan kebutuhan mereka akan pendidikan, jabatan, dan data sosial-pribadi;

bantuan dalam penyelenggaraan layanan testing untuk mengungkap minat,

kemampuan, prestasi belajar dan penyesuaian diri siswa; bantuan penempatan dan

pengelompokan siswa di dalam situasi belajar yang menguntungkan secara

maksimal; konsultasi sekolah serta penyelenggaraan layanan kemasyarakatan bagi

siswa; menyediakan program-program pelatihan dalam jabatan bagi para guru,

administrator, dan personal lain mengenai filsafat dan teknik-teknik bimbingan;

memperkenalkan siswa kepada layanan bimbingan sebagai program yang

berkesinambungan; dan memandu penelitian untuk mengukur keefektifan layanan

bimbingan.

Fungsi yang ketiga, meliputi: penyediaan layanan informasional sebagai

bagian dari hubungan konseling manakala diminta oleh klien; penyediaan layanan

testing sebagai bagian hubungan konseling; mamandu penelitian yang dirancang

untuk mengukur keefektifan konseling; dan memandu suatu program pengenalan

konseling yang berkesinambungan.

Fungsi yang keempat, konselor melakukan konseling yang profesional dengan

individu atau kelompok siswa, yang memiliki permasalahan kesulitan belajar;

menyediakan atau menciptakan suasana yang memungkinkan siswa dapat

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

13

menanggulangi permasalahannya secara terbuka dan efektif; dengan begitu

kemampuan mereka berkembang ke arah keberhasilan program pengajaran.

(Supriatna, 3-4)

3. Tugas Guru Kelas Sebagai Konselor di Sekolah Dasar

Permenpan Nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka

kreditnya pada bab VII pasal 13 ayat 1(i) menyatakan bahwa, selain tugas utama

mengajar, tugas guru ditambah dengan melaksanakan bimbingan dan konseling

dikelas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas tersebut meliputi menyusun

program bimbingan, melaksakana program bimbingan, mengvaluasi pelaksanaan

bimbingan, mengalanisis hasil pelaksanaan bimbingan, dan tindak lanjut dalm

program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.

Tugas guru kelas dalam layanan bimbingan dan konseling menurut Kartadinata

dkk dan Syamsu Yusuf dalam Irham dan Ardy Wiyana (2014: 136-8) yaitu sebagai

berikut : Guru Kelas, yaitu sebagai wali kelas dan pembimbing utama bagi peserta

didik. Tugas seorang guru kelas dalam layanan bimbingan dan konseling salah

satunya adalah menginfokan kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran

tentang peserta didik yang memerlukan perhatian khusus. Kemudian, guru kelas

mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk program dan penilaian bimbingan

dan konseling.

Guru kelas melakukan kerja sama dengan guru mata pelajaran dalam

mengidentifikasi peserta didik yang memerlukan bimbingan dan konseling.

Selanjutnya guru kelas merencanakan program bimbingan, termasuk rencana

mengidentifikasi peserta didik (anak berbakat, anak bermasalah, dan sebagainya).

Guru kelas melakukan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan cara

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

14

mengintegrasikan layanan tersebut dalam materi kegiatan pembelajaran di masing-

masing mata pelajaran

Yusuf (2001:279) mengatakan Tugas guru kelas sebagai konselor sebagai

berikut : (a) Mengumpulkan data tentang siswa, (b) Menyelenggarakan bimbingan

kelompok, (c) Menyelenggrakan konseling (d) Meneliti kemajuan dan

perkembangan siswa (akademis sosail, fisik, pribadi), (e) Mengawasi kegiatan

siswa sehari-hari (f) Mengobservas kegiatan siswa dirumah, (g) Mengadakan

kegiatan orientasi, (h) Memberikan penerangan, (i) Mengatur dan mempatkan

siswa, (j) Mengawasi hubungan sosail seseorang siswa dengan individu lainnya,

dilihat dari berbagai segi seperti frekuensi pergaulan, intensitas pergaulan, dan

popularitas pergaulan, (k) Bekerjasama dengan konsleor sekolah dlam membuat

sosiometri dan sosiogram, (l) Bekerjasama dengan konselor sekolah dalam

mengadakan pemeriksaan psikolgis oleh tim-tim ahli dari masing-masing bidang,

(m) Mengidentifikasi siswa yang memerlukan bantuan, (n) Ikut serta atau

menyelenggarakan sendiri pertemuan kasus (case conference), (o) Turut serta aktif

dalam membantu melaksanakan kegiatan program bimbingan konseling, (p)

Memberikan informasi tentang siswa kepada staf bimbingan dan konsleing, (q)

Memberikan pelayanan instruksional (pengajaran), (r) Berpartisipasi dalam studi

kasus, (s) Memberikan informasi keoada siswa, (t) Meneliti kesulitan dan kemajuan

siswa, (u) Menilai hasil kemajuan belajar siswa, (x) Mengadakan hubungan dengan

orangtua siswa.

B. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling dijalankan di sekolah dalam rangka menunjang

keberhasilan program pendidikan. Bimbingan dan konseling merupakan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

15

terjemahan dari istilah “Guidance and Counceling” dalam bahasa Inggris. Sesuai

dengan istilahnya, maka bimbingan dan konseling dapat diartikan secara umum

sebagai suatu bentuk bantuan kepada individu.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas, dalam uraian berikut

pengertian bimbingan dan konseling diuraikan secara terpisah. (Pranoto 2015:11)

a. Makna Bimbingan

Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance (Bahasa

Inggris), yang diterjemahkan dengan arti bantuan atau tuntunan dan ada juga

yang menterjemahkan dengan arti pertolongan . Bimbingan merupakan

proses pemberian bantuan yang ditujukan kepada individu atau siswa atau

sekelompok siswa yang bersangkutan dapat mengenali dirinya sendiri, baik

kemampuan yang ia miliki serta kelemahan-kelemahannya agar selanjutnya

dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung jawab dalam

menentekun jalan hidupnya, mampu memecahkan sendiri kesulitang

dhadapi serta dapat memahami lingkungan untuk dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungannya secara tepat dan akhirnya dapat memperoleh

kebahagian hidup. (Mu’amanah 2009 : 54)

b. Makna Konseling

Konseling merupakan terjemahan dari kata Counselling (Bahasa

Inggris) yang memiliki beberapa arti, yaitu nasehat ( to obtain counsel) ,

anjuran (to give counsel) dan pembicaraan ( to take counsel) . Konseling

juga merupakan salah satu teknik dalam bimbingan. Konseling merupakan

inti dalam bimbingan. Ada yang mrnyatakan bahwa konseling merupakan

jantungnya bimbingan. Sebaga kegiatan inti atau jantungnya bimbingan,

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

16

praktik bimbingan bisa dianggap belum ada apabila tidak dilakukan

konseling. (Mu’amanah , 2009: 55)

Istilah konseling juga diterjemahkan menjadi penyuluhan, karena

penyuluhan berasalh dari kata suluh,yang memiliki arti obor atau

penerangan sehingga konseling diartikan penyuluhan, yang berarti

memberikan penerangan kepada orang yang belum tahu tentang sesuatu

yang belum ia ketahui agar menjadi tahu. Jika diartikan berdasarkan bahasa

arab, suluh maka akan berarti meluruskan sesuatu yang salah. Barang kali

makna ini lebih tepat untuk mengartikan konseling sebagai kegiatan untuk

meluruskan perilaku yang salah atau kurag sesuai (Mu’amanah , 2009: 55)

Dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah suatu upaya bantuan yang

dilakukan dengan tatap muka (face to face) dan empat mata melalui wawancara

atau suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan tatap muka (face to face) atau

empat mata, yang dilakukan konselor dan konseli baik secara individu atau

kelompok guna mengatasi masalah yang muncul disekolah dan memperoleh

konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada

saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang. Dengan melihat makna dari

konseling, maka konseling merupakan salahsatu teknik dalam memberikan

bimbingan sehingga setiap konseling pasti merpakan bimbingan , namun bimbingan

tidak harus berupa konseling.

Makna dari bimbingan dan konseling dari beberapa pendapat diatas adalah

upaya dalam memberikan pelayanan bantuan kepada peserta didik agar mampu

mandiri dan berkembanga secara optimal. Pemberian bantuan kepada peserta didik

ini dipandnag penting agar mereka dapat memilih, mempersiapkan dirim

memegang tanggungjawab, dan menapatkan hal yang berharg dari keputuan yan

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

17

diambilnya. Dengan demikian, bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian

batuan kepada peserta didik agar dapat memahami dirinya sehingga sanggup untuk

mengarahkan dirin dan bertindak dengan baik.

2. Tujuan bimbingan dan konseling

Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling agar konseli peserta didik dapat

merencanakan kegiatan penyelesaian studi (1) perkembangan karir serta kehidupan

dimasa yang akan datang, (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang

dimilikinya seoptimal mungkin, (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan

pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, (4) mengatasi

hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan

pendidikan masyarakat. Maupun lingkungan kerja. (Sutirna, 2012 : 18)

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka harus mendapatkan kesempatan

untuk : (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas-tugas

perkembangan, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada

dilingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta

rencana pencapaian tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan

sendiri, (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan

lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dan tuntutan dari

lingkungannya, dan (7) mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang

dimilikinya secara optimal. . (Sutirna, 2012 : 18)

Merujuk kepada perkembangan individu yang dibimbing , maka tujuan

bimbingan dan konseling adalah agar tercapai perkembangan yang optimal pada

individu yang dibimbing. Dengan perkataan lain agar individu (siswa) dapat

mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan potensi atau kapasitasnya

dan agar individu dapat berkembang sesuai lingkungannya.Optimalisiasi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

18

pencapaian tujuan bimbingan dan konseling pada setiap individu tentu berbeda

sesuai tingkatan perkembangannya. Apabila yang dibimbing adalah murid sekolah

dasar (SD/MI), di mana mereka sedang dalam proses perkembangan dari usia

SD/MI ke usia SMP/MTs atau usia anak-anak ke usia remaja, tentu optimalisasi

pencapaian tingkat perkembangannya sesuai dengan usia sekolah dasar. (Tohirin,

2007:35)

Individu yang sedang dalam proses perkembangan apalagi ia adalah seseorang

siswa, tentu banyak masalah yang dihadapinya baik masalah pribadi, sosial,

maupun akademik dan masalah-masalah lainnya. Kenyataannya bahwa tidak semua

individu (siswa) mampu melihat dan mampu menyelesaikan sendiri masalah yang

dihadapinya serta tidak mampu menyesuaikan diri secara tidak efektisf terhadap

lingkungannya. Bahkan adakalanya individu tidak mampu tidak mampu menerima

dirinya sendiri. Merujuk kepada masalah yang dihadapi individu (siswa), maka

tujuan bimbingan dan konseling adalah agar individu yang dibimbing memiliki

kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan mampu atau

cakap memecahkan sendiri masalahnya yang dihadapinya serta mampu

menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkungannya. (Tohirin, 2007:35) Adapun

keberadaan bimbingan dan konseling di Indonesia merupakan bagian dari

kurikulum. Artinya, bahwa bimbingan diselenggarakan karena amanat kurikulum.

Meskipun demikian kebutuhan akan bimbimbingan di sekolah semakain hari

semakin dirasakan pentingnya. Adapun faktor-faktor yang mendorong

diselenggarakannya layanan bimbingan di sekolah yaitu sekolah sebagai lembaga

penddikan formal bertujuan membentuk manusia yang memiliki pribadi yang bulat,

tidak saja menekankan pada perkembangan intelektual, melainkan juga

memperhatikan perkembangan sikap, nilai budaya, keterampilan, dan rohaniah.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

19

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya disekolah memiliki

beberapa fungsi seperti yang disebutkan oleh Torihin (2007:39) yaitu (1) fungsi

pencegahan (preventif), (2) pemahaman, (3) pengentasan, (4) pemeliharaan, (5)

penyaluran, (6) penyesuaian, (7) pengembangan, (8) perbaikan, (9) advokasi

a. Fungsi pencegahan

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk

mencegah timbulnya masalah pada diri siswa sehingga mereka terhindar dari

berbagai masalah., guna usaha sebagai pencegahan terhadap timbulnya masalh.

Fungsi Pemahaman

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam

rangka memberikan pemahaman tentang diri klien atau siswa beserta

permasalahannya dan juga lingkungannya oleh klien itu sendiri dan oleh pihak-

pihak yang membantunya (pembimbing)

b. Fungsi Pengentasan

Siswa yang mengalami masalah atau berada dalam suatu kondisi yang tidak

mengenakkan sehingga perlu diangkatkan atau dikeluarkan dari kondisi atau

keadaan tersebut. Oleh sebab itu, masalah yang ia hadapi harus dientaskan atau

diangkat dari keadaan yang tidak disukainya. Upaya yang dilakukan untuk

mengatasi permasalahan melalui pelayanan bimbingan dan konseling pada

hakikatnya merupakan upaya pengentasan.

c. Fungsi Pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik (positif)

yang ada pada diri individu (siswa), baik hal itu merupakan pembawaan maupun

hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini. Inttelegensi yang tinggi,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

20

bakat yang istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif,

sikap dan kebiasaan yang telah terbina dalam bertindak dan bertingkah laku sehari-

hari, cita- cita yang tinggi dan cukup realistik, kesehatan dan kebugaran jasmani,

hubungan sosial yang harmonis dan dinami, dan berbagai aspek positif lainnya

termasuk akhlak yang baik dari individu perlu dipertahankan atau dipelihara.

Bahkan lingkungan yang baik pun baik lingkungan fisik, sosial dan budaya, perlu

dipelihara sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk kepentingan individu (siswa).

d. Fungsi Penyaluran

Melalui fungi ini pelayan bimbingan dan konseling berupaya mengenali

masing-masing siswa secara perorangan, selanjutnya memberikan bantuan

menyalurkan ke arah kegiatan atau program yang dapat menunjang tercapainya

perkembangan yang optimal. Bentuk kegiatan bimbingan dan kondeling fungsi ini

adalah : (1) pemilihan sekolah lanjutan, (2) memperoleh jurusan yang tepat, (3)

penyusunan program belajar, (4) pengembangan bakat dan minat, (5) perencanaan

karir.

e. Fungsi Penyesuaian

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu terciptanya

penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Dengan perkataan lain, melalui

fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa memperoleh

penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya, terutama lingkungan sekolah.

f. Fungsi Pengembangan

Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada para

siswa dalam mengembangkan keseluruhan potensinya secara lebih terarah. Dengan

kata lain, pelayanan bimbingan dan konseling membantu para siswa agar

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

21

berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing. Selain itu, dalam fungsi ini,

hal-hal yang baik (positif) pada diri siswa dijaga agar tetap baik dimnatapkan dan

dikembangkan. Misalnya sikap dan kebiasaan baik yang terbina dalam bertindak

dan bertingkah laku sehari-hari tetap dipelihara dan diupayakan untuk

dikembangkan.

g. Fungsi Perbaikan

Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada

siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang

diberikan tergantung kepada masalah yang dihadapi siswa. Dengan kata lain,

program bimbingan dan konseling dirumuskan berdasarkan masalah yang terjadi

pada siswa. Berbedadengan fungsi pencegahan, dengan fungsi ini siswa yang

memiliki masalah yang mendapat prioritas untuk diberikan bantuan, sehingga

masalah yang dialami oleh siswa tidak terjadi lagi pada masa yang akan datang.

h. Fungsi Advokasi

Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah membantu

peserta didik memperoleh pemvelaan atas hak dan atau kepentingannya yang

kurang mendapat perhatian. Pelayanan bimbingan dan konseling di SD mengacu

pada perkembnagan siswa SD yang tenah beradaptasu dengan lingkungan yang

lebih luas dan belajar bersosialisai dengan mengenal bebrbagai aturan, nilai, dan

norma-norma. Materi bimbingan dan konseling di SD termuat kedalam wmpat

bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karier.

Dalam bidang bimbingan dan pribadi, pelayan bimbingan dan konseling

membantu siswa SD menemukan dan memahami, serta mengembangkan pribadi

beriman dan bertaqwa kepad Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif dan kreatif,

serta sehat jasmani dan rohani. Dalam bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

22

konseling membantu siswa SD dalam proses sosialisai untuk mengenal serta

berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa

tanggung jawab.

Dalam bidang bimbingan belsjsr, pelayanan bimbingan dan konseling

membantu siswa SD mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam meguasai

pengetahuan dna keetrampilan, serta menyiapkannya untk melanjutkan pendidikan

pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam bimbingan dan jarier, pelayanan bimbingan

dan konseling membantusiswa SD mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk

karier masa depan.

4. Syarat-syarat Pembimbing atau konselor

Adapaun sifat atau syarat pembimbing menurut (Mu’amamanh 2015: 142)

anatara lain adalah hedaknya 1) memiliki sifat baik, setidak-tidkanya sesuai ukuran

si terbantu, 2) bertawakal, mendasarkan sesuatu atas nama Allah, 3)sabar, utamanya

tahan menghadapi si terbantu menentang ke inginan untuk diberikan bantuan, 4)

tidak emosional, artinya tidak mudah terbawa emosi dan dapat mengatsi emosi diri

dan si terbantu, 5) retorika yan baik, mengatsi keraguan si terbantu dan dapat

meyakinkan bahwa ia dapat memberikan bantuan, 6) dapat membedakan tingkah

laku klien yang berimplikasi terhadap hukum wajib, sunna, muba, makruh, haram

terhadap taubat atau tidak.

5. Kepribadian seorang konselor

Kualitas hubungan dalam proses bimbingan dan konseling sangat

dipengaruhi oleh pribadi konselor (guru pembimbing). Kepribadian yang harus

dimiliki oleh seorang konselor adalah terpercaya, sehingga membawa agen yang

menajdi pengaruh postif pada pertumbuhan dan perkembangan individu.

Keperibadian terpercaya akan teraktualisasikan dalam sikap : mampu menjaga

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

23

rahasia, terbuka, jujur, tulus, otentik dalam bertindak, memandang dan menerima

individu apa adanya, perhatian , percaya diri, dana hangat.

Guru bimbingan dan konseling atau konselor juga memiliki etika dalam

profesinya yaitu : 1) Dependensi konseli, menghidari berbagai strategi yang

mendorong ketergantungan konseli, misalnya pemberian saran atau nasihat yang

akan mendorong ketergantungan konseling pada kepada guru pembimbing atau

konselor. 2) Manipulasi, tidak akan memaksa untuk memberikan bantuan kepada

seseorang tanpa izin dari rang yang bersangkutan. 3) Kerahasiaan, berbagai

nfromasi tentang diri konseli hanya boleh diceritakan kepada pihak yang

berkepentingan dengan konseli dan seijin konseli sehingga data konseli bersifat

rahasia. 4) kompetensi integritas moral, guru bimbingan dan konseling hendaknya

tidak bersikap “sok tahu” atau meremehkan masalah konseli, karena hal tersebut

akan merugikan konseli. (Dr. Dede Rahmat, 2013:125)

C. Sekolah Dasar

1. Karakteristik Sekolah Dasar

Sekolah dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan

formal di Indonesia. Pendidikan di sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun,

mulai dari kelas 1 samapai kelas 6. Peserta didik lulusan dari sekolah dasar dapat

melanjutkan pendidikan ke sekolah menegah pertama (SMP). Peserta didik

sekolah dasar umumnya berusia 7-12 tahun. Di Indonesia, setiap warga negara

berusia 7-15 tahun wajib mengikuti program pendidikan dasar 9 tahun, yakni

sekolah dasar (atau sederajat) selama 6 tahun dan sekolah menengah pertama

(atau sederajat) selama 3 tahun. Berikut dijelaskan mengenai tujuan sekolah dasar,

karakteristik anak usia sekolah dasar, serta peran guru kelas di sekolah dasar.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

24

2. Tujuan Sekolah Dasar

Peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar

kompetensi kelulusan (SKL) menjelaskan bahwa tujuan dari satuan pendidikan

dasar yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/ Paket B adalah

“meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”. Dari

peraturan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pendidikan sekolah dasar

mengacu pada tujuan umum pendidikan yakni mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa

dan Negara. Pendidikan di sekolah dasar juga berfungsi sebagai tahapan awal

sebelum melanjutkan pendidikan berikutnya, yakni pendidikan lanjutan tingkat

menegah pertama (SMP/sederajat), pendidikan lanjutan tingkat menegah atas

(SMA/sederajat), serta perguruan tinggi.

3. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar

Usia rata-rata anak di Indonesia pada saat masuk sekolah dasar adalah 7 tahun

dan selesai pada usia 12 atau 13 tahun. Desmita (2012: 35) menyebutkan bahwa

karakteristik anak usia sekolah dasar yaitu “senang bermain, senang bergerak,

senang bekerja dalam kelompok, serta senang merasakan atau melakukan sesuatu

secara langsung”. Oleh sebab itu guru hendaknya melaksanakan pembelajaran yang

mengandung unsur pengembangan dari karakteristik tersebut. Menurut Havighurst

dalam Desmita (2012: 35) tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi

penguasaan keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktifitas fisik.

Kemudian membina hidup sehat serta belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

25

Selain itu, tugas perkembangan anak usia sekolah dasar ialah belajar menjalankan

peranan sosial sesuai jenis kelamin dan belajar membaca, menulis, dan berhitung

agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat. Selanjutnya, anak memperoleh

sejumlah konsep yang diperlukan untuk berpikir efektif, kemudian

mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai serta mencapai kemandirian

pribadi. Dalam mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guru dituntut untuk

memberikan bantuan yang sesuai dengan tugas perkembangan dan karakteristik

peserta didik di sekolah dasar.

4. Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Berdasarkan tujuan bimbingan dan konseling yang telah disebutkan di latar

belakang masalah dapat disimpulkan bahwa tujuan utama layanan bimbingan dan

konseling di sekolah, termasuk juga di sekolah dasar adalah untuk membantu

peserta didik agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangannya secara optimal.

Bantuan yang dimaksud adalah pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan sesuatu sesuai dengan kebutuhan, bakat, serta minat yang disesuaikan

dengan keadaan sekolah melalui proses pendampingan. Selanjutnya, layanan

bimbingan dan konseling di sekolah dasar muncul sebagai konsekuensi logis dari

karakteristik dan perkembangan murid sekolah dasar. Memahamai karaktersitik

murid sekolah dasar merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan

dan meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan.

D. Penelitian Relevan

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Hadi Pranoto pada 2015 dari

jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang dengan judul “ Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling

oleh Guru Kelas di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Pecalungan Kabupaten

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

26

Batang” Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan persentase implementasi

pelayanan bimbingan dan konseling di SD pada tahap perencanaan 71% dalam

kategori rendah, tahap pelaksanaan 85% tinggi, tahap evaluasi 79% tinggi, serta

hambatan 82% dengan kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

implementasi pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan oleh

guru kelas namun belum sesuai dengan pola pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

konseling di sekolah dasar yang seharusnya. Hal ini disebabkan karena adanya

hambatan antara lain pemahaman, kemauan, serta keterampilan guru kelas dalam

melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling.

Persamaan dari penelitian yang dilakukan Oleh Pranoto dengan penelitian ini

adalah sama-sama mengkaji tentang bimbingan dan konseling disekolah dasar.

Perbedaannya adalah pada subyek yang diteliti, penelitian ini dilakukan di SDN

Punten 01 Batu, sedangkan penelitian yang dilakukan Pranoto dilakukan di Sekolah

Dasar Negeri yang berada di Kabupaten Batang. Selain pada subyek penelitian,

perbedaan tertelak pada obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini meneliti peran

guru kelas sebagai pendamping atau konselor, sedangkan penelitian yang dilakukan

Pranoto adalah pelaksaan bimbingan dan konseling.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Hafni Istikhomah pada tahun 2014/2015

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Implementasi

Program Bimbingan dan Konseling (BK) dalam bimbingan belajar siswa di SD

Negeri Gemolong 1 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen Tahun 2014/2015” .

Hasil penelitian menunjukkan Dalam pelaksanaan program BK yang

ada, sekolah melakukan persiapan terlebih dahulu dengan berdiskusi dengan guru

yang lulusan dari guru BP. Pelaksanaan program BK yang ada dilakukan ketika

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

27

terdapat siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dalam pembelajaran. Waktu

pelaksanaannya diluar jam sekolah agar tidak mengganggu siswa yang lain.

penelitian yang dilakukan Istikhomah dengan penelitian ini adalah sama-sama

mengkaji tentang bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar. Perbedaannya adalah

subyek yang diteliti yaitu penelitian ini dilakukan di SDN Punten 01 Batu ,

sedangkan penelitian Istikhomah dilakukan di SDN Gemolong 1 Sragen. Perbedaan

juga terdapat pada obyek yang diteliti, dalam penelitian ini meneliti peran guru

kelas sebagai pendamping atau konselor, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Istikhomah adalah implementasi dari program bimbingan dan konseling di Sekolah

Dasar.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di ...eprints.umm.ac.id/53342/3/BAB II.pdf · A. Peran, Tugas, Fungsi Guru di Sekolah Dasar Pengertian peran guru menurut Jasmani

28

E. Kerangka Pikir

Guru Kelas

Sebagai Konselor

Guru kelas di SDN Punten 01

Batu juga dapat berperan

sebagai konselor. Permenpan

nomor 16 tahun 2009 bab VII

pasal 13 ayat (i)

Permendikbud tahun 2014

nomor 11 pasal 10 ayat 1 “

Konselor di SD adalah

lulusan strara s1 BK

Masalah yang dihadapi guru kelas SDN

Punten 01 Batu yaitu, melakukan bimbingan

kepada kelas yang diampunya dikarenakan

tidak adanya konselor disekolah tersebut

Peran guru kelas

sebagai BK Tugas guru kelas sebagai konselor

Fungsi guru kelas

sebagai BK

Pendekatan kualitatif wawancara, observasi, dokumentasi

Metode penelitian deskriptif,memaparkan apa yang terjadi dilapangan yang sesuai dengan keadaan

Mengetahui Peran Tugas

Fungsi Guru kelas

sebagai Konselor di

SDN Punten 01 Batu